133
ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NILAI TUKAR (KURS) DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE JULI 2010-DESEMBER 2013 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Alfina Martiningsih 109084000015 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

  • Upload
    hadan

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH

(SBIS), NILAI TUKAR (KURS) DAN INFLASI TERHADAP

PEMBIAYAAN BERMASALAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE JULI 2010-DESEMBER 2013

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Alfina Martiningsih

109084000015

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH

(SBIS), NILAI TUKAR (KURS) DAN INFLASI TERHADAP

PEMBIAYAAN BERMASALAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE JULI 2010-DESEMBER 2013

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Alfina Martiningsih

NIM: 109084000015

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIDN : 0325067004 NIP: 19830717201101 1 011

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

1435 H/ 2014 M

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa,10 September 2013 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Alfina Martiningsih

2. NIM : 109084000015

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesi Syariah

(SBIS),Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia

Periode Juli 2010-Desember 2013.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 September 2013

1. Dr.Lukman M.Si ( ------------------------)

NIP. 195706170617198503 1 002

2. M.Hartana I Putra M.Si ( ------------------------)

NIP.150409504

3. Yoghi Citra Pratama M.Si ( ------------------------)

NIP. 19830717201101 1 011

Page 4: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),
Page 5: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Alfina Martiningsih

No. Induk Mahasiswa : 109084000015

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya ;

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyatan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, September 2014

Alfina Martiningsih

109084000015

Page 6: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Alfina Martiningsih

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 01 Agustus 1992

3. Alamat : Jalan Amil Mena RT 001/01 No.78

Pondok Jagung Serpong Utara

Kota Tangerang Selatan 15326

4. Agama : Islam

5. No. Telephone/HP : 081362473420

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Pondok Jagung IV Tahun 1997 - 2003

2. SMP Negeri 1 Serpong Tahun 2003 - 2006

3. SMA Negeri 1 Serpong Tahun 2006 - 2009

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009 - 2014

III. PENDIDIKAN INFORMAL

1. Studi Banding Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

(IESP) ke Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas

Gajah Mada, dan Universitas Islam Indonesia, 2010.

2. Insurance Goes To Campus Seminar Nasional “Peran Asuransi

dalam Era Globalisasi“. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

3. Visit Museum Bank Indonesia dan Bank Mandiri Ikatan Mahasiswa

Ekonomi Syariah Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IMES-

IESP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

4. Peserta Seminar “Manajemen Bank Syariah”. Ikatan Mahasiswa

Ekonomi Syariah (IMES) Dan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan

Page 7: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

ii

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (BEMJ - IESP) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

5. Peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) / Magang.

Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012.

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Osis SMA Periode 2006 – 2009

2. Forum Komunikasi Remaja Masjid (FKRM) Tangerang Selatan 2010-

2012

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tomas Margono

2. Ibu : Tini Kartini

3. Alamat : Jalan Amil Mena RT 001/01

No.78 Pondok Jagung Serpong Utara Kota

Tangerang Selatan 15326

4. Anak ke : 1 (satu) / 2 Bersaudara

Page 8: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

iii

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the influence of Bank Indonesia

Certificate Sharia (SBIS), Exchange Rate (Kurs), and Inflation of the Non

Performing Financing (NPF) of Islamic Banking in Indonesia period July 2010-

December 2013. The dependent variable used is the Non Performing Financing

(NPF) of Islamic Banking in Indonesia , while the independent variable is the

influence of Bank Indonesia Certificate Sharia(SBIS), Exchange Rate (Kurs),and

Inflation. The data used are time series data , namely the period July 2010-

December 2013. Sources of research data obtained from Bank Indonesia (BI).To

analyze,the authors use regression analysis method is OLS .

These results indicate that the variable Bank Indonesia Certificate Sharia

(0.0030) and Exchange Rate (0.0000) negative significant effect on the Non

Performing Financing (NPF) of Islamic Banking in Indonesia. While Inflation

variable (0.0000) positive significant effect on the Non Performing Financing

(NPF) of Islamic Banking in Indonesia. With a coefficient of determination ( R2

adj ) 69.89 % .

Keywords : Bank Indonesia Certificate Sharia, Exchange Rate, Inflation and of

the NPF in Indonesia, OLS .

Page 9: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

iv

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (Kurs) dan Inflasi terhadap Pembiayaan

Bermasalah pada Perbankan Syariah di Indonesia, Periode Juli 2010- Desember

2013. Variabel terikat yang digunakan adalah Pembiayaan Bermasalah pada

Perbankan Syariah di Indonesia, sedangkan variabel bebasnya adalah pengaruh

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (Kurs) dan Inflasi. Data

yang digunakan adalah data time series yaitu periode Juli 2010 - Desember 2013.

Sumber data penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Untuk

menganalisis, penulis menggunakan metode analisis regresi berganda yaitu OLS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (0.0030) dan Nilai Tukar (0.0000) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia.

Sedangkan variabel Inflasi (0.0000) berpengaruh positif signifikan terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Dengan koefisien

determinasi (adj R2) 69.89 %

Kata Kunci: Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Nilai Tukar, Inflasi dan

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia,OLS

Page 10: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT

yang telah menurunkan Islam sebagai tuntunan kehidupan yang membawa kepada

kesejahteraan, keadilan, keberkahan, dan kesempurnaan dan juga atas segala

limpahan rahmat-Nya kepada kita semua hingga kita dapat merasakan nikmat

Islam, nikmat Iman, dan nikmat sehat wal’afiat. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad Salallahu A’laihi Wassalam, pembawa

risalah, penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat manusia, serta para

sahabat, keluarga dan orang-ornag sholeh yang Allah ridhoi.

Hanya karena rahmat, karunia, dan keridhaan-Nya lah penulis memiliki

kekuatan, kemauan, kesempatan, dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),

Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi terhadap Pembiayaan Bermasalah

Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-Desember 2013 ” dengan

tujuan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Ilmu Ekonomi dan Bisnis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Alhamdulillah, dengan pertolongan dan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala,

skripsi ini telah selesai, walupun penulis menyadari masih banyak kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini. Namun dari lubuk hati yang paling dalam, penulis

berharap semoga skripsi ini sedikit banyak mudah-mudahan insya Allah dapat

bermanfaat bagi banyak orang, Amin.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga

Page 11: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

vi

Allah SWT memberikan pahala atas amal kebaikan dari semua pihak yang telah

membantu penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Allah SWT Yang Maha Segalanya, Maha Besar, Maha Kuasa, Maha

Pengasih, Maha Penyayang, Maha penolong setiap hamba-Nya. Yang telah

melimpahkan segala karunia-Nya, rahmat-Nya, serta ilmu pengetahuan yang

tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta yaitu Bapak (Thomas

Margono) dan Ibu (Tini Kartini) yang tidak pernah bosan memberikan kasih

sayang, cinta, doa, nasihat dan motivasi untuk putrimu selama ini. Tetesan

keringat, air mata dan helaan nafas kalian merupakan dukungan terbesar saya

untuk memberikan yang terbaik kepada Bapak dan Ibu. Mudah-mudahan atas

izin Allah SWT saya selalu dapat menjadi anak kebanggaan Bapak dan Ibu,

dapat selalu mengukir senyum Bapak dan Ibu. Restu Bapak dan Ibu lah yang

selama ini mengiringi langkah saya dalam beraktifitas.

3. Adikku (Omega Alfandi) yang tidak pernah henti memberikan dukungan dan

motivasi untuk selalu tetap berjuang dan semangat menghadapi kesulitan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

5. Bapak Zuhairan .Y.Yunan, SE., M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan (IESP), yang telah memberikan dukungan untuk

IESP dan semua mahasiswanya.

6. Bapak Zainal Mutaqin, MPP selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan yang selalu memberikan informasi akademik kepada

setiap mahasiswa IESP.

Page 12: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

vii

7. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM selaku Dosen Pembimbing I

yang dengan sabar dan mau meluangkan waktunya untuk membimbing,

memberi arahan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi serta

sebagai penggagas @Tujuhqur’an. Selain itu sebagai Dosen Ekonomi Syariah,

Mikro Syariah dan Moneter Syariah. Terima kasih banyak Pak Roy, Semoga

Allah SWT selalu melimpahkan nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat

wal’afiat dan nikmat panjang umur serta kebahagiaan di dunia dan akhirat

kelak. Amin Ya Allah

8. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi, semangat, saran dengan

meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan juga memberikan ilmu dalam

membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dan juga tak pernah lupa menyarankan penulis agar selalu rajin dalam

beribadah kepada Allah SWT.

9. Bapak M.Hartana.I.Putra, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan motivasi kepada saya agar cepat lulus.

10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis terutama jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan (IESP) yang telah memberikan ilmu-ilmu yang

bermanfaat untuk mahasiswa dan kemajuan FEB khususnya, serta Bangsa Dan

Negara pada umumnya.

11. Seluruh Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

12. Terima kasih banyak kepada sahabat setia saya dari pertama masuk kuliah

yaitu Anissa Riska Amalia dan Fatmawati Putri untuk kebersamaannya saling

memotivasi di setiap kondisi, semoga silaturahmi terus terjaga.

Page 13: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

viii

13. Terima kasih Kepada para sahabat saya yang baik dan sering membantu :Dila,

Dita,Wida,Yane,Puspita,Kemel,Sandy,Rismawan,Sahrul,Rifki,Wildan,Aziz,

Zona,Romdhon,Kana,Gunawan,Candra,Gerry,Adam dan Andre.

14. Terima kasih kepada seluruh kaka senior angkatan 2007 dan 2008 yaitu Kak

Ihsan,Kak Endang,Kak Veni,Kak Lutfi,Kak Hanna Kristiaji,Kak Riri,Kak

Jom.

15. Terima kasih kepada seluruh teman-teman keluarga besar IESP 2009 yang

tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa

hormat saya kepada teman-teman.

16. Terima kasih kepada seluruh teman, kerabat dan saudara yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu,semoga kebaikkan kalian dapat dibalas oleh Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga penulis

sangat berharap atas kritik dan saran dari berbagai pihak untuk

penyempurnaannya.

Akhirnya kata penulis mengucapkan Alhamdulillahirabil’alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tangerang Selatan, 1 September 2014

(Alfina Martiningsih)

Page 14: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

ix

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………….. ........... 10

1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10

2. Manfaat Penelitian .................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 12

A. Landasan Teori ............................................................................. 12

1. PerbankanSyariah ..................................................................... 12

a. Definisi PerbankanSyariah ................................................ 12

b. Tujuan Bank Syariah ......................................................... 13

c. Prinsip Bank Syariah ......................................................... 15

d. Fungsi dan Peranan Bank Syariah ..................................... 15

e. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ............ 16

2. Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing

(NPF) ......................................................................................... 18

a. Pengertian Pembiayaan Bernasalah................................... 18

b. Perhitungan Pembiayaan Bermasalah atau NPF ............... 22

c. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah ....................... 23

Page 15: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

x

3. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ................................ 27

a. Pengertian SBIS ................................................................ 27

b. Hubungan SBIS dengan Pembiayaan Bermasalah ............ 31

4. Nilai Tukar ............................................................................... 33

a. Pengertian Nilai Tukar ...................................................... 33

b. Penentuan Nilai Tukar ....................................................... 33

c. Sistem Kurs Mata Uang .................................................... 34

d. Nilai Tukar dalam Islam .................................................... 36

e. Hubungan Nilai Tukar dengan Pembiayaan

Bermasalah ......................................................................... 37

5. Inflasi ........................................................................................ 38

a. Pengertian Inflasi ............................................................... 38

b. Macam-Macam Inflasi ...................................................... 40

c. Indikator Inflasi ................................................................. 44

d. Inflasi dalam Pandangan Islam ......................................... 45

e. Hubungan Inflasi dengan Pembiayaan Bermasalah .......... 49

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 50

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 58

D. Hipotesis ........................................................................................ 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 63

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 63

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 63

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 64

D. Metode Analisis Data .................................................................... 65

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 66

a. Uji Normalitas ................................................................... 66

b. Uji Multikolinearitas ......................................................... 67

c. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 69

d. Uji Autokorelasi ................................................................ 70

2. Uji Independensi Variabel ........................................................ 71

Page 16: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xi

a. Uji Parsial (Uji-t) ............................................................... 71

b. Uji F-Statistik .................................................................... 72

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 72

3. Model Regresi. ......................................................................... 73

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 74

1. Variabel Dependen ................................................................... 74

2. Variabel Independen ................................................................. 75

a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ......................... 75

b. Nilai Tukar ........................................................................ 75

c. Inflasi ................................................................................. 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 77

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 77

1. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia ........................ 77

2. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ............................... 78

3. Perkembangan Pembiayaan Bermasalah .................................. 80

4. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ....... 82

5. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (Rupiah/US$) ................... 84

6. Perkembangan Inflasi ............................................................... 86

B. Hasil Analisis dan Pembahasan .................................................... 87

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 88

a. Uji Normalitas ................................................................... 88

b. Uji Multikolinearitas ......................................................... 89

c. Uji Heterokedastisitas ....................................................... 90

d. Uji Autokorelasi ................................................................ 91

2. Uji Statistik ............................................................................... 92

a. Uji Parsial (Uji t) ............................................................... 93

b. Uji F ................................................................................... 96

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 97

C. Pembahasan Analisis Ekonomi ..................................................... 97

Page 17: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 100

A. Kesimpulan ................................................................................... 100

B. Saran ........................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 103

LAMPIRAN ........................................................................................................... xvii

Page 18: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xiii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 Komposisi NPF,SBIS,Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi Tahun 2010-2013 ... 5

2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ......................................... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 54

4.1 Uji Normalitas Jarque-Bera ........................................................................... 88

4.2 Hasil Uji Correlaion matrix .......................................................................... 89

4.3 Hasil Uji White Heterokedasticity ................................................................. 90

4.4 Hasil Uji Langrange Multiple Test (LM-Test).............................................. 91

4.5 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square .............................................. 92

Page 19: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

2.1 Demand Pull Inflation .............................................................................. …. 42

2.2 Cost Push Inflation ........................................................................................ 43

2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 61

4.1 Perkembangan Pembiayaan Bermasalah Tahun 2010-2013 .......................... 81

4.2 Perkembangan SBIS Tahun 2010-2013 ......................................................... 83

4.3 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2010-2013 .................................. 85

4.4 Perkembangan Inflasi Tahun 2010-2013 ....................................................... 86

Page 20: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

1 Data Penelitian Juli 2010 – Desember 2013 ..................................................... xv

2 Uji Normalitas ................................................................................................... xvii

3 Uji Multikolinearitas ......................................................................................... xvii

4 Uji Heterokedastisitas ....................................................................................... xviii

5 Uji Autokorelasi ................................................................................................ xix

6 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square ................................................. xx

Page 21: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor perbankan di Indonesia memegang peranan penting dalam

pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

intermediasi keuangan yakni sebagai lembaga yang melakukan penghimpunan

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Pembiayaan yang

diberikan sektor perbankan kepada sektor riil berperan meningkatkan

produktivitas sektor riil tersebut. Meningkatnya produktivitas sektor riil dapat

meningkatkan iklim dunia usaha dan investasi yang kemudian akan

meningkatkan pendapatan nasional (Muntoha,2011:2).

Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mensinyalir adanya

krisis perbankan adalah tingkat pembiayaan maupun kredit macet, oleh karena

itu menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan tingkat pembiayaan

bermasalah merupakan hal penting dan substansial bagi stabilitas keuangan

dan manajemen bank. Menurut Mankiw (2006), sektor investasi merupakan

sector penting yang berada dalam aliran sirkuler uang dalam perekonomian.

Sektor investasi ini merupakan penghubung langsung antara lembaga

keuangan dan sektor riil, yaitu sektor barang dan jasa. Jika jumlah pembiayaan

bermasalah tinggi maka bank akan mempersulit masyarakat yang

membutuhkan dana karena bank akan lebih berhati hati dalam praktik

penyaluran pembiayaan perbankan. Pertumbuhan ekonomi tentunya juga akan

menurun karena aktivitaspada sektor riil semakin lesu (Diyanti,2012:1).

Page 22: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

2

Di Indonesia, bank syariah pertama didirikan pada tahun 1992. Pada

awal pendiriannya, keberadaan bank syariah ini belum mendapat perhatian

dalam tatanan industri perbankan nasional. Landasan hukumnya hanya

dikategorikan sebagai “bank dengan sistem bagi hasil”, dan belum ada rincian

landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan. Hal ini

tercermin dalam UU No.7 Tahun 1992, dimana pembahasan perbankan

dengan sistem bagi hasil belum diuraikan secara jelas. Baru kemudian pada

18 Juni 2008, DPR mengesahkan Undang- Undang No.21 Tahun 2008

Tentang Perbankan Syariah (Muttaqiena, 2013:2).

Bank syariah dalam operasionalnya meniadakan sistem bunga. Sebagai

gantinya bank syariah menggunakan beberapa sistem yang didasarkan pada

prinsip syariah, antara lain sistem bagi hasil, sistem jual beli, sistem sewa,

sistem gadai dan lain-lainnya. Bank syariah dengan sistem bagi hasil

dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung resiko usaha

dan berbagi hasil usaha antara: pemilik dana (shohibul mal) yang menyimpan

uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana (mudhorib), dan

masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam dana

atau pengelola usaha (Muhammad, 2009:4).

Sistem bagi hasil yang digunakan oleh bank syariah berimplikasi pada

pemerataan hasil dan risiko antara lembaga keuangan dengan debitur. Proses

penilaian dan kekuatan proposal pengajuan pembiayaan sangat berperan

penting dalam kelancaran usaha tersebut, karena jika tidak, alih-alih bisa

mendapatkan bagi hasil, bank dapat dapat mengalami kerugian karena

Page 23: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

3

pokoknya tidak bisa dikembalikan. Alokasi sistem ini cenderung

merefleksikan efisiensi yang lebih besar pada sisi permintaan dan penawaran

(Muntoha, 2010:5).

Bank sangat memperhatikan resiko ini, mengingat sebagian besar bank

melakukan pemberian kredit sebagai bisnis utamanya.Saat ini,sejarah

menunjukkan bahwa resiko kredit merupakan kontributor utama yang

menyebabkan kondisi bank memburuk, karena nilai kerugian yang

ditimbulkannya sangat besar sehingga mengurangi modal bank secara cepat.

Indikator yang menunjukkan kerugian akibat resiko kredit adalah tercermin

dari besarnya Non Performing Financing (NPF). NPF adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh

perbankan syariah. Menurut Dendawijaya (2005:82) pembiayaan bermasalah

adalah pembiayaan-pembiayaan yang kategori kolektabilitasnya masuk dalam

kriteria pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan, dan pembiayaan

macet.

Peningkatan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Financing dapat dilihat dari beberapa indikator yang mempengaruhinya

diantaranya Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS)

dan Inflasi. Peningkatan NPF dipengaruhi dari salah satu instrumen moneter

syariah yaitu Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Menurut Arifin

(2009:198) Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia yang dibuat dalam rangka pengendalian moneter

berdasarkan prinsip syariah dan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi

Page 24: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

4

likuiditas pada bank syariah dengan menggunakan sistem bonus. Pada saat

bonus SBIS menurun, bank syariah akan menggunakan dananya untuk

memberikan pembiayaan produktif dibandingkan untuk menyimpan dalam

SBIS. Dengan meningkatnya alokasi untuk pembiayaan produktif maka akan

meningkatkan resiko pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh bank

syariah itu sendiri (Hermawan,2012:40).

Nilai tukar adalah satuan nilai yang digunakan untuk pertukaran satu

mata uang dengan mata uang lain. Nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan

positif terhadap pelaku usaha ekspor impor di satu negara. Pada saat terjadi

peningkatan nilai tukar (terdepresiasi) maka akan menguntungkan para

eksportir, sebab para eksportir akan mendapatkan keuntungan yang lebih

besar dari selisih peningkatan kurs mata uang domestik terhadap kurs mata

uang asing tersebut (keuntungan jangka pendek). Begitu juga nilai tukar

mengalami penurunan (apresiasi), maka akan mengakibatkan peningkatan

impor, sebab barang-barang yang diimpor harganya menjadi lebih murah.

Jika nilai rupiah meningkat dibandingkan dengan valuta asing dan jika usaha

tersebut dijalankan menggunakan bahan impor, maka akan memukul usaha

nasabah. Sehingga nasabah akan kesulitan dalam mengembalikan

pembiayaan dan akan meningkatkan pembiayaan bermasalah

(Mutamimah,2011:6).

Kondisi perekonomian dapat dijadikan sebagai salah satu faktor

ekstern yang mampu mempengaruhi kredit bermasalah pada perbankan.

Salah satunya indikator variabel makro adalah inflasi.Inflasi adalah suatu

Page 25: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

5

keadaan dimana terjadi kenaikkan harga-harga secara tajam (absolute) yang

berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama

diikuti dengan merosotnya nilai rill (intrinsik) mata uang suatu negara

(Kahalwaty,2000:5).

Pada saat inflasi tinggi maka akan menyebabkan menurunnya

pendapatan rill masyarakat sehingga standar hidup masyarakat juga turun dan

berimbas pada ketidakmampuan masyarakat dalam mengembalikan

pembiayaan kepada bank (Mutamimah,2011:4).

Jika diamati,perkembangan rasio pembiayaan bermasalah atau Non

Performing Financing (NPF) dari tahun ketahun cenderung fluktuatif. Hal ini

dapat dilihat dari beberapa indikator yang mempengaruhinya seperti Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi. Dapat dilihat

pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Komposisi NPF, SBIS, Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi Tahun 2010-2013

Tahun NPF

(%)

SBIS

(Miliyar Rp)

Kurs

(Rupiah)

Inflasi

(%)

2010 3,02 5.408 9.084 6,96

2011 2,52 9.244 8.779 4,79

2012 2,26 4.993 9.380 4,30

2013 2,62 6.699 10.451 8,38

Sumber : Bank Indonesia ( Data Diolah )

Dari tabel diatas terlihat bahwa Perkembangan pembiayaan

bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) cenderung mengalami

fluktuatif pada tahun 2010 sebesar 3,02 % yang kemudian menurun pada

Page 26: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

6

tahun 2011 menjadi 2,52 %. Pada tahun yang sama pergerakan SBIS berbalik

yaitu mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar Rp 5.480 miliyar

kemudian meningkat tajam hingga mencapai Rp 9.244 miliyar. Tetapi pada

tahun berikutnya NPF menurun menjadi 2,26 % dengan SBIS sebesar Rp

4.993 miliyar. Hal serupa terjadi pula pada tahun 2013 bahwa ketika NPF

naik menjadi 2,62 % diikuti dengan meningkat pula SBIS yaitu sebesar Rp

6.699 miliyar. Hal ini dapat terlihat bahwa baik NPF maupun SBIS

cenderung fluktuatif karena adanya pengaruh dari kondisi perekonomian.

Kemudian dilihat dengan pergerakan variabel nilai tukar atau kurs.

Pada tahun 2011 mengalami penurunan baik NPF maupun nilai kurs

yaitu dari 3,02 % menjadi 2,52 % dengan nilai kurs dari Rp 9.084 menjadi Rp

8.779. Kemudian pada tahun 2012 NPF mengalami penurunan menjadi 2,26

% tetapi pada variabel nilai tukar terjadi peningkatan menjadi Rp 9.380 lalu

pada tahun 2013, NPF kembali meningkat menjadi 2,62 % dengan nilai tukar

melonjak di level Rp 10.451. Terjadinya pergerakan yang tidak bersamaan

antara NPF dan nilai tukar mungkin diakibatkan karena adanya pengaruh

positif dan negatif dari perubahan nilai tukar bagi pelaku ekspor dan impor.

Bagi eksportir peningkatan nilai tukar membawa keuntungan bagi usahanya

dan begitupun sebaliknya bagi importer penurunan nilai tukar akan

menambah pendapatannya.

Jika dilihat bersamaan dengan variabel inflasi maka dapat dilihat

bahwa pada tahun 2010 nilai NPF sebesar 3,02 % kemudian menurun

menjadi 2,52 % bersamaan dengan itu tingkat inflasi sebesar 6,96 %

kemudian menurun menjadi 4,79 %. Tetapi pada tahun 2012, NPF

mengalami penurunan menjadi 2,26 % begitu pula tingkat inflasi yang

Page 27: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

7

mengalami penurunan menjadi 4,30 %. Kemudian di tahun 2013 terjadi

peningkatan NPF dan tingkat inflasi. Dimana NPF meningkat menjadi 2,62

% dan inflasi meningkat tajam menjadi 8,38 %. Jika dilihat dari pergerakan

NPF cenderung dibawah 5 % atau masih batas normal dan perbankan syariah

masih mampu untuk mengatasinya. Hal ini tentu sangat berpengaruh kepada

bank syariah itu sendiri karena bank merupakan suatu lembaga kepercayaan

masyarakat, sehingga menjadi kewajiban bagi bank untuk tetap menjaga

kepercayaan masyarakat dari tingkat kesehatan bank tersebut guna untuk

meminimalisir kredit atau pembiayaan bermasalah.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) setiap tahunnya cenderung

mengalami fluktuasi dan nilai Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) yang

paling besar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 9.244 miliyar. Hal ini

didasari oleh adanya kebijakan pemerintah yang baru dalam bidang moneter

yaitu kebijakan BI Rate atau suku bunga yang mencerminkan sikap dari

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia untuk mengontrol

kestabilan nilai rupiah. Pada tahun 2012 nilai SBIS menurun drastis menjadi

Rp 4.993 miliyar. Pada tahun yang sama justru terjadi penurunan nilai

pembiayaan bermasalah pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,26 % dari tahun 2011

sebesar 2,52 %. Tetapi pada tahun 2013 SBIS meningkat hingga mencapai Rp

6.699 miliyar.Perkembangan SBIS yang fluktuatif ini sesuai dengan kondisi

perekonomian di Indonesia.

Perkembangan nilai tukar dari tahun 2010 sebesar Rp 9.084 kemudian

mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp 8.779.Pada rasio

NPF mengalami penurunan dari 3,02 % menjadi 2,52 %. Kemudian pada

Page 28: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

8

tahun 2012 nilai tukar kembali meningkat menjadi Rp 9.380 dengan rasio NPF

sebesar 2,26 % dan pada 2013 nilai tukar terus menerus mengalami

peningkatan hingga mencapai level Rp 10.451 dengan rasio NPF yang

meningkat pula menjadi 2,62 %. Peningkatan nilai tukar ini terjadi karena

memburuknya kinerja neraca pembayaran serta kenaikan harga minyak

mentah dunia yang mampu membuat terjadinya peningkatan nilai tukar

sebagai konsekuensi negara pengimpor minyak dari kenaikan harga barang

impor.

Perkembangan Inflasi dapat terlihat pada tahun 2010 sebesar 6,96 %

dan pada tahun 2011 menurun menjadi 4,79 %. Hal ini juga terlihat pada

menurunya rasio NPF yaitu 3,02 % pada tahun 2010 menjadi 2,52 % pada

tahun 2011 kemudian menurun kembali pada tahun 2012 menjadi 2,26 % dan

pada tahun yang sama inflasi juga mengalami penurunan di angka 4,30 %.

Pada tahun 2013 inflasi kembali meningkat tajam menjadi 8,38 % dengan

diikuti oleh meningkatnya rasio NPF menjadi 2,62 %.Peningkatan inflasi

terjadi karena adanya kenaikkan BBM serta kenaikkan harga bahan makanan.

Dengan demikian, penelitian ini penting untuk dilakukan karena

belum banyak penelitian yang mencoba melakukan penelitian mengenai

penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah.

Berdasarkan latar belakang tersebutlah, penulis melakukan penelitian dengan

judul “ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA

SYARIAH (SBIS), NILAI TUKAR (KURS) DAN INFLASI

TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA PERIODE JULI 2010-DESEMBER 2013”.

Page 29: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

9

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan.Perumusan

masalah pada dasarnya adalah merumuskan pertanyaan yang jawabannya akan

dicari melalui penelitian berdasarkan seputar keadaan Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-

Desember 2013.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara

parsial terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia

Periode Juli 2010 - Desember 2013?

2. Bagaimanakah pengaruh Nilai Tukar (KURS) secara parsial terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010

- Desember 2013?

3. Bagaimanakah pengaruh Inflasi secara parsial terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010 - Desember

2013?

4. Bagaimanakah pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai

Tukar (KURS) dan Inflasi secara simultan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010 - Desember

2013?

Page 30: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) secara parsial terhadap Pembiayaan Bermasalah

Perbankan Syariah di Indonesia periode Juli 2010 - Desember 2013.

b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Nilai Tukar (KURS) secara

parsial terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di

Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013.

c. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Inflasi secara parsial terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia periode Juli

2010 - Desember 2013.

d. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi secara simultan

terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia

periode Juli 2010 - Desember 2013.

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang

baik bagi mahasiswa, praktisi, perguruan tinggi, dan pemerintah.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan wawasan atau

pengetahuan mengenai pola hubungan Sertifikat Bank Indonesia

Page 31: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

11

Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi terhadap Pembiayaan

Bermasalah Periode Juli 2010 - Desember 2013. Serta memperoleh

kesempatan menerapkan pengetahuan teoritis yang di dapat selama di

perkuliahan dalam berbagai bidang dunia kerja dan di kehidupan

sehari-hari.

b. Bagi Praktisi Lembaga Keuangan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

kepada masyarakat khususnya para praktisi lembaga pemberdayaan

umat serta praktisi lembaga - lembaga keuangan khususnya perbankan

syariah atau pihak terkait didalamnya mengenai peranan serta

kebijakan - kebijakan yang dapat dikembangkan di dunia usaha.

c. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini dapat menjadi referensi, bahan pembanding

penelitian lain dan memberikan sumbangan pemikiran untuk

konsentrasi Ekonomi Islam Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

d. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan pemerintah

untuk menentukan kebijakan mengenai Perbankan Syariah yang dapat

meningkatkan perekonomian nasional.

Page 32: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Definisi Bank Syariah

Menurut Zainul Arifin (2009:2) “istilah bank berasal dari

bahasa Prancis yaitu banque dan dari bahasa Italia banco, yang berarti

peti/lemari atau bangku. Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua

fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank konvensional. Kata peti atau

lemari yang merupakan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-

benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan

sebagainya. Jadi kesimpulannya, bank adalah menyediakan tempat

untuk menitipkan uang dengan aman (safe keeping function)”.

Definisi bank menurut Rodoni (2006:21) adalah suatu badan

usaha yang tugas utamanya sebagai perantara (financial intermediary)

untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang

ditentukan.

Definisi bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya,

baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran

dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip

syariah. (Rodoni dan Hamid, 2008:14)

Bank Islam atau bank syariah menurut M. Syafi’i Antonio

(2002:13) adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

Page 33: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

13

bunga. Bank syariah atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah

lembaga keuangan/perbankan uang operasional dan produknya

dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW.

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.21 tahun 2000

tentang Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan Perbankan Syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan

Unit Usaha Syariah, yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta

cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Adapun menurut Karim (2009:7) mengemukakan bahwa bank

syariah merupakan bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu

peraturan dan hukum yang berisi perintah dan larangan yang

dibebankan oleh Allah SWT kepada manusia.

b. Tujuan Bank Syariah

Sudarsono (2008:43) bank syariah memiliki beberapa tujuan

diantaranya sebagai berikut :

1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara

Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan,

agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan),

dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga

telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi

masyarakat.

Page 34: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

14

2) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak

yang membutuhkan dana.

3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju

terciptanya kemandirian usaha.

4) Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah didalam mengentaskan

kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah seperti : program

pembinaan pengusaha produsen, program pembinaan pedagang

perantara, program pembinaan konsumen, program pembinaan

konsumen, program pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

5) Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter, dengan melalui

aktivitas perbankan syariah akan mampu menghindari pemanasan

ekonomi yang diakibatkan oleh adanya inflasi, menghindari

persaingan usaha yang tidak sehat antara lembaga lembaga

keuangan. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam

terhadap bank non-syariah.

Page 35: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

15

c. Prinsip Bank Syariah

Bank syariah memiliki beberapa prinsip yang berbeda dengan

bank konvensional, yaitu sebagai berikut (Sudarsono, 2007:44) :

1) Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak

kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan tawar-menawar dalam

batas wajar.

2) Penggunaan persentase dalam hal berkewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat

pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.

3) Didalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

ditetapkan dimuka.

4) Penyerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh

penyimpan dianggap sebagai titipan (Al Wadiah) sedangkan bagi

bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan

dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank.

d. Fungsi dan Peranan Bank Syariah

Sudarsono (2008:43) fungsi dan peranan bank syariah yang

tercantum dalam pembukuan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh

AAOIFI (Accounting and Auditing Organizing for Islamic Financial

Institution), yaitu sebagai berikut :

1) Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

Page 36: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

16

2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

3) Penyedia jasa keuangan dan lalu-lintas pembayaran, bank syariah

dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana mestinya.

4) Pelaksaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk

mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,

mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya.

e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berikut ini beberapa perbedaan antara bank syariah dengan

bank konvensional seperti ditunjukkan pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No. Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1. Bunga Berbasis revenue/profit loss

sharing (bagi hasil)

Berbasis Bunga

2. Risiko Risk sharing Anti Risk

3. Operasional Beroperasi dengan

menggunakan sektor riil

Beroperasi dengan

pendekatan sektor-

sektor keuangan, tidak

terkait langsung dengan

sektor riil.

Page 37: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

17

4. Produk Multi produk (jual beli, bagi

hasil, jasa)

Produk tunggal (kredit)

5. Pendapatan Pendapatan yang diterima

deposan terkait langsung

dengan pendapatan yang

diperoleh bank dari

pembiayaan

Pendapatan yang

diterima deposan tidak

terkait dengan

pendapatan yang

diperoleh bank dari

kredit

6. Tidak mengenal negative

spread

Mengenal negative

spread

7. Dasar hokum Al-Qur’an, Sunnah, Fatwa

ulama, Bank Indonesia dan

Pemerintah

Bank Indonesia dan

Pemerintah

8. Falsafah Tidak berdasarkan bunga

(riba), spekulasi (maisir) dan

ketidak jelasan (gharar)

Berdasarkan atas bunga

(riba)

9. Operasional Dana masyarakat (Dana

Pihak Ketiga/DPK)

berupa titipan (wa’diah)

dan investasi

(mudharabah) yang baru

akan mendapatkan hasil

jika “diusahakan” terlebih

Dana Masyarakat

(Dana Pihak

Ketiga/DPK) berupa

titipan simpanan

yang harus dibayar

bunganya pada saat

jatuh tempo

Page 38: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

18

dahulu

Penyaluran dana

(financing) pada usaha

yang halal dan

menguntungkan

Penyaluran dana

pada sektor yang

menguntungkan dan

aspek halal tidak

menjadi prioritas

utama

10. Aspek social Dinyatakan secara eksplisit

dan tegas yang tertuang

dalam misi dan visi

Tidak diketahui secara

tegas

11. Organisasi Memiliki Dewan Pengawas

Syariah (DPS)

Tidak memiliki Dewan

Pengawas Syariah

(DPS)

12. Uang Uang bukan komoditi, tetapi

hanya alat pembayaran

Uang adalah komoditi

selain sebagai alat

pembayaran

Sumber : (Rodoni dan Hamid, 2008:15)

2. Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF)

a. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor. 9/24/DPbs

tahun 2007 tentang system penilaian kesehatan bank berdasarkan

prinsip syariah, Non Performing Financing adalah “Pembiayaan yang

terjadi ketika pihak debitur (mudharib) karena berbagai sebab, tidak

Page 39: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

19

dapat memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana pembiayaan

(pinjaman).

Menurut Wiraatmadja (dalam Mukromah, 2012:18)

pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tidak dapat atau

berpotensi untuk tidak mampu mengembalikan pembiayaan

berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui dan ditetapkan bersama

secara tiba-tiba tanpa menunjukan tanda-tanda terlebih dahulu.

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh Bank Syariah. (Ihsan 2010:22). Menurut Rahmawulan

(2008:24) suatu kredit dinyatakan bermasalah jika bank benar-benar

tidak mampu menghaapi resiko yang ditimbulkan oleh kredit tersebut.

Resiko kredit didefinisikan sebagai resiko kerugian sehubungan

dengan pihak peminjam (counterparty) tidak dapat dan tidak mau

memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang

dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.

Pembiayaan menurut kualitasnya pada hakikatnya didasarkan

atas risiko kemungkinan terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah

pembiayaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya untuk

membayar bagi hasil, serta melunasi pembiayaannya. Jadi unsur utama

dalam menetukan kualitas tersebut adalah waktu pembayaran bagi

hasil, pembayaran angsuran maupun pelunasan pokok pembiayaan dan

diperinci atas:

Page 40: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

20

No Kualitas

Pembiayaan

Kriteria

1 Pembiayaan Lancar a. Pembayaran angsuran pokok

dan/atau bagi hasil tepat waktu

b. Memiliki rekening yang aktif; atau

c. Bagian dari pembiayaan yang

dijamin dengan agunan tunai (cash

colateral).

2 Perhatian Khusus a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil yang belum

melampui Sembilan puluh hari: atau

b. Kadang-kadang terjadi cerukan; atau

c. Mutasi rekening relative aktif; atau

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap

kontrak yang diperjanjikan; atau

e. Didukung oleh pinjaman baru

3 Kurang Lancar a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Sering terjadi cerukan; atau

c. Frekuensi mutasi rekeningrelatif

rendah

d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak

yang diperjanjikanlebih dari

Page 41: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

21

Sembilan puluh hari;atau

e. Terdapat indikasi masalah keuangan

yang dihadapi debitur; atau

f. Dokumentasi pinjaman yang lemah

4 Diragukan a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Terdapat cerukan yang bersifat

permanen; atau

c. Terdapat wanprestasi lebih dari 180

hari atau

d. Dokumentasi hukum yang lemah

baik untuk perjanjian pembiayaan

maupun pengikatan jaminan.

5 Macet a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Kerugian operasional ditutup dengan

pinjaman baru; atau

c. Dari segi hukummaupun kondisi

pasar, jaminan tidak dapat dicairkan

pada nilai wajar

Sumber : Rivai dan Veithzal, 2008

Page 42: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

22

b. Perhitungan Non Performing Financing (NPF)

Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah

maksimal 5%, jika melebihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat

kesehatan bank yang bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor

yang diperoleh. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%, skor nilai

NPF ditentukan sebagai berikut :

Lebih dari 8%, skor nilai = 0

Antara 5% - 8%, skor nilai = 80

Antara 3% - 5%, skor nilai = 90

Kurang dari 3%, skor nilai = 100

Bila resiko pembiayaan meningkat, margin/bunga

kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam

sektor perbankan tidak mengenal instrumen bunga, sistem keuangan

Islam menerapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian, bukan

kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di

muka.

1) Non Performing Financing (Penyedia Dana Bermasalah) Gross

NPF Gross adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan

yang diberikan dengan tingkat kolektabilitas 3 sampai dengan 5

dibandingkan dengan total pembiayaan yang diberikan oleh

bank. Terdapat 5 kategori tingkat kolektabilitas pembiayaan

yaitu: lancar (currrent), dalam perhatian khusus (special

Page 43: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

23

mention), kurang lancar (sub-standar), diragukan (doubtful), dan

macet (loss). Berikut ini adalah rumusnya:

Penyediaan Dana Bermasalah

NPF Gross =

Total Penyediaan Dana

Keterangan :

a. Penyediaan/penyaluran dana berupa piutang dan ijarah.

b. Pembiayaan merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

pihak ketiga (tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain).

c. Penyediaan dana bermasalah adalah penyediaan dana denga

kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

d. Penyediaan dana bermasalah dihitung secara gross tidak

dikurangi PPAP.

e. Angka dihitung perposisi (tidak disetahunkan).

2) Non Performing Financing (Penyaluran Dana Bermasalah) Net

Penyaluran Dana Bermasalah – PPAP

NPF Net =

Total Penyediaan Dana

Keterangan:

PPAP adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai

ketentuan tentang PPAP yang berlaku bagi bank syariah.

c. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah adalah sebagai

berikut (www.shariaeconomic.com) :

Page 44: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

24

1) Faktor internal

a. Kelemahan Bank dalam analisis pembiayaan

Analisis pembiayaan tidak berdasarkan data akurat atau

kualitas data

Rendah Informasi, pembiayaan tidak lengkap atau kuantitas

data rendah

Analisis tidak cermat

Kurangnya akuntabilitas putusan pembiayaan

b. Kelemahan Bank dalam dokumen pembiayaan

Data mengenai pembiayaan nasabah tidak didokumentasi

dengan baik

Pengawasan atas fisik dokumen tidak dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan

c. Kelemahan Bank dalam supervisi Pembiayaan

Kurang pengawasan dan pemantauan atas performance

nasabah secara kontinyu dan teratur

Terbatasnya data dan informasi yang berkaitan dengan

penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan

Tindakan perbaikan tidak diterapkan secara dini dan tepat

waktu

Jumlah nasabah terlalu banyak

Nasabah terpencar

Konsentrasi portofolio pembiayaan yang berlebihan

Page 45: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

25

d. Kecerobohan petugas Bank

Bank terlalu bernafsu memperoleh laba

Bank terlalu kompromi

Bank tidak mempunyai kebijakan pembiayaan yang sehat

Bank tidak mampu menyaring risiko bisnis

Pengambilan keputusan yang tidak tepat waktu

Terus memberikan pembiayaan pada bisnis yang siklusnya

menurun

Menetapkan standar risiko yang terlalu rendah

e. Kelemahan bidang agunan

Jaminan tidak dipantau dan diawasi secara baik

Terlalu collateral oriented

Pengikatan agunan lemah

f. Kelemahan kebijakan pembiayaan

Prosedur terlalu berbelit, hingga putusan pembiayaan tidak

tepat waktu

Tidak ada prosedur baku/standar

Tak ada funish dan Reward bagi petugas

g. Kelemahan sumber daya manusia

Terbatasnya tenaga ahli di bidang penyelematan dan

penyelesaian pembiayaan

Pendidikan dan pengalaman pejabat pembiayaan sangat

terbatas

Page 46: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

26

Kurangnya tenaga ahli hukum untuk mendukung

pelaksanaan penyelesaian dan penyelamatan pembiayaan

Terbatasnya tenaga ahli untuk recovery pembiayaan yang

potensi

2) Faktor internal nasabah

a) Kelemahan Karakter nasabah

Nasabah tidak mau atau memang beritikad tidak baik

Nasabah menghilang

b) Kecerobohan nasabah

Penyimpangan penggunaan pembiayaan

Perusahaan dikelola oleh keluarga yang tidak professional

c) Kelemahan kemampuan nasabah

Tidak mampu mengembalikan pembiayaan karena

terganggunya kelancaran usaha

Kemampuan manajemen yang kurang

Pengetahuan terbatas atau kurang memadai

Pengalaman terbatas atau kurang memadai

d) Musibah yang dialami nasabah

Ada berbagai musibah yanbisa saja dialami nasabah dan

berdapmpak pada terjadinya pembiayaan macet diantaranya

:Musibah penipuan, Musibah kecelakaan, Musibah tindak

pidana, Musibah rumah tangga ,Musibah penyakit,Musibah

kematian.

Page 47: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

27

3) Faktor eksternal

a) Globalisasi ekonomi yang berakibat negatif

b) Perubahan kurs mata uang;

c) Faktor alam yang berakibat negatif

d) Inflasi dalam negeri

3. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

a. Pengertian SBIS

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka

pendek.SBIS merupakan piranti moneter yang sesuai prinsip pada

Bank Syariahyang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian

moneter. Bank Indonesia menerbitkan instrumen moneter berdasarkan

prinsip Syariah yang dinamakan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) dan dapat dimanfaatkan oleh Bank Syariah untuk mengatasi

bila terjadi kelebihan pada tingkat likuiditas (Arifin,2009: 198).

Pengelolaan likuiditas merupakan suatu fungsi terpenting yang

dilaksanakan oleh lembaga perbankan. Untuk terlaksananya fungsi

pengelolaan likuiditas secara efisien dan menguntungkan diperlukan

adanya instrumen dan pasar keuangan; baik yang bersifat jangka

pendek maupun jangka panjang, untuk keperluan yang sangat

mendasar yaitu penempatan dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek

untuk perbankan yang berdasarkan prinsip syariah di Indonesia telah

tersedia instrument Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA)

Page 48: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

28

dan aturan-aturan tentang Pasar Keuangan Antarbank dengan Prinsip

Syariah (PUAS), serta Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Dalam keadaan yang sangat mendesak instrumen tersebut

bermanfaat untuk mengatasi kesulitan likuiditas bank syariah jangka

pendek karena arus dana yang masuk ke bank tersebut lebih kecil

dibanding arus dana yang keluar pada saat kliring. Bank Indonesia

telah mengeluarkan ketentuan tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka

Pendek bagi Bank Syariah (FPJPS). FPJPS ini dimaksudkan untuk

menjalankan fungsi BI sebagai “lender of last resort” jika alternatif

pembiayaan lain tidak dapat diperoleh bank syariah untuk

mempertahankan likuiditasnya. SBIS mempunyai fungsi untuk

membantu bank syariah di Indonesia yang kelebihan likuiditas, untuk

menyimpan dana “menganggurnya” di tempat yang aman dan

menguntungkan. Untuk mendukung kegiatan usaha perbankan yang

terkait dengan SBIS. Dewan Syariah Nasional (DSN) telah

menerbitkan Fatwa No. 36/DSNMUI/ X/2002 tentang Sertifikat

Wadi‟ah Bank Indonesia; sebelum tahun 2008 SBIS dikenal dengan

nama SWBI atau Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang mengatur hal

– hal sebagai berikut: Adrian Sutedi dalam (Sahria,2010:28) :

1) Bank Indonesia selaku bank sentral boleh menerbitkan instrument

moneter berdasarkan prinsip Syariah yang dinamakan SWBI.

2) Akad yang digunakan untuk SWBI adalah akad wadi’ah

sebagaimana yang diatur Fatwa DSN No.02/DSN-MUI/IV/2000

tentang tabungan.

Page 49: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

29

3) SWBI tidak boleh ada imbalan yang di syaratkan, kecuali dalam

bentuk pemberian („athaya) yang bersifat sukarela dari pihak Bank

Indonesia.

4) SWBI boleh diperjualbelikan.Bank Indonesia dapat memberikan

bonus atas titipan dana yang diperhitungkan jika pada saat jatuh

tempo. Jumlah dana yang dapat dititipkan ke Bank Indonesia

sekurang-kurangnya Rp 500.000.00,00. Pada titipan dana tersebut

hanya dapat dilakukan dalam kelipatan Rp50.000.000,00. Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI) diatur dalam PBI No. 2/9/2000

tanggal 23 Februari 2000, PBI No. 6/7/PBI/2004 tanggal 16

Februari 2004 tentang Perubahan Atas PBI No. 2/9/2000 tentang

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (Wirdyaningsih (2005) dalam

Yuni (2011)). Selain itu juga terdapat fatwa yang menguatkan

SWBI, yaitu fatwa DSN No. 36/DSN-MUI/X/2002 yang

dikeluarkan tanggal 23Oktober 2002 Masehi atau tanggal 16

Sya’ban 1423 Hijriah.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/2000, yang

dimaksud dengan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia adalah sertifikat

yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana

berjangka pendek dengan prinsip wadiah (Pasal 1 Ayat 4).

Sedangkan, yang dimaksud dengan wadiah di sini adalah perjanjian

penitipan dana antara pemilik dana dengan pihak penerima titipan

Page 50: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

30

yang dipercaya untuk menjaga dana tersebut (Pasal 1 Ayat 3). SWBI

memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

a. merupakan tanda bukti penitipan dana berjangka pendek.

b. diterbitkan oleh Bank Indonesia.

c. merupakan instrumen kebijakan moneter dan sarana penitipan dana

sementara.

d. ada bonus atas transaksi penitipan dana.

Pada tanggal 31 Maret 2008 dikeluarkanlah peraturan Bank

Indonesia No. 10/ 11/ PBI/ 2008 tentang perubahan nama SWBI

menjadi SBIS dengan adanya perubahan nama tersebut akad yang

digunakan dalam transaksi SWBI menjadi lebih luas tidak hanya

berakad wadiah melainkan dapat dilakukan dengan akad

Mudarabah, Musyarakah, Wakalah, Qardh dan Jualah sehingga

bonus yang diberikan dapat mendekati bonus yang diberikan SBI

dengan skim bunga. SBIS merupakan instrumen kebijakan moneter

yang bertujuan untuk mengatasi kelebihan likuiditas pada bank

yang beroperasi dengan prinsip syariah yang diatur oleh Bank

Indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Negara. Peraturan Bank

Indonesia No.10/11/PBItanggal 31 Maret 2008, SBIS adalah surat

berharga berdasarkan prinsip Syariah berjangka waktu pendek

dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

denganmenggunakan akad Mudahrabah (Muqaradhah dan

Qiradh), Musyarakah, Ju’alah, Wadiah, Qordh, dan Wakalah.

Page 51: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

31

Bank Indonesia dalam operasi moneternya melalui

penerbitan SBIS mengumumkan target penyerapan likuiditas

kepada bank-bank syariah sebagai upaya pengendalian moneter

dan menjanjikan imbalan tertentu bagi yang turut berpartisipasi

dalam pelaksanaannya. Ketentuan mengenai imbalan SBIS adalah

dengan cara Bank Indonesia menetapkan dan memberikan imbalan

atas SBIS yang diterbitkan kemudian Bank Indonesia membayar

imbalan pada saat jatuh waktu SBIS.

Ketentuan Hukum SBIS adalah sebagai berikut:

1) Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) sebagai instrument

pengendalian moneter boleh diterbitkan untuk memenuhi

kebutuhan operasi pasar terbuka (OPT).

2) Bank Indonesia memberikan imbalan kepada pemegang SBIS

sesuai dengan akad yang dipergunakan.

3) Bank Indonesia wajib mengembalikan dana SBIS kepada

pemegangnya pada saat jatuh tempo.

4) Bank Syariah boleh memiliki SBIS untuk memanfaatkan

dananya yang belum dapat disalurkan ke sektor riil.

b. Hubungan SBIS dengan Pembiayaan Bermasalah

Pendekatan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui

saluran kredit didasarkan pada asumsi bahwa tidak semua simpanan

masyarakat dalam bentuk uang (M1 dan M2) disalurkan oleh perbankan

ke masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam instrumen dan pasar

Page 52: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

32

keuangan syariah terdapat penempatan dan pemenuhan kebutuhan

jangka pendek untuk perbankan yang berdasarkan prinsip syariah di

Indonesia dengan tersedianya instrument moneter syariah yaitu

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata

uang rupiah. SBIS merupakan salah satu instrumen pasar uang yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah dengan

tujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas didalam sistem perbankan

syariah, sebagaimana bank konvensional yang menetapkan

cadangannya pada SBI, dengan harapan memperoleh penghasilan

tambahan.

Jika dilihat dari sisi internal bank syariah, turunnya SBIS akan

berakibat pada meningkatnya pembiayaan bermasalah pada bank

syariah sebab dana yang tidak disimpan dalam SBIS akan digunakan

untuk memberikan pembiayaan produktif sehingga akan berdampak

kepada resiko pembiayaan yang harus ditanggung oleh bank syariah itu

sendiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harry Andra (2010)

bahwa SBIS berpengaruh negatif signifikan terhadap Pembiayaan

bermasalah.Hal ini bermakna bahwa ketika bonus SBIS tinggi,bank

syariah lebih tertarik mengalokasikan sebagian dananya untuk membeli

SBIS dibandingkan untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat

Page 53: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

33

sehingga berdampak pada turunnya rasio pembiayaan bermasalah pada

bank syariah.

4. Nilai Tukar

a. Pengertian Nilai Tukar

Menurut Sadono Sukirno (2004:397) kurs adalah perbandingan

nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.

Menurut Kuncoro (2008:42) kurs rupiah adalah nilai tukar

sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US$ (US dollar).

Nilai tukar tersebut ditentukan oleh kekuatan dan penawaran pasar

atau istilah lainnya adalah mekanisme pasar.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004:604) nilai tukar

valuta asing adalah harga satuan mata uang dalam satuan mata uang

lain. Nilai tukar valuta asing ditentukan dalam pasar valuta asing

yaitu pasar tempat berbagai mata uang yang berbeda diperdagangkan.

Menurut Miskhin (2008:116) Kurs adalah asset domestic

(deposito bank, Obligasi, saham, dan lain-lain yang didenominasikan

dalam mata uang domestic) dinyatakan dalam asset luat negeri (asset

serupa dengan didenominasi dalam mata uang asing).

b. Penentuan Nilai Tukar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai

tukar, yaitu (Karim, 2008:88) :

Page 54: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

34

1) Faktor Fudamental

Faktor yang berkaitan dengan indicator ekonomi seperti

inflasi, suku bunga, perbedaan relative pendapatan antar-negara,

ekspetasi pasar, dan intervensi Bank Sentral

2) Faktor Teknis

Faktor yang berkaitan dengan kondisi penawaran dan

permintaan devisa pada saat tertentu. Apabila ada kelebihan

permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan

naik dan sebaliknya.

3) Sentiment Pasar

Sentiment pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau

berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong

harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek.

Apabila rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar

akan kembali normal.

c. Sistem Kurs Mata Uang

Ada beberapa sistem kurs mata uang yang berlaku di

perekonomian internasional, yaitu (Karim, 2002:88) :

1) Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan

atau tanpa upaya stabilisasi oleh toritas moneter. Di dalam kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu :

Page 55: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

35

1) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah.

2) Mengambang terkendali (Managed or dirty floating exchange

rate) dimana toritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan

kurs pada tingkat tertentu.

2) Sistem Kurs Terhambat (Peged Exchange Rate)

Suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu

mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang

merupakan mata uang negara partner dagang yang utama

“menambatkan” ke suatu mata uang. Ini berarti nilai mata uang

tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

3) Sistem Kurs Terhambat Merangkat (Crawling Pegs)

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit

perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodic dengan tujuan

untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu.

Keuntungan dari sistem ini adalah suatu Negara dapat mengatur

penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama

dibandingkan sistem kurs terlambat. Hal ini dapat menghindari

jika perekonomian akibat revaluasi atau revaluasi yang tajam.

4) Sistem Sekeranjang Mata Uang (Basket Of Currencies)

Banyak negara terutama negara berkembang yang

meneapkan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata

Page 56: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

36

uang. Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan stabilitas

mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar

dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang

dimasukkanke dalam “keranjang” umumnya ditentukan oleh

perannya dalam membiayai perdagangan tertentu. Mata uang yang

berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya

terhadap negara tersebut.

5) Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama

uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual

atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut.

Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas

yang sangat sempit.

d. Nilai Tukar dalam Islam

Ada dua golongan nilai tukar dalam islam, yaitu :

1) Natural (Alamiah)

Natural disebabkan oleh dua hal, yaitu :

a) Fluktuasi nilai tukar akibat terjadinya berbagai perubahan pada

permintaan agregatif (AD)

b) Fluktuasi nilai tukar akibat berbagai perubahan yang terjadi

pada penawaran agregatif (AS)

2) Humam Error (Faktor Kesalahan Manusia)

Humam error disebabkan oleh tiga hal berikut :

Page 57: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

37

a) Korupsi dan kebobrokan administrasi (corruption and bad

administration).

b) Penetapan pajak penjualan yang sangat tinggi terhadap barang

dan jasa (excessive tax)

c) Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan secara

berlebih (excessive seignorage). (Karim, 2002:89-100).

e. Hubungan Nilai Tukar dengan Pembiayaan Bermasalah

Menurut Kuncoro (2008:42) kurs rupiah adalah nilai tukar

sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US$ (US dollar).

Nilai tukar tersebut ditentukan oleh kekuatan dan penawaran pasar

atau istilah lainnya adalah mekanisme pasar.

Tingkat nilai tukar mata uang domestik sangat terkait dengan

kredit bermasalah, mengingat bahwa depresiasi mata uang domestik

dapat menyebabkan meningkatnya pembiayaan impor yang dapat

meningkatkan biaya produksi. Dengan demikian, tingkat nilai tukar

merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap usaha debitur

sehingga harus dikendalikan untuk menghindari terjadinya fluktuasi

dalam kredit bermasalah.

Hubungan nilai tukar dengan pembiayaan bermasalah dapat

dilihat dari kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Jika

nilai rupiah meningkat dibandingkan dengan valuta asing maka akan

memukul usaha nasabah yang menggunakan bahan impor sehingga

Page 58: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

38

mempersulit mereka untuk mengembalikan pembiayaan yang telah

diberikan oleh bank dan mendongkrak nilai NPF perbankan syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Zakiah Dwi Poetry (2011)

diperoleh hasil bahwa Nilai tukar atau kurs berpengaruh negative

signifikan dimana ketika terjadi kenaikan tingkat nilai tukar

rupiah(terdepresiasi) terhadap dolar menjadikan produk dalam negeri

menjadi lebih kompetitif karena harga barang dan jasa dalam negeri

menjadi lebih rendah daripada harga barang pada negara lain. Harga

barang dan jasa dalam negeri yang relatif rendah akan meningkatkan

permintaan luar negeri akan barang dan jasa dalam negeri. Penjualan

dalam negeri akan meningkat dan kondisi keuangan masyarakatpun

membaik. Dengan demikian, kenaikan nilai tukar akan membantu

nasabah pada perbankan konvensional dan nasabah perbankan syariah

dalam mengembalikan kredit atau pembiayaannya.

5. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara

umum dari barang/komoditas dan jasa selama satu periode waktu

tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena

terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu

komoditas. Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan

yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit

penghitung moneter) terhadap barang/komoditas dan jasa. Sebaliknya

Page 59: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

39

jika yang terjadi adalah penurunan nilai unit penghitung moneter

terhadap barang/komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deflasi

(deflation).

Menurut Case dan Fair (2004:58) inflasi adalah kenaikan

tingkat harga keseluruhan. Itu terjadi ketika harga naik secara

serempak. Inflasi dapat diukur dengan melihat sejumlah besar barang

dan jasa dan menghitung kenaikan harga rata-rata selama beberapa

periode tertentu.

Menurut Boediono (1987:161) inflasi adalah kecendrungan

dari harga-harga untuk menaikkan secara umum dan terus-menerus

dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas

kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga

barang-barang lain

Inflasi diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu

tingkat perubahan dan tingkat harga secara umum. Persamaannya

adalah:

Umumnya, otoritas yang bertanggung jawab dalam mencatat

statistik perekonomian suatu Negara menggunakan consumer price

index dan producer price index sebagai pengukur tingkat inflasi

(Karim,2010:136).

Tingkat harga t– tingkat harga t-1

Tingkat harga t-1

x 100 = Rate of Inflation

Page 60: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

40

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang

dapat disebabkan oleh berbagai factor antara lain : konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihanya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat

adanya ketidaklancaran distribusi barang (www.wikipedia.com)

b. Macam-Macam Inflasi

1) Berdasarkan Tingkat/Laju Inflasi

Menurut Paul A. Samuelson, seperti sebuah penyakit

macam inflasi berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat

digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a) Moderate inflation, disebut juga “inflasi satu digit”, adalah

inflasi dengan karakteristik terjadinya kenaikan harga secara

lambat. Pada umumnya, pada tingkat inflasi ini, orang masih

mau memegang uang tunai dan menyimpan kekayaannya

dalam bentuk uang daripada dalam bentuk aset riil.

b) Galloping inflation, yaitu inflasi yang terjadi pada tingkatan

20% sampai 200% per tahun. Pada tingkatan inflasi ini, orang

hanya mau memegang uang seperlunya, dan cenderung

menyimpan kekayaan dalam bentuk aset-aset riil. Pasar uang

akan mengalami penyusutan dan dana dialokasikan melalui

cara-cara selain yang berorientasi pada tingkat bunga. Orang

hanya bersedia memberikan pinjaman dengan tingkat bunga

Page 61: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

41

yang sangat tinggi. Inflasi jenis ini mengakibatkan terjadinya

gangguan serius pada perekonomian karena masyarakat

cenderung menyalurkan dananya untuk berinvestasi di luar

negeri daripada di dalam negeri (capital outflow).

c) Hyper inflation, yaitu inflasi dengan tingkat sangat tinggi,

berkisar antara jutaan persen per tahun. Jika banyak

pemerintahan masih sanggup bertahan menghadapi galloping

inflation, maka tidak ada yang dapat bertahan menghadapi

inflasi jenis ini. Contohnya adalah Weimar Republic di Jerman

pada tahun 1920-an.

2) Berdasarkan Sumber atau Penyebab Inflasi

Inflasi berdasarkan sumber atau penyebab inflasi,

inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Natural Inflation dan Human Error Inflation. Sesuai dengan

namanya natural Infaltion adalah inflasi yang terjadi karena

sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai

kekuasaan dalam mencegahnya. Human error Inflation adalah

inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh manusia sendiri.

b) Actual /anticipated /expected inflation dan unanticipated

/unexpected inflation. Pada expected inflation tingkat suku

bunga pinjaman riil akan sama dengan suku bunga pinjaman

nominal dikurangi inflasi. Sedangkan pada unexpected

Page 62: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

42

inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau

tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.

c) Demand pull inflation, inflasi ini biasanya terjadi pada masa

perekonomian sedang berkembang pesat. Kesempatan kerja

yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan tinggi, dan

selanjutnya daya beli masyarakat bisa tinggi. Daya beli tinggi

mendorong permintaan melebihi total produk yang tersedia.

Permintaan aggregate meningkat lebih cepat dibandingkan

dengan potensi produktif perekonomian, akibatnya timbul

inflasi. Hal ini dapat ditunjukkan oleh grafik berikut:

Gambar 2.1

Demand Pull Inflation

P AS

P2

P1

AD2

AD1

0 Q1 Q2 Q

Kondisi ini mendatangkan uang yang lebih di dalam negeri,

sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat naik AD

,

atau pada grafik dilukiskan sebagai kurva AD yang bergeser

ke kanan, mengakibatkan naiknya tingkat harga secara

keseluruhan P .

d) Cosh push inflation, inflasi ini terjadi bila biaya produksi

mengalami kenaikan secara terus menerus. Kenaikan biaya

Page 63: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

43

produksi dapat berawal dari kenaikan harga input seperti

kenaikan upah minimum, kenaikan BBM, kenaikan bahan

baku dan kenaikan input yang lainnya. Hal ini dapat

digrafikkan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Cost Push Inflation

P AS2

P2 AS1

P1

AD

0 Q2 Q1

Q

Dengan adanya kenaikan biaya produksi P , selanjutnya

menurunkan tingkat produksi AS . Sehingga dalam pasar

jumlah quantitas atas produksi tersebut mengalami

penurunan (Q2 ke Q1).

e) Spiralling Inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang

diakibatkan oleh inflasi akibat dari inflasi yang terjadi

sebelumnya lagi dan begitu seterusnya.

f) Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation

bisa dikatakan adalah inflasi di negara lain yang ikut dialami

oleh suatu negara karena harus menjadi price taker dalam

Page 64: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

44

pasar perdagangan internasional. Domestic Inflation bisa

dikatakan inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu

negara yang tidak begitu mempengaruhi negara lainnya

(Karim,2010:138).

c. Indikator Inflasi

Ada beberapa indikator yang dapat menggambarkan terjadinya

inflasi antara lain Indeks Biaya Hidup (cost of living), Indeks Harga

Konsumen (consumen price index), Indeks Implisit Produk Nsional

(GNP Deflator) atau Indeks Harga Perdagangan Besar (whole sale

prices index).Masing-masing pengukuran tersebut memiliki kelemahan

dan kelebihannya.Jika pengukuran dimaksud untuk menetapkan upah

buruh riil maka lebih tepat digunakan Indeks Biaya Hidup (IBH) atau

Indeks Harga Konsumen (IHK).Sementara GNP Deflator yang

cakupannya lebih luas dibandingkan dengan indeks yang lainnya lebih

mencerminkan perkembangan tingkat harga umum.

a) Indeks Harga Konsumen

Indeks Harga Konsumen adalah indeks yang mengukur

rata-rata perubahan harga antarwaktu dari suatu paket jenis barang

atau jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dengan dasar suatu

periode tertentu

Inflasi = x 100

b) Indeks Harga Perdagangan

Indeks perdagangan besar menitikberatkan pada sejumlah

Page 65: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

45

barang pada tingkat perdagangan besar.Termasuk didalamnya

harga bahan mentah, bahan baku atau setengah jadi.Indeks ini

sejalan atau searah dengan indeks harga konsumen.

Inflasi =

c) GNP Deflator

GNP Deflator mencakup jumlah barang dan jasa yang

masuk dalam perhitungan GNP dan jumlahnya lebih banyak

dibandingkan dua indeks lainnya.GNP Deflator diperoleh dengan

membagi GNP Nominal (atas dasar harga yang berlaku) dengan

GNP Riil (atas dasar harga konstan) atau :

GNP Deflator = x 100

d. Inflasi dalam Pandangan Islam

Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk

bagi perekonomian karena :

1) Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap

fungsi tabungan, fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari

unit perhitungan.

2) Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat.

3) Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-

primer dan barang-barang mewah.

4) Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif, yaitu

Page 66: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

46

penumpukkan kekayaan seperti : tanah, bangunan, logam mulia,

mata uang asing dengan mengorbankan investasi kearah produktif

seperti : pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya.

Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi (1364 M –

1441 M), menggolongkan inflasi dalam dua golongan, yaitu :

a) Natural Inflation

Inflasi jenis ini diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah, di

mana orang tidak mempunyai kendali. Ibn al-Maqrizi

mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan

oleh turunnya Penawaran Agregatif (AS) atau naiknya

Permintaan Agregatif (AD).

Jika memakai perangkat analisis konvensional yaitu persamaan :

dimana : M = jumlah uang beredar

V = kecepatan peredaran uang

P = tingkat harga

T = jumlah barang dan jasa

Y = tingkat pendapatan nasional (GDP)

maka Natural Inflation dapat diartikan sebagai :

Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi

dalam suatu perekonomian (T). Misalnya T↓ sedangkan M dan V

tetap, maka konsekuensinya P↑. Maksudnya, jika barang dan jasa

yang dihasilkan sedikit tetapi uang yang ada di masyarakat banyak,

maka untuk memperoleh barang dan jasa tersebut masyarakat harus

membayar dengan harga lebih karena keterbatasan barang dan jasa

Page 67: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

47

tersebut.

Naiknya daya beli masyarakat secara riil. Misalnya nilai

ekspor lebih besar dari pada nilai impor, sehingga secara netto

terjadi impor uang yang mengakibatkan M↓ sehingga jika V dan T

tetap maka P↑.

b) Human Error Inflation

Human Error Inflation dikatakan sebagai inflasi yang

diakibatkan oleh kesalahan dari manusia itu sendiri. Human

Error Inflation dapat dikelompokkan menurut penyebab-

penyebabnya sebagai berikut:

1) Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and Bad

Administration)

Jika kita merunjuk pada persamaan MV = PT, maka

korupsi akan mengganggu tingkat harga (P↑) karena para

produsen akan menaikkan harga jual produksinya untuk

menutupi biaya-biaya yang telah mereka keluarkan. Harga yang

terjadi terdistorsi oleh komponen yang seharusnya tidak ada

sehingga akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost

economy). Pada akhirnya, akan terjadi inefisiensi alokasi sumber

daya yang akan merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Jika merujuk pada persamaan AS-AD maka akan terlihat

bahwa korupsi dan administrasi pemerintahan yang buruk akan

menyebabkan kontraksi pada kurva Penawaran Agregatif (AS↓).

Page 68: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

48

2) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax);

Efek yang ditimbulkan oleh pajak yang berlebihan pada

perekonomian hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh

korupsi dan administrasi yang buruk yaitu kontraksi pada kurva

Penawaran Agregatif (AS↓).

3) Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang

berlebihan (Excessive Seignorage).

Seignorage arti tradisionalnya adalah keuntungan dari

pencetakan koin yang didapat oleh percetakannya di mana

biasanya percetakan tersebut dimiliki oleh pihak penguasa atau

kerajaan. Para otoritas moneter di negara-negara Barat umumnya

meyakini bahwa pencetakan uang akan menghasilkan

keuntungan bagi pemerintah.

Di lain pihak, ekonom Islam Ibn al-Maqrizi berpendapat

bahwa pencetakan uang yang berlebihan jelas-jelas akan

mengakibatkan naiknya tingkat harga (P↑) secara keseluruhan

(inflasi). Ibn al-Maqrizi berpendapat bahwa uang sebaiknya

dicetak hanya pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk

bertransaksi (jual-beli) dan dalam pecahan yang mempunyai nilai

nominal kecil.

e. Hubungan Inflasi dengan Pembiayaan Bermasalah

Menurut Kamus Bank Indonesia, inflasi adalah keadaan

perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat

Page 69: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

49

sehingga berdampak pada menurunnya daya beli, sering pula diikuti

menurunnya tingkat tabungan dan atau investasi karena meningkatnya

konsumsi masyarakat dan hanya sedikit untuk tabungan jangka

panjang.Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain

konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar

yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga

akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Inflasi akan mempengaruhi kegiatan ekonomi baik secara

makro maupun mikro termasuk kegiatan investasi. Inflasi juga

menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang berakibat pada

penurunan penjualan.Penurunan penjualan yang terjadi dapat

menurunkan return perusahaan. Penurunan return yang terjadi akan

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam membayar angsuran

kredit. Pembayaran angsuran yang semakin tidak tepat menimbulkan

kualitas kredit semakin buruk bahkan terjadi kredit macet sehingga

meningkatkan Non-Performing Loan.(Indrawan,2011:71)

Inflasi yang tinggi juga menyebabkan menurunkan

pendapatan rill masyarakat sehingga standar hidup masyarakat juga

turun. Dengan meningkatnya inflasi maka akan mengakibatkan

kemampuan nasabah dalam membayar cicilan kreditnya menjadi

berkurang karena hampir seluruh penghasilan yang dimiliki telah

dipergunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari.

Menurut penelitian Rahmawulan (2008), Inflasi berpengaruh

positif signifikan.Hal ini mengindikasikan bahwa ketika terjadi inflasi

dimana terjadi kenaikkan harga secara terus-menerus, daya beli

Page 70: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

50

masyarakat akan menurun karena nilai uang terus tergerus inflasi. Hal

ini menyebabkan turunnya penjualan dan kondisi dunia usaha atau

bisnispun melemah.Kondisim tersebut menyebabkan nasabah

perbankan mengalami kesulitan untuk mengembalikan kreditnya pada

perbankan, sehingga kredit macet akan mengalami peningkatan.

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini telah ada penelitian

terdahulu mengenai variabel Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing

Financig (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar dan

Inflasi. Diantaranya seperti yang penulis jabarkan pada permasalahan dibawah

ini :

Penelitian pertama dilakukan oleh Risky Indrawan (2013) dengan

judul Analisis Pengaruh LDR,SBI,Bank Size dan Inflasi terhadap Non

Performing Loan (NPL) Kredit Kepemilikan Rumah Bank PERSERO Tahun

2006-2012.Variabel yang diteliti adalah NPL,LDR,SBI,Bank Size dan Inflasi

dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan softwere

SPSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang diteliti yaitu

loan to deposit ratio, suku bunga SBI, bank size dan inflasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai non performing loan

KPR.Variabel LDR, SBI dan Inflasi berpengaruh terhadap NPL

KreditKepemilikan Rumah sedangkan variabel bank Size tidak berpengaruh

terhadap NPL Kredit Kepemilikan Rumah.

Penelitian kedua dilakukan oleh Muhammad Farhan, Ammara Sattar,

Abrar Hussain Chaudhry dan Fareha Khalil (2012). University of the Pujab

Page 71: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

51

Lahore, Pakistan. Dalam penelitian yang berjudul “Economic Determinants of

Non Performing Loans: Perceptin of Pakistan Bankers”. Variabel dalam

penelitian ini adalah Interest Rate, Inflation, Unemployment, Exchange Rate,

Energy Crisis, GDP dan Non Performing Loans (NPL). Tujuan utama

penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Interest Rate, Inflation,

Unemployment, Exchange Rate, Energy Crisis, GDP terhadap Non Performing

Loans (NPL). Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Berganda

atau Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel Interest Rate, Inflation, Unemployment, Exchange Rate, dan Energy

Crisis berpengaruh positif signifikan terhadap NPL. Sedangkan variabel

GDP berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Kevin Greenidge dan Tiffany

Grosvenor (2010). Research Department, Central Bank of Barbados. Dalam

penelitian yang berjudul “Forecasting Non Performing Loans in Barbados”.

Variabel dalam penelitian ini adalah GDP, Inflasi, Weighted Average Lending

Rate, Bank Size, Total Loan Growth dan Non Performing Loans (NPL).

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh GDP, Inflasi,

Weighted Average Lending Rate, Bank Size, Total Loan Growth terhadap Non

Performing Loans (NPL). Teknik analisis data yang digunakan adalah

Autoregressive Distributive Lag (ARDL). Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel GDP, dan variabel Total Loan Growth berpengaruh negatif

signifikan terhadap NPL, Variabel Inflasi, Weighted Average Lending Rate,

dan Bank Size berpengaruh positif signifikan terhadap NPL

Page 72: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

52

Penelitian keempat dilakukan oleh Zakiah Dwi Poetry (2011) yang

berjudul “Pengaruh variabel Makro dan Mikro Terhadap NPL Perbankan

Konvensional dan NPF Perbankan Syariah”.Variabel yang diteliti adalah Non

Performing Loan (NPL), Non Performing Financing (NPF) Loan to Deposit

Ratio (LDR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Capital Adequacy Ratio

(CAR), Sertifikat Bank Indonesia (SBI),Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS),Inflasi ,Nilai Tukar Rupiah dan GDP.Metode yang digunakan adalah

analisa kuantitatif VAR (Vector Auto Regression) atau VECM (Vector Error

Correction Model) dengan hasil bahawa :

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa NPL merespon positif terhadap

guncangan variabel inflasi dan SBI dan merespon negatif terhadap

guncangan variabel Nilai Tukar Rupiah,LDR dan CAR.

2. Hasil analisis menunjukkan bahwa NPF merespon positif terhadap

guncangan variabel GDP dan CAR dan merespon negatif terhadap

guncangan variabel Nilai Tukar, inflasi, SBIS, dan FDR

Penelitian kelima dilakukan oleh Harry Andra (2010) dengan judul

“Analisis Pengaruh Instrument Kebijakan Moneter Konvensional dan

Instrumen Kebijakan Moneter Syariah Terhadap Kinerja Bank Konvensional

dan Bank Syariah”.Variabel yang diteliti adalah Non Performing Loan

(NPL),Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Loan to

Deposit Ratio (LDR), Financing to Deposit Ratio (FDR),Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square (OLS)

dengan hasil bahwa:

Page 73: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

53

1. Variabel SBI dan SBIS berpengaruh terhadap NPL Bank Syariah

sedangkan hanya variabel SBIS yang mempengaruhi NPF Bank Syariah

2. Variabel SBI dan SBIS Berpengaruh terhadap ROA Bank Konvensional

sedangan tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Syariah

3. Variabel SBI dan SBIS tidak berpengaruh terhadap LDR Bank

Konvensional dan variabel SBI berpengaruh terhadap FDR Bank

Syariah

Penelitian keenam dilakukan oleh Inovasi Amali Husna (2013)

dengan judul “Pengaruh Size,Net Core Operating Margin,Financing to

Deposit Ratio,Risk Weight Asset,Alokasi Piutang Muarabahah dibanding

pembiayaan PLS dan Makroekonomi Terhadap Resiko Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah di Indonesia” .Variabel yang diteliti adalah Non

Performing Financing (NPF),Total Aset, Net Core Operating Margin

(NCOM), Financing to Deposit Ratio (FDR), Risk Weight Asset (RWA),

Rasio alokasi pembiayaan Murabahah terhadap alokasi Pembiayaan Profit

Loss Sharing (RF), Jumlah Uang Beredar, Tingkat Kurs dan SBIS.Metode

analisis yang digunakan adalah Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan hasil bahwa Variabel Asset dan RWA berpengaruh positif

signifikan terhadap NPF, Variabel Kurs berpengaruh negative signifikan

terhadap NPF serta Variabel NCOM,RF dan SBIS tidak berpengaruh

terhadap NPF.

Page 74: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

54

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

Nama

Penulis

Judul Variabel Hasil

Risky

Indrawan

(2013)

Analisis

Pengaruh

LDR,SBI,Bank

Size dan Inflasi

terhadap

NPL(Non

Performing Loan)

Kredit

Kepemilikan

Rumah Bank

PERSERO Tahun

2006-2012.

Variabel dependen

Non

Performing

Loan

Variabel

Independen:

LDR

SBI

Bank Size

Inflasi

Teknik analisis data yang digunakan

adalah Regresi Berganda atau

Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian menunjukan bahwa

:

Variabel bebas yang diteliti yaitu

loan to deposit ratio, suku bunga

SBI, bank size dan inflasi secara

simultan berpengaruh signifikan

terhadap perubahan nilai non

performing loan KPR.

Variabel LDR, SBI dan Inflasi

berpengaruh terhadap NPL

KreditKepemilikan Rumah

Variabel bank Size tidak

berpengaruh terhadap NPL

Kredit Kepemilikan Rumah

Muhammad

Farhan,

Ammara

Sattar,

Abrar

Hussain

Chaudhry

dan Fareha

Economic

Determinants of

Non Performing

Loans:

Perceptin of

Pakistan

Bankers.

Variabel dependen

:

Non Performing

Loans (NPL)

Variabel

Independen :

Interest Rate,

Inflation,

Teknik analisis data yang digunakan

adalahRegresi Berganda atau

Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa :

Variabel Interest Rate, Inflation,

Unemployment, Exchange Rate,

dan Energy Crisis berpengaruh

Page 75: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

55

Khalil

(2012)

Unemployment,

Exchange Rate,

Energy Crisis,

GDP.

positif signifikan terhadap NPL.

Sedangkan variabel GDP

berpengaruh negatif signifikan

terhadap NPL.

Kevin

Greenidge

dan Tiffany

Grosvenor

(2010)

Forecasting

Non Performing

Loans in

Barbados

Variabel dependen

:

Non Performing

Loan (NPL)

Variabel

independen :

GDP, Inflasi,

Weighted

Average

Lending Rate,

Bank Size,

Total Loan

Growth

Teknik analisis data yang digunakan

adalah Autoregressive Distributive

Lag (ARDL).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa :

Variabel GDP, dan variabel

Total Loan Growth berpengaruh

negatif signifikan terhadap

NPL.

Variabel Inflasi, Weighted

Average Lending Rate, dan

Bank Size berpengaruh positif

signifikan terhadap NPL

Zakiah Dwi

Poetry

( 2011)

Pengaruh

variabel Makro

dan Mikro

Terhadap NPL

Perbankan

Konvensional

dan NPF

Perbankan

Syariah).

Variabel

Dependen

Non

Performing

Loan (NPL)

Non

Performing

Financing

(NPF)

Variabel

Independen

Penelitian ini menggunakan metode

VAR (Vector Auto Regression) atau

VECM (Vector Error Correction

Model)

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa :

1. NPL merespon positif terhadap

guncangan variabel inflasi dan

SBI dan merespon negatif

terhadap guncangan variabel

Page 76: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

56

Loan to

Deposit Ratio

(LDR),

Financing to

Deposit Ratio

(FDR), dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR),

Sertifikat Bank

Indonesia

(SBI),

Sertifikat Bank

Indonesia

Syariah

(SBIS),

Inflasi,

GDP

Nilai Tukar

Rupiah

Nilai Tukar Rupiah,LDR dan

CAR.

2. NPF merespon positif terhadap

guncangan variabel GDP dan

CAR dan merespon negatif

terhadap guncangan variabel

Nilai Tukar, inflasi, SBIS, dan

FDR

Harry Andra

( 2010)

Analisis

Pengaruh

Instrumen

Kebijakan

Moneter

Konvensional

dan Instrumen

Kebijakan

Moneter

Syariah

Terhadap

Variabel

Dependen

NPL

NPF

ROA

LDR

FDR

Variabel

Independen

SBI

Penelitian ini menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa:

Variabel SBI dan SBIS

berpengaruh terhadap NPL

Bank Syariah sedangkan hanya

variabel SBIS yang

mempengaruhi NPF Bank

Page 77: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

57

Kinerja Bank

Konvensional

dan Bank

Syariah

SBIS

Syariah

Variabel SBI dan SBIS

Berpengaruh terhadap ROA

Bank Konvensional sedangkan

tidak berpengaruh terhadap

ROA Bank Syariah

Variabel SBI dan SBIS tidak

berpengaruh terhadap LDR

Bank Konvensional

Variabel SBI berpengaruh

terhadap FDR Bank Syariah

Inovasi

Amali

Husna

(2014)

Pengaruh

Size,Net Core

Operating

Margin,

Financing to

Deposit Ratio,

Risk Weight

Asset,Alokasi

Piutang

Muarabahah

dabanding

pembiayaan

PLS dan

Makroekonomi

Terhadap

Resiko

Variabel

Dependen:

Non Performing

Financing (NPF)

Variabel

Dependen:

Total Aset

NCOM

FDR

RWA

Rasio alokasi

pembiayaan

Murabahah

terhadap

alokasi

Teknik Analisis data yang

digunakan adalah:

Metode Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa:

Variabel Asset dan RWA

berpengaruh positif signifikan

terhadap NPF

Variabel Kurs berpengaruh

negative signifikan terhadap

NPF

Variabel NCOM,RF dan SBIS

tidak berpengaruh terhadap

NPF

Page 78: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

58

Pembiayaan

Pada Perbankan

Syariah di

Indonesia

Pembiayaan

Profit Loss

Sharing (RF)

Jumlah Uang

Beredar

Tingkat Kurs

SBIS

Sumber :diolah dari berbagai refrensi

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkaian masalah yang ditetapkan (Rodoni,2010:15). Berikut penjelasan

dari kerangka pemikiran dalam penelitian yang dilakukan :

Kegiatan utama bank adalah memberikan kredit kepada nasabahnya.

Pemberian kredit yang sehat berimplikasi pada kelancaran pengembalian

pokok atau bagi hasil oleh nasabah secara langsung dapat mempengaruhi

kinerja bank.Bank harus meminimalisir kredit macet atau pembiayaan

bermasalah dalam istilah perbankan syariah Non Performing Financing

(NPF) yang harus dijaga jangan sampai melewati batas sehat 5% (Bank

Indonesia).Oleh karena itu pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Financing (NPF) berpengaruh dalam dunia perbankan syariah.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat berharga

Page 79: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

59

berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata uang rupiah.SBIS

berguna untuk menjaga likuiditas dari perbankan sehingga dana yang tidak

digunakan untuk membeli SBIS dapat digunakan untuk pembiayaan

produktif.Meningkatnya pembiayaan produktif tentu akan meningkatkan

pulan resiko pembiayaan yang harus dihadapi oleh bank syariah.

Tingkat nilai tukar mata uang domestik sangat terkait dengan kredit

bermasalah, mengingat bahwa depresiasi mata uang domestik dapat

menyebabkan meningkatnya pembiayaan impor yang dapat meningkatkan

biaya produksi.Sehingga bagi importer, akan memberikan pengaruh terhadap

pendapatan mereka yang berimbas pada meningkatnya pembiayaan

bermasalah.

Inflasi adalah keadaan perekonomian dimana terjadi kenaikkan harga

secara cepat sehingga akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat

yang berakibat pada penurunan penjualan. Penurunan penjualan yang terjadi

dapat menurunkan return perusahaan. Penurunan return yang terjadi akan

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam membayar angsuran kredit.

Oleh karena itu peneliti ingin meneliti Pengaruh Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-

Desember 2013. Data dari masing-masing variabel berasal dari situs resmi

Bank Indonesia yaitu Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan

Laporan Publikasi Bank Indonesia serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Metode analisis yang digunakan oleh penulis adalah model Regresi

Page 80: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

60

Linier Berganda menggunakan software Eviews 6 dengan metode Ordinary

Least Square (OLS) yang selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik

yaitu, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi. Setelah melakukan Melakukan uji asumsi klasik dilanjutkan

dengan melakukan Uji statistik yaitu Uji t, Uji F dan Uji Koefisien

Determinasi agar penelitian dapat diuji dengan baik dan benar sesuai

metodologi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan analisis tersebut untuk

mengambil hasil dan interprestasi data yang akan menghasilkan kesimpulan dari

penelitian ini.

Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, berikut ini adalah

kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan. Untuk mewujudkan

kerangka pemikiran dalam penelitian ini jika divisualisasikan dalam bentuk

skema atau model sederhana adalah sebagai berikut:

Page 81: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

61

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Pengaruh SBIS, Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi Terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode

Juli 2010-Desember 2013

SBIS

(X1)

Nilai Tukar

(X2)

Inflasi

(X3)

Pembiayaan

Bermasalah

Perbankan

Syariah Di

Indonesia (Y)

Model Ekonometrika

Regresi Linier Berganda

Uji t

Uji F

Uji R2

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

Kesimpulan dan Saran

Page 82: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

62

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

yang diajukan dan jawaban itu masih diuji secara empiris kebenarannya.

Adapun perumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Diduga SBIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-Desember

2013

H1 : Diduga SBIS berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-Desember

2013

H0: Diduga Nilai Tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli

2010 - Desember 2013

H1 :Diduga Nilai Tukar berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-Desember

2013

H0 : Diduga Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010 -

Desember 2013

H1 : Diduga Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia Periode Juli 2010-

Desember 2013

Page 83: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan terhadap variabel

dependen yaitu Pembiayaan Bermasalah dari Bank Syariah di Indonesia.Dan

variabel independennya yaitu difokuskan pada SBIS, Nilai Tukar dan Inflasi

Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh karena ingin tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari variabel (SBIS,Nilai Tukar dan

Inflasi) dengan variabel dependen (Pembiayaan Bermasalah Perbankan

Syariah di Indonesia).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan

data runtun waktu (time series) dari Juli 2010-Desember 2013. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

himpunan statistik dari SEKI (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia), Bank

Indonesia serta BPS yang didapat dari internet. Diambil juga dari berbagai

situs dan website yang merupakan sumber rujukan data untuk relevansi

penelitian.

B. Teknik Penentuan Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi yang

diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sampel yang baik umumnya

memiliki karakteristik sebagai berikut : (Kuncoro, 2009:105)

1) Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil

Page 84: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

64

keputusan yang berhubungan dengan besarnya sampel untuk

memperoleh jawaban yang dikehendaki.

2) Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit

analisis untuk menjadi sampel.

3) Sampel yang baik dengan menghitung akurasi dan pengaruh

(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel.

4) Sampel yang baik dengan menghitung derajat kepercayaan yang

diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel

statistika.

Sampel dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Bermasalah (Non

Performing Financing) pada Perbankan Syariah di Indonesia periode Juli

2010-Desember 2013.Sampel yang dipilih adalah Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), Nilai Tukar (KURS) dan Inflasi.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Field Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang diperoleh melalui hasil pengolahan pihak kedua (data

eksternal) atau data yang sudah dipublikasi untuk menjelaskan gejala dari

suatu fenomena seperti pusat refrensi Bank Indonesia

Page 85: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

65

b. Library research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh

data yang valid.

c. Internet research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa,

karena ilmu selalu berkembang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal

tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang juga

berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh merupakan data

yang sesuai dengan perkembangan zaman

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu

dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Dalam

penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif dengan format deduktif

yang dimulai dari keadaan umum menuju ke hal-hal yang khusus. Dalam

pengolahan data, digunakan penerapan metode kuadrat terkecil biasa

(Ordinary Least Square/OLS).

Pemilihan alat analisis Ordinary Least Square ini digunakan untuk

mencapai penyimpangan atau error yang minimum dengan menggunakan

analisis regresi berganda (multiple regression) yaitu digunakan lebih dari

sebuah variabel bebas (Nachrowi, 2006:9).

Page 86: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

66

Menurut Wing W. Winarno (2009:4.1) OLS bertujuan mengetahui

hubungan antara suatu variabel dependen dan variabel independen, apabila

terdapat beberapa variabel independen. Untuk Analisis data akan dilakukan

dengan bantuan aplikasi komputer yaitu, program Excel 2007 dan program

Eviews 6. Dalam metode OLS ini dapat memberikan koefisien yang baik atau

bersifat BLUE (best linier unbiased estimator) yang dalam hal ini harus bebas

dari uji asumsi klasik.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

multikolinieritas,heterokedastisitas dan autokorelasi.Uji asumsi klasik

penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias

dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator =

BLUE),yang berarti model regresi tidak ada masalah.Untuk itu diperlukan

pendeteksian lebih lanjut diantaranya: (Nachrowi,2006)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau

tidaknya faktor gangguan, t menggunakan Jarque-Bera test.

Menurut (Winarno, 2007: 3.10) Pengujian normalitas pada penelitian

ini menggunakan Jarque-Bera test.

Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan chi square

probability distribution. Jarque-Bera adalah uji statistik untuk

mengetahui apakahdata berdistribusi normal. Uji ini mengukur

perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan data

Page 87: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

67

bersifat normal. Mekanisme untuk mendapatkan nilai J-B adalah

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

4

3

6

2

2 KS

kNBeraJarque

S adalah skewness, K adalah kurtosis, k menggambarkan

banyaknya koefisien yang digunakan dalam persamaan.

Cara lain untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak

dengan menggunakan Uji Jarque-Bera untuk melihat apakah data

yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Data berdistribusi Normal

H1: Data tidak berdistribusi Normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → terima H0, tolak H1

Bila probabilitas Obs*R2

< 0.05 → tolak H0, terima H1

Dengan H0 pada data berdistribusi normal, uji Jarque-Bera

didistribusikan dengan X2 dengan derajat bebas (degree of freedom)

sebesar 2. Probability menunjukkan kemungkinan nilai Jarque-Bera

melebihi nilai terobservasi di bawah hipotesis nol, (Wing W.

Winarno, 2009:5.37).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan linier antar beberapa atau semua variabel independen dalam

Page 88: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

68

model regresi. Multikolinieritas merupakan keadaan di mana satu atau

lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan

variabel lainnya. Artinya jika di antara peubah-ubah bebas yang

digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka

bisa dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Menurut Nachrowi (2006:95) Jika tidak ada korelasi antara

kedua variabel tersebut, maka koefisien pada regresi majemuk akan

sama dengan koefisien pada regresi sederhana. Hubungan linier antar

variabel bebas ini yang disebut multikolinieritas.

Pada penelitian ini, pendeteksian adanya multikolinieritas

dengan menggunakan “uji koefisien korelasi” (r). sebagai aturan main

(rule of tumb), menurut Nachrowi (2006:95) jika koefisien korelasi

cukup tinggi, misalnya: diatas 0,8, maka diduga terjadi

multikolinieritas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien relatif rendah

maka diduga model tidak terjadi multikolinieritas.

Uji koefisien korelasinya yang mengandung unsur kolinieritas,

misalnya variabel X1 dan X2. Langkah-langkah pegujian sebagai

berikut:

Bila r < 0,8 (tidak ada multikolinieritas)

Bila r > 0,8 (ada multikolinieritas)

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah adanya

multikolinieritas, antara lain: melihat informasi sejenis yang ada,

mengeluarkan variabel bebas yang kolinier dari model,

mentransformasikan variabel, mencari data tambahan

Page 89: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

69

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas terjadi apabila variansi Ut tidak konstan

atau sering berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel

independen (Gujarati,2006).Untuk melacak keberadaan

heterokedastisitas dalam penelitian ini digunakan Uji White

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,maka disebut

Homokedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan Heterokedastisitas.Model regresi yang baik adalah

yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas

(Nachrowi,2006).

Dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Langkah-langkah pegujian sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 : Tidak ada heteroskedastisitas

H1 : Ada Heteroskedastisitas

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak signifikan, H0 ditolak

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka

model tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas. Apabila

probabilitas Obs*R2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut

Page 90: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

70

dipastikan terdapat heteroskedastisitas. Jika model tersebut harus

ditanggulangi melalui transformasi logaritma natural dengan cara

membagi persamaan regresi dengan variabel independen yang

mengandung heteroskedastisitas. Setelah dilakukan Uji

Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji White, kemudian

dilanjutkan dengan Uji Autokorelasi.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi diantara

anggota observasi yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala)

atau ruang (seperti data lintas-sektoral).(Gujarati,2006)

Menurut Nachrowi (2006:196-197) dalam berbagai studi

ekonometrika, data time series sangat banyak digunakan. Namun

dibalik pentingnya data tersebut, ternyata data time series

menyimpan berbagai permasalahan, salah satunya yaitu otokorelasi.

autokorelasi ini merupakan penyebab yang mengakibatkan data

menjadi tidak stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan

maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya, karena metode

transformasi data untuk membuat data yang tidak stasioner sama

dengan transformasi data untuk menghilangkan autokorelasi.

Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat

digunakan uji Langrange Multiplier (LM Test) atau yang disebut Uji

Breusch-Goldfrey dengan membandingkan nilai probabilitas R-

Squared dengan α = 0.05. Langkah-langkah pengujian sebagai

berikut (Gujarati, 2006:147)

Page 91: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

71

Hipotesis : H0 : Model tidak terdapat Autokorelasi

H1 : Model terdapat Autokorelasi

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2 lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi.

2. Uji Independensi Variabel

a. Uji Parsial ( t-Statistik )

Uji-t statistik adalah uji parsial (indvidu) dimana uji ini

dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (independen)

secara masing-masing parsial) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0.05

(5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-

langkah yang harus dilakukan untuk uji-t dengan pengujian sebagai

berikut: (Nachrowi, 2006:19)

Hipotesis :

H0: koefisien variabel bebas βi = 0 (Masing-masing variabel bebas

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

H1: koefisien variabel bebas βi ≠ 0 (Masing-masing variabel bebas

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

Bila Probabilitas βi > 0.05 → Tidak Signifikan, H0 diterima, Tolak H1

Bila Probabilitas βi < 0.05 → Signifikan, H0 ditolak, Terima H1

Page 92: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

72

b. Uji F-Statistik

Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk mengetahui apakah seluruh

variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0.05

(5%). Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama

dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu : (Nachrowi, 2006:17)

Hipotesis :

H0: βi = 0 (secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas dengan variabel terikat).

H1:βi ≠ 0 (secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

Bila Probability βi > 0.05 →Tidak Signifikan, H0 diterima, Tolak H1

Bila Probability βi < 0.05 → Signifikan, H0 ditolak, Terima H1

c. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan mengukur

seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh

variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2

=

0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.

Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara kesesluruhan dapat

diterangkan oleh X. dengan kata lain jika Adjusted R2 mendekati 1

(satu) maka variabel independen mampu menjelaskan perubahan

variabel dependen, tetapi jika Adjusted R2 mendekati 0 (nol), maka

variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen.

Page 93: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

73

Bila R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis

regresi. Dengan demikian baik atau buruknya persamaan regresi

ditentukan oleh R2-nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. R

2

didefinisikan atau dirumuskan dengan: (Nachrowi, 2006:20)

R2

= SSR = 1 - SSE

SST SST

3. Model Regresi

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model

regresi untuk hubungan antara variable-variabel bebas (SBIS,Nilai Tukar

dan Inflasi) dengan variabel tidak bebas (Pembiayaan Bermasalah atau

Non Performing Financing).Dalam penelitian ini data yang digunakan

adalah data log.Data variabel penelitian di log karena untuk penyertaan

data dari variabel tersebut satuan datanya berbeda dan juga sebagai

pemecahan persamaan yang tidak diketahuinya merupakan perangkat dari

variabel lain. Hubungan variabel Pembiayaan Bermasalah atau Non

Performing Financing (NPF) dengan variabel SBIS, Nilai Tukar dan

Inflasi diformulasikan sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, X3, e)

Sedangkan model ekonometrika ditulis :

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 e

NPF = β0 + β1 SB + β2 KURS + β3 INF e

LN_NPF= β0 + β1 LN_SB+ β2 LN_KURS + β3 LN_INF e

Page 94: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

74

Dimana :

β0 = Kostanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi masing-masing variabel

Independen

(LN_NPF) = Log Pembiayaan Bermasalah atau Rasio NPF

(LN_SB) = Log SBIS

(LN_KURS) = Log Nilai Tukar (KURS)

(LN_ INF) = Log Inflasi

et = error terms

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Rasio

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia.Pembiayaan

Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) adalah kredit

bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar,

diragukan dan macet.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

data yang dikeluarkan oleh Statistik Perbankan Syariah Indonesia dan

Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari

bulan Juli 2010-Desember 2013 yang dinyatakan dalam persentase.

Page 95: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

75

2. Variabel Independen

Variabel independen (X) pada penelitian ini terdiri dari :

a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah sertifikat yang

diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka

pendek. SBIS merupakan piranti moneter yang sesuai prinsip pada

Bank Syariah yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian

moneter. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Bank Indonesia berdasarkan perhitungan jangka waktu

perbulan yaitu dari Juli 2010-Desember 2013 yang dinyatakan dalam

miliyar rupiah.

b. Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang adalah perbandingan nilai mata uang

suatu Negara dengan mata uang Negara lainnya (Sukirno, 2004:397).

Pada penelitian ini yang digunakan adalah nilai tukar Rupiah

terhadap US$. Nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar tengah

atau kurs tengah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian

ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yaitu

Statistik Ekonomi Moneter Indonesia (SEMI) berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Juli 2010-Desember 2013.

c. Inflasi

Inflasi adalah kenaikkan harga barang dan jasa secara umum dan

terus menerus selama periode tertentu.Data operasional yang

Page 96: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

76

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia

berdasarkan perhitungan bulanan yaitu dari Juli 2010-Desember 2013

yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Page 97: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

77

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia

Berdasarkan sejarah kemunculannya, bank syariah secara umum

dikenal sebagai dikenal sebagai bank Islam itu mengalami tiga tahapan

perkembangan.Tahap pertama, periode kemunculan bank dan likuiditas

besar di Timur Tengah. Masa ini merupakan puncak kesadaran masyarakat

muslim untuk mengembangkan lembaga keuangan Islam.

Beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada tahun

1963 merupakan tonggak sejarah perkembangan sistem perbankan Islam.

Pada Tahun 1967 pengoperasian Mit Ghamr Local Saving Bank diambil

oleh National Bank of Egypt dan Bank Sentral Mesir disebabkan adanya

kekacauan politik. Di Yordania berdiri Bank Islam Yordania dan

kemudian disusul berdirinya Bank Sosial Nasser di Mesir. Pada tahun

1975 berdiri juga IDB (Islamic Development Bank) dan Bank Islam Dubai

di Arab Saudi, berdiri atas prakarsa dari sidang menteri luar negeri yang

mana dalam sidang tersebut diusulkan penghapusan sistem keuangan

berdasarkan bunga dan menggantinya dengan sistem bagi hasil.

Tahapan kedua, periode perkembangan di tahun 1976 sampai awal

1980an, ditandai dengan menyebarnya perbankan dari wilayah Teluk Arab

ke Asia (Timur) dan selanjutnya ke Eropa (Barat). Pada tahapan ketiga,

Page 98: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

78

periode dimana perbankan Islam telah mengalami kemajuan yaitu sekitar

tahun 1983 hingga kini. Pada tahun 1983 di Malaysia berdiri Bank Islam

Malaysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga Keuangan

perseroan perbaikan investasi (al rajhi) di Arab Saudi dan Al-Barakah

Turkish Finance House di Turki pada tahun 1985.

2. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Pendirian Bank Syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun

1998, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober

(Pakto) yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia.Para

Ulama juga telah berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada

satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran

dari peraturan perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja

menetapkan bunga sebesar 0 persen. Setelah adanya lokakarya Ulama

tentang bunga bank dan perbankan di Bogor Agustus 1990, kemudian

diikuti dengan diundangkannya UU No.7/1992 tentang perbankan dimana

perbankan bagi hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat

Indonesia (BMI), yang merupakan Bank Umum Islam pertama di

Indonesia. (Arifin, 1999:26)

Soemitra (2009:62) Pada tahun 1998 keluar UU No. 10 Tahun 1998

tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 yang mengakui keberadaan Bank

Syariah dan Bank Konvensional serta memperkenalkan Bank

Konvensional membuka kantor cabang syariah. Hingga pada tahun 2008

tentang Perbankan Syariah disahkan yang memberikan landasan hukum

Page 99: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

79

industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong

perkembangan bank syariah yang selama lima tahun terakhir asetnya

tumbuh 65% per tahun namun pasarnya (market share) secara Nasional

masih dibawah 5%. Undang-undang secara khusus mengenai perbankan

syariah, baik secara kelembagaan maupun kegiatan usaha. Beberapa

lembaga hukum baru diperkenalkan dalam UU No. 21/2008, antara lain

yakni menyangkut pemisahan (spin-off) UUS baik secara sukarela maupun

wajib dan Komite Perbankan Syariah. Terdapat beberapa PBI (Peraturan

Bank Indonesia) yang secara khusus merupakan peraturan pelaksana dari

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan telah

diundangkan hingga saat ini antara lain :

a. PBI No. 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan Atas PBI No.

9/19/PBI/2007 tentang Pelaksaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan

Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank

Syariah.

b. PBI No. 10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah.

c. PBI No.10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi

Bank Syariah.

d. PBI No. 10/23/PBI/2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No.

6/21/PBI/2004 tentang Giro Wajib Minimum dalm Rupiah dan Valuta

Asing bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah.

Page 100: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

80

e. PBI No. 10/24/PBI/2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No.

8/21/PBI/2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang

Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

f. PBI No. 10/32/PBI/2008 tentang Komite Perbankan Syariah.

g. PBI No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah.

Kini Perbankan Syariah telah mengalami perkembangan Perbankan

Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan

besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini

tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan

kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011,

jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah mengalami peningkatan.

Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan

terus membaik. Ini terbukti dari masih tingginya minat masyarakat

terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan

melalui kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan dapat

memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Disisi lain, secara

Internasional peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari

Timur Tengah ke dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka

lebar.

3. Perkembangan Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor. 9/24/DPbs tahun

2007 tentang system penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip

Page 101: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

81

syariah, Non Performing Financing adalah “Pembiayaan yang terjadi

ketika pihak debitur (mudharib) karena berbagai sebab, tidak dapat

memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana pembiayaan

(pinjaman).

Kredit bermasalah dalam jumlah besar yang dihadapi oleh sebuah

bank akan menurunkan tingkat kesehatan operasi bank.Apabila penurunan

mutu kredit dan profitabilitas bank yang bersangkutan demikian parah

sehingga mempengaruhi likuiditas keuangan dan solvabilitas mereka,

maka akan menurunkan trust (kepercayaan) para deposan.

Perkembangan Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di

Indonesia Tahun 2010-2013 terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1

Perkembangan Pembiayaan bermasalah Tahun 2010-2013

Sumber: Bank Indonesia (Data diolah)

Page 102: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

82

Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa Pembiayaan

Bermasalah atau disebut Non Performing Financing (NPF) periode tahun

2010 hingga tahun 2013 terlihat fluktuatif.Jika dilihat pada bulan Juli

2010 sebesar 4,14 %.Sepanjang tahun 2010 hingga 2011 nilai rasio NPF

berada dikisaran 3 %. Pada Juli 2011 rasio NPF sebesar 3,75 %. Hal ini

disebabkan karena semakin ketatnya persaingan diantara perbankan

syariah dikarenakan semakin banyak jumlah bank syariah di Indonesia

dan ketidakmampuan bank dalam mengelola keuangan bank dengan baik

dalam menempatkan dana nya pada sektor rill, sehingga mengakibatkan

pengembalian yang tidak lancar atau kredit macet.

Pada tahun 2012 rasio NPF menyentuh 2,68 % di awal tahun dan

pada akhir tahun kembali menurun yaitu sebesar 2,22 %.Angka ini

merupakan rasio terendah NPF sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2013

ini.Hal ini terjadi karena perbankan syariah mulai berhati-hati dalam

memberikan pembiayaan sehingga rasio NPF terus dalam keadaan stabil

di kisaran 2 %.Hingga akhir 2013,rasio NPF hanya mencapai 2,62

%.Dapat dilihat bahwa sebenarnya tingkat kesehatan bank syariah itu

masih dibawah 5 % sehingga masih dalam batas yang aman dan dapat

dikendalikan oleh bank syariah.

4. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang yang

berjangka pendek. Dengan sistem bonus, SBIS merupakan salah satu

Page 103: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

83

mekanisme yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol

kestabilan nilai tukar rupiah. Dengan menjual SBIS, maka Bank Indonesia

akan dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar. Oleh karena itu

nilai SBIS selalu berfluktuasi.Perkembangan SBIS Perbankan Syariah di

Indonesia Tahun 2010-2013 terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.2

Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Tahun 2010-2013

Sumber: Bank Indonesia (Data diolah)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat terlihat bahwa

Perkembangan SBIS mengalami fluktuatif.Pada akhir tahun 2010 nilai

SBIS mencapai Rp 5.408 miliyar kemudian menurun pada bulan Juli 2011

sebesar Rp 2.576 miliyar dan meningkat secara cepat pada awal tahun

2012 yaitu sebesar Rp 10.663 miliyar. Hal ini dikarenakan tingkat

penghimpunan dana pihak ketiga sebagian dialokasiakan pada SBIS. Naik

Page 104: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

84

turunnya nilai SBIS sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya proporsi DPK

yang dialokasikan untuk kegiatan sektor riil maupun dialokasikan pada

instrumen SBIS. Pada dasarnya SBIS adalah instrumen moneter yang

diciptakan untuk mengatasi kelebihan likuiditas bank sebagai alat investasi

alternatif agar tidak ada dana yang menganggur.

Pada tahun 2013 nilai SBIS kembali menurun hingga mencapai Rp

4.709 miliyar.Dan kembali meningkat diakhir tahun 2013 menjadi Rp.

6.699 miliyar. Fluktuasi dari pergerakan nilai SBIS disebabkan oleh

penurunan BI Rate yang diikuti dengan menurunnya suku bunga pinjaman

pada bank konvensional, yang ditengerai mendorong terjadinya

perpindahan dana nasabah bank konvensional ke bank syariah karena

tingkat imbalan yang ditawarkan bank syariah lebih menarik.

5. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (Rupiah/US$)

Nilai tukar (kurs) adalah sejumlah besaran uang pada suatu mata

uang yang dapat dipertukarkan kepada sejumlah besaran uang pada

suatu mata uang lainnya, atau harga dari suatu mata uang yang dapat

dipertukarkan kepada sejumlah besaran uang pada mata uang lainnya.

Terdapat lima sistem nilai tukar, yaitu sistem kurs mengambang, sistem

kurs terhambat, sistem kurs terhambat merangkat, sistem kurs

sekeranjang mata uang dan sistem kurs tetap.

Perkembangan nilai tukar Rupiah (Rupiah/US$) periode tahun

2010-2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 105: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

85

Gambar 4.3

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2010-2013

Sumber : Bank Indonesia (Data Diolah)

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa angka nilai tukar

rupiah (kurs) berfluktuasi.Pada pertengahan tahun 2010 nilai tukar rupiah

sebesar Rp 9.049 kemudian pada akhir tahun 2010 Rp 9.022.Hal ini

mengindikasikan bahwa nilai kurs tahun 2010 cenderung stabil dikisaran

Rp 9.000.Pada Januari 2011 pergerakan nilai tukar Rp 9.037 kemudian

kembali menurun di bulan September 2011 ke level Rp 8.765. Penurunan

nilai tukar rupiah ini seiring dengan keadaan ekonomi yang membaik dan

tingkat inflasi yang terkendali.Tetapi kembali meningkat pada Juli 2012 ke

level Rp 9.456.

Pada awal tahun 2013 pergerakan nilai tukar rupiah sebesar Rp

9.687 kemudian terus mengalami peningkatan menjadi Rp 10.073 pada

bulan Juli dan di akhir tahun terus meningkat menjadi Rp 12.087. Hal ini

terjadi karena tingginya kebutuhan konsumsi BBM menyebabkan impor

migas masih tinggi. Akibatnya defisit transaksi berjalan ikut tertekan.

Page 106: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

86

Sementara itu neraca modal dan finansial juga tertekan yang membuat

kinerja neraca pembayaran semakin memburuk.

6. Perkembangan Inflasi

Menurut Boediono (1987:161) inflasi adalah kecendrungan dari

harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus dalam jangka

waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak

disebut dengan inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada

(atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang

lain.

Perkembangan Inflasi tahun 2010-Desember 2013 dapat terlihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4

Perkembangan Inflasi Tahun 2010-2013

Sumber:Bank Indonesia (Data Diolah)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, Inflasi mengalami fluktuasi

setiap bulan dan tahunnya.Pada bulan Juli 2010 tingkat inflasi sebesar

6,22 %. Kemudian pada Desember 2010 sebesar 6,96 %.Khusus pada

Page 107: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

87

tahun 2010 ini sumbangan terbesar inflasi berasal dari bahan makanan

yaitu sebesar 3,5 %.Komuditi beras menjadi penyumbang inflasi terbanyak

sepanjang Januari 2010 hingga Desember 2010.

Kemudian pada awal tahun 2011 meningkat tajam sebesar 7,02

%.Hal ini dikarenakan harga BBM subsidi mengalami peningkatan

sehingga akan berpengaruh kepada harga kebutuhan pangan.Sepanjang

tahun 2012, tingkat inflasi masih berada di angka 4 %.Pada bulan Oktober

2012 inflasi sebesar 4,61 % kemudian akhir tahun ditutup dengan

menurunnya inflasi menjadi 4,30 %.

Pada tahun 2013 tingkat inflasi mencapai puncaknya di bulan Juli

2013 yaitu sebesar 8,61 %. Hal ini diakibatkan karena pemerintah

Republik Indonesia baru saja melakukan penyesuaian harga baru untuk

Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan sangat mempengaruhi

harga barang kebutuhan pokok yang ada dipasaran (Bank Indonesia).

B. Analisis Data dan Pembahasan

Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret

waktu (time series) yang berbentuk manual mulai Juli tahun 2010 hingga

Desember tahun 2013. Penelitian mengenai Pembiayaan bermasalah atau Non

Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah di Indonesia.Sebagai variabel

dependen (variabel tidak bebas) adalah Pembiayaan Bermasalah atau Non

Performing Financing (NPF) Sedangkan variabel independen terdiri dari

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar Rupiah (KURS) dan

Inflasi.Keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian

diperoleh dari laporan bulanan Bank Indonesia.

Page 108: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

88

Model yang digunakan oleh peneliti sebagai alat analisis regresi

berganda adalah Ordinary Least Square (OLS). Model OLS merupakan

metode estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi

populasi dari fungsi regresi sampel (Ajija, 2011:23). Alat pengolahan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak (software)

komputer Eviews 6.0 untuk mempercepat perolehan hasil yang dapat

menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti, dengan metode analisis

secara ekonometrik. Adapun hasil dan analisis dari uji yang sudah dilakukan,

yakni :

1. Uji Asumsi klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan teknik Jarque-Bera. Pedoman yang digunakan adalah

apabila nialai jarque-berra lebih besar jika dibanding nilai X2 tabel

(dengan α 5%) atau probabilitas < 0,05 data yang digunakan tidak

berdistribusi normal dan sebaliknya, bila probabilitas > 0,05 maka data

yang digunakan adalah berdistribusi normal (Winarno, 2011:5.37)

Tabel 4.1

Uji Normalitas Jarque-Bera

Jarque-Bera 0.394730

Probability 0.820891

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.1 menggambarkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability

Page 109: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

89

sebesar 0.820891 yang lebih besar dari derajat kepercayaan 0.05 (5%)

dan nilai Jarque-Bera sebesar 0.394730 kurang dari 2 sehingga dapat

dinyatakan signifikan. Menurut Winarno (23:2009) menyatakan bahwa

jika nilai dari Jarque-Bera benilai lebih kecil dari 2 dan Probability

bernilai lebih dari 0.05 (5%) maka data dapat dikatakan hasil regresi

tersebut sudah berdistribusi normal dan H0 diterima.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan (korelasi) yang signifikan diantara dua atau lebih variabel

independen dalam model regresi.Deteksi adanya multikolinearitas

dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel

independen.Dengan melihat nilai koefisien korelasi (r) antar variabel

independen dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas

atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel

independen.Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinearitas,

dimana model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinearitas

antar variabel independen dengan variabel dependen. Hasil pengujian

multikolinearitas menggunakan uji korelasi (r) dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Correlation Matrix

LN_SB LN_KURS LN_INF

LN_SB 1 0.176104 - 0.084236

LN_KURS 0.176104 1 0.528047

LN_INF - 0.084236 0.528047 1

Sumber :Lampiran 3

Page 110: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

90

Pada tabel diatas dapat dilihat hasil analisis uji

multikolinearitas dengan Correlation Matrix menunjukkan bahwa

korelasi antar variabel independen LN_SB dan LN_KURS maupun

sebaliknya sebesar 0.176104, antara LN_SB dan LN_INF sebesar

maupun sebaliknya sebesar -0.084236 antara LN_KURS dan LN_INF

maupun sebaliknya sebesar 0.528047

Terlihat dari tabel 4.2 diatas nilai korelasi dari masing-masing

variabel independen dibawah atau lebih kecil dari 0.8 sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima, bahwa data tersebut terbebas dari

multikolinieritas dan model Ordinary Least Square (OLS) yang

dilakukan dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah

disebut Denfan Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Nachrowi,

2008:109).Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah Uji White.

Tabel 4.3

Hasil Uji White Heteroskedasticity Test

F-Statistic 1.332363 Prob. F 0.2782

Obs*R-Squared 3.997365 Prob. Chi Square

0.2617

Sumber : Lampiran 4

Page 111: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

91

Dari tabel 4.3 diatas diketahui bahwa nilai Obs*R2 sebesar

3.997365 dan Probabilitas Chi-Square sebesar 0.2617 yang lebih besar

dari tingkat kepercayaan sebesar 0.05 (5%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas atau

H0 diterima.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam model regresi

ada korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Untuk

mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji Langrange Multiplier

(LM-Test).Uji ini sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah

autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama (first order) tetapi juga

digunakan pada tingkat derajat.

Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi-

Square.Jika probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat signifikan

5% maka tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas

Chi-Square lebih kecil dari 5% maka terdapat autokorelasi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Langrange Multiple Test

Obs* R-Square 11.94702 Prob.Chi-Square 0.0632

Sumber :Lampiran 5

Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Obs*R2

sebesar 11.94702 dan nilai Probabilitas Chi-Square sebesar 0.0632

yang lebih besar dari nilai 0.05 maka H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan data tersebut tidak terdapat masalah autokorelasi. .

Page 112: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

92

2. Uji Statistik

Hasil pengolahan data atau hasil estimasi yang dilakukan dengan

menggunakan program aplikasi komputer Eviews 6 dengan menggunakan

metode regresi linier berganda atau Ordinary Least Square (OLS) yang

ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Variabel Koefisien t-Statistik Probabilitas

C 18.32267 9.752887 0.0000

LN_SB - 0.132097 - 3.169530 0.0030

LN_KURS - 1.544148 -7.679202 0.0000

LN_INF 0.452265 6.568724 0.0000

F-Statistik 32.73414

Probabilitas (F-stat) 0.000000

Adjusted R-squared 0.698977

Durbin-Watson stat 1.021459

Sumber : output Eviews 6.0 yang diolah

Dari tabel 4.5 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut :

LN_NPF = 18.32267 – 0.132097 LN_SB – 1.544148 LN_KURS +

0.452265 LN_INF

1) Jika segala sesuatu variabel independen dianggap konstan atau

bernilai nol, artinya variabel independen tidak terjadi kenaikan atau

penurunan maka besarnya nilai Pembiayaan Bermasalah sebesar

18.32267 atau 18.32 %.

Page 113: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

93

2) Nilai koefisien regresi SBIS sebesar - 0.132097 persen yang berarti

setiap penurunan SBIS sebesar 1 persen maka akan meningkatkan

Pembiayaan Bermasalah sebesar 0.132097 %.

3) Nilai koefisien Nilai Tukar (KURS) sebesar - 1.544148 persen yang

berarti setiap penurunan Nilai Tukar (KURS) sebesar 1 persen maka

akan meningkatkan Pembiayaan Bermasalah sebesar 1.544148 %.

4) Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar 0.452265 persen yang berarti

setiap peningkatan Inflasi sebesar 1 persen maka akan meningkatkan

Pembiayaan Bermasalah sebesar 0.452265 %.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu)variabel-variabel independen (SBIS, Nilai Tukar dan Inflasi)

terhadap variabel dependen yaitu (Pembiayaan Bermasalah). Salah

satu cara untuk melakukan uji-t adalah dengan melihat nilai

probabilitas pada tabel uji statistik t. Apabila nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikan α = 0.05 berarti variabel independen

secara parsial (individu) mempengaruhi variabel dependen.

Dari hasil tabel 4.5 bahwa didapatkan dari uji statistik t yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh t-statistik untuk SBIS terhadap Pembiayaan bermasalah

Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan pada tabel 4.5 diperoleh hasil t-hitung sebesar

-3.169530 dengan tingkat signifikan 0.0030. Karena tingkat

signifikan lebih kecil dari 0.05 maka secara parsial SBIS memiliki

pengaruh secara signifikan dan negatif terhadap terhadap

Page 114: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

94

Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF).

Hal ini berarti bahwa ketika SBIS meningkat maka pembiayaan

bermasalah menjadi menurun.Dimana SBIS dalam mekanisme

yang ditentukan Bank Indonesia berupa bonus atau fee.Jadi ketika

bonus SBIS tinggi maka Bank Syariah akan lebih tertarik

mengalokasikan dananya untuk membeli SBIS dibandingkan

untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarkat sehingga

berdampak kepada menurunnya jumlah pembiayaan bermasalah

pada bank syariah itu sendiri.Hal ini juga diungkapkan dalam

penelitian yang dilakukan oleh Harry Andra (2010)

2) Pengaruh t-statistik untuk Nilai Tukar (KURS) terhadap terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh t-hitung sebesar -7.679202

dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000.Karena tingkat signifikan

lebih kecil dari 0.05 maka secara parsial Nilai Tukar (KURS)

memiliki pengaruh secara signifikan dan negatif terhadap

Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing

(NPF).Hal ini berarti jika semakin tinggi nilai tukar (nilai rupiah

terdepresiasi) maka akan semakin menurun pembiayaan

bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) pada bank

syariah.Hal ini berarti bahwa ketika terjadi kenaikan tingkat nilai

tukar rupiah terhadap dolar menjadikan produk dalam negeri

menjadi lebih kompetitif karena harga barang dan jasa dalam

negeri menjadi lebih rendah daripada harga barang pada negara

Page 115: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

95

lain. Harga barang dan jasa dalam negeri yang relatif rendah akan

meningkatkan permintaan luar negeri akan barang dan jasa dalam

negeri. Penjualan dalam negeri akan meningkat dan kondisi

keuangan masyarakatpun membaik. Dengan demikian, kenaikan

nilai tukar akan membantu nasabah pada perbankan konvensional

dan nasabah perbankan syariah dalam mengembalikan kredit atau

pembiayaannya.Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan

Zakiyah Dwi Poetry (2011).

3) Pengaruh t-statistik untuk Inflasi terhadap terhadap Pembiayaan

Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan pada tabel 4.5 diperoleh hasil t-hitung sebesar

6.568724 dengan tingkat signifikan 0.0000. Karena tingkat

signifikan lebih kecil dari 0.05 maka secara parsial Inflasi

memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Pembiayaan

Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF).Hal ini berarti

jika inflasi meningkat maka pembiayaan bermasalah akan

mengalami peningkatan pula.Hal ini mengindikasikan bahwa

ketika terjadi inflasi dimana terjadi kenaikkan harga secara terus-

menerus, daya beli masyarakat akan menurun karena nilai uang

terus tergerus inflasi. Hal ini menyebabkan turunnya penjualan

dan kondisi dunia usaha atau bisnispun melemah. Kondisi tersebut

menyebabkan nasabah perbankan mengalami kesulitan untuk

mengembalikan kreditnya pada perbankan, sehingga kredit macet

Page 116: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

96

akan mengalami peningkatan.Hasil ini serupa dengan penelitian

yang dilakukan Rahmawulan (2008)

Penelitian yang dilakukan Wikutama (2010) juga

menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap

Pembiayaan Bermasalah. Inflasi dapat berpengaruh terhadap

kredit bermasalah, inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan

dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan menurunnya

pendapatan riil masyarakat sehingga standar hidup masyarakat

juga turun. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan

ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam

mengambil keputusan. Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih

tinggi dibandingkan inflasi dinegara tetangga menjadikan tingkat

suku bunga riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat

memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah. Dengan

meningkatnya inflasi maka akan mengakibatkan kemampuan

nasabah dalam membayar cicilan kreditnya juga akan terganggu.

b. Uji Fisher (Uji-F)

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen (SBIS, Nilai Tukar dan Inflasi) secara simultan (bersama-

sama) terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan Bermasalah atau

Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil F-statistik sebesar

Page 117: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

97

32.73414 dengan nilai probabilitas (F-stat) sebesar 0.000000. Karena

probabilitas (F-stat) lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan

bahwa SBIS,Nilai Tukar dan Inflasi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing

Financing (NPF) Perbankan Syariah di Indonesia

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi

terbaik. Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih darisatu

variabel independen.

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R-Squared sebesar 0.698977, hal ini menunjukkan bahwa variasi

variabel dependen (Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing

Financing) secara bersama-sama mampu dijelaskan oleh variasi variabel

independen (SBIS, Nilai Tukar dan Inflasi) sebesar 69.89 % Sedangkan

sisanya sebesar 30.11 % dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang

diteliti.

C. Pembahasan Analisis Ekonomi

Besarnya kepercayaan nasabah terhadap bank syariah menyebabkan

dana yang disalurkan bank syariah tidak hanya melalui pembiayaan tetapi juga

sebagian dana digunakan membeli SBIS. SBIS dapat digunakan oleh bank

syariah yang mempunyai kelebihan likuiditas sebagai sarana dalam

menitipkan dana jangka pendek guna menjaga asetnya.Bank Indonesia

Page 118: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

98

menjalankan mekanisme SBIS dengan sistem bonus.Besarnya SBIS

merupakan indikator bahwa pembiayaan yang disalurkan bank semakin

kecil.Dengan semakin menurunnya pembiayaan maka akan mengakibatkan

menurunnya pembiayaan bermasalah pada bank syariah.Hasil penelitian ini

juga menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan negatif antara SBIS

dengan pembiayaan bermasalah.

Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh yang signifikan dan

negatif terhadap pembiayaan bermasalah.Ketika terjadi kenaikan tingkat nilai

tukar rupiah terhadap dolar menjadikan produk dalam negeri menjadi lebih

kompetitif karena harga barang dan jasa dalam negeri menjadi lebih rendah

daripada harga barang pada negara lain. Harga barang dan jasa dalam negeri

yang relatif rendah akan meningkatkan permintaan luar negeri akan barang

dan jasa dalam negeri. Penjualan dalam negeri akan meningkat dan kondisi

keuangan masyarakatpun membaik.Sehingga para nasabah lebih mudah dalam

mengembalikan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah.

Variabel inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap

pembiayaan bermasalah.Hal ini mengartikan bahwa ketika inflasi meningkat

maka akan meningkatkan pula pembiayaan bermasalah yang diterima oleh

bank syariah. Saat ini banyak kalangan menilai perbankan merupakan institusi

yang sangat riskan terkena krisis. Faktor makro yang kerapkali menyebabkan

krisis perbankan diantaranya tingginya inflasi.Dengan meningkatnya inflasi

maka akan berakibat pada turunnya daya beli masyarakat sehingga berakibat

pada menurunnya return yang diterima perusahaan sehingga perusahaan akan

Page 119: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

99

kesulitan dalam membayarkan kredit atau pembiayaan yang telah diberikan

oleh perbankan.Kemudian dampak inflasi juga terjadi dengan turunnya tingkat

pendapatan riil masyarakat sehingga masyarakat akan kesulitan membayar

kredit yang diberikan perbankan karena pendapatannya sebagian besar sudah

dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari.

Page 120: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang berjudul

“Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar

(KURS) dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di

Indonesia Periode Juli 2010- Desember 2013”.

1. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) mempunyai pengaruh secara

signifikan dan negatif terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan

Syariah di Indonesia. Nilai koefisien regresi SBIS sebesar – 0.132097

yang berarti bahwa setiap penurunan SBIS sebesar 1 persen maka akan

meningkatkan NPF sebesar 0.132097 dan sebaliknya.

2. Nilai Tukar (KURS) mempunyai pengaruh secara signifikan dan negatif

terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia. Nilai

koefisien regresi Nilai tukar (KURS) sebesar – 1.544148 yang berarti

bahwa setiap penurunan Nilai Tukar (KURS) sebesar 1 persen maka

akan meningkatkan NPF sebesar 1.544148 dan sebaliknya.

3. Inflasi mempunyai pengaruh secara signifikan dan positif terhadap

Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah di Indonesia. Nilai koefisien

regresi Inflasi sebesar 0.452265 yang berarti bahwa setiap peningkatan

Inflasi sebesar 1 persen maka akan meningkatkan NPF sebesar 0.452265

Page 121: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

101

dan sebaliknya.

4. Secara simultan variabel SBIS, Nilai Tukar dan Inflasi mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan

Syariah di Indonesia dengan nilai probabilitas sebesar (0.000000).

5. Nilai adjusted R-squared sebesar 0.698977. Hal ini menunjukkan bahwa

variasi variabel dependen (Pembiayaan Bermasalah) secara bersama-

sama mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen (SBIS, Nilai

Tukar dan Inflasi) sebesar 69,89 % sedangkan sisanya sebesar 30,11 %

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.

B. Saran

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan pada penelitian tentang

“Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Nilai Tukar

(KURS) dan Inflasi terhadap Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah

di Indonesia Periode Juli 2010-Desember 2013”, maka dapat ditarik

implikasi teoritis yaitu:

1. Untuk meminimalisir potensi terjadinya kredit bermasalah, bank

syariah harus lebih peka terhadap kondisi makroekonomi terutama

tingkat inflasi sehingga dapat menentukan kebijakkan penyaluran

pembiayaan secara tepat agar dapat mengendalikan terjadinya

pembiayaan bermasalah.

2. Terkait dengan resiko pembiayaan agar meminimalisir potensi

terjadinya kredit bermasalah, bank syariah dapat mengedepankan

Page 122: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

102

return yang kompetitif dan meningkatkan monitoring yang lebih

intensif kepada debiturnya. Bank syariah saat ini mempunai tingkat

kredit bermasalah yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan

bank konvensional ataupun BPRS. Oleh karena itu sebaiknya bank

syariah tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah

dicapai, Antara lain dengan cara: mempertahankan dan meningkatkan

penyaluran pembiayaan secara lebih ekspansif/agresif, meningkatkan

prinsip kehati-hatian dalam meyalurkan dana, lebih inovatif dalam

mengembangkan produk-produknya dengan tetap memperhatikan

prinsip syariah, meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas kantor

cabang dengan memperhatikan potensi wilayah yang bersangkutan,

meningkatkan perolehan keuntungan dengan mengembangkan jasa

perbankan/operasional lainnya, melakukan kerjasama dengan mitra

strategis, dan mengembangkan sistem informasi manajemen serta

kualitas sumber daya manusia yang lebih handal.

3. Bagi penelitian berikutnya agar dapat melanjutkan dan

memperpanjang periode waktu penelitian, serta dapat menggunakan

lebih banyak lagi variabel-variabel yang mungkin dapat

mempengaruhi pembiayaan bermasalah perbankan syariah. Sehingga

dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat dan lebih baik

serta dapat mengetahui penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah

di bank syariah apakah dari kelemahan sistem operasional di bank

syariah atau faktor lain.

Page 123: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

103

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Al-Qur’an

Ajija, Shochrul Rohmatul, dkk. “Cara Cerdas Menguasai Eviews”, Salemba

Empat, Jakarta, 2011.

Anton, H. Gunawan. “Anggaran Pemerintah dan Inflasi di Indonesia”,

Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 1991.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Azkia Publisher,

Tangerang, 2009.

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian”, Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

Balanchard. “Economics”, Prentice Hall International, inc., New Jersey,

2000.

Boediono. “Teori Pertumbuhan Indonesia”, Penerbit Yogyakarta: BPFE,

Yogyakarta, 1985.

Boediono. “Ekonomi Moneter”, BPFE, Yogyakarta, 1987.

Boediono. “Ekonomi Moneter”, BPFE, Yogyakarta, 1990.

Case dan Fair. “Prinsip-prinsip Ekonomi Makro”, Edisi Kelima, PT. Indeks,

Jakarta, 2004.

Chapra, M. Umer. “Sistem Moneter Islam”, Cet. 1, Gema Insani, Jakarta,

2000.

Firdaus, H Rachmat & Maya Ariyanti. “Manajemen Perkreditan Bank

Umum”. Bandung: Alfabetta, 2009.

Gujarati, Damodar. “Ekonometrika Dasar”, Erlangga, Jakarta, 2006.

Hamid, Abdul. Modul Perbankan Syariah “Landasan Teori dan Praktek”,

FEIS, Jakarta, 2008.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Press, Jakarta, 2012.

Karim, Adiwarman. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2006.

Page 124: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

104

Karim, Adiwarman. “Ekonomi Makro Islami”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,

2008.

Khalwaty, Tajul. “Inflasi dan Solusinya”, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Umum,

2000.

Kuncoro, Mudrajat. “Metode Riset untuk Bisnis Ekonomi bagaimana Meneliti

dan Menulis Tesis?”, Erlangga, Jakarta, 2009.

Mankiw, N. Gregory. “Macroeconomics”, Edisi 5, Harvard University, Edisi

Indonesia, Erlangga, Jakarta, 2003.

Miskhin, Federic S. “Ekonomi Uang dan Perbankan dan Pasar Keuangan”,

Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Muhammad. “Manajeman Bank Syariah”, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta, 2002.

Nachrowi, Nachrowi D, Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrikal Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”, FEUI,

Jakarta, 2006.

Ponco, Wibowo Hamid. “Pengaruh Variabel Makro Terhadap Kinerja

Perbankan Syariah”, Magister Manajemen Universitas Indonesia,

2006.

Putong, Iskandar dan Nuring Dyah Anjaswati. “Pengantar Ekonomi Makro”,

Edisi 2, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. 3rd edition,

Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad dan Hamid, Abdul. “Lembaga Keuangan Syariah”, Zikrul

Hakim, Jakarta, 2008.

Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus. “Ilmu Makro Ekonomi Edisi

Tujuh Belas”, Alih Bahasa Gretta, Theresa Tanoto, Bosco Carvallo,

Anna Elly, PT Media Global Edukasi, Jakarta, 2004.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Kebijakan Moneter dan

Perbankan Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

Jakarta, 2005.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Fakultas Ekonomi UI,

Jakarta, 2005.

Page 125: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

105

Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan

Ilustrasi”, Ekonisia, Yogyakarta, 2007.

Sumitro, Warkum. “Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga

Terkait”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996.

Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar” Edisi Kedua, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Sukirno, Sadono. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”, Rajawali Press,

Jakarta, 2004.Wirdyaningsih, Perwataatmadjaya, Gemala, dan Yeni.

”Bank dan Asuransi Islam di Indonesia”, Kencana dan Fakultas

Hukum UI, 2006.

Surat Edaran BI No. 9/24/DPbs 30 Oktober 2007 Tentang Sistem Penilaian

Kesehatan Berdasarka Prinsip Syariah.

Syafi’i, Muhammad Antonio. “Bank Syariah an Teori ke Praktik”, Gema

Insani, Jakarta, 2001.

Tan, Inggrid. “Bisnis dan Investasi Sistem Syariah”, Universitas Atma Jaya,

Yogyakarta, 2009.

Widarjono, Agus. “Ekonomi: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis”,

Ekonisia, Yogyakarta, 2005.

Winarmo, W Wahyu. “Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews”, Edisi ke

3, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2009.

B. Penelitian / Jurnal

Ahmad dan Bashir. “Explanatory Power of Macroeconomic Variables as

Determinants of Non Performing Loans: Evidence Form Pakistan”,

Iqra National University, Peshawar and University of Gujrat,

Pakistan, 2013

Andra,Harry. “Analisis Pengaruh Instrumen Kebijakan Moneter Konvensional

dan Instrumen Kebijakan Moneter Syariah Terhadap Kinerja

Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010

Arya, Wikutama. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Non performing Loan

Bank Pembangunan Daerah (BPD)”, Tesis, Program Pasca

Sarjana Magister Akutansi Universitas Indonesia, 2010.

Page 126: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

106

Diyanti,Anin. “ Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap

Terjadinya Non Performing Loan”,Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Diponegoro,2012.

Faiz, Ihda A. “Ketahanan Kredit Perbankan Syariah terhadap Krisis Keuangan

Global”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2010.

Farhan, sattar, Chaudhry dan Khalil. “Economic Determinants of Non

Performing Loans: Perceptin of Pakistan Bankers”, University of the

Pujab Lahore, Pakistan, 2012.

Greenidge, Kevin dan Tiffany Grosvenor. “Forecasting Non Performing

Loans in Barbados” Central Bank of Barbados,2010

Husna,Inovasi Amali. “Pengaruh Size,Net Core Operating Margin,Financing

to Deposit Ratio,Risk Weight Asset,Alokasi Piutang Muarabahah

dibanding pembiayaan PLS dan Makroekonomi Terhadap Resiko

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah di Indonesia”, Fakultas

Syari’ah dan Hukum Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2014.

Hermawan, Candra Dedy. “Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah,

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga

(DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2013.

Ihsan, Muntoha. “Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi, dan Kebijakan

jenis Pembiayaan terhadap Rasio Non Performing Financing Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2005-2010”. Fakultas Ekonomi

Universitas Diponogoro, Semarang, 2010.

Indrawan,Risky. “Analisis Pengaruh LDR,SBI,Bank Size dan Inflasi terhadap

Non Performing Loan (NPL) Kredit Kepemilikan Rumah Bank

PERSERO Tahun 2006-2012.Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Jakarta,2012.

Khemraj, Tarron dan Pasha, Sukrishnalall. “The determinants of non-

performing loans: an econometric case study of Guyana” university

Guyana, 2010.

Mukromah. “Analisis pengaruh Nilai Tukar Rupiah (KURS), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing

Deposit to Rasio (FDR) terhadap Non Performing Financing (NPF)

Perbankan Syariah di Indonesia”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Page 127: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

107

Mutamimah, dan Chasanah Siti Nur Zaidah. “Analisis Eksternal dan Internal

dalam Menentukan Non Performing Financing Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi Unissula Semarang, 2012.

Muttaqiena, Abida. “Analisis pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga, dan

Nilai Tukar terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di

Indonesia 2008-2012”, Fakultas Ekonomi Pembangunan

Universitas Negeri Semarang, 2013.

Padmantyo, Sri dan Muqorrobin, Agus. “Analisis Variabel yang Mempengaruhi

Kredit Macet Perbankan di Indonesia”, Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2011.

Poetry,Dwi Zakiah. “Pengaruh Variabel Makro dan Mikro Terhadap NPL

Perbankan Konvensional dan NPF Perbankan Syariah” Islamic

Finance & Business Review,2011

Rahmawulan, Yunis. “Perbandingan Faktor penyebab Timbulnya NPL dan

NPF pada Perbankan Konvensional dan Syariah di Indonesia”, Tesis,

Pasca Sarjana FEUI, Jakarta, 2008.

C. Website

www.bi.go.id

www.bps.go.id

www.google.com

Page 128: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xvii

Lampiran 1

Data Penelitian Periode Juli 2010 – Desember 2013

Bulan NPF SBIS KURS INF

Jul-10 4,14% Rp 2.576.000.000.000 Rp 9.049 6,22%

Aug-10 4,10% Rp 1.882.000.000.000 Rp 8.971 6,44%

Sep-10 3,95% Rp 2.310.000.000.000 Rp 8.975 5,80%

Oct-10 3,95% Rp 2.783.000.000.000 Rp 8.927 5,67%

Nov-10 3,99% Rp 3.287.000.000.000 Rp 8.938 6,33%

Dec-10 3,02% Rp 5.408.000.000.000 Rp 9.022 6,96%

Jan-11 3,28% Rp 3.968.000.000.000 Rp 9.037 7,02%

Feb-11 3,66% Rp 3.659.000.000.000 Rp 8.912 6,84%

Mar-11 3,65% Rp 5.870.000.000.000 Rp 8.761 6,65%

Apr-11 3,79% Rp 4.042.000.000.000 Rp 8.651 6,16%

May-11 3,76% Rp 3.879.000.000.000 Rp 8.555 5,98%

Jun-11 3,55% Rp 5.011.000.000.000 Rp 8.564 5,54%

Jul-11 3,75% Rp 5.214.000.000.000 Rp 8.533 4,61%

Aug-11 3,53% Rp 3.647.000.000.000 Rp 8.532 4,79%

Sep-11 3,50% Rp 5.885.000.000.000 Rp 8.765 4,61%

Oct-11 3,11% Rp 5.656.000.000.000 Rp 8.895 4,42%

Nov-11 2,74% Rp 6.447.000.000.000 Rp 9.015 4,15%

Dec-11 2,52% Rp 9.244.000.000.000 Rp 9.088 4,79%

Jan-12 2,68% Rp 10.663.000.000.000 Rp 9.109 3,65%

Feb-12 2,82% Rp 4.243.000.000.000 Rp 9.025 3,97%

Mar-12 2,76% Rp 6.668.000.000.000 Rp 9.165 4,50%

Apr-12 2,85% Rp 3.825.000.000.000 Rp 9.175 4,50%

May-12 2,93% Rp 3.644.000.000.000 Rp 9.290 4,45%

Jun-12 2,88% Rp 3.936.000.000.000 Rp 9.451 4,53%

Jul-12 2,92% Rp 3.036.000.000.000 Rp 9.456 4,56%

Aug-12 2,78% Rp 2.918.000.000.000 Rp 9.499 4,58%

Sep-12 2,74% Rp 3.412.000.000.000 Rp 9.566 4,31%

Oct-12 2,58% Rp 3.321.000.000.000 Rp 9.597 4,61%

Nov-12 2,50% Rp 3.242.000.000.000 Rp 9.627 4,32%

Dec-12 2,22% Rp 4.993.000.000.000 Rp 9.645 4,30%

Jan-13 2,49% Rp 4.709.000.000.000 Rp 9.687 4,57%

Page 129: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xviii

Feb-13 2,72% Rp 5.103.000.000.000 Rp 9.686 5,31%

Mar-13 2,75% Rp 5.611.000.000.000 Rp 9.709 5,90%

Apr-13 2,85% Rp 5.343.000.000.000 Rp 9.724 5,57%

May-13 2,92% Rp 5.423.000.000.000 Rp 9.760 5,47%

Jun-13 2,64% Rp 5.443.000.000.000 Rp 9.881 5,90%

Jul-13 2,75% Rp 4.640.000.000.000 Rp 10.073 8,61%

Aug-13 3,01% Rp 4.299.000.000.000 Rp 10.572 8,79%

Sep-13 2,80% Rp 4.523.000.000.000 Rp 11.346 8,40%

Oct-13 2,96% Rp 5.213.000.000.000 Rp 11.366 8,32%

Nov-13 3,07% Rp 5.107.000.000.000 Rp 11.613 8,37%

Dec-13 2,62% Rp 6.699.000000.000 Rp 12.087 8,38%

Page 130: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xix

Lampiran 2

Uji Normalitas Jarque-Bera

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.2 -0.1 -0.0 0.1

Series: Residuals

Sample 1 42

Observations 42

Mean -7.27e-17

Median 0.001739

Maximum 0.156528

Minimum -0.198683

Std. Dev. 0.085135

Skewness -0.164977

Kurtosis 2.658400

Jarque-Bera 0.394730

Probability 0.820891

Lampiran 3

Uji Multikolinearitas Correlation Matrix

LN_SB LN_KURS LN_INF

LN_SB 1 0.176104 - 0.084236

LN_KURS 0.176104 1 0.528047

LN_INF - 0.084236 0.528047 1

Page 131: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xx

Lampiran 4

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 1.332363 Prob. F(3,38) 0.2782

Obs*R-squared 3.997365 Prob. Chi-Square(3) 0.2617

Scaled explained SS 2.713325 Prob. Chi-Square(3) 0.4380

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 09/01/14 Time: 06:53

Sample: 1 42

Included observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.154181 0.193579 -0.796477 0.4307

LN_SB 0.005381 0.004294 1.253119 0.2178

LN_KURS -0.001355 0.020719 -0.065380 0.9482

LN_INF 0.009926 0.007094 1.399197 0.1699

R-squared 0.095175 Mean dependent var 0.007075

Adjusted R-squared 0.023742 S.D. dependent var 0.009222

S.E. of regression 0.009112 Akaike info criterion -6.468069

Sum squared resid 0.003155 Schwarz criterion -6.302576

Log likelihood 139.8294 Hannan-Quinn criter. -6.407409

F-statistic 1.332363 Durbin-Watson stat 1.919706

Prob(F-statistic) 0.278171

Page 132: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xxi

Lampiran 5

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.120170 Prob. F 0.0782

Obs*R-squared 11.94702 Prob. Chi-Square 0.0632

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 09/01/14 Time: 06:52

Sample: 1 42

Included observations: 42

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LN_SB 0.011235 0.039250 0.286246 0.7765

LN_KURS -0.022867 0.204286 -0.111938 0.9116

LN_INF 0.005753 0.064086 0.089763 0.9290

C -0.128235 1.857182 -0.069048 0.9454

RESID(-1) 0.538148 0.175261 3.070558 0.0043

RESID(-2) -0.062565 0.202268 -0.309318 0.7591

RESID(-3) -0.118456 0.195016 -0.607418 0.5479

RESID(-4) 0.152880 0.196424 0.778315 0.4421

RESID(-5) -0.307372 0.200849 -1.530361 0.1358

RESID(-6) 0.209992 0.202361 1.037706 0.3072

R-squared 0.284453 Mean dependent var -7.27E-17

Adjusted R-squared 0.083205 S.D. dependent var 0.085135

S.E. of regression 0.081516 Akaike info criterion -1.971771

Sum squared resid 0.212637 Schwarz criterion -1.558040

Log likelihood 51.40719 Hannan-Quinn criter. -1.820122

F-statistic 1.413447 Durbin-Watson stat 1.919184

Prob(F-statistic) 0.223697

Page 133: ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT BANK INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27385/1/ALFINA... · analisis pengaruh sertifikat bank indonesia syariah (sbis),

xxii

Lampiran 6

Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square

Dependent Variable: LN_NPF

Method: Least Squares

Date: 09/01/14 Time: 06:51

Sample: 1 42

Included observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LN_SB -0.132097 0.041677 -3.169530 0.0030

LN_KURS -1.544148 0.201082 -7.679202 0.0000

LN_INF 0.452265 0.068851 6.568724 0.0000

C 18.32267 1.878692 9.752887 0.0000 R-squared 0.721004 Mean dependent var 1.118325

Adjusted R-squared 0.698977 S.D. dependent var 0.161179

S.E. of regression 0.088432 Akaike info criterion -1.922777

Sum squared resid 0.297167 Schwarz criterion -1.757285

Log likelihood 44.37833 Hannan-Quinn criter. -1.862118

F-statistic 32.73414 Durbin-Watson stat 1.021459

Prob(F-statistic) 0.000000