116
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK NOMOR 102 (STUDI KASUS BMT INSAN MANDIRI MAKASSAR) SKRIPSI Oleh KAHAR ASRO PAMBUDI NIM 105730517215 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH

BERDASARKAN PSAK NOMOR 102

(STUDI KASUS BMT INSAN MANDIRI MAKASSAR)

SKRIPSI

Oleh

KAHAR ASRO PAMBUDI

NIM 105730517215

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH

BERDASARKAN PSAK NOMOR 102

(STUDI KASUS BMT INSAN MANDIRI MAKASSAR)

SKRIPSI

Oleh

KAHAR ASRO PAMBUDI

NIM 105730517215

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

iii

NBHABMEEREP

naihanieiiayniKinr hlimli ayraK Untuk Amal Usaha Muhammadiyah

Untuk Bapak dan Mama Tercinta

MHIIHnRTTON

“If we want to change anything become good,

let us do it together”

Page 4: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

iv

Page 5: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

v

Page 6: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

vi

Page 7: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

vii

ABSTRAK

Kahar Asro Pambudi, 2020. Analisis Perlakuan Akuntansi Murabahah

Berdasarkan PSAK Nomor 102 (Studi Kasus BMT Insan Mandiri Makassar),

Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Ibu Muryani Arsal dan Bapak Basri

Basir.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi murabahah

pada BMT Insan Mandiri Makassar yang disesuaikan dengan PSAK No. 102 tahun

2017.. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan

terdiri dari wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif kualitatif dengan model interaktif, teknik ini digunakan untuk

menjelaskan perbandingan pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan pembiayaan murabahah berdasarkan PSAK Nomor 102 Tahun

2017 dengan hasil wawancara dan dokumentasi mengenai pembiayaan

murabahah yang diterapkan oleh BMT Insan Mandiri Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada perlakuan akuntansi yang

belum sesuai dengan PSAK Nomor 102 yaitu pada saat pembelian barang yang

diwakilkan (murabahah bil wakalah), pengakuan persediaan/aset murabahah, dan

pada saat penerimaan uang muka dari nasabah. Praktiknya, BMT Insan Mandiri

tidak mencatat jurnal apapun atau tidak ada perlakuan akuntansi. Penyajian

piutang murabahah belum sesuai dengan PSAK 102, dan penyajian laporan

keuangan syariah belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 101.

Kata Kunci : Murabahah, PSAK, Akuntansi Murabahah, dan BMT.

Page 8: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

viii

ABSTRACT

Kahar Asro Pambudi, 2020. Analysis of murabaha accounting treatment

based on SFAS number 102 (Case Study On BMT Insan Mandiri Makassar).

Thesis Faculity of Economics and Business Department of Accounting

Muhammadiyah University of Makassar. Guided by Ms. Muryani Arsal and Mr.

Basri Basir.

This research aimed to determine the murabaha accounting treatment at BMT

Insan Mandiri Makassar adjusted to SFAS Number 102 of 2017. This type of

research used in this study is a qualitative research with descriptive approach. Data

collection techniques used consisted of interviews and documentation. The

analysis technique used is a descriptive qualitative analysis with an interactive

model, this technique is used to explain the comparison of recognition,

measurement, presentation, and disclosure of murabaha financing based on SFAS

Number 102 of 2017 with results of interviews and documentation regarding

murabaha financing apllied by BMT Insan Mandiri Makassar.

The results of research showed that there were still accounting treatments that

were not in accordance with SFAS Number 102, namely upon purchase of goods

represented (murabahah bil wakalah), recognition of murabahah inventory/asset

and upon receipt of down payment from customers. In practice, BMT Insan Mandiri

does not record any jurnals or there is not accounting treatment. The presentation

of murabaha receivables is not in accordance with SFAS 102, and the presentation

of sharia financial statements is not yet fully in accordance with SFAS 101.

Keywords : Murabaha, SFAS, Murabaha Accounting, And BMT

Page 9: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah SWT atas

limpahan berkah, taufik dan rahmat-Nya yang senantiasa mengiringi pada setiap

langkah hidup hamba-Nya. Melalui doa dan ridha orang tua pulalah banyak

kemudahan yang didapatkan dalam menyelesaikan tugas akhir. Shalawat serta

salam senantiasa tercurah kepada manusia pilihan yaitu Rasulullah Muhammad

SAW, semoga syafa’atnya senantiasa hadir pada setiap umatnya hingga hari

akhir. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan

akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun penulisan tugas akhir ini

disusun dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Murabahah Berdasarkan

PSAK Nomor 102 (Studi Kasus BMT Insan Mandiri Makassar).

Penulis yakin sepenuhnya bahwa tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat

terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karenanya, penulis

ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi SE., M.Si., Ak., CA., CSP., selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Ibu Dr. Muryani Arsal, SE., MM., Ak., CA., selaku pembimbing pertama dan

Bapak Basri Basir MR, SE., M.Ak., CBC., selaku pembimbing kedua yang

Page 10: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

x

telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta

memberikan motivasi dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen, serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang banyak membantu dan memberikan ilmu

yang tak terhingga kepada penulis selama menempuh studi.

6. Kawan seperjuangan AK 1 2015 yang selalu berbagi dalam suka dan duka

dalam menjalani masa-masa kuliah hingga akhir penyelesaian studi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan. Dengan penuh kesadaran, penulis menyampaikan

maaf atas segala kekurangan dalam tugas akhir ini. Oleh karena itu, dengan hati

yang lapang penulis mengharapkan saran dan kritikan demi kemajuan ilmu

pengetahuan.

Semoga Allah SWT akan senantiasa memberikan imbalan sebesar-besarnya

atas bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis. Akhirnya harapan

penulis semoga karya ini pada masa yang akan datang dapat memberikan

manfaat dan keberkahan untuk penulis maupun orang lain. امين

بارك الله فينا وفيكم

بالله في سبيل الحق, فاستبقوا الخيرات

Makassar, Februari 2020

Penulis Kahar Asro Pambudi

Page 11: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7

a. Baitul Maal Wat Tamwil ................................................... 7

b. Pembiayaan ..................................................................... 8

c. Akad Murabahah .............................................................. 10

1. Pengertian Bai’ Al – Murabahah ................................ 10

2. Landasan Hukum ....................................................... 11

3. Rukun Dan Ketentuan Syariah Akad Murabahah ..... 12

Page 12: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

xii

4. Jenis – Jenis Murabahah .......................................... 14

5. Manfaat dan Resiko Akad Murabahah ...................... 15

6. Alur Pembiayaan Akad Murabahah ........................... 15

7. Perlakuan akuntansi Murabahah Di Lembaga Keuangan

Syariah Berdasarkan PSAK 102 Tahun 2017 ........... 17

8. Ketentuan Tentang Pembiayaan Murabahah Berdasarkan

Fatwa DSN No: 04/DSN-MUI/IV/2000 ....................... 31

B. Tinjauan Empiris .................................................................... 34

C. Kerangka Pikir ........................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 43

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 43

B. Fokus Penelitian .................................................................... 43

C. Lokasi dan Waktu penelitian .................................................. 43

D. Sumber Data .......................................................................... 44

E. Pengumpulan Data ................................................................ 44

F. Teknik Analisis ....................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 48

A. Gambaran Umum BMT Insan Mandiri Makassar .................. 48

1. Profil BMT Insan Mandiri Makassar ................................. 48

2. Kepengurusan BMT Insan Mandiri Makassar ................. 49

3. Visi, Misi Dan Motto Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Insan

Mandiri Makassar ............................................................. 50

4. Produk – Produk pada BMT Insan Mandiri Makassar ..... 51

B. Prosedur Dan Persyaratan Dalam Memperoleh Pembiayaan

Murabahah Pada BMT Insan Mandiri Makassar ................... 52

Page 13: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

xiii

C. Perlakuan Akuntansi Murabahah Pada BMT Insan Mandiri

Makassar ................................................................................ 54

D. Pembahasan ........................................................................ 66

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 73

A. Simpulan ................................................................................. 73

B. Saran ...................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel Contoh Perhitungan Keuntungan Proporsional ....... 24

Penelitian Terdahulu …....................................................... 35

Jurnal Saat Pencairan Dana .............................................. 56

Jurnal Saat Realisasi Barang Dan Saat Akad Murabahah

Disepakati ........................................................................... 56

Jurnal Saat Terjadi Pembayaran Angsuran ........................ 59

Jurnal Penerimaan Denda .................................................. 60

Tabel Angsuran Pokok Dan Marjin ..................................... 63

Jurnal Pencairan Dana Dari Bank ...................................... 64

Jurnal Saat Realisasi Barang Dan Saat Akad Murabahah .. 65

Jurnal Pembayaran Angsuran ............................................ 66

Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Murabahah Bmt Insan

Mandiri Makassar Berdasarkan Psak 102 …....................... 67

Page 15: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 3.1

Skema Bai’ Al – Murabahah .............................................. 17

Kerangka Berpikir …………………………………............... 41

Analisis Data Model Interaktif ..……………………............. 46

Page 16: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandangan Islam memberikan pemahaman dalam menjalankan kegiatan

ekonomi sesuai dengan Al – Qur’an dan As – Sunnah, agar masyarakat dapat

memenuhi kebutuhan ekonomi dengan tanpa rasa khawatir dan selalu optimis

dalam bermuamalah untuk memperoleh rezeki yang halalan thoyyibah. Ini

sebagai pelaksanaan perintah Allah SWT dalamn Q.S. Al – Baqarah ayat 168:

nممnكلواnاس هاnالن nمبينn)ياnأي بعواnخطواتnالشيطانnإنهnلكمnعدو باnولاnتت (٨٦١اnفيnالرضnحللاnطي

Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang

terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan.

Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu”.

Transaksi ekonomi juga memiliki kaitan dengan nilai dan norma syariah,

maka sudah seharusnya para pelaku ekonomi juga perlu memahami kaidah

yang terdapat dalam fiqih muamalah yaitu :

nnالمnفيnتحريمهاالاصلnعلىnدليلnيدلnانn عامالاتnالاباحةnالا

yang artinya adalah “Hukum asal dalam bermuamalah bersifat halal dan

diperbolehkan, kecuali jika terdapat dalil yang mengharamkannya”. Sebab

perilaku ekonomi dan sistem ekonomi dalam Islam memiliki hubungan yang

erat dengan keyakinan kepada Allah, yang bertujuan mencapai kesejahteraan

manusia dalam rangka ibadah kepada Allah. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu

Asakir:

nقالn:قالnمالكnبنnانسnعنnnعليهnاللهnصلىnاللهnرسولnاخرتهnوتركnلاخرتهnدنياهnتركnمنnبخيركمnليسn:وسلم

nالnعلىn نياnبلغnالىnالاخرةnولاتكونواnكل nالد ناس.nرواهnابنnعساكرلدنياهnحتىnيصيبnمنهماnجميعاnفان

Page 17: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

2

Artinya: “Dari Anas ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak baik orang

yang meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja, atau meninggalkan

akhirat untuk kepentingan dunia saja, tetapi harus memperoleh kedua –

duanya. Karena kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju akhirat. Oleh

karena itu, jangan sekali – kali menjadi beban orang lain.”

Salah satu sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah

perbankan syariah. Perbankan Syariah sebagai sistem ekonomi

Islam/Syariah yang dibangun dengan berlandaskan ajaran Islam

dengan tidak mengandalkan bunga/riba. Sesuai dengan firman Allah

SWT dalam Q. S. Al – Baqarah ayat 275 yang berbunyi:

n...nوnأnحnلnnاللهnnالnبnيnعnnوnحnرnمnnالرnابn...nالاية

Artinya: “... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ...”

Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat majemuk sehingga

penerapan sistem ini tidak hanya terbatas bagi umat Islam, tapi siapapun bisa

menjadi pelaku ekonomi dalam sistem ini. Sehingga masyarakat majemuk

dapat merasakan manfaat kehadiran perbankan Syariah.

Namun, terkadang masih ada anggapan bahwa sistem ekonomi Syariah

yang sudah berjalan dalam praktiknya masih bercampur dengan sistem

lembaga konvensional yang menyebabkan keragu – raguan bagi nasabah atau

nasabah menganggap bahwa Syariah ataupun non – Syariah sama dalam

praktiknya. Pada dasarnya, Lembaga keuangan Syariah di Indonesia dalam

pelaksanaannya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Syariah

Nasional. Tersedianya jasa keuangan oleh perbankan Syariah yang sesuai

dengan nilai serta prinsip Syariah di tengah – tengah masyarakat memiliki

tujuan untuk mewujudkan sistem perbankan yang berasaskan keadilan serta

menciptakan kemaslahatan. Perkembangan Syariah harus diiringi dengan

Page 18: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

3

inovasi produk dan berbagai macam akad yang sesuai dengan prinsip Syariah,

agar mampu bersaing dengan perbankan konvensional serta memenuhi

kebutuhan nasabah.

Operasionalisasi Perbankan Syariah dirasakan belum menjangkau pada

tingkat masyarakat kecil dan menengah maka muncul usaha untuk mendirikan

Lembaga keuangan mikro, dalam hal ini Lembaga keuangan mikro Syariah

seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), yang bertujuan untuk mengatasi

kendala atau hambatan operasional yang dihadapi oleh masyarakat kecil dan

menengah. Sebagai pilihan lain, masyarakat kecil dan menengah lebih memilih

menggunakan jasa rentenir untuk memenuhi kebutuhan konsumtif atau

produktif mereka karena cepat dan mudah tapi kenyataannya jasa rentenir

tidak terlepas dari unsur riba/bunga. Tentunya dengan kehadiran BMT dapat

menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat.

Kegiatan operasional BMT berperan dalam bidang ekonomi dan bidang

sosial. Pada bidang ekonomi, BMT turut berperan serta melakukan

pengembangan kegiatan produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas

ekonomi dengan cata mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan. Pada bidang sosial, BMT berperan dalam menerima dana zakat,

infak, sedekah, dan dana sosial lainnya serta mengoptimalkan distribusinya

sesuai dengan peraturan dan amanah.

Salah satu kota terbesar di Indonesia yang aktivitas perekonomian

masyarakatnya cukup tinggi yaitu kota Makassar, juga dikenal sebagai kota

metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Termasuk perkembangan

suatu daerah ditandai dengan adanya sarana dan prasarana perbankan atau

lembaga keuangan lainnya baik yang konvensional maupun syariah. Hadirnya

Page 19: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

4

BMT tentu sangat membantu masyarakat Makassar terutama kelas kecil dan

menengah.

BMT Insan Mandiri Makassar adalah Lembaga keuangan mikro yang

berbasis Syariah merupakan lembaga jasa yang memberikan layanan jasa

keuangan dengan berdasarkan prinsip Syariah yang terdiri dari 2 karakter

Lembaga yakni diambil dari namanya Baitul Maal yang berkenaan dengan

Lembaga Sosial dan At – Tamwil yang berkenaan dengan Lembaga

Bisnis/Lembaga Pembiayaan. Umumnya, Produk Syariah yang ada pada BMT

tidak jauh berbeda dengan produk Syariah yang ada pada Bank Syariah.

Produk Tamwil yang disediakan diantaranya adalah tabungan Mudharabah,

Ijarah, Murabahah, Tabungan Qurban, Tabungan Kesehatan, dan sesuai

kebijakan BMT. Sedangkan untuk produk maal di antaranya adalah pelayanan

zakat, infaq, dan shodaqoh dengan pemanfaatannya sesuai program yang

dilaksanakan oleh BMT seperti beasiswa Pendidikan, Modal usaha tanpa

bunga dan tanpa jaminan bagi jamaah dhuafa dan lain - lain.

BMT harus memiliki pengetahuan yang luas tentang akuntansi Syariah

agar menjadikan BMT yang berstandar, profesional, dan dapat dipercaya.

Dengan mengimplementasikan ilmu akuntansi dalam pencatatan transaksi

yang terjadi setiap harinya maka BMT akan mampu menghasilkan laporan

keuangan yang sesuai dengan standar. Dalam produk At tamwil / penyaluran

dana misalnya yang menggunakan prinsip jual beli yang paling dominan dan

memiliki potensi profit yang cukup baik adalah murabahah, perlu mendapat

perhatian dalam pelaksanaannya karena praktik akuntansi tidak terlepas

dengan PSAK. Secara sederhana konsep murabahah dapat diartikan sebagai

bentuk jual beli dengan adanya komisi atau suatu bentuk penjualan barang

dengan harga awal ditambah keuntungan yang disepakati. Tentunya praktik

Page 20: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

5

murabahah ini memiliki aturan yang berlaku, seperti Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan Nomor 102 mengenai Akuntansi Murabahah.

Penelitian mengenai murabahah juga dilakukan oleh Joni Ahmad Mughni

dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jawa Barat (2019) dengan penelitian

yang berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK

Nomor 102 pada Pembiyaan Murabahah di BMT Al – Ittihad Cikurubuk

Tasikmalaya”. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan

dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa

penerapan akuntansi akad murabahah pada KSPSS BMT Al – Ittihad dengan

PSAK 102 sebagian besar sudah sesuai dengan PSAK 102. Penerapan yang

sudah sesuai dengan PSAK 102 adalah pengakuan dan pengukuran asset

murabahah, piutang murabahah, keuntungan murabahah, potongan angsuran

murabahah, dan denda. Sedangkan penyajian yang dilakukan oleh KSPPS

BMT Al – ittihad kurang sesuai dengan PSAK 102 karena hanya terkait piutang

murabahah, keuntungan murabahah, dan keuntungan murabahah

tanggungan. Pengungkapan yang dilakukan oleh pihak BMT kurang sesuai

dengan PSAK 102 yaitu dalam penyajian laporan keuangan Syariah harus

mengacu pada PSAK 101.

Berdasarkan dengan latar belakang tersebut maka penulis melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Murabahah

Berdasarkan PSAK Nomor 102 (Studi Kasus BMT Insan Mandiri

Makassar)”.

Page 21: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah apakah perlakuan

akuntansi murabahah pada BMT Insan Mandiri Makassar sudah sesuai

dengan PSAK No. 102 tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam

skripsi ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi murabahah pada

BMT Insan Mandiri Makassar yang disesuaikan dengan PSAK No. 102 tahun

2017.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

perlakuan akuntansi pembiayaan akad murabahah.

b. Bagi BMT

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi dalam pelaksanaan proses perlakuan

akuntansi pembiayaan akad murabahah.

c. Bagi Calon Nasabah dan Kreditur

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pertimbangan dan informasi untuk memilih produk syariah.

Page 22: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

a. Baitul Maal Wat Tamwil

Dasar pemikiran berdirinya Lembaga Keuangan Syariah berdasarkan

firman Allah SWT mengenai pelarangan riba seperti yang tercantum di

dalam Q. S. Ali Imran ayat 130 sebagai berikut:

nيnاأnيnهnالnاnذnيnنnnآمnنnوnلاnاnتnnأnكnلnالرnواnبnأnاnضnعnافnمnاnضnاعnفnةnnوnاتnقnاللهnواnnلnعnلnكnمnnتnفnلnحnوnنn(٨٣١)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan.”

Diperkuat pula oleh salah satu riwayat hadis dari Rasulullah SAW seperti

hadis riwayat Imam Muslim dalam kitab Shahih Al – Muslim Juz 7:

nوكاتبهnومؤكلهnبا وشاهديهnوقالnهمnسواءnعنnجابرnقالnلعنnرسولnاللهnصلىnاللهnعليهnوسلمnاكلnالر

Artinya: “Dari Jabir ra., dia berkata: Rasulullah SAW melaknati pemakan

riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi – saksinya.”

Dia berkata: “Mereka semua sama”.

Berkilas balik pada sejarah pasca berdirinya Bank Muamalat Indonesia

yang mampu bertahan dalam kondisi krisis moneter tahun 1998,

mendorong peluang untuk mendirikan bank – bank yang berprinsip

Syariah. Akan tetapi, seperti yang diketahui bahwa operasionalisasi BMI

kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, terutama di

daerah, sehingga dibutuhkan kehadiran BPRS (Bank Pengkreditan Rakyat

Syariah) dan BMT (Baitul Maal wat Tamwil) di tengah – tengah masyarakat.

Page 23: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

8

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) atau Balai Usaha Mandiri Terpadu,

Lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil,

menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat

derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin,

ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh – tokoh masyarakat

setempat dengan berlandaskan sistem ekonomi yang salaam:

keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian, dan kesejahteraan (Arif,

2017: 317). BMT sesuai Namanya terdiri atas dua fungsi utama, sebagai

berikut:

1. Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan

pengembangan usaha – usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil, antara lain

dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan

kegiatan ekonomi.

2. Baitul mal (rumah harta), menerima titpan dana zakat, infak, dan

sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan

dan amanahnya.

b. Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil (UU Perbankan No. 10 Tahun 1998).

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik sendiri maupun Lembaga. Dengan kata lain,

Page 24: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

9

pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan (Arif, 2017:146).

Pengertian pembiayaan juga dijelaskan dalam Undang – Undang

Perbankan Syariah (UUPS) No. 21 Tahun 2008, pembiayaan adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk Ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk Mudharabah, salam, dan istishna’.

d. Transaksi pinjam – meminjam dalam bentuk Qardh.

e. Transaksi sewa – menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

Syariah dan/atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang

mewajibkan pihak – pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana

untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan Ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Berdasarkan pengertian pembiayaan dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan merupakan suatu kegiatan pendanaan yang dilakukan oleh

pihak penyedia dana yang didasarkan dengan Prinsip Syariah untuk

membantu pihak – pihak yang membutuhkan dana.

Secara garis besar, pembiayaan berdasarkan sifat atau sektornya

dibagi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

pembiayaan yang bersifat konsumtif, seperti pembiayaan untuk

Page 25: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

10

pembelian rumah, kendaraan bermotor, pembiayaan Pendidikan dan

apapun yang sifatnya konsumtif.

2. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

pembiayaan sektor produktif, seperti pembiayaan modal kerja,

pembiayaan pembelian barang modal dan lainnya yang mempunyai

tujuan pemberdayaan sektor real.

c. Akad Murabahah

1. Pengertian Bai’ Al – Murabahah

Bai’ Al – Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati (Antonio, 2015: 101).

Bai’ Al – Murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli (Khaddafi, 2016: 179). Hal yang

membedakan dalam praktik murabahah dengan penjualan biasa

adalah pihak penjual memberitahukan secara jelas kepada pihak

pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar

keuntungan yang diinginkannya. Penjual dan pembeli dapat melakukan

tawar menawar atas besaran marjin keuntungan sehingga diperoleh

harga kesepakatan.

Bai’ Al – Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu

bentuk natural certainty contract karena dalam murabahah ditentukan

besarnya required rate of profit (keuntungan yang ingin diperoleh).

Karena dalam defenisinya disebut adanya “keuntungan yang

disepakati”, karakteristik murabahah adalah penjual harus memberi

Page 26: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

11

tahu pembeli barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang

ditambahkan pada biaya tersebut (Karim, 2014: 103).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akad Bai

Al - Murabahah adalah kesepakatan harga dalam jual beli yang

disetujui oleh antara pihak penjual dan pihak pembeli, di mana pihak

penjual menghitung dan menjelaskan harga suatu barang secara

terperinci kepada pihak pembeli sehingga penjual memperoleh

keuntungan sedangkan pembeli merasa ringan dan ridha atas harga

tersebut.

2. Landasan Hukum

Hukum Murabahah menurut jumhur ulama pada dasarnya adalah

boleh selama dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat baik yang

terdapat di dalam Al – Qur’an dan Sunnah.

a) Al – Qur’an

٨-nn...nميسرةnالىnفنظرةnعسرةnذوnكانnوانnالايةn...

Artinya : “… Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka

berilah tangguh sampai ia berkelapangan ....” (Q.S. Al – Baqarah,

2: 280)

٢-nnيnاأnيnهnالnاnذnيnنnnآمnنnوnأnاnوnفnوnبnاnالnعnقnوnدnالايةn...

Artinya : ”Hai orang orang yang beriman penuhilah akad akad itu...”

(Q.S. Al – Maidah, 5:1)

٣-nnيnاأnيnهnالnاnذnيnنnnآمnنnاوnnمنكمnتراضnعنnتجارةnتكونnأنn ...nالايةnلاتأكلواnاموالكمnبالباطلnالا

Artinya : “Wahai orang – orang yang beriman! Janganlah kalian

saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang

batil, kecuali dengan jalan perniagaan/jual beli yang berlaku dengan

sukarela/ridha di antaramu…” (Q.S. An – Nisa’, 4: 29)

Page 27: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

12

Dari arti ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa bolehnya

melakukan jual beli dengan catatan akad dan ketentuan yang

dicatat dengan jelas dan diketahui oleh kedua pihak dan keduanya

saling ridha dan sepakat.

b) Al – Hadis

٨-nnفأحnالبيعnفيnالعربانnعنnوسلمnعليهnاللهnصلىnاللهnرسولnسئلnه له.عنnزيدnبنnاسلمnان

nالرازقnعبدnرواه

Artinya : “Dari Abd Al – Raziq bahawasahnya Rasulullah SAW

pernah ditanya tentang urban (uang muka) dalam jual beli, maka

beliau menghalalkannya.”n (HR. Abdur Razaq)

٢-nnبرn nرسولnاللهnصلىnاللهnعليهnوسلمnقال:nثلثةnفيهن كة:nعنnصهيبnرضيnاللهnعنهnان

nاجلnالىnالبيعnnوnالتجارةوالمقارضةnكتابnفيnماجهnابنnرواهn.للبيعnلاnللبيتnعير nبالش اخلطnالبر

Artinya : “Diriwayatkan dari Shuhaib ra. Bahwasahnya Rasulullah

SAW bersabda: “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan:

jual beli secara tangguh (murabahah), muqaradhah (mudharabah),

dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah fi kitab At – tijarah).

Dari ketentuan hukum di atas, jelas terlihat tentang

bermuamalah dengan murabahahn yakni membolehkan adanya

uang muka dan jual beli secara tangguh.

3. Rukun dan Ketentuan Syariah Akad Murabahah

Rukun dan ketentuan yang perlu diketahui (Sri Nurhayati dan

Wasilah, 2014 : 179) adalah sebagai berikut:

a. Pelaku/dua pihak yang berakad, terdiri atas: penjual/pihak yang

memproduksi (Bai’) dan pembeli (Musytari)

Page 28: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

13

Pelaku harus cakap hukum dan baligh (berakal dan mampu

membedakan halal dan haram), sehingga jual beli dengan orang

yang tidak waras dianggap tidak sah, sedangkan jual beli dengan

anak kecil dianggap sah bila seizin walinya.

b. Objek murabahah, yaitu barang dagangan (mabi’) dan harga

(tsaman)

1) Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal, sehingga

semua barang yang diharamkan oleh Allah tidak dapat dijadikan

sebagai objek jual beli karena barang tersebut dapat

menyebabkan manusia berbuat maksiat (melanggar larangan

Allah).

2) Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya

atau memiliki nilai, dan bukan merupakan barang – barang yang

yang dilarang untuk diperjualbelikan, seperti misalnya barang

yang sudah kadaluwarsa.

3) Barang tersebut dimiliki oleh penjual, kecuali mendapat izin dari

pemilik barang dan bukan termasuk barang hasil curian.

4) Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan

kejadian tertentu di masa depan.

5) Barang diperjualbelikan harus diketahui secara spesifik (jelas)

dan dapat diidentifikasi oleh pembeli sehingga tidak ada

ketidakpastian.

6) Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya

secara jelas, sehingga tidak ada ketidakpastian.

Page 29: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

14

7) Harga atas barang yang diperjualbelikan diketahui oleh pembeli

dan penjual, berikut cara pembayarannya tunai atau Tangguh

(kredit) sehingga jelas dan tidak ada ketidakpastian.

8) Barang yang diakadkan ada di tangan penjual. Barang

dagangan yang tidak berada di tangan penjual akan

menimbulkan ketidakpastian.

c. Shighah, yakni Ijab qabul/serah terima

Pernyataan atau ekspresi saling rida/rela di antara pihak – pihak

pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui

korespondensi atau menggunakan cara – cara komunikasi modern.

4. Jenis – Jenis Murabahah

Dalam PSAK No. 102 mengatur tentang akuntansi Mudharabah

yang diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:

1) Murabahah dengan pesanan

Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang

setelah ada pesanan dari pembeli. Dalam hal ini, pesanan dapat

bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli

barang yang telah dipesannya. Jika bersifat mengikat, maka

pembeli harus membeli barang yang dipesannya teersebut dan

tidak dapat dibatalkan. Dalam murabahah pesanan mengikat, jika

asset murabahah yang telah dibeli oleh penjual dari produsen

(supplier) mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada

pembeli maka penurunan nilai tersebut akan menjadi beban penjual

dan tentu saja akan mengurangi nilai akad.

Page 30: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

15

2) Murabahah tanpa pesanan

Jenis murabahah ini bersifat tidak mengikat, tidak melihat ada

yang pesan atau tidak sehingga penyediaan barang dilakukan

sendiri oleh penjual.

5. Manfaat Dan Resiko Akad Murabahah

Bai al – Murabahah memberi banyak manfaat kepada Bank

Syariah/Lembaga Keuangan Syariah. Salah satunya adalah adanya

keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan

harga jual kepada nasabah. Sistem ini sangat sederhana, dan

memudahkan penanganan administrasinya di Bank Syariah/Lembaga

Keuangan Syariah.

Di antara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut:

1. Default atau kelalaian; nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

2. Fluktuasi harga komparatif.

3. Penolakan nasabah

4. Dijual; karena bersifat jual beli utang, maka ketika kontrak

ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah (Antonio, 2015:

106-107).

6. Alur Pembiayaan Akad Murabahah

a. Nasabah selaku pembeli mengajukan permohonan pembelian

barang. Pada saat itu nasabah menegoissasikan harga barang,

marjin keuntungan, jangka waktu pembayaran, dan besar angsuran

per bulan.

Page 31: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

16

b. Bank sebagai penjual selanjutnya mempelajari kemampuan

nasabah dalam membyar piutang murabahah. Apabila rencana

pembelian barang tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak,

maka dibuatlah akad murabahah. Isi akad murabahah setidaknya

mencakup berbagai hal rukun murabahah dipenuhi dalam transaksi

jual beli yang dilakukan.

c. Setelah akad disepakati pada murabahah pesanan, bank

selanjutnya melakukan pembelian barang kepada

pemasok/supplier. Akan tetapi, pada murabahah tanpa pesanan,

bank dapat langsung menyerahkan barang kepada nasabah

karena telah memilikinya terlebih dahulu. Pembelian barang

kepada pemasok dalam murabahah dengan pesanan dapat

diwakilkan kepada nasabah atas nama bank. Dokumen pembelian

barang tersebut diserahkan oleh pemasok kepada bank.

d. Barang yang diinginkan oleh pembeli selanjutnya diantar oleh

pemasok kepada nasabah pembeli.

e. Setelah menerima barang, nasabah pembeli selanjutnya

membayar kepada bank. Pembayaran kepada bank biasanya

dilakukan dengan cara mencicil sejumlah uang tertentu selama

jangka waktu yang disepakati. (Yaya dkk., 2016: 165)

Page 32: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

17

Secara umum, konsep/aplikasi/alur akad murabahah dapat

digambarkan pada skema berikut ini:

1 NEGOSIASI DAN

PERSYARATAAN

2 AKAD JUAL BELI

6 BAYAR

5

3 BELI BARANG 4 KIRIM

Gambar 2.1

Skema Bai’ Al – Murabahah

Sumber: Antonio, 2015

7. Perlakuan Akuntansi Murabahah Di Lembaga Keuangan Syariah

Berdasarkan PSAK 102 Tahun 2017

Baitul Maal Wattamwil (BMT) melakukan penyaluran dana kepada

nasabah dalam bentuk jual beli dengan pembayaran yang

ditangguhkan yaitu penjualan barang dari BMT kepada nasabah,

dengan menetapkan harga sebesar biaya perolehan barang ditambah

dengan marjin keuntungan yang disepakati untuk keuntungan pihak

BMT. Dalam murabahah yang diterapkan di BMT, BMT bertindak

sebagai penjual dan juga sebagai pembeli. Praktik sebagai pembeli

BMT membeli barang dari pihak pemasok atau supplier untuk dijual ke

nasabah. Berkaitan dengan murabahah, ada aturan yang harus

BANK / LKS

SUPPLIER/PEMASOK

NASABAH

TERIMA

BARANG

DAN

DOKUMEN

Page 33: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

18

dipatuhi yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Nomor 102 tahun 2017 tentang Akuntansi Mudharabah. Berikut ini

adalah acuan akuntansi tentang pengukuran, pengakuan, penyajian,

dan pengungkapan transaksi murabahah dalam PSAK Nomor 102:

1. Pengakuan dan Pengukuran

1.1. Akuntansi untuk Penjual (Bai’)

a. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai

persediaan sebesar biaya perolehan.

Jurnal :

b. Pengukuran asset murabahah setelah perolehan adalah

sebagai berikut:

i. Jika murabahah pesanan mengikat, maka:

1) Dinilai sebesar biaya perolehan, dan

2) Jika terjadi penurunan nilai asset karena usang,

rusak, atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke

nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai

beban dan mengurangi nilai aset.

Jurnal :

ii. Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah

pesanan tidak mengikat, maka:

Aset Murabahah xxx

Kas xxx

Beban Penurunan nilai Xxx

Aset Murabahah xxx

Page 34: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

19

1) Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai neto

yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah, dan

2) Jika nilai neto yang dapat direalisasi lebih rendah

dari biaya perolehan maka selisihnya diakui sebagai

kerugian.

Jurnal :

c. Diskon pembelian asset murabahah diakui sebagai:

i. Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi

sebelum akad murabahah,

Jurnal :

ii. Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad

murabahah dan sesuai akad yang disepakati, maka

menjadi hak pembeli.

Jurnal :

iii. Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah

akad murabahah dan sesuai dengan akad, maka

menjadi hak penjual; atau

Kerugian Penurunan Nilai xxx

Aset Murabahah xxx

Aset Murabahah xxx

Kas xxx

Kas xxx

Utang xxx

Page 35: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

20

Jurnal :

iv. Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad

murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

Jurnal :

d. Liabilitas penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon

pembelian akan tereliminasi pada saat:

i. Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah

potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian,

atau

Jurnal :

ii. Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah

tidak dapat dijangkau oleh penjual.

Jurnal :

Dan

Kas xxx

Pendapatan Murabahah xxx

Kas xxx

Pendapatan Operasional Lain xxx

Utang xxx

Kas xxx

Utang xxx

Kas xxx

Dana kebajikan – Kas Xxx

Dana Kebajikan – Potongan Pembelian

xxx

Page 36: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

21

e. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui

sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah

keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan

keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai neto

yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi

penyisihan kerugian piutang.

Jurnal untuk mencatat penyisihan piutang tak tertagih :

f. Keuntungan murabahah diakui:

i. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan

secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu

tahun; atau

Jurnal :

ii. Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan

upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk

transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Metode-metode

berikut ini digunakan, dan dipilih yang paling sesuai

dengan karakteristik risiko dan upaya transaksi

murabahah-nya:

1) Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah.

Metode ini terapan untuk murabahah tangguh dimana

Beban Piutang Tak Tertagih

xxx

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

xxx

Kas xxx

Aset Murabahah xxx Piutang Murabahah xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Page 37: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

22

risiko penagihan kas dari piutang murabahah dan

beban pengelolaan piutang serta penagihannya relatif

kecil.

Jurnal :

2) Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas

yang berhasil ditagih dari piutang murabahah. Metode

ini terapan untuk transaksi murabahah tangguh

dimana risiko piutang tidak tertagih relatif besar

dan/atau beban untuk mengelola dan menagih piutang

tersebut relatif besar juga.

Jurnal pada saat dilakukan penjualan kredit :

Jurnal pada saat penerimaan angsuran :

3) Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah

berhasil ditagih. Metode ini terapan untuk transaksi

murabahah tangguh dimana risiko piutang tidak

tertagih dan beban pengelolaan piutang serta

Kas xxx

Aset Murabahah xxx Piutang Murabahah xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Piutang Murabahah xxx

Aset Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Page 38: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

23

penagihannya cukup besar. Dalam praktik, metode ini

jarang dipakai, karena transaksi murabahah tangguh

mungkin tidak terjadi bila tidak ada kepastian yang

memadai akan penagihan kasnya.

Jurnal pada saat dilakukan penjualan kredit :

Jurnal pengakuan keuntungan dibuat saat seluruh

piutang selesai ditagih:

g. Pengakuan keuntungan, dalam paragraph 23 (b) (ii),

dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang yang

berhasil ditagih dengan mengalikan persentase keuntungan

terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih. Persentase

keuntungan dihitung dengan perbandingan antara marjin

dan biaya perolehan aset murabahah.

h. Berikut ini contoh perhitungan secara proporsional untuk

suatu transaksi murabahah dengan biaya perolehan aset

(pokok) Rp 800 dan keuntungan Rp 200, serta pembayaran

dilakukan secara angsuran selama tiga tahun, di mana

jumlah angsuran, pokok, dan keuntungan yang diakui setiap

tahun adalah sebagai berikut:

Piutang Murabahah xxx

Aset Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Page 39: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

24

Tabel 2.1

Tabel Contoh Perhitungan Keuntungan Proporsional

Tahun Angsuran (Rp) Pokok (Rp) Keuntungan (Rp)

1 500 400 100

2 300 240 60

3 200 160 40

Sumber : SAK Syariah Tahun 2017

i. Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan

kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau

lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai

pengurang keuntungan murabahah.

j. Pemberian potongan pelunasan piutang murabahah dapat

dilakukan dengan menggunakan salah satu metode berikut:

i. Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual

mengurangi piutang murabahah dan keuntungan

murabahah, atau

Jurnal :

(nilai pendapatan marjin murabahah sebesar saldo marjin

murabahah tangguhan dikurangi potongan)

ii. Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima

pelunasan piutang dari pembeli dan kemudian

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Page 40: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

25

membayarkan potongan pelunasannya kepada

pembeli.

Jurnal pada saat penerimaan piutang dari pembeli :

(nilai pendapatan marjin murabahah sebesar saldo

marjin murabahah tangguhan)

Jurnal pada saat potongan angsuran diberikan kepada

pembeli :

(sebesar potongan pelunasan)

k. Potongan angsuran murabahah diakui sebagai berikut:

i. Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara

tepat waktu, maka diakui sebagai pengurang keuntungan

murabahah,

ii. Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan

pembayaran pembeli, maka diakui sebagai beban.

l. Denda dikenakan jika pembali lalai dalam melakukan

kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang

diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

Jurnal :

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx Marjin Murabahah Tangguhan xxx Pendapatan marjin Murabahah xxx

Pendapatan marjin Murabahah xxx

Kas xxx

Dana kebajikan – Kas xxx

Dana Kebajikan – Denda xxx

Page 41: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

26

m. Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai

berikut:

i. Diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah

yang diterima,

Jurnal :

ii. Jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka

diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian

pokok),

Jurnal :

iii. Jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka

dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan

dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual.

Jurnal bila uang muka yang dibayar oleh calon pembeli

lebih besar dari biaya yang dikeluarkan oleh penjual :

(Uang muka dari calon pembeli dikurangi sdengan biaya

yang dikeluarkan oleh penjual)

Kas xxx

Utang Lain – Uang Muka Murabahah xxx

Utang Lain – Uang Muka Murabahah

xxx

Piutang Murabahah xxx

Utang Lain – Uang Muka Murabahah xxx

Piutang Murabahah xxx Kas xxx

Page 42: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

27

Jurnal bila uang muka yang dibayar oleh calon pembeli

lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan penjual :

(Calon pembeli membayarkan kekurangan atas biaya

yang telah dikeluarkan oleh penjual)

Jurnal bila uang muka yang dibayar oleh calon pembeli

sama dengan biaya yang dikeluarkan oleh penjual :

1.2. Akuntansi untuk Pembeli Akhir

a. Utang yang timbul dari transaksi murabahah Tangguh

diakui sebagai utang murabahah sebesar harga beli yang

disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan).

b. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui

sebesar biaya perolehan murabahah tunai. Selisih antara

harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai

diakui sebagai beban murabahah tangguhan.

Jurnal a dan b (apabila tidak ada uang muka) :

Kas/Piutang xxx

Utang Lain – Uang Muka Murabahah xxx Pendapatan Operasional xxx

Utang Lain – Uang Muka Murabahah xxx Pendapatan Operasional xxx

Aset xxx

Beban Murabahah Tangguhan xxx Utang Murabahah xxx

Page 43: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

28

c. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara

proporsional dengan porsi utang murabahah.

Jurnal :

d. Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah,

potongan pelunasan, dan potongan utang murabahah

diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.

Jurnal untuk diskon pembelian yang diterima setelah akad

murabahah:

Jurnal untuk potongan pelunasan dan potongan utang

murabahah:

(Beban Murabahah dihitung sebesar beban Murabahah

Tangguhan dikurangi potongan)

e. Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalam melakukan

kewajiban sesuai dengan akad diakui sebagai kerugian.

Jurnal :

Utang Murabahah xxx Kas xxx Beban Murabahah xxx Beban Murabahah Tangguhan xxx

Kas xxx Beban Murabahah Tangguhan xxx

Utang Murabahah xxx Kas xxx Beban Murabahah xxx Beban Murabahah Tangguhan xxx

Page 44: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

29

f. Potongan uang muka akibat pembeli akhir batal membeli

barang diakui sebagai kerugian.

Jurnal saat pembeli membayar uang muka :

Jurnal ketika penyerahan barang setelah memberikan

uang muka :

Jika pembeli membatalkan transaksi dan dikenakan biaya,

maka akan diakui sebagai kerugian.

Jurnal bila biaya yang dikenakan lebih kecil dari uang

muka :

Jurnal bila biaya yang dikenakan lebih besar dari uang

muka :

Kerugian – Denda xxx Kas/Utang xxx

Uang Muka xxx Kas Xxx

Aset xxx Uang Muka xxx Beban Murabahah Tangguhan xxx Utang Murabahah xxx

Kas xxx Kerugian xxx Uang Muka xxx

Kerugian xxx Uang Muka xxx Kas/Utang xxx

Page 45: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

30

2. Penyajian

(Akuntansi untuk penjual)

a. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat

direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi

penyisihan kerugian piutang.

b. Marjin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang

(contra account) piutang murabahah.

(Akuntansi untuk pembeli akhir)

c. Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang

(contra account) utang murabahah.

3. Pengungkapan

A. Penjual mengungkapkan hal-hal terkait transaksi murabahah,

tetapi tidak terbatas pada:

i. Harga perolehan asset murabahah,

ii. Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan

pesanan sebagai kewajiban atau bukan, dan

iii. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 :

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

B. Pembeli mengungkapkan hal-hal terkait transaksi murabahah,

tetapi tidak terbatas pada:

i. Nilai tunai asset yang diperoleh dari transaksi murabahah,

ii. Jangka waktu murabahah Tangguh, dan

iii. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 :

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Page 46: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

31

8. Ketentuan Tentang Pembiayaan Murabahah Berdasarkan Fatwa

DSN No: 04/DSN-MUI/IV/2000

Dewan Syariah Nasional mengemukakan pertimbangan terhadap

penerapan murabahah dalam Perbankan Syariah/Lembaga Keuangan

Syariah yang tercantum dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

No: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Murabahah

menyebutkan tentang :

a. Bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran

dana dari bank berdasarkan prinsip jual beli.

b. Bahwa dalam rangka membantu masyarakat melangsungkan

dan meningkatkan kesejahteraan dan berbagai kegiatan bank

syariah perlu memiliki fasilitas murabahah bagi yang

memerlukannya, yaitu menjual suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

c. Bahwa oleh karena itu DSN memandang perlu menetapkan

fatwa tentang murabahah untuk dijadikan pedoman oleh bank

syariah.

A. Ketentuan Umum sebagai Bank Syariah/BMT/LKS

1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang

bebas riba.

2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariat

islam.

3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian

barang yang telah disepakati klasiifikasinya.

Page 47: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

32

4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama

bank sendiri dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus

keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu

secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya

yang diperlukan.

7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati

tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan

akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus

dengan nasabah.

9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga akad jual beli murabahah harus

dilakukan setelah barang menjadi milik bank.

B. Ketentuan murabahah kepada nasabah

1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian

suatu barang atau aset kepada bank.

2. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli

terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan

pedagang.

3. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah

dan nasabah harus menerima/membelinya sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum

Page 48: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

33

perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak

harus membuat kontrak jual beli.

4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk

membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal

pemesan.

5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut,

biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.

6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus

ditanggung oleh bank, maka bank dapat meminta kembali sisa

kerugiannya kepada nasabah.

7. Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari

uang muka, maka:

(a) nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia

tinggal membayar sisa harga.

(b) Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank

maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank

akibat pembatalan tersebut, dan jika uang muka tidak

mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.

C. Jaminan dalam Murabahah

1. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius

dengan pesanannya.

2. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan

yang dapat dipegang.

D. Hutang dalam Murabahah

1. Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi

murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang

Page 49: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

34

dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut.

Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan

keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk

menyelesaikan hutangnya kepada bank.

2. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran

berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

3. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian,

nasabah tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai

kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran

angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan.

E. Penundaan Pembayaran dalam Murabahah

1 Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda

penyelesaian utangnya.

2 Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja,

atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya,

maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi

Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.

F. Bangkrut dalam Murabahah

Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan

utangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi

sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.

B. Tinjauan Empiris

Beberapa penelitian terdahulu mengenai murabahah yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini:

Page 50: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

35

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian

1. Joni ahmad Mughni (2019)

Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK Nomor 102 pada Pembiayaan di BMT Al – Ittihad Cikurubuk Tasikmalaya

Menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penerapan akuntansi akad murabahah sebagian besar sudah sesuai dengan PSAK 102. 1. Pengakuan dan pengukuran asset murabahah, piutang murabahah, keuntungan murabahah, potongan angsuran murabahah, dan denda sudah sesuai dengan PSAK 102. 2. Penyajian yang diterapkan oleh KSPPS BMT Al – Ittihad masih ada yang kurang sesuai dengan PSAK 102, yaitu keuntungan murabahah tangguhan disajikan di neraca akan tetapi dicatat dengan cadangan kerugian piutang. 3. Pengungkapan yang dilakukan oleh pihak BMT kurang sesuai dengan PSAK 102 yaitu dalam penyajian laporan keuangan Syariah harus mengacu pada PSAK 102.

2. Sri Astika, Agusdiwana Suarni, dan Mahmud Nuhung (2018)

Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 pada Pembiayaan Murabahah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis komparatif.

Penerapan akuntansi Syariah berdasarkan PSAK 102 pada pembiayaan murabahah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 102, karena PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar tidak menerapkan aturan sesuai dengan PSAK 102

Page 51: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

36

yang menyatakan bahwa denda bagi nasabah yang terlambat membayar diterima dan diakui sebagai dana kebajikan. PT bank BNI Syariah tidak mengenakan denda dalam bentuk apapun berdasarkan keputusan Dewan Pengawas Syariah PT Bank BNI Syariah.

3. Imam Sofi’i (2019)

Analisis Penerapan PSAK 102 Atas Pembiayaan Modal Investasi Murabahah pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Nurul Falah Sawangan Depok

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif

Penerapan akad Murabahah di BMT Nurul Falah pada pembiayaan Modl Investasi tanpa jaminan tambahan ini dapat dikatakan sesuai dengan Syariah karena dalam praktek pelaksanaan akad murabahah sesuai dengan PSAK 102.

4. Inggrid Eka Pratiwi dan Dina Fitrisia Septiarni (2014)

Analisis Penerapan PSAK – 102 Murabahah (Studi Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Perlakuan akuntansi yang diterapkan BMT Rahmat Syariah terhadap pembiayaan murabahah dari tahap saat awal akad, selama proses mengangsur hingga saat akhir akad dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan terhadap transaksi awal akad tidak sesuai dengan PSAK 102 2. Selama proses akad, dalam hal pengukuran keuntungan murabahah telah sesuai dengan PSAK 102, namun dalam hal pengakuan, penyajian, dan pengungkapan tidak sesuai dengan PSAK

Page 52: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

37

102. Sedangkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan denda (ta’zir) sudah sesuai dengan PSAK 102 hanya penyajiannya yang tidak sesuai dengan PSAK 102. 3. Pada saat pelunasan pengukuran telah seuai dengan PSAK 102, namun pengakuan, penyajian, dan pengungkapan tidak sesuai dengan PSAK 102.

5. Hariyanto (2015)

Perlakuan Akuntansi Syariah PSAK Nomor 102 pada BMT Ummah Banjarmasin

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Perlakuan akuntansi Syariah PSAK 102 pada BMT Ummah Banjarmasin sebagian besar sudah sesuai, namun belum memenuhi PSAK 102. Hal Ini dibuktikan pada beberapa yang masih perlu dilakukan perbaikan seperti belum adanya perlakuan akuntansi urbun murabahah, perlkauan akuntansi potongan pelunasan dini, dan tidak adanya denda pada saat anggota (nasabah) tidak bisa membayar cicilannya.

6. Irfan (2018) Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabhah Berdasarkan PSAK Nomor 102 pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif

Hasil perhitungan Indeks Kesesuaian Kasar (IKK) didapatkan hasil sebesar 55% artinya bahwa penerapan PSAK Nomor 102 tentang pembiayaan murabahah pada PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Makassar “kurang sesuai” berdasarkan tabel tinkat persentase pada rentang 40%-56%. Disebabkan pencatatan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan

Page 53: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

38

terkait asset murabahah, diskon, potongan pelunasan piutang murabahah, uang muka, dan piutang murabahah tidak dilakukan oleh pihak Bank.

7. Parno dan Tikawati (2016)

Analisis Penerapan PSAK No. 102 Untuk Pembiayaan Murabahah pada KPN IAIN Samarinda

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis komparasi.

Perlakuan akuntansi murabahah pada KPN IAIN Samarinda yang berkaitan dengan pengakuan dan pengukuran, penyajian dan pengungkapan elum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 102 Secara garis besar perlakuan akuntansi yang dilakuakn oleh KPN IAIN Samarinda telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum yaitu PSAK No. 102. Tetapi masih ada pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, implementasinya KPN IAIN samarinda tidak mencatat jurnal apapun atau tidak ada perlakuan akuntansi. Seharusnya dalam PSK No. 102 diatur pada saat terjadinya tunggakan angsuran dan penerimaaan angsuran tunggakan, margin diakui proporsional dengan kas yang diterima.

8. Muzayyidatul Habibah dan Alfu NIkmah (2016)

Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK No. 102 Pada Pembiayaan Murabahah di BMT Se-

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BMT masih melakukan pengakuan persediaan yang seharusnya tidak perlu dilakukan karena praktik yang dilakukan merupakan transaksi pembiayaan murabahah bukan transaksi murabahah berbasis jual beli secara riel adanya penyerahan barang

Page 54: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

39

Kabupaten Pati

dagangan. Pihak BMT sudah menyusun laporan keuangan Neraca, namun tidak dapat terlihat nilai cadangan kerugian piutang murabahah. Pada laporan laba rugi tidak terlihat adanya biaya kerugian penurunan murabahah karena memang hal tersebut tidak diakui/dicatat pada jurnal umum. Pihak BMT sudah mengungkapkan hal – hal yang terkait dengan transaksi murabahah, meliputi harga perolehan asset murabahah, janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan, sedangkan laporan keuangnan non komersial sudah disusun untuk kepentingan internal BMT.

9. Rani Febrian dan Sepky Mardian (2017)

Penerapan PSAK No. 102 Atas Transaksi Murabahah: Studi pada Baitul Maal Wa Tamwil Di depok, Jawa Barat

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan analisis deskriptif.

Jika dirata – ratakan jawaban responden dari 13 BMT di Depok yang telah menerapkan PSAK 102 sebesar 68,4% dan yang belum menerapkan sebesar 31,6% dikarenakan terdapat kelemahan pada aspek latar belakang Pendidikan responden yang mengakibatkan terbatasnya pengetahuan atas catatan transaksi di BMT. Sehingga dengan nilai rata – rata yang dicapai 68,4% dapat disimpulkan bahwa 13 BMT di Kota Depok rata – rata telah menerapkan PSAK 102 atas transaksi murabahah.

Page 55: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

40

10. Putri eka Wardani (2017)

Analisis Penerapan PSAK 102 Atas Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Pada Bank Mandiri Syariah)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Syariah Mandiri tidak menjadi penjual, namun menjadi pihak penyedia dana dengan menggabungkan akad wakalah dan murabahah menjadi satu ijab qabul atau kesepakatan. Hal Ini menjadikan entitas berperan sebagai lembaga pembiayaan sehingga tidak memiliki risiko kepemilikan persediaan. Syariah mandiri tetap mencatat pengakuan persediaan murabahah dalam kebijakan akuntansinya meskipun berperan sebagai Lembaga pemberi pinjaman. Syariah mandiri pada pelaporan akuntansi tahun 2015 sudah menjalankan substansi isi PSAK 50, 55, dan 60 yang diatur dalam PSAK 102 revisi 2013.

Sumber : Data diolah oleh peneliti

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian – penelitian

sebelumnya seperti berikut ini:

1. Penelitian yang dilakukan oleh (2) Sri Astika, (4) Inggrid Eka Pratiwi dan

Dina Fitrisia Septiarini, (5) Hariyanto, (7) Parno dan Tikawati, (8)

Muzayyidatul Habibah menggunakan acuan PSAK Nomor 102 yang

disahkan tanggal 27 Juni 2007

2. Penelitian yang dilakukan oleh (1) Joni Ahmad Mughni, (3) Imam Sofi’I, (6)

Irfan, (9) Rani Febrian dan Sepky Mardian, (10) Putri Eka Wardini

menggunakan acuan PSAK Nomor 102 yang disahkan tanggal 13

November 2014

Page 56: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

41

3. Penelitian yang dilakukan oleh (9) Rani Febrian dan Sepky Mardian

menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif,

4. Penelitian yang dilakukan oleh (6) Irfan menggunakan Rumus yang

dikemukakan oleh Arikunto yaitu perhitungan Indeks Kesesuaian Kasar

(IKK) untuk memperoleh tingkat persentase dan kualifikasinya.

5. Penelitian (2), (6), dan (10) dilakukan pada Bank syariah seperti PT. Bank

Syariah Mandiri dan PT. Bank BNI Syariah.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir penilitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

BMT INSAN MANDIRI

MAKASSAR

PEMBIAYAAN AKAD

MURABAHAH

PSAK NO. 102

- PENGAKUAN - PENGUKURAN - PENYAJIAN - PENGUNGKAPAN

HASIL ANALISIS

PENERAPAN AKAD

MURABAHAH

Page 57: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

42

Berawal dari masalah yang akan diteliti yaitu sejak beroperasinya BMT

Insan Mandiri Makassar hingga saat ini apakah perlakuan akuntansi

murabahah pada BMT Insan Mandiri Makassar sudah sesuai dengan PSAK

No. 102 tahun 2017 atau belum.

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengumpulkan data baik dengan metode wawancara langsung

menggunakan alat perekam suara dan buku catatan, dan juga metode tidak

langsung seperti penelusuran dokumen yang berhubungan dengan objek

penelitian mengenai akuntansi pembiayaan akad murabahah. Setelah

mendapatkan informasi atas praktik dan data dari objek penelitian, lalu

melakukan perbandingan dengan teori dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 102 tentang Akuntansi Murabahah.

Selanjutnya, menganalisis praktik perlakuan akuntansi pada saat

pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan berdasarkan PSAK

No. 102 tahun 2017 tentang Akuntansi Murabahah. Setelah itu, menarik

kesimpulan sesuai atau tidak dengan menyertakan penjelasan yang objektif.

Page 58: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain – lain yang

terkait objek penelitian untuk dipaparkan dalam bentuk laporan hasil analisis.

Pada proses penelitian, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek yang

diteliti (Arikunto, 2013: 3). Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada

latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya, karena kondisi lapangan yang

alamiah maka hasil yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan

ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang

diamati (Prastowo, 2012: 24).

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah yang menjadi pusat perhatian atau tujuan dalam

penelitian. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah Perlakuan Akuntansi

Murabahah berdasarkan PSAK Nomor 102 tahun 2017 pada BMT Insan

Mandiri Makassar.

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini telah dilaksanakan di Kantor BMT Insan Mandiri

Makassar yang beralamat di Komplek BTN Moncongloe Mas B6 No. 44,

Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Penelitian ini

Page 59: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

44

telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September – November pada

tahun 2019.

D. Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2017: 193). Data – data tersebut

berupa data hasil wawancara dengan stakeholder BMT Insan Mandiri

Makassar. Informan dalam penelitian kualitatif adalah informan penelitian

yang memahami informasi mengenai fokus penelitian. Informan dalam

penelitian ini adalah Ketua KSP BMT Insan Mandiri Makassar.

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

dokumen (Sugiyono, 2017: 193). Data sekunder adalah data yang

diperoleh dan digunakan untuk mendukung data primer, antara lain Buku

Profil Perusahaan BMT Insan Mandiri Makassar, dan data – data lain yang

berhubungan dengan penelitian ini seperti kepustakaan dan internet.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Wawancara adalah sebuah kegiatan yang bertujuan memperoleh

informasi tentang fokus penelitian dari seorang informan tertentu yang

dilakukan dengan tanya jawab secara langsung. Wawancara yang

dilakukan secara bertahap seperti wawancara tatap muka dengan

Page 60: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

45

adanya perekaman suara dan tanpa perekaman suara tapi tetap

dilakukan pencatatan, dan wawancara melalui via whatsapp. Alat yang

dipergunakan dalam wawancara adalah daftar pertanyaan yang disusun

oleh peneliti untuk mengetahui perlakuan akuntansi murabahah pada

BMT Insan Mandiri Makassar berdasarkan PSAK No. 102, buku catatan,

dan tape recorder / Handphone.

2. Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan

dokumen – dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari

pencatatan sumber – sumber informasi yang berhubungan dengan fokus

penelitian. Adapun cara yang dilakukan adalah menyalin dokumen dan

mengambil gambar/memfoto.

F. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif. Analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, studi dokumentasi, dan

bahan – bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke sintetis,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

dan orang lain (Sugiyono, 2017: 334).

Dalam penggunaan teknik analisis data, peneliti mengacu pada teknik yang

sudah umum digunakan oleh para peneliti, yakni teknik analisis data model

interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Humberman tahun 1984.

Langkah-langkah analisis model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi

data, sajian data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2017: 337).

Page 61: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

46

Gambar 3.1

Analisis Data Model interaktif

Sumber: Sugiyono, 2017

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data (data collecting)

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang digunakan untuk

memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan

melalui kegiatan wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh masih

berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis agar

data menjadi teratur.

2. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data adalah suatu proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan dan abstraksi dari data mentah. Di penelitian ini

mereduksi data berasal dari catatan lapangan, data wawancara, dan

dokumentasi yang telah dikumpulkan.

Reduksi data

Penyajian data

Kesimpulan – kesimpulan: Penarikan/verifikasi

Pengumpulan data

Page 62: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

47

3. Sajian Data (data display)

Sajian data merupakan kumpulan dari beberapa informasi yang

memungkinkan menjadi kesimpulan penelitian yang dapat dilakukan.

Sajian data dapat berupa matriks, gambar atau skema, jaringan kerja

kegiatan dan tabel. Semuanya dirakit secara teratur guna mempermudah

pemahaman informasi.

4. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing/verification)

Penarikan kesimpulan diperoleh bukan hanya sampai pada akhir

pengumpulan data, melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa

pengulangan dengan melihat dan mengecek kembali data mentah agar

kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.

Keempat komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam

proses analisis data satu dengan yang lain sehingga tidak dapat

dipisahkan, dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju

komponen yang lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian

kualitatif tidak bisa mengambil salah satu komponen saja. Penarikan

kesimpulan merupakan hasil dari suatu proses penelitian yang tidak dapat

terpisahkan dari proses sebelumnya, karena merupakan satu kesatuan.

Page 63: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT Insan Mandiri Makassar

1. Profil BMT Insan Mandiri Makassar

BMT Insan Mandiri didirikan tanggal 21 Mei 2011, berdasarkan Akta

notaris Amiruddin Alie, S.H dengan nomor 15 tanggal 21 Mei 2011.

Disahkan dalam bentuk badan hukum tanggal 27 Juni 2011 dengan nomor

badan hukum : 06/BH/XXIV/VI/ 2011 oleh Dinas Koperasi dan UKM

Sulawesi Selatan A. M. Yamin, SE., MS. Pada Rapat Anggota Tahunan

tahun buku 2012, yang dilaksanakan tanggal 30 Januari 2013 peserta rapat

sepakat untuk mengubah anggaran dasar khususnya nama dari KJKS

BMT Tali Berdaya menjadi KSP. BMT Insan Mandiri. Perubahan itu dicatat

dalam akta notaris nomor 12 tanggal 24 Desember 2013, dan disahkan

oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan tanggal 14 Februari

2014 dengan nomor : 03/PAD/II/2014. BMT memiliki NPWP dan Perizinan

Usaha yang masih berlaku sampai saat ini antara lain : NPWP (Nomor

Pokok Wajib Pajak Nasional), No. : 03.129.090.1-801.000, SIUP ( Surat

Izin Usaha Perdagangan), No. : 503/0366/SIUPK-B/14/KPAP, SITU (Surat

Izin Tempat Usaha), No. 503/0433/IG-B/14/KPAP, TDP (bn,No.

503/0303/TDPKO-B/14/KPAP.

Awal berdirinya BMT Insan Mandiri berkedudukan di Jalan Perintis

Kemerdekaan 8, ruko Perintis Bisnis Centre, nomor 003, Kelurahan

Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar sampai tahun

2015. Lalu berpindah ke Maros tepatnya di Perumahan/Komplek BTN

Moncongloe Mas B6 nomor 44 Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Page 64: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

49

dan masih beroperasi sampai saat ini. Modal awal saat itu terdiri dari modal

sendiri dan penyertaan, modal sendiri sebesar Rp. 64.692.552.

Sedangkan, modal penyertaan terdiri dari modal pinjaman dari Pusat

Koperasi Syariah BMT Inti Sulawesi Selatan sebesar Rp. 118.000.000, dan

modal penyertaan lain sebesar Rp. 547.893.491. Jumlah karyawan saat

itu yang mengelola BMT Insan Mandiri yaitu 6 (enam) orang yang terdiri

dari karyawan tetap dan tidak tetap.

Corporate Culture yang dikembangkan oleh BMT INSAN MANDIRI

sebagai berikut :

1. Niat untuk ibadah, 2. Terencana, 3. Aksi nyata, 4. Berdedikasi tinggi, 5. Telaten, 6. Kerja keras, 7. Disiplin, 8. Professional, dan 9. Bertanggungjawab.

Networking yang kini sedang dibangun meliputi, Puskopsyah BMT Inti

Sulawesi Selatan PINBUK, Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan dan

sejumlah UKM yang telah menjadi nasabah BMT Insan Mandiri.

BMT Insan Mandiri didirikan untuk bersama membangun ekonomi

ummat dalam bingkai syariah, oleh karena itu setiap aktivitas selalu

diarahkan untuk membangun perekonomian ummat, tidak sekedar menjadi

penonton tetapi menjadi pelopor dan menjadikan diri, dan perusahaan

sebagai panitia orang sukses Indonesia khususnya dalam perekonomian.

2. Kepengurusan BMT Insan Mandiri Makassar

Susunan pengurus periode 2016 sampai dengan 2020 terdiri dari tiga

pengurus dan tiga pengawas, adapun komposisi pengurus dan pengawas

yaitu sebagai berikut :

Page 65: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

50

Ketua pengurus : Muhammad Jamil, SE.,

Sekretaris : A. Ahmad Hidayat, SE.,

Bendahara : Nurhidayah, SE.

Adapun nama pengawas diperiode yang sama, yaitu :

Ketua Pengawas : Anwar, ST,

Anggota : dr. Zainal Abidin, Muhammad Haris Halid, S.Km.

Saat ini, BMT Insan Mandiri memiliki anggota sebanyak 74 orang (42

orang laki-laki dan 32 orang perempuan), dimana pelaku usaha mikro

sebanyak 13 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Sedangkan pelaku

usaha kecil terdiri dari 29 orang laki-laki dan 30 orang perempuan. Selain

dari anggota juga terdapat calon anggota sebanyak 14 orang laki-laki dan

22 orang perempuan.

3. Visi, Misi, Dan Motto Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Insan Mandiri

Makassar

a. Visi BMT Insan Mandiri Makassar

“Menjadi salah satu baitul maal wattamwil terkemuka di Sulawesi

Selatan sebagai pencipta manusia mandiri”.

b. Misi BMT Insan Mandiri Makassar

1) Meningkatkan jumlah anggota,

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengurus dan

pengelola,

3) Meningkatkan jaringan yang luas untuk pengembangan usaha,

4) Membuka cabang di daerah, dan

5) Meningkatkan kesejahteraan pengurus, pengelola serta anggota”.

c. Motto BMT Insan Mandiri Makassar

Page 66: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

51

“Bersama Membangun Ekonomi Ummat Dalam Bingkai Syariah”.

Jadi BMT Insan Mandiri punya motto adalah “Membangun Bersama,

Membangun Kemandirian Ummat” sesuai dengan logo BMT Insan

Mandiri.

4. Produk – Produk Pada BMT Insan Mandiri Makassar

Baitul Maal wa Tamwil dalam artian bahasa adalah rumah harta

(social) dan niaga, dalam pengertian luas baitul maal wa tamwil adalah

lembaga yang melakukan kegiatannya untuk tujuan social dan niaga dalam

rangka mensejahterakan ummat yang dilakukan baik dengan menghimpun

dana dari ummat dan melakukan penyaluran dalam sector riil (fungsi baitul

tamwil) dan penyaluran dana/ harta kepada yang berhak.Dengan konsep

BMT tersebut, BMT Insan Mandiri hadir untuk melaksanakan 2 misi

sekaligus yaitu misi keummatan (social) dan misi bisnis. Misi social

(keummatan) dikorelasikan dengan kerja baitul maal dan misi bisnis

dikorelasikan dengan Baitul tamwil. Kedua misi tersebut disatukan dalam

sistem management BMT Insan Mandiri dalam rangka ikut berpartisipasi

dalam pembangunan ekonomi ummat yang berlandaskan syariah. Kinerja

baitul tamwil juga tetap berorientasi terhadap pengembangan bisnis yang

bersifat social untuk memerangi lintah darat yang diimplementasikan dalam

bentuk pembiayaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal usaha dan

kebutuhan konsumtif lainnya.

1. Produk Simpanan BMT Insan Mandiri Makassar terdiri dari : Tabungan

Mandiri Sejahtera (Tamara) bisa diambil setiap saat, Tabungan

Pendidikan Anak (Tadika) bisa diambil pada waktu tertentu misalnya

mau masuk disekolah selanjutnya atau pembayaran akhir semester,

Tabungan Idul Fitri (Taduri) hanya bisa diambil pada hari raya idul fitri,

Page 67: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

52

Tabungan Haji Terwujud (Tahajud) bisa diambil pada saat akan

menunaikan haji dan Tabungan Berjangka (Tajaka) bisa diambil sesuai

dengan jangka waktu yang telah disepakati disertai dengan bagi hasil

sesuai kesepakatan. Produk simpanan ini berorientasi pada social

oriented dan dalam pengelolaan ZISWAF (zakat, Infak, Sedekah, dan

Wakaf) BMT bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Sehingga banyak

program yang dapat dilaksanakan seperti Program TPA, Modal Usaha

bagi dhuafa, Beasiswa Pendidikan, Paket Lebaran para Da’i, dan juga

yang terbaru ada produk Tabungan Kesehatan Masyarakat (mikro

insurance).

2. Produk Pembiayaan BMT Insan Mandiri Makassar terdiri dari :

Murabahah (Jual Beli), Mudharabah (Kerjasama Bagi Hasil),

Musyarakah (Kerjasama Bagi Hasil), Ijarah Multi Jasa (kredit untuk

biaya pendidikan dan lain-lain) dan Sektor Riil yaitu Payment Point

Online System (PPOS), dan Car Rent (Insan Mandiri Rent).

B. Prosedur Dan Persyaratan Dalam Memperoleh Pembiayaan Murabahah

Pada BMT Insan Mandiri Makassar

BMT Insan Mandiri Makassar memiliki beberapa produk dan akad

pembiayaan. Salah satu akad yang menjadi unggulan adalah pembiayaan

murabahah. Pembiayaan murabahah yang diterapkan oleh BMT Insan Mandiri

Makassar dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pembiayaan produktif

(murabahah bil wakalah) dan pembiayaan konsumtif (murabahah murni).

Untuk pembiayaan produktif ditujukan kepada nasabah yang akan

menggunakannya sebagai modal kerja, misal nasabah membeli persediaan

barang dagang untuk bisnis usahanya. Untuk pembiayaan konsumtif ditujukan

Page 68: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

53

kepada nasabah yang ingin memenuhi kebutuhan/keperluan nasabah seperti

pembelian barang elektronik, peralatan rumah tangga dan keperluan lainnya.

Keduanya tetap disebut sebagai pembiayaan murabahah.

Pihak nasabah sebagai pemohon dalam mengajukan pembiayaan

murabahah pada BMT Insan Mandiri Makassar supaya mengajukan barang

yang jelas dan halal. Tentu pengajuan pembiayaan harus mengikuti prosedur

yang berlaku di BMT Insan Mandiri Makassar. Adapun persyaratan yang harus

dipenuhi oleh nasabah sebagai pemohon pembiayaan murabahah adalah

sebagai berikut:

1. Pemohon melengkapi dokumen sebagai berikut:

a. Fotocopy KTP/SIM dan Kartu Keluarga (bila Suami/Istri)

b. Pas foto 3x4 (suami/istri) masing – masing 1 lembar (pembiayaan baru)

c. Surat persetujuan (suami/istri/saudara/orang tua/anak)

d. Jaminan/Fudicia :

ii. Jika modal kerja/modal usaha maka ada jaminan tambahan sesuai

kebijakan BMT, dan

iii. Jika barang konsumtif maka integritas barang sebagai jaminan.

2) Pemohon yang mengajukan pembiayaan murabahah bentuknya modal

kerja supaya menyiapkan proposal permohonan yang akan diajukan.

3) Plafon pembiayaan yang dapat diajukan oleh nasabah maksimum Rp.

5.000.000,-.

Setelah pemohon memenuhi syarat – syarat yang ditentukan oleh pihak

BMT maka selanjutnya pemohon mengisi formulir pembiayaan dan perjanjian

pembiayaan yang disediakan oleh pihak BMT. Maka pemohon terdaftar

sebagai member/nasabah BMT Insan Mandiri Makassar. Kemudian pemohon

Page 69: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

54

melampirkan dokumen tersebut dengan lengkap. Pihak BMT melakukan

pencairan dana di bank.

C. Analisis Perlakuan Akuntansi Murabahah Berdasarkan PSAK Nomor 102

Sesuai PSAK Nomor 102, BMT hanya menerapkan pembiayaan

murabahah berdasarkan pesanan yang sifatnya mengikat dan diangsur. Bila

yang diajukan pembiayaan konsumtif dan disetujui oleh pihak BMT maka pihak

BMT langsung yang melakukan pembelian barang sesuai pesanan nasabah

tanpa perantara dan akad tambahan. Kemudian BMT melaksanakan akad

murabahah dengan nasabah untuk membuat kesepakatan harga. Dalam

kesepakatan tersebut membahas harga perolehan, marjin keuntungan yang di

dalamnya sudah termasuk juga biaya – biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak

BMT selama mengadakan barang pesanan.

Bila pembiayaan murabahah digunakan untuk modal kerja maka nasabah

sebagai pemohon supaya menyusun proposal permohonan terkait kegiatan

usahanya. Pihak BMT terlebih dahulu memeriksa proposal yang diajukan dan

pemohon menunggu persetujuan dari pihak BMT. Bila diperlukan BMT juga

melakukan survei kondisi layak atau tidak. Selanjutnya jika telah disetujui maka

dilaksanakan akad murabahah untuk membuat kesepakatan harga dan juga

akad wakalah. Dengan akad wakalah, pemohon diberi hak mewakili untuk

mengadakan barang sebagai modal kerja/modal usaha yang diinginkan dan

secara hakikat ini masih menjadi milik pihak BMT. Pada prinsipnya barang

tersebut tetap menjadi milik pihak BMT, hal ini tentu tidak ada larangan dalam

syariat karena sesuai dengan rukun dalam jual beli. Barang yang telah dibeli

oleh nasabah dilaporkan kepada BMT dengan menyerahkan bukti

transaksinya dan pada saat itu pula berakhirlah akad wakalah dan kembali ke

akad murabahah.

Page 70: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

55

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian

pembiayaan baik pembiayaan murabahah produktif maupun konsumtif.

Setelah sepakat maka terjadi serah terima barang antara pihak BMT dengan

nasabah. Selanjutnya nasabah melakukan pembayaran angsuran yang telah

menjadi kewajibannya sampai lunas sesuai jangka waktu yang ditentukan. Bila

nasabah telah menyelesaikan kewajibannya maka barang tersebut

sepenuhnya sudah menjadi milik nasabah.

BMT Insan Mandiri Makassar melakukan pencatatan akuntansi dengan

cara komputerisasi menggunakan aplikasi “UC”. Pihak BMT sangat

dimudahkan dengan sistem ini karena meminimalisir terjadinya kesalahan

dalam proses pencatatan transaksi harian dan penjurnalan.

Peneliti mendeskripsikan pengakuan dan pengukuran terkait jurnal yang

dilakukan oleh BMT Insan Mandiri Makassar sesuai dengan hasil wawancara

dan dokumentasi yang dilakukan:

a. Pengakuan dan pengukuran pada Aset Murabahah dan Piutang

Murabahah

BMT Insan Mandiri menyediakan pembiayaan sebagai modal kerja dan

keperluan konsumtif atau menerapkan sistem murabahah murni dan

murabahah bil wakalah. BMT menerapkan pembiayaan murabahah

berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat dan diangsur. Artinya, BMT

hanya akan melakukan pembelian barang pesanan sesuai dengan

pengajuan nasabah, nasabah tidak bisa membatalkan akad, dan nasabah

melakukan pembayaran secara angsuran.

Setelah pengajuan nasabah disetujui oleh pihak BMT baik untuk

pembiayaan konsumtif/keperluan konsumtif (murabahah murni) maupun

produktif/modal kerja/usaha (murabahah bil wakalah) maka pihak BMT

Page 71: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

56

hanya melakukan pencatatan saat pencairan dana dan realisasi barang

sesuai dengan pembiayaan yang diajukan dan tidak melakukan

pencatatan apapun saat pembelian barang oleh BMT dan saat pembelian

barang yang diwakilkan. Berikut ini jurnal saat pencairan dana dari Bank

dan saat realisasi barang:

Tabel 4.1

Jurnal Saat Pencairan Dana

Tanggal Kode Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit

1010102 Kas Teller xxx

101020x Bank Xxx

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Pada saat akad murabahah yaitu piutang murabahah diakui sebesar

nilai kas yang dibelanjakan ditambah marjin murabahah. Pencatatan akun

kas yang dilakukan oleh pihak BMT ini bukan yang dimaksudkan dalam

PSAK 102, yang seharusnya adalah akun persediaan/aset murabahah.

Pengakuan terhadap piutang murabahah sudah sesuai dengan PSAK 102.

Buktinya adalah BMT melanjutkan jurnal di atas sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jurnal Saat Realisasi Barang Dan Akad Murabahah Disepakati

Tanggal Kode Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit

1010401 Piutang Murabahah xxx

1010102 Kas Teller Xxx

1010401 Piutang Murabahah xxx

1010402 Pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan

Xxx

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Page 72: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

57

Bila pembiayaan yang diajukan adalah murabahah murni/keperluan

konsumtif yaitu pembelian barang dilakukan langsung oleh pihak BMT

maka berdasarkan PSAK 102, aset murabahah diakui sebagai persediaan

sebesar biaya perolehan, jurnal terkait aset murabahah adalah

Aset Murabahah Xxx Kas xxx

Sedangkan, bila pembiayaan yang diajukan adalah modal

kerja/usaha/murabahah bil wakalah artinya pihak BMT menggunakan akad

wakalah dalam pembiayaan murabahah maka berdasarkan PSAK 102,

pencatatan jurnal saat pembelian barang yang diwakilkan (murabahah bil

wakalah) adalah

Piutang Wakalah xxx Kas xxx Persediaan Murabahah xxx Piutang Wakalah xxx

Menurut PSAK 102, piutang murabahah diakui sebesar biaya

perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Adapun

pencatatan jurnal saat akad disepakati adalah

Piutang Murabahah xxx Persediaaan Murabahah xxx Marjin Murabahah yang ditangguhkan

xxx

b. Pengakuan Diskon Pembelian Barang

Pihak BMT memberikan penjelasan bahwa jika barang yang dibeli

langsung oleh pihak BMT dari pemasok dan mendapat diskon pembelian

maka diskon pembelian diakui sebagai pengurang biaya perolehan. Misal,

harga telepon seluler di pemasok sebesar Rp. 2.000.000 dan pemasok

memberikan diskon sebesar Rp 200.000 sehingga harga telepon seluler

Page 73: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

58

tersebut yang diterima pihak BMT Rp 1.800.000 maka nasabah menerima

info harga perolehan telepon seluler adalah harga setelah diskon

pembelian yaitu Rp 1.800.000. Adapun jika pembelian barang yang

dilakukan nasabah dengan akad wakalah dan mendapat diskon pembelian

dari pemasok maka diskon pembelian itu menjadi hak nasabah sedangkan

BMT hanya mengakui harga perolehan yang tertera dalam akad yang

disepakati. Penjelasan dari pihak BMT sudah sesuai dengan PSAK 102.

c. Pengakuan Uang Muka (Urbun)

Pihak BMT menjelaskan bahwa BMT tidak melakukan pencatatan

apapun terkait uang muka karena langsung menjadi pengurang harga

perolehan barang atau pengurang biaya yang dikeluarkan oleh pihak BMT

dan diperhitungkan saat akad murabahah. Saat akad murabahah, barang

diserahkan ke nasabah senilai harga perolehan setelah dikurangi uang

muka tersebut dan marjin yang disepakati dan diakui sebagai piutang

murabahah.

Menurut PSAK 102, jurnal yang dibuat bila menerima uang muka dari

nasabah adalah sebagai berikut :

Kas xxx Utang – Uang Muka Murabahah xxx

Bila murabahah jadi dilaksanakan maka jurnalnya :

Utang – Uang Muka Murabahah xxx Piutang Murabahah xxx

Berdasarkan penjelasan pihak BMT, pengakuan uang muka yang

dilakukan BMT belum sesuai dengan PSAK 102.

d. Pengakuan Marjin Murabahah

BMT Insan Mandiri Makassar tidak menggunakan rumus tertentu

dalam mengambil keputusan menentukan marjin murabahah atau tidak

Page 74: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

59

menentukan besaran persentase marjin murabahah yang diambil dari

harga perolehan. BMT Insan Mandiri memahami hal ini dengan konsep jual

beli sehingga BMT mengacu pada target profit yang akan dicapai dan

berdasarkan kesepakatan antara BMT dan nasabah. BMT mengakui

marjin murabahah dan mencatatnya pada saat piutang murabahah

berhasil ditagih tiap bulannya dalam periode akad. Jurnal saat terjadi

pembayaran angsuran

Tabel 4.3

Jurnal Saat Terjadi Pembayaran Angsuran

Tanggal Kode Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit

1010102 Kas Teller xxx

1010401 Piutang Murabahah xxx

1010402 Pendapatan Marjin murabahah yang ditangguhkan

xxx

1010403 Pendapatan marjin murabahah

xxx

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Pengakuan marjin murabahah yang dilakukan BMT sudah sesuai

dengan PSAK Nomor 102.

e. Pengakuan Potongan pelunasan piutang dan potongan angsuran

murabahah

Kepengurusan BMT pada periode ini belum bisa menerapkan potongan

pelunasan piutang murabahah dan potongan angsuran murabahah bila

nasabah menyelesaikan pembayaran tepat waktu atau pelunasan sebelum

masa berakhir karena faktor ekonomi nasional setelah PEMILU tahun

2014. BMT tetap memberikan apresiasi berupa hadiah kepada nasabah

yang menyelesaikan pembayaran tepat waktu atau pelunasan sebelum

masa berakhir. Namun, BMT tidak melakukan pencatatan apapun terkait

Page 75: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

60

apresiasi yang diberikan. Untuk pelunasan sebelum masa berakhir, BMT

tetap mengakui pelunasan tersebut sesuai waktu yang disepakati dalam

akad/perjanjian pembiayaan. Tapi, selama jangka waktu yang tersisa

tersebut, BMT mencari tempat investasi baru. Maka hal ini sudah sesuai

dengan PSAK Nomor 102.

f. Pengakuan Denda

BMT Insan Mandiri memberlakukan denda terhadap nasabah yang

tidak melaksanakan kewajiban pembayaran tepat pada waktunya tapi

sifatnya kondisional. BMT memberi kesempatan kepada nasabah untuk

memulihkan keadaan selama jangka waktu tambahan yang diberikan. Bila

ternyata nasabah mampu membayar tapi telah melewati jangka waktu

yang ditentukan maka nasabah terkena denda. Denda yang diterima oleh

BMT diakui sebagai dana kebajikan/dana sosial.

Jurnal yang dilakukan BMT Insan Mandiri Makassar saat penerimaan

denda:

Tabel 4.4

Jurnal Penerimaan Denda

Tanggal Kode Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit

1010102 Kas Teller xxx

2010405 Dana Sosial xxx

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Menurut PSAK Nomor 102, denda dikenakan jika pembali lalai dalam

melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima

diakui sebagai bagian dana kebajikan.

Jurnal :

Dana kebajikan – Kas xxx

Dana Kebajikan – Denda xxx

Page 76: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

61

Pemanfaatan dana sosial bukan untuk kepentingan BMT bahkan akan

dimanfaatkan untuk membantu kaum dhuafa karena Denda adalah

pendapatan yang “haram” bagi BMT.

Bagi nasabah yang tidak mampu membayar dan setelah disurvei

kondisi finansial nasabah memburuk maka BMT menggolongkan nasabah

tersebut sebagai dhuafa karena BMT mendahulukan sifat kemanusiaan.

Kemudian pembayaran yang belum selesai, BMT menunggu ada dana

sosial yang akan membiayainya atau BMT melakukan penghapusan

piutang.

Selama BMT melaksanakan pembiayaan murabahah, nasabah selalu

membayar tepat waktu. Maka penjelasan di atas sudah sesuai dengan

PSAK Nomor 102.

g. Penyajian

Penyajian yang dilakukan oleh BMT Insan Mandiri Makassar berkaitan

dengan 3 hal berikut ini :

1. Piutang murabahah

Piutang murabahah disajikan dengan nama rekening piutang

murabahah di neraca pada bagian aktiva. Pendapatan Murabahah

yang ditangguhkan sebagi pengurang piutang murabahah. Menurut

PSAK Nomor 102, piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto

yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi

penyisihan kerugian piutang.

2. Marjin Murabahah Tangguhan

Marjin murabahah tangguhan disajikan di neraca bagian aktiva

dengan nama pendapatan marjin murabahah tangguhan. Penyajian

Page 77: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

62

marjin murabahah tangguhan sebagai pengurang (contra account)

piutang murabahah sudah sesuai PSAK 102.

3. Beban Murabahah Tangguhan

BMT tidak menyajikan beban murabahah tangguhan karena BMT

melakukan pembelian barang melalui transaksi tunai.

h. Pengungkapan

Menurut PSAK Nomor 102, penjual mengungkapan hal -hal yang

terkait dengan transaksi murabahah tetapi tidak terbatas pada:

a. Harga perolehan aset murabahah

b. Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai

kewajiban atau bukan, dan

c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK Nomor 101: Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

Berdasarkan wawancara dengan Ketua BMT Insan Mandiri Makassar,

maka dalam hal pengungkapan pembiayaan murabahah belum sesuai dengan

PSAK Nomor 102. BMT tidak mengungkapkan transaksi – transaksi

murabahah seperti aset murabahah/persediaan dan uang muka. Namun pihak

BMT mengungkapkan biaya – biaya yang terkait dengan proses pengajuan

pembiayaan murabahah biaya administrasi, biaya materai, biaya – biaya lain

saat perhitungan marjin murabahah dalam akad murabahah yang telah

disepakati dan diketahui oleh nasabah. Terkait dengan Penyajian Laporan

Keuangan Syariah, BMT dalam menyusun laporan keuangan belum sesuai

dengan PSAK 101 dan masih menggunakan prinsip akuntansi berterima

umum. Karena masih ada akun rekening bank yang bersifat konvensial dalam

laporan neraca pada bagian aktiva. BMT yang notabenenya bersifat syariah

maka BMT seharusnya hanya menggunakan atau membuka rekening bank

Page 78: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

63

Syariah. BMT juga harus mengungkapkan bagi hasil dari rekening Bank

Syariah dalam laporan neraca. Laporan keuangan BMT Insan Mandiri bersifat

internal dan tidak dipublikasikan. Khusus untuk laporan sumber dan

penyaluran dana zakat, BMT bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dalam

mengelola Zakat, infak dan Sedekah (ZISWAF).

Berikut ini studi kasus terkait transaksi pembelian telepon seluler melalui

pembiayaan murabahah murni:

Tanggal 31 Mei 2018 Bapak Darmoyo mengajukan pembiayaan murabahah

konsumtif di BMT Insan Mandiri untuk pembelian telepon seluler.

Tanggal 1 Juni 2018 BMT Insan Mandiri Makassar menyetujui pesanan dan

melakukan realisasi untuk pembelian telepon seluler oleh Bapak Darmoyo dengan

kesepakatan sebagai berikut:

Harga Telepon seluler : Rp. 1.350.000

Marjin Murabahah : Rp. 810.000

Harga jual : harga perolehan ditambah marjin dalam jangka waktu 6 bulan

Sesuai hasil wawancara dengan ketua KSP BMT Insan Mandiri maka contoh

kasus pembiayaan murabahah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Harga pokok barang yang dipesan sebesar Rp. 1.350.000,-, dengan marjin

murabahah sebesar Rp. 810.000,- (Marjin Murabahah tidak diukur dengan

persentase dari harga pokok tapi disesuaikan target profit yang ingin

dicapai oleh BMT. Marjin Murabahah ini sudah mencakup biaya – biaya

yang dikeluarkan oleh pihak BMT. Nasabah tidak memberikan uang muka).

Total harga jual telepon seluler Bapak Darmoyo sebesar Rp. 2.160.000,-

Page 79: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

64

b. Berikut tabel angsuran pembayaran tiap bulannya:

Tabel 4.5

Tabel Angsuran Pokok Dan Marjin

No. Tanggal Jatuh

Tempo Angsuran Pembelian

Pokok Marjin

1 1/07/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

2 1/08/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

3 1/09/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

4 1/10/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

5 1/11/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

6 1/12/2018 Rp 360.000 Rp. 225.000 Rp. 135.000

Jumlah Rp. 2.160.000 Rp. 1.350.000 Rp. 810.000

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

c. Pada tanggal 1 Juni 2018 BMT melakukan pencairan dana dan realisasi

dengan melakukan pembelian telepon seluler secara tunai di toko. Pada

tanggal itu juga BMT Insan Mandiri menyerahkan barang pesanan kepada

Bapak Darmoyo.

d. Kewajiaban Bapak Darmoyo harus membayar angsuran setiap tanggal 1

sampai bulan ke-6. Pembayaran yang dilakukan selalu tepat waktu.

Adapun pencatatan yang dilakukan oleh BMT Insan Mandiri Makasar pada

studi kasus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pada saat negosiasi

BMT Insan Mandiri Makassar tidak melakukan pencatatan apapun saat

negosiasi.

2. Pada saat pencairan dana dan saat akad murabahah disepakati

BMT Insan Mandiri melakukan pencatatan pada saat pencairan dana

sebesar harga barang pesanan yang diajukan. Jurnal saat pencairan dana

dari Teller Bank sebagai berikut:

Page 80: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

65

Tabel 4.6

Jurnal Pencairan Dana Dari Bank

Tanggal Kode Perkiraan Nama Perkiraan Debet Kredit

1/10/18 1010102 Kas Teller 1.350.000

1/10/18 101020x Bank X 1.350.000

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

3. Jurnal saat realisasi telepon seluler dan saat akad murabahah disepakati :

Tabel 4.7

Jurnal Saat Realisasi Barang Dan Saat Akad Murabahah

Tanggal Kode Perkiraan

Nama Perkiraan Debet Kredit

1/10/18 1010401 Piutang Murabahah 1.350.000

1/10/18 1010102 Kas Teller 1.350.000

1/10/18 1010401 Piutang Murabahah 810.000

1/10/18 1010402 Pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan

810.000

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Seharusnya pada saat realisasi barang, maka berdasarkan PSAK 102

yaitu aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan,

jurnal terkait aset murabahah adalah

Adapun pada saat akad disepakati, maka berdasarkan PSAK 102 yaitu

piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan

keuntungan yang disepakati. Adapun pencatatan jurnal saat akad

disepakati adalah

Piutang Murabahah 2.160.000 Aset/Persediaan Murabahah 1.350.000 Marjin Murabahah yang ditangguhkan

810.000

Aset/Persediaan Murabahah 1.350.000 Kas 1.350.000

Page 81: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

66

4. Pada saat pembayaran angsuran dan pengakuan marjin murabahah

BMT melakukan pencatatan pada saat menerima pembayaran dari

Bapak Darmoyo dan pengakuan keuntungan murabahah pada tanggal

jatuh tempo. Berikut ini jurnal saat terjadi pembayaran angsuran dan

pengakuan marjin murabahah:

Tabel 4.8

Jurnal Pembayaran Angsuran

Tanggal Kode Perkiraan

Nama Perkiraan Debet Kredit

1010102 Kas Teller 225.000

1010401 Piutang Murabahah 225.000

1010402 Pendapatan Marjin murabahah yang ditangguhkan

135.000

1010403 Pendapatan marjin murabahah 135.000

Sumber : Data sekunder diolah (2019)

Pengakuan marjin/keuntungan murabahah yang dilakukan oleh pihak

BMT sudah sesuai dengan PSAK Nomor 102.

D. Pembahasan

Setelah mengetahui praktik perlakuan akuntansi yang dilakukan oleh BMT

Insan Mandiri Makassar baik data dari hasil wawancara yang telah diolah oleh

penulis maupun studi kasus/contoh yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

akan menyajikan tabel terkait keseluruhan perlakuan akuntansi murabahah di

BMT Insan Mandiri Makassar apakah perlakuan akuntansi murabahah pada

BMT Insan Mandiri Makassar sudah sesuai dengan PSAK No. 102 tahun 2017

atau belum.

Kas 225.000

Piutang Murabahah 225.000 Marjin Murabahah Tangguhan 135.000 Pendapatan marjin Murabahah 135.000

Page 82: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

67

Tabel 4.9

Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Murabahah BMT Insan Mandiri

Makassar Berdasarkan PSAK Nomor 102

NO. Akuntansi Murabahah PSAK Nomor 102

BMT INSAN MANDIRI MAKASSAR

Sesuai Belum Sesuai

A PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

1 Aset Murabahah --

2 Piutang Murabahah --

3 Diskon Pembelian Barang --

4 Uang Muka --

5 Marjin Murabahah --

6 Potongan pelunasan piutang --

7 Potongan potongan angsuran --

8 Denda --

B PENYAJIAN

9

Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

--

10

Marjin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.

--

Page 83: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

68

11

Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang murabahah.

--

C PENGUNGKAPAN

12

Penjual mengungkapkan hal-hal terkait transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada: Harga perolehan aset murabahah

--

13

Janji Pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan

--

14

Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah

--

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel di atas, praktik BMT Insan Mandiri dalam pembiayaan

murabahah baik untuk keperluan konsumtif (murabahah murni) maupun untuk

modal kerja/usaha (murabahah bil wakalah), aset murabahah tidak diakui

sebesar nilai perolehan. Ini dikarenakan pihak BMT memiliki pengertian bahwa

secara manual akun aset murabahah pun akan terhapus nilainya saat aset

murabahah telah diperoleh. Sehingga pihak BMT menganggap hal ini tidak

berpengaruh terhadap pencatatan. Ini artinya, aset yang diperoleh tidak diakui

sebagai persediaan sebesar nilai yang diperoleh, maka perlakuan pihak BMT

tersebut belum sesuai dengan PSAK Nomor 102.

Apabila pihak BMT mewakilkan pembelian barang dengan akad wakalah,

pihak BMT memberikan kas kepada nasabah dan pihak BMT tidak melakukan

pencatatan kas yang keluar sebagai piutang wakalah. Berakhirnya akad

Page 84: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

69

wakalah pada saat nasabah telah menyerahkan bukti transaksi atas pembelian

barang dari toko dan pihak BMT pun tidak mengakui sebagai persediaan/aset

murabahah. Berdasarkan transaksi tersebut perlakuan akuntansi yang

dilakukan pihak BMT belum sesuai dengan PSAK 102.

Selanjutnya, pengakuan piutang murabahah dilakukan pada saat akad

murabahah yaitu saat pihak BMT menyerahkan barang kepada nasabah. BMT

Insan Mandiri Makassar melakukan pencatatan piutang murabahah sebesar

kas yang telah dibelanjakan oleh nasabah ditambah dengan

keuntungan/marjin murabahah yang disepakati. Pencatatan ini tidak

melanggar aturan dalam PSAK 102 namun praktiknya akun yang dicatat

adalah akun kas yang seharusnya adalah akun persediaan/aset murabahah.

Saat ada uang muka yang diterima oleh pihak BMT, BMT tidak melakukan

pencatatan apapun terkait uang muka karena langsung menjadi pengurang

harga perolehan barang atau pengurang biaya yang dikeluarkan oleh pihak

BMT dan diperhitungkan saat akad murabahah. BMT Insan Mandiri Makassar

belum menerapkan pencatatan akuntansi uang muka berdasarkan PSAK No.

102.

BMT Insan Mandiri Makassar telah memperlakukan diskon pembelian,

potongan angsuran murabahah, potongan pelunasan piutang murabahah dan

keuntungan/marjin murabahah sesuai PSAK NO. 102. Sebelum akad

murabahah, bila barang yang diperoleh pihak BMT mendapatkan diskon

pembelian maka langsung menjadi pengurang harga barang. BMT Insan

Mandiri Makassar belum bisa memberikan potongan angsuran murabahah dan

potongan pelunasan piutang murabahah kepada nasabah tapi BMT

memberikan apresiasi kepada nasabah yang melakukan pembayaran tepat

waktu berupa hadiah. BMT Insan Mandiri Makassar dalam menentukan

Page 85: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

70

keuntungan/marjin murabahah sesuai dengan kesepakatan antara pihak BMT

dengan nasabah. BMT mengakui marjin murabahah dan mencatatnya pada

saat piutang murabahah berhasil ditagih tiap bulannya dalam periode akad.

Nasabah yang melakukan kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya

maka nasabah tersebut dapat dikenakan sanksi berupa denda. Denda yang

diberlakukan oleh BMT Insan Mandiri Makassar sifatnya kondisional. BMT

melakukan penjadwalan kembali tagihan murabahah sesuai dengan fatwa

DSN No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang penjadwalan kembali tagihan

murabahah. Dalam perlakuan akuntansi murabahah terkait denda yang

diterima oleh BMT, denda tersebut diakui sebagai dana kebajikan/dana sosial.

Perlakuan akuntansi yang dilakukan oleh pihak BMT sudah sesuai PSAK No.

102.

Penyajian piutang murabahah yang dilakukan oleh BMT Insan Mandiri

Makassar belum sesuai dengan PSAK No. 102, penyajian yang dilakukan

adalah piutang murabahah dikurangi dengan pendapatan murabahah yang

ditangguhkan. Dalam PSAK No. 102, piutang murabahah disajikan sebesar

nilai neto yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi

penyisihan kerugian piutang. BMT tidak membuat akun penyisihan kerugian

piutang pada laporan neraca.

BMT tidak mengungkapkan transaksi – transaksi murabahah seperti aset

murabahah/persediaan dan uang muka. Namun pihak BMT mengungkapkan

biaya – biaya yang terkait dengan proses pengajuan pembiayaan murabahah

biaya administrasi, biaya materai, biaya – biaya lain saat perhitungan marjin

murabahah dalam akad murabahah yang telah disepakati dan diketahui oleh

nasabah. BMT Insan Mandiri Makassar juga tidak mengungkapkan hal – hal

yang berkenaan dengan piutang murabahah. Pihak BMT tidak

Page 86: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

71

mengungkapkan metode yang digunakan dalam penyisihan, penghapusan

dan penanganan piutang bermasalah/macet. BMT Insan Mandiri Makassar

dalam mengungkapkan hal terkait transaksi belum sepenuhnya sesuai dengan

PSAK No. 102.

Terkait dengan Penyajian Laporan Keuangan Syariah, BMT telah

menyusun laporan keuangan belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 101

dan masih menggunakan prinsip akuntansi berterima umum. Karena masih

ada akun rekening bank yang bersifat konvensial dalam laporan neraca pada

bagian aktiva. BMT yang notabenenya bersifat syariah maka BMT seharusnya

hanya menggunakan atau membuka rekening bank Syariah. BMT juga harus

mengungkapkan bagi hasil dari rekening Bank Syariah dalam laporan neraca.

Dalam laporan neraca, BMT Laporan keuangan BMT Insan Mandiri bersifat

internal dan tidak dipublikasikan. Khusus untuk laporan sumber dan

penyaluran dana zakat, BMT bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dalam

mengelola Zakat, Infak dan Sedekah (ZISWAF).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Eka Wardani pada tahun 2017

yang berjudul Analisis Penerapan PSAK 102 Atas Pembiayaan Murabahah

(Studi Kasus Bank Mandiri Syariah) memiliki kesamaan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis di mana tidak ada perlakuan akuntansi

terhadap persediaan/aset murabahah dalam murabahah bil wakalah.

Perbedaannya praktik yang dilakukan Bank Syariah Mandiri menjadikan akad

wakalah dan murabahah dalam satu kesepakatan.

Hasil penelitan yang dilakukan oleh Hariyanto pada tahun 2015 yang

berjudul Perlakuan Akuntansi Syariah PSAK Nomor 102 Pada BMT Ummah

Banjarmasin memiliki kesamaan terkait uang muka. BMT Ummah tidak

melakukan pencatatan dan penjurnalan atas uang muka. Perbedaannya BMT

Page 87: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

72

Ummah tidak memiliki ketentuan tentang pembayaran uang muka hanya

bermodalkan aspek kepercayaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inggrid Eka Pratiwi dan Dina Fitrisia

Septiarini pada tahun 2014 yang berjudul Analisis Penerapan PSAK – 102

Murabahah (Studi Kasus Pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri) memiliki

kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di mana tidak

ada perlakuan akuntansi terhadap persediaan/aset murabahah dalam

murabahah bil wakalah. Perbedaannya praktik yang dilakukan oleh BMT

Rahmat Syariah saat akad murabahah disepakati adalah BMT menjurnal

dengan akun pembiayaan murabahah belum termasuk marjin murabahah

yang disepakati.

Page 88: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

73

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti

pada perlakuan akuntansi murabahah yang diterapkan oleh BMT Insan Mandiri

Makassar dalam skripsi ini maka peneliti dapat menyimpulkan hal – hal

sebagai berikut:

1. Praktik Murabahah yang dilaksanakan oleh BMT dengan sistem

murabahah murni dan murabahah bil wakalah sudah sesuai syariat. BMT

dalam menerapkan murabahah bil wakalah, akad murabahah dan akad

wakalah dilaksanakan dengan terpisah.

2. Perlakuan Akuntansi Murabahah yang dilakukan oleh BMT Insan Mandiri

sebagian besar sudah sesuai dengan PSAK Nomor 102. Namun ada

beberapa hal yang belum sesuai PSAK Nomor 102 yaitu praktiknya BMT

Insan Mandiri tidak mencatat jurnal apapun atau tidak ada perlakuan

akuntansi terkait akad wakalah, uang muka, dan persediaan/aset

murabahah, penyajian piutang murabahah belum sesuai PSAK 102, dan

penyajian laporan keuangan belum sepenuhnya sesuai PSAK Nomor 101.

Alasannya, uang muka yang diterima oleh pihak BMT langsung digunakan

sebagai pengurang biaya atau angsuran atau harga barang, akad wakalah

hanya sebagai perantara yang mewakili pembelian barang, dan

persediaan/asset murabahah pada pencatatan akan terhapus juga

sehingga BMT tidak mengakui adanya persediaan/aset murabahah,

piutang murabahah tidak disajikan nilai bersihnya yang diperoleh piutang

murabahah dikurangi dengan penyisihan kerugian piutang, dan masih

Page 89: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

74

terdapat akun rekening bank konvensional yang digunakan oleh pihak BMT

dan disajikan dalam laporan keuangan yaitu laporan neraca bagian aktiva.

B. Saran

1. Bagi BMT Insan Mandiri Makassar diharapkan tetap mempertahankan

perlakuan akuntansi yang sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Selain itu, BMT supaya lebih meningkatkan pengetahuan akuntansi

murabahah agar mampu berinovasi dan mampu menilai kesesuaian

perlakuan akuntansi murabahah dengan peraturan yang berlaku yaitu

PSAK Nomor 102 sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitasnya.

BMT Insan Mandiri Makassar juga perlu memperbaharui aplikasi yang

digunakan agar perlakuan akuntansi murabahah sepenuhnya sesuai

PSAK Nomor 102. BMT supaya membuka rekening bank dari bank Syariah

bukan bank konvensional karena BMT notabenenya bersifat Syariah.

2. Bagi Pemerintah diharapkan selalu memberi perhatian kepada Lembaga

pembiayaan Syariah seperti BMT karena maslahat/manfaat yang besar

yang dapat dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat ekonomi

menengah dan kecil.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa mengungkapkan akuntansi pada

akad – akad pembiayaan yang lain yang diterapkan oleh BMT Insan

Mandiri selain pembiayaan murabahah.

Page 90: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

DAFTAR PUSTAKA

ALQUR’AN Terjemahan, PP MUHAMMADIYAH.

Al Arif, M. Nur Rianto. 2017. Lembaga Keuangan Syariah Suatu kajian Teoretis Praktis. Bandung: CV Pustaka Setia.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2015. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik Cet. ke-24.

Jakarta: Gema Insani.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astika, S., Suarni, A., dan Nuhung, M. 2018. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAk 102 pada Pembiayaan Murabahah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar. Jurnal Ar Ribh Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Vol.1(4), 40-61.

Dewan Standar Akuntansi Syariah. 2019, Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK). PSAK No. 102: Akuntansi Murabahah. Jakarta: Ikatan Akuntansi Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nomor: 40/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah Febrian, R., dan Mardian, S. 2017. Penerapan PSAK No. 102 Atas Transaksi

Murabahah: Studi Pada Baitul Mal Wa Tamwil di Depok, Jawa Barat. Ikonomika: Journal of Islamic Economics and Business, Vol.2(1), 19-40.

Habibah, M., dan Nikmah, A. 2016. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah

Berdasarkan PSAK 102 pada Pembiayaan Murabahah di BMT Se-Kabupaten Pati. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.4(1), 114-136.

Hariyanto. 2015. Perlakuan Akuntansi Syariah PSAK Nomor 102 pada BMT

Ummah Banjarmasin. AL-BANJARI, Vol.14(2), 185-193. Hidayat, A. T., dan Nurhayati. 2018. Tinjauan PSAK 102 Penerapan Akuntansi

Murabahah dalam Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah. JAD: Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Dewantara, Vol.1(1), 1-10.

Irfan. 2018. Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabahah Berdasarkan

PSAK Nomor 102 pad PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Karim, Adiwarman. 2014. Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo

Khaddafi, Muammar. 2016. Akuntansi Syariah. Medan: Madenatera.

Mughni, J. A. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah berdasarkan PSAK Nomor 102 pada Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Ittihad Cikurubuk Tasikmalaya. Eco-Iqtishodi: Jurnal ekonomi dan Keuangan Syariah, Vol.1(1), 1-10.

Page 91: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

Nurhayati, S. dan Wasilah. 2014. Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Parno, dan Tikawati. 2016. Analisis Penerapan PSAK No. 102 Untuk Pembiayaan

Murabahah pada KPN IAIN Samarinda. el-JIZYA: Jurnal Ekonomi islam, Vol.4(2), 285-316.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press. Pratiwi, I. E., dan Septiarini, D. F. 2014. Analisis Penerapan PSAK 102 Murabahah

(Studi Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri). Akrual: Jurnal Akuntansi, Vol.6(1), 17-32.

Purhantara, W. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sapudin, A., Najib, M., dan Djohar, S. 2017. Strategi Pengembangan Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus pada BMT Tawfin Jakarta). Jurnal Al - Muzara’ah, Vol.5(1), 21-36.

Sofi’I, I. 2019. Analisis Penerapan PSAK 102 Atas Pembiayaan Modal Investasi

Murabahah pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Nurul Falah Sawangan Depok. Jurnal Keberlanjutan, Vol.4(1), 1052-1063.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D) Cet. ke-26. Bandung: Alfabeta.

Undang – Undang Perbankan Syariah (UUPS) RI No. 21 Tahun 2008.

Undang – Undang Perbankan Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998.

Wardani, P. E. 2107. Analisis Penerapan PSAK 102 Atas Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah). Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi, Vol.6(4), 17-35.

Yaya, R., Martawireja, A. E., dan Abdurrahim, A. 2016. Akuntansi Perbankan SyariahI, edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

www.iaiglobal.or.id

Page 92: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

BIOGRAFI PENULIS

Kahar Asro Pambudi, panggilan Kahar/Pambudi lahir di

Ujung Pandang pada tanggal 20 Juni 1994 M/10

Muharram 1415 H dari pasangan suami istri Bapak

Katimin, BE dan Ibu Suhartini. Penulis adalah anak

pertama dari empat laki – laki bersaudara. Penulis

sekarang bertempat tinggal di Desa Sugihwaras

Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar

Provinsi Sulawesi Barat.

Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 013 Sumberjo pada tahun 2005. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP

Muhammadiyah Wonomulyo dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Wonomulyo

dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis menimba ilmu agama di

Pondok Pesantren Bairuha, Balikpapan, Kalimantan Timur dan Pondok Wali

barokah, Kediri, Jawa Timur dan mengabdikan diri mulai tahun 2013 – 2015 di

salah satu organisasi Islam yang ada di Indonesia dan menjadi pengajar Al quran

Al hadits di Kabupaten Mappi, Papua. Pada tahun 2015, penulis melanjutkan

kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar dan diterima sebagai salah satu

mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Strata

Satu (S1).

Page 93: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 94: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Nama Narasumber : Muhammad Jalil, SE. M.Si

Hari Tanggal : Minggu, 5 Oktober 2019

Pukul : 14.00 - 16.30 WITA

Tempat : Kantor BMT Insan Mandiri Makassar, Perumahan

Moncongloe Mas B6 Nomor 44, Moncongloe, Maros,

Sulawesi Selatan

a. Dengan perekaman audio lewat Handphone

1. Bagaimana profil BMT Insan Mandiri Makassar ?

BMT Insan mandiri makassar didirikan tahun 2011 dan waktu itu didirikan oleh

pak haris halim dan kawan – kawan. Kemudian saya melanjutkan pada tahun

2012 akhir. Tujuan BMT Insan Mandiri makassar ketika saya mengambil

kendali ini saya menganggap saya harus membuktikan bahwa ada namanya

BMT. BMT itu berasal dari Baitul Maal dan Tamwil. Jadi selama ini kita

menganggap bahwa Koperasi itu adalah Lembaga bisnis tapi kami

menganggap BMT itu adalah Baitul Mal itu adalah Lembaga sosial dan Tamwil

itu adalah Lembaga bisnis. Jadi sejak tahun 2013 kemudian kami membuat

beberapa program yang mengeksistensi bahwa kami berperan di masyarakat

untuk hal – hal social program dan juga tak lupa mengembangkan oriented.

Jadi BMT Insan Mandiri punya motto adalah membangun Bersama,

membangun kemandirian umat. Kalau kita melihat dari simbol atau logo yang

selalu kami utamakan bagaimana menciptakan manusia mandiri melalui

program kami.

2. Apakah sebelumnya memang berpusat di sini atau di mana?

Jadi waktu itu kami di Daya, Makassar. kemudian berpindah ke Jalan Perintis

Kemerdekaan, Makassar. Setelah itu pindah ke sini (Moncongloe, Maros).

Page 95: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

3. Bagaimana struktur organisasi BMT Insan Mandiri Makassar?

Struktur organisasi kami tentunya seperti BMT – BMT lainnya, ada pengawas,

ada pengurus dan pengelola, kalau untuk pengawas ada pak Anwar, Pengurus

sampai saat ini masih saya sendiri dan Pak Ahmad Hidayat, dan Bendahara

Ibu Nurhidayah. Mungkin kita akan melakukan perubahan tahun ini.

4. Produk Syariah apa saja yang diterapkan di BMT Insan Mandiri

Makassar?

Kalau produk dalam hal ini Tamwil dalam orientasi bisnis. Selama ini kami

mengembangkan produk murabahah, mudharabah, produk tabungan

kemudian ada juga tabungan namanya kesehatan masyarakat (mikro

insurance) dan ada juga yang memerlukan barang.

5. Apakah juga termasuk menangani bantuan sosial?

Itu termasuk Baitul Maal, kalo produk malnya ada beberapa. Jadi dalam hal ini

social oriented bekerja sama dengan dompet dhuafa yang izin kami yaitu izin

untuk operasional ZISWAF dengan Dompet Dhuafa. Tentu kita punya banyak

program. Kemarin – kemarin ada TPA binaan kami, jadi kami betul – betul ingin

membuktikan bahwa BMT itu not only profit. Tapi ada social oriented yang

harus kami laksanakan. Adapun produk – produknya ada TPA binaan.

Kemudian beasiswa Pendidikan, modal usaha untuk dhuafa, dan biasanya

kalau bulan Ramadhan ada untuk Da’I yaitu ada paket lebaran untuk Da’i.

6. Bagaimana perkemabangan BMT dalam menerapkan produk Syariah

selama 5 tahun terakhir ini?

Kalau perkembangan, lebih banyak di produk murabahah karena memberikan

sesuatu yang ada target – target yang ingin dipenuhi, karena dalam bisnis itu

ada namanya profit target, target keuntungan kita berapa, dan itu lebih mudah.

Sebagaimana kita tahu bahwa konsep – konsep Syariah yang betul – betul

Page 96: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

Syariah itu lebih mengarah ke murabahah dengan tujuan kita bahwa ada target

keuntungan yang kita dapatkan.

7. Jadi 5 tahun terakhir ini meningkat?

Jadi Namanya bisnis, sebenarnya beberapa tahun sejak ada economy effect.

Pada tahun 2015 kami kantornya di perintis kemerdekaan. Jadi tahun 2014 –

2015 tingkat perkembangan tentu signifikan. Setelah tahun 2015 menurun,

karena pada waktu itu efek ekonomi yang ada adalah perubahan pergantian

kepemimpinan yang menyebabkan siklus ekonomi secara nasional betul –

betul berubah. Bentuk perubahan itu sangat mempengaruhi nasabah secara

umum di masyarakat. Karena nasabah lesuh semua, mereka semua

mengeluhkan bahwa “pak, kami tidak bisa membayar”. Yang besar – besar

kemudian dia melakukan pelunasan cepat, maka pada tahun 2015 itu adalah

siklus bisnis yang betul – betul mengalami penurunan. Maka dari itu, kami

berkesimpulan bahwa kita harus melakukan penghematan, makanya dari segi

perkembangan dari 2014 – 2015, 2014 itu bagus, 2015 ada faktor ekonomi

yang membuat masyarakat tiba – tiba kesulitan yang tentu membuat BMT juga

kesulitan. Setelah tahun 2015, 2016, 2017, 2018 yang perkembangannya tidak

terlalu signifikan tapi perkembangannya sedikit demi sedikit.

8. Bagaimana syarat dan ketentuan dalam mengajukan pembiayaan

murabahah di BMT Insan Mandiri?

Syaratnya mengajukan apa yang dia butuhkan, contoh seperti “pak, saya

butuh HP”, “Ok, kalau butuh HP nanti saya belikan HP”. Dia mengajukan

beserta KTPnya, setelah pengajuan, kami proses, kami belikan barangnya.

Setelah itu, kami berikan barang itu dan tanda tangan murabahah. Tentunya

dalam proses murabahah kita tetapkan harga misalnya harga 1,2 juta menjadi

1,8 juta tetapi dicicil.

Page 97: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

9. Apakah ada Batasan jumlah besaran pembiayaan yang diajukan?

Iya, tentunya ada Batasan. Jadi tergantung kita lihat sektor apa yang mau dia

biayai. Tapi kebanyakan kalau khusus murabahah kami membatasi maksimum

5 juta. Di satu sisi karena memang pendanaan kami agak berkurang setelah

proses – proses ekonomi yang ada, maka kita biasanya melayani 1 juta, 2 juta,

3 juta, 4 juta yang kami berikan. Tentunya ada Batasan.

10. Apakah ada jenis murabahah atau murabahah tertentu yang diterapkan

oleh BMT?

Saya kira murabahah dari konsep kami tidak ada, maksudnya kan murabahah

yang ada penjualan barang umpamanya orang butuh barang kita siapkan.

Kalau misalnya modal usaha juga kita siapkan uangnya kemudian dia belanja.

Setelah belanja, kita ada akadnya.

11. Dalam proses pembelian asset murabahah, apakah ada akad lain dalam

pembiayaan murabahah?

Biasanya kalau ini, contohnya seperti modal usaha. Ada akad namanya akad

wakalah. Itu kalau misalnya bukan pihak BMT sendiri yang membelikan

barang. Jadi setelah itu baru kita akad murabahah.

12. Apakah dalam akad wakalah yang bertindak adalah nasabah atau ada

pihak lain?

Kalau selama ini biasanya nasabah.

13. Akad wakalah terlebih dahulu baru murabahah?

Iya, setelah wakalah baru murabahah

Murabahah biasanya seperti itu kan begini sebagian nasabah itu tidak mau

ditahu dimana dia beli karena itu rahasia jadi ada privasi dalam bisnis.

Page 98: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

14. Dalam akad wakalah apakah pihak BMT mentransfer uang ke nasabah

atau langsung diserahkan atau lewat rekening?

Akad murabahah kalau misalnya yang tadi kami tidak melakukan transfer

biasanya. Kan kami belikan barang seperti HP, Kulkas, dan lain – lain. Jadi

kami yang langsung membeli barang, tidak ada transfer.

15. Apakah pihak BMT meminta jaminan kepada nasabah yang melakukan

pembiayaan murabahah?

Biasanya kalau khusus modal usaha biasanya ada jaminan tambahan. Karena

kalau modal usaha kemungkinan menguapnya lebih kencang. Karena kalau

misalnya kita kasih 5 juta kemudian berjualan kesalahan manajemen dan lain

– lain itu uangnya langsung menguap dan kemungkinan besar itu lebih mudah

bermasalah. Tentunya, kami menerapkan jaminan dalam hal itu. Kalau untuk

program seperti HP kita jadikan HP itu dan integritasnya sebagai jaminan.

Misalnya, kulkas maka dalam akadnya yang menjadi jaminan adalah

kulkasnya.

16. Jadi langsung barangnya jadi jaminan?

Iya, langsung barangnya/objeknya.

17. Metode apa yang digunakan oleh BMT Insan Mandiri dalam menentukan

profit margin?

Jadi penentuan target keuntungan itu yang menjadi acuan. Misalnya ini harga

barang 1 juta atau 2 juta, target keuntungan kita misalnya 1 juta dalam satu

tahun. Makanya kemudian dari penentuan target itu 2 juta + 1 juta berarti

menjadi 3 juta per 12 bulan.

18. Atau ada rumus tertentu atau hanya perkiraan saja?

Sebenarnya begini, konsep murabahah itu kan konsep jual beli. Jadi kita bebas

dalam menentukan berapa target profit kita memasukkan. Tergantung

Page 99: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

negosiasi kita sebenarnya. Contoh : Pak, kalau bapak mau beli kulkas saya

harga 2 juta, kita ambil harga 3 juta tapi dicicil 12 bulan. Sepanjang yang saya

pelajari sampai hari ini tidak ada penentuan umum maksudnya ditentukan

harus sekian, metodenya seperti apa. Tapi untuk penentuan itu kita sesuaikan

dengan targetnya. Misalnya penentuan harga jual. Penentuan harga jual

kulkas misalnya, tentunya saya aspeknya modalnya darimana. Misalnya

modalnya 2 juta dan pertanyaannya 2 juta itu uangnya dari mana. Misalnya

uang itu dari anggota BMT, berapa basil (baca: bagi hasil) yang harus saya

bayarkan ke anggota. Misalnya dalam 1 tahun saya harus membayar basil itu

500 ribu berarti target keuntungan BMT itu 500 ribu. Itu kan tergantung asal

dana yang akan kita jadikan sebagai modal atau murabahah. Jadi ada biaya

dana atau cost of fund. Jadi itu yang menjadi acuan. Nah kalau misalnya ada

target cost of fund dana 2 juta, misalnya 250 ribu otomatis kita harus untung di

atas 250 ribu. Kita hitung lagi misalnya bagaimana cost of employee dan lain

– lain. Secara umum, sepanjang kita ketahui selama di BMT bersama teman –

teman yang lain tidak ada patokan – patokan.

19. Kalau nasabahnya ridha (dengan harga yang ditentukan BMT) maka

otomatis?

Iya, Otomatis.

20. Apakah pihak BMT meminta uang muka kepada nasabah yang

mengajukan pembiayaan murabahah?

Kita kembali ke negosiasi tapi biasanya kami membuat itu kan kalau ada uang

muka setidaknya mengurangi biaya, akan mengurangi jumlah pembelian

barang dan jumlah yang diangsur. Kalau biasanya ada.

21. Setelah barang itu diserahkan, nasabah menyerahkan uang muka?

Iya, menyerahkan uang muka.

Page 100: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

22. Bagaimana ketentuan yang diberikan oleh BMT terkait diskon pembelian

barang?

Kalau misalnya tergantung, kalau misal ada diskon dari toko. Kita kembali ke

kesepakatan kita. Jadi, kalau misalnya harganya 2 juta ternyata toko memberi

diskon 200 ribu berarti 1,8 juta maka kita tetap akan menghitung 1,8 juta.

Diskon dari toko bukan untuk kami tapi untuk pelanggan/nasabah.

23. Apakah BMT tidak mengakui diskon pembelian itu?

Bukan tidak mengakui tapi maksudnya diskon dari penyedia itu merupakan

haknya penerima/nasabah. Jadi, diskonnya ini kalo misalnya seharusnya,

“kalau saya BMT saya kan weh… harganya ini kan 2 juta, saya kasih 2 juta lah

biar saya bertambah keuntungan” tapi menurut kami dan menurut pemahaman

kami diskon yang dari pihak ke tiga misalnya atau yang kami ini yang akan beri

ini adalah hak nasabah. Tapi kalau misalnya bagaimana dengan BMT apakah

BMT memberikan diskon kepada nasabah? Itu kembali lagi ke bagaimana cost

of fund kami, biaya yang akan diperhitungkan lain – lain.

24. Bagaimana perlakuan BMT ketika ada pembiayaan macet?

Kalau itu biasanya yang bermasalah, BMT itu mengedepankan nilai – nilai

kemanusiaan (sekaligus membunuh BMT – BMT). Karena kita mencoba untuk

negosiasi agar bisa terbayarkan tapi kalau misalnya bermasalah seperti itu

yang selama ini, itu sebenarnya menjadi kelemahan karena kita tidak mampu

melakukan eksekusi. Kita hanya melakukan penagihan secara baik – baik tapi

terkadang itu yang agak susah. Jadi cara penanganannya biasanya kami

melakukan negosiasi kemudian perjanjian ulang, scheduling dan lain – lain.

Kita mengikuti mekanisme itu. Ketika berada pada puncaknya, kita tidak bisa

Page 101: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

apa – apa karena seyogyanya kalau misalnya dengan yang tadi dengan cara

bertengkar agak – agak juga.

25. (Pembiayaan macet) Masih diakui sebagai apa pak?

Masih tetap piutang, jadi dia tetap masih piutang sampai tertagih atau bisa juga

itu terhapus piutangnya, kalau sampai ada dana sosial yang bisa sanggup

membiayainya, karena kami anggap mereka adalah orang yang tidak mampu

membayar utang.

26. Apakah pihak BMT memberikan sanksi kepada nasabah yang lalai dalam

melakukan kewajibannya?

Tergantung kita melihat ada nasabah yang lalai dan ada nasabah yang betul

– betul tidak mampu. Jadi yang lalai sesuai pemahaman kami maka itu boleh

dilakukan untuk memberikan sanksi tetapi di dalam akuntansinya pendapatan

dari denda itu adalah pendapatan yang “haram” buat BMT. Tapi itu untuk orang

lain dalam hal ini dimasukkan sebagai social program. Ini kan ada haknya

orang. Denda ini tidak dijadikan pendapatan BMT.

27. (Denda) diakui sebagai?

Diakui sebagai dana sosial.

28. Jika ada nasabah yang membayar angsuran/pelunasan tepat waktu atau

waktu lebih awal dari yang disepakati, bagaimana tindakan yang

dilakukan oleh pihak BMT?

Kalau misalnya dia melakukan pembayaran lebih cepat, kita lihat

kondisionalnya BMT. Kadang kita berikan diskon, dulu pernah kita berikan

diskon. Tapi beberapa saat ini kita tidak memberikan diskon. Karena

sebenarnya yang namanya akad itu kita hargai, kita berikan penghargaan kita

berikan hadiah bagi yang melakukan pelunasan tepat waktu. Jadi itu intinya

kita memberikan hadiah tetapi untuk beberapa tahun ini kita tidak melakukan

Page 102: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

pengurangan pembayaran. Karena dengan asumsi bahwa ini kan dana dan

perjanjian misalnya 1 tahun tiba – tiba pada tahun ke tujuh atau ke enam dia

bayar maka otomatis maka saya harus mencarikan lagi 6 bulan ini cari tempat

investasi baru. Sesuai akad dan kita tetap hitung 1 tahun.

29. Kapan keuntungan murabahah dicatat?

Keuntungan Murabahah dicatat ketika ada pembayaran karena setiap

pembayaran ada pembayaran pokok dan marjin.

30. Bagaimana proses pencatatan keuangan terkait pembiayaan

murabahah?

Proses pencatatan keuangan, khususnya pembayaran murabahah seperti

akuntansi pada umumnya. Dimulai dari realisasi, pertama kalau ada yang

mengajukan pembiayaan tentunya pengajuan itu kami acc. Lalu kami

melakukan realisasi. Tentunya realisasi itu kami belikan dulu barang, kita

tahulah bagaimana perubahan kas menjadi persediaan barang. Setelah

realisasi tentunya adalagi perubahan menjadi piutang, yah itulah prosesnya

dan sesuai dengan standar akuntansi. Karena kami juga menggunakan

akuntansi standar. Kami punya aplikasi yang aplikasi itu sudah otomatis kerja

yaitu Aplikasi UC.

31. Apa ada pencatatan secara manual?

Manualnya cuma realisasi misalnya dananya ini dari Bank. Hanya realisasi

tidak ada perkiraan margin. Jadi kalau dalam aplikasi langsung masuk biaya.

Misalnya ada setoran angsuran ini kan kalau manual umum kita tulis saja

angsuran si A, masuk di aplikasi itu angsuran, terus marjin pokok. Jadi

basicnya kita aplikasi.

Page 103: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

32. Apa saja kendala yang dihadapi BMT selama ini?

Kendala yang dihadapi BMT adalah kendala yang dihadapi oleh BMT se-

Sulawesi Selatan, seperti dalam hal penagihan ketika ada pembiayaan yang

bermasalah yang kadang membuat BMT tidak bias berbuat apa – apa. Karena

ada yang misalnya BMT itu adalah sebenarnya Antitesa dari Perbankan dan

Koperasi. Antitesa Perbankan dan Koperasi itu tegas, sedangkan BMT hadir

untuk membangun ekonomi ummat tetapi pada faktanya sendiri justru itu yang

melemahkan. Jadi kita berharap BMT – BMT yang ada di Sulawesi ini bisa

bangkit tapi saya melihat model yang selama ini saya agak pesimis kecuali ada

perubahan signifikan yang ada dilakukan. BMT senior mulai berjatuhan. BMT

yang di Sulawesi Selatan ini mulai sakit.

Page 104: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

DOKUMENTASI FOTO

1. Foto saat wawancara dengan narasumber

2. Foto ruangan

Page 105: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 106: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

3. Foto Grafik Perkembangan Aset BMT Insan Mandiri Makassar

Sumber : Data diolah oleh pihak BMT

4. Foto Grafik Perkembangan Laba/Rugi BMT Insan Mandiri Makassar

Sumber : Data diolah oleh pihak BMT

Page 107: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

5. Foto Jurnal Transaksi Murabahah

Page 108: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …

6. Foto Perkembangan Pengelolaan ZISWAF Pada BMT

Page 109: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 110: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 111: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 112: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 113: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 114: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 115: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …
Page 116: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK …