137
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU DAN PREFERENSI MASYARAKAT SANTRI TERHADAP PERBANKAN SYARI’AH (Studi Kasus pada Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh: Indra Sofyan 1112085000039 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53234...v DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. INFORMASI PRIBADI Nama : IndraSofyan Alamat : Jl. Raya

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU DAN PREFERENSI MASYARAKAT

    SANTRI TERHADAP PERBANKAN SYARI’AH

    (Studi Kasus pada Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

    Oleh:

    Indra Sofyan

    1112085000039

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1437 H/2016 M

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. INFORMASI PRIBADI

    Nama : IndraSofyan

    Alamat : Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW

    06 Kec.Tajur Halang Kab. Bogor

    No. Telepon : 087879168667

    Email : [email protected]

    Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Desember 1994

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    II. PENDIDIKAN FORMAL

    Pendidikan NamaLembaga Kota TahunM

    asuk

    TahunKel

    uar

    SD SDN Margajaya Tangerang

    Selatan

    2000 2006

    SMP MTs Modern Ibadurrahman Tangerang 2006 2009

    SMA MA Modern Ibadurrahman Tangerang 2009 2012

    Perguruan

    Tinggi Negeri

    UIN SyarifHidayatullah Jakarta –

    Perbankan Syariah

    Tangerang

    Selatan

    2012 2016

    III. PENGALAMAN ORGANISASI

    Lembaga/Institusi Tahun

    Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) MPK – MA Pembangunan Syarif Hidayatullah Jakarta

    2010-2011

  • vi

    Anggota ISPPI MA DepartemenSosialdanpenerangan MA Modern Ibadurrahman

    2011-2012

    Anggota HMJ Departemen Mahasiswa - UIN SyarifHidayatullah Jakarta

    Anggota HMJ Departemen Agama – UIN SyarifHidayatullah Jakarta

    2013-2015

    IV. KEMAMPUAN

    Mampu bekerja secara tim maupun individu

    Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint)

    Mampu berkomunikasi dengan baik

    V. PENGALAMAN KERJA

    Maintenance Bank BRI KCU Bintaro

    VI. LATAR BELAKANGF KELUARGA

    Ayah : Mustafa

    Tempat, Tanggal Lahir : Tasik Malaya, 10 September 1957

    Ibu : E.A Sitisoleha

    Tempat, Tanggal Lahir : Banten, 30, April-1962

    Alamat : Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW

    06 Kec.Tajur Halang Kab. Bogor

    Telepon : 081212744390

    Anak ke dari : 2 dari 9 bersaudara

  • vii

    ABSTRACT

    The study aims to analyze the influence of the public perception of madrasah

    students, community behavior of madrasah students, and community preferences toward

    madrasah students as measured by the shari’a banking products and banking principles

    of shari’ah. (pondok pesantren modern Ibadurrahman as study case)data used in this

    study are primary data by distributing questions. This study uses multipia linier

    regression analysis by using SPSS version 20.0 and Microsoft excel 2007.

    These results indicate that the public perception of madrasah student, community

    behavior of madrasah student and community preferences of madrasah student,

    simultaneously or together have a significant influence on banks syari’ah sig.

    0.000>0.05. the results of this studyshowed partially public perceptions pupils

    signification affect Banking syari’ah sig. 0.020

  • viii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Persepsi masyarakat santri,

    perilaku masyarakat santri,dan preferensi masyarakat santri terhadap Perbankan syari’ah

    yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan syari’ah.(studi kasus pondok pesantren

    Modern Ibadurrahman) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

    dengan menyebarkan angket kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis

    regresi linier beganda dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.0 dan

    microsoft Excel 2007.

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Persepsi Masyarakat Santri, Perilaku

    Masyarakat Santri,dan Preferensi Masyarakat Santri, secara simultan atau bersama-sama

    mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap perbankan syari’ah dengan nilai sig.

    0.000 < 0.05. Hasil Penelitian ini menunjukan secara parsial Persepsi Masyarakat Santri

    berpengaruh secara signifikan terhadap Perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.020

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

    telah mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih saying-Nya yang tiada terkira

    kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

    Muhammad SAW,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    “Analisis Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Preferensi Masyarakat Santri

    terhadap perbankan syari’ah (Pondok Pesantren Modern

    Ibadurrahman)”.Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak

    dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

    Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada:

    1 Allah SWT ,karena tanpa kehendak dan segala pertolonganNya tidak

    mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala

    nikmat yang Engkau berikan,ya Rabb.

    2 Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ayahanda Mustafa dan

    Ibunda E.A Siti soleha yang selalu memberikan yang terbaik dan

    mencurahkan segala perhatiannya selama ini,yang telah bekerja keras

    demi anak-anak dan keluarga serta membantu penyelesaian skripsi ini.

    Kakakku tersayang Ika dewi dan Desi handayani yang memberikan

    dukungan baik moril maupun materil. Tanpa dukungan dan pengorbanan

    kalian saya tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.

    3 Bapak Arief Mufraini.LC.,Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

    sangat berharga selama perkuliahan.

  • x

    4 Bapak Dr. Herni Ali HT,MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang

    dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk

    memberikan pengarahan, ilmu yang berharga,serta bimbingan yang sangat

    berarti selama penyelesaian skripsi. Terimakasih atas semua saran dan

    arahan yang Bapak berikan selama proses penulisan hingga

    terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan

    Bapak.

    5 Ibu Ay Maryani, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

    meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan

    bimbingan dan pengaruh dalam menyelesaikan penyelesaian skripsi.

    Terimakasih atas semua saran dan arahan yang Ibu berikan selama proses

    penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.Semoga Allah SWT

    membalas kebaikan Ibu.

    6 Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

    dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan syari’ah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

    meluangkan waktunya untuk mendengarkan kesulitan saya dan

    memberikan saran-saran yang bermanfaat.

    7 Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selakuPembimbingAkademik.

    8 Bapak Dr.AdeSofyan Mulazid selaku pembimbing Akademik

    9 Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

    memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya.Semoga

    Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-besarnya atas kebaikan

    para dosen FEB UIN Jakarta. Jajaran karyawan dan staf UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu saya selama

    perkuliahan.

  • xi

    10 Sahabat-sahabat “JALAN-JALAN MEN” Perbankan Syariah angkatan

    2012, Abyan perdana putra, Ikromul azhmi, Rahmi fitriyah, Shella mutya

    syarif, Leni tantriana, dan Sri masitohyang selalu mendukung pengerjaan

    skripsi dan atas kebersamaanya selama ini

    11 Sahabat-sahabat terbaik, Irfan, Izzuddin, , Hendrik, Ncang Haji, Hanafi,

    Haritzah, Rezky, dan teman teman Siaga Kampus Eksyar yang menemani

    dari masa-masa awal kuliah hingga akhir dalam suka maupun duka, dan

    yang selalu memberikan dukungan serta doanya.Semoga Allah SWT

    senantiasa membalas kebaikan kalian.

    12 Sahabat M.hasan jurusan Manajemen yang membantu mengerjakan dan

    member masukan dalam pengerjaan Skripsi. Semoga Allah SWT

    senantiasa membalas kebaikannya.

    13 Teman-teman KKN elegant 2015, terima kasih untuk kenangan selama

    mengabdi di DesaJonggol .Bogor

    14 Sahabat SMA Septiandi, Adam adnan, Anggi, Sadam, Afifyang telah

    banyak membantu memberikan pencerahan dalam penyelesaian skripsi

    ini.

    15 Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan2012 yang saya

    cintai serta saya banggakan dan yang tidak dapat saya sebutkan satu-

    persatu.Terima kasih atas empat tahun kebersamaan dengan kalian yang

    penuh warna, semoga kita bisa kumpul terus.

    16 Seluruh jajaran HMJ Perbankan Syariah periode 2012-2015 dan Mahasiswa

    Perbankan Syariah dari semua angkatan yang tidak bias saya sebutkan satu

    persatu,yang telah bersama saya selama kepengurusan.Terimakasih atas

    loyalitas, pembelajaran dan kerjasama kalian selama kepengurusan.

  • xii

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

    karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki

    penulis.Oleh sebab itu,penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

    masukan,baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.

    Wassalamu’alaikumWr. Wb.

    Jakarta, 29Juli 2016

    IndraSofyan

  • xiii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI................................................... iii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................iv

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................v

    ABSTRACT............................................................................................................vi

    ABSTRAK............................................................................................................vii

    KATA PENGANTAR..........................................................................................ix

    DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii

    DAFTAR TABEL................................................................................................xv

    DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvi

    DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvii

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian...........................................................................1

    B. Perumusan Masalah....................................................................................6

    C. Tujuan Penelitian........................................................................................7

    D. Manfaat Penelitian......................................................................................7

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori...........................................................................................9

    1 Pengertian Persepsi….....................................................................9

    2 Pengertian perilaku……................................................................15

    3 Pengertianpreferensi......................................................................19

    4 Masyarakatsantri………………....................................................23

    5 Pengertianpondokpesantren...........................................................25

    6 Tipepesantren................................................................................26

    7 Pengetian perbankan syari’ah........................................................29

    8 Tujuan Bank Syariah.....................................................................30

  • xiv

    B. Penelitian terdahulu………………...……………………........................39

    C. Kerangka Pemikiran..................................................................................48 D. Keterkaitan Antar Variabel.......................................................................49 E. Hipotesis....................................................................................................52

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................53 B. Metode Penentuan Sampel.........................................................................53 C. Metode Pengumpulan Data........................................................................55 D. Metode Analisis Data.................................................................................56 E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................63

    BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................66 B. Karakteristik profil responden....................................................................69 C. Analisis dan Pembahasan...........................................................................72

    1 Uji Asumsi Klasik..........................................................................81 2 Uji Hipotesis...................................................................................84 3 Analisis Regresi Linier Berganda..................................................86

    BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

    A. Kesimpulan................................................................................................91 B. Implikasi…................................................................................................92 C. Saran………..……………………………………………………………93

    DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................95

    LAMPIRAN.........................................................................................................98

  • xv

    DAFTAR TABEL

    1.1 : Perkembangan perbankan syari’ah……………...…………........3

    2.1 : Perbedaan bank syari’ahdan non syari’ah...................................32

    2.2 : Penelitian Terdahulu....................................................................43

    3.1 Operasional variabel penelitian………..………....…………......64

    4.1 :Kurikulum pembelajaran pondok pesantren……........................68

    4.2 : Da ta sampelpenel i t ian……… . . . . . . . . . . . . . ........................69

    4.3 : j en is kelamin re sponden . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......................69

    4.4 : Us i are sponden………………. . . . . . . . . . . . . . . .......................70

    4.5 : T ingkat pendidikante rakhir responden . ........................71

    4.6 : Distribusi jawaban responden mengenai persepsi………….......72

    4.7 : Di s t r i busi jawaban re sponden mengenai

    per i l aku ....................................................................................73

    4.8 :.Distribusi jawaban responden mengenai preferensi. . . . . . . . . . . . . ..74

    4.9 : Di s t r i busi jawaban re sponden mengenai p roduk dan

    p r insip pe rbankan sya r i ’ah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....76

    4.10 : Uj i va l idi ta s pe r sepsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....77

    4.11 : Uj i va l idi ta s pe ri laku…………….. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....78

    4.12 : Uji validitas Preferensi…………………………………….....78

    4.13 : Uji validitas produk dan prinsip perbankan syari’ah………….79

    4.14 : Uji realibilitas…………………………………………………80

    4.15 : Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-smirnov test…….81

    4.16 : Uji multikolieniritas…………………………………………..82

    4.17 : Uji Autokorelasi………………………………………………84

    4.18 :Uji koefisien determinasi R……………………………….…...85

    4.19 : Ujistati..tik F………………………………………………….89

    4.20 : Uji statistic T………………………………………………….86

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    2.1 :Kerangka berfikir…………………………………………….. .............48

    4.1 : Uji heteroskedastisitas scaterplot……………………………………...83

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat permohonan penelitian………….……………………...….…98 2. Kuesioner……………………………….……………………….….99 3. Kuesioner…………………………………………………………..100 4. Hasil distribusi jawaban responden…....…………………………..105 5. Hasil uji validitas……………………….………………………….112 6. Hasil uji realibilitas………………………………………………...116 7. Hasil uji asumsi klasik……………………………………………..117 8. Hasil uji hipotesis…………………………………………………..119

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Perbankan syariah dalam peristilahan international dikenal sebagai

    Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. (Muhammad,

    2011:15) Seperti halnya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi

    utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

    dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

    Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang

    operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-qur‟an dan Hadits

    Nabi SAW. (Muhammad, 2011:15), bank syariah ini lahir sebagai salah satu

    solusi alternatif terhadap persoalan bunga bank dan riba. Riba berarti

    menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara bathil,

    dan menurut jumhur ulama, bahwa riba hukumnya haram. sesuai firman

    Allah

    “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

    melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

    (tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah

    disebabkan mereka berkata jual beli itu sama dengan riba, padahal allah

    telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, orang-orang yang

    telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari

    mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahuli (sebelum

    dating larangan); dan urusannya (terserah) kepada allah, orang yang

  • 2

    kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni

    neraka; mereka kekal didalamnya. (QS-AL-Baqarah-275).

    Dalam praktik perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang

    dilarang syariat islam seperti praktik riba, membiayai produksi dan

    perdagangan barang-barang yang dilarang, misalnya minuman keras. Demi

    menghindari pengoperasian sistem bunga, lahirlah perbankan syariah yang

    sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sebagai sebuah lembaga keuangan,

    Bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan lembaga keuangan lainnya,

    yaitu menyalurkan dana dari pihak surplus ke pihak defisit dalam berbagai

    bentuk produk jasa yang ditawarkan. Namun, karena bank syariah beroperasi

    berdasarkan prinsip-prinsip syariah, maka sistem dan produk yang

    ditawarkan pun juga tidak sama dengan perbankan konvensional. Bank

    konvensional memiliki produk utama berupa kesepakatan kontrak untuk

    penyimpanan dan peminjaman uang, sedangkan didalam bank syari‟ah

    terdapat pula akad (perjanjian) penyertaan modal (mudharabah/musyarakah),

    jual beli (murabahah), dan berbagai jasa keuangan lainnya.

    Hal yang membedakan antara bank konvensional dan bank syariah

    adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang

    diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah

    bunga dan bagi hasil.

    Kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan saat ini

    semakin meningkat, tidak terkecuali kesadaran masyarakat menggunakan

    layanan jasa keuangan syariah, Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

  • 3

    perbankan konvensional yang mendirikan unit syariah. Dengan asumsi

    perbankan akan diminati oleh nasabah, dan asumsi nasabah yang

    menggunakan layanan secara syariah akan lebih tenang karena

    menggutamakan kemaslahatan.

    Untuk lebih jelasnya perkembangan perbankan syariah bisa dilihat pada

    tabel.1 mengenai perkembangan perbankan syariah yang diliris dari OJK

    dalam kurun waktu lima tahun.

    Tabel 1.1

    Perkembangan perbankan syariah

    Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

    BUS 6 11 11 11 11

    UUS 26 27 25 23 24

    BPRS 114 131 138 150 155

    Jaringan kantor 802 1.069 1.258 1.763 2.101

    Sumber : data statistik OJK yang diolah

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan syariah

    semakin meningkat dalam kurun waktu 5 tahun, namun menurut kepala

    Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi

    mengatakan, meski tumbuh tinggi, akan tetapi jumlah rekening tabungan dan

    pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta. oleh karena itu, perbankan

    syariah di Indonesia masih memiliki potensi sangat besar. Penetrasi rekening

    tabungan ada 12,7 juta, itu tumbuh 17% dari 10,8 juta. Sedang rekening

    pembiayaan 3 jutaan, naik 40% jadi total 16 juta. Tapi nominal tersebut kecil.

    Menurut Endang Rosawati head of corporate secretary and

    communication Bank BNI Syariah mengungkapkan bahwa beberapa regulasi

    memang belum banyak memihak terkait perkembangan perbankan syariah,

    sehingga sampai saat ini, Market Share dari perbankan syariah tidak lebih

  • 4

    dari 5% dari total market perbankan secara umum. Beda dengan

    perkembangan perbankan syari‟ah di Malaysia yang sudah mencapai 40-50%

    Negara Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan perkembangan

    perbankan syari‟ah di Negara Malaysia.

    Dari data tersebut menunjukan bahwa dengan hadirnya bank syariah

    ternyata belum sepenuhnya merubah persepsi maupun perilaku masyarakat di

    Indonseia khususnya masyarakat muslim di Indonsesia terhadap bank syariah

    sendiri. karena masih kurangnya pemahaman atau rendahnya pengetahuan

    masyarakat terkait dengan bank syari‟ah, dilain sisi keberadaan bank

    konvensional lebih mendominasi dibandingkan bank syari‟ah, disamping itu

    juga masih banyak lagi tantangan dan permasalahan yang dihadapi perbankan

    syari‟ah dalam perkembangannya. Dalam pelaksanaanya perbankan syari‟ah

    memiliki kendala diantaranya masih minimalnya SDM yang dimiliki oleh

    perbankan syari‟ah tersebut, persepsi yang salah tentang perbankan syari‟ah

    “adanya anggapan yang menyampaikan bahwa bank syari‟ah sama dengan

    bank konvensional”, padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang

    sangat mendasar diantara kedua objek tersebut dan masih ditemukannya

    praktik-praktik perbankan syari‟ah yang menyimpang dari prinsip-prinsip

    syari‟ah.

    Direktur utama BNI Syariah, Imam teguh saptono mengatakan, market

    share perbankan syariah yang masih kecil tersebut memang menjadi

    keprihatinan tersendiri bagi Indonesia ditengah populasi penduduk muslim

  • 5

    terbesar didunia, tetapi penetrasi pasar bank syariah tak sebegitu besar

    dibanding dengan bank konvensional.

    Permasalahan yang terjadi ketika suatu bank syariah kurang diminati

    adalah adanya permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang

    maksimal. Ries dan trout dalam Prasetiojo dan Ihalau (2005;67) mengatakan

    bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan

    persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah yang berlandaskan pada

    konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang

    sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun pada kenyataannya

    seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal pemeluk

    agama Islam maupun masyarakat pada umumnya.

    Masyarakat adalah salah satu elemen penting dalam dunia perbankan,

    hal ini dikarenakan masyarakatlah yang akan menjadi nasabah bagi bank

    syariah. Oleh karena itu, mengetahui Persepsi masyarakat terhadap bank

    syariah dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan investasi didunia

    perbankan syariah.

    Di lain sisi masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap bank

    syariah. Dalam persepsi masyarakat , bank syariah adalah bank yang

    sempurna dan paling ideal, karena bukanlah islam adalah agama yang

    sempurna. Padahal bank syariah bukanlah islam itu sendiri, ia merupakan

    bank yang menerapkan konsep syariah, tanggapan atau sikap masyarakat

    terutama bagi masyarakat muslim itu sendiri khususnya masyarakat pesantren

    terhadap bank syariah cukup beragam, baik mengenai produk dan jasa yang

  • 6

    ditawarkan. Oleh karena itu, perkembangan perbankan syariah perlu

    mendapatkan perhatian dari pihak yang terkait.

    Responeden penelitian ini lebih difokuskan pada responden masyarakat

    santri pesantren karna masyarakat santri pesantren merupakan masyarakat

    berpendidikan yang aktif dalam lembaga pendidikan yang agamis, sudah

    tidak asing lagi bagi mereka mengenal konsep syariah karena dalam

    pendidikan keislaman terdapat ilmu-ilmu fiqih dan akhlak sebagai dasar

    perbankan syariah. Para santri juga tidak asing dengan perbankan,

    kemungkinan santri adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat

    tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupannya mereka mengandalkan

    kiriman dari orang tuanya, dan perbankan adalah salah satu akses yang

    digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan santri.

    Dengan adanya perbankan syariah bagaimana persepsi, perilaku dan

    Prefrensi santri masyarakat pesantren terhadap perbankan syariah. dan

    apakah mereka berniat untuk melaksanakan syariah secara kaffah.

    Berdasarkan latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk

    meneliti mengenai ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU

    DAN PREFERENSI SANTRI MASYARAKAT PESANTREN

    TERHADAP PERBANKAN SYARIAH.

    B. Perumusan masalah

    Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pengaruh persepsi santri pesantren secara parsial terhadap

    perbankan syariah?

  • 7

    2. Bagaimana pengaruh perilaku santri pesantren secara parsial terhadap

    perbankan syariah?

    3. Bagaimana pengaruh preferensi santri pesantren secara parsial terhadap

    perbankan syariah ?

    4. Bagaimanakah pengaruh persepsi, perilaku dan preferensi secara

    simmultan santri pesantren terhadap perbankan syariah ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini yaitu:

    1. Menguji dan menganalisis persepsi santri pesantren terhadap perbankan

    syariah

    2. Menguji dan menganalisis perilaku santri pesantren terhadap perbankan

    syariah

    3. Menguji dan menganalisis preferensi santri pesantren terhadap perbankan

    syariah

    4. Menguji dan menganalisis persepsi, perilaku dan preferensi santri secara

    simultan terhadap perbankan syariah.

    D. Manfaat penelitian

    1. Bagi Penulis

    a. Meningkatkan ilmu pengetahuan lembaga keuangan terutama

    perbankan syariah

    b. Menambah pengetahuan tentang adanya persepsi perilaku dan sikap

    santri terhadap perbankan syariah

    c. Meningkatkan pola pikir ilmiah pada penulis

  • 8

    2. Bagi civitas akademika

    Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh

    seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam upaya

    memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran

    mengenai persepsi perilaku dan sikap terhadap perbankan syariah.

    3. Bagi Perusahaan

    Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

    bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan

    perusahaan khususnya pihak manajemen.

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Persepsi

    1. Pengertian Persepsi

    Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

    hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

    pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory

    stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah

    bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi

    tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan

    memori. (Jalaludidin, 2011:50)

    Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,

    dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi

    yang menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan

    yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya,

    warna dan suara. Dengan adanya itu semua, persepsi akan timbul. (Etta

    mamang, 2013:64)

    Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan

    menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang

    berarti. Poin utamanya adalah persepsi tidak hanya tergantung pada

    rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang

    yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.Seseorang mungkin

    menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak

  • 10

    jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin dan membantu. Masing-

    masing orang akan merespons secara berbeda terhadap wiraniaga.(Kotler,

    2009:17 9).

    Kenneth K sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan

    paul E,Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu :

    seleksi, organisasi, dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada

    interpretasi, yang dapat didefinisikan sebagai “meletakkan suatu rangsangan

    bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang

    bermakna.(Deddy 2009;190)

    (Etta mamang, 2013: 64) mengatakan bahwa persepsi kita dibentuk

    oleh:

    1. Karakteristik dari stimulus

    2. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya

    3. Kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri

    Suatu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi

    secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Ada sejumlah sumber

    yang digunakan seseorang dalam mengakses informasi sehingga dikenal

    terhadap sesuatu. Setidaknya,

    Menurut Kotler dan Amstrong (2011), ada empat sumber informasi yang

    menentukan dalam mengadopsi produk, pertama, sumber pribadi yang

    meliputi keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. Kedua, sumber komersial,

    diantaranya iklan, tenaga penjual dan pedagang, ketiga, sumber publik yang

  • 11

    meliputi media massa dan organisasi penilai konsumen. Keempat, sumber

    eksperimental diantaranya penanganan, pengujian dan penggunaan produk.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi persepsi

    a) Faktor-faktor dari luar (Veithzal, 2007: 362)

    Faktor-faktor dari luar menurut Veizhtal sebagai berikut :

    1) Intensitasi

    Semakin besar intensitasi stimulus dari luar, semakin besar juga hal

    itu dapat dipahami.

    Contoh : suara keras, warna yang menyolok akan lebih mudah

    diketahui daripada yang sebaliknya.

    2) Ukuran

    Semakin besar ukuran suatu objek semakin mudah untuk diketahui

    Contoh: ikan yang lebih besar lebih mudah dilihat bentuk ukuran

    ini akan mempengaruhi persepsi seseorang.

    3) Berlawanan atau kontras

    Prinsip berlawanan dengan sekelilingnya ini akan menarik banyak

    pilihan.

    Contoh: sebuah bulatan yang berwarna menyolok akan kelihatan

    lebih besar dari pada bulatan yang besarnya sama,tetapi

    sekelilingnya lebih besar.

    4) Pengulangan

    Stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang

    lebih besar daripada yang sekali dilihat atau didengar. Dikatakan

    oleh Clifford morgan bahwa suatu stimulus yang diulangi akan

  • 12

    mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menangkap, kita

    selama satu priode yakni ketika perhatian kita terhadap tugas

    pekerjaan sedang memudar.sebagai tambahan pengulangan itu

    akan menambah kepekaan atau kewaspadan terhadap stimulus.

    5) Gerakan

    Orang akan memberikan banyak perhatian kepada yang bergerak.

    Contoh: mengajar sambil bergerak lebih menarik dari pada yang

    duduk saja, dari gerak-gerak itu akan timbul suatu persepsi.

    b) Faktor-faktor dari dalam (Veizhtal 2007: 363)

    Faktor-faktor dari dalam menurut Veizhtal adalah sebagai berikut :

    1) Belajar dan persepsi

    Contoh: seorang anak yang telah diajari oleh orang tuanya bahwa

    daging babi itu haram dan liur anjing itu mengandung najis, maka

    pada diri anak akan timbul persepsi bahwa anjing dan babi itu

    harus dijauhi.

    2) Motivasi dan persepsi

    Motivasi mempengaruhi terjadinya persepsi. Sebagai contoh :

    membicarakan masalah pangan pada masyarakat yang kelaparan

    akan lebih menarik dan merangsang perhatian.

    3) Kepribadian dan persepsi

    Kepribadian, nilai-nilai, dan juga termasuk usia akan

    mempengaruhi persepsi seseorang.

  • 13

    Contoh: pada usia-usia tua lebih senang dengan musik-musik

    klasik sedang pada usia muda lebih senang dengan jenis untuk

    musik yang lain.

    3. Proses persepsi

    Proses persepsi mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi

    perseptual. (Veizhtal, 2007:69)

    a) Seleksi perseptual

    Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih

    stimulus berdasarkan pada psikologis yang dimiliki, set psikologis adalah

    berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi

    persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari

    konsumen. Oleh karena itu, dua proses yang termasuk dalam definisi seleksi

    adalah perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective perception).

    b) Organisasi perseptual

    Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen

    mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang

    menyeluruh untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas

    pemahaman itu, prinsip dasar dari organisasi perseptual penyatuan adalah

    bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelomkpokkan

    secara menyeluruh. Prinsip-prinnsip penting dalam integrasi persepsi adalah

    penutupan (closure), pengelompokkan (grouping), dan konteks (context).

  • 14

    1. Penutupan

    Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk

    yang cukup dikenal oleh para konsumen.prinsip ini digunakan untuk

    memancing konsumen untuk mengisi hurup yang kosong, sehingga

    menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan iklan yang

    nama mereknya tidak ditulis lengkap

    2. Pengelompokan

    Proses penyebutan angka nomor telepon anda secara terpisah-

    pisah agar mudah diingat disebut pengelompokan,

    tiga prinsip pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau objek

    adalah

    1. Kedekatan (proixmity)

    2. Kesamaan (similiarty)

    3. kesinambungan (continuity).

    Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan

    kesamaan (similarity), delapan bujur sangkar dan empat lingkaran akan

    dikelompokkan kedalam tiga set karena masing-masing mempunyai

    kesamaan. Set pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua empat

    lingkaran, dan set ketiga bujur sangkar.

    Konsumen juga akan mengelompokkan simuli ke dalam bentuk

    yang berkesinambungan dan tidak terpotong-potong lingkaran-

    lingkaran kecil dalam gambar menunjukkan prinsip kontinuitas.

    Konsumen akan melihat lingkaran-lingkaran kecil itu membentuk

  • 15

    sebuah arah anak panah daripada sebagai dua baris atau tujuh kolom.

    Prinsip kontinuitas ini mengisyaratkan bahwa pesan dalam iklan

    seharusnnya berkesinambungan mulai dari identifikasi merek sampai

    pada manfaat yang bisa diperoleh oleh konsumen seandainya konsumen

    membeli produk yang diiklankan.

    3. Konteks (context)

    Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan

    dengan konteks atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena

    itu, latar dari iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap

    produk.

    c. Interpretasi perseptual

    Proses terakhir dari perspsi adalah pemberian interpretasi atas stimuli

    yang diterima konsumen. Interpretasi ini didasarkan pada pengalaman

    penggunaan pada masa lalu. Yang tersimpan dalam memori jangka panjang

    konsumen.

    B. PERILAKU

    1. Pengertian Perilaku

    Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan

    seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan

    individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw 2005:8 adalah perilaku

    konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat

    konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat

    keputusan (decision units), baik individu, sekelompok, ataupun organisasi,

  • 16

    membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk

    dan mengkonsumsinya.

    Schiffman dkk 2008:5 studi perilaku konsumen terpusat pada cara

    individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka

    yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang atau jasa yang

    berhubungan dengan konsumsi. Selain itu perilaku konsumen merupakan hal-

    hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

    Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,

    kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana

    barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

    keinginan mereka (Kotler, 2009: 166).

    Prasetijo dan Ihalauw (2005;5) menyimpulkan bahwa perilaku

    konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan:

    1. Tahapan perolehan (acquestition): mencari (searching) dan

    membeli (purchasing).

    2. Tahap, konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan

    mengevaluasi (evaluating)

    3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan

    konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

    Kotler (2003;147)menyatakan empat karakteristik atau faktor yang

    mempengaruhi perilaku masyarakat yaitu ;

    a. Faktor budaya

  • 17

    Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada

    perilaku masyarakat. Hal ini karena budaya adalah penyebab paling mendasar

    dari keinginan dan perilaku seseorang

    Budaya merupakan suatu petunjuk arahan pada fase pemecahan masalah

    di masyarakat untuk memuaskan kebutuhan psikologis, personal dan sosial.

    Sub-budaya adalah bagian kecil dari budaya atau kelompok orang yang

    mempunyai sistem sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.

    Sub-budaya termasuk nasionalitas , agama. Kelompok ras, dan wilayah

    geografis. Sedangkan kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relative

    permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat,

    dan tingkah laku yang serupa. Dalam konteks kultural, jika suatu produk

    tidak dapat lagi diterima karena nilainya tidak dapat lagi memuaskan

    kebutuhan maka masyarakat harus siap merevisi penawarannya.

    b. Faktor sosial

    Faktor sosial perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

    sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peran dan status sosial

    masyarakat, kelompok kecil merupakan orang atau kelompok yang berperan

    sebagai titik referensi dari individu untuk membentuk nilai, sikap serta

    perilaku baik secara umum maupun khusus. Perilaku seseorang dipengaruhi

    oleh banyak kelompok kecil.

    Keluarga adalah orang atau pihak yang dihubungkan karena pertalian

    darah atau keturunan dengan perkawinan. Anggota keluarga dapat sangat

    mempengaruhi perilaku masyarakat. Keterlibatan suami istri sangat

  • 18

    bervariasi menurut kategori produk dan menurut tahap proses pembelian.

    Peran dan status sosial konsumen yaitu seseorang individu mempunyai tugas

    peranan yang berbeda saat berpartisipasi dalam keluarga ataupun organisasi.

    Seseorang individu mempunyai peranan beragam dalam keluarga. (Kotler,

    2003:148)

    c. Faktor pribadi

    Faktor pribadi keputusan pembelian juga dipengaruhi berbagai

    karakteristik fari individu itu sendiri.

    Mulai dari umur dan tahap dari hidup. Orang mengubah barang dan jasa yang

    mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian,

    perabotan, rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga

    dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahapan yang mungkin dilalui

    oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pekerjaan seseorang

    mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya pekerjaan kasar cenderung

    membeli banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor lebih

    banyak membeli jas dan dasi. Situasi ekonomi, kondisi ekonomi seseorang

    akan mempengaruhi pilihan produk. Gaya hidup, orang yang berasal dari

    sub-budaya, kelas sosial, pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya

    hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah pola kehiduppan seseorang yang

    diwujudkan dalam psikografiknya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih

    dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup

    menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan

    didunia. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian seseorang yang jelas

  • 19

    mempengaruhi perilaku membelinya. Kepribadiannya menhacu pada

    karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative

    konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan sekitarnya.(Kotler,

    2003,150)

    d. Faktor psikologi.

    Faktor psikologi Pilihan dikonsumsi seseorang lebih lanjut

    dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting, motivasi, persepsi,

    pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang

    cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk

    memuaskan kebutuhan tadi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada

    suatu saat. Kebutuhan biologis , yang muncul dari keaadaan yang tegang

    seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Setelah itu kebutuhan

    psikologis, yang sering muncul dari kebutuhan akan pengakuan,

    penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan dari kebutuhan ini tiak cukup

    kuat memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan

    berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat itensitas yang

    mencukupi.(Kotler. 2003:156) keyakinan dan sikap. Melalui tindakan dan

    pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini pada

    waktunya, akan mempengaruhi perilaku konsumsi.

    C. PREFERENSI

    1. Pengertian Preferensi

    Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi

    untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap

  • 20

    sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih.

    Menurut doris grober preferensi media umumnya meminta pengguna media

    untuk mengurutkan preferensi pengguna Terhadap suatu media (Vivian,

    2010:567)

    Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif (individu),

    yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Konsumen

    dipersilahkan untuk melakukan rangking terhadap bundel barang yang

    mereka berikan pada konsumen (Indiarto.2011). yang perlu diperhatikan

    adalah preferensi itu bersifat independen terhadap pendapatan dan harga.

    2. Proses pengambilan keputusan konsumen

    Proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan membeli

    terdiri atas lima tahap (Kotler dan Amstrong, 2011) yaitu :

    1. Pengenalan masalah

    Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan

    kepututsan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau

    kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan

    keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen

    untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa

    yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya masalah

    tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk tertentu.

  • 21

    2. Pencarian informasi

    Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih banyak

    informasi. Apabilla dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang

    memuaskan berada dari jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan

    membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari

    jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat,

    konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau

    melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap

    dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah

    tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen

    mungkin hanya akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi.

    Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun, misalnya :

    a. Sumber pribadi : keluarga, teman. Tetangga, kenalan

    b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan

    c. Sumber publik: media masa, organisasi penilai pelanggan

    d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan

    produk.

    3. Evaluasi berbagai alternatif

    Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternatif (alternatif

    evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan

    pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

    merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Bagaimana konsumen

    mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individu dan

  • 22

    situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk

    mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika

    mereka tahu bahwa proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat

    mengambil langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan pembelian.

    4. Keputusan pembelian

    Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan

    keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.

    Biasanya keputusan pembelian konsumen (purchase decision) adalah

    pembelian merek yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor

    yang bisa muncul diantara niat untuk membeli dan keputusan pembelian

    yang mungkin mengubah niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang

    lain : faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi, pilihan dan

    niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang

    aktual.

    5. Perilaku pasca pembelian

    Tugas pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli

    konsumen. Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas,

    dan akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post-purchase

    behaviour) yang tetap menarik bagi pemasar. Perilaku pasca pembelian

    merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana

    konsumen mengambill tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan

    kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

  • 23

    Hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari

    produk merupakan faktor yang menentukan apakah pembeli puas atau

    tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen akan kecewa : jika

    harapan terpenuhi, konsumen akan puas : jika harapan terlampaui,

    konsumen akan sangat puas.

    Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka

    terima dari penjual, teman dan sumber lainnya. Jika penjual melebih-

    lebihkan kinerja produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi, dan

    hasilnya adalah ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan

    dengan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Hal ini

    menunjkkan bahwa penjual harus membuat pernyataan yang jujur

    mengenai kinerja produknya sehingga pembeli bisa terpuaskan.

    Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual terus

    berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada

    proses pembrlian dan bukan pada keputusan pembelian saja.

    D. Masyarakat santri

    Masyarakat santri merupakan salah satu pilar penting dalam

    perkembangan agama Islam di Indonesia. Kepercayaan, nilai dan perilaku

    pesantren turut mempengaruhi masyarakat di luar pesantren. Pola hubungan

    ini menjadikan dunia pesantren menjadi alternatif ideal bagi perubahan di

    masyarakat (Abdurrahman,2001:2-3)

  • 24

    Pengaruh masyarakat santri terhadap masyarakat indonesia masih kuat,

    baik dalam peran pesantren sebagai pusat tarekat maupun pendidikan anak-

    anak. (Julia day vol 60,2001).

    Dalam kurun waktu cukup lama, dijawa sudah berkembang tradisi besar

    Islam. Tradisi ini lahir sebagai hasil strategi para penyebar islam awal adalam

    mensikapi proses akulturasi dengan budaya masyarakat lokal. Tradisi besar

    yang kemudian dikenal dengan istilah “tradisi pesantren” itu menjadi babak

    baru dalam sejarah Jawa karena berhasil menjadi budaya tandingan bagi

    masyarakat pedalaman, hindu-jawa yang digawangi kalangan istana dan

    keraton jawa.

    Dengan lahirnya budaya tandingan yang berkembang dipedesaan,

    maka Islam jawa bukan lagi tampil sebagai subkultur, tetapi telah

    berkembang sedemikian rupa menjadi sebuah tradisi besar (great tradition).

    (Suryo, 2001:15)

    Pesantren sebagai bagian intristik dari mayoritas muslim indonesia

    dapat ditelusuri dari aspek historis pesantren yang keberadaannya relatif

    cukup lama. Penelitian tentang pesantren menyebutkan, pesantren sudah

    hadir dibumi nusantara seiring dengan penyebaran islam dibumi pertiwi ini.

    Ada yang menyebutkan, pesantren sudah muncul sejak abad akhir ke-14 atau

    awal ke-15, didirikan pertama kali oleh maulana malik ibrahim yang

    kemudian dikembangkan lebih jauh oleh sunan ampel. Namun berdasarkan

    data yang lebih dapat dipertanggung jawabkan, pesantren dalam

  • 25

    pengertiannya yang sesungguhnya tumbuh-kembang sejak akhir abad ke-18.

    Dalam hal itu, tegalsari dianggap sebagai pesantren tertua.(Martin, 2004:23

    1. Pengertian pesantren

    Pesantren adalah sebuah institusi pendidikan keagamaan tertua yang

    tumbuh dan berkembang secara swadaya dalam masyarakat muslim

    indonesia. Lembaga pendidikan yang khas Indonesia ini bisa dilacak sejak

    awal kehadiran dan da‟wah Islam di Indonesia (Hasan , 2001:319).

    Penyiaran islam khususnya dijawa relatif tidak menimbulkan problem

    konfliktual karena proses akulturasi, akomodasi, dan transformasi terhadap

    lembaga semisal yang telah eksis sebelumnya yang dimainkan oleh agama

    hindu budha. (Husni rahim,2001:145)

    Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai

    asrama tempat santri atau siwa-siswa belajar mengaji sedangkan secara

    istilah, pesantren diartikan sebagai lembaga pendidikan islam dimana santri

    biasa tinggal dipondok dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab

    umum bertujuan menguasai pengetahuan agama islam secara detail serta

    mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan

    pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat. (Abu hamid, 1993,329)

    Abdurrahman mas‟ud mendefinisikan pesantren refers to a place where

    the santri devotes most of his or her time to live in and acquire knowledge.

    (ismail, 2000;171). Definisi diatas menunjukkan betapa pentingnya sosok

    pesantren sebagai sebuah totalitas lingkungan pendidikan dalam makna dan

    nuansanya secara menyeluruh. Secara definitif Imam Zarkasyi, mengartikan

  • 26

    pesantren sebagai lembaga pendidikan islam dengan sistem asrama atau

    pondok, dimana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatann

    yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam dibawah bimbingan kyai

    yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya. (Amir , 1996;56)

    Istilah dan aktifitas tentang pesantren juga sering dipersamakan dengan

    pondok namun ada yang menggabungkan dua istilah tersebut menjadi pondok

    pesantren. Pondok dapat diartikan sebagai tempat penginap bagi santri yang

    belajar pada seorang kyai atau dilembaga pendidikan pesantren yang tempat

    tinggalnya jauh.(Wahjoetomo, 2000:70).

    2. Tipe pesantren

    Setiap pesantren memiliki ciri khusus akibat perbedaan selera kyai dan

    keadaan sosial budaya maupun sosial geografis yang mengelilinginya. Dari

    berbagai tingkat konsistensi dengan sitem lama dan keterpengaruhan oleh

    sistem modern, secara garis besar pondok pesantren dapat dikatagorikan

    kedalam tiga tipe (Departemen agama 2003:31)

    a. Pondok pesantren salafiyah

    Salaf artinya lama, dahulu atau traditional. Pomdok pesantren

    salafiyah adalah pondok pesantren yang menyelanggarakan pembelajaran

    dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang berlangsung sejak awal

    pertumbuhannya. Pembelajaran agama islam dilakukan secara individual

    atau kelompok dengan konsistensi pada kitab-kitab klasik, berbahasa arab.

  • 27

    b. Pondok pesantren kholafiyah (asyriyah)

    Khalaf artinya kemudian atau belakangan sedangkan ashri artinya

    sekarang atau modern. Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok

    pesantren yang menyelanggarakan kegiatan pendidikan dengan

    pendekatana modern, melalui satuan pendidikan formal, baik madrasah

    (MI. MTs, MA atau MAK) maupun sekolah (SD, SMP, SMA ,dan ,SMK)

    atau nama lainnya.

    c. Pondok pesantren kombinasi

    Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah sebagaimana penjelasan

    diatas, sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren yang

    berada diantara rentangan dua pengertian diatas. Sebagian besar pondok

    pesantren yang mengaku dan menamakan diri pesantren salafiyah, pada

    umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan

    berjenjang.

    3. Pengertian Santri

    Santri didefinisikan berarti orang-orang yang belajar buku-buku suci

    dari agama hindu. Pengertian ini diambil dari kata santri dari akar kata dari

    bahasa india. Pendapat lain menyebutkan bahwa santri berasal dari bahasa

    jawa yang berarti “ cantrik” orang yang mengikuti seorang guru kemana guru

    itu pergi menetap. (Zamkhasyari, 2002;18)

    Definisi masyarakat santri dikemukakan oleh Moh. Yahya (2010.9)

    sebagai masyarakat yang mengadopsi nilai-nilai positif pesantren.

  • 28

    Nilai-nilai yang diajarkan dipesantren merupakan transformasi dan

    tauladan seorang kyai atau guru kepada santri atau murid dan masyarakat

    sekitarnya. Pemahaman keilmuan dan uswah yang diperoleh dipesantren juga

    diterapkan oleh para alumni ketika kembali ke masyarakatnya.

    4. Unsur-unsur masyarakat santri

    Masyarakat santri terdiri dari empat komponen, (Mahmud, 2001;102)

    yaitu

    1) Kyai, ustad, dan ulama (dipesantren); fungsi ke ulamaan dari kyai dapat

    dilihat melalui 3 aspek, yakni :

    a. Sebagai pemangku masjid dan madrasah

    b. Sebagai pengajar dan pendidik

    c. Sebagai ahli dan penguasa hukum islam

    Misi utama seorang kyai adalah sebagai pengajar dan pengajur dakwah

    islam, dan mengambil peran lanjut orang tua. Ia sebagai guru sekaligus

    pemimpin rohaniah keagaamaan serta bertanggung jawab untuk

    perkembangan kepribadian maupun kesehatan jasmaniyah anak didiknya.

    Dengan otorita rokhanah kyai sekaligus menyatakan hukum dan aliran-

    alirannya, lewat kitab-kitab islam klasik

    2) Santri pondok pesantren : yaitu siswa yang belajar dipondok pesantren,

    baik santri musim maupun santri kalong.

    3) Alumni santri dari suatu pondok pesantren, yaitu siswa santri yang telah

    keluar dari pendidikannya dipesantren.

  • 29

    4) Masyarakat yang tinggal disekitar pesantren.

    E. Perbankan syariah

    1. Pengertian perbankan syariah

    Bank syariah adalah bank yang menjalankan prakteknya sesuai dengan

    prinsip syariah. Dimana yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah

    sebagai berikut (Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan

    syariah)

    Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara

    bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan

    usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara

    lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

    berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarokah),

    prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntunngan (murabahah),

    atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan

    (ijarah), atau dengan adanya pindahan kepemilikan atas barang yang disewa

    dari pihak bank kepihak lain (ijarah wa itiqna).

    Kemudian diperjelas lagi dengan adanya undang-undang RI no.21

    tahun 2008 tanggal 16 juli tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dimana

    yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

    menyangkut tentang bank syariah dan unti usaha syariah, mencakup

    kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

    kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian dari masing-masing lembaga

  • 30

    seperti bank syariah, bank umum syariah, bprs dan UUS adalah sebagai

    berikut : (Undang-Undang R1 Nomor 21 tahun 2008).

    a. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

    berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank

    umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.

    b. Bank umum syariah adalah bank syariah yang kegiatannya

    memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    c. Bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang didalam

    kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    d. Unit usaha syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja

    dari kantor pusat Bank umum konvensional yang berfungsi sebagai

    kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

    berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja dikantor cabang dari suatu

    bank yang berkedudukan diluar begeri yang melaksanakan kegiatan

    usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

    kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.

    2. Tujuan bank syariah

    Secara umum tujuan berdirinya bank syariah adalah dapat memberikan

    sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-

    pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Adapun secara khusus

    tujuan bank syariah diantaranya : (Muhammad, 2006;15)

  • 31

    a. Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat

    menjadi fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi

    kerakyatan.

    b. Memberdayakan ekonomi masyarakat dan beroperasi secara

    transparan, artinya pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada

    visi ekonomi kerakyatan dan upaya ini terwujud apabila ada

    mekanisme operasi yang transparan.

    c. Memberikan return yang lebih baik, artinya investasi bank syariah

    tidak memberikan janji yang pasti mengenai return yang diberikan

    kepada investor karena tergantung besarnya return. Apabila

    keuntungan lebih besar, investor akan ikut menikmatinya dalam

    jumlah besar.

    d. Mendorong penurunan spekulasi dipasar keuangan, artinya bank

    syariah lebih mengarahkan dananya untuk transaksi produktif.

    e. Mendorong pemerataan pendapatan, artinya salah satu transaksi yang

    membedakan bank syariah dengan bank konvennsional adalah

    pengumpulan dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Peranan ZIS

    sendiri diantaranya untuk memeratakan pendapatan masyarakat

    f. Meningkatkan efifisiensi mobilisasi dana.

    g. Uswah hasanah sebagai implementasi moral dalam penyelenggaraan

    usaha bank.

  • 32

    3. Perbedaan bank syariah dan bank non syariah

    Perbedaan diindonesia menganut dual system banking (bank syariah

    dan non syariah),tapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana

    perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang

    secara dasar. Perbedaan tersebut adalah:

    Tabel 2.1

    Perbedaan Bank Syari’ah Dan Bank Non Syari’ah

    Bank Syari’ah Bank Konvensional

    Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli

    dan sewa

    Memakai perangkat bunga dalam

    kegiatan operasionalnya

    Melakukan kegiatan investasi pada

    sektor yang halal saja

    Melakukan kegiatan investasi yang

    halal dan haram

    Hubungan dengan nasabah dalam

    bentuk kemitraan

    Hubungan dengan nasabah dalam

    bentuk kreditur-debitur

    Profit dan falah oriented Profit oriented

    Terdapat dewan pengawas syari‟ah

    yang mengawasi semua kegiatan

    operasional perbankan

    Tidak terdapat dewan sejenis

    Sumber: Syafi‟i Antonio

    4. Prinsip-prinsip dasar dalam produk-produk bank syariah

    Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat

    islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam

    keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima

    prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga keuangan syariah di Indonesia

    adalah (Muhammad, 2006;16)

  • 33

    a. Prinsip simpanan murni (al-wadiah)

    Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank

    syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan dana

    untuk menyimpan dana dalam bentuk al-wadiah. Fasilitas ini diberikan untuk

    tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya giro dan

    tabungan. Istilah al-wadiah dalam dunia perbankan konvensional lebih

    dikenal giro.

    b. Bagi hasil (syirkah)

    Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian

    hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini

    dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank

    dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini

    adalah mudharaban dan musyarakah. Prinsip mudharabah ini dapat

    digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan deposito)

    maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk

    pembiayaan dan penyertaan.

    c. Prinsip jual beli (at-tijarah)

    Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual

    beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan

    atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian

    barang tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah

    keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa : murabahah, salam, dan

    istisna.

  • 34

    d. Prinsip sewa (al-ijarah)

    Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah

    (sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya.

    (operating lease). Secara tekhnik bank dapat membeli dahulu barang yang

    dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu

    yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah

    mumtahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli dimana

    penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.

    e. Prinsip jasa/ fee (al-jir walumullah)

    Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan

    bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain : bank garansi,

    kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain.

    5. Perkembangan produk-produk bank syariah

    Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi menjadi tiga

    bagian besar yaitu : (Adiwarman , 2004: 97)

    a. Penghimpunan dana (funding)

    Penghimpunan dana dibank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan

    deposito, prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip wadi‟ah

    dan mudharabah. Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah

    yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadi‟ah amanah

    yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang

    dititipkan. Pada wadi‟ah dhamanah pihak yang dititipi (bank) bertanggung

    jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta

  • 35

    tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagai mudhorib (pengelola) dan

    deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal). Mudharabah dibagi atas dua

    yakni muthlaqah dan moqayyadah. Mudharabah muthlaqoh adalah deposan

    memberikan hak sepenuhnya pada bank untuk memutar atau

    menginvestasikan dananya. Sedangkan mudharabah mqoyyadah adalah

    deposan memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya.

    Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis usaha dan lainnya.

    b. Penyaluran dana (financing)

    Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk pembiayaan

    syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada

    tujuan penggunaannya, yakni :

    1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli

    Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan

    barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah, pembiayaan salam,

    dan pembiayaan isthisna. Murabahah disini dimana bank sebagai penjual dan

    nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok

    disertai dengan margin yang disepakati. Dalam murabahah penyerahan

    barang dilakukan setelah akad dan pembayaran dapat dilakukan secara

    cicilan. Salam adalah transaksi jual beli dengan barang yang belum ada.

    Disini pembayaran dilakukan secara tunai dimuka dan penyerahan dilakukan

    setelahnya. Disini bank bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai

    penjual. Isthisna merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan tetapi

    pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.

  • 36

    Landasan hukumnya adalah surat al-baqarah (2) 275 :

    “ orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan

    seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

    penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan

    mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal

    allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang

    yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti

    (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu

    (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada allah. Orang

    yang kembali (mengambil riba), maka mereka itu penghuni-penghuni

    neraka, mereka itu kekal didalamnya.”

    2) Pembiayaan dengan prinsip sewa

    Prinsip syari‟ah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah muntahiya

    bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Sedangkan IMBT

    merupakan sewa yang diikuti pemindahan kepemilikan.

    3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

    Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil

    adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah. Musyarakah

    disini dimana baik bank dan nasabah sama memberikan kontribusi dengan

    keuntungan dan kerugian yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

    Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal dan yang

    satunya lagi sebagai pengelola.

  • 37

    4) Pembiayaan dengan akad pelengkap

    Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,

    tetatapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Yang

    termasuk dalam akad pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan utang), rahn

    (gadai), qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah (garansi

    bank).

    c. Jasa (service)

    Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank syariah

    dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada nasabah.

    Jasa tersebut antara lain yaitu sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa)

    misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata

    laksana administrasi dokumen (custodian).

    6. Perkembangan bank syariah

    Dengan adanya berbagai perkembangan perundangan dan kebijakan

    yang ada di indonesia membawa bank syariah pada perkembangan yang cukup

    signifikan. Dilihat dari kebijakan dan perundangan yang telah ada telah

    memberi efek yang cukup baik bagi dunia perbankan syariah.

    Dimulai dari titik tolak landasan hukum bank syariah melalui UU no 7

    tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU tersebut prinsip syariah sudah

    dinyatakan walaupun masih samar yang dinyatakan sebagai bagi hasi.

    Kemudian prinsip ini benar-benar dinyatakan secara tegas dalam UU No 10

    tahun 1998, kemudian diperbaharui menjadi UU No 23 tahun 1999 tentang

    bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No 3 Tahun 2004.

  • 38

    Undang-undang ini memberikan arahan bagi konvensional untuk membuka

    cabang syariah atau mengkonversikan diri menjadi bank syariah.

    Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat dengan

    dikeluarkannya UU No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Ada

    beberapa hal penting yang menjadi catatat dari UU tersebut :

    a. Adanya kewajiban mencantumkan kata „syariah‟ bagi bank syariah,

    kecuali bagi bank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum

    berlakunya UU No 21 tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi bank umum

    konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) diwajibkan

    mencantumkan nama syariah setelah nama bank (pasal 5 no.5)

    b. Satu-satunya pemenang fatwa yang berkaitan dengan syariah adalah

    MUI. Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk

    perundang-undangan (dalam hal ini peraturan Bank Indonesia/PBI),

    dalam rangka penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan

    syariah yang beranggotakan unsur-unsur dari BI, departemen Agama,

    dan unsur-unsur masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan

    memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 26).

    c. Adanya definisi baru mengenai transaksi murabahah. Dalam definisi

    lama dijelaskan bahwa murabahah adalah jual beli barang sebesar

    harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan. Menurut

    UU No 21 tahun 2008 disebutkan bahwa akan murabahah merupakan

    akad pembiayaan suatu barang dengan penegasan harga beli kepada

    pembeli dan embeli membayarnya dengan harga lebih dengan

  • 39

    keuntungan yang disepakati. Diubahnya kata „jual beli‟ dengan kata

    „pembiayaan‟ menjadi solusi bagi perbankan syariah. Karena dengan

    adanya perubahan tersebut berarti bank transaksi murabahah menjadi

    transaksi yang bebas pajak.

    Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat perbankan

    syariah semakin menuju pada lembaga yang menuju pada kesyari‟ahan.

    Dimana untuk menjaga hal tersebut maka dibentuklah Dewan Pengawas

    Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi operasional bank.

    (Muhammad,2007;48)

    F. Penelitian terdahulu

    Sebagai acuan perbandingan untuk penelitian yang dilakukan oleh

    peneliti, maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu

    diantaranya :

    1. Dian ariani (2007) persepsi masyarakat umum terhadap bank syari‟ah di

    Medan.

    Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

    tingkat pendidikan, usia dan pelayanan mempengaruhi persepsi

    masyarakat terhadap bank syari‟ah di Medan. Penelitian tersebut

    menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian tersebut terdapat

    hubungan yang signifikan dan positif antara variable pendidikan, usia dan

    pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syari‟ah di

    Medan. Dari ketiga variable bebas, terlihat bahwa variable pelayanan

    merupakan variable utama yang memberikan kontribusi paling besar

  • 40

    dalam hubungannya dengan hasil persepsi masyarakat umum terhadap

    bank syariah di Medan.

    2. Lizta Siska Mutiara (2010) persepsi jual beli pembiayaan murabahah

    terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari‟ah

    Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

    persepsi atas prinsip jual beli dalam pembiayaan murabahah terhadap

    motivasi mahasiswa menjadi nasabah Bank syariah. Penelitian tersebut

    menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa

    persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan

    terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syariah. Hal ini

    terbukti dalam table coefficient, diperoleh nilai korelasi antara variable X

    (persepsi jual beli pembiayaan murabahah) dengan variable Y (motivasi

    mahasiswa menjadi nasabah Bank syari‟ah) sebesar 0,427, hal ini

    menunjukan terdapat hubungan yang sedang dan positif karena berada

    pada interval 0,40-0,599, dan berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh

    nilai T hitung sebesar 4,459 dan T table sebesar 1,6622. Karena nilai t

    hitung > t table (4, 459> 1,6622) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

    terdapat hubungan persepsi atas prinsip jual beli pembiayaan murabahah

    terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari‟ah.

    3. Dani Panca Setiasih (2011) analisis persepsi, preferensi, sikap, dan

    perilaku dosen terhadap perbankan syari‟ah.

    Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

    persepsi, prefrensi sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari‟ah.

  • 41

    Penelitian ini bersifat kuantitatif dan metode pengumpulan data dalam

    penelitian ini menggunakan teknik penyebaran angket, hasil penelitian

    menunjukan bahwa variable persepsi tidak mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1,534

    sedanhkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih besar dibandingkan dengan

    t hitung. Sedangkan variable preferensi mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap sikap hal ini diketahui bahwa nilai t hitung adalah

    3,307. Sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan

    dengan t hitung dan variable sikap mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap perilaku diketahui bahwa nilai t hitung adalah 7,173 sedangkan

    nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan dengan t hitung,

    meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap

    dosen pada perbankan syariah tetapi secara system perbankan syari‟ah

    lebbih bagus atau amanah dibandingkan dengan perbankan konvensional.

    4. Metawa dan almossawi (1998) dari hasil penelitiannya di Bahrain

    menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah

    karena lebih didorong oleh factor agama. Nasabah menekankan pada

    ketaatannya pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan

    nasabah didorong oleh factor keuntungan, factor keluarga dan teman,

    serta factor lokasi bank. Faktor-faktor tersebut dihubungkan dengan

    karakterisik nasabah seperti umur, pendapatan, dan pendidikan ternyata

    menunjukan bahwa secara signifikan factor agamis mempengaruhi

  • 42

    keputusan nasabah untuk memilih bank syari‟ah. ( kamal naser, vol.17

    No.3, 1999.135-150)

    5. T. Coyle (1999) melalui studi empirisnya di singapura dengan

    menggunakan bahwa secara umum muslim maupun non muslim kurang

    memahami produk bank syari‟ah. Sikap muslim dan non muslim dalam

    memilih bank syari‟ah adalah pelayanan yang cepat dan efisien,

    kerahasiaan bank, reputasi dan citra bank, ringannya biaya cek, dan

    tersedianya tempat parkir, untuk nasabah penyimpanan dana non muslim,

    bank yang dipilih adalah bank yang paling mampu memberikan

    pendapatan paling besar (66,5 persen akan menarik dananya bila bank

    syari‟ah tidak mampu memberikan pendapatan). (T.Coyle,Vol 8.No,

    7,1999,16-18)

  • 43

    Tabel 2.2

    Penelitian Terdahulu

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul

    Penelitian

    Metode Penelitian Hasil Penelitian

    Persamaan Perbedaan

    1 Dani

    Panca

    Setiasih

    (2011)

    (journal)

    Analisis

    Persepsi,

    preferensi,

    sikap, dan

    perilaku dosen

    terhadap

    perbankan

    syari‟ah

    Menggunakan

    metode non

    probability

    sampling

    dalam

    penarikan

    sampel

    Teknik yang

    digunakan

    dalam

    pengambilan

    sampel

    adalah

    purposive

    sampling

    sedangkan

    dalam

    penelitian

    ini

    aksidental

    sampling

    Hasil penelitian

    menunjukan

    bahwa variabel

    persepsi tidak

    mempunyai

    pengaruh yang

    signifikan

    terhadap sikap,

    diketahui bahwa

    nilai t hitung

    adalah 1.534

    sedangkan nilai t

    tabel 1,692 yang

    melebihi besar

    dibandingkan

    dengan t hitung.

  • 44

    Lanjutan Tabel 2.2

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul

    Penelitian

    Metode Penelitian Hasil

    Penelitian Persamaan Perbedaan

    2 Liztya

    Siska

    Mutiara

    (2010)

    (journal)

    Persepsi jual

    beli

    pembiayaan

    murabahah

    terhadap

    motivasi

    mahasiswa

    menjadi

    nasabah bank

    syari‟ah

    Menggunaka

    n sampling

    aksidental

    dalam

    pengambilan

    sampel

    Hanya

    menggunak

    an satu

    variabel

    bebas yaitu

    persepsi

    jual beli

    pembiayaan

    dalam

    menentukan

    motivasi

    mahasiswa

    menjadi

    nasabah

    bank

    syari‟ah

    sedangkan

    dalam

    penelitian

    ini

    menggunak

    an tiga

    variabel

    yaitu

    persepsi,

    perilaku,dan

    preferensi

    Hasil

    penelitian

    menunjukan

    bahwa

    variabel

    persepsi

    pembiayaan

    murabahah

    memiliki

    hubungan

    yang

    signifikan

    terhadap

    motivasi

    mahasiswa

    menjadi

    nasabah

    bank

    syari‟ah

  • 45

    Lanjutan Tabel 2.2

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul

    Penelitian

    Metode Penelitian Hasil

    Penelitian Persamaan Perbedaan

    3 BI Bank

    Indonesia

    (2000)

    (journal)

    Potensi,

    preferensi dan

    perilaku

    masyarakat

    Jawa tengah

    terhadap bank

    syari‟ah

    Variabel

    yang

    digunakan

    sama

    dengan

    penulis

    yaitu

    variabel

    preferensi

    dan perilaku

    Menggunakan

    variabel

    potensi

    Hasil dari

    penelitian

    terlihat

    sebagian

    responden

    tidak tahu

    84.40%

    ketidaktahuan

    masyarakat

    terhadap

    produk

    perbankan

    syari‟ah ini

    sebetulnya

    lebih banyak

    masih

    terbatasnya

    jumlah

    perbankan

    syari‟ah yang

    ada di jawa

    tengah

  • 46

    Lanjutan Tabel 2.2

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul

    Penelitian

    Metode Penelitian Hasil

    Penelitian Persamaan Perbedaan

    4 Khairuddin

    (2005)

    (journal)

    Preferensi

    nasabah

    terhadap

    produk

    pembiayaan

    mudharabah,

    musyarakah

    dan

    murabahah

    bank syari‟ah

    Dalam

    penelitian ini

    hanya

    menggunaka

    n 1 variabel

    yaitu

    preferensi

    Penulis

    menggunaka

    n 3 variabel

    yaitu

    persepsi,

    perilaku dan

    preferensi

    Menunjukan

    hasil bahwa

    nasabah

    berdasarkan

    karakteristikny

    a seperti jenis

    kelamin,

    pendidikan

    terakhir dan

    pendapatan

    perbulan, tidak

    mempunyai

    sikap terhadap

    semua atribut

    produk

    pembiayaan

    bank syari‟ah

  • 47

    Lanjutan Tabel 2.2

    No Peneliti

    (Tahun)

    Judul

    Penelitian

    Metode Penelitian Hasil

    Penelitian Persamaan Perbedaan

    5 Dian

    Ariani

    (2007)

    (journal)

    Persepsi

    masyarakat

    umum terhadap

    bank syari‟ah

    Hanya

    menggunaka

    n satu

    variabel

    Teknik

    penarikan

    sampel

    dengan

    menggunaka

    n metode

    simple

    random

    sampling,

    sedangkan

    penelitian

    ini

    menggunaka

    n sampling

    aksidental

    Hasil

    penelitian ini

    menunjukan

    bahwa terdapat

    hubungan yang

    signifikan dan

    positif antara

    variabel

    pendidikan,

    usia dan

    pelayanan

    dengan

    persepsi

    masyarakat

    umum

    terhadap bank

    syariah di

    medan.

  • 48

    G. Kerangka Berfikir

    Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian, dan

    landasan teori yang menjelaskan pengaruh persepsi, perilaku ,dan preferensi

    masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari‟ah maka

    disusunlah kerangka berpikir dari penelitian ini dalam gambar berikut:

    Gambar 2.1

    Metode Analisis Data :

    1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi

    2. Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial) b. Uji F (Simultan) c. Uji Adjusted R Square

    3. Analisis Regresi Linier Berganda

    Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman

    Persepsi Santri (x1) Perilaku Santri (x2) Preferensi Santri (x3)

    Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah (Y)

    Uji Kualitas Data

    1. Uji Validitas

    2. Uji realibilitas

    Kesimpulan, Implikasi

  • 49

    (X1), perilaku (X2) , dan preferensi (X3) masyarakat santri pondok

    pesantren terhadap perbankan syariah. Sedangkan variabel terikatnya (Y)

    adalah perbankan syariah yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan

    syari‟ah yang akan diuji baik secara parsial maupun simultan.

    H. Keterkaitan antar Variabel

    1. Persepsi terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah

    Menurut Jalaludin (2011) persepsi merupakan pengalaman tentang objek,

    peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

    menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah

    memberikan makna pada stimulus indrawi. Hubungan sensasi dengan

    persepsi sudah jelas dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang luar

    biasa. Menurut Hamidi (2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

    persepsi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

    perbankan syari‟ah dan persepsi merupakan variabel dominan terhadap

    perbankan syari‟ah .dimana persepsi masyarakat perbankan syari‟ah

    merupakan perbankan yang menggunakan syari‟at islam dimana syari‟at

    tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara persepsi

    terhadap produk dan prinsip perbankan syari‟ah. Hasil penelitian ini

    sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamidi (2000) dalam

    penelitian nya menyebutkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh

    signifikan terhadap perbankan syari‟ah.

  • 50

    2. Perilaku masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan

    syari’ah

    Menurut Prasetijo dan Ihalauw(2005).perilaku dapat diartikan sebuah

    studi tentang bagaimana pembuat konsumen dapat diartikan sebuah studi

    tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, sekelompok,

    ataupun organisasi membuat keputusan beli atau melakukan transaksi

    pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Menurut Kotler (2009)

    menhimpulkan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana

    individu, kelompok dan organisasi memiliuh, membeli, menggunakan,

    dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan

    kebutuhan dan keinginan mereka.menurut Ary permata, Deny Nevita

    dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat secara

    sendiri-sendiri (parsial) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

    perbankan syari‟ah dan perilaku masyarakat merupakan variabel dominan

    terhadap produk dan prinsip perbankan syari‟ah. Hasil penelitian ini

    sesuai dengan penelitian yang dilakukan Zainal arifin(2015), Hasil

    penelitian nya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari‟ah. Ini

    berarti semakin nyaman masyarakat menggunakan produk perbankan

    syariah semakin meningkat masyarakat untuk menggunakan perbankan

    syari‟ah

    .

  • 51

    3. Preferensi masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan

    syari’ah

    Menurut Vivian (2010), preferensi merupakan makna