113
ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Studi Kasus Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Ita Yustian Free Diyana NIM : 132114119 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

  • Upload
    dodan

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH

Studi Kasus Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ita Yustian Free Diyana

NIM : 132114119

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

i

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH

Studi Kasus Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ita Yustian Free Diyana

NIM : 132114119

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara

kamu”

(1 Petrus 5:7)

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan

memberi kelegaan kepadamu.”

(Matius 11:28)

Kupersembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orang tuaku, Bapak Yusuf dan Ibu Soeswati

Semua teman dan sahabatku terkasih

Serta semua individu yang telah memberikan doa, semangat,

dan motivasi kepada penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus dan

Bunda Maria Ratu Segala Bangsa, dan Santo Yudas Tadeus, karena berkat, rahmat

serta kasih-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Pengelolaan Keuangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Studi Kasus

Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman” dengan baik. Penulisan

ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi tidak akan terwujud tanpa

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan memberkati proses

selama pembuatan skripsi ini.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang dengan sangat sabar dan penuh cinta dalam membimbing dan

memberikan arahan serta motivasi yang membangun dalam penyusunan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

ABSTRACT ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Batasan Masalah........................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7

A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ............................................. 7

B. Pengelolaan Keuangan ................................................................................ 9

C. Pengelolaan Keuangan Bagi UMKM........................................................ 13

D. Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 18

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 18

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 18

C. Populasi Sasaran ....................................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

x

D. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 19

E. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 19

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................... 19

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 20

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 21

BAB IV GAMBARAN UMUM ASOSIASI BATIK ............................................ 24

A. Profil dan Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................. 24

B. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 26

C. Produk ........................................................................................................ 26

D. Tahap-Tahap Membatik ............................................................................. 27

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 30

A. Karakteristik Responden ............................................................................ 30

B. Analisis Data .............................................................................................. 33

C. Pembahasan ................................................................................................ 52

BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 60

A. Kesimpulan ................................................................................................ 60

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 62

C. Saran ........................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64

LAMPIRAN ........................................................................................................... 66

LAMPIRAN HASIL REKAPITULASI KUESIONER ......................................... 67

LAMPIRAN KUESIONER ................................................................................... 68

LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA ................................. 72

LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA ....................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar Anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman .... 25

Tabel 2 Lama Usaha............................................................................................... 30

Tabel 3 Jumlah Karyawan tiap UMKM ................................................................. 31

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 31

Tabel 5 Jenjang Pendidikan Responden ................................................................. 32

Tabel 6 Nilai Responden Indikator Penggunaan Anggaran ................................... 33

Tabel 7 Nilai Responden Indikator Pencatatan ...................................................... 36

Tabel 8 Nilai Responden Indikator Pelaporan ....................................................... 38

Tabel 9 Nilai Responden Indikator Pengendalian .................................................. 40

Tabel 10 Jumlah Responden Tiap Item Pernyataan Penggunaan Anggaran.......... 42

Tabel 11 Jumlah Responden Tiap Item Pernyataan Pencatatan............................. 45

Tabel 12 Jumlah Responden Tiap Item Pernyataan Pelaporan .............................. 48

Tabel 13 Jumlah Responden Tiap Item Pernyataan Pengendalian ........................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................ 17

Gambar 2 Motif Batik Khas Kabupaten Sleman................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

xiii

ABSTRAK

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH

Studi Kasus Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

Ita Yustian Free Diyana

NIM: 132114119

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan keuangan yang

diterapkan oleh UMKM. Penelitian ini dilakukan di Asosiasi Batik Mukti

Manunggal Kabupaten Sleman.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dari anggota Asosiasi

Batik dengan cara melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara. Untuk

menjawab rumusan masalah dilakukan teknik analisis data yaitu analisis deskriptif

kualitatif.

Hasil analisis menunjukkan bahwa UMKM sudah menerapkan pengelolaan

keuangan. Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah

pencatatan, dan penggunaan anggaran.

Kata kunci: pengelolaan keuangan, UMKM, pencatatan, penggunaan anggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

xiv

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF FINANCIAL MANAGEMENT IN MICRO SMALL

AND MEDIUM ENTERPRISES

A Case Study on Batik Mukti Manunggal Association in Sleman Region

Ita Yustian Free Diyana

NIM : 132114119

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

The purpose of this study is to determine the financial management applied

at Micro, Small, Medium Enterprises (MSMEs) Batik on Batik Mukti Manunggal

Association in Sleman Region.

This research was a case study. The data were collected from the members

of Batik Mukti Manunggal Association in Sleman District by distributing

questionnaries and interviews. The data was analyzed by descriptive qualitative

analysis.

The result showed that MSMEs of Batik Mukti Manunggal Association in

Sleman Region have implemented the financial management. Financial

management that was frequently applied by MSMEs were financial recording, and

the use of budgeting.

Keywords: financial management, MSMEs, financial recording, budgeting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menunjukkan bahwa jumlah UMKM di

Indonesia pada tahun 2013 adalah lebih kurang 57 juta unit, sedangkan jumlah

usaha besar adalah 5.066 unit. Pada periode tahun 2012-2013 menunjukkan

bahwa ada peningkatan jumlah unit usaha sebesar 2,41%, sedangkan

persentase kenaikan untuk usaha besar hanya 1,97%. Data tersebut

menunjukkan bahwa jumlah UMKM lebih besar bila dibandingkan dengan

jumlah usaha besar yang ada di Indonesia. Data ini membuktikan bahwa

UMKM merupakan penyokong perekonomian Indonesia.

UMKM sebagai penyokong perekonomian, juga dapat dilihat melalui

flashback pada peristiwa di tahun 1997 hingga 1998, yaitu adanya krisis

ekonomi. Peristiwa krisis ekonomi ini membuat banyak perusahaan besar yang

bangkrut, namun UMKM tetap dapat bertahan dari gejolak krisis yang terjadi.

Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB)

yang besar yaitu sekitar satu milyar setiap tahunnya. Berdasarkan data yang

diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UMKM bahwa persentase PDB

UMKM pada tahun 2010-2013 terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Data-

data tersebut menandakan bahwa UMKM perlu untuk mempertahankan

eksistensi, dan mengembangkan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

2

Namun pada kenyataannya masih ada UMKM yang belum mampu

mengelola usahanya dengan baik, sehingga tidak jarang pula UMKM yang

gagal dalam usahanya. Kegagalan ini disebabkan karena masih rendahnya

pengetahuan pemilik UMKM akan pengelolaan usaha. Pengelolaan usaha yang

perlu diperhatikan adalah pengelolaan dalam bidang keuangan. Namun,

menurut Srikandi dan Setyawan (2004), masalah yang sering dihadapi pemilik

UMKM adalah dalam bidang pemasaran produk, teknologi, kualitas sumber

daya manusia, dan pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan menjadi

suatu masalah dalam UMKM karena pemilik UMKM mengabaikan pentingnya

pengelolaan keuangan.

Pengelolaan keuangan penting untuk diterapkan pada UMKM.

Menurut Ediraras (2010) bisnis UMKM yang keuangannya dikelola dan

diinformasikan secara transparan dan akurat akan memberikan dampak positif

terhadap bisnis UMKM itu sendiri. Dampak positif pengelolaan keuangan

inilah, yang menjadi suatu faktor kunci keberhasilan UMKM dan dapat

digunakan untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya.

Salah satu jenis UMKM adalah UMKM batik. Kabupaten Sleman

memiliki UMKM batik, yang kualitas produknya tidak kalah bersaing dengan

produk batik dari daerah lain di Yogyakarta. Motif batik dari Kabupaten

Sleman yang paling dibanggakan adalah motif batik sinom parijotho salak.

Motif ini menggambarkan salah satu keunggulan produk pertanian yang

dihasilkan oleh Kabupaten Sleman yaitu salak. Para pengrajin batik di

Kabupaten Sleman memiliki paguyuban batik yang bernama Asosiasi Batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

3

Mukti Manunggal, yang langsung dibimbing oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Sleman. Produk yang diproduksi oleh asosiasi ini

tidak hanya diminati oleh konsumen dari dalam negeri, namun juga dari luar

negeri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Asosiasi ini masih

terdapat masalah yang timbul, yaitu pengelolaan usaha yang dilakukan hanya

berfokus kepada pemasaran, dan mengesampingkan pengelolaan keuangannya.

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai pengelolaan keuangan UMKM yang

diterapkan pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui pengelolaan keuangan apa

saja yang telah diterapkan pada UMKM. Hasil dari penelitian ini juga dapat

dijadikan sebagai pedoman, apabila UMKM tersebut belum menerapkan

pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, judul yang digunakan dalam penelitian

ini adalah “ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN UMKM BATIK”

dengan lokasi penelitian pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten

Sleman.

B. Rumusan Masalah

Pengelolaan keuangan menurut Kuswadi (2005) dapat dilihat melalui

penggunaan anggaran, pencatatan, pelaporan, dan pengendalian. Penulis ingin

melihat lebih dalam mengenai penerapan indikator tersebut, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan keuangan yang

diterapkan oleh UMKM Batik pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

4

C. Batasan Masalah

Penelitian mengenai pengelolaan keuangan ini mencakup penggunaan

anggaran, pencatatan, pelaporan, dan pengendalian yang dilakukan oleh

UMKM Batik pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengelolaan keuangan, mencakup penggunaan anggaran,

pencatatan, pelaporan, dan pengendalian yang diterapkan oleh UMKM Batik

pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. UMKM

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan saran bagi

UMKM Batik khususnya pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal

kabupaten Sleman dalam pengelolaan keuangannya, sehingga pengelolaan

keuangan usahanya dapat lebih baik lagi.

2. Universitas

Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pembaca

mengenai pengelolaan keuangan yang diterapkan pada UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

5

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori dan konsep yang berhubungan

dengan penelitian, dan rumusan kerangka berfikir dari penelitian.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini berisi metode penelitian yaitu jenis penelitian, waktu dan

tempat penelitian, populasi sasaran, subjek dan objek penelitian, jenis

dan sumber data, variabel penelitian dan pengukurannya, teknik

pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV: Gambaran Umum

Bab ini berisi mengenai gambaran umum objek yang diteliti oleh

peneliti, yaitu Asosiasi Batik Mukti Manunggal. Gambaran umum

meliputi: profil dan sejarah berdirinya asosiasi batik, produk usaha,

dan tahap-tahap membatik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

6

Bab V: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan hasil

analisis data.

Bab VI: Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan, keterbatasan

penelitian, serta saran dari penulis yang diharapkan dapat menjadi

masukan bagi pihak yang berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Bab 1 (ketentuan

umum) menjelaskan:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil

atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

8

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1. Usaha Mikro:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

2. Usaha Kecil:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebh dari Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Usaha Menengah:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

9

B. Pengelolaan Keuangan (Manajemen Keuangan)

1. Pengertian Pengelolaan Keuangan (Manajemen Keuangan)

Menurut Handoko (2011) manajemen atau pengelolaan adalah

bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan

kepemimpinan serta pengawasan.

Pengertian manajemen menurut Wahjono (2008) adalah gabungan

ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pemimpinan, serta pengendalian atas

penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sehingga bermanfaat bagi manusia.

Manajemen keuangan (pengelolaan keuangan) menurut Horne

dalam Kasmir (2010) adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan

perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan

menyeluruh. Menurut Hartati (2013) seluruh proses tersebut dilakukan

untuk mendapatkan pendapatan perusahaan dengan meminimalkan biaya,

selain itu dalam penggunaan dan pengalokasian dana yang efisien dapat

memaksimalkan nilai perusahaan.

2. Fungsi Pengelolaan Keuangan (Manajemen Keuangan)

Menurut Hartati (2013) menjelaskan bahwa fungsi dari manajemen

keuangan (pengelolaan keuangan) adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

10

a. Kegiatan mencari dana (obtain of fund) yang ditujukan untuk keputusan

investasi yang menghasilkan laba.

b. Kegiatan mengalokasikan dana (allocation of fund), kegiatan ini

ditujukan untuk mengelola penggunaan dana dalam kegiatan

perusahaan.

Berbeda dengan Mishkin (2010) dalam Kasmir (2010) yang membagi

fungsi manajemen keuangan (pengelolaan keuangan) menjadi 4 fungsi,

yaitu:

a. Meramalkan dan merencanakan keuangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi

di masa yang akan datang yang memungkinkan berdampak atau tidak

berdampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Setelah peramalan

akan disusun perencanaan pengelolaan keuangan.

b. Keputusan permodalan, investasi dan pertumbuhan

Manajemen keuangan berfungsi untuk menghimpun dana yang

dibutuhkan, baik jangka pendek maupun jangka panjang (investasi),

serta dapat menentukan pertumbuhan perusahaan dalam penjualan.

c. Melakukan pengendalian

Fungsi manajemen keuangan sebagai pengendali (controller) dalam

operasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien,

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

11

d. Hubungan dengan pasar modal

Manajemen keuangan digunakan sebagai penghubung perusahaan

dengan pasar modal, sehingga perusahaan dapat mencari berbagai

alternatif sumber dana atau modal.

3. Tujuan Pengelolaan Keuangan (Manajemen Keuangan)

Tujuan dilakukannya pengelolaan keuangan (manajemen keuangan)

untuk mencapai efisiensi dan efektivitas keuangan. Pengelolaan keuangan

yang efisien berarti dapat dilihat dari kemampuan untuk memaksimalkan

input dan output, dalam keuangan berarti pemasukan dan pengeluaran

uang. Pengelolaan keuangan yang efektif berarti sampai sejauh mana

perusahaan mampu mencapai tujuan yang menjadi target perusahaan.

Menurut hasil penelitian Agustinus (2014), dalam melaksanakan semua

program dengan tepat dan penggunaan keuangan yang tepat juga maka

akan tercapai pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien.

4. Proses Pengelolaan Keuangan (Manajemen Keuangan)

Menurut Kuswadi (2005) analisa keuangan merupakan fondasi

keuangan, dapat memberikan gambaran kesehatan keuangan perusahaan

baik saat ini maupun dimasa lalu, sehingga dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan bagi para manajer perusahaan. Terdapat empat

kerangka dasar pengelolaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

12

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan

memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut

Kuswadi (2005) kegiatan perencanaan pada keuangan, salah satunya

adalah merumuskan sasaran keuangan tahunan dan jangka panjang,

serta anggaran keuangan. Penyusunan anggaran merupakan proses

untuk membantu melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian

yang efektif. Anggaran merupakan suatu rencana yang dibuat oleh

perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk moneter (Adisaputro,

Anggarini (2011). Anggaran sebagai alat pencapai tujuan perusahaan,

yaitu dalam rangka dalam memperoleh laba. Jenis-jenis anggaran

penganggaran komprehensif adalah:

1) Anggaran Produksi

2) Anggaran Penjualan

3) Anggaran Modal

4) Anggaran Laba

b. Pencatatan

Pencatatan merupakan kegiatan mencatat transaksi keuangan yang

telah terjadi, penulisannya secara kronologis dan sistematis. Pencatatan

sendiri digunakan sebagai penanda bahwa telah terjadi transaksi yang

terjadi pada periode yang ditentukan dalam organisasi. Penyusunan

pencatatan diawali dari pengumpulan dokumen yang mendukung

terjadinya transaksi. Contohnya nota, kuitansi, faktur, dll. Langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

13

selanjutnya menulis transaksi dalam jurnal, lalu di posting ke dalam

buku besar. Jenis-jenis catatan adalah jurnal, buku besar, worksheet.

c. Pelaporan

Pelaporan merupakan langkah selanjutnya setelah selesai

memosting ke buku besar, dan buku besar pembantu. Postingan dalam

buku besar dan buku besar pembantu akan ditutup pada akhir bulan,

setelah itu akan dipindahkan ke ikhtisar laporan keuangan sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan. Jenis-jenis laporan keuangan ada

Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi, Laporan Posisi Keuangan.

d. Pengendalian

Pengendalian merupakan proses mengukur dan mengevaluasi

kinerja aktual dari setiap bagian organisasi, apabila diperlukan akan

dilakukan perbaikan. Pengendalian dilakukan untuk menjamin bahwa

perusahaan atau organisasi mempu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Jenis-jenis pengendalian adalah pengendalian awal,

pengendalian berjalan, dan pengendalian umpan balik.

C. Pengelolaan Keuangan UMKM

1. Pengertian Pengelolaan Keuangan bagi UMKM

Menurut Husnan (2000) manajemen keuangan atau pengelolaan

keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan dalam suatu organisasi.

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan usaha,

pengelolaan kas dan pengendalian kegiatan keuangan. Manajemen

keuangan ini dilakukan untuk mengatur keuangan dalam usaha yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

14

berukuran kecil, mulai dari pendanaan, manajemen kas, dan kebutuhan

untuk pengembangan usahanya.

Kebutuhan dari internal perusahaan akan laporan keuangan sebagai alat

evaluasi kinerja, untuk membantu pengambilan keputusan, sebagai syarat

pengajuan kredit ke bank atau kreditor, sedangkan kebutuhan eksternal

sebagai pertanggungjawaban perusahaan terhadap calon atau

investor/kreditor, pertanggungjawaban kepada masyarakat.

2. Saran Pengelolaan Keuangan UMKM

Dikutip dari website berdesa.com pengelolaan berguna sebagai

pengendali dalam membelanjakan uang, maka akan menghasilkan

keuntungan, sehingga mampu untuk membiayai usaha. Pengelolaan

keuangan ini perlu diterapkan oleh pelaku dalam UMKM diharapkan

nantinya akan mengurangi risiko kerugian usaha. Berikut saran dalam

pengelolaan keuangan untuk UMKM:

a. Memisahkan uang milik pribadi dan uang usaha

Kesalahan yang sering terjadi dan paling sering dilakukan oleh pelaku

UMKM adalah mencampurkan uang usaha dengan uang pribadi. Risiko

apabila tidak ada pemisahan antara uang pribadi dan usaha adalah

penggunaan uang pribadi yang berlebih, maka memisahkan secara fisik

uang pribadi dan uang usaha sangatlah penting.

b. Membuat perencanaan pembelanjaan uang

Rencanakan penggunaan uang dengan sebaik mungkin. Jangan pernah

mempergunakan uang tanpa perencanaan yang jelas, karena ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

15

kemungkinan menemui keadaan kekurangan dana bila tidak ada

perencanaan yang jelas. Menyesuaikan rencana pengeluaran dengan

target penjualan dan penerimaan kas. Lakukan analisis cost and benefit

untuk memastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan tidak sia-sia dan

memberikan keuntungan yang jelas.

c. Membuat buku catatan keuangan

Ingatan setiap orang tidak selalu kuat dan bahkan sangat terbatas, maka

mengelola keuangan sebuah usaha haruslah dengan catatan yang

lengkap. Minimal memiliki buku kas masuk dan buku kas keluar yang

mencatat arus keluar masuknya uang, selain itu mencocokkan jumlah

fisik uang dengan catatan Anda. Mencatat hutang-piutang serta aset-aset

yang Anda miliki. Apabila mampu, dapat menggunakan sistem

komputer untuk memudahkan proses pencatatan.

d. Menghitung keuntungan dengan benar

Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya dengan

menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian paling penting dalam

menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya. Sebagian

besar biaya dapat diketahui karena menggunakan pembayaran tunai.

Sebagian yang lain berupa uang kas, yaitu penyusutan dan amortasi.

Sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk

pengeluaran di masa mendatang, contohnya pajak dan bunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

16

e. Memutar arus kas

Manajemen keuangan juga meliputi bagaimana untuk mengelola

hutang, piutang dan persediaan. Pemutaran kas melambat jika termin

penjualan kredit lebih lama daripada harga belinya, atau jika Anda harus

menyimpan persediaan barang dagangan. Usahakan termin penjualan

kredit sama dengan pembelian kredit.

f. Melakukan pengendalian terhadap harta, utang, dan modal

Lakukan pemeriksaan terhadap persediaan yang ada di gudang secara

berkala dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik-

baik saja. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap piutang-piutang

kepada pembeli serta tagihan-tagihan dari supplier.

g. Menyisihkan keuntungan untuk pengembangan usaha

Menikmati keuntungan dari usaha tentu saja adalah hal yang wajar,

namun sisihkanlah sebagian keuntungan yang Anda miliki untuk

mengembangkan usaha, atau untuk menjaga kelangsungan usaha.

Semakin besar sebuah usaha, maka akan semakin kompleks pula cara

pengelolaan keuangannya. UMKM yang sudah memiliki kreditor dan

investor maka semakin tinggi pula tuntutan untuk memiliki catatan

keuangan yang baik.

D. Kerangka Berpikir Penelitian

Pengelolaan keuangan dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh

pendapatan maksimal dengan mengalokasikan dana yang dimiliki perusahaan

secara efisien. Pengalokasian dana dapat dilakukan dengan cara membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

17

perencanaan, yaitu dengan menggunakan anggaran. Pelaksanaan dari rencana

akan dicatat, dan disusun menjadi laporan yang dapat digunakan sebagai alat

evaluasi manajer. Pengendalian dilakukan untuk mengendalikan manajer

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

Gambar kerangka berfikir penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat pengelolaan keuangan yang diterapkan dalam

UMKM, khususnya di Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

Pengelolaan keuangan yang dilihat meliputi empat indikator yaitu indikator

penggunaan anggaran, pencatatan, pelaporan, dan pengendalian. Hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan dapat menjadi masukan

bagi UMKM dalam pengelolaan keuangan usahanya.

Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian

Penggunaa

n Anggaran

Pengendalian

Pelaporan

Pencatatan Pengelolaa

n Keuangan UMKM

Batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Bungin (2011:132) studi

kasus adalah studi yang mendalam hanya pada satu kelompok orang atau

peristiwa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif

kualitatif, yang akan memberikan informasi kepada peneliti sebuah gambaran

detail tentang aspek yang relevan dengan fenomena mengenai perhatian dari

perspektif seseorang (Suharso, 2009:8).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 - Maret 2017. Tempat

penelitian yang dipilih adalah pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman.

C. Populasi Sasaran

Populasi dalam penelitian ini adalah Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman. Jumlah sampel yang dipakai adalah keseluruhan populasi

di Asosiasi Batik Mukti Manunggal sebanyak 27 kelompok pengrajin batik.

Kriteria yang digunakan untuk menarik sampel dalam Asosiasi Batik Mukti

Manunggal Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tenaga kerja minimal 2 (dua) orang. Kriteria ini digunakan

karena jumlah tenaga kerja dalam tiap UMKM memiliki 2 atau lebih

tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

19

2. Usia usaha lebih atau sama dengan 2 tahun, karena Asosiasi Batik Mukti

Manunggal berumur 2 tahun, memungkinkan anggota kelompok telah

lebih lama berdiri dan dikelola.

3. Jenis batik yang diproduksi adalah batik tulis dan cap atau kombinasi,

kriteria ini digunakan peneliti karena kedua jenis batik ini adalah produk

yang diunggulkan dari Kabupaten Sleman.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik atau pengurus tiap UMKM

yang tergabung dalam Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

Objek penelitian ini adalah pengelolaan keuangan.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh secara langsung dari pemilik atau pengurus kelompok

pengrajin batik. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi

profil pemilik, proses usaha, karakteristik UMKM, serta data yang

berhubungan dengan pengelolaan keuangan. Data-data tersebut diperoleh

melalui wawancara, dan membagikan kuesioner atau angket pada pemilik atau

pengurus UMKM batik.

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah konsep yang telah dioperasionalisasikan menjadi berbagai

variasi nilai atau kategori (Suharso, 2009). Variabel dalam penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

20

ini adalah pengelolaan keuangan. Indikator pengelolaan keuangan UMKM

yang digunakan menurut Kuswadi (2005) adalah indikator penggunaan

anggaran, pencatatan, pelaporan, dan pengendalian. Indikator-indikator

tersebut diukur dengan menggunakan skala nominal. Menurut Cooper dan

Emory (1996) skala nominal adalah skala yang membuat partisi dalam suatu

himpunan kedalam kelompok-kelompok yang mewakili kejadian yang berbeda

dan dapat menjelaskan semua kejadian yang mungkin terjadi dalam kelompok

tersebut. Skala nominal membedakan antara jawaban YA dan TIDAK.

Jawaban YA diberi nilai 1 dan jawaban TIDAK diberi nilai 0. Arti jawaban YA

adalah telah menerapkan dan arti jawaban TIDAK adalah belum menerapkan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Wawancara

Metode wawancara/interview adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewancara dengan responden/orang yang diwawancarai, dengan atau

tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara (Bungin, 2001:133).

Narasumber yang akan diwawancarai adalah pemilik atau pengurus UMKM

batik yang tergabung dalam Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten

Sleman. Wawancara yang dilakukan akan berkaitan dengan gambaran

umum UMKM, profil lokasi UMKM, dan pengelolaan keuangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

21

diterapkan UMKM. Daftar wawancara telah terlampir di bagian lampiran

pada halaman 69.

2. Kuesioner

Data dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner yang digunakan berisi identitas responden, gambaran umum

UMKM, dan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang

akan diteliti. Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner semi tertutup,

yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan dengan

menggunakan tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan, dan

memberikan alasan atas jawaban dari pernyataan tersebut. Kuesioner ini

ditujukan kepada pemilik atau pengurus UMKM yang tergabung dalam

Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman. Kuesioner penelitian

dapat dilihat pada bagian lampiran, halaman 64.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif. Untuk menjawab rumusan masalah “Bagaimana

pengelolaan keuangan yang diterapkan oleh Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman?” akan dilakukan tahapan analisis sebagai berikut:

1. Mewawancarai pemilik atau pengelola UMKM sesuai dengan daftar

pertanyaan. Jawaban wawancara akan ditulis secara poin-poin dan

wawancara menggunakan alat bantu berupa alat rekam suara sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

22

kegiatan wawancara dapat memberikan data yang lengkap sesuai kebutuhan

penelitian.

2. Hasil wawancara akan ditranskripkan menjadi daftar pertanyaan beserta

jawabannya. Transkrip wawancara digunakan sebagai survei awal mengenai

pengelolaan keuangan dalam Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten

Sleman.

3. Membagikan kuesioner mengenai pengelolaan keuangan kepada 27 anggota

Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

4. Memberikan nilai 1 untuk jawaban YA, dan memberikan nilai 0 untuk

jawaban TIDAK pada tiap kuesioner.

5. Menjumlahkan nilai jawaban YA setiap indikator (Penggunaan anggaran,

pencatatan, pelaporan, dan pengendalian) untuk masing-masing responden.

6. Mengelompokkan responden yang memiliki jumlah nilai yang sama pada tiap

indikator.

7. Mendeskripsikan hasil pengelompokan responden menurut nilai yang

diperoleh.

8. Untuk menganalisis per item pernyataan untuk masing-masing indikator,

dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai responden yang menjawab YA

untuk tiap item pernyataan.

9. Hasil penjumlahan jawaban YA tiap item pernyataan dalam indikator masing-

masing, akan dipersentasekan.

10. Hasil persentase jumlah jawaban YA akan dibuat peringkat atau ranking dari

jumlah jawaban YA paling besar ke kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

23

11. Setelah itu hasil persentase akan dirata-rata untuk melihat persentase

jawaban YA seluruh responden pada masing-masing indikator. Cara

menghitung rata-rata persentase jawaban YA untuk tiap indikator :

∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝐴 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

12. Hasil analisis per item pernyataan akan dideskripsikan.

13. Dari hasil analisis deskripsi nilai responden dan deskripsi per item

pernyataan, akan ditarik kesimpulan berlaku untuk seluruh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

24

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

A. Profil dan Sejarah Berdirinya Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Nama Perusahaan : Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Alamat Perusahaan : Papringan, Bedog RT 6 RW 25 Trihanggo,

Gamping, Sleman

Pada awalnya pembatik yang ikut bergabung dalam Asosiasi rata-

rata hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, pencari rumput, petani, dan

pedagang. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman

(Disperindag) turut serta membantu untuk mengembangkan potensi

masyarakat yang ada, dengan cara melatih masyarakat untuk membatik.

Dari pelatihan dinas tersebut, terbentuklah 5 kelompok pembatik dan

dengan 4 kelompok mandiri sepakat untuk mendirikan Asosiasi Batik Mukti

Manunggal.

Asosiasi Batik Mukti Manunggal berdiri pada tanggal 27 Januari

2015. Latar belakang berdirinya Asosiasi Batik Mukti Manunggal adalah

berkumpulnya beberapa pengrajin 4 kelompok batik mandiri dan lima

kelompok pembatik hasil pelatihan dari dinas perindustrian dan

perdagangan Kabupaten Sleman. Beberapa pengrajin tersebut adalah T-ray

Art, Omah Batik Sekar Turi, Abi Rupa Batik, Gig’s Batik, kelompok batik

Dewi Kunthi, Ayu Arimbi, Sekar Giri, Mekar Lestari, dan Jati Mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

25

Asosiasi ini didirikan sebagai komitmen bersama untuk bersatu

dalam satu wadah asosiasi yaitu Asosiasi Batik Mukti Manunggal, dan

menjadikan asosiasi ini sebagai tempat bagi anggota untuk berbagi ilmu

produksi, pemasaran dan manajemen. Selain itu, Asosiasi Batik Mukti

Manunggal menjadi tempat bagi para anggotanya agar dapat menjadi

UMKM yang berkarakter dan berkualitas.

Tabel 1 Daftar Anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman No Nama Kelompok No Nama Kelompok

1. Dewi Kunthi 15. Parang Gupito

2. Ayu Arimbi 16. Pojok Srikandi

3. Sekar Giri 17. Tirto Ayu

4. Mekar Lestari 18. Arum Sari

5. Sekar Jati Mas 19. Srikandi Merapi

6. Marenggo 20. Sekar Dadi

7. Mavee 21. Mantaran

8. Batiqu Batik 22. Larasati

9. Ery Batik 23. Parang Kaliurang

10. Sekar Kawung 24. T-ray Art

11. Merdikorejo Batik 25. Omah Batik Sekar Turi

12. Mekar Arum 26. Abi Rupa Batik

13. Sekar Sari 27. Gig’s Batik

14. Modinan

Sumber: Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

Asosiasi Batik Mukti Manunggal diresmikan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman pada tahun 2016, dengan

anggota awal 5 kelompok anggota dan 4 kelompok mandiri. Pada tahun

2017 tercatat ada 23 kelompok anggota dan 4 kelompok mandiri yang

bergabung dalam Asosiasi Batik. Tabel 1 menunjukkan nama anggota

kelompok yang masuk ke dalam Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

26

B. Visi dan Misi Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Asosiasi Batik Mukti Manunggal memiliki Visi dan Misi sebagai

pedoman berdirinya paguyuban batik Kabupaten Sleman. Visi Asosiasi

Batik Mukti Manunggal adalah “Bersama memberikan wujud nyata dalam

melindungi, menjaga dan melestarikan tradisi batik dengan menciptakan

pengrajin batik yang professional untuk meningkatkan kesejahteraan

bersama”. Selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh asosiasi batik,

maka disusunlah 3 (tiga) misi yang dilaksanakan oleh Asosiasi Batik Mukti

Manunggal yaitu:

1. Meningkatkan kesejahteraan bersama

2. Mengenalkan dan mengembangkan usaha batik di Sleman

3. Meningkatkan kualitas produk yang memiliki daya saing pasar baik di

dalam negeri maupun di luar negeri.

C. Produk

Produk yang dihasilkan oleh anggota Asosiasi Batik Mukti

Manunggal adalah kain batik yang dibuat dengan mengombinasikan antara

batik tulis dengan batik cap. Menurut Tjahjani (2013) batik cap dan tulis

dibuat dengan cara dicap terlebih dahulu, setelah selesai dicap kain dibatik

dengan canting (tulis) untuk mendapatkan batik yang terlihat sempurna.

Motif batik khas dari Kabupaten Sleman adalah motif sinom parijotho salak.

Gambar 2 merupakan motif batik yang hanya diproduksi oleh pembatik

kabupaten Sleman. Motif batik nomor satu adalah motif sinom parijotho,

nomor dua adalah motif salak pondoh, nomor tiga motif belut dan salak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

27

nomor empat adalah motif gajah kombinasi parang rusak barong, nomor

lima adalah motif salak, dan nomor enam adalah motif salakan.

Gambar 2 Motif Batik Khas Kabupaten Sleman

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sumber: Dokumen humas DIY, 2012

Sebagian besar pengrajin batik dalam asosiasi menggunakan

pewarna alam dalam proses pewarnaan kain. Pemilihan pewarna alami ini

karena bahan yang digunakan berasal dari alam dan limbah yang dihasilkan

tidak mencemari lingkungan. Selain itu, pengolahan limbah pewarna alami

juga relatif sederhana dan tidak membahayakan kesehatan pembatik dan

lingkungan sekitar. Cara pengolahan limbah pewarna di kabupaten Sleman

adalah dengan membuat joglangan atau lubang di tanah untuk menampung

sisa pewarna yang akan dibuang. Contoh pewarna alami yang digunakan

adalah kayu tingi, kayu mahoni, buah jolawe, daun marenggo, daun

rambutan, daun ciplukan, putri malu, daun pohon palem indigo, kayu

tegeran, dan masih banyak lainnya.

D. Tahap-Tahap Membatik

Batik dalam proses pembuatannya, melalui proses yang panjang dan

tidak sederhana. Teknik membatik dibedakan menjadi 2 yaitu teknik batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

28

tulis dan batik cap. Berikut merupakan tahap-tahap membatik untuk teknik

batik tulis:

1. Kain mori yang akan dibatik harus dimordan terlebih dahulu. Dimordan

berarti kain direbus dengan bahan tawas dan soda abu. Tujuan dimordan

adalah untuk membersihkan kain dari kanji dan kotoran yang

menempel. Setelah itu kain dikeringkan.

2. Kain yang telah kering, akan digambar pola sesuai dengan keinginan

atau pesanan. Menggambar pola dapat dilakukan dengan menggunakan

pensil.

3. Setelah diberi pola yang diinginkan, kain akan diklowong. Diklowong

berarti diberi tepian motif dengan canting.

4. Selesai diklowong kain akan diberi aksesoris atau ornamen-ornamen

dalam klowong, istilah dalam kegiatan ini adalah diisen-isen.

5. Langkah selanjutnya, kain akan diwarnai sesuai dengan warna yang

diinginkan dan kain akan dilorot. Dilorot berarti proses menghilangkan

lilin dengan cara perebusan.

6. Lalu setelah diwarna dan dilorot, kain akan dibatik kembali atau dibiron

atau diseling. Dibiron atau diseling merupakan kegiatan

mengembalikan warna dan motif yang pertama.

7. Setelah itu kain akan diwarna untuk yang kedua kalinya.

8. Selanjutnya kain akan dilorot kembali, dikeringkan.

9. Kain batik tulis selesai dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

29

Untuk proses pembuatan kain batik dengan teknik cap, langkah-langkahnya

mirip dengan pembuatan batik dengan teknik tulis, yaitu:

1. Kain mori yang akan dibatik harus dimordan terlebih dahulu. Dimordan

berarti kain direbus dengan bahan tawas dan soda abu.

2. Kain yang telah kering, akan dicap dengan alat cap sesuai dengan

keinginan atau pesanan.

3. Langkah selanjutnya, kain akan diwarnai sesuai dengan warna yang

diinginkan dan kain akan dilorot. Dilorot berarti proses menghilangkan

lilin dengan cara perebusan.

4. Lalu setelah diwarna, kain akan dibatik kembali atau dibiron atau

diseling. Dibiron atau diseling merupakan kegiatan mengembalikan

warna dan motif yang pertama.

5. Setelah itu kain akan diwarna untuk yang kedua kalinya.

6. Selanjutnya kain akan dilorot kembali, dikeringkan.

7. Kain batik cap selesai dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

30

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

UMKM batik, yaitu pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada seluruh anggota asosiasi

batik tersebut, sehingga responden yang ditargetkan adalah 27 UMKM. Namun

karena ketidaksediaan dari 7 UMKM untuk mengisi kuesioner, data yang

didapatkan hanya dari 20 UMKM. Data yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Lama usaha UMKM batik

Berdasarkan data yang diperoleh, maka lama usaha batik di asosiasi

batik mukti manunggal ditunjukkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 Lama Usaha UMKM Batik Lama usaha UMKM batik

(tahun)

Frekuensi

≤ 2 5

3-4 8

5-6 4

7-8 1

≥ 9 2

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat lama usaha UMKM batik

yang paling rendah yaitu 2 tahun, dan lama usaha UMKM batik tertinggi

yaitu 9 tahun. UMKM yang lama usahanya 2 tahun sebanyak 5 UMKM,

sedangkan UMKM yang lama usahanya 9 tahun sebanyak 2 UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

31

2. Jumlah karyawan

Karakteristik responden selanjutnya yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah jumlah karyawan. Data jumlah karyawan yang

dimiliki oleh UMKM disajikan dalam tabel 3 berikut:

Tabel 3 Jumlah Karyawan UMKM Batik Jumlah karyawan (orang) Frekuensi

4-7 2

8-11 5

12-15 4

16-19 1

≥ 20 8

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Dari tabel tersebut menujukkan bahwa jumlah karyawan pada

Asosiasi Batik Mukti Manunggal yang paling rendah adalah 4 orang

karyawan, sedangkan jumlah karyawan tertinggi yang dimiliki adalah 20

orang karyawan. UMKM yang memiliki jumlah karyawan terendah

sebanyak 1 UMKM, dan UMKM yang memiliki jumlah karyawan

tertinggi sebanyak 8 UMKM.

3. Jenis kelamin responden

Pada tabel 4 menunjukkan jenis kelamin pemilik UMKM batik di

Asosiasi Batik Mukti Manunggal yang menjadi responden dalam

penelitian ini:

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden UMKM Batik Jenis Kelamin Frekuensi

Laki-laki 4

Perempuan 16

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

32

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa kepemilikan UMKM batik

didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 16 orang, sedangkan 4

kepemilikan UMKM sisanya dimiliki oleh laki-laki. Menurut hasil

wawancara dengan ibu Muntingah bahwa pembatik wanita lebih banyak

karena wanita dinilai lebih telaten dan sabar dalam proses membatik,

sedangkan pria lebih diarahkan pada proses mengecap dan nglorot karena

proses tersebut sangat berat bila dilakukan oleh wanita.

4. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan responden yaitu pemilik atau pengurus UMKM

Batik pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman

ditunjukkan pada tabel 5:

Tabel 5 Jenjang Pendidikan Responden Jenjang Pendidikan Frekuensi

SD 1

SMP 0

SMA 10

D3 5

S1 4

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar jenjang pendidikan

terakhir responden adalah SMA, dengan jumlah 10 dari 20 responden.

Sedangkan jenjang pendidikan D3 dan S1 terdapat 5 responden dan 4

responden. Untuk responden dengan jenjang pendidikan SD sebanyak 1

responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

33

B. Analisis Data

1. Analisis nilai responden

Nilai responden diperoleh dari hasil pemberian nilai untuk jawaban ya

pada 33 item pernyataan tertutup dalam kuesioner yang dibagikan kepada

20 UMKM sebagai responden. Indikator dalam kuesioner pengelolaan

keuangan terbagi menjadi 4 indikator yaitu penggunaan anggaran,

pencatatan, pelaporan, dan pengendalian. Berikut merupakan analisis nilai

responden menurut masing-masing indikator:

a. Penggunaan anggaran

Anggaran merupakan alat untuk perencanaan dan pengendalian

laba (Adisaputro dan Anggarini, 2011). Oleh karena itu, analisis ini

diperlukan untuk melihat penggunaan anggaran pada pengelolaan

keuangan UMKM. Pada kuesioner yang dibagikan, terdapat 10 item

pernyataan tentang indikator penggunaan anggaran. Tabel 6

menunjukkan jumlah nilai yang diperoleh responden pada indikator

penggunaan anggaran.

Tabel 6 Nilai Responden Pada Indikator Penggunaan Anggaran Nilai Jumlah Responden

10 1

9 8

8 3

7 2

6 3

5 2

≤ 4 1

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 6, terdapat 1 UMKM yang mendapatkan nilai

tertinggi sebesar 10, yaitu Sekar Jatimas. Berarti Sekar Jatimas sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

34

menerapkan seluruh pernyataan dalam indikator penggunaan

anggaran. Hal ini didukung dengan hasil wawancara singkat dengan

Ibu Lina, bahwa beliau menerapkan perencanaan keuangan mulai dari

modal pembentukan usaha hingga biaya bagian produksi. Selain itu,

dinas perindustrian dan perdagangan telah memberikan pelatihan

mengenai dasar manajemen usaha, salah satunya perencanaan usaha

dengan penggunaan anggaran.

Selain itu, terdapat 8 UMKM yang mendapatkan nilai 9, yang

berarti 8 UMKM menjawab ya pada 9 item pernyataan dari 10 item

pernyataan yang ada. Pernyataan yang dijawab ya oleh responden

berarti telah diterapkan pada usahanya. 8 UMKM tersebut adalah

Sekar Giri, Modinan, Mekar Lestari, Parang Kaliurang, Merdikorejo

Batik, Parang Gupito, Sekar Dadi, Mavee. Salah satu responden yang

mendapat nilai 9 adalah Ibu Ismiyati dari Merdikorejo batik. Beliau

menjawab tidak untuk pernyataan nomor 3 yaitu penjualan secara

kredit, berarti pada Merdikorejo batik tidak menerima penjualan

kredit, dan belum merencanakan penjualan secara kredit. Jawaban

tersebut didukung dengan hasil wawancara yang menjelaskan bahwa

beliau belum memiliki modal untuk penjualan secara kredit.

Terdapat 3 UMKM yang mendapatkan nilai 8 pada indikator

penggunaan anggaran, yaitu Mantaran batik, Omah Batik Sekar Turi,

dan Sekar Kawung. Berarti ketiga UMKM tersebut hanya menerapkan

8 dari 10 item pernyataan mengenai penggunaan anggaran. UMKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

35

yang mendapatkan nilai 7 adalah UMKM yang menerapkan 7 item

pernyataan yaitu Batik Marenggo, dan Gig’s Batik. UMKM yang

menerapkan 6 item pernyataan dari 10 pernyataan penggunaan

anggaran adalah Abirupa Batik, dan Tirto Ayu. Sedangkan UMKM

yang menerapkan setengah dari jumlah item pernyataan penggunaan

anggaran adalah Srikandi Merapi, dan Dewi Kunti.

Nilai terendah adalah nilai 4, diperoleh oleh Ery Batik. Pada

penerapannya, Ery Batik hanya menerapkan 4 item pernyataan dari 10

item yang ada. Keempat item itu antara lain perencanaan produksi,

perencanaan penjualan, pemisahan uang pribadi dan modal usaha, dan

perencanaan program masa depan. Penerapan penggunan anggaran

yang dilakukan Ibu Ery memang tidak sebanyak UMKM lainnya,

namun penerapan tersebut sudah dirasa membantu pengelolaan

keuangannya. Dari hasil wawancara dengan Ibu Ery, beliau mengaku

dengan pemisahan uang pribadi dan modal usaha sangat efektif untuk

mengendalikan keuangan pada usahanya. Selain itu pemisahan uang

juga dapat memisahkan pengeluaran rumah tangga dan usahanya,

sehingga beliau dapat mengatur pengeluaran kas pada usahanya

supaya tidak terjadi kekurangan modal.

b. Pencatatan

Pencatatan atau pembukuan merupakan kegiatan dalam akuntansi

yaitu mencatat transaksi harian (Andreas, 2011). Pencatatan penting

dilakukan karena dapat membantu manajer atau pemilik usaha dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

36

mengevaluasi pengelolaan keuangan harian dan membuat keputusan.

Selain itu hasil pencatatan juga digunakan manajer untuk penyusunan

laporan keuangan. Oleh karena itu, pencatatan juga penting untuk

diterapkan UMKM untuk membantu pengelolaan keuangannya.

Untuk mengetahui UMKM yang sudah menerapkan pencatatan dalam

usahanya. Indikator pencatatan memiliki 9 item pernyataan. Tabel 7

menunjukkan nilai responden mengenai indikator pencatatan.

Tabel 7 Nilai Responden Pada Indikator Pencatatan

Nilai Jumlah Responden

9 7

8 4

7 7

≤ 6 2

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 7 sebagian besar UMKM telah menerapkan

pencatatan untuk membantu manajer dalam mengelola keuangan

usahanya. Terdapat 7 UMKM yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu

nilai sebesar 9, arti nilai tersebut adalah UMKM telah menerapkan

seluruh item pernyataan yang ada pada indikator pencatatan. UMKM

yang sudah menerapkan hal tersebut yaitu Sekar Giri, Sekar Jatimas,

Modinan, Gig’s Batik, Mekar Lestari, Sekar Kawung, dan Mavee.

Sesuai hasil wawancara dengan Bapak Mavee pemilik UMKM batik

Mavee, bahwa beliau mengaku lebih banyak mencatat transaksi harian

daripada membuat laporan keuangan, karena pencatatan dianggap

lebih mudah, dan praktis. Dari catatan transaksi juga sudah

memperlihatkan bagaimana keadaan keuangan dari usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

37

Untuk jumlah UMKM yang mendapatkan nilai 8 sebanyak 4

UMKM, yaitu Marenggo, Srikandi Merapi, Mantaran Batik, dan Dewi

Kunti. Menurut keterangan tertulis yang diberikan oleh Ibu Rita dari

Mantaran Batik, beliau merasa bahwa pencatatan yang dilakukan

tidak memberi bantuan apapun terhadap pengelolaan keuangan dalam

usahanya.

Ada 7 UMKM mendapatkan nilai 7, yaitu Abirupa, Tirto Ayu,

Ery Batik, Parang Kaliurang, Merdikorejo, Omah Batik Sekar Turi,

dan Parang Gupito. Hal tersebut berarti dari 9 item pernyataan yang

diajukan, sebanyak 7 item pernyataan sudah diterapkan pada

usahanya. Sedangkan UMKM Larasati dan Sekar Dadi mendapatkan

nilai terendah daripada UMKM lainnya yaitu sebanyak 6. Dari

keterangan tertulis dalam kuesioner kedua UMKM tersebut, pada item

17 yaitu mengenai rutinitas pencatatan pembelian, mereka belum rutin

melakukan pencatatan pembelian karena mereka tidak memiliki

waktu untuk mencatatnya.

c. Pelaporan

Pelaporan berarti laporan yang dibuat tidak hanya sekedar angka-

angka tetapi memiliki informasi (Kuswadi, 2005). Laporan keuangan

dibuat untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan suatu

usaha, dan ditujukan kepada pemakai laporan keuangan. Oleh sebab

itu, dalam pengelolaan keuangan UMKM membutuhkan pelaporan

untuk menyediakan informasi kepada pemakai laporan. Contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

38

pemakai laporan keuangan adalah manajer, lembaga keuangan,

pemerintah atau masyarakat. Pada indikator pelaporan terdapat 9 item

pernyataan. Tabel 8 menunjukkan nilai responden mengenai indikator

pelaporan.

Tabel 8 Nilai Responden Pada Indikator Pelaporan

Nilai Jumlah Responden

9 2

8 2

7 5

6 5

5 1

4 2

3 1

2 1

1 1

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh

dari 20 responden bermacam-macam. Nilai dengan jumlah UMKM

terbanyak adalah nilai 6 dan nilai 7. Hal ini berarti 5 UMKM telah

menerapkan 6 item pernyataan mengenai pelaporan pada usaha

mereka. Begitu pula dengan 5 UMKM yang memperoleh nilai 7 yaitu

UMKM tersebut sudah menerapkan 7 item pernyataan dari 9

pernyataan mengenai pelaporan. Salah satu responden yang

memperoleh nilai 7 adalah Bapak Wegig. Dari 9 item pernyataan yang

belum diterapkan oleh Pak Wegig adalah laporan neraca, sesuai

dengan hasil wawancara singkat beliau menjelaskan bahwa Pak

Wegig merasa belum membutuhkan laporan neraca, dan beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

39

menuturkan bahwa tidak mengerti bagaimana menyusun laporan

neraca.

Nilai tertinggi pada indikator pelaporan adalah 9, yang diperoleh

oleh 2 UMKM yaitu Sekar Giri dan Larasati. Sekar Giri dan Larasati

telah menerapkan seluruh item pernyataan pada indikator pelaporan.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua responden membuat laporan

keuangan secara lengkap, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, dan

laporan arus kas. Ibu Endang dari Larasati Batik mengungkapkan

bahwa dalam usahanya menyusun laporan keuangan tersebut sebagai

syarat untuk dapat mengajukan kredit kepada lembaga keuangan atau

bank, sehingga beliau dapat mengembangkan usahanya.

Jumlah UMKM yang mendapatkan nilai dibawah dan dengan

nilai 5 adalah 6 UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa pelaporan dalam

UMKM belum dianggap penting dalam pengelolaan keuangan

UMKM. Untuk nilai terendah dengan nilai 1 diperoleh UMKM Sekar

Jatimas. Menurut Ibu Lina, beliau dalam mengambil keputusan dalam

usaha, bukan berdasarkan laporan keuangan melainkan dengan

menggunakan hasil analisis dari catatan transaksi harian.

d. Pengendalian

Pengendalian adalah peralatan untuk menjamin bahwa rencana

telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan (Handoko, 2011).

Perencanaan yang disusun pada awal usaha, akan dievaluasi setelah

pelaksanaan rencana selesai. Yaitu dengan cara membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

40

rencana dengan hasil pelaksanaan. Pada UMKM pengendalian juga

penting diterapkan sebagai evaluasi pemilik UMKM apakah

perencanaan yang diterapkan dapat membantu pengelolaan usaha

pada UMKM. Tabel 9 menunjukkan nilai responden mengenai

indikator pengendalian.

Tabel 9 Nilai Responden Pada Indikator pengendalian

Nilai Jumlah Responden

≥ 4 6

3 13

≤ 2 1

Jumlah 20

Sumber: data diolah, 2017

Tabel 9 menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden yang

menjawab jawaban ya pada 3 item pernyataan mengenai

pengendalian. Artinya ketiga item tersebut sudah diterapkan,

sedangkan untuk 2 item lainnya belum diterapkan pada pengelolaan

keuangan usaha mereka. Sebagian besar responden dengan 3 jawaban

ya adalah responden yang belum menerima penjualan secara kredit,

dan belum menerapkan prosedur penarikan kas keluar. Sesuai dengan

hasil wawancara dengan Ibu Haryati yang belum menerima penjualan

secara kredit karena belum memiliki modal dan belum merencanakan

penjualan secara kredit ataupun merencanakan risiko yang akan

dihadapi dari penjualan tersebut. Prosedur penarikan kas keluar juga

kurang diterapkan oleh usaha Ibu Haryati karena menurut beliau

prosedur tersebut dirasa merepotkan apabila diterapkan dalam

usahanya. Hal ini dikarenakan pendapatan dan penggunaan dana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

41

cepat dalam usaha beliau, maka dalam hal penarikan kas perlu

dilakukan secara cepat dan tidak merepotkan untuk digunakan

kembali.

Jumlah responden terbanyak kedua adalah 6 UMKM, dengan

jumlah jawaban ya sebanyak 4 item pernyataan. 6 UMKM yang

dimaksud adalah Batik Modinan, Gig’s Batik, Tirto Ayu, Srikandi

Merapi, Dewi Kunti, dan Merdikorejo batik. Sedangkan untuk

jawaban ya paling kecil adalah 2, yang berarti hanya 2 item pernyataan

yang dilakukan oleh UMKM. Jumlah UMKM yang memiliki jawaban

paling kecil yaitu Mekar Lestari.

2. Analisis Per Item Pernyataan Kuesioner

Untuk menganalisis secara lebih rinci mengenai pengelolaan

keuangan yang diterapkan UMKM, dapat menganalisis item pernyataan

yang paling banyak dijawab YA oleh UMKM.

a. Item Pernyataan Indikator Penggunaan Anggaran

Indikator pertama pengelolaan keuangan UMKM adalah Indikator

penggunaan anggaran. Dalam kuesioner, indikator penggunaan

anggaran diukur menggunakan 10 item pernyataan tertutup. Pada tabel

10 menunjukkan jumlah responden yang menjawab YA pada tiap item

pernyataan pada indikator penggunaan anggaran, beserta dengan

persentasenya. Cara menghitung persentase dapat dilihat pada halaman

23.

Tabel 10 Jumlah Jawaban YA Tiap Item Pernyataan Pada Indikator

Penggunaan Anggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

42

Rank Pernyataan Jawaban

YA

Jawaban

YA (%)

1 Apakah bapak/ibu membuat perencanaan dalam

penjualan produk batik? 19 95

2 Apakah bapak/ibu memisahkan uang pribadi dan

modal usaha? 19 95

3 Apakah bapak/ibu membuat perencanaan

keuangan dalam produksi batik? 17 85

4 Apakah bapak/ibu membuat perencanaan program

untuk masa depan? 17 85

5 Apakah bapak/ibu membuat perencanaan laba? 15 75

6 Apakah bapak/ibu melakukan evaluasi apabila

terjadi selisih antara perencanaan dengan aktual? 15 75

7 Apakah bapak/ibu memiliki cadangan kas untuk

pengeluaran tak terduga? 15 75

8 Apakah bapak/ibu membuat perencanaan modal

awal mendirikan usaha? 13 65

9 Apakah bapak/ibu membandingkan perencanaan

yang dibuat dengan aktual atau kenyataan? 12 60

10 Apakah bapak/ibu melayani penjualan produk

secara kredit? 10 50

Rata-rata Persentase Jawaban YA 76

Sumber: data diolah, 2017

Pada tabel 10 terlihat bahwa rata-rata persentase penerapan

penggunaan anggaran pada UMKM adalah sebesar 76%. Berarti

sebanyak 76% UMKM menjawab YA dan telah menerapkan item

pernyataan untuk penggunaan anggaran. Jumlah YA paling kecil dari

10 item pernyataan pada indikator penggunaan anggaran adalah 10

(50%). Item pernyataan yang memiliki jumlah YA paling kecil (50%)

adalah item mengenai penjualan produk secara kredit. Hal ini berarti

hanya sebagian responden yang melayani penjualan secara kredit.

Item pernyataan yang mendapatkan jumlah responden sebesar 12

adalah item mengenai fungsi perencanaan sebagai alat pembanding

perencanaan dan hasil pelaksanaan. Hal ini didukung dengan hasil

wawancara peneliti dengan pemilik atau pengurus UMKM, yaitu bagi

sebagian UMKM (60%) menggunakan perencanaan sebagai alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

43

pembanding antara perencanaan yang dibuat dengan hasil aktual.

Selanjutnya, jumlah responden sebesar 13 UMKM (65%) menjawab

telah menerapkan item pernyataan mengenai perencanaan modal

pendirian usaha. Hal ini berarti 65% pemilik atau pengurus UMKM

pada awal mendirikan usaha, mereka menyusun perencanaan modal

supaya dana yang dikeluarkan dapat digunakan secara efisien.

Untuk ranking item pernyataan 5, 6, dan 7 dijawab dengan

masing-masing jumlah responden sebesar 15 (75%). Ranking Item

pernyataan ke-5 mengenai perencanaan laba, berarti sebanyak 75%

UMKM telah membuat perencanaan laba dalam usahanya, sedangkan

25% UMKM lainnya merasa belum membutuhkan perencanaan laba

pada usahanya. Ranking item pernyataan ke-6 mengenai penerapan

evaluasi apabila terjadi selisih antara perencanaan dengan aktual

dijawab sebanyak 75% responden dengan jawaban YA, berarti 75%

UMKM telah menerapkan evaluasi tersebut. Selanjutnya ranking item

pernyataan ke-7 adalah cadangan kas untuk pengeluaran tak terduga,

dijawab YA sebanyak 15 (75%) UMKM, sehingga dari 75% UMKM

tersebut telah membuat cadangan kas apabila terdapat pengeluaran tak

terduga dalam usahanya.

Ranking item pernyataan yang ke-3 dan ke-4 memiliki jumlah

responden yang sama yaitu sebesar 17 UMKM atau sebesar 85% dari

jumlah responden. Item pernyataan dengan ranking ke-3 mengenai

perencanaan keuangan dalam produksi batik, berati 85% UMKM telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

44

memiliki perencanaan keuangan dalam produksi. Hal ini didukung

dengan hasil wawancara Ibu Nuri bahwa beliau membuat perencanaan

keuangan dalam produksi apabila mendapatkan pesanan dalam jumlah

yang besar, beliau membuat perencanaan tersebut supaya dapat

mengendalikan pengeluaran kas. Selanjutya, ranking ke-4 adalah

perencanaan program masa depan, 17 UMKM atau 85% dari seluruh

jumlah responden memiliki perencanaan program masa depan. Pada

pengelolaan keuangan UMKM perlu membuat perencanaan program

masa depan, contonya Ibu Ari yang memiliki keinginan untuk

menambah modal untuk pengembangan usahanya, yang beliau

ungkapkan melalui keterangan tertulis.

Item pernyataan dengan jumlah responden tertinggi adalah

perencanaan penjualan dalam usaha dan pemisahan antara uang pribadi

dan modal usaha. Kedua item pernyataan tersebut memiliki jumlah

responden yang sama yaitu sebanyak 19 responden atau 95% dari

jumlah responden telah menerapkan kedua item pernyataan tersebut.

Menurut Ibu Sumardiyani yang menerapkan item pertama atau

membuat perencanaan penjualan dengan cara melihat event yang terjadi

pada tahun sebelumnya, sehingga dari perencanaan penjualan beliau

dapat memperkirakan jumlah produk yang akan terjual dan dapat

memperkirakan pendapatan yang akan diperoleh. Sedangkan untuk

pemisahan uang pribadi dan modal usaha, sebanyak 95% dari jumlah

responden telah melakukan pemisahan uang pribadi dengan modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

45

usaha mereka. Salah satu responden yang melakukan pemisahan kedua

hal tersebut adalah Sekar Giri. Menurut Ibu Wiwik pemisahan uang

yang dilakukan oleh beliau adalah memisahkan penyimpanan uang

dengan dompet yang berbeda dan modal usaha selalu dicatat apabila

ada kejadian pemasukan atau pengeluaran kas.

b. Item Pernyataan Indikator Pencatatan

Indikator kedua pada penelitian ini adalah pencatatan. Jumlah item

pernyataan pada indikator pencatatan adalah 9 pernyataan. Tabel 11

menyajikan jumlah responden yang menjawab tiap item pernyataan

dengan jawaban YA beserta hasil persentase jumlah responden untuk

tiap item pernyataan mengenai pencatatan.

Tabel 11 Jumlah Jawaban YA Tiap Item Pernyataan Pada Indikator

Pencatatan

Rank Pernyataan Jawaban

YA

Jawaban

YA (%)

1

Apakah bapak/ibu melakukan pencatatan transaksi

penjualan? 20 100

2

Apakah bapak/ibu melakukan pencatatan transaksi

penjualan secara manual? 20 100

3

Apakah bapak/ibu rutin melakukan pencatatan

transaksi penjualan? 19 95

4

Apakah bapak/ibu rutin melakukan pencatatan

transaksi pembelian? 17 85

5

Apakah bapak/ibu melakukan pencatatan transaksi

pembelian? 17 85

6

Apakah dalam pencatatan transaksi penjualan

maupun pembelian yang bapak/ibu buat dapat

membantu pengelolaan keuangan? 17 85

7

Apakah bapak/ibu melakukan pencatatan transaksi

pembelian secara manual? 16 80

8

Apakah bapak/ibu rutin melakukan rekapitulasi

penerimaan kas? 15 75

9

Apakah bapak/ibu rutin melakukan rekapitulasi

pengeluaran kas setiap bulannya? 15 75

Rata-rata Persentase Jawaban YA 86.67

Sumber: data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

46

Tabel 11 menampilkan hasil bahwa rata-rata persentase jumlah

responden yang menjawab YA pada indikator pencatatan dalam

pengelolaan keuangan sebesar 86.67% dari seluruh jumlah responden.

Hal ini berarti sebagian besar UMKM (86.67%) telah menerapkan

pencatatan kedalam pengelolaan keuangan mereka.

Jumlah responden untuk item pernyataan dengan ranking pertama

dan kedua adalah 20 (100%), artinya seluruh UMKM telah menerapkan

item pernyataan mengenai pencatatan penjualan, serta pencatatan

penjualan dilakukan dengan cara manual. Item pernyataan dengan

jumlah responden sebanyak 19 adalah mengenai rutinitas pencatatan

penjualan hampir dilakukan oleh seluruh responden (95%). Parang

Kaliurang (5%) merupakan responden yang belum melakukan

pencatatan penjualan secara rutin, karena menurut keterangan tertulis

Ibu Tatik belum mencatat secara rutin melainkan pencatatan dilakukan

sesuai dengan daya ingat Ibu Tatik.

Untuk ranking item pernyataan dengan jumlah responden

sebanyak 17 (85%) UMKM adalah item pernyataan 4, 5, dan 6. Item

pernyataan ke-4 mengenai rutinitas pencatatan pembelian, hal ini

berarti sebanyak 85% responden telah rutin menerapkan pencatatan

pembelian. Sedangkan 15% sisanya belum rutin, hal ini menyebabkan

tidak lengkapnya pencatatan yang dilakukan oleh UMKM tersebut

mengenai transaksi pembelian (pengeluaran kas). Untuk item

pernyataan ke-5 adalah mengenai pencatatan pembelian, yang berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

47

sebanyak 17 UMKM yang telah melakukan pencatatan terhadap

transaksi pembelian. Sedangkan sisanya 3 UMKM lain belum

melakukan pencatatan pembelian dalam usahanya. Item pernyataan

dengan ranking ke-6 adalah pencatatan penjualan maupun pembelian

dapat membantu pengelolaan keuangan UMKM. Sebanyak 85%

UMKM merasa bahwa pencatatan dari transaksi penjualan dapat

digunakan untuk melihat banyaknya penjualan, dan memprediksi

penjualan pada periode selanjutnya, sehingga hal tersebut dapat

berguna untuk membantu pengelolaan keuangan usahanya.

Item mengenai pencatatan pembelian secara manual dilakukan

sebanyak 16 UMKM (80%), sehingga item berikut berada di ranking

ke-7. Untuk pernyataan dengan ranking 8 dan 9 memiliki jumlah

responden yang sama yaitu sebanyak 15 UMKM (75%). Pada item

pernyataan ranking 8 berarti sebagian UMKM (75%) telah menerapkan

rekapitulasi penerimaan kas secara rutin, sedangkan item pernyataan

ranking 9 adalah sebagian UMKM (75%) telah menerapkan

rekapitulasi pengeluaran kas secara rutin. Sebaliknya UMKM yang

belum menerapkan rekapitulasi penerimaan maupun pengeluaran kas

secara rutin adalah sebanyak 25% dari jumlah responden.

c. Item Pernyataan Indikator Pelaporan

Jumlah item pernyataan yang terdapat pada indikator pelaporan

adalah 9 pernyataan dengan jawaban tertutup. Tabel 12 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

48

jumlah responden yang menjawab YA untuk tiap item pernyataan pada

indikator pelaporan.

Tabel 12 Jumlah Jawaban YA Tiap Item Pernyataan Pada Indikator

Pelaporan

Rank Pernyataan Jawaban

YA

Jawaban

YA (%)

1 Apakah bapak/ibu rutin membuat laporan laba

rugi? 16 80

2 Apakah bapak/ibu mempergunakan laporan laba

rugi dalam menilai kemajuan usaha bapak/ibu? 16 80

3 Apakah bapak/ibu membuat laporan laba rugi? 15 75

4 Apakah bapak/ibu rutin membuat laporan arus

kas? 14 70

5 Apakah bapak/ibu membuat laporan arus kas? 13 65

6 Apakah bapak/ibu mempergunakan laporan arus

kas dalam menilai kemajuan usaha bapak/ibu? 13 65

7 Apakah bapak/ibu membuat laporan keuangan

lengkap? 13 65

8 Apakah bapak/ibu mempergunakan laporan

neraca dalam menilai kemajuan usaha bapak/ibu? 10 50

9 Apakah bapak/ibu rutin membuat laporan neraca? 8 40

Rata-rata Persentase Jawaban YA 65.56

Sumber: data diolah, 2017

Tabel 12 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah responden adalah

65.56%. Hal ini berarti 65.56% dari seluruh responden telah

menerapkan pelaporan untuk membantu pengelolaan keuangan pada

usahanya. Ranking 1 dan 2 pada indikator pelaporan memiliki jumlah

responden sebanyak 16 (80%). Item pernyataan 1 yaitu mengenai

rutinitas membuat laporan laba rugi, sebanyak 16 responden UMKM

telah membuat laporan laba rugi secara rutin. Selanjutnya item

pernyataan 2 adalah kegunaan laporan laba rugi bagi responden untuk

menilai kemajuan usaha, dirasakan juga oleh 16 responden. Hal ini

berarti laporan laba rugi sudah dibuat dan digunakan oleh UMKM,

dalam menilai keadaan dari usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

49

Ranking 3 dan 4 pada indikator pelaporan berturut-turut

mendapatkan jumlah responden sebesar 15 (75%) dan 14 (70%). Item

pernyataan 3 mengenai laporan laba rugi yang dibuat UMKM,

sedangkan pernyataan ke 4 mengenai rutinitas membuat laporan arus

kas. Laporan arus kas diterapkan oleh 14 responden UMKM, atau

sebanyak 70% mereka menggunakan laporan arus kas sebagai laporan

untuk memberikan informasi bagi mereka.

Untuk ranking 5, 6, 7 mendapatkan jumlah responden yang sama,

yaitu sebanyak 13 UMKM. Item pernyataan kelima dan keenam

mengenai pembuatan laporan arus kas dan penggunaan laporan arus kas

dalam menilai kemajuan usahanya. Sebanyak 65% menjawab untuk

kedua item pernyataan tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan salah satu responden bahwa mereka membuat laporan arus kas

untuk mengetahui keadaan kas pada usaha, sehingga apabila arus kas

kurang stabil maka mereka dapat mengambil keputusan. Untuk item

pernyataan ke-7 mengenai kelengkapan membuat laporan keuangan

jumlah responden yang menjawab dengan jawaban YA adalah 13

UMKM atau sebanyak 65%.

Untuk item pernyataan yang memiliki ranking paling rendah

adalah penggunaan laporan neraca sebagai penilai kemajuan usaha, dan

rutinitas membuat laporan neraca. Jumlah responden yang diperoleh

masing-masing item pernyataan adalah 10 responden (50%) dan 8

responden (40%). Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

50

neraca yang rutin disusun tiap bulannya oleh UMKM hanya 8 UMKM,

sedangkan untuk 12 UMKM lainnya belum menyusun laporan neraca

secara rutin. Beberapa responden yang belum menyusun laporan neraca

secara rutin, memberikan keterangan tertulis (kuesioner) bahwa

responden menyusun laporan neraca per 3 bulan atau 4 bulan sekali.

UMKM yang menggunakan laporan neraca dalam menilai kemajuan

usahanya adalah 10 UMKM. Salah satu UMKM yang memberikan

keterangan tertulis pada item laporan neraca adalah Omah Batik Sekar

Turi, bahwa Ibu Endang belum membuat laporan neraca. Hal ini

dikarenakan beliau belum memahami untuk membuat laporan neraca,

selain itu terbatasnya waktu membuat ibu Endang belum memiliki

keinginan untuk menyusun laporan neraca.

d. Item Pernyataan Indikator Pengendalian

Indikator keempat pada pengelolaan keuangan UMKM adalah

indikator pengendalian. Pada indikator ini terdapat 5 item pernyataan

yang digunakan untuk mengukur penerapan pengendalian pada

pengelolaan keuangan UMKM. Pada tabel 13 menunjukkan jumlah

responden yang menjawab YA untuk tiap item pernyataan pada

indikator pengendalian.

Tabel 13 Jumlah Jawaban YA Tiap Item Pernyataan Pada Indikator

Pengendalian

Rank Pernyataan Jawaban

YA

Jawaban

YA (%)

1

Apakah bapak/ibu mengarsipkan nota dari

penggunaan kas yang telah dikeluarkan? 19 95

2

Apakah bapak/ibu mengarsipkan seluruh nota

penjualan barang dagang? 19 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

51

Rank Pernyataan Jawaban

YA

Jawaban

YA (%)

3

Apakah bapak/ibu membuat nota penjualan dua

rangkap untuk penjualan barang dagang? 18 90

4

Apakah bapak/ibu memiliki prosedur penagihan

untuk penjualan secara kredit? 5 25

5

Apakah bapak/ibu memiliki prosedur atau

tahapan untuk penarikan kas keluar? 4 20

Rata-rata Persentase Jawaban YA 65

Sumber: data diolah, 2017

Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah responden

mendapatkan persentase sebesar 65%. Hal ini berarti sebanyak 65%

dari seluruh jumlah responden sudah menerapkan pengendalian pada

pengelolaan keuangan UMKM. Ranking paling tinggi pada indikator

pengendalian adalah pengarsian nota penggunaan kas (kas keluar) dan

nota penjualan barang (kas masuk). Kedua item pernyataan ini

diterapkan oleh sebagian besar UMKM (95%), hal ini didukung dengan

hasil wawancara singkat dengan Ibu Mahrus pemilik Abirupa batik.

Beliau mengarsipkan nota penjualan sebagai arsip yang nantinya akan

digunakan sebagai bukti catatan dibuat.

Ranking ketiga adalah mengenai nota penjualan dengan rangkap

dua, jumlah responden yang menjawab YA pada item pernyataan ini

adalah sebesar 90% dari jumlah seluruh responden. Hal ini dijelaskan

lebih lanjut oleh Ibu Wiwik, nota yang dimiliki oleh usahanya adalah

nota yang biasa dijual pada toko buku, sehingga UMKM memakai nota

penjualan dua rangkap. Nota rangkap satu diberikan kepada pembeli,

dan rangkap dua untuk pengarsipan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

52

Untuk item pernyataan dengan ranking terendah adalah prosedur

penagihan penjualan kredit dan prosedut penarikan kas keluar. Item

pernyataan dengan ranking 4 memiliki jumlah responden sebanyak 5,

sedangkan item pernyataan dengan ranking 5 memiliki jumlah

responden sebanyak 4. Hal ini menunjukkan bahwa kedua item

pernyataan tersebut sangat jarang digunakan, dengan melihat ukuran

usaha yang kecil dan hanya dimiliki oleh perseorangan. Sehingga kedua

item pernyataan kurang diterapkan dalam pengelolaan keuangan

UMKM.

C. Pembahasan

1. Pengelolaan keuangan UMKM pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal

Kabupaten Sleman

Pengelolaan keuangan UMKM pada Asosiasi Batik Mukti

Manunggal Kabupaten Sleman dapat dilihat melalui 4 indikator menurut

Kuswadi (2005) yaitu penggunaan anggaran, pencatatan, pelaporan, dan

pengendalian.

a. Penggunaan Anggaran

Rata-rata persentase penerapan penggunaan anggaran pada

UMKM adalah sebesar 76% (lih. Tabel 10, halaman 42). Tabel 10

menunjukkan 4 item yang persentasenya diatas rata-rata dan 6 item

dibawah rata-rata. Terdapat 4 item dengan persentase diatas rata-rata,

yaitu perencanaan penjualan produk, memisahkan uang pribadi dan

modal usaha, perencanaan produksi, dan perencanaan masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

53

Item pernyataan yang mendapat ranking 1 dan 2 adalah penerapan

perencanaan penjualan produk dan memisahkan uang pribadi dan

modal usaha. Perencanaan penjualan dapat digunakan untuk

memprediksi jumlah barang yang terjual, pendapatan yang akan

diterima dan memperkirakan jumlah produksi selanjutnya.

Memisahkan uang pribadi dan modal usaha dilakukan oleh responden

karena dapat memisahkan antara pengeluaran pribadi dengan

pengeluaran usaha. Item pernyataan ranking ke-4 adalah perencanaan

masa depan, menurut salah satu responden yaitu Pak Mavee bahwa

perencanaan masa depan yang dimaksud adalah perencanaan untuk

menambah modal usaha untuk pengembangan usahanya.

Item pernyataan yang persentasenya dibawah rata-rata adalah

6 item. 6 item tersebut terdapat 3 ranking item pernyataan yang

terendah yaitu perencanaan modal awal pendirian usaha,

membandingkan perencanaan yang dibuat dengan kenyataan atau

aktual, dan penjualan produk secara kredit.

UMKM yang membuat perencanaan modal awal pendirian

usaha ada 13 UMKM, sedangkan yang tidak membuat perencanaan

modal awal ada 7 UMKM. Menurut hasil wawancara dengan Ibu

Mutingah, bahwa beliau tidak membuat perencanaan modal awal

pendirian usaha. Beliau bercerita bahwa dari modal awal berupa iuran

anggota yang dikumpulkan langsung dibelikan berupa perlengkapan

membatik seperti kain, malam, pewarna, dan lain-lain. Beliau merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

54

tanpa membuat rencana usahanya masih dapat berjalan bahkan hingga

sekarang.

Item pernyataan dengan ranking 9 adalah menggunakan

perencanaan sebagai pembanding perencanaan dengan aktual atau

kenyataan. 8 UMKM menjawab dengan jawaban TIDAK, yang

berarti UMKM tersebut belum menerapkan item tersebut. 8 UMKM

yang menjawab TIDAK adalah Abirupa, Marenggo, Gig’s Batik,

Tirto Ayu, Ery Batik, Srikandi Merapi, Dewi Kunti, dan Omah Batik

Sekar Turi. Sebagian UMKM tersebut memberikan keterangan

tertulis bahwa mereka merasa tidak perlu untuk membandingkan, dan

sebagian tidak mengerti mengenai bagaimana membandingkan

rencana dengan kenyataan.

Penjualan secara kredit tidak dilakukan oleh setengah dari

seluruh responden (10 UMKM), karena sebagian besar UMKM

memang tidak menerima penjualan secara kredit dan hanya menerima

penjualan tunai. Menurut Ibu Haryati, beliau tidak menerima

penjualan kredit karena belum memiliki keinginan menjual secara

kredit, dan belum memiliki modal yang cukup.

b. Pencatatan

Tabel 11 (halaman 45-46) menunjukkan bahwa rata-rata

persentase jawaban YA indikator pencatatan sebesar 86.67%.

Sebanyak 3 item pernyataan yang persentase jawabannya diatas rata-

rata tersebut. Ranking tertinggi tersebut adalah pencatatan penjualan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

55

pencatatan penjualan secara manual, dan rutinitas pencatatan

penjualan. Data yang ada menunjukkan bahwa seluruh responden (20

UMKM) melakukan pencatatan penjualan dan dilakukan secara

manual. Pencatatan tersebut dilakukan untuk mencatat penjualan tiap

ada transaksi penjualan yang terjadi. Ranking ke-3 jawaban YA hanya

diberikan oleh 19 UMKM, sehingga masih ada 1 UMKM yang belum

menerapkan item pernyataan tersebut. 1 UMKM yang memberikan

keterangan tertulis bahwa usahanya belum melakukan pencatatan

secara rutin adalah Ibu Tatik. Beliau hanya melakukan pencatatan

apabila beliau ingat dan apabila konsumen menginginkan pencatatan

bukti transaksi, maka beliau juga mencatatnya dalam buku catatan

penjualan.

Jumlah item pernyataan dalam indikator pencatatan adalah 9

item, dengan jumlah jawaban YA paling kecil adalah 15. Hal ini

menunjukkan bahwa UMKM banyak menerapkan pencatatan pada

usahanya. Terdapat 2 item pernyataan dengan jumlah jawaban YA

paling rendah yaitu, rutinitas melakukan rekapitulasi penerimaan kas,

dan rutinitas pengeluaran kas. Dari jawaban 15 UMKM mereka telah

melakukan rekapitulasi penerimaan maupun pengeluaran kas secara

rutin yaitu 1 atau 2 bulan sekali. Hal tersebut berbanding terbalik

dengan 5 UMKM lainnya yang belum melakukan rekapitulasi

penerimaan maupun pengeluaran kas secara rutin. Berdasarkan

keterangan tertulis beberapa UMKM tersebut menyebutkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

56

masih kurangnya kesadaran dari pemilik usaha untuk membuat

catatan rinci dari transaksi yang terjadi pada usahanya. Kurangnya

kesadaran berarti pemilik usaha melakukan rekapitulasi apabila

pemilik ingat dan didasarkan kepada keinginan pemilik menmbuat

rekapitulasi atau tidak.

c. Pelaporan

Menurut Kuswadi (2005) kegunaan laporan yang dibuat tidak

hanya sekedar angka-angka tertulis tetapi memiliki informasi. Hal ini

juga sesuai dengan hasil wawancara dengan responden bahwa laporan

yang dibuat juga digunakan sebagai laporan yang memberikan

informasi mengenai keadaan usaha (halaman 50). Selain dari jumlah

nilai per responden, pelaporan juga dapat dilihat melalui ranking item

yang sering dipilih oleh responden. Pada tabel 12 menunjukkan

sebanyak 65.56% UMKM menjawab pernyataan pencatatan dengan

jawaban YA. Hasil rata-rata persentase ini menunjukkan bahwa

penerapan pelaporan di UMKM masih rendah bila dibandingkan

dengan hasil rata-rata persentase indikator sebelumnya yaitu

penggunaan anggaran dan pencatatan.

Indikator pelaporan memiliki 9 item pernyataan, dengan 4

item yang memiliki persentase di atas rata-rata persentase jawaban ya,

dan 5 item yang persentasenya masih dibawah rata-rata. Ranking

dengan jumlah awaban YA tertinggi ada 2, yaitu membuat laporan

laba rugi dan menggunakan laporan laba rugi untuk menilai kemajuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

57

usaha. Kedua item tersebut menunjukkan bahwa dalam UMKM

mereka lebih banyak menyusun laporan berupa laba rugi, yaitu

mencatatat hasil pendapatan dan mengurangi dengan banyak biaya

yang dikeluarkan untuk tiap 1 atau 2 bulannya.

Data yang ditemukan adalah masih banyak UMKM yang

mengisi kuesioner pada indikator pelaporan ini kurang sesuai dengan

makna laporan keuangan menggunakan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK). Jawaban yang diberikan responden

dijawab menurut dengan persepsi mereka sendiri yang belum tentu

sama dengan definisi yang sebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa

beberapa responden masih belum memahami laporan keuangan yang

dimaksud oleh peneliti. Sesuai dengan karakteristik responden yang

ada bahwa kebanyakan responden yang ditemukan sebagian besar

pemilik jenjang pendidikannya adalah SMA. Pengetahuan pemilik

akan laporan keuangan terbatas hanya pemahaman secara logika,

yaitu menghitung laba dengan cara mengurangi pendapatan dengan

biaya yang ada.

Item pernyataan paling rendah adalah membuat laporan neraca

secara rutin. Sebagian besar UMKM belum membuat laporan neraca

yaitu sebanyak 12 UMKM. Berdasarkan hasil wawancara dengan

pemilik usaha, Ibu Endang menjelaskan bahwa beliau merasa tidak

membutuhkan adanya laporan keuangan, termasuk laporan neraca.

Beliau menjelaskan apabila Ibu Endang ingin mengetahui mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

58

informasi keuangan usahanya beliau hanya melihat melalui catatan

kas yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran mengenai

pentingnya laporan belum dirasa diperlukan oleh UMKM. Selain itu

Ibu Endang juga menjelaskan bahwa dinas terkait belum memberikan

pelatihan kepada UMKM mengenai pentingnya laporan keuangan

bagi UMKM.

d. Pengendalian

Jumlah item yang ada pada indikator pengendalian ini adalah

5 item. Tabel 13 (halaman 51) menunjukkan bahwa rata-rata

persentase jumlah jawaban YA adalah 65%. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa penerapan pengendalian pada pengelolaan

keuangan UMKM masih rendah bila dibandingkan dengan ketiga

indikator sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa jawaban

wawancara responden yang menunjukkan bahwa usaha yang kecil

seperti UMKM ini belum mempertimbangkan adanya pengendalian

yang dilakukan.

Dari 5 item pernyataan yang ada terdapat 2 item pernyataan

memperoleh jawaban tertinggi yaitu mengarsipkan nota dari

pengeluaran kas, dan mengarsipkan nota penjualan. Menurut

Handoko (2011) Pengendalian digunakan sebagai penjamin bahwa

rencana telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Sesuai

dengan ketentuan pencatatan bahwa bukti transaksi harus disimpan

dengan tujuan untuk menjadi bukti pembukuan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

59

Menyimpan bukti transaksi merupakan kegiatan UMKM yang

secara tidak sadar mereka telah melakukan pengendalian akan

keuangan mereka. Bukti transaksi tersebut dapat digunakan sebagai

bukti menyusun catatan yang mereka miliki dan dari catatan tersebut

mereka dapat menyusun laporan keuangan mereka.

Ranking 4 dan 5 memiliki jumlah jawaban yang paling

rendah pada indikator pengendalian ini, yaitu prosedur penagihan

penjualan secara kredit, dan prosedur penarikan kas keluar. Sebagian

besar UMKM belum menerapkan item pernyataan ini, menurut

jawaban dari wawancara sebagian UMKM mengungkapkan bahwa

mereka tidak melayani penjualan secara kredit sehingga mereka

tidak memiliki prosedur tersebut. Prosedur penarikan kas keluar juga

tidak diterapkan oleh UMKM karena pemilik merangkap tugas

sebagai pengelola dan pemegang uang, sehingga prosedur penarikan

kas tidak dapat dijalankan. Pengendalian ini juga belum dapat

diterapkan pada UMKM karena masih rendahnya pengetahuan

UMKM mengenai akuntansi dan belum memahami pentingnya

pengendalian dalam pengelolaan keuangan usaha mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

60

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa Asosiasi Batik Mukti Manunggal sudah menerapkan

pengelolaan keuangan. Hasil dari kesimpulan tersebut berdasarkan hasil

yang diperoleh sebagai berikut:

1. Ranking penerapan indikator pengelolaan keuangan yang paling tinggi

diterapkan adalah indikator pencatatan (86,67%), penggunaan anggaran

(76%), pelaporan (65.56%), dan pengendalian (65%).

2. Item pernyataan pada indikator pencatatan yang paling tinggi

diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan penjualan, pencatatan

penjualan secara manual, pencatatan penjualan secara rutin. Ketiga

indikator ini sering diterapkan UMKM karena pencatatan penjualan

dianggap penting untuk mengetahui banyak penjualan yang terjadi tiap

harinnya. Item pernyataan yang paling rendah diterapkan adalah

rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran kas secara rutin. Rendahnya

item pernyataan ini dikarenakan UMKM belum melakukan rekapitulasi

pencatatan kas secara rutin, hanya berdasarkan keinginan dan

kebutuhan dari pemilik.

3. Item pernyataan pada indikator penggunaan anggaran yang paling

tinggi diterapkan oleh UMKM adalah membuat perencanaan penjualan

produk, pemisahan uang pribadi dan modal usaha, perencanaan

keuangan dalam produksi batik, serta perencanaan program masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

61

depan. Perencanaan yang mereka buat berdasarkan perkiraan pemilik

UMKM dan keempat item dirasa sudah membantu dalam mengelola

keuangan usaha mereka. Item pernyataan yang paling rendah adalah

penjualan produk secara kredit, berarti sebagian UMKM hanya

melayani penjualan tunai dan pemilik belum mempersiapkan

perencanaan untuk menambah penjualan melalui kredit.

4. Item pernyataan pada indikator pelaporan yang paling tinggi diterapkan

oleh UMKM adalah rutinitas membuat laporan laba rugi, menggunakan

laporan laba rugi dalam menilai kemajuan usaha, membuat laporan laba

rugi, rutinitas membuat laporan arus kas. Item pernyataan paling rendah

diterapkan adalah pembuatan laporan neraca secara rutin, hal ini

dikarenakan UMKM merasa belum membutuhkan laporan neraca dan

kurangnya pengetahuan pemilik untuk menyusun laporan neraca.

5. Item pernyataan pada indikator pengendalian yang paling tinggi

diterapkan oleh UMKM adalah pengarsipan nota dari penggunaan kas

yang telah dikeluarkan, pengarsipan seluruh nota penjualan barang

dagang. Item pernyataan pengendalian yang paling rendah adalah

prosedur penagihan penjualan secara kredit dan prosedur penarikan kas.

Hal ini dikarenakan mereka tidak melayani penjualan secara kredit

sehingga mereka tidak memiliki prosedur tersebut dan UMKM tidak

membutuhkan prosedur penarikan kas, karena masih rendahnya

pengetahuan UMKM mengenai akuntansi dan belum memahami

pentingnya pengendalian dalam pengelolaan keuangan usaha mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

62

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya, sehingga hasil penelitian dapat lebih sempurna dari

penelitian sebelumnya.

1. Jumlah responden yang belum sesuai dengan populasi sasaran. Data

yang didapatkan hanya sejumlah 20 dari 27 responden, hal ini

dikarenakan 7 responden lainnya yang tidak bersedia untuk

diwawancara dan mengisi kuesioner. Dari keterbatasan data tersebut

mengakibatkan hasil dari penelitian ini belum mencakup seluruh

anggota pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal.

2. Terbatasnya waktu untuk bertemu dengan responden untuk

mewawancarai, sehingga data yang ingin dicari lewat wawancara tidak

terkumpul. Hal ini menyebabkan data yang didapat kurang spesifik dan

handal. Kurang spesifik karena data dari jawaban wawancara belum

mencakup seluruh responden, kurang handal karena responden hanya

menjawab secara singkat dan tidak ada penjelasan lebih lanjut.

C. Saran

Saran dan masukan yang diberikan oleh penulis bagi beberapa pihak

adalah sebagai berikut:

1. Bagi anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal akan lebih baik lagi

apabila dalam pelaporan dan pengendalian lebih ditingkatkan

penerapannya. Cara untuk meningkatkan penerapan pelaporan adalah

dengan melengkapi laporan keuangan yang belum dimiliki seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

63

laporan neraca, dan untuk pengendalian bagi UMKM yang melayani

penjualan secara kredit sebaiknya membuat prosedur penagihan

penjualan. Dari meningkatkan penerapan pelaporan dan pengendalian

dapat mengetahui informasi keuangan usahanya.

2. Bagi Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau lembaga

keuangan agar mengadakan pelatihan mengenai penyusunan laporan

keuangan secara merata supaya anggota asosiasi dapat menambah

pengetahuan dan dapat menyusun laporan keuangan dengan lengkap.

3. Bagi penelitian selanjutnya:

a. Memperluas wilayah penelitian, dengan menambah jumlah

responden UMKM Batik Kabupaten Sleman diluar keanggotaan

Asosiasi Batik Mukti Manunggal, sehingga diharapkan dapat

memperoleh data yang semakin lengkap, dan hasil dari penelitian

yang dilakukan akan semakin handal, detail dan akurat.

b. Mengkaji ulang kuesioner untuk digunakan pada penelitian

selanjutnya. Terdapat beberapa item pernyataan pada indikator

pelaporan dan pengendalian yang menggunakan istilah dalam

bidang akuntansi. Pemahaman responden mengenai arti item dalam

pernyataan ini belum tentu dapat dimengerti oleh responden, maka

diharapkan pada penelitian selanjutnya menggunakan bahasa yang

lebih mudah dimengerti oleh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

64

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, G., & Anggarini, Y. 2011. Anggaran Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN YOGYAKARTA.

Admin berdesa.com. 2015. Tips Pengelolaan Manajemen Keuangan untuk UKM.

http://www.berdesa.com/tips-pengelolaan-manajemen-keuangan-untuk-

ukm/. Diakses pada 2 Januari 2017

Agustinus, John. 2014. Pengelolaan Keuangan yang Efektif dan Efisien dalam

Meningkatkan Kekuatan Ekonomi Bagi Masyarakat Papua dan Papua Barat

di Indonesia. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay.

Andreas. 2011. Manajemen Keuangan UKM. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. 2009. Banyaknya Usaha yang Tidak Berbadan Hukum

Menurut Pulau/Provinsi, 1996-2004.

www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1581. Diakses pada 1 Januari 2017.

Badan Pusat Statistik. 2016. Indeks Produksi Triwulanan Industri Mikro dan Kecil

menurut Provinsi, 2011-2016.

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/977. Diakses pada 1

Januari 2017.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cooper, Donald dan William Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Ediraras, Dharma. 2010. Akuntansi dan Kinerja UMKM. Jurnal Ekonomi Bisnis

Nomor 2, Volume 15. Universitas Gunadarma.

Handoko, Hani. 2011. Manajemen: Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Hartati, Sri. 2013. Manajemen Keuangan Untuk Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah. www.api-pwu.com/wp-content/uploads/2013/01/Artikel-Sri-

Hartati.pdf. Diakses pada 1 Januari 2017

Hasyim, D. 2013. Kualitas Manajemen Keuangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Studi Kasus Pada Distribution Store (Distro) di Kota Medan.

Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Volume 5. Universitas Negeri Medan.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

65

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2016. Kontribusi UMKM Naik.

http://www.kemenperin.go.id/artikel/14200/Kontribusi-UMKM-Naik.

Diakses pada 5 Januari 2017

Kurnia, Jaya. 2015. Fungsi Standar Deviasi dan Perhitungannya.

http://pengayaan.com/fungsi-standar-deviasi-dan-perhitungannya/. Diakses

pada 3 Januari 2017

Kuswadi. 2005. Cara Mudah Memahami Angka dan Manajemen Keuangan bagi

Orang Awam. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Putri, W. H., & Bakhtiar, I. 2015. Sistem Tata Kelola Keuangan Industri Kecil dan

Pengrajin Kayu Sebagai Upaya Penyehatan dan Pelaksanaan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dalam Pengentasan Kemiskinan. Jurnal

Seminar Nasional Universitas PGRI.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha,

Mikro, Kecil dan Menengah. Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2008.

No 4866. Sekretariat Negara. Jakarta.

Srikandi, C., & Setyawan, A. B. 2004. Analisis Penerapan Siklus Akuntansi pada

Usaha Kecil dan Menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmiah

ESAI Volume 9.

Wahjono, Sentot. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta: PT

Indeks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

66

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

67

Lampiran 1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Pengelolaan Keuangan UMKM Pada Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman Indikator Pernyataan Responden Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Penggunaan

anggaran

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17

2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

3 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 10

4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15

5 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 13

6 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12

7 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17

Penggunaan catatan

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 17

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 16

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 17

18 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15

19 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15

20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16

Penggunaan

laporan

21 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 13

22 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 8

23 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10

24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 15

25 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16

26 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16

27 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12

28 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13

29 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12

Pengendalian 31 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 5

32 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4

33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19

Total 22 30 23 24 24 27 25 17 24 24 25 26 24 25 25 27 24 25 26 25 484

Sumber: data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

68

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

Responden Yth.

Saya Ita Yustian Free Diyana, mahasiswi Program Studi Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian mengenai

“Analisis Pengelolaan Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah”, yang lokasi

penelitian yang dipilih adalah Asosiasi Batik Mukti Manunggal Kabupaten Sleman.

Hal ini dilakukan, dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Saya mohon

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini sesuai petunjuk yang

diberikan tanpa adanya pemaksaan dari pihak manapun. Semua data yang diberikan

akan dijaga kerahasiaannya dan hanya untuk keperluan penelitian. Saya

mengucapkan terimakasih, atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam penelitian

ini.

Tanggal Penelitian: ………………………………

A. Identitas Responden

Nama Responden : ……………………………………………………………

Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan) *coret yang tidak perlu

Usia : ………. tahun

Pendidikan Terakhir : (SD / SMP / SMA / SMK / D3 / S1) *coret yang tidak

perlu

Memiliki Latar Belakang Pendidikan Akuntansi : □ Ya □ Tidak

B. Gambaran Umum UMKM

Nama Usaha : …………………………………………………………….

Alamat Usaha : …………………………………………………………….

Tahun Berdiri : …………………………………………………………….

Jumlah Karyawan : …………………………………………………………….

C. Pengelolaan Keuangan UMKM

Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada

pada kuesioner ini sesuai dengan keadaan, pendapat Bapak/Ibu/Sdr/Sdri yang

sebenarnya, bukan pendapat dari orang lain dengan memberi tanda checklist (√)

pada kolom Ya atau Tidak, dengan menuliskan alasan pada kolom keterangan

mengapa memilih jawaban tersebut.

Indikator: Penggunaan Anggaran

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah bapak/ibu membuat

perencanaan keuangan dalam

produksi batik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

69

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

2. Apakah bapak/ibu membuat

perencanaan dalam penjualan

produk batik?

3. Apakah bapak/ibu melayani

penjualan produk secara kredit?

4. Apakah bapak/ibu membuat

perencanaan laba?

5. Apakah bapak/ibu membuat

perencanaan modal awal

mendirikan usaha?

6. Apakah bapak/ibu membandingkan

perencanaan yang dibuat dengan

aktual atau kenyataan?

7. Apakah bapak/ibu melakukan

evaluasi apabila terjadi selisih

antara perencanaan dengan aktual?

8. Apakah bapak/ibu memisahkan

uang pribadi dan modal usaha?

Pemisahan uang

pribadi dan modal

usaha dilakukan

dengan cara………....

………………………

9. Apakah bapak/ibu memiliki

cadangan kas untuk pengeluaran tak

terduga?

10. Apakah bapak/ibu membuat

perencanaan program untuk masa

depan?

11. Perencanaan keuangan lainnya yang

dibuat oleh bapak/ibu?

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

Indikator: Pencatatan

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

12. Apakah bapak/ibu melakukan

pencatatan transaksi penjualan?

13. Apakah bapak/ibu melakukan

pencatatan transaksi pembelian?

14. Apakah bapak/ibu melakukan

pencatatan transaksi penjualan

secara manual?

15. Apakah bapak/ibu melakukan

pencatatan transaksi pembelian

secara manual?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

70

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

16. Apakah bapak/ibu rutin melakukan

pencatatan transaksi penjualan?

Saya rutin mencatat

transaksi penjualan

setiap …....

Apabila tidak, saya

mencatat transaksi

penjualan

menggunakan………

17. Apakah bapak/ibu rutin melakukan

pencatatan transaksi pembelian?

Saya rutin mencatat

transaksi pembelian

setiap ……..

Apabila tidak, saya

mencatat transaksi

pembelian

menggunakan………

18. Apakah bapak/ibu rutin melakukan

rekapitulasi penerimaan kas?

Apabila rutin,

penerimaan kas

direkap setiap………

19. Apakah bapak/ibu rutin melakukan

rekapitulasi pengeluaran kas setiap

bulannya?

Apabila rutin,

pengeluaran kas

direkap setiap………

20. Apakah dalam pencatatan transaksi

penjualan maupun pembelian yang

bapak/ibu buat dapat membantu

pengelolaan keuangan?

Indikator: Pelaporan

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

21. Apakah bapak/ibu membuat laporan

keuangan lengkap?

22. Apakah bapak/ibu rutin membuat

laporan neraca?

Apabila rutin, laporan

neraca dibuat

setiap………

23. Apakah bapak/ibu mempergunakan

laporan neraca dalam menilai

kemajuan usaha bapak/ibu?

24. Apakah bapak/ibu membuat laporan

laba rugi?

25. Apakah bapak/ibu rutin membuat

laporan laba rugi?

Apabila rutin, laporan

laba rugi dibuat

setiap………

26. Apakah bapak/ibu mempergunakan

laporan laba rugi dalam menilai

kemajuan usaha bapak/ibu?

27. Apakah bapak/ibu membuat laporan

arus kas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

71

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

28. Apakah bapak/ibu rutin membuat

laporan arus kas?

Apabila rutin, laporan

arus kas dibuat

setiap………

29. Apakah bapak/ibu mempergunakan

laporan arus kas dalam menilai

kemajuan usaha bapak/ibu?

30. Pelaporan keuangan lainnya yang

dibuat oleh bapak/ibu?

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

Indikator: Pengendalian

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

31. Apakah bapak/ibu memiliki

prosedur penagihan untuk penjualan

secara kredit?

32. Apakah bapak/ibu memiliki

prosedur atau tahapan untuk

penarikan kas keluar?

33. Apakah bapak/ibu mengarsipkan

nota dari penggunaan kas yang telah

dikeluarkan?

34. Apakah bapak/ibu membuat nota

penjualan dua rangkap untuk

penjualan barang dagang?

35. Apakah bapak/ibu mengarsipkan

seluruh nota penjualan barang

dagang?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

72

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1

Nama Narasumber :

Jabatan :

1. Bagaimana sejarah berdirinya Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

2. Berapa jumlah anggota yang bergabung dengan Asosiasi Batik Mukti

Manunggal pada awal berdiri?

3. Berapa jumlah anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal sampai saat ini?

4. Siapa saja anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

5. Apakah Visi dan Misi dari Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

6. Apakah latar belakang pekerjaan anggota Asosiasi Batik Mukti

Manunggal sebelum bergabung menjadi anggota Asosiasi?

7. Jenis batik apa yang dominan diproduksi Asosiasi Batik Mukti

Manunggal?

8. Apakah motif yang menjadi ciri khas dari batik Asosiasi Batik Mukti

Manunggal?

9. Pewarna apa yang dipakai secara dominan dalam produksi batik di

Asosiasi Batik Mukti Manunggal? Apabila alami contoh pewarnanya apa

saja?

10. Bagaimana cara Asosiasi Batik Mukti Manunggal dalam mengolah limbah

dari proses produksi?

11. Bagaimana tahap-tahap dalam proses membatik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

73

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 2

Nama Pemilik :

Nama Usaha :

Tahun Berdiri :

1. Berapa banyak karyawan yang bapak/ibu miliki?

2. Berapa jam lamanya karyawan bekerja dalam sehari?

3. Produk apa saja yang bapak/ibu hasilkan?

4. Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan pelatihan mengenai

pengelolaan/manajemen usaha?

5. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan sumber dana atau modal awal untuk

memulai usaha ini?

6. Apakah bank atau penyedia kredit pernah memberikan informasi pinjaman

kepada usaha bapak/ibu?

7. Pernahkah bapak/ibu meminjam dana dari bank atau lembaga kredit?

8. Bagaimana cara bapak/ibu memperhitungkan kemampuan membayar hutang

dari peminjaman tersebut?

9. Dimana bapak/ibu menjual produk yang dihasilkan? Galeri milik sediri atau

galeri lain?

10. Bagaimana cara bapak/ibu memprediksi penjualan batik tiap tahunnya?

11. Bagaimana cara bapak/ibu merencanakan biaya penjualan batik tiap

tahunnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

74

12. Bagaimana cara bapak/ibu menentukan jumlah produk yang dihasilkan

untuk tiap tahunnya?

13. Bagaimana prosedur penagihan yang dilakukan usaha bapak/ibu apabila

terdapat penjualan secara kredit?

14. Bagaimana perencanaan kas yang dimiliki oleh usaha bapak/ibu?

15. Bagaimana proses penerimaan kas/penjualan dalam usaha bapak/ibu?

16. Bagaimana proses pengeluaran kas yang diterapkan dalam usaha bapak/ibu?

17. Bagaimana cara bapak/ibu menyajikan laporan kas keluar dan kas masuk?

18. Bagaimana cara bapak/ibu menghitung biaya produksi dari pembuatan

produk bukan pesanan?

19. Bagaimana cara bapak/ibu menghitung biaya produksi dari pembuatan

produk pesanan?

20. Bagaimana cara bapak/ibu menentukan harga jual dari produk yang

dihasilkan?

21. Catatan akuntansi seperti apa yang bapak/ibu pakai dalam usaha ini?

22. Laporan keuangan seperti apa yang bapak/ibu buat dalam usaha ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

75

TRANSKRIP WAWANCARA 1

Nama Narasumber : Ibu Haryati

Jabatan : Sekretaris Asosiasi Batik Mukti Manunggal Sleman

1. Bagaimana sejarah berdirinya Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

Jawab :

Berdiri 27 Januari 2015 berawal dari berkumpulnya pengrajin batik mandiri,

yaitu T ray art, omah batik sekar turi, abi rupa batik, gig’s batik, dan lima

kelompok batik hasil pelatihan dari dinas perindustrian dan perdagangan

kabupaten sleman, yaitu kelompok batik Dewi Kunthi, Ayu Arimbi, Sekar Giri,

Mekar Lestari, dan Jati Mas. Kami bersama berkomitmen untuk bersatu dalam

satu wadah asosiasi yaitu asosiasi batik mukti manunggal dan menjadikan

asosiasi ini sebagai tempat kami bersama berbagi ilmu produksi, pemasaran,

dan manajemen agar anggota asosiasi bisa menjadi UMKM yang berkarakter

dan berkualitas Asosiasi batik mukti manunggal diresmikan dinas pada tahun

2016 anggota awal 5 kelompok anggota dan 4 kelompok mandiri

2. Berapa jumlah anggota yang bergabung dengan Asosiasi Batik Mukti

Manunggal pada awal berdiri?

Jawab:

Ada 4 pengrajin batik mandiri, yaitu T ray art, omah batik sekar turi, abi rupa

batik, gig’s batik, dan lima kelompok batik hasil pelatihan dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, yaitu kelompok batik Dewi

Kunthi, Ayu Arimbi, Sekar Giri, Mekar Lestari, dan Jati Mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

76

3. Berapa jumlah anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal sampai saat ini?

Jawab: Sampai sekarang ada 23 kelompok dan 4 mandiri

4. Siapa saja anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

Jawab:

Daftar Anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal

No Nama Kelompok No Nama Kelompok

1. Dewi Kunthi 15. Parang Gupito

2. Ayu Arimbi 16. Pojok Srikandi

3. Sekar Giri 17. Tirto Ayu

4. Mekar Lestari 18. Arum Sari

5. Sekar Jati Mas 19. Srikandi Merapi

6. Marenggo 20. Sekar Dadi

7. Mavee 21. Mantaran

8. Batiqu Batik 22. Larasati

9. Ery Batik 23. Parang Kaliurang

10. Sekar Kawung 24. T-ray Art

11. Merdikorejo Batik 25. Omah Batik Sekar Turi

12. Mekar Arum 26. Abi Rupa Batik

13. Sekar Sari 27. Gig’s Batik

14. Modinan

5. Apakah Visi dan Misi dari Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

Jawab:

Visi

Bersama memberikan wujud nyata dalam melindungi, menjaga dan

melestarikan tradisi batik dengan menciptakan pengrajin batik yang

professional untuk meningkatkan kesejahteraan bersama

Misi

1. Meningkatkan kesejahteraan bersama

2. Mengenalkan dan mengembangkan usaha batik di Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

77

3. Meningkatkan kualitas produk yang memiliki daya saing pasar baik di

dalam negeri maupun di luar negeri.

6. Apakah latar belakang pekerjaan anggota Asosiasi Batik Mukti Manunggal

sebelum bergabung menjadi pembatik dan anggota Asosiasi?

Jawab:

Berasal dari ada ibu rumah tangga, pencari rumput, petani, dan pedagang

7. Jenis batik apa yang dominan diproduksi Asosiasi Batik Mukti Manunggal?

Jawab:

Batik cap dikombinasikan tulis

8. Apakah motif yang menjadi ciri khas dari batik Asosiasi Batik Mukti

Manunggal?

Jawab:

yang khas dari kabupaten Sleman itu motif sinom parijotho salak

9. Pewarna apa yang dipakai secara dominan dalam produksi batik di Asosiasi

Batik Mukti Manunggal? Apabila alami contoh pewarnanya apa saja?

Jawab:

Kami pewarnaan cenderung menggunakan warna alam. Pewarnanya seperti

kayu tingi, kayu mahoni buah jolawe, daun marenggo, daun rambutan,

ceplukan, putri malu, daun pohon palem indigo, kayu tegeran, dan masih

banyak lainnya.

10. Bagaimana cara Asosiasi Batik Mukti Manunggal dalam mengolah limbah

dari proses produksi?

Jawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

78

Biasanya dibuatkan joglangan atau lubang karena pewarna alami lebih ramah

lingkungan karena kami memilih dengan proses dengan warna alam.

11. Bagaimana tahap-tahap dalam proses membatik?

Jawab:

Untuk batik tulis:

a. Kain mori yang akan diguunakan untuk membatik harus dimordan terlebih

dahulu. Dimordan berarti kain direbus dengan bahan tawas dan soda abu.

Tujuan dimordan untuk membersihkan kain dari kanji dan kotoran yang

menempel. Setelah itu kain dikeringkan.

b. Kain yang telah kering, akan digambar pola sesuai dengan keinginan atau

pesanan. Menggambar pola dapat dilakukan dengan menggunakan pensil.

c. Setelah diberi pola yang diinginkan, kain akan diklowong. Diklowong

berarti diberi tepian motif dengan canting.

d. Selesai diklowong kain akan diberi aksesoris atau ornament-ornamen

dalam klowong, istilah dalam kegiatan ini adalah diisen-isen.

e. Langkah selanjutnya, kain akan diwarnai sesuai dengan warna yang

diinginkan.

f. Lalu setelah diwarna, kain akan dibatik kembali atau dibiron atau diseling.

Dibiron atau diseling merupakan kegiatan mengembalikan warna dan

motif yang pertama.

g. Setelah itu kain akan diwarna untuk yang kedua kalinya.

h. Selanjutnya kain akan dilorot kembali, dikeringkan.

i. Kain batik selesai dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

79

Untuk batik cap, langkah-langkahnya hampir sama dengan pembuatan batik

tulis, yaitu:

a. Kain mori yang akan dibatik harus dimordan terlebih dahulu. Dimordan

berarti kain direbus dengan bahan tawas dan soda abu.

b. Kain yang telah kering, akan dicap dengan alat cap sesuai dengan

keinginan atau pesanan.

c. Langkah selanjutnya, kain akan diwarnai sesuai dengan warna yang

diinginkan.

d. Lalu setelah diwarna, kain akan dibatik kembali atau dibiron atau diseling.

Dibiron atau diseling merupakan kegiatan mengembalikan warna dan

motif yang pertama.

e. Setelah itu kain akan diwarna untuk yang kedua kalinya.

f. Selanjutnya kain akan dilorot kembali, dikeringkan.

g. Kain batik selesai dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

80

TRANSKRIP WAWANCARA 2

A. Selamat pagi Ibu

B. Selamat pagi mbak

A. Maaf bu, boleh tahu nama Ibu?

B. Nama saya Bu Wiwik

A. Apa nama usaha batik ibu?

B. Sebenarnya ini bukan usaha saya mbak, tapi kelompok pembatik dengan nama

Sekar Giri

A. Kelompok Batik Sekar Giri berdiri pada tahun berapa bu?

B. Kira-kira 4 tahun yang lalu, berarti 2013 mbak

A. Pada kelompok ini jumlah pembatiknya ada berapa bu?

B. Kalau jumlahnya ada 20 mbak, tapi sampai sekarang yang aktif kira-kira 10

orang

A. Hlo kenapa bu? Kok yang aktif sekarang hanya 10?

B. Iya mbak, kebanyakan setelah diberikan pelatihan dari Disperindag (Dinas

Perindustrian dan Perdagangan), mereka tidak mengembangkan hasil pelatihan

batik

A. Pelatihan yang diberikan disperindag apa saja ya bu?

B. Pelatihannya tentang batik mbak, dari cara membatiknya, dan pemasarannya.

A. Untuk modal usaha, bagaimana ibu mendapatkan modal untuk memulai usaha

ibu?

B. Modal awal usaha batik ini dari uang pesangon dari anggota kelompok yang

dikumpulkan, dan alat-alat batik sendiri sudah diberi oleh pihak disperindag

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

81

A. Kalau bank atau penyedia kredit pernah menawarkan pinjaman ke Sekar Giri

bu? Apakah ibu meminjam dana tersebut?

B. Untuk penyedia kredit pernah ditawarkan mbak, tapi kami tidak mengambil

pinjaman, karena menurut kami dana iuran kami dan alat batik masih dirasa

cukup, belum ada kurangnya

A. Untuk penjualan batik dari Sekar Giri, dilakukan dimana bu? Apakah punya

galeri sendiri atau ditempat lain?

B. Produk Sekar Giri dijual di galeri Disperindag Sleman mbak, dan kalau ada

pameran produk kami juga dijual

A. Lalu apakah ibu dapat memprediksi penjualan batik untuk tiap tahunnya?

Kalau iya, bagaimana caranya bu?

B. Untuk prediksi penjualan tergantung banyak pameran mbak, dan dari pameran

juga tidak tentu terjual berapa, karena produk di pameran tidak hanya milik

kami.

A. Bagaimana cara ibu merencanakan biaya penjualan batik?

B. Untuk perencanaan biaya penjualan tergantung banyak pesanan yang masuk

mbak, kalau ada pesanan masuk ya baru diperkirakan berapa biayanya

A. Berarti intuk penentuan jumlah produk yang dihasilkan juga sesuai pesanan

atau bagaimana bu?

B. Iya mbak, sesuai pesanan. Tapi kalau tidak ada pesanan ya kami membuat

sesuai ada berapa yang sudah laku, nanti kami memproduksi lagi, jadi uang

diputar terus.

A. Lalu bagaimana cara ibu menentukan harga jual produk yang dihasilkan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

82

B. Kalau penentuan harga jual biasanya saya menjumlahkan biayanya dulu, baru

nanti ditentukan harganya berapa, tapi juga bisa dengan memakai harga standar

yang sudah ditentukan dalam asosiasi

A. Bagaimana proses penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diterapkan pada

usaha ibu?

B. Semua pengeluaran atau penerimaan kas selalu dicatat ke catatan mbak, dan

catatan ada di bendahara dan saya.

A. Kalau untuk laporan keuangan, laporan apa yang ibu buat?

B. Untuk laporan keuangan ada laporan laba rugi, dan laporan arus kas mbak

A. Baik bu, terimakasih atas waktunya bu

B. Iya mbak sama-sama

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Wiwik (Ketua Kelompok Batik Sekar Giri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

83

TRANSKRIP WAWANCARA 3

A. Selamat siang Ibu

B. Selamat siang mbak

A. Apakah benar ibu pemilik batik Abirupa?

B. Ya mbak benar

A. Boleh saya tahu nama ibu?

B. Nama saya ibu Mahrus, mbak

A. Usaha batik ibu berdiri pada tahun berapa bu?

B. Kalau berdirinya 8 tahun yang lalu mbak

A. Kalau jumlah pembatiknya ada berapa bu sampai sekarang ini?

B. Jumlah pembatik di sini ada 6 kalau pesanannya banyak ya ada 7 orang mbak

A. Untuk jam kerja pembatik sendiri bagaimana bu?

B. Kalau jam kerja saya tidak membatasi, karena pembatik hanya ambil bahan

lalu membatiknya dirumah masing-masing

A. Awal mula Abirupa berdiri itu bagaimana bu? Apakah usaha ini dipelopori dari

Disperindag bu?

B. Awal berdirinya dari usaha saya sendiri dan suami mbak, dulu saya

meneruskan dari usaha orang tua jadi sudah turun temurun, baru tahun 2014

kami masuk di MM (Asosiasi Batik Mukti Manunggal)

A. Lalu apakah selama 2 tahun ini ibu pernah diberi pelatihan mengenai

pengelolaan atau manajemen usaha bu?

B. Pernah mbak, dari pihak Disperindag juga memberikan pelatihan kepada suami

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

84

A. Untuk modal usaha, bagaimana ibu mendapatkan modal awal? Apakah ibu

meminjam dana dari pihak bank?

B. Modal awal usaha ya dari modal sendiri, dulu pernah ada yang menawarkan

pinjaman kredit tapi saya dan suami merasa belum perlu untuk meminjam ya

saya tidak meminjam dana mbak

A. Untuk penjualan batik sendiri, bagaimana ibu memasarkan batiknya? Apakah

selain di galeri ini, ada ditempat lain juga bu?

B. Kalau penjualan saya di galeri saya ini mbak, tapi beberapa juga ada di

galerinya Disperindag Sleman, selain itu saya juga menawarkan ke kantor-

kantor gitu mbak

A. Apakah ibu ada penjualan secara kredit bu? Apakah ibu memiliki prosedur

untuk menagih pembayaran tersebut bu?

A. Iya mbak, ada. Untuk prosedur tidak ada, biasanya saya hanya mengandalkan

kepercayaan mereka akan membayar lunas

A. Terus bu, kalau dari penjualan batik apakah ibu ada patokan atau perencanaan

terjual berapa produk untuk tiap bulannya?

B. Untuk patokan, saya tidak terlalu mematok mbak karena terkadang ada yang

beli kadang tidak, terus dari penjualan itu kan juga langsung dipakai untuk

keperluan sehari-hari dan sebagian digunakan untuk modal membatik lagi

A. Lalu bagaimana cara ibu untuk menentukan harga jual produk batik ibu?

B. Saya menentukan harga dari menghitung pengeluarannya dulu (HPP) dan

melihat kesulitan dari desain batiknya, semakin rumit semakin tinggi harganya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

85

A. Bagaimana cara ibu untuk mengatur penerimaan kas dan pengeluaran kas

usaha ibu?

B. Saya membuat buku catatan tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas, dan

tiap ada yang membeli batik saya beri nota

A. Buat ibu sendiri guna catatan itu untuk apa ya bu?

B. Kan dari catatan itu saya jadi tahu berapa pemasukan yang saya dapat

A. Dalam usaha ibu sendiri, apakah ada kesulitan bu?

B. Ada mbak, di pemasaran dan dipermodalan, kan pendapatan harus tinggi dari

pada pengeluarannya mbak

A. Selain buku catatan, apakah ibu membuat laporan keuangan?

B. Ya itu mbak, hanya penerimaan kas dan pengeluaran kas

A. Baik bu, terimakasih atas waktunya bu

B. Iya mbak sama-sama

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Mahrus (Pemilik Batik Abirupa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

86

TRANSKRIP WAWANCARA 4

A. Selamat pagi Ibu

B. Selamat pagi mbak

A. Maaf bu, boleh tahu nama ibu siapa?

B. Nama saya Ery Trina

A. Pada tahun berapa ibu mulai merintis usaha Batik Ery’s 99?

B. Tahun berdirinya 2011, jadi usahanya sudah sekitar 6 tahun

A. Untuk jumlah pembatik, ibu memiliki berapa pembatik bu?

B. Ada 10 orang mbak

A. Apakah ada lama jam kerja pembatik di usaha ibu?

B. Tidak ada lama jam kerja, karena pembatik hanya mengambil bahan lalu

dibawa pulang untuk dikerjakan dirumah mereka masing-masing

A. Apakah ibu pernah diberi pelatihan mengenai pengelolaan atau manajemen

usaha bu?

B. Belum pernah mbak, sampai saat ini saya belum pernah diberikan pelatihan

manajemen usaha

A. Selanjutnya, bagaimana ibu mendapatkan modal awal usaha? Apakah ibu

meminjam dana dari pihak bank?

B. Modal awal usaha saya dari pinjaman bank, KUR (kredit usaha rakyat)

A. Lalu untuk mengembalikan pinjaman KUR tersebut, bagaimana cara ibu

supaya dapat mengembalikan sesuai jatuh tempo bu?

B. Dari hasil penjualan yang ada saya sisihkan sedikit demi sedikit, separuh

lagi digunakan untuk membatik lagi dan untuk keperluan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

87

A. Untuk penjualan batik, bagaimana ibu memasarkan produk batik ibu?

Apakah di galeri sendiri atau digaleri lain?

B. Penjualan produk saya ada di galeri (rumah), dan sebagian lagi ada di

showroom Dinas Industri dan Perdagangan (Disperindag) Sleman.

A. Apakah ibu memiliki penjualan secara kredit?

B. Tidak ada mbak, saya ngga ada waktu dan modal kalau penjualan kredit

semua secara tunai saja

A. Lalu untuk penjualan batik apakah ibu memiliki patokan berapa produk

yang harus terjual tiap bulannya?

B. Saya tidak memiliki patokan, karena penjualan kan ada di 2 tempat, jadi

semua tergantung dari penjualan dan pesanan mbak

A. Untuk penentuan harga jual, bagaimana cara ibu untuk menentukan harga

jual produk batik ibu?

B. Saya menentukan harga dari menghitung HPPnya

A. Apakah dari perencanaan usaha yang ibu buat, sudah memberikan manfaat

dalam usaha ibu?

B. Iya, sudah mbak. Ibu hanya buat rencana sederhana saja, hanya dengan

perkiraan saya

A. Bagaimana cara ibu dalam mengatur penerimaan kas dan pengeluaran kas

usaha ibu?

C. Saya membuat buku penerimaan kas dan pengeluaran kas, dan tiap

penjualan konsumen akan saya beri nota

A. Untuk laporan keuangan, apa saja laporan yang ibu miliki?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

88

B. Saya hanya membuat laporan laba rugi, dari buku penerimaan dan

pengeluaran saya dapat menyusun laporan tersebut

A. Apakah dalam usaha ibu ini terdapat kesulitan, khususnya dalam hal

keuangan?

B. Ada mbak, untuk pencatatan itu masih belum teratur karena terkadang kalau

ada pembelian atau penjualan saya lupa mencatat dan baru beberapa hari

kemudian saya catat

A. Baik bu, terimakasih atas waktunya bu

B. Iya mbak sama-sama

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Ery Trina (Pemilik Batik Ery’s 99)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

89

TRANSKRIP WAWANCARA 5

A. Selamat pagi Ibu

B. Selamat pagi

A. Apakah benar ini dengan Ibu Haryati? Pemilik Batik Mekar Lestari?

B. Iya benar, dengan saya sendiri, tapi Mekar Lestari merupakan kelompok batik,

bukan kepemilikan seseorang.

A. Kapan Mekar Lestari berdiri bu?

B. Tahun berdirinya adalah 2014

A. Berapa jumlah anggota dalam Mekar Lestari sendiri bu?

B. Jumlahnya ada 20 pembatik

A. Apakah ibu menentukan lama jam kerja dari tiap pembatiknya?

B. Untuk tiap pembatik, saya tidak dapat menentukannya, kira-kira 2-5 jam per

harinya

A. Apakah kelompok batik ini pernah diberikan pelatihan mengenai pengelolaan

atau menajemen usaha bu?

B. Pernah diberikan pelatihan dari dinas perindustrian dan perdagangan

A. Untuk modal usaha, bagaimana ibu mendapatkan modal untuk memulai usaha?

B. Modal awal didapatkan dari hasil iuran seluruh anggota, dan dari dinas juga

memberikan alat-alat batik kepada kelompok kami

A. Pada bagaian penjualan, dimana ibu menjual produk dari Mekar Lestari?

B. Ada di showroom milik sendiri dan di showroom milik dinas

A. Lalu apakah ibu memprediksi penjualan batik untuk tiap tahunnya? Kalau iya,

bagaimana caranya bu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

90

B. Kami cara memprediksi penjualan dari perkembangan zaman, dan tergantung

apabila ada pemesanan. Prediksi penjualan juga dapat dilihat apabila banyak

event di tahun itu, misalnya pameran, parade, dll.

A. Lalu bagaimana cara ibu menentukan harga jual produk yang dihasilkan?

B. Untuk menentukan harga jual adalah dengan cara menghitung HPP nya dan

harga disesuaikan dengan harga standar pada asosiasi.

A. Bagaimana proses penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diterapkan pada

usaha ibu?

B. Penerimaan kas dan pengeluaran kas dicatat ke dalam buku kas

A. Untuk laporan keuangan, laporan apa yang ibu buat?

B. Untuk laporan keuangan saya hanya membuat laporan laba rugi, karena kalau

membuat neraca atau arus kas saya tidak mengerti dan tidak mampu

menyusunnya

A. Baik bu, terimakasih atas waktunya bu

B. Iya mbak

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Haryati (Ketua Kelompok Batik Mekar Lestari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

91

TRANSKRIP WAWANCARA 6

A. Apakah saya boleh tahu siapa nama pemilik marenggo batik?

B. Ibu Nuri Ningsih

A. Marenggo batik berdiri pada tahun berapa bu?

B. Berdiri pada tahun 2015 mbak

A. Berapa banyak pengrajin batik yang ibu miliki?

B. Seluruhnya ada 12, tapi untuk pekerja tetapnya ada 3 sedangkan pekerja lepas

ada 9 orang.

A. Kain yang ibu produksi jenisnya apa saja?

B. Ada batik tulis, cap, dan tritik

A. Apakah ibu pernah mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan atau

manajemen usaha?

B. Sudah pernah, langsung dilatih dari dinas perindustrian dan perdagangan

A. Untuk modal usaha, bagaimana ibu mendapatkan sumber dana awal untuk

usaha ini?

B. Sumber dana awal didapatkan dari hasil menang kompetisi desain batik

A. Apakah ibu pernah meminjam dana dari bank atau lembaga kredit? Bagaimana

ibu memperhitungkan kemampuan membayar pinjaman tersebut?

B. Saya pernah meminjam dari bank, lalu cara menghitung kemampuan

membayar pinjaman adalah dengan melihat arus kas (cash flow) apabila stabil

maka utang dapat dibayar atau dapat mengajukan hutang.

A. Bagaimana cara ibu menjual produk batik milik usaha ibu?

B. Produk saya hanya dijual di galeri saya sendiri, yaitu dirumah saya ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

92

A. Kalau untuk penjualan batik apakah ibu membuat prediksi penjualan produk

untuk tiap tahunnya?

B. Prediksi penjualan dapat dilihat dari arus kas dari periode sebelumnya, dari

periode tersebut menjadi patokan untuk kira-kira berapa jumlah penjualan yang

akan terjadi pada periode berikutnya

A. Bagaimana cara ibu merencanakan biaya penjualan maupun biaya produksi bu?

B. Saya biasanya membuat peta usaha, beserta biaya yang dibutuhkan dapat

dikira-kira

A. Bagaimana penyajian laporan kas keluar dan kas masuk pada usaha ibu?

B. Dari buku catatan usaha akan dibuat laporan, biasanya laporan dibuat tiap 1

atau 2 bulan sekali

A. Bagaimana cara ibu menentukan harga jual dari produk ibu?

B. Caranya dengan menghitung HPP nya

C. Selain buku catatan, apakah ibu membuat laporan keuangan?

D. Saya membuat laporan arus kas, dan penerimaan kas dan pengeluaran kas

(masuk/keluar)

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Nuri (Pemilik Marenggo Batik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

93

TRANSKRIP WAWANCARA 7

A. Maaf bu, boleh saya tahu nama ibu?

B. Lina Marlina

A. Sekar Jatimas berdiri pada tahun berapa bu?

B. Berdiri pada tahun 2013

A. Berapa banyak pengrajin batik yang ibu miliki?

B. Terdapat 20 anggota, karena Sekar Jatimas berbentuk kelompok pengrajin,

bukan pemilikan satu orang

A. Apakah ibu pernah mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan atau

manajemen usaha?

B. Pernah, pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas perindustrian dan

perdagangan

A. Untuk modal usaha, bagaimana ibu mendapatkan sumber dana awal untuk

usaha ini?

B. Sumber dana awal didapatkan dari hasil iuran tiap anggota, dan beberapa

bantuan dari dinas berupa peralatan membatik

A. Bagaimana cara ibu menjual produk batik Sekar Jatimas?

B. Penjualan produk dengan membuka galeri milik kelompok sekar jatimas, dan

beberapa ada di showroom dinas

A. Bagaimana proses penerimaan kas dan pengeluaran kas pada Sekar Jatimas?

B. Saat ada penerimaan kas (penjualan) atau pengeluaran kas (pembelian) maka

langsung dicatat pada buku catatan kas

A. Bagaimana cara ibu menentukan harga jual dari produk ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

94

B. Caranya dengan menghitung HPP nya, baru menghitung harga jualnya

disesuaikan dengan standar asosiasi

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Lina (Kelompok Batik Sekar Jatimas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

95

TRANSKRIP WAWANCARA 8

A. Apakah benar ibu adalah pemilik batik Modinan?

B. Ya mbak, saya Sumardiyani

A. Kira-kira batik modinan berdiri pada tahun berapa bu?

B. Modinan batik berdiri pada tanggal 9 Oktober 2015

A. Untuk jumlah pembatiknya ada berapa bu sampai sekarang ini?

B. Jumlah pembatik di Modinan ada 10 orang

A. Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan mengenai pengelolaan atau

manajemen usaha bu?

B. Pernah, dari pihak dinas pernah mengadakan pelatihan mengenai membatik,

pemasaran, dan manajemen usaha

A. Untuk memasarkan batik milik ibu, apakah ibu memiliki galeri milik sendiri

atau ditaruh di galeri lainnya?

B. Untuk pemasaran batik, saya memiliki 2 showroom, satu di rumah saya sendiri

dan yang satu bersama-sama dengan UMKM lain yaitu di showroom dinas

A. Apakah ibu ada penjualan secara kredit bu? Apakah ibu memiliki prosedur

untuk menagih pembayaran tersebut bu?

B. Iya mbak, untuk prosedur penagihan tidak ada

A. Selanjutnya bagaimana cara ibu untuk menentukan harga jual produk batik?

B. Saya menentukan harga jual produk dengan menghitung jumlah biaya yang

dikeluarkan baru ditentukan harganya yang sesuai

A. Bagaimana cara ibu untuk mengelola penerimaan kas dan pengeluaran kas

usaha ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

96

B. Saya membuat buku catatan penerimaan kas dan pengeluaran kas, dan

mencatat setiap ada transaksi yang terjadi, dan saya memberikan nota apabila

ada konsumen yang membeli

Keterangan:

A : Ita

B : Ibu Sumardiyani (Modinan Batik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

97

TRANSKRIP WAWANCARA 9

A. Maaf pak, apakah saya boleh tahu nama bapak?

B. Nama saya Bapak Wegig

A. Apa nama usaha batik bapak?

B. Gig’s Batik

A. Kapan Gig’s batik mulai berdiri pak?

B. Tahun 2008

A. Berapa jumlah karyawan yang ada pada usaha bapak?

B. Ada 4 orang

A. Apakah bapak pernah mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan usaha dari

disperindag atau lembaga keuangan pak?

B. Kalau pelatihan belum mbak

A. Lalu untuk modal usaha, bagaimana bapak mendapatkan modal untuk memulai

usaha bapak?

B. Kalau modal usaha saya pakai modal saya sendiri

A. Bagaimana cara bapak dalam mengatur keuangan usaha bapak?

B. Kalau mengatur ya saya memisahkan uang milik saya sendiri dengan uang

usaha, selain itu pengeluaran dan pemasukan usaha saya catat lewat catatan kas

usaha.

A. Untuk penjualan produk batik bapak, apakah bapak memiliki galeri sendiri atau

ditempat lain?

B. Produk saya hanya saya jual di galeri saya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL … · Pengelolaan keuangan yang sering diterapkan oleh UMKM adalah pencatatan, dan penggunaan anggaran. Kata kunci: pengelolaan keuangan,

98

A. Kalau penjualan hanya dari galeri bapak sendiri, apakah bapak membuat

prediksi penjualan batik untuk tiap bulannya? Kalau iya, bagaimana caranya

pak?

B. Prediksi penjualan tidak pasti mbak, tergantung dengan pesanan dan ramainya

galeri.

A. Bagaimana cara bapak untuk menentukan harga jual produk yang dihasilkan?

C. Kalau penentuan harga jual biasanya saya menghitung biaya pembuatannya

dulu, trus dilihat juga kerumitan motif batik, warna yang dipakai, baru nanti

ditentukan harganya berapa

C. Kalau untuk laporan keuangan, apakah bapak membuat laporan keuangan pak?

D. Untuk laporan keuangan saya membuat laporan laba rugi, dan laporan arus kas

mbak. Kalau yang seperti di kuesioner laporan neraca itu ngga buat mbak, saya

ndak mudeng buatnya bagaimana.

C. Baik pak, terimakasih atas waktunya

D. Iya sama-sama

Keterangan:

A : Ita

B : Bapak Wegig (Gig’s Batik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI