16
TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN TENTANG ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DI LABUHANBATU SELATAN D I S U S U N OLEH: NAMA : RUBIATUN IDAWIYAH TBN NIM : 7133141095 KELAS : C REGULER PENDIDIKAN EKONOMI 13 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015

analisis pertumbuhan keonomi id labuhanbatu utara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis pertumbuhan ekonomi di labuhanbatu utara

Citation preview

TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN

TENTANGANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DI LABUHANBATU SELATANDISUSUNOLEH:NAMA: RUBIATUN IDAWIYAH TBNNIM: 7133141095KELAS : C REGULER PENDIDIKAN EKONOMI 13

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan tulisan ini dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Medan, April 2015

Penyusun

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPelaksanaan otonomi daerah dititikberatkan pada pemerintah kabupaten/kota, sehingga pemerintah kabupaten/kota diharapkan mampu mandiri di dalam penyelenggarakan pemerintahan, menentukan kebijakan pembangunan serta pendanaan. Kondisi ini akan mampu meningkatkan kemampuan dalam menggali dan mengelola sumber-sumber potensi yang dimiliki daerah, sehingga ketergantungan pada pemerintah pusat diusahakan seminimal mungkin. Munir (2002), menyatakan bahwa kunci keberhasilan sistem desentralisasi melalui otonomi daerah dimana kebijakan pembangunan daerah ditekankan pada kekhasan karakteristik daerah yang bersangkutan dengan mengunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal. Perbedaan kondisi daerah membawa implikasi bahwa corak pembangunan yang diterapkan di setiap daerah akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lainnya. Oleh karena itu penelitian yang mendalam tentang kondisi setiap daerah dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang berguna dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah.Kabupaten LabuhanBatu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatera Utara,sebagai kabupaten yang baru saja terbentuk setelah sebelumnya termasuk dalam kabupaten LabuhanBatu.Sebagai kabupaten yang baru,Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya agar menjadi kabupaten yang maju dan dapat mensejahterakan masyarakat. Maka penulis akan menganalisis pertumbuhan ekonomi di Kab. Tersebut.

B. Batasan dan Identifikasi MasalahPerencanaan pembangunan ekonomi regional jauh lebih sulit dibandingkan dengan perencanaan pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan oleh batas-batas daerah yang lebih terbuka dibandingkan batas-batas nasional. Karena batas-batas daerah yang relatif terbuka tersebut, maka aliran faktor-faktor produksi antar daerah lebih leluasa keluar masuknya dibandingkan dengan antar negara. Daerah memiliki dasar hukum yang lemah dalam melakukan pengawasan terhadap arus keluar masuknya faktor-faktor produksi atau hasil-hasil produksi. Tenaga kerja akan mengalir dari wilayah yang memiliki tingkat upah yang rendah ke wilayah yang memiliki tingkat upah yang tinggi. Begitu pula modal, akan mengalir dari daerah yang memiliki tingkat bunga yang lebih rendah ke wilayah yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi.Karena sulitnya membuat perencanaan ekonomi di suatu wilayah yang aliran faktor-faktor produksi antar kabupaten/kota sangat cepat dan leluasa keluar masuknya maka melalui tulisan ini saya akan menjelaskan kondisi ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan menggunakan data PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan.

C. Rumusan MasalahBagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi di Kab. LabuhanBatu Selatan?

D. Tujuan Tujuan penulisan ini yaitu untuk menganilisis dan mengetahui tentang pertumbuhan ekonomi di Labuhanbatu Selatan.

E. Metodologi Penelitian

Pada penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu dengan menjelaskan dan menggambarkan keadaan ekonomi di Kab. LabuhanBatu Selatan secara menyeluruh.Dan data yang digunakan pada penulisan ini menggunakan data tahun sekunder yang diperoleh dari BPS LabuhanBatu.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Landasan Teori Dan Penelitian yang Relevan

Pembangunan Ekonomi DaerahMenurut Arsyad (2010), pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara daerah dengan sektor swasta. Masalah pokok dalam pembangunan daerah terletak pada penekanannya terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada ciri khas (unique value) dari daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal (daerah). Ada beberapa teori yang secara parsial dapat membantu untuk memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah, yaitu teori Ekonomi Neo Klasik, teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory), teori Lokasi, teori Tempat Sentral, teori Kausasi Kumulatif dan teori Daya Tarik (Attraction).Salah satu indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan pembangunan ekonomi suatu daerah adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut Tarigan (2004), PDRB dapat dibedakan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan berdasarkan harga-harga tahun berjalan. PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan berdasarkan harga tahun dasar. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dihitung dengan 3 (tiga) pendekatan (approach), yaitu 1) pendekatan produksi, 2) pendekatan pengeluaran, 3) pendekatan pendapatan.

Teori Pertumbuhan EkonomiSuatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di wilayah tersebut (Arsyad,2010). Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi bernilai negatif berarti kegiatan perekonomian menunjukkan penurunan, sebaliknya jika tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut bernilai positif berarti kegiatan perekonomian mengalami peningkatan.

Pola Pertumbuhan EkonomiMenurut Sumitro (1994), pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses pembangunan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan hasil pendapatan. Perbedaan pertumbuhan ekonomi akan membawa masing-masing daerah membentuk suatu pola pertumbuhan dimana dapat digolongkan dalam klasifikasi tertentu untuk mengetahui potensi relatif perekonomian suatu daerah yang dapat dilihat dengan menggunakan analisis Klassen Typology.

Sektor PotensialPotensi ekonomi suatu daerah adalah kemampuan ekonomi yang ada di daerah yang mungkin dan layak dikembangkan, sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan rakyat setempat, bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan (Soeparmoko, 2002). Sektor potensial/unggulan harus memiliki kelebihan, yaitu unggul secara komparatif dan unggul secara kompetitif. Menurut Arsyad (2010), terdapat beberapa ukuran pertumbuhan ekonomi yang pada dasarnya dapat menggambarkan hubungan antara perekonomian daerah dengan lingkungan sekitarnya sebagai sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan, yaitu : 1) Location Quotients (LQ), 2) Model Rasio Pertumbuhan (MRP), 3) Overlay

Kesempatan KerjaDalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Sukirno (2000) memberikan pengertian kesempatan kerja sebagai suatu keadaan dimana semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah tertentu akan dengan mudah mendapat pekerjaan.

Penelitian SebelumnyaAswandi dan Kuncoro (2002) dalam penelitiannya tentang Evaluasi Penetapan Kawasan Andalan dengan studi empiris tentang posisi perekonomian daerah-daerah di Kalimantan Selatan. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan alat analisis Tipologi Klassen, Location Quotient, Indeks Spesialisasi Regional, Model Logit (Binary Logistic Regression), dan Multinomial Logistic Regression. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pertimbangan penetapan kawasan andalan di Kalimantan Selatan hanya mengacu pada pendapatan per kapita dan subsektor unggulan.

Ariyasa (2009) melakukan penelitian di Kabupaten Gianyar, tentang identifikasi sektor unggulan dengan menggunakan alat analisis Location Quotient, Model Rasio Pertumbuhan dan overlay. Disimpulkan bahwa, sektor ekonomi unggulan, baik dilihat dari pertumbuhan maupun kontribusinya yang dapat ditetapkan sebagai prioritas pembangunan di Kabupaten Gianyar adalah sektor jasa-jasa.

B. PembahasanBerikut ini adalah data mengenai PDRB LabuhanBatu Selatan atas dasar harga berlaku dan harga konstan.NOBerlaku/ GDRP at CurrentKonstan 2000/ GDRP at

Year

Prices2000 Constant Prices

(1)(2)(3)(4)

1.20042 881 498,092 037 870,70

2.20053 200 397,322 119 927,87

3.20063 726 443,612 255 984,00

4.20074 246 642,762 409 246,93

5.20084 953 963,802 558 627,15

6.20095 472 191,072 685 094,52

7.20106.288.954,172.835.768,13

8.2011 r)7.101.850,263.009.512,93

9.2012*)7.984.435,153.200.064,81

Catatan/ Note : *) Angka Sementara/ Preliminary Figures r) Angka Perbaikan/ Revised FiguresSumber/ Source: BPS Kabupaten Labuhanbatu / BPS of Labuhanbatu RegencyUntuk menganalisis deksriptif data tersebut agar lebih mudah untuk diterangkan maka akan penulis tampilkan grafiknya sebagai berikut :

Dari grafik diatas terlihat bahwa PDRB Kab.LabuhanBatu Selatan dari tahun 2004 hingga tahun 2012 meningkat secara berlanjut.Pada tahun 2004 terlihat PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 2 881 498,09 dan PDRB atas dasar harga konstan senilai 2 037 870,70.Kemudian pada tahun 2012 terlihat pada tabel dan grafik bahwa PDRB harga berlaku dan harga konstan lebih tinggi daripada pada tahun 2004.Terlihat pada PCRB harga konstan menunjukkan peningkatan harga yang cukup bagus,namun pada PDRB harga konstan terlihat bahwa peningkatan tidak terlalu signifikan.Namun jika ditinjau dapat dikatan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kab. LabuhanBatu Selatan mengalami pertumbuhan berdasarkan PDRB harga berlaku dan harga konstan.

NOLapanganTahun/Year

Usaha/Industrial Origin2008200920102011r)2012*)

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

1.Pertanian / Agriculture7,857,766,696,936,94

2.Penggalian / Quarrying5,834,264,374,175,38

3.Industri Pengolahan /6,763,334,795,976,24

Manufacturing Industry

4.Listrik, Gas, dan Air Bersih /3,923,314,674,814,62

Electricity, Gas, & Water Supply

5.Bangunan / Construction4,928,135,336,936,27

Perdagangan, Hotel, dan

6.Restoran/ Trade, Hotel, &6,555,766,355,565,95

Restaurant

Pengangkutan dan Komunikasi /

7.Transportation &6,557,256,475,575,64

Communication

Keuangan, Persewaan, & Jasa

8.Perusahaan / Financial, Rental,6,446,765,897,048,67

& Business Service

9.Jasa-jasa / Services5,076,816,586,315,93

Jika dilihat dari PDRB konstan Kab.LabuhanBatu Selatan menurut lapangan usaha terlihat bahwa sector lapangan usaha di Kab.LabuhanBatu Selatan terdiri atas beberapa lapangan usaha.Dan PDRB yang paling tinggi terlihat pada sector pertanian.Hal ini menunjukkan lapangan usaha di kab.LabuhanBatu Selatan didominasi oleh sector pertanian,kemudian setelah sector pertanian disusul oleh sector industry pengelolahan.Dan yang paling rendah pada sector bangunan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanSetelah melakukan analisis deskriptif pada penulisan ini maka terlihat pertumbuhan ekonomi di Kab. LabuhanBatu Utara meningkat pertahunnya.Sehingga dapat dikatan perekonomian semakin baik,begitu juga dengan kesejahteraan masyarakatnya. Semakin baiknya kondisi perekonomian di Labuhanbatu Selatan ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan wilayah. Ini dapat dilihat dari PDRB.Dan tentunya jika PDRB mengalami peningkatan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun maka perekonomian kab tersebut akan semakin membaik lagi.

B. SaranWalaupun PDRB kab LAbuhanBatu Selatan mengalami peningkat pertahunnya ,namun masih banyak lagi yang diperlukan agar menghasilkan perekonimian yang mantap dan kokoh.Bukan hanya berdasarkan sector pertanian saja,namun juga berdasarkan sector industry,jasa dan yang lainnya.Semoga penulisan ini bisa bermanfaat kepada para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

BPS LabuhanBatuhttp://dianratnafuedsi.blogspot.com/2011/10/makalah-pertumbuhan-ekonomi.htmlhttp://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/09/otonomi-daerah.html