147
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Farah Agustina NIM: 1113081000050 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR

ASET, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Farah Agustina

NIM: 1113081000050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

i

MB ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS,

STRUKTUR ASET, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN

DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Farah Agustina

NIM: 1113081000050

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM

NIDN. 03110658 04

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 9 Agustus 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

Nama : Farah Agustina

NIM : 1113081000050

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset,

Pertumbuhan Perusahaan dan Kepemilikan

Institusional terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Agustus 2017

1. Amalia, SE,. M.S.M ( )

NIP. 19740821 2009 01 2 005 Penguji I

2. Amir Syarifuddin, SH, MM ( )

NIP. 19460818 196603 1 001 Penguji II

Page 4: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Selasa, 21 November 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa

Nama : Farah Agustina

NIM : 1113081000050

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan

Perusahaan dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan

Hutang (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Periode 2012-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 November 2017

1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si

NIP. 1119731221 200501 2 002 ( )

Ketua

2. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM

NIDN. 03110658 ( )

Sekretaris

3. Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MAB s

NIP. 19741127 200112 1 002 ( )

Penguji Ahli

4. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM

NIDN. 03110658 ( )

Pembimbing

Page 5: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Farah Agustina

NIM : 1113081000050

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset,

Pertumbuhan Perusahaan dan Kepemilikan Institusional

Terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode

2012-2015)

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

dikenakan sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, November 2017

Yang Menyatakan

(Farah Agustina)

NIM.1113081000050

Page 6: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Farah Agustina

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 11 Agustus 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Delima Jaya I NO.17A RT 08/RW02

Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan

15412

6. No. Telepon : 085719129443

7. Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN

1. MI Negeri 15 Bintaro Tahun (2001-2007)

2. Mts Negeri 3 Pondok Pinang Tahun (2007-2010)

3. MA Negeri 4 Pondok Pinang Tahun (2010-2013)

4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun (2013-2017)

C. ORGANISASI

1. Badan Eksekutif Mahasiswa Tahun (2013-2014)

(Departemen Pemberdayaan Perempuan)

2. Koperasi Mahasiswa UIN Jakarta Tahun (2014-2015)

(Kadiv. Simpanan Keuangan)

D. PENGALAMAN

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) – Divisi Pengembangan Pengawasan Bank

Page 7: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

vi

ABSTRACT

The study aims to analyze the influence of Profitability, Asset Structure,

Firm Growth and Institusional Ownership to Debt Policy in manufactur

companies period 2012 until 2015. Data’s study is annual financial report of 10

manufactur companies in Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2012 until 2015. The

study is using the method of analysis of the regression panel data with a fixed

effect model by using program Eviews 8.0 and Microsoft Excel 2007.

The result show that according parcial Profitability not influence to Debt

Policy with the sig. 0.1511>0.05. Asset Structure positive significant influence to

Debt Policy with the sig. 0.0241<0.05. Firm Growth positive significant influence

to Debt Policy with the sig. 0.0065<0.05. Institusional Ownership positive

significant influence to Debt Policy with the sig. 0.0000<0.05. The result show

that according simultan Profitability, Asset Structure, Firm Growth and

Institusional Ownership significant influence to Debt Policy with the sig.

0.000000<0.05.

Keyword : Debt Policy, Profitability, Asset Sttructure, Firm Growth and

Institusional Ownership.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Struktur

Aset, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan

Hutang pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2015. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan 10 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Penelitian

ini menggunakan metode regresi panel data dengan pendekatan model fixed effect

menggunakan program Eviews 8 dan Microsoft Excel 2007.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Profitabilitas

tidak memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Hutang dengan nilai sig.

0.1511>0.05. Struktur Aset berpengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan

Hutang dengan nilai sig. 0.0241<0.05. Pertumbuhan Perusahaan memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan Hutang dengan nilai sig.

0.0065<0.05. Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

Kebijakan Hutang dengan nilai sig. 0.0000<0.05. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel Profitabilitas, Struktur Aset,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap

Kebijakan Hutang dengan nilai sig. 0.000000<0.05.

Kata Kunci : Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbi’aalamin. Segala puji dan syukut hanya kepada Allah

SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia serta ridho-Nya lah

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2012-2015)” Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, beserta para sahabatnya, keluarga dan para pengikutnya hingga

akhir zaman. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk meraih gelar sarjana strata satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai rintangan dan

hambatan. Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, penulis diberikan kekuatan

untuk menghadapi rintangan dan hambatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun

materi dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan

skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan

terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT atas berkat nikmat dan hidayah-Nya terhadap penulis.

2. Keluarga penulis, Papa dan Mama, serta Habibie adikku yang selalu

memberikan do’a, semangat, dan dukungan yang tiada henti sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

3. Keluarga besar penulis Nabilla Febriana, keponakan tersayang Abizar

Algifari, Tante Rini, Bang Jamal, Kak Yuli, Mba Lita yang selalu

Page 10: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

ix

memberikan motivasi, semangat, cinta, dukungan moral dan material

kepada penulis, semuanya terima kasih.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua prodi manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dr. Pudji Astuty, SE., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

terimakasih atas waktu yang telah diluangkan untuk ilmu, arahan, dan

nasihatnya selama penusunan skripsi ini.

7. Bapak Lili Supriyadi, SE., MM Dosen Pembimbing Akademik atas ilmu,

nasihat, arahan, dan motivasi yang diberikan selama ini.

8. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya, semoga dapat menjadi ilmu

yang bermanfaat bagi kita semua.

9. Seluruh Staff bagian Akademik, Keuangan, Jurusan dan Fakultas yang

telah membantu peneliti selama ini.

10. Teruntuk Deni Pratama terimakasih atas dukungan, semangat, yang

selalu berbagi suka duka bersama penulis.

11. Teman-teman bermain Nindia Wira Putri, Shintya Cahya Adhani, Nelly

Apriliya Shandy, Amalia Laraswati, Anisa Yulianti, Putri Aulia

Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara Shinta,

Rabiatul Adawiyah, Cucu Sari Dewi, Winda Sari, Evi Wulandari, Debi

Kurnia, Gifari, untuk segala saran, hiburan, dan dukungan kepada

penulis.

12. Teman-teman Pea dan Jojoba Siti Sarah, Arrum Anissa, Anisa Istiqomah,

Nia Amalia, Hani Kurniawati Effendy untuk dukungan, semangat, dan

bantuan kepada penulis.

13. Teman-teman Anisatul Kamaliyah, Dwi Aryanti, Mahesa Ibrahim dan

Rama, Adhyaksa untuk segala bantuan selama ini kepada penulis.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

x

14. Teman-teman Manajemen Angkatan 2013 dan Manajemen Keuangan

2013, terimakasih atas kebersamaan yang terjalin dan memberi kenangan

selama masa perkuliahan.

15. Teman-teman Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kebersamaan dan semangat kepada penulis selama masa

perkuliahan.

16. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian namun tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 14 Oktober 2017

Penulis

(Farah Agustina)

Page 12: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. .i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. .iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... .iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

ABSTRACT ......................................................................................................... .vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ .xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A.Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11

A. Landasan Teori .......................................................................................... 11

1. Teori Struktur Modal ............................................................................ 11

2. Konsep Pecking Order Theory ............................................................. 12

3. Asymmetric Information Theory and Signaling Theory ....................... 15

4. Teori Keagenan (Agency Theory) ......................................................... 16

5. Kebijakan Hutang ................................................................................. 18

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 25

C. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ......... 39

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 42

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 45

BAB III METODELOGI PENELITAN ........................................................... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 47

B. Metode Penetuan Populasi dan Sampel ................................................ 47

Page 13: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

xii

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50

D. Metode Analisis Data .............................................................................. 50

1. Regresi Data Panel................................................................................ 51

a. Pendekatan Common Effect ............................................................ 52

b. Pendekatan Fixed Effect .................................................................. 52

c. Pendekatan Random Effect .............................................................. 53

2. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ................................... 54

a. Uji Chow ......................................................................................... 55

b. Uji LM ............................................................................................. 56

c. Uji Hausman .................................................................................... 56

3. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 58

4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 58

a. Uji Normalitas .................................................................................. 58

b. Uji Multikolineritas .......................................................................... 60

c. Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 61

d. Uji Autokorelasi ............................................................................... 62

5. Pengujian Signifikansi .......................................................................... 63

a. Uji (Koefisien Determinasi) ....................................................... 63

b. Uji Simultan F (Uji Statistik) ........................................................... 64

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ........................................... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 66

1. Kebijakan Hutang ................................................................................. 66

2. Profitabilitas ......................................................................................... 67

3. Struktur Aset ......................................................................................... 67

4. Pertumbuhan Perusahaan ...................................................................... 68

5. Kepemilikan Institusional ..................................................................... 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 69

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ....................................................... 69

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) ..................................................... 69

2. Sejarah Perusahaan Manufakur ............................................................ 74

B. Hasil dan Analisis Pembahasan ................................................................ 81

Page 14: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

xiii

1. Deskriptif Variabel Penelitian .............................................................. 81

a. Kebijakan Hutang ............................................................................ 83

b. Profitabilitas ..................................................................................... 85

c. Struktur Aset .................................................................................... 87

d. Pertumbuhan Perusahaan ................................................................. 90

e. Kepemilikan Institusional ................................................................ 92

2. Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel ............................................. 95

a. Uji Chow .......................................................................................... 95

b. Uji Hausman .................................................................................... 96

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 97

a. Uji Normalitas .................................................................................. 97

b. Uji Multikolineritas .......................................................................... 98

c. Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 99

d. Uji Autokorelasi .............................................................................100

4. Uji Signifikansi ...................................................................................101

a. Uji t (Secara Parsial) ......................................................................102

b. Uji F (Secara Simultan) ………………………………………....103

c. Koefisien Determinasi (Adjusted ) ............................................105

5. Analisis Regresi Data Panel………………………………………....105

6. Interpretasi ..........................................................................................110

BAB V PENUTUP .............................................................................................113

A. Kesimpulan ...............................................................................................113

B. Saran .........................................................................................................115

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................117

LAMPIRAN .......................................................................................................122

Page 15: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 35

Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ............................................................... 48

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................... 49

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ........................................................................... 81

Tabel 4.2 Data LDER Tahun 2012-2015 ......................................................... 82

Tabel 4.3 Data ROA Tahun 2012-2015 ........................................................... 84

Tabel 4.4 Data Struktur Aset Tahun 2012-2015 .............................................. 86

Tabel 4.5 Data Pertumbuhan Perusahaan Tahun 2012-2015 ........................... 87

Tabel 4.6 Data Kepemilikan Institusional Tahun 2012-2015 .......................... 89

Tabel 4.7 Hasil Uji Chow ................................................................................ 90

Tabel 4.8 Hasil Uji Hausman ........................................................................... 91

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................ 93

Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................. 94

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 95

Tabel 4.12 Uji T (Secara Parsial) ....................................................................... 96

Tabel 4.13 Uji F (Secara Simultan) ................................................................... 98

Tabel 4.14 Hasil Uji ...................................................................................... 99

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Fixed Effect .......................................................100

Page 16: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Fluktuasi LDER (Longterm Debt To Equity Ratio) ........................... 6

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 44

Gambar 2.2 Kerangka Hipotesis .......................................................................... 46

Gambar 4.1 Profitabilitas (ROA) Tahun 2012-2015 ........................................... 84

Gambar 4.2 Struktur Aset (FAR) Tahun 2012-2015 ........................................... 85

Gambar 4.3 Pertumbuhan Perusahaan (Growth) Tahun 2012-2015 ................... 87

Gambar 4.4 Kepemilikian Institusional (INST) Tahun 2012-2015 ..................... 89

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 92

Page 17: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

perusahaan pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang

sebesar-besarnya, dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang.

Namun dalam prespektif manajemen keuangan tujuan perusahaan bukan hanya

menghasilkan laba yang besar, melainkan tujuan perusahaan yang kedua adalah

untuk memakmurkan pemilik perusahaan dan pemilik saham. Nilai perusahaan

mencerminkan asset yang dimiliki oleh perusahaan, di mana meningkatnya nilai

perusahaan merupakan indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan yang

baik ataupun sebaliknya.

Perkembangan teori Modigliani dan Miller (Proporsi MM I) menyatakan

bahwa nilai perusahaan yang memiliki hutang akan lebih besar daripada nilai

perusahaan tanpa hutang. Nilai perusahaan akan memiliki hutang tersebut sama

dengan nilai perusahaan tanpa utang ditambah dengan penghematan pajak. Teori

MM preposisi I ini mengalami perubahan dengan dimasukkannya unsur pajak

oleh Miller. MM mengakui bahwa peningkatan jumlah hutang berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Jadi, Adanya pajak ini MM menyimpulkan bahwa

penggunaan hutang (Leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya

bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembiayaan pajak (Atmaja, 2003).

Page 18: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

2

Pengambilan keputusan pendanaan melalui hutang menjadi perhatian yang

serius bagi pihak pengelola perusahaan, karena penggunaan hutang akan diikuti

oleh resiko yang dihadapi. Namun, seringkali pihak manajer perusahaan

mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut,

keputusan yang diambil manajer cenderung untuk melindungi dan memenuhi

kepentingan mereka terlebih dahulu daripada memenuhi kepentingan pemilik.

Salah satu alternatif manajer untuk memperoleh dana adalah dengan menaikan

hutang. Akan tetapi, kebijakan hutang rentan terhadap konflik kepentingan.

Timbulnya konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham yang biasa

disebut konflik keagenan (agency conflict).

Hutang merupakan salah satu cara untuk memperoleh dana dari pihak

eksternal (kreditur). Sumber pendanaan yang dapat digunakan oleh perusahaan

menurut Haruman (2008) ada dua yaitu sumber pendanaan yang berasal dari

dalam perusahaan itu sendiri (internal financing) dan sumber pendanaan yang

berasal dari luar perusahaan (external financing). Hutang jangka panjang bersifat

tetap selama jangka waktu yang relatif panjang sangat mempengaruhi nilai

perusahaan (Mardiyanto, 2009). Jadi, diperlukan tingkat hutang yang optimal

pada titik tertentu agar nilai perusahaan naik dan tidak timbul biaya kebangkrutan.

Adanya resiko kebangkrutan pada penggunaan hutang membuat manajemen

perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan hutang, diantaranya faktor profitabilitas, faktor struktur aset, faktor

pertumbuhan perusahaan dan faktor kepemilikan institusional (Surya dan

Rahayuningsih 2012).

Page 19: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

3

Profitabilitas merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan

struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena

laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar

kebutuhan pendanaan, apabila kebutuhan dana belum mencukupi, perusahaan

dapat menggunakan hutang sebagai salah satu alternatif pendanaan eksternal.

Maka semakin tinggi profit yang didapatkan perusahaan akan semakin kecil

penggunaan hutang didalam perusahaan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Surya dan Rahayuningsih (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh negatif dengan kebijakan hutang perusahaan. Penelitian Steven

dan Lina (2011) juga menyatakan hasil yang sama bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh secara positif terhadap kebijakan hutang.

Struktur Aset merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan yang

digunakan untuk operasinya. Pada umumnya terdapat dua jenis aktiva yang

dimiliki perusahaan yaitu aktiva lancar dan tetap, dimana salah satu akun dari

struktur asset adalah asset tetap dapat dijadikan pertimbangan jaminan oleh

kreditor dalam memberi pinjaman. Besarnya aktiva tetap suatu perusahaan dapat

menentukan besarnya penggunaan hutang. Perusahaan yang memiliki aktiva tetap

dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar karena aktiva

tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman. Hardiningsih dan Oktaviani

(2012) menyatakan bahwa kepemilikan aktiva tetap yang besar dan adanya

penawaran kemudahan pemberian pinjaman serta adanya kesempatan untuk

berinvestasi akan menjadi pertimbangan perusahaan untuk mengambil keputusan

Page 20: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

4

kebijakan hutang. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surya dan

Rahayuningsih (2012) menemukan bahwa struktur asset berpengaruh secara

positif terhadap kebijakan hutang.

Suatu perusahaan yang sedang berada pada pertumbuhan akan

membutuhkan dana yang besar, sehingga cenderung akan menekan sebagian besar

pendapatannya. Tingkat pertumbuhan yang semakin cepat menandakan

perusahaan akan melakukan ekspansi. Hal ini menyebabkan timbulnya kebutuhan

dana yang besar. Untuk itu, perusahaan menggunakan berbagai cara untuk

memenenuhi kebutuhan dana tersebut dengan menggunakan hutang.

Kepemilikan Institusional merupakan kepemilikan saham suatu perusahaan

oleh institusi atau lembaga seperti asuransi, bank, perusahaan investasi, dan

kepemilikan institusi lainnya. Kepemilikan institusional dapat mendorong

peningkatan pengawasan yang lebih optimal sehingga keberadaannya memiliki

arti penting bagi pemonitoran manajemen. Dengan adanya monitoring tersebut

maka pemegang saham akan semakin terjamin kemakmurannya, pengaruh

kepemilikan institusional yang berperan sebagai agen pengawas ditekan oleh

investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.

Menurut Nuraini (2012) dengan adanya kontrol yang ketat, menyebabkan

manajer menggunakan utang pada tingkat rendah untuk mengantisipasi

kemungkinan terjadinya financial distress dan risiko kebangkrutan. Yeniatie dan

Nicken (2010) memperoleh hasil yaitu kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap kebijakan hutang.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

5

Perkembangan perekonomian di masa sekarang ini mempengaruhi laju

pertumbuhan ekonomi secara makro di Indonesia. Peranan pemerintah dalam

usaha untuk mencapai pertumbuhan perekonomian yang selaras dan seimbang

dimana terdapat struktur ekonomi yang menitikberatkan sektor perdagangan dan

pelayanan jasa keuangan yang di dukung oleh sektor manufaktur. Ini tentunya

membuka kesempatan yang luas bagi dunia usaha untuk mengembangkan diri,

seiring dengan tuntutan dan keinginan masyarakat. Kemajuan pembangunan

dibutuhkan peran serta semua pihak dalam pembangunan. Tuntutan dan tantangan

tersebut juga diharapkan pada setiap industri perdagangan. Dan tidak kalah

pentingnya adalah peran investor dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Perusahaan sektor manufaktur merupakan salah satu sektor usaha yang terus

mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah

penduduk di Indonesia, volume kebutuhan pun terus meningkat. Perusahaan

manufaktur juga merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah

negara. Perkembangan industri di sebuah negara juga dapat digunakan untuk

melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Industri manufaktur

memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena industri manufaktur

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi

modal yang sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja besar. Pada negara-

negara berkembang, peranan industri manufaktur juga menunjukkan kontribusi

yang semakin tinggi ini menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara

yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke sektor

industri manufaktur.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

6

Krisis ekonomi global menjadi kendala berkembangnya sektor industri

manufaktur di seluruh dunia. Lesunya perekonomian di Amerika Serikat dan

Eropa pada tahun 2012 yang merupakan kiblat perekonomian dunia berdampak

pada berbagai sektor termasuk industri manufaktur. Dampak dari itu adalah

perekonomian dunia pun ikut lesu karena sektor industri manufaktur termasuk

sektor industri paling buruk. Sementara di Indonesia ini, prospek perkembangan

industri manufaktur begitu pesat. Optimisme itu merujuk pada krisis moneter pada

tahun 1998 yang lalu ketika perekonomian Indonesia hancur lebur. Namun

Indonesia ternyata dapat bangkit dan pada tahun 2011 yang lalu pertumbuhan

PDB bahkan mencapai 6,2%. Pada tahun 2012, pertumbuhan sektor industri

manufaktur khusus sektor nonmigas secara kumulatif mencapai 6,5%. Bahkan

pada kuartal dua tahun 2012 pertumbuhan mencapai angka 7,2%. Hal itu

membawa angin segar bagi industri manufaktur di Indonesia (www.kompas.com).

Grafik 1.1

Fluktuasi LDER

Melalui grafik diatas terlihat rata-rata dari kondisi kebijakan hutang

peusahaan melalui hutang jangka panjang sektor manufaktur mengalami

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2012 2013 2014 2015

_ADES

_AKPI

_AUTO

_BATA

_CPIN

_GGRM

_HMSP

_ICBP

_INTP

_MYOR

Page 23: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

7

bermacam-macam kondisi, setiap perusahaan memiliki kondisi yang berbeda.

Perusahaan GGRM mengalami kondisi dimana terjadi kenaikan di tahun 2013

pada kebijakan hutang perusahaannya. Perusahaan ADES mengalami kenaikan

yang tidak terlalu tajam ditahun 2013 dan kembali mengalami penurunan di tahun

2014. Selanjutnya yaitu perusahaan AUTO atau PT. Astra Otoparts Tbk dimana

perusahaan ini mengalami kestabilan dalam menggunakan hutang jangka panjang

perusahaan, dan perusahaan HMSP atau PT. Hanjaya Mandala Tbk yang terlihat

didalam grafik mengalami penurunan secara tajam pada tahun 2014.

Hal ini menyebabkan fluktuasi harga dan dalam tampilan laporan

keuangan yang dipublikasikan tampak adanya perusahaan laba perusahaan yang

mengalami fluktuasi tajam, penyebab masalah terjadinya peningkatan yang tajam

dalam keputusan pendanaan hutang perusahaan diakibatkan oleh kurangnya

sumber daya untuk membiayai usahanya, hal ini mengasumsikan bahwa

perusahaan akan menggunakan dana eksternal dalam pembiayaan operasionalnya,

oleh karena itu terjadi kenaikan struktur modal yang signifikan, dan sebaliknya

penurunan yang signifikan perusahaan dalam tabel diatas mengasumsikan bahwa

perusahaan memiliki laba yang cukup sehingga perusahaan tidak memerlukan

penggunaan hutang (eksternal) dalam membiayai kegiatan operasionalnya.

Dengan adanya hal tersebut dan berdasarkan penelitian-penelitian

terdahulu, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan hutang

jangka panjang. Mengingat keputusan pendanaan merupakan suatu keputusan

penting yang secara langsung akan menentukan perusahaan untuk dapat terus

Page 24: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

8

berkembang. Penelitian ini menggunakan sampel pada perusahaan sektor industri

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2015

dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang seperti

profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan

institusional di perusahaan sektor industri manufaktur dan perusahaan tersebut

mengumumkan laporan keuangan secara lengkap dan terbuka kepada masyarakat

umum yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini

mengambil judul : “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset,

Pertumbuhan Perusahaan dan Kepemilikan Institusional Terhadap

Kebijakan Hutang pada Sektor Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada Tahun 2012-2015”.

B. Perumusan Masalah

Penggunaan utang sebagai sumber pendanaan juga memiliki kelebihan dan

kekurangan yang ditimbulkan yang dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan dan juga dapat merugikan perusahaan. Penggunaan utang oleh

perusahaan juga harus dikendalikan, agar tidak melebihi batas wajar penggunaan

utang bagi perusahaan. Penggunaan utang sebagai salah satu alternatif pendanaan

eksternal dianggap sebagai pilihan yang tepat dalam meningkatkan nilai

perusahaan. Dikarenakan adanya beban bunga yang timbul dapat mengurangi

beban pajak perusahaan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

9

Namun, pendanaan yang diperoleh dari hutang akan meningkatkan resiko

perusahaan, apalagi hutang tersebut dalam jumlah yang cukup besar. Resiko

tersebut bisa menimbulkan kebangkrutan perusahaan. Untuk mengatasi hal

tersebut diperlukan kebijakan tertentu yang mengatur pelaksanaan utang tersebut.

Perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan utang. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas,

struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan institusonal secara

individual (parsial) terhadap kebijakan hutang ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas,

struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan institusional secara

bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan hutang ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel

independen (Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan,

Kepemilikan Institusional) secara individual terhadap kebijakan hutang.

b. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel independen

(Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Kepemilikan

Institusional) secara bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan hutang.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

10

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Civitas Akademik, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kontribusi

ilmiah bagi kalangan akedemisi terutama berkaitan dengan pengaruh

profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan

institusional berkaitan terhadap kebijakan hutang.

b. Bagi Manajemen Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan

perusahaan sektor manufaktur khususnya yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan pendanaan yaitu hutang perusahaan.

c. Bagi Investor, menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi

dalam mempertimbangkan keputusan investasi di perusahaan sektor

manufaktur.

d. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan teori-teori

yang diperoleh selama perkuliahan dan menggabungkan pemahaman

teori-teori yang ada dengan keadaan sesungguhnya sehingga kemudian

dapat dijadikan bekal apabila terjun ke masyarakat.

Page 27: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1 . Teori Struktur Modal

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau

para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Peningkatan nilai

perusahaan dilakukan melalui usaha-usaha memenuhi kebutuhan masyarakat

sebaik-baiknya. Salah satu hal yang harus diperhatikan agar dapat

meningkatkan nilai perusahaan adalah memperhatikan bagaimana keputusan

pendanaan dibuat agar dapat mengelola manajemen keuangan dengan baik dan

perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya.

Keputusan sumber dana yang dipakai untuk memperkuat struktur modal

suatu perusahaan merupakan keputusan yang sederhana tetapi memiliki

implikasi yang kuat terhadap apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Kebutuhan dana untuk memperkuat struktur modal suatu perusahaan dapat

bersumber dari dana internal maupun dana eksternal, dengan ketentuan sumber

dana yang dibutuhkan tersebut bersumber dari tempat-tempat yang aman

(Safety Position) dan jika dipergunakan memiliki nilai dorong dalam

memperkuat struktur modal keuangan perusahaan. Dengan kata lain dana itu

dipakai untuk memperkuat struktur modal perusahaan, maka perusahaan

mampu mengendalikan modal tersebut secara efektif dan efisien serta tepat

sasaran (Fahmi, 2011).

Page 28: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

12

Menurut Brigham dan Houston (2009) mengemukakan bahwa faktor-

faktor yang berpengaruh dalam pengambilan struktur modal terdiri dari :

stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman,

dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan,

fleksibilitas keuangan dan resiko bisnis.

Struktur modal yang optimal merupakan struktur modal yang dapat

menaikkan nilai perusahaan. Menurut Susanti (2012) dalam Mahendra (2011),

nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi

akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi

harga saham semkain tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang

tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang

tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang tinggi. Kekayaan

pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham

yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan

manajemen aset.

2. Konsep Pecking Order Theory

Packing Order Theory menyatakan bahwa perusahaan lebih

mengutamakan internal financing, jika perusahaan memerlukan eksternal

financing maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman

terlebih dahulu. Menurut Indahningrum dan Handayani (2009) menyatakan

bahwa struktur pendanaan suatu perusahaan mengikuti suatu hirarki dimulai

dari sumber dana termurah, dana internal hingga saham sebagai sumber

Page 29: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

13

terakhir. Para manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba

ditahan, kemudian hutang, dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir.

Asumsi Pecking Order Theory oleh Myers (dalam Hardiningsih dan Oktaviani,

2012) adalah :

a. Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal.

b. Perusahaan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan

kesempatan investasi, dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan

pembayaran dividen yang terlalu besar.

c. Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang

diperoleh mengakibatkan dana internal kadang berlebih ataupun kurang

untuk berinvestasi.

d. Apabila pendanaan eksternal diperlukan perusahaan akan memilih

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu dimulai penerbitan

obligasi, obligasi yang dapat dikonversikan menjadi modal sendiri, akhirnya

menerbitkan saham baru.

Pecking Order Theory menyatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas

perusahaan justru tingkat hutang yang digunakan akan semakin kecil, hal ini

dikarenakan perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi memiliki sumber

dana internal yang tinggi pula sehingga perusahaan akan lebih memilih

menggunakan dana internalnya terlebih dahulu. Sebaliknya suatu perusahaan

yang tingkat profitabilitasnya rendah cenderung memiliki hutang yang lebih

tinggi. Alasan perusahaan yang kurang profitable cenderung menggunakan

hutang yang lebih tinggi karena kurangnya dana internal perusahaan dan

Page 30: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

14

hutang merupakan dana eksternal yang paling murah juga merupakan sumber

dana eksternal yang lebih disukai.

Apabila didalam suatu perusahaan menggunakan dana eksternalnya yaitu

hutang, ada empat dasar yang mendasari Pecking Order Theory memprediksi

perusahaan lebih mengutamakan hutang daripada modal sendiri saat pendanaan

eksternal dibutuhkan, yaitu :

a. Pasar menderita kerugian karena adanya asimetri informasi (Asymmetric

Information) antara manajer dengan investor, pihak manajemen perusahaan

mempunyai informasi lebih banyak dari pada pihak investor.

b. Hutang dan saham sama-sama membutuhkan biaya transaksi bagi

perusahaan. Namun, biaya transaksi hutang relatif lebih kecil jika

dibandingkan dengan saham.

c. Perusahaan mendapatkan manfaat pajak dengan mengeluarkan sekuritas

hutang. Manfaat pajak ini diperoleh oleh perusahaan karena adanya biaya

bunga yang dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan pajak kena

pajak.

d. Kontrol manajemen, dalam hal ini insider ownership, yaitu pemilikan oleh

manajemen dapat dipertahankan apabila perusahaan menerbitkan sekuritas

hutang.

Dana eksternal yang lebih disukai pemilik perusahaan dalam bentuk

hutang memiliki dua alasan, pertama adalah pertimbangan biaya emisi obligasi

lebih murah dibandingkan biaya emisi saham baru.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

15

3. Asymmetric Information Theory and Signaling Theory

Dasar teori ini adalah bahwa manajer dan pemegang saham tidak memiliki

akses informasi perusahaan yang sama atau adanya asimetri informasi. Ada

informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer, sedangkan para

pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut. Akibatnya, ketika

kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu dapat

membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai

perusahaan berubah. Dengan kata lain, muncul pertanda atau sinyal

(signalling).

Hubungan antara pemilik/pemegang saham (principal) dan manajer

(agent) dapat mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi/asimetri

informasi karena informasi perusahaan yang dimiliki manajer lebih lengkap

dibandingkan dengan pemilik. Laporan keuangan diperlukan oleh pihak

internal (manajer) dan pihak eksternal (pemegang saham). Laporan keuangan

sangat penting bagi para pengguna eksternal terutama karena kelompok ini

berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002).

Para pengguna internal (manajemen) memiliki kontak langsung dengan

perusahaan dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi,

sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar

para pengguna eksternal (pemilik). Ketika asimetri informasi tinggi, pemegang

saham tidak memiliki sumber daya yang cukup, intensif, atau akses atas

informasi yang relavan untuk memonitor tindakan manajer.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

16

Adanya asimetri informasi ini akan mendorong manajer untuk menyajikan

informasi yang tidak sebenarnya terutama jika informasi tersebut terkait

dengan pengukuran kinerja manajer. Scott (2000) menyatakan bahwa terdapat

dua jenis asimetri informasi sebagai berikut :

a. Adverse Selection, adalah bahwa manajer serta orang-orang dalam lainnya

biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan

dibandingkan investor (pemegang saham). Fakta yang mungkin dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut

tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.

b. Moral Hazard, adalah bahwa kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak

seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun investor (pemberi

pinjaman), sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan

pemegang saham yang melanggar kontrak yang secara etika tidak layak

dilakukan.

Asimetri informasi menimbulkan terjadinya konflik antara manajer dan

pemegang saham untuk saling mencoba memanfaatkan masing-masing pihak

untuk kepentingannya.

4. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih principal

(pemilik) menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk

kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa wewenang untuk

membuat keputusan agen. Pada agency theory yang disebut principal adalah

pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola

Page 33: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

17

perusahaan. Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-

pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal

menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal,

sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para

manajer. Dengan demikian munculah konflik kepentingan antara pemilik dan

manajer (Indahningrumm dan Handayani, 2009).

Dengan adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik

perusahaan sangat rawan terjadinya konflik, konflik disebabkan oleh perbedaan

kepentingan yang sama-sama menginginkan kesejahteraan. Konflik

kepentingan semakin meningkat terutama karena pemilik perusahaan tidak

dapat mengawasi aktivitas manajer sehari-hari untuk memastikan bahwa

manajer bekerja sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan. Pemilik

perusahaan tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja manajer,

karena kesehariannya perusahaan hanya diatur oleh manajer hal inilah yang

mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki manajer

dan pemilik perusahaan.

Konflik keagenan dapat muncul karena pihak manajer memiliki informasi

yang lebih baik mengenai prospek perusahaan dibandingkan dengan para

pemegang saham, hal ini disebut dengan asymmetric information (Brigham dan

Houston, 2011). Menurut Masdupi (2005) dalam mengatasi masalah keagenan

dan biaya keagenan dapat dilakukan beberapa cara berikut. Pertama, dengan

meningkatkan insiders ownership. Menurut pendekatan ini, agency problems

bisa dikurangi apabila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam

Page 34: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

18

perusahaan. Dengan adanya kepemilikan saham maka insiders akan merasakan

langsung akibat dari keputusan yang diambilnya sehingga tidak mungkin

manajer bertindak opportunistic lagi. Kedua, pendekatan pengawasan

eksternal, pendekatan ini dilakukan melalui penggunaan hutang.

Peningkatan penggunaan debt financing akan mempengaruhi pemindahan

equity capital. Masdupi (2005), menyatakan bahwa dengan adanya hutang

akan dapat mengendalikan penggunaan aliran kas bebas secara berlebihan oleh

manajemen dan dengan demikian akan dapat menghindari investasi yang sia-

sia. Ketiga, institusional investor sebagai monitoring agent. Masdupi (2005),

menyatakan bahwa bentuk distribusi saham diantara pemegang saham dari luar

yaitu institusional investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi

agency cost. Hal ini disebabkan karena kepemilikan merupakan sumber

kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya menentang

keberadaan manajemen, maka konsentrasi atau penyebaran power menjadi

suatu hal yang relavan.

5. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting dalam

perusahaan. Dimana kebijakan hutang merupakan salah satu bagian dari

kebijakan pendanaan perusahaan. Kebijakan yang diambil oleh pihak

manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan

sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.

Selain itu menurut pemegang saham kebijakan hutang juga berfungsi sebagai

mekanisme monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam

Page 35: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

19

pengelolaan perusahaan. Kebijakan hutang akan memberikan dampak pada

pendisplinan bagi manajer untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.

Namun, karena hutang yang cukup besar akan menimbulkan kesulitan

keuangan dan atau risiko kebangkrutan, maka manajer kurang menyukai

penggunaan pembiayaan dengan hutang dan pihak manajemen perusahaan

mempunyai kecenderungan tidak akan memperoleh keuntungan sebesar-

besarnya dengan biaya pihak lain karena telah menggunakan pembiayaan

dengan hutang.

Menurut Nurhuda (2009), menyatakan bahwa pada laporan keuangan

umumnya hutang diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hutang lancar dan

hutang jangka panjang. Hutang lancar adalah hutang atau kewajiban yang

berasal dari kegiatan operasional yang akan dilunasi dengan menggunakan aset

lancar dalam satu tahun kedepan atau dalam satu siklus operasi normal,

sedangkan hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang jatuh temponya

melebihi satu tahun sejak tanggal neraca didukung dengan menerbitkan surat

obligasi.

Kebijakan hutang (Leverage) sering diukur dengan Longterm Debt to

Equity Ratio (LDER). Menurut Sudana (2011), Rasio ini mengukur besar

kecilnya penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan dengan modal

sendiri perusahaan. LDER dalam arti lain adalah rasio yang mengukur besar

modal perusahaan yang dibiayai melalui hutang jangka panjang. Semakin besar

nilai rasio ini mencerminkan risiko keuangan perusahaan semakin besar, dan

bisa juga sebaliknya. Apabila semakin rendah LDER, menunjukkan bahwa

Page 36: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

20

rendahnya tingkat hutang yang dimiliki perusahaan dalam mendanai modal dan

tingginya kemampuan perusahaan untuk membayar hutang.

Menurut agency theory terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan pendanaan dengan menggunakan kebijakan hutang

seperti free cash flow, managerial ownership, institusional ownership,

profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, laba ditahan dan likuiditas.

Hardiningsih dan Oktaviani (2012), menyatakan bahwa terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang, diantaranya profitabilitas dan

struktur aktiva. Menurut Wiliandri (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang diantaranya kepemilikan institusional. Sedangkan Yeniatie

dan Destriana (2010) membuktikan bahwa yang mempengaruhi kebijakan

hutang adalah pertumbuhan perusahaan.

a. Profitabilitas

Salah satu faktor utama yang menentukkan kesehatan suatu perusahaan

adalah perolehan laba yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu.

Dengan tingginya perolehan laba yang dihasilkan perusahaan akan

mengurangi jumlah penggunaan hutang perusahaan. Karena perusahaan

cenderung akan menggunakan dana melalui laba perusahaan. Perusahaan

yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung akan menggunakan laba

dalam membiayai kebutuhan perusahaan dibandingkan dengan

menggunakan hutang.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

Page 37: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

21

(Sartono, 2010). Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang

mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasionalnya.

Ukuran profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai macam

seperti laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi.

Pengukuran tingkat profitabilitas dapat diukur salah satunya dengan

menggunakan rasio Return on Asset (ROA) yaitu dengan membagi laba/rugi

tahun berjalan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Hasil ROA

yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk

operasional perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan dan

sebaliknya jika hasilnya negatif maka total aktiva yang dipergunakan tidak

memberikan laba bagi perusahaan. Dengan kata lain rasio ini menunjukkan

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan bagi investor. Menurut Ross et al (2002) dalam

Natasia dan Wahidahwati (2015) pengukuran Return on Asset (ROA) adalah

Net Income dibagi dengan total asset perusahaan.

b. Struktur Aset

Struktur aset adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-

masing komponen aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

Perusahaan dengan aset tetap yang tinggi dapat digunakan untuk jaminan

akan lebih memilih untuk menggunakan penggunaan hutangnya lebih

banyak. Menurut Manan (2004), menyatakan bahwa struktur asset

berhubungan dengan jumlah kekayaan (asset) yang dapat dijadikan jaminan.

Perusahaan yang struktur asetnya lebih fleksibel akan cenderung

Page 38: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

22

menggunakan hutang lebih besar dari pada perusahaan yang struktur asetnya

tidak fleksibel.

Menurut Elsas dan Florysiak (2008), aktiva tetap dapat dijadikan

jaminan/collateral dalam melakukan pinjaman utang, dan karenanya dapat

meruduksi biaya dari kesulitan keuangan (cost of financial distress) dan ini

akan semakin meningkatkan kapasitas utang yang dapat menguntungkan

perusahaan. Hipotesis ini sesuai dengan teori trade-off, dimana perusahaan

perlu menyeimbangkan antara manfaat dan biaya penggunaan utang.

Menurut Gaud et al. (2003) nilai likuidasi aktiva tetap biasanya akan

lebih tinggi daripada aktiva tidak berwujud (intangible asset), sehingga

ketika perusahaan mengalami kebangkuratan, biaya kesulitan keuangan

(cost of financial distress) yang ditanggung oleh perusahaan lebih kecil

dibandingkan jika perusahaan tersebut memiliki aktiva tidak berwujud lebih

tinggi.

Penelitian ini menggunakan perhitungan Asset Structure. Menurut

Yeniatie dan Destriana (2010) dalam Natasia dan Wahidahwati (2015) asset

structure diukur dengan menggunakan hasil bagi antara fixed asset terhadap

total asset.

c. Pertumbuhan Perusahaan

Kesuma (dalam Clarensia dan Azizah, 2012) menyatakan bahwa

pertumbuhan penjualan (growth of sales) adalah kenaikan jumlah

penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Pertumbuhan

perusahaan merupakan perubahan total asset baik berupa peningkatan

Page 39: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

23

maupun penurunan asset perusahaan dalam satu periode atau satu tahun.

Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi

akan membutuhkan lebih banyak investasi pada berbagai elemen asset,

baik asset tetap maupun asset lancar.

Bringham dan Gapenski (2011) menyatakan bahwa perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung membutuhkan dana dari

luar perusahaan yang lebih besar. Pendanaan ekstern yang lebih disukai

adalah dengan menggunakan hutang karena lebih murah dibandingkan

harus dengan mengeluarkan saham baru dengan biaya emisi saham baru

yang lebih besar daripada biaya hutang.

Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak

mengandalkan modal eksternal. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan,

maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin

besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang, maka semakin besar

keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang

tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen, tetapi lebih

baik digunakan untuk pembiayaan investasi.

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi akan

mampu memenuhi kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut

membelanjainya dengan utang, begitu pula sebaliknya. Cara

pengukurannya adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun t

setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan

pada periode sebelumnya.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

24

d. Kepemilikan Institusional

Menurut Anggraini (2011) menyatakan bahwa, kepemilikan

institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas

dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank,

perusahaan investasi, asset management, dan kepemilikan institusi lain).

Bahwa kepemilikan institusional juga dapat menurunkan biaya agensi,

karena dengan adanya monitoring yang efektif oleh pihak institusional

menyebabkan penggunaan hutang menurun. Menurut Nuraini (2012)

dengan adanya kontrol yang ketat, menyebabkan manajer menggunakan

hutang pada tingkat rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

financial distress dan resiko kebangkrutan.

Definisi lain kepemilikan institusional adalah persentase saham yang

dimiliki oleh pihak institusional pada akhir tahun (Yeniatie dan Destriana,

2010). Menurut Susanto (2011), kepemilikan institusional adalah tingkat

kepemilikan saham oleh outsider (pihak luar) perusahaan dalam hal

proporsi saham yang dimiliki institusional atau perusahaan lain.

Kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan akan meningkatkan

pengawasan kinerja manajer. Melalui Institusional Ownership para

shareholder akan lebih mudah dan berperan aktif di dalam perusahaan,

seperti didalam rapat mereka akan menyuarakan pendapat dan opininya

serta memastikan bahwa manajer perlu untuk memenangkan dukungan

mereka mengenai hal-hal yang memerlukan persetujan shareholder

terutama dalam menentukan penggunaan hutang.

Page 41: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

25

Oleh karena menguasai mayoritas, maka pihak institusional dapat

melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen secara lebih kuat

dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Penelitian ini

menggunakan rasio jumlah saham institusional dibagi dengan total saham

beredar sebagaimana digunakan dalam penelitian Soesetio (2008).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik

penelitian yaitu mengenai kebijakan hutang perusahaan. Dalam penelitian ini

penulis memaparkan penelitian terdahulu yang relavan dengan permasalahan yang

akan diteliti tentang analisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang perusahaan.

Putri (2012), penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor

industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEI) periode

2005-2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel

profitabilitas (Return on Asset), struktur aktiva (Fixed Asset to Total Asset), dan

ukuran perusahaan (SIZE) terhadap struktur modal (Longterm Debt to Equity

Ratio). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas profitabilitas tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal (Longterm Debt to Equity

Ratio). Sedangkan variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal (Longterm Debt to Equity Ratio).

Page 42: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

26

Kartini dan Arianto (2008), penelitian ini dilakukan pada perusahaan

manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2005.

Variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan,

profitabilitas, pertumbuhan asset, ukuran perusahaan. Variabel terikatnya adalah

struktur modal (Longterm Debt to Equity Ratio). Hasil dari penelitian ini adalah

struktur kepemilikan, pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan memiliki

pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan (LDER), sedangkan profitabilitas

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Longterm Debt to Equtiy Ratio

(LDER).

Purwasih, Agusti dan Azhar (2014) melakukan penelitian tentang

kebijakan hutang, dengan tujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang

dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

kebijakan dividen, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur asset. Hasil

dalam penelitian ini didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang.

Sedangkan variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan

dividen dan struktur asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan dividen.

Beny (2013) juga melakukan penelitian sejenis dengan judul Pengaruh

Dividend Payout Ratio, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Kepemilikan

Managerial, Kepemilikan Institusional dan Aliran Kas Bebas terhadap Kebijakan

Page 43: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

27

Hutang. Variabel bebas dari penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio,

Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional dan Aliran Kas Bebas. Sedangkan variabel terikatnya adalah

Kebijakan Hutang. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang

Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2009. Hasil dari

penelitian ini adalah bahwa profitabilitas, kepemilikan institusional dan aliran kas

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan

dividend payout ratio, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.

Yeniatie dan Destriana (2010), penelitian ini dilakukan pada perusahaan

non keuangan periode 2005-2007 yang terdaftar di BEI dengan judul Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang. Adapun vairabel bebas yang

dipakai adalah Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Dividen, Struktur Asset, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Risiko Bisnis.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Kebijakan Hutang. Hasil dari penelitian

ini adalah kepemilikan institusional, struktur asset, profitabilitas, pertumbuhan

perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang. Variabel

kepemilikan manajerial, kebijakan dividen, dan risiko bisnis tidak berpengaruh

terhadap kebijakan hutang.

Widjaja (2014) melakukan penelitian mengenai kebijakan hutang

perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perdagangan, jasa

dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 dengan

judul Dampak Peningkatan Asset, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap

Page 44: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

28

Leverage Perusahaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji

pengaruh kenaikan asset, peningkatan profitabilitas dan meningkatkan likuiditas

pada leverage perusahaan, penelitian ini menggunakan model persamaan

multivariat. Hasil regresi dalam penelitian ini menunjukan pengaruh peningkatan

asset terhadap leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan. Pengaruh

Profitabilitas (ROE) bersifat positif dan signifikan terhadap leverage dan hasil

regresi peningkatan likuiditas (Quick Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap leverage.

Indraswary, Raharjo dan Andini (2016), melakukan penelitian mengenai

kebijakan hutang sebagai variabel terikat, judul penelitian yaitu Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Variabel bebas yang

dilakukan peneliti yaitu asset structure, return on asset , dividend payout ratio,

ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan free

cash flow. Dalam penelitian ini menggunakan 49 perusahaan property dan real

estate yang terdaftar di BEI hingga tahun 2014. Hasil regresi dari penelitian ini

menyatakan bahwa asset structure, dividen payout ratio, ukuran perusahaan,

kepemilikan institusional dan free cash flow berpengaruh secara signifikan

terhadap kebijakan hutang perusahaan, sedangkan return on asset dan

kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan hutang

perusahaan.

Zuhria dan Riharjo (2016) juga melakukan penelitian sejenis dengan judul

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran

Page 45: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

29

Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang. Variabel bebas dari penelitian ini adalah

profitabilitas, free cash flow, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan.

Sedangkan variabel terikatnya adalah kebijakan hutang. Penelitian ini dilakukan

pada perusahaan makanan dan minuman yang Listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2011-2014. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

didasarkan pada purposive sampling, teknik yang digunakan yaitu analisis regresi

berganda. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa profitabilitas, free cash flow dan

pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

Profitabilitas berpengaruh signifikan negatif artinya bahwa perusahaan

yang baik dan sehat mempunyai profitabilitas yang tinggi dan cenderung memiliki

laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan opini

yang baik akan lebih besar dibandingkan profitabilitas yang rendah. Pertumbuhan

perusahaan yang berpengaruh negatif signifikan berarti bahwa pertumbuhan

penjualan yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

yang stabil, pertumbuhan penjualan dari tahun sebelumnya secara berkala dapat

digunakan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan pada tahun yang akan

datang. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifkan terhadap

kebijakan hutang perusahaan artinya semakin besar ukuran suatu perusahaan,

maka kecenderungan menggunakan modal juga semakin besar, hal ini disebabkan

karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang

operasionalnya.

Page 46: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

30

Natasia dan Wahidahwati (2015) melakukan penelitian mengenai kebijakan

hutang perusahaan dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 dengan sampel

penelitian sebanyak 83 perusahaan manufaktur dan menggunakan analisis linear

berganda. Hasil regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa free cash flow,

managerial ownership, profitabilitas, struktur aktiva, laba ditahan, dan likuiditas

berpengaruh terhadap kebijakan hutang,. Sedangkan kepemilikan institusional dan

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.

Kepemilikan institusional yang yang tidak berpengaruh signifikan menunjukan

bahwa investor institusional hanya sebagai pihak yang memonitoring tindakan

manajemen dan tidak berperan secara aktif dalam pengambilan keputusan

mengenai kebijakan hutang tersebut. Sedangkan perumbuhan perusahaan yang

berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan hutang menunjukan bahwa

tingginya tingkat pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap

kebijakan hutang yang akan diambil perusahaan.

Geovana dan Andayani (2015), penelitian ini dilakukan pada perusahaan

manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2010-2013.

Peneliti menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur

merupakan perusahaan yang memiliki jumlah besar yang go public. Variabel

bebas yang dipakai dalam penelitian ini adalah growth sales, profitabilitas,

operating leverage, dan tax rate. Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Page 47: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

31

kebijakan hutang dengan menggunakan ratio DER. Hasil dari penelitian ini yaitu

growth sales dan tax rate berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang dan

variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.

Dengan adanya pengaaruh yang positif pada variabel growth sales terhadap

kebijakan hutang hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan penjualan akan

mengakibatkan kenaikan hutang, hal ini disebabkan karena perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan tinggi kecenderungan penggunaan hutang akan tinggi.

Selanjutnya yaitu variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan

perusahaan menjelaskan bahwa setiap kenaikan profitabilitas akan mengakibatkan

penurunan tingkat hutang perusahaan, karena dengan tingginya profit perusahaan

akan mampu memenuhi kebutuhan investasinya. Variabel operating leverage

berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang menunjukan bahwa perusahaan

yang memiliki biaya tetap yang tinggi dan tingkat penjualan yang stabil akan

memiliki pengaruh terhadap hutang.

Putra dan Fidiana (2017) penelitian berjudul Pengaruh Arus Kas Bebas,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang. Penelitian

bertujuan untuk menguji pengaruh arus kas bebas, profitabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur sektor barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014.

Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan

software SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa arus kas

bebas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang,

variabel profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, hal ini

Page 48: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

32

disebabkan karena perusahaan tidak bisa menghindari penggunaan hutang untuk

sumber pendanaannya dan variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap kebijakan hutang perusahaan.

Purwidianti dan Purnadi (2016) melakukan penelitian yang berjudul

Analisis Pengaruh Tingkat Keuntungan, Belanja Modal dan Perubahan Modal

terhadap Instrumen Hutang Jangka Panjang. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan yang masuk ke Jakarta Islamic Index selama periode 2012-

2014. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat keuntungan berpengaruh negatif

terhadap perubahan instrument jangka panjang. Variabel belanja modal

menunjukkan bahwa variabel belanja modal berpengaruh positif signifikan

terhadap perubahan instrumen hutang jangka panjang, hal ini disebabkan berarti

ketika terjadi kenaikan belanja modal akan mengakibatkan kenikan instrumen

hutang jangka panjang. Varibel modal berjalan menunjukan hasil bahwa tidak

berpengaruh positif terhadap perubahan instrumen hutang jangka panjang, hal ini

berarti ketika terjadi kenaikan modal berjalan akan mengakibatkan penurunan

instrumen hutang jangka panjang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diringkas dalam suatu tabel

berikut ini :

Page 49: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

33

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Meidera

Elsa Dwi

Putri

(2012)

Pengaruh

Profitabilitas,

Struktur Aktiva,

dan Ukuran

Perusahaan

terhadap

Struktur Modal

- Objek

penelitian

menggunakan

Profitabilitas

dan Struktur

Aktiva

- Variabel

dependen

diproksikan

dengan LDER

Struktur

Aktiva

diproksikan

oleh FATA

- Profitabilitas

berpengaruh positif

dan tidak signifikan

terhadap struktur

modal

- Struktur Aktiva dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap struktur

modal

2 Kartini

dan

Tulut

Arianto

(2007)

Struktur

Kepemilikan,

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Aktiva, dan

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Struktur Modal

- Objek

penelitian

menggunakan

Profitabilitas

dan Struktur

Kepemilikan

- Variabel

dependen

diproksikan

dengan LDER

Profitabilitas

diproksikan

dengan NPM

(Net Profit

Margin)

- Struktur

Kepemilikan,

Pertumbuhan Aktiva

dan Ukuran

Perusahaan memiliki

pengaruh positif dan

signifikan

- Profitabilitas

berpengaruh negatif

tidak signifikan

terhadap struktur

modal

Page 50: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

34

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3 Dewi

Purwasih

, Restu

Agusti

dan Al

Azhar L

(2014)

Analisis

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Dividen,

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan, dan

Struktur Asset

terhadap

Kebijakan

Hutang

Objek

penelitian

menggunakan

variabel

Kepemilikan

Institusional,

Profitabilitas,

Struktur Asset

Variabel

dependen

diproksikan

dengan DER

- Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan Dividen,

dan Struktur Asset

tidak terdapat

pengaruh signifikan

- Profitabilitas dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan hutang

4 Beny

(2013)

Pengaruh DPR,

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Perusahaan,

Kepemlikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional dan

Airan Kas

Bebas terhadap

Kebijakan

Hutang

- Objek

penelitian

menggunakan

variabel

profitabilitas,

Pertumbuhan

Perusahaan,

Kepemilikan

Institusional

- Variabel

dependen

menggunakan

DER

- - DPR, Pertumbuhan

Perusahaan,

Kepemilikan

Manajerial tidak

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang

- Profitabilitas,

Kepemilikan

Institusional dan

Aliran Kas Bebas

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan hutang

Page 51: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

35

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

5 Yeniati

dan

Niken

Destriaa

(2010)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kebijakan

hutang

- Objek

Penelitian

menggunakan

variabel

Kepemilikan

Institusional,

Struktur Asset,

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Perusahaan

- Variabel

dependen

diproksikan

dengan LDER

- - Kepemilikan

Institusional, Struktur

Asset, Profitabilitas,

dan Pertumbuhan

Perusahaan

berpengaruh

signifikan

- Kepemilikan

manajerial, Kebijakan

Dividen dan Resiko

Bisnis tidak

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang

6 Indra

Widjaja

(2014)

Dampak

peningkatan

asset,

profitabilitas,

dan likuiditas

terhadap

leverage.

-Variabel

menggunakan

profitabilitas

-Variabel di

proksikan

dengan

menggunakan

DER

- Peningkatan asset

memberikan pengaruh

positif tetapi tidak

signifikan

- Peningkatan

profitabilitas

memberikan pengaruh

positif dan signifikan

-Peningkatan

likuiditas memberikan

pengaruh negatif

secara signifikan

Page 52: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

36

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

7 Herdiana

Ulfa

Indraswa

-ry,

Kharis

Raharjo,

Rita

Andini

(2016)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kebijakan

hutang pada

perusahaan

property dan

real estate yang

terdaftar di BEI

tahun 2010-

2014

-Menggunakan

variabel ROA,

Struktur asset,

Kepemilikan

institusional

-Variabel

dependen

diproksikan

dengan

menggunakan

DER

-struktur asset

berpengaruh negatif

signifikan

-ROA berpengaruh

negatif tidak

signifikan terhadap

kebijakan hutang

-DPR berpengaruh

positif dan siginifikan

-Ukuran perusahaan

berpengaruh positif

signifikan

-kepemilikan

manajerial

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

-kepemilikan

institusional

berpengaruh negatif

signifikan

-free cash flow

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kebijakan hutang

(DER)

Page 53: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

37

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Perasamaan Perbedaan Hasil Penelitian

8 Siti

Fatimatu

Zuhria

dan

Ikhsan

Budi

Riharjo

(2016)

Pengaruh

profitabilitas,

free cash flow,

pertumbuhan

penjualan,

ukuran

perusahaan

terhadap

kebijakan

hutang

-Menggunakan

variabel

profitabilitas,

pertumbuhan

penjualan

-rasio

profitabilitas

menggunakan

ROA

-Variabel

dependen

diproksikan

dengan

menggunakan

DER

-Profitabilitas

mempunyai pengaruh

negatif

-free cash flow

berpengaruh secara

negatif terhadap

kebijakan hutang

-pertumbuhan

penjualan berpengaruh

secara negatif

-ukuran perusahan

memiliki pengaruh

secara positif terhadap

DER

9 Weka

Natasia

dan

Wahidah

wati

(2015)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kebijakan

hutang yang

terdaftar di BEI

-Menggunakan

variabel

kepemilikan

institusional,

profitabilitas,

growth

struktur aktiva

-Rasio

profitabiltas

menggunakan

ROA

-Variabel

dependen

menggunakan

proksi DER

-Free cash flow

berpengaruh

signifikan terhadap

signifikan terhadap

kebijakan hutang

-Managerial

ownership

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang

-Institusional

Ownership tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan hutang

Page 54: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

38

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

10 Rosella

Selvilita

Geovana

dan

Andayni

(2015)

Pengaruh

growth sales,

profitabilitas,

operating

leverage dan tax

rate terhadap

kebijakan

hutang

-Menggunakan

variabel

profitabilitas,

pertumbuhan

peenjualan

-Rasio

profitabilitas

menggunakan

ROA

-Variabel

dependen

menggunakan

proksi DER

-Growth sales

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

hutang

-Profitabilitas

bepengaruh secara

positif dan signifikan

terhadap DER

-Operating leverage

berpengaruh positif

signifikan terhadap

DER

-Tax rate diperoleh

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap DER

11 Zaka

Yahya

Putra dan

Fidiana

(2017)

Pengaruh arus

kas bebas,

profitabilitas,

dan ukuran

perusahaan

terhadap

kebijakan

hutang

-Menggunakan

variabel

profitabilitas

dan

menggunakan

rasio ROA

-Variabel

dependen

menggunakan

proksi DER

-Arus kas bebas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kebijakan hutang

-Profitabilitas tidak

berpengaruh dan

negatif terhadap

kebijakan hutang

-Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif

terhadap DER.

Page 55: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

39

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

12 Wida

Purwidia

nti dan

Purnandi

(2016)

Analisis

pengaruh tingkat

keuntungan,

belanja modal,

dan perubahan

modal terhadap

instrumen

hutang jangka

panjang

-Menggunakan

variabel

tingkat

keuntungan

(profitabilitas)

dengan rasio

ROA

-Menggunakan

variabel

dependen

proksi LDER

-Pada

perusahaan JII

(Jakarta

Islamic Index)

-Tingkat keuntungan

(ROA) menunjukan

bahwa tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan hutang

-Belanja modal

berpengaruh positif

signifikan terhadap

perubahan instrumen

hutang jangka panjang

-Modal berjalan dalam

penelitian ini tidak

berpengaruh terhadap

instrumen hutang

jangka panjang

C. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat

sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas

investasinya. Pecking order theory menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

profitabilitas perusahaan justru tingkat hutang akan semakin kecil, hal itu

dikarenakan perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi memiliki sumber

dana internal yang tinggi pula sehingga perusahaan akan lebih memilih

menggunakan dana internalnya terlebih dahulu. Sebaliknya suatu perusaahaan

Page 56: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

40

yang tingkat profitabilitasnya rendah cenderung memiliki hutang yang lebih

tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Natasia dan

Wahidahwati (2015) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)

berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Dalam penelitian

Indahningrum dan Handayani (2009) juga menyatakan hasil yang sama bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hal ini juga

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Steven dan Lina (2011) yang

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan

hutang. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai

berikut :

: Profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang.

2. Pengaruh Struktur Aset terhadap Kebijakan Hutang

Stuktur aset perusahaan memainkan peranan penting dalam menentukkan

pembiayaan, perusahaan yang memiliki aktiva tetap yang tinggi, maka akan

banyak menggunakan hutang jangka panjang dalam pendanaanya. Aktiva tetap

merupakan aset yang sering dipergunakan perusahaan sebagai jaminan untuk

mendapatkan pinjaman, sehingga jika perusahaan tersebut memiliki aktiva

tetap yang besar maka perusahaan akan mudah untuk mendapatkan pinjaman

atau hutang. Menurut Hardiningsih dan Oktaviani (2012) menyatakan bahwa

kepemilikan aktiva tetap yang besar dan adanya penawaran kemudahan

pemberian pinjaman serta adanya kesempatan untuk berinvestasi akan menjadi

pertimbangan perusahaan untuk mengambil keputusan kebijakan hutang.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

41

Penelitian yang dilakukan oleh Steven dan Lina (2011) menunjukkan bahwa

struktur aset berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Indrajaya (2011) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan hutang. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut :

: Struktur aset berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang.

3. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang

Suatu perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan akan

membutuhkan dana yang besar sehingga cenderung untuk menekan sebagian

besar pendapatannya. Semakin besar pendapatan yang ditahan dalam

perusahaan semakin rendah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang

saham. Tingkat pertumbuhan perusahaan yang semakin cepat mengidentifikasi

bahwa perusahaan sedang mengadakan ekspansi. Hal ini menyebabkan

timbulnya kebutuhan dana yang besar. Untuk itu, perusahaan menggunakan

berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut dengan menggunakan

hutang. Amirya dan Atmini (2008) dalam Zuhria dan Riharjo (2016),

menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan

hutang, hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki penerimaan

tinggi, berarti memiliki kemampuan pendanaan internal yang tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

42

4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Hutang

Adanya kepimilikan saham institusional akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas

saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan

pemegang saham lainnya. Oleh karena mayoritas lebih menguasai, maka pihak

institusional dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen

secara lebih kuat dibandingkan pemegang saham lainnya. Indahningrum dan

Handayani (2009) menemukan bahwa kepemilikan institusional mempunyai

pengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hal ini bertentangan

dengan hasil penelitian Masdupi (2005) dan Wahidahwati (2002) kepemilikan

institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan

uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

: Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

D. Kerangka Pemikiran

Pada dasarnya setiap perusahaan besar yang ingin kegiatan usahanya

berkembang dan tumbuh dengan baik pasti membutuhkan modal yang besar.

Modal merupakan sesuatu hal yang penting ketika ingin memajukan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukkan berapa kira-kira modal

yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan usahanya tersebut. Sedangkan modal

dapat dipenuhi dari berbagai sumber, yaitu internal dan ekternal. Dari sumber

internal adalah laba ditahan, sedangkan sumber eksternal adalah modal pemilik

atau kreditur (hutang).

Page 59: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

43

Perusahaan yang kekurangan dana internal akan meminjam dana eksternal

(hutang). Akan tetapi menurut pecking order theory perusahaan akan lebih

memilih untuk menggunakan dana internal dari pada harus melakukan

pengelolaan aktivitas perusahaan dengan menggunakan dana eksternal. Tujuannya

adalah agar perusahaan mampu menekan biaya-biaya yang timbul dari hutang

yang akhirnya dapat meningkatkan laba perusahaan. Manajemen diharapkan

mampu melakukan pengelolaan kebijakan pendanaan dengan baik khususnya

kebijakan hutang.

Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak

manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan

sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.

Keputusan pendanaan dapat dilakukan dengan cara mengatur kebijakan hutang

perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang yang dalam

penelitian ini dianalisis melalui profitabilitas, struktur asset, pertumbuhan

perusahaan dan kepemilikan institusional.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka

pemikiran seperti gambar 2.1

Page 60: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

44

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

BEI

Variabel Dependen :

Kebijakan Hutang (LDER)

Variabel Independen:

1. Profitabilitas

2. Struktur Aset

3. Pertumbuhan Perusahaan

4. Kepemilikan Institusional

Analisis Regresi Berganda

Fixed Effect Random Effect Common Effect

Uji Normalitas Uji

Multikolineritas

Uji

Heterokedastisitas

Uji Autokorelasi

Uji F (Simultan) Uji t (Parsial) Koefisien

Determinasi

Kesimpulan

Page 61: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

45

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis uji signifikansi secara parsial (Uji T) dapat dijelaskan sebagai

berikut :

: - = 0, Diduga variabel independen profitabilitas, struktur aset,

pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh

secara parsial terhadap kebijakan hutang.

: - ≠ 0, Diduga variabel independen profitabilitas, struktur aset,

pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan institusional berpengaruh secara

parsial terhadap kebijakan hutang.

2. Hipotesis uji signifikansi secara simultan (Uji F) dapat dijelaskan sebagai

berikut :

: - = 0, Diduga variabel independen profitabilitas, struktur aset,

pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh

secara simultan terhadap kebijakan hutang.

: - = 0, Diduga variabel profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan

perusahaan, dan kepemilikan institusional berpengaruh secara simultan

terhadap kebijakan hutang.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

46

Gambar 2.2

Kerangka Hipotesis

Profitabilitas

(X1)

Struktur Asset

(X2)

Pertumbuhan

Perusahaan (X3)

Kepemilikan

Institusional (X4)

Kebijakan Hutang

(Y)

Page 63: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah melalui teknik pengukuran terhadap variabel-variabel

tertentu dan menghasilkan kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat (dependen variable).

Variabel bebas (independen variable) yaitu Profitabilitas (Return On Asset),

Struktur Asset (Fixed Asset Ratio), Pertumbuhan Perusahaan (Growth) dan

Kepemilikan Institusional (INST). Sedangkan variabel terikat (dependen variable)

dalam penelitian ini adalah Kebijakan Hutang (Long Term Debt to Equity Ratio).

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Data diperoleh

dari laporan keuangan perusahaan yang diunduh dari www.idx.co.id Teknik

ini digunakan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam

penelitian.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Tujuan mengapa dalam penelitian ini dilakukan sampling karena

jumlah atau populasi yang sangat besar sehingga keterbatasan peneliti untuk

Page 64: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

48

dapat meneliti populasi. Dimana sampel yang dipilih dengan cermat hingga

relavan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan sektor Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2012

sampai dengan tahun 2015.

b. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

selama periode 2012 sampai dengan tahun 2015.

c. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan (annual report)

periode 2012 sampai dengan tahun 2015, memiliki data keuangan dan data

pasar secara lengkap.

d. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data mengenai profitabilitas,

struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan institusional.

Berdasarkan pemilihan kriteria sampel tersebut, maka pada peneilitian ini

sampel perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria berjumlah 10 perusahaan.

Untuk proses pemilihan secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :

Page 65: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

49

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

1

Perusahaan manufaktur yang tercatat di

BEI tahun 2012 sampai dengan tahun

2015.

126

2

Perusahaan yang mempublikasikan laporan

keuangan yang telah diaudit dengan

menggunakan tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember.

(22)

3 Perusahaan yang laporan keuangannya

tidak lengkap. (35)

4

Perusahaan yang tidak memberikan

informasi secara jelas adanya kepemilikan

institusional.

(59)

Jumlah Sampel 10

Tahun Penelitian 4

Jumlah Observasi Penelitian 40

Sumber : Bursa Efek Indonesia yang telah diolah.

Berdasarkan Tabel 3.1 yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel

perusahaan manufaktur dalam penelitian ini adalah sepuluh perusahaan. Sepuluh

sampel perusahaan beserta kode perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 66: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

50

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Gudang Garam Tbk GGRM

2. PT. Akasha Wira International Tbk ADES

3. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

4. PT. Mayora Indah Tbk MYOR

5. PT. Astra Otoparts Tbk AUTO

6. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

7. PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk INTP

8. PT. HM Sampoerna Tbk HMSP

9. PT. Sepatu Bata Tbk BATA

10. PT. Argha Karya Prima Tbk AKPI

Sumber : Bursa Efek Indonesia yang telah diolah.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang merupakan data sekunder.

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono :2007).

Informasi mengenai kebijakan hutang, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan

kepemilikan institusional diperoleh dari laporan tahunan perusahaan (annual

report) dan laporan keuangan tahunan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) maupun yang dipublikasikan langsung melalui web resmi

perusahaan selama periode 2012 sampai dengan 2015.

D. Metode Analisis Data

Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis

data, misalnya dengan model regresi. Sebuah model regresi linier dapat disebut

sebagai model yang baik jika memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik

terdiri dari uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji

Page 67: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

51

normalitas (Rosadi, 2012:52). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen

yang diketahui (Gujarati, 2003).

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dan pengujian asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas dan uji

autokorelasi dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistic Eviews versi 8.

1. Regresi Data Panel

Teknik pengolaham data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model regresi data panel. Data yang merupakan kombinasi dari data bertipe

cross-section dan data time series (yakni sejumlah vaariabel observasi atas

sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu), data

demikian disebut sebagai data panel. (Rosadi, 2012:271). Model analisis

regresi data panel memiliki beberapa keuntungan yaitu mampu menyediakan

data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang

lebih besar, menggabungkan informasi dari data time series dan cross section

dapat mengatasi masalah yang timbul ketika adalah masalah penghilangan

variabel (Widarjono, 2013:353).

Menurut Widarjono (2013:355) terdapat beberapa metode yang

digunakan untuk mengestimasi model regresi data panel yaitu :

Page 68: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

52

a. Pendekatan Common Effect

Pendekatan Common Effect dilakukan dengan menggabungkan data

time series dan cross section tanpa melihat perbedaan antar waktu dan

individu, diasumsikan data antar perusahaan sama dalam kurun waktu

tertentu. Pendekatan ini menggunakan metode OLS (Ordinary Least

Square) sebagai pengestimasi model data panel. Model regresinya yaitu :

Keterangan :

Y : Kebijakan Hutang (LDER)

α : Konstanta

: Koefisien Regresi

: Profitabilitas (ROA)

: Struktur Aset (FAR)

: Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

: Kepemlikian Institusional (INST)

i : Jenis Perusahaan

t : Tahun/waktu

e : error term

b. Pendekatan Fixed Effect

Pendekatan Fixed Effect mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan

intersep antara perusahaan, namun intersep tersebut dikatakan sama antar

waktu (time invariant) serta koefisien regresi (slope) dikatakan tetap antar

= α + + + + +

Page 69: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

53

perusahaan dan antar waktu. Pendekatan ini dilakukan dengan

menggunakan variabel dummy untuk melihat adanya perbedaan intersep

(Widarjono, 2013:356). Model persamaan regresinya sebagai berikut :

Keterangan :

Y : Kebijakan Hutang (LDER)

α : Konstanta

: Koefisien Regresi

: Profitabilitas (ROA)

: Struktur Aset (FAR)

: Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

: Kepemlikian Institusional (INST)

I : Jenis Perusahaan (Terdapat perbedaan intersep antar

perusahaan)

t : Tahun/waktu

: Dummy Variabel

c. Pendekatan Random Effect

Pendekatan Random Effect dilakukan dengan menggunakan

variabel gangguan (error term). Pendekatan ini akan mengestmasi data

panel dengan asumsi variabel gangguan mungkin saling berhubungan

antar waktu dan antar individu. Variabel ganggunan tersebut digunakan

untuk mengatasi masalah penggunaan variabel dummy dalam pendekatan

fixed effect yang menyebabkan berkurangnya derajat kebebasan (degree of

= + + + + + + + +

Page 70: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

54

random) dan akhirnya mengurangi efisiensi parameter (Widarjono,

2013:359). Model persamaannya yaitu :

Keterangan :

Y : Kebijakan Hutang (LDER)

: Rata-rata intersep populasi

: Koefisien Regresi

: Profitabilitas (ROA)

: Struktur Aset (FAR)

: Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

: Kepemlikian Institusional (INST)

i : Jenis Perusahaan (Terdapat perbedaan intersep antar

perusahaan)

t : Tahun/waktu

vit : Gabungan variabel gangguan secara menyeluruh ( ) dan

variabel gangguan antar individu ( ).

2. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel

Menurut Widarjono (2013) terdapat 3 uji yang digunakan untuk

menentukan pendekatan yang paling tepat dalam mengestimasi regresi data

panel yaitu :

= + + + + + + vit

Page 71: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

55

a. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukan pendekatan yang lebih baik

antara Common Effect dan Fixed Effect. Hipotesis dalam uji Chow adalah :

: Model mengikuti Common Effect

: Model mengikuti Fixed Effect

Penentuan pendekatan tersebut akan terlihat hasilnya setelah dilakukan uji

F. Menurut Widarjono (2013:362) rumus Uji F yaitu :

Keterangan :

SSRR : Sum of squared residuals common effect

SSRU : Sum of squared residuals fixed effect

q : Jumlah variabel bebas tanpa konstanta

n : Jumlah observasi

k : Jumlah variabel bebas termasuk konstanta

Ketentuan F test menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05 (5%).

Hasil pengujian akan terlihat dengan memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1) Tingkat signifikansi (5%) < F statistik, diterima

2) Tingkat signifikansi (5%) > F statistik, ditolak

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi

(5%), maka diterima. Begitu pula sebaliknya jika nilai probabilitas F-

F =

Page 72: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

56

statistik lebih besar dari tingkat signifikansi (5%) maka menolak . Dan

metode yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah fixed effect.

b. Uji Langrange Multiplier (LM)

Pengujian ini dilakukan untuk memilih pendekatan yang lebih tepat

antara pendekatan Random Effect dan Common Effect. Uji LM didasarkan

pada nilai residual dari metode Ordinary Least Square (OLS). Menurut

Widarjono (2013:363) jika nilai LM statistik lebih besar dari nilai kritis

statistik Chi-squares ditolak dan menunjukan bahwa pendekatan

Random Effect lebih tepat untuk model regresi data panel. Jika nilai LM

statistik lebih kecil dari nilai kritis statistik Chi-squares maka dapat

diterima, yang artinya pendekatan Common Effect lebih tepat digunakan.

Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah individu

F = Jumlah periode waktu

ê = Residual metode OLS

c. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk memilih pendekatan yang lebih tepat

antara pendekatan Fixed Effect atau Random Effect. Pengujian ini

didasarkan pada ide bahwa Ordinary Least Squares (OLS) dan

Generalized Least Squares (GLS) konsisten tetapi OLS tidak efisien di

LM =

(

∑ ∑

∑ ∑

)

Page 73: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

57

dalam hipotesis nol. Disamping itu, hipotesis alternatifnya metode OLS

konsisten dan GLS tidak konsisten. Uji hipotesis nolnya adalah hasil

estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan

berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Hipotesis dalam uji Hausman

yaitu :

: Model mengikuti Random Effect

: Model mengikuti Fixed Effect

Hasil pengujian pada nilai chi square dan p-value. Jika nilai statistik

Hausman lebih besar dari nilai kritis yaitu 5%, maka diterima sehingga

model mengikuti Random Effect . Sebaliknya jika nilai statistik Hausman

lebih kecil dari nilai kritis yaitu 5% maka ditolak sehingga model

mengikuti Fixed Effect. Persamaan uji Hausman dapat ditulis sebagai

berikut :

Keterangan :

= Random Effect Estimator

= Fixed Effect Estimator

∑ = Matriks Kovarians Fixed Effect

∑ = Matriks Kovarians Random Effect

H = ∑ ∑

( )

Page 74: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

58

3. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Winarno (2015:39), analisa statistik deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran atau deskripsi suatu yang dilihat dari nilai rata-rata

(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasidari data

penelitian. Pengertiannya adalah sebagai berikut :

a. Mean adalah rata-rata data, diperoleh dengan menjumlahkan seluruh

data dan membaginya dengan cacah data.

b. Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila

datanya genap) bila datanya diurutkan dari yang terkecil hingga yang

terbesar. Median merupakan ukuran tengah yang tidak mudah

terpengaruh outlier , terutama bila dibanding dengan mean.

c. Maximum dan minimum adalah nilai paling besar dan paling kecil dari

data.

4. Uji Asumsi Klasik

Menurut Widarjono (2013:99), model regresi dapat dikatakan model yang

baik jika dapat memenuhi kriteria Best Liniear Unbiased Estimator (BLUE).

Untuk memenuhi kriteria tersebut maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal

dikarenakan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

Page 75: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

59

distribusi normal. Cara yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah

dengan analisis grafik uji dan uji statistik (Jarque-Bera).

Analisis grafik atau histogram residual merupakan metode grafis yang

paling sederhana digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari

Probability Distribution Function (PDF) dari variabel random berbentuk

distribusi normal atau tidak. Jika histogram residual menyerupai grafik

distribusi normal maka bisa dikatakan bahwa residual mempunyai

distribusi normal. Bentuk grafik distribusi normal ini menyerupai lonceng

seperti distribusi t sebelumnya dimana jika grafik distribusi normal

tersebut dibagi dua akan mempunyai bagian yang sama. (Widarjono,

2013:49)

Uji JB didasarkan pada sampel besar. Hasil uji dilihat dari koefisien

Jarque-Bera dan probabilitasnya. Jika nilai probabilitas diatas 0.05 maka

diterima dan model dikatakan normal (Ghazali dan Ratmono,

2013:166). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

: Residual berdistribusi normal

: Residual tidak berdistribusi normal

Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (α) maka

menerima . Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi (α) maka menolak atau menerima (Widarjono,

2013:111). Adapun formula uji statistik J-B adalah sebagai berikut :

JB = n [

]

Page 76: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

60

Keterangan :

n = Besarnya sampel

S = Koefisien skewness

K = Koefisien Kurtosisi

b. Uji Multikolineritas

Menurut Ghazali dan Ratmono (2013:77) pengujian ini dilakukan

untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi

yang tinggi antar variabel independen. Deteksi awal adanya

multikolineritas yaitu model yang mempunyai standard error yang besar

dengan nilai statistik t yang rendah. Jika model ini terindikasi adanya

multikolineritas, maka model tersebut tidak layak. Menurut Widarjono

(2013:103), terdapat beberapa metode untuk mendeteksi masalah

multikolineritas :

1) Nilai tinggi, namun hanya terdapat sedikit variabel independen yang

signifikan dan mempengaruhi variabel dependen.

2) Menghitung korelasi parsial antar variabel independen. Jika koefisien

korelasi cukup tinggi maka diduga model regresi terdeteksi masalah

multikolineritas

3) Melakukan deteksi klien. Model ini menyarankan untuk mendeteksi

multikolineritas dengan hanya membandingkan koefisien determinasi

auxiliary dengan koefisien determinasi ( ) model regresi aslinya.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

61

4) Tolerance and variance inflation factor mendeteksi masalah

multikolineritas dalam regresi linier berganda dengan melihat variabel

independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai aturan main yang terdapat

dalam buku Ghazali dan Ratmono (2013:79), dikatakan terdapat

multikolineritas apabila koefisien korelasi lebih dari 0.80. Jika koefisien

korelasi kurang dari 0.80 maka tidak terdapat multikolineritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas dapat terdeteksi dengan asumsi dalam model

regresi bersifat homokedastisitas atau memiliki varian yang sama. Masalah

ini sering terjadi pada data cross section (Ghozali dan Ratmono, 2013:93).

Beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

heterokedastisitas telah dikembangkan oleh para ahli ekonometrika.

Menurut Widarjono (2013:115) metode deteksi masalah

heterokedastisitas bisa dilakukan secara informal maupun formal. Metode

informal dapat dilakukan dengan menguji masalah heterokedastisitas

menggunakan pola residual melalui sebuah grafik, jika residual

mempunyai varian yang sama (homokedastisitas) maka tidak mempunyai

pola yang pasti dari residual, sebaliknya jika residual mempunyai sifat

heterokedastisitas, residual ini akan menunjukan pola yang tertentu.

Metode formal dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu metode

Park, Glejser, Spearman, Goldfeld-Quandt, Breusch-Pagan, White. Dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Deteksi

Page 78: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

62

menggunakan uji Glejser dilakukan dengan meregres nilai absolute

residual terhadap variabel independen lainnya. Hasil uji Glejser dapat

dilihat dari probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya menunjukkan

signifikan < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi terdeteksi

heterokedastisitas (Ghazali dan Ratmono,2013:100). Adapun persamaan

deteksi heterokedastisitas dengan Uji Glejser dapat ditulis sebagai berikut

(Ghazali dan Ratmono, 2013:98) :

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan mengetahui apakah terjadi korelasi antar

variabel pengganggu (error) pada periode t dan periode t-1 dalam model

regresi. Sifat autokorelasi muncul bila terdapat korelasi antara data yang

diteliti, terutama data time series karena sifat data time series lekat dengan

kontinyuitas dan ketergantungan antar data. Autokorelasi yang kuat akan

menyebabkan nilai standard error dan nilai t menjadi bias atau bersifat

tidak pasti.

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi model regresi linier berganda

dalam penelitian ini dilakukan Uji Durbin Watson (DW). Nilai statistik

DW akan bernilai 2 jika tidak terdapat autokorelasi, bernilai 0 jika terdapat

autokorelasi positif, dan bernilai 4 jika terdapat autokorelasi negatif.

Keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menetapkan

nilai batas bawah ( ) dan batas atas ( ), kemudian mengikuti ketentuan

sebagai berikut :

1) Bila DW < ,maka terdapat autokorelasi positif;

Page 79: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

63

2) Bila < DW < ,maka tidak dapat disimpulkan apakah terdapat

autokorelasi atau tidak;

3) Bila < DW < (4- ) ,maka tidak terdapat autokorelasi

4) Bila (4- ) < DW < (4- ) ,maka tidak dapat disimpulkan apakah

terdapat autokorelasi atau tidak; dan

5) Bila DW > (4- ) ,maka terdapat autokorelasi negatif.

Adapun cara untuk mendapatkan dan untuk Durbin Watson

adalah dengan melihat nilai jumlah observasi (n) dan jumlah variabel

independen tertentu tidak termasuk konstanta (k) (Widarjono, 2009:146).

4. Pengujian Signifikansi

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan koefisien

determinasi ( ), uji F untuk uji simultan atau secara bersama-sama, dan uji

statistik t untuk uji parsial.

a. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model variabel independen dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghazali dan Ratmono, 2013:59).

Page 80: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

64

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai pasti meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Untuk mengatasi masalah ini, nilai yang

digunakan adalah adjusted karena nilai adjusted dapat naik atau

turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model

(Gujarati,2003). Adapun persamaan koefisien determinasi dapat dituliskan

sebagai berikut :

Keterangan :

= Koefisien Determinasi

ESS = Explained Sum of Square

TSS = Total Sum of Square

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Apabila p value

(sig) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α). Tingkat signifikansi yang

diterapkan dalam penelitian ini adalah α = 5%. Hal ini berarti apabila p

value < 0.05, maka variabel independen secara keseluruhan memiliki

=

Page 81: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

65

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan pengujian

dilaksanakan sebagai berikut :

Membandingkan antara F tabel dan F hitung. Nilai F hitung dapat

dicari dengan rumus (Ghazali dan Ratmono, 2013: 62) :

Keterangan :

: Koefisien determinasi

K : Banyaknya koefisien regresi

N : Banyaknya observasi

1) Bila F hitung < F tabel, variabel bebas (independen) secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel kebijakan hutang.

2) Bila F hitung > F tabel, variabel bebas (independen) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel kebijakan hutang.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel

independen lainnya konstan (Ghazali dan Ratmono, 2012:62).

Membandingkan antara variabel t tabel dan t hitung. Nilai t hitung dapat

dicari dengan rumus (Ghazali dan Ratmono, 2013:62) :

t =

F =

Page 82: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

66

Keterangan :

: Koefisien Parameter

: Standard error koefisien parameter

1) Bila –t tabel < -t hitung dan t hitung < t tabel, variabel bebas

(independen) secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat

(dependen).

2) Bila t hitung > t tabel dan -t hitung < -t tabel, variabel bebas

(independen) secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat

(dependen).

E. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel. Variabel terikat Dependent

Variabel) yang digunakan adalah kebijakan hutang (Long Term Debt to Equity

Ratio) dan variabel bebas (Independent Variabel) yang digunakan adalah

profitabilitas (ROA), struktur asset (FAR), pertumbuhan perusahaan (Growth) dan

kepemilikan institusional (INST).

1. Kebijakan Hutang

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang (Long

Term Debt to Equity Ratio) oleh perusahaan manufaktur periode 2012-2015.

Data keuangan diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). LDER dapat dihitung dengan rumus :

LDER =

Page 83: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

67

2. Profitabilitas

Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Rasio ini

melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan

pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Semakin tinggi

profitabilitas maka akan semakin rendah kebijakan hutang perusahaan

(Indahningrum dan Handayani, 2009). Rasio ROA dapat dihitung dengan

rumus (Moh’d et al 1998 dalam Indahningrum dan Handayani, 2009) :

3. Struktur Aset

Struktur asset (FAR) adalah penentuan berapa besar alokasi untuk

masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun aktiva

tetap. Dengan hasil perbandingan aktiva tetap dan total asset akan

menghasilkan struktur aktiva artinya semakin banyak jaminan yang

dikeluarkan maka perusahaan akan semakin mudah mendapatkan hutang.

Struktur asset dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Brigham dan

Houston, 2011) :

ROA =

FAR =

Page 84: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

68

4. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan (Growth) merupakan perubahan total asset baik

berupa peningkatan maupun penurunan asset perusahaan dalam satu periode

atau satu tahun. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

cenderung membutuhkan dana dari luar perusahaan yang lebih besar.

Pertumbuhan perusahaan yaitu persentase pertumbuhan perubahan dalam

total asset, dimana total asset akhir tahun dibagi dengan total asset awal

tahun. Pertumbuhan perusahaan dirumuskan sebagai berikut :

5. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah proporsi kepemilikan saham yang

dimiliki institusional (lembaga) pada akhir tahun yang diukur dalam

persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional dalam suatu

perusahaan (Indahningrum dan Handayani, 2009). Semakin tinggi

kepemilikan institusional, maka akan semakin kecil hutang yang digunakan

untuk mendanai perusahaan. Kepemilikan institusional dapat dirumuskan

sebagai berikut (Masdupi, 2005) :

Growth =

INST =

Page 85: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

69

BAB 1V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah 10 perusahaan manufaktur yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdaftar dari tahun 2012 dan tetap beroperasi

hingga tahun 2015. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan

tahunan (annual report) yang tercatat dari tahun 2012-2015. Perusahaan yang

masuk obyek penelitian berjumlah 10.

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan

dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di

bursa tersebut. Bursa efek bersama-sama dengan pasar uang merupakan

sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah, sebuah

bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar

saham. Sebelum bursa efek di Indonesia muncul bursa efek telah ada di

beberapa negara seperti di Amerika Serikat yaitu NYSE Euronext, Jepang

dengan nama Bursa Efek Tokyo, Bursa Efek London yang ada di Britania

Raya, di negara Hong Kong dengan nama Bursa Efek Hong Kong dan

sebagainya.

Sejarah Bursa Efek, pasar modal telah lahir jauh sebelum Indonesia

Merdeka. Bursa Efek Indonesia awalnya pada saat pemerintahan Hindia

Belanda mendirikan Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang di

Page 86: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

70

selenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel. Pada tanggal 11

Januari 1925 di buka Bursa Efek di Surabaya, dan disusul dengan pembukaan

Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925.

Sejarah bermulanya Bursa Efek Jakarta merupakan penggabungan usaha

dengan Bursa Efek Surabaya pada 1 Desember 2007 yang secara efektif

mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek

Indonesia (BEI), penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memiliki

satu pasar modal. Pada tahun 1977 pemerintah Indonesia membentuk Badan

Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) yang sekarang menjadi Badan Pengawas

Pasar Modal untuk mendorong peran pasar modal dalam memobilisasi dana

dari masyarakat guna membiayai pembangunan.

Dalam rangka memberikan informasi yang lebih lengkap tentang

perkembangan bursa kepada publik, BEI telah menyebarkan data pergerakan

harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan

harga saham tersebut adalah indeks harga saham. BEI mempunyai 6 macam

indeks saham, yaitu :

a. IHSG

IHSG menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi

Indeks

b. Indeks Sektoral

Indeks Sektoral menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap

sektor

Page 87: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

71

c. Indeks LQ45

Indeks LQ45 menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa

tahapan seleksi

d. Indeks Individual

Indeks individual merupakan indeks untuk masing-masing saham

didasarkan harga dasar.

e. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks perdagangan saham

syariah.

f. Indeks Kompas100

Indeks Kompas100 menggunakan 100 saham pilihan harian kompas.

BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated

Trading System (JATS) yang akan disediakan OMX. Saat ini Bursa Efek

Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53,

Semanggi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berikut adalah pengertian

berdasarkan lembaga –lembaga yang terlibat di Bursa Efek Indonesia

menurut UU nomor 8 tahun 1995:

1) Anggota Bursa Efek

Perantara pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha dari

bapepam dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan

atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan bursa efek.

2) Biro Administrasi Efek

Page 88: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

72

Pihak yang berdasarkan kontrak emiten melaksanakan pencatatan

pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.

3) Bursa Efek

Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana

untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak

lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.

4) Emiten

Pihak yang melakukan penawaran umum.

5) Kustodian

Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang

berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,

bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan

mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

6) Lembaga Kliring dan Penjaminan

Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan

penyelesaian transaksi bursa.

7) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank

kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.

8) Manajer Investasi

Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk

para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk

sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun,

Page 89: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

73

dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarka

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9) Menteri Keuangan Republik Indonesia

10) Penasihat Investasi

Pihak yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai

penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.

11) Penjamin Emisi Efek

Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan

penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa

kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.

12) Perantara Pedagang Efek

Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk

kepentingan sendiri atau pihak lain.

13) Perseroan

Perseroan terbatas sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 1

angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995

tentang Perseroan Terbatas.

14) Perusahaan Efek

Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek,

perantara perdagangan efek, dan atau manajer investasi.

15) Perusahaan Publik

Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh

300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor

Page 90: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

74

sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau

suatu jumlah pemegang saham dan disetor yang ditetapkan dengan

Peraturan Peemerintah.

16) Wali Amanat

Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat

hutang.

2. Sejarah Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan indsutri pengolahan yang

mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Perusahaan manufaktur identik dengan pabrik yang mengaplikasikan mesin-

mesin peralatan, teknik rekayasa dan tenaga kerja. (www.sahamok.com)

Perusahaan manufaktur saat ini berkembang dengan sangat pesat setiap

tahunnya baik dari segi laporan keuangan maupun saham yang telah go

public. Prospek bisnis di bidang manufaktur juga terbukti sangat

menguntungkan setiap tahunnya yang nantinya akan menarik perhatian

investor untuk menanamkan modalnya tersebut. Saham perusahaan

manufaktur setiap tahun juga mengalami kenaikan karena banyak investor

yang tertarik menanamkan modalnya disektor perusahaan ini untuk keperluan

investasi guna memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang. Berikut adalah

yang termasuk kategori perusahaan manufaktur :

a. PT. Gudang Garam Tbk

PT Gudang Garam Tbk adalah sebuah merek/perusahaan produsen

rokok popular asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya

Page 91: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

75

Wonowidjojo, perusahaan rokok ini merupakan peringkat kelima tertua

dan terbesar dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki

kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur. Pada tahun

1990 Gudang garam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya dan mengubah statusnya menjadi Perusahaan

Terbuka.

b. PT. Akasha Wira International Tbk

PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) bergerak pada bidang

pembuatan dan pendistribusian produk perawatan rambut. Produk

perawatan rambut yang dihasilkan dipasarkan dengan nama merek

Makarizo. Perusahaan juga terlibat dalam produksi dan pendistribusian air

minum dalam kemasan dengan merek dagang AdeS, AdeS Royal yang

dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestle Pure Life yang dimiliki

oleh Nestle SA. Di tahun 2010 perseroan memperluas bidang usahanya

dalam bisnis kosmetika. Dengan perluasan izin usaha tersebut maka izin

usaha perseroan meliputi air minum dalam kemasan, minuman ringan,

industri produk roti dan kue, industri kembang gula lainnya, industri mie

dan produk sejenisnya, industri bahan kosmetika, termasuk pasta gigi.

Sebagai wujud tanggung jawab sosial perseroan terhadap masyarakat

sebagai pemangku kepentingan, perseroan telah melaksanakan beberapa

program yang berfokus pada perbaikan dan lingkungan hidup, peningkatan

energi, peningkatan efisiensi penggunaan energi dan produksi,

pemberdayaan masyarakat, serta berpartisipasi dalam beberapa kegiatan

Page 92: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

76

masyarakat sekitar. Pabrik air minum dan kosmetik terletak di Bogor dan

Pulogadung. Perusahaan didirikan pada tahun 1985 dan berbasis di

Jakarta.

c. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan pada 02

September 2009. ICBP didirikan melalui restrukturasi internal dari Grup

Produk Konsumen Bermerek (CBP) PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(Indofood). Melalui proses restrukturasi internal, seluruh kegiatan usaha

grup CBP dari Indofood, yang meliputi mie instan, dairy, makanan

ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit

dialihkan ke ICBP. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman

Plaza, Indofood Tower , Jl. Jend. Sudirman, kav.76-78, Jakarta 12910,

Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di

Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi danMalaysia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk

makanan, kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi, dan makanan khusus,

kemasan. Dalam menjalankan usahanya, ICBP berusaha mengedepankan

visinya untuk menjadi produsen barang-barang konsumsi yang

terkemuka. Hal ini disertai dengan misinya untuk sentiasa melakukan

inovasi produk yang berkualitas, peningkatan kompetensi karyawan,

memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan

Page 93: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

77

secara berkelanjutan, serta meningkatkan stakeholder’s value secara

berkesinambungan.

d. PT. Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk didirikan pada 17 Febuari 1977, Mayora

Indah saat ini memiliki 2 buah pabrik yang terletak di Jalan Daan Mogot.

selama beberapa dekade, Mayora Group telah tumbuh menjadi salah satu

nama yang diakui di Industri Fast Moving Consumer Goods.

Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan komitmen

untuk menghasilkan produk berkualitas telah membuat kelompok

Mayora saat ini memiliki merek terkenal di dunia, seperti kopiko, danisa,

astor, energen, torabika dan banyak lagi.

Mayora Group terus menjadi perusahaan publik pada tahun 1990,

dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan selama

bertahun-tahun berikutnya, Mayora Group terus melakukan ekspansi

yang cepat untuk menjadi perusahaan berbasis ASEAN, dengan

mendirikan fasilitas produksi dan kantor pemasaran di beberapa negara.

Saat ini PT Mayora Indah Tbk memiliki enam divisi yang masing-

masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi. Meliputi

biskuit (Roma, Danisa, Batter, Selai O’Lai), coklat (Choki-choki dan

Danis), makanan kesehatan (Energen Sereal), kembang gula (Kopiko,

Milko, Kis), wafer (Beng-beng, Astor, Roma wafer coklat), kopi

(Torabika).

Page 94: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

78

e. PT. Astra Otoparts Tbk

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) adalah perusahaan komponen

otomotif terkemuka di Indonesia yang menghasilkan suku cadang

kendaraan bermotor, baik untuk segmen pabrik otomotif atau Original

Equipment for Manufaktur (DEM) maupun segmen pasar suku cadang

pengganti atau Replacement Market (REM). Astra Otoparts bertumbuh

pesat dari satu perusahaan perdagangan di sektor industri otomotif,

perakitan mesin dan konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor, yang

berdiri pada 1976 hingga bentuknya sekarang sebagai Astra Otoparts

yang memiliki 6 unit bisnis dan 27 anak perusahaan, serta

memperkerjakan karyawan berjumlah 32.939 orang. Sejak tahun 1998,

Astra Otoparts menjadi perusahaan publik tercatat di Bursa Efek

Indonesia.

f. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

PT Charoen Pokphand memulai produksi komersialnya pada tahun

1972, dengan kapasitas 20.000 ton per tahun. Jenis produksi yang

dihasilkan antara lain adalah pakan ternak (Sapi) dan pakan unggas

(ayam petelur, ayam pedaging, itik). Selanjutnya pada tahun 1976 dan

1979, perusahaan melakukan ekspansi usaha ke Surabaya dan Medan

dengan mendirikan pabrik pakan ternak yang berkapasitas masing-

masing 24.000 dan 80.000 ton per tahun.

Kantor pusat CPIN terletak di Jl. Ancol VII No.1, Jakarta dengan

kantor cabang di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang,

Page 95: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

79

Lampung, Denpasar, Surabaya, Semarang, Makasar, Salatiga, dan

Cirebon. Merek-merek yang dimiliki Pokphand, antara lain : Pakan

ternak (Hi-Pro, Hi-Pro-Vite, Bintang, Bonavite, Royal Feed, Turbo

Feed dan Tiji) dan produk pengolahan daging ayam (Golden Fiesta,

Fiesta).

g. PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk didirikan pada tahun 1985

dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

yang memproduksi berbagai jenis semen berkualitas, termasuk produk

semen khusus. Perseroan memproduksi berbagai jenis semen, yaitu

semen Ordinary Portland tipe I, tipe II, dan tipe V, serta Semen Sumur

Minyak (Oit Well Cement), Semen Putih (White Cement), dan White

Mortar TR30.

Indocement merupakan satu-satunya produsen semen putih di

Indonesia. Sejak tahun 2007, perseroan juga menjadi salah satu

pemasok utama beton siap pakai. Indocement memiliki dua perusahaan

agregat di lokasi strategis dengan total kapasitas 2 juta ton per tahun

dan perkiraan cadangan 115 juta ton. Produk-produk perseroan

dipasarkan dengan merek dagang “Tiga Roda”. Kantor pusat INTP

berlokasi di Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-

71, Jakarta 12910, dan pabrik berlokasi di Citereup Jawa Barat .

Page 96: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

80

h. PT. HM Sampoerna Tbk

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk adalah perusahaan rokok

terbesar ketiga di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa

Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki

keluarga Sampoerna, namun sejak Mei 2005 kepemilikan mayoritasnya

berpindah tangan ke Phillip Morris International, peusahaan rokok

terbesar di dunia dari Amerika Serikat.

Beberapa merek rokok yang terkenal dari Sampoerna adalah Dji

Sam Soe, A Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan

sejak masa awal perusahaan tersebut.

i. PT. Sepatu Bata Tbk

PT Sepatu Bata Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 15

Oktober 1931 dengan akta notaris Adriaan Hendrick Van Ophuijen

No.64. Peresmian operasinya dilakukan pada tahun 1931. Perusahaan

ini adalah anggota Bata Shoes Organization (BSO) yang mempunyai

kantor pusat di Toronto, Canada. BSO merupakan produsen terbesar

penghasil sepatu di dunia yang beroperasi di banyak Negara,

menghasilkan jutaan pasang sepatu setiap tahun.

Fasilitas produksi perusahaan terletak di Kalibata. Perusahaan

bergerak di bidang usaha memproduksi sepatu kulit, sepatu dari kain,

sepatu santai, dan olahraga, sandal, serta sepatu khusus untuk industri,

dan impor dan distribusi sepatu. Perusahaan juga aktif melakukan

ekspor sepatu. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta,

Page 97: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

81

memperkerjakan 1.086 karyawan tetap dan kontrak pada tanggl 31

Desember 2010.

j. PT. Argha Karya Prima Tbk

PT Argha Karya Prima Tbk beroperasi pada produksi pengemasan

film fleksibel. AKPI memproduksi berbagai macam produk

pengemasan film untuk penggunaan industri barang dan konsumsi,

seperti rokok, produk makanan, kertas laminasi, pita perekat, dan lain-

lain. AKPI didirikan pada tahun 1980 dan berpusat di Bogor, Jawa

Barat, Indonesia. Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Saat

ini memiliki kapasitas produksi sebesar 99.000 ton per tahun untuk

pelanggan lokal dan 50 negara di seluruh dunia.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Deskriptif Variabel Penelitian

Objek penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2012-2015. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan yang diunduh dari www.idx.co.id .

Sebelum membahas terhadap pembuktian hipotesis, secara deskriptif

akan dijelaskan mengenai kondisi masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Dengan menggunakan Eviews versi 8 berikut hasil

statistik deskriptif dari data yang telah dipilah sesuai kriteria yang telah

dipaparkan sebelumnya maka didapatkan keluaran untuk mendeskripsikan

data baik rata-rata, median, tingkat maksimum, minimum dan lainnya yang

Page 98: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

82

kemudian dijabarkan secara deskripsi satu persatu variabel-variabel yang ada

pada penelitian ini, baik variabel independen maupun variabel dependen,

sehingga dapat dilihat bagaimana deskripsi variabel tersebut secara statistik.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Statistik LDER ROA FAR GROWTH INST

Mean 0,654924 1,263573 0,446473 3,14E+08 0,804093

Median 0,650699 1,209763 0,454004 25950375 0,827065

Maximum 1,603135 2,843141 0,665476 2,88E+09 0,981786

Minimum 0,157960 0,643962 0,195036 8881641 0,510014

Std. Dev. 0,302264 0,523036 0,122892 6,92E+08 0,133181

Skewness 0,568641 1,679499 -0,171575 2,491092 -0,890294

Kurtosis 4,034404 5,520830 2,346162 8,149072 3,150756

Jarque-Bera 3,939001 29,39576 0,908759 85,55848 5,322034

Probability 0,139527 0,000000 0,634842 0,000000 0,069877

Sum 26,19697 50,54292 17,85892 1,26E+10 32,16372

Sum Sq. Dev. 3,563175 10,66912 0,588999 1,87E+19 0,691747

Observations 40 40 40 40 40

Sumber : Hasil Olah Data Eviews Versi 8

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata masing-masing variabel

berada pada angka positif. Dalam melakukan pengambilan keputusan

pendanaan mengenai kebijakan hutang perusahaan guna mengontrol

berlebihnya penggunaan hutang, perusahaan terlebih dahulu harus

mempertimbangkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Untuk

mengamati perilaku tersebut penelitian ini mengambil rasio perusahaan

publik yang terdaftar di BEI periode 2012-2015, sebagai cermin pembanding

kinerja secara menyeluruh perusahaan dalam pendanaan operasionalmya.

Dari tabel 4.1 ditunjukan deskriptif data awal yang mencakup 4 variabel

yaitu : Kebijakan Hutang (LDER), Profitabiltas (ROA), Pertumbuhan

Page 99: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

83

Perusahaan (Growth), Kepemilikan Institusional (INST), dan Struktur Asset

(FAR).

a. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen

perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan

menggunakan modal yang berasal dari hutang. Kebijakan hutang dengan

menggunakan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) dapat diketahui

dengan membandingkan antara hutang jangka panjang dan ekuitas.

Melalui tabel 4.1 diatas diketahui bahwa variabel terikat yaitu

kebijakan hutang (Long Term Debt to Equity Ratio) memiliki nilai

minimum sebesar 0,157960 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk pada

tahun 2013 dan kemudian untuk nilai maksimum sebesar 1,603135

pada PT. Argha Karya Prima Ind. Tbk pada tahun 2015. Dengan nilai

rata-rata sebesar 0,654924 dan nilai standar deviasi sebesar 0.302264.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

84

Tabel 4.2

Data Long Term Debt to Equity Ratio Tahun 2012-2015

No. Kode Long Debt to Equity Ratio (Y)

Average 2012 2013 2014 2015

1 GGRM 0,560 0,725 0,752 0,670 0,677

2 ADES 0,551 0,638 0,664 0,642 0,623

3 ICBP 0,486 0,603 0,716 0,620 0,606

4 MYOR 0,668 0,659 0,720 0,674 0,680

5 AUTO 0,619 0,324 0,418 0,413 0,444

6 CPIN 0,511 0,579 0,906 0,948 0,736

7 INTP 0,171 0,157 0,165 0,158 0,163

8 HMSP 0,972 0,936 1,102 0,187 0,799

9 BATA 0,481 0,715 0,805 0,453 0,613

10 AKPI 1,033 1,025 1,149 1,603 1,202

Average 0,605 0,636 0,740 0,637

Maximum 1,033 1,025 1,149 1,603

Minimum 0,171 0,157 0,165 0,158

Sumber : Data Diolah

Dari pengamatan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perusahaan yang

dengan nilai Longterm Debt to Equity Ratio tertinggi pada tahun 2012

sampai dengan 2015 adalah PT. Argha Karya Prima Ind. Tbk yaitu

masing-masing sebesar 1,033, 1,025, 1,149, 1,603. Nilai Longterm Debt to

Equity Ratio terendah pada tahun 2012 sampai dengan 2015 yaitu PT.

Indocement Tunggal Prakasa Tbk masing-masing sebesar 0,171, 0,157,

0,165, 0,158.

Pada tahun 2012 rata-rata dari Longterm Debt to Equity Ratio (LDER)

perusahaan manufaktur berada di angka 0,605 dan perusahaan yang berada

diangka tersebut yaitu perusahaan GGRM, ADES, ICBP, CPIN, INTP dan

BATA hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut

memiliki tingkat kebijakan hutang yang rendah, perusahaan yang memiliki

Page 101: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

85

tingkat kebijakan hutang yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut memiliki tingkat keuntungan yang tinggi karena tidak

memerlukan pembiayaan dana dari eksternal. Pada tahun 2013, ICBP,

AUTO, CPIN, INTP berada di angka rata-rata 0,636. Pada tahun 2014

perusahaan yang berada diangka rata-rata 0,740 yaitu ADES, ICBP,

MYOR, AUTO, INTP hal ini menunjukkan penggunaan tingkat hutang

perusahaan rendah. Pada tahun 2015 perusahaan yang memiliki hutang

jangka panjang dibawah rata-rata atau rendah yaitu perusahaan ICBP,

AUTO, HMSP, INTP dan BATA berada di bawah angka average sebesar

0,637 yang menunjukkan perusahaan tersebut memiliki dana internal yang

tinggi karena penggunaan tingkat hutangnya rendah.

b. Profitabilitas

Profitabilitas atau return on asset (ROA) dapat diketahui dengan

membandingkan antara laba setelah pajak dengan total asset. Profitabilitas

juga merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih perusahaan

pada saat menjalankan operasionalnya.

Berdasarkan tabel 4.1 variabel bebas yaitu return on asset ratio

memiliki nilai minimum sebesar 0,643962 pada PT. Indocement Tunggal

Prakasa Tbk pada tahun 2015, kemudian untuk nilai maksimum sebesar

2,843141 pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada tahun 2014.

Dengan nilai rata-rata sebesar 1,263573 dan nilai standar deviasi sebesar

0,523036.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

86

Gambar 4.1

Profitabilitas (ROA) Tahun 2012-2015

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.3

Data Return On Asset Tahun 2012-2015

No. Kode Return On Asset (X1)

Average 2012 2013 2014 2015

1 GGRM 1,181 1,091 1,119 1,108 1.125

2 ADES 1,235 1,247 1,300 1,234 1.254

3 ICBP 1,218 1,179 1,199 1,195 1.198

4 MYOR 1,230 1,241 1,329 1,241 1.260

5 AUTO 0,931 0,857 0,852 0,817 0.864

6 CPIN 1,725 1,632 1,397 1,200 1.489

7 INTP 0,759 0,702 0,692 0,643 0.699

8 HMSP 2,538 2,737 2,843 2,343 2.615

9 BATA 1,308 1,325 1,301 1,293 1.307

10 AKPI 0,880 0,797 0,873 0,730 0.82

Average 1,301 1,281 1,290 1,180

Maximum 2,588 2,737 2,843 2,343

Minimum 0,510 0,702 0,692 0,643

Sumber : Data Diolah

Dari pengamatan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perusahaan yang

dengan nilai return on asset tertinggi pada tahun 2012 sampai dengan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2012 2013 2014 2015

_ADES

_AKPI

_AUTO

_BATA

_CPIN

_GGRM

_HMSP

_ICBP

_INTP

_MYOR

Page 103: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

87

2015 adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk yaitu dengan nilai

masing-masing sebesar 2,538, 2,737, 2,843, 2,343. Sedangkan perusahaan

dengan nilai return on asset terendah di tahun 2012 sampai dengan 2015

yaitu PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk dengan nilai pada tahun 2012

yaitu sebesar 0,759, pada tahun 2013 sebesar 0,702, pada tahun 2014 yaitu

0,692 dan pada tahun 2015 yaitu dengan nilai sebesar 0,643.

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 tingkat rata-

rata perusahaan manufaktur sebesar 1,301 perusahaan yang memiliki

tingkat profitabilitas tinggi atau diatas rata-rata pada tahun 2012 yaitu

CPIN, HMSP dan BATA, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan tersebut memiliki tingkat keuntungan yang besar sehingga

dalam melakukan penggunaan hutang rendah. Pada tahun 2013,

perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah atau berada di rata-

rata 1,281 yaitu GGRM, ADES, ICBP, AUTO, INTP dan AKPI. Pada

tahun 2014 perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan rendah yaitu

GGRM, ICBP, AUTO, INTP dan AKPI berada dibawah angka 1,290.

Pada tahun 2014, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi

karena berada diangka rata-rata sebesar 1,180 yang menunjukkan bahwa

perusahaan terebut baik karena memiliki tingkat profit yang tinggi yaitu

perusahaan ADES, ICBP, MYOR, CPIN, HMSP dan BATA.

c. Struktur Aset

Struktur Aset menggambarkan sebagian jumlah asset yang dimiliki

perusahaan dan dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets).

Page 104: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

88

Berdasarkan tabel 4.1 variabel bebas yaitu struktur asset (Fixed Asset

Ratio) memiliki nilai minimum sebesar 0,195036 pada PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk pada tahun 2012, kemudian nilai maksimum

sebesar 0,665476 untuk PT. Astra Otoparts Tbk pada tahun 2015. Dengan

nilai rata-rata sebesar 0,446473 dan nilai standar deviasi sebesar

0,122892.

Gambar 4.2

Struktur Aset (FAR) Tahun 2012-2015

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

2012 2013 2014 2015

_ADES

_AKPI

_AUTO

_BATA

_CPIN

_GGRM

_HMSP

_ICBP

_INTP

Page 105: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

89

Tabel 4.4

Data Struktur Aset Tahun 2012-2015

No. Kode Struktur Aset

Average 2012 2013 2014 2015

1 GGRM 0,278 0,318 0,338 0,329 0.316

2 ADES 0,413 0,452 0,479 0,482 0.456

3 ICBP 0,443 0,467 0,455 0,474 0.46

4 MYOR 0,503 0,534 0,562 0,512 0.528

5 AUTO 0,639 0,605 0,642 0,665 0.638

6 CPIN 0,418 0,438 0,520 0,516 0.473

7 INTP 0,359 0,366 0,443 0,524 0.423

8 HMSP 0,195 0,224 0,267 0,215 0.225

9 BATA 0,377 0,360 0,366 0,344 0.362

10 AKPI 0,538 0,547 0,586 0,647 0.579

Average 0,416 0,431 0,466 0,471

Maximum 0,639 0,605 0,642 0,665

Minimum 0,195 0,224 0,267 0,215

Sumber : Data Diolah

Dari pengamatan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa perusahaan

yang dengan nilai assets structure tertinggi pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015 adalah PT. Astra Otoparts Tbk yang pada masing-

masing tahun nilainya sebesar pada tahun 2012 yaitu 0,639, tahun 2013

sebesar 0,605, tahun 2014 yaitu sebesar 0,642 dan terakhir tahun 2015

dengan nilai sebesar 0,665.

Sedangkan untuk nilai asset strucuture terendah yaitu PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk di sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun

2015 dengan nilai masing-masing sebesar 0,195, 0,224, 0,267 dan 0,215.

Pada tahun 2012, rata-rata kepemilikan struktur aset perusahaan

manufaktur sebesar 0,416 dengan adanya aktiva atau aset yang besar

Page 106: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

90

perusahaan memiliki kemampuan untuk melakukan tingkat penggunaan

hutang yang tinggi, karena dengan adanya aset yang dimiliki perusahaan

akan dijadikan jaminan sebagai alat untuk melakukan peminjaman hutang,

perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat kemampuan penggunaan

hutang yang tinggi di tahun 2012 yaitu perusahaan ICBP, MYOR, AUTO,

CPIN dan AKPI karena berada diatas angka average.

Angka untuk rata-rata aktiva di perusahaan manufaktur pada tahun

2013 yaitu sebesar 0,431 dan perusahaan yang berada dibawah rata-rata

tersebut yaitu GGRM, INTP, HMSP dan BATA hal tersebut menunjukkan

bahwa perusahaan tidak memiliki aktiva yang tinggi. Pada tahun 2014,

rata-rata perusahaan manufaktur yang memiliki aktiva sebesar 0,466 dan

perusahaan yang memiliki aktiva dengan tingkat yang rendah yaitu

perusahaan GGRM, ICBP, INTP, HMSP dan BATA. Pada tahun 2015,

perusahaan yang memiiliki aktiva dengan tingkat yang tinggi sehingga

mampu melakukan penggunaan hutang yang tinggi yaitu perusahaan

ADES, ICBP, MYOR, AUTO, CPIN, INTP dan AKPI.

d. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan

antara penjualan tahun bersangkutan dikurangi penjualan tahun

sebelumnya dibagi penjualan tahun sebelumnya. Berdasarkan tabel 4.1

variabel bebas yaitu pertumbuhan perusahaan (Growth) memiliki nilai

minimum sebesar 8881641 pada PT. Astra Otoparts Tbk pada tahun 2012,

kemudian untuk nilai maksimum sebesar 2,88E+09 pada PT. Argha Karya

Page 107: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

91

Prima Tbk pada tahun 2015. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,14E+08 dan

nilai standar deviasi sebesar 6,92E+08.

Gambar 4.3

Pertumbuhan Perusahaan (Growth) Tahun 2012-2015

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.5

Data Pertumbuhan Perusahaan (growth) Tahun 2012-2015

No. Kode Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Average 2012 2013 2014 2015

1 GGRM 41509324 50770250 58220499 63505412 53501371.25

2 ADES 17389093 20441063 23504864 25653223 21747060.75

3 ICBP 17819883 21267469 25029487 26560623 22669365.5

4 MYOR 19241902 20250472 22020539 24686220 21549783.25

5 AUTO 8881641 12484842 14380925 14339109 12521629.25

6 CPIN 12348626 15722196 20862438 24916655 18462478.75

7 INTP 22755159 26607240 28884972 27638359 26471432.5

8 HMSP 26247526 27404593 28380629 38010723 30010867.75

9 BATA 574107993 680685059 774891086 795257973 706235527.8

10 AKPI 1714834429 2084567188 2227042589 2883143131 2227396834

Average 2.46E+08 2.96E+08 3.22E+08 3.92E+08

Maximum 1.71E+09 2.08E+09 2.23E+09 2.88E+09

Minimum 8881641 12484842 14380925 14339109

Sumber : Data Diolah

0

500000000

1E+09

1.5E+09

2E+09

2.5E+09

3E+09

3.5E+09

2012 2013 2014 2015

_ADES

_AKPI

_AUTO

_BATA

_CPIN

_GGRM

_HMSP

_ICBP

_INTP

_MYOR

Page 108: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

92

Dari pengamatan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa perusahaan

dengan nilai growth tertinggi pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015

yaitu PT. Argha Karya Prima Ind. Tbk yaitu masing-masing sebesar

1714834429, 208456718, 2227042589 dan pada tahun 2015 sebesar

2883143131. Sedangkan perusahaan dengan nilai growth terendah di

tahun 2015 sampai dengan 2015 yaitu PT. Astra Otoparts Tbk dengan nilai

masing-masing sebesar 8881641, 12484842, 14380927 dan 14339109. Pada

tahun 2012, perusahaan yang memiliki angka dibawah rata-rata atau

tingkat pertumbuhannya rendah yaitu perusahaan ADES, ICBP, MYOR,

CPIN, AKPI yang berarti bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tidak

membutuhkan penggunaan hutang karena perusahaan tersebut tidak akan

melakukan ekspansi secara besar karena tingkat pertumbuhan

perusahaannya masih rendah. Tahun 2013 perusahaan yang memiliki

angka dibawah rata-rata yaitu perusahaan AUTO, CPIN, HMSP. Pada

tahun 2014 perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan

tinggi yaitu perusahaan GGRM, BATA dan AKPI yang menunujukan

bahwa perusahaan akan melakukan ekspansi sehingga membutuhkan dana

eksternal. Tahun 2015, perusahaan yang tidak memiliki kebutuhan tingkat

penggunaan dana hutang yang besar yaitu perusahaan ADES, ICBP, INTP,

CPIN karena pertumbuhan perusahaan tersebut di tahun 2015 masih

rendah sehinggan tidak melakukan ekspansi dan tidak membutuhkan dana

hutang yang berlebih.

e. Kepemilikan Institusional

Page 109: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

93

Kepemilikan Institusional merupakan besarnya kepemilikan saham

oleh pihak institusi lain berbetnuk perusahaan dan lembaga dan

blackholder, dimana blackholder adalah kepemilikan saham perseorangan

dengan nilai diatas 5% dan tidak masuk dalam jajaran manajemen.

Berdasarkan tabel 4.1 variabel bebas yaitu kepemilikan institusional

memiliki nilai minimum sebesar 0,510014 pada PT. Indocement Tunggal

Prakasa Tbk, kemudian nilai tertinggi sebesar 0,981786 pada PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk.

Gambar 4.4

Kepemilikan Institusional (INST) Tahun 2012-2015

Sumber : Data Diolah

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

2012 2013 2014 2015

_ADES

_AKPI

_AUTO

_BATA

_CPIN

_GGRM

_HMSP

_ICBP

_INTP

_MYOR

Page 110: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

94

Tabel 4.6

Data Kepemilikan Institusional Tahun 2012-2015

No. Kode Kepemilikan Institusional (X4)

2012 2013 2014 2015 Average

1 GGRM 0,755 0,755 0,755 0,755 0.755

2 ADES 0,861 0,861 0,861 0,861 0.862

3 ICBP 0,805 0,805 0,805 0,805 0.805

4 MYOR 0,820 0,820 0,820 0,820 0.821

5 AUTO 0,957 0,957 0,957 0,957 0.957

6 CPIN 0,834 0,834 0,834 0,834 0.834

7 INTP 0,510 0,510 0,510 0,510 0.511

8 HMSP 0,981 0,981 0,981 0,925 0.967

9 BATA 0,877 0,877 0,877 0,873 0.877

10 AKPI 0,651 0,651 0,651 0,651 0.651

Average 0,805 0,805 0,805 0,799

Maximum 0,981 0,981 0,981 0,957

Minimum 0,510 0,510 0,510 0,510

Sumber : Data Diolah

Dari pengamatan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa perusahaan

dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014 adalah PT. Hanjaya Mandala Tbk dengan nilai

masing-masing dari tahun 2012-2014 sebesar 0,981 dan pada tahun 2015

yaitu PT. Astra Otoparts Tbk dengan nilai sebesar 0,957 atau 95.7%.

Perusahaan yang memiliki tingkat kepemilikan institusional yang tinggi

akan mampu meningkatkan pengawasannya terhadap tingkat penggunaan

hutang. Perusahaan manufaktur pada tahun 2012 memiliki tingkat

kepemilikan hutang dengan rata-rata sebesar 0,805. GGRM, INTP dan

AKPI memiliki tingkat kepemilikan institusional yang rendah sehingga

pengawasan terhadap manajer dalam pemakaian tingkat penggunaan

hutang rendah, hal ini akan menyebabkan para manajer bertindak

Page 111: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

95

sesukanya dan tidak memikirkan penggunaan hutang perusahaan yang

akan mengakibatkan perusahaan beresiko.

Pada tahun 2013, perusahaan yang memiliki tingkat kepemilikan

institusional dibawah rata-rata yaitu sebesar 0,805 yaitu perusahaan

GGRM, INTP dan AKPI. Ditahun 2014 perusahaan yang pengawasan

manajer rendah dengan tingkat institusional dibawah rata-rata yaitu

sebesar 0,805 yaitu perusahaan GGRM, INTP dan AKPI. Dan pada tahun

2015 perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat institusional rendah

berada dibawah angka rata-rata yaitu sebesar 0,799 adalah perusahaan

GGRM, INTP dan AKPI.

2. Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel

Untuk menentukkan pemilikan antara common, fixed, atau random maka

dilakukan berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman.

a. Uji Chow

Uji Chow ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih apakah

penelitian ini menggunakan menggunakan common effect atau

menggunakan fixed effect. Berikut adalah hasil dari Uji Chow dan

keputusan yang diambil berdasarkan Uji Chow dengan pengolahan data

Eviews versi 8 :

Page 112: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

96

Tabel 4.7

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.120597 (9,26) 0.0000

Cross-section Chi-square 65.912416 9 0.0000

Sumber : Hasil Olah data Eviews versi 8

Hipotesis pengujian yang dilakukan menggunakan Chowtest, yaitu:

: Probability > 0.05 : model mengikuti common effect

: Probability < 0.05 : model mengikuti fixed effect

Seperti yang dapat dilihat pada output diatas (tabel 4.7), nilai prob =

0.0000 untuk cross-section F, yang berarti kurang dari 0.05 (Keputusan :

Tolak sehingga dapat disimpulkan model fixed effect lebih baik dari

pada common effect.

b. Uji Hausman

Setelah tahapan pengujian signifikansi model fixed effect lebih baik

digunakan pada penelitian ini daripada common effect. Lalu diujikan

kembali pada model panel fixed effect atau random effect yang lebih

sesuai. Untuk menentukan hal tersebut dilakukan Uji Hausman.

Sedangkan untuk hipotesis, hasil dan keputusan daru Uji Hausman adalah

sebagai berikut:

Page 113: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

97

Tabel 4.8

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 46.184327 4 0.0000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews Versi 8

Hipotesis pengujian yang dilakukan menggunakan Hausman test, yaitu:

: Probability > 0.05 : model mengikuti random effect

: Probability < 0.05 : model mengikuti fixed effect

Seperti yang dapat dilihat pada output diatas (tabel 4.8), nilai prob =

0.0000 untuk cross-section random, yang berarti kurang dari 0.05

(Keputusan : Tolak sehingga dapat disimpulkan model fixed effect

lebih baik dari pada random effect.

3. Uji Asumsi Klasik

Setelah mendapatkan model yang terbaik yaitu model Fixed Effect, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi klasik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, bila asumsi

ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil. Berikut hasil uji normalitas dalam penelitian ini :

Page 114: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

98

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2015

Observations 40

Mean 0.000000

Median -0.012216

Maximum 0.196468

Minimum -0.175883

Std. Dev. 0.081756

Skewness 0.248083

Kurtosis 2.809677

Jarque-Bera 0.470671

Probability 0.790305

Sumber : Hasil Olah Data Eviews versi 8

Pada gambar 4.5 diatas, nilai probabilitas menunjukkan angka

0.790305 (lebih besar dari α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel

bebas. Berikut hasil uji multikolineritas dalam penelitian ini :

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolineritas

ROA FAR GROWTH INST ROA 1.000000 -0.655655 -0.273227 0.608735

FAR -0.655655 1.000000 0.297097 -0.108798

GROWTH -0.273227 0.297097 1.000000 -0.322532

INST 0.608735 -0.108798 -0.322532 1.000000

Sumber :Hasil Olah Data Eviews versi 8

Pada tabel 4.9 diatas hasil matriks korelasi menunjukkan koefisien

korelasi variabel Return On Asset (ROA), Fixed Asset Ratio (FAR),

Page 115: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

99

Pertumbuhan Perusahaan (Growth), dan Kepemilikan Institusional (INST)

dibawah angka 0.9 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah multikolineritas antar variabel independen.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari variabel pengganggu

antara pengamatan satu ke pengamatan lain. Untuk menciptakan suatu

model regresi yang baik, maka dalam model regresi tidak boleh terdapat

heterokedastisitas. Pendeteksian pada penelitian ini menggunakan Uji

Glejser yang mengregresikan nilai absolutresidual (ARESID) terhadap

variabel independen. Berikut hasil Uji Glejser dalam penelitian ini :

Tabel 4.10

Hasil Uji Heterokedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/24/17 Time: 11:51

Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.501014 0.684606 -0.731829 0.4708

ROA 0.083864 0.079882 1.049857 0.3034

FAR 0.130099 0.198983 0.653818 0.5190

GROWTH -3.34E-11 4.74E-11 -0.703622 0.4879

INST 0.512891 0.931543 0.550583 0.5866 Sumber : Hasil Olah Data Eviews versi 8

Pada tabel 4.10 menunjukkan nilai probabilitas variabel Return On

Asset (ROA), Fixed Asset Ratio (FAR), Pertumbuhan Perusahaan

(Growth), dan Kepemilikan Institusional (INST) masing-masing sebesar

Page 116: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

100

0.3034, 0.5190, 0.4879, 0.5866 lebih besar atau berada diatas α (0.05).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam

penelitian ini.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi

adanya autokorelasi, pengujian ini menggunakan Durbin Watson.

Diagnosa tidak terjadi autokorelasi jika angka Durbin Watson berkisar

antara . Berikut hasil Durbin Watson dalam penelitian

ini :

Tabel 4.11

Hasil Uji Autokorelasi

R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264

S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481

Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373

Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755

F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews versi 8

Dalam penelitian ini terdapat 40 sampel (n) dan variabel sebesar 4

(k). Berdasarkan tabel Durbin-Watson sebesar 1.2848 dan sebesar

1.7209 (Tabel Durbin Watson). Sedangkan nilai 4- = 2.2791. Karena

nilai statistik hitung d terletak diantara dan 4- maka dapat

disimpulkan tidak ada masalah autokorelasi.

Page 117: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

101

4. Uji Signifikansi

a. Uji T (Secara Parsial)

Uji dimaksudkan untuk menguji apakah variabel independen secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

:variabel-variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

:variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan uji t yaitu jika probabilitasnya (nilai prob)

> 0.05, maka diterima dan jika probabilitasnya (nilai prob) < 0.05,

maka diterima.

Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.12

Uji T (Secara Parsial)

Dependent Variable: LDER Method: Panel Least Squares Date: 09/24/17 Time: 11:47 Sample: 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -12.61744 1.814717 -6.952841 0.0000

ROA -0.313220 0.211746 -1.479221 0.1511 FAR 1.263023 0.527453 2.394569 0.0241

GROWTH 3.72E-10 1.26E-10 2.960979 0.0065 INST 16.15159 2.469285 6.540998 0.0000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews versi 8

Page 118: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

102

1) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel diatas

menunjukkan nilai coefficient profitabilitas sebesar -0.313220

menunujukan bahwa arah koefisien negatif, sedangkan probabilitas

profitabilitas sebesar 0.1511 > 0.05 sehingga ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

2) Pengaruh Struktur Aset Terhadap Kebijakan Hutang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel diatas

menunjukkan nilai coefficient struktur aset sebesar 1.263023

menunjukkan bahwa arah koefisien positif, sedangkan probabilitas

struktur aset sebesar 0.0241 < 0.05 sehingga diterima dan

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa struktur aset memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

3) Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel diatas

menunjukan nilai coefficient perumbuhan perusahaan sebesar 3.72

menunjukan bahwa arah koefisien positif, sedangkan probabilitas

pertumbuhan perusahaan sebesar 0.0065 < 0.05 sehingga ditolak.

Maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

4) Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel diatas

menunjukan nilai coefficient kepemilikan institusional sebesar 16.15159

Page 119: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

103

menunjukan bahwa arah koefisien positif, sedangkan probabilitas

kepemilikan institusional sebesar 0.0000 < 0.05 sehingga ditolak.

Maka dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

b. Uji F (Secara Simulan)

Uji F dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

: variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

: variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan uji F adalah jika probabilitasnya (nilai

prob) > 0.05, maka diterima dan jika probabilitasnya (nilai prob) <

0.05, maka diterima. Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel

berikut :

Tabel 4.13

Uji F (Secara Simultan)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264 S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481 Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373 Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755 F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 8

Page 120: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

104

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, nilai probabilitas F-statistik sebesar

25.33801 dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 5%, dimana

tingkat signifikansi probabilitas F-Statistik sebesar 0.000000 berarti

ditemukan signifikansi antara variabel independen profitabilitas, struktur

aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan institusional secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen kebijakan hutang

perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak yang berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu

profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan

institusional terhadap variabel dependen kebijakan hutang secara simultan.

c. Koefisien Determinasi ( )

Didalam regresi berganda juga akan menggunakan koefisien

determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi. Nilai selalu

naik ketika menambah variabel independen X dalam model wlaupun

penambahan variabel dependen Y belum tentu mempunyai justifikasi atau

pembenaran dari teori ekonomi maupun logika ekonomi (Widarjono, 2013

:70). Berikut ini hasil Adjusted dengan variabel dependen kebijakan

hutang :

Page 121: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

105

Tabel 4.14

Hasil Uji

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264 S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481 Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373 Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755 F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036 Prob(F-statistic) 0.000000

Sum

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 8

Berdasarkan tabel 4.14 diatas menyatakan bahwa nilai koefisien

determinasi sebesar 0.890263 atau 89.02%. Hal ini berarti menunjukan

bahwa variabel independen yaitu profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan

perusahaan dan kepemilikan institusional menjelaskan sebesar 89.02%

terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 10.37%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model. Hal ini

menandakan cukup tingginya kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen.

5. Analisis Regresi Data Panel

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang sebelumnya telah dilakukan

dikatakan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi

dikatakan tersebar normal, tidak terjadi korelasi antar variabel, terbebas dari

masalah heterokedastisitas, dan terbebas dari autokorelasi. Hal ini menandakan

bahwa data sampel penelitian telah memenuhi syarat untuk melakukan regresi.

Interprestasi dari persamaan model regresi data panel metode fixed effect,

Page 122: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

106

berikut adalah model regresi data panel metode fixed effect yang telah

dilakukan dalam penelitian ini :

Tabel 4.15

Hasil Uji Regresi Fixed Effect

Dependent Variable: LDER Method: Panel Least Squares Date: 09/24/17 Time: 11:47 Sample: 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -12.61744 1.814717 -6.952841 0.0000

ROA -0.313220 0.211746 -1.479221 0.1511 FAR 1.263023 0.527453 2.394569 0.0241

GROWTH 3.72E-10 1.26E-10 2.960979 0.0065 INST 16.15159 2.469285 6.540998 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264 S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481 Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373 Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755 F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036 Prob(F-statistic) 0.000000

Sum

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 8

Dari hasil regresi data panel dengan menggunakan fixed effect maka

diperoleh persamaan model regresi antara variabel dependen dan variabel

independen sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan regresi tersebut maka dapat diinterprestasikan

sebagai berikut :

LDER = -12.61744 + 1.2663023 FAR + 3.72E-10 GROWTH +

16.15159 INST

Page 123: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

107

a. Interprestasi Variabel FAR (Struktur Aset)

Hasil regresi data panel metode fixed effect dari pengujian kebijakan

hutang (LDER) terhadap FAR (struktur asset). Hasil yang diperoleh dari

pengujian regresi tersebut didapatkan nilai koefisien regresi sebesar

1.263023 dengan nilai P-value atau tingkat signifikansi sebesar 0.0241,

hasil ini membuktikan bahwa variabel sturuktur asset signifikan

mempengaruhi kebijakan hutang (LDER). Hasil ini sesuai dengan

penelitian-penelitian sebelumnya yang telah ditetapkan pada bab dua (2)

bahwa struktur asset mempunyai pengaruh terhadap LDER. Hal ini berarti

semakin besar sturktur asset yang direfleksikan dari aktiva tetap, maka

semakin besar jumlah hutang perusahaan tersebut. Interprestasi dari hasil

ini adalah :

1) Nilai FAR berubah sebesar 1 (mengalami kenaikan), maka nilai

LDER berubah sebesar 1.263023x 1 yaitu naik sebesar 1.263023

(FAR naik menyebabkan LDER naik).

2) Nilai FAR berubah sebesar -1 (mengalami penurunan), maka

nilai LDER berubah menjadi 1.263023x -1 yaitu turun sebesar

1.263023 (FAR turun mengakibatkan LDER turun).

b. Interprestasi Variabel GROWTH (Pertumbuhan Perusahaan)

Hasil regresi data panel metode fixed effect dari pengujian

kebijakan hutang (LDER) terhadap growth (pertumbuhan perusahaan).

Hasil yang diperoleh dari pengujian regresi tersebut didapatkan nilai

koefisien regresi growth sebesar 3.72E-10 dengan nilai P-value atau

Page 124: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

108

tingkat signifikansi sebesar 0.0065, hasil ini membuktikan bahwa variabel

growth berpengaruh terhadap kebijakan hutang (LDER). Dengan

mendasarkan pada pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini mendukung hipotesa yang telah ditetapkan pada bab dua (2)

bahwa growth mempunyai pegaruh terhadap kebijakan hutang (LDER).

Interprestasi dari hasil ini adalah :

1) Nilai growth berubah sebesar 1 (mengalami kenaikan), maka nilai

LDER berubah sebesar 3.72E-10x 1 yaitu naik sebesar 3.72E-10

(Growth naik menyebabkan LDER naik).

2) Nilai growth berubah sebesar -1 (mengalami penurunan), maka

nilai LDER berubah menjadi 3.72E-10x -1 yaitu turun sebesar

3.72E-10 (Growth turun mengakibatkan LDER turun).

c. Interprestasi Variabel INST (Kepemilikan Institusional)

Hasil regresi data panel metode fixed effect dari pengujian kebijakan

hutang (LDER) terhadap kepemilikan institusional. Hasil yang diperoleh

dari pengujian regresi tersebut didapatkan nilai koefisien regresi sebesar

16.15159 dengan nilai P-value atau tingkat signifikansi sebesar 0.0000,

hasil ini membuktikan bahwa variabel kepemilikan institusional memiliki

pengaruh terhadap kebijakan hutang (LDER). Hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan mendasarkan pada pembahasan

tersebut dapat disimpulkan pada bab dua (2) bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang (LDER).

Inteprestasi dari hasil ini adalah :

Page 125: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

109

1) Nilai INST berubah sebesar 1 (mengalami kenaikan), maka nilai

INST berubah sebesar 16.15159x 1 yaitu naik sebesar 16.15159

(INST naik menyebabkan LDER naik).

2) Nilai INST berubah sebesar -1 (mengalami penurunan), maka

nilai INST berubah menjadi 16.15159x -1 yaitu turun sebesar

16.15159 (INST turun mengakibatkan LDER turun).

6. Interpretasi

Dalam penelitian ini, long term debt to equity ratio (LDER) sebagai

perbandingan hutang jangka panjang dibagi ekuitas sebagaimana konsep

dijelaskan oleh Tampubolon (2013). Didapat dalam penelitian berdasarkan uji t

statistik bahwa variabel yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan hutang adalah variabel FAR, Growth dan INST. Untuk ROA

(Profitabilitas) dalam penelitian ini memiliki pengaruh negatif tidak signifikan

terhadap kebijakan hutang (LDER).

a. Profitabilitas

Untuk variabel profitabilitas (ROA) dalam penelitian ini mempunyai

hubungan negatif, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat

keuntungan yang tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil. Dalam hal

ini perusahaan akan cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi ROA, maka semakin kecil proporsi hutang. Hasil ini sesuai

dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih

menyukai internal financing terlebih dahulu. Dan secara berurutan (order)

Page 126: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

110

jika masih memerlukan dana untuk usaha maka diambil dari external

financing.

b. Stuktur Aset

Hal ini menunjukan bahwa semakin besar tingkat pertumbuhan asset

perusahaan maka kemampuan atau keberanian perusahaan dalam membuat

utang menjadi lebih tinggi. Rata-rata aktiva tetap perusahaan manufaktur

yang terus meningkat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan penggunaan hutang, dimana aktiva tetap sebagai jaminan

membuat perusahaan manufaktur lebih mudah dalam mendapatkan

pinjaman hutang yang lebih besar.

c. Pertumbuhan Perusahaan

Untuk variabel pertumbuhan perusahaan (growth) dalam penelitian ini

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang (LDER).

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat pertumbuhan penjualan

perusahaan, maka kemauan atau keberanian perusahaan dalam membuat

utang menjadi lebih tinggi. Rata-rata pertumbuhan manufaktur yang

meningkat memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatnya penggunaan

hutang perusahaan, dikarenakan peningkatan perusahaan manufaktur

mendorong kebutuhan dana yang besar sehingga penggunaan hutang dapat

menjadi pilihan tepat dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan.

d. Kepemilikan Institusional

Untuk variabel kepemilikan institusional (INST) dalam penelitian ini

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang (LDER).

Page 127: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

111

Dalam penelitian ini secara keseluruhan menjelaskan bahwa tingginya

tingkat kepemilikan institusional dalam sebuah perusahaan tidak

mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan hutangnya,

perusahaan akan tetap menggunakan tingkat hutang yang tinggi meskipun

tingginya tingkat kepemilikan institusional dalam sebuah perusahaan.

Page 128: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini menemukan bahwa model data panel fixed effect yang cocok

untuk mengestimasi atau melihat variabel apa saja sebagai determinan kebijakan

hutang. Hasil pengujian simultan (Uji statistik F) menunjukan bahwa faktor

profitabilitas, struktur asset, pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan

institusional secara bersama-sama signifikan mempengaruhi kebijakan hutang.

Hasil pengujian signifikan parameter individual (Uji statistik T) hanya tiga

variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang dan

variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang

(LDER), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor profitabilitas (ROA) berpengaruh tidak signifikan dan

berhubungan negatif terhadap kebijakan hutang atau dengan kata lain

perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi

menggunakan utang yang relatif kecil. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas perusahaan maka semakin kecil hutang yang digunakan

dalam kegiatan pendanaan (Yeniatie dan Destriana, 2010). Ketika

meningkatnya keuntungan (profit) perusahaan maka kebutuhan dana

perusahaan sedikitnya dapat dipenuhi oleh laba sehingga penggunaan

hutang sebagai tambahan dana eksternal dapat ditekan.

2. Faktor struktur asset (FAR) berpengaruh signifikan dan berhubungan

positif terhadap kebijakan hutang atau dengan kata lain semakin besar

Page 129: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

113

tingkat pertumbuhan asset perusahaan, maka kemampuan perusahaan

untuk melakukan peminjaman hutang lebih besar, dikarenakan adanya

jaminan dari asset perusahaan. Ketika meningkatnya jumlah aktiva

tetap perusahaan yang dapat digunakan sebagai jaminan, memberikan

kesempatan lebih mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan jaminan

dalam jumlah yang besar sehingga meningkat juga penggunaan hutang.

3. Faktor pertumbuhan perusahaan (Growth) berpengaruh signifikan dan

berhubungan positif terhadap kebijakan hutang atau dengan kata lain

semakin besar tingkat pertumbuhan perusahaan atau ketika perusahaan

melakukan ekspansi maka menandakan adanya kebutuhan dana yang

besar sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang

sebagai alternatif tambahan sumber dana eksternal. Penelitian Murni

dan Adriana (2007) telah menemukan hubungan yang positif dan

signifikan antara pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang.

4. Faktor kepemilikan institusional (INST) berpengaruh signifikan dan

berhubungan positif terhadap kebijakan hutang atau dengan kata lain

kepemilikan institusional yang tinggi tidak akan menurunkan

penggunaan kebijakan hutang, perusahaan akan tetap menggunakan

pendaan yang berasal dari modal eksternal untuk kegiatan operasional

perusahaanya. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Yeniatie dan Destriana (2010) yang menyatakan bahwa adanya

monitoring yang efektif oleh investor institusional menyebabkan

Page 130: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

114

penggunaan hutang menurun, karena peranan hutang sebagai alat

monitoring agency cost sudah diambil alih oleh investor institusional.

B. Saran

Dengan melihat kesimpulan yang dikemukakan diatas, ada beberapa saran-

saran yang akan diajukan oleh penulis sebagai berikut :

1. Bagi pihak manajemen perusahaan, faktor sturktur asset, pertumbuhan

perusahaan dan profitabilitas sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan

dalam penentuan besarnya penggunaan hutang. Terutama faktor

profitabilitas yang memiliki pengaruh sangat besar. Hal ini diharapkan

manajer dapat terus meningkatkan profit perusahaan sehingga besarnya

penggunaan hutang dapat ditekan agar mengurangi resiko

kebangkrutan.

2. Bagi pihak investor, dalam memberikan dana pinjaman hendaknya

selalu memperhatikan kebijakan hutang dan tingkat return on asset

yang dapat diperoleh perusahaan serta struktur asset, jika struktur asset

(asset tetap) perusahaan besar maka investor dapat melakukan investasi

terhadap perusahaan tersebut, karena perusahaan tersebut berarti

memiliki kebijakan hutang yang tinggi dimana banyak pemodal yang

memberikan utang kepada perusahaan tersebut, dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut memiliki ukuran yang besar. Selain itu,

profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan juga dapat menjadi

informasi dalam analisis fundamental kebijakan penggunaan hutang.

Page 131: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

115

3. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian

dengan obyek penelitian diluar sektor manufaktur serta penggunaan alat

analisis lain, sehingga dapat menemukan hasil penelitian yang berbeda.

Dan memastikan kekonsistensian pengaruh faktor-faktor tersebut

mempengaruhi kebijakan hutang. atau dengan memperluas penelitian

dengan cara memperpanjang jumlah sampel untuk penelitian yang akan

datang. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel

independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan selain

yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada

penelitian-penelitian sebelumnya.

Page 132: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

116

DAFTAR PUSTAKA

Ali. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusanaan manudaktur

Go Public di BEI.. Vol 23(12):177:160.

Amirya, M. dan S. Atmini. “Determinan Tingkat Hutang Serta Hubungan

Tingkat Hutang terhadap Nilai Perusahaan: Prespektif Pecking Order

Theory”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. 2008.

Anggraini, Ririn Dwi. “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kepemillikan

Asing Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Dalam Annual Report (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan

yang Tercatat di BEI Tahun 2008-2009)”. Skripsi. Semarang: Universitas

Dipenogoro. 2011.

Atmaja, Lukas Setia. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta. 2003.

Beny. “Pengaruh Dividend Payout Ratio, Profitabilitas, Pertumbuhan

Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Aliran

Kas Bebas Terhadap Kebijakan Hutang”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,

Vol.15(2):168-176. 2013.

Brigham, Eugne dan Houston, Joel. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.

Jakarta: Salemba Empat. 2011.

Brigham, Eugne dan Houston, Joel. “Fundamental of Financial Management”.

Jakarta: Salemba Empat. 2009.

Clarensia, J.R.S. dan N, Azizah. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,

Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Deviden Terhadap Harga Saham”.

Jurnal. 2012.

Elsas, Rose dan Florysiak, D. “Empirical Capital Structure Research : New Ideas,

Recent Euidence, and Hetbodological Issues”. Munich: Discussion Paper at

Munich School of Management.2008.

Fahmi, I. “Analisis Laporan Keuangan”. Bandung : Alfabeta. 2011.

Page 133: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

117

Gaud, et,al. “The Capital Structure Of Swiss Companies: An Empirical Analysis

Using Dynamic Panel Data”. University Of Geneva Finance Research

Seminars. 2003.

Geovana, Rosella Selvilita dan Andayani. “Pengaruh Growth Sales, Profitabilitas

Operating Leverage, dan Tax Rate Terhadap Kebijakan Hutang”. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi, vol.4 (4).2015.

Ghozali, I dan Ratmono, Dwi. “Analisis Multivariat dan Ekonometrika”.

Semarang : Undip. 2013

Gujarati, D.N. “Basic Econometric” Singapore: MC Grow-Hill International

Edition. 2013.

Hardiningsih, Pancawati dan Oktaviani, Rachmawati Meita. “Determinan

Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory)”.

Junal Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan, vol. 1(1):11-24. 2012.

Haruman, Tendi. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan

Pendanaan (Prespektif Agency Cost)”. Jurnal National Conference On

Management Research. 2008.

Indahningrum, Putrid dan Handayani, Ratih. “Pengaruh kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash

Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan”. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, vol.11(3):189-207. 2009.

Indrajaya, Gleen. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat

Pertumbuhan, Profitabilitas dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal :

Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambngan yang Listing di Bursa

Efek Indonesia Periode 2004-2007”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. 2011.

Indraswary, Raharjo dan Andini. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEJ

Tahun 2010-2014”. Jurnal Akuntansi, vol.02(2). 2016.

Kartini dan Arianto, Tulus. “Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan

Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan

Manufaktur”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol.12(1):11-21.2008.

Page 134: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

118

Mahendra, A. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

(Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Moderating) Pada Perusahaan

Manufaktur di BEJ”. Tesis. Universitas Udayana Bali. 2011.

Manan, Abdul. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

Pada Industri Keuangan yang Go Publik di BEJ Tahun 1999-2002: Sebuah

Pendekatan Agency Theory”.Tesis Pascasarjana. Universitas Dipenogoro.

2004.

Mardiyanto, Handoyo. “Intisari Manajemen Keuangan”. Jakarta:

PT.Grasindo.2009.

Masdupi, Erni. “Analisis Dampak Struktur Kepemilikan Pada Kebijakan Hutang

Dalam Mengontrol Konflik Keagenan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, vol.20(1):57-69.2005.

Natasia, Weka dan Wahidahwati. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang Perusahaan Yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, vol.4(12).2015.

Nuraini, Elva. “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, vol.19(2):110-125. 2012.

Nurhuda. “Analisis Kebijakan Hutang”. Jurnal Analisis Akuntansi, vol.1(2):1-6.

2009.

Purwasih, Dewi dan Azhar. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Hutang Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012”.

Vol.1(2).2014.

Purwidianti, Wida dan Purnadi. “Analisis Pengaruh Tingkat Keuntungan Belanja

Modal dan Perubahan Modal Terhadap Instrumen Hutang Jangka

Panjang”. Riset Manajemen Bisnis. 2016.

Page 135: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

119

Putra, Zaka Yahya dan Fidiana. “Pengaruh Arus Kas Bebas, Profitabilitas dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang”. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntani, vol.6(3). 2017.

Putri, Meidera Elsa Dwi. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Makanan yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Manajemen,

vol.1(1).2012.

Rosadi, Dede. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews”. Yogyakarta: Andi Offset. 2012.

Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta: BPFE.

2010.

Scott, Willian R. “Financial Accounting Theory”. New Jersey: Prentice Hall

International. 2000.

Soesetio, Yuli. “Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Deviden,

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

Hutang”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol.12(2).

Steven dan Lina. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.13(2):195-210.

2011.

Sudana, I Made. “Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang

Perusahaan”. Jurnal Ekonomi, vol.2(3). 2011.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. 2007.

Surya, Dennys dan Rahayuningsih, Deasy Arriyanti. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Non Keuangan Yang

Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,

vol.14(3:213-225. 2012.

Susanto, Yulius Kurnia. “Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, Karakteristik

Perushaan, Risiko Sistematik, Set Peluang Investasi dan Kebijakan

Hutang”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.13(3): 195-220. 2011.

Page 136: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

120

Wahidahwati. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional

Pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebiuah Prespektif Theory Agency”.

Jurnal Riset Akuntasi Indonesia, vol.5(1):1-16. 2002.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan

Eviews”. Yogyakarta: VPP STIM YKPM. 2013.

Widjaja, Indra. “Dampak Peningkatakn Assetm Profitabilitas dan Likuiditas

Terhadap Leverage Perusahaan”, Jurnal Akuntansi, vol.xvii(03): 459-474.

2014.

Wiliandari, Rully. “Pengaruh Blackholder Ownership dan Firm Size Terhadap

Kebijakan Hutang Perusahaan Terdaftar di BEI Periode 2007-2009”.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol.16(2). 2011.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2015

Yeniatie dan Destiana, Nicken. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI ”. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, vol.12(1): 1-6. 2010.

Zuhria, Siti Fatimatul dan Riharjo, Ikhsan Budi. “Pengaruh Profiabilitas, Free

Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol. 5(11). 2016.

Https://id.Wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia

www.idx.co.id

www.kompas.com

www.sahamok.com

Page 137: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

121

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Gudang Garam Tbk GGRM

2. PT. Akasha Wira International Tbk ADES

3. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

4. PT. Mayora Indah Tbk MYOR

5. PT. Astra Otoparts Tbk AUTO

6. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

7. PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk INTP

8. PT. HM Sampoerna Tbk HMSP

9. PT. Sepatu Bata Tbk BATA

10. PT. Argha Karya Prima Tbk AKPI

Page 138: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

122

Lampiran 2 : Data Rasio Keuangan Perusahaan

Perusahaan Tahun LDER ROA FAR GROWTH INST

GGRM 2012 0.560165856 1.181148959 0.278378509 41509324 0.755469344

GGRM 2013 0.725924404 1.09191806 0.318410677 50770250 0.755469344

GGRM 2014 0.752116844 1.119637413 0.338162675 58220499 0.755469344

GGRM 2015 0.670847323 1.108024807 0.329688148 63505412 0.755469344

ADES 2012 0.551334664 1.23517867 0.413914894 17389093 0.861981037

ADES 2013 0.638546916 1.247612355 0.452242065 20441063 0.861981037

ADES 2014 0.664032 1.300955526 0.479218621 23504864 0.861981037

ADES 2015 0.642039132 1.234531964 0.482469611 25653223 0.861981037

ICBP 2012 0.486928172 1.21868992 0.443169103 17819883 0.805329454

ICBP 2013 0.603188697 1.179956102 0.467651065 21267469 0.805329454

ICBP 2014 0.716193872 1.199483705 0.455765216 25029487 0.805329454

ICBP 2015 0.620843855 1.195043234 0.474353464 26560623 0.805329454

MYOR 2012 0.668904915 1.230119079 0.503244767 19241902 0.820130367

MYOR 2013 0.659358646 1.241123454 0.534387617 20250472 0.820130367

MYOR 2014 0.720653219 1.329587649 0.562978928 22020539 0.820130367

MYOR 2015 0.674111478 1.241009995 0.512720598 24686220 0.820130367

AUTO 2012 0.619230938 0.93197688 0.639072257 8881641 0.957239247

AUTO 2013 0.324522627 0.857198445 0.605386948 12484842 0.957239247

AUTO 2014 0.418718999 0.85220013 0.642715636 14380925 0.957239247

AUTO 2015 0.413635787 0.817609112 0.665476449 14339109 0.957239247

CPIN 2012 0.511506673 1.725772833 0.418486768 12348626 0.834000015

CPIN 2013 0.579977389 1.632277728 0.438698039 15722196 0.834000015

CPIN 2014 0.906413968 1.397261126 0.520206147 20862438 0.834000015

CPIN 2015 0.948627824 1.20083642 0.516031646 24916655 0.834000015

INTP 2012 0.171814564 0.759842471 0.359292574 22755159 0.510014315

INTP 2013 0.157959937 0.702488695 0.36685476 26607240 0.510014315

INTP 2014 0.165430903 0.692272207 0.443074674 28884972 0.510014315

INTP 2015 0.158066618 0.643962051 0.524796189 27638359 0.510014315

HMSP 2012 0.972249674 2.538377158 0.19503605 26247526 0.981786038

HMSP 2013 0.936031525 2.737687229 0.224661748 27404593 0.981786038

HMSP 2014 1.102562625 2.84314122 0.26789807 28380629 0.981786038

HMSP 2015 0.187239279 2.34326781 0.215817883 38010723 0.925

BATA 2012 0.481613041 1.308898928 0.377514862 574107993 0.877890846

BATA 2013 0.715206328 1.32581022 0.360087683 680685059 0.877890846

BATA 2014 0.805786315 1.301766831 0.366522733 774891086 0.877890846

BATA 2015 0.453356296 1.29373186 0.344601503 795257973 0.877890846

Page 139: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

123

AKPI 2012 1.033561147 0.880076389 0.538090845 1714834429 0.651285007

AKPI 2013 1.025156733 0.797952303 0.547337129 2084567188 0.651285007

AKPI 2014 1.149975321 0.873527538 0.586838537 2227042589 0.651285007

AKPI 2015 1.603134631 0.730961459 0.647669148 2883143131 0.651285007

Page 140: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

124

Lampiran 3 : Hasil Outout Regresi Data Panel

Uji Common Effect Model (OLS)

Dependent Variable: LDER

Method: Panel Least Squares

Date: 09/24/17 Time: 11:48

Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.284108 0.250255 -1.135272 0.2640

ROA 0.325164 0.115851 2.806731 0.0081

FAR 0.687211 0.407576 1.686094 0.1007

GROWTH 3.14E-10 5.08E-11 6.191577 0.0000

INST 0.152458 0.360816 0.422536 0.6752 R-squared 0.619900 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.576460 S.D. dependent var 0.302264

S.E. of regression 0.196713 Akaike info criterion -0.297671

Sum squared resid 1.354363 Schwarz criterion -0.086561

Log likelihood 10.95342 Hannan-Quinn criter. -0.221340

F-statistic 14.27025 Durbin-Watson stat 1.257402

Prob(F-statistic) 0.000001

Page 141: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

125

Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: LDER

Method: Panel Least Squares

Date: 09/24/17 Time: 11:47

Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -12.61744 1.814717 -6.952841 0.0000

ROA -0.313220 0.211746 -1.479221 0.1511

FAR 1.263023 0.527453 2.394569 0.0241

GROWTH 3.72E-10 1.26E-10 2.960979 0.0065

INST 16.15159 2.469285 6.540998 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264

S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481

Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373

Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755

F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 142: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

126

Uji Random Effect Model

Dependent Variable: LDER

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/24/17 Time: 11:48

Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 40

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.987333 0.370171 -2.667235 0.0115

ROA 0.372436 0.131958 2.822386 0.0078

FAR 1.349245 0.418148 3.226717 0.0027

GROWTH 3.52E-10 7.18E-11 4.906273 0.0000

INST 0.570327 0.522525 1.091483 0.2825 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.160389 0.7196

Idiosyncratic random 0.100130 0.2804 Weighted Statistics R-squared 0.405944 Mean dependent var 0.195147

Adjusted R-squared 0.338052 S.D. dependent var 0.182760

S.E. of regression 0.148694 Sum squared resid 0.773849

F-statistic 5.979262 Durbin-Watson stat 1.592074

Prob(F-statistic) 0.000893 Unweighted Statistics R-squared 0.520956 Mean dependent var 0.654924

Sum squared resid 1.706919 Durbin-Watson stat 0.790315

Page 143: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

127

Lampiran 4 : Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.120597 (9,26) 0.0000

Cross-section Chi-square 65.912416 9 0.0000

Page 144: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

128

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 46.184327 4 0.0000

Page 145: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

129

Lampiran 5 : Hasil Output Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2015

Observations 40

Mean 0.000000

Median -0.012216

Maximum 0.196468

Minimum -0.175883

Std. Dev. 0.081756

Skewness 0.248083

Kurtosis 2.809677

Jarque-Bera 0.470671

Probability 0.790305

Uji Multikolineritas

ROA FAR GROWTH INST ROA 1.000000 -0.655655 -0.273227 0.608735

FAR -0.655655 1.000000 0.297097 -0.108798

GROWTH -0.273227 0.297097 1.000000 -0.322532

INST 0.608735 -0.108798 -0.322532 1.000000

Page 146: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

130

Uji Heterokedastisitas (Glejser)

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/24/17 Time: 11:51

Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.501014 0.684606 -0.731829 0.4708

ROA 0.083864 0.079882 1.049857 0.3034

FAR 0.130099 0.198983 0.653818 0.5190

GROWTH -3.34E-11 4.74E-11 -0.703622 0.4879

INST 0.512891 0.931543 0.550583 0.5866

Uji Autokorelasi (Durbin Watson)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.926842 Mean dependent var 0.654924

Adjusted R-squared 0.890263 S.D. dependent var 0.302264

S.E. of regression 0.100130 Akaike info criterion -1.495481

Sum squared resid 0.260676 Schwarz criterion -0.904373

Log likelihood 43.90962 Hannan-Quinn criter. -1.281755

F-statistic 25.33801 Durbin-Watson stat 2.157036

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 147: ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36872/1/FARAH... · Rahmadina, Dechy Rahmawati, Aning Lutfiah, Nur Rahma Tiara

131