14
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : SANDRA DEWI PUSPITASARI B300130046 PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN …eprints.ums.ac.id/51177/1/NASKAH PUBLIKASI jadi.pdfANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM

DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI

MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2007-2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

SANDRA DEWI PUSPITASARI

B300130046

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

ii

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Penulis

Surakarta, 1 April 2017

SANDRA DEWI PUSPITASARI

1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM

DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI

MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2007-2015

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi,

upah minimum, dan pengangguran terhadap tingkat konsumsi masyarakat di

Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015. Jenis penelitian ini merupakan gabungan

time series (runtutwaktu) dan cross section. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder dengan tipe data panel. Sampel dalam penelitian ini adalah 35

kabupaten. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi panel. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam

penelitian ini adalah Random Effect Method (REM). Model REM mempunyai

daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji F, secara serempak

variabel PDRB, upah minimum, dan pengangguran berpengaruh terhadap tingkat

konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015. Hasil uji

koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square 0.837771

, atau sebesar 83,77 persen. Artinya variasi tingkat konsumsi masyarakat dapat

dijelaskan oleh variabel independen yang ada dalam model statistik seperti

PDRB,upah minimum dan pengangguran. Sedangkan sisanya sebesar 16,23

persen dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain yang tidak disertakan dalam model.

Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05,

variabel PDRB dan konsumsi memiliki pengaruh positif signifikan t, variabel

pengangguran tidak berpengaruh terhadap konsumsi sedangkan variabel upah

minimum memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi di

Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015.

Kata Kunci:PDRB, Upah Minimum, Pengangguran, konsumsi

ABSTRAKS

This research aims to analyze the influence of shopping areas, the inflation rate,

the number of poor and unemployed against the IPM in Central Java province in

2012-2014. This type of research is a composite time series (in order of time) and

cross section. Types of data used are secondary data with panel data type. The

sample in this research is the 35 counties. Data analysis techniques used in this

research is the regression of the panel. the selection of the most appropriate

2

model of diipilih in this research is the Random Effect Method (REM). REM

models have power ramal high enough. Based on the test results of F,

simultaneous variable GDP, minimum wage,unemployment and the effect on the

consumption rate in the province of Central Java in 2007-2015. Determinant of

the coefficients of test results (R2) showed that the magnitude of R-square value is

0.837771 or of 83,77 persen. This means that the variation of the consumption

rate can be explained by the independent variable that is in statistical models

such as GDP, minimum wage, and unemployment . While the rest of 16,23 persen

explained by other factors that are not included in the model. Based on a test of

the validity of the influence (t-test) on significance (α) of 0.05, GDP and variable

consumpt have influence positioni significantly,the unemployment has no

influence on consumption, while the minimum wage variable have influence

position and significance on consumption rate in the province Central Java in

2007-2015.

Keywords: GDP, Minimum Wage, Unemployment, Consumption Rate

1. PENDAHULUAN

Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan

jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran

konsumsi menjadi komponen utama dari Produk Nasional Bruto, karena itu

perhatian utama perlu diperhatikan dan diputuskan pada analisis faktor yang

menentukan pengeluaran konsumsi. Khusus untuk pengeluaran konsumsi

rumah tangga, ada faktor yang paling menentukan diantaranya yaitu tingkat

pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

masyarakat secara keseluruhan maka akan semakin tinggi pula tingkat

konsumsi.( Masagus,2007:5 )

Menurut Friedman dan Modigliani, bahwa setiap individu akan

memperoleh kepuasan yang lebih tinggi apabila mereka dapat

mempertahankan pola konsumsi yang stabil daripada kalau harus mengalami

kenaikan dan penurunan dalam konsumsi mereka. Tetapi Modigliani

melanjutkan dengan menyatakan bahwa orang akan berusaha menstabikan

tingkat konsumsi mereka sepanjang hidupnya dan juga menganggap penting

peranan kekayaan atau asset sebagai penentu tingkah laku konsumsi.

3

Kebutuhan hidup manusia semakin banyak dan bertambah mengikuti

pergerakan waktu. Kebutuhan pokok manusia yang melipui primer, sekunder

dan tersier wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia tersebut. Alokasi

kebutuhan rumah tangga dapat dilihat berdasarkan pengeluaran rumah tangga

yang terdiri dari pengeluaran makanan dan bukan makanan. Walaupun terdapat

perbedaan harga antar daerah, namun nilai pengeluaran rumah tangga secara

umum menunjukan perbedaan tingkat kesejahteraan penduduk antar propinsi.

Pengeluaran konsumsi meliputi pengeluaran untuk pangan, pakaian,

perumahan dan aneka barang dan jasa serta kebutuhan lainnya. Konsumsi

makanan terdiri dari beras, lauk pauk, buah-buahan, minyak, gula, rokok dan

lainnya. Konsumsi pakaian terdiri dari pakaian, sepatu, sandal, kaos kaki dan

lain-lain. Konsumsi untuk perumahan meliputi sewa rumah, biaya penerangan,

biaya pemeliharaan rumah dan bahan bakar (termasuk arang dan kayu bakar)

dan lain-lain. Konsumsi aneka barang dan jasa terdiri dari biaya pendidikan,

transportasi, kesehatan, barang tahan lama dan lain-lain. Sedangkan konsumsi

lain-lainnya yaitu untuk pajak televisi, pajak kendaraan, pajak bumi dan

bangunan dan sosila serta dana-dana lainnya yang belum tercantum ( Dian,

2007:3).

2. METODE PENELITIAN

2.1 Analisi Data Panel

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

mengunakan data panel. Data panel merupakan gabungan dari data

individu (cross section) dan data runtut waktu (time series). Data panel

(pooleddata) merupakan data yang terdiri atas observasi individu yang

disurvei sepanjang periode waktu tertentu. Oleh karena itu data panel

mampu menjelaskan perilaku individu yang berbeda dibandingkan

individu lainnya dan bisa mengetahui perbedaan dari pola perubahan

variabel antar-waktu.

2.2 Regresi Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara data cross-section dan data time

series . Pada data panel, unit cross-section yang sama diukur selama

4

beberapa periode waktu. Jadi, dapat dikatakan data panel memiliki

dimensi ruang dan waktu. Penerapan dalam penelitian ini dilakukan untuk

daerah Kabupaten dan di Propinsi Jawa Tengah

Yit=βo + β1X1it + β2X2it + β3X3it eit

Dimana :

Y : Tingkat Konsumsi Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah

X1 : Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah

X2 : Upah Minimum di Provinsi Jawa Tengah

X3 : Tingakat Pengangguran di Provinsi Jawa Tengah

Βo : Konstanta

βo-β1 : Koefisien Regresi

eit : Variabel Gangguan / Terms of error

i : Provinsi Jawa Tengah

t : Periode Waktu (tahun)

2.2.2 Metode Estimasi Model Regresi Panel

Dalam melakukan estimasi dengan model regresi panel terdapat tiga

pendekatan yang sering digunakan, antara lain common effect model, fixed

effect model, dan random effect model

a. Common Effect

Common effect merupakan teknik yang paling sederhana dalam

mengestimasi data panel dengan mengkombinasikan data time series

dengan data cross section.

b. Fixed Effect

Fixed effect merupakan teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk melihat adanya perbedaan intersep.

c. Random Effect

Variabel dummy didalam model fixed effect bertujuan untuk mengetahui

ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun membawa

konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap konsumsi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2007 - 2015 dengan koefisien sebesar 0.001281. Artinya, semakin

tinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dihasilkan oleh suatu

daerah, maka secara langsung akan mendorong masyarakat dalam kegiatan

konsumsi barang dan jasa.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh (GM Djoko Hanantijo : 2013). 04

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori (Todaro,20).

2.2.3 Tingkat Pengangguran dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa

tingkat pengangguran tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

konsumsi. Tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap konsumsi

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan

koefisien sebesar -0.052356.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (I

Made Yogatama,2010)

2.2.4 Upah Minimum dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan

bahwa upah minimum mempengaruhi terhadap konsumsi. Upah minimum

berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di

Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan koefisien sebesar -

0.608322. Artinya, semakin tinggi upah minimum yang ditawarkan, maka

semakin tinggi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa. Hal ini

didorong keinginan masyarakat dalam memuaskan kebutuhannya baik

kebutuhan primer, sekunder sampai tersier.

6

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh (Achmad Khabibi,2010).

4. PENUTUPAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa

model FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model

PLS. Dan pengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa

model REM adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan

model FEM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam

penelitian ini adalah Random Effect Method (REM)

2. Model REM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari

hasil uji F, secaras erempak variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan

upah minimumterhadap tingkat konsumsi masyarakat Di Provinsi Jawa

Tengah tahun 2007-2015

3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-

square nsebesar 0.837771 artinya Variansi Variabel konsumsi dapat

dijelaskan oleh variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan upah

minimum sebesar 83.77 persen. Sisanya 16.23 persen dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar

0,05, variabel PDRB dan upah minimum memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat konsumsi, dan variabel tingkat pengangguran tidak

berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat di provinsi jawa

tengantahun 2007-2015.

4.2 Saran

Berdasarkan analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah maka saran yang

dapatdisampaikan adalah :

7

1. Konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dan dibutuhkan oleh

semua manusia untuk bertahan hidup sehingga untuk mendapatkannya

membutuhkan pengorbanan. Manusia dalam melakukan konsumsi

dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu ekonomi seperti pendapatan dan

kekayaan serta faktor non-ekonomi seperti jumlah tanggungan keluarga,

status sosial, kerja tambahan serta masih banyak lagi faktor yang tidak

dapat disebutkan semuanya. Selain itu terdapat faktor ekstern meliputi

lingkungan seperti tempat tinggal atau daerah yang secara langsung

maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi

2. Diharapkan pemerintah dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagi setiap warga negara hendaknya harus ikut partisipasi dalam

upaya penanggulangan dan usaha pemerintah yang sudah

diprogramkan guna mengurangi pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, A. 2011. Refleksi dan gagasan kebijakan fiskal. Jakarta: Gramedia

pustaka utama.

Apriliawan, Dody. Tarno dan, Yasin, Hasbi. 2013. Pemodelan Laju Inflasi di

Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal

Gaussian: Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan

Menggunakan EViews. Jakarta: Erlangga.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan

Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2012-2016. Semarang: Badan

Pusat Statistik Jawa Tengah.

Baeti, Nur. 2013. Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan

Pengeluaran Pemerintah terhadap Pembangunan Manusia

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Jurnal

Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 2 (3) 2013.

8

Badrudin, Rudy Dan Khasanah, Mufidhatul. 2011. Pengaruh Pendapatan dan

Belanja Daerah terhadap Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manajemen, Akuntansi, Ekonomi

Pembangunan. Vol. 9, No. 1, April 2011.

Boediono. 2008. Ekonomi Makro. Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta.

Delavallade, Clara. 2006. “Corruption and Distribution of Public Spending in

Developing Countries”. Journal of Economics and Finance: Vol. 30. No.

2: 222-239, 2006.

Djohanputro, Bramantyo. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Jakarta: PPM.

Ekanada, Mahyus. 2016, Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta: MWM

Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika.

Jakarta: Salemba Empat.

Harjanto, totok. 2014. Pengangguran dan pembangunan nasional. Jurnal

ekonomi. vol. 2, no. 2, januari-april 2014.

Harnovinsah dan Sagala, Bernad. 2015. Pengaruh Economic Value Added, Rasio

Profitabilitas, dan Cash Flow From Operating terhadap Return Saham

Perusahaan Properti. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, Prodi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Umb Yogyakarta. Vol. No. 1, Mei 2015.

Izzah, 2015. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Dan Inflasi

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Riau Tahun 1994-2013. At-

Tijaroh. Vol.1, No.2, Juli-Desember 2015.

Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen: YKPN.

Kuncoro, Mudrajat. 2013. Mudah Memahami & Menganalisis Indikator

Ekonomi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi sektor public. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Mirza, 2012. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal

daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah tahun

2006-2009. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 1 (1) (2012).

Manik, Tumpal. 2013. Analisis Pengaruh kemakmuran, Ukuran Pemerintah

Daerah, Inflasi, Intergovernmental Revenue dan Kemiskinan terhadap

Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi. jurnal organisasi dan

manajemen. vol.9, no. 2, September 2013.

9

Melliana, Ayunandi dan Zain, Ismail. 2013. Analisis Statistika Faktor yang

Mempengaruhi IPM di Kab/Kota Provinsi Jawa Timur dalam

Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains & Seni Polimes: Vol.2, No. 3.

Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Edisi

Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nursiah Chalid dan Yusbar Yusuf . Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat

Pengangguran,Upah Minimum Kabupaten/Kota Dan Laju Pertumbuhan

Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau. Jurnal

Ekonomi. Vol. 22, No. 2, Juni 2014.

Rustariyuni, Surya Dewi . 2014. Pengaruh Gini Ratio, Pengeluaran Non

Makanan Perkapita, Belanja Daerah dan Laju Pertumbuhan Ekonomi

pada Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali

Periode 2004- 2012. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Vol. X, No. 1, Juli 2014.

Sasana, Hadi. 2009. Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi

di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Terakreditasi. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Vol. 10, No.1, Juni 2009.

Siregar, Hermanto. 2008. Metode Analisis Kebijakan Pembangunan Daerah.

Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, Sadono. 2005. Ekonomi Mikro Modern. Jakarta: Penerbit, Raja Grafindo

Persada

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan. Jakarta : Kencana

Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suradi, 2007. Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial: vol 12, no

03. 1-11.

10

Suryawati, C.2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. [Tesis].

Universitas Diponegoro, Jawa Tengah.

Suseno dan Astiyah. 2009. Inflasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi

Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Todaro, P Michael. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Todaro, P Michael dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta :

Erlangga.

Utomo, Fajar Wahyu. 2013. Pengaruh Inflasi dan Upah Terhadap Pengangguran

Di Indonesia Periode Tahun 1980-2010. Jurnal Ilmiah: Vol 1, No. 2, 2013.

Utomo, Yuni Prihadi. 2013, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

UNDP (United Nation Development Programme). 2010, Pembangunan

Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta.

Winardi. 2010. Ekonomi Pembangunan, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.