Upload
dewi-lestari
View
218
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
e
Citation preview
ANALISIS PERMINTAAN
TEORI PERMINTAAN
A. PERMINTAAN TERHADAP SUATU KOMODITAS
Bagian dari permintaan total pasar atau industry terhadap suatu produk yang dihadapi
oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan didalam industry dan pada struktur
atau bentuk organisasipasar dari industry tersebut.
Permintaan Individual terhadap suatu Komoditas
Dalam ekonomi manajerial kita sangat tertarik pada permintaan terhadap suatu komoditas
yang dihadapai oleh suatu perusahaan. Ini bergantung pada ukuran dari total permintaan pasar
atau industry terhadap komoditas tersebut, yang lebih lanjut merupakan jumlah dari seluruh
permintaan konsumen individual terhadap komoditas tersebut didalam suatu pasar.
Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan
kemampuannya untuk membeli suatu komoditas. Teori permintaan konsumen mempostulatkan
bahwa jumlah komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga
komoditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan (komplementer
atau subtitusi), dan atau selera konsumen. Dalam bentuk fungsi dapat ditulis:
Qdx = f(Py, I, PY, T)
Dimana: Qd = kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu
Px = harga per unit komodita X
I = pendapatan konsumen
Py = harga komoditas yang berhubungan (subtitusi atau komplementer)
T = selera konsumen
Bahkan para manajer yang paling kuno sekalipun mampu mengobservasi bahwa jika
perusahaan meningkatkan harga suatu komoditas, penjualan secara umun akan menurun. Mereka
juga tahu bahwa perusahaan kemungkinan menjual lebih banyak unit komoditasnya dengan
adanya penurunan harga. Maka dari itu, mereka lalu berharap adanya hubungan terbalik antara
kuantitas yang diminta dengan harganya. Yaitu pada saat harga meningkat, kuantitas barang
yang dibeli menurun, dan pada saat harga menurun kuantitas barang yang dibeli meningkat.
Pada sisi lain, saat pendapatan konsumen meningkat, mereka biasanya akan membeli
komoditas umum (sepatu, steak, film, hiburan pendidikan, mobil, rumah,dll). Ini dikenal sebagai
barang-barang normal. Namun demikian, ada juga beberapa barang dan jasa yang tidak akan
banyak dibeli oleh konsumen pada saat pendapatannya meningkat.
Kuantitas komoditas yang diminta oleh individual juga bergantung pada harga dari
berbagai komoditas yang berhubungan. Individu akan membeli lebih banyak suatu komoditas
tertentu jika harga komoditas subtitusinya meningkat atau harga dari komoditas
komplementernya menurun.
Maka untuk meringkas semuanya, teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa
kuantitas komoditas yang diminta per satuan waktu dengan harganya saja (terlepas dari kekuatan
lainnya yang mempengaruhi permintaan). Ini dapat dipenuhi dengan menganggap, untuk saat ini,
bahwa pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan, dan selera tidak berubah.
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang diminta per satuan waktu
disebut sebagai skedul permintaan individual untuk komoditas tersebut, dan plot datanya(dengan
harga di sumbu vertical dan kuantitas komoditas yang diminta di sumbu horizontal)
memperlihatkatkan kurva permintaan individual.
Sebagai contoh, pada table 3-1 memberikan skedul permintaan hipotesis yang sangat
sederhana, dan figure 3-1 memberikan kurva permintaan individual yang berhubungan (dx).
komoditas X dapat dianggap, sebagai contoh yaitu humbugger.
Table 1-1 skedul permintaan individual untuk komoditas X
Harga komoditas X per unit $2 $1 $0,5
Kuantitas X yang diminta pada suatu periode waktu
(Qdx)1 3 4,5
Table dan figurnya bahwa pada harga mencapai $2 per unit, individu membeli unit
komoditas per satuan waktu. Pada Px = $1, individu membeli 3 unit X, dan saat Px=$0,50, Qdx=
4,5. Perlu dicatat bahwa kuva permintaan individual, dx pada gambar diatas, mempunyai
kemiringan yang negative, menunjukkan bahwa individu membeli lebih banyak komoditas
tersebut per satuan waktu pada saat harganya lebih rendah (dengan menganggap pendapatan,
harga komoditas lain yang berhubungan, dan selera konstan). Hubungan yang terbalik antara
harga komoditas dengan kuantitas komoditas yang diminta per satuan waktu, mengacu pada
hukum permintaan(law of demand).
Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas secara sederhana merupakan
penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar.
Sebagai contoh, dalam bagian atas pada kurva, kurva permintaan pasar untuk komoditas X
diperoleh dengan menjumlahkan kurva permintaan individual 1 (d1) dengan individual 2 (d2)
secara horizontal, dengan asumsi bahwa hanya mereka berdua konsumen dari pasar tersebut.
Maka, pada Px = 51, kuantitas permintaan pasar sebanyak 5 unit komoditas X merupakan jumlah
dari 3 unit komoditas X yang diminta oleh individu 1 dan 2 unit komoditas X yang diminta oleh
individu 2. Jika terdapat 100 individu dalam suatu pasar, dengan masing-masing sebuah kurva
permintaan dx. kurva permintaan untuk komoditas X menjadi Dx. Dxmempunyai bentuk yang
sama dengan dx, tetapi skalanya secara horixontal mengacu kepada ratusan unit dari komoditas X.
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai kuantitas yang
diminta dari suatu komoditas disuatu pasar per satuan periode waktu tertentu (QDx) pada
berbagai tingkat alternative harga dari komoditas tersebut, dengan menganggap hal-hal
lainnyakonstan. Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas mempunyai kemiringan yang
negative, menunjukkan bahwa antara harga dan kuantitas yang diminta mempunyai hubungan
yang terbalik. Yaitu, kuantitas komoditas yang diminta akan meningkat pada saat harga turun
dan sebaliknya. Hal-hal yang dianggap konstan dalam penggambaran kurva permintaan pasar
dalah: jumlah konsumen dalam pasar (N), pendapatan konsumen (I), harga komoditas(subtitusi
atau komplementer) yang berhubungan (Py), dan selera (T). perubahan dalam salah satu hal
tersebut akan menyebabkan kurva permintaan pasar suatu komoditas akan bergeserkearah yang
sama (dan sebagai akibatnya) dengan kurva permintaan individual. Sehinga kita dapat
menuliskan fungsi permintaan pasar untuk komoditas X sebagai berikut:
Permintaan yang Dihadapi oleh Perusahaan
Jika suatu perusahaan merupakan satu-satunya produsen dari suatu komoditas dan tidak
terdapat barang yang menjadi subtitusinnya(perusahaan monopolis), maka perusahaan tersebut
merupkan atau mewakili industry dan menghadapi permintaan industry atau permintaan pasar
terhadap komoditasnya. Monopoli merupakan suatu hal yang jarang didalam dunia nyata. Pada
ekstrem yang sebaliknya, terdapat bentuk organisasi pasar yang disebagai persaingan sempurna.
Disini terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang homogea(identik), dan setiap
perusahaannya terlalu kecil untuk mempengaruhi harga dengan usahanya sendiri.
Dalam oligopoly hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industry, memproduksi barang
yang homogen atau terstandarisasi (semen, baja, dan kimia) atau barang yang heterogen atau
QDX = F(Px, N, I, Py, T)
terdiferensiasi (rokok, mobil, dan minuman ringan). Karakteristik utama dari oligopoly adalah
ketergantungan yang muncul diantara sesame perusahaan.
Jenis organisasi pasar yang sangat umum lainnya adalah persaingan monopolistic. Disini
banyak perusahaan yang menjual produk heterogen atau terdiferensiasi.
Permintaan akan produk suatu perusahaan juga bergantung pada tipe barang yang dijual
oleh perusahaan tersebut. Jika perusahaan menjual barang-barang tahan lama seperti mobil yang
berguna tidak hanya sepanjang tahun yang bersangkutan tetapi juga ditahun-tahun mendatang,
atau barang yang dapat disimpan, perusahaan biasanya menghadapi permintaan yang lebih
bergejolak atau tidak stabil bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menjual
barang tidak tahan lama. Kita dapat membuat bentuk linear dari fungsi permintaan yang dihadapi
oleh suatu perusahaan sebagai:
Qx = a0 + a1PX + a2N+ a3I + a4PY + a5Y +…….