86
ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI SMA NEGERI 21 GOWA SKRIPSI Oleh TITI ARTI NIM 105731137416 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS

TERHADAP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN DI SMA NEGERI 21 GOWA

SKRIPSI

Oleh

TITI ARTI NIM 105731137416

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

i

ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS

TERHADAP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN DI SMA NEGERI 21 GOWA

SKRIPSI

Oleh

TITI ARTI NIM 105731137416

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana

(S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

ii

Page 4: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

iii

Page 5: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

iv

Page 6: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

v

MOTTO

Tidak ada yang tidak mungkin selama ada niat, terus berusaha,

berdoa dan jangan pernah menyerah.

Penulis

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah

engakau berharap”.

(QS. Al-Insyirah, 6-8)

“Terkadang seseorang dengan masa lalu yang kelam, mampu

menciptakan masa depan yang cerah”

(Umar Bin Khattab)

Page 7: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

vi

PERSEMBAHAN

Sembah syukur serta puji syukur kepada-Mu Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang menciptakanku dengan bekal yang begitu teramat

sempurna. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya

tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Sebuah karya kecil ini kupersembahkan untuk orang-orang tercinta

dan tersayang atas kasihnya yang berlimpah.

1. Teristimewa Ibu dan Bapak saya tercinta, tersayang, terkasih dan

terhormat yang selalu mendoakan yang terbaik untuk saya.

2. Semua keluarga yang kumiliki, terima kasih atas doa dan dukungannya

dn terima kasih sudah menyemangatiku disaat aku letih.

3. Terima kasih dosen pembimbing dan pembimbing yang telah

membimbing hingga saat ini dan menerima kelebihan maupun

kekurangan saya.

4. Sahabat dan teman-temanku tersayang, terima kasih atas dorongan,

semangat, motivasi, saran-sarannya dan kebersamaannya selama ini.

Your are the best.

5. Almamaterku tercinta.

Page 8: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

vii

ABSTRAK

TITI ARTI. Tahun 2020 “Analisis Pengelolaan Anggaran Dana BOS Terhadap

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan di

SMA Negeri 21 Gowa”. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Hj.

Ruliaty dan Pembimbing II Abd Salam HB.

Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik yang berarti

bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan penyusunan dan

pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.

Pelaksanaan program BOS SMA atau MA harus mengikuti pedoman yang

disusun oleh Pemerintah dalam Petunjuk Teknis BOS SMA atau MA dengan

mengutamakan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu prinsip

swakelola dan partisipatif, transaparan, akuntabel, demokratis, efektif danefisien,

tertib administrasi dan pelaporan, serta saling percaya. Pada konsep MBS,

sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menuntut prioritas,

mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber,

baik kepada masyarakat maupun pemerintah.

Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi, Pengelolaan Dana BOS

Page 9: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

viii

ABSTRACK

TITI ARTI. Year 2020 “Analysis of BOS Fund Budget Management on

Accountability and Transparency Of Financial Accountability at SMA Negeri 21

Gowa”. Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and

Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervisedby Advisor I Hj.

Ruliaty and Advisor II Abd. Salam HB.

Accountability is the principle of public accountability, which means that

the budgeting process, starting from planning, preparation and implementation,

must be properly reported and accounted for. The implementation of the BOS

SMA or MA Technical Guidelines by prioritizing the concept of School Based

Management (MBS), namely the principles of self-management and participation,

transparency, accountability, democracy, effectiveness and efficiency, ordely

administration and reporting, as well as mutual trust. In the MBS concept, schools

are required to independently explore, allocate, demand priorities, control and be

accountable for the empowerment of resources, both to the community and the

government.

Keywords : Accountability, Transparency, Managenent of Boss Fund

Page 10: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat hidup dan

kesempatan menggenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Analisis Pengelolaan Anggaran Dana BOS Terhadap

Akuntabilitas Dan Transparansi Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan

di SMA Negeri 21 Gowa” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Stara

1 (S1).

Menyadari bahwa suatu karya dibidang apapun tidak terlepas dari

kekurangan disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat diharapkan.

Akhirnya dengan selesainya skripsi ini tidak lepas dari peran dan bantuan

yang telah diberikan sebagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada

kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Untuk kedua orang tuaku yang tercinta, terima kasih selama ini engkau telah

menjadi suri tauladan dan memberikan kasih sayang dan doa untuk anakmu,

dan untuk saudara-saudaraku tercinta terima kasih telah memberikan doa,

semangat dan kasih sayangnya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Rasulong SE., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 11: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

x

4. Bapak Ismail Badollahi SE., M.Si., Ak. CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

yang telah memberikan arahan dan masukan bagi peneliti.

5. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan

waktu dan kesempatannya dalam membimbing memberikan masukan dan

saran dalam penelitian ini.

6. Bapak Abd. Salam HB, SE., M.Si., Ak. CA. CSP selaku Dosen pembimbing II

yang telah banyak memberikan bantuan dalam bentuk waktu, masukan dan

saran dalam penyelesaian penelitian penulis.

7. Bapak/ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis ilmu dan

pelejaran yang sangat berharga.

8. Seluruh staff dan karyawan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Seluruh Bapak/Ibu guru dan staff pegawai SMA Negeri 21 Gowa yang telah

membantu sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

10. Keluarga besar yang telah mendukung saya, terima kasih.

11. Teman-teman kelas Resor AK.16R jurusan akuntansi, terima kasih untuk

semuanya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

banyak memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Semoga Allah SWT membalas jasa serta budi baik yang setimpal kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan

dan manfaat khususnya bagi pengembangan dunia ekonomi. Amin.

Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, September 2020

Titi Arti NIM. 105731137416

Page 12: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ..............................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................. vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ........................................................ vii

ABSTRACK BAHASA INGGRIS .......................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8

A. Defenisi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ............ 8

B. Pengelolaan Keuangan Sekolah .......................................... 12

C. Prinsip Pengelolaan Anggaran Dana BOS ........................... 18

Page 13: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

xii

D. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ............................. 26

E. Akuntansi Pelaporan Keuangan ........................................... 27

F. Penelitian Yang Relevan ...................................................... 27

G. Kerangka Pikir ..................................................................... 34

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 35

A. Jenis Penelitian .................................................................... 35

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................... 35

C. Faktor yang Diselidiki ........................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 36

E. Definisi Operasional Akuntabilitas dan Transparansi ........... 37

F. Instrumen Penelitian ............................................................ 38

G. Teknik Analisis Data ............................................................ 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 41

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 41

B. Analisa Hasil Penelitian ....................................................... 45

C. Pembahasan ....................................................................... 55

BAB V. PENUTUP .............................................................................. 60

A. Kesimpulan .......................................................................... 60

B. Saran ................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 61

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor ................................................................................................. Halaman

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...................................... 34

Page 15: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor ................................................................................................. Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ 31

Tabel 4.1 Kondisi Sarana dan Prasana di SMA Negeri 21 Gowa ........ 43

Tabel 4.2 Keadaan Guru di SMA Negeri 21 Gowa ............................... 44

Tabel 4.3 Keadaan Siswa di SMA Negeri 21 Gowa ............................ 44

Tabel 4.4 Sebaran Pencairan dana BOS SMA Negeri 21 Gowa .......... 46

Tabel 4.5 Penggunaan Anggaran dana BOS SMA Negeri 21 Gowa ... 48

Page 16: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor ................................................................................................. Halaman

Lampiran 1 Struktur Organisasi Kependidikan UPT SMA Negeri 21 Gowa

............................................................................................................ 62

Lampiran 2 Dokumentasi …. ............................................................... 63

Page 17: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dipandang sebagai suatu sarana untuk meningkatkan

mutu sumber daya manusia suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa

yang peduli akan pendidikan dan dapat tergambarkan dari pencapaian

pendidikan warga negaranya. Pencapaian pendidikan suatu bangsa dapat

dilihat dari kesesuaian antara tujuan dan keterlaksanaan pendidikan. Di

Indonesia, menurut pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tujuan

pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Adapun

fungsi nasional pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu hal yang tidak dapat dilupakan dalam mencapai tujuan

pendidikan suatu bangsa adalah peran negara dalam menyediakan sarana

pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2013: 52) lingkungan dan sarana

pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan kualitas serta

berlangsungnya usaha pendidikan. Lingkungan tersebut dapat bersifat

lingkungan fisik, sosial dan budaya yang semuanya memiliki pengaruh

langsung maupun tidak langsung terhadap usaha pendidikan. Belum

memadainya tempat pendidikan (gedung sekolah, sarana olahraga dan

rekreasi), perlengkapan, alat pendidikan, materi pendidikan, kurangnya

Page 18: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

2

kerjasama antara berbagai lembaga dalam masyarakat, rendahnya

pendidikan penduduk serta biaya pendidikan yang relatif mahal pada

umumnya dapat menghambat berlangsungnya pendidikan dengan baik.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pemerintah dan

pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta

menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga

negara tanpa diskriminasi. Salah satu peran negara dalam hal tersebut

adalah dengan memberikan atau meringankan biaya pendidikan di Indonesia.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa secara garis besar biaya pendidikan

terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.

Proses manajemen dilakukan oleh institusi secara konsisten dan

terus- menerus. Proses tersebut dilaksanakan oleh institusi yang bergerak

dalam kegiatan yang berorientasi laba atau nirlaba. Institusi pendidikan yang

mana bergerak dalam kegiatan nirlaba juga melakukan proses manajemen.

Institusi pendidikan dituntut untuk melaksanakan proses manajemen yang

optimal. Manajemen sekolah tidak dapat terjadi tanpa melibatkan sumber

daya yang tepat. Manajemen sekolah yang baik melibatkan seluruh elemen

dalam sekolah. Elemen yang dimaksud seperti guru, karyawan, siswa,

fasilitas sekolah, dan yang lainnya. Sebagai penunjang kegiatan manajemen,

sekolah memerlukan uang untuk melaksanakan rencana sekolah yang telah

ditetapkan dalam periode tertentu. Uang yang beredar dalam sekolah sudah

sepatutnya dikelola dengan baik berdasarkan peraturan yang berlaku. Hal ini

ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39

Page 19: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

3

Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah bahwa pengelolaan

uang adalah pengelolaan kas dan surat berharga termasuk menanggulangi

kekurangan kas dan memanfaatkan kelebihan kas secara optimal. Peraturan

Pemerintah tersebut juga menjelaskan bahwa sekolah sebagai institusi

pemerintah di awasi oleh kepala sekolahdalam pengendalian internal dan

pengawas fungsional daerah serta Badan Pemeriksa Keuangan dalam

pengendalian fungsional.

Sekolah memiliki tugas untuk mengelola keuangan berdasarkan

prinsip- prinsip pengelolaan keuangan sehingga uang yang beredar dapat

dimanfaatkan secara optimal. Proses manajemen keuangan sekolah yang

baik dapat dilakukan oleh stakeholder yang baik pula. Stakeholder yang baik

berupa pihak-pihak internal maupun eksternal sekolah yang berperan aktif

dalam pengelolaan keuangan sekolah. Keaktifan stakeholder akan

menunjang proses pengelolaan keuangan sekolah yang akan berpengaruh

pada jumlah uang yang optimal. Jumlah uang yang optimal seperti uang yang

tersedia sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah. Jika jumlah

uang yang berlebih dapat mengurangi efisiensi dari pengelolaan keuangan

sekolah, sedangkan jumlah uang yang kurang mengurangi kinerja dari

sumber daya lain, seperti kinerja guru, karyawan, pemanfaatan fasilitas

sekolah dan yang lainnya.

Pengelolaan keuangan sekolah didasari pada prinsip-prinsip yang

tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2008 tentang Pendanaan Pendidikan yaitu prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi, dan akuntabilitas publik. Peraturan tersebut juga menjelaskan

bahwa keempat prinsip tersebut digunakan dalam proses pengelolaan

Page 20: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

4

keuangan sekolah yang dimulai dari perencanaan, realisasi penerimaan dan

pengeluaran dana pendidikan, pengawasan dan pemerikasaan hingga

pertanggungjawaban. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pengelolaan

anggaran dana BOS terhadap pelaporan keuangan sekolah berdasarkan

prinsip keadilan dan efisiensi karena kedua prinsip tersebut erat kaitannya

dengan tahapan dalam pengelolaan keuangan sekolah pada tahap

perencanaan dan realisasi anggaran penerimaan dan pengeluaran dana

pendidikan. Prinsip keadilan berkaitan dengan kesempatan yang diberikan

seluas-luasnya kepada peserta didik dalam menerima pelayanan pendidikan,

sedangkan prinsip efisiensi berkaitan dengan penggunaan sumber daya

dalam memberikan pelayanaan pendidikan melalui sekolah.

Kita tau sendiri pendidikan di Indonesia sangat minim sekali terutama

dalam fasilitas sekolah atau sarana dan prasarana terutama sekolah yang

berada dipedasaan maupun daerah terpencil seperti halnya fasilitas sekolah

atau sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 21 Gowa, hal ini bisa

dilihat dengan kurangnya fasilitas kegiatan belajar mengajar, gedung kelas

yang kurang, sanitasi yang tidak memadai, perpustakaan dan bangku

sekolah yang rusak maupun tidak mecukupi. Padahal pemenuhan sarana

dan prasarana merupakan salah satu standar nasional pendidikan.

Fasilitas sekolah atau sarana dan prasarana adalah salah satu

sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan

terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang canggih. Fasilitas sekolah atau sarana dan prasarana

merupakan kegiatan penting yang perlu disiapkan secara cermat dan

Page 21: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

5

berkesinambungan sehingga kedepannya proses belajar mengajar bisa

terlaksana secara optimal khususnya di lingkungan SMA Negeri 21 Gowa.

Proses dalam pengelolaan keuangan sekolah yang meliputi

perencanaan, dan realisasi anggaran diduga belum sepenuhnya dilakukan

berdasarkan prinsip pengelolaan keuangan sekolah yang meliputi keadilan

dan efisiensi walaupuan pada dasarnya konsep pelaporan antarnegara bisa

berbeda satu dengan yang laindengan tingkat perbedaan yang bervariasi

(Toto Prihadi 2012:04). Penggunaan prinsip keadilan yang dimaksud ketika

menyusun RAPBS dan prinsip efisiensi ketika diterapkan secara internal

berupa realisasi anggaran pendapatan dan belanja sekolah, maupun secara

eksternal dalam manfaat yang diterima serta biaya yang dikeluarkan oleh

siswa apabila siswa bersekolah.. Dana BOS yang digunakan untuk

mengurangi biaya penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, membantu

sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah karena dengan dana BOS,

menambah fasilitas sarana dan prasarana sekolah berdasarkan sistem

pengelolaan anggaran dana BOS terhadap pelaporan masing-masing

sekolah. Proses pengelolaan keuangan sekolah berlandaskan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XIII.

Berdasarkan latar belakang masalah, Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) di SMA Negeri 21 Gowa digunakan untuk penyediaan biaya operasi

non personalia bagi satuan pendidikan khususnya di SMA Negeri 21 Gowa

sebagai pelaksana program wajib belajar. Penggunaan Dana Operasianal

Sekolah (BOS) digunakan sesuai dengan petunjuk atau juknis tentang

anggaran penggunaan dan pelaporan sesuai dengan apa yang dibutuhkan

pada ruang lingkup UPT SMA Negeri 21 Gowa. Tujaun dari penggunaan

Page 22: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

6

dana BOS di UPT SMA Negeri 21 Gowa membantu penyediaan pendanaan

biaya operasi non personil sekolah yang masih dapat dibayarkan dari dana

BOS, membebaskan pungutan biaya operasional sekolah bagi peserta didik

yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Berdasarkan dari diuraikan di atas, maka peneliti bermaksud melaksanakan

penelitian dengan judul “ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA

BOS TERHADAP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI SMA NEGERI 21 GOWA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, kajian teori maupun

hasil penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut :

Bagaimana realisasi pengelolaan anggaran dana BOS dalam menciptakan

akuntabilitas dan transparansi pelaporan pertanggungjawaban keuangan

sekolah di SMA Negeri 21 Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui realisasi anggaran dana BOS dan pelaporan keuangan

yang transparan dan akuntabel dalam pelaporan pengelolaan

pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMA Negeri 21 Gowa.

Page 23: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu ekonomi

dalam kajian teoretis bagi akademisi terkait pengelolaan

pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur pengelolaan keuangan

sekolah sehingga mutu sekolah dapat ditingkatkan sesuai dengan

keadaan keuangan sekolah.

b. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan dalam bidang pengelolaan

pertanggungjawaban keuangan sekolah.

Page 24: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS merupakan suatu program pemerintah untuk membantu

penyediaan pendanaan biaya operasional nonpersonalia sekolah. Program

Bantuan Operasional Sekolah dikomandani oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, yang mana dalam pelaksanaannya, penyaluran dan

pengelolaan dana BOS wajib berpedoman pada Buku Petunjuk Teknis

Penggunaan dana BOS yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan dan Kementerian Agama sebagai kementerian teknis yang

bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan pengelolaan program BOS.

Menurut Ghozali (dalam Ahmad 2017:7) “Dana BOS adalah nilai rupiah dari

seluruh sumber daya pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang

digunakan untuk kegiatan pendidikan”.

Menurut Peraturan Mendiknas Nomor 69 Tahun 2009, “Dana BOS

adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar

sebagai pelaksana program wajib belajar”. Sedangkan standar biaya

operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk

membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai

bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat

melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai

Standar Nasional Pendidikan.

Kemudian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 “Dana BOS adalah program pemerintah

Page 25: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

9

pusat untuk penyediaan pendanaan biaya operasinon personalia bagi

satuan pendidikan dasar dan menengah”. Dalam rangka melaksanakan

amanat tersebut serta mendukung pencapaian program penuntasan Wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar 9 Tahun), sampai saat ini

pemerintah masih dihadapkan pada berbagai permasalahan. Permasalahan

tersebut antara lain belum optimalnya pemerataan kesempatan pendidikan,

rendahnya kualitas pendidikan, maupun terbatasnya anggaran yang tersedia

untuk penyelenggaraan pendidikan. Terkait dengan terbatasnya anggaran

pendidikan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti dengan

turunnya nilai tukar rupiah US dolar menimbulkan kenaikan harga kebutuhan

pokok, seperti sandang, pangan, perumahan, dan kesehatan.

SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK yang

diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau

masyarakat yang telah terdata dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

dan memenuhi syarat sebagai penerima BOS berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK yang diselenggarakan oleh

pemerintah pusat atau pemerintah daerah dilarang untuk menolak BOS yang

telah dialokasikan. SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK yang

diselenggarakan oleh masyarakat dapat menolak BOS yang telah

dialokasikan setelah memeperoleh persetujuan orang tua peserta didik

melalui Komite Sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan

peserta didik yang orang tua/walinya 10 tidak mampu di

SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK yang bersangkutan. Dari

beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dana BOS

Page 26: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

10

adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai

operasional satuan pendidikan sebagai pelaksana program wajib belajar.

Dalam penggunaan dana BOS Reguler, pembiayaan administrasi

kegiatan sekolah harus digunakan untuk pembiayaan operasional rutin

sekolah. Pembiayaan yang diperbolehkan dengan dana BOS itu ada 14,

antara lain:

1. Pembelian alat dan atau bahan habis pakai yang dibutuhkan dalam

mendukung kegiatan:

Pembelajaran

Akreditasi

Administrasi

Layanan umum

Tata usaha

perkantoran

2. Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan sekolah meliputi:

Tandu

Stetoskop

Tabung oksigen

Tabung pemadam kebakaran

Alat kesehatan dan keselamatan sejenisnya

3. Pembiayaan penyelenggaraan rapat tim BOS sekolah, tidak termasuk

komponen honor.

4. Biaya perjalanan dalam rangka pengambilan dana untuk keperluan

sekolah di bank atau kantor pos.

Page 27: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

11

5. Biaya perjalanan dalam rangka koordinasi dan pelaporan program dana

BOS Reguler kepada dinas yang menengani urusan pendidikan

provinsi/kabupaten/kota.

6. Penggandaan laporan dan atau pembiayaan korespondensi.

7. Pembiayaan untuk membangun, mengembangkan, dan atau memelihara

laman sekolah dengan domain sch.id.

8. Pembiayaan kegiatan pengembangan sekolah meliputi kegiatan:

Sekolah sehat

Sekolah aman

Sekolah ramah anak

Sekolah inklusi

Sekolah adiwiyata

Kegiatan pengembangan lainnya

9. Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan keamanan dan kebersihan

sekolah.

10. Pembiayaan pengelolaan sekolah melalui aplikasi yang sudah disiapkan

oleh Kementrian antara lain:

Perencanaan, pembukuan, dan penyusunan laporan melalui

aplikasi RKAS

Penyampaian laporan hasil belajar melalui aplikasi e-rapor

Pendataan melalui aplikasi Dapodik

11. Pembiayaan bagi sekolah yang berada di daerah terpencil dan belum

ada jaringan listrik, antara lain:

Untuk menyewa atau membeli genset atau panel surya

Page 28: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

12

Termasuk peralatan pendukungnya sesuai dengan kebutuhan di

daerah tersebut

Termasuk biaya perawatan dan/atau perbaikan

12. Pembiayaan bagi sekolah yang berada di daerah yang mengalami

bencana alam berdasarkan persyaratan resmi dari Pemerintah Pusat

atau Pemerintah Daerah, dana BOS Reguler dapat digunakan untuk

membiayai penanggulangan dampak darurat bencana selama masa

tanggap darurat.

13. Penyediaan konsumsi.

14. Pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang operasional

administrasi kegiatan sekolah.

B. Pengelolaan Keuangan Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal membutuhkan uang

dalam mengelolah sumber daya sekolah. Keuangan dan pembiayaan

sekolah erat kaitannya dengan manajemen keuangan sekolah yang menjadi

salah satu bagian dalam manajemen berbasis sekolah (MBS). Suryana

(dalam Abid 2015:9) menjelaskan dalam implementasi MBS, sekolah

dituntut untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada

masyarakat maupun pemerintah.

Prinsip keadilan dalam pengelolaan keuangan sekolah dilakukan

dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada calon dan

atau peserta didik dalam mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah.

Kesempatan tersebut antara lain, (1) pelayanan khusus kepada siswa

Page 29: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

13

berkebutuhan khusus dan atau yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa, (2) akses pendidikan kepada calon dan atau peserta didik, (3)

kesempatan dalam melanjutkan pendidikan (Pasal 5 Undang Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional).

Dalam rangka pemerataan pendidikan yang berprinsip keadilan,

sekolah juga diharuskan mengelola keuangan yang bersumber dari dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan Operasional Sekolah SMA

adalah program pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program

pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

Keuangan dan pembiayaan merupakan elemen yang menentukan

dalam pelayanan pendidikan di sekolah. Dalam kaitannya dengan sistem

manajemen, pembiayaan dan pengelolaan keuangan merupakan input dan

proses untuk menghasilkan output berupa kualitas pelayanan pendidikan

yang diselenggarakan oleh sekolah. Sumber keuangan dan pembiayaan

sekolah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

1. Pemerintah pusat dan daerah yang diperuntukkan bagi kepentingan

pendidikan;

2. Orangtua atau peserta didik;

3. Masyarakat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemenuhan dana

pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat, dan orang tua. Sumber keuangan dan pembiayaan sekolah

diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

Page 30: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

14

2008 tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 51 Ayat 1 bahwa pendanaan

pendidikan bersumber dari anggaran pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat. Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 51 Ayat 2

menjelaskan bahwa anggaran pemerintah berasal dari pemerintah pusat;

sedangkan anggaran pemerintah daerah berasal dari pemerintah provinsi,

kota atau kabupaten; dana dari masyarakat berupa dana partisipatif yang

sah dan mengikat serta bantuan pihak asing yang tidak mengikat.

Pembiayaan sekolah yang bersumber dari keuangan negara diatur

dalam peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara Bab 1 Pasal 1 Ayat 6 menjelaskan bahwa

pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban oleh

pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan

kewenangannya. Menurut Mestry dan Tom (dalam Abid 2015:9), pengertian

pengelolaan keuangan sekolah adalah kinerja dari kebijakan manajemen

terkait aspek pembiayaan sekolah dengan pencapaian efektivitas sekolah

yang dibawa oleh manajemen. Sutomo (dalam Abid 2015:9) menjelaskan

bahwa manajemen anggaran atau biaya sekolah sebagai proses yang

direncanakan dan dilaksanakan serta pembinaan secara

berkesinambungan terhadap biaya operasional sekolah. Pengelolaan

keuangan sekolah menurut Bafadal (dalam Abid 2015:9) dapat diartikan

sebagai seluruh proses pemerolehan dan pendayagunaan secara tertib,

efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga kegiatan operasional

Page 31: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

15

pendidikan semakin efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan.

Proses pengelolaan keuangan sekolah berlandaskan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XIII yang

mana dilaksanakan melalui:

1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat.

2. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan oleh prinsip keadilan,

kecukupan, dan keberlanjutan.

3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi, dan akuntabilitas publik.

4. Pengalokasian dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya

pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN dan APBD.

BOS dikelola oleh SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK

dengan menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang

memberikan kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan, dan

pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

sekolah. Penggunaan BOS hanya 11 untuk kepentingan peningkatan

layanan pendidikan dan tidak ada intervensi atau pemotongan dari pihak

manapun. Pengelolaan BOS mengikutsertakan Dewan Guru dan Komite

Sekolah. Dalam hal pengelolaan BOS menggunakan MBS, maka

SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/SMALB/SMK harus:

1. Mengelola dana secara profesional dengan menerapkan prinsip

efisiensi, efektif, akuntabel, dan transparan.

2. Melakukan evaluasi setiap tahun.

3. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja

Page 32: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

16

Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),

dengan ketentuan:

a. RKAS memuat BOS.

b. RKJM disusun setiap 4 (empat) tahun.

c. RKJM, RKT, dan RKAS disusun berdasarkan hasil evaluasi dari

sekolah.

d. RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan guru

setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan

oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai

kewenangannya.

Tujuan pelaksanaan manajemen keuangan sekolah adalah agar

kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien serta mampu

membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Sutomo,

dalam Abid 2015:9). Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menjelaskan bahwa

pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan

sejumlah dana yang dibutuhkan demi terselenggaranya proses pendidikan

di sekolah menengah. Pengelolaan Dana BOS SMA juga harus mengacu

pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management)

yang terdiri dari:

1. Swakelola dan partisipatif

Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan,

dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan

masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan

Page 33: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

17

dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

program sesuai dengan peraturan yang berlaku

2. Transparan

Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah

dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan

pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program.

3. Akuntabel

Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan

pedoman pelaksanaan yang telah disepakati.

4. Demokratis

Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan

masalah ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan

memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan

saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan Efisen

Pemanfaatan dana harus efektif dan efisien. Siswa yang dibebaskan

dan/atau dibantu biaya sekolahnya harus diseleksi secara seksama dan

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

6. Tertib administrasi dan pelaporan

Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan

hasil pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai

ketentuan yang dipersyaratkan.

7. Saling Percaya

Pemberian dana berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual trust)

antara pemberi dan penerima dana. Oleh karena itu, penting bagi kita

Page 34: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

18

untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan

komitmen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun

pendidikan yang lebih baik.

C. Prinsip Pengelolaan Anggaran Dana BOS

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48

menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Prinsip tersebut

selaras dengan reformasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Implementasi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

(Renstra Ditjen Dikmen) memperhatikan reformasi birokrasi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Reformasi birokrasi tersebut dilaksanakan

dengan mengacu pada rencana strategis 2010-2014 dan misi 5K

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu ketersediaan,

keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian, sebagai landasan

perencanaan pelaksanaan program reformasi birokrasi. Selain itu,

pelaksanaan reformasi birokrasi Direktorat Jendral Pendidikan Menengah

juga dilandasi oleh prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan

transparansi. mendalami prinsip keadilan dan efisiensi dalam pengelolaan

keuangan.

Dalam program BOS, dana yang diterima oleh sekolah secara utuh

dan dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan dewan guru dan

komite sekolah. Dengan demikian, program BOS sangat mendukung

implementasi penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, yang secara umum

bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian wewenang

Page 35: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

19

(otonomi), pemberian fleksibilitas yang lebih besar untuk mengelola sumber

daya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat

untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

1. Swakelola dan Partisipatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, swakelola berarti

pengelolaan sendiri. Swakelola yang dimaksud disini adalah swakelola

dalam pengadaan barang barang/jasa pemerintah. Pengadaaan dengan

swakelola menta lainnya, atau oleh kelompok masyarakat. nurut Abu

Sopian adalah pengadaan dimana kegiatan pengadaan direncanakan,

dilaksanakan dan diawasi sendiri oleh instansi pemerintah penanggung

jawab anggaran, instansi pemerintah lainnya atau oleh sekelompk

masyarakat. Salah satu aspek penting dalam menerapkan konsep

Manajemen Berbasis Sekolah adalah partisipasi dari masyarakat.

Partisipasi penting untuk meningkatkan rasa memiliki, peningkatan rasa

memiliki akan meningkatkan rasa tanggung jawab, dan peningkatan

tanggung jawab akan meningkatkan dedikasi/kontribusi. Menurut Loina

Lalolo Krina (2003:25) partisipasi adalah prinsip bahwa setiap orang

memiliki hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di setiap

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Keterlibatan dalam

pengambilan keputusan dapat dilakukan baik secara langsung maupun

tidak langsung. Menurut Engkoswara (2012:295) partisipasi adalah

proses dimana stakeholders terlibat aktif baik dalam pengambilan

keputusan, pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pegawasan/evaluasi pendidikan di sekolah. Melalui dewan sekolah

(school council), orang tua dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam

Page 36: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

20

pembuatan berbagai keputusan. Dengan demikian, masyarakat dapat

lebih memahami serta mengawasi dan membantu sekolah dalam

pengelolaan termasuk dalam kegiatan belajar mengajar. Besarnya

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah tersebut mungkin

dapat menimbulkan tumpang tindih kepentingan antara sekolah, orang

tua dan masyarakat. Dengan demikian perlu dibatasi bentuk partisipasi

setiap unsur secara jelas dan tegas (Mulyasa dalam Ismi Solikhatun

2016:30-32).

2. Transparan

Menurut Engkoswara (dalam Ismi Solikhatun 2016:30-33)

manajemen sekolah dilaksanakan secara transparan, mudah diakses

anggota, manajemen memberikan laporan secara kontinu sehingga

stakeholders dapat mengetahui proses dan hasil pengambilan keputusan

dan kebijakan sekolah. Manajemen pendidikan yang transparan

memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan keyakinan stakeholders

terhadap kewibawaan dan citra sekolah yang good governance dan clean

governance. Menurut Krina (dalam Ismi Solikhatun 2016:32) transparasi

adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang

untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,

yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan

pelaksanaannya serta hasil-hasil yan dicapai. Menurut Krina, prinsip

transparansi memiliki dua aspek yakni komunikasi publik oleh pemerintah

dan hak masyarakat terhadap akses informasi. Transpanrasi dibangun

atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang baerkaitan

dengan kepentingan publik dalam hal ini adalah masyarakat dan warga

Page 37: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

21

sekolah dapat diperoleh secara langsung. Pengelolaan dana harus

dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat

memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan program.

3. Akuntabel

Menurut PP no 48 Tahun 2008 pasal 59, prinsip akuntabilitas

dilakukan dengan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan yang

dijalankan oleh penyelenggara atau satuan pendidikan kepada pemangku

kepentingan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Menurut Mardiasmo (dalam Ismi Solikhatun 2016:30-33) akuntabilitas

adalah pertanggungjawaban pengelolaan atas suatu aktvitas secara

ekonomis dan efisien kepada pemberi tanggung jawab. Menurut Nanang

Fattah (dalam Ismi Solikhatun 2016:30-34), ukuran pendidikan yang

akuntabel adalah:

a. Tujuannya jelas dan dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus

b. Kegiatannya dapat diawasi agar selalu dapat mengarah pada

pencapaian tujuan

c. Hasilnya efektif karena tujuan tercapai

d. Proses pencapaian hasil itu efisien dengan mengingat sumbersumber

yang tersedia

e. Menjalankan mekanisme umpan balik untuk penyempurnaan.

Tuntutan akuntabilitas sekolah sebagai salah satu sektor public

adalah untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horizontal

(horizontal accountability) bukan hanya pertanggungjawaban vertical

(vertical accountability).

Page 38: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

22

4. Demokratis

Istilah demokratis berasal dari bahasa Yunani kuno, yang terdiri

dari dua kata yaitu demos yang bermakna rakyat dan kratos yang berarti

kekuasaan, dan apabila digabungkan bermakna kekuasaan ditangan

rakyat (Tarcov dalam Dede Rosyada, 2004:15). Istilah demokrasi

memang muncul dan dipakai dalam kajian politik yang berarti kekuasaan

berada di tangan rakyat. Mekanisme berdemokrasi dalam politik tidak

sepenuhnya sesuai dengan mekanisme kepemimpinan lembaga

pendidikan, namun secara substantif sekolah demokratis adalah

membawa semangat demokrasi tersebut dalam perencanaan,

pengelolaan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Menurut James A Beane dan Michael W Apple (dalam Ismi Solikhatun

2016:36) ada beberapa kondisi yang perlu dikembangkan dalam upaya

membangun sekolah demokratis yaitu:

a. Keterbukaan saluran ide dan gagasan sehingga semua orang bisa

menerima informasi seoptimal mungkin

b. Memberikan kepercayaan kepada individu-individu dan kelompok

dengan kapasitas yang mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai

persoalan sekolah Menyampaikan kritik sebagai hasil analisis dalam

proses penyampaian evaluasi terhadap ide-ide, masalah dan

berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah Memperlihatkan

kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan terhadap

persoalan-persoalan public

c. Ada kepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu dan hak-hak

minoritas

Page 39: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

23

d. Pemahaman bahwa demokrasi yang dikembangkan belumlah

mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga demokrasi harus

terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup

manusia

e. Terdapat sebuah institusi yang dapat terus mempromosikan dan

mengembangkan cara-cara hidup demokrasi.

Inti dari teori tersebut adalah bahwa sekolah demokratis akan

terwujud jika semua informasi penting dapat dijangkau stakeholder

sekolah sehingga semua unsur tersebut memahami arah pengembangan,

berbagai masalah yang dihadapi serta langkah-langkah yang sedang atau

akan ditempuh. Dengan demikian mereka akan bisa menganalisis

relevansi kebijakan, memahami, mengkritisi dan memberi masukan, serta

menentukan kontribusi dan partisipasi yang akan diberikan untuk

kesuksesan pelaksanaan program-program sekolah tersebut.

5. Efektif dan Efisen

Menurut Mulyasa (dalam Ismi Solikhatun 2016:37), efektivitas

adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas

dengan sasaran yang dituju dan bagaimana suatu organisasi berhasil

menempatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha

mewujudkan tujuan operasional. Dari pengertian di atas dapat

dikemukakan bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua

tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu dan adanya partisipasi

aktif dari anggota. Menurut Mulyasa (dalam Ismi Solikhatun 2016:37)

suatu kegiatan dikatakan efektif jika tujuan dapat dicapai secara optimal

dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.

Page 40: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

24

Menurut Dharma (dalam Ismi Solikhatun 2016:37) efisiensi mengacu

pada ukuran penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi.

Dharma juga menjelaskan bahwa efisiensi juga merupakan perbandingan

antara input dan output, tenaga dan hasil, perbelanjaan dan masukan,

biaya, serta kesenangan yang dihasilkan.

6. Tertib Administrasi dan Pelaporan

Menurut Sutarto (1982:14) Administrasi adalah segenap rangkaian

kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh

sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu. Menurut

Sutarto (dalam Ismi Solikhatun 2016:38-39) administrasi digolongkan

dalam dalam rangkaian kegiatan yaitu:

a. Dilakukan oleh sekelompok orang

b. Berlangsung dalam suatu kerjasama

c. Dimaksud untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan

Salah satu cabang ilmu administrasi menurut Sutarto (1982:58)

adalah ilmu administrasi keuangan. Ilmu administrasi keuangan

membahas tentang segenap rangkaian kegiatan penataan penyusunan

anggaran, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan dan

pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam kerjasama sekelompok

orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ilmu administrasi keuangan

menurut Sutarto (1982:68) adalah pencatatan segenap penerimaan dan

pangeluaran biaya dalam kerjasama itu. Pengkajian terhadap cabang

ilmu ini menghasilkan pengetahuan yang cukup luas dan penting dengan

nama pembukuan. Menurut Reeve (2008:22) laporan keuangan

merupakan catatan dan rangkuman kegiatan transaksi untuk

Page 41: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

25

menyediakan informasi akuntansi kepada pemangku kepentingan.

Menurut Suwardjono (2005:20) tujuan utama pelaporan keuangan

organisasi nonbisnis seperti sekolah adalah harus menyediakan informasi

yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik

berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan

rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. Adapun tujuan-

tujuan Spesifik dari pelaporan keuangan adalah:

a) Menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan

pemakai lain dalam menilai jasa-jasa yang disediakan organisasi dan

kemampuannya untuk terus menyediakan jasa-jasa tersebut.

b) Menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan

pemakai lain dalam menilai bagaimana para manajer organisasi

nonbisnis telah melaksanakan tanggungjawab kepengurusannya dan

aspek-aspek lain kinerjanya.

c) Menyediakan informasi tentang sumberdaya, kewajiban dan

sumberdaya (aset) bersih organisasi, dan akibat-akibat dari transaksi,

kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas

sumberdaya tersebut. Menyediakan informasi tentang kinerja

organisasi selama satu periode.

d) Menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan

dan membelanjakan kas atas sumber likuid lain, tentang pinjaman

dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi

likuiditas organisasi.

Page 42: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

26

e) Pelaporan keuangan harus mencakup penjelasan-penjelasan dan

interprestasi untuk membantu para pemakai memahami informasi

yang disediakan.

7. Saling Percaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata percaya diartikan

sebagai mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata;

mengangap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada; dan

menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur. Pengertian percaya

dalam penelitian ini adalah yakin terhadap orang-orang atau kelompok

yang terlibat dalam pengelolaan BOS jujur dan dapat dipercaya dalam

melaksanakan tugasnya. Kepercayan yang dimaksud yaitu orang tua

percaya pada kepala sekolah untuk mengembangkan program-program

sekolah menuju idealitas yang diinginkan dan kepala sekolah juga

percaya pada guru untuk mengambangkan program-program kurikulernya

serta mengorganisir pelaksanaan program-program itu. Kepercayaan juga

meliputi kepercayaan sekolah terhadap pemerintah sebagai pemberi

dana dalam mengelola dan menyalurkan dana BOS.

D. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba di Indonesia saat ini semakin berkembang, ini ditandai

dengan banyaknya organisasi yang berdiri seperti lemabaga maupun

yayasanyang bergerak dibidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan keagamaan.

Pelaporan keuangan organisasi nirlaba khususnya di sekolah dilakukan dengan

pertanggungjawaban sesuai dengan akuntabilitas publik, transparansi, dan

penekanan besar tunjangan yang diperoleh dari pemerintah. Pelaporan

Page 43: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

27

keuangan pendidikan di sekolah dibuat oleh bendahara sekolah kemudian

disampaikan pertanggungjawabannya kepada pengguna laporan keuangan,

sebagai bentuk pertanggungjawaban organisasi nirlaba khususnya yang

bergerak di bidang pendidikan (sekolah).

E. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan

Akuntabilitas merupakan pertanggjawaban mengenai integritas keuangan,

pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran

pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran

uang oleh instansi pemerintah. Akuntabilitas pelaporan keuangan khususnya di

sekolah merupakan pertanggungjawaban terkait dengan aktivitas-aktivitas dan

kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggungjawab melalui penyajian laporan

keuangan yang meliputi perencanaan anggaran, pemakaian anggaran, serta

pelaporan anggaran secara penuh. Akuntabilitas pelaporan keuangan khususnya

di sekolah terkait dengan laporan keuangan yang hanya mencakup penyajian

laporan keuangan tetapi dalam hal ini pelaporan keuangan mengnadung

informasi yang relevan dari penggunaan kebutuhan keuangan.

F. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang oleh Ismi Soikhatun(2016) yang berjudul ANALISIS

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

(STUDI PADA SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA) yang menyimpulkan

bahwa pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK

Page 44: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

28

Negeri 1 Yogyakarta berdasarkan prinsip swakelola dan partisipatif

dilaksanakan dengan baik karena memiliki nilai kecenderungan baik

sebesar 70%. Prinsip transparan dilaksanakan dengan cukup baik karena

memiliki nilai kecenderungan cukup baik sebesar 78% dan sekolah telah

menyebarluaskan

informasi penerimaan program BOS kepada warga sekolah

dengan menyampaikan informasi dalam rapat dewan guru dengan

komite/orang tua siswa pada awal tahun ajaran. Prinsip akuntabel

dilaksanakan dengan baik karena memiliki nilai kecenderungan baik

sebesar 96%. Prinsip demokratis dilaksanakan dengan baik karena

memiliki nilai kecenderungan baik sebesar 74%. Prinsip efektif dan efisien

dilaksanakan dengan baik karena memiliki nilai kecenderungan baik

sebesar 63%. Prinsip tertib administrasi dan pelaporan dilaksanakan

dengan baik karena memiliki nilai kecenderungan baik sebesar 100% dan

sekolah telah melakukan pelaporan baik laporan keseluruhan maupun

laporan ringkas. Prinsip saling percaya dilaksanakan dengan baik karena

memiliki nilai kecenderungan baik sebesar 89%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Tika Dwi Wahyuningsih (2016) yang

berjudul PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS) DI SMP NEGERI 2 GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN

AJARAN 2015/2016 yang menyimpulkan bawah 90% responden (guru 26

orang dan pegawai tata usaha 10 orang) menyatakan prosedur

pengelolaan dana BOS di SMPN 2 Gombong telah sesuai petunjuk teknis

BOS tahun 2015 dan hanya 10% responden (1 orang guru dan 3 orang

pegawai tata usaha) menyatakan tidak sesuai. Terkait penggunaan dana

Page 45: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

29

BOS di SMPN 2 Gombong, 90% responden (guru 25 orang dan pegawai

tata usaha 11 orang) menyatakan sudah sesuai petunjuk teknis BOS

tahun 2015 dan hanya 10% (2 orang guru dan 2 orang pegawai tata

usaha) menyatakan tidak sesuai. Selanjutnya, terkait sasaran dana BOS

di SMPN 2 Gombong, 97,5% responden (guru 26 orang dan pegawai tata

usaha 13 orang) menyatakan sudah tepat dan hanya 2,5% (1 orang guru)

menyatakan tidak tepat sasaran. Jadi, dapat disimpulkan sebagian besar

responden berpendapat bahwa pengelolaan dana BOS di SMPN 2

Gombong tahun ajaran 2015/2016 dari prosedur pengelolaan,

penggunaan, dan sasaran dana BOS sudah sesuai petunjuk teknis

penggunaan dana BOS tahun 2015.

3. Penelitian yang dilakukan oleh M. Abid Zulfikar (2015) yang berjudul

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI

SE-KABUPATEN KENDAL menyimpulkan bahwa perencanaan dan

realisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan sekolah di SMA Negeri

se-Kabupaten Kendal telah dilaksanakan dengan adil dan efisien dengan

mematuhi peraturan yang berlaku. Saran yang berkaitan dengan hasil

penelitian ini yaitu: Pemerintah diharapkan mengeluarkan aturan

mengenai format dalam menyusun RAPBS dan laporan

Pertanggungjawaban APBS. Sekolah diharapkan mengklasifikasikan

biaya sekolah berdasarkan jurusan dan jenjang kelas. Pengelola dan

komite sekolah diharapkan meningkatkan kualitas dalam mengelola

keuangan sekolah. Wali murid diharapkan membayar biaya sekolah

sesuai waktu yang telah ditentukan.

Page 46: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

30

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Farid Sapri (2017) yang berjudul

PENGARUH PROGRAM DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS) DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 MAKASSAR

menyimpulkan bahwa secara parsial program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Makassar, sedangkan

pendapatan orang tua tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1

Makassar. Secara simultan dana BOS dan pendapatan orang tua sama-

sama memberikan pengaruh akan tetapi yang memberikan pengaruh

yang dominan adalah dana BOS.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Subkhi Widyatmoko dan Suyatmini

Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta dengan judul penelitian PENGELOLAAN

DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SD N KEMASAN I

SURAKARTA menyimpulkan bahwa Dalam proses perencanaan

pengelolaan Dana BOS komponen yang terlibat di dalam pengelolaan

dana BOS adalah Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab,

Bendahara sekolah, sebagaian dewan guru, dan Komite sekolah. Proses

perencanaan diawali dengan menyusun RAKS oleh tim manajemen bos

sekolah, guru, dan komite sekolah selanjutnya kami sering melibatkan

beberapa stakeholder sekolah yakni pihak- pihak yeng berkepentingan

dengan sekolah, dan mereka menjalankan perannya masing-masing

yakni Tim Manajemen Bos, dewan guru, dan Komite sekolah.

Page 47: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

31

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul, Nama, Tahun

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Analisis Pengelolaan Dana

Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) (Studi Pada

SMK Negeri 1 Yogyakarta)

Ismi Solikhatun (2016)

Metode

Deskriftif

dengan

Pendekatan

Kuantitatif

Dari hasil penelitian tersebut

berdasarkan prinsip

swakelolah dan partisipatif

dilaksanakan dengan baik

karena memiliki nilai

kecenderungan baik sebesar

70%.

2 Pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

Di SMP Negeri 2 Gombong

Kabupaten Kebumen

Tahun Ajaran 2015/2016

Tika Dwi Wahyuningsih

(2016)

Metode

Deskriftif

Kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa 90% responden (guru

26 orang dan pegawai tata

usaha 10 orang) menyatakan

prosedur pengelolaan dana

BOS di SMPN 2 Gombong

telah sesuai petunjuk teknis

BOS tahun 2015 dan hanya

10% responden (1 orang guru

dan 3 orang pegawai tata

usaha) menyatakan tidak

sesuai.

3 Analisis Pengelolaan

Keuangan Sekolah di SMA

Negeri se-Kabupaten

Kendal

M. Abid Dzulfikar (2015)

Metode

Kuantitatif

Hasil penelitian diperoleh

selisih rata-rata SPP Rp

26.645,- perbulan dan

sumbangan pendidikan Rp

1.001.639,- pertahun. Jika

semua biaya ditanggung siswa

dalam menyelenggarakan

pendidikan SMA Negeri di

Kabupaten Kendal Rp

568.619,- persiswa perbulan

dengan harapan manfaat

pendidikan yang akan diterima

juah lebih besar dari pada

lulusan SMP.

4 Pengaruh Program Dana

Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) dan

Pendapatan Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas X Akuntansi

SMK Negeri 1 Makassar

Metode

Pemilihan

Sampel

(purposive

sampling)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara persial program

Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi

belajar siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1

Page 48: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

32

Ahmad Farid Sapri (2017)

Makassar, sedangkan

pendapatan orang tua tidak

memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pestasi

belajar siswa kelas X

Akuntansi SMK Negeri 1

Makassar.

5 Pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah di

SDN Kemasan 1 Surakarta

Subkhi Widyatmoko dan

Suyatmini (2017)

Metode

Kualitatif

dengan

Pendekatan

Etnografi

(1)Dalam proses perencanaan komponen yang terlibat antara lain Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, Bendahara sekolah, dewan guru, dan Komite Sekolah. Proses perencanaan diawali dengan menyusun RAKS. (2)Pelaksanaan pengelolaan BOS diawali dengan pengambilan dana yang dilakukan bendahar sesuai kebutuhan dengan menyisakan saldo minimum di bank. Pengeluaran yang tidak termasuk pada 13 item dalam tata kelola dana BOS menggunakan iuran infak siswa yang dilaksanakan setiap jumat. (3)Pertanggungjawaban BOS melalui laporan yang dikerjakan bertahap setiap hari.

Page 49: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

33

G. Kerangka Pikir

Dana BOS adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat

untuk membiayai operasional satuan pendidikan sebagai pelaksana program

wajib belajar. Sekolah atau satuan pendidikan yang mempunyai kecukupan

dana BOS yang sesuai dengan kebutuhan operasional sekolah dengan

sasaran yang mencakup kebutuhan fasilitas sekolah, buku-buku sekolah,

maupun pemberian siswa yang tidak mampu sehingga dana tersebut

diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya bagi siswa yang

tidak mampu. Dengan adanya dana BOS yang cukup dan sesuai dengan

penggunaannya untuk memenuhi semua kebutuhan operasionalnya maka

sekolah dapat melengkapi fasilitas sekolah dengan baik sehingga para siswa

dapat memanfaatkan fasilitas sekolah dengan maksimal. Dari tinjauan

pustaka yang telah dijabarkan di bagian sebelumnya, dana BOS yang

diterima sekolah harus memiliki pengelolaan yang baik. Pengelolaan dana

BOS yang baik dapat dilihat dari prosedur pengelolaan BOS yang sesuai

dengan petunjuk teknis BOS yang dikeluarkan oleh pemerintah. Setelah

prosedur pelaksanaan BOS dijalankan dengan baik, kemudian dilihat

penggunaan dana BOS apakah sudah sesuai dan belum dengan RAKS yang

dibuat oleh sekolah supaya tidak ada penyelewengan dana. Setelah prosedur

dan penggunaan dana BOS, kemudian sasaran dari BOS itu sendiri sudah

tepat sasaran dan sesuai tujuan atau belum. Dengan demikian, pengelolaan

dana BOS yang dilihat dari prosedur pengelolaan dana BOS, penggunaan

dana BOS, dan sasaran dana BOS yang sesuai dengan petunjuk teknis

penggunaan dana BOS.

Page 50: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

34

Gambar 3.1

Bagan Kerangka Pikir Penelitian

SMA Negeri

21 Gowa

Pengelolaan

Dana BOS

Realisasi Anggaran

Analisis

Data

Hasil

Page 51: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskripsi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk laporan penelitian. Menurut

Burhan Bungin (dalam Ismi Soikhatun 2016:47) penelitian deskriptif kualitatif

bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, situasi atau variabel yang

timbul di masyaraka yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi dengan menggunakan kuisioner, dokumentasi atau dengan

wawancara. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk

mendapatkan suatu informasi ilmiah.

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 21 Gowa pada

tahun ajaran 2019/2020, dengan subjek penelitian adalah pimpinan sekolah,

bendahara sekolah, guru dan seluruh staff SMA Negeri 21 Gowa yang

terlaksana pada bulan Juni-Juli 2020.

C. Faktor Yang Diselidiki

Prosedur pengelolaan dana BOS dalam penelitian ini, merupakan tata

cara atau mekanisme pelaksanaan dana BOS dengan indikator dimulai

dengan proses pendataan data pokok pendidikan (Dapodik), proses

penetapan alokasi dana BOS, penyaluran dana BOS, dan pengambilan dana

Page 52: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

36

BOS sehingga dana tersebut siap untuk dipergunakan sekolah. Sekolah

harus melakukan pengelolaan sesuai dengan prosedur berdasarkan petunjuk

teknis penggunaan dana BOS. Faktor yang diselidiki berdasarkan variabel

penelitian ini adalah, analisis pengelolaan anggaran dana BOS terhadap

akuntabilitas dan transparansi pelaporan pertanggungjawaban keuangan di

SMA Negeri 21 Gowa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data

sesuai yang diinginkan.teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis

menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi obyek

penelitian dengan cara:

a. Observasi, observasi digunakan untuk melakukan pengamatan

secara langsung dilokasi penelitian.

b. Wawancara, teknik wawancara diawali dengan melakukan persiapan-

persiapan pertanyaan yang sesuai dengan rumusan masalah yang

diteliti. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan agar data yang

terkumpul menjadi lebih baik yang berkaitan dengan obyek yang akan

diteliti.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui penelusuran berupa

data-data sekolah, kepegawaian dari dokumen-dokumen, laporan dan

sumber lain yang dianggap relevan dengan sasaran penelitian.

Page 53: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

37

E. Definisi Operasional Akuntabilitas dan Transparansi

1. Definisi Operasional Akuntabilitas

Menurut Kamus Buku Besar Indonesia (KBBI) akuntabilitas adalah

Perihal bertanggung jawab, keadaan yang dapat dimintai pertanggung

jawabannya. Akuntabilitas dalam bahasa Inggris accountability artinya

pertanggung jawaban atau keadaan untuk dimintai pertanggungjawaban.

Akuntabilitas adalah keadaan atau kondisi seseorang yang dapat dinilai

oleh orang lain dikarenakan kualitas performennya dalam mengemban

dan mentyelesaiakn tugas yang diamanatkan kepadanya sehingga

tercapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya (dalam Nasifatul

Maknun 2019:13). Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban

publik yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan

penyusunan dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, maka akuntabilitas

merupakan kepuasan pihakpihak terkait atau yang berkepentingan atas

kinerja yang dilakukanoleh seseorang secara baik dan benar sesuai

dengan kreteria yang telah ditentukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Transparansi

Menurut KBBI transparansi berasal dari kata transparan yang artinya:

tembus cahaya; tembus pandang bila penggunaannya terhadap suatu

benda / objek yang berbentuk tipis atau tampak bening pada penglihatan

bening bila penggunaannya pada objek seperti kaca. Transparan artinya

adanya keterbukaan (dalam Nasifatul Maknu 2019:13). Transparan

dibidang manajemen keuangan lembaga pendidikan berarti adanya

keterbukaan dalam pengelolaan keuangan yang meliputi sumber-sumber

Page 54: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

38

keuangan lembaga, rincian penggunaan keuangan, pencatatan /

pembukuan, laporan dan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak

tertentu yang berkepntingan untuk mengetahuinya. Dalam rangka

meningkatkan partisipasi warga sekolah, orangtua, masyarakat dan

pemerintah maka transparansi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan

seluruh program pendidikan di sekolah, sehingga dapat menciptakan

kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa

dan warga sekolah.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuisioner sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang sejauh mana pengaruh

pengelolaan anggaran dana BOS terhadap pelaporan

pertanggungjawaban keuangan di SMA Negeri 21 Gowa.

2. Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data dengan dokumen. Metode

dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

3. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar infromasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian

kepada informan atau orang yang ahli di bidangnya terkait dengan judul

yang nantinya akan di teliti.

Page 55: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

39

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan

menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan

salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif

yang tujuannya adalah mengungkap kejadian atau fakta, keadaan,

fenomena, variabel dan keadan yang terjadi pada saat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian

ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi

yang sedang terjadi, atau lebih dari hubungan antar variabel yang timbul,

serta perbedaan antar fakta dan pengaruh dari suatu kondisi dan obyek yang

diteliti. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara mendeskripsikan

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum.

Menurut Dadang Solihin (2016) indikator minimum akuntabilitas yaitu

adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan.

Indikator yang digunakan dipergunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana BOS yang telah ditetapkan

pada peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 adalah

sebagai berikut :

1. Indikator Akuntabilitas terdiri dari :

a. Adanya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS.

b. Adanya pengawasan terhadap proses penyusunan anggaran dana BOS.

c. Pengelolaan dana BOS memahami tugas dan fungsi terkait pelaporan

pengelolaan dana BOS.

2. Indikator Transparansi terdiri dari :

Page 56: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

40

a. Adanya keterbukaan mengenai pengelolaan dana BOS.

b. Kemudahan pengaksesan informasi terkait penggunaan dana BOS.

Page 57: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 1 Pattallassang atau dikenal sekarang dengan nama SMA

Negeri 21 Gowa, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang

ada di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Desa Timbuseng Kecamatan

Pattallassang kabupaten Gowa dengan predikat Sekolah Negeri di Indonesia

yang dikepalai oleh bapak DRS Boy Hasan, M.Pd. Sebagai kepala sekolah

pertama di SMA Negeri 1 Pattallassang. Awal mulanya pembangunan SMA

Negeri 21 Gowa dimulai pada tanggal 17 Juni 2013, dimana pada saat itu masih

menumpang di SMP Negeri 2 Pattallassang untuk proses belajar mengajar

sementara selama proses pembangunan sekolah tersebut. Sama dengan SMA

pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 21 Gowa

ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : UPT. SMA Negeri 21 Gowa

Nama Kepala : Drs.H.Suddin Bahrum,M.Pd

NPSN : 69762669

NSS : 301190315001

Kurikulum : 2013

Penyelenggaraan : 5 Hari Penuh

Desa/Kelurahan : Timbuseng

Kecamatan : Pattallassang

Kabupaten : Gowa

Provinsi : Sulawesi Selatan

Page 58: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

42

Nomor Telepon : 081355567372

Kepemilikan : a. Status Tanah : Milik Negara

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

“Unggul dalam kepribadian, iman dan taqwa serta mampu

mengembangkan diri dalam perkembangan ilmu pengetahuan

teknologi informasi, olah raga, seni serta berwawasan lingkungan”.

b. Misi

1. Membentuk peserta didik yang berkepribadian luhur dan mulia

melalui pendidikan kepribadian.

2. Membina mental dan iman siswa melalui kegiatan rohani.

3. Melaksanakan proses pembelajaran dan pelatihan efektif, efisien,

serta mengapresiasikan seni dan budaya.

4. Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan arab.

5. Meningkatkan prestasi akademik lulusan.

6. Menambah wawasan ilmu pengetahuan melalui les tambahan dan

ekstra kurikuler.

7. Meningkatkan disiplin peserta didik melalui pembinaan sikap

kompetitif dan sportif.

Page 59: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

43

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 4.1

Kondisi Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 21 Gowa

No.

Keterangan Gedung

Jumlah

Keadaan/kondisi

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

Ket

1 Ruang Kelas 6 3 3 -

2 Ruang Perpustakaan 1 1 - -

3 Ruang Laboratorium IPA 3 3 - -

4 Ruang Kepala 1 1 - -

5 Ruang Guru 1 - 1 -

6 Musholla - - - -

7 Ruang UKS - - - -

8 Ruang BP/BK - - - -

9 Gudang - - - -

10 Ruang Sirkulasi - - - -

11 Ruang Kamar Mandi Kepala 1 1 - -

12 Ruang Kamar Mandi Guru 2 2 - -

13 Ruang Kamar Mandi Siswa

Putra

1 - 1 -

14 Ruang Kamar Mandi Putri 2 - 2 -

15 Halaman/Lapangan

Olahraga

1 - 1 -

(Sumber data dari kepala Tata Usaha SMA Negeri 21 Gowa per 2020/2021)

Page 60: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

44

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2

Keadaan Guru di SMA Negeri 21 Gowa

No. Pengelola PNS Non PNS

Jumlah Tenaga Pendidik Lk Pr Lk Pr

1 Guru PNS diperbantukan

Tetap

4 8 - - 12

2 Guru Tetap Yayasan - - - - -

3 Guru Honorer - - 7 11 18

4 Guru Tidak Tetap - - - - -

5 Kepala Tata Usaha - 1 - - 1

6 Staf Tata Usaha PNS - 1 - - 1

7 Staf Tata Usaha (Honorer ) - - 1 3 4

Jumlah 4 10 8 14 36

(Sumber data dari kepala Tata Usaha SMA Negeri 21 Gowa per 2020/2021)

5. Keadaan Siswa SMA Negeri 21 Gowa

Tabel 4.3

Keadaan Siswa di SMA Negeri 21 Gowa

Keadaan Kelas Siswa

T.P 2020/2021

Jumlah Rombel

Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas X 5 69 101 170

Kelas XI 5 76 98 174

Kelas XII 4 48 67 115

Jumlah 14 193 266 459

(Sumber data dari kepala Tata Usaha SMA Negeri 21 Gowa per 2020/2021)

Page 61: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

45

B. Analisa Hasil Penelitian

1. Implementasi Pengeloaan Dana BOS di SMA Negeri 21 Gowa

Berdasarkan rumusan masalah dari penelitian ini “Bagaimana realisasi

pengelolaan anggaran dana BOS dalam menciptakan akuntabilitas dan

transparansi pelaporan pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMA Negeri

21 Gowa?.” Maka pengelolaan keuangan sekolah didasari pada prinsip-prinsip

yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2008 tentang Pendanaan Pendidikan yaitu prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi, dan akuntabilitas publik. Peraturan tersebut juga menjelaskan

bahwa keempat prinsip tersebut digunakan dalam proses pengelolaan keuangan

sekolah yang dimulai dari perencanaan, realisasi penerimaan dan pengeluaran

dana pendidikan, pengawasan dan pemerikasaan hingga pertanggungjawaban.

“Berdasarkan hasil wawancara kami dengan dengan kepala sekolah SMA

Negeri 21 Gowa Drs. H. Suddin Bahrum, M.Pd sebagai Kepala sekolah di

ruangan kepala sekolah. Pada tanggal 27 Juli 2020 pukul 10.25 WIB. Peneliti

mengajukan pertanyaan tentang bagaimana realisasi pengelolaan anggaran

dana BOS dalam menciptakan akuntabilitas dan transparansi pelaporan

pertanggungjawaban keuangan sekolah di SMA Negeri 21 Gowa?”. Berikut ini

jawaban kepala sekolah SMA Negeri 21 Gowa mengenai proses pegelolaan

dana BOS yang menjelaskan bahwa :

“Proses pelaporan anggaran dana bos, sekolah dituntut untuk

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada

masyarakat maupun pemerintah. Pengelolaan pelaporan keuangan di sekolah

menurut saya selaku kepala sekolah di sini yang baik haruslah dibangun dengan

pondasi yang kokoh karena pengelolaan yang kokoh tidak akan lari dari

peraturan yang sudah ditetapkan dan akan menghasilkan pengelolaan yang

efektif dan efesiensi”.

Page 62: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

46

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala

sekolah UPT. SMA Negeri 21 Gowa dapat penulis simpulkan bahwa realisasi

pengelolaan anggaran dana BOS merupakan prinsip yang menjamin bahwa

setiap kegiatan suatu lembaga atau perorangan dapat dipertangungjawabkan

secara terbuka kepada masyarakat. Dengan demikian, maka prinsip pengelolaan

pelaporan keuangan adalah suatu keadaan kinerja para petugas yang mampu

bekerja dan memberikan hasil kerja sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

bersama sehingga memberikan rasa puas bagi pihak lain yang berkepentingan.

Pengelolaan pelaporan keuangan juga sudah memenuhi beberapa indikator-

indikator akuntabilitas dan transparansi.

Tahun 2019/2020 jumlah total dana BOS yang diterima sebanyak Rp.

537.720.000 dengan sistem pencairan 4 kali dalam satu tahun dengan masing-

masing pembagian di setiap tahap berbeda.

Tabel 4.4

Sebaran Pencairan Dana BOS SMA Negeri 21 Gowa

No. Tahap Jumlah (Rp) Ket.

1. Tahap 1 98.840.000 -

2. Tahap 2 197.680.000 -

3. Tahap 3 98.680.000 -

4. Tahap 4 142.520.000 -

Total 537.720.000

(Sumber https://bos.kemdikbud.go.id/sekolah/laporan?tahun=2019)

Page 63: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

47

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan bendahara SMA

Negeri 21 Gowa Rahmatan Ras, S.Pd sebagai Bendahara di ruangan kepala

sekolah pada tanggal 28 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Berikut jawaban dari

bendahara SMA Negeri 21 Gowa, yaitu :

“Bantuan opersional sekolah ini sangatlah menguntungkan bagi sekolah

dalam mengadakan proses belajar yang efektif dan efesien. Dalam artian semua

pengelolaan dana bos harus direlevankan dengan proses belajar agar bisa

menghasilkan proses belajar yang nyaman dan kondusif bagi siswa dan siswi

serta pengelolaan dana bos yang baik akan berakibatkan baik terhadap proses

belajar mengajar yaitu dengan terjangkaunya biaya dan lingkungan belajar yang

nyaman dan aman, sehingga peserta didik yang kurang mampu juga bisa

merasakan pendidikan yang layak, dapat mewujudkan cita-citanya dan juga

sebagai generasi bangsa yang lebih baik lagi”.

Peneliti juga memberikan pertanyaan kepada bendahara sekolah yakni,

“bagaimana prosedur untuk mendaptakan dana BOS?”. Hal ini sesuai dengan

penjelasan bendahara, yaitu :

“Prosedur untuk mendapatkan dana bos dengan cara sekolah harus

melaporkan jumlah siswa pada tahun anggaran kepada dinas pendidikan”

Berdasarkan pernyataan dari bendahara sekolah bahwa pengelolaan

anggaran dana bos harus semaksimal mungkin dan mengeluarkan anggaran

dana sesuai dengan kebutuhan. Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

pengelolaan dana BOS sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan indikator

akuntabilitas dan indikator transparansi. Prosedur untuk mencairkan dana bos

yaitu dengan mengirim atau melaporkan jumlah siswa yang ada di SMA tiap 3

bulan ke Dinas Pendidikan. Maka dari itu dapat di realisasikan pelaporan dana

BOS SMA Negeri 21 Gowa Pada tahun ajaran 2019/2020 penggunaan dana Bos

sebagai berikut :

Page 64: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

48

Tabel 4.5

Penggunaan Anggaran dana BOS SMA Negeri 21 Gowa

No. Tahap 1 Jumlah

Anggaran (Rp)

Keterangan

1 Kegiatan

Pembelajaran dan

Ekstrakurikuler

40.714.750 Pembiayaan kegiatan

pengembangan sekolah

2 Kegiatan Evaluasi

Pembelajaran

23.250.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

3 Pengelolaan Sekolah 12.790.500 Pembiayaan pengelolaan

sekolah

4 Langganan Daya dan

Jasa

4.190.000 Biaya perjalanan dalam

rangka keperluan sekolah

5 Pemeliharaan dan

Perawatan Sarana

dan Prasarana

Sekolah

4.500.000 Pembiayaan

penyelenggaraan kegiatan

keamanan dan kebersihan

sekolah

6 Pembayaran Honor 13.394.750 Pembiayaan lain yang

relevan dalam rangka

menunjang operasioanl

administrasi kegiatan

sekolah

Total 98.840.000

No. Tahap 2 Jumlah

Anggaran (Rp)

1 Penerimaan Peserta

Didik Baru

10.000.000 Pembiayaan pengelolaan

sekolah melalui aplikasi

yang sudah disiapkan

(pendataan melalui aplikasi

dapodik)

2 Kegiatan

Pembelajaran dan

Ekstrakurikuler

38.566.500 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

3 Kegiatan Evaluasi

Pembelajaran

20.250.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

4 Pengelolaan Sekolah 3.050.000 Pembiayaan pengelolaan

sekolah

5 Langganan Daya dan

Jasa

2.100.000 Biaya perjalanan dalam

rangka pengambilandana

untuk keperluan sekolah di

Page 65: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

49

bank atau kantor pos

6 Pembelian Alat Multi

Media Pembelajaran

24.500.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

7 Pemeliharaan dan

Perawatan Sarana

dan Prasarana

Sekolah

7.899.500 Pembiayaan

penyelenggaraan kegiatan

keamanan dan kebersihan

sekolah

Total 197.680.000

No. Tahap 3 Jumlah

Anggaran (Rp)

1 Kegiatan

Pembelajaran dan

Ekstrakurikuler

46.557.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

2 Pengelolaan Sekolah 7.992.500 Pembiayaan pengelolaan

sekolah

3 Langganan Daya dan

Jasa

5.120.000 Biaya perjalanan dalam

rangka pengambilandana

untuk keperluan sekolah di

bank atau kantor pos

4 Pemeliharaan dan

Perawatan Sarana

dan Prasarana

Sekolah

19.177.500 Pembiayaan

penyelenggaraan kegiatan

keamanan dan kebersihan

sekolah

5 Pembayaran Honor 17.008.000 Pembiayaan lain yang

relevan dalam rangka

menunjang operasioanl

administrasi kegiatan

sekolah

6 Pembelian Alat Multi

Media Pembelajaran

2.825.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

Total 98.680.000

No. Tahap 4 Jumlah

Anggaran (Rp)

1 Kegiatan

Pembelajaran dan

Ekstrakurikuler

63.256.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

2 Kegiatan

Pembelajaran dan

Ekstrakurikuler

20.233.000 Pembelian alat dan bahan

abis pakai

3 Pengelolaan Sekolah 9.199.000 Pembiayaan

penyelenggaraan kegiatan

Page 66: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

50

keamanan dan kebersihan

sekolah

4 Pengembangan

Profesi Guru dan

Tenaga Kependidikan,

serta Pengembangan

Manajemen Sekolah

750.000 Pembiayaan pengelolaan

sekolah

5 Langganan Daya dan

Jasa

3.150.000 Biaya perjalanan dalam

rangka pengambilandana

untuk keperluan sekolah di

bank atau kantor pos

6 Pemeliharaan dan

Perawatan Sarana

dan Prasarana

Sekolah

12.892.000 Pembiayaan

penyelenggaraan kegiatan

keamanan dan kebersihan

sekolah

7 Pembayaran Honor 15.540.000 Pembiayaan lain yang

relevan dalam rangka

menunjang operasioanl

administrasi kegiatan

sekolah

Total 142.520.000

(Sumber data dari Bendahara SMA Negeri 21 Gowa tahun 2019/2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan bendahara

sekolah UPT. SMA Negeri 21 Gowa, dapat peneliti simpulkan dari hasil

wawancara dengan bendahara sekolah bahwa kegiatan pembukuan adalah

kegiatan pencatatan mengenai pemasukan dan pengeluaran dana BOS.

Pembukuan dilakukan oleh bendahara BOS sekolah sebagai proses pembuktian

dan merangkum semua kegiatan yang terkait dengan dana BOS. Jika ada

monitoring laporan keuangan sekolah sudah tertata rapi dan dapat dipakai oleh

tim monitoring sebagai bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban hasil

penggunaan dana BOS sekolah. Dalam pengelolaan dana BOS sekolah harus

melakukan pencatatan dan pembukuan secara lengkap sesuai dengan standar

pengelolaan pendidikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang

Page 67: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

51

penatausahaan dan pertanggungjawaban lembaga pengelolah keuangan

mengeluarkan anggaran dana sesuai dengan kebutuhan.

Wawancara kepada Kepala Tata Usaha (KTU) SMA Negeri 21 Gowa

Ratna Wijayakusuma di ruangan Kepala Tata Usaha pada tanggal 28 Juli 2020

pukul 11.00 WIB, tentang pengelolaan anggaran dana BOS. Berikut jawaban dari

Kepala Tata Usaha SMA Negeri 21 Gowa, yaitu :

“Bantuan dana BOS ini sangat membantu dalam menjalankan

administrasi sekolah seperti pembelian peralatan alat tulis menulis serta

perlengkapan ATK dan kelengkapan administrasi sekolah tapi belum

sepenuhnya terpenuhi”.

Hasil wawancara dengan Kepala Tata Usaha SMAN 21 Gowa dapat

diketahui bahwa pengelolaan bantuan dana BOS sangat penting dalam rangka

pemenuhan kebutuhan kelengkapan administrasi sekolah karena hal ini dapat

menjadikan sekolah dapat menyusun kelengkapan administrasi sekolah.

Wawancara selanjutnya mengenai transparansi pelaporan

pertanggungjawaban keuangan di SMA Negeri 21 Gowa kepada Kepala Tata

Usaha (KTU) yang mengatakan bahwa :

“Sampai sejauh ini pelaporan pertanggungjawaban keuangan di sekolah

belum transparansi 100%.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala tata

usaha UPT. SMA Negeri 21 Gowa. Dapat peneliti simpulkan bawah dengan

adanya dana BOS maka dapat membantu pemenuhan kelengkapan administrasi

belanja sekolah serta perlengkapan ATK sekolah berdasarkan juknis dan

pelaporan penggunaan anggaran dana BOS yang ditentukan oleh komponen-

komponen yang jumlah dan porsinya bervariasi diantara sekolah yang satu

dengan sekolah yang lain, serta dari waktu ke waktu. Pembiayaan administrasi

Page 68: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

52

tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber pendapatan pendidikan saja,

namun lebih kepada penggunaan dana secara efektif dan efisien. Dan juga

kepala tata usaha menerangkan bahwa penggunaan dana BOS di SMA belum

sepenuhnya transparansi.

Wawancara kepada Operator Sekolah SMA Negeri 21 Gowa Idil Mutahir,

S.Kom, pada tanggal 28 Juli 2020 pukul 11.00 WIB di ruangan OPS UPT. SMA

Negeri 21 Gowa mengenai pengelolaan anggaran dana BOS terhadap

akuntabilitas dan transparansi pelaporan pertanggungjawaban keuangan, berikut

ini jawabannya :

“Proses penggunaan dana BOS SMA harus berdasarkan rencana

anggaran pengelolaan atau manajemen yang telah disepakati bersama serta

berdasarkan kebutuhan operasional sekolah sehingga tercipta pelaporan

keuangan yang efektif dan efisien dalam pengelolaan anggaran dana BOS, tapi

sampai sejauh ini saya melihat belum transparansi 100% dalam menggunakan

dana BOS untuk kebutuhan sekolah, hanya sebagian kecil saja yang bisa kita

liat”.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan OPS UPT.

SMA Negeri 21 Gowa. Dapat peneliti simpulkan dari hasil wawancara dengan

OPS sekolah bahwa pada dasarnya pengelolaan atau manajemen adalah suatu

proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan,

pengendalian, serta pengawasan terhadap penggunaan sumber daya organisasi

baik sumber daya manusia, sarana prasarana, sumber dana maupun sumber

daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien, namun OPS juga menerangkan bahwa pengelolaan anggaran

dana BOS belum sepenuhnya transparansi.

Kemudian wawancara kepada salah satu guru SMA Negeri 21 Gowa

yaitu ibu Sumarni, S.Pd., manfaat yang dirasakan dari adanya anggaran dana

BOS mengatakan bahwa :

Page 69: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

53

“Dengan adanya dana bos di SMA Negeri 21 Gowa maka secara tidak

langsung memberikan dampak bagi teman-teman guru, staf tata usaha serta

pegawai kebersihan sekolah yang belum berstatus PNS apalagi dalam juknis

dana BOS telah dianggarkan sebagian dananya untuk tenaga NON PNS

meskipun kadang masih sangat kurang”.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu

guru UPT. SMA Negeri 21 Gowa. Dapat peneliti simpulkan bahwa pemanfaatan

penggunaan dana BOS saat ini sudah mencakup sasaran penggajian tenaga

NON ASN 50% dari anggaran dana BOS sekolah. Adapun guru honorer yang

bisa mendapatkan honor dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah

yang terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). Paling lambat guru

honorer harus terdaftar di dapodik pada 31 Desember 2019. Dalam hal ini kepala

sekolah bertanggung jawab atas setiap data yang di input. Dan Kepala Dinas

Pendidikan terkait bertanggungjawab memastikan semua sekolah menginput

datanya, termasuk sekolah yang tidak terkoneksi dengan jaringan internet.

2. Analisis Pembahasan Dana BOS Akuntabilitas dan Transparansi

a) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban. Dalam hal ini sekolah

harus melakukan pertanggungjawaban kepada pihak internal maupun

pihak eksternal terutama dalam hal pengelolaan dana sekolah.

Akuntabilitas di sekolah harus dilakukan dengan baik karena akuntabilitas

yang baik menunjukkan bahwa sekolah sebagai pelaksana pendidikan

telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga akan meningkatkan

kepercayaan publik.

Proses akuntabilitas di SMA Negeri 21 Gowa dilakukan dengan

cara membuat laporan dana bos setiap triwulan yaitu per 3 bulan dengan

diketahui oleh kepala sekolah untuk dilaporkan. Tujuan akuntabilitas

Page 70: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

54

dalam dunia pendidikan yaitu agar terciptanya kepercayaan publik

terhadap sekolah. Berdasarkan hasil wawancara tentang pelaporan

keuangan yang menunjukkan bahwa SMA Negeri 21 Gowa telah

melakukan pelaporan keuangannya setiap 3 bulan. Kepercayaan publik

yang tinggi pada sekolah dapat mendorong partisipasi yang lebih tinggi

terhadap pengelolaan manajemen sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa

pelaporan keuangan pada SMA Negeri 21 Gowa sudah dapat dikatakan

akuntabel karena telah memenuhi prinsip yaitu, adanya laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana BOS, adanya pengawasan

terhadap proses penyusunan anggaran dana BOS, dan pengelolaan dana

BOS memahami tugas dan fungsi terkait pelaporan pengelolaan dana

BOS.

b) Transparansi

Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh

informasi, baik informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik

secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan

maupun informasi lainnya.

Manfaat penting dari transparansi anggaran yaitu meningkatnya

kepercayaan terhadap komitmen lembaga untuk memutuskan kebijakan

tertentu yang telah di susun. Berdasarkan pemaparan data di atas

peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada SMA Negeri 21 Gowa

transparansi perencanaan anggara dana BOS sangat penting dilakukan,

sehingga semua pihak sekolah mengetahui kebutuhan dan penggunaan

dana BOS di sekolah SMA Negeri 21 Gowa. Keterbukaan antara

Page 71: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

55

komponen sekolah atau warga sekolah akan menimbulkan dampak

positif. Adanya ikatan saling percaya antar semua warga sekolah akan

menyebabkan sekolah tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat luas.

Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa penerapan prinsip

transparansi perencanaan keuangan sudah cukup baik. Hal ini dapat kita

ketahui bahwa keterbukaan informasi di SMA Negeri 21 Gowa sudah

diterapkan cukup baik walaupun belum sepenuhnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaporan keuangan pada SMA Negeri 21 Gowa

sudah dapat dikatakan transparansi karena telah memenuhi prinsip

yaitu, adanya keterbukaan mengenai pengelolaan dana BOS dan

kemudahan pengaksesan informasi terkait penggunaan dana BOS.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari wawancara peniliti dengan pihak sekolah serta

dikaitkan dengan penelitian terdahulu maka Pengelolaan adalah seni dalam

mengatur dan menata dalam sebuah wadah demi tercapainya tujuan yang di

tetapkan bersama. Pengelolaan ini mempunyai peran penting dalam mencapai

tujuan secara efektif dan efesien. Dalam rangka relevansi pengelolalan dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri 21 Gowa. Peranan BOS

SMA adalah memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk memperoleh

layanan pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah memberikan

keringanan/pengurangan biaya operasional sekolah kepada siswa.

Dana BOS yang diterima akan diperhitungkan untuk meringankan beban

semua siswa pada sekolah tersebut secara rata-rata. Adapun penggunaan dana

BOS SMA atau MA menurut Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 adalah untuk

Page 72: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

56

membantu memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah atau personalia.

Berdasarkan Kebijakan Direktorat Pembinaan SMA, dana BOS dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelian/penggandaan buku teks pelajaran,

pembelian alat tulis sekolah yang digunakan untuk pembelajaran, peggandaan

soal dan penyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian,

pembelian peralatan tangan untuk keperluan pendidikan, pembelian bahan

praktik dan bahan habis pakai, penyelenggaraan kegiatan pembinaan

siswa/ekstrakulikuler, penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi,

penyelenggaraan praktik kerja industri, pemeliharaan dan perbaikan ringan

sarana prasarana sekolah, langganan daya dan jasa lain, kegiatan penerimaan

siswa baru, pengembangan sekolah rujukan, peningkatan mutu proses

pembelajaran, operasional layanan sekolah berbasis TIK dan pelaporan.

Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber

pendapatan pendidikan saja, namun lebih kepada penggunaan dana secara

efektif dan efisien. Semakin efisien dana yang digunakan dalam proses

pendidikan, maka berkurang pula dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan-

tujuannya. Dengan pencapaian efisiensi dana pendidikan, maka tercapai pula

efektifitas kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Prinsip transparansi dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan dan

tata kelola yang baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara

pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan sehingga :

1) Dapat diaudit atas dasar standar audit yang berlaku, dan menghasilkan opini

audit wajar tanpa perkecualian.

2) Dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku

kepentingan pendidikan.

Page 73: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

57

Dengan demikian Pengelolaan anggaran dana BOS bertujuan untuk

mengarahkan agar kegiatan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari arah yang

ditentukan. Yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan anggaran dana BOS

antara lain menganalisis program kegiatan dan prioritasnya, menganalisis dana

yang ada dan mungkin bisa diadakan dari berbagai sumber pendapatan dan dari

berbagai kegiatan. Pengelolaan anggaran dana BOS dalam program RKAS yang

dilakukan oleh SMA Negeri 21 Gowa adalah merencanakan kegiatan dan

anggaran selama satu tahun ke depan bersama-sama. Selanjutnya, rencana

kegiatan dan anggaran yang telah direncanakan dipublikasikan kepada Wali

Murid sebagai bentuk kontrol yang dapat dilakukan oleh Wali Murid terkait

pengelolaan anggaran dana BOS dalam program RKAS. Dan melakukan

pertanggung jawaban setiap triwulan kepada UPTD dan Tim BOS Pusat sebagai

laporan pertanggung jawaban kepada atasan. Serta, menempelkan di papan

pengumuman sekolah sebagai bentuk keterbukaan transparansi dan

pertanggungjawaban kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Mia

Silmi Nurdiani, Nugraha Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan

Dana Sekolah bahwa Transparansi artinya terbuka, menandakan bahwa

pengelolaan dana sekolah memang harus bersifat terbuka untuk semua pihak

yang berkepentingan. Terbuka untuk dapat mengetahui apa yang telah dilakukan

sekolah dengan dana tersebut dan manfaat yang dirasakan. Dengan adanya

transparansi, pengelolaan dana pun akan terkontrol. Tidak akan ada

penyelewengan atau tindakan penggelapan dana sekolah karena semua turut

mengawasi bagaimana dana tersebut dikelola. Transparansi ini dilakukan dari

mulai penganggaran sampai kepada pertanggungjawaban yang memungkinkan

pihak-pihak yang berkepentingan mengetahui dan mendapatkan informasi terkait

Page 74: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

58

dengan dana tersebut. Sekolah akan melakukan sosialisasi dan bahkan bersama

sama melakukan pembuatan anggaran sekolah, dan di akhir tahun ajaran

sekolah akan membuat laporan keuangan yang harus diketahui olehyang

berkepentingan atau stakeholder baik internal maupun eksternal. Sedangkan

akuntabilitas adalah pertanggungjawaban. Dalam hal ini sekolah harus

akuntabel, artinya melakukan pertanggungjawaban kepada pihak stakeholder

baik internal maupun eksternal terutama dalam hal pengelolaan dana sekolah.

Hal tersebut dikarenakan dana sekolah berasal dari berbagai pihak yakni

pemerintah dan orang tua siswa serta pihak-pihak lainnya. Akuntabilitas yang

dilakukan oleh sekolah harus baik karena akuntabilitas yang baik menunjukkan

bahwa sekolah sebagai pelaksana pendidikan telah melaksanakan tugasnya

dengan baik dan berkinerja dengan baik sehingga akan meningkatkan

kepercayaan publik. Sekolah yang melakukan pengelolaan dana yang baik

sudah tentu akan akuntabel. Dengan demikian Pelaporan keuangan merupakan

bentuk pertanggungjawaban keuangan sekolah menyangkut seluruh

pengeluaran dana sekolah dalam satu bulan dan triwulan dalam kaitannya

dengan apa yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

dalam penyusunan penggunaan dana BOS.

Perbandingan tinjauan empiris menurut Mia Silmi Nurdiani, Nugraha

(2018) Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Sekolah

dengan penelitian terdahulu mengenai analisis pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Studi pada SMK Negeri 1 Yogyakarta Ismi

Solikhatun (2016) transparansi dan akuntabilitas serta pelaporan

pertanggungjawaban keuangan di SMA Negeri 21 Gowa menunjukkan bahwa

secara umum analisis pengelolaan anggaran dana BOS serta pelaporan

Page 75: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

59

keuangan khususnya di sekolah merupakan bentuk pertanggungjawaban terkait

dengan aktivitas-aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggungjawab

melalui penyajian laporan keuangan yang meliputi perencanaan anggaran,

pemakaian anggaran, serta pelaporan anggaran secara penuh, terbuka dan

akuntabilitas kepada masyarakat maupun pemerintah.

Page 76: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

terhadap responden dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaporan keuangan pada

SMA Negeri 21 Gowa sudah dapat dikatakan akuntabel walaupun belum

sepenuhnya. Begitu juga dengan pelaporan keuangan di SMA Negeri 21 Gowa

sudah dapat dikatakan transparansi karena telah memenuhi beberapa prinsip-

prinsip yang telah ditetapkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengelolaan dana

di SMA Ngeri 21 Gowa sudah melakukan penyusunan laporan keuangan seuai

dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka dapat disarankan bahwa

pengelolaan anggaran dana BOS di SMA Negeri 21 Gowa agar dapat mengikuti

semua prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Pemerintah agar tercapainya

akuntabilitas dan transparansi. Jika keterbukaan dalam pertanggungjawaban

pelaporan keuangan dipublikasikan maka akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas mutu pendidikan dari adanya dana BOS di SMA Negeri 21 Gowa

sehingga dapat meningkatkan proses belajar mengajar yang lebih baik lagi.

Page 77: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

61

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dzulfikar Abid. 2015. Analisis Pengelolaan Keuangan Di SMA Negeri Se-

Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Jayanti Ida. 2019. Pengaruh Promosi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Minat

Kunjung Pemustaka Di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin

Makassar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mia Silmi Nurdiani,Nugraha 2018. Analisis Transparansi dan

AkuntablitiasPengelolaan Dana Sekolah JURNAL PENDIDIKAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni],Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia (diakses pada tanggal 24 September

2020 pukul 13:35 WIB).

Prihadi Toto. 2011. Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan

PSAK. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Salinan Permen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2020 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.

Salinan Permen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2020 Tentang Cara Pengelolaan dan Pelaporan Dana.

Sapri Farid. 2017. Pengaruh Program Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS)

dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X

Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar. Makassar: Unuversitas Negeri

Makassar.

Solikhatun Ismi. 2016. Analisis Pengeloaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(Studi Pada SMK Negeri 1 Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Subkhi dkk. Jurnal Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di

SDNKemasan 1 Surakarta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Yogyakarta:

Alfabeta.

Wahyuningsih Dwi. 2016. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekola

(BOS)Di SMP Negeri 2 Gombong Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran

2015/2016. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 78: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

62

Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI

KEPENDIDIKAN UPT. SMA NEGERI 21 GOWA

KEPALA SEKOLAH

Drs. H. Suddin Bahrum, M.Pd

UPM

Masita, S.pd

KOMITE SEKOLAH

H.Rabaking, SE.Dg.Naba

KOOR TATA USAHA

Ratna Wijayakusuma

WAKA HUMAS

Hj. Jumiati, S.Pd

WAKASIS

Syarifuddin, S.Ag., Ma

WAWAKUR

Rahmatan Ras, S.Pd

WAKASAPRA

Afrah Sambe, S.Pd

UKS KOORDINATOR

KONSELING

DEWAN GURU

Page 79: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

63

Lampiran 2

DOKUMENTASI

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah UPT SMA Negeri 21

Gowa

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah UPT SMA Negeri 21

Gowa

Page 80: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

64

Peneliti melakukan wawancara dengan Bendahara Sekolah UPT SMA Negeri 21

Gowa

Peneliti melakukan wawancara dengan Bendahara Sekolah UPT SMA Negeri 21

Gowa

Page 81: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

65

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Tata Usaha (KTU) Sekolah UPT

SMA Negeri 21 Gowa

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Tata Usaha (KTU) Sekolah UPT

SMA Negeri 21 Gowa

Page 82: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

66

Peneliti melakukan wawancara dengan Operator Sekolah (OPS) UPT SMA

Negeri 21 Gowa

Page 83: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

67

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru UPT SMA Negeri 21

Gowa

Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru UPT SMA Negeri 21

Gowa

Page 84: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP

30

Page 85: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP
Page 86: ANALISIS PENGELOLAAN ANGGARAN DANA BOS TERHADAP