53
ANALISIS PE PT PERUSAHAA BERDASARKAN Diaju JURUSAN AK ENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLA AN GAS NEGARA (PGN) Tbk TAHUN 20 STANDAR GLOBAL REPORTING INITI Disusun Oleh : Adellina Kurnia Ramadani NIM. 125020300111028 SKRIPSI ukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi KUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019 ANJUTAN 016 DAN 2017 IATIVE (GRI) h N BISNIS

ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

ANALISIS PENGUNGKAPAN

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA

BERDASARKAN STANDAR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) Tbk TAHUN 201

BERDASARKAN STANDAR GLOBAL REPORTING INITIATIVE

Disusun Oleh :

Adellina Kurnia Ramadani

NIM. 125020300111028

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019

LAPORAN KEBERLANJUTAN

TAHUN 2016 DAN 2017

REPORTING INITIATIVE (GRI)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Page 2: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

ABSTRAK

ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) Tbk TAHUN 2016 DAN

2017BERDASARKAN STANDAR GLOBAL REPORTING INITIATIVE

(GRI)

Oleh :

Adellina Kurnia Ramadani

125020300111028

Dosen Pembimbing :

Devy Pusposari, SE., M.Si., Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana pengungkapan

Corporate Social Responsibility Perusahaan yang tercermin dalam Laporan

Keberlanjutan berdasarkan Standar GRI. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif

pada data sekunder yaitu Laporan Keberlanjutan PT. Perusahaan Gas Negara

(PGN) Tbk tahun 2016 dan 2017. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

PGN telah mengimplementasi Standar GRI dalam penyusunan Laporan

Keberlanjutan, meskipun tidak semua topik yang ada di dalam Standar GRI

tersebut diungkapkan. Pelaporan standar universal PGN memenuhi 59% pada

tahun 2016 dan 67% pada tahun 2017. Pelaporan standar topik spesifik memenuhi

28% pada tahun 2016 dan 37% pada tahun 2017. Dalam laporan ditemukan

ketidaktepatan pada beberapa pengungkapan yang dilaporkan. Perusahaan dirasa

perlu untuk memperbaiki pelaporan pengungkapan di laporan keberlanjutan tahun

berikutnya demi menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Kata Kunci : Pengungkapan CorporateSocialResponsibility, Standar GRI

Laporan Keberlanjutan.

Page 3: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

ABSTRACT

ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) Tbk TAHUN 2016 DAN 2017

BERDASARKAN STANDAR GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI)

By :

Adellina Kurnia Ramadani

125020300111028

Supervisor :

Devy Pusposari, SE., M.Si., Ak.

This research is conducted to provide information about the disclosure of

Corporate Social Responsibility which is reflected in the Sustainability Report

based on the GRI Standards. This research is qualitative research. The research

method used is descriptive analysis method on secondary data, which are

Sustainability Report of PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk fortheyear 2016

and 2017. The results of this research indicate that PGN has implemented GRI

Standards in the preparation of Sustainability Reports, although not all topics

contained in the GRI Standards were disclosed. Based on universal standards,

reported disclosures completed 70% in 2016 and 67% in 2017. Based on specific

topic standards, reported disclosures completed 28% in 2016 and 37% in 2017.

There were inaccuracies in some reported disclosures. It is necessary for PGN to

improve disclosure reporting in the following year's sustainability report in order

to be better in the future.

Keywords : Corporate Social Responsibility Disclosure, GRI Standards,

Sustainability Report.

Page 4: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiringmemudarnyaideologibisnis “the only duty of the corporation is to

make profit”,

semuaorganisasidiharapkanuntukikutberkontribusidalampembangunanberkelanjut

an (sustainable development). Pembangunan

berkelanjutanmerupakantujuanaspirasional yang pertama kali diperkenalkan oleh

Komisi Dunia untukLingkungan dan Pembangunan pada tahun 1987. Menurut

Emil Salim, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang

mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia

dengan menyelaraskan keduanya dalam pembangunan (Mubarok dan Afrizal,

2018:137).

Komitmen dari pembangunan keberlanjutan ini diwujudkan dengan

perumusan Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2000 yang

disepakati bersama olehkepala negara dan perwakilandari 189 negara

anggotaPerserikatanBangsa-Bangsa (PBB). Berakhirnya MDGs ini kemudian

dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang selanjutnya

diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). TPB berupa

17 butir tujuan yang ditetapkan pada 25 September 2015 oleh PBB

denganmelibatkan 194 negara, civil society, dan

berbagaipelakuekonomidariseluruhpenjuru dunia. Tujuan dan target

Page 5: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

2

tersebutmeliputi 3 (tiga) dimensipembangunanberkelanjutan, yaitulingkungan,

sosial, dan ekonomi yang digambarkan oleh John Elkington pada TripleBottom

Line (Rachman, Efendi dan Wicaksana, 2011:11).

IryanimenyatakanbahwaTriple Bottom

Linesmerupakansuatukonsekuensidaridefinisi pembangunan berkelanjutan dengan

tiga elemen penting yaknipertumbuhanekonomi, perlindunganlingkungan, dan

kesejahteraansosial (Situmeang, 2016:29). Menurut Nguyen danCefaratti (2016),

bagi entitas bisnis, pembangunan berkelanjutan berarti mengadopsi strategi bisnis

dan aktivitas yang memenuhi kebutuhan dari entitas dan stakeholders dimasa kini,

sekaligus melindungi dan menjaga kelestarian, serta meningkatkan sumber daya

manusia dan sumber daya alam yang akan dibutuhkan di masa depan.

Demi mewujudkan pembangunan keberlanjutan ini, tiap perusahaan dapat

berkontribusi dengan melakukan kegiatan CorporateSocialResponsibility(CSR).

CSR

adalahbentukkomitmenperusahaanuntukberkontribusidalampembangunanberkelan

jutandenganmemperhatikantanggungjawab ekonomi, sosial, lingkungan

(Wibisono, 2007:7). Harmoni dan

Andruyanimenyatakanbahwasusbstansikeberadaan CSR

adalahmemperkuatkeberlanjutanperusahaandenganjalanmembangunkerjasamaanta

rstakeholders yang didukungperusahaandenganmenyusun program-program

pengembanganmasyarakatsekitarnya(Situmeang, 2016:7).

Pelaporan atas kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan

diungkapkan dalam media yang salah satunya adalah laporan keberlanjutan.

Page 6: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

3

Laporan keberlanjutan merupakan bentuk laporan yang dilakukan oleh suatu

perusahaan dalam rangka untuk mengungkapkan (disclose) atau

mengkomunikasikan kepada seluru pemangku kepentingan mengenai kinerja

ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial masyarakat secara akuntabel (Hadad dan

Maftuchah, 2015:276). Menurut Nguyen danCefaratti (2016), laporan

keberlanjutan menampilkan nilai-nilai dan model kepemimpinan sebuah entitas

dan menunjukkan hubungan antara strategi bisnis dan komitmen terhadap

Susbtainable Global Economy. Tujuanlaporaniniadalahuntukmenjadipenilaian

pada suatuperusahaan atas kemampuanmengatasiisukeberlanjutan,

sepertipenghematan dan konservasienergi (Rusdianto, 2013:74).

Laporan keberlanjutan yang diungkapkan oleh perusahaan harus

disesuaikan dengan pedoman pelaporan terstandar. Pedoman pelaporan

keberlanjutan yang menjadi acuan populer bagi banyak perusahaan di Indonesia

adalah pedoman yang dikembangkan oleh Global ReportingInitiative (GRI),

yakni dinamakan Standar GRI. Menurut Kartawijaya, GRI dipandang sebagai

salah satu pedoman yang komprehensif dan dapat diandalkan karena telah

dipublikasikan secara global dan didukung oleh struktur laporan yang mewakili

kepentingan berbagai pihak (Anggraeni dan Djakman, 2018:8). Menurut

Sukoharsono, penggunaan Pedoman pelaporan keberlanjutan GRI telah

dipraktekkan oleh lebih dari 1000 perusahaan di seluruh dunia (Rahayu, 2019),

swasta maupun organisasi pemerintah seperti Unilever, Freeport, UK

Government, dan Japan EnvironmentAgencies.

Page 7: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

4

Selanjutnya demi mengakomodasi kepentingan stakeholders, saat ini

Pedoman GRI telah diperbarui dengan rincian yang terbaru yakni, Standar GRI.

Sejak tanggal 1 Juli 2017 berlaku perubahan versi Standar GRI yaitu dari G4

menjadi Standar GRI. Perubahan ini berupa G4 yang awalnya berupa susunan

indikator seperti pada Gambar 1.1 menjadi Standar GRI yang susunannya berupa

modul (Gambar 1.2). Standar GRI berbentuk modular, yaitu 3 modul standar

universal dan 33 modul topik spesifik (majalahcsr.id, 2017). Di mana topik

spesifik dibagi menjadi topik ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Perubahan menjadi bentuk modular ini membuat pedoman GRI lebih

fleksibel dalam melakukan revisi mengubah, menambah, dan/atau mengurangi

topik tertentu yang dituju/relevan serta lebih transparan penerapannya oleh

pengguna. Dengan susunan pedoman berupa modul, akan lebih mudah jika terjadi

perubahan terkait penambahan atau pengurangan pada masing-masing topik.

Laporan Keberlanjutan yang disusun oleh perusahaan harus

sesuai/mengikuti ketetapan standar agar runtut dan dapat diperbandingkan serta

dievaluasi. Jika sesuai standar, Laporan Keberlanjutan akan sama urutan

pelaporannya dengan perusahaan lain meskipun kelengkapannya bisa berbeda.

Hal ini karena perusahaan bisa tidak mengungkapkan salah satu poin karena

memang tidak melakukan kegiatan tersebut.

Indonesia sebagai negara yang terus berkembang, memiliki kebutuhan

energi yang juga terus meningkat. PGN adalah salah satu BUMN yang bergerak

di sektor Minyak dan Gas dengan produk utama yaitu Gas Bumi. Gas bumi adalah

energi yang lebih ramah lingkungan dibanding batu bara dan minyak bumi.

Page 8: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

5

Meskipun begitu, Gas Bumi juga merupakan salah satu sumber daya alam yang

membutuhkan waktu sangat lama untuk diperbaharui, melebihi jangkauan umur

manusia.

Dalam layanan distribusi dan transmisi Gas Bumi, PGN menyadari ikut

berkontribusi terkait fenomena perubahan iklim dan pemanasan bumi, yang

merupakan salah satu rintangan utama dalam pencapaian TBP, sebagai akibat

kegiatan operasional perusahaan. PGN senantiasa berupaya meminimalkan

dampak lingkungan yang ditimbulkan dan berpartisipasi dalam upaya menekan

pemanasan bumi. Oleh karena itu, dalam upaya pencapaian visi PGN menjadi

perusahaan kelas dunia di bidang gas, PGN menyusun Laporan Keberlanjutan

secara profesional. Hal ini dapat dibuktikan oleh PGN yang secara berturut-turut

menerima penghargaan sebagai winner kategori Energi pada

SustainabilityReportingAwards (SRA) sejak 2013.

SRA yang diselenggarakan oleh National Center

forSustainabilityReporting (NCSR) diadakan setiap tahun sejak tahun 2013 seperti

dalam Gambar 1.3. Sebelum itu, NCSR telah secara rutin memberikan

penghargaan dalam ajang Indonesia SustainabilityReportingAwards (ISRA) sejak

tahun 2005. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh

NCSR kepada perusahaan-perusahaan di berbagai bidang, yang sudah berdedikasi

mengkomunikasikan 3 aspek kinerja perusahaan, yaitu ekonomi, sosial dan

lingkungan. Meskipun penghargaan ini tidak menilai kinerja itu sendiri, hanya

fokus pada transparansi dan kepatuhan pelaporan keberlanjutan sesuai Standar

Page 9: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

6

Pelaporan GRI. Standar Pelaporan keberlanjutan yang terbaru yang digunakan

sebagai acuan SRA sejak tahun 2017 adalah Standar GRI.

Selanjutnya, NCSR memutuskan untuk meluncurkan program

penghargaan yang lebih baik karena pada tahun 2018 semakin banyak perusahaan

dari luar Indonesia yang mengikuti ajang SRA. Diputuskan perubahan nama dari

SustainabilityReportingAwards (SRA) menjadi Asia

SustainabilityReportingRating (ASRR).

Selain perubahan nama, juga sistem pemberian penghargaan. SRA 2013-

2017 menggunakan sistem Awards, yaitu dari seluruh peserta akan dipilih 3

perusahaan yang ditunjuk sebagai winner, runner-up 1, dan runner-up 2 untuk

masing-masing kategori. Pada SRA 2017, PGN berhasil mendapatkan posisi

Winner kategori Energi serta menyabet Best OverallSustainabilityReport 2016.

SRA 2017 diikuti oleh 40 perusahaan sebagai peserta dengan penilaian dilakukan

oleh 38 assessor kalangan praktisi dan akademisi. Terdapat 24 penghargaan

dengan 9 kategori, sehingga tidak semua perusahaan mendapatkan penghargaan.

Sedangkan pada ASRR 2018, digunakan sistem Rating (peringkat). Dalam

sistem rating ini, seluruh 56 peserta akan mendapat peringkat akhir yang berbeda-

beda, yaitu Platium, Gold (emas), Silver (perak), atau Bronze (perunggu). Dengan

sistem rating ini, Darwin (2018) menjabarkan bahwa perusahaan akan tertarik

karena hasil dari sistem rating ini berguna bagi pihak lain seperti Kementerian

Lingkungan Hidup untuk menilai apakah aspek lingkungan perusahaan dapat

diandalkan. Selain itu, hasil ASRR ini bisa digunakan oleh bank dalam menilai

sejauh mana pengendalian risiko lingkungan dan risiko sosial oleh perusahaan,

Page 10: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

7

sehingga selanjutnya digunakan sebagai penentuan memberikan utang atau

pembiayaan.

Menurut Samalanga (2018) peserta ASRR 2018 di Lampung pada

Desember 2018 adalah 56 perusahaan, terdiri dari 38 perusahaan asal Indonesia, 2

perusahaan asal Bangladesh, 6 perusahaan asal Malaysia, 5 perusahaan asal

Singapura, dan 5 perusahaan asal Filipina. ASRR adalah sistem rating atas SR

pertama di Asia. ASRR 2018 dibantu oleh 76 assessor, yaitu para akademisi dari

beberapa universitas di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi

CertifiedSustainabilityReportingSpecialist(CSRS).

Menurut Darwin (2018), bagi peserta dari negara lain, NSCR membentuk

tim khusus (SpecialTaskForce) untuk melakukan proses nominasi. Proses

nominasi dalam ASRR 2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh

NCSR. Dalam ASRR 2018, PGN berhasil memenuhi kriteria berupa kelengkapan

Standar GRI, Assured oleh pihak independen, Pengungkapan topik Energi,

Pengungkapan Emisi Efek Rumah Kaca, serta Pengungkapan strategi perusahaan.

Penelitian terdahulu oleh Rahayu (2016) yang melakukan penelitian untuk

memahami dan membandingkan sejauh mana penerapan SustainabilityReport

berdasarkan standar GRI G4 yang tercermin dalam Laporan Keberlanjutan Bank

BNI dan Maybank tahun 2014sertapenelitian oleh Astini, Yuniarta, dan

Kurniawan (2017) yang menelititentangpenerapan GRI G4 pada

laporankeberlanjutanperusahaanpertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013-

2016. Berbeda dari penelitian Rahayu (2016), di mana penelitian

tersebutdilakukan pada industri perbankan. Penelitian ini akan menganalisis

Page 11: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

8

sejauh mana pengungkapan topik ekonomi, lingkungan dan sosial pada

perusahaan yang bergerak di industri pertambangan yang secara langsung

memanfaatkan sumber daya alam, sehingga diharapkan mampu mempertanggung

jawabkan kinerja kepada masyarakat, lingkungan dan pemerintah. Selain itu, jika

pada penelitian oleh Rahayu (2016) sertaAstini, Yuniarta, dan Kurniawan (2017)

digunakan pedoman pelaporan GRI versi G4, maka pada penelitian ini didasarkan

pada pedoman terbaru yaitu Standar GRI yang terefleksi dalam Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2016 dan 2017. Oleh karena itu, peneliti menyusun

“Analisis Pengungkapan Laporan Keberlanjutan PT Perusahaan Gas

Negara (PGN)Tbk Tahun 2016 dan 2017 Berdasarkan Standar Global

ReportingInitiative(GRI)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah tersebut diatas, maka

pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengungkapan Laporan

KeberlanjutanPGN tahun 2016 dan 2017 berdasarkanStandarGRI.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis pengungkapan Laporan Keberlanjutan

PGN tahun 2016 dan 2017 berdasarkan Standar GRI.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 12: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

9

Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan

gambaranmengenaitingkat pengungkapan Standar GRI dalam Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2016 dan 2017.Rincian manfaat yang diharapkan dapat

diperoleh dari penelitian ini,antara lain:

a. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademisi

sebagai referensi dalam pemahaman penilaian tingkat pengungkapan CSR.

Selain itu juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

pengembangan untuk penelitian selanjutnya.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam

proses pelaporan keberlanjutan perusahaan yang didasarkan pada Standar

GRI.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima

bab. Setiap bab memiliki beberapa sub-sub bab yang bertujuan mencapai suatu

proses pembahasan atas permasalahan pokok penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab pertama menjelaskan latar belakang masalah penelitian, rumusan

masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat dan sistematika penelitian

yang diterapkan.

Page 13: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

10

BAB II TELAAH PUSTAKA

Bab kedua berisikan landasan teori yangberkaitan dengan topik yang

diangkat, definisi aspek-aspek yang dibahas dalam penelitian, serta

penelitian terdahulu yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ketiga iniberisikan penjelasan terkait metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti yang terdiri dari jenis penelitian, informasi

mengenai sumber data, dan metode analisis data yang dilakukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab keempat ini menjelaskan mengenai hasil analisis atas data secara

keseluruhan. Dalam bab ini dijelaskan penggunaan statistik deskriptif

dalam penelitian dan pembahasan atas hasil analisis yang dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab kelima ini berisi kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian ini

dan saran untuk penelitian berikutnya sesuai dengan hasil analisis yang

telah diperoleh peneliti.

Page 14: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

11

Page 15: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

13

Bab IITelaah Pustaka

2.1 CorporateSocialResponsibility (CSR)

2.1.1 Definisi CorporateSocialResponsibility (CSR)

Planet kita menghadapi permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan

yang mendesak. Untuk mengatasinya, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)

oleh PBB menetapkan prioritas atas aspirasi global untuk tahun 2030. Gambaran

umum TPB yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa

mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan

mereka sendiri. TPB terdiri atas 17 tujuan yang merupakan agenda

pembangunan global yang disepakati oleh negara-negara di dunia pada 25

September 2015 demi kebaikan bagi manusia dan seluruh bumi hingga tahun

2030.

Pelaku bisnis merupakan pendorong utama dalam mencapai tujuan-

tujuan tersebut, sehingga menjalankan bisnis merupakan tantangan tersendiri

dalam keikutsertaan mengatasi permasalahan kemiskinan, kesetaraan gender,

air bersih, limbah, dan energi bersih. Menurut Rusdianto (2013), paradigma

sustainability atas perusahaan yang dianggap tumbuh & berkelanjutan

(growth&sustainablecompany) saat ini juga diukur dari kepedulian terhadap

lingkungan sekitar, baik komunitas lokal, masyarakat luas maupun lingkungan

hidup.

Corporate Social Responsibility (CSR)

adalahbentukkomitmenperusahaanuntukberkontribusidalampembangunanberkelan

jutandenganmemperhatikantanggungjawabsosial.

Page 16: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

14

Tanggungjawabperusahaanberpijak pada triple bottom lines, yaituekonomi, social,

dan lingkungan. Menurut World Business CouncilonSustanable Development

(WBCSD) (Rusdianto, 2013:viii), CSR merupakan suatu komitmen dari

perusahaan untuk berperilaku etis (behavioralethics)dan berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustainableeconomicdevelopment).

Komitmen lain adalah untuk meningkatkan kualitas komunitas lokal serta

masyarakat luas. Tanggung jawab perusahaan adalah agar dampak buruk dari

bisnis kepada masyarakat dan lingkungan dapat diminimalkan dan dampak baik

dapat ditingkatkan. Pembangunan dan pemakaian sumber daya alam boleh terus

berlanjut, tetapi jangan sampai merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.

2.1.2 Manfaat CorporateSocialResponsibility (CSR)

Dimensisosial dan

lingkunganakanmenjaminnilaiperusahaantumbuhsecaraberkelanjutan.

DenganCSR, perusahaan menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan

tentang operasionalperusahaan, sosial, kegiatan dan lingkungan dan

kemampuannya untuk berurusan dengan risiko yang terkait.Harmoni dan

Andruyani (2008, dalamSitumeang, 2016:7),

menyatakanbahwasusbstansikeberadaan CSR

adalahmemperkuatkeberlanjutanperusahaandenganjalanmembangunkerjasamaanta

rstakeholder yang difasilitasiperusahaandenganmenyusun program-program

pengembanganmasyarakatsekitarnya.MenurutUntung (2008:6, dalam Ningsih dan

Cheisviyanny, 2019) menyebutkanmanfaat CSR bagiperusahaanantara lain:

Page 17: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

15

1. mempertahankan dan

mendongrakreputasisertacitramerekperusahaan,

2. mendapatkanlisensi, untukberoperasisecarasosial,

3. mereduksirisikobisnisperusahaan,

4. melebarkanaksessumberdayabagioperasionalusaha,

5. membukapeluang pasar yang lebihluas,

6. mereduksibiaya, misalnyaterkaitdampakpembuanganlimbah,

7. memperbaikihubungandenganstakeholder,

8. memperbaikihubungandenganlegulator,

9. meningkatkansemangat danproduktivitaskaryawan,

10. peluangmendapatkanpenghargaan.

2.2 Laporan Keberlanjutan (SustainabilityReport)

2.2.1 Definisi Laporan Keberlanjutan (SustainabilityReport)

Sesuai Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan

Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan

Publik pasal 1 ayat 13, Laporan Keberlanjutan adalah laporan yang diumumkan

kepada masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan

lingkungan hidup suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Emiten, dan Perusahaan

Publik dalam menjalankan bisnis. Melengkapi pengertian tersebut, menurut

Standar GRI (2018), Laporan Keberlanjutan juga memuat penjabaran atas

kontribusi positif maupun negatif dari Organisasi Bisnis terhadap usaha

pencapaian TPB. NCSR menjelaskan bahwa pelaporan keberlanjutan memberikan

Page 18: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

16

stakeholders informasi tentang dampak keberlanjutan untuk kegiatan bisnis utama

perusahaan dan tindakan strategis yang diambil oleh perusahaan dalam

menanggapi dampak tersebut, sehingga memungkinkan stakeholders untuk

melakukan evaluasi.

Laporan Keberlanjutan wajib disusun dan dipublikasikan oleh LJK,

Emiten, dan Perusahaan Publik di Indonesia. Dan lalu wajib disampaikan kepada

OJK setiap tahun. Hal tersebut juga sejalan denganPasal 66 ayat 2 Undang-

undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan yang telahgo

publicdiwajibkanmenyusunLaporanKeberlanjutan. Selanjutnya, GRI (2016)

menjabarkan bahwa Laporan Keberlanjutan organisasi akanrelevan dan

dapatdiandalkan, jika sesuaidengansuatustandarpelaporan yang bersifat global.

2.2.2 Isi Laporan Keberlanjutan

Isi Laporan Keberlanjutan pada dasarnya terdiri dari tiga bagian utama

yaitu (GRI, 2016):

1. Pengungkapan Umum merupakan pelaporan Informasi Kontekstual

tentang sebuah organisasi dan praktik pelaporan keberlanjutannya,

2. Pendekatan Manajemen merupakan pelaporan informasi tentang

bagaimana sebuah organisasi mengelola topik material,

3. Pelaporan topik spesifik bertujuan untuk melaporkan informasi

mengenai dampak organisasi yang terkait dengan topik ekonomi,

lingkungan dan sosial.

Page 19: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

17

Selanjutnya, Laporan Keberlanjutan menurut pedoman GRI wajib

mencantumkan indeks isi GRI, yang disajikan dalam satu lokasi dan mencakup

nomor halaman atau URL untuk semua pengungkapan yang dilaporkan.

2.3 Global ReportingInitiative(GRI)

GRI (2016) menjelaskan bahwa mereka adalah organisasi nirlaba (non-

profit) internasional yang bekerja untuk kepentingan publik dengan visi ekonomi

global berkelanjutan di mana organisasi mengelola kinerja dan dampak ekonomi,

lingkungan, sosial, dan tata kelola secara bertanggung jawab. Ribuan pelapor

perusahaan dan sektor publik di lebih dari 90 negara menggunakan Standar GRI.

Standar GRI adalahsebuahframework

sebagaidasarpenyusunanlaporankeberlanjutan yang dirancang agar tercipta

pemahaman yang sama bagi organisasi dan pemangku kepentingan, sehingga

informasi atas dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari berbagai organisasi

dapat dikomunikasikan, dipahami dan diperbandingkan secara global. GRI dan

Oxfam Novib (2015) menjelaskan bahwa GRI memberikan Pedoman Pelaporan

Keberlanjutan bagi perusahaan dalam berbagai skala, dalam semua sektor, untuk

membantu mereka mengumpulkan, menganalisis, dan mempublikasi data

keberlanjutan mereka. Hal tersebut membuat keterbadingan antar laporan

keberlanjutan masing-masing dapat terjaga. Selanjutnya, informasi keberlanjutan

yang keterbandingan dan kualitasnya baik, dapatmeningkatkantransparansidan

akuntabilitas ataskinerjaorganisasibagi para stakeholders.

Page 20: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

18

Bahkan United Nations Global Compact (UNGC) merekomendasikan

anggotanya sukarela untuk memperhitungkan penggunaanprinsip-prinsip

berkelanjutan GRI, sepertiuntuk memastikan langkah-langkah lingkungan atau

perlindungan hak asasi manusia (United Nations, 2016). Panduan yang diberikan

oleh GRI termasuk prinsip-prinsip umum dan indikator transparan dalamkegiatan

ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan.

Dengan adanya GRI sebagai standar pelaporan dalam mengukur tingkat

praktik berkelanjutan, membuat beberapa organisasi Indonesia mulai serius

mengelola aspek Pelaporan Keberlanjutan. Bahkan saat ini Standar GRI telah

tersedia dalam Bahasa Indonesia, sehingga memudahkan pengadopsian standar ini

oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Crisostomo, Prudencio, dan Forte

(2017) menyimpulkan bahwa GRI adalah alat yang menstimulasi pengungkapan

praktik CSR dan Keberlanjutan di seluruh dunia. Terlihat bahwa GRI merupakan

dorongan untuk praktik positif perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab

terhadap stakeholder.

Bertempat di Amsterdam, Belanda, padatanggal 22 Mei 2013 GRI merilis

G4 Guidelines yangefektifhinggatanggal 30 Juni 2018. Sebelum sempat berlaku,

Standar G3 lalu diperbaharui menjadi Standar G4 hingga berlaku terakhir tanggal

30 Juni 2018. Selanjutnya padatanggal 19 Oktober 2016, GRI menerbitkanStandar

GRI terbaru yang mulai efektif pada tanggal 1 Juli 2018 hingga saat ini.

Standar GRI mewajibkan Sebuah organisasi untuk menerapkan Prinsip-

prinsip Pelaporan jika ingin mengklaim bahwa laporan keberlanjutan telah

disusun sesuai dengan Standar GRI. Prinsip-prinsip Pelaporan terdiri dari prinsip

Page 21: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

19

untuk mendefinisikan isi laporan dan prinsip-prinsip untuk mendefinisikan

kualitas laporan. Prinsip-prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan isi laporan

mengharuskan organisasi untuk memutuskan isi laporan mana yang akan

disertakan dalam laporan, dengan pertimbangan tentang kegiatan, dampak, dan

ekspektasi organisasi, serta kepentingan stakeholders. GRI (2016) menjabarkan

prinsip-prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan isi laporan terdiri dari:

1. Inklusivitas Pemangku Kepentingan

Organisasi pelapor harus mengidentifikasi stakeholders-nya, dan

menjelaskan cara menanggapi ekspektasi dan kepentingan yang masuk

akal dari stakeholders.

2. Konteks Keberlanjutan

Laporan harus menyajikan kinerja organisasi pelapor dalam konteks

keberlanjutan yang lebih luas.

3. Materialitas

Laporan harus mencakup topik yang mencerminkan dampak sosial,

lingkungan, ekonomi signifikan organisasi pelapor atau secara substansial

memengaruhi penilaian dan keputusan dari stakeholders.

4. Kelengkapan

Laporan harus menyertakan cakupan topik material dan batasannya yang

cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang

signifikan, dan untuk memungkinkan stakeholders untuk menilai kinerja

organisasi pelapor dalam periode pelaporan.

Page 22: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

20

Prinsip-prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan kualitas laporan

memandu pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam laporan

keberlanjutan, sehingga memungkinkan stakeholders untuk membuat penilaian

yang valid dan masuk akal mengenai kinerja suatu organisasi, dan untuk

mengambil keputusan/tindakan yang tepat. GRI (2016) menjabarkan prinsip-

prinsip Pelaporan untuk mendefinisikan kualitas laporan terdiri dari:

1. Akurasi, yaitu informasi yang dilaporkan cukup akurat dan terperinci bagi

stakeholders untuk menilai kinerja organisasi pelapor.

2. Keseimbangan, yaitu membuat informasi yang tersedia dengan cara yang

dapat dimengerti dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan

informasi tersebut.

3. Kejelasan, yaitu membuat informasi yang tersedia dengan cara yang dapat

dimengerti dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan

informasi tersebut.

4. Keterbandingan, yaitu memilih, menyusun, dan melaporkan informasi

secara konsisten sehingga memungkinkan stakeholders untuk

menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan bisa

mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.

5. Keandalan, yaitu mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan

melaporkan informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan

laporan dalam bentuk yang dapat diperiksa, serta memiliki kualitas dan

materialitas dari informasinya

Page 23: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

21

6. Ketepatan Waktu, yaitu melapor secara rutin sehingga informasi tersedia

tepat waktu bagi stakeholders untuk membuat keputusan yang

terinformasi.

Dalam Standar GRI terdapat dua kategori pengungkapan, yaitu Standar

Universal dan Standar Topik Spesifik. Pengungkapan standar universal panduan

bagi pelapor dalam menggunakan Standar, melaporkan informasi kontekstual

organisasi yang relevan, dan melaporkan cara pengelolaan topik materialnya.

Standar topik spesifik digunakan untuk melaporkan informasi tentang dampak

material organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan dan sosial. Dari masing-

masing topik tersebut dijelaskan mengapa aspek tersebut material, bagaimana

dampaknya dikelola dan bagaimana pengelolaan topik ini dievaluasi. Standar GRI

terlebih dulu menguji isu-isu material untuk dilaporkan. Untuk topik-topik yang

dianggap material, organisasi dapat memberikan penjelasan naratif tentang alasan

atau latar belakang suatu topik dianggap material (penting), tempat terjadinya

dampak atau batasan topik, dan cara perusahaan mengelola dampak tersebut. GRI

memberikan pilihan dalam menyiapkan laporan sesuai Standar GRI yakni Inti dan

Komprehensif. Inti berarti laporan berisi informasi minimal yang diperlukan

untuk memahami hakikat organisasi, topik materialnya, dampak terkait, dan

bagaimana hak tersebut dikelola. Sedangkan Komprehensif mewajibkan

pengungkapan tambahan tentang strategi, etika dan integritas, serta tata kelola

organisasi, mewajibkan melaporkan seluruh pengungkapan topik spesifik untuk

setiap topik material yang dicakup dalam Standar GRI.

Page 24: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

22

Dalam Standar GRI, Standar Universal GRI 201: Pengungkapan Umum

terdiri dari 56 komponen, yaitu 33 pengungkapan yang wajib dilaporkan oleh

perusahaan yang memilih opsi Inti sedangkan sisanya yaitu 23 pengungkapan

diharuskan bagi perusahaan yang memilih opsi Komprehensif (seperti pada

Lampiran 1). Standar Topik Spesifik mencapai total 77 pengungkapan yang

dibagi menjadi 3 topik yaitu terdiri dari 13 pengungkapan topik ekonomi, 30

pengungkapan topik lingkungan dan 34 pengungkapan topik sosial.

Dalam rangka mengapresiasi kontribusi/dedikasi perusahaan dalam

melaksanakan konsep TPB, menggiatkan isu kelestarian lingkungan dan peduli

sosial, digelar penghargaan yang telah berlangsung sejak 2005. Pada tahun 2005

Ikatan Akuntan Indonesia dan National Center forSustainabilityReporting

(NCSR), yang beranggotakan Indonesian-NetherlandsAssociation (INA), Forum

forCorporateGovernancein Indonesia (FCGI), Komite Nasional Kebijakan

Governance (KNKG) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengadakan sebuah

event penghargaan Indonesia SustainabilityReportingAward (ISRA), diharapkan

dapat memacu perusahaan untuk berlomba-lomba menyusun Laporan

Keberlanjutan.

Penghargaan ini memperbandingkan Laporan Keberlanjutan dari

perusahaan peserta dengan acuan penilaian yaitu Standar GRI. Penggunaan satu

standar yang sama memudahkan para pemangku kepentingan melihat keseriusan

perusahaan dalam menekuni konsep TPB serta membandingkan dengan

perusahaan yang sebidang. Bahkan sejak tahun 2016 juga diikuti oleh perusahaan

berbasis negara Malaysia, Thailand, dan Singapura. Terhitung mulai tahun 2018,

Page 25: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

23

ajang penghargaan oleh NCSR berubah nama menjadi Asia

SustainabilityReportingRating (ASRR), untuk penilaian atas Laporan

Keberlanjutan tahun 2017, dengan kriteria penilaian seperti dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kriteria Penilaian ASRR

Sumber: NCSR

Page 26: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menggambarkan

apa adanya mengenai suatu variabel, gejala atau keadaan. Menurut Moleong

(2014:6), penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami subjek penelitian (misalnya penelitian, perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan sebagainya). Dilakukan telaah dokumen yaitu Laporan

Keberlanjutan secara menyeluruh. Peneliti meneliti pengungkapan praktik CSR

yaitu kegiatan ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan dalam Laporan

Keberlanjutan dengan standar pelaporan keberlanjutan yang terbaru yaitu Standar

GRI. Pemilihan PT PGN dikarenakan PGN secara konsisten menerima

penghargaan atas laporan keberlanjutannya, antara lain memenangkan SRA sejak

tahun 2013 dan meraih peringkat Platinum dalam ASRR tahun 2018.

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang berupa bukti, catatan atau laporan historis yang

telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2012: 147). Metode pengumpulan data

yang digunakan peneliti adalah teknik dokumentasi, pengumpulan data-data yang

Page 27: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

25

dilakukan dengan mengumpulkan segaladokumen baik dari BEI maupun website

perusahaan yang relevan terhadap kebutuhan data penelitian. Dokumen yang

dikumpulkan dari studi dokumentasi ini berkaitan dengan perusahaan yang

menjadi objek penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dokumen berupa Laporan Keberlanjutan dan Laporan Tahunan yang

dipublikasikan oleh PGN untuk periode 2016 dan 2017 yang diperoleh dari

website resmi PGN. Pemilihan sumber data berupa Laporan Keberlanjutan PGN

tahun 2016 dan 2017 dikarenakan hanya sejak tahun 2016 perusahaan

menggunakan pedoman pelaporan keberlanjutan terbaru yaitu Standar GRI, di

mana sebelumnya pada tahun 2015 digunakan standar GRI versi G4.

3.3 Metode Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan contentanalysis. Menurut Ningsih dan

Cheisviyanny (2019), analisis konten (contentanalysis) adalah teknik penelitian

yang digunakan untuk menentukan keberadaan kata atau konsep tertentu dalam

sebuah teks atau kumpulan teks. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mendeskripsikan praktik keberlanjutan PGN dalam Laporan Keberlanjutan

periode tahun 2016 dan 2017. Metode ini mengubah informasi kualitatif menjadi

kuantitatif sehingga dapat diolah dalam perhitungan statistik, artinya total angka

yang didapat dari proses contentanalysisini menggambarkan banyaknya

pengungkapan yang diinformasikan dalam laporan tersebut. Analisis data dalam

penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut :

Page 28: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

26

1. Data Reduction

Data-data yang diperoleh dari Laporan Keberlanjutan dan Laporan

Tahunan periode tahun 2016 dan 2017, disusun sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pembahasan. Karena data yang diperoleh dari Laporan

Keberlanjutan PGN cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara lebih

teliti dan rinci. Penggunaan contentanalysis dalam penelitian ini berkaitan

dengan pelaporan keberlanjutan yang umumnya tersaji dalam bentuk

susunan kata.

Langkah selanjutnya yaitu pembuatan tabel analisa data Laporan

Keberlanjutan PGN seperti pada Tabel 3.1, yang menunjukkan contoh

tabel kerja pengungkapan seri 200 (Topik Ekonomi). Tabel kerja ini

berisikan tentang dilaporkan atau tidak dilaporkannya komponen Standar

GRI dalam Indeks GRI yang terdapat dalam Laporan Keberlanjutan dan

juga Laporan Tahunan. Tabel kerja diisi dengan teknik checklist jika

perusahaan melaporkan, jika perusahaan tidak melaporkan pengungkapan

tersebut pada Laporan Keberlanjutan, maka sel tersebut tidak perlu diisi

(dikosongkan).

Tabel 3.1 Standar Topik Spesifik (Seri 200)

Standar

Topik

Spesifik

Pengungkapan

Laporan

Keberlanjutan

2016

Laporan

Keberlanjutan

2017

GRI 201 :

Kinerja

Ekonomi

201-1

Nilai ekonomi langsung yang

dihasilkan dan didistribusikan

201-2

Implikasi finansial serta risiko dan

peluang lain akibat dari perubahan

iklim

Page 29: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

27

201-3

Kewajiban program pensiun manfaat

pasti dan program pensiun lainnya

201-4

Bantuan finansial yang diterima dari

pemerintah

GRI 202 :

Keberadaa

n Pasar

202-1

Rasio standar upah karyawan entry-

level berdasarkan jenis kelamin

terhadap upah minimum regional

202-2

Proporsi manajemen senior yang

berasal dari masyarakat lokal

GRI 203 :

Dampak

Ekonomi

Tidak

Langsung

203-1

Investasi infrastruktur dan dukungan

layanan

203-2

Dampak ekonomi tidak langsung yang

signifikan

GRI 204 :

Praktik

Pengadaan

204-1

Proporsi pengeluaran untuk pemasok

lokal

GRI 205 :

Anti-

korupsi

205-1

Operasi-operasi yang dinilai memiliki

risiko terkait korupsi

205-2

Komunikasi dan pelatihan tentang

kebijakan dan prosedur anti-korupsi

205-3

Insiden korupsi terbukti dan tindakan

yang diambil

GRI 206 :

Perilaku

Anti-

Persaingan

206-1

Langkah-langkah hukum untuk

perilaku anti-persaingan, praktik anti

trust dan monopoli

2. Penyajian Data

Penyajian data dengan cara memberi uraian singkat, bagan, cuplikan, dan

sejenisnya. Peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga

Page 30: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

28

menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.

Setelah melakukan analisis, peneliti kemudian melakukan analisis yaitu:

a. Menentukan pemenuhan atas pengungkapan pada Standar Universal

GRI 102: Pengungkapan Umum dan Standar Topik Spesifik tahun

2016 dan 2017 berdasarkan Standar GRI. Total keseluruhan Standar

Universal GRI: 102 Pengungkapan Umum adalah 56 pengungkapan.

Sedangkan Standar GRI Topik Spesifik terdiri dari 33 Topik Spesifik

dan 77 pengungkapan.

b. Membuat tabel pemenuhan atas pengungkapan pada Standar

Universal GRI 102: Pengungkapan Umum dan Standar Topik Spesifik

tahun 2016 dan 2017 berdasarkan Standar GRI

c. Memberi komentar atas hasil perbandingan analisis pengungkapan

Laporan Keberlanjutan PGN tahun 2016 dan 2017.

3. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi (Conclusiondrawingandverification)

Membuat kesimpulan dan saran terhadap analisis yang telah dilakukan

berdasarkan tahap-tahap di atas. Penarikan kesimpulan berdasarkan

subjektivitas peneliti saat menganalisis pelaporan keberlanjutan PGN.

Page 31: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk

4.1.1`Sejarah PGN

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk didirikan pada tahun 1859, awal

mula PGN adalah Firma L.J.N. Eindhoven& CO Gravenhage. Kemudian, pada

tahun 1950, firma tersebut diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan diberi nama

NV NetherlandIndische GasMaatschapij (NIGM). Lalu terjadi pengambilalihan

oleh Pemerintah Republik Indonesia Pada tahun 1958. Nama Perusahaan diganti

menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG)

yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961.

Sejak tanggal 13 Mei 1965 melalui Peraturan Pemerintah No. 19/1965,

dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara hingga saat ini. Selanjutnya, sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penambahan

Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina tanggal 28 Februari 2018, terjadi

perubahan bentuk Persero menjadi Non-Persero. PP ini ditindaklanjuti oleh

Perseroan dalam RUPS Tahunan Tahun 2018 tanggal 26 April 2018 melalui

perubahan nama menjadi PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Pada tanggal 15 Desember 2003, saham PGN didaftarkan di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode transaksi PGAS. Berlaku sejak 11

April 2018, 56% saham Pemerintah dialihkan kepada PT Pertamina (Persero) dan

Page 32: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

30

selebihnya 43,04% dimiliki oleh publik, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 1965. Hal tersebut sejalan dengan inisiatif pembentukan Holding Migas

dan PGN sebagai Sub-holding Gas.

Analisis Pengungkapan Laporan Keberlanjutan PGN Berdasarkan Standar

GRI

Kinerja pengungkapan Laporan Keberlanjutan PGN selama tahun 2016

jika ditinjau dari tingkat kelengkapan berdasarkan standar pengungkapan GRI

Standar yaitu 70% untuk pengungkapan standar universal (lihat tabel 4.4) dan

28% pengungkapan topik spesifik. Sedangkan tingkat kelengkapan Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2017 yaitu 67% untuk pengungkapan standar universal

dan 37% pengungkapan topik spesifik (lihat tabel 4.6).

Pengungkapan Standar Universal

Pengungkapan Standar Universal (seri 100), khususnya GRI 201:

Pengungkapan Umum terdiri dari 56 poin pengungkapan yang dalam hal konten

telah mengakomodasi kebutuhan informasi dasar terkait aktivitas yang dilakukan

perusahaan. Poin-poin ini mencakup profil perusahaan hingga tata kelola

perusahaan, termasuk di dalamnya etika dan integritas perusahaan. Tingkat

kelengkapan pengungkapan standar universal Laporan Keberlanjutan PGN tahun

2017 menurun dari tahun 2016 yaitu 70% menjadi 67% (Tabel.4.4).

Page 33: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

31

Tabel 4.4 Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar

Universal

Laporan Keberlanjutan PGN Tahun 2016 Tahun 2017

GRI 201:

Pengungkapan

Umum

Jumlah

Pengungkapan

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Profil

Organisasi 13 13 100% 13 100%

Strategi 2 1 50% 1 50%

Etika dan

Integritas 2 1 50% 1 50%

Tata Kelola 22 5 23% 1 5%

Keterlibatan

pemangku

kepentingan

5 5 100% 5 100%

Praktik

Pelaporan 12 12 100% 12 100%

Rata-rata 56 37 70% 33 67%

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Analisis Tingkat Pemenuhan Standar Topik Spesifik

Dalam tataran korporasi, keberlanjutan terdiri dari tiga dimensi yang

sejalan dengan prinsip 3P, yaitu; Profit, Planet, People (ekonomi, lingkungan dan

sosial) yang satu dengan lainnya berjalan seiring dan saling berkaitan. Dalam

konteks ini, setiap keputusan yang akan diambil oleh perusahaan,

haruslah memperhatikan dampak tiga dimensi ini, yaitu ekonomi, lingkungan dan

sosial yang timbul akibat kegiatan operasi perusahaan. Atas dasar ini,

keberlanjutan bagi PGN adalah menjalankan kegiatan operasi perusahaan dengan

menekan serendah mungkin dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Di samping itu, keberlanjutan juga berhubungan dengan kontribusi PGN dalam

Page 34: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

32

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat termasuk pekerja di PGN.

Dari dimensi ekonomi, keberlanjutan merupakan kontribusi perusahaan terhadap

peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Tabel 4.6 Perhitungan Tingkat Pemenuhan Pengungkapan Standar Topik

Spesifik

Laporan Keberlanjutan PGN Tahun 2016 Tahun 2017

Standar

Topik

Spesifik

Jumlah

Pengungkapan

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Seri 200

(Ekonomi) 13 4 31% 6 46%

Seri 300

(Lingkungan) 30 8 27% 7 23%

Seri 400

(Sosial) 34 9 26% 14 41%

Rata-rata 77 21 28% 27 37%

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Berdasarkan Standar GRI, topik spesifik dikelompokkan menjadi tiga seri

yaitu 200 (Topik Ekonomi), 300 (Topik Lingkungan), dan 400 (Topik Sosial).

Hasil perbandingan pemenuhan pengungkapan dapat dilihat pada Tabel 4.6, yaitu

bahwa pengungkapan Standar Topik Spesifik pada PGN tahun 2016 dan 2017

belum diungkapkan secara penuh. Pada grafik (lihat Gambar 4.4) masing-masing

topik ekonomi, lingkungan, dan sosial menunjukkan tingkat pemenuhan yang

masih rendah. Untuk Pengungkapan Topik Spesifik pada Laporan Keberlanjutan

PGN tahun 2017, berdasarkan standar GRI, dari 33 modul topik spesifik dan 77

poin pengungkapan, 27 poin diungkapkan oleh PGN. Sehingga dalam persentase

pemenuhan rata-rata 37% pengungkapan terpenuhi.

Page 35: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

33

4.2.2.1 Topik Ekonomi (Seri 200)

Di dalam topik spesifik Kinerja Ekonomi dijelaskan mengenai kontribusi

PGN terhadap perekonomian para pemangku kepentingannya, yaitu Negara,

Investor, pegawai, konsumen, pemasok dan masyarakat. Selain itu juga kontribusi

PGN terhadap sistem ekonomi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Topik ini juga menggambarkan arus modal di antara pemangku kepentingan yang

berbeda, dan dampak ekonomi utama dari PGN terhadap seluruh lapisan

masyarakat.

Berdasarkan Standar GRI, dalam Topik Ekonomi terdapat 6 topik spesifik

dan 13 pengungkapan yang harus diungkapkan. Keenam topik ini antara lain

kinerjaekonomi, keberadaan di pasar, dampak ekonomi tidak langsung, praktik

pengadaan, anti-korupsi, pelaku anti-persaingan. Topik praktik pengadaan dan

perilaku anti-persaingan tidak diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan PGN

tahun 2016 maupun tahun 2017. Dari ke 13 poin pengungkapan dapat dilihat

bahwa PGN memenuhi 31% pada tahun 2016 dan 46% dari keseluruhan poin

pengungkapan tahun 2017.

Masih ada total 69% dan 54% pengungkapan Topik Ekonomi yang belum

dipenuhi oleh PGN tahun 2016 dan 2017 dikarenakan memang tidak

diungkapkan, tidak dilaksanakan ataupun perusahaan tidak mengerjakan hal

tersebut dalam operasionalnya dengan alasan topik-topik tersebut tidak

berpengaruh secara signifikan pada pemangku kepentingan, pembangunan,

keberlanjutan, perundang-undangan. karyawan, pemasok, dan konsumen.

Page 36: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

34

Topik Lingkungan (Seri 300)

Topik lingkungan terdiri dari 8 topik spesifik dan 30 pengungkapan. PGN

berhasil memenuhi 8 pengungkapan sebesar 27% pada tahun 2016, sedangkan

pada tahun 2017 PGN melaporkan lebih sedikit 1 pengungkapan yakni sebesar

23%. Pada kedua tahun, PGN tidak melaporkan keseluruhan pengungkapan yang

sebenarnya jika diungkapkan akan sangat memberi gambaran bagaimana PGN

beroperasi dan dampaknya pada lingkungan.

Topik Sosial (Seri 400)

Topik sosial dari keberlanjutan menyangkut dampak organisasi pada

sistem sosial di tempat organisasi beroperasi yang terdiri dari 19 topik spesifik

dan 34 pengungkapan. PGN berhasil memenuhi 9 pengungkapan sebesar 26%

pada tahun 2016 dan memenuhi 14 pengungkapan sebesar 41%. Hal yang perlu

ditingkatkan oleh PGN adalah peningkatan pelaporan atas topik spesifik pada

laporan keberlanjutan di tahun mendatang. Masih banyak pengungkapan yang

mengandung informasi penting agar stakeholders memahami sejauh mana

perusahaan berdampak positif dan langkah perusahaan meminimalkan dampak

negatifnya.Topik kepegawaian menyangkut pendekatan organisasi terhadap

kepegawaian atau penciptaan pekerjaan, merekrut, mempertahankan dan praktik-

praktik terkait, sera kondisi kerja yang diberikannya.

Page 37: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

35

Analisis Tingkat Pemenuhan Pengungkapan

Kinerja pengungkapan Laporan Keberlanjutan PGN selama tahun 2016

jika ditinjau dari tingkat kelengkapan berdasarkan standar pengungkapan GRI

Standar yaitu 70% untuk pengungkapan standar universal (lihat tabel 4.4) dan

28% pengungkapan topik spesifik. Sedangkan tingkat kelengkapan Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2017 untuk pengungkapan standar universal menurun

dari tahun sebelumnya yaitu 67%, dan meningkat pada standar topik spesifik 37%

pengungkapan topik spesifik.

Gambar 4.3 menunjukkan kelengkapan pelaporan pengungkapan Standar

GRI secara keseluruhan yang meliputi standar universal khususnya GRI 102:

Pengungkapan Umum dan standar topik indikator spesifik. Di antara keduanya,

standar universal-lah yang paling lengkap dilaporkan oleh PGN selama tahun

2016 dan 2017.

Kelengkapan Pelaporan Standar Universal

Pada standar universal (GRI 102: Pengungkapan Umum), pengungkapan

umum tersebut menggambarkan identitas umum perusahaan. Informasi tentang

strategi, etika dan integritas dan tata kelola tidak dilaporkan secara penuh oleh

PGN Berdasarkan perhitungantingkat kelengkapan pelaporan, Topik Tata Kelola

dilaporkan paling minim yaitu hanya terpenuhi 5 dari 22 pengungkapan di tahun

2016 dan hanya terpenuhi 1 dari 22 pengungkapan di tahun 2017. Meskipun

begitu, PGN telah memenuhi semua pengungkapan standar topik universal yang

diwajibkan atas pemilihan opsi Core(lihat Lampiran 1) pada tahun 2016 dan 2017.

Page 38: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

36

Gambar 4.3 Tingkat Kelengkapan Standar Universal

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

4.2.1 Ketidaktepatan Pelaporan Standar Topik Spesifik

Pada topik spesifik yang terdiri dari kinerja ekonomi, lingkungan, dan

sosial, ketiganya juga tidak dilaporkan secara penuh oleh PGN pada tahun 2016

dan 2017. Pengungkapan topik spesifik berdasarkan Standar GRI tahun 2016, 21

dari 77 pengungkapan terpenuhi dengan persentase pemenuhan rata-rata 28%.

Sedangkan tahun 2017 terjadi peningkatan, 27 pengungkapan terpenuhi yaitu

persentase rata-rata 37%.

Gambar 4.4 Tingkat Kelengkapan Standar Topik Spesifik

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Standar

Universal

GRI 102

Standar

Topik

Spesifik

Tahun 2016

Tahun 2017

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Seri 200 Topik

Ekonomi

Seri 300 Topik

Lingkungan

Seri 400 Topik

Sosial

Tahun 2016

Tahun 2017

Page 39: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

37

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa ketidaktepatan

dalam Laporan Keberlanjutan PGN terkait pemenuhan pengungkapan dan

kesesuaian dengan indeks GRI yang telah disusun oleh perusahaan, khususnya

pada tahun pelaporan 2016. Tidak hanya itu, pada Laporan Keberlanjutan PGN

tahun 2017 juga terjadi beberapa ketidaktepatan seperti yang dirinci pada Tabel

4.17.

Tabel 4.16 Ketidaktepatan pada Pelaporan Topik Spesifik tahun 2016

Pelaporan belum tepat dalam Indeks GRI Saran Perbaikan

Pengungkapan 202-1

Rasio standar upah karyawan

entry-level berdasarkan jenis

kelamin terhadap upah

minimum regional

Topik Keberadaan Pasar atas

rasio standar upah karyawan

baru (entry level) dilaporkan

kurang lengkap oleh PGN

pada tahun 2016, lalu juga

belum termasuk dalam indeks

GRI.

Rasio standar upah

karyawan baru (entry

level) seharusnya

berdasarkan jenis

kelamin, hanya

dibandingkan dengan

UMR.

Pengungkapan 203-2

Dampak ekonomi tidak

langsung yang signifikan

Pengungkapan detail biaya

atas setiap investasi

perusahaan kepada masyarakat

telah dilaporkan PGN, tetapi

kurang tepat dicantumkan

dalam indeks GRI yaitu

pengungkapan 203-2.

PGN sebaiknya

mengubah

Pengungkapan 203-2

Dampak ekonomi

tidak langsung yang

signifikan menjadi

pengungkapan 203-1:

Investasi infrastruktur

dan dukungan layanan.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Page 40: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

38

Atas beberapa ketidaktepatan di atas, terutama beberapa pengungkapan

yang tidak dicantumkan dalam Laporan Keberlanjutan tetapi termasuk dalam

Daftar Topik Material, PGN belum memberikan alasan tidak mencantumkan,

apakah karena pengungkapan tersebut tidak berlaku, karena kendala kerahasiaan,

karena larangan hukum spesifik, karena informasi tidak tersedia, atau karena

batasan untuk topik material melampaui organisasi, sehingga organisasi tidak bisa

mendapatkan informasi dengan kualitas yang memadai untuk memungkinkan

pelaporan.

Tabel 4.17 Ketidaktepatan pada Laporan Keberlanjutan 2017

Pelaporan belum tepat dalam Indeks GRI Saran Perbaikan

Pengungkapan 202-1

Rasio standar upah karyawan

entry-level berdasarkan jenis

kelamin terhadap upah

minimum regional

Pengungkapan rasio standar

upah karyawan baru (entry

level) belum dilaporkan

dengan jelas oleh PGN

pada tahun 2017, meskipun

sudah termasuk dalam

indeks GRI.

Rasio standar upah

karyawan baru (entry level)

seharusnya berdasarkan

jenis kelamin, tetapi hanya

dibandingkan dengan

UMR.

Pengungkapan 410-1

Petugas keamanan yang

dilatih mengenai kebijakan

atau prosedur hak asasi

manusia

PGN hanya menyebutkan

bahwa seluruh anggota

satuan pengaman telah

mendapat sosialisasi dan

pelatihan mengenai HAM.

PGN sebaiknya

menyertakan persentase

petugas keamanan yang

menerima pelatihan resmi

dalam kebijakan

perusahaan terkait HAM

atau prosedur keamanan

Page 41: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

39

sesuai dengan

pengungkapan 410-1.

Pengungkapan 413-1

Operasi dengan keterlibatan

masyarakat lokal, penilaian

dampak, dan program

pengembangan

Tercantum dalam daftar

topik material, tetapi tidak

dilaporkan dan tidak

terdaftar dalam indeks GRI.

Sebaiknya PGN melakukan

pengecekan atas

pengungkapan 413-1.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Penyesuaian Tingkat Pemenuhan Pelaporan Topik Spesifik

Analisis yang telah dilakukan atas beberapa pengungkapan yang kurang

sesuai dengan Standar GRI dapat memengaruhi tingkat pemenuhan pelaporan

keberlanjutan. Informasi pengungkapan 201-3 terdapat dalam Laporan Tahunan

PGN tahun 2016 dan 2017, sehingga informasi tersebut dapat ditambahkan ke

dalam Laporan Keberlanjutan PGN tahun 2016 dan 2017. Selanjutnya, terdapat

dua poin pengungkapan yang telah dilaporkan tetapi belum dimasukkan ke dalam

Indeks GRI Laporan Keberlanjutan PGN tahun 2016 dan 2017. Jika PGN

melaporkan pengungkapan pada poin ke-1 dan ke-2 dan lalu memasukkan ke

dalam Indeks GRI maka akan terjadi penyesuaian tingkat pemenuhan pelaporan

keberlanjutan (lihat Tabel 18). Poin ke 2 terkait manajemen senior yang direkrut

dari masyarakat lokal yakni termasuk orang-orang yang lahir atau yang memiliki

hak sah untuk tinggal tanpa batas (seperti misalnya warga negara yang

dinaturalisasi atau pemegang visa permanen) di wilayah geografis pasar yang

sama dengan operasi. Definisi geografis dari ‘lokal’ sesuai Standar GRI dapat

Page 42: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

40

mencakup masyarakat di sekitar daerah operasi, suatu wilayah dalam sebuah

negara atau suatu negara. Selanjutnya, atas pengungkapan emisi GRK, PGN

sebaiknya memasukkan pengungkapan ke dalam indeks GRI karena informasi

sudah dilaporkan.

Tabel 4.18 Saran Penambahan dalam Laporan Keberlanjutan PGN Tahun

2016

1. Pengungkapan 201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan

program pensiun lainnya

PGN seharusnya membuat rincian berdasarkan informasi dalam Laporan

Tahunan PGN 2016, yaitu terkait sumber dana program pensiun serta

beban pensiun yang dibebankan pada operasi.

2. Pengungkapan 202-2 Proporsi manajemen senior yang berasal dari

masyarakat lokal

PGN seharusnya membuat rincian berdasarkan informasi dalam Laporan

Tahunan PGN 2016, yaitu bahwa keseluruhan anggota direksi, dewan

komisaris, komite audit, dan komite pengawasan manajemen risiko

merupakan warga negara Indonesia.

3. Pengungkapan 305-4 Intensitas emisi GRK

PGN sebaiknya menyertakan pengungkapan 305-4 intensitas emisi GRK

dalam Indeks GRI, karena PGN telah dilaporkan tabel Emisi.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Tidak hanya itu, ada beberapa pengungkapan yang terdaftar dalam Indeks

GRI Laporan Keberlanjutan PGN tahun 2016, tetapi sayangnya peneliti belum

menemukan pelaporan atas pengungkapan tersebut dalam bentuk tabel maupun

narasi. Tidak juga ditemukan pelaporan atas pengungkapan tersebut dalam

Laporan Tahunan. Sehingga dengan keterbatasan sumber data, peneliti

menyarankan PGN agar lebih teliti dalam menyusun Indeks GRI. Saran peneliti

Page 43: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

41

atas ketidaksesuaian tersebut adalah sebaiknya PGN tidak perlu memasukkan

pengungkapan tersebut dari daftar Indeks GRI PGN (lihat Tabel 4.19), sehingga

tidak menimbulkan pertanyaan bagi para pengguna Laporan Keberlanjutan.

Tabel 4.19 Saran Penghapusan dari Laporan Keberlanjutan PGN Tahun

2016

1. Pengungkapan 306-2 Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan

Tidak terdapat pelaporan atas rincian jenis limbah tetapi terdaftar dalam

indeks GRI.

2. Pengungkapan 306-3 Tumpahan yang signifikan

Tidak terdapat pelaporan atas tumpahan yang signifikan hanya saja

terdaftar dalam indeks GRI.

3. Pengungkapan 403-3 Para pekerja dengan risiko kecelakaan tinggi terkait

dengan pekerjaan mereka

Tidak terdapat pelaporan atas pekerja dengan risiko kecelakaan atau

penyakit berbahaya tinggi terkait dengan pekerjaan, hanya saja terdaftar

dalam indeks GRI.

4. Pengungkapan 404-3 Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin

terhadap kinerja dan pengembangan karier

PGN hanya menyatakan bahwa pada akhir tahun 2016 seluruh pekerja telah

menerima penilaian KPI untuk periode penilaian tahun 2016, dan

mencantumkan dalam indeks GRI.

PGN perlu menyertakan persentase total pekerja berdasarkan jenis kelamin

dan berdasarkan kategori pekerja yang menerima tinjauan rutin kinerja dan

pengembangan karier sesuai dengan pengungkapan 404-3.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Jika saran perbaikan pada Tabel 4.18 dan 4.19 diterapkan pada Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2016, akan terjadi penyesuaian persentase rata-rata

tingkat pelaporan, yaitu kenaikan tingkat pemenuhan Topik Ekonomi dari 31%

Page 44: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

42

menjadi 46%. Pada Topik Lingkungan tingkat pemenuhan 27% menurun menjadi

23%. Topik Sosial juga mengalami penurunan 26% menjadi 21% (lihat Tabel

4.20). Tetapi secara keseluruhan, rata-rata tingkat pelaporan keberlanjutan PGN

tahun 2016 meningkat dari 28% menjadi 30%.

Tabel 4.20Penyesuaian Tingkat Pelaporan Keberlanjutan Tahun 2016

Laporan Keberlanjutan PGN

2016

Setelah Saran Perbaikan

diterapkan

Standar

Topik

Spesifik

Jumlah

Pengungkapan

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Seri 200

(Ekonomi) 13 4 31% 6 46%

Seri 300

(Lingkungan) 30 8 27% 7 23%

Seri 400

(Sosial) 34 9 26% 7 21%

Rata-rata 77 21 28% 20 30%

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Peneliti juga menemukan terdapat poin pengungkapan yang telah

dilaporkan tetapi belum dimasukkan ke dalam Indeks GRI Laporan Keberlanjutan

PGN tahun 2017 (lihat Tabel 4.21). Selain itu, ada poin pengungkapan 306-4

Pengangkutan Limbah Berbahaya telah terdaftar dalam Indeks GRI Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2017, tetapi sayangnya peneliti belum menemukan

pelaporan tabel atau narasi atas pengungkapan tersebut. Tidak juga ditemukan

pelaporan atas pengungkapan tersebut dalam Laporan Tahunan. Sehingga dengan

keterbatasan sumber data, peneliti sebaiknya PGN tidak perlu memasukkan

pengungkapan tersebut dari daftar Indeks GRI PGN (lihat Tabel 4.21).

Page 45: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

43

Tabel 4.21 Saran Penambahan dalam Laporan Keberlanjutan PGN Tahun

2017

1. Pengungkapan 201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan

program pensiun lainnya

PGN seharusnya membuat rincian berdasarkan informasi dalam Laporan

Tahunan PGN 2017, yaitu terkait sumber dana program pensiun serta

beban pensiun yang dibebankan pada operasi.

2. Pengungkapan 202-2 Proporsi manajemen senior yang berasal dari

masyarakat lokal

Berdasarkan informasi dalam Laporan Tahunan PGN 2017, PGN

seharusnya membuat rincian bahwa keseluruhan anggota direksi, dewan

komisaris, komite audit, dan komite pengawasan manajemen risiko

merupakan warga negara Indonesia.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Tabel 4.22 Saran Penghapusan dari Laporan Keberlanjutan PGN Tahun

2017

1. Pengungkapan 306-4 Pengangkutan limbah berbahaya

PGN sebaiknya melakukan pengecekan sebelum memberi kode dalam

indeks GRI.

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Jika saran perbaikan pada Tabel 4.21 dan 4.22 diterapkan pada Laporan

Keberlanjutan PGN tahun 2017, akan terjadi penyesuaian persentase rata-rata

tingkat pelaporan atas Topik Ekonomi dari 46% menjadi 62% dan Topik

Page 46: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

44

Lingkungan yaitu tingkat pemenuhan 23% menurun menjadi 20%. Secara

keseluruhan, tingkat pemenuhan pelaporan Standar Topik Spesifik juga

mengalami peningkatan dari 37% menjadi 41% (lihat Tabel 4.23).

Tabel 4.23 Penyesuaian Tingkat Pelaporan Keberlanjutan Tahun 2017

Laporan Keberlanjutan PGN

2017

Setelah Saran Perbaikan

diterapkan

Standar

Topik

Spesifik

Jumlah

Pengungkapan

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Pengungkapan

Terpenuhi

Pengungkapan

Terpenuhi (%)

Seri 200

(Ekonomi) 13 6 46% 8 62%

Seri 300

(Lingkungan) 30 7 23% 6 20%

Seri 400

(Sosial) 34 14 41% 14 41%

Rata-rata 77 27 37% 28 41%

(Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti)

Meskipun terjadi penurunan tingkat pemenuhan pelaporan keberlanjutan,

tetapi tidak signifikan. Selain itu, penyesuaian yang dilakukan diharapkan mampu

memberi gambaran yang lebih baik atas Laporan Keberlanjutan PGN tahun 2016

dan 2017 kepada stakeholders, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi atas

informasi yang kurang sesuai.

Page 47: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

75

BAB VPENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkananalisis yang telahdilakukan, tidaksemuapengungkapan di

dalamStandar GRI tersebutdilaporkan. LaporanKeberlanjutanperiode 2016

inimerupakanlaporanpertamaperusahaanmengadopsistandar GRI, di mana

LaporanKeberlanjutantahun 2015 masihberdasarkan GRI G4. PelaporanStandar

Universal GRI 102: PengungkapanUmum paling sedikitadalahpengungkapan tata

kelolaperusahaan, yang

dikarenakantidakterdapatinformasiterkaitbeberapapengungkapan yang

bisadilaporkan oleh PGN. Meskipunbegitupelaporanatasstruktur tata

keloladianggappenting oleh PGN sehinggainformasitersebutperludisajikanbagi

stakeholder. Tingkat kelengkapanpengungkapanstandar universal

LaporanKeberlanjutan PGN tahun 2017 menurundaritahun 2016 yaitu 70%

menjadi 67%.

PelaporanTopikSpesifikberdasarkanStandar GRI, 21 dari 77

pengungkapanterpenuhidenganpersentasepemenuhan rata-rata 28% pada tahun

2016. Sedangkan, pada tahun 2017 PGN memenuhi 27

pengungkapanyaitupersentase rata-rata 37%. Rata-rata pelaporantopikspesifik

paling sedikitadalahtopiksosial pada tahun 2016 dan topiklingkungan pada tahun

2017. Hal inimengindikasikanbahwa PGN

masihbelumsepenuhnyamemenuhipengungkapantopikspesifik pada Standar GRI,

padahaltopikspesifikadalah inti daripelaporanpertanggungjawabanperusahaan,

karena di dalamnyaterkandungaspekekonomi, lingkungan dan sosial.

Page 48: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

76

Walaupundarihasilanalisis, persentasepelaporan topic

spesifikterbilangrendahbahkantidakmenembus 50%, PGN berhasilmenjadiwinner

dan mendapatkanperingkat Platinum dari NCSR. Meskipunbegitu,

adabeberapatemuankhususterkaittingkatkelengkapanyaituadanyabeberapaketidakt

epatandalampengungkapanbeberapatopikspesifik. Ketidaktepatankhususnyaterjadi

pada pelaporankegiatan yang bersifatidentifikasi/melakukanperhitunganteknis,

sepertimenghitungjumlah dan persentaseterhadapsuatu unit. Oleh karenaitu,

penelitiberusahamenjabarkanketidaktepatantersebut dan memberikanbeberapa

saran

perbaikansehinggadapatmenjadibahanpertimbanganuntukperbaikanatasinformasid

alamLaporanKeberlanjutanperiodeselanjutnya.

KeterbatasanPenelitian

Penelitianinimemilikibeberapaketerbatasanyaituketidaklengkapan dan

kurangmendetailnyapenyajian data pada laporankeberlanjutan oleh

perusahaansehinggaterbatasnyaanalisiskhususnyaterkaitpelaporantopikspesifik.

Selainitu, periodepenelitian yang

digunakandalampenelitianinihanyamenggunakanduaperiodeakuntansidikarenakan

pengadopsianstandarbaruyaituStandar GRI oleh PGN yang

dilakukanmulaiperiode 2016 sehinggatidakdapatdiperbandingkandenganperiode-

periodesebelumnyakarenaperbedaanstandar yang

digunakandalamLaporanKeberlanjutan. Pada tahapanalisisdalampenelitianini,

Page 49: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

77

pengisiantabelchecklistdilakukansecara manual denganmenggunakansoftware

Microsoft Excel, sehinggaterdapatkemungkinanterjadihuman error.

Saran

Berdasarkanhasilpenelitiansertaketerbatasanpenelitian,

makapenelitimemberikanbeberapa saran antara lain:

1. Bagiperusahaan

a. PGN diharapkanmelaporkansecaralebihlengkaptopikekonomi,

lingkungan, dan sosialsesuaiStandar GRI, karena PGN

mendapatgelarWinner Best Sustainability Reporting 2016 di

ajangSustainability Reporting Award (SRA) dan mendapatperingkat

Platinum diajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRR).

b. PGN

sebaiknyamenjelaskanalasantidakmencantumkansuatupengungkapan,

terutamabeberapapengungkapan yang

tidakdicantumkandalamLaporanKeberlanjutantetapitermasukdalam

Daftar Topik Material.

c. Sebaiknya PGN memberikanpenjelasanjikaadaelemen yang

tidakdapatdipenuhiatauperusahaanmenganggaptidakrelevansehingga

para pembaca dan

pemakaiLaporanKeberlanjutanmemahamimengapaelementersebuttidak

dapatterpenuhi.

2. Bagipenelitianselanjutnya

Page 50: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

78

a. Penelitianselanjutnyadiharapkanbisamenggunakanperiodepengamatan

yang lebih lama,

sehinggadapatmengetahuiperkembanganpelaporankeberlanjutandariwak

tukewaktu.

b. Penelitiandenganteknikanalisissejenisdiharapkandapatmenggunakanlan

gkahanalisis data yang mengurangitingkatterjadinyahuman error.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. Y., &Djakman, C. D. (2018).

PengujianTerhadapKualitasPengungkapan CSR di Indonesia. Ekuitas:

JurnalEkonomi dan Keuangan,2(1), 22-41. Surabaya: Sekolah Tinggi

ilmuEkonomi Indonesia (STIESIA).

Astini, L. T., Yuniarta, G. A., & Kurniawan, P. S. (2017).

AnalisisPenerapanGlobal Reporting Initiative (GRI) G4 pada

LaporanKeberlanjutan Perusahaan Tahun 2013-2016. E-Journal S1 Ak

Univeristas Pendidikan GaneshaJurusanAkuntansi Program S1, 8(2).

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Crisostomo, V. L., Prudencio, P. A., & Forte, H. C. (2017). An Analysis of The

Adhere to GRI for Disclosing Information on Social Action and

Sustainability Concerns. Advances in Environmental Accounting &

Management,6, 69-103. Diaksesdarihttps://www.emerald.com/insight/

pada tanggal 10 Agustus 2019.

Darwin, Ali. (2018). Welcome Speech Chairman of NCSR.

Diaksesdarihttps://www.ncsr-id.org/asia-sr-rating/chairman-speech/ pada

tanggal 13 September 2019.

GRI. (2016). GRI Standards. Amsterdam: Global Sustainability Standards Board

(GSSB).

GRI & Oxfam Novib. (2015). Menginformasikan Keputusan,

MendorongPerubahan: Peran Data dalam Masa DepanBerkelanjutan.

Diaksesdarihttps://www.globalreporting.org/resourcelibrary pada tanggal

3 September 2019.

Hadad, M. D. &Maftuchah, I. (2015). Sustainable Financing. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Page 51: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

79

Indriantoro, N., &Supomo, B. (2012). MetodologiPenelitianBisnisuntukAkuntansi

dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM.

Moleong, Lexy J. (2014). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT

RemajaRosdakarya.

Mubarok, S. &Afrizal, M. (2018). Islam dan Sustainable Development:

StudiKasusMenjagaLingkungan dan EkonomiBerkeadilan. Dauliyah:

Journal of Islamic and International Affairs, 3(1), 137. Ponorogo:

Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

NCSR, (n.d). Milestone: Tonggak Sejarah Asia SR Rating. Diaksesdariwebsite

National Center for Sustainability Reporting. https://www.ncsr-id.org/asia-

sr-rating/milestones pada tanggal11 September 2019.

Nguyen, D., &Cefaratti, M. (2016). Corporate Social Responsibility Reporting

and Corporate Sustainability Reporting. Internal Auditing 31(3), 10-18.

Boston: Warren Gorham & Lamont Inc.

Ningsih, A. T., &Cheisviyanny, C. (2019). AnalisisPengungkapan Corporate

Social Responsibility PT. Bukit Asam, TbkBerdasarkan Global Reporting

Initiatives (GRI) dan Kaitannyadengan PROPER.

JurnalEksplorasiAkuntansi, 1(3), Seri A, 846-864.

Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017

tentangPenerapanKeuanganBerkelanjutanBagi Lembaga JasaKeuangan,

Emiten, dan Perusahaan Publik.

Diaksesdarihttps://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-

ojk/Documents/Pages/POJK-Penerapan-Keuangan- Berkelanjutan-bagi-

Lembaga-Jasa-Keuangan,-Emiten,-dan-Perusahaan-

Publik/SAL%20POJK%2051%20-%20keuangan%20berkelanjutan.pdf.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (2016). LaporanKeberlanjutan.

Diaksesdarihttp://ir.pgn.co.id/financial-information pada tanggal 24 Juli

2019.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (2016). LaporanTahunan.

Diaksesdarihttp://ir.pgn.co.id/financial-information pada tanggal 24 Juli

2019.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (2017). LaporanKeberlanjutan.

Diaksesdarihttp://ir.pgn.co.id/financial-information pada tanggal 24 Juli

2019.

Page 52: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

80

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (2017). LaporanTahunan.

Diaksesdarihttp://ir.pgn.co.id/financial-information pada tanggal 24 Juli

2019.

Pusaka, S. (2017). Peluncuran GRI Standards 2018: MembacaArahAkuntabilitas

Masa Depan. Diaksesdariwebsite Majalah CSR:

https://majalahcsr.id/peluncuran-gri-standards-2018-membaca-arah-

akuntabilitas-masa-depan/2/ pada tanggal16 September 2019.

Rachman, N. M., Efendi, A., &Wicaksana, E. (2011). Panduan

LengkapPerencanaan CSR. Jakarta: PenebarSwadaya.

Rahayu, N. I. (2019). AnalisisKonten dan Komparatif Sustainability Report

PerbankanBerdasarkan GRI G4. JurnalAkuntansi dan Ekonomika, 9(1),

50-60. Pekanbaru: Universitas Muhammadiyah Riau.

Rusdianto, U. (2013). CSR Communications: A Framework for PR Practitioners.

Yogyakarta: GrahaIlmu.

Samalanga, D. (2018). Press Realease. Diaksesdarihttps://www.ncsr-id.org/asia-

sr-rating/press-release/ pada tanggal 13 September 2019.

Situmeang, I. V. O. (2016). Corporate Social Responsibility:

DipandangdariPerspektifKomunikasiOrganisasi. Yogyakarta: Ekuilibria.

Wibisono, Y. (2007). MembelahKonsep&Aplikasi CSR. Gresik: Fascho

Publishing.

Page 53: ANALISIS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN PT …

81