2
Nama : T. Hermansah Mata Kuliah : Industry and Competitive Analysis Kelas : Eks. 21 ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET Deskripsi Perusahaan Indomaret adalah jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan keseharian dan merupakan merk dagang yang dimiliki oleh PT Indomarco Prismatama. Dengan lebih dari 3.500 jenis produk dengan harga yang kompetitif. Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, maka didirikanlah Indomaret dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi,“menjadi jaringan ritel yang unggul“, serta motto,“mudah dan hemat‘. Saat ini Indomaret berkembang sangat pesar dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 9.096 gerai, terdiri atas 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 22 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis pusat perkulakan. Seperti yang diketahui Indomaret adalah termasuk jaringan peritel waralaba yang besar di Indonesia yang termasuk dalam Pasar waralaba Modern, dengan pelayanan yang bersifat self service. Dengan ramainya persaingan di industri pasar retail tentunya memerlukan analisa untuk dapat bisa bersaingan dengan perusahaan lainnya. Analisa yang dipakai biasanya adalah Five Forces. Analisis ini menggunakan lima factor utama untuk menganalisis industry yang terdiri dari bargaining power of buyers, threat of new entrant, threat of new substitute products, dan rivalry among firms. Kelima factor tersebut dimaksudkan untuk menilai intensitas persaingan, potensi laba untuk profitabilitas industry, dan untuk menilai menarik atau tidaknya suatu industry (degree of attractiveness) 1. PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN (RIVALRY AMONG EXISTING FIRMS) Tingkat pertumbuhan industri ritel setiap tahunnya mengalami kenaikan. Untuk itu dalam hal persaingan diantara ritel-ritel modern, Indomaret dihadapkan pada pesaingnya antara lain Alfamart, Alfamidi, Circle-K, dll. Dari semua kompetitor dengan kategori peritel yang sama sangat memungkinkan berbeda yang dilihat dari kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang semakin beragam, kualitas produk yang terus meningkat, harga produk yang menjadi lebih murah. Jadi dengan adanya para pesaing-pesaing baru dari bisnis ritel yang terus bermunculan, maka persaingan di dalam industri ini cenderung cukup tinggi. 2. ANCAMAN CALON PENDATANG BARU (THREAT OF NEW ENTRANTS) Ancaman masuknya pendatang baru dalam sebuah industri dapat bergantung pada besar atau kecilnya rintangan untuk masuk dalam industri tersebut. Faktor-faktor yang menjadi rintangan masuk dalam sebuah industri adalah : 1. Skala Ekonomis : Untuk memulai suatu bisnis toko serba ada membutuhkan modal yang cukup besar mulai dari perlengkapan inventory yang berkualitas, tenaga kerja dan produk yang akan dijual. bisnis franchise pada indomaret dibutuhkan biaya sekitar adalah 250-300 juta diluar dari biaya tanah dan bangunan.

ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET.pdf

Nama : T. Hermansah

Mata Kuliah : Industry and Competitive Analysis Kelas : Eks. 21

ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET Deskripsi Perusahaan

Indomaret adalah jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan keseharian dan merupakan merk dagang yang dimiliki oleh PT Indomarco Prismatama. Dengan lebih dari 3.500 jenis produk dengan harga yang kompetitif.

Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, maka didirikanlah Indomaret dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi,“menjadi jaringan ritel yang unggul“, serta motto,“mudah dan hemat‘.

Saat ini Indomaret berkembang sangat pesar dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 9.096 gerai, terdiri atas 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 22 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis pusat perkulakan.

Seperti yang diketahui Indomaret adalah termasuk jaringan peritel waralaba yang besar di Indonesia yang termasuk dalam Pasar waralaba Modern, dengan pelayanan yang bersifat self service. Dengan ramainya persaingan di industri pasar retail tentunya memerlukan analisa untuk dapat bisa bersaingan dengan perusahaan lainnya.

Analisa yang dipakai biasanya adalah Five Forces. Analisis ini menggunakan lima factor utama untuk menganalisis industry yang terdiri dari bargaining power of buyers, threat of new entrant, threat of new substitute products, dan rivalry among firms.

Kelima factor tersebut dimaksudkan untuk menilai intensitas persaingan, potensi laba untuk profitabilitas industry, dan untuk menilai menarik atau tidaknya suatu industry (degree of attractiveness)

1. PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN (RIVALRY AMONG EXISTING FIRMS)

Tingkat pertumbuhan industri ritel setiap tahunnya mengalami kenaikan. Untuk itu dalam hal persaingan diantara ritel-ritel modern, Indomaret dihadapkan pada pesaingnya antara lain Alfamart, Alfamidi, Circle-K, dll. Dari semua kompetitor dengan kategori peritel yang sama sangat memungkinkan berbeda yang dilihat dari kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang semakin beragam, kualitas produk yang terus meningkat, harga produk yang menjadi lebih murah. Jadi dengan adanya para pesaing-pesaing baru dari bisnis ritel yang terus bermunculan, maka persaingan di dalam industri ini cenderung cukup tinggi.

2. ANCAMAN CALON PENDATANG BARU (THREAT OF NEW ENTRANTS) Ancaman masuknya pendatang baru dalam sebuah industri dapat bergantung pada besar atau kecilnya rintangan untuk masuk dalam industri tersebut. Faktor-faktor yang menjadi rintangan masuk dalam sebuah industri adalah :

1. Skala Ekonomis : Untuk memulai suatu bisnis toko serba ada membutuhkan modal yang cukup besar mulai dari perlengkapan inventory yang berkualitas, tenaga kerja dan produk yang akan dijual. bisnis franchise pada indomaret dibutuhkan biaya sekitar adalah 250-300 juta diluar dari biaya tanah dan bangunan.

Page 2: ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET.pdf

Nama : T. Hermansah

Mata Kuliah : Industry and Competitive Analysis Kelas : Eks. 21

2.Diferensiasi Produk : Eksistensi dan perkembangan Indomaret didukung oleh tim merchandising dalam menangani pemilihan, pengadaan dan pengembangan produk. Dengan bekerjasama lebih dari 1000 mitra pemasok, strategi penetapan harga yang tepat serta pengelolaan pemajangan produk. Indomaret mengelola sekitar 4800 produk. 3. Identitas merk yang kuat dan loyalitas konsumen 4. Akses terhadap distribusi : Sistem distribusi yang diterapkan Indomaret menerapkan teknologi yang canggih dengan menggunakan digital picking system yang memungkinkan Indomaret menjalankan distribusi dengan handal, canggih dan efisien. 5. Keunggulan yang dimiliki sebagai kemampuan untuk menghambat pendatang baru Cara convenience store menghambat masuknya pendatang baru adalah dengan melakukan event dan promosi untuk kalangan segmen tertentu. Untuk Indomaret sendiri target pasar Indomaret semua kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa strategi pemasaran yang diterapkan Indomaret dalam jangka pendek anatara lain : “Harga Heboh”, “Super Hemat” dan “Promosi bulan ini” .

3. ANCAMAN PRODUK PENGGANTI (THREAT OF SUBSTITUTE PRODUCT OR SERVICES) Ancaman produk subtitusi Indomart yang paling berbahaya adalah carefour, Indomart hanya menjual produk kebutuhan sembako, bahan rumah tangga yang paling penting saja sedangkan carefour menjual hampir semua kebutuhan sembako, sehari – hari dan rumah tangga sampe ke detilnya.

4. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK (BARGAINING POWER OF SUPPLIERS) Indomaret mempunyai pemasok yang banyak dengan berbagai macam produk, Indomaret mempunyai keuntungan untuk tawar-menawar apalagi dalam pembelian produk dalam skala yang besar.

5. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI (BARGAINING POWER OF BUYERS) Indomaret sudah menguasai kekuatan tawar-menawar pembeli karena harga produk atau jasa seperti pulsa handphone, ticketing, token sudah sangat berada dalam garis standar pasar walaupun sedikit lebih mahal tapi mereka menawarkan tempat yang sejuk dan aman untuk berbelanja, selain itu harga nett yang menjadi kekuatan mereka, customer hanya mempunyai pilihan beli atau tidak, tawar-menawar barang sudah tidak ada seperti pasar tradisional. Referensi : www.indomaret.co.id Porter, Michael E., Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors

Majalahfranchise.com (2013),”Saingi 7-Eleven dan Lawson Indomaret Hadirkan Indomaret Point”. http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/504-saingi-7-eleven-dan-lawson-indomaret-hadirkan-indomaret-point.html, online diakses tanggal 13 January 2015.