8
ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH DENGAN KONSEP BANGUNAN RAKYAT TAHAN GEMPA (Studi Kasus Pada Rumah BARRATAGA Tipe 54 Lokasi Kampus Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta) Karina Dewyn Senda 1 , Adityawan Sigit 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Email: [email protected] 2 Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Email: [email protected] Abstract: The 2006 Yogyakarta earthquake caused damage to houses without earthquake-resistant concept. Barrataga (People’s Earthquake-Resistant House) which was designed by Prof. Ir. Sarwidi, is a house that is designed to be able to withstand earthquakes and can reduce risk when a large-scale earthquake occurs. However, for the low class people, houses with earthquake-resistant concepts is considered to require large costs. Therefore, it is necessary to explain people about the costs and benefits of earthquake-resistant concept houses, including the calculation of the Budget Plan (RAB) and analysis of investment costs between houses with an earthquake resistant concept (BARRATAGA) and Non- BARRATAGA concept. The calculation result shows that the value of the Budget Plan (RAB) for a house with the BARRATAGA concept is Rp163.482.339, while for a house Non-BARRATAGA concept is Rp159.394.005. Then, the difference of budget plan between with and Non-BARRATAGA concept is Rp4.088.339. For the Benefit Costs Ratio (BCR) value of using BARRATAGA concept is 19.244. Keyword: BARRATAGA, budget plan, investment 1. PENDAHULUAN Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah rawan gempa, termasuk salah satunya Yogyakarta. Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 menimbulkan banyak kerugian, yang disebabkan oleh kerusakan pada rumah- rumah tidak tahan gempa. Oleh karena datangnya gempa tidak dapat diprediksi kapan dan dimana, maka perlu adanya teknologi berupa perancangan bangunan yang memiliki konstruksi tahan gempa. BARRATAGA atau Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa adalah rumah yang di desain untuk dapat menahan gempa dan dapat mengantisipasi atau mengurangi risiko kerusakan saat bencana gempa bumi dengan skala besar terjadi. Perancangnya adalah Prof. Ir. Sarwidi, seorang pakar kegempaan dari Universitas Islam Indonesia. Bagi masyarakat dengan ekonomi kelas bawah, rumah yang menggunakan stuktur tahan gempa membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang biaya dan manfaat dari pembangunan rumah tahan gempa, perlu dilakukan perhitungan perbandingan biaya antara rumah dengan konsep tahan gempa dan rumah tanpa konsep tahan gempa. Setelah itu, dilakukan juga perhitungan analisis investasi biaya pada rumah tersebut. Dengan adanya gambaran perbandingan selisih biaya dan nilai investasi tersebut, akan memberikan pertimbangan kepada masyarakat untuk memilih membangun rumah tahan gempa. Jika dengan selisih biaya yang masih terhitung wajar namun

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH DENGAN KONSEP

BANGUNAN RAKYAT TAHAN GEMPA (Studi Kasus Pada Rumah BARRATAGA Tipe 54

Lokasi Kampus Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)

Karina Dewyn Senda1, Adityawan Sigit

2

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia

Email: [email protected] 2 Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam

Indonesia

Email: [email protected]

Abstract: The 2006 Yogyakarta earthquake caused damage to houses without earthquake-resistant concept.

Barrataga (People’s Earthquake-Resistant House) which was designed by Prof. Ir. Sarwidi, is a house that is

designed to be able to withstand earthquakes and can reduce risk when a large-scale earthquake occurs. However,

for the low class people, houses with earthquake-resistant concepts is considered to require large costs. Therefore,

it is necessary to explain people about the costs and benefits of earthquake-resistant concept houses, including the

calculation of the Budget Plan (RAB) and analysis of investment costs between houses with an earthquake resistant

concept (BARRATAGA) and Non- BARRATAGA concept.

The calculation result shows that the value of the Budget Plan (RAB) for a house with the BARRATAGA concept is

Rp163.482.339, while for a house Non-BARRATAGA concept is Rp159.394.005. Then, the difference of budget plan

between with and Non-BARRATAGA concept is Rp4.088.339. For the Benefit Costs Ratio (BCR) value of using

BARRATAGA concept is 19.244.

Keyword: BARRATAGA, budget plan, investment

1. PENDAHULUAN

Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan

wilayah rawan gempa, termasuk salah satunya

Yogyakarta. Gempa yang terjadi di Yogyakarta

pada tahun 2006 menimbulkan banyak kerugian,

yang disebabkan oleh kerusakan pada rumah-

rumah tidak tahan gempa. Oleh karena

datangnya gempa tidak dapat diprediksi kapan

dan dimana, maka perlu adanya teknologi

berupa perancangan bangunan yang memiliki

konstruksi tahan gempa.

BARRATAGA atau Bangunan Rumah

Rakyat Tahan Gempa adalah rumah yang di

desain untuk dapat menahan gempa dan dapat

mengantisipasi atau mengurangi risiko

kerusakan saat bencana gempa bumi dengan

skala besar terjadi. Perancangnya adalah Prof. Ir.

Sarwidi, seorang pakar kegempaan dari

Universitas Islam Indonesia.

Bagi masyarakat dengan ekonomi kelas

bawah, rumah yang menggunakan stuktur tahan

gempa membutuhkan biaya yang mahal. Oleh

karena itu, untuk memberikan gambaran kepada

masyarakat tentang biaya dan manfaat dari

pembangunan rumah tahan gempa, perlu

dilakukan perhitungan perbandingan biaya

antara rumah dengan konsep tahan gempa dan

rumah tanpa konsep tahan gempa. Setelah itu,

dilakukan juga perhitungan analisis investasi

biaya pada rumah tersebut. Dengan adanya

gambaran perbandingan selisih biaya dan nilai

investasi tersebut, akan memberikan

pertimbangan kepada masyarakat untuk memilih

membangun rumah tahan gempa. Jika dengan

selisih biaya yang masih terhitung wajar namun

Page 2: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

nilai invesitasinya lebih tinggi, maka masyarakat

lebih baik membangun rumah tahan gempa yang

mana akan mengurangi kerugian yang akan

timbul ketika terjadi bencana gempa

2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai rencana anggaran biaya

dan perbandingannya, sebelumnya sudah

dilakukan, diantaranya adalah penelitian oleh

Purnama dan Sepriyawan (2013) yang

menganalisis biaya pembuatan rumah tahan

gempa Tukukali, yang bertujuan untuk

mengetahui besarnya distribusi pembangunan

rumah, perbandingan biaya rumah dengan

metode SNI dan lapangan, serta besar nilai harga

jual rumah tersebut. Selain itu, juga ada

penelitian oleh Atsaruddin (2015) yang

bertujuan mengetahui besarnya perbandingan

rencana anggaran biaya rumah yang

menggunakan material M-Panel dengan material

konvensional. Dapat dikatakan, yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yang telah dijelaskan, adalah

objeknya yang dalam penelitian ini

menggunakan Rumah BARRATAGA tipe 54,

dan subjek penelitian yang dalam penelitian ini

juga membandingkan analisis nilai investasi.

3. LANDASAN TEORI

3.1 Rumah Dengan Konsep Bangunan

Rakyat Tahan Gempa (BARRATAGA)

TINJAUAN ARSITEKTUR

Dari segi arsitektur, yang perlu diperhatikan

dalam konsep BARRATAGA antara lain.

1. Denah

.Dalam prinsip bangunan tahan gempa,

denah harus memiliki bentuk yang simetris, agar

dapat menghilangkan pengaruh puntiran.

2. Atap Bangunan

Pada prinsip bangunan tahan gempa, bahan

atap bangunan menggunakan bahan yang ringan.

Pemakaian overstek pun tidak boleh terlalu

panjang karena dapat mengakibatkan titik berat

bangunan bergeser dari titik pusat bangunan.

3. Bukaan Dinding

Pada prinsip bangunan tahan gempa,

dianjurkan untuk menempatkan bukaan pada dua

sisi yang saling berhadapan, agar dapat

menghindari terjadinya gaya puntir.

TINJAUAN STRUKTUR

Dari segi struktur, yang perlu diperhatikan agar

menjadi bangunan yang tahan terhadap gempa

antara lain.

1. Pondasi

Pada prinsip bangunaan tahan gempa,

pondasi harus dihubungkan dengan sloof

menggunakan angkur dan lapisan pasir

dibawah pondasi harus dihamparkan setebal

20 - 30 cm.

2. Kolom

Dalam prinsip bangunan tahan gempa,

bagian ujung atas kolom beton bertulang

harus diikat dengan balok ring.

3. Balok

Pada rumah tahan gempa, balok terdiri dari

balok ring dan balok lintel (latei). Balok

latei dipasang pada dinding yang terdapat

bukaan berupa pintu dan jendela.

4. Atap

Selain seperti yang telah dibahas

sebelumnya, atap harus diperkuat dengan

ikatan angina antara rangka kuda-kuda.

5. Dinding

Pada bangunan tahan gempa, dinding harus

diangker pada kolom, dan juga pada kusen.

3.2 Rumah Dengan Konsep Bangunan

Rakyat Tahan Gempa (BARRATAGA)

Perbedaan persyaratan rumah yang

digunakan pada rumah yang tidak

menggunakan konsep tahan gempa, antara

lain.

1. Tanpa pemasangan angkur

Gambar 5.1 Pondasi Rumah Tanpa

Konsep BARRATAGA Tidak

Menggunakan Angkur

Page 3: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

2. Pekerjaan rangka atap hanya menggunakan

kuda-kuda

Gambar Rencanana Atap Rumah Tanpa

Konsep BARRATAGA

3. Tidak menggunakan balok latei

Gambar 3. Tampak Rumah Tanpa

Konsep BARRATAGA Tidak

Menggunakan Balok Latei

4. Tidak menggunakan sambungan disetiap

pertemuan balok-kolom, hanya pada sudut

rumah

Gambar 3. Sambungan Pada Sudut

Rumah Tanpa Konsep BARRATAGA

3.3 Estimasi Biaya Estimasi merupakan memperkirakan nilai

melalui analisis perhitungan kebutuhan biaya

yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan

persyaratan atau kontrak. Menurut Istimawan

Dipohusodo dalam Manajemen Proyek &

Konstruksi Jilid 2, estimasi diurutkan sebagai

berikut.

1. Estimasi Pendahuluan

2. Estimasi Terperinci

3. Estimasi Definitif

3.4 Analisis Harga Satuan (AHS) Metode

SNI Analisa harga satuan pekerjaan dipengaruhi

oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai

satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai

satuan upah tenaga kerja ataupun satuan

pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan

dalam merencanakan atau mengendalikan biaya

suatu pekerjaan konstruksi.

3.5 Tujuan Penyusunan Rencana Anggaran

Biaya 1. Bagi pemilik proyek (owner)

a. Mengetahui kelayakan proyek tersebut

dari segi ekonomi

b. Sebagai bahan evaluasi proyek

c. Sebagai dasar pembanding dalam proyek

d. Sebagai penentuan besarnya pajak dan

administrasi

e. Sebagai patokan untuk penyediaan dana

2. Bagi kontraktor

a. Sebagai dasar dalam penyediaan bahan,

alat, tenaga, serta waktu untuk

pelaksanaan

b. Sebagai dasar perkiraan modal/dana yang

harus disediakan

c. Sebagai dasar untuk mengikuti pelelangan

3.6 Analisis Investasi Pada perhitungan studi kelayakan investasi

ini, dilakukan perhitungan Benefit Cost Ratio

(BCR), yaitu perhitungan membandingkan nilai

manfaat terhadap nilai biaya. Dengan rumus:

B/C = 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−𝐷𝑖𝑠𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

𝐶𝑜𝑠𝑡𝑠

Jika B/C ≥ 1, maka investasi dikatakan layak

atau manfaat dapat diterima

Page 4: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

Jika B/C < 1, maka investasi tidak layak atau

manfaat tidak dapat diterima

4. METODOLOGI PENELETIAN

4.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penlitian yang digunakan adalah

rumah contoh Bangunan Rumah Rakyat Tahan

Gempa (BARRATAGA) yang berlokasi di

Universitas Islam Indonesia. Sedangkan subjek

penelitian ini adalah menganalisis Rencana

Anggaran Biaya (RAB) Bangunan Rumah

Rakyat Tahan Gempa (BARRATAGA).

4.2 Data Penelitian Pada penelitian ini menggunakan dua jenis

data yaitu, data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Pengukuran dimensi dan penentuan

tinjauan arsitektur dan struktur sesuai konsep

berupa denah, atap bangunan, bukaan dinding,

kolom, dan dinding, yang dilakukan secara

langsung dilokasi rumah contoh BARRATAGA.

2. Data Sekunder

Penentuan tinjauan arsitektur dan struktur

sesuai konsep berupa pondasi dan balok, yang

didapatkan dari buku Manual Bangunan Rakyat

Tahan Gempa (BARRATAGA), harga satuan

bahan dan pekerjaan dari Dinas Pekerjaan

Umum Yogyakarta, dan variabel-variabel yang

diperlukan yang didapat dari jurnal-jurnal.

5. ANALISIS DATA PENELITIAN

5.1 Kesesuaian Desain Rumah dengan

Konsep BARRATAGA

TINJAUAN ARSITEKTUR

1. Denah

Rumah contoh yang dilakukan penelitian

sudah menggunakan denah yang simetris,

yaitu berbentuk persegi panjang.

Gambar 5.1 Denah BARRATAGA

2. Atap Bangunan

Atap rumah contoh sudah sesuai dengan

persyaratan yaitu menggunakan overstek

dengan panjang 80 cm dan menggunakan

bahan atap yang ringan yaitu genteng tanah

liat.

Gambar 5.2 Overstek atap

BARRATAGA

3. Bukaan Dinding

Untuk bukaan dinding, rumah contoh

belum mengikuti persyaratan karena pada

sisi belakang tidak terdapat bukaan padahal

sisi depan terdapat bukaan berupa pintu dan

jendela.

Gambar 5.3 Bukaan pada rumah

BARRATAGA

TINJAUAN STRUKTUR

1. Pondasi

Untuk pondasi karena tidak dapat dilakukan

pengamatan, namun diasumsikan

menggunakan sesuai persyaratan yaitu

salah satunya menggunakan lapisan pasir

yang dihamparkan setebal 20 cm dan

menggunakan angkur antara sloof dan

pondasi.

Page 5: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

Gambar 5.4 Pondasi BARRATAGA

2. Kolom

Pada tulangan kolom tidak dapat dilakukan

pengamatan, namun diasumsikan sesuai

persyaratan yaitu menggunakan tulangan

pokok 10 mm, tulangan sengkang 8 mm

dengan jarak 150 mm, dan menggunakan

sambungan.

Gambar 5.5 Sambungan pada

BARRATAGA

3. Balok

Balok pada rumah contoh sudah sesuai

persyaratan dengan adanya balok ring dan

balok latei.

Gambar 5.6 Tampak Rumah

BARRATAGA

4. Atap

Atap rumah contoh sudah sesuai dengan

persyaratan seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, dan juga terdapat ikatan

angina antar rangka kuda-kuda.

Gambar 5.7 Ikatan angin antar rangka

kuda-kuda

5. Dinding

Pada dinding rumah contoh tidak dapat

dilakukan pengamatan, namun diasumsikan

sesuai persyaratan dengan adanya

Gambar 5.8 Pemasangan Angkur Antara

Kolom dan Dinding

Gambar 5.9 Pemasangan Angkur Antara

Kolom dan Kusen

5.2 Analisis Harga Satuan

HARGA BAHAN DAN UPAH KERJA

Harga satuan bahan dan upah kerja yang

digunakan didapat dari Standar Harga Barang

dan Jasa DIY tahun 2018.

ANALISA HARGA SATUAN (AHS)

Dalam perhitungan Analisa Harga Satuan

(AHS) yang akan dilakukan, menggunakan

AHSP Tahun 2016 sebagai standar satuan

pekerjaan konstruksi. Analisa pekerjaan

didapatkan dengan mengalikan indeks dengan

harga satuan daerah.

AHS = koefisien SNI x Harga Satuan

Bahan

5.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rumah BARRATAGA

VOLUME PEKERJAAN

1. Volume Pekerjaan Persiapan

Page 6: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

Vol. Pembersihan Lahan = 63 m2

Vol. Bouwplank = 57 m2

2. Volume Pekerjaan Penggalian dan Pondasi

Vol. Galian Tanah = 36.48 m3

Vol. Urug Pasir = 10.26 m3

Vol. Batu Kali = 18.81 m3

Vol. Urug Kembali = 17.67 m3

3. Volume Pekerjaan Lantai

Vol. Urug Sirtu = 11.37 m2

Vol. Pasir = 5.69 m2

Vol. Beton = 2.84 m2

4. Volume Pekerjaan Sloof

Vol. Beton = 1.71 m3

Vol. Besi Polos = 85.96 kg

Vol. Besi Ulir = 141.36 kg

Vol. Bekisting = 39.9 m2

Vol. Angkur = 14.14 kg

5. Volume Pekerjaan Kolom

Vol. Beton = 1.22 m3

Vol. Besi Polos = 67.39 kg

Vol. Besi Ulir = 133.92 kg

Vol. Bekisting = 32.40 m2

Vol. Angkur = 17.8 kg

Vol. Sambungan = 20.53 kg

6. Volume Pekerjaan Balok

Vol. Beton = 1.52 m3

Vol. Besi Polos = 86.81 kg

Vol. Besi Ulir = 197.16 kg

Vol. Bekisting = 39.69 m2

7. Volume Pekerjaan Dinding dan Plesteran

Vol. Dinding = 109.75 m2

Vol Plesteran = 219.5 m2

8. Volume Pekerjaan Pintu dan Jendela

Vol. Kusen = 12.84 m2

Vol. Pintu 1 = 1 buah

Vol. Pintu 2 = 4 buah

Vol. Jendela 1 = 1 buah

Vol. Jendela 2 = 4 buah

Vol. Angkur = 1.92 kg

9. Volume Pekerjaan Pengecatan

Vol. Cat Dalam = 198 m2

Vol. Cat Luar = 90 m2

10. Volume Pekerjaan Pemasangan Keramik

Vol. Keramik = 56.86 m2

11. Volume Pekerjaan Plafond

Vol. Plafond = 56.86 m2

12. Volume Pekerjaan Atap

Vol. Gunung-gunung = 1.05 m3

Vol. Kuda-kuda = 0.35 m3

Vol. Gording = 0.09 m2

Vol. Kaso dan Reng =87.84m2

Vol. Lisplank =37.52m2

Vol. Genting =87.84m2

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Tabel 5.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah

Konsep BARRATAGA

5.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rumah Tanpa Konsep BARRATAGA

VOLUME PEKERJAAN

Pada perhitungan volume pekerjaan rumah tanpa

konsep BARRATAGA menggunakan

perhitungan yang sama, kecuali sebagai berikut.

1. Volume Pekerjaan Beton Bertulang

Vol.Sambungan = 6.817 kg

Tidak menggunakan balok latei

Tidak menggunakan angkur

2. Volume Pekerjaan Dinding dan Plesteran

Vol. Dinding = 113.8 m2

Vol. Plesteran = 227.6 m2

3. Volume Pekerjaan Atap

Tidak menggunakan gunung-gunung

Page 7: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Tabel 5.2 Rencana Anggaran Biaya Rumah

Tanpa Konsep BARRATAGA

5.5 Selisih Perbandingan Harga Rencana

Anggaran Biaya Dari perhitungan didapatkan nilai RAB

untuk rumah dengan konsep BARRATAGA

adalah Rp163.482.339, sedangkan rumah tanpa

konsep BARRATAGA adalah Rp159.394.005.

Maka, selisih RAB tersebut adalah Rp4.088.334.

5.6 Analisis Investasi

BIAYA INVESTASI

Konsep BARRATAGA = Rp163.482.339

Tanpa Konsep = Rp159.394.005

BIAYA KEMUNGKINAN KERUSAKAN

Konsep BARRATAGA

= 25% x Rp163.482.339

= Rp40.870.585

Tanpa Konsep BARRATAGA

75% x Rp159.394.005

= Rp119.545.504

BENEFIT COSTS RATIO (BCR)

Konsep BARRATAGA

Manfaat = Selisih Kemungkinan Kerusakan

= Rp119.545.504 - Rp40.870.585

= Rp78.674.919

Biaya = Selisih Biaya RAB

= Rp163.482.339 - Rp159.394.005

= Rp4.088.334

B/C = 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

= 𝑅𝑝78.674.919

𝑅𝑝4.088.334

= 19.244 > 1, maka dikatakan layak

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk

rumah dengan konsep BARRATAGA

adalah sebesar Rp163.482.339

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk

rumah tanpa konsep BARRATAGA adalah

sebesar Rp159.394.005

3. Selisih biaya antara RAB rumah dengan

konsep BARRATAGA dan tanpa konsep

BARRATAGA adalah sebesar Rp4.088.334

4. Besar nilai Benfit Coss Ratio (BCR) adalah

sebesar 19.244

6.2 Saran

1. Untuk perhitungan analisis investasi biaya

rumah BARRATAGA perlu dilakukan

pencarian data variabel dengan

menggunakan perhitungan-perhitungan

sendiri yang lebih terinci

2. Dapat dilakukan perbandingan kekuatan

antara rumah dengan konsep

BARRATAGA dan rumah tanpa konsep

BARRATAGA

7. DAFTAR PUSTAKA

Sarwidi. 2018. Manual Bangunan Rumah

Rakyat Tahan Gempa

(BARRATAGA), Edisi 08. Rumah

Buku. Yogyakarta.

Irawan. 2010. Panduan Membangun Rumah

(Desain, Analisis Harga, dan Rencana

Anggaran Biaya). Kawan Pustaka.

Jakarta.

Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek,

Dari Konstruksi Sampai Operasional.

Jakarta: Erlangga

Page 8: ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH …

Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen

Proyek & Konstruksi. Jilid Dua.

Yogyakarta: Kanisius.

Liputan6.com (Online)

(https://www.liputan6.com/regional/re

ad/2517306/ barrataga-sistem -rumah -

tahan-gempa-asli-yogyakarta).

Diakses 1Agustus 2019.

Purnama dan Sepriyawan. 2013. Analisis

Distribusi Biaya Pembangunan Rumah

Tinggal Sederhana Di Kota Pekanbaru

Dengan Metoda SNI dan Praktik

Lapangan. Tugas Akhir. (Tidak

Diterbitkan). Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta.

Ciptakarya.pu.go.id (Online)

(http://ciptakarya.pu.go.id/dok/gempa/

main.htm) . Diakses 1 Agustus 2019.