28
“ANALISIS PENGARUH NILAI AGAMA TERHADAP SIKAP INDIVIDU DALAM MASYARAKAT PLURALIS MULTIKULTURALIS BERDASARKAN PENELITIAN BUSTER G. SMITH” Yohanna Javelinia L Michael Adrian Christie Olivia Sandy Westin Auditra L Alviany Kurniawan Apriana Albertus Alves Disusun oleh :

Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis pengaruh nilai agama terhadap sikap individu

Citation preview

Page 1: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

“ANALISIS PENGARUH NILAI AGAMA TERHADAP SIKAP INDIVIDU DALAM MASYARAKAT PLURALIS MULTIKULTURALIS

BERDASARKAN PENELITIAN BUSTER G. SMITH”

•Yohanna Javelinia L•Michael Adrian•Christie•Olivia Sandy

•Westin Auditra L •Alviany Kurniawan•Apriana•Albertus Alves

Disusun oleh :

Page 2: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

LATAR BELAKANG• Gagasan Pluralisme agama, menimbulkan berbagai macam

arti dan pengertian terhadapnya, penerimaan terhadap ide ini masih tetap menjadi pergulatan sampai saat ini. Untuk itu, pembahasan terhadap gagasan ini seharusnya dapat melihat secara luas terhadap dampak yang telah nyata terbukti menjadikan umat beragama menjadi rukun dan menjalankan roda kehidupan dengan baik dan berdampingan.

• Afif Muhammad ,mengatakan bahwa agama acapkali menampakkan diri sebagai sesuatu yang berwajah ganda. Di satu sisi agama dipandang oleh pemeluknya sebagai sumber moral dan nilai, di sisi lain agama dianggap sebagai sumber konflik. Untuk itu, perlu adanya pendekatan-pendekatan yang tepat untuk mengatasi konflik antarumat beragama.

Page 3: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Halaman 97-98

• Dalam rangka mengeksplorasi pandangan mengenai keragaman agama, sebuah analisis ditampilkan dalam 8 pertanyaan yang relevan. Ke-delapan pertanyaan bersama dengan persentase responden yang baik sangat atau agak setuju akan ditunjukkan dalam tabel 2.

• Kesepakatan dengan pernyataan berkisar dari 49,6 persen untuk Tuhan sebagai misteri yang tidak pernah bisa dipahami, untuk 82,6 persen bahwa semua agama mengandung beberapa kebenaran tentang Allah.

Page 4: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Tabel 2Analisis faktor dari 8 pertanyaan yang berkaitan dengan pluralisme

agama

Pernyataan Setuju Factor 1 Factor 2 Factor 3

1. Tuhan adalah misteri dan tidak pernah dapat dipahami oleh manusia

49,6% -0,10 0,25 0,55

2. Tuhan telah sepenuhnya diungkapkan kepada manusia dalam Yesus Kristus

80,2 % 0,80 -0,02 -0,06

3. Semua agama mengandung beberapa kebenaran tentang Allah

82,6% -0,01 0,80 0,06

Page 5: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

5. Semua agama adalah cara yang sama baik untuk mengetahui tentang Tuhan

68,5% -0,08 0,85 0.03

6. Allah hanya dapat dikenal sebagai orang mengosongkan pikiran mereka dan melihat ke dalam diri mereka sendiri

67,1% 0,25 0,50 0,38

7. Kekristenan adalah cara terbaik untuk memahami Tuhan 65,3% 0,84 -0,18 -0,00

8. Doktrin agama dapat di jalan dengan benar berkaitan dengan Allah 59,4% -0,04 -0,09 0,86

9. Ajaran Gereja adalah cara terbaik kita untuk miliki berhubungan dengan Tuhan

64,3% 0,75 0,21 -0,05

Page 6: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

PENJELASAN TABEL 2• Faktor pertama mencakup tiga pertanyaan yang berkaitan

dengan supremasi dan kecukupan Kristen dan klaim kebenarannya ,yaitu : "Tuhan telah sepenuhnya diungkapkan kepada manusia dalam Yesus Kristus". "Kekristenan adalah cara terbaik untuk memahami Tuhan", dan "ajaran-ajaran Gereja adalah cara terbaik kita harus berhubungan dengan Allah".

• Untuk seseorang yang setuju, kekristenan berisi semua klaim kebenaran yang diperlukan untuk keselamatan dan merupakan metode optimal untuk tujuan penyelamatan.

• Untuk seseorang yang tidak setuju , baik Kristen mungkin salah, tidak lengkap, atau hanya salah satu dari banyak cara bahwa Allah dapat dipahami dan diungkapkan.

Page 7: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

PENJELASAN TABEL 2• Faktor kedua melibatkan tiga pertanyaan mengenai cara alternatif

untuk mencari tahu tentang Tuhan. Ketiga pernyataan tersebut "Semua agama mengandung beberapa kebenaran tentang Allah", "Semua agama adalah cara yang sama baik untuk mengetahui tentang Tuhan", dan "Allah hanya dapat dikenal sebagai orang mengosongkan pikiran mereka dan melihat ke dalam diri mereka sendiri".

• Kesepakatan untuk pertanyaan pertama merupakan sikap relativistik, dimana agama semuanya mengandung kebenaran, tetapi tidak mungkin semua sama.

• Pertanyaan kedua jelas lebih pluralis, secara eksplisit menyatakan bahwa semua agama adalah sama.

• Akhirnya, pertanyaan ketiga tampaknya pergi lebih jauh, yang menyatakan bahwa agama dan pengetahuan tentang Allah harus melampaui agama tertentu dan menjadi suatu kegiatan individu. disatukan, ketiga pertanyaan tampaknya mewakili penerimaan atau pemberhentian kesetaraan atau agama.

Page 8: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

PENJELASAN TABEL 2

• Faktor ketiga hanya melibatkan dua pertanyaan : "Allah adalah misteri dan tidak pernah dapat

dipahami oleh manusia" dan "doktrin religius mendapatkan di jalan yang benar-benar berkaitan Allah".

• Jadi, daripada mengatakan satu agama dapat memiliki semua Kebenaran, persetujuan untuk laporan menyiratkan ada orang, apalagi agama apapun, bisa membuat klaim kebenaran yang akurat tentang Tuhan.

Page 9: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

PENJELASAN TABEL 2

• Dengan langkah-langkah dari eksklusivitas agama dan relativisme, eksplorasi jenis orang yang lebih menerima tradisi agama lain adalah mungkin. Khusus, yang karakteristik demografi, pengalaman hidup, dan latar belakang agama mengarah pada keyakinan bahwa Kekristenan adalah satu-satunya cara untuk mengenal Allah, atau, sebaliknya, bahwa berbagai jalur agama dapat menyebabkan Kebenaran.

• Kiranya, karakteristik agama, baik di lembaga dan aktivitas, akan menjadi penting dalam membentuk bagaimana seseorang mempersepsi agama-agama lain.

Page 10: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 1 : Tuhan adalah misteri dan tidak pernah dapat dipahami oleh manusia, tingkat persetujuan sebesar 49,6% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah -0,10 yang artinya bersifat eksklusive (melihat Agama-agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan umat dan hanya ingin bergaul dengan orang atau kelompok yang hanya beragama yang sama). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah 0,25 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 11: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 2 : Tuhan telah sepenuhnya diungkapkan kepada manusia dalam Yesus Kristus, tingkat persetujuan sebesar 80,2% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah 0,80 yang artinya bersifat inklusif (memandang diri sebagai bagian sebuah kelompok dan menyesuaikan diri sebagai wujud penghormatan kepada anggota kelompok lain.). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah -0,02 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 12: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 3 : Semua agama mengandung beberapa kebenaran tentang Allah, tingkat persetujuan sebesar 82,6% dari responden. Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah -0,01 yang artinya bersifat eksklusive (melihat Agama-agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan umat dan hanya ingin bergaul dengan orang atau kelompok yang hanya beragama yang sama). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah 0,80 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa baik agama tunggal adalah benar, atau agama tidak mengandung kebenaran tentang Allah.

Page 13: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 4 : Semua agama adalah cara yang sama baik untuk mengetahui tentang Tuhan. Dengan tingkat persetujuan sebesar 68,5% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah -0,08 yang artinya bersifat eksklusive (melihat Agama-agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan umat dan hanya ingin bergaul dengan orang atau kelompok yang hanya beragama yang sama). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah 0,85 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa baik agama tunggal adalah benar, atau agama tidak mengandung kebenaran tentang Allah.

Page 14: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 5 : Allah hanya dapat dikenal sebagai orang mengosongkan pikiran mereka dan melihat ke dalam diri mereka sendiri, tingkat persetujuan sebesar 67,1% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah 0,25 yang artinya bersifat eksklusive (melihat Agama-agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan umat dan hanya ingin bergaul dengan orang atau kelompok yang hanya beragama yang sama). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah 0,50 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 15: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 6 : Kekristenan adalah cara terbaik untuk memahami Tuhan. Dengan tingkat persetujuan sebesar 65,3% dari responden. Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah 0,84 yang artinya bersifat inklusif (memandang diri sebagai bagian sebuah kelompok dan menyesuaikan diri sebagai wujud penghormatan kepada anggota kelompok lain). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah -0,18 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 16: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 7 :Doktrin agama dapat di jalan dengan benar berkaitan dengan Allah; tingkat persetujuan sebesar 59,4% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah -0,04 yang artinya bersifat eksklusive (melihat Agama-agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan umat dan hanya ingin bergaul dengan orang atau kelompok yang hanya beragama yang sama). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah -0,09 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 17: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

ANALISIS TABEL 2

• Pernyataan 8 : Ajaran Gereja adalah cara terbaik kita untuk miliki berhubungan dengan Tuhan, Tingkat persetujuan sebesar 64,3% dari responden.

• Rata-rata responden berpendapat bahwa pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 1 adalah 0,75 yang artinya bersifat inklusif (memandang diri sebagai bagian sebuah kelompok dan menyesuaikan diri sebagai wujud penghormatan kepada anggota kelompok lain). Dan pernyataan ini dipengaruhi oleh factor 2 adalah 0,21 yang artinya kelompok tersebut berpendapat bahwa semua agama sama-sama sah dan tidak ada agama tunggal lebih unggul.

Page 18: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Analisis Tabel 3

• skor rendah merupakan eksklusifitas Kristen kebenaran klaim dan skor yang tinggi merupakan inklusivitas kebenaran banyak agama klaim

• variabel dummy diciptakan di mana keberhasilan diwakili oleh kehadiran di sebuah masjid, sinagog atau kuil Hindu

• Jenis kelamin, usia, ras, status perkawinan, pendidikan, dan jenis daerah tempat tinggal responden dikendalikan untuk dengan variabel demografis

Page 19: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Model 1

• 18.95 persen dari varians pada Eksklusivitas Kristen mengukur bukti tampaknya dicampur apakah paparan berbagai pandangan dunia mengarah ke inklusivitas lebih

• orang-orang yang telah hidup lebih lama bisa diharapkan memiliki orang bertemu dari berbagai latar belakang lebih dan lebih menerima

• prediktor terkuat di model adalah umur, dengan orang tua melihat klaim Kristen lebih secara eksklusif

Page 20: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Model 1

• tinggal di lokasi pedesaan mengarah ke eksklusivitas lebih

• Hispanik lebih menerima daripada non-Hispanik• Kulit hitam lebih eksklusif dibandingkan kulit

putih, ras Asia dan lainnya tidak signifikan secara statistik

• gender tidak signifikan• menikah individu cenderung lebih eksklusif.

Page 21: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Model 2

• Semua agama kategori tradisi secara signifikan berbeda dari nonaffiliated individu

• Orang-orang dari semua agama selain Yahudi lebih Kristen eksklusif

• agama lain yang merupakan kategori yang sangat luas kurang menerima klaim kebenaran orang lain daripada mereka yang tidak berafiliasi dengan agama tradisi.

Page 22: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Model 3

• mengukur agama dengan frekuensi kegiatan daripada tradisi

• 6 kategori kehadiran• 5 pilihan doa dan membaca Alkitab• Dengan mengontrol agama, jenis kelamin, dan

partisipasi ras lain menjadi signifikan dengan wanita dan orang-orang dari ras lain yang lebih inklusif

Page 23: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Model 4

• 4 variabel : demografi, pluralistik eksposur tradisi, agama dan kegiatan keagamaan

• Tidak ada variabel perubahan yang relevan tanda atau korelasi, namun Hispanik, ras lainnya, dan daerah mana seseorang hidup kehilangan mereka signifikansi

Page 24: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Tabel 3Variable Model 1 Model 2 Model 3 Model 4

Intercept 5.99*** 7.38*** 3.05*** 4.01***

Demographic CharacteristicsFemale -0.096 (-0.02) -0.031 (-0.01) 0.244(0.05)*** 0.239(0.05)***

Age -0.033(-0.21)*** -0.029 (-0.19)*** -0.020 (-0.15)*** -0.020(-0.15)***

Level of education 0.253(0.16)*** 0.306(0.19)*** 0.335 (0.23)*** 0.218(0.15)***

Hispanic 0.406(0.05)*** 0.319 (0.04)** 0.208 (0.03)* 0.133 (0.02)

Black -0.908(-0.11)*** -1.319 (-0.16)*** -0.260 (-0.04)** -0.365 (-0.05)**

Asian 0.046(0.00) 0.090 (0.00) 0.249(0.01) 0.092 (0.00)

Other race 0.128(0.01) 0.064(0.01) 0.324(0.03)* 0.208 (0.02)

Married -0.494(-0.10)*** -0.459 (-0.09)*** -0.177 (-0.04)** -0.139 (-0.03)*

Type of area where respondent live

-0.091 (-0.04)** -0.082 (-0.03)** -0.114 (-0.05)*** -0.028 (-0.01)

Page 25: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Tabel 3Variable Model 1 Model 2 Model 3 Model 4

Pluralistic Explosure

Has a Jewish friend 0.601(0.12)*** 0.361 (0.08)***

Has a Muslim friend 0.040 (0.01) 0.215 (0.03)*

Has a Hindu or Buddhistfriend

0.751 (0.10)*** 0.518(0.07)***

Has attended a non-Christianreligious service

0.558 (0.10)*** 0.429(0.08)***

Page 26: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Tabel 3Variable Model 1 Model 2 Model 3 Model 4

Religious tradition

Evangelical –1.955 (-0.35)*** – 0.913 (-0.18)***

Mainline Protestant – 1.314(0.20)*** – 0.876(-0.15)***

Black Protestant – 0.723-(0.08)*** – 0.670-(0.08)***

Jewish 4.118(0.34)*** 2.633(0.23)***

Catholic – 1.347(-0.24)*** -0.829 (-0.17)***

Other religion – 0.545(-0.08)*** – 0.289(-0.04)**

Page 27: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

Tabel 3Variable Model 1 Model 2 Model 3 Model 4

Religious activity

Frequency of religiousattendance

0.254(0.17)*** 0.213 (0.14)***

Frequency of reading the

Bible

0.309(0.16)*** 0.305 (0.16)***

Frequency of prayer 0.366(0.15)*** 0.264(0.11)***

Number of cases 4,654 4,966 4,317 4,063

R² 0.1917 0.2891 0.2792 0.3683

Adjusted R² 0.1895 0.2869 0.2772 0.3649

* p40:05 ** p40:01 *** p40:001

Page 28: Analisis Pengaruh Nilai Agama Terhadap Sikap Individu

KESIMPULAN Jadi kesimpulan dari tabel-tabel di atas, daripada

mengatakan satu agama dapat memiliki semua Kebenaran, persetujuan untuk laporan menyiratkan ada orang, apalagi agama apapun, bisa membuat klaim kebenaran yang akurat tentang Tuhan. Dapat menilai pandangan orang-orang pada agama, penting nya agama bagi kehidupan, penilaian mengenai agama lain dan karakteristik masing-masing orang yang beragama.

Secara lebih spesifik nya tabel-tabel di atas menyimpulkan dan menilai melalui, diantara nya agama dengan frekuensi kegiatan daripada tradisi, menentukan apa pengaruh sosial menyebabkan Kristen eksklusivitas atau inklusivitas, mengukur dengan mencakup semua variabel sebelumnya demografi, pluralistik eksposur tradisi, agama dan kegiatan keagamaan.