Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERSEPSI BENDAHARA TERHADAP
PERAN AUDITOR INTERNAL
Studi Kasus di Lingkungan Puskesmas Kabupaten Manggarai
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Eduardus Andryano Djae
NIM : 112114029
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PERSEPSI BENDAHARA TERHADAP
PERAN AUDITOR INTERNAL
Studi Kasus di Lingkungan Puskesmas Kabupaten Manggarai
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Eduardus Andryano Djae
NIM : 112114029
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Saya datang,
saya bimbingan,
saya ujian,
saya revisi,dan
saya lulus
....
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapa Elias Djae, Mama Meri Suet
Kae Evelyna, Agustyani, Jonatan, Auflieta, kesa Iron, dan kesa Hargen
Serta sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Persepsi Bendahara Terhadap Peran Auditor Internal”, untuk memenuhi
persyaratan guna menyelesaikan pendidikan jenjang program stara 1 (Sarjana) pada
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak dibawah ini atas segala
bantuan bimbingan serta dukungan moril yang diberikan kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung hingga tersusunnya skripsi ini, ucapan terima kasih
disampaikan kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D. Rektor Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian
penulis.
2. Ilsa Haruti Suryandari S.I.P., M.Sc., Ak., CA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Trisnawati Rahayu M.Si., Akt., CA selaku dosen pembimbing akademik yang
telah mendukung penulis.
4. dr. Yulianus Weng, M.Kes selaku pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai yang memberikan izin untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
5. Bapak Elias dan Mama Mersu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak
mendorong dan mendoakan penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
6. Yosefa Maria Juita Hale, Albertus Sina, Cornellius Bayu Samudra dan teman-
teman akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Kae Elin, kae Astin, Jonatan, Auflieta, kesa Iron, dan Kesa Hargen yang
memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini.
8. Gembel Motor Supra Hitam yang selalu menempuh jarak untuk membawa
penulis menyelesaikan tulisannya.
9. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sudah menyediakan koleksi buku
sebagai acuan bagi penulis selama menyelesaikan skripsi dan sudah menyediakan
tempat yang nyaman bagi penulis selama menyelesaikan skripsi.
10. Semua pihak yang sudah membantu penulis selama menyelesaikan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 10 Februari 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUILIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Analisis Persepsi Bendahara TerhadapPeran Auditor Internal: Studi kasus di
Lingkungan Puskesmas Kabupaten Manggarai dan dimajukan untuk diuji pada 10
Februari 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan
gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah
sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan
yang saya salin tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya kemudian melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 10 Februari 2017
Yang membuat pernyataan
Eduardus Andryano Djae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI BENDAHARA TERHADAP PERAN AUDITOR
INTERNAL
Studi Kasus di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Eduardus Andryano Djae
NIM : 112114029
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
pegawai terhadap kinerja auditor internal. Auditor internal yang diuji perannya
yaitu BPKP dan Inspektorat. Peran auditor internal dibagi menjadi tiga yaitu
watchdog, konsultan, dan katalisator.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan Kuesioner. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif dengan nilai rata-rata (mean rank) untuk mengetahui peran
auditor internal pemerintah di Kabupaten Manggarai.
Hasil analisis menunjukan bahwa peran BPKB yang paling dominan
yaitu watchdog,karena BPKP selalu melakukan pengawasan terhadap setiap
catatan akuntansi dan dokumen. Berikutnya, peran sebagai katalisator, karena
BPKP terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Peran BPKB yang terendah adalah sebagai
konsultan, karena BPKP tidak menerima setiap kritikan dan saran yang
bersifat profesional dari pegawai (bendahara) yang ditujukan kepadanya demi
kemajuan Kantor Dinkes Kabupaten Manggarai. Untuk inspektorat, persepsi
bendahara yang paling berperan adalah watchdog karena Inspektorat selalu
melakukan pengawasan terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen.
Berikutnya, yaitu peran sebagai katalisator, karena Inspektorat hanya mencari
kelemahan dan kesalahan pihak yang diaudit. Peran yang terakhir adalah
sebagai konsultan, karena Inspektorat tidak menyediakan jasa konsultan dalam
mencapai tujuan penataan dan pembuatan dokumen anggaran yang baik dan
benar pada setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Kata Kunci : Auditor Internal ,watchdog, konsultan, katalisator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
ANALYZING THE TREASURER’S PERCEPTION ON THE ROLE OF
INTERNAL AUDITOR
Case study in Health Offices of Manggarai District
EduardusAndryanoDjae
NIM :112114029
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The aim of this study was to determine treasurer’s perception on the
performance of government internal auditor.State Development Audit Agency and
Inspectorate were examined on this study. The role of internal auditor are divided into
watchdog, consultant and catalyst.
This study was a case study. The data was collected by questionnaire. Data
were analyzed using descriptive analysis with mean rank to determine the role of
government internal auditors of Manggarai District.
The results of the analysis showed that the most dominant role of BPKP is
as watchdog, because BPKP always supervise all of accounting records and
documents. The next role is as a catalyst , because BPKB involved in planing and
strategic decision for Manggaraian Public Health Office. The lowest role of BPKP is
consultant, because BPKB does not accept any professional criticism and suggestions
from the officers (treasurer) for the progress of Manggaraian Public Health Office.
For The Inspectorate, the greatest role of treasurer’s perception is as watchdog,
because the Inspectorate supervise all of accounting records and documents. The
second role is catalyst, because the inspectorate is only looking for weaknesses and
mistakes of auditee. And the last one is consultant, the Inspectorate does not provide
advisory services in achieving the objective of arrangement and a good budget
document creation in every treasurer of Manggaraian Public Health Office.
Keyword : Internal auditor, watchdog, consultant, catalyst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................................. v
KEASLIAN KARYA TULIS vii
ABSTRAK ix
LEMBAR PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI............. xi
DAFTAR ISI............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 5
C. Tujuan Penelititan................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 5
E. Batasan Masalah..................................................................... 6
F. Sistematiak Penulisan............................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................. 8
A. Audit Internal......................................................................... 8
B. Jenis-jenis Audit.................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Tujuan Audit.......................................................................... 15
D. Peran Auditor Internal............................................................ 18
E. Hasil Penelitian
Sebelumnya............................................................................
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............. ................................. 22
A. Jenis Penelitian...................................................................... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 22
C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................. 22
D. Variabel Penelitian................................................................. 23
E. Sumber Data.......................................................................... 24
F. Teknis Pengumpulan Data...................................................... 25
G. Teknik Pengukuran Data........................................................ 28
H. Teknik Analisis Data.............................................................. 29
BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................. 34
A. Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Manggarai.............. 34
B. Situasi Sumber Daya Kesehatan............................................. 34
C. Pembiayaan Kesehatan........................................................... 36
D. Strutur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.. 38
E. Strutur Organisasi Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan
Kabupaten.............................................................................. 48
F. Alur Pemeriksaan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Manggarai............................................................................... 52
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................. 54
A. Pengujian Instrumen Penelitian............................................. 54
B. Data Deskriptif...................................................................... 60
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian........................................ 61
BAB VI PENUTUP.................................................................................. 100
A. Kesimpulan............................................................................. 100
B. Keterbatasan Penelitian......................................................... 102
C. Saran....................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 103
LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian....................................................... 105
LAMPIRAN B Instrumen Penelitian........................................................ 112
LAMPIRAN C Statistik Deskriptif........................................................... 124
LAMPIRAN D Total Skor Rata-rata Perans Auditor Internal Sebagai
Watchdog, Konsultan dan Katalisator....................................................... 126
LAMPIRAN E Profil Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.... 138
LAMPIRAN F Surat Keterangan Penelitian............................................ 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
2.2. Jenis audit dan tujuan auditnya ............................................................... 16
3.1 Jumlah bendahara yang bersedia diteliti dari instansi atau puskesmas.... 23
3.2 Pernyataan Peran Auditor Internal.......................................................... 26
3.3 Skor Penilaian Kuesioner........................................................................ 29
3.4 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal........................ 30
3.5 Kriteria Penilaian..................................................................................... 32
3.6 Persepsi Bendahara Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah.......... 32
4.1 Alokasi dan realisasi pelaksanaan anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai tahun 2014.......................................................... 37
5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin.............................. 54
5.2 Karakterisitk Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................... 55
5.3 Hasil UJI Validitas BPKP....................................................................... 56
5.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran BPKP............................................. 58
5.5 Hasil UJI Validitas Inspektorat................................................................ 59
5.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Inspektorat..................................... 59
5.7 Hasil Uji Coba Statistik reliabilitas BPKP............................................... 60
5.8 Hasil Uji Coba Statistik reliabilitas Inspektorat....................................... 61
5.9 Kategori Penyusunan kuesioner............................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
5.10 Skor Jawaban Kuesioner.......................................................................... 62
5.11 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah
Sebagai Watchdog................................................................................... 63
5.12 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan................................................................................... 65
5.13 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Katalisator.................................................................................. 66
5.14 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Watchdog.................................................................................... 68
5.15 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan.................................................................................. 70
5.16 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Katalisator.................................................................................. 72
5.17 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Kasubag Keuangan............. 74
5.18 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara Pengeluaran....... 75
5.19 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara Barang............... 76
5.20 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara Barang............... 78
5.21 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh Kasubag
Keuangan................................................................................................. 80
5.22 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh Bendahara
Pengeluaran.............................................................................................. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
5.23 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh Bendahara Barang....... 83
5. 24 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh Bendahara
Penerima Penyetor................................................................................... 84
5.25 Hasil Persepsi responden Terhadap BPKP.............................................. 86
5.26 Hasil Persepsi responden Terhadap BPKP.............................................. 86
5.27 Analisis Deskriptif Watchdog BPKP...................................................... 87
5.28 Analisis Deskriptif Konsultan BPKP....................................................... 88
5.29 Analisis Deskriptif Katalisator BPKP..................................................... 90
5.30 Analisis Deskriptif Watchdog Inspektorat............................................... 91
5.31 Analisis Deskriptif Konsultan Inspektorat.............................................. 92
5.32 Analisis Deskriptif Katalisator Inspektorat............................................. 94
5.33 Total nilai mean BPKP............................................................................ 95
5.34 Total nilai mean Inspektorat.................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai .................................................................. 38
Gambar 2. Struktur Organisasi Sub Keuangan .............................................. 48
Gambar 3. Alur Pemeriksaan Keuangan ........................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFRAT SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APIP : Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
BPK : Badan Pengawas Keuangan
Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bawasda : Badan Pengawas Daerah
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BP/BKIA : Balai Pengobatan (BP)/ Balai Kesehatan Ibu-Anak
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
GU : Ganti Uang
IKOT : Industri Kecil Obat Tradisional
KUA : Kebijakan Umum Anggaran
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LKPJ : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
LPPD : Laporan Penggunaan Penerimaan Daerah
LS : Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
NTT : Nusa Tenggara Timur
PBF : Pedagang Besar Farmasi
PHLN : Pinjaman/Hibah Luar negeri
PK : Penetapan Kerja
PKRT : Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
PNS : Pegawai Negri Sipil
PPA : Plafon Prioritas Anggaran
PPAS : Plafon Prioritas Anggaran Sementara
PTT : Pegawai Tidak Tetap
PUMC : Pemegang Uang Muka Cabang
PUS : Pasangan Usia Subur
Pusdiklatwas BPKP : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengawas Keuangan
RKA : Rencana Kerja dan Anggaran
RKT : Rencana Kerja Tahunan
SKPD : Sistem Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan
SPP-LS : Surat Permintaan Pembayaran Langsung
SPP-UP : Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan
SPP-GU :Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Perersediaan
SUPAK : Sub Penyalur Alat Kesehtan
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SMA : Sekolah Menengah Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
SPJ : Surat Pertanggungjawaban
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
UP : Uang Persediaan
UPT : Unit Pelaksanaan Teknis
UPTD : Unit Pelaksanaan Teknis Daerah
SPSS : Statistical Product and Service Solution
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi
kegiatan organisasi yang dilaksanakan Tugiman (2006:11). Hampir setiap
perusahaan menggunakan jasa seorang auditor internal untuk menilai kinerja
perusahaannya demikian pula pada instansi pemerintah, mereka juga
menggunakan jasa auditor internal pemerintah untuk mengukur kinerja dari
Pegawai Negeri Sipil. Menurut Sukrisno (2012 : 203) audit internal adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh seoranga uditor dalam sebuah perusahaan
terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan
ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan
profesi yang berlaku. Sedangkan auditor internal adalah orang dalam
perusahaan sendiri.
Pada instansi kepemerintahan kinerja dari semua PNS (Pegawai
Negeri Sipil) diukur untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif hasil kerja
PNS serta bagaimana dukungan terhadap penyelenggaraan kepemerintahan
yang transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.Seperti halnya auditor internal pada perusahaan, instansi
pemerintah juga membutuhkan sebuah entitas yang yang akan menilai serta
memperbaiki kinerja PNS. Pihak yang melakukan audit terhadap instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu auditor internal dan auditor eksternal.
Pihak yang menjadi auditor internal adalah Inspektorat Jendral Depdagri dan
BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), sedangkan pihak
yang menjadi auditor eksternal adalah BPK (Badan Pengawas Keuangan)
Kabupaten Manggarai merupakan sebuah kabupaten yang terletak di
wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Manggarai memiliki
instansi kepemerintahan yang mempekerjakan Pegawai Negeri Sipil sebagai
penggerak untuk melayani kepentingan masyarakat.Setiap Instansi
mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda. Setiap instansi pemerintah
berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Demikian
pula dengan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Perannya dalam
mengelolah semua instansi kesehatan di Kabupaten Manggarai sangat besar
dan dibutuhkan oleh masyarakat Manggarai. Setiap instansi pemerintah tidak
dapat berdiri sendiri dalam melakukan tugasnya. Kantor Dinas Kesahatan
Kabupaten Manggarai membutuhkan sebuah badan pengawas untuk bisa
menilai dan mengetahui apakah kinerjanya sudah sesuai dengan peraturan
pemerintah dan apakah sudah efisien dan efektif sesuai standar yang berlaku.
Fokus penelitian ini yaitu bagaimana persepsi dari bendahara di lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai terhadap kinerja dari Auditor Internal
Pemerintah.
Menurut data yang terdapat dalam buku Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai tahun 2014, Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 sangat memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Alokasi realisasi APBD Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 mencapai
92,06%, alokasi realisasi APBN yang digunakan Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 mencapai 98,19%, alokasi realisasi
Pinjaman/Hibah Luar negeri (PHLN) dari Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 mencapai 99,2% dan total
keseluruhan alokasi realisasi yang digunakan oleh Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai pada tahun 2014 adalah 92,85%. Dari hasil alokasi
realisasi tersebut peneliti ingin melakukan penelitian pada Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Peneliti ingin mengetahui bagaimana peran
Auditor Internal Pemerintah dalam melakukan perannya sebagai watchdog,
konsultan dan katalisator terhadap pencapaian alokasi realisasi yang
dilakukan oleh Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai pada tahun
2014.
Secara umum terdapat tiga peran auditor internal dalam sebuah
instansi maupun perusahaan. Peran auditor internal sebagai watchdog yakni
menjadi mata dan telinga perusahaan terhadap pelanggaran yang dilanggar
oleh setiap karyawan perusahaan. Menurut Tampubolon (2005:1) watchdog
merupakan proses dimana audit internal lebih berperan sebagai mata dan
telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua
kebijakan yang telah ditetapkan tidak dilaksanakan secara menyimpang oleh
pegawai. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan
terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang
ada.Dalam kelanjutannya peran auditor ini telah berkembang, peran auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
internal bagi perusahaan yaitu sebagai konsultan dan kasalitator dimana
auditor internal akan menjadi pengawas sekaligus mitra bagi manajemen dan
turut menentukan tujuan perusahaan secara berkelanjutan.
Menurut Tampubolon (2005:1) Peran Sebagai katalisator dimana
seorang audit internal harus mendukung kepentingan klien namun harus tetap
menjaga loyalitas kepada perusahaan. Fokus utama dari seorang auditor
internal adalah membantu satuan kerja operasional mengelolah risiko dengan
mengidentifikasi masalah dan menyarankan perbaikan yang memberikan nilai
tambah untuk organisasi.
Peran Auditor sebagai konsultan menurut Tampubolon (2005:1)
dimana semua usaha mengandung resiko maka mulailah muncul kebutuhan
untuk menerapkan internal audit berbasis resiko (risk based internal
auditing). Sesuai definisi baru kegiatan baru audit internal bertujuan
memberikan pelayanan kepada organisasi. Sehingga disinilah seorang auditor
internal dituntut untuk menjadi seorang mitra bagi manajemen.
Namun dalam melakukan ketiga peranya sebagai watchdog,
katalisator, dan konsultan, seorang auditor internal juga membutuhkan sebuah
penilaian terhadap kinerjanya, apakah peranya sudah efektif dan efisien
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam penelitan ini pihak yang
dimintai persepsinya adalah bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai yang pernah di audit oleh auditor pemerintah. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana presepsi dari
Bendahara di Lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
terhadap peran auditor internal.Berdasarkan latar belakang tersebut maka
dirumuskan judul “Analisis Persepsi Bendahara Terhadap Peran Auditor
Internal”. Studi kasus di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana persepsi bendahara puskesmas lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai terhadap peran auditor internal pemerintah sebagai
Watchdog, Konsultan, dan Katalisator?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
bendahara terhadap peran Auditor Internal di Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai sebagai Watchdog, Konsultan, dan Katalisator.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan saya lakukan ini diharapkan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini :
1. Bagi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Diharapkan hasil penelitian ini memberikan penambahan informasi
dan pemahaman mengenai peran auditor internal di instansi pemerintah
sehingga dapat berguna bagi Dinas Kesehatan secara khusus sub bagian
keuangan (bendahara) lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bukan hanya dijadikan sebagai bahan latihan bagi penulis
tetapi juga sebagai saran penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan terutama tentang audit internal, sehingga dapat
membandingkan antara teori dan kenyataan sesungguhnya di lapangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
sebagai bahan referensi dan bahan pembelajaran.
E. Batasan Masalah
Dibatasi pada bendahara puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai yang mendapat audit dari pihak BPKP dan Inspektorat
yaitu :
1. Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
2. Puskesmas Narang
3. Puskesmas Bangka Kenda
4. Puskesmas Timung
5. Puskesmas Langke Majok
6. Puskesmas Kenda
7. Puskesmas Ponggeok
8. Puskesmas Bea Mese
9. Puskesmas Reo
10. Puskesmas La'o
11. Puskesmas Iteng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
12. Puskesmas Wae Mbeleng
13. Puskesmas Cancar
14. Puskesmas Ruteng
15. Puskesmas Pagal
16. Puskesmas Watu Alo
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini dijelaskan mengenai semua teori pendukung penelitian
ini, meliputi : Pengertian tentang auditor internal secara umum, jenis-jenis
audit, tujuan audit, jenis-jenis auditor, sikap auditor internal yang objektif,
kompeten, dan independen, pengelolaan fungsi audit internal, kompetisi dasar
yang diperlukan seorang auditor internal, audit internal bernilai tambah, peran
auditor internal, hasil penelitian sebelumnya, dan desain penelitian.
Bab III Metode penelitian
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, teknik
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen
penelitian, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam Bab ini dijelaskan mengenai Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai, visi dan misi, serta struktur organisasinya.
Bab V Analisis data dan pembahasan
Bab ini akan menjelaskan mengenai langkah-langkah analisis dan
pembahasan.
Bab VI Penutup
Bab penutup akan menjelaskan mengenai kesimpulan, keterbatasan
penulis, dan saran-saran bagi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Audit Internal
Secara umum kegiatan audit adalah ditujukan untuk memperbaiki kinerja
unit organisasi dan pengertian audit internal, menurut Tugiman (1998:7) audit
internal merupakan kegiatan penilaian bebas, dipersiapkan dalam organisasi
sebagai suatu jasa terhadap organisasi. Menurut Sukrisno (2012 : 203) audit
internal adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit
perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-
ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah seperti
bidang perpajakan, pasar modal, hidup, perbankan, perindustrian, investasi,
dan lain-lain. Menurut Fonorow (1989) dalam Sukrisno (2013:204)
Internal auditing adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh pegawai
perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi
dan kegunaanya dari catatan-catatan (akuntansi) perusahaan dan pengendalian
intern yang terdapat dalam perusahaan. Sedangkan menurut Halim (2008:11)
“Auditor Internal merupakan karyawan suatu perusahaan tempat mereka
melakukan audit. Tujuan Auditing internal adalah untuk membantu
manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif”.
Dari definisi-definisi tersebut maka penulis menyimpulkan yang
dimaksudkan dengan auditor internal adalah kegiatan mengontrol lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perusahaan oleh seorang yang memiliki keterampilan dalam menganalisis,
menilai, memberikan saran dan komentar untuk meningkatkan efesinsi dan
keefektivitasan kegiatan usaha perusahaan.
B. Jenis-jenis Audit
Jenis-jenis audit (Pusdiklatwas BPKP-2009) dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu menurut pihak yang melakukan audit dan menurut
tujuan pelaksanaan audit . Menurut pihak yang melakukan audit dikelompokan
menjadi dua audit intern dan aduit ekstern. Sedangkan menurut Undang-
undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara dibedakan menjadi audit keuangan, audit kinerja dan
audit dengan tujuan tertentu.
1. Jenis audit menurut pihak yang melakukan audit
a. Audit Internal
Audit intern adalah audit yang dilakukan oleh pihak dari dalam
organisasi auditi. Pengertian organisasi auditi dalam hal ini harus dilihat
dengan sudut pandang yang tepat. Organisasi auditi misalnya adalah
pemerintah daerah, kementerian negara, lembaga negara, perusahaan,
atau bahkan pemerintah pusat. Sebagai contoh, untuk pemerintah
daerah, maka audit intern adalah audit yang dilakukan oleh aparat
pengawasan intern daerah yang bersangkutan (Bawasda). Sedangkan
pada organisasi kementerian negara audit intern, dilakukan oleh
inspektorat jenderal departemen dan dalam organisasi pemerintah pusat
audit intern dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pembangunan (BPKP). Audit intern dilaksanakan dalam rangka
pelaksanaan fungsi pengawasan dalam manajemen. Jadi pelaksanaan
audit intern lebih diarahkan pada upaya membantu bupati /walikota
/gubernur /menteri /presiden meyakinkan pencapaian tujuan organisasi.
b. Audit Eksternal
Audit ekstern adalah audit yang dilakukan oleh pihak di luar
organisasi auditi. Dalam pemerintahan Republik Indonesia, peran audit
ekstern dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK
menjalankan audit atas pengelolaan keuangan negara (termasuk
keuangan daerah) oleh seluruh organ pemerintahan, untuk dilaporkan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun demikian, dengan
merujuk pembahasan di atas, maka untuk menentukan apakah suatu
audit merupakan audit ekstern atau intern harus merujuk pada lingkup
organisasinya. Sebagai contoh, audit yang dilakukan oleh BPKP
terhadap departemen/ lembaga merupakan audit ekstern bagi
departemen/lembaga yang bersangkutan, namun merupakan audit intern
dilihat dari sisi pemerintah
2. Jenis audit menurut tujuan pelaksanaan audit :
a. Audit Keuangan
Audit keuangan adalah audit atas laporan keuangan. Audit
(pemeriksaan) keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, tentang kesesuaian antara laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen (dalam hal ini pemerintah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan standar akuntansi yang berlaku (dalam hal ini Standar
Akuntansi Pemerintahan/SAP). Hasil dari audit keuangan adalah opini
(pendapat) audit mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan SAP.
Sesuai dengan Undang-Undang 15 Tahun 2004, kewenangan
melakukan audit keuangan berada di tangan BPK. APIP tidak
mempunyai kewenangan untuk melakukan audit keuangan atas laporan
keuangan instansi pemerintah. Namun demikian, sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, APIP berkewajiban melakukan reviu
(intern) atas laporan keuangan yang disusun oleh
kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Tujuan pelaksanaan review
intern tersebut adalah, untuk meyakinkan bahwa penyusunan laporan
keuangan instansi pemerintah telah sesuai dengan SAP. Dengan
demikian pada waktu diaudit oleh BPK tidak terdapat lagi
permasalahan, yang menyebabkan BPK memberikan opini atas laporan
keuangan pemerintah selain Wajar Tanpa Pengecualian atau setidaknya
Wajar Dengan Pengecualian.
b. Audit Kinerja /Audit Operasional
Banyak nama dan istilah yang dipergunakan untuk menunjuk pada
pengertian jenis audit ini. Istilah yang paling sering dijumpai adalah
performance audit, Value for Money (VFM) audit, audit manajemen,
audit operasional atau audit 3 E. Audit kinerja adalah pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam
melakukan audit kinerja, auditor juga menguji kepatuhan terhadap
ketentuan perundang-undangan serta pengendalian intern. Audit kinerja
menghasilkan temuan, simpulan, dan rekomendasi. Dalam audit
kinerja, langkah yang ditempuh mencakup identifikasi sebab dan akibat
mengapa kegiatan tidak dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif,
dalam rangka memberikan rekomendasi perbaikan kepada pihak yang
berkepentingan. Kriteria yang digunakan dalam audit kinerja adalah
ekonomis, efisien, dan efektif, karena itu, audit kinerja/operasional
lazim dikenal dengan sebutan audit 3E. Kriteria audit keuangan yaitu
standar akuntansi yang berlaku umum jelas bentuknya, karena itu relatif
lebih mudah didapatkan dan dipelajari. Sedangkan kriteria yang
digunakan dalam audit operasional yaitu ekonomis, efisien, dan efektif,
mungkin tidak mudah didapatkan oleh auditor, karena sangat
tergantung dari kondisi, tempat, dan waktu. Dapat dikemukakan bahwa
audit operasional memiliki ciri atau karakteristik antara lain sebagai
berikut:
1) Bersifat konstruktif dan bukan mengkritik
2) Tidak mengutamakan mencari-cari kesalahan pihak auditi
3) Memberikan peringatan dini, jangan terlambat
4) Objektif dan realistis
5) Bertahap
6) Data mutakhir, kegiatan yang sedang berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
7) Memahami usaha-usaha manajemen (management oriented)
8) Memberikan rekomendasi bukan menindak lanjuti rekomendasi.
Apabila audit operasional berjalan baik dan rekomendasi audit
dilaksanakan oleh manajemen auditi, diharapkan akan didapat manfaat
dari audit operasional antara lain:
1) Biaya-biaya kegiatan akan lebih kecil atau ekonomis
2) Hasil kerja (produktivitas) akan meningkat
3) Rencana, kebijakan, dan lain-lain yang tidak tepat dapat diperbaiki
4) Suasana kerja menjadi lebih sehat
c. Audit dengan Tujuan Tertentu
Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang tidak
termasuk dalam pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja/audit
operasional. Sesuai dengan definisinya, jenis audit ini dapat berupa
semua jenis audit, selain audit keuangan dan audit operasional. Jenis
audit tersebut termasuk di antaranya audit ketaatan dan audit
investigatif.
1) Audit Ketaatan
Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan untuk menilai
kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kriteria yang digunakan dalam
audit ketaatan adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi auditi. Perundang-undangan di sini diartikan dalam arti luas,
termasuk ketentuan yang dibuat oleh yang lebih tinggi dan dari luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
auditi asal berlaku bagi auditi dengan berbagai bentuk atau
medianya, tertulis maupun tidak tertulis.
2) Audit Investigatif
Audit investigatif adalah audit yang dilakukan untuk
membuktikan apakah suatu indikasi penyimpangan/kecurangan
benar terjadi atau tidak terjadi. Jadi fokus audit investigatif adalah
membuktikan o kecurangan terbukti, audit investigatif harus dapat
mengidentifikasi pihak yang harus bertanggung jawab atas
penyimpangan/kecurangan tersebut.
C. Tujuan Audit
Menurut Pusdiklatwas BPKP – 2009 tujuan audit yaitu memengaruhi
jenis audit yang dilakukan. Secara umum audit dilakukan untuk menentukan
apakah:
1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan serta
telah disusun sesuai dengan standar yang mengaturnya;
2. Risiko yang dihadapi organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi;
3. Peraturan ekstern serta kebijakan dan prosedur intern telah dipenuhi;
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi;
5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan diperoleh secara
ekonomis; dan,
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai dalam satu penugasan audit, yang
dikenal dengan istilah audit kinerja/operasional. Dapat juga terjadi, satu
penugasan hanya mencakup satu atau lebih tujuan-tujuan tersebut. Misalnya,
audit mutu yang hanya bertujuan untuk menentukan apakah kriteria operasi
yang memuaskan telah dipenuhi.
Contoh lain, audit kinerja/operasional yang lingkupnya ditekankan untuk
menentukan bahwa sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis,
tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, dan peraturan ekstern serta
kebijakan dan prosedur intern yang bisa diterima telah dipenuhi. Perlu diingat
bahwa tujuan audit menentukan jenis audityang dilaksanakan.
Tabel 2.2 Memperlihatkan jenis audit dan tujuan auditnya
Jenis Audit Tujuan Audit
Audit keuangan Untuk menentukan apakah informasi keuangan telah
akurat dan dapat diandalkan serta untuk memberikan
opini kewajaran atas penyajian laporan keuangan
Audit
Kinerja/Audit
Operasional
Untuk menentukan apakah (1) informasi operasi telah
akurat dan dapat diandalkan; (2) peraturan ekstern
serta kebijakan dan prosedur intern telah dipenuhi;
(3) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi;
(4) sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis; dan (5) tujuan organisasi telah dicapai
secara efektif. Atau menentukan: keandalan informasi
kinerja, tingkat ketaatan, pemenuhan standar mutu
operasi, efisiensi, ekonomis, dan efektivitas.
Tabel 2.2 Memperlihatkan jenis audit dan tujuan auditnya (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Audit Ketaatan Untuk menentukan apakah peraturan ekstern serta
kebijakan dan prosedur intern telah dipenuhi.
Audit Investigatif Untuk menentukan apakah
kecurangan/penyimpangan
benar terjadi.
Sumber : Pusdiklatwas BPKP (2009)
D. Peran Auditor Internal
Fungsi auditor internal pada awalnya dikenal sebagai pendekatan berbasi
pada sistem. Pada perkembanganya fungsi auditor internal berkembang secara
cepat dan menuntut perubahan paradigma dari para pemakainya. Menurut
Tampubolon (2005:1) terdapat 3 peran auditor internal yang terjadi dalam
perkembangannya yaitu sebagai watchdog, konsultan, dan katalisator.
1. Watchdog
Perkembangan selanjutnya audit internal berbasis pada proses,
dimana audit internal lebih berperan sebagai mata dan telinga manajemen,
karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah
ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai.
Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap
tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada.
2. Konsultan
Peran dan fungsi auditor internal sebagaiwatchdog secara perlahan
mulai ditinggalkan. Dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha
mengandung risiko mulailah muncul kebutuhan untuk menerapkan internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
audit berbasis resiko (risk based internal auditing). Sesuai defenisis baru
kegiatan baru audit internal bertujuan memberikan pelayanan kepada
organisasi. Oleh karena kegiatan tersebut maka fungsi auditor internal
ditambah sebagai seorang mitra atau sebagai konsultan manajemen
(Auditee).
3. Katalisator
Pada dasarnya seluruh tingkat manajemen dapat menjadi klien dari
audit internal. Oleh karena itu seorang audit internal harus mendukung
kepentingan klien namun harus tetap menjaga loyalitas kepada perusahaan.
Fokus utama dari seorang auditor internal adalah membantu satuan kerja
oprasional mengelolah risiko dengan mengidentifikasi masalah dan
menyarankan perbaikan yang memberikan nilai tambah untuk organisasi.
Dengan telah memiliki posisi sebagai mitra manajemen dan konsultan bagi
kliennya maka audit internal akan memperluas perannya yakni menjadi
katalisator bagi manajemen dan kemudian akan ikut ambil bagian dalam
menentukan tujuan perusahaan.
E. Hasil Penelitian Sebelumnya
Dalam beberapa penelitian sebelumya dari beberapa subjek penelitian
yang berbeda yaitu pada Percetakan Kanisius, Pebryanto(2014) di Rumah Sakit
Pantih Nugroho, dan rumah sakit Bethesda telah mendapatkan beberapa hasil
mengenai persepsi karyawan terhadap kinerja auditor internal. Seperti yang
terjadi pada penelitian Priyanto. Dalam hasil penelitian Priyanto (2014) di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Percetakan Kanisius diperoleh, bahwa peran auditor internal sebagai konsultan
berdasarkan total nilai yaitu 562 (lima ratus enam puluh dua) dan mean rank
44,56 (empat puluh empat koma lima puluh enam) kemudian diikuti dengan
peran audit internal sebagai katalisator dengan total nilai 555 (lima ratus lima
puluh lima) dengan mean rank 44,52 (empat puluh empat koma lima puluh
dua) dan terakhir peran audit interna sebagai watchdogi dengan skor 481
(empat ratus delapan duluh satu) dengan mean rank 33,39 (tiga puluh tiga
koma tiga Sembilan).
Sedangkan hasil penelitian Wijayamulya di Rumah Sakit Pantih Nugroho
pada tahun 2014 menunjukan bahwa presepsi karyawan sangan dominan
terhadap peran auditor sebagai konsultan peran konsultan memiliki skor
sebesar 885 (delapan ratus delapan puluh lima) dengan mean rank 65,47 (enam
puluh lima koma empat puluh tujuh). Hasil analisis peran konsultan pada divisi
diperoleh rata-rata tertinggi dari divisi pelayanan dan penunjangan alat medik
dengan nilai 31. Divisi administrasi dengan nilai rata-rata 27, sedangkan yang
paling rendah pada divisi keperawatan sebesar 26.
Penelitian berikutnya yaitu hasil penelitian pada rumah sakit Bethesda
yang dilakukan oleh Sinaga (2014) hasil analisisnya menunjukan bahwa audit
internal dirumah sakit Bethesda berperan sebagai konsultan dan katalisator
disisi lain responden tidak dapat menentukan apakah berperan sebagai
pengawas atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan melakukan
penelitian di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai tentang Analisis
Persepsi Bendahara Puskesmas Di Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai TerhadapPeran Auditor Internal. Kesimpulan yang akan diambil
hanya berlaku untuk Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama 1 (satu) bulan yaitu dari tanggal 1
Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 di Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subjek penelitian adalah Bendahara sebagai pelaksana prosedur
oprasional di Lingkungan Puskesmas Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 3.1. Jumlah bendahara yang bersedia menjadi responden dari instasi atau
puskesmas yang diteliti
No
Nama Instasi atau
Puskesmas
Jumlah Bendahara
Penerima Barang Pengeluaran Kasubag
1 Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai
- 1 1 1
2 Puskesmas Narang 1 1 1 -
3 Puskesmas Bangka Kenda 1 1 1 -
4 Puskesmas Timung 1 1 1 -
5 Puskesmas Langke Majok 1 - 1 -
6 Puskesmas Wangko - - 1 -
7 Puskesmas Ponggeok - 1 1 -
8 Puskesmas Bea Mese - 1 1 -
9 Puskesmas Reo - 1 1 -
10 Puskesmas La’o - 1 1 -
11 Puskesmas Iteng - 1 1 -
12 Puskesmas Wae Mbeleng 1 - 1 -
13 Puskesmas Cancar - 1 1 -
14 Puskesmas Ruteng - 1 1 -
15 Puskesmas Pagal 1 - - -
16 Puskesmas Watu Alo - - 1 -
Objek penelitian adalah tentang persepsi bendahara puskesmas lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai terhadap peran auditor internal
pemerintah sebagai Watchdog, Konsultan, dan Katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu auditor internal dalam
perusahaan mengenai perannya sebagai watchgdog/pengawas, konsultan, dan
katalisator.
1. Variabel watchdog yaitu"audit internal berbasis pada proses, dimana audit
internal lebih berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena
manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan
tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai"Tampubolon
(2005:1). Watchdog diukur dengan menggunakan 5 (lima) pernyataaan
dari nomor 1 (satu) samapai 5 (lima).
2. Variabel konsultan yaitu "audit internal bertujuan memberikan pelayanan
kepada organisasi. Karena kegiatan tersebut maka fungsi auditor internal
ditambah sebagai seorang mitra atau sebagai konsultan manajemen
(Auditee)" Tampubolon (2005:1).Konsultan diukur dengan 5 (lima)
pernyataan dari nomor 6 (enam) sampai nomor 10 (sepuluh).
3. Variabel katalisator yaitu "seorang auditor internal harus mendukung
kepentingan klien namun harus tetap menjaga loyalitas kepada perusahaan.
Fokus utama dari seorang auditor internal adalah membantu satuan kerja
oprasional mengelolah risiko dengan mengidentifikasi masalah dan
menyarankan perbaikan yang memberikan nilai tambah untuk
organisasi"Tampubolon (2005:1). Katalisator diukur dengan 5 (lima)
pernyataan dari nomor 11 (sebelas) sampai dengan nomor 15 (lima belas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Sumber Data
Data diperoleh dengan mengajukan kuesioner kepada responden dengan
jenis pernyataan yang bersifat tertutup. Responden akan memilih jawaban
yang telah tersedia sesuai dengan presepsi responden dan dianggap sebagai
jawaban yang paling tepat.
1. Populasi
Menurut Widi (2010:197) populasi adalah tiap grup atau kumpulan yang
subyek penelititan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bendahara
di Lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Populasi
terdiri dari 67 orang bendahara yang terdapat di 21 puskemas dan kantor
dinas kesehatan. Masing-masing dari 21 puskesmas memiliki 3 bendahara
sedangkan di kantor dinas kesehatan terdapat 4 bendahara.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2001:73) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian bisnis, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sesuai pengertian yang jelaskan Sugiyono di atas, penulispun
mengalami keterbatasan, diantara lain :
a. Keterbatasan dana dan waktu untuk menjelajahi 1 kabupaten dalam
rangka menemui responden.
b. Bentuk geografis Kabupaten Manggarai yang berbukit-bukit tanpa
sarana dan letak hampir semua puskesmas yang jauh dari kota
kabupaten tempat berdirinya Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
c. Adanya beberapa responden yang menolak untuk menjadi responden.
Dari hasil pengertian sampel menurut Sugiyono peneliti kemudian
mengambil sebagian dari objek populasi dengan persyaratan bahwa sampel
yang diambil dari populasi benar-benar mewakili sampel yang tidak
diteliti. Dalam penelitian ini tidak semua populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka dari itu pengambilan
sampel didasarkan mata metode convenience sampling. Convenience
sampling adalah suatu kelompok individual yang secara convenient siap
untuk diteliti ( Suparno, 2014: 45). Metode convenience sampling dipilih
karena alasan aksesibilitas ( Situmorang, 2016: 29).
Sampel penelitian ini adalah bendahara yang mau dijadikan
sebagai responden, responden yang dapat dijangkau keberadaanya oleh
peneliti, dan responden yang memiliki kegiatan oprasional di Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Cara pengambilan data yaitu peneliti
mendatangi lokasi bendahara yang dapat di jangkau, setelah itu bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang menjadi responden akan mengisi kuisioner dari peneliti dan peneliti
juga melakukan observasi di Kantor Dinas Kesehatan selama satu bulan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Selama melakukan penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti yaitu :
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada
responden yaitu, bendahara lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Data yang ingin diperoleh dari kuesioner tersebut adalah
persepsi bendahara lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai mengenai kinerja dari BPKP dan inspektorat sebagai auditor
internal pemerintah. Kusioner terdiri dari 15 pertanyaan dengan tiga
veriabel. Ketiga variabel tersebut adalah peran audiror internal sebagai
watchdog, konultan dan katalisator. Dari 15 pernyataan respodnen
diminta memilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda silang (X).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3. 2 Pernyataan Peran Auditor Internal
Watchdog
BPKP telah berperan sebagai mata
dan telinga Kementrian/Kepala
Daerah.
BPKP selalu melakukan pengawasan
terhadap setiap catatan akuntansi dan
dokumen setiap bendahara lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
BPKP selalu mengawasi kepatuhan
bendahara terhadap standar oprasional
yang ada.
BPKP hanya mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit.
BPKP melakukan inspeksi secara
mendadak pada setiap bendahara
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
Konsultan
BPKP selalu meberikan masukan atau
solusi untuk setiap masalah yang
terjadi di dalam kegiatan oprasional.
BPKP memberikan jasa konsultan
dalam mencapai tujuan penataan dan
pembuatan dokumen anggaran yang
baik dan benar pada setiap bendahara
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
BPKP melakukan monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan
sistem dan Standar Prosedur
Oprasional (SPO).
BPKP berkonsultasi dengan pihak
Dinkes Kabupaten Manggarai dan
puskesmas mengenai standar
oprasional penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik dan
benar pada setiap bendahara lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1 Pernyataan Peran Auditor Internal (Lanjutan)
BPKP menerima setiap kritikan dan
saran yang bersifat profesional dari
pegawai (bendahara) yang ditujukan
kepadanya demi kemajuan Kantor
Dinkes Kabupaten Manggarai ke arah
yang lebih baik
Katalisator
BPKP terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai
BPKP menganalisis aktivitas tertentu
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai yang mengarah ke arah
penyimpangan yang merugikan
BPKP melakukan evaluasi bersama
bendahara mengenai target yang
sudah dicapai dalam upaya mencapai
tujuan penggunaan anggaran yang
sesuai standar operasional.
BPKP membantu bendahara Dinas
Kesehatan untuk mencapai tujuan
penggunaan anggaran yang sesuai
dengan standar oprasional.
BPKP melakukan observasi pada
Dinas Kesehatan dan puskesmas
untuk melakukan perbaikan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pekerjaan.
a. Pernyataan dari nomor 1-5 menjelaskan pernyataan tentang peran
auditor internal pemerintah sebagai watchdog.
b. Pernyataan dari nomor 6-10 menjelaskan tentang peran auditor internal
pemerintah sebagai katalisator.
c. Pernyataan dari nomor 6-10 menjelaskan tentang peran auditor internal
pemerintah sebagai katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
G. Teknik Pengukuran Data
Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala Likert variable yang akan diukur dijabarkan menjadi
indicator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiono : 2004)
Tabel 3.3 Skor Penilaian Kuesioner
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Jogiyanto : 2010
1. Penyajian Data
Data disaji dalam bentuk tabel data, dimana tabel data adalah
penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut
kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar jawaban dari setiap responden
dikelompokan berdasarkan peran auditor internal sebagai watchdog,
konsultan, dan katalisator kemudian ditotal dari setiap peran auditor internal
tersebut menurut nomor urut responden Hasal (2001 : 19). Hasil tersebut
kemudian diuji nilai rata-rata dari tiap peran dengan menggunakan Analisis
Deskriptifdibantu dengan SPSS 16.0 for window.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Pengambilan kesimpulan
Pengambilan kesimpulan tentang persepsi pegawai terhadap peran
auditor internal disajikan dalam bentuk tabel. Tabel tersebut berisi total nilai
dan nilai rata-rata (mean) dari setiap peran auditor internal yaitu sebagai
watchdog, konsultan, dan katalisator. Pengambilan kesimpulan berdasarkan
nilai tertinggi dari ketiga peran auditor tersebut.
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Pengujian ini sangatlah penting karena untuk mengetahui apakah
semua pernyataan dan instrumen dalam sebuah penelitian sudah
dikatakan valid. Validitas adalah tingkat dimana sebuah instrument
mengukur apa yang seharusnya diukur Sumanto (2014:78). Ada
beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui kuesioner
yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur
yaitu: pertama jika koefisien product moment melebihi 0,3. Kedua jika
koefisien korelasi product moment lebih dari (>) r-tabel (α; n – 2), n
merupakan jumlah sampel. Ketiga Sig. ≤ α (Siregar, 2013:48).
b. Uji Reliabilitas
Pengujian ini biasanya dinyatakan dengan angka-angka
biasanya ditunjukan dengan koefisien. Reliabilitas adalah tingkatan
pada masa suatu tes secara konsisten berapapun hasil pengukuran itu
Sumanto (2014:85). Dalam penelitian ini metode yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk mengukur reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai
Cronbach’s Alpha variabel. Instrument penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha variabel > 0,6, (Siregar, 2013:55).
2. Analisis Deskriptif
Data deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik dari
sampel. Pengolahan datanya menggunakan SSPS 16.0 for windows dan
dibagi menurut jenis klamin, pendidikan terakhir, dan jabatan. Data
yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
a. Menghitung total skor dari jawaban responden dari setia
pernyataan dalam kuesioner. Total skor di bagi menjadi 3 bagian
yaitu sebagai watchdog, konsultan dan katalisator. Masing-
masing peran auditor internal pemerintah akan dihitung dan
dilihat besarnya total skor dari pernyataan dalam kuesioner. Cara
menghitung total skor rata-rata dihitung sesuai dengan tabel di
bawah ini :
Tabel 3.4 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
No N % STS % TS % S % SS %
Total
Resp
1 A r B r C r D r E r
2 A r B r C r D r E r
n An rn Bn rn Cn rn Dn rn En rn
rTotal % % % % %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keterangan :
A = Total responden pernyataan N
B = Total responden pernyataan STS
C = Total responden pernyataan TS
D = Total responden pernyataan S
E = Total responden pernyataan SS
r = Persentase total jawaban responden tiap pernyataan
rtot = Total persentase tanggapan responden tiap nomor
pernyataan yang valid
n = nilai ke-n
Dari tabel 3.2 terdapat lima pernyataan dengan jumlah
respondennya masing-masing dari total responden adalah 33
orang. Dari tiap pernyataan dipersentase dengan persamaan
berikut:
r =
( )
rtot = ( )
b. Data yang dianalisis berikutnya merupakan skor rata-rata (mean)
berdasarkan jabatan yang dimiliki responden. Ada 4 jabatan yang
menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Kasubag Keuangan,
Bendahara Pengeluaran, Bendahara barang, Bendahara Penerima
Penyetor. Perhitungan skor rata-rata akan dihitung sesuai dengan
tabel Kriteria penilaian dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian
Rentang Nilai Rata-rata Kriteria
1,00 - 1,74 Sangat Tidak Setuju
1,75 - 2,49 Tidak Setuju
2,50 - 3,24 Setuju
3,25 - 4,00 Sangan Setuju
Sumber : Olah data
Untuk mengetahui pembagian interval kelas dapat menggunakan
persamaan :
=
=
= 0,75
c. Langkah berikutnya menganalisis total skor rata-rata dari peran
auditor internal pemerintah dengan menggunakan statistik deskriptif
dengan mencari skor minimum, skor maksimum dan jumlah serta nilai
rata-rata (mean). Untuk mengetahui hasil dari analisis statistik
deskriptif akan di lihat dengan menggunakan Tabel 3.6 dibawah ini :
Tabel 3.6 Persepsi Bendahara Terhadap Peran Auditor Internal
Pemerintah
Peran Auditor
Internal
Mean
A B
Sumber : Olah data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Keterangan :
A : Peran Auditor Internal sebagai watchdog, konsultan dan
katalisator.
B : Rata-rata nilai
Dari Tabel 3.6 akan diketahui begaimana persepsi bendahara
terhadap peran auditor internal pemerintah sebagai watchdog,
konsultan dan katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PROFIL KANTOR DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MANGGARAI
A. Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai merupakan Kabupaten induk yang telah
mengalami dua kali pemekaran wilayah dan mempunyai luas daratan 1915,62
km2 atau (19.156,2 Ha) yang terdiri dari daratan Pulau Flores dan Pulau kecil
yaitu Pulau Mules. Batas –batas wilayah Kabupaten Manggarai dalam posisi
geografis adalah sebagai berikut:
1. Batas sebelah timur : Manggarai Timur
2. Batas sebelah barat : Manggarai Barat
3. Batas sebelah utara : Laut Flores
4. Batas sebelah selatan : Laut Sawu
Secara Kedudukan astronomis Kabupaten Manggarai terletak pada
080.20’ Bujur Timur120
0.55 Bujur Timur. Wilayah administratif pemerintah
Kabupaten Manggarai telah berkembang dari tahun ke tahun sesuai dengan
perkembangan kependudukan. Kabupaten Manggarai terdiri dari 11
Kecamatan yang meliputi 145 Desa dan 17 Kelurahan.
B. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya
didukung oleh sumber daya kesehatan, yang diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan sebagai induk kesehatan di
Kabupaten Manggarai merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kabupaten. Saat ini puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Jumlah Puskesmas yang terdapat sampai akhir 2014
sebanyak 21 unit dengan rincian jumlah Puskesmas Perawatan (Puskesmas
Rawat Inap) 9 unit dan Puskesmas Non Perawatan 12 unit. Salah satu
indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk
terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Adapun
nama-nama puskesmas yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai adalah sebagai berikut:
1. Puskesmas Kota
2. Puskesmas La’o
3. Puskesmas Watu Alo
4. Puskesmas Bangka Kenda
5. Puskesmas Pagal
6. Puskemas Beamese
7. Puskesmas Wae Codi
8. Puskesmas Reo
9. Puskesmas Wae Kajong
10. Puskesmas Loce
11. Puskesmas Wae Mbeleng
12. Puskesmas Cancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
13. Puskesmas Nanu
14. Puskesmas Wangko
15. Puskesmas Ketang
16. Puskesmas Langke Majok
17. Puskesmas Narang
18. Puskesmas Dintor
19. Puskesmas Iteng
20. Puskesmas Ponggeok
21. Puskesmas Timung
C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang
diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung
pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Manggarai tahun 2014
terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan seperti Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber
Pemerintah lain dengan total anggaran sebesar Rp.53.180.643.962,-.
Alokasi anggaran kesehatan bersumber pada APBD Kabupaten
Manggarai pada tahun 2014 sebesar Rp.46.351.839.232,- atau 87,16% dari
total anggaran kesehatan; sementara persentase anggaran kesehatan terhadap
APBD Kabupaten Manggarai tahun 2014 sebesar Rp.6.390.940.000,- atau
12,02% dari total anggaran kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk alokasi anggaran kesehatan bersumber Pinjaman/ Hibah Luar
Negeri (PHLN) sebesar Rp.437.864.730,- atau 0,82% dari total anggaran
kesehatan. Lampiran Tabel 4.1 Menyajikan rincian alokasi anggaran
kesehatan Kabupaten Manggarai tahun 2014. Alokasi dan realisasi
pelaksanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai tahun 2014
disajikan pada table di bawah ini:
Tabel 4.1 Alokasi dan realisasi pelaksanaan anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai tahun 2014
No Sumber Dana Alokasi Realisasi %
1.
APBD Kabupaten
Manggarai 46.351.839.232,- 42.673.639.340,- 92,06
2. APBD Provinsi 0 0 0
3. APBN 6.390.940.000,- 6.275.276.500 98,19
4.
Pinjaman/ Hibah
Luar Negeri
(PHLN) 437.864.730,- 434.695.730 99,2
TOTAL 59.071.253.962 54.749.974.673 92,85
Sumber : Buku Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
D. Strutur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Adapun penjelasan mengenai tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas
Kesehatan dari bagan di atas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Kepala Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan yang dipimpin oleh kepala dinas mempunyai tugas
pokok membantu Bupati dalam melaksanankan urursan pemerintah di
bidang pencegahan, pemberantasan penyakitan dan penyehatan
lingkungan, pemeliharaan kesehatan keluarga, pembinaan dan pelayanan
kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat dan kesekretariatan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
2. Sekertaris Dinas Kesehatan
Sekretariat Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh sekretaris,
mempunyai tugas pokok melaksanankan pembinaan administrasi yang
meliputi urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan, urusan umum dan
kepegawaian serta urusan keuangan.
3. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi dan Pelaporan
Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut yaitu :
a. Mengumpulkan bahan dan pedoman/petunjuk Teknis Renstra, KUA,
PPAS, PPA, RKA, DPA, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan
Kerja (PK), LAKIP, LPPD, LKPJ, Laporan Bulanan, dan laporan
lainnya
b. Menyusun dan mengolah data Renstra, KUA, PPAS, PPA, RKA,
DPA, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kerja (PK), LAKIP,
LPPD, LKPJ, Laporan Bulanan dan laporan lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Menyajikan dan membuat KUA, PPAS, PPA, RKA, DPA, Rencana
Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kerja (PK), LAKIP, LPPD, LKPJ,
Laporan Bulanan dan laporan lainnya
d. Mengumpulkan dan menyusun bahan evaluasi kerja Dinas
e. Melaksanankan tugas dinas lainnya yang diberkan atasan.
4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Bagian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berfungsi untuk :
a. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang tata usaha, surat menyurat dan kearsipan
b. Menyusun dan mengolah data inventarisasi barang milik
negara/daerah
c. Mengolah urusan pengolahan dan rumah tangga
d. Mengolah urusan kepegawaian
e. Melaksanankan tugas dinas lainnya ang diberikan atasan.
5. Sub Bagian Keuangan mempunyai Tugas
a. Mengumpulkan bahan pedoman/petunjuk teknis dibidang Keuangan
b. Menyusun dokumen anggaran penerimaan dan pegeluaran sesuai
tahapan perencanaan
c. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan pembuatan laporan
d. Melaksanankan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
6. Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan mempunya tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program dibidang Pencegahan Penyakit, Pemberantasan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
7. Seksi Pencegahan Penyakit mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang pencegahan penyakit
b. Mengolah kegiatan pemberantasan penyakit
c. Mencegah dan mengatasi penyakit menular dan tidak menular
d. Menanggulangi masalah kesehatan akibat bencana dan wabah
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi penyehatan lingkungan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjukan teknis bidang penyehatan lingkungan
b. Melaksanakan sosialisasi kesehatan lingkungan pemukiman,
penyehatan kawasan dan sanitasi darurat
c. Mengawasi kualitas air minum, tempat pengelolaan makanan, tempat-
tempat umum pengaman limba intitusi dan sanitasi makanan dan
bahan pangan
d. Mencegah dan menanggulangi pencemaran ligkungan
e. Melakukan kerja sama dengan instansi-instansi terkait dalam
pegelolaan laboratorium kesehatan ligkungan
f. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Seksi pemberantasan penyakit mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan bahan dan megelolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis teknis bidang pemberantasan penyakit
b. Mengelolah kegiatan pemberantasan penyakit
c. Memberantas dan mengendalikan penyakit menular langsung dan
sumber binatang
d. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
8. Bidang Pemeliharaan Kesehatan Keluarga
Bidang Pemeliharaan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program di bidang
kesehatan ibu dan anak dan pelayanan kontrasepsi, kesehatan remaja dan
lansia serta perbaikan gizi masyarakat.
9. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak serta Pelayanan Kontrasepsi mempunyai
tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang kesehatan ibu dan anak serta pelayanan
kontrasepsi
b. Menyelengarakan usaha-usaha kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan
dan ibu Nifas
c. Melayani kontrasepsi bagi para Pasangan Usia Subur (PUS)
d. Melaksanakan usaha kesehatan bayi, balita dan anak prasekolah
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia mempunyai tugas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang kesehatan remaja dan lansia.
b. Melaksanakan sosialisasi kesehatan remaja dan lansia.
c. Melaksanakan usaha-usaha kesehatan remaja dan lansia.
d. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dan lembaga lainnya
yang peduli terhadap kesehatan remaja dan lansia
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang perbaikan gizi masyarakat
b. Melaksanakan surveilance gizi buruk
c. Melaksanakan sosialisasi dampak gizi buruk terhadap kesehatan
d. Melaksanakan perbaikan gizi keluarga dan masyarakat
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
10. Bidang Pembinaan Dan Pelayanan Kesehatan
Bidang Pembinaan Dan Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program di bidang
pelayana kesehatan dasar, rujukan dan khusus, obat-obatan, makanan dan
bahan berbahaya serta perizinan.
11. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Khusus mempunyai
tugas :
a. Mengumulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Melayanin kesehatan dasar dan rujukan daerah perbatasan, terpencil,
rawa dan kepulauan
c. Mengelolah sumber daya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas-puskesmas pembantu dan poskdes
d. Memfasilitasi rujukan dan mutu pelayanan rumah sakit dan upaya-
upaya kesehatan sewasta
e. Melakukan usaha kesehatan gigi, mulut, mata, jiwa dan pereiksaan
kesehatan laboratorium, kesehatan kerja, kesehatan haji serta
kesehatan upaya kesehatan dasar lainnya
f. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi Obat-obatan, Makanan dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang obat-obatan, Makanan dan Bahan Berbahaya
b. Menyediakan dan mendistribusaikan obat-obatan, alat kesehatan,
reagensia dan vaksin
c. Mengambil contoh sediaan farmasi di lapangan
d. Memeriksa tempat sarana produksi dan distribusi farmasi
e. Mendaftar dan mengawasi obat, makanan dan minuman produksi
rumah tangga
f. Menguji kelayakan peralatan keseatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT)
g. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi perizinan mempuyai tugas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang perizinan
b. Memberi izin praktek tenaga kesehatan tertentu
c. Memberi rekomendasi izin Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang,
Sub Penyalur Alat Kesehtan (SUPAK), Industri Kecil Obat
Tradisional (IKOT), Rumah Sakit Swasta
d. Memberi izin buka Apotik,toko obat, Optikal, Laboratorum
Kesehatan, BP/BKIA/Rumah Bersalin Swasta, Repacking Makanan
Minuman dan Pengobatan Tradisional
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
12. Bidang Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Bidang Pembinaan Peran Serta Masyarakat memunyai tugas
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program di bidang peran
serta masyarakat, Pendidikan dan Promosi Kesehatan serta Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan.
13. Seksi Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang peran serta masyarakat
b. Melaksanankan sosialisasi kesehatan masyarakat
c. Membina kader kesehatan di posyandu.
d. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi Pendidikan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis di bidang Pendidikan danPromosi Kesehatan
b. Memberdayakan institusi dan masyarakat untuk berprilaku hidup
sehat
c. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kesehatan kepada stakeholders
dan masyarakat
d. Melaksanakan promosi kesehatan sesuai dengan ketentuan
e. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
a. Mengumpulkan bahan dan mengolah data penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis bidang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
b. Menjaring data partisipan masarakat dalam jaminan pemeliharaan
kesehatan
c. Melaksanakan sosialisasi pembiayaan jaminan pemeliharaan
kesehatan
d. Melaksanakan verifikasi administrasi kepesertaan pelayanan dan
pembiayaan
e. Megevaluasi sistem informasi manajemen dan oprasional
pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan
f. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
14. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), Dinas Kesehatan mempunyai
tugas melaksanankan kegiatan teknis dinas dan secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok organisasi induknya. UPT Dinas kesehatan
yang dimasud adalah :
1. UPTD Gudang Farmasi
2. UPTD Puskesmas Kota
3. UPTD Puskesmas La’o
4. UPTD Puskesmas Watu Alo
5. UPTD Puskesmas Bangka Kenda
6. UPTD Puskesmas Pagal
7. UPTD Puskemas Beamese
8. UPTD Puskesmas Wae Codi
9. UPTD Puskesmas Reo
10. UPTD Puskesmas Wae Kajong
11. UPTD Puskesmas Loce
12. UPTD Puskesmas Wae Mbeleng
13. UPTD Puskesmas Cancar
14. UPTD Puskesmas Nanu
15. UPTD Puskesmas Wangko
16. UPTD Puskesmas Ketang
17. UPTD Puskesmas Langke Majok
18. UPTD Puskesmas Narang
19. UPTD Puskesmas Dintor
20. UPTD Puskesmas Iteng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
21. UPTD Puskesmas Ponggeok
22. UPTD Puskesmas Timung
UPT Dinas Kesehatan Sebagaimana tercantum merupakan bagian
yang tidak terpisakan dari Dinas Kesehatan.
E. Strutur Organisasi Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai
Gambar 2. Struktur Organisasi Sub Keuangan
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Adapun penjelasan mengenai tugas pokok, fungsi dan tata kerja sub
bagian keuangan Dinas Kesehatan dari bagan di atas adalah sebagai berikut:
1. Kasubag Keuangan bertugas mengkoordinir semua kegiatan pada sub
bagian keuangan yang meliputi:
a. Meneliti Kelengkapan SPP-LS, SPP-UP, SPP-GU
b. Melaksanakan Sistem Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan SKPD.
c. Melakukan Pengesahan
d. Menyiapkan Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
e. Melakukan Verifikasi atas penerimaan
f. Melaksanakan Akuntansi SKPD
g. Melakukan ujian substantif dan formal terhadap SPP dan SPJ yang
disampaikan oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
h. Menyususn Laporan atas Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran yang
dikelolah SKPD
i. Melakukan Pengelolaan Administrasi Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Bendahara Penerimaan mempunyai Tugas dan Fungsi yang meliputi :
a. Memungut dan menyetorkan pendapatan daerah yang menjadi tanggung
jawabnya ke rekening kas daerah
b. Membuat pertanggung jawaban administratif dan fungsional
c. Melakukan penatausahaan secara tertib dan teratur sesuai ketentuan
d. Menggunakan format peñata usaha penerimaan sesuai peraturan
menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
e. Bendahara penerimaan yang berada di puskesmas disebut bendahara
penerima penyetor yang bertanggungjawab memungut dan menyetor
pendapatan puskesmas dan menyerahakannya kepada bendahara
penerimaan Dinas Kesehatan.
Bendahara Pengeluaran mempuyai Tugas dan Fungsi yang meliputi :
a. Membuka rekening giro pada PT. Bank NTT Cabang Ruteng untuk
menyimpan dana UP/TU/GU yang telah ditunaikan dan meminta buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
cek dan bilyet giro dari bank yang bersangkutan untuk keperluan
pembelajaran rutin
b. Membuat SPP, UP, GU, TU dan LS sesuai format Permendagri No.13
Tahun 2006
c. Membuat pertanggungjawaban administratif dan fungsional
d. Menagih/memungut pajak – pajak Negara/Daerah dan retribusi daerah
dan melaksanakan penyetoran kepada kas daerah dalam waktu 1 (satu)
hari setelah penerimaannya
e. Menyelengarakan Tata Pembukuan secara tertib dan teratur sesuai
dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.Bendahara pengeluaran akan dibantu oleh :
(1) Kasir Oprasional :
Membayar semua pengeluaran yang sudah diverifikasi oleh
Bendahara Pengeluaran.
(2) Kasir Gaji :
Membayar Gaji PNS di Dinas Kesehatan dan semua Puskesmas
serta membuat SPP dan membukukannya.
(3) Membuat dokumen :
Membukukan dan membuat laporan pembelanjaan setelah
diverifikasi oleh Bendahara Pengeluaran.
(4) Membuat Daftar Gaji :
Membuat SPP dan membuat Laporan Belanja Tidak Langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
f. Bendahara pengeluaran yang berada di puskesmas disebut bendahara
PUMC atau bendahara Pemegang Uang Muka Cabang. Bendahara
PUMC adalah pembantu bendahara pengeluaran yang bertanggung
jawab kepada bendahara pengeluaran dan bertugas melakukan
penatausahaan keuangan yang menjadi tanggung jawabnya. Dana yang
dikelola oleh bendahara PUMC merupakan dana-dana operasional yang
diterimanya dari kasir operasional Dinas Kesehatan. Selain itu
Bendahara PUMC menagih/memungut pajak-pajak Negara/Daerah dan
retribusi daerah dan melaksanakan penyetoran kepada kas daerah
dalam waktu 1 (satu) hari setelah penerimaannya.
Adapun Penjabaran Tupoksi Sub Bagian Keuangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai adalah menyelesaikan administrasi:
1. Belanja Langsung
2. Belanja Tidak Langsung
3. Pendapatan
4. Belanja APBN
5. Belanja Dekonstrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
F. Alur Pemeriksaan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai
Gambar 3. Alur Pemeriksaan Keuangan
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Dinas Kesehatan sebagai salah satu dinas yang cukup besar selalu
Diperiksa oleh BPK, BPKP, Banwas/ Inspektorat Provinsi maupun
Banwas/ Inspektorat Kabupaten dalam setahun tetapi waktu
pemeriksaannya selalu berbeda-beda dari tahun ke tahun. BPK, BPKP,
Banwas/ Inspektorat Provinsi maupun Banwas/ Inspektorat Kabuapaten
selalu melakukan pemeriksaan tahunan kepada Dinas Kesehatan.
Pemeriksaan yang dilakukan yakni pemeriksaan penggunaan Anggaran
di Dinas Kesehatan yakni:
a. Pemeriksaan melalui Kasubag Keuangan yang meliputi Pemeriksaan
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, Pendapatan Dinas
Kesehatan, belanja APBN, belanja dekonstrasi. Pemeriksaan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Bendahara barang Dinas Kesehatan maupun bendahara barang
puskesmas. Di mana bendahara barang merupakan bendahara yang
mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Menerima, menyimpan, dan meyalurkan barang milik Negara.
(2) Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang
diterima
(3) Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan
dokumen pengadaan
(4) Mencatat barang milik daerah yang diterima kedalam buku barang
(5) Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan.
(6) Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan persediaan barang
milik daerah.
c. Pemeriksaan juga dapat langsung dilakukan olehBPK, BPKP, Banwas/
Inspektorat Provinsi maupun Banwas/ Inspektorat Kabupaten ke
puskesmas yakni pemeriksaan bendahara PUMC puskesmas dan
pemeriksaan bendahara penerima penyetor puskesmas. Data-data yang
diperiksa meliputi pemeriksaan pembukuan serta penggunaan semua
anggaran yang dikelolah oleh puskesmas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Table 5.1 menjelaskan tentang karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin sebagai berikut
Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 13 39.4%
Perempuan 20 60.6%
Total 33 100%
Sumber : Data diolah
Dari table 5.1 diketahui jumlah responden laki-laki adalah 13 0rang
dengan jumlah persentase 39,4% yang mana jumlahnya didominasi oleh
responden perempuan dengan jumlah 20 orang dengan persentase 60,6%.
2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 5.2 menjelaskan tentang karakteristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan sebagai berikut :
Tabel 5.2 Karakterisitk Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Presentase
SMA 11 33.3%
D3 20 60.6%
S1 2 6.1%
Total 33 100%
Sumber : Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dari tabel 5.2 diketahui bahwa responden hanya menjenjang
pendidikan SMA, D3, dan S1. Responden yang menjenjang pendidikan
SMA terdiri dari 11 orang dengan persentase sebesar 33,3%. Responden
yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 20 orang dengan besar
persentase yaitu 60,6%. Sedangkan Responden yang memiliki jenjangan
pendidikan S1 adalah sebanyak 2 orang dengan jumlah persentase
sebesar 6,1%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Mangarai sangat kekurangan bendahara yang
menjenjang tingkat pendidikan S1. Hal ini harus diperhatikan karena
tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang.
B. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian
validitas dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 16,0 Window Hasil
pengujiannya seperti yang terlihat pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 berikut ini
a. Pengujian Validitas Audit Internal Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan
Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas BPKP
Pernyataan r hitung r table Keputusan
Watchdog 1 0,700 0,355 Valid
Watchdog 2 0,539 0,355 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas BPKP (Lanjutan)
\Watchdog 3 0,610 0,355 Valid
Watchdog 4 0,262 0,355 Tidak Valid
Watchdog 5 0,697 0,355 Valid
Konsultan 1 0,392 0,355 Valid
Konsultan 2 0,603 0,355 Valid
Konsultan 3 0,219 0,355 Tidak Valid
Konsultan 4 0,685 0,355 Valid
Konsultan 5 0,479 0,355 Valid
Katalisator 1 0,508 0,355 Valid
Katalisator 2 0,452 0,355 Valid
Katalisator 3 0,229 0,355 Tidak Valid
Katalisator 4 0,424 0,355 Valid
Katalisator 5 0,303 0,355 Tidak Valid
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 5.3 di atas bisa diketahui bahwa pernyataan yang
digunakan dalam instrumen penelitian memiliki r hitung lebih besar dari
0.355. Itu dikatakan valid jika koefisien korelasi product moment lebih
dari (>) r-tabel (α; n – 2), n merupakan jumlah sampel. Ketiga Sig. ≤ α
(Siregar, 2013:48). Data yang diketahui dari tabel 5.3 bahwa dari 15
pernyataan mengenai peran auditor internal pemerintah yaitu BPKP
terdapat 4 pernyataan yang tidak valid, pernyataan tersebut terdapat pada
watchdog 4 dan konsultan 3 dan terdapat pada pernyataan katalisato r3 dan
katalisator 5. pengategorian kevalidan sebuah pernyataan diindikasi dari
nilai r tabel. Dengan jumlah responden adalah 33 orang, diperoleh r tabel
sebesar 0.355. Nilai r hitung yang sesuai atau lebih besar dari r tabeladalah
valid, sedangkan nilai r hitung yang lebih kecil dari adalah tidak valid.
Untuk keempat pernyataan yang tidak valid tersebut penulis memutuskan
untuk menghapus dan tidak menggunakannya dalam perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
selanjutnya. Sehingga perhitungan selanjutnya dari daftar kuesioner untuk
peran BPKP adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran BPKP
Pernyataan r hitung r table Keputusan
Watchdog 1 0,700 0,355 Valid
Watchdog 2 0,539 0,355 Valid
Watchdog 3 0,610 0,355 Valid
Watchdog 5 0,697 0,355 Valid
Konsultan 1 0,392 0,355 Valid
Konsultan 2 0,603 0,355 Valid
Konsultan 4 0,685 0,355 Valid
Konsultan 5 0,479 0,355 Valid
Katalisator 1 0,508 0,355 Valid
Katalisator 2 0,452 0,355 Valid
Katalisator 4 0,424 0,355 Valid
Sumber : Data diolah
b. Pengujian Validitas Audit internal Inspektorat
Tabel 5.5 Hasil UJI Validitas Inspektorat
Pernyataan r hitung r,table Keputusan
Watchdog 1 0,595 0,355 Valid
Watchdog 2 0,611 0,355 Valid
Watchdog 3 0,485 0,355 Valid
Watchdog 4 0,540 0,355 Valid
Watchdog 5 0,529 0,355 Valid
Konsultan 1 0,269 0,355 Tidak Valid
Konsultan 2 0,663 0,355 Valid
Konsultan 3 0,032 0,355 Tidak Valid
Konsultan 4 0,554 0,355 Valid
Konsultan 5 0,679 0,355 Valid
Katalisator 1 0.,370 0,355 Valid
Katalisator 2 0,690 0,355 Valid
Katalisator 3 0,150 0,355 Tidak Valid
Katalisator 4 0,281 0,355 Tidak Valid
Katalisator 5 0,281 0,355 Tidak Valid
Sumber : Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan tabel 5.5 di atas bisa diketahui bahwa pernyataan yang
digunakan dalam instrumen penelitian memiliki r hitung lebih besar dari
0,355. Itu dikatakan valid, jika koefisien korelasi product moment lebih
dari (>) r-tabel (α; n – 2), n merupakan jumlah sampel. Ketiga Sig. ≤ α
(Siregar, 2013: 48). Dari data yang terdapat dalam Tabel 5.5 hasil uji
validitas inspektorat diketahui bahwa hasil uji validitas terhadap 15
pernyataan pada Tabel 5.5 mendapatkan 5 hasil perhitungan yang tidak
valid. Pernyataan yang tidak valid tersebut terdapat pada pernyataan
konsultan 1, konsultan 3, katalisator 3, katalisator 4, dan katalisator 5.
pengategorian kevalidan sebuah pernyataan diindikasi dari nilai r tabel.
Dengan jumlah responden adalah 33 orang, diperoleh r tabel sebesar 0,355.
Nilai r hitung yang sesuai atau lebih besar dari r tabel adalah valid, sedangkan
nilai r hitung yang lebih kecil dari adalah tidak valid.
Untuk kelima pernyataan yang tidak valid tersebut penulis
memutuskan untuk menghapus dan tidak menggunakannya dalam
perhitungan selanjutnya. Sehingga perhitungan selanjutnya dari daftar
kuesioner untuk peran inspektorat adalah sebagai berikut.
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Inspektorat
Pernyataan r hitung r,table Keputusan
Watchdog 1 0,595 0,355 Valid
Watchdog 2 0,611 0,355 Valid
Watchdog 3 0,485 0,355 Valid
Watchdog 4 0,540 0,355 Valid
Watchdog 5 0,529 0,355 Valid
Konsultan 2 0,663 0,355 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Inspektorat (Lanjutan)
Konsultan 4 0,554 0,355 Valid
Konsultan 5 0,679 0,355 Valid
Katalisator 1 0.,370 0,355 Valid
Katalisator 2 0,690 0,355 Valid
Sumber : Data diolah
2. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur
reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai variabel Cronbach’s
Alpha. Instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel, jika nilai variabel
Cronbach’s Alpha > 0,6, (Siregar, 2013:55). Hasil pengujiannya adalah
sebagai berikut.
a. Pengujian Reliabilatas Audit Internal Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
Tabel 5.7 Hasil Uji Coba Statistik reliabilitas BPKP
Instrumen Alpha Cronbach Kriteria Kesimpulan
Peran Sebagai
Watchdog 0,748 0,6 Reliabel
Peran Sebagai
Konsultan 0,693 0,6 Reliabel
Peran Sebagai
Katalisator 0,700 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.7 hasil uji statistik reliabilitas menunjukan nilai
kriteria Cronbach's Alpha 0,34 dengan hasil Cronbach's Alpha
perannya sebagai watchdog sebesar 0,748, konsultan sebesar 0,693 dan
katalisator sebesar 0,700 . Karena ketiga-tiganya lebih dari kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Cronbach's Alpha 0,34, maka disimpulkan bahwa instrumen peran
BPKP adalah reliabel.
b. Pengujian Reliabilatas Audit Internal Inspektorat
Tabel 5.8 Hasil Uji Coba Statistik reliabilitas Inspektorat
Instrumen Alpha Cronbach Kriteria Kesimpulan
Peran Sebagai
Watchdog 0,687 0,6 Reliabel
Peran Sebagai
Konsultan 0,741 0,6 Reliabel
Peran Sebagai
Katalisator 0,716 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.8 hasil uji statistik reliabilitas menunjukan nilai
kriteria Cronbach's Alpha 0,34 dengan hasil Cronbach's Alpha
perannya sebagai watchdog sebesar 0,687, konsultan sebesar 0,741dan
katalisator sebesar 0,716. Karena ketiga-tiganya lebih dari kriteria
Cronbach's Alpha 0,34, maka disimpulkan bahwa instrumen peran
inspektorat adalah reliabel.
Hasil Kuesioner yang diedarkan kepada 33 orang bendahara
lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai kemudian
dianalisis dengan analisis persentase. Analisis ini dimaksud untuk
mengetahui karakteristik responden yang disajikan dalam tabel-tabel
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian
Peran auditor dapat diketahui melalui analisis tabel frekuensi.
Kuesioner disusun dengan kategori yang disajikan dalam tabel 5.9
dibawah ini :
Tabel 5.9 Kategori Penyusunan kuesioner
Pernyataan Kategori
No. 1-5 Peran audit Internal Sebagai watchdog
No. 6-10 Peran audit Internal Sebagai Konsultan
No. 11-15 Peran audit Internal SebagaiKatalisator
Sumber : Data diolah
Sedangkan skor jawaban kuesioner tersaji dalam Table 5.10 untuk
menentukan persepsi Bendahara lingkup Dinas Kesehatan terhadap peran
auditor internal pemerintah. Dengan 5 jenis tanggapan sebagai berikut
Tabel 5.10 Skor Jawaban Kuesioner
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Netral (N) 0
Sumber : Data diolah
1. Pengelompokan Total Skor
Pengelompokan total skor berguna untuk mengetahui jumlah dan
persentase tanggapan responden mengenai peran auditor internal. Terdapat
dua Instansi pemerintah yang memiliki peran sebagai auditor internal
pemerintah, yaitu BPKP dan inspektorat. Pengelompokan total skor akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu tanggapan terhadap peran auditor
internal pemerintah sebagai watchdog, konsultan dan katalisator.
a. Tanggapan Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah (BPKP)
Sebagai Watchdog
Berikut ini merupakan tanggapan Bendahara Lingkup Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai untuk BPKP terhadap perannya
sebagai watchdog.
Tabel 5.11 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Watchdog
No N % STS % TS % S % SS % Total
1 1 3,03 0 0 3 9,09 24 72,72 5 15,15 33
2 0 0 0 0 0 0 24 72,72 9 27,27 33
3 1 3,03 0 0 1 3,03 26 78,78 5 15,15 33
5 0 0 0 0 10 30,30 23 69,69 0 0 33
Total 1,51 0 10,6 73,48 14,39
Sumber : Data diolah
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pada tabel 5.11 diketahui bahwa tanggapan yang paling tinggi
mendapat respon dari bendahara adalah pernyataan setuju dengan
peran BPKP sebagai watchdog, hal ini dapat diketahui pada pernyataan
nomor 3 yang memiliki persentasi jawaban sebesar 78,78 % yang
menjawab setuju. Hal ini berarti BPKP selalu mengawasi kepatuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bendahara terhadap standar oprasional yang ada. Dalam perannya
sebagai watchdog jawaban yang mendapat respon terendah terdapat
pada jawaban sangat tidak setuju pada semua pernyataan dengan
persentasi sebesar 0 (nol), itu membuktikan bahwa tidak ada responden
yang menjawab sangat tidak setuju dengan peran BPKP sebagai
watchdog. Jawaban tersebut bisa membuktikan bahwa peran BPKP
sebagai watchdog mendapat respon yang baik dari responden karena
jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju dengan peran BPKP
sebagai watchdog.
Total Persentase dari masing-masing jawaban adalah 0 (nol) untuk
jawaban sangat tidak setuju, 10,6% untuk jawaban tidak setuju, 1,51%
untuk jawaban netral, 73,48% untuk jawaban setuju dan 14,39% untuk
jawban sangat setuju. Dilihat dari hasil total persentase, maka bisa
dilihat bahwa jawaban tertinggi adalah setuju dengan peran BPKP
sebagai watchdog dan jawaban yang terendah adalah sangat tidak
setuju dengan peran BPKP sebagai watchdog. Namun, ada pula
responden yang memilih netral dengan peran BPKP yang mungkin
menjadi pekerjaan rumah untuk BPKP agar lebih menunjukan lagi
tugas dan fungsinya sebagai pengawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Tanggapan Peran Auditor Internal Pemerintah (BPKP) Sebagai
Konsultan
Berikut ini merupakan tanggapan bendahara lingkup Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai untuk BPKP terhadap perannya
sebagai konsultan.
Tabel 5.12 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai
Konsultan
No N % STS % TS % S % SS % Total
6 3 9,09 0 0 12 36,36 17 51,51 1 3,03 33
7 7 21,21 0 0 25 75,75 1 3,03 0 0 33
9 14 42,42 0 0 9 27,27 10 30,30 0 0 33
10 16 48,48 0 0 12 36,36 5 15,15 0 0 33
Total 30,30 0 43,93 25 0,75
Sumber : Data Primer diolah
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Dari Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa tanggapan yang paling
tinggi terdapat pada pernyataan nomor 7 dengan persentase jawaban
sebesar 75,75%. Hal ini berarti BPKP belum mampu untuk
berkonsultasi dengan pihak Dinkes Kabupaten Manggarai dan
puskesmas mengenai standar oprasional penataan dan pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dokumen anggaran yang baik dan benar pada setiap bendahara lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. BPKP mengenyampingkan
sebuah kewajiban yang bisa menghambat kegiatan oprasional dalam
lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mangarai. Sedangkan
tanggapan terendah terdapat pada jawaban sangat tidak setuju yaitu
sebanyak 0 (nol) yang merespon dan sangat setuju hanya dijawab oleh
satu orang dengan persentase sebesar 3,03%.
Total persentase masing-masing jawban adalah 0 (nol) yang
menjawab sangat tidak setuju, 43,93% yang menjawab tidak setuju,
30,30% yang memilih netral, 25% yang menjawab Setuju dan hanya
0,75% yang menjawab sangat setuju. Bila diperhatikan persentase yang
menjawab tidak setuju lebih besar dari persentase yang menjawab
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BPKP belum bisa
menjalankan perannya sebagai konsultan karena lebih banyak yang
tidak setuju dari pada yang setuju terhadap perannya sebagai konsultan.
Apalagi yang memilih untuk menjawab netral lebih banyak dari yang
menjawab setuju.
c. Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah
(BPKP) Sebagai Katalisator
Berikut ini merupakan tanggapan Bendahara Lingkup Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten manggarai untuk BPKP terhadap
perannya sebagai katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.13 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai
Katalisator
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
No N % STS % TS % S % SS % Total
11 10 30,30 2 6,06 17 51,51 4 12,12 0 0 33
12 1 3,03 1 3,03 14 42,42 17 51,51 0 0 33
14 1 3,03 0 0 1 3,03 27 81,81 4 12,12 33
Total 12,12 3,03 32,32 48,48 4,04
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pada tabel 5.13 tanggapan yang paling tinggi terdapat pada
pernyataan nomor 14 pada jawaban Setuju dengan persentase sebesar
81,81%. ini membuktikan bahwa BPKP membantu bendahara Dinas
Kesehatan untuk mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai
dengan standar oprasional. Jawaban setuju pada pernyataan nomor 14
sangat tinggi dibandingkan dengan pernyataan dan jawaban pada
nomor lainnya. Hal tersebut memperlihatkan peran yang memuaskan
dari BPKP sebagai katalisator. Sedangkan tanggapan yang paling
rendah terdapat pada jawaban sangat setuju dipernyataan nomor 11,
12 dan jawaban sangat tidak setuju pada pernyataan nomor 14 dengan
Sumber : Data Primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
persentasi masing-masing sebesar 0 (nol). Dari data yang diperoleh
responden yang menjawab 0 (nol) pada peran sebagai katalisator
terutama pada jawaban sangat setuju namun karena besarnya
persentasi yang menjawab setuju sangat besar sehingga dapat
dikatakan bahwa peran BPKP sebagai katalisator memuaskan.
Dari data diperoleh presentasi tanggapan responden
terhadap peran auditor internal sebagai katalisator adalah 32,32%
yang menjawab tidak setuju, 12,12% yang memilih netral, 48,48%
yang menjawab setuju dan 4,04% yang menjawab sangat setuju
sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menjawab a
setuju dengan peran BPKP sebagai katalisator. Sehingga BPKP harus
mempertahaankan perannya agar mencapai hasil yang memuaskan
dalam setiap pengauditannya.
d. Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah
(Inspektorat) Sebagai Watchdog
Berikut ini merupakan tanggapan bendahara lingkup Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai untuk inspektorat terhadap perannya
sebagai watchdog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5.14 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Watchdog
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog
No N % STS % TS % S % SS %
Tota
l
1 2 6,06 0 0 3 9,09 23 69,69 5 15,15 33
2 0 0 0 0 1 3,03 25 75,75 7 21,21 33
3 2 6,06 0 0 0 0 26 78,78 5 15,15 33
4 4 12,12 4 12,12 25 75,75 0 0 0 0 33
5 0 0 0 0 10 30,30 23 69,69 0 0 33
Total 4,84 2,42 23,63 58,78 10,30
Sumber : Data Primer diolah
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pada tabel 5.14 tanggapan yang paling tinggi adalah jawaban
setuju pada pernyataan nomor 3 dengan persentase sebesar 78,78%.
sebanyak 25 responden menjawab Inspektorat selalu melakukan
pengawasan terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen setiap
bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Pernyataan ini memperlihatkan kinerja yang baik dari inspektorat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dalam mengaudit. Selain itu terdapat 25 orang juga yang menjawab
tidak setuju apabila Inspektorat hanya mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit. Kedua persentase ini menggambarkan
kinerja yang baik dari inspektorat dalam mengaudit. Sedangkan
pernyataan yang memiliki persentase terendah adalah jawaban sangat
tidak setuju dan sangat setuju yang memiliki nilai persentase 0 (nol).
Total persentase masing-masing jawaban yaitu 2,42% sangat tidak
setuju, 23,63% yang menjawab tidak setuju, 4,84% yang memilih
netrla, 58,78% yang menjawab setuju dan 10,30% yang menjawab
sangat setuju. Bila diperhatikan total persentase jawaban setuju sangat
jauh berbeda dengan total persentase jawaban lainnya, sehingga peran
inspektorat sebagai watchdog mendapat responden yang baik dari
bendahara Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
e. Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah
(Inspektorat) Sebagai Konsultan.
Berikut ini merupakan tanggapan bendahara lingkup Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai untuk inspektorat terhadap
perannya sebagai konsultan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.15 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
No N %
ST
S % TS % S % SS % Total
7 4 12,12 0 0 21 63,63 8 24,24 0 0 33
9 18 54,54 0 0 5 15,15 10 30,30 0 0 33
10 13 39,39 0 0 15 45,45 5 15,15 0 0 33
Total 35,35 0 41,41 23,23 0
Sumber : Data Primer diolah
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pada tabel 5.15 tanggapan yang memiliki prestase tertinggi
adalah tanggapan tidak setuju pada pernyataan nomor 7 dengan
persentase 63,63%. Isi kuesioner pernyataan nomor 7 adalah
Inspektorat memberikan jasa konsultan dalam mencapai tujuan
penataan dan pembuatan dokumen anggaran yang baik dan benar pada
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Dari data yang diperoleh dapat simpulkan bahwa inspektorat belum
berhasil untuk membuat jasa konsultan dalam hal pencapaian tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
penataan dan pembuatan dokumen anggaran dengan baik dan benar.
Persentase jawaban terendah dari peran inspektorat sebagai konsultan
adalah jawaban sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan
persentase semua jawaban 0 (nol).
Total persentase masing-masing pernyataan adalah 0 (nol) untuk
jawaban sangat tidak setuju, sebanyak 41,41% untuk yang menjawab
tidak setuju, sebanyak 35,35% yang memilih netral, sebanyak 23,23%
yang menjawab setuju dan 0 (nol) yang menjawab sangat setuju. Dari
hasil analsis data yang diperoleh maka inspektorat harus mampu
merubah hasil kinerjanya agar lebih baik dan berkembang.
f. Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah
(Inspektorat) Sebagai Katalisator.
Berikut ini merupakan tanggapan bendahara lingkup Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai untuk inspektorat terhadap
perannya sebagai katalisator.
Tabel 5.16 Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Katalisator
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
No
N % STS % TS % S % SS % Total
11 7 21,21 1 3,03
0
20 60,60 5 15,15 0 0 33
12 3 9,09 0 0 12 36,36 1
8
54,54 0 0 33
Total 15,15 1,51 48,48 34,84 0
Sumber : Data Primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Keterangan Tabel :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pada tabel 5.16 tanggapan yang memiliki nilai tertinggi adalah
pernyataan nomor 11 pada jawaban tidak setuju dengan persentase
60,60%. dimana sebanyak 20 responden dengan persentase 60,60%
tidak setuju jika Inspektorat terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Pada peran inspektorat sebagai katalisator, dari hasil
jawaban responden sebagaimana fungsinya sebagai katalisator
inspektorat belum terlibat dalam pembuatan perencanaan dan
pengambilan keputusan strategis dalam lingkup Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Sedangkan yang memiliki jawaban
terendah adalah pernyataan sangat setuju dengan persentase jawaban 0
(nol).
Hasil dari total persentase masing-masing jawaban
responden adalah sebanyak 1,51% yang menjawab sangat tidak setuju,
48,48% yang menjawab tidak setuju, sebanyak 15,15% yang memilih
untuk netral, 34,84% yang menjawab setuju dan 0 (nol) yang
menjawab sangat setuju dengan peran inspektorat sebagai katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Pengelompokan Skor Rata-rata (Mean) Berdasarkan Jabatan.
Pada pengelompokan skor rata-rata (mean) akan menjelaskan
tentang penilaian dari bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai yang dikelompokan sesuai dengan jabatannya masing-
masing. Proses ini dilakukan untuk mengetahui skor rata-rata dari
ketiga peran auditor internal yang dinilai oleh masing-masing
bendahara sesuai jabatannya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
a. Skor Rata-rata Kasubag Keuangan Terhadap Peran BPKP
Tabel 5.17 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
kasubag keuangan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.17 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Kasubag
Keuangan
S
u
m
b
s
s
u
m
b
sumber : Data diolah
Hasil skor nilai rata-rata yang dilakukan oleh kasubag keuangan
skor rata-rata sebagai watchdog yaitu 2,5%, konsultan sebanyak
1,5% dan peran sebagai katalisator sebanayak 2%.
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
1
Kasubag
Keuangan
2,5 1,5 2
x Skor rata-rata
peran auditor
internal
pemerintah oleh
Kasubag
Keuangan
2,5 1,5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hasli penilaian terbesar adalah peran BPKP sebagai watchdog yaitu
sebesar 2,5%. Hal ini memperlihatkan bahwa kasubag keuang
sebagai pengkoordinir semua kegiatan sub bagian keuangan melihat
bahwa peran BPKP sebagai watchdog telah benar-benar menjadi
mata dan telinga kementrian/kepala daerah. Selain itu, BPKP telah
melakukan pengawasan terhadap setiap catatan akuntansi dan
dokumen setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai sehingga responden lebih cenderung menjawab setuju.
Sedangkan untuk peran sebagai konsultan dan katalisator total skor
rata-rata kasubag keuangan adalah 1,5% (sangat tidak setuju) dan
2% (Tidak Setuju).
b. Skor Rata-rata Bendahara Pengeluaran Terhadap Peran BPKP
Tabel 5.18 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara pengeluaran di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.18 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara
Pengeluaran
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
5 Pengeluaran 3 1,25 2,67
6 Pengeluaran 3 2,75 2,67
7 Pengeluaran 3,25 2 2,33
8 Pengeluaran 2,75 1,75 2,33
11 Pengeluaran 2,75 2 1,33
18 Pengeluaran 3 2 2,67
19 Pengeluaran 3,5 1,75 3
20 Pengeluaran 3 1,5 2,67
21 Pengeluaran 3,75 2 2,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.18 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara
Pengeluaran (lanjutan)
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
23 Pengeluaran 3,75 0,75 2,33
25 Pengeluaran 3 2 2,33
26 Pengeluaran 2,5 2 2,33
x Skor rata-rata
peran auditor
internal
pemerintah oleh
Bendahara
Pengeluaran 3,09 1,75 2,67
Sumber : Data diolah
Hasil skor rata-rata peran auditor internal pemerintah yang
dilakukan oleh bendahara pengeluaran adalah skor sebagai
watchdog sebesar 3,09%, skor peran sebagai konsultan sebesar
1,75%, dan hasil skor peran sebagai katalisator sebesar 2,67%. Hasil
terbesar yang didapat merupakan skor rata-rata peran BPKP sebagai
watchdog. Selama melakukan fungsi pengeluaran BPKP telah
melakukan pengawasan terhadap setiap bendahara pengeluaran
melakukan tugas dan perannya, misalnya mengaudit semua
pengeluaran yang sudah diverifikasi oleh bendahara pengeluaran,
mengaudit pembayaran Gaji PNS di Dinas Kesehatan dan semua
Puskesmas serta membuat SPP dan membukukannya, mengaudit
pembukukan, dan membuat laporan pembelanjaan setelah
diverifikasi oleh bendahara pengeluaran dan mengaudit pembuatan
SPP dan membuat laporan belanja tidak langsung. Selain itu bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bendahara pengeluaran setuju dengan fungsi BPKP sebagai
katalisator dengan total skor rata-rata sebesar 2,67%, namun tidak
setuju dengan peran BPKP sebagai konsultan.
c. Skor Rata-rata Bendahara Barang Terhadap Peran BPKP
Tabel 5.19 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara barang di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.19 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh
Bendahara Barang
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
9 Barang 2,75 2,25 2
12 Barang 2 1,75 2,33
14 Barang 2,75 0,75 2,33
15 Barang 3 0 1,67
16 Barang 2,5 1,5 2
17 Barang 3,5 0,75 3
22 Barang 3 2,5 3
28 Barang 3 1,5 1,67
30 Barang 3 2 1,67
31 Barang 3 2 1
32 Barang 3,75 1 3
x Skor rata-
rata peran
auditor
internal
pemerintah
oleh
Bendahara
Barang 2,93 1,45 2, 15
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.19 diperoleh skor rata-rata peran auditor internal
pemerintah sebagai watchdog 2,93%, peran sebagai konsultan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sebesar 1,45% dan peran sebagai katalisator sebesar 2,15%. Nilai
tertinggi dari total sekor tersebut adalah peran BPKP sebagai
watchdog yaitu sebesar 2,93%. Menurut bendahara barang BPKP
sudah mengawasi semua kegiatan dan fungsi dari bendahara
keuangan. Hal tersebut membuktikan bahwa BPKP telah mengawasi
saat bendahara barang melakukan menerima, menyimpan, dan
meyalurkan barang milik negara, meneliti dan menghimpun
dokumen pengadaan barang yang diterima, meneliti jumlah dan
kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan,
mencatat barang milik daerah yang diterima kedalam buku barang,
mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan, dan
membuat laporan penerimaan, penyaluran dan persediaan barang
milik daerah.
d. Skor Rata-rata Bendahara Penerima Penyetor Terhadap Peran BPKP
Tabel 5.20 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara penerima penyetor di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.20 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara
Penerima Penyetor
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
2
Penerima
Penyetor 3 3 3
3
Penerima
Penyetor 2,75 1,5 2,67
4
Penerima
Penyetor 3,5 1,75 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.20 Skor Penilaian Rata-rata Peran BPKP oleh Bendahara
Barang (lanjutan)
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
13
Penerima
Penyetor 3 1 1,67
24
Penerima
Penyetor 2,75 1,25 2,33
27
Penerima
Penyetor 2,75 2 2
33
Penerima
Penyetor 3 2 2
x Skor rata-
rata peran
auditor
internal
pemerintah
oleh
Bendahara
Penerima
Penyetor 2,96 1,81 2,29
Sumber : Data diolah
Dari Tabel 5.20 total skot rata-rata nilai peran auditor internal
pemerintah watchdog memiliki skor rata-rat sebesar 2,96%, peran
sebagai konsultan mempunyai skor rat-rata sebesar 1,81% dan peran
sebagai katalisator memiliki skor rata-rata sebesar 2,29%. Peran
yang memiliki total skor rata-rata tertinggi adalah peran sebagai
watchdog, yaitu sebesar 2,96%. Nilai tersebut memperlihatkan
penilaian dari bendahara penerima penyetor mengarah pada kategori
setuju. Dengan demikian bendahara penerima penyetor setuju
dengan peran BPKP sebagai watchdog. Penilaian tersebut
membuktikan bahwa BPKP sudah mengawasi setiap tugas dan
fungsi dari bendahara penerima penyetor pemeriksaan pembukuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
serta penggunaan semua anggaran yang dikelolah oleh puskesmas.
Penilaian dari bendahara penerima penyetor mengenai peran BPKP
sebagai konsultan dan katalisator terlihat tidak setuju dengan total
skor masing-masing sebesar 1,81% dan 2,29%.
Dari olah data juga diketahui pengelompokan skor rata-rata
(mean) oleh Bendahara di Kantor Dianas kesehatan Kabupaten
Manggarai terhadap Inspektorat. Penilaianya dilakukan berdasarkan
jabatan yang dimiliki oleh bendahara terkait. Proses ini pun
dilakukan untuk mengetahui skor rata-rata dari ketiga peran auditor
internal yang dinilai oleh masing-masing bendahara sesuai
jabatannya di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
a. Skor Rata-rata Kasubag Keuangan Terhadap Peran Inspektorat
Tabel 5.21 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) oleh
kasubag keuangan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.21 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh Kasubag
K
e
u
a
n
g
a
n
sumber : Data diolah
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
1
Kasubag
Keuangan
2,2
2,33
2
x Skor rata-rata
peran auditor
internal
pemerintah oleh
Kasubag
Keuangan
2,2
2,33
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil skor rata-rata peran auditor internal pemerintah
sebagai watchdog sebesar 2,2%, peran sebagai konsultan sebesar
2,33% dan peran sebagai katalisator sebesar 2%. Peran sebagai
konsultan mempunyai skor rata-rata tertinggi yaitu 2,33%. Jawaban
tersebut menandakan jawaban responden mengarah ke jawaban tidak
setuju terhadap peran inspektorat sebagai konsultan. Apabila
memang nilai tertingginya merupakan kategori jawaban tidak setuju,
maka kinerja inspektorat masih masih belum memuaskan. Karena
dua peran lainya memiliki persentase jawaban di bawah peran
inspektorat sebagai konsultan yaitu peran sebagai watchdog sebesar
2,2% dengan kategori jawaban tidak setuju dan peran sebagai
katalisator sebesar 2% dengan kategori jawaban tidak setuju. Dari
hasil itu diketahui bahwa selama melakukan audit, kasubag
keuangan tidak puas dengan pengauditan yang dilakukan oleh
inspektorat.
b. Skor Rata-rata Bendahara Pengeluaran Terhadap Peran Inspektorat
Tabel 5.22 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara pengeluaran di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai mengenai peran auditor internal pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.22 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh
Bendahara Pengeluaran
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
5 Pengeluaran 2,8 1,67 2,5
6 Pengeluaran 2,8 1,33 2,5
7 Pengeluaran 2,4 2,67 2,5
8 Pengeluaran 2,8 1,33 1,5
11 Pengeluaran 2,6 1,67 2
18 Pengeluaran 2,8 1,67 2,5
19 Pengeluaran 3,2 1,33 3
20 Pengeluaran 2,8 1,33 2,5
21 Pengeluaran 3,4 2 2
23 Pengeluaran 3,4 0 1,5
25 Pengeluaran 2,8 1,67 2
26 Pengeluaran 2,4 2 2
29 Pengeluaran 2,8 0,67 2,5
x Skor rata-rata
peran auditor
internal
pemerintah oleh
Bendahara
Pengeluaran 2,84 1,48 2,23
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.22 total skor rata-rata penilain bendahara
pengeluaran terhadap inspektorat yaitu peran sebagai watchdog
sebesar 2,84%, peran sebagai konsultan 1,48%, peran sebagai
katalisator sebesar 2,23%. Nilai tertinggi adalah peran inspektorat
sebagai watchdog yaitu 2,84% dengan kategori setuju. Berarti peran
inspektorat dalam mengawasi lebih baik dari peranya sebagai
konsultan dan katalisator yang hanya mendapat persentase 1,48%
dengan kategori jawaban sangat tidak setuju dan 2,23% dengan
kategori tidak setuju. ini membuktikan bahwa inspektorat telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mengaudit tugas dan fungsi bendahara pengeluaran dengan baik.
Sebaliknya dalam melakukan fungsinya sebagai penyedia jasa
konsultan terhadap semua kekeliruan bendahara pengeluaran dalam
membuat dokumen anggaran yang baik dan benar serta membuat
laporan pembelanjaan. Begitu pula dengan perannya sebagai
katalisator inspektorat belum bisa menjadi mitra yang membantu
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dalam mencapai
tujuannya.
c. Skor Rata-rata Bendahara Barang Terhadap Peran Inspektorat
Tabel 5.23 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara barang di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
mengenai peran auditor internal pemerintah.
Tabel 5.23 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh
Bendahara Barang
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
9 Barang 2,6 1,33 2
12 Barang 2 0,67 3
14 Barang 2,4 0 1
15 Barang 2,4 0,67 2
16 Barang 2,2 2,33 2
17 Barang 3,2 1 2,5
22 Barang 2,8 2,33 3
28 Barang 2,8 2 2,5
30 Barang 2,8 1 1,5
31 Barang 2,8 2,67 0
32 Barang 3,4 0,67 2,5
x Skor rata-
rata peran
auditor
internal 2,67 1,33 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pemerintah
oleh
Bendahara
barang
Sumber : Data diolah
Total skor rata-rata nilai peran auditor internal pemerintah yang
terdapat pada tabel 5.23 masing-masing adalah peran sebagai
watchgdog memiliki persentase sebesar 2,67%, peran sebagai
konsultan memiliki persentase sebesar 1,33% dan peran sebagai
katalisator memiliki persentase sebesar 2%. Peran sebagai watchdog
memiliki nilai tertinggi yang membuktikan bahwa inspektorat telah
melakukan pengawasan yang baik dan benar terhadap bendahara
barang. Inspektorat telah memperhatikan dengan baik hasil kerja dari
bendahara terhadap semua berang yang masuk dan barang yang
keluar yang telah catat oleh bendahara barang. Peran inspektorat
sebagai konsultan dan katalisator masih mendapat respon yang
kurang baik dari bendahara barang. Hasil penilaian ini merupakan
tugas bagi Inspektorat untuk memperbaiki kinerja mereka dalam hal
perannya sebagai konsultan dan katalisator bagi bendahara barang
dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
d. Skor Rata-rata Bendahara Barang Terhadap Peran Inspektorat
Tabel 5.24 menjelaskan tentang skor rata-rata (mean) dari
bendahara penerima penyetor di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai mengenai peran auditor internal pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.24 Skor Penilaian Rata-rata Peran Inspektorat oleh
Bendahara Penerima Penyetor
Resp Jabatan Skor Rata-
rata
Watchdog
(1-5)
Skor Rata-
rata
Konsultan
(6-10)
Skor Rata-
rata
Katalisator
(11-15)
2 Penerima
Penyetor
2,6 3 2
3 Penerima
Penyetor
2,6 2,67 1
4 Penerima
Penyetor
2,4 2 1,5
10 Penerima
Penyetor
2,2 1 2
13 Penerima
Penyetor
2 1,33 2,5
24 Penerima
Penyetor
2,6 0,67 2
27 Penerima
Penyetor
2,4 1,67 1,5
33 Penerima
Penyetor
2,2 1,67 1,5
X Skor rata-
rata peran
auditor
internal
pemerintah
oleh
Bendahara
Penerima
Penyetor
2,37 1,75 1,75
Sumber : Data diolah
Tabel 5.24 memperlihatkan hasil perhitungan skor rata-rata peran
auditor internal pemerintah dengan peran sebagai wactdog memiliki
total skor rata-rata sebesar 2,37%, peran sebagai konsultan memiliki
skor rata-rata sebesar 1,75%, dan skor rata-rata sebagai katalisator
memiliki nilai sebesar 1,75%. Nilai tertinggi dari ketiga peran
tersebut adalah nilai dari peran sebagai watchdog. Akan tetapi bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dilihat dari kategori penilaianya, peran tertinggi yang didapat hanya
sebatas pada kategori tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa
kinerja inspektorat menurut pendapat bendahara penerima penyetor
belum bisa mencapai target yang diinginkan. Berarti inspektorat
belum menjadi pengwas yang baik, pemberi masukan yang baik dan
belum bisa menjadi mitra dari bendahara penerima penyetor dan
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Berdasarkan hasil
skor rata-rata tersebut bendahara penerima penyetor ingin
memberikan persepesinya agar diperhatikan dan diperbaiki secara
serius oleh inspektora dan merubah kinerja bekerjanya.
Setelah menghitung rata-rata skor pada masing masing jabatan
bendahara di lingkup Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai, hasil mean rank dari responden mengenai peran BPKP
dan Insepektorat menurut jabatan responden akan dilihat pada Tabel
5.25 dan 5.26 dibawah ini :
a. Hasil Persepsi Responden Terhadap Kinerja BPKP
Tabel 5.25 Hasil Persepsi responden Terhadap BPKP
Bagian
Peran Auditor internal Pemerintah (BPKP) mean
rank
Watchdog Konsultan Katalisator
Kasubah
Keuangan 2,5 (Setuju)
1,5 (Sangat
Tidak Setuju)
2 (Tidak
Setuju)
Pengeluaran 3,09 (Setuju)
1,75 (Tidak
Setuju) 2,67 (Setuju)
Barang 2,93 (Setuju)
1,45 (Sangat
Tidak Setuju)
2, 15 (Tidak
Setuju)
Penerima
penyetor 2,96 (Setuju)
1,81 (Tidak
Setuju)
2,29 (Tidak
Setuju)
Sumber : Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Hasil Persepsi Responden Terhadap Kinerja Inspektorat
Tabel 5.26 Hasil Persepsi responden Terhadap Inspektorat
Bagian
Peran Auditor internal Pemerintah (BPKP) mean
rank
Watchdog Konsultan Katalisator
Kasubah
Keuangan
2,2 (Tidak
Setuju)
2,33 (Tidak
Setuju)
2 (Tidak
Setuju)
Pengeluaran 2,84 (Setuju)
1,48 (Sangat
Tidak Setuju)
2,23 (Tidak
Setuju)
Barang 2,67 (Setuju)
1,33 (Sangat
Tidak Setuju)
2 (Tidak
Setuju)
Penerima
penyetor
2,37 (Tidak
Setuju)
1,75 (Tidak
Setuju)
1,75 (Tidak
Setuju)
Sumber : Data diolah
3. Analsis Deskriptif
c. Analisis Deskriptif peran Auditor internal Pemerintah (BPKP)
Tabel 5.27 Analisis Deskriptif Watchdog
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
1 0 4 98 2,97
2 3 4 108 3,27
3 0 4 100 3,03
5 2 3 89 2,70
x 2,99
Sumber : Data diolah
Hasil analisis deskriptif dari tabel 5.27 nilai mean tertinggi
terdapat pada pernyataan nomor 2 dengan persentase mean sebesar
3,27% dengan jumlah total adalah 108. Pernyataan nomor 2 berbunyi
" BPKP selalu melakukan pengawasan terhadap setiap catatan
akuntansi dan dokumen setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai". Apabila melihat rentangan penilaian maka
pernyataan nomor 2 termasuk kategori sangat setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Hasil penilaian terendah adalah pada pernyataan nomor 5 dengan
nilai mean sebesar 2,70% dan jumlah totalnya adalah 89. Isi dari
Pernyataan nomor 5 adalah " BPKP melakukan inspeksi secara
mendadak pada setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai". Pernyataan nomor 5 termasuk kategori
sangat tidak setuju. Akan tetapi bila tidak melakukan inpeksi secara
mendadak akan membuka peluang akan terjadinya penyelewengan
dana/uang negara oleh pemegang uang. Karena kewajiban dari
bendahara untuk selalu siap setiap saat bila terjadi pemeriksaan dari
pihak auditor dengan laporan keuangan yang secara fisik sama
dengan yang ada dalam laporan keuangan.
Setelah di rata-rata hasil dari keempat pernyataan memiliki mean
sebesar 2,99% dan merupakan kategori setuju. Hasil penilaian ini
membuktikan bahwa banyak responden yang menyatakan setuju
BPKP telah menjadi pengawas dalam mengaudit Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. BPKP telah menjadi mata dan
telinga dari Kementrian/Kepala Daerah, melakukan pencatatan setiap
dokumen akuntansi, dan mengawasi kepatuhan bendahara terhadap
standar oprasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.28 Analisis Deskriptif Konsultan
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
6 0 3 48 1,45
7 0 3 80 2,42
9 0 3 48 1,45
10 0 3 39 1,18
x 1,62
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 5.28 nilai mean tertinggi terdapat pada
pernyataan nomor 7 dengan persentase mean sebesar 2,24% dengan
jumlah 80. Jumlah ini memiliki kategori penilaian tidak setuju.
Pernyataan nomor 7 berbunyi " BPKP memberikan jasa konsultan
dalam mencapai tujuan penataan dan pembuatan dokumen anggaran
yang baik dan benar pada setiap bendahara lingkup Dinas
Kesehatan". Dilihat dari bentuk pernyataanya banyak responden
yang menjawab bahwa BPKP belum memberikan masukan untuk
kemajuan penataan dan pembuatan dokumen anggaran.
Nilai mean terendah adalah pada pernyataan nomor 10 dengan
persentase mean sebesar 1,18% dengan jumlah 39. Isi dari
pernyataan nomor 10 adalah " BPKP menerima setiap kritikan dan
saran yang bersifat profesional dari pegawai (bendahara) yang
ditujukan kepadanya demi kemajuan Kantor Dinkes Kabupaten
Manggarai ke arah yang lebih baik. Dilihat dari kategori penilaian,
pernyataan nomor 10 termasuk dalam kategori sangat tidak setuju.
Kritikan sangat berpengaruh terhadap tingkat kinerja. Sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
sewajarnya BPKP bisa menerima kritikan yang bersifat profesional
dari pihak bendahara. Karena BPKP tidak bisa bercermin pada diri
sendiri tetapi pihak lain yang menjadi cerminan agar kemudian pihak
BPKP bisa mengetahui letak kelemahan dari sistem pengauditannya
Total persentasi mean dari keempat pernyataan yaitu 1,62% dan
dikategorikan ke penilaian sangat tidak setuju. Responden melihat
masih ada kekurangan dari peran BPKP sebagai konsultan. Sehingga
jumlah mean dari peran BPKP sebagai konsultan mengarah ke
penilaian sangat tidak setuju.
Tabel 5.29 Analisis Deskriptif Katalisator
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
11 0 3 48 1,45
12 0 3 80 2,42
14 0 4 99 3,00
x 2,29
Sumber : Data diolah
Dari tabel 5.29 diketahui nilai mean tertinggi adalah pada
pernyataan nomor 14 dengan persentase mean sebesar 3,00% dan
jumlah sebesar 99. Isi dari pernyataan nomor 14 tersebut adalah "
BPKP membantu bendahara Dinas Kesehatan untuk mencapai tujuan
penggunaan anggaran yang sesuai dengan standar oprasional". Hasil
persentase mean tersebut termasuk dalam kategori setuju. Sehingga
BPKP mendapat respon yang baik dari pihak bendahra karena BPKP
bisa menerapkan perannya sebagai katalisator sehingga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mitra dalam mencapai tujuan penggunaan anggaran dari bendahara
di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Nilai mean terdapat pada pernyataan nomor 11 yaitu dengan
persentase mean sebesar 1,45 dengan jumlah sebesar 48. Hasil mean
dari pernyataan ini termasuk dalam kategori penilaian sangat tidak
setuju. Isi pernyataan pernyataan nomor 11 yaitu, " BPKP terlibat
dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai". Tanggapan yang diberikan oleh
responden adalah sangat tidak setuju. Penilaian tersebut
membuktikan BPKP masih belum bisa membantu bendahara dalam
membuat keputusan-keputusan strategis yang memudahkan
bendahara untuk membuat perencanaan.
Total nilai mean dari peran BPKP sebagai katalisator
adalah 2,29% yang merupakan kategori penilaian tidak Setuju.
Penilaian ini membuktikan bahwa sebagian besar responden tidak
setuju bahwa BPKP telah berperan sebagai katalisator selama
melakukan pengauditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
d. Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Pemerintah (Insepektorat)
Tabel 5.30 Analisis Deskriptif Watchdog
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
1 0 4 95 2,88
2 2 4 105 3,18
3 0 4 98 2,97
4 0 2 54 1,64
5 2 3 89 2,70
x 2,67
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.30 nilai mean tertinggi yaitu pada pernyataan
nomor 2 dengan nilai persentase mean sebesar 3.18% dengan jumlah
105. Penilaian tersebut mengarah pada kategori penilaian setuju.
Bunyi pernyataan nomor 2 yaitu, " Inspektorat selalu melakukan
pengawasan terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen setiap
bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai". Nilai
tersebut membuktikan bahwa responden dengan peran inspektorat
dalam mengawasi setiap bendahara melakukan pencatatan akuntansi
dan dokumen akuntansi.
Nilai mean terendah adalah pada pernyataan nomor 4
dengan persentase mean sebesar 1,64% dengan jumlah 54. Bunyi
pernyataan nomor 4, yaitu " Inspektorat hanya mencari kelemahan
dan kesalahan pihak yang diaudit. penilaian terhadap pernyataan
nomor 4 termasuk dalam kategori sangat tidak setuju". Pernyataan
tersebut menunjukan kinerja dari inspektorat yang tidak hanya
mencari kelemahan dan kesalahan dari sistem akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dimiliki Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Akan tetapi
inspektorat juga mencari solusi semua hal yang diawasi selama
melakukan pengauditan, dalam hal ini selain mengawasi dia juga
melakukan perannya sebagai konsultan.
Total nilai mean dari inspektorat adalah 2,67% dan termasuk
kategori penilaian setuju. Hal ini berarti sebagian besar responden
setuju dengan peran inspektorat sebagai watchdog. Inspektorat telah
menjadi pengawas yang membatu Dinas kesehatan Kabupaten
Manggarai mencapai tujuannya.
Tabel 5.31 Analisis Deskriptif Konsultan
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
7 0 3 66 2,00
9 0 3 40 1,21
10 0 3 45 1,36
1,52
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.31 nilai mean tertinggi terdapat pada
pernyataan nomor 7 dengan persentase sebesar 2,00% dan jumlahnya
sebanyak 66. Hasil penilaian pernyataan nomor 7 termasuk jenis
penilain tidak setuju. Isi pernyataaan nomor 7, yaitu "Inspektorat
memberikan jasa konsultan dalam mencapai tujuan penataan dan
pembuatan dokumen anggaran yang baik dan benar pada setiap
bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Respoden memberikan persepsi tidak setuju terhadap pernyataan
tersebut. Penilain itu berarti inspektorat belum melakukan perannya
sebagai konsultan terutama dalam hal pembuatan dokumen anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dan tujuan penataan dalam lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
Nilai mean terendah terdapat pada pernyataan nomor 9
dengan persentase sebesar 1,21 dan jumlah 40. Pernyataan ini
termasuk dalam kategori penilain sangat tidak setuju. Isi dari
pernyataan nomor 9, yaitu "Inspektorat berkonsultasi dengan pihak
Dinkes Kabupaten Manggarai dan puskesmas mengenai standar
oprasional penataan dan pembuatan dokumen anggaran yang baik
dan benar pada setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai". Pernyataan ini memperlihatkan bahwa
inspektorat tidak memberikan masukan terhadap pihak Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai sesuai dengan perannya sebagai
seorang konsultan. Hal ini bisa berdampak pada terjadinya
kekeliruan dan penyelewengan pada anggaran yang ada.
Dari ketiga pernyataan total meannya adalah 1,52% dengan
kategori penilaian sangat tidak setuju. Dilihat dari hasil
persentasenya yang rendah sebaiknya pihak inspektorat harus
memperhatikan secara khusus perannya sebagai seorang konsultan.
Karena bila ini tidak diperhatikan, maka banyak kekeliruan yang
tidak diberikan solusinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5.32 Analisis Deskriptif Katalisator
Pernyataan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
11 0 3 56 1,70
12 0 3 78 2,36
x 2,03
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.32 nilai mean yang paling tinggi terdapat pada
pernyataan nomor 12 dengan persentase sebesar 2,36% dengan
jumlah 78. Pernyataan ini termasuk dalam kriteria penilain tidak
setuju. Isi dari pernyataan nomor 12 yaitu " Inspektorat menganalisis
aktivitas tertentu lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
yang mengarah ke arah penyimpangan yang merugikan". Hal ini
membuktikan bahwa inspektorat tidak melakukan pendekatan
kepada bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Pihak inspektorat belum menjadi mitra sehingga bisa bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dalam menganalisis
dan mencegah terjadinya kegiatan penyimpangan yang kemudian
akan merugikan.
Nilai persentase terendahnya adalah pada pernyataan nomor
11 dengan nilai mean sebesar 1,70% deangan jumlah 56. Nilai ini
termasuk dalam kategori sangat tidak setuju. Bunyi pernyataan
nomor 11 adalah " Inspektorat terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai". Namun dari hasil penilaian peran pihak inspektorat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
responden sangat tidak setuju kalau inspektorat bekerjasama dalam
perancanaan dan pembuatan keputusan strategis.
Tabel 5.33 Total nilai mean BPKP
Peran Auditor
Internal Mean
Watchdog 2,99
Katalisator 2,29
Konsultan 1,62
Sumber : Data diolah
Hasil dari Tabel 5.33 menunjukan nilai mean dari peran
BPKP sebagai watchdog adalah 2,99% dan merupakan peran yang
tertinggi menurut persepsi bendahara, peran sebagai katalisator
memiliki nilai mean sebesar 2,29% dan peran sebagai konsultan
memiliki nilai mean sebesar 1,62%.
Peran BPKP sebagai watchdog mendapat penilaian
tertinggi oleh bendahara Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Selama melakukan audit di Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai, BPKP telah melakukan pengawasan terhadap
semua catatan akuntansi dan dokumen yang berkaitan dengan
masalah keuangan. BPKP juga mengawasi kepatuhan bendahara
terhadap standar oprasional yang berlaku. Saat akan melakukan audit
biasanya BPKP akan menentukan waktunya terlebih dahulu. Akan
tetapi hal tersebut sebenarnya bisa menimbulkan beberapa
keteledoran, misalnya terjadi penyelewengan dana/uang negara oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggunjawab. Oleh karena itu bendahara
harus selalu setiap untuk diperiksa dengan menyiapkan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
keuangan yang sesuai antara keadaan yang sebenarnya dengan yang
dilaporkan.
Peran BPKP sebagai katalisator termasuk menjadi penilain
tertinggi berikutnya. Untuk menjalakan peran sebagai katalisator,
BPKP harus bisa membantu mencapai tujuan dari bendahara Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Tujuan yang dimaksud misalnya
terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis,
melakukan evaluasi bersama bendahara mengenai target yang sudah
dicapai dalam upaya mencapai tujuan penggunaan anggaran yang
sesuai standar operasional, membantu bendahara Dinas Kesehatan
untuk mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai dengan
standar oprasional dan melakukan observasi pada Dinas Kesehatan
dan puskesmas untuk melakukan perbaikan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pekerjaan.
Peran BPKP sebagai konsultan mempunyai nilai mean yang
paling rendah. Pada dasarnya BPKP harus bisa membantu bendahara
dalam menyelesaikan setiap kegiatannya. Tidak semata-mata hanya
mencari kesalahan, akan tetapi BPKP harus bisa menjadi pemberi
solusi bagi bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Selain itu BPKP juga harus selalu memonitoring semua kesalahan
dan membantu memperbaiki sistem. Saat akan melakukan audit
biasanya BPKP akan menentukan waktunya terlebih
dahulu.Persoalan semacam ini terkadang dipicu oleh beberapa hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
tertentu misalnya saja, bendahara merasa takut bila akan diaudit oleh
BPKP. Hal ini membuktikan bahwa belum ada relasi sebagai mitra
antara auditor internal pemerintah dengan bendahara Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Bendahara juga melakukan
sesuatu yang tidak menunjukan kemitraan terhadap auditor internal
pemerintah, misalnya saja setelah menyerahkan laporan keuangan
mereka tidak berkonsultasi kepada auditor internal pemerintahdan
jika ditemukan terjadi suatu penyimpangan hanya diberikan surat
teguran untuk mendapatkan perbaikan dari bendahara.
Tabel 5.34 Total nilai mean Inspektorat
Peran Auditor
Internal Mean
Watchdog 2,67
Katalisator 2,03
Konsultan 1,62
Sumber : Data diolah
Pada tabel 5.34 diketahui nilai mean tertinggi yaitu peran
inspektorat sebagai watchdog yang memiliki nilai mean sebesar
2,67%, peran inspektorat sebagai katalisator memiliki nilai mean
sebesar 2,03%, sedangkan peran inspektorat sebagai konsultan
memiliki nilai mean terendah sebesar 1,62%.
Peran inspektorat sebagai watchdog memiliki nilai mean
tertinggi. Inspektorat telah berhasil mengawasi setiap catatan
akuntansi dan dokumen bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai. Termasuk mengawasi kepatuhan bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
terhadap standar oprasional yang ada. Sama halnya dengan BPKP,
pihak inspektorat juga selalu menjadwalkan kegiata mengaudit. Hal
yang sama juga akan menimbulkan terjadi penyelewengan dana/uang
negara oleh pihak-pihak yang tidak bertangunjawab. Bendahara
harus selalu menyiapkan laporan keuangan yang sesuai antara
keadaan yang sebenarnya dengan yang dilaporkan.
Nilai mean dari peran inspektorat sebagai katalisator
termasuk penilaian tertingi setelah watchdog. Peran yang harus
dicapai inspektorat sebagai katalisator adalah terlibat dalam
perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai. Inspektorat juga membantu bendahara Dinas
Kesehatan untuk mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai
dengan standar oprasional.
Peran inspektorat sebagai konsultan mendapat respon
penilain paling rendah. Bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai menilai pihak inspektorat belum bisa menjadi konsultan
bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Hal tersebut
disebabkan oleh inspektorat hanya mengaudit kesalahan tanpa
memberi solusi dan perbaikan ketika melakukan audit. Hasil persepsi
ini merupakan pekerjaan rumah bagi inspektorat untuk memperbaiki
kinerjanya dalam melakukan peran sebagai konsultan.Alasan yang
sama juga terjadi pada hubungan antara inspektorat dan bendahara
Kantor Dinas Kesehatan. Bendahara Dinas Kesehatan merasa takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
bila akan diaudit oleh pihak inspektorat. Persoalan seperti ini
kemudian akan menyebabkan peran inspektorat tidak berjalan
dengan baik. Pihak inspektorat hanya akan menjalankan perannya
sebagai watchdog bagi bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Sehingga tidak terjalin kemitraan antara kedua belah
pihak yang kemudain akan menghambat peran inspektorat sebagai
konsultan dan katalisator. Hal tersebut membuktikan bahwa peran
yang paling diperhatikan oleh kedua instansi adalah perannya
sebagai watchdog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat dua jenis auditor internal pemerintah yang diukur
kinerjanya melalui persepsi pegawai (bendahara) lingkup Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Kedua Instansi tersebut merupakan Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat.
Persepsi bendahara yang paling berperan dari BPKP adalah watchdog.
BPKP telah melakukan pengawasan terhadap semua catatan akuntansi dan
dokumen yang berkaitan dengan masalah keuangan dan mengawasi
kepatuhan bendahara terhadap standar oprasional yang berlaku. Peran BPKP
sebagai katalisator termasuk menjadi penilain tertinggi berikutnya. Untuk
menjalakan peran sebagai katalisator, BPKP harus bisa membantu mencapai
tujuan dari bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.Tujuan yang
dimaksud misalnya terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan
strategis, melakukan evaluasi bersama bendahara mengenai target yang sudah
dicapai dalam upaya mencapai tujuan penggunaan anggaran yang sesuai
standar operasional. Peran BPKP sebagai konsultan mempunyai nilai mean
yang paling rendah. Pada dasarnya BPKP harus bisa membatu bendahara
dalam menyelesaikan setiap kegiatannya. Tidak semata-mata hanya mencari
kesalahan, akan tetapi BPKP harus bisa menjadi pemberi solusi bagi
bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Persepsi bendahara yang paling berperan untuk peran inspektorat
adalah sebagai watchdog.Inspektorat telah berhasil mengawasi setiap catatan
akuntansi dan dokumen bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Termasuk mengawasi kepatuhan bendahara terhadap standar
oprasional yang ada. Nilai mean dari peran inspektorat sebagai katalisator
termasuk penilaian tertingi setelah watchdog. Peran yang harus dicapai
inspektorat sebagai katalisator adalah terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Inspektorat juga membantu bendahara Dinas Kesehatan untuk mencapai
tujuan penggunaan anggaran yang sesuai dengan standar oprasional. Peran
inspektorat sebagai konsultan mendapat respon penilaian paling rendah.
Bendahara Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai menilai pihak inspektorat
belum bisa menjadi konsultan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Alasan yang sama juga terjadi pada hubungan antara inspektorat dan
bendahara Kantor Dinas Kesehatan. Bendahara Dinas Kesehatan merasa takut
bila akan diaudit oleh pihak inspektorat. Persoalan seperti ini kemudian akan
menyebabkan peran inspektorat tidak berjalan dengan baik. Pihak inspektorat
hanya akan menjalankan perannya sebagai watchdog bagi bendahara Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai. Sehingga tidak terjalin kemitraan antara
kedua belah pihak yang kemudain akan menghambat peran inspektorat
sebagai konsultan dan katalisator.Hal tersebut membuktikan bahwa peran
yang paling diperhatikan oleh kedua instansi adalah perannya sebagai
watchdog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dana dan waktu untuk menjelajahi wilayah Kabupaten
Manggarai agar bisa menemui responden.
2. Bentuk Geografis Kabupaten Manggarai yang berbukit-bukit tanpa
sarana dan letak hampir semua puskesmas yang jauh dari Kota
Kabupaten tempat berdirinya Kantor Dinas Kesehatan.
3. Adan beberapa responden yang menolak untuk menjadi narasumber.
C. Saran
1. Saran Bagi BPKP dan Inspektorat
Saran bagi BPKP agar dengan hasil penelitian ini perannya yang
mendapat hasil yang kurang memuaskan dari persepsi Bendahara
Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai semakin ditingkatkan
dan diperhatikan lagi. BPKP harus bisa membantu Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai dalam mencapai tujuan yang ingin ditargetkan
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Sedangkan saran bagi
Dinas Inspektorat Kabupaten Manggarai adalah dengan hasil penelitian
ini diharapkan supaya Dinas Inspektorat memperhatikan apa peran yang
menjadi kelemahanya. Dinas Inspektorat harus bisa menjadi mitra bagi
Instansi pemerintah. Selain itu diharapkan dengan melihat hasil
penelitian ini selain menjadi mitra yang baik inspektorat harus bisa
menjadi konslutan dan tetap menerima kritikan yang profesional dari
setiap instansi pemerintah di Kabupaten Manggarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Bagi peneliti berikutnya
Diharapkan dengan hasil penlitian ini, peneliti berikutnya dapat
terbantu dengan sumber pustaka dan teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Selain itu peneliti mengharapkan kepada periset berikutnya
agar bisa menambah objek penelitannya misalnya di kantor Dinas
BKKBN, Bappeda,dan instansi lainnya. Sehingga penelitiannya menjadi
semakin menarik dan berguna sebagai bahan refleksi bagi instansi yang
diteliti ataupun sebagai laporan yang bisa membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Agose, Sukrisno. 2013. Auditng Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Halim, Abdul. 2008. Dasar-dasar Laporan Audit Keuangan.Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik (Statistika Deskriptif). Edisi
Kedua Bumi Askar: Jakarta.
Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-
pengalaman. Yogyakarta: BPFE ,.
KOPAI. 2004. Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan Pendidikan
Internal Audit.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.2009. Dasar-dasar
Auditing.Pusdiklatwas BPKP : Bogor
Rendal J. Elder Dkk. (2008). Jasa Audit dan Assurance. Jakarta : Salemba Empat
Sangadji, etta Amang dan Shopia. 2010. Metodologi Penelitian. Malang: C.V ANDI
OFFSET.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Situmorang, Chatarine Agnestia. 2016. Pengetahuan Pajak dan Persepsi Kualitas
Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (skripsi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Analisis Hubungan Persepsi Tahun Ajaran 2016/2017. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Jakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing Service).
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System Based. Jakarta: Gramedia.
Tugiman, Hiro. (1998). Internal Auditor antara harpan dan kenyataan. Semarang:
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Tugiman, Hiro. 2006. Satandar Profesional Auditor Internal.Yogyakarta: PT
Kanisius
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Surabaya: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN A
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Permohonan Menjadi Responden
Hal :Permohonan untuk menjadi responden
Kepada
Yth.Bapak/Ibu/Saudara/i
di
tempat
Dengan Hormat
Saya adalah mahasiswa Program Sarjana ( Strata I) Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi saya. Penelitian yang saya
lakukan berjudul “ Analisis Presepsi Bendahara Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai Terhadap Peran Auditor Internal Pemerintah”, Studi kasus di Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
Dengan surat ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi
responden dalam penelitian saya. Berdasarkan etika penelitian data yang saya peroleh
akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata hanya untuk penelitian ini.
Demikian Permohonan ini saya buat, atas partisipasi dan kemurahan hati
Bapak/Ibu/Saudara/I, saya haturkan limpah terima kasih.
Yogyakarta, November 2015
Hormat saya
Eduardus Andryano Djae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
KUISIONER
1. Nama :
2. Nomor Responden :
3. Usia : Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Pendidikan Terakhir : SMU D1 D3 S1
6. Alamat :
7. Jabatan Bendahara :
8. Masa Kerja Sebagai
Bendahara : tahun
9. Masa Kerja sebagai
PNS : tahun
Petunjuk Pengisian
Silahkah Memberi tanda silang (x) pada salah satu alternatif yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Petunjuk Pengisian
Silahkan memberikan tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban yang
paling sesuai dengan tanggapan atau penilaian anda. Bentuk tanggapan atau
penilaian yang anda pilih adalah sebagai berikut :
SS : Jika anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika anda Setuju dengan pernyataan tersebut
N : jika anda Netral dengan pernyataan tersebut
TS : jika anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Jika anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
KUISIONER
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
No. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas STS TS N S SS
1. BPKP telah berperan sebagai mata dan telinga
Kementrian/Kepala Daerah.
2.
BPKP selalu melakukan pengawasan terhadap
setiap catatan akuntansi dan dokumen setiap
bendahara lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai.
3. BPKP selalu mengawasi kepatuhan bendahara
terhadap standar oprasional yang ada.
4. BPKP hanya mencari kelemahan dan kesalahan
pihak yang diaudit.
5.
BPKP melakukan inspeksi secara mendadak
pada setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai.
No. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan STS TS N S SS
6.
BPKP selalu meberikan masukan atau solusi
untuk setiap masalah yang terjadi di dalam
kegiatan oprasional.
7.
BPKP memberikan jasa konsultan dalam
mencapai tujuan penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik dan benar pada
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai.
8.
BPKP melakukan monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan sistem dan
Standar Prosedur Oprasional (SPO).
9.
BPKP berkonsultasi dengan pihak Dinkes
Kabupaten Manggarai dan puskesmas mengenai
standar oprasional penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik dan benar pada
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai
10.
BPKP menerima setiap kritikan dan saran yang
bersifat profesional dari pegawai (bendahara)
yang ditujukan kepadanya demi kemajuan
Kantor Dinkes Kabupaten Manggarai ke arah
yang lebih baik
No. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator STS TS N S SS
11. BPKP terlibat dalam perencanaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai
12.
BPKP menganalisis aktivitas tertentu lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai yang
mengarah ke arah penyimpangan yang
merugikan
13.
BPKP melakukan evaluasi bersama bendahara
mengenai target yang sudah dicapai dalam upaya
mencapai tujuan penggunaan anggaran yang
sesuai standar operasional.
14.
BPKP membantu bendahara Dinas Kesehatan
untuk mencapai tujuan penggunaan anggaran
yang sesuai dengan standar oprasional.
15.
BPKP melakukan observasi pada Dinas
Kesehatan dan puskesmas untuk melakukan
perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
INSPEKTORAT
No. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas STS TS N S SS
1. Inspektorat telah berperan sebagai mata dan
telinga Kementrian/ Kepala Daerah.
2.
Inspektorat selalu melakukan pengawasan
terhadap setiap catatan akuntansi dan dokumen
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai.
3. Inspektorat selalu mengawasi kepatuhan
bendahara terhadap standar oprasional yang ada.
4. Inspektorat hanya mencari kelemahan dan
kesalahan pihak yang diaudit.
5.
Inspektorat melakukan inspeksi secara
mendadak pada setiap bendahara lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai.
No. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan STS TS N S SS
6.
Inspektorat selalu meberikan masukan atau
solusi untuk setiap masalah yang terjadi di dalam
kegiatan oprasional.
7.
Inspektorat memberikan jasa konsultan dalam
mencapai tujuan penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik dan benar pada
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai.
8.
Inspektorat melakukan monitoring secara
berkesinambungan atas perbaikan sistem dan
Standar Prosedur Oprasional (SPO).
9.
Inspektorat berkonsultasi dengan pihak Dinkes
Kabupaten Manggarai dan puskesmas mengenai
standar oprasional penataan dan pembuatan
dokumen anggaran yang baik dan benar pada
setiap bendahara lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai
10.
Inspektorat menerima setiap kritikan dan saran
yang bersifat profesional dari pegawai
(bendahara) yang ditujukan kepadanya demi
kemajuan Kantor Dinkes Kabupaten Manggarai
ke arah yang lebih baik
No. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator STS TS N S SS
11.
Inspektorat terlibat dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
12.
Inspektorat menganalisis aktivitas tertentu
lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
yang mengarah ke arah penyimpangan yang
merugikan.
13.
Inspektorat melakukan evaluasi bersama
bendahara mengenai target yang sudah dicapai
dalam upaya mencapai tujuan penggunaan
anggaran yang sesuai standar operasional.
14.
Inspektorat membantu bendahara Dinas
Kesehatan untuk mencapai tujuan penggunaan
anggaran yang sesuai dengan standar oprasional.
15.
Inspektorat melakukan observasi pada Dinas
Kesehatan dan puskesmas untuk melakukan
perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran B
Hasil Jawaban Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 1. Tabel Analisis Jawaban Watchdog BPKP
No
Responden Kriteria jawaban responden
X Y 1 2 3 4 5
1 1 2 3 3 2 2 12 10
2 2 3 3 3 2 3 14 12
3 3 3 3 3 2 2 13 11
4 4 4 4 3 1 3 15 14
5 5 3 3 3 2 3 14 12
6 6 3 3 3 2 3 14 12
7 7 3 4 3 2 3 15 13
8 8 3 4 2 1 2 12 11
9 9 3 3 3 1 2 12 11
10 10 3 3 3 2 3 14 12
11 11 3 3 3 2 2 13 11
12 12 0 3 3 2 2 10 8
13 13 3 3 3 2 3 14 12
14 14 3 3 3 2 2 13 11
15 15 3 3 3 2 3 14 12
16 16 2 3 3 2 2 12 10
17 17 3 4 4 2 3 16 14
18 18 3 3 3 2 3 14 12
19 19 3 4 4 2 3 16 14
20 20 3 3 3 2 3 14 12
21 21 4 4 4 2 3 17 15
22 22 3 3 3 2 3 14 12
23 23 4 4 4 2 3 17 15
24 24 3 3 3 2 2 13 11
25 25 3 3 3 2 3 14 12
26 26 2 3 3 2 2 12 10
27 27 4 4 0 1 3 12 11
28 28 3 3 3 2 3 14 12
29 29 3 3 3 2 3 14 12
30 30 3 3 3 2 3 14 12
31 31 3 3 3 2 3 14 12
32 32 4 4 4 2 3 17 15
33 33 3 3 3 2 3 14 12
98 108 100 62 89 457 395
11,9697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 2. Tabel Analisis Jawaban Konsultan BPKP
NO
Responden Kriteria jawaban responden
X Y 6 7 8 9 10
1 2 2 3 2 0 9 6
2 3 3 3 3 3 15 12
3 0 2 3 2 2 9 6
4 3 2 0 0 2 7 7
5 3 0 3 0 2 8 5
6 3 2 3 3 3 14 11
7 3 2 3 3 0 11 8
8 4 0 0 0 3 7 7
9 3 0 3 3 3 12 9
10 3 2 3 3 0 11 8
11 3 2 3 3 0 11 8
12 3 2 3 2 0 10 7
13 2 2 3 0 0 7 4
14 3 0 3 0 0 6 3
15 0 0 3 0 0 3 0
16 2 2 3 2 0 9 6
17 0 0 3 3 0 6 3
18 3 2 3 3 0 11 8
19 3 2 3 0 2 10 7
20 2 2 3 0 2 9 6
21 2 2 3 2 2 11 8
22 3 2 3 3 2 13 10
23 3 0 3 0 0 6 3
24 3 2 3 0 0 8 5
25 3 2 3 3 0 11 8
26 2 2 3 2 2 11 8
27 3 2 3 0 3 11 8
28 2 2 3 0 2 9 6
29 2 2 3 0 0 7 4
30 2 2 3 2 2 11 8
31 2 2 3 2 2 11 8
32 2 2 4 0 0 8 4
33 2 2 3 2 2 11 8
219
6,636364
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 3. Tabel Analisis Jawaban Katalisator BPKP
No Responden
Kriteria Jawaban Responden X Y
11 12 13 14 15
1 1 2 2 3 3 11 6
2 3 3 3 3 0 12 9
3 2 3 2 3 3 13 8
4 0 3 3 3 2 11 6
5 2 3 3 3 3 14 8
6 2 3 3 3 3 14 8
7 2 3 3 2 3 13 7
8 2 1 4 4 4 15 7
9 0 3 3 3 3 12 6
10 2 3 0 3 3 11 8
11 2 2 3 0 3 10 4
12 2 2 2 3 3 12 7
13 0 2 2 3 3 10 5
14 2 2 2 3 3 12 7
15 0 2 2 3 3 10 5
16 1 2 2 3 3 11 6
17 2 3 0 4 4 13 9
18 3 2 2 3 3 13 8
19 3 3 0 3 3 12 9
20 2 3 2 3 3 13 8
21 2 2 2 3 3 12 7
22 3 3 0 3 3 12 9
23 0 3 3 4 4 14 7
24 2 2 2 3 3 12 7
25 2 2 3 3 3 13 7
26 2 2 2 3 3 12 7
27 0 3 3 3 3 12 6
28 0 2 2 3 3 10 5
29 2 3 2 3 3 13 8
30 0 2 2 3 3 10 5
31 0 0 2 3 3 8 3
32 2 3 2 4 4 15 9
33 0 3 2 3 3 11 6
227
6,878788
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 5. Tabel Analisis Jawaban Watchdog Inspektorat
NO
Responden Kriteria Jawaban Responden Y
1 2 3 4 5 Total
1 2 3 3 1 2 11
2 3 3 3 2 2 13
3 3 3 3 2 2 13
4 4 4 0 1 3 12
5 3 3 3 2 3 14
6 3 3 3 2 3 14
7 3 3 3 0 3 12
8 3 3 3 2 3 14
9 3 3 3 2 2 13
10 0 3 3 2 3 11
11 3 3 3 2 2 13
12 0 3 3 2 2 10
13 3 2 3 0 2 10
14 3 3 3 0 3 12
15 3 3 3 0 3 12
16 2 3 3 1 2 11
17 3 4 4 2 3 16
18 3 3 3 2 3 14
19 3 4 4 2 3 16
20 3 3 3 2 3 14
21 4 4 4 2 3 17
22 3 3 3 2 3 14
23 4 4 4 2 3 17
24 3 3 3 2 2 13
25 3 3 3 2 3 14
26 2 3 3 2 2 12
27 4 4 0 1 3 12
28 3 3 3 2 3 14
29 3 3 3 2 3 14
30 3 3 3 2 3 14
31 3 3 3 2 3 14
32 4 4 4 2 3 17
33 3 3 3 2 3 14
441
13,36364
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 6. Tabel Analisis Jawaban Konsultan Inspektorat
NO
Responden Kriteria jawaban responden
Y 6 7 8 9 10
1 1 1 2 3 2 3 7
2 2 3 3 3 3 3 9
3 3 3 3 3 3 2 8
4 4 3 3 3 0 3 6
5 5 3 3 3 0 2 5
6 6 3 2 3 0 2 4
7 7 3 2 3 3 3 8
8 8 1 2 3 0 2 4
9 9 3 2 3 0 2 4
10 10 3 0 3 3 0 3
11 11 2 2 3 3 0 5
12 12 3 2 3 0 0 2
13 13 3 2 3 0 2 4
14 14 3 0 3 0 0 0
15 15 3 2 3 0 0 2
16 16 1 2 3 2 3 7
17 17 0 0 3 3 0 3
18 18 3 2 4 3 0 5
19 19 3 2 3 0 2 4
20 20 2 2 3 0 2 4
21 21 2 2 3 2 2 6
22 22 3 2 3 3 2 7
23 23 3 0 3 0 0 0
24 24 3 2 3 0 0 2
25 25 3 2 3 3 0 5
26 26 2 2 3 2 2 6
27 27 3 3 3 0 2 5
28 28 3 2 3 2 2 6
29 29 3 2 3 0 0 2
30 30 3 3 3 0 0 3
31 31 3 3 3 3 2 8
32 32 2 2 4 0 0 2
33 33 3 3 3 0 2 5
151
4,575758
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 7. Tabel Analisis Jawaban Katalisator Inspektorat
No Responden
Kriteria jawaban responden
Y X 11 12 13 14 15
1 1 2 2 2 3 3 4 12
2 2 1 3 3 3 3 4 13
3 3 2 0 2 3 3 2 10
4 4 0 3 3 3 3 3 11
5 5 2 3 2 3 3 5 13
6 6 2 3 3 3 3 5 14
7 7 2 3 3 2 2 5 14
8 8 0 3 3 3 3 3 12
9 9 2 2 3 3 3 4 13
10 10 2 2 2 3 3 4 12
11 11 2 2 3 3 3 4 13
12 12 3 3 3 2 2 6 13
13 13 3 2 2 3 3 5 13
14 14 2 0 2 3 3 2 10
15 15 2 2 2 3 3 4 8
16 16 2 2 2 3 3 4 12
17 17 2 3 0 4 4 5 13
18 18 3 2 2 3 3 5 13
19 19 3 3 2 3 3 6 14
20 20 2 3 2 3 3 5 13
21 21 2 2 2 3 3 4 12
22 22 3 3 0 3 3 6 12
23 23 0 3 3 4 4 3 14
24 24 2 2 2 3 3 4 12
25 25 2 2 3 3 3 4 13
26 26 2 2 2 3 3 4 12
27 27 0 3 3 3 3 3 12
28 28 2 3 2 3 3 5 13
29 29 2 3 2 3 3 5 13
30 30 0 3 2 3 3 3 11
31 31 0 0 2 3 3 0 8
32 32 2 3 2 4 4 5 15
33 33 0 3 2 3 3 3 11
134 404
4,060606 12,24242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Keterangan tabel
= Setiap Angka yang berwarna Merah pada tabel menunjukan
jawaban responden yang belum valid
X = Lambang X menunjukkan total jawaban (termasuk jawaban yang
tidak valid)
Y = Lambang Y menunjukan total jawaban responden yang valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN C
Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
A. Uji Validitas
1. Uji Validitas BPKP Sebagai Watchdog
Correlations
pert1 pert2 pert3 pert4 pert5 total
pert1 Pearson Correlation 1 .500** .002 -.275 .524
** .700
**
Sig. (2-tailed) .003 .992 .122 .002 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert2 Pearson Correlation .500** 1 .073 -.398
* .256 .539
**
Sig. (2-tailed) .003 .684 .022 .151 .001
N 33 33 33 33 33 33
pert3 Pearson Correlation .002 .073 1 .568** .128 .610
**
Sig. (2-tailed) .992 .684 .001 .479 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert4 Pearson Correlation -.275 -.398* .568
** 1 .159 .262
Sig. (2-tailed) .122 .022 .001 .376 .141
N 33 33 33 33 33 33
pert5 Pearson Correlation .524** .256 .128 .159 1 .697
**
Sig. (2-tailed) .002 .151 .479 .376 .000
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .700** .539
** .610
** .262 .697
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .141 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2. Uji Validitas BPKP sebagai konsultan
Correlations
pert6 pert7 pert8 pert9 pert10 total
pert6 Pearson Correlation 1 .082 -.312 .002 .184 .392*
Sig. (2-tailed) .649 .077 .990 .307 .024
N 33 33 33 33 33 33
pert7 Pearson Correlation .082 1 .193 .271 .071 .603**
Sig. (2-tailed) .649 .282 .128 .696 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert8 Pearson Correlation -.312 .193 1 .227 -.311 .219
Sig. (2-tailed) .077 .282 .204 .078 .221
N 33 33 33 33 33 33
pert9 Pearson Correlation .002 .271 .227 1 .005 .685**
Sig. (2-tailed) .990 .128 .204 .977 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert10 Pearson Correlation .184 .071 -.311 .005 1 .479**
Sig. (2-tailed) .307 .696 .078 .977 .005
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .392* .603
** .219 .685
** .479
** 1
Sig. (2-tailed) .024 .000 .221 .000 .005
N 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3. Uji Validitas BPKP Sebagai Katalisator
Correlations
pert11 pert12 pert13 pert14 pert15 total
pert11 Pearson Correlation 1 .192 -.270 -.089 -.133 .508**
Sig. (2-tailed) .284 .129 .623 .460 .003
N 33 33 33 33 33 33
pert12 Pearson Correlation .192 1 -.170 .067 -.133 .452**
Sig. (2-tailed) .284 .345 .712 .459 .008
N 33 33 33 33 33 33
pert13 Pearson Correlation -.270 -.170 1 -.148 -.148 .229
Sig. (2-tailed) .129 .345 .412 .412 .199
N 33 33 33 33 33 33
pert14 Pearson Correlation -.089 .067 -.148 1 .286 .424*
Sig. (2-tailed) .623 .712 .412 .107 .014
N 33 33 33 33 33 33
pert15 Pearson Correlation -.133 -.133 -.148 .286 1 .303
Sig. (2-tailed) .460 .459 .412 .107 .087
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .508** .452
** .229 .424
* .303 1
Sig. (2-tailed) .003 .008 .199 .014 .087
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
1. Uji Validitas Inspektorat Sebagai Watchdog
Correlations
pert1 pert2 pert3 pert4 pert5 total
pert1 Pearson Correlation 1 .431* -.129 -.073 .359
* .595
**
Sig. (2-tailed) .012 .475 .687 .040 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert2 Pearson Correlation .431* 1 -.065 .210 .406
* .611
**
Sig. (2-tailed) .012 .720 .241 .019 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert3 Pearson Correlation -.129 -.065 1 .297 -.024 .485**
Sig. (2-tailed) .475 .720 .093 .895 .004
N 33 33 33 33 33 33
pert4 Pearson Correlation -.073 .210 .297 1 .035 .540**
Sig. (2-tailed) .687 .241 .093 .847 .001
N 33 33 33 33 33 33
pert5 Pearson Correlation .359* .406
* -.024 .035 1 .529
**
Sig. (2-tailed) .040 .019 .895 .847 .002
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .595** .611
** .485
** .540
** .529
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .002
N 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
2. Uji Validitas Inspektorat Sebagai Konsultan
Correlations
pert6 pert7 pert8 pert9 pert10 total
pert6 Pearson Correlation 1 .273 -.025 -.200 -.098 .269
Sig. (2-tailed) .124 .892 .264 .586 .130
N 33 33 33 33 33 33
pert7 Pearson Correlation .273 1 .000 -.078 .494** .663
**
Sig. (2-tailed) .124 1.000 .666 .003 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert8 Pearson Correlation -.025 .000 1 .054 -.301 -.023
Sig. (2-tailed) .892 1.000 .767 .088 .897
N 33 33 33 33 33 33
pert9 Pearson Correlation -.200 -.078 .054 1 .105 .554**
Sig. (2-tailed) .264 .666 .767 .560 .001
N 33 33 33 33 33 33
pert10 Pearson Correlation -.098 .494** -.301 .105 1 .679
**
Sig. (2-tailed) .586 .003 .088 .560 .000
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .269 .663** -.023 .554
** .679
** 1
Sig. (2-tailed) .130 .000 .897 .001 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3. Uji Validitas Inspektorat Sebagai Katalisator
Correlations
pert11 pert12 pert13 pert14 pert15 total
pert11 Pearson Correlation 1 -.084 -.338 -.217 -.217 .370*
Sig. (2-tailed) .643 .054 .224 .224 .034
N 33 33 33 33 33 33
pert12 Pearson Correlation -.084 1 .069 .056 .056 .690**
Sig. (2-tailed) .643 .704 .755 .755 .000
N 33 33 33 33 33 33
pert13 Pearson Correlation -.338 .069 1 -.344* -.344
* .150
Sig. (2-tailed) .054 .704 .050 .050 .405
N 33 33 33 33 33 33
pert14 Pearson Correlation -.217 .056 -.344* 1 1.000
** .281
Sig. (2-tailed) .224 .755 .050 .000 .113
N 33 33 33 33 33 33
pert15 Pearson Correlation -.217 .056 -.344* 1.000
** 1 .281
Sig. (2-tailed) .224 .755 .050 .000 .113
N 33 33 33 33 33 33
total Pearson Correlation .370* .690
** .150 .281 .281 1
Sig. (2-tailed) .034 .000 .405 .113 .113
N 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
B. Uji Reliabelitas
1. Uji Reliabelitas BPKP Sebagai Watchdog
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.748 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert1 2.97 .728 33
pert2 3.27 .452 33
pert3 3.03 .684 33
pert5 2.70 .467 33
total 11.97 1.531 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23.94 9.371 3.061 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Uji Reliabelitas BPKP Sebagai Konsultan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.693 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert6 2.39 .933 33
pert7 1.61 .864 33
pert9 1.45 1.325 33
pert10 1.18 1.211 33
total 6.64 2.485 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13.27 24.705 4.970 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Uji Reliabelitas BPKP Sebagai Katalisator
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.700 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert11 1.45 1.063 33
pert12 2.42 .708 33
pert14 3.00 .661 33
total 6.88 1.516 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13.76 9.189 3.031 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
1. Uji Reliabelitas Inspektorat Sebagai Watchdog
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.687 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert1 2.88 .893 33
pert2 3.18 .465 33
pert3 2.97 .847 33
pert4 1.64 .699 33
pert5 2.70 .467 33
total 13.36 1.851 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26.73 13.705 3.702 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Uji Reliabelitas Inspektorat Sebagai Konsultan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.741 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert7 2.00 .866 33
pert9 1.21 1.386 33
pert10 1.36 1.168 33
total 4.58 2.278 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
9.15 20.758 4.556 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
3. Uji Reliabelitas Inspektorat Sebagai Katalisator
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.716 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pert11 1.70 .984 33
pert12 2.36 .895 33
total 4.06 1.273 33
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
8.12 6.485 2.547 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN D
Statistik Deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
A. Statistik Deskriptif Menurut Jabatan
Statistics
Pekerjaan
N Valid 33
Missing 0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 11 33.3 33.3 33.3
D3 20 60.6 60.6 93.9
S1 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
B. Statistik Deskriptif Menurut jenis Klamin
Statistics
Gender
N Valid 33
Missing 0
Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 13 39.4 39.4 39.4
Perempuan 20 60.6 60.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN E
Total Skor Rata-rata Perans Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan
Katalisator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
A. TOTAL SKOR PERAN RATA-RATA BPKP
1. Total Skor Peran Rata-Rata BPKP Sebagai Watchdog
Resp Bagian 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan 2 3 3 . 2 10 2,5
5 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
6 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
7 Pengeluaran 3 4 3 . 3 13 3,25
8 Pengeluaran 3 4 2 . 2 11 2,75
11 Pengeluaran 3 3 3 . 2 11 2,75
18 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
19 Pengeluaran 3 4 4 . 3 14 3,5
20 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
21 Pengeluaran 4 4 4 . 3 15 3,75
23 Pengeluaran 4 4 4 . 3 15 3,75
25 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
26 Pengeluaran 2 3 3 . 2 10 2,5
29 Pengeluaran 3 3 3 . 3 12 3
9 Barang 3 3 3 . 2 11 2,75
12 Barang 0 3 3 . 2 8 2
14 Barang 3 3 3 . 2 11 2,75
15 Barang 3 3 3 . 3 12 3
16 Barang 2 3 3 . 2 10 2,5
17 Barang 3 4 4 . 3 14 3,5
22 Barang 3 3 3 . 3 12 3
28 Barang 3 3 3 . 3 12 3
30 Barang 3 3 3 . 3 12 3
31 Barang 3 3 3 . 3 12 3
32 Barang 4 4 4 . 3 15 3,75
2 Penerima Penyetor 3 3 3 . 3 12 3
3 Penerima Penyetor 3 3 3 . 2 11 2,75
4 Penerima Penyetor 4 4 3 . 3 14 3,5
10 Penerima Penyetor 3 3 3 . 3 12 3
13 Penerima Penyetor 3 3 3 . 3 12 3
24 Penerima Penyetor 3 3 3 . 2 11 2,75
27 Penerima Penyetor 4 4 0 . 3 11 2,75
33 Penerima Penyetor 3 3 3 . 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
2. Total Skor Peran Rata-Rata BPKP Sebagai Konsultan
Resp Bagian 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan 2 2 . 2 0 6 1,5
5 Pengeluaran 3 0 . 0 2 5 1,25
6 Pengeluaran 3 2 . 3 3 11 2,75
7 Pengeluaran 3 2 . 3 0 8 2
8 Pengeluaran 4 0 . 0 3 7 1,75
11 Pengeluaran 3 2 . 3 0 8 2
18 Pengeluaran 3 2 . 3 0 8 2
19 Pengeluaran 3 2 . 0 2 7 1,75
20 Pengeluaran 2 2 . 0 2 6 1,5
21 Pengeluaran 2 2 . 2 2 8 2
23 Pengeluaran 3 0 . 0 0 3 0,75
25 Pengeluaran 3 2 . 3 0 8 2
26 Pengeluaran 2 2 . 2 2 8 2
29 Pengeluaran 2 2 . 0 0 4 1
9 Barang 3 0 . 3 3 9 2,25
12 Barang 3 2 . 2 0 7 1,75
14 Barang 3 0 . 0 0 3 0,75
15 Barang 0 0 . 0 0 0 0
16 Barang 2 2 . 2 0 6 1,5
17 Barang 0 0 . 3 0 3 0,75
22 Barang 3 2 . 3 2 10 2,5
28 Barang 2 2 . 0 2 6 1,5
30 Barang 2 2 . 2 2 8 2
31 Barang 2 2 . 2 2 8 2
32 Barang 2 2 . 0 0 4 1
2 Penerima Penyetor 3 3 . 3 3 12 3
3 Penerima Penyetor 0 2 . 2 2 6 1,5
4 Penerima Penyetor 3 2 . 0 2 7 1,75
10 Penerima Penyetor 3 2 . 3 0 8 2
13 Penerima Penyetor 2 2 . 0 0 4 1
24 Penerima Penyetor 3 2 . 0 0 5 1,25
27 Penerima Penyetor 3 2 . 0 3 8 2
33 Penerima Penyetor 2 2 . 2 2 8 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3. Total Skor Peran Rata-Rata BPKP Sebagai Katalisator
Resp Bagian 11 12 13 14 15 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan 1 2 . 3 . 6 2
5 Pengeluaran 2 3 . 3 . 8 2,67
6 Pengeluaran 2 3 . 3 . 8 2,67
7 Pengeluaran 2 3 . 2 . 7 2,33
8 Pengeluaran 2 1 . 4 . 7 2,33
11 Pengeluaran 2 2 . 0 . 4 1,33
18 Pengeluaran 3 2 . 3 . 8 2,67
19 Pengeluaran 3 3 . 3 . 9 3
20 Pengeluaran 2 3 . 3 . 8 2,67
21 Pengeluaran 2 2 . 3 . 7 2,33
23 Pengeluaran 0 3 . 4 . 7 2,33
25 Pengeluaran 2 2 . 3 . 7 2,33
26 Pengeluaran 2 2 . 3 . 7 2,33
29 Pengeluaran 2 3 . 3 . 8 2,67
9 Barang 0 3 . 3 . 6 2
12 Barang 2 2 . 3 . 7 2,33
14 Barang 2 2 . 3 . 7 2,33
15 Barang 0 2 . 3 . 5 1,67
16 Barang 1 2 . 3 . 6 2
17 Barang 2 3 . 4 . 9 3
22 Barang 3 3 . 3 . 9 3
28 Barang 0 2 . 3 . 5 1,67
30 Barang 0 2 . 3 . 5 1,67
31 Barang 0 0 . 3 . 3 1
32 Barang 2 3 . 4 . 9 3
2 Penerima Penyetor 3 3 . 3 . 9 3
3 Penerima Penyetor 2 3 . 3 . 8 2,67
4 Penerima Penyetor 0 3 . 3 . 6 2
10 Penerima Penyetor 2 3 . 3 . 8 2,67
13 Penerima Penyetor 0 2 . 3 . 5 1,67
24 Penerima Penyetor 2 2 . 3 . 7 2,33
27 Penerima Penyetor 0 3 . 3 . 6 2
33 Penerima Penyetor 0 3 . 3 . 6 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
1. Total Skor Peran Rata-Rata Inspektorat Sebagai Watchdog
Resp Bagian 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan 2 3 3 1 2 11 2,2
5 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
6 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
7 Pengeluaran 3 3 3 0 3 12 2,4
8 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
11 Pengeluaran 3 3 3 2 2 13 2,6
18 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
19 Pengeluaran 3 4 4 2 3 16 3,2
20 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
21 Pengeluaran 4 4 4 2 3 17 3,4
23 Pengeluaran 4 4 4 2 3 17 3,4
25 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
26 Pengeluaran 2 3 3 2 2 12 2,4
29 Pengeluaran 3 3 3 2 3 14 2,8
9 Barang 3 3 3 2 2 13 2,6
12 Barang 0 3 3 2 2 10 2
14 Barang 3 3 3 0 3 12 2,4
15 Barang 3 3 3 0 3 12 2,4
16 Barang 2 3 3 1 2 11 2,2
17 Barang 3 4 4 2 3 16 3,2
22 Barang 3 3 3 2 3 14 2,8
28 Barang 3 3 3 2 3 14 2,8
30 Barang 3 3 3 2 3 14 2,8
31 Barang 3 3 3 2 3 14 2,8
32 Barang 4 4 4 2 3 17 3,4
2 Penerima Penyetor 3 3 3 2 2 13 2,6
3 Penerima Penyetor 3 3 3 2 2 13 2,6
4 Penerima Penyetor 4 4 0 1 3 12 2,4
10 Penerima Penyetor 0 3 3 2 3 11 2,2
13 Penerima Penyetor 3 2 3 0 2 10 2
24 Penerima Penyetor 3 3 3 2 2 13 2,6
27 Penerima Penyetor 4 4 0 1 3 12 2,4
33 Penerima Penyetor 3 3 3 2 3 11 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
2. Total Skor Peran Rata-Rata Inspektorat Sebagai Konsultan
Resp Bagian 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan . 2 . 2 3 7 2,33
5 Pengeluaran . 3 . 0 2 5 1,67
6 Pengeluaran . 2 . 0 2 4 1,33
7 Pengeluaran . 2 . 3 3 8 2,67
8 Pengeluaran . 2 . 0 2 4 1,33
11 Pengeluaran . 2 . 3 0 5 1,67
18 Pengeluaran . 2 . 3 0 5 1,67
19 Pengeluaran . 2 . 0 2 4 1,33
20 Pengeluaran . 2 . 0 2 4 1,33
21 Pengeluaran . 2 . 2 2 6 2
23 Pengeluaran . 0 . 0 0 0 0
25 Pengeluaran . 2 . 3 0 5 1,67
26 Pengeluaran . 2 . 2 2 6 2
29 Pengeluaran . 2 . 0 0 2 0,67
9 Barang . 2 . 0 2 4 1,33
12 Barang . 2 . 0 0 2 0,67
14 Barang . 0 . 0 0 0 0
15 Barang . 2 . 0 0 2 0,67
16 Barang . 2 . 2 3 7 2,33
17 Barang . 0 . 3 0 3 1
22 Barang . 2 . 3 2 7 2,33
28 Barang . 2 . 2 2 6 2
30 Barang . 3 . 0 0 3 1
31 Barang . 3 . 3 2 8 2,67
32 Barang . 2 . 0 0 2 0,67
2 Penerima Penyetor . 3 . 3 3 9 3
3 Penerima Penyetor . 3 . 3 2 8 2,67
4 Penerima Penyetor . 3 . 0 3 6 2
10 Penerima Penyetor . 0 . 3 0 3 1
13 Penerima Penyetor . 2 . 0 2 4 1,33
24 Penerima Penyetor . 2 . 0 0 2 0,67
27 Penerima Penyetor . 3 . 0 2 5 1,67
33 Penerima Penyetor . 3 0 0 2 5 1,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
3. Total Skor Peran Rata-Rata Inspektorat Sebagai Katalisator
Resp Bagian 11 12 13 14 15 Jumlah Rata-rata
1 Kasubag Keuangan 2 2 . . . 4 2
5 Pengeluaran 2 3 . . . 5 2,5
6 Pengeluaran 2 3 . . . 5 2,5
7 Pengeluaran 2 3 . . . 5 2,5
8 Pengeluaran 0 3 . . . 3 1,5
11 Pengeluaran 2 2 . . . 4 2
18 Pengeluaran 3 2 . . . 5 2,5
19 Pengeluaran 3 3 . . . 6 3
20 Pengeluaran 2 3 . . . 5 2,5
21 Pengeluaran 2 2 . . . 4 2
23 Pengeluaran 0 3 . . . 3 1,5
25 Pengeluaran 2 2 . . . 4 2
26 Pengeluaran 2 2 . . . 4 2
29 Pengeluaran 2 3 . . . 5 2,5
9 Barang 2 2 . . . 4 2
12 Barang 3 3 . . . 6 3
14 Barang 2 0 . . . 2 1
15 Barang 2 2 . . . 4 2
16 Barang 2 2 . . . 4 2
17 Barang 2 3 . . . 5 2,5
22 Barang 3 3 . . . 6 3
28 Barang 2 3 . . . 5 2,5
30 Barang 0 3 . . . 3 1,5
31 Barang 0 0 . . . 0 0
32 Barang 2 3 . . . 5 2,5
2 Penerima Penyetor 1 3 . . . 4 2
3 Penerima Penyetor 2 0 . . . 2 1
4 Penerima Penyetor 0 3 . . . 3 1,5
10 Penerima Penyetor 2 2 . . . 4 2
13 Penerima Penyetor 3 2 . . . 5 2,5
24 Penerima Penyetor 2 2 . . . 4 2
27 Penerima Penyetor 0 3 . . . 3 1,5
33 Penerima Penyetor 0 3 . . . 3 1,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Analisis Deskriptif Peran BPKP Sebagai Katalisator
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X11 33 0 3 48 1.45
X12 33 0 3 80 2.42
X14 33 0 4 99 3.00
Valid N (listwise) 33
Analisis Deskriptif Peran BPKP Sebagai Konsultan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X6 33 0 3 48 1.45
X7 33 0 3 80 2.42
X9 33 0 3 48 1.45
X10 33 0 3 39 1.18
Valid N (listwise) 33
Analisis Deskriptif Peran BPKP Sebagai Watchdog
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X1 33 0 4 98 2.97
X2 33 3 4 108 3.27
X3 33 0 4 100 3.03
X5 33 2 3 89 2.70
Valid N (listwise) 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Analisis Deskriptif Peran Inspektorat Sebagai Katalisator
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X11 33 0 3 56 1.70
X12 33 0 3 78 2.36
Valid N (listwise) 33
Analisis Deskriptif Peran Inspektorat Sebagai Konsultan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X7 33 0 3 66 2.00
X9 33 0 3 40 1.21
X10 33 0 3 45 1.36
Valid N (listwise) 33
Analisis Deskriptif Peran Inspektorat Sebagai Watchdog
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
X1 33 0 4 95 2.88
X2 33 2 4 105 3.18
X3 33 0 4 98 2.97
X4 33 0 2 54 1.64
X5 33 2 3 89 2.70
Valid N (listwise) 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN F
Profil Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggararai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kantor Dinas Kesehatan Kantor Dinas Kesehatan
Stuktur Organisasi Dinas Kesehatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Bagian Sekretariat Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Bidang Kesga Bidang PPSM
Bidang Yankes Bidang P3PL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Profil Dinas Kesehatan Uraian Jabatan Dinas Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN G
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI