82
i ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM (LKI) BUANA KARTIKA KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Syari’ah Oleh : ENIS MILLATA NIM : 072411026 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

i

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA

PEMBIAYAAN BERMASALAH

DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM (LKI) BUANA KARTIKA

KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

dalam Ilmu Syari’ah

Oleh :

ENIS MILLATA

NIM : 072411026

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

ii

Page 3: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

iii

Page 4: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

iv

MOTTO

………

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya……. (QS. An-Nisa’ : 58)1

1 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta 1984, hlm. 128

Page 5: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak, ibu yang selalu mendoakan dan memberi dukungan baik moril

maupun materi.

2. Para pendidikku.

3. Mas Thoif, Mbak Navis, dan Dek Amdad yang selalu memberi motivasi

untukku.

4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad Ihsan.

5. “Dia” yang selalu ada di hatiku.

Page 6: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak

berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain

atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak

berisi satupun pikiran-pikiran orang lain.

Kecuali informasi yang terdapat dalam referensi

yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 8 Juni 2011

Deklarator,

Enis Millata

Page 7: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

vii

ABSTRAK

LKI Buana Kartika sebagai salah satu lembaga keuangan islam yang ada di

wilayah Kecamatan Mranggen dalam menyalurkan modalnya hanya membiayai

usaha produktif yang halal. Dalam melakukan usaha pembiayaan LKI Buana Kartika

sudah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Tahapan-tahapan tersebut

adalah : permohonan pembiayaan, investigasi (survey), analisis pembiayaan

(penilaian usaha nasabah), realisasi (pencairan), dan monitoring serta pembinaan.

Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di Lembaga Keuangan Islam Buana

Kartika, kurang cermat dalam pengamatan 5 C, salah menilai dalam usaha nasabah.

Biaya yang diberikan dipergunakan untuk keperluan orang lain, bukan untuk

membiayai usaha yang diajukan tidak sepengetahuan dari LKI Buana Kartika,

nasabah kurang baik dalam mengelola usahanya, tidak adanya penghasilan dalam

usahanya, perubahan kebiasaan musim, pinjaman digunakan untuk orang lain.

Maksud penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana

pelaksanaan pembiayaan di LKI Buana Kartika Mranggen Demak, (2) Apakah yang

mempengaruhi penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di LKI Buana Kartika

Mranggen Demak, (3) Bagaimana upaya untuk menanggulangi pembiayaan

bermasalah di LKI Buana Kartika Mranggen Demak. Adapun metode penelitian

untuk menyelesaikan skripsi ini meliputi jenis dan sumber data. Data primer yaitu

data yang diperoleh langsung dan informasi melalui wawancara oleh manajer dan

karyawan Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika, data sekunder yaitu data yang

diperoleh secara tidak langsung, melalui dokumentasi dan buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Metode dokumentasi adalah suatu

metode yang digunakan dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,

majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, serta catatan harian dan sebagainya.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pembiayaan bermasalah.

Metode wawancara adalah mendapatkan informasi dengan siapa saja bertanya

langsung kepada sumber data.

Dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya penyebab pembiayaan

bermasalah, LKI Buana Kartika mengambil langkah dan meneliti penyebab

terjadinya itu sendiri. Dalam menangani nasabah bermasalah atau tunggakan, LKI

Buana Kartika tidak mengenakan denda atau biaya-biaya lain, LKI Buana Kartika

memberi keringanan dan kelonggaran waktu, membebaskan bagi hasil dan apabila

memungkinkan akan diberikan keringanan pokok pembiayaan sesuai dengan

cadangan atau kemampuan LKI Buana Kartika. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan

dan prinsip-prinsip syari’ah.

Page 8: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang atas segala limpahan rahmat dan anugerah kepada kita semua, akhirnya

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, sholawat dan salam senantiasa penulis

sanjungkan kepada beliau Nabi Agung junjungan kami Nabi Muhammad SAW,

beserta segenap keluarga dan para sahabatnya hingga akhir nanti.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “ANALISIS PENYEBAB

TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH DI LEMBAGA KEUANGAN

ISLAM (LKI) BUANA KARTIKA KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN

DEMAK” tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis

sampaikan terima kasih yang tak terhingga :

1. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Ali Murtadho, M.Ag selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam dan yang telah

mengarahkan.

3. Bapak Muhammad Saifullah, M.Ag yang telah meng-Acc judul dan proposalku.

4. Ibu Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dan menyelesaikan tugas

akhir ini.

5. Bapak Ratno Agriyanto, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk membantu, mengarahkan secara menyeluruh sampai selesainya penulisan

skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Djohan Masruchan, M.M. selaku wali studi yang selalu

mengarahkan dan memberi masukan selama menjadi mahasiswa di IAIN

Walisongo Semarang.

7. Bapak, Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Syari’ah atas jasa-jasanya serta ilmu

yang disampaikan dalam perkuliahan sehari-hari semoga berkah dan bermanfaat.

8. Seluruh staf perpustakaan Institut yang telah memberikan izin layanan

kepustakaan yang sangat diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

ix

9. Bapak Agus Salim, S.E. selaku Manajer LKI Buana Kartika Mranggen yang

telah memberikan data dan informasi dalam penelitian skripsi ini.

10. Bapak dan ibuku tersayang yang telah memotivasi memberi semangat dalam

penulisan skripsi ini.

11. Kakakku Thoiful Billat dan Navis Mulyana, adikku Amdad Alfian tercinta yang

selalu ikut mendo’akanku dan memberi semangat untuk mewujudkan impianku.

12. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna dalam hidupku.

13. Cute-cute yang selalu memberikan semangat, aku tidak akan melupakan semua

kebaikanmu.

14. Semua teman-temanku Ekonomi Islam angkatan 2007.

15. Semua berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, dengan rasa syukur dan tulus ikhlas, penulis berharap skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Semarang, 8 Juni 2011

Penulis

Enis Millata

072411026

Page 10: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

DEKLARASI ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 5

E. Kerangka Teori ............................................................................ 7

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB II METODE PENELITIAN .................................................................. 11

A. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 11

B. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 11

C. Teknik Analisis Data ................................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN

DAN PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH

DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM ............................................. 13

A. Pembiayaan ................................................................................. 13

1. Pengertian Pembiayaan ......................................................... 13

2. Jenis-jenis Pembiayaan ......................................................... 14

3. Proses Pembiayaan ................................................................ 17

B. Konsep Islam dalam Pembiayaan atau Hutang Piutang .............. 22

C. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah .......................... 24

D. Analisis Persoalan ....................................................................... 27

1. Sebab dan Akibat .................................................................. 27

2. Kriteria yang memberi definisi tentang Persoalan ................ 29

3. Struktur Persoalan ................................................................. 29

4. Teknik Analisis Persoalan ..................................................... 31

Page 11: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

xi

E. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah .......................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG PENYEBAB TERJADINYA

PEMBIAYAAN BERMASALAH DI LEMBAGA

KEUANGAN ISLAM (LKI) BUANA KARTIKA

KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK ................ 35

A. Gambaran Umum Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak .................................. 35

B. Hasil Penelitian tentang Penyebab Terjadinya Pembiayaan

Bermasalah di LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak ....................................................................... 45

BAB V ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN

BERMASALAH DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM (LKI)

BUANA KARTIKA KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN

DEMAK ............................................................................................. 56

A. Analisis Terhadap Proses Pembiayaan di LKI Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak .................................. 56

B. Analisis Terhadap Penyebab Terjadinya Pembiayaan

Bermasalah di LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak ....................................................................... 58

C. Analisis Terhadap Upaya Penyelamatan Penyebab Terjadinya

Pembiayaan Bermasalah di LKI Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak ..................................................... 62

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 65

A. Kesimpulan ................................................................................. 65

B. Saran-saran .................................................................................. 66

C. Penutup ........................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam diturunkan ke dunia adalah sebagai rahmatan lil „alamin. Sedangkan

tugas manusia sebagai kholifah Allah adalah menjaga dan mengusahakan agar

rahmatan lil „alamin dapat berkesinambungan dinikmati oleh seluruh manusia,

bahkan harus dikembangkan untuk kesejahteraan seluruh alam.

Penetapan manusia sebagai kholifah Allah di muka bumi (bukan di akhirat)

mengisyaratkan bahwa dunia ini sangat penting untuk dipikirkan terlebih dahulu

atau diprioritaskan. Dunia adalah sebagai jembatan untuk menuju kehidupan

akhirat yang lebih baik. Apabila kehidupan dunia jelek, maka kehidupan

diakhirat akan jelek pula. Hal tersebut menunjukkan suatu proses yang harus

dimulai dari permulaan sampai akhir yang harus dilaksanakan secara konsekuen.

Demikian Islam memandang kehidupan dunia sangat positif, bukan berarti

bahwa kehidupan akhirat tidak penting. Namun, hanya sekedar menegaskan

bahwa segala urusan manusia untuk memperbaiki dunia adalah termasuk ibadah

yang dapat juga memperbaiki nasib manusia dikemudian hari kelak. Demikian

pula perbaikan-perbaikan kesejahteraan kehidupan manusia melalui rangkaian

tindakan ekonomis yang bertujuan untuk menghindari adanya kemiskinan dan

kesengsaraan diri. Rasulullah SAW sangat menghargai orang yang produktif,

peka terhadap lingkungan, menguasai informasi dan mempunyai dinamika serta

kreatifitas yang tinggi, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan

menumbuhkan wawasan ekonomi yang luas.

Untuk memulai usaha atau meningkatkan produktifitas, salah satu faktor

penunjang yang penting adalah ketersediaan modal yang cukup, adakalanya

orang mendapatkan modal dari simpanan atau dari keluarga, ada pula yang

meminjam dari rekan-rekan. Jika tidak tersedia, maka peranan lembaga

keuangan menjadi sangat penting karena dapat menyediakan modal bagi orang

yang ingin berusaha.

Page 13: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

2

Dalam bermuamalah (jual beli, hutang piutang, sewa menyewa dan lainnya)

dituntut adanya pengelolaan yang baik dan professional berdasarkan prinsip-

prinsip manajemen. Sebuah lembaga keuangan tidak bisa dikelola, hanya dengan

bekal semangat saja. Namun aspek ekonomi dan manajemen keuangan harus

dikuasai secara maksimal agar dapat memaksimalkan pengelolaan dana, maka

manajemen sebuah Lembaga Keuangan Islam harus memperhatikan tiga aspek

penting dalam pembiayaan yaitu : aman, lancar, dan menguntungkan1. Untuk

memastikan bahwa modal yang telah diberikan tersebut aman, lancar,

menguntungkan, maka sebelum modal dicairkan terlebih dahulu diadakan

analisis pembiayaan, pemberian modal tanpa diadakannya analisis terlebih

dahulu akan sangat membahayakan pemberi modal (Bank atau Lembaga

Keuangan Syari‟ah). Berkaitan dengan pinjam meminjam tidak ada larangan

dalam islam, bahkan dianjurkan agar terjalin hubungan saling menguntungkan,

sehingga terjalin hubungan persaudaraan. Hal tersebut sejalan dengan firman

Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat al-Baqarah : 282.

….

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan

menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka

hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu

mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi

sedikitpun daripada hutangnya (QS. Al Baqarah : 282)”.2

Tanpa analisis terlebih dahulu nasabah akan dengan mudah memberikan

data-data fiktif, sehingga dimungkinkan usaha yang sebenarnya tidak layak

1Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul maal Wa Tamzil, Yogyakarta : UII Press, 2004,

hlm. 164. 2 M. Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keselarasan Al-Qur‟an, Volume

1, Cet. VI, Jakarta : Lentera Hati, 2006, hlm. 603.

Page 14: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

3

dibiayai menjadi layak. Akibatnya modal yang telah diberikan sedikit ditarik

kembali karena usaha yang dibiayai tidak mendapatkan keuntungan dan bahkan

mungkin akan menjadi merugi.

Lembaga Syariah baik perbankan maupun non perbankan sebagai lembaga

baru yang muncul belakangan dibandingkan dengan Lembaga Keuangan

Konvensional, dalam operasionalnya akan menghadapi permasalahan-

permasalahan yang juga merupakan tantangan tersendiri bagi Lembaga

Keuangan Islam.

Pihak-pihak yang terlibat dalam operasionalnya lembaga ini didasarkan

pada ikatan emosional keagamaan yang sama. Maka diantara pihak-pihak,

khususnya pengelola dan nasabah harus saling percaya, bahwa mereka sama

beritikad baik dan jujur di dalam bekerja sama. Demikian kredibilitas moral

sangat menentukan bagi pengelola bank apabila kredibilitasnya tidak baik dan

tindakannya dapat merugikan nasabah, ia dapat dikenakan sanksi administrasi

maupun sanksi gender sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Juga akan kesulitan untuk memberikan sanksi, karena dalam Lembaga

Keuangan Syari‟ah tidak mengenal adanya bunga, denda keterlambatan dan

sebagainya3.

Sitem bagi hasil yang menuntut tingkat profesionalisme yang tinggi bagi

pengelola untuk membuat perhitungan yang cermat dan terus-menerus, karena

perolehan dari sistem bagi hasil pada tingkat keberhasilan nasabah dan

keberhasilan usaha nasabah tergantung pada tingkat profesionalismenya.

Sedangkan persoalan yang dihadapi oleh pengusaha kecil yang sangat kompleks.

Pengusaha kecil tidak memiliki perencanaan dan strategi yang baik, usaha

yang dilakukan sekedar uji coba atau coba-coba dan tingkat pendidikan dan

ketrampilan yang rendah, kurang mengetahui atau memahami etika bisnis dan

kurang disiplin sehingga mencampurkan keuangan usaha dengan keuangan

rumah tangga.

3Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, BMI dan

Tafakul di Indonesia,Jakarta : Raja grafindo Persada, 2002, hlm . 28

Page 15: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

4

Melihat fenomena tersebut di atas, maka Gerakan Ansor Anak Cabang

Mranggen yang dipimpin oleh Arif Setiawan, S.Ag, S.Sos mencoba untuk

mencari solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat Mranggen dengan

mendirikan Lembaga Keuangan Islam yang menggunakan sistem syari‟ah.

Dengan didirikannya Lembaga tersebut diharapkan dapat menghindarkan

ketergantungan masyarakat terhadap rentenir atau lintah darat. Disamping itu

agar dapat melakukan pembinaan, pendampingan dan penyuluhan terhadap

pengusaha kecil menengah. Sehingga masyarakat dapat terhindar dari kefakiran,

karena kefakiran akan mendekatkan kepada kekufuran.

Dalam menjalankan tugasnya Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak berdasarkan hasil pengamatan penulis

terdapat pembiayaan bermasalah baik dalam kategori kurang lancar, diragukan

dan macet. Besar atau kecil tingkat terjadinya pembiayaan bermasalah apabila

tidak ada upaya penyelamatan dan penyelesaian akan berpengaruh buruk

terhadap kelangsungan lembaga keuangan tersebut.4

Berdasarkan permasalahan diatas menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis

untuk mengkaji tentang penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah dan upaya

penyelamatanya di LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten

Demak, dengan harapan semoga nantinya dapat bermanfaat bagi penulis,

lembaga yang diteliti dan pembaca pada umumnya.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan di LKI Buana Kartika Mranggen

Demak?

2. Apakah yang mempengaruhi penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di

Buana Kartika Mranggen Demak?

3. Bagaimana upaya untuk menanggulangi pembiayaan bermasalah di LKI

Buana Kartika Mranggen Demak?

4 Sumber data diambil dari dokumentasi LKI Buana Kartiika Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak.

Page 16: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka ada beberapa tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan di LKI Buana Kartika

Mranggen Demak.

2. Untuk mengetahui penyebab apakah yang mempengaruhi terjadinya

pembiayaan bermasalah di LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

3. Untuk mengetahui upaya untuk menanggulangi pembiayaan bermasalah

di LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

2. Manfaat Penelitian

Secara ilmiah penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu syari‟ah pada umumnya

dan keuangan Islam pada khususnya serta menjadi rujukan penelitian

berikutnya tentang studi Analisis Penyebab Terjadinya Pembiayaan

Bermasalah di Lembaga Keuangan Islam (LKI) Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika Mranggen Demak dalam hal

pembiayaan bermasalah agar mampu meningkatkan pembiayaan agar tidak

bermasalah.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang penulis

lakukan, maka akan penulis kemukakan beberapa pendapat, teori atau hasil

penelitian terdahulu yang relevan dengan pembahasan skripsi ini. Kajian-kajian

tentang permasalahan tersebut diantaranya :

Muhammad Ridwan dalam bukunya “Manajemen Baitul Maal wa Tamzil

(BMT)” mendeskripsikan tentang permasalahan yang sering dihadapi oleh usaha

kecil menengah yang sangat komplek, permasalahan tersebut dilihat dari

Page 17: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

6

beberapa aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek teknis, aspek keuangan.5

Lebih lanjut ia memandang bahwa sistem pembiayaan yang ideal adalah

bilamana terjadi hubungan timbal balik antara pemberi modal dengan

penerimaan modal usaha secara aktual. Pemberi modal merasa kepentingan

menjalin hubungan baik dengan para anggota atau nasabahnya, sementara pihak

penerima modal merasakan kemanfaatan yang terkena pelayanannya sehingga

tumbuh rasa tanggung jawab.6

Sunarto Zulkifli, dalam bukunya “Panduan Praktisi Transaksi Perbankan

Syariah” berpendapat bahwa salah satu aspek penting dalam perbankan syariah

adalah proses pembiayaan yang berimplikasi pada investasi halal dan baik serta

menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan, atau bahkan lebih. Proses

pembiayaan yang sehat tidak hanya berimplikasi pada kondisi bank yang sehat,

tetapi juga akan berimplikasi kinerja sektor riil yang dibiayai. Dalam proses

pembiayaan tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu :

permohonan, analisa rasio, persetujuan pembiayaan, pencarian dan monitoring.7

Kasmir dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar perbankan”

menegaskan bahwa untuk meyakinkan modal yang diberikan benar-benar aman,

lancar, dan dapat ditarik kembali sesuai dengan kesepakatan, maka sebelum

modal dicairkan terlebih dahulu diadakan analisis kredit atau pembiayaan.

Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa modal yang diberikan benar-

benar aman.8

Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan

pemberi modal, dalam hal ini bank atau lembaga keuangan lainnya. Nasabah

dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga mungkin saja usaha yang

sebenarnya tidak layak dibiayai menjadi layak, hal tersebut akan berakibat pada

kredit macet.

5 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamzil (BMT). hlm. 25.

6 Ibid, hlm. 28.

7Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim,

2003, hlm. 154. 8Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 2002, hlm.

101.

Page 18: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

7

Faktor lain yang dapat menyebabkan kredit bermasalah adalah bencana

alam yang tidak dapat dihindari oleh nasabah, misalnya gempa bumi, banjir,

tsunami atau bahkan kesalahan dalam mengelola usaha yang dibiayai.9

Sedangkan Moh. Tjoekam dalam bukunya “Perkreditan Bisnis Inti Bank

Komersial, Konsep, Teknis dan Kasus” ia membahas tentang bukan secara tiba-

tiba tetapi secara perlahan-lahan yang didahului tanda-tanda penyimpangan

(signal of deviation) tanda-tanda penyimpangan tersebut bidang usaha, sikap

debitur, sikap kreditur dan banking environment.

E. Kerangka Teori

Dalam Islam memberi pinjaman atau modal10

untuk keperluan usaha

produktif merupakan suatu perbuatan yang terpuji yang dianjurkan syari‟at.

Sedangkan bagi peminjam hutang dilakukan apabila sudah sangat dibutuhkan,

tidak boleh berhutang hanya untuk berfoya-foya (boros). Berhutang adalah

kehinaan di waktu siang dan keresahan di waktu malam.11

Rasulullah SAW

selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari

hutang yang memberatkan dan tekanan oleh orang lain.

Dalam pandangan Al-Qur‟an usaha yang menguntungkan itu mengandung

elemen-elemen sebagai berikut :

1) Mengetahui investasi yang paling baik (melakukan studi kelayakan usaha).

2) Membuat keputusan yang logis sehat dan masuk akal.

3) Mengikuti perilaku yang baik.12

DR. M. Abdurrahman, M.A. dalam bukunya : Dinamika Masyarakat Islam

dalam Wacana Fiqih, menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam ekonomi Islam

atau bermuamalah adalah sebagai berikut :

9 Ibid., hlm. 102.

10 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam: Jilid I, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1995,

hlm. 285. 11

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keselarasan Al-Qur‟an; Volume

I, Cetakan VI, Jakarta: Lentera Hati, 2006, hlm. 604. 12

Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001, hlm. 38.

Page 19: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

8

1. Prinsip kebersihan harta. Dalam ekonomi Islam harus melalui proses yang

halal, jauh dari sifat ribawi, transparan, saling merelakan („an taradin), tidak

ada penipuan (gharar), dan tidak spekulasi (maisir).

2. Prinsip kesederhanaan (tidak israf dan tafzir). Prinsip ini berkaitan dengan

kebebasan manusia dan tanggung jawab sosial. Harta yang dimiliki tidak

serta merta digunakan tanpa memperhatikan lingkungan dan manfaatnya

secara baik. Lebih-lebih harta tersebut merupakan pinjaman atau modal

usaha bersama (musyarakah).

3. Prinsip kemurahan hati dan moralitas. Manusia beriman memiliki tanggung

jawab sosial yang amat besar yang didasarkan atas kasih sayang terhadap

yang lain. Apapun yang dilakukan tidak semata-mata hanya bernilai

ekonomi, tetapi juga memiliki nilai ta‟awun.

Dalam berhutang atau pembiayaan orang yang menerima modal harus

memiliki etika yang baik. Zainal Abidin dalam karya ilmiahnya berjudul : Etika

dalam Utang Piutang,13

menerangkan bahwa etika dalam melakukan transaksi

hutang piutang adalah sebagai berikut :

1. Berhutang dengan niat baik. Barangsiapa yang berhutang dengan niat dan

azam untuk menunaikannya, maka Allah akan memudahkan baginya untuk

melunasinya dan barangsiapa berhutang tidak disertai niat baik, maka Allah

akan membinasakannya dengan hutangnya tersebut.

2. Wajib membayar hutang. Hutang merupakan amanat di pundak penghutang

yang baru tertunaikan (lunas) dengan membayarnya.

3. Berusaha mencari solusi sebelum berhutang, apabila telah berusaha mencari

solusi selain dari hutang dan tidak ditemukan solusinya selain dengan

berhutang maka hutang menjadi alternatif terakhir.

4. Menggunakan uang dengan sebaik mungkin dan menyadarinya sebagai

amanah yang harus dikembalikan.

13

Zainal Abidin, Etika Dalam Utang-Piutang, As-Sunnah, Majalah Ilmiah Pondok Pesantren

As-Sunnah, Karanganyar Solo : Edisi 05 / Tahun IX / 1424 H / 2003 M), hlm. 16.

Page 20: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

9

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran tentang penelitian yang akan penulis

lakukan,maka dapat dilihat sistimatika penulisan skripsi sebagai berikut :

1. Bagian awal permulaan

Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, persetujuan pembimbing,

pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi.

2. Bagian isi terdiri dari :

Bab I : Pendahuluan.

Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teori, dan sistematika penulisan

skripsi.

Bab II : Metode penelitian.

Metode penelitian, berisi tentang metode analisis

yang digunakan dalam penelitian dan data-data yang

digunakan beserta sumber data. Teknik pengumpulan data

dan teknik analisis data.

Bab III : Pembiayaan bermasalah.

Bab ini membahas pembiayaan yang meliputi

pengertian, macam-macam pembiayaan, dan proses

pembiayaan. Membahas konsep islam dalam pembiayaan.

Pembiayaan bermasalah yang meliputi pengertian,

klasifikasi pembiayaan bermasalah dan penyebab yang

mempengaruhi terjadinya pembiayaan bermasalah,

membahas tentang upaya menanggulangi pembiayaaan

bermasalah.

Bab IV : Hasil penelitian tentang penyebab terjadinya pembiayaan

bermasalah di LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

Gambaran umum LKI Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak yang meliputi : tinjauan

historis, letak geografis, struktur organisasi, job description,

Page 21: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

10

produk-produk LKI Buana Kartika, sarana prasarana. Dan

hasil penelitian tentang penyebab terjadinya pembiayaan

bermasalah di LKI Buana Kartika, meliputi : proses

pembiayaan, penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah,

dan upaya penyelamatannya pembiayaan bermasalah.

Bab V : Analisis terhadap penyebab terjadinya pembiayaan

bermasalah di LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

Analisis terhadap proses pembiayaan, analisis yang

mempenaruhi penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah,

dan analisis upaya menanggulangi pembiayaan bermasalah

di LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

Bab VI : Penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran, dan penutup.

Pada bab ini disusun suatu kesimpulan terhadap

pokok permasalahan yang telah dibahas sebelumnya.

Sedangkan saran diperuntukkan bagi pembaca dan lembaga

yang diteliti, agar saran yang dipaparkan dapat memberi

pengetahuan dan manfaat dalam kebijakan manajemen

sumber daya manusia, serta dapat dikembangkan menjadi

bahan kajian penelitian berikutnya.

3. Bagian akhir yang berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 22: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

11

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informasi melalui

wawancara oleh manajer dan karyawan Lembaga Keuangan Islam Buana

Kartika.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui

dokumentasi dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang

dihadapi.

B. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa

metode sebagai berikut :

1. Metode Dokumentasi

Adalah suatu metode yang digunakan dengan cara menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, serta

catatan harian dan sebagainya.14

Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data tentang pembiayaan bermasalah.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan siapa saja bertanya

langsung kepada sumber data15

. Metode ini digunakan untuk mendukung

metode dokumentasi dalam menggali data dan meminta pertimbangan dari

berbagai pihak. Sebagai informan dalam penelitian ini adalah manajer,

karyawan, dan nasabah di lingkungan LKI Buana Kartika Mranggen Demak.

14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Renika

Cipta, 1992, hlm. 131. 15

Masri Singarimbun, Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP 3 ES, 1985, hlm.

145.

Page 23: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

12

C. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis non

statistik, yaitu deskriptif kualitatif. Analisis data yang diwujudkan bukan dalam

bentuk angka, melainkan dalam bentuk laporan dan uraian dalam bentuk

deskriptif.

Deskriptif analitik adalah metode yang bertujuan untuk membuat diskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematik faktual, dan akurat tentang faktor-

faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dalam

penelitian ini digunakan untuk sebab-akibat menggunakan teori Kapner and

Tragoe16

terjadinya pembiayaan bermasalah di LKI Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

16

Kapner H. Charles, dkk. Manajer yang Rasional. Jakarta, PT. Gelora Aksara Pratama. 1992.

Page 24: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

13

BAB III

PEMBIAYAAN BERMASALAH

A. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan sering digunakan untuk aktifitas utama Lembaga

Keuangan Syari‟ah. Pada dasarnya istilah pembiayaan memiliki pengertian

yang sama dengan istilah kredit.

Dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan yang

dilakukan dengan akad yang sesuai syari‟ah telah menjadi bagian dari tradisi

umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima

titipan harta, meminjamkan uang untuk kepentingan konsumsi dan untuk

keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan

sejak zaman Rasullulah. Allah SWT telah mengingatkan kepada setiap

muslim agar selalu kaffah dalam bermuamalah dengan Allah dan juga kaffah

dalam bermuammalah dengan sesama manusia.

Beberapa istilah perbankan modern bahkan berasal dari khazanah ilmu

fiqih. Istilah kredit diambil dari istilah qard. Credo dalam bahasa inggris

berarti kepercayaan, sedangkan qard dalam fiqih berarti meminjamkan uang

atas dasar kepercayaan17

.

a. Menurut Drs. OP. Simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi

(misalnya uang atau barang) dengan balasan prestasi atau kompensasi

yang akan terjadi pada waktu yang akan datang18

.

b. Menurut undang-undang no : 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah

disempurnakan, yang dimaksud pembiayaan adalah : penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi tanggungannya setelah

17

Adi Marwan Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2004, hlm. 19. 18

Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2005, hlm. 122.

Page 25: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

14

jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau

bagi hasil19

.

c. Menurut PP nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan simpan pinjam oleh

koperasi adalah :

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan disertai pembayaran

sebuah imbalan”20

.

d. Menurut Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si., kredit adalah sesuatu yang dibayar

secara berangsur-angsur baik itu jual beli maupun dalam pinjam-

meminjam.21

2. Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu bagian penting dalam aktivitas

Lembaga Keuangan, kemampuan untuk menyalurkan dana sangat

mempengaruhi tingkat lembaga.

Dalam praktiknya pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan

atau bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis tersebut

dapat diklasifikasikan dari berbagai segi antara lain :

a. Menurut manfaatnya pembiayaan dapat di bagi menjadi dua yaitu :

pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja22

. Pembiayaan

investasi kerja ditujukan untuk pemenuhan barang-barang permodalan

serta fasilitas-fasilitas lain yang berhubungan dengan hal tersebut.

Sedangkan pembiayaan modal kerja ditujukan untuk pemenuhan dan

peningkatan mutu produksi.

19

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamzil, Yogyakarta UII Press, 2004,

hlm. 163. 20

Ibid, hlm. 164. 21

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 301. 22

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamzil (BMT), Yogyakarta UII Press,

2004, hlm. 166.

Page 26: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

15

b. Menurut sifatnya pembiayaan dapat dibagi dua yaitu pembiayaan

produktif dan pembiayaan konsumtif.

Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditunjukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi maupun perdagangan,

investasi.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

menjadi 2 hal berikut:

1. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas

atau mutu hasil produksi.

2. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan dari suatu barang.

Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang modal serta fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.

Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan.

Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk

kebutuhan tersebut.

c. Menurut tujuan penggunaanya pembiayaan dapat dikategorikan menjadi

empat kategori, yaitu : pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan

dengan prinsip sewa, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan

pembiayaan dengan akad pelengkap23

.

1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli.

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan

bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang

dijual. Traksaksi jual beli berdasarkan bentuk pembayarannya dan

23

Adi Marwan Karim, Bank Islam. Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2004. hlm. 89.

Page 27: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

16

waktu penyerahan barangnya dapat dibedakan menjadi tiga macam

yaitu : pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan

istishna24

.

2) Pembiayaan dengan prinsip sewa.

Traksaksi sewa (ijarah) didasari adanya pemindahan manfaat.

Prinsip ijarah pada dasarnya sama dengan prinsip jual beli,

perbedaannya kalau jual beli transaksinya berbentuk barang

sedangkan ijarah (sewa) berbentuk jasa.

3) Pembiayaan dengan bagi hasil.

Pembiayaan syari‟ah yang didasarkan pada prinsip bagi hasil adalah

pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah25

.

4) Pembiayaan dengan akad pelengkap.

Pembiayaan dengan akad pelengkap ini tidak bertujuan untuk

mencari keuntungan, tetapi bertujuan untuk memudahkan

pelaksanaan pembiayaan. Yang termasuk dalam akad pelengkap

yaitu : hiwalah (ahli hutang-piutang), rahn (gadai), qardh, wakalah,

dan kafalah.

d. Dilihat dari jangka waktu

1) Pembiayaan jangka pendek, yaitu pembiayaan yang memiliki jangka

waktu kurang dari satu tahun dan maksimal satu tahun. Pembiayaan

jangka pendek ini biasanya digunakan untuk modal kerja seperti

pertanian dan perikanan.

2) Pembiayaan jangka menengah, yaitu pembiayaan yang jangka waktu

pengembaliannya antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.

Pembiayaan jangka menengah ini biasanya digunakan untuk investasi

seperti peternakan sapi dan kambing.

3) Pembiayaan jangka panjang, yaitu pembiayaan yang jangka waktu

pengembaliannya diatas tiga tahun sampai dengan lima tahun.

24

Ibid, hlm. 90 25

Ibid, hlm. 93

Page 28: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

17

Pembiayaan jangka panjang ini biasanya digunakan untuk investasi

jangka panjang seperti perkebunan karet dan kelapa sawit.

e. Dilihat dari segi jaminan, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua macam

yaitu: pembiayaan dengan jaminan dan pembiayaan tanpa jaminan.

1) Pembiayaan dengan jaminan yaitu pembiayaan yang diberikan

dengan jaminan baik berupa barang berwujud, barang tidak

berwujud, atau jaminan orang.

2) Pembiayaan tanpa jaminan yaitu pembiayaan yang diberikan tanpa

jaminan barang atau orang tertentu.

3. Proses Pembiayaan

Salah satu aspek penting dalam perbankan syari‟ah adalah proses

pembiayaan yang sehat. Proses pembiayaan yang sehat adalah proses

pembiayaan yang berimplikasi pada investasi halal dan baik serta

menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan atau bahkan lebih.

Dalam proses pembiayaan tersebut ada beberapa tahapan yang harus

dilalui yaitu : permohonan, analisa rasio, persetujuan pembiayaan, pencairan,

dan monitoring26

.

a. Permohonan Pembiayaan

Merupakan tahap awal dari proses pembiayaan, permohonan

pembiayaan dilakukan secara tertulis oleh nasabah kepada officer bank.

Inisiatif pengajuan pembiayaan biasanya datang dari nasabah yang

kekurangan modal. Tidak mesti dari nasabah, tetapi juga dapat muncul

dari officer bank.

Hal-hal yang dijadikan acuan untuk menindak lanjuti sebuah

permohonan pembiayaan antara lain :

1. Trend Usaha

2. Peluang bisnis

3. Reputasi bisnis perusahaan atau perorangan

26

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari‟ah, Jakarta : Ziknil Hakim,

2003, hlm. 154.

Page 29: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

18

4. Reputasi manajemen

Apabila sebuah permohonan pembiayaan dapat ditindak lanjuti,

maka dapat diteruskan dengan pengumpulan data dan investigasi. Namun

apabila permohonan pembiayaan ditolak, maka harus segera dilakukan

tanpa menunda-nunda waktu. Penolakan dapat dilakukan secara tertulis

maupun lisan untuk efisiensi waktu.

b. Pengumpulan Data dan Investigasi.

Data yang diperlukan dalam pembiayaan konsumtif antara lain :

1. Kartu identitas calon nasabah

2. Kartu identitas suami/istri

3. Kartu keluarga dan surat nikah

4. Slip gaji terakhir

5. Surat-surat referensi dari kantor tempat bekerja atau SK pengangkatan

untuk PNS

6. Salinan rekening bank tiga bulan terakhir

7. Salinan tagihan rekening listrik dan telepon

8. Data obyek pembiayaan

9. Data jaminan

Sedangkan dalam pembiayaan produktif data-data yang dibutuhkan

adalah data-data yang dapat menggambarkan kemampuan usaha calon

nasabah untuk membayar pembiayaan yang telah diterima.

Data-data yang diperlukan dalam pembiayaan produktif antara lain :

1) Untuk calon nasabah perorangan :

a) Legalitas usaha

b) Kartu identitas calon nasabah

c) Kartu identitas suami/istri

d) Kartu keluarga dan surat nikah

e) Laporan keuangan dua tahun terakhir

f) Past performance satu tahun terkhir

g) Bisnis plan

h) Data obyek pembiayaan

Page 30: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

19

i) Data jaminan

2) Untuk calon nasabah berbadan hukum :

a) Akte pendirian usaha

b) Legalitas usaha

c) Identitas pengurus

d) Laporan keuangan dua tahun terakhir

e) Past performance satu tahun terakhir

f) Bisnis plan

g) Data obyek pembiayaan

h) Data jaminan

c. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan bertujuan untuk mengamankan pemberian

modal yang akan diberikan melalui klasifikasi dan penilaian terhadap

fakta-fakta yang ada. Prinsip dasar dalam analisis pembiayaan dapat

dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan kebijakan bank. Metode

yang sering digunakan adalah metode analisis 5 C27

yaitu menyangkut :

character, capacity, capital, collateral, dan condition.28

1) Character (karakter)

Character merupakan watak dan sifat dari calon nasabah dalam

kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Penilaian

karakter meliputi : kejujuran, ketulusan, ketajaman berfikir, logika

berfikir kepatuhan akan janji kesehatan, kebiasaan, berani dengan

perhitungan atau tanpa perhitungan dan suka atau tidak suka berjudi.

2) Capacity (kapasitas atau kemampuan)

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki nasabah untuk membuat

rencana dan merealisasikan rencana tersebut menjadi kenyataan,

termasuk dalam menjalankan usahanya agar memperoleh laba sesuai

yang diharapkan. Penilaian calon nasabah meliputi : kemampuan

bidang management, keuangan, pemasaran dan teknis.

27

Sigit, Prihartono, Tanya Jawab Masalah Perbankan, CV Aneka, Solo: 1995, hlm. 41. 28

Sunarto, Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari‟ah, Jakarta: Ziknil Hakim,

2003, hlm. 144.

Page 31: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

20

3) Capital (modal)

Capital adalah modal yang dimiliki calon nasabah untuk

menjalankan dan memelihara usahanya. Penilaian terhadap capital

dimaksudkan untuk mengetahui keadaan permodalan, sumber modal,

dan penggunaan.

4) Collateral (jaminan)

Collateral adalah barang jaminan yang dititipkan sebagai jaminan

terhadap pembiayaan yang diterimanya. Jaminan berfungsi sebagai

ikatan kepercayaan dalam pemberian pembiayaan, sekaligus untuk

mengurangi resiko pemberian pembiayaan.

5) Condition (kondisi)

Condition adalah kondisi sosial ekonomi suatu saat dapat

mempengaruhi maju mundurnya usaha calon nasabah.

d. Persetujuan

Persetujuan merupakan proses penentuan apakah permohonan

pembiayaan disetujui atau tidak disetujui. Proses persetujuan ini juga

tergantung pada kebijakan bank, yang disebut komite pembiayaan.

Komite pembiayaan merupakan tingkat paling akhir dari persetujuan

pembiayaan. Karena itu hasil akhir dari komite pembiayaan adalah

penolakan, penundaan atau persetujuan pembiayaan.

e. Pengumpulan data tambahan

Pengumpulan data tambahan sebagai pemenuhan persyaraatan

merupakan hal terpenting sekaligus merupakan indikasi utama tindak

lanjut pencairan biaya.

f. Pengikatan

Setelah semua persyaratan dipenuhi selanjutnya adalah proses

pengikatan jaminan. Secara garis besar pengikatan terdiri dari dua

macam, yaitu pengikatan bahwa tangan dan pengikatan notariel.

Pengikatan bahwa tangan adalah penandatanganan akad yang dilakukan

antara bank dengan nasabah. Sedangkan pengikatan notariel adalah

Page 32: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

21

proses penandatanganan akad antara bank dan nasabah yang dilaksanakan

oleh notaris.

Dalam Al-Qur‟an ditegaskan bahwa apabila bermuamalah tidak

secara tunai hendaklah ditulis, agar lebih terjaga jumlah dan waktunya

dan lebih menguatkan saksinya, hal tersebut diterangkan dalam surat Al-

Baqarah : 282 sebagai berikut :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah

tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara

kamu menuliskannya dengan benar.”29

(QS. Al-Baqarah: 282).

g. Pencairan

Sebelum melakukan pencairan pembiayaan harus dilakukan

pemeriksaan kembali semua kelegkapan yang harus dipenuhi sesuai

diposisi komite pembiayaan pada permohonan pembiayaan. Setelah

semua persyaratan terpenuhi, maka proses pencairan fasilitas pembiayaan

dapat diberikan.

h. Monitoring

Monitoring adalah proses akhir dari sebuah pembiayaan. Monitoring

dapat dilakukan dengan memantau realisasi pencapaian target usaha

dengan bisnis plan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam monitoring antara lain : memantau

mutasi rekening koran nasabah, memantau pelunasan angsuran,

kunjungan rutin kelokasi usaha nasabah, pemantauan terhadap

perkembangan usaha sejenis.30

29

Departemen Agama, Op. Cit, hlm. 70. 30

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari‟ah, Jakarta: Ziknil Hakim,

2003, hlm. 154.

Page 33: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

22

B. Konsep Islam dalam Pembiayaan atau Hutang-Piutang

Dr. M. Abdurrahman, MA. dalam bukunya : Dinamika Masyarakat Islam

Dalam Wacana Fiqih, menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam ekonomi Islam

atau bermuamalah sebagai berikut :

1. Prinsip kebersihan harta dalam ekonomi Islam harus melalui proses yang

halal, jauh dari sifat ribawi.

2. Prinsip kesederhanaan. Prinsip ini berkaitan dengan kebebasan manusia dan

tanggung jawab sosial.

3. Prinsip kemurahan hati dan moralitas, manusia beriman memiliki tanggung

jawab sosial yang amat besar didasarkan atas kasih sayang terhadap orang

lain31

.

Dalam berhutang atau pembiayaan orang yang menerima modal harus

memiliki etika yang baik. Zainal Abidin dalam karya ilmiahnya berjudul : Etika

Dalam Utang-Piutang32

, menerangkan bahwa etika dalam melakukan traksaksi

hutang-piutang adalah :

1. Berhutang dengan niat baik, barang siapa yang berhutang dengan niat dan

azam untuk menunaikannya, maka Allah akan memudahkan baginya untuk

melunasinya dan barang siapa berhutang tidak disertai niat baik, maka Allah

akan membinasakannya dengan hutangnya tersebut. Adapun yang termasuk

tujuan yang buruk dalam berhutang atau menerima pembiayaan antara lain :

berhutang untuk menutupi hutang yang tidak dibayar, berhutang untuk

bersenang-senang, dan berhutang dengan niat meminta.

2. Wajib membayar hutang. Hutang merupakan amanat yang dipundak

penghutang yang baru tertunaikan (lunas) dengan membayarnya.

3. Berusaha mencari solusi sebelum berhutang, apabila telah berusaha mencari

solusi selain dari hutang dan tidak ditemukan solusinya selain dengan

berhutang maka hutang menjadi alternatif terakhir.

31

M. Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam Dalam Wacana Fikih, Bandung : Rosda

Karya, 2002, hlm. 124 32

Zainal, Abidin, Etika Dalam Utang-Piutang-As-Sunah, Majalah Ilmiah Pondok Pesantren

As-Sunah, Karangayar Solo : Edisi 05 / Tahun IX / 1424 H / 2003 MJ. Hlm. 16

Page 34: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

23

4. Menggunakan uang dengan sebaik mungkin dan menyadarinya sebagai

amanah yang harus dikembalikan.

Sedangkan bagi pemberi modal hendaknya memiliki etika sebagai berikut:

1. Memberi keringanan dalam hal jatuh tempo, pemberi pinjaman hendaknya

memberi kelonggaran waktu pembayaran sampai penghutang betul-betul

mampu membayarnya.

2. Memberi keringanan dalam jumlah pembayaran.

3. Apabila orang yang hutang terhimpit kesulitan hedaknya menghalalkan

hutang tersebut sehingga terbebas dari himpitan hutang. (Q.S. : Al-Baqarah

280)

Artinya : “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.”33

(QS. Al-Baqarah : 280)

Sedangkan orang yang mampu membayar akan tetapi ia menundanya, ia

berarti telah dzalim dan berdosa, baginya diperbolehkan untuk dipaksa

membayarnya atau boleh dihukumkan (penyelesain melalui jalur hukum).

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari

(pembiayaan/hutang bermasalah), maka dalam sebuah transaksi hutang-piutang

harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Menghindari tirani, sombong, dan serakah

2. Adanya jaminan dan saling percaya

3. Mematuhi perjanjian

4. Tidak menipu

5. Mempelajari transaksi, apabila ragu-ragu jangan bertransaksi.

6. Toleransi

33

Departemen Agama. Op. Cit, hlm. 70

Page 35: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

24

7. Membayar hutang pada saat jatuh tempo34

.

Sedangkan sebagai petugas administrasi atau pengelola yang baik

hendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1. Mengetahui dan menyakini Islam sebagai cara hidup.

2. Memiliki karakter yang baik, jujur, dan terpercaya

3. Adil, Efesiensi dan independen

4. Bertanggung jawab kepada masyarakat dan negara

5. Bertanggung jawab untuk melaporkan setiap transaksi yang bertentangan

dengan hukum Islam35

.

C. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang sudah menurun

kolektibilitasnya36

dari lancar menjadi kurang lancar, diragukan, dan macet.37

Dalam pengertian lain dapat dipahami bahwa pembiayaan bermasalah adalah :

pembiayaan yang dalam pengembaliannya mengalami keterlambatan baik

pokoknya maupun bagi hasil atau imbalannya. Pembiayaan bermasalah terjadi

disebabakan oleh banyak faktor, pada dasarnya pembiayaan bermasalah terjadi

akibat ketidaksediaan mereka untuk mengembalikan modal yang telah diberikan

sesua dengan kesepakatn yang disepakati.

Terjadinya pembiayaan bermasalah adalah merupakan hal yang umum

terjadi dalam lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan, walaupun

berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegahnya melalui penyempurnaan

sistem dan peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang ada,

belum menutup kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah dimasa

mendatang. Terlepas dari faktor kelalaian pihak lembaga keuangan atau

perbankan sendiri, ataupun kesengajaan yang mungkin dilakukan oleh debitur,

pembiayaan bermasalah dapat terjadi akibat ketidakpastian mengenai apa yang

34

Sofyan Safri Harahab, Akuntasi Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2004, hlm. 236 35

Ibid, hlm. 237. 36

Rahmat Shaleh, Kamus Perbankan, Jakarta: Institut Perbankan Indonesia, 1980. 37

Moh. Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Konsep, Teknis dan Kasus,

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 30.

Page 36: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

25

mungkin akan terjadi dimasa datang seperti perubahan kebijakan pemerintah,

terjadinya resesi ekonomi, munculnya teknologi baru yang lebih maju sehingga

teknologi yang digunakan debitur menjadi usang, dan bencana alam. Faktor-

faktor diatas merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol dan diramalkan secara

pasti pada waktu pencairan modal.

Dalam prakteknya pembiayaan bermasalah disebabkan oleh faktor-faktor

sebagai berikut :

1. Dari Pihak Perbankan (faktor intern)

Dari faktor intern pembiayaan bermasalah terjadi karena kesalahan

dalam melakukan analisis pembiayaan. Analisis pembiayaan dilakukan

kurang teliti atau salah dalam melakukan perhitungan. Pembiayaan

bermasalah juga dapat terjadi akibat kolusi dari pihak analis pembiayaan

dengan pihak nasabah, sehingga analisis dilakukan secara subyektif dan

akal-akalan.38

Bank-bank di Indonesia banyak yang tidak memiliki analisis

yang tangguh dan terspesialisasi menurut bidang-bidang industri atau usaha-

usaha tertentu. Keadaan tersebut membuat bank gampang dibohongi oleh

nasabah untuk merekayasa kelayakan usahanya. Terbongkarnya kasus

konglomerat kita yang terjerat hutang merupakan bukti yang tidak

terbantahkan terhadap lemahnya analisis kelayakan usaha nasabah dan

kemungkinan terjadinya kolusi antara pihak bank dengan calon nasabah.39

2. Dari pihak nasabah (faktor ekstern)

Dari faktor nasabah pembiayaan bermasalah terjadi karena dua hal

yaitu:

a. Unsur kesengajaan, dalam hal ini nasabah sengaja tidak akan

mengembalikan pembiayaan yang telah diterima, walaupun

sesungguhnya mereka mampu untuk mengembalikannya.

38

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 129. 39

Tjiptono Darmadji, Melacak Jejak Kredit Macet, Yayasan Sembada Swakarya Jakarta,

Informasi dan Peluang Bisnis Swasembada, Edisi SWA I/VIII-April 1992, hlm. 16.

Page 37: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

26

b. Unsur ketidaksengajaan, dalam hal ini nasabah punya keinginan untuk

mengembalikan akan tetapi mereka tidak mampu akibat kesulitan dalam

usahanya.40

Menurut Drs. Muchdarsyah Sinungan dalam bukunya Manajemen Dana

Bank, berpendapat bahwa terjadinya kredit bermasalah (pembiayaan

bermasalah) adalah akibat kesulitan-kesulitan keuangan yang dialami oleh

nasabah. Kesulitan-kesulitan tersebut timbul karena berbagai faktor. Faktor

yang sangat besar pengaruhnya adalah karena inefesiensi pimpinan

perusahaan. Pimpinan perusahaan lemah dalam mengelola perusahaan,

kelemahan dalam control, atau kesalahan dalam menentukan kebijakan

perusahaan. Adapun kesulitan-kesulitan perusahaan yang dapat

menyebabkan terjadinya kredit bermasalah dapat dibagi dalam dua kategori,

yaitu : Manajerial Factor (Intern Factor) dan faktor ekstern (Ekstern

factor).41

1. Manajerial factor (intern factor)

Keberhasilan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh kemampuan

dan keberhasilan pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan yang

capable akan mampu menjalankan usahanya dengan baik dan dapat

menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Sebaliknya

ketidakmampuan manajemen akan banyak menimbulkan kesulitan-

kesulitan perusahaan, terutama kesulitan dalam keuangan.

Timbulnya kesulitan-kesulitan keuangan perusahaan yang

disebabkan faktor manajerial dapat dilihat dari beberapa hal sebagai

berikut :

a. Kelemahan dalam melakukan kebijakan pembelian dan penjualan.

b. Lemahnya kontrol atas biaya dan pengeluaran.

c. Kebijaksanaan piutang yang tidak baik.

d. Penempatan aktiva tetap yang berlebihan.

40

Ibid. hlm. 17. 41

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1993, hlm.

279.

Page 38: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

27

e. Permodalan yang tidak cukup.42

2. Faktor ekstern (ekstern factor)

Kesulitan-kesulitan keuangan perusahaan tidak hanya terjadi karena

faktor manajerial saja. Meskipun pimpinan perusahaan telah bekerja

dengan baik dan perkembangan usaha berjalan dengan lancar, kesulitan-

kesulitan keuangan perusahaan dapat terjadi karena faktor ekstern

perusahaan. Faktor ekstern merupakan kondisi-kondisi di luar

perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat dikendalikan. Kondisi-

kondisi penting yang harus diperhatikan adalah perihal yuridis formal

dan sistem birokrasi, iklim politik, situasi perekonomian, sistem nilai

pada masyarakat, perkembangan teknologi dan situasi persaingan bisnis.

Adapun kesulitan-kesulitan keuangan perusahaan yang disebabkan

oleh faktor ekstern dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Bencana alam

b. Peperangan

c. Perubahan ekonomi dan perdagangan

d. Perkembangan teknologi.43

D. Analisis Persoalan

1. Sebab dan Akibat

Pemecahan persoalan (problem solving) memerlukan cara pemikiran

atas dasar sebab dan akibat, yakni salah satu dari empat pola dasar berpikir

yang diuraikan dalam bab satu. Persoalan adalah akibat yang dapat dilihat

dari satu bab, yang terjadi pada suatu waktu dimasa yang lalu. Kita harus

menghubungkan akibat yang kita amati dengan sebab yang sebenarnya. Baru

kemudian kita dapat dengan pasti mengambil tindakan korektif yang sesuai

ialah tindakan-tindakan yang dapat mengoreksi persoalan dan dapat

menghindari terjadinya persoalan tersebut.

42

Ibid. hlm. 280. 43

Ibid. hlm. 281

Page 39: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

28

Setiap orang pernah mengalami bahwa persoalan yang dianggap telah

dipecahkan, ternyata belum terpecahkan seluruhnya. Contoh yang sederhana

adalah mobil yang mogok dijalan, di bawa ke bengkel untuk di reparasi

dengan biaya yang mahal, dan kemudian mogok lagi dalam perjalanan ke

rumah. Jika sebab mogoknya mobil itu ialah distributor atau delko yang

sudah rusak dan tindakan yang di ambil hanya menyesuaikan karburatornya,

maka mobil itu akan tetap mogok. Seseorang unggul dalam pemecahan

persoalan bukannya karena ia mengetahui semua hal yang dapat

menghasilkan akibat tertentu dan kemudian memilih tindakan korektif yang

ditujukan kepada sebab yang paling sering diamati. Namun inilah cara yang

dipakai oleh kebanyakan orang untuk mendekati persoalan dalam pekerjaan.

Analisis persoalan adalah proses pemecahan persoalan yang sistematis.

Analisis persoalan tidak membantah nilai pengalaman atau nilai pengetahuan

teknis. Bahkan, Analisis persoalan membantu kita menggunakan sebaik-

baiknya pengalaman dan pengetahuan tersebut. Obyektivitas kita mengenai

situasi sering dikorbankan bilamana kita bekerja dibawah tekanan. Apabila

kita harus memecahkan persoalan dengan cepat, maka kita terlalu mudah

mengandalkan ingatan kita mengenai apa yang terjadi dimasa lalu,

mengandalkan pemecahan yang dahulu pernah berhasil baik, atau

mengandalkan obat yang dapat mengoreksi persoalan yang kelihatannya

serupa. Ini adalah pendekatan yang paling umum untuk memecahkan

persoalan Dan pemecahan persoalan dengan meramalkan kejadian sekarang

atas dasar kejadian di masa yang lalu, adalah kebiaasaan yang sulit untuk

dihentikan, walaupun hanya menghasilkan tindakan korektif yang hanya

bersifat sementara saja dan yang kurang sesuai. Tujuan utama dari bab ini

dan bab berikutnya adalah mendemonstrasikan bahwa kebiasaan ini dapat

dihentikan. Lewat pengalaman orang-orang dari organisasi klien kita, kita

akan menunjukkan bahwa tenaga yang diperlukan untuk memakai

pendekatan yang sistematis kepada pemecahan persoalan adalah kecil

dibandingkan dengan hasil yang akan diperolehnya.

Page 40: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

29

2. Kriteria Yang Memberi Definisi Tentang Persoalan

Mungkin kita perlu mengadakan kompromi. Sasaran untuk memenuhi

tujuan harus ditinjau kembali, dirubah, atau diganti. Mungkin kita harus

mempertimbangkan beberapa tindakan potensial. Tatepi sebab dari kelitan

sudah diketahui. Keputusan memerlukan jawaban atas pertanyaan

“Bagaimana?” “Yang mana?” dan “Dengan tujuan apa?”. Persoalan selalu

memerlukan jawab atas pertanyaan “Mengapa?”

3. Struktur Persoalan

Orang dapat mencapai standar kerja (Performance standar) apabila

kondisi yang diperlukan bagi prestasi yang dapat diterima bekerja

sebagaimana mestinya. Hal ini berlaku bagi semua dalam lingkungan kerja :

orang, sistem, departemen dan alat-alatnya. Jika adas suatu perubahan dalam

satu atau beberapa kondisi ini ialah jika terjadi perubahan maka mungkin

sekali prestasi orang akan berubah juga. Perubahan itu dapat membuat

keadaan lebih baik atau lebih jelek. Kadang-kadang kondisi menjadi lebih

baik, perubahan yang positif terjadi dan segala sesuatu berjalan lebih baik

daripada yang diharapkan. Tetapi kenaikan prestasi yang tak diduga jarang

sekali menimbulkan tanggapan yang sama mendesaknya seperti pada

kemerosotan prestasi yang tak terduga. Semakin gawat akibat dari

kemerosotan, semakin besar pula tekanan untuk menemukan sebabnya dan

berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

Page 41: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

30

Gambar 1.

Struktur Persoalan

Prestasi prestasi

SEHARUSNYA ◄ SEHARUSNYA

PERUBAHAN PENYIM-

PANGAN

Prestasi

SEBENARNYA

MASA LALU SEKARANG

Jika semula prestasi memenuhi SEHARUSNYA dan kemudian tidak

memenuhinya lagi, maka terjadi suatu perubahan. Pada permulaan

pemecahan persoalan, kita tidak mengetahui dengan tepat apakah perubahan

itu dan kapan terjadinya.

Pencarian sebab biasanya memerlukan pencarian perubahan yang

khusus menyebabkan merosotnya prestasi. Tetapi dalam beberapa kasus,

selalu terjadi penyimpangan yang negatif dalam prestasi yang dinamakan

Penyimpangan Hari Pertama. Sebuah contoh adalah unit peralatan yang

“tidak pernah beres sejak hari pertama digunakan dalam lini produksi ....”

Dalam contoh ini, jika kita menggunakan terminologi kita, prestasi yang

SEBENARNYA selalu berada dibawah prestasi yang SEHARUSNYA.

Dengan singkat dapat dikatakan SEBENARNYA selalu dibawah

SEHARUSNYA.

Page 42: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

31

4. Teknik Analisis Persoalan

Kedua macam persoalan penyimpangan pada waktu sekarang dari

prestasi yang sebelumnya telah diterima, dan prestasi yang belum pernah

memenuhi harapan dapat didekati lewat teknik Analisis Persoalan.

Teknik dibagi dalam kategori utama berikut ini :

1. Definisi persoalan

2. Menguraikan persoalan dalam empat dimensi : Mengenai (Identitas),

Menentukan Tempatnya, menentukan Waktunya, dan Menentukan

Luasnya.

3. Mengambil sari dari informasi penting di dalam empat dimensi untuk

menyusun sebab-sebab yang mungkin.

4. Menguji sebab yang paling mungkin.

5. Verifikasi sebab yang sejati.44

E. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah

Kredit bermasalah timbul bukan secara tiba-tiba tetapi secara perlahan-

lahan yang didahului tanda-tanda penyimpangan (signal of deviation) tanda-

tanda penyimpangan tersebut berasal dari sejumlah variabel, antara lain kondisi

keuangan debitur, kondisi bidang usaha, sikap debitur, sikap bankir dan banking

environment.

Pengelolaan pembiayaan bermasalah juga penting karena reputasi atau

nama baik sebuah lembaga keuangan atau bank sering dikaitkan dengan besar

kecilnya jumlah pembiayaan yang sedang bermasalah hal tersebut secara tidak

langsung akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat ataupun kalangan

perbankan sendiri terhadap lembaga keuangan atau bank tersebut sehingga akan

mempengaruhi aktivitas usahanya secara keseluruhan. Karena alasan tersebut

terjadinya pembiayaan bermasalah dapat menjadikan beban psikologis bagi

manajemen.45

44

Kepner H. Charles. Manajer Yang Rasional. (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. 1992),

hlm. 23 45

Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum,( Jakarta: Bumi

Aksara, 1999), hlm. 101.

Page 43: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

32

Pengelolaan pembiayaan bermasalah memerlukan cara-cara dan perhatian

yang lebih khusus. Hal itu disebabkan proses pengelolaan pembiayaan

bermasalah jauh lebih sulit dibandingkan dengan proses pemberian biaya. Pada

prinsipnya pengelolaan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dengan :

1. Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi merupakan pekerjaan yang sulit dalam

pengelolaan pembiayaan bermasalah. Pengusaha yang diberi modal seringkali

tidak kooperatif dan bahkan enggan untuk menyampaikan informasi yang

dibutuhkan. Sehingga diperlukan informasi dari sumber yang lain seperti

berkas nasabah.

Informasi dasar yang diperlukan dalam pengelolaan pembiayaan

bermasalah adalah informasi-informasi sebagai berikut :

a. Hubungan bank dengan nasabah

Dengan mempelajari hubungan lembaga keuangan dengan nasabah

selama ini dapat diperoleh gambaran tentang kemungkinan terbentuknya

kerjasama untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah tersebut.

b. Potensi manajemen

Gambaran mengenai potensi dan kemampuan manajemen nasabah di

masa datang dapat diperoleh dengan melihat perkembangan usahanya

serta kebijakan yang dilakukan dalam mengelola usahanya.

c. Laporan keuangan

Dengan menganalisis perkembangan keuangan usaha nasabah

kemungkinan dapat diketahui penyebab utama terjadinya permasalahan.

d. Kekuatan dan kelemahan lembaga atau bank dari sisi hukum

Dengan melakukan tinjauan ulang terhadap dokumen-dokumen

permohonan pembiayaan nasabah, diharapkan dapat mengetahui

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada yang dapat

merugikan bank atau lembaga keuangan secara hukum. Jika kelemahan

ditemui kita harus hati-hati dalam mengadakan hubungan atau untuk

melakukan tindakan selanjutnya terhadap nasabah di masa mendatang.

Page 44: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

33

e. Posisi-posisi kreditur lain

Posisi-posisi kreditur lain terhadap aset perusahaan nasabah perlu pula

dipelajari. Sehingga apabila sewaktu-waktu dilakukan penjualan aset

sebagai upaya penyelamatan bermasalah tidak menemui kesulitan.

Sumber informasi lain yang dapat digunakan antara lain :

1) Industri atau pesaing-pesaing (competitor) nasabah.

2) Suppliers yang digunakan

3) Nasabah lain yang kenal debitur yang bersangkutan

4) Instansi-instansi dan lembaga-lembaga lain.46

2. Analisis Permasalahan

Apabila semua informasi telah dapat dikumpulkan, langkah selanjutnya

adalah mencari jawaban atas penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah

dan membuat pertimbangan dapat atau tidaknya dilakukan penyelesaian tanpa

aksi hukum yang dapat merusak hubungan yang telah dibina dengan nasabah.

Apabila dalam analisis diketahui adanya faktor kecurangan dari nasabah dan

nasabah sudah tidak kooperatif atau penyelesaian dari hasil usaha nasabah

sudah tidak dapat diharapkan, maka penyelesaian melalui jalur hukum bisa

dilakukan.

Dalam praktek perbankan proses perencanaan untuk mengatasi

pembiayaan bermasalah sering diistilahkan dengan game plan atau rencana

strategis yang dipilih untuk menyelesaikan masalah kreditur dengan debitur

atau nasabah.47

Upaya yang dilakukan tergantung pada kesulitan yang dihadapi nasabah

atau faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah tersebut.

Pilihan tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Rescheduling

Pemberian modal pada dasarnya dilandasi rasa saling percaya dan kasih

sayang, Islam tidak membenarkan tujuan yang baik ini dikotori dengan

46

Ibid., hlm. 103. 47

Ibid., hlm. 104.

Page 45: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

34

mengambil keuntungan dibalik kesulitan orang yang berhutang atau yang

diberi modal. Kebijaksanaan yang dapat dilakukan yaitu memberi

keringanan dalam hal jatuh tempo dengan memperpanjang jangka waktu,

memperpanjang jarak waktu angsuran, dan penurunan jumlah untuk

setiap angsuran.48

b. Restructuring

Jika kesulitan usaha nasabah disebabkan oleh faktor modal, maka dapat

diberikan modal tambahan (injeksi). Hal tersebut dapat dilakukan apabila

diyakini bahwa usaha nasabah masih dapat dihidupkan kembali.

Pertimbangan yang dipakai adalah prospek usaha nasabah dan

manajemen masih dapat dipercaya.49

c. Penyelesaian melalui jalur hukum

Penyelesaian melalui saluran hukum dilakukan apabila upaya yang

dilakukan sebelumnya seperti pemberian keringanan jatuh tempo maupun

jumlah angsuran dan penambahan modal tidak dapat menyelesaikan

masalah. Atau bank beranggapan bahwa jalan tersebut tidak akan

menghasilkan sesuatu yang diinginkan.

Ada dua cara yang lazim digunakan dalam menyelesaikan pembiayaan

atau kredit bermasalah yaitu : melalui Pengadilan Negeri dan Pengadilan

Niaga.

d. Penghapusan kredit (modal pembiayaan)

Penghapusan kredit merupakan langkah terakhir yang ditempuh bank atau

lembaga keuangan, bila keadaan pembiayaan bermasalah masih tetap

berlarut-larut walaupun telah dilakukan penyelesaian melalui jalur

hukum.

48

Thomas Suyatno, Ed, Dasar-dasar Perkreditan, Edisi IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2003, hlm. 117. 49

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993, hlm.

282.

Page 46: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN TENTANG PENYEBAB TERJADINYA

PEMBIAYAAN BERMASALAH DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM (LKI)

BUANA KARTIKA KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

A. Gambaran Umum Lembaga Keuangan Islam (LKI) Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Lembaga Keuangan Islam (LKI) Buana Kartika Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak berdiri pada hari rabu tanggal 23 juli 2003. Pendiri LKI Buana

Kartika adalah Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda ANSOR50

Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak. Perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk

berkhidmah kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan

sejahtera berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta

mengembangkan ajaran islam Ahlussunnah wal jama‟ah. Gerakan Pemuda Ansor

Kecamatan Mranggen berupaya mewujudkan cetusan ide para ulama yang sudah

lama ingin mempunyai sebuah lembaga keuangan yang bisa diandalkan untuk

mengatasi perekonomian umat dan organisasi.

Ditengah-tengah kehidupan umat yang hidup serba berkecukupan muncul

kekhawatiran akan timbulnya pengikisan terhadap keimanan umat. Sebaliknya

pengikisan iman (akidah) tidak hanya disebabkan oleh lemahnya syiar Islam,

tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lemahnya ekonomi umat. Maka dengan

berdirinya lembaga keuangan Islam diharapkan dapat mengatasi permasalahan

umat melalui pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat. Selain masalah

50

Gerakan Pemuda Ansor disingkat dengan GP. Ansor sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlatil

Oelama (ANO) yang didirikan pada tanggal 10 muharam 1353 Hijriyyah atau bertepatan dengan

tanggal 24 april 1934 Masehi, di Banyuwangi Jawa Timur. Pimpinan Anak Cabang disingkat dengan

PAC, adalah pimpinan yang menerima amanat Konferensi Anak Cabang untuk memimpin dan

memegang tanggung jawab organisasi di tingkat Kecamatan (dalam hal ini adalah Kecamatan

Mranggen) baik keluar maupun kedalam. Pada saat itu Pimpinan Anak Cabang GP Ansor dipimpin

oleh Arif Setiawan, S.Ag., S.Sos. masa bhakti tahun 2002-2004.

Page 47: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

36

kemiskinan, masyarakat juga dihadapkan dengan rentenir atau lintah darat

dengan transaksi riba.51

Maraknya rentenir dan lintah darat ditengah masyarakat mengakibatkan

umat terjerumus pada masalah perekonomian masyarakat terjadi karena belum

adanya unsur-unsur yang cukup akomodatif dalam menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Islam Buana

Kartika diharapkan mampu berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan

yang sedang dihadapi umat.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut diharapkan LKI Buana Kartika

mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut :

a. Mengadakan pembiayaan yang benar-benar sesuai dengan syariah Islam dan

menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syariah

b. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang ekonomi syariah dan

melakukan sosialisasi tentang arti pentingnya sistem ekonomi Islam, sehingga

dapat membandingkan perbankan yang Islam, konvensional dan yang sekedar

menggunakan nama BMT atau label syariah

c. Melepaskan ketergantungan masyarakat pada rentenir dan lintah darat

d. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.52

Rapat anggota koperasi Buana Kartika memilih dan memutuskan

menggunakan nama Lembaga Keuangan Islam dikarenakan hampir semua BMT

tidak konsisten dengan namanya, mereka tetap membungakan uang atau

menggunakan sistem riba bukan syariat Islam yang sesungguhnya, sehingga dari

pada tercemar dengan nama tersebut maka menggunakan nama lainnya yaitu

LKI.

LKI Buana Kartika menggunakan sistem syariah, untuk menangkis dan

sekaligus memberikan jawaban terhadap anggapan bahwa dengan hukum Islam

perbankan atau lembaga keuangan tidak bisa berjalan sekaligus untuk

membuktikan bahwa dengan sistem hukum islam/syariah Allah yang benar, bank

bisa berjalan dengan baik, bisa memperoleh laba tanpa mengesampingkan prinsip

51

Zainal Abidin, Dampak Riba Terhadap Pribadi Dan Masyarakat, As-Sunnah, Majalah

Ilmiah pondok pesantren As-Sunnah, Karanganyar Solo: Edisi 02 / Tahun VII/ 1424 H/ 2003 M). 52

Sumber data diambil dari dokumentasi LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen.

Page 48: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

37

keadilan yang seimbang, bukan seperti yang dikhawatirkan oleh beberapa BMT

atau perbankan yang menggunakan simbol Islam tetapi sebetulnya konvensional

sehingga mereka hanya memakai Islam sebagai kedok belaka.

Apabila masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim sadar akan bahaya

riba serta mereka mau mengalihkan penyimpangan dananya dari bank

konvensional ke LKI Buana Kartika atau sejenisnya, insya Allah lambat laun

ekonomi Islam akan tertata dengan baik serta muslim yang lain akan terbebas

dari himpitan serta cekikan riba. Hasil dari LKI ini bisa dimanfaatkan untuk para

fakir, miskin, yatim dhu‟afa yang akhirnya akan kembali pada kejayaan Islam.

Dalam kurun waktu tiga tahun LKI Buana Kartika mengalami

perkembangan yang cukup menggembirakan. Dengan modal awal Rp 3.000.000,

(tiga juta rupiah) yang bersumber dari simpanan pokok anggota dan simpanan

pendiri, sampai akhir Februari 2010 jumlah simpanan telah mencapai 650 juta

rupiah, dengan jumlah nasabah simpanan 500 orang dan nasabah pembiayaan

berjumlah 357 orang. Perkembangan LKI Buana Kartika dari tahun 2007 sampai

tahun 2010 adalah sebagai berikut :

a. 2007 akhir Rp 100 juta.

b. 2008 akhir Rp 300 juta.

c. 2009 akhir Rp 400 juta.

d. 2010 (Februari) Rp 650 juta.

Secara geografis Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika berada di

wilayah Kecamatan Mranggen, tepatnya terletak di Jalan Raya Mranggen No.17

Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Dilihat dari letak

geografisnya LKI Buana Kartika memiliki posisi yang cukup strategis dengan

beberapa kelebihannya sebagai berikut :

a. Dekat dengan pasar

b. Dekat dengan transportasi

c. Asal daerah berdiri sehingga sudah mengenal sosial, ekonomi, dan budaya

masyarakat.

d. Pengawasan lebih mudah.

Page 49: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

38

e. Mranggen merupakan daerah paling potensial untuk kabupaten Demak

terbukti dengan banyaknya perbankan yang berdiri di Wilayah kecamatan

Mranggen (3 bank pemerintah, 8 BPR, 5 BMT).

f. Daerah pinggiran kota semarang (suburan area) sehingga secara ekonomis

punya keuntungan.53

Luasnya wilayah Kecamatan Mranggen adalah : 7.221 ha. Yang terbagi

dalam 19 desa, 63 dusun dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : wilayah Kecamatan Sayung.

b. Sebelah timur : wilayah Kecamatan Karangawen.

c. Sebelah selatan : wilayah Kabupaten Semarang.

d. Sebelah barat : wilayah Kota Semarang.

Letak wilayah kecamatan Mranggen berada pada ketinggian + 500 meter,

dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat timur 5 km, dari utara ke selatan 29

km. Sedangkan jarak kota Kecamatan Mranggen ke kota Kabupaten, propinsi,

dan ke kota kecamatan lain di Kabupaten Demak sebagai berikut :

a. Jarak dari Kecamatan Mranggen ke Ibu kota Kabupaten Demak 29 km.

b. Jarak dari Kecamatan Mranggen ke Ibu kota Propinsi Jawa Tengah 15 km.

c. Jarak dari Kecamatan Mranggen ke Kecamatan Karangawen 7 km.

d. Jarak dari Kecamatan Mranggen ke Kecamatan sayung 12 km.

Dari jumlah tersebut diatas sebagian besar penduduk diwilayah

kecamatan Mranggen bermata pencaharian sebagai petani, sebagian sebagai

buruh industri (sebagian besar berada diluar kecamatan mranggen kabupaten

demak) pedagang, buruh bangunan, buruh tani, PNS/ABRI, Pensiunan, dan

terkecil adalah jasa angkutan dan lain-lain. Menurut informasi sebagai penduduk

kecamatan mranggen, mereka yang berusia 10 tahun keatas sebagian besar

mencari nafkah diluar kecamatan mranggen, yaitu di kota semarang dan

sekitarnya.

Untuk memperlancar tugas Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika,

maka diperlukan struktur organisasi yang dapat mendeskripsikan alur kerja yang

53

Agus Salim, SE., Manajer LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, wawancara, tanggal

20 februari 2011 pukul 11.00-11.30 WIB.

Page 50: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

39

harus dilakukan oleh setiap personil yang ada di LKI Buana Kartika sesuai

jabatannya masing–masing. Struktur yang digunakan Lembaga Keuangan Islam

Buana Kartika adalah bentuk struktur garis lurus sebagai berikut:

Struktur Organisasi LKI Buana Kartika

Struktur garis lurus ini merupakan bentuk organisasi yang paling

sederhana. Wewenang datang dari atasan dan diberikan kepada bawahan yang

berada satu tingkat dibawahnya. Sebaliknya bawahan bertanggung jawab

langsung kepada atasan yang berada satu tingkat diatasnya.

RAT

Pengawas

Pengurus

Manajer

Account Officer Teller Deskman

Page 51: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

40

Susunan Pengurus

Koperasi Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Pengawas : 1. K. Marjuki, BA.

2. Drs. Mat Saean

3. M. Marwan

Pengurus

Ketua : Muhajir Nor

Sekretaris : A. Malik S. Ag.

Bendahara : Agus Suripto

Pelaksana

Manajer : Agus Salim, S.E.

Account officer : Widodo, A.Md

Deskman : Wakhidah, S,HI.

Teller : Maslakah

Susunan pengurus di atas tidak terdapat personil yang merangkap jabatan

dan tidak memiliki hubungan keluarga satu garis vertical dan horizontal,

sehingga tidak ditemukan unsur nepotisme dalam kepengurusan tersebut.

Kebanyakan dari mereka adalah para aktivis GP Ansor dan NU.

Keadaan pelaksana (karyawan) LKI Buana Kartika berdasarkan tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja adalah sebagai berikut:

1. Pengawas : jumlah 3 (tiga) orang pendidikan S.I : 1 orang, D. III 1 orang

dan SMA 1 orang, pekerjaan PNS dan wiraswasta.

2. Pengurus : jumlah 3 (orang) pendidikan S.I. 1 orang dan SMA 2 orang,

pekerjaan wiraswasta.

3. Pelaksana (karyawan):

a. Manager 1 orang, pendidikan SI, fakultas ekonomi, pengalaman kerja

sebagai karyawan BRI selama 13 tahun.

Page 52: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

41

b. Account officer 1 orang pendidikan D.III Komputer, pengalaman kerja

sebagai karwayan Gramedia.

c. Teller 1 orang, pendidikan SMA, belum pernah bekerja (masih baru).

d. Deskman 1 orang pendidikan S.I. Hukum Islam, belum pernah bekerja

(masih baru).

4. Job Discription

Uraian tugas dan tanggung jawab karyawan LKI Buana Kartika adalah

sebagai berikut:

a. Manager

1) Merealisasikan asas POAC.

2) Mengontrol atau mengawasi semua pekerjaan deskman, teller, dan

Account officer (mantri).

3) Mengadakan sosialisasi keluar atau hubungan ekstern.

4) Mencari peluang bisnis yang ada.

5) Menjaga likuiditas LKI Buana Kartika

6) Bertanggung jawab terhadap kelangsungan, kelancaran dan

perkembangan LKI Buana Kartika dari semua segi.

7) Bertanggung jawab terhadap kebenaran pekerjaan semua karyawan.

8) Mengambil kebijakan bisnis.

9) Mengambil kebijakan personalia.

10) Menjadi penanggung jawab penuh tentang operasional LKI Buana

Kartika.

b. Account Officer

1) Mengadakan pemasaran pembiayaan (pinjaman) dan penghimpunan

dana (simpanan).

2) Mengadakan analisa usaha, jaminan dan karakter dari nasabah

pembiayaan (pinjaman).

3) Mengusulkan jumlah biaya (modal) yang akan diberikan pada nasabah

pebiayaan kepada pimpinan (manajer).

4) Mengadministrasikan semua data-data pembiayaan (pinjaman).

5) Mengadakan penagihan kelapangan.

Page 53: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

42

6) Menjaga kecepatan pelayanan pembiayaan (pinjaman) sesuai kondisi.

7) Bertanggung jawab terhadap hasil investigasi (survey) dilapangan

termasuk kebenaran usaha, orang (calon nasabah) dan jaminan.

8) Bertanggung jawab bersama dengan pimpinan terhadap kualitas

pinjaman.

9) Berpedoman pada asas 5 C.

c. Deskman

1) Membantu menuliskan penyetoran/pengambilan pembiayaan

(pinjaman) atau simpanan.

2) Mencatat pendaftaran atau permohonan simpanan dan pembiayaan

(pinjaman).

3) Mencatat jaminan dalam register.

4) Memposting mutasi dari voucher ke kartu.

5) Merekap mutasi yang terjadi sesuai rekening.

6) Membuat neraca dan R/L tiap akhir hari.

7) Bertanggung jawab tentang keamanan semua dokumen pinjaman.

8) Membuat perhitungan bagi hasil pada akhir bulan dan membagikan ke

rekening simpanan.

9) Membuat laporan akhir bulan untuk data-data

10) Menerangkan nasabah untuk pendaftaran dan realisasi

d. Teller

1) Menerima setoran pinjaman/simpanan.

2) Membayar realisasi pinjaman dan pengambilan simpanan.

3) Membayarkan biaya-biaya setelah mendapat persetujuan pimpinan.

4) Mengadakan bon kas dan setor kas teller.

5) Mencatat transaksi harian dan menutupnya pada akhir hari.

6) Bertanggung jawab tentang keamanan kas induk bersama dengan

pimpinan.

7) Bertanggung jawab penuh terhadap kas teller, baik dari kekurangan,

kelebihan maupun uang palsu.

Page 54: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

43

8) Menyusun uang sesuai dengan satuannya dan memasukkan dalam

brandkas dan mencatat dalam register.

9) Menjaga kerahasiaan keuangan yang ada di LKI Buana Kartika atau

brandkas dari siapa saja.

10) Menjaga kerahasiaan kunci brandkas.

Produk-produk yang ditawarkan oleh LKI Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Simpanan (tabungan)

Simpanan yang diselenggarakan oleh LKI Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak merupakan suatu bentuk

simpanan yang terikat dan tidak terikat atas jangka waktu dan syarat-

syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Jenis-jenis

simpanan yang ditawarkan adalah:

1) Tabungan umum, yaitu tabungan yang disetor dan diambil setiap

waktu.

2) Tabungan Idul Fitri, yaitu tabungan yang disetor untuk keperluan

hari raya Idul Fitri dan pengembaliannya menjelang hari raya Idul

Fitri (bulan Ramadhan).

3) Tabungan Qurban, yaitu tabungan yang disetor untuk keperluan

ibadah qurban dan pengembaliannya menjelang hari raya qurban.

4) Tabungan Haji, yaitu tabungan yang disetor untuk keperluan

ibadah haji. Dalam hal ini LKI Buana Kartika membantu

pengurusan pendaftaran dan penyetoran dana haji apabila tabungan

telah mencukupi.

5) Deposito (mudharabah berjangka), yaitu simpanan yang bisa

ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati. Misalnya

3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan dan sebagainya.

b. Pembiayaan (pinjaman)

Produk pembiayaan yang diselenggarakan oleh LKI Buana

Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak adalah:

Page 55: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

44

1) Pembiayaan mudharabah, yaitu kerja sama antara LKI Buana

Kartika (shahibul maal) dengan nasabah (mudharib) yang seluruh

modalnya dari LKI Buana Kartika. Prosentase bagi hasilnya akan

disepakati bersama kedua belah pihak.

2) Pembiayaan Musyarakah, yaitu kerjasama usaha antara LKI

Buana Kartika dengan nasabah yang keduanya menyertakan

modal dengan komposisi modal yang tidak harus sama.

3) Pembiayaan Qhardhul Hasan, yaitu pembiayaan atau kerja sama

antara LKI Buana Kartika dengan nasabah dzuafa‟ atau golongan

asnaf, sumber dananya berasal dari dana sosial.

c. Penampungan zakat

Penampungan zakat adalah merupakan kegiatan sosial LKI

Buana Kartika yang hasilnya akan didistribusikan kepada yang berhak

(mustakhiq) terutama dalam pemberdayaan ekonomi kaum lemah.

Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, faktor sarana dan

prasarana memiliki pengaruh yang besar terhadap kelancaran aktivitas

pelaksanaan program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan LKI

Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak pada saat

penelitian berlangsung telah memiliki fasilitas sebagai berikut:

a. 1 buah gedung (hak pakai)

b. 2 unit jaringan telepon

c. 1 unit mesin fax

d. 2 unit komputer dan program

e. 2 buah mesin ketik

f. 1 buah Brandkas

g. 1 buah ruang tunggu dan ruang tamu

h. 1 set meja teller / kasir

i. 1 buah almari

j. 2 buah filling cabinet

k. 1 set meja kursi tamu

Page 56: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

45

l. 3 set meja kursi karyawan

m. 2 unit sepeda motor

n. 1 buah televisi

o. Jaringan masyarakat

B. Hasil Penelitian Tentang Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Di

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak

1. Proses Pembiayaan di LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten

Demak

Proses pembiayaan yang sehat merupakan salah satu aspek penting

dalam bank syari‟ah, bank umum maupun lembaga keuangan lainnya. Proses

pembiayaan yang sehat adalah proses pembiayaan yang berimplikasi pada

investasi halal dan baik serta menghasilkan return sebagaimana yang

diharapkan. LKI Buana Kartika sebagai salah satu lembaga keuangan Islam

yang ada di wilayah Kecamatan Mranggen dalam menyalurkan modalnya

hanya membiayai usaha produktif yang halal. Agar dalam usaha pembiayaan

dapat berjalan dengan baik dan tidak menjadi pembiayaan bermasalah, maka

ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam penyaluran biaya di LKI

Buana Kartika. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Permohonan Pembiayaan

Tahap awal dari proses pembiayaan di LKI Buana Kartika adalah

pengajuan permohonan pembiayaan. Permohonan pembiayaan dapat

dilakukan secara tertulis maupun lisan. Dalam prakteknya permohonan

pembiayaan lebih banyak dilakukan secara lisan. Inisiatif pengajuan

pembiayaan biasanya datang dari nasabah yang kekurangan modal atau

membutuhkan modal tambahan untuk pengembangan usahanya atau

untuk membuka usaha baru. Inisiatif permohonan pembiayaan juga dapat

muncul dari LKI Buana Kartika untuk mempercepat pertumbuhan usaha

dan selektifitas lebih dapat terjaga.

Page 57: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

46

Permohonan pembiayaan di LKI Buana Kartika akan ditindaklanjuti

apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Pemohon berdomisili di wilayah Kecamatan Mranggen yang

dibuktikan dengan KTP. Persyaratan ini diberlakukan karena masih

terbatasnya dana dan karyawan yang ada di LKI Buana Kartika,

apabila telah memungkinkan dari sisi dana dan SDM maka akan

diperluas untuk Mranggen dan sekitarnya.

2) Foto copy KTP pemohon, data identitas nasabah diperlukan untuk

mengetahui legalitas pribadi serta alamat tinggal calon nasabah. Hal

ini terkait denga alamat penagihan dan penyelesaian masalah-masalah

tertentu dikemudian hari.

3) Foto copy KTP pasangan (suami/istri), dibutuhkan sebagai saksi atas

pengeluaran tambahan bagi sebuah keluarga. Hal tersebut untuk

menghindari kasus seorang pasangan suami/istri tidak tahu bahwa

pasangannya terlibat hutang dengan LKI Buana Kartika.

4) Foto copy KK / surat nikah, diperlukan untuk mengetahui jumlah

tanggungan keluarga dan untuk mengetahui kebenaran ikatan

perkawinan keduanya.

5) Ada usaha halal yang dibiayai, LKI Buana Kartika tidak membiayai

usaha yang tidak halal karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran

Islam.

6) Bisnis plan, diperlukan untuk memastikan bahwa usaha yang akan

dibiayai telah direncanakan dan dapat dikelola dengan baik dan

menguntungkan.

7) Memiliki jaminan seperti: BPKB, sertifikat dan lain-lain diperlukan

sebagai ikatan atas biaya yang diberikan dan menambah kehati-hatian

nasabah dalam menjalankan usahanya dan menganggapnya sebagai

amanat yang harus disampaikan.

8) Foto copy data jaminan, diperlukan untuk mengetahui kebenaran

jaminan, nilai jaminan dan status jaminan.

Page 58: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

47

b. Investigasi pembiayaan (survey)

Apabila permohonan pembiayaan telah memenuhi persyaratan

administrasi, maka dapat diteruskan dengan pengumpulan data dan

investigasi, namun apabila permohonan pembiayaan ditolak, maka

penolakan dilakukan tanpa menunda-nunda waktu. Penolakan dapat

dilakukan secara tertulis maupun lisan untuk efisiensi waktu.

Adapun pengumpulan data dan investigasi yang diperlukan oleh LKI

Buana Kartika antara lain :

1) Investigasi dokumen permohonan pembiayaan bertujuan untuk

mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap dan sesuai

dengan persyaratan termasuk keabsahan berkas. Kelengkapan

dokumen yang harus dipenuhi adalah :

a) Foto copy KTP suami istri.

b) Foto copy kartu keluarga atau surat nikah.

c) Foto copy jaminan atau agunan.

d) Surat persetujuan pinjaman jaminan apabila jaminan bukan milik

sendiri.

e) Surat persetujuan orang tua apabila masih bujang.

2) Investigasi data usaha calon nasabah

Investigasi data usaha calon nasabah di LKI Buana Kartika dilakukan

dengan cara wawancara dengan nasabah yang bersangkutan dan

sumber-sumber lain (tetangga, rekan bisnis, teman, dll) yang tahu

tentang nasabah dan kegiatan usahanya, dan melakukan pengamatan

secara langsung terhadap obyek yang sedang diselidiki antara lain

meliputi :

a) Identitas serta karakter nasabah dan keluarga.

b) Pendidikan dan pengalaman di bidang usahanya.

c) Teknis operasional usaha nasabah termasuk pemasaran.

d) Pendapatan dari usaha yang dibiayai dan pendapatan lain.

Page 59: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

48

3) Investigasi jaminan (agunan)

Beberapa hal yang menjadi perhatian petugas LKI Buana Kartika

dalam melaksanakan investigasi agunan adalah mengenai status

hukum, nilai ekonomis, dan ketahanan terhadap resiko kerusakan atas

barang yang dijadikan agunan dalam pembiayaan tersebut.

c. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan bertujuan untuk mengamankan pemberian

modal yang akan diberikan melalui klasifikasi dan penilaian terhadap

fakta-fakta yang ada. Prinsip dasar dalam analisis pembiayaan dapat

dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang sering digunakan adalah

metode analisis 5 C yaitu :

1) Character (akhlak calon nasabah)

Character merupakan akhlak atau watak dan sifat dari calon nasabah

dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Penilaian

karakter meliputi : kejujuran, ketulusan, ketajaman berfikir, logika

berfikir, kepatuhan akan janji, kesehatan, kebiasaan, berani dengan

perhitungan atau tanpa perhitungan, suka atau tidak suka berjudi, dan

kecakapan dalam memegang etika bisnis.

2) Capacity (kapasitas/kemampuan)

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki nasabah untuk membuat

rencana dan merealisasikan rencana tersebut menjadi kenyataan,

termasuk dalam menjalankan usahanya agar memperoleh laba sesuai

yang diharapkan. Penilaian kemampuan calon nasabah meliputi :

kemampuan bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan teknis.

3) Capital (modal)

Capital adalah modal yang dimiliki calon nasabah untuk menjalankan

dan memelihara usahanya. Penilaian terhadap capital dimaksudkan

untuk mengetahui keadaan permodalan, sumber modal, dan

penggunaan, sehingga dapat diketahui berapa jumlah biaya yang harus

diberikan oleh LKI Buana Kartika kepada pemohon pembiayaan.

Page 60: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

49

4) Collateral (jaminan)

Adalah barang yang dititipkan sebagai jaminan terhadap pembiayaan

yang diterimanya. Jaminan berfungsi sebagai ikatan kepercayaan

dalam pemberian biaya.

5) Condition of economic (prospek usaha yang dibiayai)

Adalah kondisi sosial ekonomi sekarang dan yang akan datang yang

dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha calon nasabah.

Setelah dilakukan analisa terhadap aspek-aspek di atas maka akan

diputuskan apakah permohonan pembiayaan disetujui atau ditolak.

Apabila permohonan disetujui, maka tahapan selanjutnya adalah

pengikatan jaminan. Secara garis besar sistem pengikatan yang dilakukan

di LKI Buana Kartika terdiri dari dua macam, yaitu :

1) Pengikatan bawah tangan adalah penandatanganan akad yang

dilakukan antara LKI Buana Kartika dengan nasabah.

2) Pengikatan notariel adalah proses penandatanganan akad antara LKI

Buana Kartika dengan nasabah yang disaksikan di depan notaris.54

Sebagian besar perjanjian dilakukan di bawah tangan.

d. Realisasi pembiayaan

Sebelum pencairan pembiayaan petugas LKI Buana Kartika

melakukan pemeriksaan kembali semua kelengkapan yang harus dipenuhi

sesuai ketentuan yang berlaku dalam permohonan pembiayaan. Setelah

semua persyaratan terpenuhi, maka proses pencairan fasilitas pembiayaan

dapat diberikan.

Dalam prakteknya proses pembiayaan dari pendaftaran permohonan

sampai dengan realisasi atau pencairan biaya berkisar antara 1 hari

sampai 10 hari sejak pendaftaran permohonan pembiayaan.

54

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta aotentik mengenai segala

perbuatan hukum, perjanjian-perjanjian, dan ketetapan-ketetapan yang diperintahkan oleh peraturan

perundangan atau dikehendaki orang yang berkepentingan. Seorang notaris dapat membantu

pengusaha dalam membuat perjanjian dengan pihak ketiga. H.M.N. Purwosutjipto, SH., Pengertian

Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Jakarta : Djambatan, 1990, hlm. 49.

Page 61: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

50

e. Monitoring

Monitoring adalah proses akhir dari sebuah pembiayaan. Monitoring

dapat dilakukan dengan memantau realisasi pencapaian target usaha

dengan bisnis plan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam monitoring antara lain : memantau

mutasi rekening koran nasabah, memantau pelunasan angsuran,

kunjungan rutin ke lokasi usaha nasabah, pemantauan terhadap

perkembangan usaha sejenis.

2. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di LKI Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak

Untuk meyakinkan bahwa modal yang diberikan benar-benar aman,

lancar dan dapat ditarik kembali sesuai dengan kesepakatan, maka

sebelummodal dicairkan terlebih dahulu diadakan analisis kredit atau

pembiayaan. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa modal yang

diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa analisa terlebih dahulu akan sangat

membahayakan pemberi modal (bank atau lembaga keuangan lainnya).

Nasabah dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga mungkin saja

usaha yang sebenarnya tidak layak dibiayai menjadi layak, hal tersebut akan

berakibat pada kredit macet.

Faktor lain yang bisa menyebabkan kredit bermasalah adalah bencana

alam yang tidak dapat dihindari oleh nasabah, misalnya gempa bumi, banjir,

tsunami, dan lain-lain, serta kesalahan nasabah dalam mengelola usaha yang

dibiayai.

Pembiayaan bermasalah terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Pada

dasarnya pembiayaan bermasalah terjadi akibat ketidaksediaan mereka untuk

mengembalikan modal yang telah diberikan sesuai dengan ketentuan yang

telah disepakati.

Terjadinya pembiayaan bermasalah merupakan hal yang umum terjadi

dalam lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan. Hal tersebut

juga terjadi di LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

Page 62: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

51

Walaupun berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegahnya melalui

penyempurnaan sistem dan peningkatan mutu dan kwalitas sumber daya

manusia yang ada, belum menutup kemungkinan terjadinya pembiayaan

bermasalah di masa mendatang. Terlepas dari faktor kelalaian pihak LKI

Buana Kartika sendiri maupun kesengajaan yang mungkin dilakukan

nasabah, pembiayaan bermasalah dapat terjadi akibat ketidakpastian

mengenai apa yang mungkin akan terjadi di masa datang, seperti : perubahan

kebijakan pemerintah, terjadinya resesi ekonomi, munculnya teknologi baru

yang lebih maju sehingga teknologi yang digunakan debitur menjadi usang,

dan bencana alam. Faktor-faktor di atas merupakan faktor yang tidak dapat

dikontrol dan diramalkan secara pasti pada waktu pencairan biaya.

Untuk mengetahui besar kecilnya pembiayaan bermasalah di LKI

Buana Kartika, maka penulis kemukakan kolektibilitas pembiayaan

berdasarkan dokumen yang ada di LKI Buana Kartika dari tahun 2008 sampai

tahun 2010 sebagai berikut :

Tingkat Kolektibilitasnya Pembiayaan

Di LKI Buana Kartika tahun 2008 – 2010

NO Kolektibilitas Th 2008 Th 2009 Th 2010

1 Jumlah pembiayaan Rp 250.000.000,00 Rp 310.000.000,00 Rp 525.000.000,00

2 Lancar 91 % 93 % 96 %

3 Kurang lancar 5 % 4 % 2,5 %

4 Diragukan 2,4 % 2 % 1 %

5 Macet 1,6 % 1 % 0,5 %

Berdasarkan data di atas menunjukkan adanya penurunan dari tahun ke

tahun terhadap jumlah pembiayaan bermasalah baik dalam kategori kurang

lancar, diragukan, dan macet. Sebaliknya pembiayaan kategori lancar

mengalami kenaikan dari 91 % pada tahun 2008 naik 2 % menjadi 93 %

tahun 2009 dan tahun 2010 naik 3 % menjadi 96 %.

Pembiayaan bermasalah di LKI Buana Kartika baik kategori kurang

lancar, diragukan, dan macet pada tahun 2008 sebesar 9 %, tahun 2009

Page 63: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

52

sebesar 7 % dan 2010 sebesar 4 % dari jumlah biaya yang digulirkan. Secara

umum pembiayaan bermasalah di LKI Buana Kartika disebabkan oleh faktor

intern dan faktor ekstern.

a. Faktor intern, yaitu faktor yang disebabkan oleh LKI Buana Kartika.

Pembiayaan bermasalah terjadi karena kesalahan petugas dari LKI Buana

Kartika dalam melakukan analisis pembiayaan, analisis pembiayaan

dilakukan kurang teliti atau salah salam melakukan perhitungan.

Pembiayaan bermasalah juga dapat terjadi akibat kolusi antara petugas

LKI Buana Kartika dengan calon nasabah sehingga analisis dilakukan

secara subyektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis bahwa faktor

intern yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah di LKI

Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak adalah hal-hal

sebagai berikut :

1) Kurang cermat dalam pengamatan tentang 5 C.

a) Terlalu besar memberikan pembiayaan sehingga tidak sesuai

dengan jumlah angsurannya tidak mampu mengangsur.

b) Jaminan nilainya lebih kecil dari pembiayaan yang diberikan.

c) Karakter nasabah On Will / nakal.

d) Dalam menentukan angsuran tidak tepat.

e) Usaha yang dibiayai tidak sesuai laporan.

2) Unsur kesengajaan pemeriksa di lapangan.

b. Faktor ekstern : Pembiayaan bermasalah terjadi karena pihak nasabah,

dimana dalam mengelola usahanya kurang baik atau bankrut. Selain dari

nasabah dan petugas LKI Buana Kartika, pembiayaan bermasalah di LKI

Buana Kartika juga disebabkan oleh faktor lain seperti kebijakan

pemerintah, iklim politik, situasi perekonomian, sistem nilai pada

masyarakat, perkembangan teknologi dan situasi persaingan bisnis.

Terjadinya pembiayaan bermasalah dari ekstern factor adalah

sebagai berikut :

Page 64: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

53

1) Usaha nasabah bangkrut55

(tidak dikelola dengan baik).

2) Perubahan musim.56

3) Pinjaman digunakan oleh orang lain.57

4) Uang digunakan untuk pembiayaan sekolah.58

5) Usaha sepi.59

6) Kebijakan pemerintah.60

3. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah di LKI Buana Kartika

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Terjadinya pembiayaan bermasalah adalah merupakan hal yang umum

terjadi dalam lembaga keuangan. Walaupun berbagai usaha telah dilakukan

untuk mencegahnya melalui penyempurnaan sistem dan peningkatan mutu

dan kwalitas sumber daya manusia yang ada, belum menutup kemungkinan

terjadinya pembiayaan bermasalah di masa mendatang. Terlepas dari faktor

kelalaian pihak lembaga keuangan atau perbankan sendiri dan unsur

kesengajaan yang mungkin dilakukan oleh debitur, pembiayaan bermasalah

dapat terjadi akibat ketidakpastian mengenai apa yang mungkin akan terjadi

di masa datang seperti perubahan kebijakan pemerintah, terjadinya resesi

ekonomi, munculnya teknologi baru yang lebih maju sehingga teknologi yang

digunakan debitur menjadi usang, dan bencana alam. Faktor-faktor di atas

merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol dan diramalkan secara pasti

pada waktu pencairan modal.

Dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya pembiayaan

bermasalah, LKI Buana Kartika mengambil langkah dengan meneliti

penyebab terjadinya itu sendiri, kemudian dianalisis dan dicarikan solusinya,

55

Muniroh, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 1

Maret 2011, pukul 15.30 – 16.00 WIB. 56

Ahmad, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 17 Maret

2011 pukul 13.00 – 13.30 WIB. 57

Siti Nafiah, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 17

Maret 2011 pukul 13.30 – 14.00 WIB. 58

Abdul Rofiq, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 17

Maret 2011 pukul 14.00 – 14.30 WIB. 59

Muzaedun, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 18

Maret 2011 pukul 08.00 – 08.30 WIB 60

Eni Wafiroh, Nasabah LKI Buana Kartika Kecamatan Mranggen, Wawancara, tanggal 18

Maret 2011 pukul 08.30 – 09.00 WIB

Page 65: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

54

masing-masing akan berbeda dalam penyelesaiannya tergantung pada faktor

penyebabnya.

Dalam menangani nasabah bermasalah atau mengalami tunggakan,

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika tidak mengenal denda (penalty)

atau biaya-biaya lain. LKI Buana Kartika memberikan keringanan dan

kelonggaran waktu pengembalian, membebaskan bagi hasil, dan apabila

memungkinkan akan diberikan keringanan pokok pembiayaan sesuai dengan

cadangan atau kemampuan LKI Buana Kartika.

Keringanan pengembalian pokok diberikan terhadap nasabah yang

mengalami kerugian usahanya bukan karena kesalahan dan kecerobohan

nasabah dalam mengelola usahanya, kerugian disebabkan karena faktor lain

seperti bencana alam (banjir),61

persaingan yang ketat, kebijakan pemerintah

yang menyebabkan kenaikan biaya produksi dan operasional lainnya.

Naiknya biaya produksi dan operasional tersebut menyebabkan total omzet

penjualan seimbang dengan total biaya produksi, pemasaran dan operasional,

atau bahkan total omzet penjualan lebih kecil dari total biaya produksi,

pemasaran dan operasional. Dengan kata lain usaha yang dibiayai tidak

mendapatkan keuntungan bahkan bankrut. Dalam kasus tersebut LKI Buana

Kartika bersama nasabah berusaha mencari jalan keluar untuk

menyelamatkan usahanya, apabila berbagai alternatif telah dilakukan dan

usahanya tetap tidak dapat diselamatkan dan nasabah benar-benar dalam

kesulitan maka LKI Buana Kartika memberi keringanan pada pokok

pinjaman antara 10 % sampai dengan 50 % dari biaya tertahan yang

disesuaikan dengan kemampuan atau cadangan yang ada.

Apabila kerugian usaha nasabah disebabkan kesalahan dan kecerobohan

nasabah, atau biaya digunakan untuk keperluan lain seperti menutup hutang

yang lama, untuk kebutuhan konsumsi, dan sebagainya. Maka apabila terjadi

61

Kasus tersebut menimpa salah satu nasabah LKI Buana Kartika yang mengalami kerugian

usahanya akibat barang dan tempat usahanya hancur diterjang banjir. LKI Buana Kartika memberi

keringanan 30 % dari pokok pinjaman yang tersisa (jumlah biaya : Rp. 1.000.000,- sisa biaya Rp.

200.000,- Keringanan yang diberikan Rp. 60.000,-) (Widodo, A.Md., Account Officer LKI Buana

Kartika, Wawancara, tanggal 16 Maret 2011 pukul 12.00 – 12.15 WIB).

Page 66: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

55

tunggakan akan diselesaikan dengan melakukan penjualan jaminan secara

bersama.62

Sampai saat ini (saat penelitian berlangsung) LKI Buana Kartika

belum pernah menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan pembiayaan

bermasalah (macet).

62

Contoh kasus penyelesaian tersebut dilakukan terhadap salah satu Nasabah yang

menggunakan biaya yang diberikan digunakan untuk menutup hutang lama dan secara bersamaan

usahanya bankrut dan suaminya di PHK. Sehingga dilakukan penjualan jaminan (sepeda motor)

secara bersama untuk menutup hutangnya dan sisa dikembalikan nasabah. (Maslakhah, Teller LKI

Buana Kartika, Wawancara, Tanggal 1 Maret 2011).

Page 67: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

56

BAB V

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN BERMASALAH

DI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM (LKI) BUANA KARTIKA

KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Keberadaan sebuah lembaga keuangan di suatu daerah sangat dibutuhkan oleh

masyarakat sekitarnya untuk mengatasinya masalah pembiayaan atau permodalan.

Lembaga Keuangan Islam diharapkan mampu memberikan solusi kepada masyarakat

yang kesulitan dalam membiayai usahanya maupun dalam menyimpan uangnya.

Oleh karena itu, keberhasilan LKI Buana Kartika dalam menyalurkan produk-produk

yang ditawarkan kepada masyarakat sangat penting.

Kemampuan menghimpun dana sebanyak-banyaknya serta kemampuan

menyalurkan dana dengan baik berpengaruh besar terhadap kelangsungan lembaga

keuangan. Karena kesehatan lembaga keuangan mencakup kesehatan seluruh

usahanya yang meliputi kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, lembaga

lain dan modal sendiri, kemampuan mengelola dana, kemampuan menyalurkan dana

pada masyarakat, kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan,

pemilik modal, dan pihak lain serta kemampuan mentaati peraturan yang berlaku.

Dalam menjalankan usaha yang terpenting adalah kejujuran, amanat dan nasihat.

Amanat merupakan puncak moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol

dari orang-orang yang beriman. Kejujuran merupakan sifat yang dimiliki oleh para

Nabi, tanpa kejujuran kehidupan agama tidak akan tegak dan kehidupan dunia tidak

akan berjalan baik.

Dalam melaksanakan kegiatannyam, LKI Buana Kartika harus selalu

berpegang pada prinsip kejujuran, amanat dan nasihat serta berpegang teguh pada

prinsip-prinsip Islam dalam bermuamalah.

A. Analisis Terhadap Proses Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Islam (LKI)

Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Proses pembiayaan yang sehat adalah proses pembiayaan yang berimplikasi

pada investasi halal dan baik serta menghasilkan return sebagaimana yang

Page 68: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

57

diharapkan, atau bahkan lebih. Proses pembiayaan yang sehat tidak hanya

berimplikasi pada kondisi bank yang sehat, tetapi juga akan berimplikasi kinerja

sektor riil yang dibiayai. Karena ekonomi Islam dibangun di atas prinsip

kerjasama saling menguntungkan. Lembaga Keuangan sebagai pemilik modal

tidak boleh mendzalimi nasabah dengan mengeruk keuntungan dari pinjaman

uangnya tanpa adanya resiko bersama. Sebaliknya nasabah tidka diperbolehkan

berlaku curang hanya untuk memperoleh keuntungan sesaat. Dalam Islam

memberi pinjaman atau memberi modal untuk keperluan usaha produktif

merupakan suatu perbuatan yang terpuji dan dianjurkan syari‟at. Sedangkan bagi

peminjam, hendaknya hutang dilakukan apabila sudah sangat dibutuhkan, tidak

boleh berhutang hanya untuk berfoya-foya (boros). Hutang adalah kehinaan di

waktu siang dan keresahan di waktu malam. Rasulullah SAW selalu berdo‟a dan

memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari hutang yang

memberatkan dan tekanan dari orang lain.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya LKI Buana Kartika di tuntut

adanya pengelolaan yang baik dan professional berdasarkan prinsip-prinsip

menajemen. Sebuah lembaga keuangan tidak bisa dikelola hanya dengan bekal

semangat saja, aspek ekonomi dan manajemen keuangan harus dikuasai secara

maksimal. Agar dapat memaksimalkan pengelolaan pembiayaan, maka

manajemen harus memperhatikan tiga aspek penting dalam pembiayaan yaitu :

aman, lancar dan menguntungkan. Untuk memastikan bahwa modal yang telah

diberikan tersebut aman, lancar dan menguntungkan, maka sebelum modal

dicairkan terlebih dahulu diadakan analisis pembiayaan. Pemberian modal tanpa

analisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan pemberi modal. Bagi

nasabah yang nakal dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga

dimungkinkan usaha yang sebenarnya tidak layak dibiayai menjadi layak,

akibatnya modal yang telah diberikan sulit ditarik kembali karena usaha yang

dibiayai tidak mendapatkan keuntungan dan bahkan mungkin akan merugi.

Selain tiga prinsip di atas, dalam pelaksanaan pembiayaan harus melalui

proses-proses yang telah ditentukan yaitu : Permohonan, Pengumpulan data dan

investigasi, Analisis pembiayaan, Persetujuan, Pengumpulan data-data tambahan,

Page 69: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

58

Pengikatan, Monitoring dan Pengawasan. Proses pembiayaan di LKI Buana

Kartika berdasarkan pengamatan penulis telah berjalan sesuai dengan prosedur

yang berlaku. Namun demikian masih terjadi masalah dalam pengembalian

(angsurannya). Hal tersebut disebabkan karena kekurang hati-hatian dalam

melakukan analisis 5 C, pengawasan dan pembinaan yang kurang intensif serta

adanya rasa rikuh terhadap teman baik atau orang yang memiliki pengaruh

terhadap keberadaan LKI Buana Kartika.

B. Analisis Terhadap Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Di

Lembaga Keuangan Islam (LKI) Buana Kartika Mranggen Kabupaten

Demak.

Terjadinya pembiayaan bermasalah adalah merupakan hal yang umum

terjadi dalam lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan. Walaupun

berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegahnya melalui penyempurnaan

sistem, peningkatan mutu dan kwalitas sumber daya manusia yang ada, belum

menutup kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah di masa mendatang.

Terlepas dari faktor kelalaian pihak lembaga keuangan atau perbankan sendiri

maupun kesengajaan yang mungkin dilakukan oleh petugas, pembiayaan

bermasalah dapat terjadi akibat ketidak pastian mengenai apa yang mungkin

terjadi di masa datang seperti perubahan kebijakan pemerintah, terjadinya resesi

ekonomi, munculnya teknologi baru yang lebih maju sehingga teknologi yang

digunakan debitur menjadi usang, dan bencana alam. Faktor-faktor di atas

merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol dan diramalkan secara pasti pada

waktu pencairan modal.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan

bermasalah di LKI Buana Kartika berdasarkan analisa penulis adalah disebbakan

oleh faktor intern LKI Buana Kartika dan faktor ekstern LKI Buana Kartika.

1. Dari pihak LKI Buana Kartika (intern factor)

a. Kesalahan dalam menilai usaha nasabah

Kesalahan dalam menilai usaha nasabah merupakan salah satu faktor

penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah, analisis pembiayaan

Page 70: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

59

dilakukan kurang teliti atau salah dalam melakukan perhitungan

pembiayaan. Hal tersebut terjadi karena lemahnya manajemen LKI Buana

Kartika dalam mengadakan analisis pembiayaan. Dalam melakukan

penilaian terhadap usaha nasabah layak untuk dibiayai atau tidak, hal

tersebut terjadi karena keterbatasan pengetahuan LKI Buana Kartika

(petugas analisis) dalam bidang usaha tertentu dan kesulitan petugas untuk

mendapatkan informasi mengenai calon nasabah dan usahanya, sehingga

akurasi data yang disampaikan nasabah dalam permohonannya tidak bisa

dipertanggung jawabkan. Untuk menghindari kesalahan dalam menilai

nasabah dan usahanya, hendaknya LKI Buana Kartika harus meningkatkan

kemampuan dan potensi SDM yang ada dalam berbagai bidang yang

dibutuhkan, serta memperbaiki manajemen SDM untuk dikembangkan dan

dialokasikan pada posisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan keahlian

yang dimiliki.

Apabila nasabah merupakan nasabah lama, maka akan diteliti status

pembiayaannya di masa lalu untuk menentukan apakah usaha tersebut

layak dibiayai atau tidak, maka aspek-aspek yang dinilai adalah :

1) Aspek Produksi

Berkaitan dengan aspek produksi yang perlu diperhatikan adalah

tersedianya bahan baku yang meliputi kapasitas, kwalitas, kontinuitas,

jumlah dan kwalitas tenaga kerja.

2) Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran meliputi : keadaan usaha masa lalu, sekarang dan

yang akan datang serta faktor-faktor pendukung pengembangan

pemasarannya, daerah pemasaran, jumlah usaha yang ada di wilayah

nasabah, peranan usaha nasabah atas usaha sejenis yang sudah ada,

prospek usaha sejenis di wilayah usaha nasabah, dan jaringan distribusi

pemasaran.

Page 71: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

60

3) Aspek Manajemen

Meliputi : pengalaman nasabah, pendidikan nasabah, dan tersedianya

dokumen usaha nasabah mengenai persediaan barang, pembelian

barang, serta penjualan barang.

4) Aspek Keuangan

Meliputi : kebutuhan modal usaha yang dibiayai, keadaan permodalan

sekarang dan perkiraan yang setelah menerima pembiayaan, besarnya

permohonan pembiayaan, dan kemampuan membayar kembali.

Kesalahan dalam menilai usaha nasabah tidak terlepas pula dari tindakan

yang tidak jujur dari pihak nasabah membohongi petugas LKI Buana

Kartika tentang keadaan usahanya seperti : kemampuan produksi, omzet

penjualan, jumlah alat produksi, jumlah tenaga kerja dan lain sebagainya.

b. Salah dalam menentukan besarnya plafond pembiayaan atau jangka waktu

yang diberikan.

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika sering kali kesulitan dalam

menentukan besar kecilnya plafond dan jangka waktu pembiayaan yang

diberikan kepada calon nasabah, karena nasabah sering berbohong tentang

nilai barang yang dijadikan jaminan atau ketidaktahuan LKI Buana Kartika

tentang nilai barang dijaminkan, sehingga memutuskan plafond yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi. Pemberian plafond yang terlalu tinggi

akan berdampak pada sulitnya pengembalian biaya yang telah diberikan

beserta bagi hasilnya. Hal tersebut disebabkan karena kapasitas produksi

dan omzet penjualan tidak dapat mencukupi angsuran pengembalian biaya

beserta bagi hasilnya. Sedangkan plafond yang terlalu rendah dari

permohonan yang diajukan, menyebabkan nasabah tidak dapat

menggunakan uangnya untuk membiayai usahanya karena dana yang

diberikan tidak mencukupi, sehingga uang dipergunakan untuk keperluan

lain.

c. Kelalaian mengawasi dan membina nasabah

Untuk memastikan bahwa biaya yang telah diberikan oleh LKI Buana

Kartika kepada nasabah telah dipergunakan secara maksimum sesuai

Page 72: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

61

dengan kebutuhan usahanya LKI Buana Kartika juga bertugas mengawasi

penggunaan dana tersebut. Jika tidak ada pengawas dari LKI Buana

Kartika dikhawatirkan nasabah akan mengalihkan alokasi kelayakannya.

Sehingga memungkinkan timbulnya kesulitan dalam mengawasi kegiatan

usaha nasabah dan menyulitkan pengembaliannya.

Selain melakukan pengawasan terhadap usaha nasabah LKI Buana Kartika

juga perlu melakukan pembinaan terhadap nasabahnya dengan jalan

mengadakan kunjungan ke tempat usaha nasabah dan mengadakan

wawancara tentang kemajuan usahanya.

Besarnya jumlah nasabah yang dibiayai oleh LKI Buana Kartika yang

tersebar di 19 desa di wilayah Kecamatan Mranggen dan hanya ditangani

oleh seorang mantra menyebabkan pengawasan dan pembinaan terhadap

usaha nasabah kurang maksimal.

d. Pembiayaan digunakan untuk keperluan lain sepengetahuan LKI Buana

Kartika.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan ditemukan terjadinya

pengalihan biaya untuk keperluan lain, seperti untuk membeli tanah,

membeli sepeda motor, membayar sekolah dan lain sebagainya dengan

sepengetahuan dari petugas LKI Buana Kartika dengan pertimbangan

karakter yang baik, keyakinan akan kemampuan pengembalian biaya, dan

adanya jaminan yang layak atau memadai.

2. Dari luar pihak LKI Buana Kartika (ektern factor)

a. Usaha nasabah bangkrut (tidak dikelola dengan baik)

Sebagian nasabah LKI Buana Kartika adalah pengusaha kecil yang tidak

memiliki perencanaan dan strategi yang baik, usaha yang dilakukan

sekedar uji coba atau coba-coba, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang

relatif rendah, kurang mengetahui atau memahami etika bisnis dan kurang

disiplin sehingga mencampurkan keuangan usaha dengan keuangan rumah

tangganya serta sikap dan pola pikir yang konsumtif. Untuk mengubah

Page 73: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

62

pola pikir masyarakat ini, perlu waktu yang panjang disertai upaya-upaya

yang lebih berstruktur dan berkesinambungan.

b. Penggunaan pinjaman tidak sesuai pengajuan

c. Pinjaman digunakan oleh orang lain

d. Jaminan berubah (misalnya tanah terkena sungai yang menyebabkan

menurunnya nilai jual) sehingga nasabah enggan mengangsur.

C. Analisis Terhadap Upaya Penyelamatan Penyebab Terjadinya Pembiayaan

Bermasalah Di Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika sebagai lembaga baru yang

muncul belakangan dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, dalam

operasionalnya akan menghadapi permasalahan-permasalahan yang juga

merupakan tantangan tersendiri.

Pihak-pihak yang terlibat dalam operasionalisasi LKI Buana Kartika

didasarkan pada ikatan emosional keagamaan yang sama. Maka di antara pihak-

pihak, khususnya pengelola dan nasabah harus saling percaya, bahwa mereka

sama beritikad baik dan jujur di dalam bekerjasama. Dengan demikian

kredibilitas moral sangat menentukan. Terhadap karyawan LKI Buana Kartika

apabila kredibilitas moralnya tidak baik dan tindakannya dapat merugikan

nasabah, ia dapat dikenakan sanksi administraso maupun sanksi yuridis sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun, apabila nasabah yang nakal, selain merugikan, juga akan kesulitan

untuk memberikan sanksi, Karena dalam lembaga keuangan syari‟ah tidak

mengenal adanya bunga, denda keterlambatan (commitment free), dan

sebagainya. Kemungkinan sanksi yang diberikan adalah memasukkannya dalam

daftar hitam dan menyelesaikannya melalui jalur hukum.

Berdasarkan hasil penelitian penulis, jumlah pembiayaan bermasalah di LKI

Buana Kartika menunjukkan adanya penurunan dari tahun ke tahun, baik dalam

kategori kurang lancar, diragukan dan macet. Hal tersebut menunjukkan adanya

upaya serius yang dilakukan LKI Buana Kartika untuk menanggulangi terjadinya

Page 74: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

63

pembiayaan bermasalah, tanggap terhadap gejala-gejala yang muncul sebangai

isyarat terjadinya pembiayaan bermasalah dan segera mencari upaya

penyelesaiannya.

Dalam menangani nasabah bermasalah atau mengalami tunggakan,

Lembaga Keuangan Islam Buana Kartika tidak mengenal denda (penalty) atau

biaya-biaya lain. Justru LKI Buana Kartika memberikan keringanan dan

kelonggaran waktu, membebaskan bagi hasil, dan apabila memungkinkan akan

diberikan keringanan pokok pembiayaan sesuai dengan cadangan antau

kemampuan LKI Buana Kartika. Kebijakan tersebut hanya berlaku bagi nasabah

yang benar-benar kesulitan dalam usahanya dan tidak ada unsur kesengajaan.

Penulis memandang penyelesaian masalah terhadap pembiayaan bermasalah

di LKI Buana Kartika telah sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟ah. Islam

mengajarkan untuk memberi keringanan dalam hal jatuh tempo pembayaran

sampai si penghutang lepas dari kesulitan yang menghimpit dan memberi

keringanan dalam jumlah pembayaran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam

surat Al-Baqarah : 280.

Artinya : “Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh

sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua

utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

( QS. Al-Baqarah : 280)63

Ayat di atas menjelaskan apabila ada orang dalam situasi sulit atau akan

terjerumus dalam kesulitan bila dibayar hutangnya, hendaknya ditangguhkan

sampai ia lapang. Shahibul Mal dilarang menagih jika mengetahui dia sempit,

apalagi memaksa membayarnya dengan sesuatu yang amat ia butuhkan. Yang

lebih baik dari meminjamkan adalah menyedekahkan sebagian atau semua

hutang itu sehingga dia terbebas dari hutang.

63

Ibid., hlm. 70.

Page 75: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

64

Sedangkan terhadap orang yang menunda pembayaran hutang dan

sebetulnya mampu, maka hal tersebut merupakan perbuatan dzalim. Dan boleh

dipaksa untuk membayarnya atau diselesaikan melalui jalur hukum.

Page 76: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

65

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian serta hasil penelitian yang penulis sajikan pada

bab–bab di muka, maka dapat penulis ambil beberapa kesimpulan sesuai dengan

permasalahan dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. LKI Buana Kartika sebagai salah satu Lembaga Keuangan Islam yang ada

diwilayah Kecamatan Mranggen dalam menyalurkan modalnya hanya

membiayai usaha produktif yang halal. Dalam melakukan usaha pembiayaan

LKI Buana Kartika sudah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang

berlaku. Tahapan–tahapan tersebut adalah: permohonan pembiayaan,

investigasi (survey), analisis pembiayaan (penilaian usaha nasabah), realisasi

(pencairan), dan Monitoring serta pembinaan.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa analisis penyebab

terjadinya pembiayaan bermasalah di Lembaga Keuangan Islam Buana

Kartika Kecamatan Mranggen disebabkan oleh :

a. Kurang cermat dalam pengamatan tentang 5 C, berarti salah menilai

dalam usaha nasabah.

b. Terlalu besar memberikan pembiayaan sehingga tidak sesuai dengan

jumlah angsuranya tidak mampu mengangsur (salah dalam menentukan

besarnya pembiayaan dan jangka waktu yang diberikan.

c. Biaya yang diberikan dipergunakan untuk keperluan lain, bukan untuk

membiayai usaha yang diajukan (sepengetahuan dari LKI Buana Kartika).

Page 77: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

66

d. Nasabah kurang baik dalam mengelola usahanya.

e. Pinjaman digunakan oleh orang lain.

f. Penyebab lain diluar kemampuan LKI Buana Kartika dan nasabah seperti

kebijakan pemerintah, situasi perekonomian, situasi persaingan bisnis.

g. Perubahan kebiasaan musim.

h. Tidak adanya penghasilan dalam usahanya.

i. Uang digunakan untuk pembiayaan ujian sekolah.

3. Dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya penyebab pembiayaan

bermasalah, LKI Buana Kartika mengambil langkah dan meneliti penyebab

terjadinya itu sendiri, kemudian dianalisis dan dicarikan solusinya, masing-

masing akan berbeda dalam penyelesaiannya tergantung pada faktor

penyebabnya. Dalam menangani nasabah bermasalah atau tunggakan, LKI

Buana Kartika tidak mengenakan denda atau biaya–biaya lain, LKI Buana

Kartika memberi keringanan dan kelonggaran waktu, membebaskan bagi

hasil dan apabila memungkinkan akan diberikan keringanan pokok

pembiayaan sesuai dengan cadangan atau kemampuan LKI Buana Kartika.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan prinsip–prinsip syari‟ah.

B. Saran–saran

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat penulis terhadap Lembaga Keuangan

Islam Buana Kartika Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, penulis ingin

memberikan saran sebagai berikut :

Page 78: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

67

1. LKI Buana Kartika sebagai salah satu lembaga islam. Hendaknya dalm

melaksanakan kegiatannya baik penggalang dana maupun penyaluran

dananya selalu berpegang teguh pada prinsip–prinsip syari‟ah, sehingga

dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat yang ingin mengamalkan ajaran

islam dan dapat melepaskan ketergantungan masyarakat pada rentenir dan

lintah darat sehingga tercipta keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi

yang merata.

2. Dalam melaksanakan analisis pembiayaan, LKI Buana Kartika hendaknya

selalu berpedoman pada 5 C atau 4 P untuk menghindari terjadinya terjadinya

penyebab pembiayaan bermasalah.

3. Salah satu penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah kesalahan

pihak LKI Buana Kartika dalam menilai kelayakan usaha nasabah, hal

tersebut terjadi karena keterbatasan kemampuan SDM yang ada. Mengingat

hal tersebut hendaknya LKI Buana Kartika meningkatkan kualitas SDMnya

dari waktu kewaktu melalui pendidikan pelatihan.

4. Agar tercipta hubungan yang baik antara LKI Buana Kartika dengan

masyarakat (nasabah), hendaknya LKI Buana Kartika terlibat dalam menjaga

kesinambungan usaha masyarakat dengan melakukan pembinaan pelatihan

dan pengawasan terhadap usaha nasabah serta membantu nasabah yang

mengalami kesulitan dalam pengembalian pembiayaan.

Page 79: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

68

C. Penutup

Alhamdulillah, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Walaupun

penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan

masukan, saran dan kritik untuk penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, LKI Buana Kartika dan

pembaca pada umumnya. Amin.

Page 80: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

69

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam Dalam Wacana Fikih, Bandung :

Rosda Karya, 2002

2. Abidin, Zainal, Dampak Riba Terhadap Pribadi dan Masyarakat, Solo : Edisi

02 / tahun VII / 1424 H / 2003.

3. Ahmad, Mustaq. Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001.

4. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Renika Cipta, 1992.

5. Darmadji, Tjiptono, Melacak Jejak Kredir Macet, Yayasan Sembada Swakarya

Jakarta : Informasi dan Peluang bisnis Swasembada, Edisi SWA 1/VIII-April

1992.

6. Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta : 1984.

7. Harahap, Sofyan, Safri, Akuntasi Islam, Jakarta : PT bumi Aksara, 2004.

8. Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek OPerasi Bank Umum, Jakarta : Bumi

Aksara, 1999.

9. Karim, Adi Marwan, Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2004.

10. Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002

11. Kepner H. Charles, dkk, Manajer Yang Rasional, jakarta: PT. Gelora Aksara

Pratama, 1992

12. Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta : PT. Bumi Aksara,

1993.

13. Prigartono, Sigit, ir. Tanya Jawab Masalah Perbankan, CV. Aneka, Solo: 1995.

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam: Jilid 1, Yogyakarta: Dana Bakti

Wakaf, 1995.

14. Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Mal Wa Tamail (BMT), Yogyakarta :

UII Press, 2004

15. Saleh, Rahmat, Kamus Perbankan, Jakarta: Institut Perbankan Indonesia, 1980.

Page 81: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

70

16. Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keselarasan Al-

Qur‟an: Volume 1, Cetakan VI, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

17. Singarimbun, Masri, Sofian, Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES,

1985

18. Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2005.

19. Sumitro, Warkun, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait,

BMI, dan Tafakul di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002.

20. Suyatno, Thomas, Dasar-dasar Perkreditan, Edisi IV, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003.

21. Tjoekam, Moh. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Konsep, Teknik dan

Kasus, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1999.

22. Untung, Budi, Kredit Perbankan di Indonesia, Yogyakarta : Penerbit Andi,

2005.

23. Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari‟ah, Jakarta :

Zikrul Hakim, 2003.

Page 82: ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PEMBIAYAAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain... · 2013-01-16 · 4. Seluruh keluarga besar K.H. Fathan H.M. dan K.H. Muhammad

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Enis Millata

TTL : Demak, 26 Desember 1989

Alamat asal : Jl. K.H. Hasan Masyhuri Ronggosari RT 03/03

Kec. Mranggen Kab. Demak 59567

Pendidikan Formal

1. TK / RA Al-Islamiyyah lulus th 1995

2. MI Al-Islamiyyah lulus th 2001

3. SMPN 2 Mranggen lulus th 2004

4. SMA Ky Ageng Giri lulus th 2007

5. IAIN Walisongo Semarang angkatan th 2007

Pendidikan Non Formal

1. TPQ Al-Islah

2. Madrasah Diniyyah Al-Islah

Pengalaman Organisasi

1. Pramuka

2. Pengurus Ikatan Remaja

Semarang, 07 Juni 2011

Enis Millata

072411026