225
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT KESEHATAN (SOLVABILITAS) DENGAN NILAI RISK BASED CAPITAL DAN TINGKAT EFISIENSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Zayyan Ariibah Mardhiyyah (11150810000022) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI,

RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT KESEHATAN (SOLVABILITAS)

DENGAN NILAI RISK BASED CAPITAL DAN TINGKAT EFISIENSI

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI

SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (SE)

Oleh :

Zayyan Ariibah Mardhiyyah

(11150810000022)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

ii

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI,

RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT KESEHATAN (SOLVABILITAS)

DENGAN NILAI RISK BASED CAPITAL DAN TINGKAT EFISIENSI

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI

SYARIAH DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Zayyan Ariibah Mardhiyyah

NIM 11150810000022

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Indo Yama Nasarudin, S.E, MAB

NIP. 19741127200111002

Deni Pandu Nugraha, S.E., M.Sc

NIDN. 2012108503

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

iii

Page 4: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Kamis, 11 April 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Zayyan Ariibah Mardhiyyah

2. NIM : 11150810000022

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Risiko

Likuiditas, Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital, dan Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah tahun 2013 -

2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 April 2019

1. Dr. Indo Yama Nasaruddin S.E., MAB (___________________)

NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji I

2. Deni Pandu Nugraha, S.E., M. Sc (___________________)

NIDN. 2012108503 Penguji II

Page 5: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Zayyan Ariibah Mardhiyyah

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 30 Desember 1997

3. Alamat : Jl. Cipinang RT 013/RW 04 No 10

Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur 13740

4. Telepon : 087885327892

5. Email : zayyanariibah@gmail,com

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Assa’adiyah Attahriyyah : Tahun 2003 – 2009

2. MTS Negeri 7 Jakarta : Tahun 2009 – 2012

3. MAN 2 Jakarta : Tahun 2012 – 2015

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2015 – 2019

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. BBC Ciracas 2005 – 2008

2. LPIA Cibubur 2009 – 2012

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Penanggung Jawab Humas Management Project HMJ Manajemen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-2016)

2. Penanggung Jawab Humas 3rd Seismograf HMJ Manajemen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-2016)

3. Penanggung Jawab Bazaar Youth Economic Summit DEMA FEB UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta (2016-2017)

4. Sekretaris Koordinator Divisi Informasi dan Komunikasi HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017-2018)

5. Badan Pengurus Harian (BPH) Bendahara Keramik – Submarine HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017-2018)

6. Bendahara Kuliah Kerja Nyata UIN Kelompok 093 (2018)

Page 7: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

vi

V. PENGALAMAN KERJA

1. Internship Journalist / Wartawan OTO NETWORK (2016-2017)

2. Social Media Otobatavia.com IIMS (Indonesia International Motor

Show) 2016 -2017

3. Social Media Otobatavia.com GIIAS (Gaikindo Indonesia

International Auto Show )2017 -2018

4. Internship PMMB FHCI KEMENTRIAN BUMN 2019

Divisi Keuangan Departemen Pendanaan Perum Perumnas Kantor

Pusat (Februari – Agustus 2019)

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Muhammad Jamil (Almarhum)

2. Ibu : Ety Purwanti

3. Alamat : Jl. Cipinang RT 013/RW 04 No 10

Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur 13740

Page 8: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

vii

ABSTRACT

Sharia insurance is an effort to help each other between a number of

people or parties through investments in assets and or tabarru which provide

a pattern of returns to deal with certain risks through contracts (agreements)

in accordance with sharia. The purpose of this study is to analyze the effect of

Premium Growth, Investment Results, Leverage, Claim Loss Ratio, Health

Level with Risk Based Capital, and Level of Efficiency on the Growth of

Return On Assets (ROA) in Sharia Insurance Companies in Indonesia. The

sample in this study were 34 Islamic Insurance Companies in Indonesia in

2013-2017. This study uses panel data regression analysis with Eviews

version 9 and Microsoft Excel 2013 programs and sample data collection

techniques with purposive sampling. The results of this study indicate that

simultaneously the independent variables influence the effect of Premium

Growth, Investment Results, Leverage, Claim Loss Ratio, Health Level with

Risk Based Capital, and Efficiency Level have a significant influence on

Return On Assets (ROA). Partially the results show that Investment Results,

Leverage, Claim Loss Ratio, and Efficiency. Level have an influence on Return

On Assets (ROA), while Premium Growth and Health Level with Risk Based

Capital Value has no effect on Return On Assets (ROA) with the level

significance.

Keywords: Premium Income, Liquidity Risk, Risk Based Capital, Efficiency

Page 9: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

viii

ABSTRAK

Asuransi syariah adalah upaya saling membantu antara sejumlah orang

atau pihak melalui investasi dalam aset dan atau tabarru yang memberikan

pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui kontrak

(perjanjian) sesuai dengan syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Leverage, Rasio

Klaim Rugi. Tingkat Kesehatan dengan nilai Risk Based Capital, dan Tingkat

Efisiensi terhadap Pertumbuhan Return On Asset (ROA) pada Perusahaan

Asuransi Syariah di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah 34

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia pada 2013-2017. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi data panel dengan program Eviews versi 9 dan

Microsoft Excel 2013 dan teknik pengumpulan data sampel dengan purposive

sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel

independen mempengaruhi pengaruh Pertumbuhan Premium, Hasil Investasi,

Leverage, Rasio Klaim Rugi, Tingkat Kesehatan dengan nilai Risk Based

Capital, dan Tingkat Efisiensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Return On Asset (ROA). Secara parsial hasil menunjukkan bahwa Hasil

Investasi, Leverage, Rasio Klaim Rugi, dan Tingkat Efisiensi memiliki

pengaruh terhadap Return On Asset (ROA), sedangkan Pertumbuhan Premi

dan Tingkat Kesehatan dengan nilai Risk Based Capital tidak berpengaruh

pada Return On Assets (ROA) dengan tingkat signifikansi.

Kata kunci: Pendapatan Premium, Risiko Likuiditas, Modal Berbasis Risiko,

Efisiensi

Page 10: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan

Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Shalawat beserta Salam

semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarganya, para sahabatnya yang membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul penelitian ini adalah “Pertumbuhan Premi,

Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital dan Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi

Syariah di Indonesia Periode 2013-2017”.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberi rahmat dan karunia-Nya kepada penulis serta

memberi kemudahan dan kelancaran terhadap segala urusan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada kedua orang tua kandung saya, Ayahanda Muhammad Jamil (Almarhum)

dan Ibunda Ety Purwanti Serta Ayah tiri saya H.Purwanto yang memberikan kasih

sayang, dukungan moral maupun materil, nasihat, motivasi dan doa yang tidak

pernah putus untuk keberhasilan dan kebahagiaan penulis. Selain itu kakak

penulis, Muhammad Luthfi Razan serta adik – adik penulis Naufal Hibatullah dan

Hazhiyhah Nabil Ghassani yang memberikan semangat dan mengibur penulis.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc,, MA selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E M.Si., Ak., CA., BKP., QIA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu

Amalia, S.E., MSM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan yang telah

diberikan kepada penulis untuk berkarya.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

x

Page 12: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMPREHENSIF ..................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................vi

ABSTRACT……………………………………………………………………....vii

ABSTRAK ........................................................................................................... ..ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...x

DAFTAR ISI .........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 14

C. Batasan Masalah ...................................................................................... 16

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 17

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 18

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 21

A. Landasan Teori ....................................................................................... 21

1. Lembaga Keuangan Syariah ........................................................... 22

a. Lembaga Pembiayaan .................................................................. 22

b. Anjak Piutang ............................................................................... 23

c. Costumer Financing – Murabahah ........................................... 23

2. Asuransi Syariah ............................................................................... 23

Page 13: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xii

3. Pengertian Asuransi Syariah ........................................................... 25

4. Landasan Hukum Asuransi Islam .................................................. 25

5. Falsafah Dasar Asuransi Islam ....................................................... 25

6. Prinsip Asuransi Syariah ................................................................. 27

a. Prinsip Tauhid ............................................................................... 27

b. Prinsip Keadilan ........................................................................... 28

c. Prinsip Tolong Menolong ........................................................... 29

d. Prinsip Kerja Sama ...................................................................... 30

e. Prinsip Amanah ............................................................................ 31

f. Prinsip Saling Rida ....................................................................... 31

g. Prinsip Menghindari Riba ........................................................... 32

h. Prinsip Menghindari Ketidakjelasan ......................................... 32

i. Prinsip Menjauhi Suap ................................................................. 33

7. Pengertian Laporan Keuangan........................................................ 34

8. Unsur Laporan Keuangan Asuransi Syariah ................................. 35

9. Kinerja Keuangan ............................................................................. 36

10. Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja Keuangan .................. 36

a. Penghasilan (Income) .................................................................. 37

b. Beban Expenses ............................................................................ 38

c. ROA ............................................................................................... 38

11. Tingkat Efisiensi .............................................................................. 41

a. Pengertian Efisiensi dan Konsep Efisiensi ............................... 41

b. Pengukuran Efisiensi ................................................................... 44

c. Hubungan Input dan Ouput ......................................................... 47

12. Kesehatan Keuangan Asuransi ....................................................... 47

a. Pengertian Kesehatan Keuangan ................................................ 47

b. Indikator Kesehatan Keuangan .................................................. 49

c. Faktor – Faktor Risk Based Capital ........................................... 55

13. Risiko Likuiditas ............................................................................. 56

a. Leverage Risk ............................................................................... 57

Page 14: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xiii

b. Beban Klaim ................................................................................. 60

14. Hasil Investasi .................................................................................. 64

17. Pendapatan Premi ............................................................................ 68

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 72

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 85

D. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................... 86

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 94

A. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................................................ 94

B. Sumber Data ............................................................................................. 94

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 95

D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 95

E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 98

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 99

2. Analisis Regresi Data Panel ............................................................ 99

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 103

a. Uji Normalitas .............................................................................. 103

b. Uji Multikolonieritas ................................................................... 104

c. Uji Autokorelasi ........................................................................... 104

d. Uji Heterokedastisitas.................................................................. 105

4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 106

a. Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 107

b. Uji Statistik F ................................................................................ 108

c. Uji Statistik t ................................................................................. 108

d. Operasional Variabel Penelitian................................................. 108

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 113

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 113

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 135

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 135

2. Uji Stationeritas ................................................................................. 139

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 140

Page 15: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xiv

a. Uji Normalitas .............................................................................. 140

b.Uji Multikolinearitas..................................................................... 142

c.Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 144

d.Uji Autokorelasi ............................................................................ 144

4. Pengujian Model Regresi Data Panel ............................................ 145

a. Common Effect Model ................................................................ 145

b. Fixed Effect Model ...................................................................... 146

c.Uji Chow ........................................................................................ 146

d. Random Effect Model ................................................................. 147

e. Uji Hausman ................................................................................. 148

5. Uji Hipotesis ................................................................................... 149

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ................................................. 150

b.Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................. 152

c.Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 154

6. Persamaan Regresi Data Panel ..................................................... 155

7. Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................... 157

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 174

A. Kesimpulan ............................................................................................ 174

B. Saran ....................................................................................................... 176

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 178

LAMPIRAN ............................................................................................... 188

Page 16: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Statistik Institusi Keuangan Non Bank Syariah………………………4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……………….………….………….………….72

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Berdasarkan Kriteria…………………….………96

Tabel 3.2 Pemilihan Sampel………………………….………….………….….97

Tabel 4.1 Pertumbuhan ROA Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017..…….115

Tabel 4.2 Pertumbuhan Premi Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017……..119

Tabel 4.3 Pertumbuhan Investasi Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017….122

Tabel 4.4 Pertumbuhan Leverage Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017….125

Tabel 4.5 Pertumbuhan Claim Loss Ratio Asuransi Syariah 2013-2017………128

Tabel 4.6 Pertumbuhan Risk Based Capital Asuransi Syariah 2013-2017…….131

Tabel 4.5 Pertumbuhan Tingkat Efisiensi Asuransi Syariah 2013-2017………134

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif…………………………………..………………136

Tabel 4.7 Uji Stationers………………………….….…………………………139

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas………………………………..…………….…142

Tabel 4.9 Uji White…………………………….………………………….…...144

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi……...…………………………………………….144

Tabel 4.11 Common Effect Model…………………….…………………....….145

Tabel4.12 Fixed Effect Model……………………….…………………....…...146

Tabel 4.13 Uji Chow………….………….……………………….…………....147

Tabel 4.14 Random Effect Model…………………….…………….………….148

Tabel4.15 Uji Hausman…………………….………...….……………….........149

Tabel4.16 Uji Statistik t………………………………………………………..150

Tabel 4.17 Uji Simultan F………...………….……….……………………......153

Page 17: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xvii

Tabel 4.18 Koefisien Determinasi ………….….……………………...............154

Tabel 4.19 Model Regresi Fixed Effect……..………………………………...155

Tabel4.20 Tabel Interpretasi Penelitian………...……………………………...157

Page 18: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xviii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Pertumbuhan Perusahaan Asuransi Syariah……………………………. 6

2.1 Bagan Konsep Analisis Kinerja Keuangan…………………………… 31

2.2 Kerangka Pemikiran…………………………………………………... 38

4.1 Pertumbuhan ROA Perusahaan Asuransi Syariah ………,….…………. 82

4.2 Pertumbuhan Premi Perusahaan Asuransi Syariah ………………………116

4.3 Pertumbuhan Hasil Investasi Perusahaan Asuransi Syariah ……………..118

4.4 Pertumbuhan Leverage Perusahaan Asuransi Syariah …………………...121

4.5 Pertumbuhan Claim Loss Ratio Perusahaan Asuransi Syariah …………..124

4.6 Pertumbuhan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Syariah ………...127

4.7 Pertumbuhan Tingkat Efisiensi Perusahaan Asuransi Syariah …..….…...130

4.8 Uji Normalitas………………………..………….…………………….….133

4.9 Uji Normalitas…………………..……………….…………………….….140

4.10 Uji Normalitas…………………….…………….…………………….…142

4.11 Uji Heterokedastisitas……………….………….……………………….143

Page 19: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitan………………………………………………..188

Lampiran 2: Uji Stasioner………….………….……………...…………...198

Lampiran 3: Uji Asumsi Klasik …………………….……….…………....198

Lampiran 4: Hasil Regresi Data Panel…………………...……………......199

Page 20: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT
Page 21: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan era yang semakin modern, yang juga diikuti oleh

perkembangan jumlah pelaku ekonomi dan perkembangan jumlah dan

variasi barang dan kebutuhan layanan, aktivitas transaksi dalam

perekonomian membutuhkan perantara di dalamnya kegiatan. Manfaat

perantara di sini sebagai penghubung antar pihak yang memiliki surplus

atau kelebihan dana, barang dan jasa dengan pihak-pihak yang

kekurangan dana, barang dan jasa. Salah satu dari ini perantara dapat

dikenal sebagai lembaga keuangan. Institusi keuangan pada dasarnya

institusi yang menghubungkan antar pihak yang membutuhkan dana dan

pihak yang memiliki surplus dana. Berdasarkan kegiatan ini, lembaga

keuangan memiliki dua kegiatan utama, yaitu pengumpulan dana dari unit

surplus dan penyaluran dana ke unit defisit.

Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan nonbank yang

memiliki peran yang tidak banyak berbeda dengan bank, yang bergerak

dalam layanan yang diberikan kepada masyarakat dalam menangani risiko

yang akan terjadi di masa depan. Salah satu cara untuk melindungi

sesuatu terhadap risiko kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan

yang diharapkan yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti adalah untuk

mengasuransikan risiko kepada penanggung. Tujuan asuransi adalah

untuk melindungi individu atau kelompok dari kehilangan penghasilan itu

akan digunakan seperti kebutuhan pendidikan, kebutuhan untuk

Page 22: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

2

pemulihan, kebutuhan untuk umur panjang, kesehatan dan lainnya.

Berbagai perusahaan asuransi berlomba menawarkan program asuransi

untuk kedua komunitas dan perusahaan. Jenis bisnis asuransi ini dibagi

menjadi dua kategori yaitu asuransi non-jiwa dan asuransi jiwa. Asuransi

non-jiwa mencakup beberapa perlindungan seperti perlindungan risiko

kebakaran, perlindungan terhadap risiko transportasi, perlindungan

kendaraan bermotor, perlindungan kerangka dan varian kapal. Asuransi

jiwa memberikan beberapa perlindungan yang diperlukan untuk

mengurangi masalah ekonomi yang akan terjadi dihadapi jika ada satu

anggota keluarga yang berisiko cacat atau meninggal (Santoso dan

Triandaru: 2006).

Perkembangan asuransi di Indonesia telah mengalami kemajuan

sangat pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi di era 1980-an.

Diselesaikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia

Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Bisnis Asuransi yang kemudian

diperbarui dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun

2014 tentang Asuransi. Peraturannya adalah upaya pemerintah untuk

mendukung keberadaan perusahaan asuransi di Indonesia.

Sebagai tambahan, perkembangan industri asuransi juga tidak

terlepas dari kerja keras asuransi pelaku bisnis dalam mengembangkan

industri asuransi serta peran keuangan Otoritas Layanan sebagai regulator

dan pengawas dalam mengeluarkan kebijakan untuk mendukung

pembangunan dari industri asuransi yang sehat dan mampu melindungi

kepentingan pemegang polis.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

3

Itu diharapkan bahwa dengan berkembangnya perusahaan asuransi di

Indonesia, juga akan meningkatkan nasional premium, itu juga akan

mengembangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun.

Pemahaman masyarakat yang semakin baik mengenai pentingnya

perlindungan sebuah asuransi juga menjadi sebuah hal yang

mempengaruhi kemajuan di dalam bisnis asuransi itu sendiri. Ketika

kepercayaan masyarakat terhadap sebuah produk telah tercipta, maka

akan semakin mudah untuk mengembangkan dan melakukan penjualan

produk tersebut. Hal inilah yang terjadi di dalam bisnis asuransi, di mana

semakin banyak orang yang menginginkan sebuah jaminan atau

perlindungan terhadap berbagai macam resiko yang akan mereka hadapi.

Asuransi dapat pula memberikan jaminan atas kelangsungan

kehidupan perusahaan-perusahaan dari kerugian ekonomi, asuransi juga

memberikan jaminan atas terpenuhinya pendapatan seseorang, karena

tempat di mana yang bersangkutan bekerja tetap terjamin kelangsungan

kehidupannya. Dengan demikian asuransi dapat pula memberikan rasa

aman atas suatu pendapatan yang pasti dan tetap bagi anggota masyarakat.

Dapat dikatakan kehadiran asuransi dalam masyarakat itu jauh lebih

bermanfaat bagi semua pihak dibandingkan dengan ketidakhadirannya

(Hartono, 2007).

Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

diketahui bahwa perkembangan industri perasuransian di Indonesia

memiliki peran yang signifikan dalam mendukung terjadinya proses

pembangunan nasional. Hal ini dilihat atas kontribusi perusahaan asuransi

dalam memupuk dana jangka panjang dalam jumlah yang besar, yang

Page 24: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

4

kemudian digunakan sebagai dana dalam pembangunan yang dilakukan

oleh pemerintah.

Tabel 1.1

Statistik Institusi Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB Syariah)

Keterangan Jumlah

Industri

Syariah)

Jumlah

Perusahaan

Unit Usaha

Syariah

Aset (Miliar

Rp)

Assets

(Billion Rp)

1. Asuransi Syariah 13 50 42,067

a. Asuransi Jiwa Syariah 7 23 34,624

b. Asuransi Umum Syariah 5 25 5,634

c. Reasuransi Syariah 1 2 1,808

2. Lembaga Pembiayaan

Syariah

7 40 30,856

a. Perusahaan Pembiayaan

Syariah

3 36 28,406

b. Modal Ventura Syariah 4 3 1,340

c. Perusahaan Pembiayaan

Infrastruktur Syariah

– 1 1,111

3. Dana Pensiun 1 – 1,344

a. DPPK-PPMP – – –

b. DPPK-PPIP – – –

c. DPLK 1 – 1,344

4. Lembaga Jasa Keuangan

Khusus Syariah

4 6 23,804

5. Lembaga Keuangan Mikro

Syariah

42 – 116

JUMLAH 67 96 98,186

(Sumber Otoritas Jasa Keuangan)

Berdasarkan gambar diatas, jumlah perusahaan asuransi syariah

sebanyak 13, perusahaan asuransi UUS sebanyak 50, lembaga

pembiayaan syariah sebanyak 7 dan UUS sebanyak 40, Dana Pensiun

Syariah sebanyak 1, Lembaga Keuangan Khusus Syariah sebanyak 4, dan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah sebanyak 42. Ke depan lembaga

perbankan dan keuangan syariah di Indonesia diprediksi akan terus

meningkat. Dukungan Pemerintah, dalam hal ini Otoritas Jasa keuangan

(OJK) dan Bank Indonesia (BI) masih terus diharapkan agar perjalanan

Page 25: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

5

lembaga keuangan syariah ini ke depan semakin lancar. Sosialilasi kepada

masyarakat juga harus dilakukan secara terus menerus oleh semua

stakeholder yang bekepentingan agar pemahaman masyarakat akan

keberadaan lembaga keuangan syariah ini semakin meningkat.

Sejak kelahirannya tahun 1994, asuransi syariah terus bertumbuh

dan berkembang. Dengan menekankan bahwa asuransi syariah memiliki

sistem yang lebih manusiawi, meringankan, adil, dan menenteramkan,

perusahaan penyedia asuransi syariah berusaha menarik orang sebanyak

mungkin. Hasilnya, ada peningkatan dalam bisnis asuransi syariah dari

tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dirangkum dalam data yang

dipaparkan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Dari data

tersebut, peningkatan bisnis asuransi syariah terlihat dari bertambahnya

jumlah perusahaan asuransi syariah, peningkatan aset, investasi, dan

kontribusi bruto. Sebagai perbandingan, pada kuartal IV tahun 2014,

pertumbuhan asuransi syariah dari sisi aset mencapai lebih dari Rp22

triliun. Sementara pada kuartal IV tahun 2015, terjadi peningkatan

mencapai lebih dari Rp26 triliun. Itu artinya ada peningkatan sebesar

18,58% dari sisi asset.

Berdasarkan gambar 1.1 dengan adanya peningkatan tersebut,

diharapkan asuransi syariah terus bertumbuh dan makin diminati banyak

orang. Dilansir dari catatan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Indonesia,

sampai Juli 2017 lalu setidaknya asuransi syariah terus mengalami

pertumbuhan yang terus naik setiap tahun. Pada tahun 2017, sudah

tercatat sebanyak Rp37,30 triliun aset yang sudah dimiliki industri

asuransi syariah.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

6

0

20

40

60

2013 2014 2015 2016 2017

Perkembangan Perusahaan Asuransi Syariah

Aset (Milyaran)

Ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 31,80 triliun

rupiah. Ini lebih tinggi 17,30% dari periode yang sama di tahun 2016 lalu.

Dari aset asuransi tersebut, kebanyakan para nasabah lebih memilih

asuransi jiwa syariah.

(Sumber Otoritas Jasa Keuangan, data diolah)

Gambar 1.1

Grafik Pertumbuhan Perusahaan Asuransi Syariah

2013 – 2017

Perkembangan asuransi masih jauh dari harapan, akan tetapi

kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dinilai kian meningkat.

Seperti yang dapat dilansir di berita online kompas.com, pertumbuhan

tertanggung individu sebesar 13,8 persen meningkat menjadi 15,5 juta

orang di akhir 2014, dibanding tahun 2013 sebesar 13,62 juta orang.

Meningkatnya minat masyarakat terhadap asuransi syariah tidak serta

merta berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat tentang asuransi

Syariah. Tidak dapat dimungkiri, asuransi di mata masyarakat dicitrakan

negatif alasannya takut ditipu karena klaimnya tidak dibayar.

Salah satu kekecewaan peserta yang paling sering terjadi adalah

dikarenakan nasabah tidak mendapatkan pemahaman yang cukup dan

lengkap, sehingga tidak dapat membuat pertimbangan yang wajib

Page 27: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

7

dilakukan sebelum memutuskan membeli polis asuransi. Peserta wajib

pelajari selengkapnya hal-hal yang wajib dipertimbangkan sebelum

mengambil keputusan.

Adapun kendala yang dihadapi adalah kurangnya sosialisasi

kepada masyarakat tentang keberadaan asuransi syariah sehingga

kurangnya perhatian masyarakat tentang arti pentingnya keberadaan

asuransi Syariah. Karena itulah penulis ingin memberikan gambaran luas

tentang asuransi khususnya asuransi syariah. Penulis bertujuan agar

masyarakat mendapatkan pemahaman yang cukup untuk memutuskan

asuransi mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga, tidak perlu

membeli asuransi yang tidak dibutuhkan dan juga memudahkan peserta

asuransi untuk memahami isi polis asuransi. Maka peserta asuransi tidak

perlu kecewa dengan manfaat yang diberikan perusahaan asuransi (Ali,

2004).

Kebutuhan masyarakat yang semakin beragam untuk memperoleh

proteksi asuransi menyebabkan semakin beragam pula berbagai produk

asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa. Hal inilah

merupakan alasan besarnya potensi pasar asuransi khususnya asuransi

jiwa. Munculnya beragam produk asuransi menyebabkan perusahaan-

perusahaan yang bergerak di bidang asuransi bersaing secara ketat.

Peningkatan pelayanan dan juga kualitas produk asuransi adalah strategi-

strategi yang dilakukan perusahaan asuransi tersebut untuk mampu

bersaing. Pelayanan yang diberikan perusahaan asuransi kepada peserta

asuransi dalam pengajuan klaim sangat berpengaruh terhadap citra

perusahaan asuransi di mata peserta asuransi (Sula, 2004).

Page 28: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

8

Laba adalah tujuan atau sasaran utama perusahaan dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya. Mencapai target laba adalah salah satu

tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam menjalankannya kegiatan dan

sekaligus mengukur kinerja pihak manajemen di masa depan. Laba juga

merupakan elemen yang paling menarik perhatian pengamat keuangan

karena adanya angka laba diharapkan cukup untuk mewakili keseluruhan

kinerja perusahaan. Pengukuran laba tidak hanya penting untuk

menentukan kinerja perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi

untuk pembagian keuntungan dan penentuan kebijakan investasi. Karena

itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak profesional seperti

profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham,

ekonom, fisikawan, dll (Oscar and Sackey, 2013).

Penghasilan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis: laba

kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak. Di

perusahaan asuransi, aktivitas utama bisnis adalah risiko manajemen,

sehingga laba kotor disebut adalah hasil dari penjaminan emisi. Laba

operasi adalah perbedaan dari hasil penjaminan dengan beban usaha dan

hasil investasi, sedangkan laba bersih perusahaan asuransi adalah

perbedaan antara laba usaha dan laba bersih lainnya penghasilan dan

beban pajak. Penghasilan premium yang diterima oleh perusahaan bukan

hanya laba atau laba perusahaan tetapi juga sebagian tanggung jawab

perusahaan di masa depan yaitu pada saat klaim. Karena itu, asuransi

pendapatan premi perusahaan disebut, sebagai pendapatan penjamin

emisi. Sedangkan profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

Page 29: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

9

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada.

(Abdullah, 2011)

Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan

pihak tertanggung kepada penanggung untuk mengganti suatu kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya

perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung.

Penelitian mengenai hubungan pertumbuhan premi terhadap laba atau

kinerja keuangan perusahaan oleh Sitompul (2018), Salsabila (2017), Ida

(2017), Dhaniati (2011) menemukan hasil bahwa premi berpengaruh

terhadap kinerja keuangan. Berbeda dengan penelitian Juwita (2017), Ali

(2016), Ghofar (2012) yang menemukan hasil bahwa premi tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Faktor yang dianggap mampu mempengaruhi Pertumbuhan Premi

selanjutnya adalah Hasil Investasi. Hasil Investasi di dalam perusahaan

asuransi dapat dirupakan dalam bentuk portofolio. Menurut Lawrence dan

Michael, portofolio adalah kumpulan bentuk investasi terpadu yang

bertujuan untuk mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama

portofolio investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian yang

tinggi dengan tingkat risiko yang kecil untuk memenuhi kewajiban baik

kepada pemegang polis maupun untuk pertumbuhan perusahaan.

Penelitian mengenai hubungan Hasil Investasi dengan kinerja keuangan

diantaranya dilakukan oleh Juwita (2017), Ali (2016), Ghofar (2012),

Dhaniati (2011), mereka menemukan bahwa hasil investasi memiliki

pengaruh terhadap laba perusahaan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

10

Hasil berbeda ditemukan oleh Salsabila (2017), Kusuma (2017), Eka

(2016) yang menemukan hasil bahwa hasil investasi memiliki tidak

pengaruh terhadap laba perusahaan.

Faktor risiko likuiditas yang mempengaruhi kinerja perusahaan

asuransi meliputi rasio likuiditas, tingkat pertumbuhan premi, leverage,

risiko underwriting, rasio klaim kerugian antara lain. Sedangkan klaim

merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada

penanggung untuk mendapatkan haknya berupa pertanggungan atas

kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat. Oleh karena

itu studi ini berfokus pada risiko leverage, rasio klaim kerugian, dan

tingkat pertumbuhan premi karena atribut likuiditasnya terkait dengan

kinerja perusahaan asuransi (Janjua, 2015).

Penelitian mengenai hubungan risiko likuiditas dengan kinerja

keuangan diantaranya dilakukan Fauziah (2017), Clara (2013) mereka

menemukan bahwa risiko likuiditas memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Hasil berbeda ditemukan oleh Kusuma (2017),

Khasanah (2017), Ali (2016), Ghofar (2012), yang menemukan hasil

bahwa risiko likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan.

Mengukur kondisi keuangan perusahaan asuransi tidak hanya

dengan analisis rasio keuangan, tetapi dapat juga menggunakan metode

Risk Based Capital. Risk Based Capital atau dikenal juga dengan Batas

Tingkat Solvabilitas merupakan salah satu indikator kesehatan keuangan

perusahaan asuransi.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

11

Khususnya yang terkait dengan solvabilitas atau kemampuan membayar

kewajibannya. Risk Based Capital diperlukan sebagai pegangan bagi para

nasabah untuk menganalisa apakah perusahaan memiliki cukup modal

atau tidak jika seorang atau sekelompok orang membeli polis dari

perusahaan tersebut.

Hasil analisis rasio keuangan dan Risk Based Capital dapat

digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan asuransi. Kinerja

keuangan perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu ukuran seberapa

efisien dan efektif dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan

dalam mengelola sumber daya keuangan yang ada pada periode tertentu.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan yang telah dilakukan dapat

dijadikan sebagai dasar untuk membuat keputusan atau kebijakan di masa

yang akan datang.

Penelitian mengenai hubungan Tingkat Kesehatan dengan Nilai

Risk Based Capital dengan kinerja keuangan diantaranya dilakukan

Pratiwi (2018), Ayu (2017), Kusuma (2017), Fadila (2016), Barlian

(2016), Santoso (2015), Dhaniati (2011) mereka menemukan bahwa

Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital memiliki pengaruh

terhadap laba perusahaan. Hasil berbeda ditemukan oleh Sitompul (2018),

Khasanah (2017), Rahayu (2017), Dipta (2014), yang menemukan hasil

bahwa Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital tidak memiliki

pengaruh terhadap laba perusahaan.

Salah satu pengukuran pertumbuhan kinerja asuransi yang baik

adalah juga dapat dilihat dari efisiensinya.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

12

Efisiensi suatu perusahaan berarti melakukan pemanfaatan terbaik dari

sumber daya yang tersedia. Perusahaan yang efisien menunjukkan kinerja

yang lebih baik dengan pemanfaatan input. Kinerja Keuangan merupakan

hal penting yang harus diketahui oleh setiap perusahaan untuk menunjang

tumbuh dan berkembangnya perusahaan. Kinerja Keuangan adalah

prestasi atau keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba yang

diperoleh. Kinerja Keuangan merupakan prestasi keuangan yang dicapai

oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Penelitian mengenai hubungan Tingkat Efisiensi dengan kinerja

keuangan diantaranya dilakukan Mazwini (2018), Nurfareza (2018),

Setyati (2017), Diah (2017), Benarda (2016), mereka menemukan bahwa

Tingkat Efisiensi memiliki pengaruh terhadap laba perusahaan. Hasil

berbeda ditemukan oleh Hasibuan (2017), Fitriyani (2017), yang

menemukan hasil bahwa Tingkat Efisiensi tidak memiliki pengaruh

terhadap laba perusahaan.

Untuk mengetahui Kinerja Keuangan suatu perusahaan dapat

dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan tersebut.

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan memang

memberikan informasi posisi dan kondisi keuangan perusahaan akan

tetapi laporan tersebut perlu dianalisa lebih lanjut dengan alat analisa

keuangan yang ada untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan

lebih spesifik dalam menjelaskan posisi dan kondisi keuangan

perusahaan. Adapun alat analisis yang sering digunakan untuk mengukur

Kinerja Keuangan adalah analisis rasio.

Page 33: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

13

Rasio merupakan teknik analisa laporan keuangan yang sering digunakan.

Rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan

menggambarkan gejala-gejala yang tampak pada suatu laporan keuangan

(Kasmir, 2014). Dalam peneilitian ini penulis hanya mengambil tiga rasio

yaitu Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas.

Dalam penelitian ini, selain dianggap sebagai salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan, tingkat pertumbuhan premi

neto, pertumbuhan aset dan harga saham juga diprediksi mampu menjadi

pengaruh antara Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Leverage, Claim

Loss Ratio, Risk Based Capital, Tingkat Efisiensi terhadap kinerja

keuangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan

penelitian pada perusahaan asuransi syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan

perusahaan yang terdapat di website resmi perusahaan asuransi syariah

yang dijadikan sampel pada penelitian kali ini, sehingga penulis tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan

Premi, Hasil Investasi, Risiko Likuiditas (Leverage dan Claim Loss

Ratio), Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital, Tingkat

Efisiensi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah

di Indonesia.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perusahaan, sebagai pertimbangan untuk meningkatkan laba bersih dengan

melihat dan menilai seberapa banyak pendapatan premi, hasil investasi,

Page 34: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

14

leverage, biaya klaim, rbc, dan efisiensi dapat mempengaruhi peningkatan

kinerja keuangan setiap tahunnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Premi asuransi jiwa per kuartal I 2017 tercatat sebanyak Rp 35,18 triliun

naik dari periode sama tahun lalu, Rp 27,46 triliun. Bisnis asuransi jiwa

masih menunjukan tren positif di awal tahun 2017 ini. Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) mencatat hingga kuartal I, premi yang dikantongi pelaku

usaha mengalami pertumbuhan setinggi 28,11% dibandingkan periode

yang sama tahun lalu atau year on year. Hingga bulan Maret kemarin,

pendapatan premi bruto yang didapat industri asuransi jiwa di dalam

negeri menyentuh angka Rp 35,18 triliun. Premi bersih yang dikantongi

perusahaan asuransi jiwa tercatat mengalami kenaikan setinggi 27,6%

dibanding periode yang sama di tahun kemarin.

2. Pertumbuhan ekonomi turut mempengaruhi daya beli masyarakat dan

penurunan kinerja hasil investasi asuransi jiwa disebabkan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) yang bergejolak tahun ini sehingga berimbas

pada hasil investasi. Berdasarkan data yang dirilis OJK tentang Statistik

IKNB Syariah per Agustus 2017, total investasi industri asuransi syariah

tercatat mencapai Rp33,029 triliun atau tumbuh 16,6% bila dibandingkan

dengan total investasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada

Agustus 2016, total investasi yang tercatat senilai Rp28,325 triliun.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

15

Realisasi hasil investasi per Agustus 2017 menurun menjadi

Rp3,05 triliun dari sebelumnya Rp3,068 triliun pada Agustus 2016.

Penempatan investasi asuransi syariah didominasi oleh investasi di pasar

modal mencapai Rp23,767 triliun atau 71,95% dari total investasi.

Penempatan di pasar modal terdiri dari saham syariah sebesar 41,59% dari

total investasi, sukuk pemerintah 14,38%, reksa dana syariah 10,43%, dan

sukuk korporasi sebesar 5,56%.

3. Pertumbuhan klaim yang lebih rendah ketimbang premi ini, disebut

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe, menyebabkan rasio

klaim dari lini bisnis tersebut praktis mengalami penurunan. Di kuartal I

2017, loss ratio dari lini bisnis asuransi kendaraan masih berada di angka

48,1%. Sementara pada periode yang sama di tahun ini, rasio klaim

tersebut berhasil di tekan ke angka 41% saja. Penurunan ini sejalan

dengan seleksi risiko yang terus ditingkatkan untuk menekan beban.

4. Otoritas Jasa Keuangan menyatakan aturan baru mengenai penghitungan

tingkat solvabilitas perusahaan asuransi syariah akan dikebut untuk

diterbitkan pada akhir tahun ini. Muchlasin enggan merinci dampak dari

perubahan penghitungan tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC)

perusahaan asuransi syariah tersebut pada saat ini. Selama ini, Peraturan

Menteri Keuangan No.10/2011 menetapkan tingkat solvabilitas dana

tabarru (premi syariah) perusahaan asuransi syariah minimal 30% dari

dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang

kemungkinan timbul akibat deviasi dalam pengelolaan kekayaan atau

kewajiban.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

16

Dalam Draft Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Syariah, cara

penghitungan tingkat solvabilitas asuransi syariah diubah. Sebelumnya,

penghitungan mengacu pada dana yang diperlukan untuk mengantisipasi

risiko namun nantinya mengacu dari Dana Tabarru Minimum Berbasis

Risiko (DTMBR) dan Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR).

Perubahan cara penghitungan tersebut membuat persentase RBC minimal

30% saat ini akan naik menjadi 120%.

5. Secara umum setiap perusahaan pasti bertujuan untuk memaksimalkan

laba dan meminimalisasi biaya, ini berarti tingkat efisiensi dalam

perusahaan menjadi faktor penting dalam menjalankan aktivitas

perusahaan. Fakta yang terjadi pada asuransi syariah di Indonesia saat ini

yang memiliki perlambatan pertumbuhan terutama dari segi premi

brutonya. Selain itu, tingkat pertumbuhan premi bruto perusahaan

asuransi syariah masih berada dibawah asuransi konvensional pada tahun

2013. Hal ini dapat dimungkinkan karena belum optimalnya efisiensi

pengelolaan dana tabarru asuransi syariah di Indonesia. Jadi dengan

adanya fakta atas kondisi perusahaan asuransi syariah Indonesia

menunjukkan bahwa fakta sama dengan teori. Yaitu jika tingkat efisiensi

perusahaan masih rendah maka pertumbuhannya akan lambat serta

kemampuan bersaingnya juga akan rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan

mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat

perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya

Page 37: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

17

berkaitan dengan “Pengaruh Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Leverage,

Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehatan dengan metode Risk Based Capital, dan

Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Keuangan (Return On Asset) Perusahaan

Asuransi Syariah Periode 2013-2017”. Adapun objek penelitian yaitu

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia berjumlah 34 (tiga puluh empat)

Perusahaan Asuransi Syariah yang sesuai dengan klasifikasi kebutuhan

penelitian. Klasifikasi tersebut adalah Perusahaan Asuransi Syariah yang

menerbitkan laporan keuangan tahunan dalam periode 2013 – 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pengaruh Pendapatan Premi terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

2. Bagaimana Pengaruh Hasil Investasi terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

3. Bagaimana Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

4. Bagaimana Pengaruh Claim Loss Ratio terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

5. Bagaiamana Tingkat Kesehatan (Solvabilitas) dengan Nilai Risk Based

Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di

Indonesia tahun 2013 -2017

Page 38: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

18

6. Bagaiamana Tingkat efisiensi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

a. Untuk Mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Premi terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

b. Untuk Mengetahui Pengaruh Hasil Investasi terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

c. Untuk Mengetahui Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

d. Untuk Mengetahui Pengaruh Claim Loss Ratio terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

e. Untuk Mengetahui Pengaruh Tingkat Kesehatan (Solvabilitas) dengan

Nilai Risk Based Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi

Syariah di Indonesia tahun 2013 -2017

f. Untuk Mengetahui Pengaruh Tingkat efisiensi dengan pendekatan

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

tahun 2013 -2017

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Penulis berharap Skripsi ini dapat dapat memberikan manfaat serta

masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dan

sebagai input tambahan bagi perusahaan dalam menilai kondisi

Page 39: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

19

keuangan serta sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang

menjadi objek penelitian untuk dapat menentukan kebijakan yang

diambil perusahaan dimasa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Selain sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi. Skripsi ini juga dapat menjadi pengalaman yang sangat

berharga bagi penulis untuk menambah pengalaman pengaplikasiaan

ilmu manajemen keuangan, serta analisa laporan keuangan yang

selama ini dipelajari oleh penulis. Dapat menerapkan ilmu dan teori

yang di dapat selama studi di perguruan tinggi dengan praktek dan

aplikasi yang nyata. Dan untuk menambah wawasan mengenai

analisis rasio laporan keuangan, risiko likuiditas dan pengukuran

tingkat kesehatan dan tingkat efisiensi sebagai alat bantu manajemen

dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

c. Bagi Universitas

Tugas akhir ini diharapkan menjadi tambahan pustaka bagi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan menjadi

pedoman lebih lanjut bagi mahasiswa yang kelak berminat dengan

pembahasan dalam Tugas Akhir ini atau hasil penelitian dapat

bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau

bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan

datang.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

20

d. Bagi Praktisi atau Operasional

1) Manfaat bagi otoritas perasuransian (Pemerintah, Otoritas Jasa

Keuangan) sangat menaruh perhatian terhadap terpeliharanya

suatu sistem asuransi yang sehat, kuat dan efisien dalam rangka

membangun ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

2) Manfaat bagi perusahaan atau industri asuransi syariah, hasil

penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi manajemen

asuransi syariah dalam rangka meningkatkan kinerja asuransi yang

dipinpin, mengambil langkah-langkah strategis dan mengeluarkan

kebijakan perusahaan.

3) Manfaat bagi masyarakat dalam hal ini nasabah, penelitian ini

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna

jasa terhadap tingkat efisiensi lembaga asuransi dan dapat

dimanfaatkan sebagai acuan pemilihan penempatan dana. Dengan

demikian, mereka dapat memilih asuransi yang tepat untuk

memenuhi kebutuhan transaksinya serta berkinerja baik.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah

Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) lembaga keuangan

syariah adalah lembaga yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan

mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah. Ada unsur

legalitas operasi sebagai lembaga keuangan diatur oleh berbagai institusi

yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin operasi. Beberapa intitusi

tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Bank Indonesia sebagai intitusi yang berwenang mengatur dan

mengawasi bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

b. Departemen Keuangan sebagai intitusi yang berwenang

mengatur dan mengawasi asuransi dan pasar modal.

c. Kantor Menteri Koperasi sebagai istitusi yang berwenang

mengatur dan mengawasi koperasi.

Lembaga Keuangan Syariah adalah lembaga keuangan yang

menjalankan kegiatannya dengan berlandaskan prinsip syariah Islam.

Lembaga Keuangan Syariah terdiri dari Lembaga Keuangan Bank dan

Lembaga Keuangan non Bank (Asuransi, Pegadaian, Reksa Dana, Pasar

Modal, BPRS, dan BMT). Lembaga Keuangan Syariah sendiri memiliki 2

jenis sifat yang berbeda antara lain lembaga keuangan syariah bank dan

lembaga keuangan bukan bank (Salman dan Farid, 2016).

Page 42: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

22

Sumber pendanaan lembaga ini berasal dari bank atau pemodal

lainnya. Lembaga ini bergerak dalam sektor riil karena dalam penyaluran

yang dilakukan dalam bentuk barang dan tidak diperkenankan

menyalurkan dana (tunai) secara langsung kepada masyarakat. Contoh

lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga pembiayan (leasing, anjak

piutang, costumer financing), perasuransian, modal ventura, dana pensiun,

pegadaian, dan penjaminan (Anshori, 2007).

a. Lembaga Pembiayaan

1) Leasing - Ijarah

Bank konvensional tidak diperkenankan untuk

melaksanakan kegiatan usaha penyewaan barang (leasing) karena

transaksi leasing bukan merupakan transaksi bidang keuangan,

namun berupa penyediaan barang untuk tujuan beli sewa. Namun,

bank syariah dapat menyewakan barang dengan menggunakan

akad ijarah. Terdapat perbedaan yang mendasar antara leasing

dengan ijarah. Pada leasing, pihak penyewa (lessee) diharuskan

untuk melakukan pemeliharaan dan mencatat penyusutan atas

asset. Sebaliknya dalam ijarah, pihak yang melakukan

pemeliharaan dan pencatatan penyusutan atas asset ijarah adalah

pihak lessor selaku pemilik asset tersebut (Anshori, 2007).

b. Anjak Piutang – Hiwalah

Bank konvensional tidak diperkenankan juga melakukan transaksi

anjak piutang karena transaksi tersebut merupakan kegiatan usaha dari

perusahaan anjak piutang, Namun, bank syariah diperkenankan

Page 43: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

23

melakukan transaksi ini dengan menggunakan akad hiwalah. Dalam

perusahaan anjak piutang menggunakan sistem diskonto, sedangkan

dalam bank syariah tidak diperkenankan menggunakan sistem diskonto

dikarenakan dasar dari akad ini bersifat tolong-menolong (Anshori, 2007).

c. Costumer Financing – Murabahah

Dalam pembiayaan konsumen, konsumen setelah menerima

barang melakukan pembayaran secara tunai maupun cicilan. Contoh dari

lembaga pembiayaan konsumen adalah Adira, FIF, Bussan, AutoFinance,

dan Colombia. Bank konvensional tidak diperkenankan menjalankan

transaksi ini karena bukan merupakan transaksi bidang keuangan. Namun

perbankan syariah diperkenankan menggunakan akad murabahah. Dalam

transaksi jual beli dengan menggunakan akad murabahah, nasabah

bertindak sebagai pembeli menerima barang, bukan menerima uang.

Adapun bank syariah selaku penjual diperkenankan melakukan negosiasi

laba dan harga jual barang (Anshori, 2007).

2. Asuransi Syariah

Asuransi menurut UU RI Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian, yang dimaksud dengan asuransi yaitu antara dua belah pihak

atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan pihak

tertanggung. Dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan

yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang

mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tak pasti

atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

Page 44: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

24

hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Adapun pengertian asuransi

menurut fatwa DSN-MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong

diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset

dan/atau tabbaru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko

tertentu melalui akad yang sesuai dengan Syariah.

a. Tujuan Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah

1) Mengembangkan lembaga keuangan syariah (bank dan non bank

syariah) yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, serta mampu

meningkatkan partisipasi masyarakat banyak sehingga menggalakkan

usaha-usaha ekonomi rakyat, antara lain memperluas jaringan lembaga

keuangan syariah ke daerah-daerah terpencil.

2) Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat bangsa

Indonesia, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial ekonomi.

Dengan demikian akan melestarikan pembangunan nasional yang antara

lain melalui: meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha, meningkatkan

kesempatan kerja.

3) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses

pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi keuangan yang selama ini

diketahui masih banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan

bank ataupun lembaga atau keuangan lainnya, karena menganggap bahwa

bunga adalah riba.

4) Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara atau

ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka

(Anshori, 2013).

Page 45: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

25

3. Pengertian Asuransi Syariah

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI) No. 21 Tahun 2001. Asuransi Syariah adalah

usaha saling tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui

investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan)

yang sesuai dengan Syariah. Dari definisi diatas tampak bahwa asuransi

syariah bersifat saling melindungi dan tolong-menolong yang disebut

ta’awun. Yaitu, prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas

dasar ukhuwah islamiah antara sesama anggota peserta asuransi syariah

dalam menghadapi malapetaka (risiko).

4. Landasan Hukum Asuransi Islam

Peraturan yang secara tegas menjelaskan tentang Asuransi Islam,

yaitu pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No.

Kep. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian, dan Pembatasan Investasi

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi Islam masih menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh

Dewan Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yaitu fatwa DSN-

MUI No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah.

5. Falsafah Dasar Asuransi Islam

Konsep asuransi Islam berasaskan konsep takaful yang merupakan

perpaduan rasa tanggung jawab dan persaudaraan antara peserta. Kata

Page 46: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

26

takaful berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata kafala-yakful.

Ilmu tashrif atau sharaf memasukkan kata takaful kedalam kelompok

bina muta’di, yaitu tafaa’aala yang artinya saling menanggung atau

saling menjamin. Untuk itu harus ada suatu persetujuan dari para peserta

takaful untuk memberikan sumbangan keuangan sebagai derma (tabarru)

karena Allah semata dengan niat membantu sesama peserta yang tertimpa

musibah, seperti: kematian, bencana, dan sebagainya. Adapun prinsip-

prinsip asuransi Islam adalah sebagai berikut:

a. Saling Bertanggung Jawab

Hal ini sesuai dengan tuntunan Hadist-hadist yang

diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, sebagai berikut. Hadist

Nabi Muhammad SAW:

1) “Kedudukan hubungan persaudaraan dan perasaan orang-orang

yang beriman antara satu dengan yang lainnya seperti satu tubuh,

apabila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota

tubuh lainnya ikut merasakannya”. (diriwayatkan oleh al-Bukhari

dan Muslim)

b. Saling Bekerja Sama untuk Bantu Membantu

Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam

Al- Qur’an dan shadits Rasulullah SAW, sebagaimana yang

diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dan Abu Daud, sebagai

berikut:

1) Al-Qur’an surat al- Maidah (5): 2

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

Page 47: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

27

kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat

dosa dan pelanggaran”.

c. Saling Melindungi dari Segala Kesusahan

Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam

al- Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW, sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Bazzar, sebagai

berikut: Al-Qur’an

1) Hadits Nabi Muhammad SAW

“Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang

siapa yang memberi keselamatan dan perlindungan

terhadap harta dan jiwa raga manusia” (diriwayatkan oleh

Ibnu Majah).

“Tidaklah beriman seseorang itu selama ia dapat tidur

nyenyak dengan perut kenyang sedangkan tetangganya

meratap karena kelaparan” (diriwayatkan oleh Al-Bazaar).

6. Prinsip Asuransi Syariah

Melalui asuransi berbasis syariah, masyarakat yang beragama Islam

dapat menikmati layanan asuransi tanpa meninggalan prinsip keagamaan

dalam urusan finansial. Asuransi syariah mengimplementasikan nilai-nilai

tertentu yang membedakannya dari asuransi konvensional. Berikut ini

prinsip dasar yang digunakan dalam asuransi syariah:

a. Prinsip Tauhid

Prinsip tauhid dapat dikatakan sebagai prinsip dasar yang

digunakan dalam asuransi syariah. Prinsip ini menjadi salah satu

Page 48: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

28

poin penting sekaligus poin utama yang harus anda dipahami

dengan baik selama mempelajari prinsip dasar asuransi syariah.

Dalam prinsip tauhid, niat dasar untuk memiliki asuransi bukanlah

hanya untuk mendapatkan keuntungan. Asuransi syariah harus

diniatkan untuk turut serta dalam menerapkan prinsip syariah di

dalam layanan asuransi. Anda sangat perlu memahami prinsip

tauhid jika ingin memiliki asuransi Syariah (Abdullah, 2006).

Pada dasarnya, asuransi syariah bertujuan untuk saling

tolong-menolong sesama manusia. Asuransi syariah tidak hanya

sebagai sarana perlindungan atau sebagai antisipasi ketika

mengalami musibah di kemudian hari sehingga anda bisa

mengatasi resiko musibah tersebut dengan lebih mudah. Asuransi

syariah bukan hanya mengenai anda, namun juga untuk banyak

orang yang menjadi nasabah atau pengguna asuransi.

b. Prinsip Keadilan

Asuransi syariah juga menerapkan prinsip keadilan. Prinsip

keadilan mengacu bahwa baik nasabah maupun perusahaan

asuransi harus bersikap adil satu sama lain. Pelaku dalam asuransi

syariah harus memenuhi nilai-nilai keadilan, dimana nilai keadilan

tersebut dibuat dalam suatu perjanjian dan antara pihak-pihak

yang terlibat terikat dengan akad asuransi. Kedua belah pihak

dalam asuransi syariah harus adil terkait dengan kewajiban serta

memahami hak masing-masing. Anda bisa memahami bahwa

antara kedua pihak harus saling sepakat. Hal ini dilakukan agar

Page 49: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

29

tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penggunaan produk

asuransi syariah tersebut (Abdullah, 2006).

c. Prinsip Tolong Menolong

Salah satu poin penting dalam asuransi syariah adalah

prinsip tolong-menolong. Sebagai sesama nasabah, anda memiliki

kewajiban untuk saling menolong serta saling membantu. Prinsip

tolong menolong disebut juga sebagai ta’awun. Ketika seseorang

memutuskan untuk bergabung dalam asuransi syariah maka ia

wajib memiliki motivasi serta niat untuk membantu anggota lain,

terutama jika anggota terkena musibah. Ketika salah satu nasabah

mengalami musibah, maka perusahaan asuransi hanya akan

bertindak sebagai pengelola dana dengan berdasar pada konsep

asuransi syariah (Ali, 2008). Sebagaimana ditulis dalam firman

Allah QS Al – Maidah (5:2):

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan

bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-

ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu

orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari

kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah

sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka

menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongmu

berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu

Page 50: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

30

dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.

d. Prinsip Kerja Sama

Asuransi syariah juga mengenal adanya cooperation atau

prinsip kerja sama. Prinsip kerjasama tersebut berlaku antara

nasabah dan perusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi

bertugas sebagai pengelola dana dari nasabah. Dalam literatur

ekonomi Islam selalu ada prinsip kerja sama. Kerja sama antara

nasabah dan perusahaan asuransi dilaksanakan sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati sejak awal dari kedua belah pihak.

Perjanjian tersebut memungkinkan baik nasabah maupun

perusahaan asuransi untuk menjalankan hak dan kewajiban

masing-masing secara seimbang (Ali, 2008).

e. Prinsip Amanah

Jika dalam asuransi konvensional dikenal istilah itikad baik,

dalam asuransi syariah, anda akan mengenal prinsip amanah.

Perusahaan asuransi yang menggunakan berbasis syariah juga

dilandasi oleh prinsip amanah. Prinsip ini diterapkan dalam

mengelola dana milik nasabah. Prinsip amanah juga berlaku bagi

seluruh nasabah asuransi Syariah. Prinsip ini digunakan untuk

mewujudkan ras saling percaya, sehingga perusahaan asuransi

dapat memberikan laporan keuangan secara transparan kepada para

nasabahnya.

Page 51: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

31

Nasabah juga perlu jujur dalam mengajukan klaim. Pihak

asuransi pun dilarang mencari keuntungan yang berlebihan apalagi

pengambilan keputusan yang tidak adil. Perusahaan asuransi juga

harus memberikan laporan keuangan yang mencerminkan nilai

keadilan serta kebenaran dalam muamalah (Ali, 2008).

f. Prinsip saling rida

Prinsip selanjutnya yang harus diikuti dalam asuransi syariah

adalah prinsip saling rida. Melalui prinsip rida ini diharapkan

segala transaksi akan berjalan lancar dan sesuai ketentuan sesuai

hukum Syariah. Nasabah harus rida dengan dana miliknya untuk

dikelola perusahaan asuransi. Setiap nasabah harus memiliki

kerelaan untuk menyerahkan sejumlah dana sebagai premi, dimana

premi menjadi kewajiban untuk diberikan pada perusahaan

asuransi. Perusahaan asuransi pun juga harus rida menerima

amanah dari para nasabah (Ali, 2008).

g. Prinsip menghindari riba

Syariah tidak mengijinkan adanya riba, hal ini juga berlaku

dalam ranah asuransi Syariah. Ekonomi syariah atau ekonomi Islam

membolehkan perniagaan atau perdagangan namun melarang

adanya riba. Seluruh premi dari nasabah wajib diinvestasikan untuk

berbagai bisnis sesuai dengan ketentuan syariah. Prinsip

Menghindari bertaruh dalam asuransi konvensional, gambling atau

maisir menjadi hal yang wajar, namun dalam asuransi syariah hal

tersebut tidak berlaku. Asuransi syariah menghindari konsep

Page 52: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

32

tersebut sebagai gantinya asuransi syariah menggunakan sistem

saling menanggung resiko (Ali, 2008).

h. Prinsip Menghindari ketidakjelasan

Ketidakjelasan dalam asuransi syariah dilarang, perusahaan

asuransi berbasis syariah menggunakan prinsip menghindari

ketidakjelasan dalam semua transaksi yang dilakukan. Ghahar atau

ketidakjelasan juga memiliki untur penipuan, dimana adanya suatu

tindakan yang dimana dalam tindakan tersebut diperkirakan tidak

ada unsur kerelaan (Abdullah, 2011).

i. Prinsip menjauhi suap

Dalam asuransi syariah, nasabah dan perusahaan pengelola

harus menghindari praktik suap untuk segala transaksi. Praktik suap

hanya akan menguntungkan satu pihak sekaligus merugikan pihak

lainnya. Prinsip ini juga melarang adanya perjudian atau maisir.

Prinsip saling menanggung resiko berbeda dengan asuransi

konvensional yang menggunakan asas risk transfering, asuransi

syariah menggunakan asas risk sharing, dimana nasabah dan

perusahaan saling menanggung resiko. Seluruh nasabah bersama-

sama mengumpulkan dana secara sukarela. Dana tersebut

berbentuk premi yang diserahkan kepada perusahaan asuransi.

Dana tersebut dimasukkan dalam rekening tabarru’. Ketika suatu

hari salah satu nasabah mengalami musibah dan mendapatkan

resiko maka para peserta lah yang akan membayar klaim, dimana

dana klaim berasal dari tabarru’ (Abdullah, 2011:54).

Page 53: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

33

7. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari

transaksi-transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam

beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok

besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan

langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban

dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja

dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Pengertian laporan

keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja

keuangan dalah sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini

untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi

keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance),

dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat

keputusan ekonomis bagi para penggunanya (Hanafi dan Halim, 2009).

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil

usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan

laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan.

Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada

akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar

neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba

rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-

perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau

daftar laba yang ditahan (Harahap, 2013).

Page 54: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

34

Sebagai ringkasan, neraca menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca memperlihatkan efek

kumulatif keputusan sebelumnya dan mencakup laba atau rugi periode

sebelumnya. Laporan Operasi membandingkan pendapatan dan beban

untuk suatu periode tertentu, termasuk penghapusan dan alokasi. Laporan

ini menyediakan lebih banyak rincian tentang elemen yang membentuk

laba dan rugi bersih setelah pajak dan akhirnya menentukan nilai ekuitas

pemilik neraca. Kebalikan dari kedua laporan sebelumnya, laporan arus

dana adalah tinjauan dinamis yang menekankan perubahan bersih pada

perkiraan aktiva, kewajiban, dan kepemilikan dalam periode tertentu.

Laporan ini memungkinkan analis untuk melihat pola penggunaan dan

sumber dana yang dihasilkan dari keputusan manajemen mengenai

investasi, operasi dan pembelanjaan.

Laporan ini mengakui dan mengoreksi bahwa penghapusan dan

amortisasi aktiva yang diperoleh di masa lalu adalah catatan pembukuan

dan tidak mempengaruhi dana. Akhirnya laporan perubahan ekuitas

pemilik memberikan lebih banyak rincian mengenai perubahan perkiraan

kepemilikan seperti dicatat dalam neraca awal dan akhir. Pemakai laporan

keuangan adalah Investor, Karyawan, Pemberi Pinjaman, Pemasok dan

Kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.

8. Unsur Laporan Keuangan Asuransi Syariah

Menurut PSAK No.1 Revisi 2009 Laporan keuangan yang lengkap

terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a. Neraca

Page 55: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

35

b. Laporan Laba-Rugi

c. Laporan Perubahan Ekuitas

d. Laporan Arus Kas

Secara lengkap ada lima yang termasuk ke dalam unsur atau

komponen laporan keuangan yakni:

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan Perubahan Modal

d. Laporan Arus Kas

e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Kasmir, 2014:28)

9. Kinerja Keuangan

Memutuskan suatu badan usaha atau perusahaan memiliki kualitas

yang baik maka ada dua penilaian yang paling dominan yang dapat

dijadikan acuan untuk melihat badan usaha atau perusahaan tersebut telah

menjalankan suatu kaidah manajemen yang baik. Penilaian yang paling

dominan dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

performance) dan kinerja non keuangan (non financial performance).

Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki

perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan dan itu tercemin dari

informasi yang diperoleh pada balancesheet (neraca), income statement

(laporan laba rugi), dan cash flow statement (laporan arus kas) serta hal

yang turut mendukung sebagai penilaian financial performance (Fahmi,

2012).

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan- aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Page 56: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

36

Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi

standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau

GAAP (General Acepted Accounting Principle) (Fahmi, 2012). Telah

dijelaskan dalam firman Allah SWT, terkait dengan kegiatan kinerja pada

keadaan makluk dan pada dasarnya sebuah perusahaan itu dikerjakan oleh

manusia yang memiliki sikap kerja keras agar menjadikan keadaan apa

yang dikerjakan menjadi lebih baik.

10. Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja Keuangan

Kinerja Perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan

bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan

investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per

share). Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan

bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran

penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih (laba),

tergantung sebagian pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang

digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. Unsur

Penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut:

a. Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau

penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal. Macam-macam penghasilan adalah

penghasilan dari pekerjaan, penghasilan dari modal, dan

penghasilan dari usaha dan kegiatan lainnya.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

37

b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan

berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut

pembagian kepada penanam modal. Beban itu sendiri terjadi

karena dua sebab, yang pertama berasal dari cost yang sudah

expired (melampaui masanya) dan yang kedua karena penggunaan

maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian

tertentu atau utilitas. Misalnya penggunaan air (PDAM), Listrik,

telepon dan sebagainya (Harahap, 2013).

Perencanaan kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan

mengklarifikasi tujuan yang hendak dicapai organisasi terlebih dahulu.

Sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki, selanjutnya tujuan yang

sudah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut menjadi tujuan di tingkat

yang lebih rendah. Sementara itu, pengertian performance sering diartikan

sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna

lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga

bagaimana proses kerja berlangsung. Faktor yang mendorong kinerja

adalah perilaku. Perilaku adalah tentang bagaimana anda bertindak, dan

bukan tentang apa atau siapa anda. Perilaku adalah suatu cara dimana

seseorang bertindak atau melakukan. Efektifitas setiap tindakan

tergantung pada situasi. Kinerja yang efektif dalam pekerjaan adalah hasil

dari melakukan sesuatu hal yang benar pada waktu yang tepat, atau hal

yang benar untuk pekerjaan spesifik pada waktu yang spesifik (Harahap,

2013).

Page 58: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

38

Gambar 2.2

Bagan Konsep Analisis Kinerja Keuangan

Sesuai gambar 2.2 analisis kinerja keuangan yang dilakukan pada

dasarnya ialah untuk mengevaluasi kinerja di masa lalu, dengan

melakukan berbagai analisis. Sehingga diperoleh posisi keuangan

perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja

yang akan berlanjut dan berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap

kinerja dimasa-masa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap kinerja

perusahaan di masa mendatang, sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan

dapat dilakukan untuk mengambil berbagai keputusan-keputusan investasi

(termasuk kredit) yang harus dilakukan pada saat ini.

c. Return on Assets (ROA)

1) Pengertian Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini

paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan

keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA

mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk kemudian

Evaluasi Kinerja masa lalu

Prediksi

Evaluasi

Prospek masa

depan

Nilai saat ini

Page 59: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

39

diproyeksikan di masa yang akan datang. Asset atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang

diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing

yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva

perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup

perusahaan. Rasio laba bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah

bunga dan pajak (Brigham dan Houston, 2001).

Menurut (Horne dan Wachowicz, 2012) ROA

mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan

laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk

menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan. ROA

diperhitungkan dengan menggunakan rumus laba bersih

setelah pajak dibagi dengan total aktiva.

Sedangkan istilah ROA dengan Net Earning Power

Ratio (Rate of Return on Investment / ROI) yaitu

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.

Keuntungan neto yang beliau maksud adalah keuntungan

neto sesudah pajak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ROA

atau ROI dalam penelitian ini adalah mengukur

perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi beban

bunga dan pajak (Earning After Taxes/ EAT) yang

Page 60: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

40

dihasilkan dari kegiatan pokok perusahaan dengan total

aktiva (assets) yang dimiliki perusahaan untuk melakukan

aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan dinyatakan

dalam persentase.

2) Perhitungan Return on Assets

Pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung

dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia

untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva (Brigham

dan Houston, 2001).

ROA = Laba bersih

Total aktiva

Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja

perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat

pengembalian investasi semakin besar. Nilai ini

mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh

aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan

(Wild dan Halsey, 2005).

3) Kelebihan dan Kelemahan Return on Assets

Kelebihan ROA diantaranya sebagai berikut:

(a) ROA mudah dihitung dan dipahami.

(b) Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang

sensitive terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan

perusahaan.

(c) Manajemen menitikberatkan perhatiannya pada

perolehan laba yang maksimal.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

41

(d) Sebagai tolok ukur prestasi manajemen dalam

memanfaatkan assets yang dimiliki perusahaan untuk

memperoleh laba.

(e) Mendorong tercapainya tujuan perusahaan.

(f) Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan-

kebijakan manajemen.

Di samping beberapa kelebihan ROA di atas, ROA juga

mempunyai kelemahan di antaranya:

(a) Kurang mendorong manajemen untuk menambah

assets apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata

terlalu tinggi.

(b) Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka

pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga

cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang

lebih menguntungkan tetapi berakibat negatifdalam

jangka panjangnya (Wild dan Halsey, 2005).

11. Tingkat Efisiensi

a. Pengertian Efisiensi dan Konsep Efisiensi

Efisiensi yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan

(menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya)

mampu menjalankan tugas dengan tepat, dan cermat, berdaya guna,

bertepat guna. Konsep efisiensi berasal dari konsep mikroekonomi, yaitu

teori konsumen dan teori produsen. Sudut pandang teori konsumen

Page 62: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

42

mencoba untuk memaksimalkan kegunaan atau kepuasan individu,

sedangkan sudut pandang teori produsen mencoba untuk memaksimalkan

profit atau meminimalkan biaya. Dalam ilmu ekonomi, efisiensi berarti

efisiensi alokatif. Suatu perekonomian yang efisien adalah perekonomian

yang memproduksi apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan biaya

yang sekecil mungkin. Jika sistem mengalokasikan sumber daya untuk

memproduksi hal-hal yang tidak diinginkan oleh siapapun, maka sistem

itu tidak efisien (Ascarya dan Yumanita, 2008).

Efisiensi juga dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara

keluaran (output) dan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari

satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi

apabila mempergunakan jumlah unit input yang lebih sedikit bila

dibandingkan dengan jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan

lain untuk menghasilkan jumlah output yang lebih besar (Suseno, 2008).

Efisiensi juga bisa diartikan sebagai rasio antara input dan output. Ada

tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan input yang

sama dapat menghasilkan output yang lebih besar, input yang lebih kecil

dapat menghaslkan output yang lebih besar, dengan input yang lebih besar

dapat menghasilkan output yang lebih besar lagi (Atmawardhana, 2006).

Efisiensi sebuah perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu:

technical efficiency dan allocative efficiency. Technical efficiency

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat output

yang maksimum dengan menggunakan tingkat input tertentu. Technical

efficiency ini mengukur proses produksi dalam menghasilkan sejumlah

Page 63: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

43

output tertentu dengan menggunakan input seminimal mungkin. Dengan

kata lain, technical efficiency mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan

sejumlah input yang tersedia. Sedangkan allocative efficiency

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan

penggunaan inputnya dengan struktur harga dan teknologi tertentu.

Kombinasi antara technical efficiency dan allocative efficiency akan

menjadi economic efficiency (Suseno, 2008).

Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien secara ekonomi jika

dapat meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu

dengan tingkat teknologi yang umumnya digunakan serta harga pasar

yang berlaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi dapat

dikatakan efisien, jika output yang dihasilkan dapat ditingkatkan tanpa

meningkatkan input dan menurunkan output tertentu lainnya. Demikian

pula suatu organisasi dapat dikatakan efisien, jika input dapat diturunkan

tanpa menurunkan output yang dihasilkan maupun tanpa meningkatkan

input tertentu lainnya (Farrel, 1957).

Agama Islam telah memerintahkan pada umat manusia untuk

berlaku efisien dalam memanfaatkan sumberdaya dan harta bendanya, hal

ini telah dijelaskan dalam Al Qur’an: “Dan berikanlah kepada keluarga-

keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang

dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan

(hartamu) secara boros, Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah

saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada

Page 64: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

44

Tuhannya” (QS Al Isra 26-27). Berdasarkan ayat di atas telah dijelaskan

bahwasannya perilaku boros itu tidak dianjurkan dalam Islam, Jika

kandungan ayat tersebut diimplementasikan pada sebuah perusahaan

maka dapat dilihat dari kinerja efisiensi perusahaan tersebut untuk melihat

apakah sumber daya (input) dalam perusahaan itu sudah termanfaatkan

dengan optimal.

b. Pengukuran Efisiensi

Menurut (Farrel, 1957) Pengukuran efisiensi bisa dilakukan dengan tiga

pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan Rasio

Pendekatan rasio mengukur efisiensi dengan cara menghitung

perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan rasio

akan dinilai efisien yang tinggi jika memproduksi output yang

maksimal dengan input yang minimal.

Efficiency = Ouput / Input

Melihat pendekatan rasio sebagai “the most critical limitation of

the financial ratio is that they fail to consider the multiple input-

output”. Pendekatan rasio ini mempunyai kelemahan apabila terdapat

banyak input dan output yang dihitung, jika diperhitungkan serempak

maka akan menghasilkan banyak hasil perhitungan sehingga

menghasilkan asumsi yang tidak tegas (Muharam dan Purvitasari,

2007). Oleh karena itu pendekatan ini belum mampu menilai kinerja

lembaga keuangan secara menyeluruh.

Page 65: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

45

2) Pendekatan Regresi

Dalam mengukur efisiensi pendekatan ini menggunakan sebuah

model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat

input tertentu. Pesamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

Y = f X, X, X, X,………….X n 1 2 3 4

Dimana:

Y = output

X = input

Pedekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output.

Karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam

sebuah persamaan regresi (Farrel, 1957).

3) Pendekatan Frontier

Pendekatan frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu pendekatan frontier non parametric dapat diukur

dengan tes non parametric yaitu dengan menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) dan pendekatan frontier parametric.

Dapat diukur dengan tes parametric yaitu Stochastic Frontier Analysis

(SFA) dan Distribution Free Analysis (DFA). Persamaan perhitungan

menggunakan metode non-paramaterik dan parametrik yaitu sama-

sama menggunakan input dan output sebagai variabel (Farrel, 1957).

4) Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi

Terdapat 3 pendekatan yang lazim digunakan baik dalam metode

parametrik yaitu Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan Distribution

Free Analysis (DFA) maupun non-parametrik Data Envelopment

Page 66: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

46

Analysis (DEA) untuk mendefenisikan hubungan input dan output

dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan. Pendekatan yang

digunakan dalam mendefinisikan hubugan input dan output.

(a) Pendekatan Produksi

Dalam pendekatan ini bank atau lembaga keuangan lain

sebagai produser dari rekening tabungan dan kredit pinjaman.

Dengan demikian, definisi output pada pendekatan ini adalah

penjumlahan dari rekening-rekening tersebut. Sedangkan

inputnya adalah jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada

aktiva tetap dan material lainnya. Pendekatan ini lebih cocok

untuk mengevaluasi kinerja efisiensi untuk suatu cabang pada

suatu bank atau lembaga keuangan (Akhtar, 2018).

(b) Pendekatan Intermediasi

Pendekatan ini mendefenisikan bank ataupun

lembaga keuangan seperti industri asuransi sebagai

perantara, yang mengubah dan mentransfer aset-aset

keuangan, dari unit-unit yang kelebihan dana ke unit-unit

yang kekurangan dana. Output dalam pendekatan ini

diukur melalui kredit pinjaman, pendapatan premi, dan

investasi keuangan. Sedangkan inputnya adalah biaya

tenaga kerja dan modal serta pembayaran bunga pada

deposit (beban komisi). Pendekatan ini lebih tepat untuk

mengevaluasi kinerja efisiensi bank atau lembaga

keuangan sebagai lembaga intemediasi atau DMU.

Page 67: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

47

(c) Pendekatan Aset

Pendekatan ini merupakan pengembangan dari

pendekatan intermediasi, yaitu melihat fungsi primer

sebuah bank atau lembaga keuangan sebagai pencipta

kredit pinjaman. Sehingga output dari pendekatan ini

adalah kemampuan perbankan dalam menanamkan dana

dalam bentuk kredit, surat-surat berharga, dan alternatif

aset lainnya. Sedangkan inputnya adalah harga tenaga

kerja, harga dana, dan harga fisik modal.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Pendekatan Intermediasi. Menurut Berger dan

Humphrey, menyatakan bahwa pendekatan intermediasi

merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk

mengevaluasi kinerja lembaga keuagan secara umum

karena karakteristik lembaga keuangan sebagai financial

intermediation yang menghimpun dana dari surplus unit

dan menyalurkan kepada deficit unit (Akhtar, 2018).

12. Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

a. Pengertian Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi harus memenuhi

ketentuan tingkat solvabilitas paling sedikit 100% (seratus persen), dan

jika belum memenuhi akan diberikan kesempatan melakukan penyesuaian

dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi ketentuan tingkat

solvabilitas. Keputusan Menteri Keuangan No. 504/KMK.06/2004

Page 68: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

48

tentang Kesehatan Keuangan, bagi perusahaan asuransi yang berbentuk

Badan Hukum Bukan Perseroan Terbatas. Jadi, ditinjau dari segi hukum

Pemerintah telah memberikan payung hukum untuk melindungi

kepentingan nasabah perusahaan asuransi dengan menetapkan Risk Based

Capital.

Dengan demikian, diharapkan perusahaan asuransi memiliki

kekuatan modal yang cukup dan menghindarkan resiko merugikan

nasabahnya dalam hal terjadi masalah atau kerugian sebagai akibat dari

deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Ketentuan kesehatan

keuangan perusahaan asuransi tercantum di dalam UU No.2 tahun 2004

pada pasal 11 ayat 1 menyatakan bahwa, pembinaan dan pengawasan

terhadap usaha perasuransian juga meliputi kesehatan keuangan

perusahaan asuransi yang terdiri atas:

1) Batas Tingkat solvabilitas

2) Retensi Sendiri

3) Reasuransi

4) Investasi

5) Cadangan Teknis dan

6) Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan kesehatan

keuangan. Pemerintah sudah menentukan salah satu tolok ukur

kesehatan asuransi (bukan satu-satunya) yaitu melalui mekanime

RBC (Risk Based Capital). Kalau angka RBC-nya besar, ini

berarti perusahaan tersebut dinilai dalam kondisi baik. Tetapi kita

tidak boleh terpaku semata-mata dengan angka RBC. Sebab, bisa

Page 69: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

49

pula terjadi perusahaan besar yang sedang melakukan ekspansi

besar-besaran seperti membuka banyak kantor cabang, maka

angka RBC-nya pasti akan kecil. Sebaliknya, ada perusahaan

asuransi yang kecil tetapi tidak pernah melakukan ekspansi, maka

angka RBC-nya mungkin jauh lebih besar. Jadi, angka RBC tidak

bisa dijadikan sebagai satu-satunya ukuran, apakah perusahaan

asuransi itu sehat atau tidak.

b. Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi untuk melihat

kesehatan keuangan perusahaan asuransi indikator yang kita butuhkan

adalah:

1) Risk Based Capital (RBC)

Untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan

asuransi dapat dilihat dari Risk Based Capital Rasio (RBC), yang

merupakan rasio perbandingan antara jumlah asset perusahaan

dengan jumlah total klaim asuransi (prudentialinsurance.com).

Berikut ini pengertian Risk Based Capital Menurut Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 63 Tahun 2004 menyatakan bahwa

“Rasio kesehatan Risk Based Capital adalah suatu ukuran yang

menginformasikan tingkat keamanan financial atau kesehatan

suatu perusahaan asuransi yang harus dipenuhi oleh perusahaan

asuransi kerugian sebesar 120%. Semakin besar rasio kesehatan

Risk Based Capital sebuah perusahaan asuransi, semakin sehat

kondisi finansial perusahaan tersebut.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

50

Pengertian Risk Based Capital menurut (Ludovicus, 2006)

menyatakan bahwa Departemen keuangan telah mengeluarkan

peraturan baru dalam menghitung tingkat solvabilitas perusahaan

asuransi berdasarkan metode Risk Based Capital. Risk based

capital adalah modal minimum yang harus disediakan oleh setiap

perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi untuk menutup

setiap kemungkinan kegagalan pengelolaan asset dan berbagai

resiko lainnya. Risk Based Capital adalah suatu ukuran yang

menginformasikan tingkat keamanan finansial atau kesehatan

suatu perusahaan asuransi.

Semakin besar rasio kesehatan Risk Based Capital sebuah

perusahaan asuransi, maka semakin sehat kondisi finansial

perusahaan tersebut. Risk Based Capital suatu perusahaan asuransi

juga modal yang harus dijaminkan oleh perusahaan asuransi

kepada pemerintah untuk menjamin ketersediaan dana untuk

pembayaran klaim asuransi, jumlah dana yang harus dijaminkan

ini menurut Departemen Keuangan. Minimal adalah 120%

persentase ini dihitung dari jumlah beban klaim terutama dalam

kejadian perusahaan bersangkutan bangkrut atau collapse

(Ludovicus, 2006).

Jika pada dunia perbankan dikenal ada istilah CAR

(Capital Adequacy Ratio), maka dalam dunia asuransi ada juga

istilah Solvency margin (Risk Based Capital atau Batas tingkat

Solvabilitas). Untuk menilai suatu perusahaan asuransi tersebut

Page 71: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

51

sehat atau tidak, salah satu indikatornya adalah tingkat

solvabilitas, dimana semakin besar tingkat solvabilitas suatu

perusahaan asuransi berarti semakin baik (Ludovicus: 2006).

Pemerintah sebagai badan pengatur (regulator)

mewajibkan setiap perusahaan asuransi untuk menyampaikan

informasi mengenai tingkat solvabilitas perusahaan dengan

menggunakan metode Risk Based Capital (RBC). Perhitungan

Risk Based Capital ini digunakan oleh pemerintah sebagai tolak

ukur dalam membuat peraturan mengenai tingkat solvabilitas pada

perusahaan asuransi.

Semua perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi

wajib memiliki tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) minimal

120% dari risiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi

dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban atau serendahnya-

rendahnya mencapai angka 100% sehingga dapat diberi

kesempatan untuk melakukan penyesuaian dan meningkatkan

batas solvabilitasnya dalam jangka waktu tertentu. Peraturan

tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Pasal

2. Risk Based Capital dapat menunjukkan kriteria bahwa

perusahaan tersebut dalam keadaan sehat dan terjamin atau tidak.

Terkadang ukuran Risk Based Capital yang telah memenuhi

standarnya sering dijadikan salah satu alat promosi untuk menarik

Page 72: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

52

minat masyarakat agar membeli polisnya. Perusahaan asuransi di

Indonesia wajib melaporkan rasio solvabilitas mereka ke

Pemerintah secara berkala, biasanya kuartalan. Dan ketentuan

minimum yang ditetapkan sekarang bagi rasio tersebut adalah

120%, Jadi sebuah perusahaan asuransi harus memiliki tingkat

RBC minimal sebesar 120%.

Dan semakin tinggi RBC sebuah perusahaan asuransi,

maka bisa dikatakan bahwa perusahaan asuransi tersebut semakin

baik dan sehat. Sama halnya dengan salah satu perusahaan

asuransi yang baru-baru ini mengeluarkan laporan keuangan

tahunannya yang didalamnya juga menjelaskan bahwa RBC

perusahaan tersebut sudah mencapai 1000% lebih. Risk Based

Capital adalah salah satu metode pengukuran Batas Tingkat

Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang dalam

mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi

untuk memastikan pemenuhan kewajiban Asuransi dan Reasuransi

dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal perusahaan sesuai

dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengelola

kekayaan dan kewajibannya.

Alat penilaian kesehatan keuangan asuransi dilihat dari

aspek permodalannya adalah rasio tingkat solvabilitas. Sebagai

upaya agar industri asuransi kuat dan mengikuti perkembangan

peraturan internasional, pemerintah RI melalui SK. Menteri

Keuangan Nomor 481/KMK.071/1999 menetapkan standar tingkat

Page 73: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

53

solvabilitas perusahaan asuransi berdasarkan perhitungan Risk

Based Capital (RBC) atau rasio antara risiko yang ditanggung dan

modal sebesar 120% (seratus dua puluh persen). Artinya adalah:

Modal minimum perusahaan asuransi adalah 120% x total risiko

portofolio usaha yang dihadapi, yaitu risiko portofolio aset, risiko

valas dan risiko operasional. Modal dalam hal ini adalah bukan

ekuitas yang dicatat di neraca perusahaan, oleh karena tidak semua

aset diakui dalam perhitungan RBC, sementara kewajiban 100%

diakui, Sebenarnya dengan batasan ini, seluruh perusahaan

asuransi tentunya otomatis akan menyesuaikan portofolio

usahanya sesuai dengan kapasitas permodalannya. Diharapkan

dengan menerapkan metode RBC ini dapat:

(1) Mendorong industri asuransi terus meningkatkan kemampuan

manajemen risiko

(2) Memperkenalkan teknik penilaian risiko secara lebih

komprehensif

(3) Mendorong market discipline melalui penyempurnaan aspek

transparansi informasi keuangan

(4) Konvergensi antara regulatory dan economic capital

(5) Meningkatkan kualitas pengawasan dan

(6) Memperluas kesetaraan dalam persaingan antar asuransi

dengan menciptakan level playing field sesuai standar

internasional

Page 74: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

54

Rumusan tingkat solvabilitas yang diukur dengan menggunakan

metode RBC adalah sbb:

1) Kekayaan yang diperkenankan xxxxx

2) Kewajiban xxxxx –

3) Solvency Margin xxxxx

4) Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) xxxx –

5) Kelebihan/kekurangan tingkat solvabilitas (C-D) xxxxx

6) Rasio Pencapaian RBC (C:D) xxx %

Risk Based Capital dihitung oleh setiap perusahaan

asuransi sesuai dengan standar atau ketentuan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada Keputusan DJLK No.2

Kep/5314/LK/2004 tentang Pedoman Perhitungan Batas Tingkat

Solvabilitas yang menjelaskan bahwa: “Batas Tingkat Solvabilitas

Minimum adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang

ditetapkan, yaitu sebesar jumlah dana yang digunakan untuk

menutup risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari

deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban dari komponen-

komponen. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum disebut juga Risk

Based Capital”.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2004.

Rumus perhitungan Risk Based Capital sebagai berikut:

Risk Based Capital = Tingkat Solvabilitas

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum

Page 75: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

55

Keterangan:

Risk Based Capital: salah satu metode pengukuran Batas

Tingkat Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang undang

dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan

asuransi untuk memastikan pemenuhan kewajiban Asuransi dan

Reasuransi dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal

perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan

dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.

Tingkat Solvabilitas: untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Batas Tingkat Solvabilitas

Minimum (BTSM) = suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas

yang ditetapkan, yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan untuk

menutup risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari

deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.

c. Faktor-faktor Risk Based Capital

Dengan adanya UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian, penerapan perhitungan tingkat solvabilitas menjadi

semakin bersifat konservatif. Faktor-faktor yang menentukan tingkat

solvabilitas perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

1) Besar kecilnya aktiva yang diperkenankan (Admitted Assets)

yang di miliki oleh perusahaan asuransi tersebut, Dalam dunia

asuransi kita mengenal istilah aktiva yangdi perkenankan dan

aktiva yang tidak diperkenankan.

Page 76: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

56

2) Besar kecilnya kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan

asuransi yang bersangkutan, Semakin besar kewajiban yang

dimiliki maka akan semakin menurunkan tingkat solvabilitas

perusahaan asuransi yang bersangkutan.

3) Besar kecilnya modal yang disetor oleh perusahaan asuransi

yang bersangkutan (Ludovicus: 2006).

13. Risiko Likuiditas

Pengertian risiko menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang penerapan

manajemen risiko bagi BUS dan UUS adalah potensi kerugian akibat terjadinya

suatu peristiwa tertentu. Dapat diartikan risiko adalah suatu kemungkinan yang

dapat timbul dari kegiatan usaha yang dapat berdampak kerugian usaha yang

berlangsung.

Islamic Financial Service Board (IFSB) mendefinisikan risiko likuiditas

adalah sebagai potensi kerugian yang dapat dialami oleh bank Islam karena

ketidakmampuannya memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo atau

ketidakmampuan bank Islam dalam mendanai peningkatan asetnya dengan biaya

yang relatif murah dan tanpa adanya kerugian yang berarti yang diderita.

Sementara itu, BI melalui PBI Nomor 13/23/PBI/2011 mendefinisikan risiko

likuiditas seabagai risiko akibat ketidakmampuan bank memenuhi liabilitasnya

yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau aset likuid berkualitas

tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan keuangan bank.

Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa likuiditas bagi

institusi perbankan lebih kompleks dibandingkan lembaga keuangan. Risiko

likuiditas, adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban

Page 77: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

57

yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau aset likuid berkualitas

tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan

bank lainnya.

Risiko Likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul karena

ketidakmampuan BPR dalam memenuhi kewajibannya yang telah jatuh waktu,

dan manajemen terpaksa meminjam dengan bunga tinggi, di atas suku bunga

normal yang sedang berlaku di pasar uang. Risiko Likuiditas muncul karena

sulitnya untuk memprediksi secara tepat posisi iikuditas bank, karena banyaknya

faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas bank. Misalnya, sebuah BPR

memiliki dana pihak ketiga yang berjangka waktu rata-rata satu bulan, dan

menempatkan dana itu dalam bentuk kredit berjangka waktu 5 tahun. Karena

banyaknya faktor-faktor berpengaruh, manajemen BPR kesulitan untuk

memprediksi secara tepat berapa banyak deposito yang akan diperpanjang, dan

berapa banyak yang akan dicairkan, sehingga bila suatu ketika terjadi penarikan

deposito dalam jumlah besar pada waktu yang bersamaan, maka BPR akan

mengalami risiko likuiditas.

a. Leverage Risk

Menurut (Mehari dan Tilahun, 2013) perusahaan asuransi bisa

berhasil dengan mengambil risiko leverage yang wajar atau bisa menjadi

bangkrut jika risikonya beresiko lepas kendali. Namun demikian bukti

empiris lebih mendukung pandangan bahwa risiko leverage mengurangi

kinerja perusahaan. Ini adalah rasio keuangan yang menunjukkan

persentase aset perusahaan yang dibiayai dengan utang. Leverage diukur

sebagai total kewajiban terhadap total aset.

Page 78: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

58

Dalam penelitian ini rasio total kewajiban terhadap total aset diambil

sebagai variabel independen.

Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang

merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber

pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa

disebut dengan leverage. “the use of debt, called leverage,can greatly

affect the level and degree of change is the common earning”, artinya

penggunaan hutang, disebut penggungkit, sangat dapat memengaruhi

tingkat derajat dan tingkat perubahaan pendapatan saham. Selain itu,

leverage sebagai “the degree of firmborrowing”, artinya leverage sebagai

tingkat pinjaman perusahaan.

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan leverage adalah suatu tingkat

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva dan atau dana yang

mempunyai beban tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimisasi kekayaan pemilik

perusahaan. Permasalahan leverage akan selalu dihadapi oleh perusahaan,

bila perusahaan tersebut menanggung sejumlah beban atau biaya, baik

biaya tetap operasi maupun biaya finansial. Biaya tetap operasi

merupakan beban atau biaya tetap yang harus diperhitungkan sebagai

akibat dari fungsi pelaksanaan investasi, sedangkan biaya finansial

merupakan beban atau biaya yang harus diperhitungkan sebagai akibat

dari pelaksanaan fungsi pendanaan. Jadi, beban atau biaya tetap

sebenarnya merupakan risiko yang harus ditanggung perusahaan dalam

Page 79: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

59

pelaksanaan keputusan-keputusan keuangan. Besar kecilnya risiko

tersebut perlu diketahui agar dapat diantisipasi dengan meningkatkan

volume kegiatan usaha.

Menurut (Arthur et al., 2010) pengertian financial leverage

(leverage keuangan) pembiayaan sebagian dari aset perusahan dengan

surat berharga yang mempunyai tingkat bunga yang tetap (terbatas)

dengan mengharapkan peningkatan yang luar biasa pada pendanaan bagi

pemegang saham. Dilihat dari pengertian di atas leverage keuangan

dimiliki perusahaan karena adanya penggunaan modal atau dana yang

memiliki beban tetap dalam pembiayaan perusahaan. Besar kecilnya

leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of financial leverage).

DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan

tertentu dari EBIT.

Makin besar DFL nya, maka makin besar risiko finansial

perusahaan tersebut. Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi

adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih

besar risiko finansial adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada

para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk

mendapatkan pendanaan melalui utang. Pemegang saham akan

menghadapi risiko bisnis yaitu ketidakpastian yang inheren pada proyeksi

laba operasi masa depan. Jika perusahaan menggunakan utang, maka hal

ini akan mengonsentrasikan risiko bisnis pada pemegang saham biasa.

Konsentrasi risiko bisnis ini terjadi karena para pemegang saham yang

Page 80: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

60

menerima pembayaran bunga secara tetap, sama sekali tidak menanggung

risiko bisnis (Arthur et al., 2010).

Pada penelitian terdahulu telah dibuktikan bahwa penggunaan

utang ternyata menjadi bermanfaat karena dapat mengurangi besarnya

pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Penggunaan utang tidak

selamanya merugikan perusahaan maupun pemegang saham selama

proporsinya tidak melebihi batas tertentu. Perusahaan yang menggunakan

utang adalah perusahaan yang mempunyai financial leverage. Semakin

besar proporsi utang yang dipergunakan oleh perusahaan, pemilik modal

sendiri akan menanggung risiko yang semakin besar. Karena itu semakin

tinggi financial leverage, semakin tinggi beta equity. Leverage

didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi dengan

total aktiva. Variabel ini mempunyai hubungan positif dengan beta

(Lasisi, 2018).

b. Beban Klaim

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang pedoman umum

asuransi syariah, klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh

perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian atau kesepakatan dalam akad.

Oleh karena itu, penting bagi pengelolaan asuransi syariah untuk mengatasi

klaim secara efisien. Pada semua perusahaan asuransi, termasuk yang

berdasarkan konsep takaful, sebenarnya tidak ada alasan untuk

memperlambat penyelesaian klaim yang diajukan oleh tertanggung. Tindakan

memperlambat ini tidak boleh dilakukan, karena klaim adalah suatu proses

yang telah diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

61

Yang lebih penting, bahwa klaim adalah hak peserta dan dananya diambil

dari tabarru’ semua peserta. Karena itu wajib bagi pengelola untuk

melakukan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien. Secara umum

prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum) hampir sama, baik pada

asuransi syariah maupun konvensional. Yang membedakan dari masing-

masing perusahaan adalah kecepatan dan kejujuran dalam menilai suatu

klaim. Teori menyatakan bahwa beban merupakan pengurang pendapatan

untuk memperoleh laba. Ini berarti jika beban klaim rendah, laba yang

diperoleh akan tinggi dan jika beban tinggi maka laba yang akan diperoleh

rendah (Nafarin, 2009).

Menurut (Ketut, 2009) rasio klaim adalah sesuatu yang sangat spesifik

untuk bisnis asuransi. Hutang klaim adalah persentase dari pendapatan

premium. Ini juga dikenal sebagai rasio kerugian klaim, rasio klaim

mengukur jumlah klaim dalam suatu periode dan membagi itu dengan premi

yang diterima untuk periode yang sama. Asuransi adalah bisnis mengelola

risiko likuiditas dan penting untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang

klaim yang terjadi perbandingan. Jika nilainya lebih tinggi dari yang

diharapkan atau norma yang ditetapkan, maka penyelidikan lebih lanjut

diperlukan untuk mencari tahu mengapa itu terjadi. Penting untuk

menyelidiki apakah ada ancaman penipuan asuransi. Jika rasio lebih rendah

dari yang diharapkan, itu bisa menunjukkan produk yang tidak relevan atau

kesulitan dalam mengklaim, mungkin mempengaruhi kepuasan pelanggan,

dan jelas membutuhkan lebih banyak penyelidikan.

Page 82: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

62

Klaim adalah pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada

penanggung untuk mendapatkan haknya berupa pertanggungan atas kerugian

berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat”. Dengan kata lain klaim

adalah: Proses pengajuan oleh peserta untuk mendapatkan uang

pertanggungan setelah tertanggung melaksanakan seluruh kewajibannya

kepada penanggung yaitu berupa penyelesaian pembayaran premi sesuai

dengan kesepakatan sebelumnya. Pembayaran klaim pada asuransi syariah

diambil dari dana tabarru semua peserta. Perusahaan sebagai mudharib wajib

menyelasaikan proses klaim secara cepat, tepat, dan efisien sesuai dengan

amanah yang diterimanya.

Dalam menyelesaikan klaim berupa kerusakan atau kerugian, perusahaan

asuransi syariah mengacu pada akad kondisi dan kesepakatan yang tertulis

dalam polis, yaitu dengan dua pilihan, pertama, akan mengganti dengan uang

tunai dan kedua dengan memperbaiki atau membangun ulang obyek yang

mengalami kerusakan. Prosedur penyelesaian klaim baik asuransi kerugian

syariah maupun konvensional hampir sama, kecuali dalam hal kecepatan dan

kejujuran dalam menilai klaim. Prosedurnya adalah:

a. pemberitahuan klaim

b. bukti klaim kerugian

c. penyelidikan

d. penyelesaian klaim

Klaim dalam asuransi umum syariah merupakan kegiatan

memberikan santunan kepada peserta yang sedang mengalami musibah.

Klaim merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh pihak tertanggung

Page 83: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

63

kepada pihak penanggung atas haknya berupa pertanggungan pada

kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah disepakati. Seperti

perjanjian diawal, pembayaran klaim atas pihak tertanggung diambil dari

dana tabarru’ semua peserta. Pihak penanggung atau perusahaan asuransi

syariah sebagai mudharib harus menyelesaikan proses klaim secara cepat,

tepat dan efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya. Perusahaan

asuransi (pihak penanggung) wajib menyelesaikan proses klaim secara

cepat, tepat dam efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya

(Emmanuel, 2018).

Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut: Artinya: “Hai orang-

orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul

(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat

yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”(Q.S Al-Anfaal:

27). Menjelaskan bahwa Allah memerintahkan manusia yang beriman

untuk amanah terhadap hal yang sudah diamanahkan kepadanya. Sebagai

perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah, sudah seharusnya perusahaan

asuransi jiwa syariah mengedepankan ajaran-ajaran islam dan

menjalankan operasional sesuai syariah. Salah satunya yakni dengan

bertanggungjawab pada amanah yang sudah dipercayakan oleh peserta

asuransi jiwa syariah. Bukan hanya bertanggungjawab pada investasi

yang akan menimbulkan keuntungan pada perusahaan tetapi juga

bertanggungjawab pada penyelesaian klaim peserta.

Menurut (Abdullah, 2006) kerugian sendiri dapat digolongkan

menjadi tiga, yakni kerugian seluruhnya (total loss), kerugian sebagian

Page 84: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

64

(partial loss) dan kerugian pihak ketiga. Dalam menyelesaikan klaim

kerusakan atau kerugian, perusahaan asuransi mengacu pada akad kondisi

dan kesepakatan yang sudah dituliskan dalam polis. Terdapat dua pilihan

penyelesaian klaim, pertama perusahaan asuransi mengganti dengan uang

tunai dan yang kedua perusahaan asuransi memperbaiki atau membangun

ulang objek yang mengalami kerusakan. Prosedur dalam penyelesaian

klaim baik asuransi syariah maupun asuransi konvensional tidak jauh

berbeda. Prosedurnya antara lain pemberitahuan klaim, bukti klaim

kerugian, penyelidikan dan penyelesaian klaim.

14. Hasil Investasi

Menurut (Arif, 2012) investasi keuangan menurut syariah dapat

berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, di mana

kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu

produk atau aset maupun usaha jasa. Sedangkan menurut (Gitman, 2003)

suatu portofolio adalah kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk

tujuan mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama dari

pembentukan suatu portofolio adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil

yang optimal dengan resiko yang minimal Hasil investasi tersebut

diperoleh dari penanaman modal dengan melakukan diversifikasi

portofolio untuk mendapatkan perolehan bagi hasil yang optimum. Hasil

investasi memegang peranan penting bagi pendapatan perusahaan

asuransi Syariah. Oleh karena itu, agar sebuah bisnis sukses dan dapat

menghasilkan untung, hendaklah bisnis itu didasarkan pada keputusan

yang sehat, bijaksana, dan hati-hati.

Page 85: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

65

Menurut (Sula, 2004) hasil yang akan dicapai dengan pengambilan

keputusan yang sehat akan ini akan nyata dan tahan lama. Pada asuransi

jiwa syariah keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi yang

dilakukan melalui instrumen investasi yang dibenarkan syar’i, dilakukan

bagi hasil sesuai sistem bagi hasil yang diperjanjikan. Besarnya bagi hasil

tergantung kondisi perusahaan, semakin sehat dan besar profit yang

diperoleh perusahaan asuransi, semakin besar pula porsi bagi hasil yang

diberikan kepada peserta. Ini berarti semakin besar premi yang diterima

perusahaan asuransi, semakin besar pula dana yang dapat diinvestasikan

sehingga diperoleh hasil investasi yang besar, dimana semakin besar hasil

investasi maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.

Investasi keuangan syariah dapat berkaitan dengan kegiatan

perdagangan atau kegiatan usaha, di mana kegiatan usaha dapat berbentuk

usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun usaha jasa.

Namun, investasi keuangan menurut syariah harus terkait secara langsung

dengan suatu asset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan

manfaat, karena hanya atas manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasil.

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang yang sesuai dengan

syariah Islam. Hasil investasi merupakan sebuah hasil dari dana yang

telah terkumpul dari investasi yang didalamnya terdapat keuntungan dan

keuntungan tersebut dibagi kepada pihak tertanggung dan pihak yang

menanggung. Keuntungan (Profit) yang dihasilkan oleh perusahaan

Page 86: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

66

asuransi dari hasil investasi dana nasabah harus dibagi sesuai dengan akad

yang disepakati antara kedua belah pihak, maka realita pembagian

keuntungan juga harus mengacu pada ketentuan tersebut (Rodoni dan Ali,

2010).

Investasi dalam perusahaan asuransi jiwa pada agen, baik dalam

bentuk pelatihan yang intensif maupun komisi yang layak, merupakan

faktor yang lebih dominan dalam menentukan kesuksesan sebuah

perusahaan asuransi jiwa dalam rencana peningkatan premi brutonya.

Prinsip di dalam kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan dalam

asuransi syariah adalah berbagai usaha bisnis yang dilakukan pemilik

modal kepada pihak pengusaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik

usaha secara maksimal agar mendapat keuntungan tertentu. Adapun

prinsip dan landasan secara syar‘i investasi yang perlu diperhatikan oleh

pelaku bisnis asuransi syariah adalah memiliki prinsip bahwa perusahaan

selaku pemegang amanah (Mudharib) yang dipercayakan oleh pemilik

dana (Shahibul maal) harus melakukan kegiatan investasi setelah

mendapat persetujuan secara syar‘i dari dewan pengawas syariah terhadap

dana yang telah berhasil dihimpun dari premi peserta (Ade, 2012).

Menurut (Reynaldi dan Treesje, 2017) investasi keuangan menurut

syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha,

di mana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan

suatu produk atau aset maupun usaha jasa. Pada prinsipnya, kegiatan

pembiayaan dan investasi keuangan dalam asuransi syariah adalah

kegiatan yang dilakukan oleh pemilik modal (investor) terhadap

Page 87: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

67

pengusaha atau pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik

usaha dalam melakukan kegiatan usahanya.

Sekiranya investasi tersebut dilakukan dalam bentuk penyertaan

modal dalam sebuah perusahaan, maka pihak asuransi harus mengetahui

bahwa perusahaan tersebut tidak memperjualbelikan barang-barang yang

diharamkan. Oleh karena itu, tujuan utama dari kebijakan investasi dalam

suatu perusahaan adalah untuk implementasi rencana program yang

dibuat agar dapat mencapai return positif, dengan probabilitas paling

tinggi dari aset yang tersedia untuk diinvestasikan.

Portofolio adalah kumpulan bentuk investasi terpadu yang

bertujuan untuk mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama

portofolio investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian yang

tinggi dengan tingkat risiko yang kecil untuk memenuhi kewajiban baik

kepada pemegang polis maupun untuk pertumbuhan perusahaan.

Menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa dipoles dari seluruh

kekayaan yang dimiliki perusahaan. Karena itu dipergunakan angka laba

setelah pajak dan rata-rata kekayaan perusahaan (Sula, 2004).

Premi yang terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa

mencapai jumlah milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting

bagi perusahaan asuransi untuk melakukan investasi atas aset-aset yang

ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Sebagian besar

perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk menutupi

kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung.

Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui

Page 88: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

68

berbagai instrumen portofolio yang dianggap dapat memberikan return on

investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta batasan

yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor 424 tahun 2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan

asuransi dan perusahaan reasuransi. Perusahaan asuransi harus

menyeimbangkan strategi investasinya dengan regulasi yang telah ada.

15. Pendapatan Premi

Pertumbuhan Premi adalah variabel keuangan penting lainnya

yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi. Oleh karena

itu pertumbuhan dalam premi perusahaan telah beralasan telah

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi dan ini telah sering

dipelajari. Pertumbuhan premi yang diukur dengan perubahan persentase

dalam total aset atau kadang-kadang sebagai persentase perubahan dalam

premi perusahaan asuransi. Tingkat pertumbuhan premi mengukur tingkat

penetrasi pasar. Premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang

dibayarkan oleh peserta yang terdiri dari Dana Tabungan dan Tabarru’

kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

Dana tabungan adalah titipan dari peserta asuransi syariah (life

insurance) dan akan mendapat alokasi bagi hasil (al-mudharabah) dari

pendapatan investasi bersih yang diperoleh setiap tahun. Sedangkan

Tabarru’ adalah derma atau dana kebajikan yang diberikan dan

diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-waktu akan dipergunakan

untuk membayar klaim atau manfaat asuransi (life maupun general

insurance). Unsur tabarru’ pada asuransi jiwa, perhitungannya diambil

Page 89: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

69

dari tabel mortalitas (harapan hidup) yang besarnya tergantung pada usia

dan masa perjanjian (Sula, 2004).

Premi (kontribusi) pada asuransi syariah disebut juga net premium

karena hanya terdiri dari mortalitas (harapan hidup) dan didalamnya tidak

terdapat unsur loading (komisi agen, biaya administrasi, dan lain-lain).

Dan tidak mengandung unsur bunga sebagaimana pada asuransi

konvensional. Namun, karena pertimbangan pasar (market) dan

kondisisosial masyarakat, dimana tidak mungkin di Indonesia yang saat

ini asuransi syariah belum dikenal, tidak menggunakan tenaga agen

(agency system), maka beberapa perusahaan asuransi masih mendapat izin

dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk menggunakan biaya loading

dalam jumlah tertentu dari premi tahun pertama, dengan syarat

penggunaan biaya loading ini diketahui oleh peserta asuransi (Sula,

2004).

Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seseorang

pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya

perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi.

Sedangkan pengertian premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana

yang dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas dana tabungan dan dana

tabarru. Berikut ini penjelasan dari kutipan diatas:

1. Dana tabungan adalah: “dana titipan dari peserta asuransi syariah dan

akan mendapat alokasi bagi hasil (mudharabah) dari pendapatan investasi

bersih yang diperoleh setiap tahun”. Dana tabungan beserta alokasi bagi

hasil akan dikembalikan kepada peserta apabila peserta yang

Page 90: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

70

bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim nilai tunai maupun

klaim manfaat asuransi.

2. Dana tabarru adalah: “derma atau dana kebajikan yang diberikan dan

diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-waktu akan dipergunakan

untuk membayar klaim atau manfaat asuransi”.

Premi merupakan faktor yang penting dalam asuransi baik bagi

penanggung maupun bagi tertanggung, premi juga bisa disebut dengan

istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqh muamalah disebut al-

musahamah. Kontribusi (al-musahamah) dalam perjanjian asuransi

syariah adalah pertimbangan keuangan (al-iwad) dari bagian peserta yang

merupakan kewajiban yang muncul dari perjanjian antara peserta dengan

pengelola. Dalam himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI edisi

revisi tahun 2006 dijelaskan bahwa premi adalah kewajiban peserta

asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada PT Asuransi sesuai

dengan kesepakatan dalam akad.

Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan premi resmi dari

penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun.

Pendapatan ini merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba

perusahaan asuransi. Oleh karena itu, penetapan premi mempunyai

peranan yang penting dalam strategi perusahaan. Tarif premi yang

ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh jumlah

risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut untuk polis

yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara konsisten salah menilai

Page 91: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

71

risiko yang akan ditanggung, maka premi yang ditetapkan tidak akan

cukup untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan.

Pendapatan premi bersumber dari pembayaran yang wajib

dilakukan oleh setiap peserta pada asuransi jiwa syariah yang dilakukan

secara teratur kepada perusahaan asuransi jiwa syariah yang bersangkutan

sesuai kesepakatan dalam akad. Teori menyatakan bahwa semakin tinggi

usia dan semakin panjang masa perjanjian, maka semakin besar pula nilai

tabarru’ nya. Ini berarti jika premi yang diterima perusahaan asuransi dari

peserta asuransi besar maka, dana yang dapat diinvestasikan juga semakin

besar (Lasisi, 2018).

Nilai Premi asuransi atau biaya berasuransi merupakan prasyarat

adanya perjanjian asuransi, karena tanpa adanya premi tidak akan ada

asuransi. Pada umumnya premi asuransi dibayar dimuka namun biasanya

diberikan tenggang waktu pembayaran untuk itu dibutuhkan premi yang

seimbang, premi yang seimbang. Untuk memastikan biaya pembayaran

premi tertanggung seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang

dialihkannya kepada penanggung. Nilai premi yang harus dibayarkan

tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarif premi dikalikan dengan nilai

pertanggungan.

Page 92: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

72

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

1.Tuning Pratiwi

(2018)

Universitas Islam

Negeri Sunan

Gunung Djati

Bandung

Pengaruh Risk

based capital (RBC)

dan jumlah

investasi terhadap

pertumbuhan laba

bersih perusahaan

pada PT Asuransi

AIA Syariah

Uji

asumsi

klasik,

analisis

deskriptif,

analisis

asosiatif,

analisis

komparati

f

Risk Based Capital (RBC) dan

Jumlah Investasi memiliki

pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap Laba

Bersih.

X:

Risk Based

Capital

Jumlah

Investasi

Y:

Pertumbuhan

laba bersih

2.Saleh Sitompul

(2018)

Universitas

Sumatera Utara

Pengaruh ukuran

perusahaan,

kebijakan

pendanaan, Risk

based capital

(RBC),

pertumbuhan premi

netto dan laba

perusahaan terhadap

nilai perusahaan

pada perusahaan

Asuransi yang

terdaftar di BEI

Regresi

Linier

Berganda

Secara simultan ukuran

perusahaan,kebijakan

pendanaan, risk based capital,

pertumbuhan premi netto dan

laba perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan, Secara parsial,

hanya ukuran perusahaan dan

laba perusahaan yang

berpengaruh ariable signifikan

terhadap nilai perusahaan.

X:

Ukuran

perusahaan

Kebijakan

pendanaan

Risk Based

Capital

Pertumbuhan

premi netto

Laba

perusahaan

Y:

Nilai

perusahaan

3. Vina Mazwini Uji 1. Selama priode penelitian,

rata-rata tingkat efisiensi

Efisiensi dan

Pertumbuhan

Page 93: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

73

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

(2018)

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Analisis Efisiensi

dan pertumbuhan

Asuransi Jiwa

Syariah di

Indonesia

Validitas,

Uji

Realibilita

s

Uji

Hipotesis

Asuransi Jiwa Syariah

mengalami fluktuasi selama

priode penelitian, dalam

penelitian ini untuk asuransi

jiwa syariah di Indonesia

kurang efisiensi hal ini

disebabkan karena tingkat

premi yang tinggi serta

kurangnya minat para nasabah

asuransi.

2. Hasil analisis pengaruh

dengan metode Partial Least

Square, baik variabel input

(total aset dan biaya komisi)

maupun variabel output

(kontribusi bruto dan

pendapatan investasi) terdapat

pengaruh terhadap tingkat

pertumbuhan asuransi Syariah.

Asuransi

4.Nurfareza Rindra

Prehantoro (2018)

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta

Analisis Efisiensi

perusahaan asuransi

jiwa syariah dengan

metode Data

Envelopment

Analysis (DEA)

periode 2015 - 2016

Efisiensi

dengan

metode

Data

Envelopm

ent

Analysis

(DEA)

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hanya

Perusahaan Asuransi Jiwa

Syari’ah Al-Amin yang telah

mencapai efisiensi 100 persen

selama tahun 2015-2016.

Sedangkan perusahaan yang

lain belum mencapai efisiensi.

Hasil analisis dari variabel

input dan variabel output

terhadap efisiensi perusahaan

asuransi jiwa syaria’ah tersebut

dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam

merumuskan implikasi

kebijakan untuk perusahaan

asuransi jiwa syari’ah agar

dapat lebih efisien.

Variabel

yang

digunakan

adalah

variabel

input yang

terdiri dari

Total Aset,

Beban

Komisi dan

Beban

Administrasi

serta variabel

output yang

terdiri dari

Kontribusi

Bruto dan

Dana

Tabarru’.

5. Trispa Juwita

(2017) Institut

Agama Islam

Uji

Stasioneri

tas Uji

Asumsi

Variabel premi berpengaruh

negatif signifikan terhadap

laba, Dan variabel investasi

berpengaruh positif signifikan

X:

Premi,

Klaim,

Page 94: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

74

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

Negeri (IAIN)

Salatiga

Analisis pengaruh

premi, klaim,

investasi dan

surplus

underwriting

terhadap

pertumbuhan laba

pada industri

asuransi syariah

tahun 2012 - 2016

klasik, uji

F dan uji t

terhadap laba. Investasi,

Surplus

Underwriting

Y:

Pertumbuhan

Laba

6. Salsabila Nur

Hanifah (2017)

Universitas Islam

Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Pengaruh Premi,

Klaim, Hasil

Investasi dan Hasil

Underwritting

terhadap tingkat

laba pada

perusahaan

Asuransi Umum

Syariah

Uji F dan

Uji t

Premi, klaim, hasil investasi,

hasil underwriting secara

simultan berpengaruh terhadap

tingkat laba sedangkan secara

parsial (uji t) hanya variable

premi dan klaim yang

berpengaruh positif signifikan

terhadap laba.

X:

Premi, Klaim

Hasil

Investasi,

Hasil

Underwriting

Y:

Tingkat Laba

7. Ida Ayu Ita

Permata Sastri

(2017) Universitas

Pendidikan

Indonesia

Pengaruh

Pertumbuhan premi,

hasil underwriting,

hasil investasi, dan

Risk Based Capital

terhadap Laba

Perusahaan

Asuransi (Studi

Uji

asumsi

klasik dan

Analisis

regresi

berganda

Pertumbuhanpremi

berpengaruh positif signifikan

terhadap laba asuransi, dimana

jika terjadi peningkatan

pendapatan premi maka laba

asuransi juga akan meningkat.

X:

Pertumbuhan

Premi, Hasil

Underwriting

Hasil

Investasi,

Risk Based

Capital

Y:

Laba

Perusahaan

Page 95: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

75

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

Empiris pada

Perusahan Asuransi

yang Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia periode

2011-2015),

8.Esnitingtyas

Kusuma Safitri

(2017)

Analisis Rasio

Kesehatan

Keuangan Dana

Tabarru’ yang

mempengaruhi

Profitabilitas pada

Asuransi Syariah di

Indonesia (Periode

2012 – 2014)

Analisis

regresi:

data panel

1. Rasio likuiditas tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas

2.Rasio perimbangan investasi

dengan

kewajiban tidak berpengaruh

signifikan

3. Rasio pendapatan investasi

neto tidak

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas

4. Rasio beban klaim tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas pada

5. Rasio perubahan dana

tabarru’ tidak

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas

6. Rasio Risk Based Capital

(RBC) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap

Profitabilitas,

X:

Rasio

Likuiditas

Rasio

perimbangan

investasi

Rasio

pendapatan

investasi neto

Rasio beban

klaim

Rasio

perubahan

dana

tabarru’

Rasio Risk

Based

Capital

(RBC

Y:

Profitabilitas

9. Idhana Fauziah

(2017) Universitas

Islam Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Analisis isu klaim,

surplus

underwriting,

kredibilitas pelaku

industri, dan

kredibilitas

Uji

instrumen,

Uji

asumsi

klasik,

analisis

regresi

berganda,

uji

hipotesis

Terdapat pengaruh positif

signifikan antara variabel

klaim, variabel surplus,

variabel kredibilitas terhadap

minat nasabah (masyarakat

muslim dan non muslim).

Sedangkan terdapat pengaruh

negatif signifikan antara

variable kredibilitas pelaku

industry terhadap minat

nasabah (masyarakat muslim

X: Isu klaim,

Surplus

Underwriting

, Kredibilitas,

Pelaku

Industri,

Kredibilitas

perusahaan

Y:Minat

masyarakat

muslim dan

Page 96: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

76

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

perusahaan terhadap

minat masyarakat

muslim dan non-

muslim untuk

menggunakan

produk asuransi

syariah

dan non muslim).

non-muslim

untuk

menggunaka

n produk

asuransi

syariah

10. Zumrotul

Khasanah (2017)

Universitas Islam

Negeri Walisongo

Semarang

Pengaruh ukuran

perusahaan, tingkat

solvabilitas dan

likuiditas terhadap

profitabilitas

Asuransi Jiwa

Syariah Al Amin

Uji

asumsi

klasik,

koefisien

determina

si, analisis

regresi

linier

berganda,

uji

hipotesis

Melihat dari hasil t hitung:

Variabel ukuran perusahaaan

(X1) mempunyai pengaruh

yang tidak signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan.

Variabel solvabilitas (X2)

mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan.

Variabel likuiditas (X3)

mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan.

Sedangkan melihat dari f

hitung: Variabel ukuran

perusahaaan (X1), solvabilitas

(X2) dan likuiditas (X3) secara

bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas

perusahaan.

X:

Ukuran

perusahaan

Solvabilitas

Likuiditas

Y:

Profitabilitas

11. Dede Rahayu

(2017) UIN Raden

Fatah Palembang

Pengaruh Risk

based capital

terhadap

profitabilitas

Asuransi Syariah

(studi pada

perusahaan asuransi

yang terdaftar di

AASI)

Model

regresi

sederhana

dan uji

hipotesis

Risk Based Capital tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas yang

diukur dari ROA.

Risk Based Capital (RBC)

berpengaruh secara parsial

namun tidak signifikan

terhadap Profitabilitas yang

diukur dari ROE.

X:

Risk based

capital

Y:

Profitabilitas

Page 97: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

77

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

12. Estiningtyas

Kusuma Safitri

(2017)

Universitas

Airlangga

Pengaruh rasio

kesehatan keuangan

dana Tabarru’

terhadap

profitabilitas pada

perusahaan

Asuransi Syariah di

Indonesia periode

2012 – 2014

Analisis

regresi

data panel

dengan

Eviews,

hipotesis

Uji t,

koefisien

determina

si,

Pendekata

n yang

digunakan

dalam

penelitian

ini adalah

FEM

(Fixed

Effect

Model)

1. Rasio likuiditas tidak

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas pada

perusahaan asuransi syariah

2. Rasio perimbangan investasi

dengan

kewajiban tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan

asuransi syariah

3.Rasio pendapatan investasi

neto tidak

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas pada perusahaan

asuransi syariah

4. Rasio beban klaim tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas pada

perusahaan asuransi syariah

5. Rasio perubahan dana

tabarru’ tidak

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas pada perusahaan

asuransi syariah

6. Rasio Risk Based Capital

(RBC)

memiliki pengaruh yang

signifikan

terhadap profitabilitas pada

perusahaan asuransi syariah

X:

Rasio

kesehatan

keuangan

dana

Tabarru’

Y:

Profitabilitas

13. Ratih Setyati

Oktavinia (2017)

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Analisis Efisiensi

dan pengaruhnya

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan: studi

Metode

regresi

data panel

dengan

software

Eviews 8,

Hasil perhitungan DEA ini

menunjukkan tingkat efisiensi

rata – rata perusahaan Asuransi

Syariah sebesar 0,881 atau

sebesar 88%.

Terdapat 9 perusahaan, hasil

dari regresi data panel

pengaruh yang positif dan

signifikan, Semakin

Variabel

input yaitu

aset,

pembayaran

klaim dan

beban dan

variable

ouput

diantarnya

kontribusi

Page 98: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

78

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

pada perusahaan

asuransi Indonesia

menggunakan

metode DEA

perusahaan mendekati tingkat

efisiensi 100%, maka akan

diikuti oleh peningkatan

kinerja keuangan yang

dihitung melalui ROA, ROE,

dan ROI.

bruto dan

pendapatan,

Kinerja

keuangan

yang

digunakan

ialah

profitabilitas

yang

dihitung

melalui rasio

ROA ROE

dan ROI

14. Reinisa Diah

Risani (2017)

Politeknik Negeri

Bandung

Analisis efisiensi

Asuransi Jiwa

Syariah di

Indonesia dengan

pendekatan Data

Envelopment

Analysis (DEA)

periode 2012 -2015

Alat

analisis

Data

Envelopm

ent

Analysis

(DEA)

model

Variable

Return to

Scale

(VRS)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata skor efisiensi 9

perusahaan asuransi jiwa

syariah dari tahun 2012-2015

mengalami peningkatan

walaupun terjadi sedikit

penurunan pada tahun 2015.

Dengan

pendekatan

produksi dan

orientasi

output,

Variabel

input

meliputi

modal

(I1),beban

komisi (I2),

beban umum

dan

administrasi

(I3), beban

pemasaran

(I4) dan

ariable

output yaitu

premi bruto

(O1),

15.Elviana

Hasibuan (2017)

Universitas

Sumatera Utara

Analisis

perbandingan

efisiensi asuransi

Metode

Data

Envelopm

ent

Analysis

(DEA)

dengan

pendekata

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya

perbedaan tingkat efisiensi

antara Asuransi Syariah dan

Asuransi Konvensional. Dari

hasil tersebut disimpulkan

bahwa asuransi yang lebih

efisien adalah Asuransi

Variabel

input yang

digunakan

Modal, Biaya

Tenaga

Kerja, dan

Beban

Komisi,

Page 99: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

79

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

syariah dan asuransi

konvensional di

Indonesia dengan

metode Data

Envelopment

Analysis

n

intermedi

asi,

Konvensional.

Sementara

variabel

outputnya

adalah Premi

dan

Pendapatan

Investasi

16. Fitriyani (2017)

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Analisis efisiensi

asuransi syariah di

Indonesia tahun

2014 – 2016 dengan

metode Data

Envelopment

Analysis (DEA) dan

faktor – faktor yang

mempengaruhinya

Regresi

data panel

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa selama periode

penelitian, ada empat asuransi

yang belum efisien yaitu

Asuransi Central Asia,

Asuransi Staco Mandiri,

Asuransi Umum Mega dan

Asuransi Sunlife, Sementara

itu.

ROA tidak berpengaruh

terhadap efisiensi asuransi

syariah metode DEA, DER

berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi asuransi

syariah.

Efisiensi

menggunaka

n metode

Data

Envelopment

Analysis

(DEA) dan

faktor –

faktor yang

mempengaru

hinya

17. Agung Ali

(2016)

Institut Pertanian

Bogor

Pengaruh premi,

klaim, hasil

investasi, dan

underwriting

terhadap laba

Asuransi Jiwa (studi

kasus PT Asuransi

Syariah Mubarakah)

Analisis

regresi

berganda

Berdasarkan analisis regresi

berganda menggunakan

MINITAB versi 14 dapat

diketahui bahwa alat terpenting

yang paling efektif dalam

peningkatan laba perusahaan

asuransi jiwa syariah diperoleh

dari hasil underwriting dan

hasil investasi,

Untuk saat ini variabel premi

dan klaim memberikan nilai

negatif dalam persamaan

regresi karena variabel tersebut

tidaklah memberikan kontibusi

positif terhadap laba.

X:

Premi

Klaim

Hasil

Investasi

Underwriting

Y:

Laba

18. Febrinda Eka

Damayanti (2016)

Universitas

Airlangga

Regresi

data

panel, uji

parsial (t-

Kontribusi peserta, klaim, dan

hasil investasi secara bersama

– sama atau simultan

berpengaruh signifikan

X:

Kontribusi

peserta

Page 100: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

80

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

Pengaruh kontribusi

peserta, klaim, dan

hasil investasi

terhadap surplus

underwriting

Asuransi Umum

Syariah di

Indonesia

test), uji

simultan

(f-test),

analisis

koefisien

determina

si

terhadap surplus underwriting.

Sedangkan kontribusi peserta

secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan, variable

klaim berpengaruh negatif dan

signifikan, dan variable hasil

investasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap surplus

underwriting.

Klaim

Hasil

Investasi

Y:

Surplus

Underwriting

19. Jurnal Ai Fitri

Nurlatifah & Sepky

Mardian

(2016) Sekolah

Tinggi Ekonomi

Islam

Kinerja Keuangan

Perusahaan

Asuransi Syariah di

Indonesia: Surplus

On Contribution

Regresi

data panel

dengan

tingkat

signifikan

si

5% (0,05),

Hasil analisis data menunjukan

bahwa model yang tepat

digunakan dalam penelitian ini

adalah Fixed Effect Model

(FEM).Secara simultan

keenam variabel tersebut

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan baik

yang diukur oleh SOC.

Secara parsial, size (0,0000)

memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

(SOC), sedangkan leverage

(0,0167) dan volume of capital

(0,0000) berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan

(SOC), Variabel liquidity

(0,8552), tangibility (0,5513)

dan loss ratio (0,9861) tidak

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

keuangan (SOC).

X:

Faktor Size

Leverage

Liquidity

Tangibility

Volume Of

Capital

Loss Ratio

Y:

Kinerja

Keuangan

20. Cynthia Fadila

Suud (2016)

Universitas

Lampung

Pengaruh

underwriting dan

solvabilitas

terhadap laba

perusahaan

Statistik

deskriptif,

uji asumsi

klasik,

analisis

regresi,

pengujian

hipotesis

Variabel underwriting

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap laba,

Dan variabel solvabilitas

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap laba.

X:

Underwriting

, Solvabilitas

Y:

Laba

Page 101: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

81

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

Reansuransi

21. Ori Barlian

Pamungkas (2016)

Universitas

Lampung

Pengaruh rasio Risk

based capital,

likuiditas, dan

agent’s balance to

surplus terhadap

harga saham

perusahaan

Asuransi yang

terdaftar di BEI

tahun 2008 -2015

Statistik

deskriptif,

uji asumsi

klasik,

regresi

linier

berganda,

pengujian

hipotesis

Berdasarkan hasil uji statistik

F dapat disimpulkan bahwa

semua variabel independen

yaitu rasio risk based capital

(X1), rasio likuiditas (X2), dan

rasio agent’s balance to

surplus (X3) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap

variabel dependen yaitu harga

saham perusahaan asuransi

tahun 2008-2015.

Berdasarkan hasil uji statistik t

dapat disimpulkan bahwa dari

tiga variabel independen yang

digunakan yaitu rasio risk

based capital (X1), rasio

likuiditas (X2), dan rasio

agent’s balance to surplus

(X3) secara individual hanya

rasio risk based capital yang

berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

yaitu harga saham perusahaan

asuransi tahun 2008-2015.

X:

Risk based

capital,

Likuiditas,

Agent’s

balance to

surplus

Y:

Harga saham

22. Benarda (2016)

Institut Pertanian

Bogor

Tingkat efisiensi

industri Asuransi

Jiwa Syariah

menggunakan

Pendekatan Two

Stage Data

Envelopment

Analysis

DEA

(Data

Envelopm

ent

Analisis),

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa rata-rata

hasil analisis DEA untuk

seluruh DMU (Decision

Making Unit) belum efisien,

baik efisiensi secara ekonomis

(overall technical) atau CRS

dengan skor 0,693116,

efisiensi secara teknik (pure

technical) atau VRS dengan

skor 0,776011, dan skor

efisiensi untuk efisiensi secara

skala sebesar 0,884275, dari

rata-rata score efisiensi.

Sedangkan pada analisis

tingkat ke dua (Analisis Tobit)

Tingkat

efisiensi

industri

Asuransi

Jiwa Syariah

menggunaka

n Pendekatan

Two Stage

Data

Envelopment

Analysis

Page 102: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

82

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

menunjukan bahwa rasio

tingkat solvabilitas dana

tabarru’ memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap

efisiensi teknis dan skala,

Rasio tingkat solvabilitas dana

perusahaan memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap

efisiensi ekonomis dan skala.

23. Rifki Santoso

Budiarjo (2015)

Universitas Negeri

Yogyakarta

Pengaruh tingkat

kesehatan keuangan

perusahaan

Asuransi terhadap

peningkatan

pendapatan premi

(studi kaksus

perusahaan asuransi

di Bursa Efek

Indonesia tahun

2010 -2013)

Uji

asumsi

klasik, uji

hipotesis

Risk Based Capital

berpengaruh positif terhadap

Peningkatan Pendapatan

Premi, Rasio Investasi tidak

berpengaruh positif terhadap

Peningkatan Pendapatan

Premi, Rasio Klaim

berpengaruh positif terhadap

Pendapatan Premi.

Pertumbuhan Premi tidak

berpengaruh positif terhadap

Peningkatan Pendapatan

Premi, Sedangkan Risk Based

Capital, Rasio Investasi, Rasio

Klaim, dan Pertumbuhan

Premi mempunyai pengaruh

positif secara simultan

terhadap Peningkatan

Pendapatan Premi.

X:

Tingkat

kesehatan

keuangan

Y:

Peningkatan

pendapatan

premi

24. Ardio Dipta

Aprilino (2014)

Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi

Perbanas

Analisis pengaruh

solvabilitas dan

underwriting

terhadap

profitabilitas

perusahaan

Asuransi Kerugian

Statisitik

deskriptif

dan uji

asumsi

klasik

Variabel solvabilitas secara

parsial berpengaruh tidak

positif terhadap variabel

profitabilitas atau berpengaruh

negative signifikan terhadap

variabel profitabilitas.

X:

Solvabilitas

Underwriting

Y:

Profitabilitas

Page 103: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

83

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

25. Clara (2013)

Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi

Perbanas Surabaya

Pengaruh Leverage,

likuiditas, umur,

dan size terhadap

Return on Asset

perusahaan

Asuransi Go public

yang terdaftar di

BEI

Uji

Asumsi

klasik

Pertama leverage, likuiditas,

umur, dan size secara simultan

mempunyai pengaruh terhadap

return on asset perusahaan

asuransi yang terdaftar di BEI.

Kedua leverage yang diukur

dengan DER berpengaruh

secara parsial terhadap return

on asset perusahaan asuransi

yang terdaftar di BEI.

Ketiga, likuiditas, umur, dan

size secara parsial mempunyai

pengaruh positif terhadap

return on asset perusahaan

asuransi yang terdaftar di BEI.

X:

Leverage

Likuiditas

Umur

Size

Y:

ROA

26. Abd Ghofar

(2012) Universitas

Islam Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Pengaruh premi,

klaim, investasi dan

profitabilitas

terhadap

pertumbuhan aset

pada perusahaan

Asuransi Syariah di

Indonesia

Analisis

statistik

deskriptif,

uji asumsi

klasik, uji

hipotesis

Variabel premi tidak

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

pertumbuhan aset, Variabel

klaim berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan aset.

Variabel investasi dan Variabel

profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan aset

X:

Premi

Klaim

Investasi

Profitabilitas

Y:

Pertumbuhan

Aset

27. Rina Dhaniati

(2011) Universitas

Gunadarma

Analisis pengaruh

RBC, Rasio

underwriting, rasio

hasil investasi, rasio

penerimaan premi,

dan rasio beban

klaim terhadap laba

perusahaan asuransi

Uji

asumsi

klasik,

koefisien

determina

si, analisis

regresi

linier

berganda,

uji

hipotesis

Secara parsial, RBC

berpengaruh positif terhadap

jumlah laba, rasio underwriting

tidak berpengaruh terhadap

jumlah laba, rasio hasil

investasi berpengaruh positif

terhadap jumlah laba.

Rasio penerimaan premi

berpengaruh positif terhadap

jumlah laba, dan rasio beban

klaim berpengaruh negatif

X:

Risk Based

Capital

Underwriting

Hasil

Investasi

Penerimaan

Premi

Page 104: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

84

Peneliti

(1)

Model

Analisis

(2)

Hasil Peneliti

(3)

Variabel

yang diteliti

(4)

terhadap jumlah laba.

Secara simultan RBC,

underwriting, hasil investasi,

penerimaan premi, dan beban

klaim bersama-sama

berpengaruh terhadap laba.

Beban klaim

Y:

Laba

Page 105: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

85

C. Kerangka Pemikiran

Variabel Independen:

Pertumbuhan Premi

Hasil Investasi

Leverage

Claim Loss Ratio

Tingkat dengan Nilai

Risk Based Capital

Tingkat Efisiensi

Variabel Dependen:

Return On Asset

Model Estimasi Data Panel

Common Effect

Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Model Yang Terpilih

Uji Asumsi Klasik

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Page 106: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

86

D. Keterkaitan Antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen

1. Keterkaitan Pertumbuhan Premi dengan Kinerja Keuangan

Pertumbuhan Premi adalah variabel keuangan penting lainnya yang

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi. Oleh karena itu

pertumbuhan dalam premi perusahaan telah beralasan telah mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan asuransi dan ini telah sering dipelajari.

Pertumbuhan premi yang diukur dengan perubahan persentase dalam total

aset atau kadang-kadang sebagai persentase perubahan dalam premi

perusahaan asuransi, Tingkat pertumbuhan premi mengukur tingkat penetrasi

pasar (Sula, 2004).

Pendapatan premi pada asuransi syariah adalah pendapatan premi asuransi

yang diperoleh melalui penjualan produk dan jasa asuransi ke peserta

asuransi. Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan premi resmi dari

penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun.

Pendapatan ini merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba

perusahaan asuransi. Oleh karena itu, penetapan premi mempunyai peranan

yang penting dalam strategi perusahaan. Tarif premi yang ditetapkan oleh

perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh jumlah risiko yang akan

ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut untuk polis yang diterbitkan

(Lasisi, 2018).

Jika perusahaan asuransi secara konsisten salah menilai risiko yang akan

ditanggung, maka premi yang ditetapkan tidak akan cukup untuk membayar

klaim dan manfaat yang dijanjikan. Namun tidak didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Juwita (2017) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan

Page 107: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

87

premi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Sedangkan pertumbuhan premi berpengaruh signifikan positif terhadap

kinerja keuangan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salsabila

(2017) dan Ayu (2017) yang menyatakan bahwa pertumbuhan premi

memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan

penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H1: Pertumbuhan Premi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah,

2. Keterkaitan Hasil Investasi dengan Kinerja Keuangan

Menurut (Anshori, 2013) Investasi keuangan menurut syariah dapat

berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, di mana kegiatan

usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset

maupun usaha jasa Suatu portofolio adalah kumpulan bentuk investasi yang

terpadu untuk tujuan mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama dari

pembentukan suatu portofolio adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil yang

optimal dengan resiko yang minimal. Hasil investasi tersebut diperoleh dari

penanaman modal dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk

mendapatkan perolehan bagi hasil yang optimum. Hasil investasi memegang

peranan penting bagi pendapatan perusahaan asuransi syariah. Oleh karena

itu, agar sebuah bisnis sukses dan dapat menghasilkan untung, hendaklah

bisnis itu didasarkan pada keputusan yang sehat, bijaksana, dan hati-hati.

Menurut (Sula, 2004) Hasil yang akan dicapai dengan pengambilan

keputusan yang sehat akan ini akan nyata dan tahan lama. Pada asuransi jiwa

syariah keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi yang dilakukan

Page 108: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

88

melalui instrumen investasi yang dibenarkan syar’i, dilakukan bagi hasil

sesuai sistem bagi hasil yang diperjanjikan. Besarnya bagi hasil tergantung

kondisi perusahaan, semakin sehat dan besar profit yang diperoleh

perusahaan asuransi, semakin besar pula porsi bagi hasil yang diberikan

kepada peserta.

Ini berarti semakin besar premi yang diterima perusahaan asuransi,

semakin besar pula dana yang dapat diinvestasikan sehingga diperoleh hasil

investasi yang besar, dimana semakin besar hasil investasi maka semakin

besar pula laba yang diperoleh perusahaan. Dalam penelitian lain yang

dilakukan oleh Supiyanto (2015) dan Juwita (2017) yang menyatakan bahwa

Hasil Investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H2: Hasil Investasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah.

3. Keterkaitan Leverage dengan Kinerja Keuangan

Menurut (Mehari dan Tilahun, 2013) Perusahaan asuransi bisa berhasil

dengan mengambil risiko leverage yang wajar atau bisa menjadi bangkrut jika

risikonya beresiko lepas kendali. Namun demikian bukti empiris lebih

mendukung pandangan bahwa risiko leverage mengurangi kinerja

perusahaan. Ini adalah rasio keuangan yang menunjukkan persentase aset

perusahaan yang dibiayai dengan utang. Leverage diukur sebagai total

kewajiban terhadap total aset. Dalam penelitian ini rasio total kewajiban

terhadap total aset diambil sebagai variabel independen.

Penggunaan utang ternyata menjadi bermanfaat karena dapat mengurangi

besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Penggunaan utang

Page 109: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

89

tidak selamanya merugikan perusahaan maupun pemegang saham selama

proporsinya tidak melebihi batas tertentu. Perusahaan yang menggunakan

utang adalah perusahaan yang mempunyai financial leverage, Semakin besar

proporsi utang yang dipergunakan oleh perusahaan, pemilik modal sendiri

akan menanggung risiko yang semakin besar.

Karena itu semakin tinggi financial leverage, semakin tinggi beta equity.

Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi

dengan total aktiva. Variabel ini mempunyai hubungan positif dengan beta.

Namun tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2016) yang

menunjukkan bahwa Leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan. Sedangkan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Clara (2013) yang menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh terhadap

kinerja keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis

sebagai berikut:

H3: Leverage berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Asuransi Syariah

4. Keterkaitan Claim Loss Ratio dengan Kinerja Keuangan

Menurut (Ketut, 2009) Rasio klaim adalah sesuatu yang sangat spesifik

untuk bisnis asuransi. Hutang klaim adalah persentase dari pendapatan

premium. Ini juga dikenal sebagai rasio kerugian klaim. Rasio klaim

mengukur jumlah klaim dalam suatu periode dan membagi itu dengan premi

yang diterima untuk periode yang sama. Menurut (Emmanuel, 2018) Asuransi

adalah bisnis mengelola risiko likuiditas dan penting untuk memiliki

pemahaman menyeluruh tentang klaim yang terjadi perbandingan.

Page 110: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

90

Jika nilainya lebih tinggi dari yang diharapkan atau norma yang

ditetapkan. maka penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mencari tahu

mengapa itu terjadi. Penting untuk menyelidiki apakah ada ancaman penipuan

asuransi. Jika rasio lebih rendah dari yang diharapkan, itu bisa menunjukkan

produk yang tidak relevan atau kesulitan dalam mengklaim, mungkin

mempengaruhi kepuasan pelanggan, dan jelas membutuhkan lebih banyak

penyelidikan.

Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum) hampir

sama, baik pada asuransi syariah maupun konvensional. Yang membedakan

dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan kejujuran dalam

menilai suatu klaim. Teori menyatakan bahwa beban merupakan pengurang

pendapatan untuk memperoleh laba. (Nafarin, 2009) Ini berarti jika beban

klaim rendah, laba yang diperoleh akan tinggi dan jika beban tinggi maka

laba yang akan diperoleh rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2017) yang menunjukkan bahwa

Claim Loss Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fauziah (2017) dan Eka (2016) yang menyatakan bahwa Claim Loss Ratio

memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan

penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H4: Claim Loss Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah

Page 111: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

91

5. Keterkaitan Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital dengan

Kinerja Keuangan

Risk Based Capital menyatakan bahwa Departemen keuangan telah

mengeluarkan peraturan baru dalam menghitung tingkat solvabilitas

perusahaan asuransi berdasarkan metode Risk Based Capital. Risk based

capital adalah modal minimum yangharus disediakan oleh setiap perusahaan

asuransi atau perusahaan reasuransi untuk menutup setiap kemungkinan

kegagalan pengelolaan asset dan berbagai risiko lainnya. Perusahaan asuransi

di Indonesia wajib melaporkan rasio solvabilitas mereka ke Pemerintah secara

berkala, biasanya kuartalan. Dan ketentuan minimum yang ditetapkan

sekarang bagi rasio tersebut adalah 120%. Jadi sebuah perusahaan asuransi

harus memiliki tingkat RBC minimal sebesar 120%. Dan semakin tinggi RBC

sebuah perusahaan asuransi, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan asuransi

tersebut semakin baik dan sehat.

Sama halnya dengan salah satu perusahaan asuransi yang baru-baru ini

mengeluarkan laporan keuangan tahunannya yang didalamnya juga

menjelaskan bahwa RBC perusahaan tersebut sudah mencapai 1000% lebih.

Risk Based Capital adalah salah satu metode pengukuran Batas Tingkat

Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang dalam mengukur tingkat

kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi untuk memastikan

pemenuhan kewajiban Asuransi dan Reasuransi dengan mengetahui besarnya

kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi

perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya (Ludovicus, 2006).

Page 112: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

92

Namun tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2018)

dan Rahayu (2017) yang menunjukkan bahwa Tingkat Kesehatan dengan

Nilai Risk Based Capital tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sitompul (2018) menyatakan bahwa Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Kinerja

Keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai

berikut:

H5: Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah

6. Keterkaitan Tingkat Efisiensi dengan Kinerja Keuangan

Menurut (Suseno, 2008) efisiensi juga dapat didefenisikan sebagai

perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input), atau jumlah yang

dihasilkan dari satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat

dikatakan efisiensi apabila mempergunakan jumlah unit input yang lebih

sedikit bila dibandingkan dengan jumlah unit input yang dipergunakan

perusahaan lain untuk menghasilkan jumlah output yang lebih besar.

Menurut (Atmawardhana, 2006) efisiensi juga bisa diartikan sebagai rasio

antara input dan output. Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu

apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar,

input yang lebih kecil dapat menghaslkan output yang lebih besar, dengan

input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar lagi.

Dalam pendekatan ini bank atau lembaga keuangan lain sebagai produser dari

rekening tabungan dan kredit pinjaman.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

93

Dengan demikian, definisi output pada pendekatan ini adalah

penjumlahan dari rekening-rekening tersebut. Sedangkan inputnya adalah

jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada aktiva tetap dan material

lainnya. Pendekatan ini lebih cocok untuk mengevaluasi kinerja efisiensi

untuk suatu cabang pada suatu bank atau lembaga keuangan. Oleh karena itu

dapat dimungkinkan bahwa kinerja perusahaan juga semakin meningkat. Hal

tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfareza (2018) dan

Diah (2017) yang menyatakan bahwa tingkat efisiensi memiliki pengaruh

signifikan positif terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas

maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H6: Tingkat Efisiensi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi Syariah

Page 114: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

94

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan

kuantitatif, yang merupakan suatu proses untuk menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif analitik, yaitu menggambarkan suatu kondisi atau fenomena

tertentu, tidak memilah- milah faktor atau variabel tertentu serta menganalisis

hasil dari laporan keuangan yang ada. Adapun sifat dari penelitian ini

termasuk kedalam kategori penelitian komparatif (comparative research),

yaitu penelitian yang bersifat membandingkan (Kasiram, 2008).

B. Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang dibutuhkan peneliti adalah laporan keuangan perusahaan

asuransi syariah di Indonesia tahun 2013 – 2017

2. Jenis Data

Sumber data adalah sumber dari mana data diperoleh. Adapun sumber

data dalam penelitian ini adalah terdiri dari sumber data primer dan sumber

data sekunder serta data cross section dan time series.

a. Sumber Data Primer

Menurut (Sekaran, 2011) data primer adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi secara

langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang

bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.

Page 115: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

94

Data yang dikemukakan atau yang digambarkan sendiri oleh orang atau

pihak yang terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan

perusahaan asuransi syariah di Indonesia. yaitu dari:

1) Para Manajer Utama Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

2) Para Karyawan atau pegawai yang bertugas dalam penyusunan

laporan keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

3) Dokumentasi laporan keuangan Neraca, Laporan Laba atau

Rugi dan Laporan Arus kas pada Perusahaan Asuransi Syariah di

Indonesia periode 2013 - 2017

4) Dokumentasi perkembangan persentase laba Perusahaan

Asuransi Syariah di Indonesia pada tahun atau periode 2013 -

2017

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan

disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh

berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data

dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder yang digunakan

peneliti adalah laporan keuangan tahunan (annual report) yang berupa

laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan penutupan tahunan

untuk perusahaan asuransi syariah di Indonesia tahun 2013-2017 yang

diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan dan website resmi

perusahaan asuransi syariah terkait.

1) Sumber Data Cross Section

Data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a

Page 116: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

95

point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada

waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan

kuesioner.

2) Sumber Data Time Series

Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat

perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama periode

tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam

bahan pokok penduduk (Sekaran, 2011).

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

penulis untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini adalah

kepustakaan (library research), dalam penelitian ini. Data yang digunakan

merupakan data-data sekunder yang diperoleh melalui situs dan website resmi

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan website atau situs resmi perusahaan

asuransi syariah di Indonesia. Yaitu berupa informasi perusahaan-perusahaan

asuransi syariah di Indonesia dan laporan keuangan yang terdiri dari rasio-

rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut selama

periode 2013-2017 (Sekaran, 2011).

D. Populasi dan Sampel

Menurut (Sugiyono, 2005) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari objek

Page 117: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

96

penelitian yaitu, keseluruhan perusahaan asuransi umum serta unit syariah

dan perusahaan asuransi jiwa serta unit syariah yang telah terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) serta

memiliki kelengkapan data dalam Laporan Keuangan setiap tahunnya (tahun

2013-2017) yang berjumlah 58 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian

dalam penelitian ini adalah perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia yang

tergolong efektif dalam mempertahankan kinerja keuangannya melalui

instrumen keuangan lindung nilai pada tahun 2013-2017 dengan kriteria-

kriteria tertentu. Penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu dalam

penelitian disebut sebagai teknik penarikan sampel dengan metode purposive

sampling.

Tabel 3.1

Penentuan sampel berdasarkan kriteria

Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah

Perusahaan yang termasuk

perusahaan Asuransi Syariah di

Indonesia dengan periode 2013-2017

58

Tidak memenuhi kriteria 1: Asuransi

syariah yang tidak mempublikasikan

laporan keuangan publikasi tahunan

dari tahun 2013-2017

5

Tidak memenuhi kriteria 2: Asuransi

syariah yang tidak lengkap

mempublikasikan laporan keuangan

publikasi tahunan dari tahun 2013-

2017

19

Yang dapat dijadikan sampel 34

Page 118: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

97

Tabel 3.2

Daftar Sampel

No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan

1. PT Asuransi AIA Syariah 18. PT Asuransi Adira Dinamika

2. PT Asuransi Jiwa Amanah

Giri Artha

19. PT Axa Mandiri Financial

Services

3. PT Asuransi Manulife Syariah 20. PT Asuransi Allianz Life

Indonesia

4. PT Axa Financial Indonesia 21. PT Asuransi Staco Mandiri

5. PT Asuransi Sinar Mas

Syariah

22. PT Asuransi Jiwa Mega Life

6 PT Asuransi Bumiputera

Syariah

23. PT Asuransi Takaful Umum

7 PT Panin Daichi Life 24. PT Asuransi Syariah BNI Life

8 PT Great Estern Life

Indonesia

25. PT Asuransi Takaful Keluarga

9 PT Asuransi Jasaraharja Putera 26. PT Asuransi Jiwa Mega Life

10 PT Avrist Assurance 27. PT Asuransi Chubb Life

Insurance Indonesia

11. PT Sun Life Financial

Indonesia

28. PT Asuransi BRIngin Sejahtera

Artamakmur

12. PT Tokio Marine Life

Insurance

29. PT Financial Wiramitra

Danadyaksa

13. PT Asuransi Astra Buana 30. PT Asuransi Bangun Askrida

14. PT Asuransi Tugu Pratama

Indonesia

31. PT Asuransi Parolamas

15. PT Asuransi Central Asia 32. PT Asuransi Tri Pakarta

16. PT Asuransi Prudential

Syariah

33. PT Asuransi Wahana Tahta

17. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa

Sejahtera

34. PT Reasuransi Nasional

Indonesia

Page 119: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

98

Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel perusahaan asuransi yang

dijadikan objek penelitian berjumlah 34 perusahaan dari jumlah

keseluruhan 58 perusahaan. Hal ini juga disebabkan karena regulator

(OJK) tidak bersedia dalam memberikan data dan beberapa perusahaan

tidak mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap. Sehingga

penulis hanya mendapatkan data laporan keuangan tahunan dari website-

website perusahaan asuransi syariah yang bersangkutan.

E. Teknik Analisis Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dan didapatkan dengan cara:

1. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan,

mencatat, dan mengkaji data sekunder secara tidak langsung

melalui media perantara yang berupa laporan tahunan dan

laporan keuangan dari seluruh perusahaan terkait dalam hal

ini yaitu Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia yang

terdaftar di OJK dan ASSI dari tahun 2013-2017.

2. Metode studi pustaka, yaitu merupakan cara memperoleh

data dari berbagai literatur pustaka seperti jurnal, karya

ilmiah, artikel dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

3. Pencarian internet, yaitu dengan cara memperoleh data

dengan menggunakan bantuan teknologi pencarian di internet

guna mendukung penelitian ini.

Page 120: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

99

a. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut (Winarno, 2015) statistika deskriptif adalah

analisis paling sederhana dalam statistik. Statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2011) analisis ini

digunakan dengan mendeskripsikan dan menggambarkan

mengenai data yang digunakan dalam penelitian secara

ringkas. Statistik deskriptif dapat menyajikan data dalam

bentuk tabel ataupun grafik. Dan menurut (Ghozali, 2013)

statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi).

b. Analisis Regresi Data Panel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

time series (runtut waktu) dan cross section (seksi silang) atau

biasa disebut data panel. data panel adalah jenis data yang

merupakan gabungan antara data runtut waktu dengan data

seksi silang. Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan

karakteristik kedua jenis data tadi, yaitu: terdiri atas beberapa

objek dan meliputi beberapa periode waktu (Winarno, 2015).

Page 121: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

100

Data bersifat time series karena data dalam penelitian

ini adalah data dalam interval waktu tertentu, dalam penelitian

ini yaitu tahun 2013-2017. Sedangkan data cross section

adalah data pada suatu kurun tertentu pada beberapa

perusahaan. Uji regresi data panel dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen yaitu Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi,

Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehataan dengan Nilai

Risk Based Capital, Tingkat Efisiensi terhadap variabel

dependen yaitu Return On Asset. Model regresi panel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + +

β5X6it + e

Dimana:

Y = Return On Asset

X1 = Pertumbuhan Premi

X2 = Hasil Investasi

X3 = Leverage

X4 = Claim Loss Ratio

X5 = Tingkat Kesehataan dengan Nilai Risk Based Capital

X6 = Tingkat Efisiensi

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5, β6= Koefisien regresi variabel independen

Page 122: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

101

Menurut (Winarno, 2015) menyatakan regresi data panel

terdapat tiga model estimasi yang dapat digunakan antara lain

sebagai berikut:

1) Model Common Effect

Merupakan pendekatan model data panel yang paling

sederhana karena hanya mengkombinasikan data time

series dan data cross section dan mengestimasikannya

dengan menggunakan pendekatan kuadran terkecil

(Ordinary Least Square atau OLS). Pada model ini tidak

diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga

diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan adalah sama

dalam berbagai kurun waktu.

2) Model Fixed Effect

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar

individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya,

dimana setiap individu merupakan parameter yang tidak

diketahui. Oleh karena itu, untuk mengestimasi data panel

model fixed effect menggunakan teknik variable dummy

untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan.

Perbedaan intersep tersebut dapat terjadi karena adanya

perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun

demikian sama antar perusahaan. Karena menggunakan

variable dummy, model estimasi ini disebut juga dengan

teknik Least Square Dummy Variable (LSDV).

Page 123: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

102

3) Model Random Effect

Model ini akan mengestimasi data panel dimana

variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar

waktu dan antar individu. Berbeda dengan fixed effect

model, efek spesifik dari masing-masing individu

diperlakukan sebagai bagian dari komponen error yang

bersifat acak (random) dan tidak berkorelasi dengan

variabel penjelas yang teramati. Keuntungan menggunakan

random effect model ini yakni dapat menghilangkan

heteroskedastisitas. Model ini disebut juga dengan Error

Component Model (ECM).

Metode yang tepat untuk mengakomodasi model

random effect ini adalah Generalized Least Square (GLS),

dengan asumsi komponen error bersifat homokedastik dan

tidak ada gejala cross-sectional correlation. Pengelolaan

data dalam penelitian ini menggunakan software Eviews

9.0 untuk mendapatkan analisis regresi data panel yang

terbaik antara model common, fixed atau random effect,

maka dilakukan teknik pemilihan model.

4) Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk menentukan model common

effect atau fixed effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Untuk melakukan uji chow, data

Page 124: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

103

diregresikan terlebih dahulu dengan menggunakan model

common effect dan fixed effect, kemudian dilakukan fixed

atau random effect testing dengan menggunakan redundant

fixed effect-likelihood ratio. Jika nilai probabilitas cross

section F lebih besar dari 0,05 maka model yang terpilih

adalah common effect. Sebaliknya, jika nilai probabilitas

cross section F lebih kecil dari 0,05 maka model yang

terpilih adalah fixed effect.

c. Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk menentukan model fixed effect atau

random effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel. Untuk melakukan uji hausman, data juga diregresikan dengan

model fixed effect dan random effect, kemudian dilakukan fixed atau

random effect testing dengan menggunakan correlated random effect-

hausman test. Jika nilai probabilitas cross section random lebih besar

dari 0,05 maka model yang terpilih adalah random effect. Sebaliknya,

jika nilai probabilitas cross section random lebih kecil dari 0,05 maka

model yang terpilih adalah fixed effect.

d. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variable independen dan variabel dependen

keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang baik

adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Page 125: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

104

Pengujian normalitas akan dilakukan dengan menguji

kolmogorov-smirnov dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan

dasar pengambilan keputusan berikut ini:

(a) Bila Asymp. Sig. (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi

normal.

(b) Bila Asymp. Sig. (2 tailed) < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal (Ghozali, 2013).

2) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independent. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol. Pengujian

ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance

inflation factor (VIF). Nilai yang umum digunakan untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤

0,10 atau nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013).

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apaka suatu

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Page 126: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

105

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problemautokorelasi.

Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model

regresi dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini dilakukan

uji autokorelasi dengan menggunakan uji run test. Run test

sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test

digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara

random atau tidak.

Pengujian autokorelasi akan dilakukan dengan uji run test

dengan tingkat signifikansi 0,05, Dengan dasar pengambilan

keputusan berikut ini:

(a) Bila Asymp. Sig. (2 tailed) > 0,05 maka residual random atau

tidak terjadi autokorelasi.

(b) Bila Asymp. Sig. (2 tailed) < 0,05 maka residual tidak random

atau terjadi auokorelasi (Ghozali, 2013).

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Page 127: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

106

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat grafik plot antara variabel terikat dengan

residualnya. Cara mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot adalah sebagai

berikut:

(a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

(b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

e. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara menguji goodness of fit

model. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual

dapat diukur dari goodness of fit model. Secara statistik, goodness of

fit model dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (), nilai

statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan

secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan

apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima

(Ghozali, 2013).

Page 128: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

107

1) Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antaranol dan satu.

Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan

variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Ghozali, 2013).

2) Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen.

Kriteria pengujian uji statistik F sebagai berikut:

1. Ha ditolak apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih

dari nilai α 0,05 berarti variabel independen tidak berpengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

2. Ha diterima apabila value = 0,05 atau bila nilai signifikansi

kurang dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti variabel

independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013).

Page 129: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

108

3) Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Kriteria pengujian uji statistik t sebagai

berikut:

1. Ha ditolak apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih

dari nilai α 0,05 berarti variabel independen secara individual

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Ha diterima apabila value = 0,05 atau bila nilai signifikansi

kurang dari atau sama dengan nilai α 0,05 berarti variabel

independen secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam

variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen).

Maka definisi setiap variabel adalah sebagai berikut: (Ghozali,

2013)

f. Operasional Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2011) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat).

1) Pendapatan Premi (X1)

Pendapatan premi merupakan unsur yang paling penting

dalam sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat

menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena

Page 130: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

109

itu perusahaan harus semaksimal mungkin untuk memperoleh

pendapatan yang memuaskan. Dan diharapkan dapat

menggunakan segala sumber yang ada dalam perusahaan

dengan seefisien mungkin. Pendapatan premi adalah premi

yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan

reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis

(kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang

diberikan.

Pendapatan perusahaan asuransi sebagian besar diperoleh

melalui premi asuransi dan pendapatan investasi. Pendapatan

premi asuransi diperoleh melalui penjualan produk dan jasa

asuransi ke tertanggung. Pendapatan investasi diperoleh

perusahaan asuransi jiwa melalui penanaman modal dengan

melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan

perolehan bunga/bagi hasil yang optimum.

Premi = Kenaikan / Penurunan Premi Netto

Premi Netto tahun lalu

2) Hasil Investasi (X2)

Menurut (Rodoni dan Ali, 2010) investasi adalah

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang yang sesuai

dengan syariah Islam. Hasil investasi merupakan sebuah hasil

dari dana yang telah terkumpul dari investasi yang

Page 131: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

110

didalamnya terdapat keuntungan dan keuntungan tersebut

dibagi kepada pihak tertanggung dan pihak yang

menanggung. Keuntungan (Profit) yang dihasilkan oleh

perusahaan asuransi dari hasil investasi dana nasabah harus

dibagi sesuai dengan akad yang disepakati antara kedua belah

pihak 40:60, maka realita pembagian keuntungan juga harus

mengacu pada ketentuan tersebut.

Hasil Investasi = Pendapatan Investasi

× 100%

(rata-rata) kekayaan

3) Leverage (X3) =

Total Kewajiban

Total Asset Loss Ratio

4) Rasio Beban Klaim (X4) =

Klaim yang terjadi

Pendapatan Premi

5) Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital (X5)

Semua perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi

wajib memiliki tingkat solvabilitas (Risk Based Capital)

minimal 120% dari risiko yang mungkin timbul sebagai akibat

dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban atau

serendahnya-rendahnya mencapai angka 100% sehingga dapat

diberi kesempatan untuk melakukan penyesuaian dan

meningkatkan batas solvabilitasnya dalam jangka waktu

Page 132: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

111

tertentu. Rumus perhitungan Risk Based Capital sebagai

berikut:

Risk Based Capital = Tingkat Solvabilitas

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum

Risk Based Capital: salah satu metode pengukuran Batas

Tingkat Solvabilitas yang disyaratkan dalam undangundang

dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan

asuransi untuk memastikan pemenuhan kewajiban. Asuransi dan

Reasuransi dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal

perusahaan sesuai dengan tingkat resiko yang dihadapi

perusahaan dalam mengelola kekayaan dan kewajibannya.

6) Tingkat Efisiensi

Pengukuran efisiensi bisa dilakukan dengan tiga

pendekatan, yaitu: Pendekatan rasio, mengukur efisiensi dengan

cara menghitung perbandingan output dengan input yang

digunakan. Pendekatan rasio akan dinilai efisien yang tinggi jika

memproduksi output yang maksimal dengan input yang minimal.

Efficiency = Ouput / Input

Variabel Output: Variabel Input:

- Premi - Hasil Investasi

- Claim Loss Ratio - Leverage

- Total Asset - Risk Based Capital

Page 133: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

112

Variabel Dependen

1) Kinerja Keuangan (Y)

Menurut (Brigham dan Houston, 2001) analisis kinerja

keuangan yang dilakukan pada dasarnya ialah untuk

mengevaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai

analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang

mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang

akan berlanjut dan berdasrkan evaluasi yang dilakukan terhadap

kinerja dimasa-masa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap

kinerja perusahaan di masa mendatang, sehingga evaluasi untuk

nilai perusahaan dapat dilakukan untuk mengambil berbagai

keputusan-keputusan investasi (termasuk kredit) yang harus

dilakukan pada saat ini. Pengembalian atas total aktiva (ROA)

dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia

untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.

ROA = Laba bersih

Total aktiva

Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja

perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian

investasi semakin besar. Nilai ini mencerminkan pengembalian

perusahaan dari seluruh aktiva (atau pendanaan) yang diberikan

pada perusahaan.

Page 134: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

113

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan analisis dan pembahasan data yang

berkaitan antara yaitu pertumbuhan premi, hasil investasi, leverage, claim

loss ratio, tingkat kesehatan dengan nilai risk based capital, tingkat efisiensi

dengan kinerja keuangan. Pada bab ini juga akan menjelaskan mengenai

analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil pengujian yang

telah peneliti lakukan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan bantuan program

Microsoft Excel 2013 dan Eviews versi 9. Objek yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan asuransi syariah di Indonesia. Penelitian ini

menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

asuransi syariah di Indonesia selama periode 2013- 2017. Data sekunder

tersebut diperoleh dari website masing-masing perusahaan asuransi syariah

maupun website Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) dan website

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (www.aasi.or.id).

Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan asuransi syariah

yang ada di Indonesia selama tahun 2013-2017, yaitu sebanyak 34

perusahaan asuransi syariah. Dari keseluruhan populasi, dilakukan teknik

pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan menyeleksi

Page 135: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

114

perusahaan asuransi syariah yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Berdasarkan Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh 34

perusahaan asuransi syariah yang layak dijadikan sampel. Berikut

merupakan data yang di deskripsikan yang terdiri dari data dependen yaitu

Return On Asset dan data independen yang berjumlah enam yaitu

pertumbuhan premi, hasil investasi, leverage, claim loss ratio, tingkat

kesehatan dengan nilai risk based capital, tingkat efisiensi sebagai berikut:

2. Deskripsi Variabel Return On Asset

Menurut (Brigham dan Houston, 2001) return on assets (ROA)

merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan,

rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan keberhasilan

perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian

diproyeksikan di masa yang akan datang.

Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta

perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing

yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang

digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Rasio laba bersih terhadap

total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga

dan pajak. Istilah ROA dengan Net Earning Power Ratio yaitu kemampuan

dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan neto.

Page 136: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

115

Tabel 4.1

Pertumbuhan ROA Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017

AIA 0,4 0,41 0,37 0,37 0,33

AMN 0,15 0,11 0,13 0,14 0,15

MNLF 0,36 0,29 0,34 0,29 0,34

AXA 0,27 0,22 0,24 0,23 0,24

SINAR 0,43 0,36 0,35 0,33 0,27

BUMP 0,14 0,05 0,16 0,2 0,25

PANIN 0,13 0,27 0,25 0,25 0,24

GREAT 0,15 0,18 0,11 0,16 0,15

JASAR 0,07 0,08 0,06 0,08 0,2

AVRS 0,32 0,27 0,28 0,22 0,24

SUNL 0,35 0,3 0,31 0,32 0,32

TOKIO 0,06 0,07 0,09 0,08 0,09

ASTR 0,19 0,22 0,33 0,3 0,33

TUGU 0,24 0,26 0,15 0,17 0,22

ACA 0,25 0,28 0,13 0,15 0,17

PRUDENT 0,35 0,34 0,41 0,35 0,34

BRING 0,07 0,1 0,09 0,11 0,1

ADR 0,32 0,29 0,26 0,27 0,23

MDR 0,44 0,43 0,4 0,41 0,4

ALLZ 0,37 0,39 0,39 0,29 0,33

STCO 0,23 0,25 0,2 0,19 0,2

MEGA 0,31 0,34 0,25 0,12 0,19

TKFU 0,39 0,33 0,27 0,25 0,37

BNI 0,29 0,3 0,29 0,28 0,3

TKFK 0,09 0,09 0,05 0,09 0,2

CHUB 0,1 0,12 0,11 0,1 0,11

BRI 0,16 0,17 0,18 0,13 0,1

FWD 0,11 0,11 0,12 0,2 0,23

ASKR 0,24 0,22 0,26 0,17 0,17

PRL 0,09 0,14 0,11 0,1 0,15

TRI 0,16 0,15 0,25 0,28 0,29

AIG 0,1 0,16 0,12 0,16 0,12

AWT 0 0,05 0,08 0,18 0,14

REA 0,28 0,17 0,2 0,15 0,14

RATA -

RATA

0,22 0,22 0,22 0,21 0,22

Page 137: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

116

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

Gambar 4.1

Pertumbuhan ROA Perusahaan Asuransi Syariah 2013-2017

Berdasarkan tabel dan gambar 4,1, pada tahun 2013 dan 2014

pencapaian ROA dari tiga puluh empat perushaaan asuransi syariah

yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi AIA Syariah sebesar 0,40

dan 0,41. Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi Wahana

Tahta yaitu sebesar 0,00 dan 0,5, dengan nilai rata-rata ROA sebesar

0,22.

Pada tahun 2015 pencapaian ROA dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT

Asuransi Prudential Syariah sebesar 0,41. Sedangkan terendah

dicapai oleh PT Asuransi Jasaraharja Putera yaitu sebesar 0,06,

dengan nilai rata-rata ROA sebesar 0,22.

Pada tahun 2016 pencapaian ROA dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Axa

Mandiri Financial Services sebesar 0,40. Sedangkan terendah dicapai

0.00

5.00

10.00

2013 2014 2015 2016 2017

ROA

Page 138: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

117

oleh PT Asuransi Jasaraharja Putera yaitu sebesar 0,08 dengan nilai

rata-rata ROA sebesar 0,21.

Pada tahun 2017 pencapaian ROA dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Axa

Mandiri Financial Services sebesar 0,4. Sedangkan terendah dicapai

oleh PT Tokio Marine Life Insurance yaitu sebesar 0,09 dengan nilai

rata-rata ROA sebesar 0,22.

3. Deskripsi Variabel Pertumbuhan Premi

Premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang dibayarkan

oleh peserta yang terdiri dari Dana Tabungan dan Tabarru’ kepada

perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad (Sula, 2004).

Dana tabungan adalah titipan dari peserta asuransi syariah (life

insurance) dan akan mendapat alokasi bagi hasil (al-mudharabah) dari

pendapatan investasi bersih yang diperoleh setiap tahun. Sedangkan

Tabarru’ adalah derma atau dana kebajikan yang diberikan dan

diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-waktu akan dipergunakan

untuk membayar klaim atau manfaat asuransi (life maupun general

insurance), Unsur tabarru’ pada asuransi jiwa, perhitungannya diambil

dari tabel mortalitas (harapan hidup) yang besarnya tergantung pada usia

dan masa perjanjian.

Premi merupakan faktor yang penting dalam asuransi baik bagi

penanggung maupun bagi tertanggung, premi juga bisa disebut dengan

Page 139: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

118

istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqh muamalah disebut al-

musahamah, kontribusi (al-musahamah) dalam perjanjian asuransi

syariah adalah pertimbangan keuangan (al-iwad) dari bagian peserta

yang merupakan kewajiban yang muncul dari perjanjian antara peserta

dengan pengelola.

Gambar 4.2

Pertumbuhan Premi Asuransi Syariah 2013 – 2017

Berdasarkan gambar dan tabel 4.2 pada tahun 2013

pencapaian Pertumbuhan Premi dari tiga puluh empat perusahaan

asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi Jiwa

Amanah Giri Artha sebesar 3,82. Sedangkan terendah dicapai oleh

PT Tokio Marine Life Insurance yaitu sebesar -2,77 dengan nilai

rata-rata Pertumbuhan Premi sebesar 0,41.

Pada tahun 2014 pencapaian Pertumbuhan Premi dari tiga

puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai

oleh PT Financial Wiramitra Danadyaksa sebesar 2,97.

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pertumbuhan Premi

2013 2014 2015 2016 2017

Page 140: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

119

Tabel 4.2

Pertumbuhan Pertumbuhan Premi Asuransi Syariah 2013 - 2017

2013 2014 2015 2016 2017

AIA 0,94 0,36 0,05 -0,02 0,02

AMN 3,82 0,25 -1,72 1,59 0,17

MNLF 0,67 0,48 0,73 0,38 0,43

AXA -0,15 -0,55 0,58 -0,06 0,29

SINAR 1,07 0,17 0,19 0,04 0,06

BUMP 0,53 -0,25 -0,55 0,12 0,24

PANIN -0,11 -0,04 -0,14 0,17 0,03

GREAT 0,80 -5,28 0,90 -0,38 0,82

JASAR 2,28 2,12 0,61 0,08 0,70

AVRS -0,61 -0,30 0,27 0,06 1,50

SUNL 0,79 0,33 0,42 0,43 0,80

TOKIO -2,77 0,08 -0,38 -0,54 1,09

ASTR 0,20 -0,14 -0,28 0,89 -0,11

TUGU 0,24 -0,81 -0,77 -0,72 0,25

ACA 0,34 -0,36 -0,26 0,02 0,11

PRUDENT 0,32 0,36 0,12 0,04 0,14

BRING -0,47 0,76 -0,75 0,71 0,14

ADR 0,04 0,37 0,15 0,34 0,12

MDR 0,17 -0,02 0,27 0,26 0,21

ALLZ 0,35 0,20 0,14 0,21 -0,02

STCO 0,53 -0,10 -0,26 0,18 1,16

MEGA 0,09 -0,35 -0,96 -2,44 1,59

TKFU -0,45 0,05 -0,85 -0,61 0,52

BNI 0,92 -1,24 0,63 1,03 0,23

TKFK 0,11 0,21 -0,16 -0,02 0,05

CHUB -0,52 -0,44 -0,51 -0,13 -0,12

BRI -0,59 1,17 1,23 2,25 2,31

FWD 3,56 2,97 2,67 3,32 3,48

ASKR 0,62 0,62 0,07 1,34 0,47

PRL 2,39 2,21 -0,26 0,48 -1,13

TRI -0,08 -0,34 -0,16 -0,61 0,52

AIG -0,81 0,00 0,05 0,06 0,06

AWT -0,98 0,87 2,11 1,75 -2,02

REA 0,71 0,34 -0,01 0,42 -0,14

RATA -

RATA 0,41 0,11 0,09 0,31 0,41

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

Page 141: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

120

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia

yaitu sebesar -5,28 dengan nilai rata-rata pertumbuhan premi sebesar

0,11.

Pada tahun 2016 pencapaian Pertumbuhan Premi dari tiga

puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai

oleh PT Financial Wiramitra Danadyaksa sebesar 3,32. Sedangkan

terendah dicapai oleh PT Asuransi Jiwa Mega Life yaitu sebesar -

2,44 dengan nilai rata-rata pertumbuhan premi sebesar 0,31.

Pada tahun 2017 pencapaian Pertumbuhan Premi dari tiga

puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai

oleh PT Financial Wiramitra Danadyaksa sebesar 3,48. Sedangkan

terendah dicapai oleh PT Asuransi Wahana Tahta yaitu sebesar -2,02

dengan nilai rata-rata pertumbuhan premi sebesar 0,41.

4. Deskripsi Variabel Hasil Investasi

Menurut (Anshori, 2013) investasi keuangan menurut syariah dapat

berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, di mana

kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk

atau aset maupun usaha jasa. Sedangkan menurut (Sula, 2004) suatu

portofolio adalah kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk tujuan

mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama dari pembentukan suatu

portofolio adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan

resiko yang minimal. Hasil investasi tersebut diperoleh dari penanaman

Page 142: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

121

-120.00

-100.00

-80.00

-60.00

-40.00

-20.00

0.00

20.00

Hasil Investasi

2013 2014 2015 2016 2017

modal dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan

perolehan bagi hasil yang optimum. Hasil investasi memegang peranan

penting bagi pendapatan perusahaan asuransi syariah.

Gambar 4.3

Pertumbuhan Hasil Investasi Asuransi Syariah 2013 - 2017

Berdasarkan gambar dan tabel 4.3 pada tahun 2013 pencapaian Hasil

Investasi dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling

baik dicapai oleh PT Sun Life Financial Indonesia sebesar 1,10. Sedangkan

terendah dicapai oleh PT Bumiputera yaitu sebesar -8,4 dengan nilai rata-

rata Hasil Investasi sebesar -2,78.

Pada tahun 2014 pencapaian Hasil Investasi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Sun Life

Financial Indonesia sebesar 0.08. Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Bumiputera yaitu sebesar -7,21 dengan nilai rata-rata Hasil Investasi

sebesar -2,87.

Page 143: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

122

Tabel 4.3

Pertumbuhan Hasil Investasi Asuransi Syariah 2013 – 2017

2013 2014 2015 2016 2017

AIA -2,68 -2,70 -2,88 -2,76 -3,09

AMN -2,42 -3,19 -2,19 -2,42 -3,24

MNLF -1,42 -1,52 -1,57 -2,70 -2,44

AXA -1,99 -2,14 -2,28 -3,12 -2,77

SINAR -1,70 -1,78 -1,79 -1,75 -2,28

BUMP -8,04 -7,21 -3,62 -3,19 -3,07

PANIN -3,82 -2,36 -2,71 -2,54 -2,57

GREAT -3,18 -2,78 -3,65 -3,00 -3,03

JASAR -4,35 -4,25 -4,69 -4,32 -2,54

AVRS -1,47 -1,86 -1,77 -3,16 -3,00

SUNL 1,10 0,08 1,12 1,34 1,30

TOKIO -0,76 -0,89 -0,10 -2,89 -3,94

ASTR -2,44 -2,14 -2,36 -2,99 -2,62

TUGU -2,65 -2,39 -3,53 -3,53 -2,88

ACA -2,84 -2,68 -4,45 -4,00 -3,84

PRUDENT -0,84 -0,86 -1,07 -2,37 -2,58

BRING -5,35 -4,81 -5,05 -4,33 -4,15

ADR -2,42 -2,59 -2,82 -3,03 -3,37

MDR -0,55 -0,66 -1,13 -1,03 -2,97

ALLZ -2,47 -2,23 -2,03 -3,68 -3,30

STCO -2,81 -2,44 -2,82 -2,75 -2,62

MEGA -2,24 -1,84 -2,45 -3,51 -2,67

TKFU -6,70 -6,58 -6,05 -2,23 -0,04

BNI 0,07 -2,73 -2,95 -2,56 -2,71

TKFK -1,10 -3,96 -5,20 -3,91 -1,80

CHUB -4,87 -4,81 -1,30 -2,89 -3,08

BRI -3,12 -3,30 -3,14 -3,89 -4,57

FWD -1,92 -1,88 -3,44 -2,49 -2,00

ASKR -2,82 -2,93 -2,59 -2,70 -2,72

PRL -4,10 -4,01 -3,56 -3,86 -2,99

TRI -2,98 -3,14 -2,91 -2,60 -2,68

AIG -3,84 -2,78 -3,36 -4,13 -1,84

AWT -5,17 -5,14 -4,44 -3,16 -3,71

REA -2,53 -3,05 -2,33 -2,94 -3,08

RATA -

RATA

-2,78 -2,87 -2,80 -2,91 -2,73

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

Page 144: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

123

Pada tahun 2016 pencapaian hasil investasi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Sun Life

Financial Indonesia sebesar 1,24. Sedangkan terendah dicapai oleh Bumi

Putera syariah yaitu sebesar -4,33 dengan nilai rata-rata hasil investasi

sebesar -2,91.

Pada tahun 2017 pencapaian hasil investasi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Sun Life

Financial Indonesia sebesar 1,30. Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Takaful Umum yaitu sebesar -4,15 dengan nilai rata-rata hasil investasi

sebesar 2,73.

5. Deskripsi Variabel Leverage

Perusahaan asuransi bisa berhasil dengan mengambil risiko leverage

yang wajar atau bisa menjadi bangkrut jika risikonya beresiko lepas kendali.

Namun demikian bukti empiris lebih mendukung pandangan bahwa risiko

leverage mengurangi kinerja perusahaan. Ini adalah rasio keuangan yang

menunjukkan persentase aset perusahaan yang dibiayai dengan utang

(Mehari dan Tilahun, 2013).

Berdasarkan gambar dan tabel 4.4 pada tahun 2013 pencapaian

Leverage dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling baik

dicapai oleh PT Asuransi Chubb Life Insurance Indonesia sebesar -0,26.

Sedangkan terbesar atau terburuk dicapai oleh PT Asuransi Jasaraharja

Putera yaitu sebesar -4,78, dengan nilai rata-rata Leverage sebesar -1,38.

Page 145: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

124

Gambar 4.4

Pertumbuhan Leverage Asuransi Syariah 2013 - 2017

Pada tahun 2014 pencapaian Leverage dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi Tri

Pakarta sebesar -0,42. Sedangkan terbesar atau terburuk dicapai oleh PT

Asuransi Jasaraharja Putera yaitu sebesar -3,86. dengan nilai rata-rata

Leverage sebesar -1,53.

Pada tahun 2015 pencapaian Leverage dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Great Estern

Life Indonesia sebesar -0,13, Sedangkan terbesar atau terburuk dicapai oleh

PT AIG Insurance Indonesia yaitu sebesar -3,39, dengan nilai rata-rata

Leverage sebesar -1,39.

Pada tahun 2016 pencapaian Leverage dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi

Chubb Life Insurance Indonesia sebesar -0,4., Sedangkan terbesar atau

terburuk dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia yaitu sebesar -4,67.

dengan nilai rata-rata Leverage sebesar -1,79.

-80.00

-60.00

-40.00

-20.00

0.00

Leverage

2013 2014 2015 2016 2017

Page 146: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

125

Tabel 4.4

Pertumbuhan Leverage Asuransi Syariah 2013 – 2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

2013 2014 2015 2016 2017

AIA -1,41 -2,18 -1,85 -2,83 -2,26

AMN -2,65 -2,25 -1,96 -1,88 -1,14

MNLF -1,29 -1,17 -1,23 -1,38 -1,22

AXA -1,48 -1,67 -1,32 -1,05 -2,36

SINAR -0,79 -0,71 -0,82 -1,07 -0,91

BUMP -1,89 -2,04 -0,83 -0,82 -0,53

PANIN -0,95 -0,99 -0,78 -3,10 -2,75

GREAT -2,24 -2,37 -0,13 -4,67 -4,79

JASAR -4,78 -3,86 -3,69 -2,95 -1,93

AVRS -2,31 -2,35 -2,53 -2,94 -1,88

SUNL -0,68 -0,81 -0,53 -1,48 -1,29

TOKIO -1,65 -2,00 -1,50 -1,42 -2,25

ASTR -0,31 -0,56 -0,49 -0,28 -0,34

TUGU -0,71 -0,91 -0,91 -0,67 -0,75

ACA -0,58 -0,59 -0,55 -0,63 -0,53

PRUDENT -1,60 -1,84 -1,90 -2,99 -2,99

BRING -1,74 -1,29 -1,19 -1,15 -2,17

ADR -0,46 -0,54 -0,58 -0,47 -0,54

MDR -2,07 -1,97 -1,61 -1,87 -3,09

ALLZ -1,74 -1,75 -2,10 -2,90 -2,82

STCO -0,71 -0,94 -1,36 -1,86 -2,37

MEGA -0,65 -0,86 -0,95 -6,49 -4,15

TKFU -0,53 -0,56 -0,54 -0,64 -0,60

BNI -0,85 -0,94 -0,98 -0,95 -1,33

TKFK -1,29 -1,46 -1,49 -1,51 -1,25

CHUB -0,26 -0,56 -0,43 -0,45 -0,30

BRI -1,67 -1,19 -1,16 -0,98 -0,83

FWD -1,12 -2,57 -2,64 -2,82 -1,74

ASKR -0,76 -0,87 -0,92 -0,72 -0,60

PRL -1,78 -2,02 -0,95 -1,82 -1,84

TRI -0,50 -0,42 -0,57 -0,60 -0,45

AIG -2,58 -4,31 -3,39 -3,43 -2,40

AWT -2,14 -2,09 -1,48 -1,00 -0,92

REA -0,65 -1,31 -3,98 -1,05 -1,01

RATA -

RATA

-1,38 -1,53 -1,39 -1,79 -1,66

Page 147: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

126

Pada tahun 2017 pencapaian Leverage dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi

Central Asia Indonesia sebesar -0,53. Sedangkan terbesar atau terburuk

dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia yaitu sebesar -4,79. dengan

nilai rata-rata Leverage sebesar -1,66.

6. Deskripsi Variabel Claim Loss Ratio

Rasio klaim adalah sesuatu yang sangat spesifik untuk bisnis asuransi.

Hutang klaim adalah persentase dari pendapatan premium. Ini juga dikenal

sebagai rasio kerugian klaim. Rasio klaim mengukur jumlah klaim dalam

suatu periode dan membagi itu dengan premi yang diterima untuk periode

yang sama. Asuransi adalah bisnis mengelola risiko likuiditas dan penting

untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang klaim yang terjadi

perbandingan.

Jika nilainya lebih tinggi dari yang diharapkan atau norma yang

ditetapkan. maka penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mencari tahu

mengapa itu terjadi. Penting untuk menyelidiki apakah ada ancaman

penipuan asuransi. Jika rasio lebih rendah dari yang diharapkan, itu bisa

menunjukkan produk yang tidak relevan atau kesulitan dalam mengklaim.

mungkin mempengaruhi kepuasan pelanggan. dan jelas membutuhkan lebih

banyak penyelidikan (Ketut, 2009).

Berdasarkan gambar dan tabel 4.5 pada tahun 2013 pencapaian Claim

Loss Ratio dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling

Page 148: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

127

baik dicapai oleh PT Asuransi Sinar Mas Syariah dan PT Asuransi

Bumiputera Syariah sebesar 5,39. Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Asuransi Tugu Pratama Indonesia yaitu sebesar -1,85 dengan nilai rata-rata

Claim Loss Ratio sebesar 0,84.

Pada tahun 2014 pencapaian Claim Loss Ratio dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi Sinar

Mas Syariah dan PT Asuransi Bumiputera Syariah sebesar 4,45. Sedangkan

terendah dicapai oleh PT Asuransi Parolamas yaitu sebesar 0,30 dengan nilai

rata-rata Claim Loss Ratio sebesar 0,87.

Gambar 4.5

Pertumbuhan Claim Loss Ratio Asuransi Syariah 2013 – 2017

Pada tahun 2015 pencapaian Claim Loss Ratio dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi

Sinar Mas Syariah dan PT Asuransi Bumiputera Syariah sebesar 4,20.

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi Tri Pakarta yaitu sebesar

0,37 dengan nilai rata-rata Claim Loss Ratio sebesar 0,89.

-10.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

2013 2014 2015 2016 2017

Claim Loss Ratio

Page 149: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

128

Tabel 4.5

Pertumbuhan Claim Loss Ratio Asuransi Syariah 2013 – 2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

2013 2014 2015 2016 2017

AIA 0,74 0,72 0,65 0,54 0,51

AMN 0,62 0,57 0,41 0,64 0,71

MNLF 0,69 0,64 0,57 1,92 2,01

AXA 0,58 0,50 0,55 0,64 0,58

SINAR 5,39 4,45 4,20 0,54 0,52

BUMP 5,39 4,45 4,20 0,54 0,52

PANIN 0,81 0,73 0,64 0,69 0,26

GREAT 0,99 1,00 1,00 0,33 1,00

JASAR 1,20 1,02 1,54 1,92 2,24

AVRS 0,58 0,58 0,67 0,57 0,66

SUNL 0,73 0,67 0,64 0,71 0,73

TOKIO 0,76 0,64 0,81 0,47 0,80

ASTR 0,53 0,57 0,62 0,56 0,55

TUGU -1,85 1,61 1,23 1,18 1,43

ACA 0,81 0,33 0,36 0,30 0,94

PRUDENT 0,59 0,60 0,62 3,59 2,85

BRING 0,51 0,65 0,41 0,43 0,47

ADR 0,39 0,51 0,53 2,76 3,99

MDR 0,67 0,63 0,61 0,58 1,95

ALLZ 0,71 0,71 0,64 0,67 0,60

STCO 0,77 0,74 0,69 0,74 0,70

MEGA 0,56 0,56 0,62 0,59 0,90

TKFU 0,58 0,59 0,60 3,59 0,45

BNI 0,45 0,38 0,44 0,53 0,48

TKFK 0,52 0,56 0,59 0,51 0,49

CHUB -0,09 0,64 0,58 0,55 0,50

BRI 0,42 0,98 1,42 -1,22 0,63

FWD 0,96 0,88 1,00 0,93 0,70

ASKR 0,73 0,80 0,62 0,67 0,62

PRL 0,09 0,30 0,28 0,61 4,27

TRI 0,60 0,41 0,37 0,40 2,32

AIG 0,67 0,44 1,00 1,00 1,00

AWT 1,00 0,07 0,75 0,85 0,47

REA 0,54 0,53 0,51 0,52 0,52

RATA -

RATA

0,84 0,87 0,89 0,88 1,10

Page 150: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

129

Pada tahun 2016 pencapaian Claim Loss Ratio dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi

Adira Dinamika sebesar 2,76. Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Asuransi BRIngin Sejahtera Artamakmur yaitu sebesar -1,22 dengan nilai

rata-rata Claim Loss Ratio sebesar 0,88.

Pada tahun 2017 pencapaian Claim Loss Ratio dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Asuransi

Parolamas sebesar 4,27. Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi

Takaful Umum yaitu sebesar 0,45 dengan nilai rata-rata Claim Loss Ratio

sebesar 1,10.

7. Deskripsi Variabel Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital

Risk Based Capital Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 63

Tahun 2004 menyatakan bahwa rasio kesehatan risk based capital adalah

suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan financial atau

kesehatan suatu perusahaan asuransi yang harus dipenuhi oleh perusahaan

asuransi kerugian sebesar 120%. Semakin besar rasio kesehatan risk based

capital sebuah perusahaan asuransi, semakin sehat kondisi finansial

perusahaan tersebut. Risk based capital adalah modal minimum yangharus

disediakan oleh setiap perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi untuk

menutup setiap kemungkinan kegagalan pengelolaan asset dan berbagai

risiko lainnya.

Page 151: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

130

Gambar 4.6

Pertumbuhan Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital Asuransi Syariah 2013 – 2017

Berdasarkan gambar dan tabel 4.6 pada tahun 2013 pencapaian

Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Great Estern

Life Indonesia sebesar 3,72. Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi

Astra Buana yaitu sebesar -1,70 dengan nilai rata-rata Tingkat Kesehatan

dengan Nilai Risk Based Capital sebesar -0,13.

Pada tahun 2014 pencapaian Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang

paling baik dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia sebesar 4,11.

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi Parolamas yaitu sebesar -

1,45 dengan nilai rata-rata Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital sebesar 0,08.

-30.00

-20.00

-10.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

Risk based capital

2013 2014 2015 2016 2017

Page 152: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

131

Tabel 4.6

Pertumbuhan Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital

Asuransi Syariah 2013 – 2017

2013 2014 2015 2016 2017

AIA 0,18 0,34 0,72 1,41 3,34

AMN 0,15 -0,05 0,43 0,22 0,35

MNLF 0,10 0,00 0,04 -0,14 1,31

AXA 0,66 0,37 0,40 0,84 3,03

SINAR -1,14 -1,15 -0,61 -1,01 -0,22

BUMP -0,56 -0,02 -0,02 0,11 0,83

PANIN 3,21 2,81 3,06 4,23 2,85

GREAT 3,72 4,11 4,49 4,46 4,73

JASAR -0,56 0,23 1,05 1,32 0,25

AVRS -0,13 0,33 0,95 4,11 0,92

SUNL -0,03 0,29 0,35 0,57 0,92

TOKIO 3,35 3,46 3,53 3,57 4,16

ASTR -1,70 -0,93 -0,64 2,64 -0,22

TUGU -1,51 -0,84 -0,43 0,04 0,14

ACA -1,14 -1,14 -1,14 -0,50 4,64

PRUDENT -0,16 0,29 0,51 4,52 2,98

BRING -0,92 -0,89 -0,89 -0,71 -0,73

ADR -1,11 -0,12 0,32 0,57 1,19

MDR 0,10 0,41 0,53 0,63 2,79

ALLZ 1,14 1,36 1,56 4,04 3,27

STCO -1,51 -1,08 -0,09 0,24 1,34

MEGA -1,16 -0,79 -0,81 -1,18 3,82

TKFU -1,11 -0,19 -0,09 1,51 2,18

BNI -0,94 0,10 -1,05 3,45 0,00

TKFK -0,12 0,06 0,34 0,55 -1,60

CHUB -1,90 -0,99 -0,93 -0,36 -0,22

BRI 0,05 -0,19 -0,60 -0,52 1,51

FWD 0,22 -1,14 -2,39 -2,66 2,00

ASKR -0,67 0,63 0,56 -1,52 -2,23

PRL -1,34 -1,45 -2,09 -0,10 -0,22

TRI 0,26 -0,60 0,25 -0,05 -0,01

AIG 1,46 0,38 1,45 -2,11 -0,11

AWT -0,39 -0,12 0,74 1,22 1,87

REA -1,01 -0,89 -0,89 -1,22 -1,22

RATA -

RATA

-0,13 0,08 0,25 0,83 1,28

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

Page 153: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

132

Pada tahun 2015 pencapaian Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang

paling baik dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia sebesar 4,49.

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi Parolamas yaitu sebesar -

2,09 dengan nilai rata-rata Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital sebesar 0,25.

Pada tahun 2016 pencapaian Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang

paling baik dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia sebesar 4,46.

Sedangkan terendah dicapai oleh PT AIG Insurance Indonesia yaitu

sebesar -2,11 dengan nilai rata-rata Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital sebesar -0,83.

Pada tahun 2017 pencapaian Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang

paling baik dicapai oleh PT Great Estern Life Indonesia sebesar 4,73.

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Asuransi Bangun Askrida yaitu

sebesar -2,23 dengan nilai rata-rata Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk

Based Capital sebesar 1,28.

8. Deskripsi Variabel Tingkat Efisiensi

Efisiensi juga dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara

keluaran (output) dan masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari

satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi

Page 154: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

133

apabila mempergunakan jumlah unit input yang lebih sedikit bila

dibandingkan dengan jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan lain

untuk menghasilkan jumlah output yang lebih besar (Suseno, 2008).

Gambar 4.7

Pertumbuhan Tingkat Efisiensi Asuransi Syariah 2013 – 2017

Berdasarkan gambar dan tabel 4.7 pada tahun 2013 pencapaian

Tingkat Efisiensi dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang

paling baik dicapai oleh PT Takaful Keluarga sebesar 50,97. Sedangkan

terendah dicapai oleh PT Reasuransi Nasional Indonesia yaitu sebesar 0,16

dengan nilai rata-rata Tingkat Efisiensi sebesar 5,88.

Pada tahun 2014 pencapaian Tingkat Efisiensi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Financial

Wiramitra Danadyaksa sebesar 24,11.Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Reasuransi Nasional Indonesia yaitu sebesar 0,16 dengan nilai rata-rata

Tingkat Efisiensi sebesar 3,72. Pada tahun 2015 pencapaian Tingkat

Efisiensi dari tiga puluh empat perusahaan asuransi syariah yang paling

baik dicapai oleh PT Takaful Keluarga sebesar 27,63.

0.00

100.00

200.00

300.00

2013 2014 2015 2016 2017

Tingkat Efisiensi

Page 155: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

134

Tabel 4.7

Pertumbuhan Tingkat Efisiensi Asuransi Syariah 2013 – 2017

2013 2014 2015 2016 2017

AIA 0,98 1,00 1,26 1,05 1,17

AMN 3,17 2,91 3,40 2,40 1,79

MNLF 0,64 0,52 1,56 1,71 1,46

AXA 4,56 5,77 4,42 4,16 4,02

SINAR 0,66 0,69 0,76 0,40 0,62

BUMP 1,11 1,97 0,75 0,41 0,77

PANIN 2,62 1,79 2,27 1,74 2,24

GREAT 8,69 7,54 15,84 2,93 2,35

JASAR 48,69 10,94 10,27 7,14 2,41

AVRS 0,74 0,89 0,65 0,52 0,25

SUNL 1,02 1,10 0,98 0,88 0,68

TOKIO 2,45 3,77 3,60 2,29 6,63

ASTR 0,74 0,42 0,36 0,94 1,07

TUGU 1,50 1,72 4,26 1,31 1,04

ACA 0,93 1,14 2,87 1,30 1,21

PRUDENT 1,58 1,49 1,68 0,98 0,97

BRING 3,19 1,91 1,37 1,19 0,97

ADR 0,37 0,39 0,40 0,33 0,34

MDR 0,93 1,32 1,83 1,82 1,25

ALLZ 0,62 0,63 0,64 0,51 0,54

STCO 2,94 3,07 4,33 4,08 1,01

MEGA 0,83 0,99 1,01 0,45 0,80

TKFU 1,02 4,68 0,93 0,76 1,38

BNI 0,19 0,44 0,45 0,67 0,66

TKFK 50,97 7,88 27,63 7,94 7,39

CHUB 1,80 3,55 2,29 2,41 2,25

BRI 8,60 3,28 1,97 1,43 1,28

FWD 24,40 24,11 26,38 10,16 6,21

ASKR 0,81 0,74 0,72 0,50 0,45

PRL 1,85 1,67 8,34 9,25 7,67

TRI 0,57 0,73 0,74 0,77 0,71

AIG 6,12 12,77 7,10 5,08 4,81

AWT 14,39 14,56 3,28 1,19 2,46

REA 0,16 0,16 0,17 0,88 1,01

RATA -

RATA

5,88 3,72 4,25 2,34 2,06

Sumber: Output Excel (data diolah), 2019

Page 156: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

135

Sedangkan terendah dicapai oleh PT Reasuransi Nasional Indonesia yaitu

sebesar 0,17 dengan nilai rata-rata Tingkat Efisiensi sebesar 4,25.

Pada tahun 2016 pencapaian Tingkat Efisiensi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Financial

Wiramitra Danadyaksa sebesar 10,16. Sedangkan terendah dicapai oleh PT

Asuransi Sinar Mas yaitu sebesar 0,40 dengan nilai rata-rata Tingkat

Efisiensi sebesar 2,34.

Pada tahun 2017 pencapaian Tingkat Efisiensi dari tiga puluh empat

perusahaan asuransi syariah yang paling baik dicapai oleh PT Takaful

Keluarga sebesar 7,39. Sedangkan terendah dicapai oleh PT Avrist

Insurance yaitu sebesar 0,25 dengan nilai rata-rata Tingkat Efisiensi

sebesar 2,06.

B. Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemenangan distribusi)

(Ghozali, 2013). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

Page 157: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

136

Tabel statistik menjelaskan distribusi variabel-variabel yang diteliti,

meliputi variabel dependen (Y) Kinerja Keuangan (Return On Asset) dan

distribusi variabel independen (X) yaitu Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi,

Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital, dan Tingkat Efisiensi. Hasil uji statistik variabel-variabel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif

Sumber: Eviews 9.0

Berdasarkan tabel 4.6 dengan observasi sebanyak 127 dari 34 sampel

atau objek penelitian dikalikan periode penelitian selama 5 tahun dari 2013-

2017. Hasil analisis terhadap variabel Kinerja Keuangan (Return On Asset)

(Y) dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum 0,432864 dan

nilai minimum 0,048899. Kemudian nilai rata-rata 0,232571 dengan standar

ROA PRM INV LVR CLR RBC EFS

Mea 0,232571 0,203517 -2,895355 -1,550424 0,900293 0,452371 3,397053

Med 0,239912 0,148382 -2,753259 -1,288328 0,622167 0,103909 1,070351

Max 0,432864 3,316620 0,070979 -0,281287 5,392450 4,643236 50,96820

Min 0,048899 -5,282610 -8,037349 -6,486838 -1,847798 -2,659260 0,159919

Std.

Dev

0,096356 0,931954 1,117201 1,049078 0,926808 1,593657 7,163099

Ske

wnes

-

0,002583

-1,084861 -1,224391 -1,571813 2,574652 0,950875 4,904464

Kurt

osis

2,124707 13,06516 7,244577 6,436979 11,43939 3,280711 30,06958

Jarq

ue-

Bera

4,054283 560,9972 127,0686 114,8038 517,2002 19,55512 4386,671

Prob 0,131711 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000057 0,000000

Sum 29,53648 25,84667 -367,7101 -196,9039 114,3372 57,45114 431,4258

Sum

Sq,

Dev.

1,169834 109,4358 157,2655 138,6712 108,2306 320,0077 6465,058

Obs 127 127 127 127 127 127 127

Page 158: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

137

deviasi 0,096356. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja keuangan

(Return On Asset) mempunyai sebaran yang cukup rendah karena nilai std.

deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata (0,096356< 0,232571) maka

simpangan data pada variabel ROA dikatakan cukup baik.

Variabel Pertumbuhan Premi (X1) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum 3,316620

dan nilai minimum -5,282610. Kemudian nilai rata-rata 0,203517 dengan

standar deviasi 0,931954. Hal ini menunjukkan variabel Pertumbuhan Premi

mempunyai sebaran yang cukup tinggi karena nilai standar deviasi lebih

besar daripada nilai rata-rata karena nilai standar deviasi lebih besar dari

pada nilai rata-rata (0,931954 < 0,203517) maka simpangan data pada

variabel pertumbuhan premi dikatakan kurang baik.

Variabel Hasil Investasi (X2) setelah dilakukan uji statistik deskriptif,

dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum 0,070979 dan nilai

minimum -8,037349. Kemudian nilai rata-rata -2,895355 dengan standar

deviasi 1,117201. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Hasil Investasi

mempunyai sebaran data yang cukup tinggi karena nilai standar deviasi lebih

besar daripada nilai rata-rata (1,117201< -2,895355) maka simpangan data

pada variabel hasil investasi dikatakan kurang baik.

Variabel Leverage (X3) setelah dilakukan uji statistik deskriptif,

dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum -0,281287 dan nilai

minimum -6,486838. Kemudian nilai rata-rata -1,550424 dengan standar

Page 159: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

138

deviasi 1,049078. Hal ini menunjukkan bahwa variable Leverage

mempunyai sebaran data yang cukup tinggi karena nilai standar deviasi lebih

besar daripada nilai rata-rata (1,049078 < -1,550424) maka simpangan data

pada variabel Leverage dikatakan kurang baik.

Variabel Claim Loss Ratio (X4) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum 5,392450

dan nilai minimum -1,847798. Kemudian nilai rata-rata 0,900293 dengan

standar deviasi 0,926808. Hal ini menunjukkam bahwa variabel Claim Loss

Ratio mempunyai sebaran data yang sedikit tinggi karena nilai standar

deviasi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata (0,926808 >

0,900293) maka simpangan data pada variabel Claim Loss Ratio kurang

baik.

Variabel Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital (X5)

setelah dilakukan uji statistik deskriptif, dalam periode waktu 5 tahun

diperoleh nilai maksimum 4,643236 dan nilai minimum -2,659260,

Kemudian nilai rata-rata 0,452371 dan standar deviasi 1,593657. Hal ini

menunjukkan bahwa variable Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based

Capital memiliki sebaran data yang tinggi karena nilai standar deviasi lebih

besar daripada nilai rata-rata (1,593657 < 0,452371) maka simpangan data

pada variabel Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital kurang

baik.

Page 160: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

139

Variabel Tingkat Efisiensi (X6) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 5 tahun diperoleh nilai maksimum 50,96820

dan nilai minimum 0,159919. Kemudian nilai rata-rata 3,397053 dengan

standar deviasi 7,163099. Hal ini menunjukkam bahwa variabel Tingkat

Efisiensi mempunyai sebaran data yang cukup tinggi karena nilai standar

deviasi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata (7,163099 >

3,397053) maka simpangan data pada variabel Tingkat Efisiensi kurang

baik.

2. Uji Stasioneritas

Tabel 4.7

Hasil Augmented Dickey Fuller

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Dapat dilihat tabel 4.7 berdasarkan hasil uji Augmented Dickey

Fuller atau uji stasioneritas yang dilakukan pada tingkat level menunjukkan

bahwa variabel dependen (ROA) serta variabel independen (Premi, Hasil

Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio, RBC, Efisiensi) sudah stasioner. Data

Var

Tingkat Stasioneritas

Keterangan lev

t-statistic Test Critical Value

Prob 1% level 5% level 10% level

PRM -8,585454 -3,472813 -2,880088 -2,576739 0,0000 STASIONER

INVT -6,835427 -3,477835 -2,882279 -2,577908 0,0000 STASIONER

LVG -6,715891 -3,470934 -2,879267 -2,576301 0,0000 STASIONER

CLR -9,225218 -3,469214 -2,878515 -2,575899 0,0000 STASIONER

RBC -7,812525 -3,471987 -2,879727 -2,576546 0,0000 STASIONER

EFS -5,873110 -3,469451 -2,878618 -2,575954 0,0000 STASIONER

ROA -5,234595 -3,488063 -2,886732 -2,580281 0,0000 STASIONER

Page 161: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

140

tersebut dapat dikatakan stasionar karena dapat dilihat dari nilai probabilitas

ADF < nilai signifikansi (0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga disimpulkan bahwa data-data tersebut sudah stasioner dan dapat

dilanjutkan ke tahap uji selanjutnya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui

nilai probabilitas Jarque-Bera < nilai signifikansi yaitu 0,000000 < 0,05

yang berarti data pada penelitian tidak berdistribusi normal. Hal tersebut

dapat terjadi karena adanya outlier pada data. Maka dari itu, perlu

dilakukan perbaikan pada data outlier tersebut agar mendapatkan data

yang berdistribusi normal.

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Gambar 4.8

Uji Normalitas

Dalam hal ini peneliti memperbaiki data dengan melakukan

transformasi data pada data ROA (variabel dependen) kemudian

0

10

20

30

40

50

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4

Series: ResidualsSample 1 170Observations 158

Mean -1.29e-16Median -0.000208Maximum 0.408022Minimum -1.225956Std. Dev. 0.160173Skewness -2.981838Kurtosis 24.95636

Jarque-Bera 3407.843Probability 0.000000

Page 162: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

141

transformasi data pada investasi dan tingkat efisiensi (variabel

dependen) menjadi bentuk logaritma (logpl). Kemudian dilakukan

kembali uji normalitas menggunakan data yang sudah di transformasi

dalam bentuk logaritma (logpl), dengan hasil sebagai berikut:

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Gambar 4.9

Uji Normalitas

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat diketahui

nilai probabilitas Jarque-Bera < nilai signifikansi yaitu 0,006503 <

0,05 yang berarti data pada penelitian tetap tidak berdistribusi normal.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya outlier pada data. Maka dari

itu, perlu dilakukan perbaikan pada data outlier tersebut agar

mendapatkan data yang berdistribusi normal. Dalam hal ini peneliti

memperbaiki data dengan melakukan transformasi data kembali pada

data hasil investasi dan tingkat efisiensi (variabel independen) menjadi

bentuk transformasi logaritmik dan kuadratik. Kemudian dilakukan

kembali uji normalitas menggunakan data yang sudah di transformasi

dalam bentuk logaritma (logpl).

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: ResidualsSample 1 170Observations 127

Mean -6.99e-17Median -0.008470Maximum 0.184475Minimum -0.110544Std. Dev. 0.059445Skewness 0.688095Kurtosis 3.096314

Jarque-Bera 10.07097Probability 0.006503

Page 163: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

142

Berdasarkan tabel uji normalitas yang sudah ditransformasi data

pertumbuhan laba menjadi bentuk logaritma (logpl) diketahui hasil nilai

probability Jaque-Bera > nilai siginikanisi (0,184001 > 0,05) maka

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan data dapat dilanjutkan ke

uji selanjutnya.

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Gambar 4.10

Uji Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

0

2

4

6

8

10

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: ResidualsSample 1 168Observations 103

Mean 8.08e-19Median -0.008991Maximum 0.193424Minimum -0.152687Std. Dev. 0.064942Skewness 0.423970Kurtosis 3.264350

Jarque-Bera 3.385624Probability 0.184001

PRM INV LVR CLR RBC EFS

PRM 1,000000 -0,02345 -0,06352 0,031566 -0,128620 0,158901

INV -0,023456 1,00000 0,07291 0,073258 -0,014801 -0,105662

LVR -0,063524 0,07291 1,00000 -0,015430 -0,307649 -0,294558

CLR 0,031566 0,07325 -0,01543 1,000000 0,081532 -0,016285

RBC -0,128620 -0,01480 -0,30764 0,081532 1,000000 -0,050697

EFS 0,158901 -0,10566 -0,29455 -0,016285 -0,050697 1,000000

Page 164: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

143

-.2

-.1

.0

.1

.2-.1

.0

.1

.2

.3

.4

.5

1 -

13

1 -

17

3 -

16

4 -

15

5 -

14

6 -

13

6 -

17

7 -

16

9 -

13

9 -

17

10

- 16

13

- 14

14

- 13

14

- 17

15

- 16

16

- 15

17

- 14

18

- 14

19

- 15

20

- 14

21

- 13

21

- 17

22

- 16

24

- 15

25

- 14

27

- 13

28

- 16

29

- 16

31

- 14

32

- 13

33

- 16

34

- 15

Residual Actual Fitted

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji multikolinearitas di atas dapat

diketahui bahwa hubungan antar variabel independent PREMI,

INVESTASI, LEVERAGE, CLR, RBC, dan EFISIENSI tidak ada yang

menunjukkan nilai korelasi > 10. Nilai korelasi tertinggi yaitu antara

PREMI dengan EFISIENSI sebesar 0,158901 dimana nilai korelasi

0,158901 < 10 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang berarti dalam model tidak terjadi gejala multikolinearitas

c. Uji Heteroskedastisitas

Dapat dilihat berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas bahwa

grafik tidak menunjukkan pola tertentu maka dari itu dapat disimpulkan

bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi

masalah heteroskesastisitas, selain dengan menggunakan grafik juga

dapat menggunakan uji white.

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Gambar 4.11

Grafik Uji Heteroskedastisitas

Page 165: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

144

Tabel 4.9

Hasil Uji White

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji white bahwa nilai

probabilitas Chi-Sqaure Obs*R-squared > nilai signifikansi yaitu

0,7940 > 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa H0 diterima artinya

tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat dilanjutkan ke uji

selanjutnya.

c. Uji Autokorelasi

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji auotokorelasi diatas bahwa

nilai probabilitas Chi-Square Obs*R-squared > nilai signifikansi

yaitu 0,1055 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala auto korelasi dalam model data diatas.

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2,161723 Prob. F(2,111) 0,1199

Obs*R-

squared

4,498768 Prob. Chi-Square(2) 0,1055

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0,502237 Prob. F(6,113) 0,8056

Obs*R-squared 3,116971 Prob.Chi-Square(6) 0,7940

Scaled explained

SS

3,157097 Prob. Chi-Square(6) 0,7889

Page 166: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

145

4. Pengujian Model Regresi Data Panel

a. Common Effect Model

Tabel 4.11

Common Effect Model

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Untuk menentukan model terbaik antara common

effect, fixed effect, atau random effect yaitu dengan

menggunakan teknik estimasi model. Terdapat dua teknik,

pertama uji chow untuk memilih antara model common effect

atau fixed effect dan kedua uji hausman yang digunakan

untuk memilih antara model fixed effect atau random effect

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

PREMI? 0,009419 0,013495 0,697917 0,4866

INVES

TASI?

-0,031205 0,007038 -4,433894 0,0000

LEVER

AGE?

-0,045314 0,012278 -3,690685 0,0003

CLR? 0,059952 0,012510 4,792535 0,0000

KESEH

ATAN?

-0,002041 0,008267 -0,246844 0,8054

EFISIE

NSI?

-0,005997 0,001853 -3,235445 0,0016

R-

squared

-0,959790 Mean dependent var 0,232441

R-

squared

-1,040773 S,D, dependent var 0,096853

S,E, of

regressi

on

0,138360 Akaike info criterion -1,071825

Squared

resid

2,316361 Schwarz criterion -0,937454

Log

likeliho

od

74,06086 Hannan-Quinn criter, -1,017231

Durbin-

Watson

0,642656

Page 167: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

146

yang terbaik dalam mengestimasi regresi data panel. Langkah

pertama yang dilakukan untuk melakukan pemilihan model

dengan melakukan uji chow adalah meregresikan data panel

menggunakan bentuk model common effect.

b. Fixed Effect Model

Tabel 4.12

Fixed Effect Model

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Langkah kedua yakni dengan meregresikan data panel

menggunakan fixed effect model.

c. Uji Chow

Uji Chow adalah alat ukur untuk menguji test for

equality of coefficients atau uji kesamaan koefiesien test yang

ditemukan oleh Grerory Chow (Ghozali, 2013). Uji Chow

merupakan uji dalam membandingkan common effect model

dengan fixed effect model, Dalam penentuan model ini

didapatkan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7,336473 (29,91) 0,0000

Cross-section Chi-

square

153,0821

01

29 0,0000

Page 168: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

147

Tabel 4.13

Uji Chow

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak sehingga

model yang digunakan adalah fixed effect, begitu pula

sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan

Ha ditolak sehingga model yang digunakan adalah common

effect. Dapat dilihat berdasarkan hasil uji Chow diatas bahwa

nilai probabilitas Cross-section Chi-square > nilai

signifikansi (0,0000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa model yang

dipilih berdasarkan Uji Chow adalah Fixed Effect Model.

d. Random Effect Model

Langkah selanjutnya adalah meregresikan model ke

dalam random effect model untuk dapat melakukan uji

hausman dalam membandingkan antara fixed effect model

atau random effect model dalam menentikan model mana

yang terbaik digunakan dalam regresi data panel.

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7,336473 (29,91) 0,0000

Cross-section Chi-

square

153,082101 29 0,0000

Page 169: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

148

Tabel 4.14

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

R-squared 0,473172 Mean dependent

var

0,093018

Adjusted R-

squared

0,446831 S,D, dependent var 0,055172

S,E, of

regression

0,042188 Sum squared resid 0,213579

F-statistic 17,96307 Durbin-Watson stat 1,032610

Prob(F-

statistic)

0,000000

Unweighted

Statistics

R-squared 0,550334 Mean dependent

var

0,232441

Sum squared

resid

0,531479 Durbin-Watson stat 0,414963

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

e. Uji Hausman

Uji hausman bertujuan untuk melihat apakah terdapat

efek random di dalam panel data (Ghozali, 2013). Uji

hausman merupakan uji dalam membandingkan antara fixed

effect model dengan random effect model dimana akan

ditentukan model mana yang baik digunakan dalam regresi

data panel. Dalam penentuan model ini didapatkan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Page 170: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

149

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima sehingga model regresi yang digunakan adalah fixed

effect, sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak sehingga model regresi yang

digunakan adalah random effect.

Tabel 4.15

Uji Hausman

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji hausman di atas

diperoleh nilai probabilitas Cross-section random < nilai

signifikansi (0,0001 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dapat diambil kesimpulan bahwa model yang dipilih

berdasarkan uji hausman adalah Fixed Effect Model.

5. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Sebagaimana yang

sudah dilakukan dalam penentuan model regresi sebelumnya yaitu

dengan menggunakan Fixed Effect Model.

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Jika probabilitas < 0,05 maka H0

Test Summary Chi-Sq.

Statistic

Chi-

Sq. d.f.

Prob.

Cross-section

random

29,373006 6 0,0001

Page 171: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

150

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh

tidak signifikan terhadap variabel independent. Berikut penjelasan tabel

4.16 hasil Uji Statistik t sebagai berikut:

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Tabel 4.16

Uji Statistik t

Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob.

PRM 0,002531 0,004929 0,513488 0,6089

INV 0,031772 0,005000 6,354739 0,0000

LVR 0,010930 0,005492 1,990178 0,0496

CLR 0,011051 0,005280 2,093091 0,0391

RBC -0,002324 0,003448 -

0,673993 0,5020

EFS -0,001517 0,000708 -

2,143725 0,0347

C 0,337109 0,015310 22,01887 0,0000

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

1) Pengaruh Pertumbuhan Premi terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh

nilai probabilitas Pertumbuhan Premi > nilai signifikansi

(0,6089 > 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Page 172: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

151

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Premi

tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Asset.

2) Pengaruh Hasil Investasi terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh

nilai probabilitas Hasil Investasi < nilai signifikansi

(0,0000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil Investasi

memiliki pengaruh Return On Asset.

3) Pengaruh Leverage terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh

nilai probabilitas Leverage < nilai signifikansi (0,0496 <

0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Leverage memiliki pengaruh terhadap

Return On Asset.

4) Pengaruh Claim Loss Ratio terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh

nilai probabilitas CLR < nilai signifikansi (0,0391 <

0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Claim Loss Ratio memiliki pengaruh

terhadap Return On Asset.

5) Pengaruh Tingkat Kesehatan dengan Risk Based Capital

terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil pengujian

Page 173: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

152

data panel diatas diperoleh nilai probabilitas Tingkat

Kesehatan dengan Risk Based Capital > nilai signifikansi

(0,5020 > 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kesehatan

dengan Risk Based Capital tidak memiliki pengaruh

terhadap Return On Asset,

6) Pengaruh Tingkat Efisiensi terhadap Return On Asset,.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh

nilai probabilitas Tingkat Efisiensi < nilai signifikansi

(0,0347 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Efisiensi

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan atau uji F bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Maka dalam penelitian ini uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Pertumbuhan Premi,

Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehatan

dengan Risk Based Capital, dan Tingkat Efisiensi secara simultan

Return On Asset.

Jika probabilitas < nilai signifikansi, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

Page 174: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

153

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan Ha

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Premi. Hasil

Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat Kesehatan dengan

Risk Based Capital, dan Tingkat Efiisiensi secara simultan

berpengaruh terhadap Return On Asset.

Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji F-statistik, diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,000000 < 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Premi, Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio,

Tingkat Kesehatan dengan Risk Based Capital, dan Tingkat

Efiisiensi secara bersama-sama memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap Return On Asset.

Tabel 4.17

Uji Signifikansi Simultan (F-Statistik)

R-squared 0,885916 Mean

dependent var

0,232441

Adjusted R-

squared

0,842038 S.D.

dependent var

0,096853

S.E. of

regression

0,038494 Akaike info

criterion

-3,443043

Sum squared

resid

0,134841 Schwarz

criterion

-2,636817

Log

likelihood

254,6332 Hannan-

Quinn criter,

-3,115483

F-statistic 20,19027 Durbin-

Watson stat

1,589707

Prob(F-

statistic)

0,000000

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

Page 175: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

154

5) Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Tabel 4.18

Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output EViews (data diolah)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan model dalam penelitian

menerangkan variabel dependen. Dalam penelitian ini

koefisien determinasi (R2) yang digunakan adalah nilai

Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik

karena menggunakan lebih dari satu variabel independen.

Berdasarkan hasil regresi tabel 4.18 nilai Adjusted R-squared

sebesar 84,20% hal ini menunjukkan bahwa variabel Return

On Asset dapat dijelaskan oleh variabel independen (Premi,

Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio, Tingkat

Kesehatan dengan Risk Based Capital, dan Tingkat Efiisiensi

R-squared 0,885916 Mean dependent

var

0,232441

Adjusted R-

squared

0,842038 S,D, dependent

var

0,096853

S,E, of

regression

0,038494 Akaike info

criterion

-3,443043

Sum squared

resid

0,134841 Schwarz criterion -2,636817

Log

likelihood

254,6332 Hannan-Quinn

criter,

-3,115483

F-statistic 20,19027 Durbin-Watson

stat

1,589707

Prob(F-

statistic)

0,000000

Page 176: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

155

sebesar 84,20% dan sisanya (100%- 84,20% = 15,8%) 15,8%

dijelaskan oleh variabel diluar model regresi penelitian.

6. Persamaan Regresi Data Panel

Berdasarkan tabel 4.19, maka diperoleh persamaan model regresi

sebagai berikut: ROAit = 0,337109 + 0,002531 PREMI it + 0,031772

INVESTASI it + 0,010930 LEVERAGE it + 0,011051 CLR it - 0,002324

KESEHATAN it - 0,001517 EFISIENSit + eit, Dari persamaan regresi di

atas dapat dijelaskan bahwa:

Tabel 4.19

Model Regresi Fixed Effect

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

a) Kostanta sebesar 0,337109 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Premi, Hasil nvestasi, Leverage, Claim Loss Ratio,

Tingkat Kesehatan dengan Risk Based Capital, dan Tingkat

Efiisiensi) pada observasi ke i dan periode t adalah konstan,

maka nilai Return On Asset adalah 0,337109.

Variable Coefficient Std.

Error t-Statistic Prob.

C 0,337109 0,015310 22,01887 0,0000

PREMI? 0,002531 0,004929 0,513488 0,6089

INVESTASI? 0,031772 0,005000 6,354739 0,0000

LEVERAGE? 0,010930 0,005492 1,990178 0,0496

CLR? 0,011051 0,005280 2,093091 0,0391

KESEHATAN? -0,002324 0,003448 -0,673993 0,5020

EFISIENSI? -0,001517 0,000708 -2,143725 0,0347

Page 177: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

156

b) Jika PREMI pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar 0,002531.

c) Jika INVESTASI pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar 0,031772.

d)Jika LEVERAGE pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap, Maka

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar 0,010930.

e) Jika CLR pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap, Maka

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar 0,011051.

f) Jika KESEHATAN pada obeservasi i dan periode t naik sebesar

1%, sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar -0,002324.

g) Jika EFISIENSI pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

Page 178: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

157

meningkat nilai Return On Asset pada observasi i dan periode ke t

sebesar -0,001517.

7. Interpretasi Hasil Penelitian

Table 4.20

Tabel Interpretasi Penelitian

Sumber: Output EViews (data diolah), 2019

a) Pengaruh pertumbuhan premi terhadap kinerja keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan

premi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga

penelitian ini menolak hipotesis pertama (H1) yang menyatakan

bahwa pertumbuhan premi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Variable

Independen Prob. Signifikansi

Keterangan

Pertumbuhan

Premi 0,6089 0,05

Tidak Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Hasil

Investasi 0,0000 0,05

Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Leverage 0,0496 0,05

Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Claim Loss

Ratio 0,0391 0,05

Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Tingkat

Kesehataan

dengan Risk

Based

Capital

0,5020 0,05

Tidak Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Tingkat

Efisiensi 0,0347 0,05

Berpengaruh

terhadap Return On

Asset

Page 179: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

158

keuangan. Hal yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

0,6089 > 0,05 yaitu nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai

signifikansi 5%. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Juwita (2017) yang menunjukkan bahwa

pertumbuhan premi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Kinerja Keuangan.

Menurut (Sula, 2004) pendapatan premi pada asuransi syariah

adalah pendapatan premi asuransi yang diperoleh melalui penjualan

produk dan jasa asuransi ke peserta asuransi. Pendapatan premi

adalah jumlah pendapatan premi resmi dari penjualan polis asuransi

yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. Pendapatan ini

merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba perusahaan

asuransi. Oleh karena itu, penetapan premi mempunyai peranan yang

penting dalam strategi perusahaan.

Sedangkan menurut (Lasisi, 2018) tarif premi yang

ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh

jumlah risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi

tersebut untuk polis yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara

konsisten salah menilai risiko yang akan ditanggung, maka premi

yang ditetapkan tidak akan cukup untuk membayar klaim dan

manfaat yang dijanjikan.

Page 180: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

159

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

Pertumbuhan Premi tidak memiliki pengaruh terhadap Kinerja

Keuangan yang berarti setiap perubahan yang terjadi pada

pertumbuhan premi tidak diikuti oleh pendapatan premi serta laba

secara signifikan. Hal ini mungkin karena penilaian pertumbuhan

premi memiliki penilaian yang menurun sehingga belum mampu

dijadikan tolak ukur investor dan nasabah. Meskipun perusahaan di

Indonesia sudah menerapkan kebijakan pertumbuhan premi, nilai

yang tinggi dalam peringkat tidak menjamin bahwa investor atau

nasabah akan merespon positif terhadap peristiwa tersebut.

Hal ini disebabkan karena respon pasar terhadap

implementasi Pertumbuhan Premi akan mempengaruhi laba apabila

investasi di sektor riil (berbasis profit and loss sharing)

mendatangkan keuntungan. Premi tidak bisa secara langsung,

melainkan membutuhkan waktu, sehingga pengaruh pertumbuhan

premi tidak dapat diukur kesuksesannya jika hanya mengandalkan

satu periode akuntansi saja (Markonah dan Achmad 2019).

Menurut (Reschiwati, 2018) aspek penting dari penetapan

premi asuransi adalah bagaimana perusahaan asuransi mengelola

hasil penetapan premi setelah perkenalan suatu produk baru.

Pengelolaan hasil penetapan premi termasuk membandingkan

pengalaman operasional akutual dari perusahaan asuransi.

Page 181: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

160

Apabila pengalaman aktual sesuai denan asumsi – asumsi aktuaria,

maka asumsi – asumsi tersebut dapat menjadi dasar bagi tahapan

desain teknis pengembangan produk berikutnya.

Sedangkan menurut (Serajul, 2018) proses penetapan premi

asuransi merupakan siklus, jika kinerja aktual suatu produk

menyimpang secara signifikan dari hasil – hasil yang diharapkan,

maka perusahaan asuransi akan membuat alasan – alasan untuk

penyimpangan tersebut dan jka memungkinkan mengambil tindakan.

Meskipun tidak memiliki pengaruh namun asuransi syariah harus

tetap memberikan peningkatan pendapatan premi dalam

mengarahkan perusahaan baik secara internal maupun eksternal

dengan tujuan melindungi kepentingan semua stakeholder.

b) Pengaruh Hasil Investasi terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel hasil investasi

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga penelitian

ini menerima (H2) yang menyatakan bahwa hasil investasi memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal yang tersebut

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0,0000 < 0,05 yaitu nilai

probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%.

Dan sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Ali (2015)

dan Juwita (2017) yang menyatakan bahwa hasil investasi memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Page 182: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

161

Menurut (Reynaldi dan Treesje, 2017) suatu portofolio adalah

kumpulan bentuk investasi yang terpadu untuk tujuan mendapatkan

keuntungan investasi. Tujuan utama dari pembentukan suatu

portofolio adalah tidak lain untuk mendapatkan hasil yang optimal

dengan resiko yang minimal. Sedangkan menurut (Rodoni dan Ali,

2017) hasil investasi tersebut diperoleh dari penanaman modal

dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan

perolehan bagi hasil yang optimum. Hasil investasi memegang

peranan penting bagi pendapatan perusahaan asuransi syariah. Oleh

karena itu, agar sebuah bisnis sukses dan dapat menghasilkan

untung, hendaklah bisnis itu didasarkan pada keputusan yang sehat,

bijaksana, dan hati-hati.

Perolehan laba perusahaan juga menekankan pada hasil

investasi yang membantu untuk menutupi kekurangan tarif premi

yang didapat. Perolehan hasil investasi yang dicapai cukup

memuaskan karena selalu terdapat hasil positif dari investasi yang

dilakukan. Jika hasil investasi yang diperoleh bernilai negative, hal

ini dikarenakan terlalu banyak dilakukannya penempatan dana pada

instrumen-instrumen yang berisiko tinggi seperti saham dan

penjualan produk berbasisi unit link. Akan tetapi pengalaman ini

dapat menjadi pelajaran bagi departemen investasi perusahaan agar

lebih berhati-hati dalam menempatkan dana investasi (Emmanuel,

2018).

Page 183: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

162

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sastri et al.,l (2017), Marwansyah dan Utami (2017)

mengemukakan bahwa perusahaan asuransi pada dasarnya memiliki

kebutuhan penghasilan investasi yang tinggi dari aset-aset investasi

yang mereka miliki. Menurut (Mehari dan Tilahun, 2013)

pengelolaan investasi yang baik akan dapat mengakomodasi tingkat

resiko investasi yang dapat ditoleransi oleh perusahaan dengan hasil

investasi yang sesuai, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kinerja laba-rugi perusahaan.

c) Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga penelitian

ini menerima (H3) yang menyatakan bahwa variabel leverage

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal yang tersebut

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0,0496 > 0,05 yaitu nilai

probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Clara (2013) yang

menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Menurut (Lasisi, 2018) perusahaan asuransi bisa berhasil dengan

mengambil risiko leverage yang wajar atau bisa menjadi bangkrut

jika risikonya beresiko lepas kendali.

Page 184: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

163

Namun demikian bukti empiris lebih mendukung pandangan bahwa

risiko leverage mengurangi kinerja perusahaan. Ini adalah rasio

keuangan yang menunjukkan persentase aset perusahaan yang

dibiayai dengan utang, Leverage diukur sebagai total kewajiban

terhadap total aset.

Pada penelitian terdahulu telah dibuktikan bahwa penggunaan

utang ternyata menjadi bermanfaat karena dapat mengurangi

besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Penggunaan utang tidak selamanya merugikan perusahaan maupun

pemegang saham selama proporsinya tidak melebihi batas tertentu.

Perusahaan yang menggunakan utang adalah perusahaan yang

mempunyai financial leverage. Semakin besar proporsi utang yang

dipergunakan oleh perusahaan, pemilik modal sendiri akan

menanggung risiko yang semakin besar. Karena itu semakin tinggi

financial leverage, semakin tinggi betaequity. Leverage

didefinisikan sebagai nilai buku total utang jangka panjang dibagi

dengan total aktiva. Variabel ini mempunyai hubungan positif

dengan beta (Sinarti,2019).

Menurut (Singh dan Suchard, 2003) pada sektor asuransi,

pendanaan yang dikumpulkan dari penjualan premi (unearned

revenue) diakui sebagai kewajiban. Pendapatan premi menjadi

sumber daya keuangan yang unik,

Page 185: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

164

karena penggunaannya tidak membentuk beban bunga. Karena

perusahaan asuransi memiliki lebih banyak akses ke pendanaan

yang lebih luas. Sedangkan menurut (Gathara, 2019) penggunaan

leverage yang tepat mampu meningkatkan profitabilitas, karena

perusahaan berpeluang melakukan offset terhadap biaya yang

mereduksi profitabilitas dari nilai yang diversifikasi.

Mengindikasikan leverage yang tinggi dapat mengurangi biaya

keagenan di luar ekuitas dan meningkatkan nilai perusahaan dengan

membatasi atau mendorong manajer bertindak untuk kepentingan

pemegang saham.

Pengaruh positif ini didukung dengan karakteristik bisnis

asuransi dimana perusahaan asuransi mengelola modal yang

bersumber dari pihak ketiga, yaitu pendapatan dari premi yang

dibayarkan klien. Hal ini juga didukung dengan kemudahan akses

bagi perusahaan asuransi untuk mendapatkan pendanaan yang lebih

besar. Pemanfaatan unearned revenue bagi perusahaan dapat

meminimalisir penggunaan dana dari pihak eksternal (kreditur).

Perusahaan mendapatkan dana dari pihak ketiga tanpa

menimbulkan beban bunga. Unearned revenue yang dimiliki dapat

dikonversikan menjadi sumber daya keuangan untuk melakukan

investasi kembali (Kyereboah, 2007).

Page 186: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

165

d) Pengaruh Claim Loss Ratio terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel claim loss ratio

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga penelitian

ini menerima (H4) yang menyatakan bahwa variabel claim loss

ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal

yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0,0391 > 0,05

yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%,

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziah

(2017) dan Eka (2016) yang menyatakan bahwa claim loss ratio

memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan.

Rasio klaim adalah sesuatu yang sangat spesifik untuk bisnis

asuransi. Hutang klaim adalah persentase dari pendapatan premium,

ini juga dikenal sebagai rasio kerugian klaim. Rasio klaim

mengukur jumlah klaim dalam suatu periode dan membagi itu

dengan premi yang diterima untuk periode yang sama. Asuransi

adalah bisnis mengelola risiko likuiditas dan penting untuk

memiliki pemahaman menyeluruh tentang klaim yang terjadi

perbandingan. Jika nilainya lebih tinggi dari yang diharapkan atau

norma yang ditetapkan, maka penyelidikan lebih lanjut diperlukan

untuk mencari tahumengapa itu terjadi. Penting untuk menyelidiki

apakah ada ancaman penipuan asuransi. Jika rasio lebih rendah dari

yang diharapkan.

Page 187: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

166

Itu bisa menunjukkan produk yang tidak relevan atau kesulitan

dalam mengklaim, mungkin mempengaruhi kepuasan pelanggan,

dan jelas membutuhkan lebih banyak penyelidikan (Ketut, 2009).

Rasio ini adalah salah satu indikator kinerja yang paling

penting bagi perusahaan asuransi di Ghana baik jiwa maupun non-

jiwa. Kadang-kadang diwakili oleh rasio kerugian, yang juga

dinyatakan sebagai risiko penjaminan emisi dalam literatur yang

relevan, menunjukkan efektivitas kegiatan penjaminan emisi

perusahaan asuransi. Dalam penelitian ini, rasio klaim dihitung

dengan membagi klaim yang terjadi dengan premi yang diperoleh.

Secara umum, semua perusahaan asuransi berharap bahwa premi

mereka meningkat, dan bahwa klaim mereka diharuskan untuk

mengkompensasi penurunan. Dengan demikian, efek yang

diharapkan dari rasio klaim terhadap profitabilitas adalah negatif.

Akibatnya, rasio klaim memiliki dampak yang sangat penting pada

profitabilitas perusahaan asuransi non-jiwa di industri (Quist,

2018).

Klaim adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan

asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan

perjanjian. Klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh

perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada

pihak tertanggung setelah disetujui (Ludovicus, 2006).

Page 188: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

167

Dengan demikian Jika klaim tinggi maka tingkat beban pada

perusahaan asuransi syariah juga tinggi yang kemudian akan

mempengaruhi profitabilitasnya. Dapat disimpulkan klaim adalah

sebuah permintaan ganti rugi yang dibayarkan atau menjadi

kewajiban kepada tertanggung oleh perusahaan asuransi

sehubungan dengan terjadinya kerugian.

Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis pertama yaitu

klaim berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan asuransi syariah. Selaras juga dengan teori akuntansi

konsep beban yang dikemukakan bahwa beban merupakan

penurunan economic benefits berbentuk outflow atau penggunaan

dari suatu aset, atau terbentuknya liabilitas yang mengakibatkan

berkurangnya equity.

Selain dikarenakan adanya distribusi untuk partisipasi dari

banyak pihak di dalam ekuitas. Beban mewakilkan baik kenaikan

kewajiban atau penurunan aset dan profitabilitas, dengan efek

berikutnya pada ekuitas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan terbalik antara beban dan pertumbuhan aset serta

profitabilitas, yaitu jika terdapat kenaikan dari beban maka akan

menurunkan pertumbuhan aset dan profitabilitas (Gathara, 2019).

Page 189: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

168

Klaim merupakan beban yang harus ditanggung oleh

perusahaan asuransi. Oleh karena itu, posisi klaim pada perusahaan

asuransi merupakan beban/biaya yang harus ditanggung oleh

perusahaan. Dikarenakan klaim adalah sebuah beban/biaya, maka

jika terjadi klaim akan mengurangi tingkat profitabilitas. Dengan

demikian klaim berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas

pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia (Sula, 2004).

e) Pengaruh Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital

terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat

kesehatan dengan nilai risk based capital tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan. Sehingga penelitian ini menolak hipotesis

pertama (H5) yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan dengan nilai

risk based capital tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan. Hal yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis 0,5020 > 0,05 yaitu nilai probabilitas yang lebih besar dari

nilai signifikansi 5%. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pratiwi (2018) dan Rahayu (2017) yang menunjukkan

bahwa tingkat kesehatan dengan nilai risk based capital tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Perusahaan asuransi di Indonesia wajib melaporkan rasio

solvabilitas mereka ke Pemerintah secara berkala, biasanya

kuartalan. Dan ketentuan minimum yang ditetapkan sekarang bagi

Page 190: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

169

rasio tersebut adalah 120%. Jadi sebuah perusahaan asuransi harus

memiliki tingkat RBC minimal sebesar 120%. Dan semakin tinggi

RBC sebuah perusahaan asuransi, maka bisa dikatakan bahwa

perusahaan asuransi tersebut semakin baik dan sehat. Risk Based

Capital adalah salah satu metode pengukuran Batas Tingkat

Solvabilitas yang disyaratkan dalam undang-undang dalam

mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi

untuk memastikan pemenuhan kewajiban Asuransi dan Reasuransi

dengan mengetahui besarnya kebutuhan modal perusahaan sesuai

dengan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengelola

kekayaan dan kewajibannya (Zubaidah et al., 2019).

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat

kesehatan dengan nilai risk based capital tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan. Yang berarti setiap perubahan yang

terjadi pada tingkat kesehatan dengan nilai risk based capital tidak

diikuti oleh kinerja keuangan secara signifikan. Hal ini mungkin

karena sebuah perusahaan asuransi syariah diatas tidak memiliki

tingkat RBC minimal sebesar 120%. Dan bahkan mengalami

penurunan, dan ketentuan minimum yang ditetapkan sekarang bagi

rasio tersebut adalah 120%. Jadi meskipun tidak memiliki pengaruh

namun asuransi syariah harus tetap memberikan peningkatan tingkat

kesehatan dengan nilai risk based capital dalam mengarahkan

Page 191: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

170

perusahaan baik secara internal maupun eksternal dengan tujuan

melindungi kepentingan semua stakeholder.

Implikasinya adalah besar kecil kecukupan modal perusahaan

asuransi syariah belum tentu menyebabkan besar kecilnya

keuntungan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki modal

besar namun tidak dapat menggunakan modalnya itu secara efektif

untuk menghasilkan laba, maka modal yang besar pun tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Selain itu, kekurangan dalam pemenuhan kewajiban akan

menghabiskan modal perusahaan asuransi yang telah disediakan.

Namun, jika solvabilitas berlebih maka akan menyebabkan dana

menganggur sehingga tidak produktif dan juga akan membuang

kesempatan memperoleh laba (Rahayu, 2017).

Setiap perusahaan asuransi ingin mencapai target yang telah

ditentukan, yaitu mencapai risk based capital yang disyaratkan oleh

pemerintah dan juga mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi

untuk memenuhi kepentingan perusahaan dan para investor. Seperti

yang telah dijelaskan pada latar belakang, bahwa untuk dapat

mencapai risk based capital yang dipersyaratkan, perusahaan

asuransi akan cenderung menghindari penyerapan risiko yang terlalu

tinggi. Selain itu pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi

dibatasi oleh besarnya modal yang dimiliki perusahaan (Serajul,

2018).

Page 192: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

171

Dalam hubungan risk based capital dengan profitabilitas

terdapat keadaan dimana suatu keadaan tertentu kepentingan risk

based capital adalah sesuai dengan kepentingan profitabilitas suatu

perusahaan dalam operasinya, tingkat kinerja atau efisiensi dan

efektivitas sumber-sumber daya perusahaan asuransi. Penilaian risk

based capital menentukan seberapa besar tingkat profitabilitas

dalam perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk memenuhi

tingkat solvabilitas atau RBC tercapai dalam jumlah bersih,

kemungkinan tingkat solvabilitas akan terjaga, namun kesempatan

untuk memperoleh laba yang besar akan menurun, pada akhirnya

berdampak menurunnya profitabilitas (Lan, 2018).

f) Pengaruh Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat

efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sehingga

penelitian ini menerima (H6) yang menyatakan bahwa variabel

tingkat efisiensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hal yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

0,0347 > 0,05 yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai

signifikansi 5%. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nurfareza (2018) dan Setyati (2017) yang

menyatakan bahwa tingkat efisiensi memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan.

Page 193: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

172

Menurut (Suseno, 2008) efisiensi juga dapat didefenisikan

sebagai perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input),

atau jumlah yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan.

Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila mempergunakan

jumlah unit input yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan

jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan lain untuk

menghasilkan jumlah output yang lebih besar.

Sedangkan menurut (Atmawardhana, 2006) efisiensi juga

bisa diartikan sebagai rasio antara input dan output. Ada tiga faktor

yang menyebabkan efisiensi, yaitu: apabila dengan input yang sama

dapat menghasilkan output yang lebih besar, input yang lebih kecil

dapat menghaslkan output yang lebih besar, dan dengan input yang

lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar lagi.

Penilaian tingkat efisiensi perusahaan asuransi menjadi suatu

hal yang penting untuk dibahas. Karena tingkat efisiensi berguna

untuk mengetahui bagaimana kemampuan manajerial perusahaan

asuransi syari’ah tersebut dalam mengelola perusahaannya. Efisiensi

dalam situasi ideal disebut dengan efisiensi ideal (absolut) yang

nilainya selalu 100% berarti jumlah output yang dihasilkan sama

dengan jumlah input yang digunakan. Namun, pada kenyataannya

kondisi ideal tersebut sangat sulit untuk dicapai karena banyak faktor

yang mempengaruhi, maka dilakukan pendekatan dengan efisiensi

yang bersifat relatif (Kwadjo et al., 2018).

Page 194: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

173

Menurut (Janjua, 2015) dalam hal ini nilai efisiensi suatu

objek tidak dibandingkan dengan kondisi ideal (100%) namun

dibandingkan dengan nilai efisiensi objek-objek lain. Sebuah

organisasi atau perusahaan dikatakan efisiensi jika menghasilkan

lebih banyak output dengan sejumlah input yang sama atau dengan

menurunkan penggunaan input dapat dihasilkan outputyang sama.

Sedangkan menurut (Ascarya dan Yumanita, 2008) faktor lain dari

pentingnya penilaian tingkat efisiensi perusahan asuransi syariah

yaitu karna adanya tuntutan persaingan dengan asuransi kovensional.

Selain itu, para pemegang polis atau para calon nasabah potensial

berkepentingan untuk mengetahui kinerja efisiensi perusahaan

asuransi syariah. Agar dapat mempercayai perusahaan asuransi

tersebut dalam perjanjian dengan jangka waktu yang cukup panjang.

Page 195: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

174

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan analisis regresi data

panel, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara simultan (uji F) diketahui

bahwa nilai Probability (F-statistic) 0,000000 < 0,05, maka terdapat

pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel independen

Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio,

Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital dan Tingkat

Efisiensi terhadap Return On Asset Perusahaan Asuransi syariah di

Indonesia tahun 2013 -2017 pada tingkat signifikansi 5%.

2. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara parsial (uji t) diketahui

bahwa pengaruh antara masing-masing variabel independen

Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi, Leverage, Claim Loss Ratio,

Tingkat Kesehatan dengan Nilai Risk Based Capital dan Tingkat

Efisiensi terhadap Return On Asset adalah sebagai berikut:

a. Variabel Pertumbuhan Premi memiliki nilai koefisien 0,6089 >

0,05, maka variabel Pertumbuhan Premi tidak memiliki pengaruh

terhadap Return On Asset pada tingkat signifikansi 5%. Hal

tersebut berarti setiap perubahan yang terjadi pada Pertumbuhan

Page 196: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

175

Premi tidak diikuti oleh Return On Asset di perusahaan –

perusahaan Asuransi Syariah pada tahun 2013-2017 secara

signifikan.

b. Variabel Hasil Investasi memiliki nilai koefisien 0,0000 < 0,05,

maka variabel Hasil Investasi tmemiliki pengaruh terhadap Return

On Asset pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap

perubahan yang terjadi pada Hasil Investasi diikuti oleh Return

On Asset di perusahaan – perusahaan Asuransi Syariah pada tahun

2013-2017 secara signifikan.

c. Variabel Leverage memiliki nilai koefisien 0,0496 < 0,05, maka

variabel Leverage memiliki pengaruh terhadap Return On Asset

pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan

yang terjadi pada Leverage diikuti oleh Return On Asset di

perusahaan – perusahaan Asuransi Syariah pada tahun 2013-2017

secara signifikan.

d. Variabel Claim Loss Ratio memiliki nilai koefisien 0,0391 <

0,05, maka variabel Claim Loss Ratio tmemiliki pengaruh

terhadap Return On Asset pada tingkat signifikansi 5%. Hal

tersebut berarti setiap perubahan yang terjadi pada Claim Loss

Ratio diikuti oleh Return On Asset di perusahaan – perusahaan

Asuransi Syariah pada tahun 2013-2017 secara signifikan.

Page 197: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

176

e. Variabel Tingkat Kesehataan dengan Nilai Risk Based Capital

memiliki nilai koefisien 0,5020 > 0,05, maka variabel Tingkat

Kesehataan dengan Nilai Risk Based Capital tidak memiliki

pengaruh terhadap Return On Asset pada tingkat signifikansi 5%.

Hal tersebut berarti setiap perubahan yang terjadi pada Tingkat

Kesehataan dengan Nilai Risk Based Capital tidak diikuti oleh

Return On Asset di perusahaan – perusahaan Asuransi Syariah

pada tahun 2013-2017 secara signifikan.

f. Variabel Tingkat Efisiensi memiliki nilai koefisien 0,0347 <

0,05, maka variabel Tingkat Efisiensi memiliki pengaruh terhadap

Return On Asset pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti

setiap perubahan yang terjadi pada Tingkat Efisiensi diikuti oleh

Return On Asset di perusahaan – perusahaan Asuransi Syariah

pada tahun 2013-2017 secara signifikan.

B. Saran

1. Perlu adanya perbaikan dalam publikasi laporan keuangan dalam

konsistensi nominal angka dan penggunaan istilah rasio keuangan yang

sudah ditentukan oleh maupun OJK agar informasi yang didapat jelas

dan lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel independen

lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap Return On Asset pada

Page 198: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

177

perusahaan asuransi syariah di Indonesia karena variabel independen

dalam model ini dari enam variabel terdapat dua variabel yang tidak

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Penelitian

selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah variabel dan

menggunakan variabel yang lebih beragam.

3. Penelitian selanjutnya dapat menambah periode tahun dan memperluas

populasi dan sampel penelitian agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

4. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu analisis regresi

data panel dengan menggunakan software Eviews 9.0. Penelitian

selanjutnya disarankan menggunakan metode yang berbeda dan

software yang lebih baru.

Page 199: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

176

DAFTAR PUSTAKA

Abdelkrim, A., & Saidi, O. 2018. Determinants Of Saudi Takaful Insurance

Companies Profitability. Academy of Accounting and Financial Studies

Journal. King Faisal University.

Abdullah, A. 2011. Meraih Berkah melalui Asuransi Syariah. Jakarta: PT Ekex

Media Komputindo.

Abdullah, A. 2006. Asuransi Syariah: Keberadaanya dan Kelebihanya di Tengah

Asuransi Konvensional. Jakarta: IKAPI

Abdullah, I. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu. Masyarakat dan Pendidikan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Ade, S. 2012. Analisis Investasi dalam Asuransi Syariah di Indonesia terhadap

Portofolio Optimal. Media Ekonomi Vol 19. Unversitas Trisakti. Surabaya.

Afolabi, T. S. 2018. Effect of Claims Payments on Profitability in The Nigerian

Insurance Industry. Advances in Social Sciences Research Journal. Vol,

(4)94-10. Redeemer’s University.

Akhtar, H. 2018. Performance analysis of Takaful and conventional insurance

companies in Saudi Arabia. Benchmarking: An International Journal. ISSN:

1463-5771. Vol. 25 No. 2, pp. 677-695.

Al-Haddad. 2011. The Effect of Corporate Governance on the Performance of

Jordanian Industrial Companies: An empirical study on Amman Stock

Exchange. International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 1

Ali, A. 2016. Pengaruh premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting terhadap

laba Asuransi Jiwa (studi kasus PT Asuransi Syariah Mubarakah). Institut

Pertanian Bogor.

Ali, H. 2004. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Prenada Kencana

Ali, Z. 2008. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Anshori, A.G. 2007. Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Page 200: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

179

Anshori, A. G. 2013. Lembaga Keuangan Syariah: Sebuah Konsep Kelembagaan

Dalam Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat. Surakarta: Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arif, N. R.A. 2012. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

Arthur, J. K., David, F. S., John, D. M., & William, P. 2010. Manajemen

Keuangan: Prinsip dan Penerapan Jilid 1. Jakarta. PT. Indeks. Edisi

Kesepuluh.

Ascarya & Yumanita, D. 2008. Comparing The Efficiency Of Islamic Banks In

Malaysia And Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Jakarta.

Atmawardhana, A. 2006. Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank

Konvensional Memiliki Unit Usaha Syariah di Indonesia. Fakultas

Ekonomi: UII.

Ayu, I. 2017. Pengaruh Pertumbuhan premi, hasil underwriting, hasil investasi,

dan Risk Based Capital terhadap Laba Perusahaan Asuransi (Studi Empiris

pada Perusahan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2011-2015. Universitas Pendidikan Indonesia

Barlian, O. 2016. Pengaruh rasio Risk based capital, likuiditas, dan agent’s balance

to surplus terhadap harga saham perusahaan Asuransi yang terdaftar di

BEI tahun 2008 -2015. Universitas Lampung.

Benarda. 2016. Tingkat efisiensi industri Asuransi Jiwa Syariah menggunakan

Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis. Institut Pertanian

Bogor.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Edisi Kedelapan. Buku 2.

Chufen, L. 2007. Problem in Bank Branch Ineficiency. Management. Scale and

Location. Asian jurnal of Management and Humanity Sciences. Vol 1. No 4.

Clara. 2013. Pengaruh leverage, likuiditas, umur, dan size terhadap Return on Asset

perusahaan Asuransi Go public yang terdaftar di BEI. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Perbanas Surabaya

Page 201: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

180

Dewan Syari'ah Nasional. 2001. Himpunan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Untuk

Lembaga Keuangan Syari'ah. Ed 1.

Diah, R. 2017. Analisis efisiensi Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia dengan

pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) periode 2012 -2015.

Politeknik Negeri Bandung

Dipta, A. 2014. Analisis pengaruh solvabilitas dan underwriting terhadap

profitabilitas perusahaan Asuransi Kerugian. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Perbanas.

Dhaniati, R. 2011. Analisis pengaruh RBC, Rasio underwriting, rasio hasil

investasi, rasio penerimaan premi, dan rasio beban klaim terhadap laba

perusahaan asuransi. Universitas Gunadarma.

Emmanuel, O.G. 2018. Effect of Claims Management on Profitability of Listed

Insurance Companies in Nigeria. American Journal of Management. Vol.

18.

Eka, F. 2016. Pengaruh kontribusi peserta, klaim, dan hasil investasi terhadap

surplus underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia. Universitas

Airlangga.

Fadila, C. 2016. Pengaruh underwriting dan solvabilitas terhadap laba perusahaan

Reansuransi. Universitas Lampung.

Fahmi, I. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta

Fahmi, I. & Hadi, Y.L., 2012. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung:

Alfabeta.

Farrell, M. A. 1957. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of the

Royal Statistical Society. Series A. CXX.Part 3.

Fauziah, I. 2017. Analisis Isu Klaim, Surplis Underwritting, Kredibilitas Pelaku

Industri dan Kredibilitas Perusahaan terhadap Minat Masyarakat Muslim

dan Non-Muslim untuk menggunakan Poduk Asuransi Syariah. Universitas

Islam Negeri Yogyakarta.

Page 202: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

181

Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Fitri, A., & Mardian, S. 2016. Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah di

Indonesia: Surplus On Contribution. Jurnal Ilmu Akuntansi. Volume 9 (1).

Fitriyani. 2017. Analisis efisiensi asuransi syariah di Indonesia tahun 2014 – 2016

dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan faktor – faktor yang

mempengaruhinya. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Gathara, Z. M. 2019. Effect of Leverage on Financial Performance of Selected

Companies Listed in the Nairobi Securities Exchange, Kenya. International

Journal of Innovative Finance and Economics Research. ISSN: 2360-896X

Ghofar, A. 2012. Pengaruh premi, klaim, investasi dan profitabilitas terhadap

pertumbuhan aset pada perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Edisi Ketujuh.

Gitman, L. 2003. Principles of Managerial Finance, seventeenth edition.

Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company

Gitman, L. 2006. Principles of Managerial Finance, seventeenth edition.

Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company

Gitman, L. J. Z. 2012. Principles of Managerial Finance.13e. Boston: Pearson.

Habibu, A., Abdu, J., & Sulaiman, A. 2019. Effects Of Financial Perfomance.

Capital Structure and Firm Size on Firms Value of Insurance Companies in

Nigeria. Journal of Finance Accounting and Management. 10(1). 57-74.

Nasarawa State University.

Hanafi, M., & Halim, A. 2009. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: UPP

STIM YPKP.

Harahap, S. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Cetakan Kesebelas.

Page 203: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

182

Hartono, S. R. 2007. Hukum Ekonomi Indonesia. Malang: Bayumedia Publishing.

Hasibuan, E. 2017. Analisis perbandingan efisiensi asuransi syariah dan asuransi

konvensional di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis.

Universitas Sumatera Utara

Horne, J. V., & Wachowicz, J. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat. Edisi 13.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1.

Penyajian Laporan keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ismail, N., Abdul, M., & Normaisarah. 2018. Macroeconomic Factors Affecting

Perfomance of Insurance Companies in Malaysia. Article Finance.Vol: 22

Issue: 1

Janjua, P.Z. 2015. A Comparative Analysis of Economic Efficiency of

Conventional and Islamic Insurance Industry in Pakistan. Journal of

Business Review: 3 (4): 21-44.

Juwita, T. 2017. Analisis pengaruh premi, klaim, investasi dan surplus underwriting

terhadap pertumbuhan laba pada industri asuransi syariah tahun 2012 –

2016. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Kasiram, M. 2008. Metodologi Penelitian.Malang: UIN-Malang Pers

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Edisi Satu. Cetakan Ketujuh

Ketut, S. 2009. Klaim Asuransi. Jakarta: Badan Mediasi Asuransi Indonesia

Kusuma, E. 2017. Analisis Rasio Kesehatan Keuangan Dana Tabarru’ yang

mempengaruhi Profitabilitas pada Asuransi Syariah di Indonesia (Periode

2012 – 2014). Institut Pertanian Bogor.

Khasanah, Z. 2017. Pengaruh ukuran perusahaan, tingkat solvabilitas dan

likuiditas terhadap profitabilitas Asuransi Jiwa Syariah Al Amin.

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Page 204: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

183

Kwadjo A. A., Charles, A., & Joshua, Y. A. 2018. Evaluating the cost efficiency of

insurance companies in Ghana. Journal of Risk Finance. Vol. 13 No. 1 pp.

61-76.

Kyereboah, C. A. 2007. The impact of capital structure on the performance of

microfinance institutions. Journal Risk and Finance.

Lan, N. A. 2018. Efficiency and Productivity of Australian Private Health Insurers.

Department Of Accounting. Journal Finance and Economics. Grifftith

University Australia.

Lasisi, I.O. 2018. Effect of Liquidity Risk. Premium Growth on the Perfomance of

Quoted Insurance Firms in Nigeria: A Panel Data Analysis. American

Finace & Banking Review. Vol.2. No. 1:2018 ISSN 2576-1226 E-ISSN

2576-1234

Ludovicus, S. 2006. Memahami Akuntansi Asuransi Kerugian (Accounting For

General Insurance), Jakarta: PT Prima Mitra Edukarya.

Markonah, S., & Achmad, S. 2019. The Effect of Corporate Governance and

Premium Growth on the Performance of Insurance Companies in Indonesia.

Academic journal article European Research Studies. Vol. 22, No.2

Marwansyah, S., & Utami, A.N. 2017. Analisis Hasil Investasi, Pendapatan Premi,

dan Beban Klaim Terhadap Laba Perusahaan Perasuransian Di Indonesia.

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 5 No. 2, 213-221.E-

ISSN: 2548-9836.

Mazwini, V. 2018. Analisis Efisiensi dan pertumbuhan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mehari, D., & Tilahun, A. 2013. Firm Specific Factors That Determine Insurance

Companies Performance In Ethiopia. European Scientific Journal. Vol. 9,

No. 10 April, ISSN: 1857-7881 e- ISSN 1857-7431

Muharam, H., & Pusvitasari, R. 2007. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis. Fakultas

Ekonomi UNDIP. Vol II. No. 3. Desember 2007

Page 205: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

184

Mustica, B., Jaenal, E., & Tanti, N. 2017. Efisiensi Asuransi Syariah di Indonesia

dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurnal Al-Muzara’ah Vol.5

No1. Institut Pertanian Bogor

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan Edisi keempat.Yogyakarta:Liberty.

Cetakan Kelima Belas.

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Nurfareza, R.P. 2018. Analisis Efisiensi perusahaan asuransi jiwa syariah dengan

metode Data Envelopment Analysis (DEA) periode 2015 – 2016. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Oscar, A. J., & Sackey, F. G. 2013. The financial performance of life insurance

companies in Ghana. The Journal of Risk Finance. 14(3). 286-302.

Pratiwi, T. 2018. Pengaruh Risk based capital (RBC) dan jumlah investasi terhadap

pertumbuhan laba bersih perusahaan pada PT Asuransi AIA Syariah.

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Quist, J. 2018. Impact Of Claims Complaints On Profitability Of Non- Life

Insurance Operations in Ghana. Journal Risk Management. University Of

Ghana.

Rahayu, D. 2017. Pengaruh Risk based capital terhadap profitabilitas perusahaan

Asuransi Syariah (studi pada perusahaan asuransi yang terdaftar di AASI).

UIN Raden Fatah Palembang

Reschiwati, R. P. S. 2018. Random Effect Model: Influence Of Income Premium,

Claim Cost and Underwritting Results On Net Income In Insurance

Company In Indonesia: Cased Study Of Insurance Company Listed On

Indonesia Stock Exchange. International Journal Of Modern Trends In

Business Research (IJMTBR)., Vol.1 Issues 3.

Reynaldi, M.T., & Treesje, R. 2017. Analisis Akuntansi Dana Investasi Asuransi

Umum Syariah dan Konvensional serta perlakuan terhadap Hasil Investasi.

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. 12(2), 2017, 113-122

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Page 206: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

185

Rodoni, A., & Ali, H. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta Mitra Wacana Media

Salisu, H., & Rusni, H. 2017. Investment Account Platform: An Innovative

Liquidity Management Avenue for Islamic Deposit Insurance Funds in

Nigeria. Journal of Asian and African Social Science and Humanities. Vol 3.

No. 4.

Salman, K. R., & Farid, M. 2016. Akuntansi Manajemen. Jakarta

Salsabila. 2017. Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Hasil Underwritting

terhadap tingkat laba pada perusahaan Asuransi Umum Syariah.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Santoso, R. 2015. Pengaruh tingkat kesehatan keuangan perusahaan Asuransi

terhadap peningkatan pendapatan premi (studi kaksus perusahaan asuransi

di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 -2013). Universitas Negeri Yogyakarta

Santoso, T.B., & Triandaru, S. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salemba Empat. Edisi 2.

Sastri I. A., Edy, S., & Kadek, S. 2017. Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil

Underwriting, Hasil Investasi Dan Risk Based Capital Terhadap Laba

Perusahaan Asuransi (Studi Empiris Pada Perusahan Asuransi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). E-Journal

Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 7 Nomor 1.

Sekaran, U. 2011. Metode Pemelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Serajul. 2018. Islamic Insurance in Bangladesh: Perfomance. Problems and

Prospects. International Journal of Islamic Business & Management. Vol.2

No 2; International Islamic University Chittagong.

Setyati, R. 2017. Analisis Efisiensi dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan

perusahaan: studi pada perusahaan asuransi Indonesia menggunakan

metode DEA. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sinarti. 2019. Pengaruh Leverage Diversifikasi Produk dan Ukuran Perusahaan

terhadap Profitabilitas. Journal Of Applied Managerial Accounting. Vol. 3

No. 1. Page 97-106 ISSN: 2548-9917

Page 207: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

186

Singh, D. W. N., & Suchard, J. A. 2003. Corporate diversification strategies and

capital structures. The Quarterly Review of Economics and Finance.

Sitompul, S. 2018. Pengaruh ukuran perusahaan, kebijakan pendanaan, Risk based

capital (RBC), pertumbuhan premi netto dan laba perusahaan terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Bandung:

Alfabeta

Sula, S. 2004. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Operasional.

Jakarta: Gema Insani Press.

Supiyanto, A.T. 2015. Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi terhadap

Cadangan Dana Tabarru’ Pada Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia.

Universitas Negeri Yogyakarta

Suseno, P. 2008. Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi pada Indsutri Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 2. No. 1. Yogyakarta:

Pusat pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas

Ekonomi UII.

Winarno, W. W. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wild, J. K. S., & Halsey, R. F. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat. Edisi Delapan. Buku Kesatu.

Yulia, W. N. 2017. Analisis Efisiensi Asuransi Umum Syariah di Indonesia tahun

2013 – 2015: Aplikasi Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal

Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol.4 No. 9 September Universitas

Airlangga.

Page 208: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

187

Yurike, F. A. 2017. Perbedaan Efisiensi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

dan Konvensional di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis

(DEA). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol.4 No. 8 Agustus

Universitas Airlangga.

Yusuf, T.O., & Dansu F. S. 2014. Effect of Claim cost on insurers’ profitability in

Nigeria. International Journal of Business and Commerce. 3 (10), 01 -20.

Zubaidah, N., Elfira, M., & Omar, M. 2019. Comparison Analysis Of Risk Based

Capital (RBC) Perfomance and Its Effecr On Islamic Insurance Profitability

In Indonesia and Malaysia. Journal of Islamic Economics. Vol. 3 Issue 2.

www.idx.co.id

www.assi.co.id

www.ojk.co.id

Kompas.com

Page 209: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

188

Lampiran 1: Data Penelitian

Nama Tahun Premi Investasi Leverage CLR Kesehatan Efisiensi ROA

AIA 2013 2,56 0,07 0,24 0,36 1,20 1,02 1,45

2014 1,44 0,07 0,11 0,39 1,40 1,00 1,46

2015 1,06 0,06 0,16 0,54 2,05 0,79 1,37

2016 0,98 0,06 0,06 0,87 4,11 0,96 1,36

2017 1,02 0,05 0,10 0,95 28,28 0,85 1,28

AMN 2013 45,51 0,09 0,07 0,60 1,16 0,32 0,90

2014 1,29 0,04 0,11 0,75 0,95 0,34 0,95

2015 0,18 0,11 0,14 1,45 1,54 0,29 0,86

2016 4,91 0,09 0,15 0,56 1,24 0,42 0,89

2017 1,18 0,04 0,32 0,40 1,41 0,56 0,93

MNL 2013 1,96 0,24 0,28 0,45 1,11 1,56 1,34

2014 1,61 0,22 0,31 0,57 1,00 1,92 1,22

2015 2,07 0,21 0,29 0,76 1,04 0,64 1,30

2016 1,46 0,07 0,25 -0,48 0,87 0,59 1,22

2017 1,54 0,09 0,30 -0,50 3,72 0,68 1,30

AXA 2013 0,86 0,14 0,23 0,73 1,94 0,22 1,18

2014 0,58 0,12 0,19 1,00 1,45 0,17 1,12

2015 1,78 0,10 0,27 0,82 1,49 0,23 1,15

2016 0,94 0,04 0,35 0,55 2,32 0,24 1,13

2017 1,33 0,06 0,09 0,74 20,79 0,25 1,14

SNR 2013 2,92 0,18 0,45 -0,81 0,32 1,52 1,54

2014 1,18 0,17 0,49 -0,93 0,32 1,45 1,35

2015 1,21 0,17 0,44 -0,76 0,54 1,31 1,32

2016 1,04 0,17 0,34 0,87 0,36 2,49 1,28

2017 1,07 0,10 0,40 0,91 0,80 1,61 1,18

Page 210: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

189

BMP 2013 1,70 0,00 0,15 0,55 0,57 0,90 1,04

2014 0,78 0,00 0,13 0,44 0,98 0,51 1,01

2015 0,57 0,03 0,43 1,12 0,98 1,33 1,06

2016 1,13 0,04 0,44 0,68 1,12 2,43 1,10

2017 1,27 0,05 0,59 0,47 2,29 1,29 1,16

PN 2013 0,90 0,02 0,39 0,24 24,82 0,38 1,04

2014 0,96 0,09 0,37 0,37 16,59 0,56 1,18

2015 0,87 0,07 0,46 0,56 21,23 0,44 1,15

2016 1,18 0,08 0,05 0,45 68,85 0,57 1,15

2017 1,04 0,08 0,06 2,90 17,22 0,45 1,14

GEL 2013 2,22 0,04 0,11 0,01 41,25 0,12 1,05

2014 0,01 0,06 0,09 0,00 61,12 0,13 1,08

2015 0,00 0,03 0,88 0,00 89,04 0,06 1,03

2016 0,00 0,05 0,01 2,06 86,68 0,34 1,06

2017 -4,94 0,05 0,01 0,00 113,67 0,43 1,06

JSR 2013 9,80 0,01 0,01 -0,16 0,57 0,02 1,01

2014 8,35 0,01 0,02 -0,02 1,25 0,09 1,01

2015 1,85 0,01 0,02 -0,35 2,87 0,10 1,01

2016 1,08 0,01 0,05 -0,48 3,76 0,14 1,01

2017 2,00 0,08 0,15 -0,55 1,29 0,42 1,10

AVR 2013 0,54 0,23 0,10 0,73 0,88 1,35 1,27

2014 0,74 0,16 0,10 0,73 1,39 1,12 1,18

2015 1,31 0,17 0,08 0,49 2,59 1,55 1,20

2016 1,06 0,04 0,05 0,74 60,87 1,93 1,12

2017 4,50 0,05 0,15 0,51 2,52 3,92 1,14

SLF 2013 2,19 -0,12 0,51 0,37 0,97 0,98 0,74

2014 1,38 -0,10 0,45 0,48 1,33 0,91 0,80

2015 1,53 -0,18 0,59 0,57 1,42 1,02 0,89

Page 211: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

190

2016 1,53 -0,08 0,23 0,41 1,77 1,13 0,74

2017 2,23 -0,03 0,27 0,37 2,52 1,48 0,73

TKI 2013 0,06 0,47 0,19 0,32 28,50 0,41 0,84

2014 1,09 -0,22 0,14 0,57 31,69 0,26 0,70

2015 0,68 -0,22 0,22 0,23 34,17 0,28 0,67

2016 0,59 -0,27 0,24 1,12 35,65 0,44 0,73

2017 2,97 0,02 0,11 0,24 64,39 0,15 1,03

ASTR 2013 1,23 0,09 0,74 0,89 0,18 1,35 1,09

2014 0,87 0,12 0,57 0,76 0,39 2,39 1,12

2015 0,76 0,09 0,61 0,62 0,53 2,79 1,28

2016 2,43 0,05 0,75 0,78 14,02 1,07 1,23

2017 0,90 0,07 0,71 0,83 0,80 0,93 1,29

TUG 2013 1,28 0,07 0,49 -1,54 0,22 0,67 1,15

2014 0,45 0,09 0,40 -0,38 0,43 0,58 1,17

2015 0,46 0,03 0,40 -0,19 0,65 0,23 1,05

2016 0,49 0,03 0,51 -0,15 1,04 0,76 1,07

2017 1,28 0,06 0,47 -0,30 1,15 0,96 1,12

ACA 2013 1,41 0,06 0,56 0,24 0,32 1,08 1,16

2014 0,70 0,07 0,55 2,07 0,32 0,88 1,20

2015 0,77 0,01 0,58 1,74 0,32 0,35 1,04

2016 1,02 0,02 0,53 2,34 0,61 0,77 1,05

2017 1,12 0,02 0,59 0,06 103,88 0,83 1,07

PRU 2013 1,38 0,43 0,20 0,71 0,85 0,63 1,32

2014 1,44 0,42 0,16 0,67 1,33 0,67 1,30

2015 1,13 0,34 0,15 0,61 1,67 0,59 1,48

2016 1,04 0,09 0,05 -0,72 92,25 1,02 1,32

2017 1,15 0,08 0,05 -0,65 19,75 1,03 1,30

BRI 2013 0,62 0,00 0,18 0,98 0,40 0,31 1,01

Page 212: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

191

2014 2,13 0,01 0,27 0,54 0,41 0,52 1,02

2015 0,47 0,01 0,31 1,42 0,41 0,73 1,02

2016 2,03 0,01 0,32 1,32 0,49 0,84 0,95

2017 1,15 0,02 0,11 1,13 0,48 1,04 1,02

ADR 2013 1,04 0,09 0,63 1,58 0,33 2,68 1,26

2014 1,45 0,07 0,59 0,98 0,89 2,56 1,21

2015 1,16 0,06 0,56 0,89 1,38 2,50 1,17

2016 1,41 0,05 0,63 -0,64 1,77 3,02 1,18

2017 1,13 0,03 0,58 -0,75 3,30 2,90 1,13

MDR 2013 1,19 0,58 0,13 0,49 1,11 1,07 0,44

2014 0,98 0,51 0,14 0,58 1,50 0,75 0,45

2015 1,31 0,32 0,20 0,63 1,70 0,55 1,45

2016 1,29 0,36 0,15 0,74 1,88 0,55 1,47

2017 1,24 0,05 0,05 -0,49 16,31 0,80 1,44

ALLZ 2013 1,42 0,08 0,17 0,41 3,14 1,62 1,38

2014 1,23 0,11 0,17 0,42 3,88 1,60 1,42

2015 1,15 0,13 0,12 0,57 4,75 1,57 1,42

2016 1,24 0,03 0,05 0,50 56,78 1,94 1,21

2017 0,98 0,04 0,06 0,67 26,38 1,84 1,28

STC 2013 1,70 0,06 0,49 0,29 0,22 0,34 1,13

2014 0,90 0,09 0,39 0,35 0,34 0,33 1,16

2015 0,77 0,06 0,26 0,44 0,91 0,23 1,09

2016 1,20 0,06 0,16 0,35 1,27 0,25 1,09

2017 3,20 0,07 0,09 0,43 3,83 0,99 1,10

MEG 2013 1,10 0,11 0,52 0,80 0,31 1,20 1,24

2014 0,70 0,16 0,42 0,79 0,45 1,01 1,30

2015 0,38 0,09 0,39 0,61 0,45 0,99 1,16

2016 0,09 0,03 0,00 0,71 0,31 2,22 1,03

Page 213: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

192

2017 4,89 0,07 0,02 0,11 45,80 1,24 1,09

TKU 2013 0,64 0,00 0,59 0,72 0,33 0,98 0,99

2014 1,05 -0,10 0,57 0,68 0,83 0,21 0,65

2015 0,43 -0,01 0,58 0,65 0,91 1,08 0,89

2016 0,54 -0,19 0,53 -0,72 4,51 1,31 1,16

2017 1,68 -0,05 0,55 1,22 8,88 0,72 1,38

BNI 2013 2,51 1,07 0,43 1,20 0,39 5,14 1,21

2014 0,29 0,07 0,39 1,60 1,10 2,27 1,24

2015 1,88 0,05 0,37 1,28 0,35 2,21 1,22

2016 2,81 0,08 0,39 0,87 31,53 1,49 1,20

2017 1,26 0,07 0,26 1,08 1,00 1,52 1,23

TKF 2013 1,12 0,33 0,27 0,92 0,89 0,02 1,02

2014 1,23 0,02 0,23 0,78 1,06 0,13 1,02

2015 0,86 0,01 0,23 0,69 1,41 0,04 1,01

2016 0,98 0,02 0,22 0,97 1,73 0,13 1,02

2017 1,05 0,16 0,29 1,04 0,20 0,14 1,09

CHUB 2013 -0,19 -0,04 0,77 -12,42 0,15 0,56 0,92

2014 -

21,66

0,01 0,57 0,57 0,37 0,28 1,02

2015 0,60 0,00 0,65 0,73 0,39 0,44 0,99

2016 0,88 -0,03 0,64 0,81 0,69 0,41 0,92

2017 0,89 -0,04 0,74 1,00 0,80 0,44 0,83

BRIS 2013 0,56 0,04 0,19 1,40 1,05 0,12 1,06

2014 3,23 0,04 0,30 0,02 0,83 0,31 1,07

2015 -0,53 0,04 0,31 -0,30 0,55 0,51 1,08

2016 -0,07 0,02 0,38 -1,82 0,59 0,70 1,04

2017 10,02 0,01 0,44 0,58 4,52 0,78 1,02

FWD 2013 35,25 -0,12 0,33 0,04 1,25 0,04 1,03

Page 214: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

193

2014 19,48 0,15 0,08 0,14 0,32 0,04 1,03

2015 14,39 0,03 0,00 0,00 0,00 0,04 1,03

2016 27,57 0,08 0,06 0,08 0,07 0,10 1,10

2017 32,58 -0,06 0,18 0,43 7,37 0,16 0,85

SKR 2013 1,85 0,06 0,47 0,37 0,51 1,24 1,14

2014 1,85 0,05 0,42 0,25 1,88 1,35 1,12

2015 1,07 0,08 0,40 0,60 1,76 1,38 1,17

2016 3,81 0,07 0,49 0,48 0,22 1,98 1,07

2017 1,60 0,07 0,55 0,61 0,11 2,22 1,07

PRL 2013 10,91 0,02 0,17 9,89 -1,72 0,54 1,02

2014 9,13 -0,03 0,13 2,29 -6,17 0,60 0,96

2015 0,77 -0,01 0,39 2,52 -3,57 0,12 0,99

2016 1,62 0,02 0,16 0,63 -14,63 0,11 1,02

2017 0,32 0,05 0,16 -0,77 0,80 0,13 1,05

TRP 2013 0,93 0,05 0,61 0,67 1,30 1,75 1,06

2014 0,71 0,04 0,65 1,42 0,55 1,38 1,06

2015 0,85 0,05 0,57 1,74 1,28 1,35 1,16

2016 0,54 0,07 0,55 -1,09 0,95 1,30 1,19

2017 1,68 0,07 0,64 -0,57 0,99 1,40 1,22

AIG 2013 0,44 0,02 0,08 0,50 4,29 0,16 1,02

2014 1,00 0,06 0,01 1,25 1,46 0,08 1,06

2015 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,14 1,03

2016 0,00 0,02 0,00 0,00 0,12 0,20 1,06

2017 0,00 0,16 0,00 0,00 0,90 0,21 1,03

ASW 2013 0,38 0,00 0,00 0,00 0,00 0,07 1,00

2014 2,38 0,01 0,12 13,03 0,89 0,07 1,01

2015 8,28 0,01 0,23 0,34 2,10 0,30 1,02

2016 5,78 0,04 0,37 0,17 3,39 0,84 1,08

Page 215: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

194

2017 0,13 0,02 0,40 1,14 6,50 0,41 1,05

REA 2013 2,04 0,08 0,52 0,86 0,36 6,25 1,20

2014 1,40 0,05 0,27 0,90 0,41 6,20 1,07

2015 0,99 0,10 0,02 0,97 0,41 5,89 1,10

2016 1,52 0,05 0,35 -0,98 0,29 1,13 1,05

2017 0,87 0,05 0,37 -0,96 0,29 0,99 1,04

Sumber: website tiap bank (data diolah), 2018

Data Setelah PL ditransformasi menjadi LOGPL dan SQRT

ROA PREMI INVESTASI LEVERAGE CLR KESEHATAN EFISIENSI

0,4 0,94 -2,68 -1,41 0,74 0,18 0,98

0,41 0,36 -2,7 -2,18 0,72 0,34 1

0,37 0,05 -2,88 -1,85 0,65 0,72 1,26

0,37 -0,02 -2,76 -2,83 0,54 1,41 1,05

0,33 0,02 -3,09 -2,26 0,51 3,34 1,17

NA 3,82 -2,42 -2,65 0,62 0,15 3,17

NA 0,25 -3,19 -2,25 0,57 -0,05 2,91

NA -1,72 -2,19 -1,96 0,41 0,43 3,4

NA 1,59 -2,42 -1,88 0,64 0,22 2,4

NA 0,17 -3,24 -1,14 0,71 0,35 1,79

0,36 0,67 -1,42 -1,29 0,69 0,1 0,64

0,29 0,48 -1,52 -1,17 0,64 0 0,52

0,34 0,73 -1,57 -1,23 0,57 0,04 1,56

0,29 0,38 -2,7 -1,38 1,92 -0,14 1,71

0,34 0,43 -2,44 -1,22 2,01 1,31 1,46

0,27 -0,15 -1,99 -1,48 0,58 0,66 4,56

0,22 -0,55 -2,14 -1,67 0,5 0,37 5,77

0,24 0,58 -2,28 -1,32 0,55 0,4 4,42

0,23 -0,06 -3,12 -1,05 0,64 0,84 4,16

0,24 0,29 -2,77 -2,36 0,58 3,03 4,02

0,43 1,07 -1,7 -0,79 5,39 -1,14 0,66

0,36 0,17 -1,78 -0,71 4,45 -1,15 0,69

0,35 0,19 -1,79 -0,82 4,2 -0,61 0,76

0,33 0,04 -1,75 -1,07 0,54 -1,01 0,4

0,27 0,06 -2,28 -0,91 0,52 -0,22 0,62

0,14 0,53 -8,04 -1,89 0,65 -0,56 1,11

0,05 -0,25 -7,21 -2,04 0,69 -0,02 1,97

0,16 -0,55 -3,62 -0,83 0,47 -0,02 0,75

0,2 0,12 -3,19 -0,82 0,59 0,11 0,41

0,25 0,24 -3,07 -0,53 0,68 0,83 0,77

0,13 -0,11 -3,82 -0,95 0,81 3,21 2,62

0,27 -0,04 -2,36 -0,99 0,73 2,81 1,79

0,25 -0,14 -2,71 -0,78 0,64 3,06 2,27

0,25 0,17 -2,54 -3,1 0,69 4,23 1,74

Page 216: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

195

0,24 0,03 -2,57 -2,75 0,26 2,85 2,24

0,15 0,8 -3,18 -2,24 0,99 3,72 8,69

0,18 -5,28 -2,78 -2,37 1 4,11 7,54

0,11 NA -3,65 -0,13 1 4,49 15,84

0,16 NA -3 -4,67 0,33 4,46 2,93

0,15 NA -3,03 -4,79 1 4,73 2,35

0,07 2,28 -4,35 -4,78 1,2 -0,56 48,69

0,08 2,12 -4,25 -3,86 1,02 0,23 10,94

0,06 0,61 -4,69 -3,69 1,54 1,05 10,27

0,08 0,08 -4,32 -2,95 1,92 1,32 7,14

0,2 0,7 -2,54 -1,93 2,24 0,25 2,41

0,32 -0,61 -1,47 -2,31 0,58 -0,13 0,74

0,27 -0,3 -1,86 -2,35 0,58 0,33 0,89

0,28 0,27 -1,77 -2,53 0,67 0,95 0,65

0,22 0,06 -3,16 -2,94 0,57 4,11 0,52

0,24 1,5 -3 -1,88 0,66 0,92 0,25

NA 0,79 NA -0,68 0,73 -0,03 1,02

NA 0,33 NA -0,81 0,67 0,29 1,1

NA 0,42 NA -0,53 0,64 0,35 0,98

NA 0,43 NA -1,48 0,71 0,57 0,88

NA 0,8 NA -1,29 0,73 0,92 0,68

NA -2,77 -0,76 -1,65 0,76 3,35 2,45

NA 0,08 NA -2 0,64 3,46 3,77

NA -0,38 NA -1,5 0,81 3,53 3,6

NA -0,54 NA -1,42 0,47 3,57 2,29

0,11 1,09 -3,94 -2,25 0,8 4,16 6,63

0,19 0,2 -2,44 -0,31 0,53 -1,7 0,74

0,22 -0,14 -2,14 -0,56 0,57 -0,93 0,42

0,33 -0,28 -2,36 -0,49 0,62 -0,64 0,36

0,3 0,89 -2,99 -0,28 0,56 2,64 0,94

0,33 -0,11 -2,62 -0,34 0,55 -0,22 1,07

0,24 0,24 -2,65 -0,71 -1,85 -1,51 1,5

0,26 -0,81 -2,39 -0,91 1,61 -0,84 1,72

0,15 -0,77 -3,53 -0,91 1,23 -0,43 4,26

0,17 -0,72 -3,53 -0,67 1,18 0,04 1,31

0,22 0,25 -2,88 -0,75 1,43 0,14 1,04

0,25 0,34 -2,84 -0,58 0,81 -1,14 0,93

0,28 -0,36 -2,68 -0,59 0,33 -1,14 1,14

0,13 -0,26 -4,45 -0,55 0,36 -1,14 2,87

0,15 0,02 -4 -0,63 0,3 -0,5 1,3

0,17 0,11 -3,84 -0,53 0,94 4,64 1,21

0,35 0,32 -0,84 -1,6 0,59 -0,16 1,58

0,34 0,36 -0,86 -1,84 0,6 0,29 1,49

0,41 0,12 -1,07 -1,9 0,62 0,51 1,68

0,35 0,04 -2,37 -2,99 3,59 4,52 0,98

0,34 0,14 -2,58 -2,99 2,85 2,98 0,97

0,07 -0,47 -5,35 -1,74 0,51 -0,92 3,19

0,1 0,76 -4,81 -1,29 0,65 -0,89 1,91

0,09 -0,75 -5,05 -1,19 0,41 -0,89 1,37

NA 0,71 -4,33 -1,15 0,43 -0,71 1,19

0,1 0,14 -4,15 -2,17 0,47 -0,73 0,97

Page 217: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

196

0,32 0,04 -2,42 -0,46 0,39 -1,11 0,37

0,29 0,37 -2,59 -0,54 0,51 -0,12 0,39

0,26 0,15 -2,82 -0,58 0,53 0,32 0,4

0,27 0,34 -3,03 -0,47 2,76 0,57 0,33

0,23 0,12 -3,37 -0,54 3,99 1,19 0,34

NA 0,17 -0,55 -2,07 0,67 0,1 0,93

NA -0,02 -0,66 -1,97 0,63 0,41 1,32

0,4 0,27 -1,13 -1,61 0,61 0,53 1,83

0,41 0,26 -1,03 -1,87 0,58 0,63 1,82

0,4 0,21 -2,97 -3,09 1,95 2,79 1,25

0,37 0,35 -2,47 -1,74 0,71 1,14 0,62

0,39 0,2 -2,23 -1,75 0,71 1,36 0,63

0,39 0,14 -2,03 -2,1 0,64 1,56 0,64

0,29 0,21 -3,68 -2,9 0,67 4,04 0,51

0,33 -0,02 -3,3 -2,82 0,6 3,27 0,54

0,23 0,53 -2,81 -0,71 0,77 -1,51 2,94

0,25 -0,1 -2,44 -0,94 0,74 -1,08 3,07

0,2 -0,26 -2,82 -1,36 0,69 -0,09 4,33

0,19 0,18 -2,75 -1,86 0,74 0,24 4,08

0,2 1,16 -2,62 -2,37 0,7 1,34 1,01

0,31 0,09 -2,24 -0,65 0,56 -1,16 0,83

0,34 -0,35 -1,84 -0,86 0,56 -0,79 0,99

0,25 -0,96 -2,45 -0,95 0,62 -0,81 1,01

0,12 -2,44 -3,51 -6,49 0,59 -1,18 0,45

0,19 1,59 -2,67 -4,15 0,9 3,82 0,8

NA -0,45 -6,7 -0,53 0,58 -1,11 1,02

NA 0,05 NA -0,56 0,59 -0,19 4,68

NA -0,85 NA -0,54 0,6 -0,09 0,93

0,25 -0,61 NA -0,64 3,59 1,51 0,76

0,37 0,52 NA -0,6 0,45 2,18 1,38

0,29 0,92 0,07 -0,85 0,45 -0,94 0,19

0,3 -1,24 -2,73 -0,94 0,38 0,1 0,44

0,29 0,63 -2,95 -0,98 0,44 -1,05 0,45

0,28 1,03 -2,56 -0,95 0,53 3,45 0,67

0,3 0,23 -2,71 -1,33 0,48 0 0,66

0,09 0,11 -1,1 -1,29 0,52 -0,12 50,97

0,09 0,21 -3,96 -1,46 0,56 0,06 7,88

0,05 -0,16 -5,2 -1,49 0,59 0,34 27,63

0,09 -0,02 -3,91 -1,51 0,51 0,55 7,94

0,2 0,05 -1,8 -1,25 0,49 -1,6 7,39

NA NA NA -0,26 -0,09 -1,9 1,8

0,09 NA -4,81 -0,56 0,64 -0,99 3,55

NA -0,51 NA -0,43 0,58 -0,93 2,29

NA -0,13 NA -0,45 0,55 -0,36 2,41

NA -0,12 NA -0,3 0,5 -0,22 2,25

0,16 -0,59 -3,12 -1,67 0,42 0,05 8,6

0,17 1,17 -3,3 -1,19 0,98 -0,19 3,28

0,18 NA -3,14 -1,16 1,42 -0,6 1,97

0,13 NA -3,89 -0,98 -1,22 -0,52 1,43

0,1 2,31 -4,57 -0,83 0,63 1,51 1,28

0,11 3,56 NA -1,12 0,96 0,22 24,4

Page 218: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

197

0,11 2,97 -1,88 -2,57 0,88 -1,14 24,11

0,12 2,67 -3,44 NA 1 NA 26,38

0,2 3,32 -2,49 -2,82 0,93 -2,66 10,16

NA 3,48 NA -1,74 0,7 2 6,21

0,24 0,62 -2,82 -0,76 0,73 -0,67 0,81

0,22 0,62 -2,93 -0,87 0,8 0,63 0,74

0,26 0,07 -2,59 -0,92 0,62 0,56 0,72

0,17 1,34 -2,7 -0,72 0,67 -1,52 0,5

0,17 0,47 -2,72 -0,6 0,62 -2,23 0,45

0,09 2,39 -4,1 -1,78 0,09 NA 1,85

NA 2,21 NA -2,02 0,3 NA 1,67

NA -0,26 NA -0,95 0,28 NA 8,34

0,1 0,48 -3,86 -1,82 0,61 NA 9,25

0,15 -1,13 -2,99 -1,84 4,27 -0,22 7,67

0,16 -0,08 -2,98 -0,5 0,6 0,26 0,57

0,15 -0,34 -3,14 -0,42 0,41 -0,6 0,73

0,25 -0,16 -2,91 -0,57 0,37 0,25 0,74

0,28 -0,61 -2,6 -0,6 0,4 -0,05 0,77

0,29 0,52 -2,68 -0,45 2,32 -0,01 0,71

0,1 -0,81 -3,84 -2,58 0,67 1,46 6,12

0,16 0 -2,78 -4,31 0,44 0,38 12,77

0,12 NA -3,36 NA 1 NA 7,1

0,16 NA -4,13 NA 1 -2,11 5,08

0,12 NA -1,84 NA 1 -0,11 4,81

0 -0,98 NA NA 1 NA 14,39

0,05 0,87 -5,14 -2,09 0,07 -0,12 14,56

0,08 2,11 -4,44 -1,48 0,75 0,74 3,28

0,18 1,75 -3,16 -1 0,85 1,22 1,19

0,14 -2,02 -3,71 -0,92 0,47 1,87 2,46

0,28 0,71 -2,53 -0,65 0,54 -1,01 0,16

0,17 0,34 -3,05 -1,31 0,53 -0,89 0,16

0,2 -0,01 -2,33 -3,98 0,51 -0,89 0,17

0,15 0,42 -2,94 -1,05 0,52 -1,22 0,88

0,14 -0,14 -3,08 -1,01 0,52 -1,22 1,01

Page 219: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

198

Lampiran 2 Uji Stasioner

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0,502237 Prob, F(6,113) 0,8056

Obs*R-squared 3,116971 Prob, Chi-Square(6) 0,7940

Scaled explained SS 3,157097 Prob, Chi-Square(6) 0,7889

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 03/27/19 Time: 12:15

Sample: 2 170

Included observations: 120

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

0

10

20

30

40

50

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4

Series: ResidualsSample 1 170Observations 158

Mean -1.29e-16Median -0.000208Maximum 0.408022Minimum -1.225956Std. Dev. 0.160173Skewness -2.981838Kurtosis 24.95636

Jarque-Bera 3407.843Probability 0.000000

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan Level

t-statistic Test Critical Value

Probability 1% level 5% level 10% level

PREMI -8,585454 -3,472813 -2,880088 -2,576739 0,0000 STASIONER

INVT -6,835427 -3,477835 -2,882279 -2,577908 0,0000 STASIONER

LVG -6,715891 -3,470934 -2,879267 -2,576301 0,0000 STASIONER

CLR -9,225218 -3,469214 -2,878515 -2,575899 0,0000 STASIONER

RBC -7,812525 -3,471987 -2,879727 -2,576546 0,0000 STASIONER

EFS -5,873110 -3,469451 -2,878618 -2,575954 0,0000 STASIONER

ROA -5,234595 -3,488063 -2,886732 -2,580281 0,0000 STASIONER

Page 220: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

199

C 0,004580 0,001199 3,820569 0,0002

PREMI^2 0,000172 0,000239 0,716644 0,4751

INVESTASI^2 2,22E-05 8,02E-05 0,277438 0,7820

LEVERAGE^2 -0,000121 0,000134 -0,901314 0,3693

CLR^2 0,000144 0,000158 0,909877 0,3648

KESEHATAN^2 -3,98E-05 0,000150 -0,266194 0,7906

EFISIENSI^2 2,24E-06 2,14E-06 1,044308 0,2986

R-squared 0,025975 Mean dependent var 0,004815

Adjusted R-squared -0,025743 S,D, dependent var 0,007308

S,E, of regression 0,007401 Akaike info criterion -6,917778

Sum squared resid 0,006190 Schwarz criterion -6,755174

Log likelihood 422,0667 Hannan-Quinn criter, -6,851744

F-statistic 0,502237 Durbin-Watson stat 2,019737

Prob(F-statistic) 0,805557

Lampiran 4: Hasil Regresi Data Panel

1. Common Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/27/19 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Included observations: 5

Cross-sections included: 30

Total pool (unbalanced) observations: 127

Cross sections without valid observations dropped

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

PREMI? 0,009419 0,013495 0,697917 0,4866

INVESTASI? -0,031205 0,007038 -4,433894 0,0000

LEVERAGE? -0,045314 0,012278 -3,690685 0,0003

CLR? 0,059952 0,012510 4,792535 0,0000

KESEHATAN? -0,002041 0,008267 -0,246844 0,8054

EFISIENSI? -0,005997 0,001853 -3,235445 0,0016

R-squared -0,959790 Mean dependent var 0,232441

Adjusted R-squared -1,040773 S,D, dependent var 0,096853

S,E, of regression 0,138360 Akaike info criterion -1,071825

Sum squared resid 2,316361 Schwarz criterion -0,937454

Log likelihood 74,06086 Hannan-Quinn criter, -1,017231

Durbin-Watson stat 0,642656

Page 221: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

200

2. Fixed Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/27/19 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Included observations: 5

Cross-sections included: 30

Total pool (unbalanced) observations: 127

Cross sections without valid observations dropped

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

C 0,337109 0,015310 22,01887 0,0000

PREMI? 0,002531 0,004929 0,513488 0,6089

INVESTASI? 0,031772 0,005000 6,354739 0,0000

LEVERAGE? 0,010930 0,005492 1,990178 0,0496

CLR? 0,011051 0,005280 2,093091 0,0391

KESEHATAN? -0,002324 0,003448 -0,673993 0,5020

EFISIENSI? -0,001517 0,000708 -2,143725 0,0347

Fixed Effects (Cross)

1--C 0,148341

3--C 0,050108

4--C 0,001339

5--C 0,044267

6--C -0,009244

7--C 0,002457

8--C -0,036156

9--C -0,068718

10--C 0,023262

12--C -0,069213

13--C 0,015103

14--C -0,030553

15--C -0,025028

16--C 0,081777

17--C -0,080479

18--C 0,015329

19--C 0,137836

20--C 0,127103

21--C -0,026520

22--C 0,009381

24--C 0,030687

25--C -0,091798

27--C -0,066143

28--C -0,079617

29--C -0,038921

30--C -0,105206

31--C -0,022351

32--C -0,052936

33--C -0,076269

34--C -0,051273

Effects Specification

Page 222: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

201

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0,885916 Mean dependent var 0,232441

Adjusted R-squared 0,842038 S,D, dependent var 0,096853

S,E, of regression 0,038494 Akaike info criterion -3,443043

Sum squared resid 0,134841 Schwarz criterion -2,636817

Log likelihood 254,6332 Hannan-Quinn criter, -3,115483

F-statistic 20,19027 Durbin-Watson stat 1,589707

Prob(F-statistic) 0,000000

3. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: CROSSID

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d,f, Prob,

Cross-section F 7,336473 (29,91) 0,0000

Cross-section Chi-square 153,082101 29 0,0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA?

Method: Panel Least Squares

Date: 03/27/19 Time: 12:23

Sample: 2013 2017

Included observations: 5

Cross-sections included: 30

Total pool (unbalanced) observations: 127

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

C 0,394577 0,017689 22,30611 0,0000

PREMI? 0,004082 0,005978 0,682723 0,4961

INVESTASI? 0,055066 0,004966 11,08815 0,0000

LEVERAGE? 0,001197 0,005821 0,205702 0,8374

CLR? 0,012405 0,005933 2,090808 0,0387

KESEHATAN? 0,007429 0,003684 2,016588 0,0460

EFISIENSI? -0,004771 0,000822 -5,802518 0,0000

R-squared 0,619189 Mean dependent var 0,232441

Adjusted R-squared 0,600148 S,D, dependent var 0,096853

S,E, of regression 0,061244 Akaike info criterion -2,694365

Sum squared resid 0,450097 Schwarz criterion -2,537599

Log likelihood 178,0922 Hannan-Quinn criter, -2,630673

F-statistic 32,51945 Durbin-Watson stat 0,699851

Prob(F-statistic) 0,000000

Page 223: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

202

4. Random Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/27/19 Time: 12:23

Sample: 2013 2017

Included observations: 5

Cross-sections included: 30

Total pool (unbalanced) observations: 127

Swamy and Arora estimator of component variances

Cross sections without valid observations dropped

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

C 0,357537 0,016219 22,04417 0,0000

PREMI? 0,002450 0,004478 0,547061 0,5854

INVESTASI? 0,041320 0,004399 9,393111 0,0000

LEVERAGE? 0,007593 0,004932 1,539429 0,1263

CLR? 0,010285 0,004736 2,171657 0,0318

KESEHATAN? 0,001250 0,003038 0,411255 0,6816

EFISIENSI? -0,002626 0,000658 -3,991457 0,0001

Random Effects (Cross)

1--C 0,123566

3--C 0,038463

4--C 0,000746

5--C 0,038035

6--C 0,013254

7--C -0,004816

8--C -0,027958

9--C -0,038159

10--C 0,011114

12--C -0,035323

13--C 0,016292

14--C -0,017396

15--C -0,010048

16--C 0,055703

17--C -0,044700

18--C 0,018216

19--C 0,096199

20--C 0,100678

21--C -0,018138

22--C 0,005048

24--C 0,023358

25--C -0,053469

27--C -0,040124

28--C -0,042692

29--C -0,027266

30--C -0,048322

31--C -0,013305

32--C -0,031741

33--C -0,048299

34--C -0,038916

Page 224: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

203

Effects Specification

S,D, Rho

Cross-section random 0,041079 0,5325

Idiosyncratic random 0,038494 0,4675

Weighted Statistics

R-squared 0,473172 Mean dependent var 0,093018

Adjusted R-squared 0,446831 S,D, dependent var 0,055172

S,E, of regression 0,042188 Sum squared resid 0,213579

F-statistic 17,96307 Durbin-Watson stat 1,032610

Prob(F-statistic) 0,000000

5. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: CROSSID

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq, Statistic Chi-Sq, d,f, Prob,

Cross-section random 29,373006 6 0,0001

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff,) Prob,

PREMI? 0,002531 0,002450 0,000004 0,9685

INVESTASI? 0,031772 0,041320 0,000006 0,0001

LEVERAGE? 0,010930 0,007593 0,000006 0,1671

CLR? 0,011051 0,010285 0,000005 0,7427

KESEHATAN? -0,002324 0,001250 0,000003 0,0283

EFISIENSI? -0,001517 -0,002626 0,000000 0,0000

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA?

Method: Panel Least Squares

Date: 03/27/19 Time: 12:23

Sample: 2013 2017

Included observations: 5

Cross-sections included: 30

Total pool (unbalanced) observations: 127

Variable Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

C 0,337109 0,015310 22,01887 0,0000

PREMI? 0,002531 0,004929 0,513488 0,6089

INVESTASI? 0,031772 0,005000 6,354739 0,0000

LEVERAGE? 0,010930 0,005492 1,990178 0,0496

Page 225: ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46980...ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PREMI, HASIL INVESTASI, RISIKO LIKUIDITAS, TINGKAT

204

CLR? 0,011051 0,005280 2,093091 0,0391

KESEHATAN? -0,002324 0,003448 -0,673993 0,5020

EFISIENSI? -0,001517 0,000708 -2,143725 0,0347

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0,885916 Mean dependent var 0,232441

Adjusted R-squared 0,842038 S,D, dependent var 0,096853

S,E, of regression 0,038494 Akaike info criterion -3,443043

Sum squared resid 0,134841 Schwarz criterion -2,636817

Log likelihood 254,6332 Hannan-Quinn criter, -3,115483

F-statistic 20,19027 Durbin-Watson stat 1,589707

Prob(F-statistic) 0,000000