Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,
PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITASTERHADAP
PENERIMAAN OPINI GOING CONCERNPADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS
DI BEI TAHUN 2010-2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
RAHMAWATI SETYO WIGATI
B 200 122 002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,
PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PENERIMAAN
OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS DI BEI TAHUN 2010-2014
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
RAHMAWATI SETYO WIGATI
B200122002
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
(Dra. Nursiam M.H, Akt, CA)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,
PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PENERIMAAN
OPINI GOING CONCERN PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
MENGALAMI FINANCIAL DISTRESSDI BEI TAHUN 2010-2014
Yang ditulis oleh :
RAHMAWATI SETYO WIGATI
B 200 122 002
Telahdipertahankan di depanDewanPenguji
FakultasEkonomidanBisnis
UniversitasMuhammadiyah Surakarta
Dan dinyatakantelahmemenuhisyarat
Dewan Penguji:
1. Dra. Nursiam M.H, Akt, CA (……………)
(KetuaDewanPenguji)
2. Dr.Noer Sasongko S.E., M.Si., Akt (……………)
(Anggota I DewanPenguji)
3. Drs. Suyatmin WA., M. Si (……………)
(Anggota II DewanPenguji)
Mengetahui,
DekanFakultasEkonomidanBisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Triyono, S.E., M.Si
Pada Tanggal, 13 Agustus 2016
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran
dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 15 Agustus 2016
Penulis,
Rahmawati Setyo Wigati
B200122002
1
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI
AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PENERIMAAN OPINI GOING CONCERNPADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
MENGALAMIFINANCIAL DISTRESSDI BEI TAHUN 2010-2014
ABSTRACT
This Research aim to analyse the influence of quality of audit, company growth, previous
year audit opinion, likuidity and profitability to acceptance of going concern opinion in
manufacturing companies have financial distress in BEI year 2010-2014 Population from this
research is all manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange( BEI) 2010-2014. The
sampel of the research used purposive sampling and found 12 company, with 5 year of observation.
So the total sampel are 56. Data analysis was performed with classical assumption test and logistics
regression analysis. The result of research indicate that previous year audit opinion variable have an
effect on significant influence to going concern opinion, while variable of quality of audit, company’s
growth , likuidity and profitability do not have an effect on significant influence to concern going
opinion in manufacturing companies have distress financial in BEI year 2010-2014
Keyword : concern going opinion, quality of audit, growth [of] company, previous year audit opinion,
profitability, likuiditas
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit, pertumbuhan perusahaan,
opini audit tahun sebelumnya, profitabilitas dan likuiditas terhadap penerimaan opini going concern
pada perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress di BEI tahun 2010-2014.Populasi dari
penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2010-2014.Pengambilan sampel penelitian dengan purposive sampling dan didapatkan 12
perusahaan, dengan 5 tahun pengamatan. Sehingga total sampel yang diteliti adalah 56. Analisis data
dilakukan dengan uji asumsi klasik dan analisis regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going
concern, sedangkan variabel kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan likuiditas tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern pada perusahaan manufaktur yang
mengalami financial distress di BEI tahun 2010-2014
Kata kunci :opinigoing concern, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, opini audit tahun
sebelumnya, profitabilitas, likuiditas
1. PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup perusahaan menjadi sorotan penting bagi pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Investor
akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan sebelum
memutuskan untuk berinvestasi.Oleh karena itu, auditor memiliki peranan
penting sebagai perantara atas kepentingan investor maupun kepentingan
perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan.Ketika mengaudit data
2
akuntansi, auditor berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu
mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama
periode akuntansi (Arens, Elder, dan Beasley, 2008:7). Hasil dari proses audit
adalah laporan audit. Laporan ini merupakan hal yang sangat penting dalam
penugasan audit dan assurance. Laporan audit berisi opini auditor danmenjadi
sarana untuk mengkomunikasikan temuan auditor.
Opini auditgoing concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor
untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya (SPAP,2011).Para pemakai laporan keuangan merasa bahwa
pengeluaran opini audit going concern ini sebagai prediksi kebangkrutan suatu
perusahaan. Auditor harus bertanggung jawab terhadap opini audit going
concern yang dikeluarkannya, karena akan mempengaruhi keputusan para
pemakai laporan keuangan (Setiawan,2006). Pengeluaran opini audit going
concern ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan untuk
membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi, karena ketika seorang
investor akan melakukan investasi ia perlu untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan, terutama yang menyangkut tentang kelangsungan hidup
perusahaan tersebut (Hany et. al.,2003).
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh
kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya,
profitabilitas dan likuiditas terhadap penerimaan opini going concern pada
perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Opini Audit
Opini audit merupakan kesimpulan yang diberikan auditor atas rangkaian
tugas audit dengan menitikberatkan pada kesesuaian antara laporan keuangan
dengan standar akuntansi yang berterima umum.
b. Going Concern
Hani et. al. (2003) mendifinisikan going concern adalah
kelangsungan hidup suatu badan entitas atau badan usaha. Dengan adanya
3
Going Concern maka suatu badan usaha dianggap mampu mempertahankan
usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam
jangka waktu pendek.
c. Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor
untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya (SPAP 2011). Opini audit going concern tersebut merupakan suatu
evaluasi kesangsian dari auditor atas kemampuan suatu entitas dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas.
d. Financial Distress
Financia distressmerupakan sebuah kondisi dimana perusahaan
mengalami penurunan kinerja keuangan yang mana perusahaan masih dalam
suatu kondisi solvent namun illiquid dimana hal ini sebagai akibat dari
pengelolaan manajemen yang buruk serta terjadinya krisis ekonomi (Nasir dan
Abdullah, 2004).
e. Kualitas Audit
De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas
dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu
pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan
kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil.
f. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.Pertumbuhan perusahaan
dapat diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur
seberapa baikperusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam
industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston &
Copeland,1992).
g. Opini Audit Tahun Sebelumnya
Setyarno dkk (2006) mendefinisikan sebagai opini audit yang diterima
oleh auditee pada tahun sebelumnya. Opini auditgoing concern tahun
4
sebelumya ini akan menjadi faktor pertimbangan penting auditor untuk
mengeluarkan kembali opini auditgoing concern pada tahun berikutnya.
h. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba terkait
dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono,1998). Rasio
profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian
yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.
i. Likuiditas
Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya. Dalam
penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah Quick Ratio karena
persediaan kemungkinan dapat mengalami kerusakan, usang, atau hilang
sehingga tidak dapat digunakan untuk melunasi hutang ke kreditor
3. METODE PENELITIAN
1. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014. Sampel diperoleh
menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel
: (1) Perusahaan manufaktur tidak delisting dari BEI selama tahun 2010-
2014. (2) Perusahaan Manufaktur Menerbitkan laporan keuangan tahunan
dalam mata uang rupiah dan telah diaudit oleh auditor independen selama
tahun 2010-2014. (3) Perusahaan Manufaktur yang mengalami financial
distressyaitu perusahaan memiliki laba bersih setelah pajak yang negatif
minimal dalam dua periode laporan keuangan (dua tahun) secara berturut-
turut.
2. Definisi dan Operasional Variabel
1) Variabel Dependen
5
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going
concern.Variabel opini auditgoing concern diukur dengan menggunakan
variabel dummy.
2) Variabel Independen
1) Kualitas audit
Kualitas audit dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui data
tahunan yang dikeluarkan masing masing perusahaan.
2) Pertumbuhan perusahaan
Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diproksikan
dengan :
3) Opini audit tahun sebelumnya
Opini audit tahun sebelumnya dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melalui data tahunan yang dikeluarkan masing
masing perusahaan.
4) Profitabilitas
Profitabilitas dalampenelitianini diproksikan dengan rumus:
5) Likuiditas
Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan rumus :
3. Teknik Pengujian Data
Pengujian penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Logistik
(Logistic Regression Method). Model persamaan regresi yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah :
: Opini Audit Going Concern
: Konstanta
6
KAt : Kualitas Audit
PPt : Pertumbuhan Perusahaan
OGCt-1 : Opini Audit Tahun Sebelumnya
PROFITt : Profitabilitas
LIKUIDt : Likuiditas
: Kesalahan Residual
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah komposisi Variabel
Pertumbuhan Perusahaan menggunakansales growth ratio, Variabel
profitabilitas dinilai dari Return On Asset, Variabel independen lainnya,
yakni likuiditas yang diukur berdasarkan Current ratio, Kualitas audit, opini
audit tahun sebelumnya, dan opini audit going concern adalah variabel yang
di ukur dengan metode dummy.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji Kolomogorov-Smirnov Z sebesar 1,327
dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,59. Kesimpulan dari hasil
perhitungan tersebut adalah nilai probabilitas 0,59> 0,05; sehingga
menunjukkan bahwa distribusi data dalam penelitian ini adalah normal.
b. Uji Multikolonieritas
Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa seluruh variabel
independen memiliki nilai Tolerance Value (TV) lebih besar dari 0,10
dan nilai VarianceInflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga
dapat disimpulkan bahwa hubungan linier diantara variabel-variabel
bebas dalam model regresi tidak mengandung multikoliniearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu
dengan menggunakanUji Glejser. Hasil perhitungan diketahui bahwa
nilai signifikansi masing-masing variabel independen lebih besar dari
0,05; sehingga menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
7
d. Uji Autokorelasi
Dalam penelitan ini untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi
yaitu menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil perhitunganh diperoleh
nilai DW 1,932. Dengan nilai Durbin-Watson 1,932 yang berada di
antara 1,5 sampai 2,5, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.
3. Pengujian Hipotesis
a. Regresi Logistik
a) Uji Kelayakan Model (Hosmer and Lemeshow Test)
Pengujian Hosmer and Lemeshow adalah sebesar 2,166 dengan
probabilitas signifikan 0,950> 0,05sehingga dapat disimpulkan
bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
dikatakan pula model dapat diterima karena sesuai dengan data
observasinya.
b) Model Fit (Overall Model Fit Test)
Perbandingan nilai antara -2 Log Likelihood(-2 Log L) pada awal
(Block Number=0) dengan nilai -2 Log L Akhir (Block Number =1)
adalah sebesar 65,085 nilai akhir sebesar 23,745 dapat dilihat bahwa
-2 Log L mengalami penurunan, sehingga dapat dikatakan bahwa
model yang dihipotesiskan fitdengan data.
c) Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square)
Diketahui hasil dari Nagelkerke R Squaresebesar 0,760, sehingga
variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen adalah sebesar 76,0 % , sedangkan sisanya sebesar 24 %
di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
d) Matriks Klasifikasi Model
Matriks klasifikasi model dapat dilihat dari Classification Table.
Kesimpulannya adalah kemampuan prediksi dari model dengan
variabel kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, opini audit tahun
8
sebelumnya, profitabilitas dan likuiditas secara statistik dapat
diprediksi sebesar 91,1 %.
b. Hasil Uji Hipotesis
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step
1a
KA -1,668 1,294 1,662 1 ,197 ,189
PP -1,121 ,712 2,478 1 ,115 ,326
PO 4,947 1,415 12,222 1 ,000 140,815
PROFIT 11,515 8,945 1,657 1 ,198 100217,128
LIKUID -,530 ,881 ,362 1 ,548 ,589
Constant -1,043 1,285 ,659 1 ,417 ,352
Sebagaimana ditunjukkan pada table diatas bahwa koefisien dari
kualitas audit adalah negatif -1,668 dengan tingkat signifikansi 0,197 Pada
tabel IV.13 menunjukkan arah koefisien regresinya berlawanan arah
dengan nilai signifikansinya sebesar -1,668 maka hipotesis pertama (H1)
dalam penelitian ini ditolak. Oleh karenanya signifikansi variabel tersebut
> 0,05, dengan demikian dapat dikatakan variabel kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel IV.13 bahwa koefisien dari
pertumbuhan perusahaan adalah negatif -1,121 dengan tingkat signifikansi
0,115. Artinya hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini diterima, karena
signifikansi variabel tersebut > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel IV.13 bahwa koefisien
determinasi dari opini audit tahun sebelumnya adalah positif 4,947 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Artinya hipotesis keempat (H4)
9
dalam penelitian ini diterima, karena signifikansi variabel tersebut <0,05.
Dengan demikian dapat dikatakan variabel opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel IV.13 bahwa koefisien
determinasi dari profitabilitas adalah positif sebesar 11,515 dengan
signifikansi sebesar 0,198 , yang artinya hipotesis (H4) dalam penelitian ini
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel IV.13 bahwa koefisien
determinasi dari likuiditas adalah negatif sebesar –0,530 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,548 , lebih besar dari 0,05, yang artinya hipotesis (H5)
dalam penelitian ini ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going
concern.
5. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang dikemukakan di
muka, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Variabel kualitas audit yang
diukur berdasarkan skala KAP (big four dan nonbig four) berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern sehingga hipotesis ditolak. (2)
Pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan rasio penjualan tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern sehingga hipotesis
ditolak. (3) Opini audit tahun sebelumnya yang diukur dengan dummy (going
concern=1 dan nongoing concern =0) berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concern, sehingga hipotesis diterima. (4) Profitabilitas yang
diproksikan dengan rasio return on asset tidak berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern sehingga hipotesis ditolak. (5) Likuiditas yang
diproksikan dengan current ratio tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concernsehingga hipotesis ditolak.
10
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sekaligus dapat
merupakan arah bagi penelitian yang akan datang antara lain : (1) Variabel
kualitas audit hanya diproksikan dengan skala KAP (big four dan nonbig four),
sehingga belum begitu kuat dalam memberikan pengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern. (2) Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini belum cukup dalam memprediksi penerbitan opini audit going
concern secara tepat. (3) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya
perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress pada BEI, serta
penelitian yang hanya dilakukan selama lima tahun, sehingga belum begitu
mewakili seluruh perusahaan go public di BEI.
C. Saran-saran
Berdasarkan beberapa keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan, maka
diberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: (1) Menambahkan proksi
auditor industry specialization, mungkin akan semakin menambah pengaruh
(signifikansi) dari kualitas audit. Dengan spesialisasinya, maka auditor menjadi
tidak diragukan kemampuannya dalam menjalankan tugas. (2) Penelitian
selanjutnya dapat memperluas dan menambah variabel variabel yang
mempengaruhi kemungkinan penerimaan pendapat going concern oleh auditor
misalnya audit change, rasio keuangan serta pengukuran kondisi keuangan. (3)
Pada penelitian selanjutnya mungkin peneliti dapat menggunakan sampel seluruh
perusahaan manufaktur pada BEI serta perlu menambah jumlah tahun
pengamatan menjadi lebih panjang sehingga dapat melihat kecenderungan dari
penerbitan pendapat going concern dalam jangka panjang dan juga diharakan
data yang diperoleh dapat bersifat lebih valid
DAFTAR PUSTAKA
Altman, Edward I. 1968. Financial Ratios, Discriminant Analysis and the
Prediction of Corporate Bankruptcy. Journal of Finance. September: 589- 609
Arens, A. A., Randal J. E., dan Mark S. B., 2008, Auditing dan Jasa Assurance,
edisi 12, Jilid 1, Terjemahan oleh Herman Wibowo, Jakarta: Erlangga.
11
Arens, Alvin A., dan James K. Lobbecke. 1996. Auditing: Pendekatan
Terpadu (Auditing An Integrated Approach), Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta:
Salemba Empat.
Belkaoui, Ahmed. R. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat
Berlian, Nanda Raisa, Perwutasari, Yona, Probohudono, Nur Agung. 2014. Pendapat
Going Concern : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pada
Perusahaan Yang Mengalami Financial distress (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013).
Simposium Nasional Akuntansi XVII, hal 1-34
Chen, Kevin C. W., and Bryan K. Church. 1992. Default on Debt Obligations and
the Issuance of Opini Going-Concern Opinions.Auditing: A Journal of Practice
& Theory. Vol. 11, No. 2: 30-49.
Craswell, Allen T., Jere R. Francis, and Stephen L. Taylor. 1995. Auditor Brand
Name Reputations and Industry Specialization. Journal of Accounting and
Economics. Vol. 20: 297-322
DeAngelo, Linda Elizabeth. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of
Accounting and Economics. Vol. 3: 183-199.
Dewayanto, Totok. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Fokus Ekonomi Vol. 6 No. 1, Hal: 81 – 104
Ghozali, L 2012.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, Suriani dan Linda Suryana.2014.Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskis. Vol. 4, No. 2, Hal 111-
120
Hamzah, Ardi. 2007. Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas
Dan Investment Opportunity Set Dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun 2001 –
2005.Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis Vol. 2, No. 2 Hani, Clearly dan Muklasin. (2003). Going Concern dan Opini Audit: Suatu
Study Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Prosiding Simposium Nasional
Akuntansi VI, Surabaya.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2011, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta:
Salemba Empat.
Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, 3 (4), hal.305-360.
12
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di
BEI.Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Hal: 25 – 40 Vol. 1, No.
1 ISSN :1979-4878
Knechel, W. R., dan Vanstraelen, A. 2007. The Relationship between Auditor Tenure
and Audit Quality Implied by Going Concern Opinions. Auditing: A Journal of
Practice and Theory, 26 (1), hal. 113–131.
Komalasari A., 2003, Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxi Going Concern
terhadap Opini Auditor, (http://skripsiakuntansi.com/general/analisis-
pengaruh-kualitas-auditor-dan-proxi-going-concernterhadap-opini-auditor/,
diunduh 25 juni 2016)
Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Provitabilitas, Likuiditas,
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Going ConcernPada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi . Vol 1 . No.1. Januari 2012
Nasir, N. M. dan Abdullah, S. N. 2004.Voluntary Disclosure and Corporate
Governance among Financially Distressed Listed Firms in Malaysia.
Financial Reporting, Regulation, and Governance.
Noverio, R., 2011, Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas dan
Solvabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan
Akuntansi, Semarang: Universitas Diponegoro.
Mulyadi. 2002. Auditing.Edisi 6. Yogyakarta: Salemba Empat.
Puspitasari, Leny dan Dwi Cahyono. 2012. The Influence Of Previous Audit Opinion
Going Concern, Audit Quality And Company’S Factors To Audit Opinion
Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi XV. Hal:1-23
Rudyawan, A. P., dan I Dewa N. B., 2009, Opini Audit Going Concern: Kajian
Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan,
Leverage, dan Reputasi Auditor, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4, No. 2,
Juli: 129-139..
Rahman, A. dan Siregar, B. 2012.Faktor - faktor yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional
Akuntansi XV, hal. 1-37.
Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2,
UniversitasDiponegoro, Semarang. Tidak Dipublikasikan.
Ruiz, Barbadillo Emiliano, Nivez Gomez-Aguilar, Christina De Fuentes-Barbera
dan Maria Antonia Garcia-Benau. 2004. “Audit Quality and The Going
13
Concern Decision Making Process”.European Accounting Review, Vol 13
No 4. pp 597-620.
Setiawan, Santy. 2006. “Opini Going Concern dan Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan.” Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume V No. 1, Mei 2006.59-67.
Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit,
Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Makalah
Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang: 23-26
Agustus.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-10. Bandung: Alfabeta.
Susanto, YK. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit
Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, Vol.11, No.3, Hlm: 155-177
Weston J. Fred dan Copeland, Thomas E., 1995.Manajemen Keuangan, Jakarta:
Binarupa Aksara