101
SKRIPSI “ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BARANG MEWAH ELEKTRONIK (PPnBM) DAN FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP PENJUALAN PADA TINGKAT PEDAGANG ECERAN WILAYAH KRAMAT JATI DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING” (Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci Dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10kg) Oleh : MAYANG LIANDHIKA WURI NIM :104082002730 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

SKRIPSI

“ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN

NILAI ATAS BARANG MEWAH ELEKTRONIK (PPnBM) DAN

FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP PENJUALAN PADA

TINGKAT PEDAGANG ECERAN WILAYAH KRAMAT JATI

DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”

(Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci Dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10kg)

Oleh :

MAYANG LIANDHIKA WURI

NIM :104082002730

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN

NILAI ATAS BARANG MEWAH (PPnBM) ELEKTRONIK DAN

FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP PENJUALAN PADA

TINGKAT PEDAGANG ECERAN WILAYAH KRAMAT JATI

DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus:Penjualan TV 21-29 Inch dan Mesin Cuci dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10Kg)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Nama : Mayang Liandhika Wuri

NIM : 104082002730

Di bawah Bimbingan,

Pembimbing I

( Prof. Dr. Abdul Hamid, MS )

NIP. 19570617198503 1 002

Pembimbing II

( Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si )

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 3: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Hari ini Jum’at Tanggal Sebelas Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Mayang Liandhika Wuri NIM 104082002730 dengan judul

skripsi : “ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

ATAS BARANG MEWAH ELEKTRONIK (PPnBM) DAN FLUKTUASI KURS

RUPIAH TERHADAP PENJUALAN PADA TINGKAT PEDAGANG ECERAN

WILAYAH KRAMAT JATI DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 Inch dan Mesin Cuci dengan Kapasitas Linen Sampai

Dengan 10Kg)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,

maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Desember 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE, Msi, Ak. Yessi Fitri, SE, Msi, Ak.

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.

Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Hari ini Rabu Tanggal Tiga Belas Bulan Januari Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Mayang Liandhika Wuri NIM 104082002730 dengan judul skripsi :

“ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS

BARANG MEWAH ELEKTRONIK (PPnBM) DAN FLUKTUASI KURS RUPIAH

TERHADAP PENJUALAN PADA TINGKAT PEDAGANG ECERAN WILAYAH

KRAMAT JATI DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi

Kasus : Penjualan TV 21-29 Inch dan Mesin Cuci dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10Kg)”.

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Januari 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Afif Sulfa, SE, Msi, Ak.

Penguji Ahli

Prof. Dr. Azzam Jasin, Ak, MBA.

Page 5: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Mayang Liandhika Wuri

2. Tempat dan Tanggal lahir : Subang, 06 Agustus 1986

3. Alamat : Jl. Cemerlang No.7a Rt 07 / Rw 02

Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi,

Jawa Barat, Indonesia 17412

4. Telp : +6738637343 / +628562077069

5. Email : [email protected]

6. Kantor : AB Company ( Executive Marketing), BSB

Elmaya Butik (owner), Brunei Darussalam

II. PENDIDIKAN

1. SD (1992-1998 : SDN Percontohan 03 Pagi Kodam, Jakarta Timur

2. SLTP (1998-2001) : SLTPN Percontohan 109 Kodam, Jakarta Timur

3. SLTA (2001-2004) : SLTA International DU2 BPPT Jombang,

Jawa Timur

4. S1 (2004-2009) : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN KERJA

1. Des’07 – Feb’08 : KJPP Aditya Iskandar & Rekan

(Marketing)

2. Feb’08 – Sekarang : Executive Marketing AB Company

Supervisor bagian Keuangan Elmaya Butik

1V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah

a. Nama : H. Sudiro Warsito, SH

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 25 Desember 1955

c. Telp : +6281310666660

d. Pekerjaan : Pimpinan HRD

PT. Bangun Tjipta Kontraktor

e. Email : [email protected]

2. Ibu

a. Nama : Hj. Lina Laelina Sd

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Subang, 13 Oktober 1960

c. Telp : +6221-91929777

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. Email : [email protected]

Page 6: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

3. Kakak

a. Nama : Anugrah Ajie Suandyka, S.Ikom

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 05 Desember 1982

c. Telp : +6285691700005

d. Pekerjaan : PT. BNI Securities

e. Email : [email protected]

4. Adik

a. Nama : Mekka Tripimandyka

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Subang, 09 Juni 1990

c. Telp : +628561376670

d. Pekerjaan :Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan

Perbankan Syariah, semester III

e. Email : [email protected]

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

ANALYSIS OF INFLUENCE BETWEEN ELIMINATION OF PPnBM AND RUPIAH’S

EXCHANGE FLUCTUATIONS WITH SALES ON RETAIL SALES MERCHANT

LEVEL IN KRAMAT JATI REGION USING PRICE AS AN INTERVENING

VARIABLE (Case Studies : 21”-29” TV sales, and Washing Machine with until 10Kg Linen Capacity)

ABSTRACT Mayang Liandhika Wuri, Analysis of Influence Between Elimination of PPnBM and Rupiah’s

Exchange Fluctuations With Sales, on Retail Sales Merchant Level, in Kramat Jati Region

Using Price as an Intervening Variable (Case Studies : 21”-29” TV Sales, and Washing

Machine with until 10Kg Linen Capacity).

This research aims to test whether there is a direct influence (influece of X on Y) elimination

of PPnBM and rupiah’s exchange fluctuation with sales, also to test whether there is a

undirect influence (influence of X on Y with intervening variable as a connector) with price

as an intervening variable with sales, on retail sales merchant, in Kramat Jati region. The

population of this research is an electronic retailer in the area of district Kramat Jati and

using simple random sampling to determine the research sample. Tested sample is an

electronic retailers in the area of Kramat Jati through questionaries.

The result of path analysis showed that there is influence between the abolition electronic

PPnBM abolition of sales level with value 0,565. Meanwhile, the rupiah’s exchange

fluctuations also have an impact on sales with value 0,426. The price is not an intervening

variable between the elimination of electronics PPnBM and rupiah’s exchange fluctuations,

because it has smaller value of independent variable that have a direct impact on the

dependent variable (sales).

Keywords : Electronics PPnBM, Exchange Rate Fluctuations, Price, Sales, Retail Merchants.

ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PPnBM ELEKTRONIK DAN

FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP PENJUALAN PADA TINGKAT

PEDAGANG ECERAN WILAYAH KRAMAT JATI DENGAN HARGA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING (Studi kasus: Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10Kg)

ABSTRAK Mayang Liandhika Wuri, Analisis Pengaruh Penghapusan PPnBM Elektronik dan Fluktuasi

Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang Eceran Wilayah Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening (Studi kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan

Mesin Cuci dengan Kapasitas Linen di bawah 10Kg). Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengaruh langsung (pengaruh X terhadap Y)

penghapusan PPnBM dan Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap Penjualan, juga untuk menguji

pengaruh tidak langsung (pengaruh X terhadap Y dengan penghubung variabel intervening)

dari harga sebagai variabel intervening terhadap penjualan pedagang eceran wilayah Kramat

Jati. Populasi penelitian ini adalah pedagang eceran elektronik di wilayah Kelurahan Kramat

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Jati dan menggunakan simple random sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sample

yang diuji adalah pedagang eceran elektronik yang berada di wilayah Kramat Jati melalui

penyebaran kuesioner.

Hasil analisi jalur menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penghapusan PPnBM

Elektronik terhadap tingkat penjualan yaitu sebesar 0,565. Sedangkan fluktuasi kurs rupiah

juga memiliki pengaruh terhadap penjualan yaitu sebesar 0,426. Harga bukan merupakan

variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah dan penghapusan PPnBM terhadap Penjualan karena memiliki nilai lebih kecil dari variabel independent yang memiliki

pengaruh langsung terhadap variabel dependent (penjualan). Kata Kunci : PPnBM Elektronik, Fluktuasi Kurs, Harga, Penjualan, Pedagang Eceran

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan

petunjuk, rakhmat, kekuatan dan hidayah-Nya kepada penulis, demikian juga kepada dosen

pembimbing dan teman-teman yang telah membantu memberikan bahan serta petunjuk,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai syarat utama kelulusan program studi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, Jurusan Akuntansi dengan konsentransi Pajak, Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Ekonomi.

Penulis mengangkat judul “Analisis Pengaruh Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai

Atas Barang Mewah (PPnBM) Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan

Pada Tingkat Pedagang Eceran Wilayah Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel

Intervening (studi kasus : penjualan tv 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas linen

sampai dengan 10kg)”, dengan munculnya peraturan baru yang menyatakan PPnBM

elektronik untuk TV 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas linen sampai dengan 10kg

serta terjadinya fluktuasi kurs rupiah yang mempengaruhi harga sehingga akan berpengaruh

terhadap penjualan, dan penulis mencoba membahas adanya pengaruh penghapusan PPnBM

dan fluktuasi kurs terhadap penjualan elektronik pedagang eceran wilayah Kramat Jati,

Jakarta Timur.

Mengingat berbagai keterbatasan waktu, biaya dan fisik, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini

Jakarta, Desember 2009

Penulis

Mayang Liandhika Wuri

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala kemudahan, kelancaran, kesabaran,

dan segala kekuatan yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang di harapkan. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih kepada :

1. Kedua orang tuaku, H. Sudiro Warsito SH, dan Hj. Lina Laelina Sundawa, adikku tercinta

(Mekka Triprimandyka) serta saudara-saudaraku semuanya, atas perhatian, kerja keras,

materi dan non materi, keikhlasan yang tak ternilai, diberikan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. I loph u all, muach.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku pembimbing I sekaligus selaku Dekan

Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terima kasih atas segala arahan dan bimbingannya selama ini dan selalu meluangkan

waktu ditengah-tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Allah, SWT memberikan jutaan kebaikan dunia dan akhirat, amien.

3. Bapak Afif Sulfa, SE, Ak, M.si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas FEIS UIN

Syarif Hidaatullah Jakarta sekaligus selaku pembimbing II, terima kasih atas segala

arahan dan bimbingannya selama ini dan selalu meluangkan waktu ditengah

kesibukannya, untuk membimbing penulis. Semoga Allah, SWT memberikan jutaan

kebaikan dunia dan akhirat, amien.

4. Seluruh dosen-dosen dan staf Karyawan-ti FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan

kebutuhan akademis.

5. Staff Perpustakaan FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas kemurahan hatinya dalam

membantu penulis mencari sumber informasi buku-buku literatur dan skripsinya yang

sarat akan manfaat serta mendukung penulisan skripsi ini. Khususnya Pak Ali,

terimakasih untuk buku-bukunya yang banyak.

6. Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama kepada saudara

Priyo,atas kemurah hatinya dalam membantu penulis mencarikan sumber informasi buku-

buku literatur dan skripsinya yang sarat akan manfaat serta mendukung penulisan skripsi

ini. Thanx ya sudah meloloskan buku itu….hihihihi

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

7. Seluruh staf Karyawan-ti Akademik Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan kebutuhan

akademis

8. Bapak Bustami, S.IP selaku Lurah diwilayah Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur,

terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian

diwilayah tempat bapak pemimpin.

9. Bapak Asmari Yogi, SH selaku Sekretaris Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, terima

kasih atas saran dan bantuannya dalam hal pemberian surat ijin melakukan Penelitian

Skripsi serta informasi yang diberikannya mengenai kelurahan setempat.

10. Seluruh jajaran staff Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, terima kasih penulis ucapkan.

11. Mas Anugrah Ajie Suandyka, Si.Kom, sebagai kakak kandung penulis, terima kasih atas

segala bimbingan dan “melek malemnya” untuk menemani dan membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini. Thanx ya mas…semoga cepet nikah ma calon kk iparquw

hehehehehe.

12. My Lovely in somewhere, yang selalu memberikan dukungan moril dan spiritual kepada

penulis. Thanx ya udah mau jadi tempat berbagi. I Luv u so much, muach…

13. Kakak ibeh dan kakak ani, kakak angkat aku yang super baik nan cerewet, thanx ya

kalian selalu ingetin mayang dan kasih semangat untuk nyelesein kuliah. Thanx juga

untuk tumpangan kostannya yang PW hehehhehe…

14. All my friend di FEIS UIN syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2004 khususnya kelas

perpajakan.

15. Seluruh teman tersisa quw.. Eli, Haris, Izah, Sanusi, Hidayat, Viki, Ibad, thanx ya dah

setia menemaniqu hingga semester XI hehehe. Semoga semester ini menjadi semester

terakhir untuk kita di jenjang S1… ciaooo kawan-kawan dan jangan lupa doakan mayang

ya supaya “proyek” bisa jalan, aamiin..

16. Seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang namanya (maaf) tidak tertulis,

yang telah membantu dan memberikan support baik secara langsung maupun tidak

langsung berupa materil maupun spiritual. Terimakasih yaaaaaaa

Besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat kepada mahasiswa dan pentatar pendidikan dalam mempelajari ilmu Ekonomi pada

umumnya.

Jakarta, Desember 2009

Hormat saya,

Penulis

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERSEMBAHAN..................................................................................................... i

Daftar Riwayat Hidup.............................................................................................. ii

Abstract ..................................................................................................................... iv

Abstrak ..................................................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................................ vi

Ucapan Terima Kasih .............................................................................................. vii

Daftar Isi................................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................................. xiv

Daftar Gambar......................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ...................................................................................................... xvi

BAB I ......................................................................... PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian..................................................... 1

B. Perumusan Masalah Penelitian .......................................................... 6

C. Pembatasan Masalah Penelitian ......................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... ……………... 7

1. Tujuan Penelitian……………………………………………….. .... 7

2. Manfaat Penelitian………………………………………………. ... 8

BAB II ...............................................................TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Perpajakan di Indonesia ............................................... 10

1 Definisi Pajak............................................................................. 10

2 Fungsi Pajak............................................................................... 11

3 Jenis Pajak ................................................................................. 12

4 Tata Cara Pemungutan Pajak...................................................... 14

5 Sistem Pemungutan Pajak .......................................................... 15

6 Definisi, Objek, Subyek, Mekanisme Pengenaan, Tarif dan

Penghitungan PPnBM ................................................................ 16

7 Penyetoran, Pelaporan dan Sarana Pembayaran PPnBM ............. 21

B. Fluktuasi Kurs.................................................................................... 24

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1 Pengertian Fluktuasi Kurs .......................................................... 24

2 Jenis-jenis Kurs .......................................................................... 30

3 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar .......................................... 31

C. Penjualan ........................................................................................... 34

1 Pengertian Penjualan .................................................................. 34

2 Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Pengakuannya ...................... 36

3 Tujuan Umum Penjualan............................................................ 38

4 Penjualan Sebagai Fungsi Pemasaran ......................................... 39

5 Politik dan Hukum Penjualan ..................................................... 40

D. Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pedagang Eceran ................................. 41

1 Pengertian PKP .......................................................................... 41

2 Pengertian PKP Pedagang Eceran............................................... 42

3 Kewajiban PKP dibidang Pajak .................................................. 43

4 Pengukuhan Pedagang Eceran Menjadi PKP .............................. 43

5 Dasar Pengenaan Pajak............................................................... 44

E. Harga.................................................................................................. 46

1. Pengertian Harga........................................................................ 46

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga.................. 46

F. Kerangka Pemikiran............................................................................ 48

G. Tinjauan Penelitian Sebelumnya......................................................... 49

1. Aida Noerma Nurliesma, 2008 ................................................... 49

2. Ika Zuliana, 2006 ....................................................................... 49

3. Jan Horas V. Purba dan San San Sri, 2006.................................. 49

H. Diferensiasi Penelitian........................................................................ 50

I. Hipotesa.............................................................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………..52

B. Metode Penentuan Sample…………………………………………….53

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 54

1. Data Primer................................................................................ 54

2. Data Sekunder............................................................................ 55

D. Metode Analisis Data .......................................................................... 55

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1. Uji Kualitas data......................................................................... 56

a. Uji Validitas ........................................................................... 56

b. Uji Realibilitas ....................................................................... 57

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 58

a. Uji Normalitas ........................................................................ 58

b. Uji Multikolinieritas ............................................................... 58

c. Uji Heterokedastisitas ............................................................. 59

3. Uji Hipotesis Analisis Jalur ........................................................ 59

E. Operasional Variabel dan Pengukurannya .......................................... 60

1. Variabel Independen .................................................................. 60

2. Variabel Dependen..................................................................... 60

3. Variabel Intervening .................................................................. 61

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ................................................................................ 62

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 62

2. Waktu Penelitian dan Karakteristik Responden .......................... 65

B. Analisis dan Pembahasan..................................................................... 68

1. Uji Kualitas data......................................................................... 68

a. Uji Validitas ........................................................................... 68

b. Uji Realibilitas ....................................................................... 70

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 72

a. Uji Normalitas ........................................................................ 72

b. Uji Multikolinieritas ............................................................... 72

c. Uji Heterokedastisitas ............................................................. 73

3. Uji Hipotesis .............................................................................. 75

a. Hipotesis 1.............................................................................. 75

b. Hipotesis 2 ............................................................................. 77

c. Hipotesis 3.............................................................................. 78

d. Hipotesis 4 ............................................................................. 80

e. Hipotesis 5.............................................................................. 82

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 85

B. Implikasi ............................................................................................. 86

C. Keterbatasan ........................................................................................ 87

D. Rekomendasi....................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 93

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

4.1 Kependudukan Kelurahan Kramat Jati ...................................................64

4.2 Sarana Perekonomian.............................................................................65

4.3 Karakteristik Responden ........................................................................66

4.4 Deskriptif Statistik ................................................................................ 67

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

4.5 Hasil Uji Validitas 69

4.6 Hasil Uji Reabilitas ................................................................................71

4.7 Hasil Uji Multikolinieritas .....................................................................73

4.8 Pengaruh PPnBM Terhadap Tingkat Penjulan........................................75

4.9 Pengaruh Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Tingkat Penjualan ...............77

4.10 Pengaruh Harga Barang Terhadap Tingkat Penjualan.............................78

4.11 Pengaruh PPnBM Terhadap Harga Barang.............................................80

4.12 Pengaruh Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Harga Barang ......................82

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

4.1 Hasil Uji Normalitas ..............................................................................72

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................................74

4.3 Diagram Jalur Analisis...........................................................................84

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Hal

1 Kuesioner................................................................................ 93

2 Code Sheet Hasil Kuesioner .................................................... 96

3 Hasil Ratio Persentase ............................................................. 97

4 Hasil Uji Deskriptive............................................................... 98

5 Hasil Uji Validitas................................................................... 99

6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 103

7 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 113

8 Hasil Analisis Jalur (Path analisys) ......................................... 114

9 Pengaruh Penetapan Harga Terhadap Tingkat Volume

Penjualan ................................................................................ 122

10 Jurnal Ilmiah, Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar

IDR pada USD Terhadap Tingkat Penjualan............................ 125

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

11 Peraturan Menteri Keuangan No.137/PMK.011/2008.............. 131

12 Surat Keterangan Rekomendasi Riset(Kelurahan Kramat Jati). 136

13 Struktur Organisasi Kelurahan Kramat jati .............................. 137

14 Peta Wilayah Kelurahan Kramat Jati ....................................... 138

15 Surat Keterangan Izin Riset (Fakultas Ekonomi UIN Jakarta).. 139

16 Surat Keterangan Aktif Kuliah ................................................ 140

17 PPnBM Tiga Produk Elektronik Dihapuskan........................... 141

18 Keputusan Menteri Keuangan No.252/KMK.03/2002 ............. 142

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pajak merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan pembangunan yang

diterapkan pada hampir seluruh negara di dunia. Penerimaan pajak menjadi sumber

penerimaan dalam negeri yang semakin diandalkan dalam membiayai pembangunan

negara. Oleh karena itu, pemerintah dan Direktorat Jendral Pajak dalam rangka menjaga

ke sesuai dengan visi dan misi serta mengamankan penerimaan negara, terbilang sering

dalam melakukan reformasi khususnya undang-undang dan ketetapan-ketetapan serta

sistem administrasi perpajakan ataupun memodernisasi sistem pengendaliannya.

Mengingat kepentingan pajak dalam menopang keuangan negara, maka pajak

telah ditempatkan sebagai penerimaan negara yang disahkan dalam pasal 23 ayat(2)

UUD 1945 bahwa, “…segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-

undang”. Sehingga, dasar hukum pengenaan pajak di Indonesia telah kuat. Dengan

prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berimbang dan dinamis yang

dianut pemerintah, maka penerimaan pajak di Indonesia harus selalu ditingkatkan. Hal

ini dikaitkan dengan kebutuhan investasi dalam negeri yang terus meningkat akibat

proyek-proyek pengembangan yang terus bertambah. Penerimaan pajak diharapkan dapat

menggantikan pinjaman luar negeri agar tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar

negeri. Menurut Soemitro (dalam Zuliana, 2006), pengertian pajak adalah “Iuran rakyat

kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintahan)

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa

timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

membiayai pengeluaran umum.”

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Pajak ini akan diarahkan pada tujuan untuk kepentingan negara dan dialokasikan

kepada sektor pemerintahan maupun ke daerah dengan pembagian melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga masyarakat di daerah yang

bersangkutan atau sebagian besar akan merasakan secara langsung pajak tersebut melalui

pembangunan daerahnya masing-masing. Penggunaan pajak ini diharapkan akan

merangsang masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak

sekaligus sebagai cermin dan sifat kegotong-royongan dalam pembiayaan pembangunan.

Pajak juga disesuaikan dengan iklim dan perkembangan yang dialami negara kita

pada tahun 1983 pemerintah melakukan reformasi perpajakan (tax reform) yang

kemudian direvisi pada tahun 1994. Hal ini mengakibatkan kerumitan sistem perpajakan

yang lama hilang sehingga menghasilkan sistem perpajakan yang sederhana, mudah, adil

dan memberikan kepastian hukum. Reformasi perpajakan ini guna mendorong

keberhasilan perpajakan dan pada kenyataannnya berhasil. Salah satu reformasi

perpajakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan menyempurnakan peraturan-

peraturan yang terkait dengan perpajakan. Seperti peraturan yang baru saja disahkan

pada tanggal 7 Oktober 2008 yaitu Keputusan Mentri Keuangan nomor 137 / PMK.011 /

2008 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Mentri Keuangan No.620 / PMK.03 /

2004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan

Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Elektronik. Di dalam

peraturan ini tidak disebutkan TV yang mempunyai ukuran 21-29 inch, mesin cuci

dengan kapasitas linen kering di bawah 10 kg dan kamera digital yang harga jualnya

dibawah 2 juta rupiah. Itu artinya ketiga barang tersebut yang memenuhi kriterianya

tidak dikenakan atau di hapuskan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Elektonik.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Menurut Mentri Keuangan, Sri Mulyani, peraturan ini dikeluarkan karena ketiga

barang elektronik tersebut dianggap bukan lagi menjadi barang mewah dan sudah banyak

digunakan masyarakat di berbagai kalangan. Hal serupa juga disampaikan oleh Dirjen

Deperindag, Budi Darmadi, "Produk yang dihapuskan PPnBM kali ini merupakan

produk elektronik yang permintaannya tinggi di masyarakat". Dengan demikian

diharapkan dapat meningkatkan penjualan masing-masing produk tersebut dengan rata-

rata sebesar 10%. Meningkatnya penjualan akan memberikan dampak positif bagi

produsen maupun pemerintah.

Pendapatan yang meningkat akan mengakibatkan kenaikan laba bagi produsen,

sedangkan pemerintah diharapkan mendapatkan kompensasi atas potential lose dari

penghapusan PPnBM Elektrronik tersebut dengan kenaikan pendapatan pajak baik

berupa PPN dari barang tersebut maupun PPh atas keuntungan yang diperoleh dari

peningkatan penjualan.

Dirjen Deperindag, Budi Darmadi, mengungkapkan bahwa “Kami telah

menghitung bila Depkeu mengabulkan penghapusan PPnBM 17 sub kelompok barang

elektronik maka pendapatan pajak dari produk elektronik akan naik menjadi Rp 5,8

triliun dibandingkan tanpa penghapusan PPnBM Elektronik sebesar Rp 5 triliun”.

Kegiatan ekonomi di sektor perdagangan baik skala besar maupun kecil juga

diharapkan dapat memberikan kontribusinya bagi negara dengan pajak yang dibayarkan

oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) melalui Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan

Nilai (PPN), Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM), ataupu pajak

lainnya. Perdagangan skala mikro seperti pedagang eceran, melakukan kegiatan

penyebaran BKP atau JKP melalui suatu tempat penjual eceran seperti toko, kios atau

dengan cara penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen akhir atau dari rumah

ke rumah. Berdasarkan batasan pengusaha kecil, dalam pasal 1 KMK RI No.252 /

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

KMK.03 / 2002 tanggal 31 mei 2002, pedagang eceran baru akan dikategorikan sebagai

Pengusaha Kena Pajak (PKP) pedagang eceran apabila peredaran bruto untuk

penyerahan BKP atau JKP dalam satu tahun telah melebihi batasan pengusaha kecil yaitu

sebesar Rp. 600.000.000,00.

Berdasarkan definisi tentang pedagang eceran di atas, dapat dilihat bahwa usaha

eceran ditujukan pada konsumen akhir yaitu individu atau rumah tangga yang membeli

barang dan atau jasa untuk konsumsi pribadi. Usaha eceran merupakan bagian akhir

dalam proses pemasaran yang bertujuan memberikan kepuasan pada pelanggan dengan

memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Maka konsumen pun sebagai pengguna

barang atau jasa sangat jeli dalam memilih barang dan jasa yang akan dikonsumsinya

dan lebih teliti dalam mengolah keuangan antara pengeluaran dan pendapatan yang dapat

berpengaruh terhadap daya beli atas BKP atau JKP tersebut. Pada akhirnya usaha eceran

terdiri dari organisasi yang bertindak sebagai perantara dalam suatu saluran distribusi

barang dan jasa.

Inti dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian membahas pengaruh penghapusan PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs

rupiah terhadap penjualan pada tingkat pedagang eceran wilayah kramat jati

dengan harga sebagai variabel intervening

2. Tahun penelitian pada tahun 2009.

3. Metode Statistik yang digunakan metode statistik deskriptif dan metode analisis

regresi berganda (Multiple Regressions Analysis) serta uji asumsi klasik.

4. Penelitian dilakukan terhadap pedagang eceran elektronik yang berada di wilayah

Kelurahan Kramat Jati. Khususnya pedagang yang menjual TV 21-29 inch dan

mesin cuci dengan kapasitas linen sampai dengan 10Kg.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas peneliti melakukan penelitian

tentang “Analisis Pengaruh Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah

(PPnBM) Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat

Pedagang Eceran Wilayah Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening (

Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas linen sampai

dengan 10Kg)”.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah penelitian ini mengenai, pengaruh penghapusan PPnBM

Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika dapat berpengaruh

terhadap penjualan dengan harga sebagai variabel intervening.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah penghapusan PPnBM elektronik berpengaruh secara langsung terhadap

tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran wilayah Kramat Jati?

2. Apakah fluktuasi kurs rupiah terhadap Dollar Amerika berpengaruh secara

langsung terhadap tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran

wilayah Kramat Jati?

3. Apakah harga sebagai variabel intervening berpengaruh secara langsung terhadap

tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran wilayah Kramat Jati?

4. Apakah harga merupakan variabel intervening antara penghapusan PPnBM

elektronik terhadap tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran

wilayah Kramat Jati?

5. Apakah harga merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah terhadap

tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran wilayah Kramat Jati?

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penulis memberikan batasan

masalah dalam penelitian ini agar pembahasan penelitian ini menjadi tidak melebar dan

lebih fokus. Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai pengaruh penghapusan

PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs rupiah terhadap penjualan elektronik pada tingkat

pedagang eceran dengan harga sebagai variabel intervening. Barang-barang elektronik

yang dimaksud meliputi mesin cuci dengan kemampuan mencuci dan mengeringkan

yang memiliki kapasitas linen kurang dari 10kg dan Televisi (TV) dengan ukuran 21

inch-29 inch dengan segala jenis. Sedangkan untuk fluktuasi kurs, dalam skripsi ini

hanya di bahas mengenai dampak dari fluktuasi itu sendiri yaitu perubahan harga jual

barang elektronik tersebut, terhadap tingkat penjualan yang terjadi pada pedagang eceran

wilayah Kramat Jati pada tahun 2008 hingga 2009.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian :

a. Untuk mengetahui apakah penghapusan PPnBM elektronik berpengaruh secara

langsung terhadap tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang eceran

wilayah Kramat Jati.

b. Untuk mengetahui apakah apakah fluktuasi kurs rupiah terhadap Dollar

Amerika berpengaruh secara langsung terhadap tingkat penjualan barang

elektronik pada pedagang eceran wilayah Kramat Jati.

c. Untuk mengetahui apakah harga sebagai variabel intervening berpengaruh

secara langsung terhadap tingkat penjualan barang elektronik pada pedagang

eceran wilayah Kramat Jati.

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

d. Untuk mengetahui apakah harga merupakan variabel intervening antara

penghapusan PPnBM elektronik terhadap tingkat penjualan barang elektronik

pada pedagang eceran wilayah Kramat Jati.

e. Untuk mengetahui apakah harga merupakan variabel intervening antara

fluktuasi kurs rupiah terhadap tingkat penjualan barang elektronik pada

pedagang eceran wilayah Kramat Jati

2. Manfaat dari Penelitian ini

a. Bagi ilmu akuntansi dapat menambah referensi ilmiah mengenai masalah

perpajakan khususnya mengenai pengaruh peraturan pajak bagi barang

elektronik terhadap penjualan elektronik perusahaan elektronik itu sendiri.

b. Bagi masyarakat dapat memberikan wawasan yang luas dan membuka pikiran

bahwa perpajakan itu penting bagi pertumbuhan negara dan beberapa

pengaruhnya terhadap penjualan

c. Bagi para akademisi, diharapkan berguna dalam memperluas wacana dan

tambahan informasi untuk menemukan dimensi-dimensi baru dalam bidang

perpajakan dan bidang ekonomi lainnya yang mempengaruhi tingkat penjualan

suatu perusahaan seperti pengaruh fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar

Amerika serta dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

d. Bagi para pedagang tingkat eceran wilayah Kramat Jati dapat menambah

bahan survey pada tingkat penjualan sesudah dan sebelum diberlakukan

PPnBM Elektronik yang baru serta pengaruh fluktuasi kurs Rupiah terhadap

Dollar Amerika terhadap penjualan itu sendiri.

e. Bagi peneliti untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

selain itu tentunya dapat memberikan wawasan dan keyakinan mengenai

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

bidang perpajakan dan bidang ekonomi lain khususnya yang menyangkut

dengan penelitian ini.

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Perpajakan di Indonesia

1. Definisi Pajak

Para ahli mengartikan pajak dari berbagai sudut pandang, yaitu:

Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani yang dikutip kembali oleh R. Santoso

Brotodihardjo,S.H., (dalam Waluyo, 2006:4) pajak didefinisikan sebagai berikut:

“Pajak adalah iuran negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat

prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas

negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, SH (Mardiasmo, 2008 :

1), menyatakan bahwa,

“Pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum”.

Menurut Prof. S. I. Djajadiningrat (Siti Resmi, 2005:1), memberikan definisi

tentang pajak sebagai berikut:

“Pajak sebagai suatu kewajiban mennyerahkan sebagian daripada kekayaan

kepada negara disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang

memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman menurut

peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan,

tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung, untuk memelihara

kesejahteraan umum”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

a. Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya

bersifat dapat dipaksa.

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

b. Tidak mendapatkan secara langsung jasa timbal balik dari pembayaran pajak.

c. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

d. Pajak merupakan iuran dari masyarakat atau badan yang digunakan untuk

membiayai pengeluaran pemerintah yang nantinya untuk kesejahteraan rakyat.

e. Pemungutan pajak dipungut untuk tujuan tertentu.

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi Penerimaan (Budgeteir)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran pemerintah. Contohnya yaitu masuknya pajak dalam

APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi Mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat ukur untuk mengatur pembiayaan negara

atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Contohnya yaitu

pajak untuk barang mewah lebih tinggi dibandingkan dengan pajak untuk

barang lainnya.

3. Jenis Pajak

a. Menurut Golongannya

1) Pajak Langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak

yang bersangkutan. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh).

2) Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan ke pihak lain. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b. Menurut Sifatnya

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1) Pajak Subyektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subyeknya yang selanjutnya dicari syarat obyektifnya, maksudnya lebih

memperhatikan keadaan wajib pajak. Contohnya Pajak Penghasilan (PPh).

2) Pajak Obyektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajaknya. Contohnya

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

(PPnBM).

c. Menurut Azas Pemungutannya

1) Equality, dimana pemungutan pajak yang bersifat adil dan merata, yaitu

pajak yang dikenakan kepada orang pribaadi yang harus sebanding dengan

kemampuan membayar pajak sesuai dengan manfaat yang diterima

2) Certainty, penentuan pajak tidak sewenang-wenang. Oleh karena itu,

wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak yang

terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.

3) Convenience, kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya

disesuaikan dengan kondisi yang tidak menyulitkan wajib pajak.

4) Economy, bahwa biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi

wajib pajak yang diharapkan seminimum mungkin.

d. Menurut Lembaga Pemungut dan Pengelolaannya

1) Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya Pajak

Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjulan Atas

Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Materai.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terdiri

atas :

(a). Pajak Daerah Tingkat I (Provinsi), contohnya adalah Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

(b). Pajak Daerah Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten), yaitu pajak yang

dipungut pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah

tangga daerah. Contohnya adalah pajak hiburan, pajak reklame, pajak

hotel & restaurant.

4. Tata Cara Pemungutan Pajak

a. Stelsel Anggapan (Fictive Stelsel)

Merupakan tata cara pemungutan pajak berdasarkan pada suatu anggapan

yang diatur dalam undang-undang. Misalnya penghasilan satu tahun dianggap

sama dengan satu tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak sudah

dapat ditetapkan besarnya pajak terutang untuk tahun pajak berjalan.

Kelebihan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan tanpa

harus menunggu pada akhir tahun, sedangkan kelemahannya adalah pajak yang

dibayarkan tidak berdasarkan keadaan sebenarnya.

b. Stelsel Nyata (Riil Stelsel)

Merupakan tata cara pemungutan pajak yang didasarkan pada objek

penghasilan yang nyata sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada

akhir tahun pajak yakni setelah penghasilan pajak yang sesungguhnya diketahui.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis sedangkan

kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode setelah

penghasilan riil diketahui.

c. Stelsel Campuran (Mixed Stelsel)

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel anggapan dengan stelsel

nyata. Pada awal tahun besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan

kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan

sebenarnya.

Apabila besarnya pajak menurut stelsel nyata lebih besar daripada pajak

menurut stelsel anggapan maka wajib pajak harus menambah kekurangannya,

sebaliknya jika menurut stelsel nyata pajaknya lebih kecil daripada pajak

menurut stelsel anggapan maka wajib pajak dapat meminta kelebihannya.

5. Sistem Pemungutan Pajak

a. Official Assesment Sistem

Merupakan suatu sistem pemungutan yang memberikan wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

Pajak. Cirri-cirinya adalah :

1). Wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada fiskus

2). Wajib Pajak bersifat pasif

3). Hutang Pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus

b. Self Assessment Sistem

Merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang,

kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

memperhitungkan, membayar dan melaporkan diri dan besarnya pajak yang

terutang kepada pihak fiskus.

c. With Holding Sistem

Merupakan suatu sistem yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga

untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

Pajak. Penunjukan pihak ketiga ini bisa dilakukan dengan Undang-undang

perpajakan, keputusan presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan

memungut pajak, meyetorkan dan mempertanggungjawabkan melalui sarana

perpajakan yang tersedia. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak

banyak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk.

6. Definisi, Objek, Subyek, Mekanisme pengenaan, Tarif Pajak Penjualan atas

Barang Mewah (PPnBM)

a. Definisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pajak yang dipungut

atas penyerahan Barang Kena Pajak yang digolongkan sebagai barang mewah

dan impor serta ekspor Barang Kena Pajak yang digolongkan sebagai barang

mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan, mengimpor atau

mengekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut di dalam

daerah pabean dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya, dengan

pertimbangan bahwa :

1). Perlu adanya keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang

berpenghasilan rendah dengan konsumen yang berpenghasilan tinggi.

2). Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas Barang Kena Pajak yang

Tergolong Mewah (BKPTM).

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

3). Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil tradisonal.

4). Perlu untuk mengamankan penerimaan Negara.

Penyerahan BKPTM oleh produsen atau importir BKPTM, disamping

dikenakan PPnBM juga dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Berdasarkan pasal 5 dan pasal 10 Undang-undang PPN 1994, Pajak Penjualan

atas Barang Mewah (PPnBM) memiliki karakteristik yang agak berbeda dari

PPN, yaitu :

1). PPnBM merupakan pungutan tambahan disamping PPN

2). PPnBM hanya dipungut satu kali yaitu pada saat impor Barang Kena Pajak

yang tergolong mewah, atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong

mewah yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak Pabrikan.

3). PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN

4). Pengusaha Kena Pajak yang mengekspor Barang Kena Pajak yang tergolong

mewah, PPnBM yang dibayarkan sewaktu memperoleh Barang Kena Pajak

yang tergolong mewah yang diekspor tersebut dapat diminta kembali.

b. Objek Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Menurut Prof. Badudu dan Prof. Sutan Muhammad Zain dalam Kamus

Bahas Indonesia menyatakan bahwa : “ Objek adalah sesuatu yang menjadi

sasaran”. Sedangkan Barang Kena Pajak menurut UU No.18 tahun 2000

diartikan sebagai berikut :

“Barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa

barang bergerak atau barang tidak bergerak maupun barang tidak

berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN”.

Objek Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), yaitu :

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1) Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah (BKPTM) yang

dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan BKPTM tersebut di dalam

daerah pabean dalam lingkungan perusahaan dan pekerjaannya.

2) Impor Barang Kena Pajak Termasuk Mewah (BKPTM).

c. Subyek Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Definisi atau pengertian subjek menurut Prof. Dr. J.S. Badudu dan Prof.

Sutan Muhammad Zain dalam Kamus Bahasa Indonesia (1994 : 1361)

menyatakan bahwa : “Subjek berarti pelaku yang melakukan tindakan”. Maka

yang dimaksud subjek adalah pengusaha, menurut Undang-undang perpajakan,

pengusaha diartikan sebagai berikut :

“Orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan

perusahaan atau pekerjaannnya menghasilkan barang, mengimpor

barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak

berwujud dari luar Daerah Pabean melakukan usaha jasa, atau

memanfaatkan jasa dari luar daerah Pabean”.

Pengusaha Kena Pajak yaitu pengusaha yang menurut undang-undang

perpajakan, diartikan sebagai berikut :

“Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha sebagaimana dimaksud

angka 1 diatas yang melakukan penyebaran Barang Kena Pajak (BKP) dan

atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan pajak berdasarkan

undang-undang, tidak termasuk pengusaha kecil yang memilih untuk

dikukuhkan menjadi PKP”.

Sejak berlakunya Undang-undang No.28 tahun 2007 yang termasuk subjek

PPnBM adalah sebagai berikut :

1). Pabrikan atau produsen

2). Importir dan Indentor

3). Pengusaha yang memiliki hubungan istimewa dengan pabrikan atau

importir.

4). Agen utama dan penyalur utama pabrikan atau importir.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

5). Pemegang hak paten atau merk dagang Barang Kena Pajak (BKP).

6). Pedagang Besar.

7). Pengusaha Jasa yang melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP).

d. Mekanisme Pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah(PPnBM)

Pengaturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di dalam

Undang-undang, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Atas impor atau penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong

mewah tersebut, dikenakan PPnBM disamping PPN.

2) Tarif PPnBM adalah berkisar antara 10% sampai setinggi-tingginya 75%

e. Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Tarif yang dikenakan pada Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak

(JKP) atas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menurut peraturan

pemerintah dapat ditetapkan dalam beberapa pengelompokan tarif yaitu tarif

terendah sebesar 10% dan tarif tertinggi 75%. Tarif PPnBM yang berlaku

sekarang adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 75%. Untuk Ekspor Barang

Kena Pajak Tergolong Mewah (BKPTM) dikenakan tarif 0%. PPnBM yang

telah di bayarkan atas perolehan BKPTM yang diekspor dapat diminta kembali.

7. Penyetoran, Pelaporan dan Sarana Pembayaran Pajak penjualan atas Barang

Mewah (PPnBM)

a. Penyetoran Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1). Pajak Wajib Disetor

(a). Oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)

PPnBM yang dipungut oleh PKP Pabrikan BKP tergolong mewah

dan PPnBM yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP)

dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar(SKPKB),Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar Tambah (SKPKBT) dan Surat Tagihan Pajak (STP).

(b). Oleh Pemungut Pajak adalah :

Kantor perbendaharaan dan kas negara, bendaharawan Pemerintah

Pusat dan Daerah, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Pertamina, Badan

Umum Milik Negara (BUMN) / Badan Umum Milik Daerah (BUMD),

kontraktor bagi hasil dan kontrak karya bidang migas dan pertambangan

umum lainnya, bank pemerintah, Bank Pembangunan Daerah,

perusahaan operator telepon seluler.

2). Tempat Pembayaran / Penyetoran PPnBM

Kantor Pos dan Giro, bank pemerintah kecuali Bank Tabungan

Negara (BTN), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Devisa, bank-

bank lain penerima setoran pajak, kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai

khusus untuk impor tanpa LKP.

3). Saat Pembayaran / Penyetoran PPnBM

PPnBM dan PPN yang dihitung sendiri oleh PKP harus disetorkan

paling lambat tanggal 15 bulan takwim berikutnya setelah bulan Masa

Pajak. Contohnya Masa Pajak Januari 2008.

PPnBM dan PPN yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT dan STP

harus di bayar / disetor sesuai batas waktu yang tercantum dalam SKPKB,

SKPKBT, dan STP tersebut. Sedangkan atas impor harus dilunasi

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk ditunda / dibebaskan, harus

dilunasi pada saat penyelesaian dokumen impor.

PPnBM dan PPN pemunguannya dilakukan oleh :

a). Bendaharawan pemerintah, harus disetor paling lambat 7 bulan takwim

berikutnya setelah masa pajak berakhir.

b). Selain bendaharawan pemerintah, harus disetor paling lambat tanggal 15

bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir.

c). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memungut PPnBM dan PPN

atas impor harus menyetor dalam jangka waktu sehari setelah

pemungutan pajak dilakukan.

d). PPN dari penyerahan tepung terigu oleh Badan Urusan Logistik

(BULOG) harus dilunasi sendiri oleh PKP sebelum surat perintah

pengeluaran barang (DO) ditebus. Catatan : apabila tanggal jatuh

tempo pembayaran harus dilaksanakan pada hari kerja berikutnya.

b. Pelaporan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

1). Pajaknya dihitung sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), harus

dilaporkan dalam SPT massa dan disampaikan kepada Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) setempat paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir.

2). Pajak yang tercantum SKPKB, SKPKBT dan STP yang telah dilunasi segera

dilaporkan ke KPP yang menerbitkan.

3). Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh :

(a). Bendaharawan pemerintah harus dilaporkan paling lambat 14 hari

setelah masa pajak berlaku.

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

(b). Pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selain bendaharawan

pemerintah harus dilaporkan paling lambat 20 hari setelah masa pajak

berakhir.

(c). Direktorat Jendral Bea dan Cukai atas impor, harus dilaporkan secara

mingguan selambat-lambatnya 7 hari setelah batas waktu penyetoran

pajak berakhir.

(d). Untuk penyerahan tepung terigu oleh BULOG, maka PPN dan PPnBM

dihitung sendiri oleh PKP, harus dilaporkan dalam SPT Massa dan

disampaikan pada KPP setempat paling lambat 20 hari setelah masa

pajak berakhir. Catatan: apabila tanggal jatuh tempo pelaporan jatuh

pada hari libur, maka pelaporan harus dilaksanakan pada hari kerja

sebelum tanggal jatuh tempo.

c. Sarana Pembayaran Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Membayar atau menyetor PPN dan PPnBM digunakan formulir Surat

Setoran Pajak (SSP) yang tersedia di Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor

Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) di seluruh Indonesia.

Surat Setoran Pajak (SSP) menjadi lengkap dan sah apabila jumlah PPN

atau PPnBM yang disetorkan telah sesuai dengan yang tercantum didalam

Daftar Nominatif Wajib Pajak (DNWP) yang dibuat oleh bank penerima

pembayaran, kantor Pos dan Giro, atau kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai

penerima setoran.

B. Fluktuasi Kurs

1. Pengertian Fluktuasi Kurs

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Untuk menjelaskan pengertian fluktuasi kurs (nulai tukar) maka terlebih

dahulu akan diuraikan mengenai definisi dari fungsi uang tersebut dan standar

moneter. Peranan dan fungsi uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai

atau diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun hutang.

Oleh karena itu dapat di definisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai Satuan Pengukur Nilai

Fungsi sebagai satuan pengukur nilai, maka nilai suatu barang dapat diukur

dan diperbandingkan. Misalnya di Indonesia, rupiah sebagai pengukur nilai dari

barang dan jasa yang diperdagangkan.

b. Sebagai Alat Tukar Menukar

Fungsi sebagai alat tukar menukar, maka keputusan dapat dipisahkan

menjadi dua, yaitu keputusan membeli dan menjual. Adapun uang sebagai alat,

dimana tukar menukar menghilangkan kesamaan atau keinginan sebelum

terjadinya pertukaran.

c. Sebagai Penimbunan atau Penyimpanan Kekayaan

Kekayaan seseorang dapat berupa barang, misalnya : uang, kas dan surat-

surat berharga lainnya. Dalam pengertian inilah uang berfungsi sebagai

penimbunan atau penyimpanan kekayaan.

PSAK No.10 menyatakan bahwa, mata uang asing adalah mata uang pelaporan

satu perusahaan. Sedangkan maksud dari mata uang pelaporan adalah mata uang yang

digunakan dalam menyajikan laporan keuangan.

Setelah kita mengetahui peranan dan fungsi uang tersebut diatas maka barulah

kita dapat memahami maksud dari fluktuasi kurs. Adapun fuktuasi kurs adalah

perubahan naik-turunnya nilai tukar mata uang asing karena permintaan dan

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

penawaran pasar. Besarnya nilai uang ditentukan oleh harga barang dan jasa. Apabila

harga barang itu naik maka nilai uang akan turun begitu pula sebaliknya, jika harga

barang turun maka nilai uang akan naik dengan sendirinya.

Akibat dari adanya fluktuasi kurs tersebut akan menimbulkan selisih kurs.

Adapun selisih kurs menurut PSAK No.10 adalah, selisih yang dihasilkan dari

pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada

kurs yang berbeda. Perubahan mata uang asing ini dapat disebabkan oleh berbagai

macam peristiwa, seperti :

a. Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan nilai tukar secara gradual. Depresiasi dapat

disebabkan karena mekanisme pasar, terjadinya perang, adanya embargo

ekonomi (pengucilan), serangan yang dahsyat dan menyebabkan gejolak

moneter di kawasan Asia Tenggara. Sedangkan depresiasi adalah suatu metode

yang sistematis dalam pengalokasian harga asal aktiva untuk dikeluarkan

sepanjang usia yang berguna dari aktiva tersebut.

b. Apresiasi

Apresiasi adalah kebalikan dari depresiasi kenaikan nilai tukar suatu mata

uang terhadap mata uang lainnya. Secara gradual yang bisa disebabkan karena

mekanisme pasar, penguatan fundamental ekonomi negara yang bersangkutan,

neraca perdagangan internasional negara yang bersangkutan dan selalu

mengalami surplus. Dampaknya akan dirasakan oleh perusahaan yang banyak

melakukan transaksi valuta asing adalah kebalikan dari depresiasi, dimana

perusahaan mengalami kemudahan untuk mendapat valuta asing (semakin

murah), dan jika memiliki valuta asing nilainya terdepresiasi.

c. Devaluasi

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Devaluasi adalah kebijakan pemerintah yang menyebabkan turunnya nilai

mata uang suatu negara terhadap mata uang asing. Tindakan devaluasi ini

menyebabkan suatu perusahaan menyediakan rupiah lebih banyak untuk

mendapatkan mata uang asing

d. Revaluasi

Revaluasi merupakan kebalikan dari devaluasi yaitu kebijakan pemerintah

yang menyebabkan naiknya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang

lainnya. Hal ini jarang dilakukan oleh suatu negara karena apabila mata uang

suatu negara dinilai terlalu rendah maka akibatnya akan ditimbulkan oleh

keadaan tersebut tidak seburuk seperti yang ditimbulkan oleh keadaan dimana

mata uang negara tersebut dinilai terlalu tinggi.

Kurs (nilai tukar) sering mengalami perubahan. Perubahan ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor sebagaimana dijelaskan menurut hadi dalam bukunya, “Valas

Untuk Manager”, yang diuraikan sebagai berikut :

a. Supply and Demand Foreign Currency

Valas sebagai benda ekonomi yang mempunyai permintaan dan

penawaran pada bursa valas atau Forex Market. Adapun sumber-sumber

penawaran atau supply valas, misalnya berasal dari :

1). Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex market.

2). Impor modal atau Capital Import dan transfer valas lainnya dari luar negeri

ke dalam negeri.

Sedangkan sumber-sumber permintaan atau demand valas, misalnya

berasal dari :

1). Impor barang dan jasa yang menggunakan valas atau forex market.

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

2). Ekspor modal atau capital export dan transfer valas dari dalam negeri ke

luar negeri.

Sesuai dengan teori mekanisme pasar, setiap perubahan penawaran dan

permintaan valas yang terjadi di bursa valas tersebut.

b. Position Balance of Payment (BOP)

Salah satu ukuran neraca pembayaran adalah perdagangan yaitu surplus

netto suatu negara dari ekspor barang terhadap impor barang. Ukuran lainnya

adalah transaksi berjalan yaitu surplus negara dari ekspor terhadap impor barang

dan jasa secara netto antar negara.

c. Inflation Level

Tingkat inflasi dapat mempengaruhi kurs valas apabila terdapat tingkat

perbedaan inflasi antara beberapa tempat atau neraca. Pengaruh ini dapat

dijelaskan berdasarkan teori purchasing power priority atau teori parietas daya

beli yang diperkenalkan oleh Gustav Cassed setelah Perang Dunia II.

d. Tingkat Bunga

Pasar valas tempatnya memang peka terhadap perubahan suku bunga,

misalnya suku bunga rupiah membuat lebih menarik untuk dibeli dan dikuasai

untuk mendapatkan lebih banyak bunga (baik bunga simpanan maupun bunga

pinjaman). Dengan demikian peningkatan suku bunga rupiah pada akhirnya

akan meningkatkan nilai rupiah.

e. Tingkat Pendapatan

Jika tingkat pendapatan di suatu negara tinggi, sedangkan jumlah barang

yang tersedia relatif kecil, impor barang akan meningkat. Peningkatan barang

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

impor ini akan membawa efek kepada peningkatan penerimaan valas yang pada

gilirannya akan mempengaruhi kurs valas dan juga sebaliknya.

f. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintahan yang dijalankan dalam berbagai bentuk

kebijaksanaan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri untuk tujuan

tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas, misalnya pengawasan lalu

lintas devisa, peningkatan trade barier, pengetatan uang beredar dan menaikan

tingkat bunga.

g. Ekspektasi dan spekulasi

Adanya spekulasi atau isu devaluasi rupiah karena defisit current account

yang besar juga berpengaruh terhadap kurs valas atau forex market, dimana

valas secara umum mengalami apresiasi.

2. Jenis-jenis Kurs

Pasar khusus yaitu dipasar valuta asing, kurs asing dapat ditentukan oleh

faktor penerimaan dan penawaran. Adapun kurs valuta asing terdiri terbagi menjadi 3

macam, yaitu :

a. Fixed Exchange Rate

Dimaksudkan bahwa kurs atau harga valas itu ditentukan sendiri oleh

badan yang berwenang dibidang moneter dan untuk jangka yang tertentu kurs

atau harga valas tersebut tidak berubah-ubah

b. Stabled Exchange Rate

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Kurs ini agak stabil karena hanya mengalami variasi sedikit, dimana

variasi itu kemudian akan lenyap dengan sendirinya atau dengan bantuan badan

yang bertanggung jawab, pada umumnya adalah Bank Sentral.

c. Fluctuating Exchange Rate

Pada jenis ini terlihat adanya perubahan naik turunnya kurs atau harga

valas dengan cara yang amat bebas

3. Nilai Tukar Rupiah Tukar Rupiah Terhadap Dollar

Pengertian nilai mata uang menurut FASB adalah rasio antara unit mata uang

dengan sejumlah mata uang lain yang bisa diukur pada waktu tertentu. Perbedaan nilai

tukar riil dengan nilai tukar nominal penting untuk dipahami karena keduanya

mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap resiko nilai. Perubahan nilai tukar

nominal akan diikuti oleh perubahan harga yang sama yang menjadikan perubahan

tersebut tidak berpengaruh terhadap posisi persaingan relatif antara perusahaan

domestik dengan pesaing luar negerinya dan tidak berpengaruh terhadap aliran kas.

Sedangkan nilai tukar riil akan menyebabkan perubahan harga relatif (yaitu perubahan

perbandingan antara harga barang domestik dengan harga barang luar negeri). Dengan

demikian perubahan tersebut mempengaruhi daya saing barang domestik.

Masalah nilai tukar sebagai prinsip akuntansi yang berlaku secara umum

menjadi efektif pada tahun 1976 dengan ditetapkannya SFAS No.8 tentang standar

keseragaman untuk pertukaran Dollar dengan mata uang asing. Penyatuan statement

dan transaksi keuangan Amerika Serikat berdasarkan perusahaan multinasional.

Kemudian diganti dengan SPAS No.52 tahun 1981 yang menetapkan bahwa

perusahaan harus menggunakan metode current rate untuk pertukaran mata uang

asing dalam penyatuan assets and liquidity dalam Dollar. Adi laba atau rugi atas

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

pertukaran mata uang asing melalui pelaporan Laba / Rugi dan diakumulasi dalam

suatu akun yang wajar dalam neraca yang biasanya disebut penyesuaian pertukaran

komulatif.

SFAS No.52 juga dijelaskan bahwa tujuan dasar pertukaran mata uang asing

adalah untuk memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan pengaruh

ekonomi yang diharapkan dari suatu perubahan nilai dalam arus kas dan ekuitas

perusahaan.

Menentukan nilai tukar mata uang asing dikenal dua sistem yang sama-sama

eksis dan diterapkan semua negara di dunia yaitu kurs tetap (fixed exchange rate) dan

kurs mengambang (flexible exchange rate). Indonesia pada mulanya menggunakan

sistem kurs tetap yang kemudian direvisi sedikit demi sedikit dengan menerapkan

sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate) berdasarkan

persepsi yang sedang berkembang dipasar. Serangan dari para spekulan atau mereka

yang ingin memburu Dollar untuk menyelamatkan assetnya pada saat krisis mata uang

melanda perekonomian telah membuat Indonesia membebaskan sistem kursnya.

Sistem kurs bebas, nilai tukar suatu mata uang tidak dapat dipengaruhi oleh

pemerintah melalui suatu tingkat tertentu maupun melalui intervensi langsung di pasar

valas. oleh karena itu, pada sistem kurs bebas ini fluktuasi yang terjadi menjadi cukup

besar jika dibandingkan dengan sistem mengambang terkendali.

Kurs Rupiah adalah nilai tukar sejumlah Rupiah yang diperlukan untuk

membeli suatu Dollar Amerika. Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika

menguat ini berarti nilai tukar sejumlah Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1

Dollar Amerika rendah maka harga saham semakin tinggi. Sebaliknya, jika nilai tukar

sejumlah Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1 Dollar Amerika tinggi maka harga

saham semakin rendah. Turunnya nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika membuat

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

investor pesimis akan kerja emiten bisa tumbuh dengan baik. Selain itu, sulitnya

mengantisipasi gerakan fluktuasi Rupiah membuat para investor bimbang. Hal

tersebut menyebabkan harga saham gabungan di BEJ (Bursa Efek Jakarta) yang terus

berfluktuasi tersebut cenderung turun dengan tajam.

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ditentukan oleh kekuatan

penawaran dan permintaan pasar, atau dengan perkataan lain kurs Rupiah ditentukan

oleh mekanisme pasar. Jika harga kurs Rupiah terhadap Dollar melemah maka

permintaan terhadap mata uang Dollar akan meningkat, hal ini disebabkan karena

investor cenderung melepas Rupiah dan akan membeli Dollar. Akibat dari beralihnya

minat investor kepada mata uang Dollar atau pemegang portfolio melepas semua

saham untuk membeli Dollar, maka harga saham akan cenderung turun yang

mengakibatkan menurunnya indeks harga saham sehingga menurunnya kinerja pasar

modal.

Demikian pula sebaliknya, jika harga Rupiah menguat maka orang akan

cenderung melepas Dollar dan akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya

dalam bentuk portfolio sehingga dapat menaikkan indeks harga saham.

C. Penjualan

1. Pengertian penjualan

Istilah penjualan terkadang dianggap sama dengan istilah pemasaran. Padahal

kedua istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran meliputi

kegiatan yang luas, sedangkan penjualan hanya merupakan suatu kegiatan saja di

dalam pemasaran. Untuk memperoleh gambaran yang jelas harus diketahui terlebih

dahulu definisi dari pemasaran. Menurut Basu Swastha dalam bukunya “Manajemen

Penjualan” (dalam nandliyah, 2004:36) mendefinisikannya sebagai:

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa serta memberikan ide kepada pasar sasaran

agar dapat mencapai tujuan organisasi”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa proses pemasaran dimulai

sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi selesai,

juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang diambil dibidang

pemasaran harus ditunjukkan untuk menentukan produk dan pasarannya, harganya

serta promosinya. Yang penting, pengusaha harus dapat memberikan kepuasan

kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen

mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaannya. Jaminan yang lebih baik

atas barang dan jasanya dapat dilakukan setelah penjualan. Jadi jelas bahwa

penjualan hanya merupakan suatu kegiatan saja di dalam pemasaran.

Definisi penjualan sangat luas, beberapa ahli menyebutnya sebagai ilmu dan

lainnya menyebutkan sebagai seni. Hopkins. T, dalam bukunya “selling for

dummies” (dalam Nandliyah, 2004:40) memberikan definisi penjualan sebagai

berikut :

“Penjualan adalah proses permintaan atas barang dan jasa dari produsen

kepada mereka yang membutuhkan atau mereka yang memanfaatkan

sebesar-besarnya dari barang atau jasa tersebut melalui transaksi jual

beli (pembelian)”.

Jadi dengan adanya penjulan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang dan

atau jasa antara penjualan dan pembelian antara kedua pihak baik pembeli maupun

penjualan.

Penjualan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan cara pembayarannya, yaitu

penjualan tunai dan penjualan kredit. Apabila penjualan dilakukan secara tunai maka

hasil penjualan harus diterima secara benar dan dicatat sebagai pendapatan dalam

pembukuan, agar pendapatan yang diperoleh perusahaan sama dengan penjualannya.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Namun apabila penjualan itu dilakukan secara kredit maka semua piutang kepada

pelanggan harus dapat diterima melalui penagihan. Barang atau jasa hanya boleh

diberikan apabila hasil penjualan dapat dipertanggung jawabkan secara seksama

sehingga pembayaran akhirnya dapat diterima.

2. Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Pengakuannya

Penjualan dapat diklasifikasikan atas penjualan bersih dan penjualan kotor.

Jumlah yang ditanggung pembeli adalah sesuai dengan harga penjualan yang disebut

dengan penjualan kotor. Sedangkan yang dimaksud dengan penjualan bersih adalah

pendapatan penjualan yang dikurangi dengan potongan penjualan dan juga retur

penjualan serta potongan harga penjualan. Sedangkan definisi penjualan menurut

Haryono jusup (2001:332) dalam bukunya “Dasar-dasar Akuntansi” mendefinisikan

penjualan bersih sebagai berikut :

“Penjualan Bersih merupakan rekening retur dan potongan penjualan maupun

rekening potongan penjualan dalam laporan Laba/Rugi dimana keduanya

harus dikurangi dengan penjualan kotor”.

Sementara itu Carl S. Woren dkk, dalam bukunya “prinsip-prinsip akuntansi”

yang telah diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Helda G, (1999:240) memberikan

pengertian penjualan bersih sebagai berikut :

“Penjualan (pada nilai faktur) dikurangi dengan retur dan potongan

penjualan, biaya transportasi yang dibayar untuk langganan dan pajak

penjualan yang diambil”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penjualan bersih

adalah seluruh hasil penjualan, baik tunai maupun kredit yang dikurangi dengan

potongan penjualan dan retur penjualan. Selain itu, perusahaan harus membayar

cukai dan pajak, dan setelah terjadi pengurangan maka akan diperoleh penjualan

bersih, dimana nilai dari penjualan bersih ini adalah total Rupiah.

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Menurut Financial Accounting Standards Boards (FASB) dalam buku

karangan Donald. E. Kieso, “Intermediate Accounting” (2002:07), menyimpulkan

bahwa jika suatu perusahan menjual produknya tetapi memberikan hak untuk

mengembalikan produk tersebut, maka pendapatan dari transaksi penjualan ini akan

diakui pada saat penjualan dan hanya jika semua dari enam transaksi berikut

terpenuhi, yaitu :

a. Harga penjual kepada pembeli pada hakikatnya adalah tetap (Fixed) atau dapat

ditentukan pada saat penjualan.

b. Pembeli sudah membayar penjual, atau pembeli berkewajiban untuk membayar

penjual dan kewajiban itu tidak tergantung pada penjualan kembali produk

tersebut.

c. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak akan berubah apabila terjadinya

pencurian atau rusaknya fisik produk.

d. Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memiliki substansi

ekonomi yang terpisah dan yang diberikan kepada penjual.

e. Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang

secara langsung menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli.

f. Jumlah retur di masa depan dapat diestimasi dengan layak.

Pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan yang tidak diakui pada saat

penjualan karena keenam kondisi diatas tidak terpenuhi harus diakui ketika hak retur

secara substansial telah habis masa berlakunya atau apabila keenam kondisi tersebut

kemudian dapat terpenuhi.

3. Tujuan Umum Penjualan

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba

semaksimal mungkin dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya

untuk jangka waktu lama. Tujuan itu dapat tercapai apabila penjualan dapat

dilaksanakan seperti yang direncanakan, dengan demikian tidak berarti bahwa

barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba.

Perusahaan umumnya memiliki tiga tujuan umum dalam penjualannya, yaitu :

a. Mencapai volume penjualan tertentu

b. Mendapatkan laba tertentu

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan itu, tidak sepenuhnya hanya

dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual, untuk itu perlu adanya

kerjasama yang baik antara fungsionaris dalam perusahaan (seperti bagian produksi

yang membuat produknya, bagian keuangan yang menyediakan dananya, bagian

personalia yang menyediakan tenaganya, dsb) maupun para penyalur. Namun

demikian semua ini tetap menjadi tanggung jawab pimpinan atau top manager untuk

mengukur berapa besarnya kesuksesan atau kegagalan yang dihadapi. Untuk tujuan

perencanaan dan operasi, pimpinan dapat berpegang pada rumus berikut :

P – HP = LK

Dimana : P = Penjualan

HP = Harga Pokok

LK = Laba Kotor

4. Penjualan sebagai Fungsi Pemasaran

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Fungsi penjualan merupakan fungsi yang paling penting dari suatu kegiatan

perusahaan. Perusahaan harus menentukan selisih antara output dan input. Keuangan

perusahaan tergantung dari usaha penjualan yang dapat terealisasi melalui penjualan

yang terus-menerus disertai kenaikan volume penjualan dan harga yang dapat

dijangkau oleh konsumen. Fungsi penjualan mencakup sejumlah fungsi-fungsi

tambahan sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan dan Pengembangan Produk

Dalam fungsi ini, penjual harus menawarkan produk yang akan memenuhi

kebutuhan serta keinginan para pembeli. Penjual harus memutuskan produk

yang akan diproduksinya dan bilamana ia harus memproduksinya. Penjual juga

harus menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan pembeli. Perencanaan

produk dapat dianggap sebagai fungsi produk tetapi hal itu penting pula bagi

pemasaran.

b. Fungsi Mencari Kontak

Fungsi ini mencakup tindakan mencari dan melokasikan pembeli potensial yang

dilakukan oleh para penjual.

c. Fungsi Penciptaan Permintaan

Fungsi ini mencakup semua usaha khusus yang dilakukan oleh para penjual

untuk merangsang para pembeli agar membeli produk mereka. Karena

pengusaha ini memperbesar volume penjualannya maka usaha menciptakan

permintaan sangat luas sekali dan didalamnya tercakup tindakan menjual secara

personil (personal selling), mengadakan reklame, dll.

d. Fungsi Mengadakan Perundingan

Syarat serta kondisi penjualan harus dirundingkan oleh para pembeli dan

penjual yang mencakup kuantitas, kualitas, produk, harga, dan waktu.

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

e. Fungsi Kontraktual

Fungsi ini mencakup persetujuan akhir untuk melaksanakan penjualan inklusif

transfer hak milik.

5. Politik dan Hukum Penjualan

a. Politik Penjualan

Politik Penjualan merupakan suatu cara untuk mencapai keberhasilan dalam

melakukan penjualan. Dalam melakukan politik penjualan harus menggunakan

ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat menguntungkan serta

memuaskan pelanggan.

b. Hukum Penjualan

Dunia perdagangan tidak hanya membicarakan penjual dan pembeli saja. Tetapi

dua objek itu tidak dapat dipisahkan dalam proses jual beli. Dalam hal ini,

dipakai hubungan sebab akibat atau saling mempengaruhi, dan hubungan itulah

yang disebut hubungan hukum. Dalam terjadinya jual beli, kita kenal ada

hukum. Dalam hukum penjualan ditentukan bahwa setiap orang yang hendak

menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu

sangat diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.

Urutan hukum penjualan adalah sebagai berikut:

1) Tiap manusia adalah penjual.

2) Jual beli merupakan pertukaran antara dua jenis barang atau jasa.

3) Orang mau menjual sesuatu karena didorong oleh keuntungan dan

kepuasaan yang akan diperoleh dari hasil penjualan itu.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

D. Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pedagang Eceran

1. Pengertian PKP

Pengertian Pengusaha Kena Pajak (PKP) sebagaimana tercantum dalam pasal

1 angka 15 Undang-unang No.18 tahun 2000 adalah pengusaha yang melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan

pajak berdasarkan perundang-undangan, tidak termasuk pengusaha kecil yang

batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, kecuali pengusaha kecil yang memilih

untuk dikukuhkan menjadi PKP. Subyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah

pengusaha kena pajak, tetapi karena PPN merupakan pajak tidak langsung maka

prinsipnya beban pajak yang harus dibayar oleh PKP dapat dilimpahkan atau digeser

kepada orang lain.

2. Pengertian PKP Pedagang Eceran

Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran terdiri dari :

a. Pedagang eceran yang menggunakan norma perhitungan penghasilan netto adalah

pengusaha orang pribadi dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto

selama 1 tahun buku tidak lebih dari Rp.600.000.00.

b. Pedagang eceran selain menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto

adalah pengusaha orang pribadi dan atau badan yang menyelenggarakan

pembukuan. Yang dalam kegiatan usaha / pekerjaan utamanya melakukan usaha

perdagangan dengan cara:

1) Meyerahkan BKP melalui suatu tempat penjualan eceran seperti kios, atau

dengan cara penjualan yang langsung kepada konsumen akhir yaitu dari rumah ke

rumah

2) Menyediakan BKP yang diserahkan di tempat penjualan secara eceran tersebut

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

3) Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran

tertulis, pemesanan tertulis, kontrak atau lelang dan pada umumnya datang ke

tempat penjualan tersebut langsung membawa sendiri BKP yang dibelinya.

3. Kewajiban PKP dibidang Pajak

a. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi PKP

b. Membuat faktur pajak atas setiap penyerahan yang dikenakan pajak

c. Membuat nota retur dalam hal terdapat pengembalian BKP

d. Melakukan pencatatan dalam pembukuan mengenai kegiatan usahanya

e. Menyetor pajak yang terutang

f. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN

4. Pengukuhan Pedagang Eceran menjadi PKP

Setiap pengusaha berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai tahun

2000 dikenakan pajak, wajib melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jendral

Pajak untuk dikukuhkan menjadi PKP. Terhadap pengusaha yang memenuhi syarat

sebagai PKP tetapi tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP akan

dikenakan sanksi perpajakan. Bagi pengusaha orang pribadi berkewajiban melaporkan

usahanya pada kantor Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang wilayahnya meliputi tempat

kerja pengusaha dan tempat tinggalnya. Sehingga bagi pengusaha badan pada kantor

DJP yang walayah kerjanya meliputi tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan

usaha dilakukan. Jika pengusaha badan atau perseorangan mempunyai tempat kegiatan

usaha di beberapa wilayah kantor DJP, maka wajib melaporkan usahanya untuk

dikukuhkan sebagai PKP baik dikantor DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

tinggal atau tempat kedudukan usaha pengusaha maupun di kantor DJP yang wilayah

kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

Apabila berdasarkan data yang diperoleh atau dimiliki oleh DJP pengusaha telah

memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak melaporkan usahanya,

dapat diterbitkan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) secara jabatan.

Kewajiban melaporkan untuk dikukuhkan menjadi PKP dibatasi jangka waktunya,

karena hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban mengenakan pajak

terutang. Jangka waktu melaporkan adalah selambat-lambatnya satu bulan setelah saat

usaha dimulai.

5. Dasar Pengenaan Pajak

Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah harga jual atau penggantian, nilai impor

atau nilai ekspor atau nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dipakai

sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.

Berikut ini adalah Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai:

a. Harga Jual

Pengertian harga jual diatur dalam pasal 1 angka 18 Undang-undang No.13

tahun 2000, yaitu nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau

seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP, tidak termasuk PPN yang

dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam

faktur pajak. Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga

jual, antara lain : pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, garansi, dan

biaya pemasangan.

b. Penggantian

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Pengertian penggantian diatur dalam pasal 1 angka 19 Undang-undang No.18

tahun 2000. Yaitu berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya

diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan jasa kena pajak, tidak termasuk Pajak

Pertambahan Nilai dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak.

c. Nilai Impor

Pengertian nilai impor diatur dalam pasal 1 angka 20 Undang-undang No.18

tahun 2000 yaitu nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk

ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-undang Pabean tidak termasuk

Pajak Pertambahan Nilai.

d. Nilai Ekspor

Pengertian nilai ekspor dimuat dalam pasal 1 angka 26 Undang-undang No.18

tahun 2000 yaitu : nilai berupa uang yang termasuk biaya yang diminta atau

seharusnya diminta oleh eksportir. Nilai ekspor dapat diketahui dari dokumen

ekspor. Oleh karena itu tarif Pajak Pertambahan Nilai atas ekspor adalah 0%.

E. Harga

1. Pengertian Harga

Seiring dengan dunia perekonomian, sistem perdagangan pun turut berkembang

pada masyarakat modern sekarang ini, dimana masyarakat sudah mengenal uang,

orang tidak dapat melepaskan diri dari masalah harga. Harga merupakan suatu

persoalan yang mendasar, baik bagi pembeli maupun bagi penjual di dalam pasar.

Apabila seseorang akan membeli suatu barang / jasa maka orang tersebut akan

mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang / jasa yang diperolehnya.

Pada umumnya permintaan terhadap suatu barang dibatasi oleh tingkat harga,

dimana pada suatu tingkat harga tertentu konsumen akan mengambil keputusan

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

apakah membeli barang tersebut atau tidak. Salah satu faktor dalam penetapan harga

yaitu adanya peraturan pemerintah, diantaranya mengenakan pajak untuk setiap

barang, sehingga berpengaruh terhadap harga yang ditetapkan oleh penjual.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga menurut Fajar Laksana

dalam bukunya ‘’Manajemen Pemasaran”,(2008:17), yaitu:

a. Demand for product. Perusahaan perlu memperkirakan permintaan terhadap

produk yang merupakan langkah penting dalam penetapan harga sebuah produk.

b. Target share of market. Perusahaan sudah membuat target market share

c. Competitive Reactiones. Reaksi yang terjadi antara pesaing perusahaan.

d. Use of Creams-skimming pricing of penetration pricing. Perusahaan

mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada saat perusahaan

memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan harga yang rendah.

e. Other parts of the marketng mix. Perusahaan perlu mempertimbangkan kebijakan

marketing yang beraneka ragam (seperti kebijakan produk, kebijakan promosi dan

saluran distribusi).

f. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk

g. Product line pricing. Perusahaan melakukan penetapan harga terhadap produk

yang saling berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.

h. Cross elastisity positive, negative and Zero. Kedua macam produk yang dihasilkan

perusahaan merupakan barang substitusi (positive) atau merupakan barang

komplementer yang saling berhubungan (negative) dan atau kedua barang tersebut

tidak saling berhubungan (zero).

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

i. Berhubungan dengan biaya. Penetapan harga yang dilakukan perusahaan dimana

kedua macam produk mempunyai hubungan biaya.

j. Mengadakan penyesuaian harga. Perusahaan melakukan penyesuaian harga dengan

dua cara yaitu dengan cara penurunan harga (alasannya karena kelebihan kapasitas,

kemerosotan pangsa pasar dan mengejar harga biaya yang lebih rendah) dan

dengan cara menaikan harga (alasannya karna permintaan berlebihan dan inflasi

biaya yang panjang)

F. Kerangka Pemikiran

Perpajakan merupakan sebagai salah satu sektor yang penting dalam pembiayaan

negara untuk membangun bangsa dan negara. Akan tetapi dalam penerapannya pajak juga

sering tidak maksimal dan efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantara

peraturan yang mengikat dan tarif pajak yang memberatkan sehingga menambah beban

penjualan, akibatnya penjualan menurun dan pendapatan juga berkurang. Oleh karena itu

peneliti ingin meneliti apakah penjualan khususnya barang-barang elektronik dapat

meningkat jika tarif pajak itu sendiri dikurangi dan dihapuskan, ataukah tingkat penjualan

elektronik tersebut dipengaruhi oleh faktor lain selain pajak, misalnya fluktuasi kurs

Rupiah terhadap Dollar Amerika. Kerangka berpikir ini dapat dituangkan ke dalam

sebuah model penelitian variabel independen dan dependen sebagai berikut :

G. Tinjauan Penelitian Sebelumnya

1. Aida Noerma Nurliesma, 2008

Penghapusan

PPnBM Elektronik

(X1)

Fluktuasi Kurs (X2)

Tingkat Penjualan (Y)

Harga Barang (Intervening)

P1

P2

P4 P

3

P5

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Penelitian Aida Noerma Nursaliem tahun 2008, dengan judul “Analisis Pengaruh

Pengenaan PPN Atas PKP Pada Tingkat Pedagang Eceran Terhadap Daya Beli Konsumen

Dengan Harga dan Pendapatan Sebagai Intervening”, penelitian ini diambil dari

berdasarkan hasil keusioner terhadap konsumen apotik-apotik yang berada di wilayah

Jakarta Selatan, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pengenaan PPN berpengaruh

signifikan terhadap daya beli konsumen obat di apotik-apotik wilayah Jak-Sel, sedangkan

harga dan pendapatan bukan merupakan variabel intervening diantara Pengenaan PPN

terhadap daya beli konsumen.

2. Ika Zuliana, 2006

Penelitian Ika Zuliana tahun 2006 dengan judul “Analisis Kontribusi Penerimaan PPN

dan PPnBM Terhadap Total Penerimaan Pajak Pada KPP Jat-Kramat”. Penelitian ini

dilakukan dengan mengambil data sekunder dari KPP Jati-Kramat mengenai penerimaan

PPN dan PPnBM terhadap total penerimaan pajak di KPP Jati-Kramat. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa PPN dan PPnBM berpengaruh terhadap total penerimaan

pajak KPP Jati-Kramat.

3. Jan Horas V. Purba dan San San Sri, 2006

Penelitian Jan Horas V. Purba dan San San Sri pada tahun 2006 mempunyai judul

“Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar IDR Pada USD Terhadap Tingkat Penjualan

Dalam Kaitannya Dengan Economic Exposure (studi kasus pada PT. Uni Makmur

Elektrika)”, menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif karena penelitian ini

bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar IDR

terhadap USD pada tingkat penjualan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

fluktuasi nilai tukar IDR pada USD memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat

penjualan yang diihasilkan PT. Uni Makmur Elektrika.

H. Diferensiasi Penelitian

Penulis akan meneliti dengan judul “Analisis Pengaruh Penghapusan PPnBM

Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang Eceran

Wilayah Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus : Penjualan

TV dan Mesin cuci dengan kapasitas linen sampai dengan 10kg)”. Dengan penelitian yang

berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan pada tahun 2009 dan dengan

studi empiris di suatu wilayah dengan menggunakan pengisian kuesioner pada pedagang

eceran barang elektonik di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain itu dalam penelitian ini

hanya dibahas dampak terhadap harga yang terjadi akibat dari fluktuasi kurs Rupiah.

I. Hipotesa

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya

dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik adalah

pernyataan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara sehingga harus

diuji untuk dapat diterima atau ditolaknya. Hipotesa akan diterima apabila hasil pengujian

membenarkan pernyataannya dan akan ditolak apabila terjadi penyangkalan dari

pertanyaan. Menurut Indiantoro & supomo, hipotesa merupakan jawaban atas masalah

penelitian yang secara rasional di deduksi dari teori sehingga perlu dilakukan suatu

pengujian untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung dalam pernyataan

hipotesa didukung oleh fakta-fakta yang dikumpulkan dan dianalisa dalam proses

pengujian keputusan yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesa.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

Ha1. Penghapusan PPnBM elektronik berpengaruh secara langsung terhadap tingkat

penjualan pada pedagang eceran.

Ha2. Fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar berpengaruh secara langsung terhadap tingkat

penjualan pada pedagang eceran.

Ha3. Harga barang berpengaruh secara langsung terhadap tingkat penjualan pada pedagang

eceran.

Ha4. Harga merupakan variabel intervening antara penghapusan PPnBM elektronik

terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Ha5. Harga merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah terhadap tingkat

penjualan pada pedagang eceran.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan karakteristik yang diteliti, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam tipe

penelitian kausalitas-komparatif (Causal-Comparatif Research). Penelitian kausalitas-

komparatif yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-

akibat antara dua variabel atau lebih. Peneliti melakukan pengamatan terhadap

konsekuensi-konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta yang secara masuk

akal sebagai faktor penyebabnya setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa

(Indriantoro dan Supomo, 2002:27).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dua variabel

independen (penghapusan PPnBM dan fluktuasi kurs) terhadap variabel dependen

(penjualan), variabel intervening (harga) terhadap variabel dependen (penjualan) serta

pengaruh variabel independen terhadap variabel intervening. Dalam penelitian ini penulis

memilih pedagang eceran barang elektronik wilayah Kramat Jati sebagai objek penelitian

dengan menyebar kuesioner dan jika dibutuhkan akan diadakan interview langsung

ataupun dengan pengamatan melalui data-data yang dibutuhkan. Sampel penelitian ini

adalah pedagang eceran barang elektronik di wilayah Kramat Jati Jakarta Timur, dan

yang menjadi tolak-ukur adalah tingkat penjualan. Jenis data yang diambil adalah data

subyek yaitu data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman ataupun faktor-faktor

pendukung yang menjadi subyek penelitian.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Sumber data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara, berupa

kuesioner yang akan dibagikan kepada pedagang eceran wilayah Kramat Jati sebagai

sampel penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil tidak langsung

dari narasumbernya, berupa data yang dapat diambil melalui penelitian kepustakaan dan

jika dibutuhkan akan dilakukan pengambilan beberapa data penjualan.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode sample yang digunakan termasuk ke dalam dua metode pemilihan sampel

probability yaitu menggunakan teknik simple random sampling methode dengan tujuan

agar memungkinkan terpilihnya sample yang memiliki bias paling sedikit dan tingkat

generalisasi yang tinggi. Horison waktu penelitian adalah studi Studi Satu Tahap (one

shot study), yaitu tipe studi yang pengumpulan datanya berasal dari satu atau beberapa

subtek penelitian mencakupnbeberapa periode waktu tertentu seperti harian, mingguan,

bulanan ataupun tahunan(dalam Indiantoro&supomo, 2002 : 95). Pengambilan sample

menggunakan rumus Slovin, agar sample yang sengaja dipilih dapat mewakili

populasinya (dalam Khadijah, 2005) rumusan tersebut adalah sebagai berikut :

n = N

1+N(e)2

dimana n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

E = Tingkat Kesalahan Acak (5%)

C. Metode Pengumpulan Data

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Penyusunan skripsi ini digunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data dan

informasi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah

:

1. Data Primer, dapat dilakukan dengan penelitian lapangan (Field Research):

a. Metode Pengamatan (Observasi), yaitu melakukan pengamatan atas objek data

dan kronologis suatu kejadian, merekam, menghitung serta mencatat data yang

dibutuhkan.

b. Metode Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengadakan tanya jawab kepada pihak yang berkepentingan dan terkait dengan

penelitian yang dilakukan.

c. Metode Survei dengan menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan tertulis kepada wajib pajak sebagai responden dalam

penelitian. Teknik yang digunakan adalah Personally Administered

Questionnaires yaitu teknik penyampaian kuesioner yang disampaikan dan

dikumpulkan langsung oleh peneliti(dalam Indiantoro&supomo, 2002 : 154).

Kuesioner yang diambil mengacu pada kuesioner dari penelitian sebelumnya dan

telah dimodifikasi oleh penulis berdasarkan kebutuhan dari penelitian ini.

Kuesioner ini didistribusikan secara langsung oleh peneliti kepada pedagang

eceran elektronik wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, yang dipilih sebagai sample

penelitian ini. Bobot penilaian atas kuesioner ini berdasarkan skala pengukuran

Likert, biasanya menggunakan lima angka penelitian secara berturut-turut dari

yang paling rendah hingga tertinggi, yaitu: (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Ragu-

Ragu, (4) Tidak Setuju, (5) Sangat Tidak Setuju.

2. Data Sekunder, dapat dilakukan dengan penelitian kepustakaan (Library Research).

Penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan landasan dan konsep yang kuat

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

agar permasalahan dapat dipecahkan. Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku

dari berbagai sumberyang sesuai dengan topik skripsi ini.

D. Metode Analisis Data

Penyusunan skripsi ini digunakan metode analisis deskriptif yaitu membandingkan

antara data maupun informasi yang didapat langsung dari pedagang eceran sebagai

responden dengan landasan teori yang ada, kemudian diuraikan dengan kalimat.

Metode deskriptif ini dilakukan secara kuantitatif yaitu analisis yang dilakukan

dengan menggunakan pengukuran dan perhitungan angka-angka dalam mengolah

datanya. Analisis data dilakukan setelah data diperoleh, dari hasil pengumpulan data baik

data primer maupun sekunder dengan tujuan untuk menjawab semua permasalahan pada

masalah penelitian.

Selain itu, analisis regresi berganda juga digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk menguji hipotesis dalam bentuk uji hubungan dengan kategori hubungan sebab-

akibat yaitu menguji pengaruh beberapa variabel independen. Analisis data dikategorikan

analisis multivariate sehingga menggunakan metode statistik parametrik dengan metode

analisis regresi berganda.

1. Uji Kualitas Data

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini harus terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh

mana penelitian ini dapat diteruskan dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

a. Uji Validitas

Uji validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang

akurat (Indiantoro dan Supomo, 2002 : 181). Uji validitas dilakukan untuk

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan memiliki validitas yakni

mampu mengukur konstruk yang diharapkan. Dalam penelitian ini digunakan

pendekatan validitas konstrak (Construct Validity) yaitu konsep pengukuran

validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur konstrak sesuai

dengan yang diharapkan. Jika corrected items – total coleration > R tabel maka

variabel ini dapat dilakukan valid. Variabel independen dalam penelitian ini akan

menguji validitas dari variabel independen yaitu Penghapusan PPnBm elektronik

dan fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Menurut Ghozali (dalam aida,2008:34), suatu variabel dikatakan valid jika

nilai korelasi pearson lebih besar dari 0,5 dan nilai signifikansi lebih kecil

daripada nilai alpha (α) yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan nilai alpha

sebesar 0, 05 karena nilai alpha 0,05 cukup signifikan.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari

responden melalui pertanyaan yang diberikan (Indiantoro dan Supomo,

2002:180). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi

internal (Internal Consistency Reliability) yaitu konsistensi diantara butir-butir

pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen, tingkat keterkaitannya

menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal dari instrumen yang

bersangkutan. Apabila nilai cronbach’s alpha >dari 0.6 maka semua butir

pertanyaan dianggap reliabel (Indiantoro dan Supomo, 2002 : 182). Perhitungan

reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan bantuan program

SPSS 15.0.

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal dan mengetahui apakah hasil penyebaran data penelitian dengan

menggunakan model penelitian yang ditetapkan memenuhi asumsi normal atau

tidak. Uji normalitas dapat diamati dari nilai kolmogrov-Smirnov untuk

melakukan uji normalitas.

Menurut Husaini dan Purnomo (2006:109), cara pengujian normalitas

dengan uji analisis grafik adalah cara termudah untuk melihat normalitas residual

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

b. Uji Multikolinieritas

Menurut ghozali (dalam aida, 2008:36)untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut Pengujian ini

dilakukan bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak ada multikolinieritas (tidak terjadi kolerasi antar variabel independen), jika

variabel independen saling berkolerasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Jika nilai tolerance kurang dari 0,1 dan atau sama dengan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) lebih dari 10 maka terjadi multikolinieritas, begitu pula

sebaliknya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi yang baik adalah Heterokedastisitas. Cara melihatnya dengan

grafik plot, dimana jika grafik membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka dinyatakan ada

Heterokedastisitas dan sebaliknya bila grafik chart tidak ada pola yang jelas serta

titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y adalah tidak

terjadi heterokedastisitas. Cara mengukur heteroskedastisitas menurut Ghozali

(dalam Aida, 2008:36) adalah dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

3. Uji Hipotesis Analisis Jalur

Analisis jalur adalah analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan

kausalitas antara suatu variabel atau beberapa variabel yang telah ditentukan

sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur merupakan peluasan dari analisis regresi

untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Path model adalah model dasar yang

digunkan untuk menganalisis jalur (path analysis) untuk mengestimasi kekuatan dari

hubungan-hubungan kausalitas yang digambarkan dalam path model(aida, 2008:37).

E. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Operasional Variabel penelitian ini merupakan penjelasan dari pengertian teoritis

variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Sedangkan variabel itu sendiri adalah segala

sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai, dapat berupa angka atau atribut lainnya

yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

Dalam hal ini variabel independen yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Penghapusan PPnBm elektronik.

b. Fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat penjualan. Variabel ini

diukur dengan menggunakan skala rasio.

Untuk menguji hipotesis pertama (Ha1), hipotesi kedua (Ha2), hipotesis ketiga

(Ha3), digunakan metode statistik analisis regresi berganda dalam bentuk persamaan

sebagai berikut :

Y= (α+β1X1) + (α+β2X2) + (α+β3X3) + e

Dimana :

Y = Tingkat Penjualan Elektronik

X1 = Penghapusan PPnBm Elektronik dan Fluktuasi Rupiah terhadap Kurs

Dollar Amerika

X2 = Penghapusan PPnBm Elektronik.

X3 = Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika.

e = Error

3. Variabel Intervening

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Variabel Intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening terletak diantara variabel

independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung

menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel

interveningnya adalah harga barang elektronik.

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

a. Letak Geografis

Penelitian ini dilakukan di toko-toko yang menjual elektronik yang menjual

TV 21-29 inchi dan mesin cuci dengan kapasitas linen sampai dengan 10kg,

dengan menyebarkan kuesioner, di wilayah Kelurahan Kramat jati yang merupakan

salah satu dari tujuh kelurahan yang berada dalam koordinasi Kecamatan Kramat

Jati Wilayah Kotamadya Jakarta Timur.

i. Sebelah Utara : berbatasan dengan Jalan Cililitan Besar / Kelurahan

cililitan Kecamatan Kramat Jati

ii. Sebelah Timur : berbatasan dengan Jalan Tol Jagorawi / Kelurahan

Makasar Kecamatan Makasar

iii. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Jalan Raya Pondok Gede /

Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas

iv. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kali Baru / Kelurahan Batu

Ampar dan Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat

Jati, Jakarta Timur.

Wilayah kelurahan luasnya 151, 58 Ha (berdasarkan keputusan Gubernur

KDKI Jakarta No. 125/1986 tanggal 12 Juli 1986 tentang Pemecahan, Penyatuan,

Penetapan Batas-batas, Perubahan Nama Kelurahan yang Kembar dan Penetapan

Luas wilayah Kelurahan) dengan perincian sebagai berikut :

i. Status Tanah

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

1) Milik Adat : 74,67

2) Garapan : 20,56

3) Tanah Negara : 19,47

ii. Keadaan Tanah

1) Tanah Darat : 151,58

2) Tanah Sawah : -

iii. Peruntukan Tanah

1) Pemukiman / Perumahan : 114,23

2) Jalur Hijau / Taman : 2,50

3) Jalan : 3,40

4) Bangunan Umum : 28,72

Wilayah Kelurahan Kramat Jati terdiri dari 108 RT dan 10 RW.

b. Kependudukan

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta No. 3192 Tahun 1982 maka keadaan kependudukan untuk Kelurahan

Kramat Jati dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Kependudukan Kelurahan Kramat Jati

Warga Negara Indonesia Warga Negara Asing No Kelompok

Umur Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah

Tot-al

a. B C D E F G H I

1. 0-4 978 937 1915 - - - 1915

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Sumber

: Data

primer

yang

diolah

c. S

a

r

a

n

a

P

e

r

e

k

onomian

Tabel 4.2

Sarana Perekonomian

2. 5-9 1562 1648 3210 - - - 3210

3. 10-14 1517 1649 3166 - - - 3166

4. 15-19 1671 1760 3431 - - - 3431

5. 20-24 1467 1624 3091 - - - 3091

6. 25-29 1331 1260 2591 - - - 2591

7. 30-34 1118 1024 2142 - - - 2141

8. 35-39 1098 1008 2106 - 1 1 2107

9. 40-44 910 880 1790 - - - 1790

10. 45-49 670 686 1356 - - - 1356

11. 50-54 630 555 1185 - - - 1185

12. 55-59 620 402 1022 - - - 1022

13. 60-64 673 220 893 - - - 893

14. 65-69 152 137 289 - - - 289

15. 70-74 61 79 140 - - - 140

16. 75 12 13 25 - - - 25

Jumlah 14470 13882 28352 - 1 1 28.353

No. Jenis Sarana Jumlah

1. Pasar Kota 1

2. Pusat Perbelanjaan 3

3. Pabrik 1

4. Toko 269

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Sumber : Data primer yang diolah

2. WAKTU PENELITIAN DAN KARAKTERISRIK RESPONDEN

Penyebaran kuesioner dilaksanakan selama 1 minggu penuh. Dalam

penyebaran kuesioner ini dilakukan secara rutin atau setiap hari. Peneliti langsung

menyerahkan kuesioner kepada salah satu perwakilan (seperti pemilik, bagian

penjualan, sales maupun kurir barang) dan kuesioner diambil saat itu juga.

Kebanyakan responden memilih untuk dibacakan pertanyaan dari kuesioner yang ada.

Dari 50 kuesioner yang disebarkan hanya 35 kuesioner yang memenuhi syarat

untuk dapat diolah dan dianalisis. Hal ini disebabkan karena 15 orang tidak menjawab

5. Warung 343

6. Pasar Embrio 2

7. Bahan Bangunan 13

8. Wartel 44

9. Warnet 5

10. Bengkel Motor 20

11. Bengkel Mobil 7

12. Bengkel Bubut 1

13. Bank 18

14. SPBU 1

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

seluruh pertanyaan yang diajukan dan adanya responden yang tidak memenuhi syarat

untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Tabel 4.3

Tabel Karakteristik Responden

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.3 memperlihatkan jumlah responden sebanyak 34 responden

(berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus Slovin), yang terdiri dari

responden wanita sebanyak 12 orang dengan tingkat persentase 35,3% sedangkan

responden pria sebanyak 22 orang dengan tingkat persentase 64,7%. Dapat

disimpulkan bahwa lebih banyak responden pria dibanding wanita. Jika dilihat pada

tabel 4.3 respoden yang berusia antara 35 tahun – 44 tahun mendominasi penelitian

ini dengan persentase 38,2% sebanyak 13 orang.

No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase

1. Jumlah Sample : 34 100%

2. Jenis Kelamin :

a. Pria 22 64,7%

b. Wanita 12 35,3%

Jumlah 34 100%

3. Usia Responden :

16 tahun - 24 tahun 3 8,8%

25 tahun – 34 tahun 12 35,3%

35 tahun – 44 tahun 13 38,2%

45 tahun – 54 tahun 5 14,7%

55 tahun – 64 tahun 1 2,9%

Jumlah 34 100%

4. Jabatan :

Pemilik 18 52,9%

Bagian Penjualan 6 17,6%

Sales 9 26,5%

Kurir Barang 1 2,9%

Jumlah 34 100%

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

penghapusan PPnBM, fluktuasi kurs rupiah, harga barang, dan tingkat penjualan,

yang diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

N Minimum

Maximu

m Mean

Std.

Deviation

Variabel

Penghapusan

PPnBM 34 32 90 71,41 11,719

Variabel Fluktuasi

Kurs 34 6 20 16,26 2,832

Variabel Harga

(Intervening) 34 9 15 13,26 1,421

Variabel Tingkat

Penjualan 34 19 27 23,82 2,249

Valid N (listwise) 34 Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa jumlah responden (n) adalah 34 orang. Dari 34

responden, variabel penghapusan PPnBM memiliki nilai minimum sebesar 32 dan

nilai maksimum sebesar 90, dengan rata-rata nilai 71,41. Pada variabel fluktuasi kurs

rupiah, nilai minimum sebesar 6 dan nilai maksimum sebesar 20, dengan nilai rata-

rata 16,26. Variabel harga barang memiliki nilai minimum 9 dan nilai maksimum 15,

dengan rata-rata 13,26. Pada variabel tingkat penjualan memiliki nilai minimum 19

dan nilai maksimum sebesar 27, dengan rata-rata nilai sebesar 23,82.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation.

Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikasi dibawah 0,05

maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Masing-masing pertanyaan dimasukan kedalam uji validitas dengan

menggunakan spss 12. Berdasarkan tabel corellations kemudian dapat kita

dilihat nilai pearson correlation dan nilai sig dari masing-masing

pertanyaannya, kemudian di rangkum dalam satu tabel seperti tabel yang tertera

di bawah ini. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas berdasarkan hasil dari

olahan data spss 12 yang telah dirangkum secara keseluruhan.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Item Pertanyaan Sig Person Correlation Keterangan

P1 0,001 0,538** Valid

P2 0,001 0,544** Valid

P3 0,000 0,646** Valid

P4 0,000 0,771** Valid

P5 0,000 0,759** Valid

P6 0,000 0,793** Valid

P7 0,000 0,825** Valid

P8 0,000 0,803** Valid

P9 0,000 0,844** Valid

P10 0,000 0,768** Valid

P11 0,000 0,608** Valid

P12 0,000 0,681** Valid

FK1 0,000 0,818** Valid

FK2 0,000 0,715** Valid

FK3 0,000 0,818** Valid

FK4 0,000 0,809** Valid

H1 0,000 0,688** Valid

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

H2 0,000 0,845** Valid

H3 0,000 0,654** Valid

PJ1 0,001 0,555** Valid

PJ2 0,054 0,333* Tidak Valid

PJ3 0,000 0,731** Valid

PJ4 0,000 0,668** Valid

PJ5 0,007 0,451** Valid

PJ6 0,000 0,593** Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa pertanyaan dari tiap-tiap variabel yang

valid maupun yang tidak valid. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat

dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan di bawah 0,05. Dari tabel hasil

uji validitas terdapat satu pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, karena

pertanyaan tersebut memiliki nilai signifikan di atas 0,05 yaitu untuk pertanyaan

PD2 (0,054) sehingga satu pertanyaan tersebut harus dikeluarkan dan tidak

diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya.

b. Uji Realibilitas

Hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α), pedoman pengukuran adalah jika nilai koefisien alpha

diatas 0,6 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005). Hasil dari uji reliabilitas

dapat dilihat pada tabel 4.6

Masing-masing pertanyaan dimasukan kedalam uji reliabilitas dengan

menggunakan spss 12. Berdasarkan tabel item total statistic kemudian dapat kita

dilihat nilai Cronbach’s Alpha if Items Deleted dari masing-masing

pertanyaannya, kemudian di rangkum dalam satu tabel seperti tabel yang tertera

di bawah ini. Tabel berikut menunjukan hasil uji reliabilitas berdasarkan hasil

dari olahan data spss 12 yang telah dirangkum secara keseluruhan.

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas

Item Pertanyaan Alpha if Item Deleted Keterangan

P1 0,759 Reliabel

P2 0,759 Reliabel

P3 0,751 Reliabel

P4 0,750 Reliabel

P5 0,745 Reliabel

P6 0,742 Reliabel

P7 0,733 Reliabel

P8 0,733 Reliabel

P9 0,737 Reliabel

P10 0,756 Reliabel

P11 0,758 Reliabel

P12 0,758 Reliabel

FK1 0,775 Reliabel

FK2 0,786 Reliabel

FK3 0,765 Reliabel

FK4 0,764 Reliabel

H1 0,781 Reliabel

H2 0,698 Reliabel

H3 0,795 Reliabel

PJ1 0,707 Reliabel

PJ3 0,648 Reliabel

PJ4 0,685 Reliabel

PJ5 0,726 Reliabel

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

PJ6 0,697 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas sebagai berikut :

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 1.38E-16

Std. Dev. = 0.969

N = 34

Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Histogram

Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa adanya normalitas dengan melihat

histogram standar residual.

b. Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas data ditunjukkan dengan tabel sebagai

berikut:

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

Model Collinearity

Statistics

Toleranc

e VIF

1 Total Score

Pertanyaan

Mengenai

PPnBM

,809 1,237

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Fluktuasi

Kurs Rupiah

terhadap

Dollar

,764 1,309

Total Score

Pertanyaan Mengenai

Harga

,859 1,164

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,01. Hasil perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satupun

variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi problem multikolonieritas antar variabel independen dalam

model regresi ini.

c. Uji Heteroskadistisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-2

-1

0

1

2

3

Re

gre

ssio

n S

tud

enti

zed

Res

idu

alDependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai

Penjualan

Scatterplot

Gambar 4.2 dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedatisitas pada model regresi.

Sehingga model regresi ini dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh

penghapusan PPnBM dan fluktuasi kurs rupiah terhadap penjualan dengan

harga sebagai variabel intervening.

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

analisis jalur (Path Analysis). Analisi jalur adalah analisis yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan kausalitas antara suatu variabel atau beberapa variabel yang

telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Path Model adalah model dasar yang

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

digunakan untuk menganalisis jalur (path analysis) untuk mengestimasi kekuatan dari

hubungan-hubungan kausalitas yang digambarkan dalam path model.

a. Ha1 : Penghapusan PPnBM elektronik berpengaruh secara langsung

terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Tabel 4.8

PPnBM Terhadap Tingkat penjualan

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 16,719 1,862 8,978 ,000

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

PPnBM

,164 ,042 ,565 3,874 ,000

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,565(a) ,319 ,298 1,885

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai PPnBM b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Tabel 4.8, memberikan nilai standarized beta variabel sebesar 0,565 dengan

tingkat signifikasi sebesar 0,000. Nilai standarized beta 0,565 merupakan nilai

path jalur P1. Artinya bahwa hubungan antara penghapusan PPnBM elektronik

terhadap tingkat penjualan berpengaruh positif dan signifikan. Ini berarti sesuai

dengan Ha1 yaitu, Penghapusan PPnBM elektronik berpengaruh secara langsung

(tidak melewati variabel intervening) terhadap tingkat penjualan pada pedagang

eceran elektronik wilayah Kramat Jati.

Hipotesis pertama juga diperkuat dengan hasil pernyataan Dirjen Industri

Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Depperin, Budi Darmadi, pada jumpa

pers, di Jakarta, Jumat (10 Oktober 2008). Ia mengatakan, penghapusan PPnBM

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

barang elektronik tersebut dilakukan secara bertahap dan tahap awal adalah

perluasan penghapusan PPnBM TV, mesin cuci, dan kamera digital yang

sebelumnya dikenakan PPnBM sebesar 10%.

Budi juga mengatakan bahwa produk yang dihapuskan PPnBM kali ini

merupakan produk elektronik yang permintaannya tinggi di masyarakat. Pihaknya

menargetkan dengan penghapusan PPnBM tiga produk elektronik tersebut akan

terjadi peningkatan permintaan sekitar 11% untuk masing-masing produk.

b. Ha2 : Fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar berpengaruh secara langsung

terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Tabel 4.9

Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Tingkat Penjualan

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 18,317 2,096 8,739 ,000

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Fluktuasi Kurs

Rupiah terhadap

Dollar

,339 ,127 ,426 2,665 ,012

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,426(a) ,182 ,156 2,066

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan MengenaI Fluktuasi Kurs

Rupiah terhadap Dollar

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Tabel 4.9, memberikan nilai standarized beta variabel sebesar 0,426

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,012. Nilai standarized beta 0,426

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

merupakan nilai path jalur P2. Artinya bahwa hubungan antara fluktuasi kurs

rupiah terhadap tingkat penjualan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Ini berarti sesuai dengan Ha2 yaitu, fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar

berpengaruh secara langsung (tidak melalui variabel intervening) terhadap

tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Hasil hipotesis kedua juga seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jan Horas V. Purba dan San San Sri pada tahun 2006 yang berjudul “Analisis

Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar IDR pada USD Terhadap Tingkat Penjualan

Dalam Kaitannya Dengan Economic Exposure (studi kasus : PT. Uni Makmur

Elektrika)”. Salah satu hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh positif

fluktuasi IDR tehadap tingkat penjualan yang dihasilkan PT. Uni Makmur

Elektrika.

c. Ha3 : Harga barang berpengaruh secara langsung terhadap tingkat

penjualan pada pedagang eceran.

Tabel 4.10

Harga Barang Terhadap Tingkat Penjualan

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 19,923 3,668 5,432 ,000

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Harga

,294 ,275 ,186 1,069 ,293

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai Harga

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,186(a) ,035 ,004 2,244

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Tabel 4.10, memberikan nilai standarized beta variabel sebesar 0,186

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,293. Nilai standarized beta 0,186

merupakan nilai path jalur P5. Artinya bahwa hubungan antara harga barang

terhadap tingkat penjualan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Ini

berarti sesuai dengan Ha3 yaitu, harga barang berpengaruh secara langsung

(tidak melalui variabel lain) terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Begitu pula dengan halnya hipotesis pertama dan kedua, hipotesis ketiga

juga diperkuat oleh Tendie Taufiq dalam tesisnya pada tahun 2005 yang

berjudul “Pengaruh Penetapan Harga Terhadap Tingkat Volume Penjualan”.

Penelitian Tendie dilakukan disebuah perusahaan yang bergerak di bidang

industri. Penetapan harga itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa biaya,

contohnya yaitu biaya produksi sehingga penetapan harga sangat penting bagi

PT. Cahaya Sakti Multi Intraco.

Hasil penelitian Tendie menyatakan bahwa berdasarkan penelitian dan

pengolahan data yang penulis lakukan pada PT. Cahaya Sakti Multi Intraco

dapat disimpukan bahwa penetapan harga sangat berpengaruh terhadap tingkat

volume penjualan.

d. Ha4 : Harga merupakan variabel intervening antara penghapusan PPnBM

elektronik terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Tabel 4.11

PPnBM Terhadap Harga Barang

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 23,909 12,381 1,931 ,062

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Harga

1,461 ,928 ,268 1,574 ,125

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai PPnBM

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,268(a) ,072 ,043 7,576

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai Harga

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai PPnBM

Harga Barang Terhadap Tingkat Penjualan

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 19,923 3,668 5,432 ,000

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Harga

,294 ,275 ,186 1,069 ,293

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai Harga

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Tabel 4.11 memberikan nilai standarized beta variabel sebesar 0,268

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,125. Nilai standarized beta 0,268

merupakan nilai path jalur P3. Artinya bahwa hubungan antara penghapusan

PPnBM elektronik terhadap harga barang berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan. Karena nilai P3 (0,268) X P5 (0,186) = 0,049848 lebih kecil dari P1

(0,565), sehingga Ha4 ditolak, sehingga dapat diartikan bahwa harga barang

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,186(a) ,035 ,004 2,244

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

bukan merupakan variabel intervening antara penghapusan PPnBM elektronik

terhadap tingkat penjualan.

Hasil hipotesis keempat menyatakan hal yang sama dengan hasil

penelitian Aida Noerma Nurliesma dalamskripsinya tahun 2008 yang berjudul

“Analisis Pengaruh Pengenaan PPN atas PKP Pada Tingkat Pedagang Eceran

Terhadap Daya Beli Konsumen Dengan Harga dan Pendapatan Sebagai

Variabel Intervening (studi empiris pada konsumen apotik Wilayah Jakarta

Selatan)”. kesamaan antara hasil penelitian Aida dan Hipotesis keempat yaitu

sama-sama menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menentukan tarif

pajak akan mempengaruhi penjualan.

e. Ha5 : Harga merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah

terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran.

Tabel 4.12

Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Harga Barang

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 6,982 4,400 1,587

,12

2

Total Score

Pertanyaan

Mengenai

Harga

,700 ,330 ,351 2,121 ,04

2

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap Dollar

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,351(a) ,123 ,096 2,693

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai Harga

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap

Dollar

Harga Barang Terhadap Tingkat Penjualan

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B

Std. Error Beta

1 (Constant) 19,923 3,668 5,432 ,000

Total Score

Pertanyaan

Mengenai Harga

,294 ,275 ,186 1,069 ,293

a Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,186(a) ,035 ,004 2,244

a Predictors: (Constant), Total Score Pertanyaan Mengenai Harga

b Dependent Variable: Total Score Pertanyaan Mengenai Penjualan

Tabel 4.13 memberikan nilai standarized beta variabel sebesar 0,351

dengan tingkat signifikasi sebesar 0,042. Nilai standarized beta 0,351

merupakan nilai path jalur P4. Artinya bahwa hubungan antara fluktuasi kurs

rupiah terhadap harga barang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Karena nilai P4 (0,351) X P5 (0,186) = 0,065286 lebih kecil dari P2 (0,426),

sehingga Ha5 ditolak, sehingga dapat diartikan bahwa harga barang bukan

merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah terhadap tingkat

penjualan.

Beberapa tabel di atas, terdapat beberapa tabel yang menunjukkan bahwa

adanya pengaruh yang tidak signifikan. Artinya, terdapat faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan selain fluktuasi kurs, dan harga

barang.

Berdasarkan hasil penelitian hipotesis secara keseluruhan, menunjukkan

bahwa penghapusan PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs rupiah terhadap

dollar berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap penjualan barang elektronik

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

pada tingkat pedagang eceran. Besarnya pengaruh langsung (pengaruh yang

tidak melalui variabel lain) antara penghapusan PPnBM elektronik terhadap

penjualan (P1) adalah 0.565 dan pengaruh tidak langsung sebesar (P3XP5) =

(0,268X0,186) = 0,049848. Sedangkan besarnya pengaruh langsung antara

fluktuasi kurs rupiah terhadap penjualan (P2) adalah 0,426 dan pengaruh tidak

langsung (pengaruh yang melalui variabel lain sebagai perantara) sebesar

(P4XP5) = (0,351X0,186) = 0,065286. Kedua path correlations pengaruh

langsung lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung, jadi dapat

dikatakan bahwa harga barang bukan merupakan variabel intervening antara

penghapusan PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs rupiah terhadap tingkat

penjualan barang elektronik.

Gambar 4.3

Diagram Jalur Pengaruh Penghapusan PPnBM elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah

Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang Eceran

Penghapusan

PPnBM

Elektronik

(X1)

Fluktuasi

Kurs

(X2)

Tingkat

Penjualan

(Y)

Harga Barang

(Intervening)

P1 =

0,5

65

P2 =

0,4

26

P4 =

0,3

51

P3 =

0,2

68

P5 =

0,1

86

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh langsung (pengaruh yang tidak

melalui variabel lain sebagai perantara) dan tidak langsung (pengaruh yang harus melalui

variabel lain sebagai perantara) dari adanya penghapusan PPnBM elektronik dan fluktuasi

kurs rupiah terhadap tingkat penjualan pada pedagang eceran. Responden penelitian ini

berjumlah 34 orang pedagang elektronik yang berada di wilayah pasar kramat jati, Jakarta

Timur. Pengujian penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis).

Berdasarkan pengujian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh antara penghapusan PPnBM elektronik terhadap tingkat penjualan

yang ditunjukkan oleh P1(pengaruh antara penghapusan PPnBM dengan tingkat

penjualan) yaitu sebesar 0,565.

2. Terdapat pengaruh antara fluktuasi kurs rupiah terhadap tingkat penjualan yang

ditunjukkan oleh P2 (pengaruh fluktuasi kurs dengan tingkat penjualan) yaitu sebesar

0,426.

3. Terdapat pengaruh antara harga barang terhadap tingkat penjualan yang ditunjukkan

oleh P5 (pengaruh harga barang dengan tingkat penjualan) yaitu sebesar 0,186.

4. Harga barang bukan merupakan variabel intervening antara penghapusan PPnBM

elektronik dengan tingkat penjualan, karena nilai pengaruh tidak langsung (pengaruh

yang melalui variabel lain sebagai perantara) yang ditunjukkan oleh P3 x P5 < P1 yaitu

sebesar (0,268X0,186) = 0,049848, lebih kecil dari P1 (0,565).

5. Harga barang juga bukan merupakan variabel intervening antara fluktuasi kurs rupiah

terhadap tingkat penjualan, karena nilai pengaruh tidak langsung (pengaruh yang

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

melalui variabel lain sebagai perantara) yang ditunjukkan oleh P4 x P5 < P2 yaitu

sebesar (0,351X0,186) = 0,065286, lebih kecil dari P2 (0,426).

B. Implikasi

Penelitian ini seluruh variabelnya telah teruji reliabilitas dan validitasnya.

Penelitian ini memenuhi uji normalitas serta terbebas dari adanya gejala multikolonieritas

dan heteroskedastisitas dapat diimplikasikan bahwa penelitian ini layak dikembangkan.

Dari beberapa poin kesimpulan di atas juga memberikan implikasi bahwa penghapusan

PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs rupiah mempengaruhi tingkat penjualan secara

langsung, artinya pengaruh variabel X terhadap variabel Y tidak melalui variabel

intervening sebagai variabel perantara. Sedangkan harga barang mempunyai pengaruh

tetapi tidak sebesar pengaruh penghapusan PPnBM elektronik dan fluktuasi kurs rupiah

terhadap dollar.

Selain itu ada beberapa pengaruh, yang akan terjadi meskipun tidak signifikan

seperti akan bertambahnya pengangguran yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan

terhadap barang lokal karena kalah bersaing dengan produk impor yang diyakini memiliki

kualitas baik dibanding kualitas produk lokal. Selain itu harga barang impor yang menjadi

relatif murah karena tidak adanya PPnBM.

C. Keterbatasan

Keterbatasan penelitian ini adalah :

1. Waktu penelitian dilakukan pada jam-jam sibuk melakukan transaksi perdagangan,

sehingga mempengaruhi pengisian kuisioner.

2. Data penelitian ini diambil melalui kuesioner dimana kesimpulan yang diambil hanya

berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

tertulis, sehingga persepsi responden akan berbeda apabila data yang diperoleh

melalui wawancara atau terlibat langsung dalam aktivitas di beberapa wilayah dan

waktu yang berbeda.

3. Pedagang yang ada, kebanyakan tidak punya waktu luang yang banyak saat berada di

toko.

D. Rekomendasi

Hasil dari penelitian ini bukan merupakan hasil final dan berlaku selamanya namun

sangat diharapkan adanya perbaikan dan dukungan oleh peneliti berikutnya. Oleh karena

itu, penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukkan mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Memperluas populasi penelitian. Populasi penelitian tidak hanya diambil dari para

pedagang yang ada pada wilayah pasar Kramat Jati saja, mungkin bisa dikembangkan

pada pedagang elektronik eceran di seluruh Jakarta.

2. Dalam melakukan penyebaran kuesioner, ada konfirmasi dan pendekatan terlebih

dahulu kepada responden agar hasil yang diperoleh lebih akurat dan proses

pengembalian dapat berlangsung lebih cepat.

3. Menggunakan instrumen penelitian lain seperti wawancara, agar persepsi responden

terhadap instrumen penelitian menjadi sama rata.

4. Mengeksplorasi kembali berbagai variabel lain yang mungkin berpengaruh pada tingkat

penjualan diluar dari apa yang telah dikaji dalam penelitian ini seperti misalnya

variabel tingkat pendapatan.

5. Menambah jumlah responden dalam penelitian sehingga dapat menambah keakuratan

hasil penelitian.

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis Indonesia. “Mencermati Usul Penghapusan PPnBM ”, diakses pada tanggal 15 Oktober 2008.

www.kompas.com/kompascetak/0303/30/fokus/227688.htm

Boedijoewono, Noegroho, Drs., Pengantar Statistika (Ekonomi dan Bisnis), UPP STIM

YKPN, Jakarta, 2007.

Budiman, Rina. Hubungan Perubahan Kurs Terhadap Penjualan PT. Prima Makmur

Rotokemindo Sampai Dengan Akhir Tahun 2000, Tesis FEI-Atmajaya, Jakarta, 2001.

Fitriandi, Primandita, dkk. Kompilasi Undang-undang Perpajakan Terlengkap, Edisi

Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program 2. BP Univ.Diponegoro,

Semarang, 2005.

Haryono, Jusuf. Dasar-dasar Akuntansi, STIE YKPN, Yogyakarta, 2000.

Heryanto & Lukman. Statistik Ekonomi, penerbit LP UIN, Jakarta, 2008.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Oktober 2004,

Salemba Empat, Jakarta, 2004.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Keputusan Mentri Keuangan RI No.252/KMK.03/2002 tentang Pedagang Eceran

Keputusan Mentri Keuangan (KMK) No.137 / PMK.011 / 2008 tentang Jenis Barang Kena

Pajak Tergolong Mewah selain Kendaraan Bermotor yang dikienakan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Khadijah, Umi. Pengaruh Karakteristik Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB), LPFE-Trisakti, Jakarta, 2005.

Kieso, E.D,Et.al. Akuntansi Intermediate, PT. Erlangga, Jakarta, 2002.

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif-Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, UMP

AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.

Laksana, Fajar. Manajemen Pemasaran, Cet:Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.

Mardismo, Prof., Drs., Akt., MBA. Perpajakan, Edisi Revisi 2008, Penerbit Andi Offset,

Yogyakarta, 2008.

Noerma, Aida Nurliesma., Analisis Pengaruh Pengenaan PPN Atas PKP Pada Tingkat

Pedagang EceranTerhadap Daya Beli Konsumen Dengan Harga dan Pendapatan

Sebagai Variabel Intervening, skripsi-LP UIN, Jakarta, 2008.

______.”PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) / PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG

MEWAH (PPnBM)” diakses tanggal 22April2008.

http://www.indonext.com/report/repot407.html

______.”PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPnBM) TIGA PRODUK

ELEKTRONIK DIHAPUS” diakses tanggal 11 Oktober 2008.

http://www.kapanlagi.com/

_____.’’Pengertian Pedagang Eceran”, diakses pada 06 Agustus 2009. www.ptaskes.com/webaskes/actionberita.htm:jssesionid=5CEB1FCB6F877E1C5D2B

EF=detail,

Pramesti, Getut. Aplikasi SPSS 15.0 dalam model Linier Statistika. PT. Elek Media

Komputindo, Jakarta, 2007.

Purba, Jan Horas V dan San San Sri, “Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar IDR Pada

USD Terhadap Tingkat Penjualan Dalam Kaitannya Dengan Economic Exposure

(Studi Kasus pada PT. Uni Makmur Elektrika)”, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 06

No. 2, LP-JIR, Bogor, 2006.

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 23 Ayat 2.

Samuel, E.Paul. “Ilmu Mikro Ekonomi”. Media Global Edukasi, Jakarta, 2003.

Stanton, William J. Fundamental of Marketing, Ed:7, Terjemahan Lamarto dan Johanes,

Erlangga, Jakarta, 1991.

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Suandy, Erly. Hukum Pajak, Edisi ketiga, penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Suharyadi dan Purwanto, Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern. Ed;Pertama,

Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Ed:3, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Swastha, Basu. Manajemen Penjualan, Ed:3, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Tufiq, Tendie. ”Pengaruh Penetapan Harga Terhadap Tingkat Volume Penjualan”. Thesis

JBPTSTIEK, Jakarta : 2005.

Undang-undang RI Nomor.18 tahun 2000, tentang Perubahan UU No.18 Tahun 1983

mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(PPnBM)

Undang-undang RI Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang

No.6 Tahun 1983 mengenai Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan Beserta

Penjelasan & Peraturan Pelaksanaannya.

Usman, Husaini, Prof., Dr., M.Pd. dan R.Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik, edisi

kedua, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2006.

Waluyo, Perpajakan Indonesia, edisi keenam, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Warren Carl.S, dkk. Prinsip-prinsip Akuntansi, diterjemahkan oleh Alfons S dan Helda G,

Erlangga, Jakarta, 1999.

Zulliana, Ika. Analisis Kontribusi Penerimaan PPN dan PPnBM Terhadap Total penerimaan

Pajak Pada KPP Jati Kramat-Jakarta, Skripsi LP-UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2006.

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Kuisioner ini digunakan untuk keperluan saya, Mayang Liandhika Wuri sebagai penulis

dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah

terhadap Penjualan pada Tingkat Pedagang Eceran Wilayah Kramat Jati Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci

Dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10Kg)”, dalam usaha memperoleh gelar strata satu (S1) Ilmu Ekonomi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Oleh karena itu, saya sangat berharap agar para responden berkenan untuk mengisi kuisioner

ini dengan benar dan sejujur-jujurnya.

Petunjuk Pengisian :

Jawaban Saudara/i cukup dengan memberi tanda checklist ( √ ) pada kolom pilihan yang

tersedia di samping “kanan pernyataan”.

Masing-masing pernyataan ini mengandung jawaban pilihan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

No. Responden : (diisi oleh peneliti) Tanggal :

Identitas Responden

1. Nama :

2. Usia Anda …… tahun

3. Nama Toko :

4. Jabatan Anda Di Toko :

5. Jenis Kelamin :

a. ( ) Laki-laki b. ( ) Perempuan

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

Pengaruh Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM)

Elektronik dan Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Pada Tingkat Pedagang

Eceran Wilayah Jakarta Timur Dengan Harga Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus : Penjualan TV 21-29 inch dan Mesin Cuci Dengan Kapasitas Linen Sampai Dengan 10Kg)

No. Pernyataan SS S R KS TS

1. Anda mengetahui pengetahuan tentang

perpajakan yang berlaku di Indonesia

A. Penghapusan PPnBM

No. Pernyataan SS S R KS TS

2. Anda mengetahui bahwa setiap barang atau jasa yang dijual kepada konsumen dikenakan pajak

3. Anda mengetahui dan memahami tentang perpajakan barang elektronik

4. Anda Mengetahui bahwa barang elektronik termasuk kategori barang meawah

5.

Anda mengetahui bahwa barang mewah selain dikenakan PPN(Pajak Pertambahan Nilai) Juga

dikenakan PPnBM(Pajak Pertambahan Nilai atas

Barang Mewah)

6. 10. Anda mengetahui dan paham mengenai PPnBM

7. 11. Anda mengetahui prosentase PPnBM yang

dikenakan atas barang elektronik

8. 12. Anda mengetahui peraturan baru KMK

No.137/PMK.011/2008 tentang Jenis Barang

Kena Pajak Tergolong Mewah Selain Kendaraan

Bermotor yang dikenakan PPN dan PPnBM, yang

didalamnya menyatakan bahwa barang elektonik meliputi TV 21-29inch, Camera Digital yang

harga jualnya di bawah dua juta rupiah dan mesin cuci yang kapasitas linennya kurang dari 10kg,

tidak dikenakan PPnBM

9. 13. Anda memahami peraturan tersebut

10. 14. Anda mengetahui bahwa dengan dihapuskannya PPnBM tersebut maka harga jual elektonik lebih

rendah dari sebelum diberlakukannya peraturan baru tersebut

11 15. Anda memahami bahwa dengan penghapusan PPnBM tersebut maka harga akan turun dan

penjualan akan meningkat

12 16. Menurut saya, penghapusan PPnBM tersebut

berpengaruh terhadap harga barang dan penjualan barang elektronik tersebut

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

B. Fluktuasi Kurs

No. Pernyataan SS S R KS TS

13. 17. Anda mengetahui bahwa fluktuasi kurs rupiah

akan mempengaruhi harga barang

14. 18. Jika kurs rupiah menguat (dollar melemah) maka

harga barang akan turun

15. Jika kurs rupiah melemah (dollar menguat) maka

harga barang akan meningkat

16. Menurut saya fluktuasi kurs dapat mempengaruhi

harga dan penjualan barang

C. Harga

No. Pernyataan SS S R KS TS

17. 19. Adanya perubahan harga ketiga barang tersebut sebelum dan sesudah adanya penghapusan

PPnBM

18. 20. Adanya perubahan harga ketiga barang tersebut

sebelum dan sesudah adanya fluktuasi kurs rupiah

19. 21. Tingkat harga barang sangat berpengaruh

terhadap tingkat penjualan

D. Penjualan

No. Pernyataan SS S R KS TS

20. Ada peningkatan penjualan ketiga barang tersebut

(TV 21-29 inch, camera digital yang harga

jualnya dibawah dua juta dan mesin cuci dengan

kapasitas linen dibawah 10kg) sebelum adanya

penghapusan PPnBM terhadap ketiga barang tersebut

21. 22. Ada peningkatan penjualan ketiga barang tersebut

(TV 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas

linen dibawah 10kg) setelah adanya penghapusan PPnBM terhadap ketiga barang tersebut

22. 23. Peningkatan yang dimaksud pada point 26 adalah sebesar 10%

23. 24. Ada peningkatan penjualan ketiga barang tersebut (TV 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas

linen dibawah 10kg) sebelum adanya fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar

24. 25. Ada peningkatan penjualan ketiga barang tersebut (TV 21-29 inch dan mesin cuci dengan kapasitas

linen dibawah 10kg) setelah adanya fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan

25. 26. Menurut saya penghapusan PPnBM elektornik ke

tiga barang tersebut dan fluktuasi kurs rupiah

terhadap dollar dapat mempengaruhi penjualan

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENGHAPUSAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21620/1/MAYANG... · analisis pengaruh penghapusan pajak pertambahan