18
ANALISIS PENGARUH KREDIT, ASET DAN JUMLAH PEGAWAI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PENERIMA KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Rachmawati Malik Hotniar Siringoringo [email protected] [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kredit terhadap pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi nasabah penerima kredit dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Dari 4 BPR di wilayah Jakarta Selatan dan 1 BPR di wilayah Timur yang digunakan sebagai sampel penelitian, diperoleh data 353 UKM penerima kredit. Analisis jalur digunakan untuk menguji kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat. Melalui model jalur akan terlihat ada tidaknya hubungan kausalitas yang dibangun dalam pengujian. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan model hipotesis yang diajukan, dapat ditarik kesimpulan kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap asset UKM, kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap jumlah pegawai UKM. Kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM, sedangkan aset berpengaruh negatif, tidak langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM. Kata Kunci : Kredit, Aset, Pegawai, Pendapatan PENDAHULUAN Permasalahan dari hampir semua usaha kecil yang tidak bisa berkembang adalah karena kurangnya modal yang mereka miliki, dan kebutuhan dana tambahan dari pihak luar baik itu berupa bantuan dari pemerintah maupun kredit pinjaman dari lembaga keuangan. Salah satu kebijakan pemerintah yang telah diterapkan adalah dengan cara mengarahkan sektor perbankan untuk memperluas jangkauan pelayanannya sampai ke wilayah pedesaan dan menjangkau kalangan pengusaha kecil. Sejak adanya Pakto 88 (Paket Deregulasi 27 Oktober 1988) pemerintah memberikan This document was created with the trial version of Print2PDF! Once Print2PDF is registered, this message will disappear! Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

ANALISIS PENGARUH KREDIT, ASET DAN JUMLAH PEGAWAI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

PENERIMA KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

Rachmawati MalikHotniar Siringoringo

[email protected]@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kredit terhadap pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi nasabah penerima kredit dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Dari 4 BPR di wilayah Jakarta Selatan dan 1 BPR di wilayah Timur yang digunakan sebagai sampel penelitian, diperoleh data 353 UKM penerima kredit.

Analisis jalur digunakan untuk menguji kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat. Melalui model jalur akan terlihat ada tidaknya hubungan kausalitas yang dibangun dalam pengujian.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan model hipotesis yang diajukan, dapat ditarik kesimpulan kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap asset UKM, kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap jumlah pegawai UKM. Kredit berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM, sedangkan aset berpengaruh negatif, tidak langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM.

Kata Kunci : Kredit, Aset, Pegawai, Pendapatan

PENDAHULUANPermasalahan dari hampir semua usaha kecil yang tidak bisa berkembang

adalah karena kurangnya modal yang mereka miliki, dan kebutuhan dana tambahan dari pihak luar baik itu berupa bantuan dari pemerintah maupun kredit pinjaman dari lembaga keuangan.

Salah satu kebijakan pemerintah yang telah diterapkan adalah dengan cara mengarahkan sektor perbankan untuk memperluas jangkauan pelayanannya sampai ke wilayah pedesaan dan menjangkau kalangan pengusaha kecil. Sejak adanya Pakto 88 (Paket Deregulasi 27 Oktober 1988) pemerintah memberikan

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 2: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

2

peluang yang lebih besar kepada masyarakat umum untuk ikut dalam mengembangkan sektor perbankan. Khususnya sektor perbankan yang dapat menjangkau para pengusaha kecil yang ada di wilayah pedesaan.

Lembaga keuangan atau sektor perbankan yang dimaksudkan pemerintah dalam deregulasi tersebut adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dianggap sebagai lembaga keuangan mikro yang mampu untuk memberikan jasa layanan keuangan bagi masyarakat pedesaan.

Setelah adanya Pakto 88, BPR hanya boleh berdiri pada tingkat kecamatan,atau dengan kata lain BPR hanya boleh berdiri di pedesaan. Selama ini golongan masyarakat pedesaan dan pengusaha kecil yang dapat dikatakan sebagai masyarakat berpendapatan rendah cenderung tidak dapat mengakses pelayanan perbankan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tidak terpenuhinya syarat administratif dan teknis yang dipersyaratkan lembaga perbankan, sehingga masyarakat cenderung terjerumus pada para rentenir.

Maksud dan tujuan utama dalam pendirian BPR di wilayah pedesaan khususnya adalah untuk membuka akses bagi masyarakat pedesaan serta usaha kecil untuk mendapatkan penyaluran kredit guna mengembangkan usaha dan memajukan perekonomiannya.

BPR sendiri sampai saat ini sudah mengalami perkembangan yang cukup berarti, hingga akhir Juli 2006 jumlah BPR mencapai 1.935 BPR, terdiri dari BPR yang didirikan setelah Pakto 88 sebanyak 1.277 BPR (66%), dan sebelum Pakto 88 sebanyak 658 (34%). Tahun 2001 jumlah total aset industri BPR baru mencapai Rp. 4.731 triliun, namun di akhir tahun 2006 total aset BPR telah meningkat tajam hingga mencapai Rp. 23,045 triliun.

Di sisi kredit, jumlah kredit yang dikucurkan industri BPR ke sektor usaha mikro kecil dan menengah tahun 2001 hanya sebesar Rp. 3,619 triliun, dan pada akhir tahun 2006 naik menjadi Rp. 16,948 triliun. Pengumpulan dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan, dari sebesari Rp. 4,581 triliun pada tahun 2001 menjadi Rp. 15,771 triliun pada akhir tahun 2006.

Penyaluran kredit golongan mikro, kecil dan menengah menjadi segmen yang diminati baik oleh industri perbankan maupun jasa keuangan non bank lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya minat industri keuangan tersebut adalah tingkat risiko kredit yang relatif dapat ditekan, pasar yang cenderung besar dan dapat terus berkembang, serta persyaratan administratif yang cenderung lebih mudah untuk dipenuhi.

Dalam industri perbankan segmen kredit golongan kecil dan mikro khususnya merupakan pasar bagi BPR, sesuai yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia no. 8/26/PBI/2006 tanggal 8 Nopember 2006 tentang BPR. Namun sejalan dengan perkembangan perekenomian nasional, khususnya pasca krisis tahun 1997, ketika kredit dengan nominal besar menunjukkan performa yang tidak cukup baik, bank umum mulai melirik kredit golongan kecil dan mikro. Hal tersebut dapat dilihat dari

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 3: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

3

besarnya rasio kredit UMKM yang berkisar pada angka 87%. Fenomena tersebut menjadi kendala bagi BPR untuk mengembangkan usahanya.

Tujuan PenelitianSesuai dengan permasalahan yang akan diteliti di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah : untuk mengukur pengaruh kredit permodalan terhadap aset pengusaha kecil untuk mengukur pengaruh kredit permodalan terhadap jumlah pegawai untuk mengukur pengaruh kredit permodalan, aset dan jumlah pegawai terhadap

pendapatan pengusaha kecil yang menjadi nasabah penerima kredit BPR di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

TINJAUAN PUSTAKAPengertian Pendapatan

Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya. Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran (Samuelson dan Nordhaus, 1997).

Selanjutnya, pendapatan juga dapat di definisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran (Samuelson dan Nordhaus, 1997).

Adapun menurut Lipsey pendapatan terbagi dua macam, yaitu pendapatan perorangan dan pendapatan disposable. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan perorangan. Sebagian dari pendapatan perorangan dibayarkan untuk pajak, sebagian ditabung oleh rumah tangga ; yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan. Pendapatan disposible merupakan jumlah pendapatan saat ini yang dapat di belanjakan atau ditabung oleh rumah tangga ; yaitu pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan (Lipsey, 1991).

Sedangkan menurut Gilarso pendapatan atau penghasilan adalah sebagai balas karya. Pendapatan sebagai balas karya terbagi dalam enam kategori, yaitu upah/gaji yang merupakan balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dalam hubungan kerja dengan orang/instansi lain (sebagai karyawan yang dibayar), laba usaha sendiri yaitu balas karya untuk pekerjaan yang dilakukan sebagai pengusaha yang mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung resikonya sendiri entah sebagai petani/ tukang/pedagang dan sebagainya, laba perusahaan (perseroan) atau laba yang diterima atau diperoleh perusahaan yang

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 4: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

4

berbentuk atau badan hokum, sewa atas jasa yang diterima oleh pemilik atas penggunaan hartanya seperti tanah, rumah atau barang-barang tahan lama, penghasilan campuran yaitu penghasilan yang diperoleh dari usaha seperti ; petani, tukang, warungan, pengusaha kecil, dan sebagainya disebut bukan laba, melainkan terdiri dari berbagai kombinasi unsur-unsur pendapatan, serta bunga atau balas jasa untuk pemakaian faktor produksi uang (Gilarso, 1998)

Pass dan Lowes, berpendapat bahwa pendapatan adalah uang yang diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, laba, dan lain sebagainya bersama-sama dengan tunjamgan pengangguran, uang pensiun, dan lain sebagainya (Pass dan Lowes, 1994).

Pengertian ModalDalam ilmu ekonomi, istilah modal merupakan konsep yang pengertiannya

berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran pemikiran yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan/perkembangan (Snavely, 1980).

Dalam abad ke-16 dan 17 istilah modal dipergunakan untuk menunjukkan stok uang yang akan dipakai untuk membeli komoditi fisik yang kemudian dijual guna memperoleh keuntungan, atau stok komoditi itu sendiri. Istilah saham dan istilah modal sering dipakai secara sinonim. Perusahaan dagang Inggris yang didirikan atas dasar saham misalnya, dikenal sebagai perusahaan saham gabungan atau perusahaan modal saham.

Smith (1776) menggunakan istilah modal dan modal berputar, yang didasari oleh kriteria sejauh mana suatu unsur modal terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya menjadi susut, maka unsur tersebut disebut modal tetap (misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika unsur modal terkonsumsi secara total, maka ia disebut modal berputar (misal tenaga kerja, bahan mentah dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang juga masih umum dipergunakan sampai sekarang), mendapat kritik dari Marx (Bottomore, 1983).

Mill (1848) menggunakan istilah modal dengan arti barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, dan suatu dana yang tersedia untuk mengupah buruh. Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor utama produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau managemen).

Saat ini, modal sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Dalam rumusan yang sederhana, Mubyarto (1973) memberikan definisi modal adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang baru. Dalam artian yang lebih luas, menurut pandangan ekonomi non-Marxian, modal mengacu kepada asset yang dimiliki

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 5: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

5

seseorang sebagai kekayaan yang tidak segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan, atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi).

Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Sejumlah uang menjadi modal apabila ditanam atau diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu kembalian. Dalam arti ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang berupa alat-alat finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian dapat berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan.

Modal yang berupa barang, mencakup modal tetap dalam bentuk bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru; dan modal berputar, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi.

Ada penggunaan istilah modal untuk mengacu kepada arti yang lebih khusus, misalnya modal sosial dan modal/sumber daya manusia. Istilah yang pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan, jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua mengacu kepada faktor manusia produtif yang secara inherent meliputi faktor kecakapan dan keterampilan manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi dalam modal/sumber daya manusia (Schultz 1961, dalam Mubyarto, 1973).

Para ahli ekonomi non-Marxian, pada umumnya mengikuti pengertian di atas, sedangkan Marx menggunakan istilah modal untuk mengacu kepada konsep yang sama sekali lain. Modal bukanlah barang, melainkan hubungan (produksi) sosial yang menampakkan diri sebagai barang. Berbicara tentang masalah modal berarti berbicara tentang bagaimana membuat uang, asset yang membuat uang tersebut mewadahi hubungan khusus antara si pemilik dengan yang bukan pemilik sedemikian rupa sehingga bukan saja bahwa uang dibuat, tetapi juga bahwa hubungan-hubungan pemilikan pribadi yang melahirkan proses tersebut secara terus-menerus terlestarikan (Bottmore, 1983).

Dengan demikian, modal adalah suatu konsep abstrak yang manifestasinya dapat berupa barang atau uang. Karena tersebut, ia merupakan kategori yang kompleks, yang tidak cukup diterangkan hanya dengan satu definisi. KonseptualisasiMarx mengenai “capital” barangkali dapat dijabarkan secara sederhana dalam enam butir pokok berikut (Bottomore, 1983) yaitu transformasi uang menjadi modal berjalan melalui proses tertentu, terdiri dari dua rangkaian transaksi dalam suasana sirkulasi, yaitu menjual komoditas (K) dan uang yang diterima (U) dipakai untuk membeli komoditas lain; dan membeli komoditas untuk kemudian dijual lagi (secara bagan K-U-K; dan U-K-U).

Dalam rangkaian transaksi tersebut faktor nilai menjadi penting, terutama dalam U-K-U, sebab transaksi tersebut hanya bermakna jika jumlah uang pada titik akhir menjadi lebih besar daripada jumlah asal. Kalau pertukaran tersebut merupakan

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 6: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

6

pertukaran nilai yang setara, bagaimana tambahan uang bisa diperoleh? Sebaliknya, kalau tidak setara, berarti nilai tersebut sendiri tidak tercipta. Marx menjawab persoalan ini dengan menerapkan nilai-guna. Nilai guna mempunyai sifat menciptakan nilai tambahan atau nilai lebih. Komoditas yang mempunyai nilai-guna seperti tersebut adalah tenaga kerja.

Jalur K-U-K secara tipikal mengacu kepada transaksi pengupahan tenaga kerja. Buruh menjual tenaganya untuk memperoleh sejumlah uang (berupa upah) yang pada gilirannya dipakai untuk membeli barang lain (pangan dan lain-lain kebutuhan) yang diperlukan untuk dapay mereproduksi tenaganya. Oleh karena itudalam transaksi ini, uang sama sekali tidak bertindak sebagai modal.Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang terbalik, yaitu dari si pengupah, dan nilai dimasukan, maka uang di sini dapat disebut sebagai unsur modal yang oleh Marx disebut dengan istilah modal variabel (MV). Tetapi MV diperoleh dari si pengupah.

Sebaliknya, jalur U-K-U merupakan transaksi yang mencakup pembelian sarana produksi yang kemudian diolah menjadi produk dan dijual untuk memperoleh uang lebih banyak. Berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk membeli barang yang dikonsumsi dan kemudian lenyap sama sekali, dalam jalur U-K-U ini uang hanya merupakan lanjutan untuk kemudian muncul kembali dalam jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang ditranformasikan menjadi modal dalam suatu proses historis ketika tenaga kerja menjadi komoditi, terkait dengan konsep kebebasan makna ganda.

Modal dalam konsep Marx adalah nilai yang membengkak sendiri atau nilai dalam gerak, dan sepasang konsep lagi dari Marx yang sering dikacaukan penggunaannya dengan konsep modal tetap dan berputar dari ekonomi non-Marxian, yaitu apa yang disebut modal tetap (MT) dan modal variabel (MV). Kedua pasangan tersebut sama sekali berbeda maknanya. MT adalah bagian dari modal yangdikeluarkan untuk diubah menjadi sarana produksi yang dalam proses produksi tidak mengalami perubahan nilai sedangkan MV adalah bagian dari modal yang dikeluarkan untuk diubah menjadi tenaga kerja yang dalam proses produksi kegiatannya menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya sendiri, dan di lain pihak menghasilkan nilai tambah, yang besarnya beragam menurut keadaan.

Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsur-unsur modal tersebut dapat dibedakan menurut dua macam kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja yaitu faktor obyektif yang berupa sarana produksi, dan faktor subyektif yang berupa tenaga kerja. Kedua, dari segi penetapan nilai, yaitu modal tetap dan modal variabel.

Pengertian KreditSalah satu cara untuk memperoleh modal adalah dengan kredit. Kredit

merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 7: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

7

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.

Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, tentu saja bankmengharapkan uangnya kembali. Untuk memperkecil resiko, dalam memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik dan kemampuan membayar nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri dari karakter, kapasitas, modal, jaminan dan keadaan perekonomian.

Karakter merupakan watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya.

Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.

Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya.

Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.

Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.

Pengertian Bank Perkreditan RakyatSalah satu lembaga keuangan yang menyalurkan kredit adalah BPR yang

didefinisikan oleh Undang-Undang No.10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR secara lengkap adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, memberikan kredit, menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan tabungan pada bank lain.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 8: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

8

Di samping kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh BPR, ada juga kegiatan yang merupakan larangan bagi BPR yaitu menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal, melakukan usaha perasuransian dan melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas.

Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Secara lebih specifik fungsi bank dapat sebagai agen kepercayaan, agen pengembangan dan agen jasa.

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank dan uangnya akan dikelola dengan baik. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan.

Sektor dalam perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil, tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi-distribusi-konsumsi selalu berkaitan dengan penggunan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

Di samping melakukan pengimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat, jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga banktidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan.

Peranan Bank Bank mempunyai peran yang sangat penting dalam sistem keuangan, peranan tersebut adalah pengalihan aset, bank memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 9: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

9

waktunya dapat diatur sesuai keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank telah berperan sebagai pengalih aset dari unit surplus kepada unit defisit. Dalam kasus yang lain, pengalihan aset dapat pula terjadi jika bank menerbitkan sekuritas sekunder (biro, deposito, promes, kertas berharga dan sebagainya) yang diterbitkan oleh unit defisit.

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Produk yang dikeluarkan oleh bank merupakan pengganti dari uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk, yang masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda. Untuk kepentingan likuiditas pemilik dana, mereka dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Efisiensi bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanannya. Peranan bank sebagai broker adalah mempertemukan pemilik dan pengguna modal.

Kajian Penelitian SejenisModal menunjukkan dana jangka panjang pada suatu perusahaan yang

terdiri dari modal pinjaman dan modal sendiri. Modal merupakan faktor produksi yang penting dalam kegiatan berusaha, karena modal merupakan urat nadi dari perusahaan. Oleh karena itu tersedianya modal yang cukup akan sangat mempengaruhi kelancaran usaha dan keberhasilan usaha.

Beberapa penelitian tentang pengaruh kredit terhadap pendapatan di antaranya adalah yang dilakukan SMECDA (Small Medium Enterprises & Cooperative Resources Development Agency) pada tahun 2006 yang menyebutkan bahwa kredit yang diterima UKM baku dan peralatan berpengaruh positif terhadap volume usaha, meskipun pengaruh tersebut tidak signifikan.

Handayani (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh kredit dan asset yang dimiliki terhadap pendapatan usaha Hasil analisis menunjukkan bahwa kredit berpengaruh positif dan signifikan pada uji 10% terhadap pendapatan usaha dengan koefisien regresi sebesar 0,064, berarti suatu peningkatan pada kredit sebesar 1%mengakibatkan peningkatan rata-rata sekitar 0.064% dalam pendapatan usaha. Hal ini menggambarkan bahwa adanya kredit sebagai modal atau tambahan modal akan meningkatkan pendapatan usaha. Asset yang dimiliki berpengaruh positif dan signifikan pada uji 1% dengan koefisien regresi 0,179 terhadap pendapatan usaha, artinya jika asset yang dimiliki naik 1% mengakibatkan peningkatan rata-rata pendapatan usaha sekitar 0,179%. Hal ini menggambarkan bahwa adanya tambahan asset akan menaikkan pendapatan usaha.

Penelitian yang dilakukan Ellyawati dan Susilo (2001) dan penelitian Hastuti(1994) dalam Fatima (2004) memperlihatkan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan usaha. Semakin banyak jumlah pekerja yang aktif dalam proses produksi, maka akan semakin mapan kegiatan usaha tersebut.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 10: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

10

METODE PENELITIANJenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian penjelasan. Penelitian penjelasan merupakan penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel. Oleh karenanya penelitian ini juga dinamakan penelitian pengujian hipotesis. Melalui uji hipotesis, diharapkan dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yang ada dalam hipotesis tersebut.

Populasi Dan Penentuan SampelPopulasi dari penelitian ini adalah jumlah nasabah yang menerima kredit dari

BPR, khususnya untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Penentuan sampel dilakukan dengan membatasi hanya BPR yang telah menyampaikan laporan keuangan di Bank Indonesia.

Dari 29 BPR yang menjadi anggota DPD Perbarindo (Dewan Pimpinan Daerah Persatuan BPR Indonesia), sebanyak 21 BPR yang telah menyampaikan laporan keuangan di BI. Jumlah BPR yang tersedia data nasabahnya hanya 4 BPR di wilayah Jakarta Timur dan 1 BPR di wilayah Jakarta Selatan, meliputi 353 nasabah yang menerima kredit, yang termasuk dalam kelompok usaha kecil menengah (UKM).

Jenis Data dan Sumber DataJenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari BPR, yang meliputi data tentang pendapatan 353 UKM yang menerima kredit BPR baik sebelum maupun sesudah menerima kredit tersebut, jumlah kredit yang diterima, jumlah asset, jumlah pegawai, bidang usaha, domisili nasabah, serta daerah pemasaran produknya.

Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelVariabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yang meliputi kredit

permodalan, jumlah aset dan jumlah pegawai UKM. Sedangkan variabel terikatnya yaitu pendapatan rata-rata UKM. Definisi operasional dari variabel penelitian dimaksudkan agar setiap variabel yang diteliti dapat dimengerti dan dipahami baik secara konsep dan secara operasional dalam wujud pengukuran variabel yang dapat menghasilkan data-data.

Berikut ini dijelaskan definisi operasional dari variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini : Kredit permodalan adalah sejumlah uang yang dipergunakan untuk membiayai

usaha yang diukur melalui nilai pinjaman UKM pada tahun 2007. Jumlah Asset adalah sejumlah harta yang dimiliki dan dilaporkan sebagai dasar

pengajuan kredit. Jumlah pegawai adalah jumlah karyawan yang bekerja pada periode penelitian.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 11: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

11

Pendapatan adalah pendapatan rata-rata yang diterima UKM dari hasil usahanya yang diperoleh dari jumlah rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah adanya kredit permodalan.

Metode Analisis DataSeluruh data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan

kemudian dilakukan koding, editing, dan verifikasi. Selanjutnya ditabulasi sesuai dengan analisis yang digunakan. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif untuk menjelaskan dan mendeskripsikan hubungan variabel yang diteliti dengan landasan teori yang dipakai, melalui uraian yang sistematik. Selanjutnya untuk analisis statistic diferensial dilakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, yaitu menggunakan alat analisis AMOS 6.0.

Alasan menggunakan analisis jalur ini adalah karena dengan alat ini dapat dijelaskan tata hitung antar variabel dan hubungan mana yang perlu diperhitungkan karena dianggap penting. Analisis jalur ini memungkinkan dilakukannya analisis terhadap serangkaian hubungan secara simultan sehingga memberikan efisiensi statistic (Haier et. al., 1992).

Analisis jalur digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variabel yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variabel dependen pada satu hubungan yang sudah ada, akan menjadi variabel independen pada hubungan selanjutnya. Dalam analisis jalur terdapat beberapa langkah yaitu merancang model berdasarkan konsep dari teori, pemeriksaan terhadap asumsi, pendugaan parameter, pemeriksaan validitas model danmelakukan interpretasi hasil temuan penelitian, serta mencari implikasi teoritisnya (Solimun, 2002).

Kredit berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM, kredit berpengaruh langsung dan signifikan terhadap asset dan jumlah pegawai, kredit, asset dan jumlah pegawai berpengaruh langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM. Secara teoritis hubungan tersebut akan nampak pada Gambar 1.

ASET

KREDITPENDAPATAN

PEGAWAI

e2

e3

e1

1

1

1

Gambar1. Model Analisis Jalur Pendapatan UKM

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 12: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

12

Model tersebut apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan model struktural adalah sebagai berikut :

.................................................... (1)

.................................................... (2)

........................................................................................ (3)

Valid tidaknya suatu hasil bergantung pada terpenuhi atau tidaknya asumsi yang melandasinya. Asumsi yang melandasi analisis jalur dalam penelitian ini adalah hubungan antar variabel adalah linier dan aditif, hanya system aliran sebab akibat satu arah yang dapat dipertimbangkan, variabel endogen minimal dalam skala ukur interval, variabel yang diobservasi diukur tanpa kesalahan, dan model yang dianalisis diidentifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.

PEMBAHASANInformasi yang akan digali meliputi profil UKM yang terdiri dari bidang

usaha, domisili dan daerah pemasaran, pendapatan UKM sebelum dan sesudah menerima kredit BPR, serta pengaruh kredit dan Aset yang dimiliki terhadap pendapatan rata-rata UKM.

Profil UKM

Dari 4 BPR di wilayah Jakarta Timur dan 1 BPR di wilayah Jakarta Selatan yang digunakan sebagai sampel penelitian diperoleh data 353 nasabah yang menerima kredit, yang termasuk dalam kelompok usaha kecil menengah (UKM). Dari jumlah tersebut, sebanyak 91 UKM (26%) bergerak dalam bidang kerajinan, 51 UKM (14%) dalam bidang makanan ringan, 41 UKM (12%) dalam bidang pakaian jadi & bordir, 29 UKM (8%) dalam bidang perikanan, dan 141 UKM (40%) bergerak dalam bidang peternakan (Gambar 2).

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 13: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

13

Gambar 2. Bidang Usaha UKM

Gambar 3 menunjukkan sebanyak 72 UKM (20%) berdomisili di wilayah Jakarta Selatan dan 281 UKM (80%) berdomisili di wilayah Jakarta Timur.

Gambar 3. Domisili UKM

Gambar 4 menunjukkan sebanyak 116 UKM (33%) memasarkan produknya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, 211 UKM (60%) mencakup pasar dalam negeri dan 26 UKM (7%) mencakup pasar dalam dan luar negeri.

Gambar 4. Daerah Pemasaran UKM

Analisis JalurAnalisis jalur digunakan untuk menguji kausalitas yang telah dinyatakan

sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat. Melalui model jalur akan terlihat ada tidaknya hubungan kausalitas yang dibangun dalam pengujian. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini terdiri dari aset dengan kredit; pegawai dengan kredit; serta kredit, aset, pegawai dengan pendapatan rata-rata UKM.

Beberapa asumsi analisis jalur yang harus dipenuhi adalah hubungan antar variabel bersifat linear, hal ini diperlukan agar interprestasi hasil analisis tidak

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 14: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

14

bersifat bias, terutama jika dihubungkan dengan variabel tidak signifikan. Hasil pemeriksaan asumsi linearitas untuk setiap hubungan antar variabel terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengujian HipotesisVariabel Hasi Pengujian Keputusan

A K Model Signifikan LinearP K Model Signifikan LinearPR K Model Signifikan LinearPR P Model Tidak Signifikan Tidak LinearPR A Model Signifikan Linear

Ket. : Aset (A), Kredit (K), P (Pegawai), Pendapatan Rata-rata (PR)

Normalitas univariat dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan Amos 6. Merujuk nilai pada kolom C.R., yaitu jika pada kolom C.R. terdapat skor lebih besar dari 2,58 atau lebih kecil dari 2,58 maka terdapat bukti bahwa distribusi data tersebut tidak normal. Asumsi normalitas untuk menggunakan analisis jalur tidak terlalu kritis apabila data observasi mencapai 100 atau lebih karena berdasarkan Dalil Limit Pusat dari sampel yang besar dapat dihasilkan statistic sampel yang mendekati distribusi normal (Solimun, 2002). Penelitian ini menggunakan 353 data observasi, dapat dikatakan bahwa asumsi normalitas dapat dipenuhi.

Multivariate outliers terjadi jika nilai probabilitas ke-2 pada Tabel mahalanobis distance kurang dari 1. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Amos terdapat 24 data observasi yang nilai probabilitasnya kurang dari 1, sehingga untuk proses selanjutnya data observasi yang disertakan berjumlah 329.

Hasil uji model akhir menunjukkan bahwa nilai Chi squarenya adalah 2,020 ≤ dari nilai tabel Chi square 3,8 ; GFI 0,997 ≥ dari 0,90; CFI 0,999 ≥ 0,95; dan RMSEA 0,056 ≤ 0,08 maka dapat dikatakan bahwa evaluasi model terhadap konstruk secara keseluruhan sudah menghasilkan nilai di atas kritis, sehingga model dapat diterima atau sesuai dengan data.

Hasil analisis jalur untuk menunjukkan hubungan antar variabel dapat dilihat pada Gambar 5.

ASET

153647190.00

KREDIT

199.88

PEGAWAI

.00

PENDAPATANRATA2.63

.00

263577720000000.00

e2

176799770.00

e3

5.61

e1

1

1

1

14414610.00

chisquare=2.020gfi=.997cfi=.999

rmsea=.056

Gambar 5. Model Analisis Jalur Pendapatan UKM

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 15: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

15

Model analisis jalur tersebut menggambarkan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas yang dihipotesiskan. Persamaan strukturalnya yang distandarisasi dapat dikemukakan sebagai berikut :

Untuk nasabah Abrianto dengan adanya kredit sebesar Rp. 100.000.000,-maka yang akan dialokasikan untuk pembelian aset adalah sebesar Rp. 280.000.000,-(0,151) = Rp. 42.280.000,- dan penambahan jumlah pegawai 55 orang (0,157) = 9 orang. Kredit menambah jumlah pendapatan sebesar Rp. 100.000.000,- (0,934) = Rp. 93.400.000,- dan dari penambahan aset mengurangi jumlah pendapatan sebesar Rp. 280.000.000,- (-0,093) = Rp. 26.040.000,- sehingga jumlah total penambahan pendapatan Rp. 67.360.000,-

Untuk nasabah Achmad Adha dengan adanya kredit sebesar Rp. 25.000.000,-maka yang akan dialokasikan untuk pembelian aset adalah sebesar Rp. 15.000.000,-(0,151) = Rp. 2.265.000,- dan penambahan jumlah pegawai 2 orang (0,157) = 0 orang. Kredit menambah jumlah pendapatan sebesar Rp. 25.000.000,- (0,934) = Rp. 23.350.000,- dan dari penambahan aset mengurangi jumlah pendapatan sebesar Rp. 15.000.000,- (-0,093) = Rp. 1.395.000,- sehingga jumlah total penambahan pendapatan Rp. 21.955.000,-

Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel dilakukan dengan menggunakan Amos 6.0. Pengaruh langsung antar variabel adalah merupakan hubungan antar variabel tanpa adanya variabel mediasi, sedangkan pengaruh tidak langsung antara variabel adalah hubungan antara variabel melalui variabel mediasi.

Besarnya pengaruh dari variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Perkiraan Standarkesalahan

Rasio kritis

Probabilitaskesalahan

Perkiraan standar

Keterangan

A K 199,878 72,319 2,764 0,006 0,151 SignifikanP K 0,000 0,000 2,883 0,004 0,157 SignifikanPR K 2,643 0,060 43,958 0,001 0,934 SignifikanPR A 0,000 0,000 -4,384 0,001 -0,093 SignifikanKeterangan : Aset (A), kredit (K), pegawai (P), pendapatan rata-rata (PR)

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t Tabel (2,764 > 1,96) dan nilai probabilitasnya atau p lebih kecil dari 0,05 (0,006 < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif kredit terhadap aset yang ditandai dengan koefisien jalur yang positif yang dapat dilihat dari nilai bobot regresi yang distandarisasi 0,151. Pengaruh langsung yang signifikan kredit terhadap aset sejalan dengan temuan Handayani (2004). Kredit yang diterima UKM dari BPR digunakan

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 16: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

16

untuk membeli aset operasional perusahaan. Pembelian aset operasional perusahaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan UKM.

Pengujian hipotesis pengaruh langsung kredit terhadap jumlah pegawai menghasilkan nilai t hitung lebih besar dari nilai t Tabel (2,883 > 1,96) dan nilai probabilitasnya atau p lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif kredit terhadap jumlah pegawai yang ditandai dengan koefisien jalur yang positif yang dapat dilihat dari nilai bobot regresi yang distandarisasi 0,157. Pengaruh langsung yang signifikan kredit terhadap jumlah pegawai sejalan dengan temuan Ellyawati dan Susilo (2001) serta Hastuti (1994). Kredit yang diterima UKM dari BPR selain digunakan untuk membeli aset operasional, digunakan juga untuk menambah jumlah pegawai yang akan mengoperasikan aset tersebut. Seperti halnya pembelian aset operasional, penambahan jumlah pegawai dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan UKM.

Pengujian hipotesis pengaruh langsung kredit terhadap pendapatan UKM menghasilkan nilai t hitung lebih besar dari nilai t Tabel (43,958 > 1,96) dan nilai probabilitasnya atau p lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif kredit terhadap pendapatan UKM yang ditandai dengan koefisien jalur yang positif yang dapat dilihat dari nilai bobot regresi yang distandarisasi 0,934. Pengaruh langsung yang signifikan kredit terhadap pendapatan UKM sejalan dengan temuan SMECDA (2006) dan Handayani (2004). Kredit yang diterima UKM dari BPR secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah pendapatannya.

Pengujian hipotesis pengaruh langsung aset terhadap pendapatan UKM menghasilkan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t Tabel (-4,384 < 1,96) dan nilai probabilitasnya atau p lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh negatif aset terhadap pendapatan UKM yang ditandai dengan koefisien jalur yang negatif yang dapat dilihat dari nilai bobot regresi yang distandarisasi -0,093. Pengaruh langsung aset terhadap pendapatan UKM tidak sejalan dengan temuan Handayani (2004). Asumsi yang mendasari hasil ini adalah kredit yang diperoleh oleh UKM dari BPR tidak digunakan secara langsung untuk operasional perusahaan, akan tetapi digunakan untuk membeli aset dan penambahan jumlah pegawai.

Pengujian hipotesis pengaruh langsung jumlah pegawai terhadap pendapatan UKM tidak dapat dilakukan karena model yang dihasilkan tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan data.

Analisis pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel dalam model digunakan untuk membandingkan besarnya pengaruh setiap konstruk variabel. Pengaruh langsung adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung, sedangkan pengaruh tidak langsung adalah efek yang muncul melalui sebuah variabel antara (intervening variabel), sedangkan pengaruh total adalah pengaruh dari berbagai hubungan (Ferdinand, 2002). Hasil uji pengaruh disajikan pada Tabel 3.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 17: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

17

Tabel 3. Pengujian Pengaruh Langsung-Tidak LangsungVariabel Langsung Tidak

langsungTotal Perbandingan Keterangan

A K 0,151 0,023 0,174 TE > DE DitolakP K 0,157 0,025 0,182 TE > DE DitolakPR K 0,938 0,856 1,794 TE > DE DitolakPR A -0,081 0,000 -0,081 TE = DE Tidak DitolakKeterangan : Aset (A), kredit (K), pegawai (P), pendapatan rata-rata (PR)

Dari Tabel 3 tersebut, maka hanya H1, H2, dan H3 yang berpengaruh langsung, hal ini dilihat dari pengaruh total (TE) > pengaruh langsung (DE) yang berarti hipotesis yang menyatakan tidak terdapat pengaruh langsung tidak terbukti atau tidak didukung fakta. Hasil pengujian hipotesis di atas memberikan sebuah gambaran tentang variabel yang mempunyai pengaruh langsung terbesar terhadap pendapatan UKM, yaitu kredit yang diterima dari BPR.

KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan model hipotesis yang diajukan,

dapat ditarik kesimpulan bahwa kredit yang diterima oleh UKM dari BPR berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap jumlah aset. Kredit yang diterima oleh UKM dari BPR berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap jumlah pegawai. Kredit yang diterima oleh UKM dari BPR berpengaruh positif, langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM. Aset UKM berpengaruh negatif, tidak langsung dan signifikan terhadap pendapatan UKM.

DAFTAR PUSTAKA

Gilarso, T. 1998. Ekonomi Indonesia, Sebuah Pengantar. Kanisius, Yogyakarta.Hair, Josep F, et. el. 1992. Multivariat Data Analysis. Prentice Hall Inc., New Jersey.Handayani. 2004. Peran Dana Kukesra dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha.

Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Muhammadyah Surakarta.Lipsey, Richard G. 1991. Pengantar Ilmu Makroekonomi. Alih Bahasa: Jaka Wasana

dkk. Erlangga, Jakarta.Mubyarto. 1973. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP 3 ES, JakartaPass, Cristopher dan Lowes, Bryan. 1994. Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi ke-2.

Erlangga, Jakarta.Samuelson, Paul A. & Nordhaus, William D. 1997. Mikroekonomi. Alih Bahasa:

Haris Munandar dkk. Erlangga, Jakarta.SMECDA. 2006. Kajian Dampak Program Perkreditan dan Perkuatan Permodalan

Usaha Kecil Menengah terhadap Perekonomian Daerah. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM No. 1 Tahun I – 2006.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/

Page 18: analisis pengaruh kredit, aset dan jumlah pegawai terhadap

18

Snavely. 1980. Encyclopedia Americana.Solimun. 2002. Multivariate analysis, Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan

AMOS. Cetakan pertama. Penerbit Universitas Negeri Malang.

This document was created with the trial version of Print2PDF!

Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

Purchase Print2PDF at http://www.software602.com/