63
ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN DI KOTA BOGOR OLEH KHAIRUNNISA H14114009 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

  • Upload
    votuyen

  • View
    266

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN

DI KOTA BOGOR

OLEH

KHAIRUNNISA

H14114009

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

RINGKASAN

KHAIRUNNISA. Analisis Potensi Wilayah Kecamatan di Kota Bogor

(dibimbing oleh WIWIEK RINDAYATI).

Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga ibu kota dengan kondisi

alam yang relatif lebih nyaman dibandingkan kota penyangga lainnya sehingga

menjadi alternatif permukiman bagi penduduk, baik yang datang dari sekitar

Bogor maupun dari daerah lainnya.

Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan

meningkatkan daya saing. Pemerintah Kota Bogor perlu mengidentifikasi potensi

dan keterbatasan kecamatan yang ada di bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk

memetakan potensi wilayah setiap kecamatan yang ada di Kota Bogor sehingga

dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Bogor dalam menentukan

kebijakan yang tepat untuk setiap wilayah.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis scalogram, dan uji

korelasi Rank Spearman. Berdasarkan analisis deskriptif dan analisis scalogram

kecamatan dengan potensi pertanian terbesar adalah Kecamatan Bogor Selatan,

kecamatan dengan potensi industri terbesar adalah Kecamatan Bogor Utara,

kecamatan dengan potensi perdagangan, hotel, dan restoran serta kepadatan

penduduk dan potensi perdagangan terbesar adalah Kecamatan Bogor Tengah.

Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan dengan fungsi pelayanan karena

dapat memenuhi ketiga fungsi pelayanan wilayah yaitu fungsi permukiman yang

ditunjukkan dengan kepadatan tertinggi, fungsi perekonomian yang ditunjukkan

dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi dan fungsi

pelayanan yang ditunjukkan dengan ketersediaan fasilitas umum terlengkap.

Namun, kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Kecamatan

Tanah Sareal, karena selain wilayahnya luas, berdasarkan peringkat potensi yang

dimiliki hampir semuanya menduduki peringkat menengah ke atas.

Berdasarkan uji korelasi Spearman, ada hubungan yang sangat erat antara

industri dan perdagangan, hotel dan restoran. Kecamatan dengan potensi

perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi adalah Kecamatan Bogor Tengah

dan kecamatan dengan potensi industri tertinggi adalah kecamatan Bogor Utara.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemisahan pusat perdagangan dan pusat

industri. Selain itu terdapat hubungan yang erat antara kepadatan penduduk dan

ketersediaan fasilitas umum, yang menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas

menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk bermukim, ada hubungan yang erat

antara potensi pertanian dan kepadatan penduduk yang menunjukkan bahwa

wilayah dengan luas wilayah pertanian tinggi, kepadatan penduduknya masih

rendah, ada hubungan erat antara fasilitas umum dan perdagangan, hotel dan

restoran, hal ini menunjukkan bahwa pusat perdagangan dan ketersediaan fasilitas

saling mendukung untuk menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk bermukim dan

bagi investor untuk berinvestasi.

Page 3: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

Untuk mendukung Kota Bogor sebagai kota perdagangan, kota industri,

kota pendidikan, kota permukiman dan wisata ilmiah, perlu peningkatan fasilitas

pendidikan, fasilitas transportasi, fasilitas ekonomi dan fasilitas kesehatan di

kecamatan-kecamatan di Kota Bogor sesuai hasil analisis scalogram.

Page 4: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN

DI KOTA BOGOR

Oleh

KHAIRUNNISA

H14114009

Skripsi

sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

Judul skripsi : ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN DI KOTA

BOGOR

Nama : Khairunnisa

NRP : H14114009

Dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Wiwiek Rindayati

NIP.19620816 198701 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dedi Budiman Hakim, Ph.D

NIP. 19641022 198903 1 003

Tanggal lulus:

Page 6: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA TULIS ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA PUN.

Bogor, Desember 2011

Khairunnisa

H14114009

Page 7: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Khairunnisa, lahir pada tanggal 12 Juli 1979 di

Tasikmalaya. Penulis adalah anak kedua dari delapan bersaudara dari pasangan

Nashihin Ahmad dan (Almh) Titoh Pursita. Jenjang pendidikan penulis dilalui

tanpa hambatan. Penulis menamatkan sekolah dasar pada SDN Indihiang Gadis,

kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 1995.

Pada tahun yang sama penulis diterima di SMA Negeri 2 Tasikmalaya dan lulus

pada tahun 1998. Setelah tamat SMA pada tahun 1998, penulis melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta dan lulus pada tahun

2002 dengan gelar Sarjana Sains Terapan (S.St).

Setelah menamatkan pendidikan di STIS, penulis bekerja pada Badan

Pusat Statistik Provinsi Jambi di Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi

Data (IPDS) selama 2 tahun. Pada tahun 2004, penulis mengajukan pindah tugas

ke BPS Kota Bogor di Bidang Distribusi.

Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Penyelenggaraan

Khusus, Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor yang merupakan kerja sama antara BPS dan IPB. Sesuai

dengan aturan yang ada, penulis harus mengikuti proses alih jenis dan menyusun

skripsi pada akhir proses tersebut sebagai syarat memasuki jenjang strata dua (S-2)

pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Untuk itulah,

penulis menyusun skripsi ini.

Page 8: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Potensi Wilayah Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2011” tepat pada

waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir dan sebagai

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu

Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moral-spiritual dan

material kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Wiwiek Rindayati, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

baik secara teknis maupun teoretis dalam pembuatan skripsi ini sehingga

dapat selesai dengan baik.

2. Rekan-rekan BPS Batch 4 yang telah memberikan banyak saran dan masukan

untuk perbaikan skripsi.

3. Keluarga besar di Bogor serta suami dan ketiga anakku atas segala doa dan

dukungan yang telah diberikan.

4. Semua pihak yang telah mendukung pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

terbatasnya kemampuan dan waktu penyelesaian. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, Desember 2011

Khairunnisa

H14114009

Page 9: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi

I. PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ..............................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ......................8

2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................8

2.1.1 Wilayah dan Pembangunan Wilayah ...........................................8

2.1.2 Teori Pusat Pelayanan .................................................................9

2.1.3 Teori Pusat Pertumbuhan .............................................................10

2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................11

2.3 Kerangka Pemikiran .............................................................................13

III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................15

3.1 Jenis dan Sumber Data .........................................................................15

3.2 Metode Analisis ....................................................................................15

3.2.1 Analisis Scalogram .....................................................................15

3.2.2 Metode Korelasi Peringkat Spearman ........................................17

3.3 Definisi Operasional .............................................................................18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................21

4.1 Gambaran Umum .................................................................................21

4.1.1 Kondisi Geografis .......................................................................21

4.1.2 Kondisi Demografis ....................................................................22

4.1.3 Struktur Perekonomian Wilayah .................................................24

Page 10: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

viii

4.2 Analisis Hirarki Potensi Wilayah .........................................................26

4.2.1 Hirarki Potensi Pertanian .............................................................26

4.2.2 Hirarki Potensi Industri ...............................................................29

4.2.3 Hirarki Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran .......................30

4.2.4 Hirarki Ketersediaan Fasilitas Umum ..........................................32

4.3 Analisis Hubungan Potensi Wilayah ....................................................38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................43

5.1 Kesimpulan .........................................................................................43

5.2 Saran ...................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................46

LAMPIRAN .......................................................................................................48

Page 11: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1 Tingkat Keeratan Hubungan Antar Variabel dari Uji Korelasi

Spearman ................................................................................................ 18

4.1 Batas Wilayah Kota Bogor..................................................................... 21

4.2 Jumlah dan Persentase Pertumbuhan Penduduk di Kota Bogor

Tahun 2006-2010 .................................................................................. 22

4.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kota Bogor

Tahun 2010 ............................................................................................ 23

4.4 Penduduk Usia Kerja menurut Kecamatan di Kota Bogor

Tahun 2010 ............................................................................................ 24

4.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2009 (Jutaan Rupiah) ..... 25

4.6 Peringkat Potensi Sumber Daya Pertanian menurut Kecamatan

di Kota Bogor ........................................................................................ 27

4.7 Hirarki Potensi Industri menurut Kecamatan di Kota Bogor ................ 29

4.8 Hirarki Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran menurut

Kecamatan di Kota Bogor ..................................................................... 31

4.9 Hirarki Fasilitas Umum menurut Kecamatan di Kota Bogor ................ 32

4.10 Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum di Kota Bogor Tahun 2011 ..... 34

4.11 Hasil Uji Korelasi Spearman ................................................................. 38

Page 12: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 14

4.1 Peta Kota Bogor Berdasarkan Kepadatan Penduduk ............................... 23

4.2 Potensi Pertanian Menurut Kecamatan di Kota Bogor ............................ 27

4.3 Potensi Industri Menurut Kecamatan di Kota Bogor ............................... 30

4.4 Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran Menurut Kecamatan

di Kota Bogor ........................................................................................... 31

4.5 Potensi Fasilitas Umum Menurut Kecamatan di Kota Bogor .................. 35

Page 13: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Analisis Scalogram Fasilitas Umum Menurut Kecamatan di Kota Bogor

Tahun 2011 .................................................................................................... 48

2 Analisis Scalogram Fasilitas Umum Menurut Kecamatan di Kota Bogor… 49

3 Potensi Pertanian Menurut Kecamatan di Kota Bogor ................................. 50

Page 14: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat persaingan antarnegara dari waktu ke waktu semakin tinggi sebagai

dampak dari munculnya fenomena globalisasi ekonomi. Globalisasi

mencerminkan tantangan sekaligus kesempatan. Meningkatnya persaingan antar

negara tidak hanya berdampak pada perekonomian negara secara keseluruhan,

tetapi juga pada perekonomian daerah terlebih lagi setelah era otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal. Di lain pihak, daya saing negara merupakan cermin dari

posisi daya saing tingkat daerah (Bank Indonesia, 2008).

Huggins dalam Bank Indonesia (2008) mendefinisikan daya saing daerah

sebagai “ kemampuan dari perekonomian untuk menarik dan mempertahankan

perusahaan-perusahaan dengan kondisi yang stabil atau dengan pangsa pasar yang

meningkat dalam aktivitasnya, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan

standar kehidupan bagi semua yang terlibat didalamnya”.

Pembangunan ekonomi daerah secara umum dapat diartikan sebagai suatu

proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-

sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah

daerah dan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut (Arsyad,

1999). Tujuan utama pembangunan ini, selain untuk menciptakan pertumbuhan

Page 15: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

2

yang setinggi-tingginya, juga harus mampu menghapus atau mengurangi

kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan salah satu bagian penting dari

pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat

dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan

pendapatan antarpenduduk, antardaerah dan antarsektor. Kondisi ini menuntut

kepala pemerintah daerah untuk lebih bijak menerapkan kebijakan-kebijakan

pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan

menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik

lokal (daerah) secara tepat. Perbedaan kondisi daerah akan membawa implikasi

terhadap corak pembangunan yang akan diterapkan berbeda pula. Peniruan

mentah-mentah pola kebijakan yang pernah diterapkan dan berhasil pada suatu

daerah, belum tentu memberikan manfaat yang sama bagi daerah lainnya (Arsyad,

1999).

Jika antarwilayah terdapat keragaman, kebijakan dalam pembangunan

tidak bisa dilakukan secara seragam, diperlukan penyesuaian-penyesuaian dengan

kondisi lokal daerah dan perlakuan (treatment) yang berbeda antardaerah.

Perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun regional harus

memperhatikan daerah secara parsial karena keragaman potensi dan kemampuan

daerah di Indonesia untuk berkembang.

Kemampuan daerah untuk berkembang dan meningkatkan daya saingnya

akan sangat tergantung pada kemampuan daerah tersebut dalam mengidentifikasi

Page 16: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

3

faktor-faktor penentu daya saing daerahnya baik dari aspek keunggulan maupun

keterbatasan. Dengan teridentifikasinya faktor-faktor tersebut, diharapkan daerah

dapat menetapkan suatu kebijakan yang dapat meningkatkan daya saingnya

dengan sasaran akhir adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat (Bank

Indonesia, 2008).

Beberapa daerah dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan, sementara

beberapa daerah lainnya mengalami pertumbuhan yang lambat. Daerah-daerah

yang mengalami pertumbuhan yang lambat disebabkan oleh kurangnya sumber-

sumber yang dimiliki, adanya kecenderungan pemilik modal (investor) memilih

daerah perkotaan atau daerah yang memiliki fasilitas seperti prasarana

perhubungan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, perbankan, asuransi juga

tenaga terampil, seperti yang mengemuka pada Executive Opinion Survey yang

dilakukan oleh WEF (World Economic Forum). Menurut survei ini, 20 persen

pengusaha menyebutkan bahwa masalah infrastruktur seperti kualitas jalan raya,

Kereta Api, transportasi, fasilitas telekomunikasi, fasilitas listrik mempengaruhi

minat mereka untuk berinvestasi, disamping masalah keefisienan birokrasi dan

ketidakstabilan politik (Bank Indonesia, 2008). Karenanya, pemerintah harus

menetapkan kebijaksanaan pembangunan yang tepat demi berhasilnya rencana

pembangunan dan untuk menghindari kesulitan yang timbul dalam proses

pelaksanaannya.

Menurut Lewis (Arsyad, 1999), “unsur-unsur utama kebijaksanaan

pembangunan meliputi:

Page 17: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

4

1. Penyelidikan potensi pembangunan, survei sumber daya nasional, penelitian

ilmiah; penelitian pasar.

2. Penyediaan prasarana yang memadai (air, listrik, transportasi dan

telekomunikasi).

3. Penyediaan fasilitas latihan khusus dan juga pendidikan umum yang memadai

untuk menyediakan ketrampilan yang diperlukan.

4. Perbaikan landasan hukum bagikegiatan perekonomian.

5. Bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik

6. Menemukan dan membantu pengusaha yang potensial baik dari dalam

maupun dari luar negeri.

7. Peningkatan pemanfaatan sumber daya secara lebih baik.

Untuk itu pemerintah daerah harus dapat mengidentifikasi keunggulan dan

keterbatasan daerahnya yang meliputi faktor biofisik/karakteristik wilayah

(sumber daya alam), sumber daya buatan (ketersediaan sarana dan prasarana

sosial ekonomi), sumber daya manusia, karakteristik struktur ekonomi wilayah

dan kebijakan pemerintah daerah, sehingga dicapai sasaran kebijakan regional

wilayah yang meliputi kemakmuran wilayah (place prosperity) dan kemakmuran

masyarakat (people prosperity) (Sjafrizal, 2008).

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ciri khas

suatu wilayah. Oleh sebab itu keadaan ekonomi suatu kawasan perlu

diinformasikan sebagai bahan acuan dan arahan pengembangan yang

Page 18: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

5

berkelanjutan. Selain itu perlu adanya identifikasi masalah-masalah dan potensi

wilayah secara menyeluruh, sehingga program pembangunan dan pengembangan

yang akan dilakukan lebih terarah.

Peningkatan ekonomi kota semestinya membawa dampak yang signifikan

bagi seluruh masyarakat kota termasuk masyarakat perbatasan kota. Namun

kenyataan menunjukkan sebaliknya, terdapat ketimpangan-ketimpangan

pembangunan antara pusat kota dan hinterland-nya.Untuk lebih meningkatkan

daya saing daerahnya dengan tujuan akhir peningkatan kesejahteraan yang merata

pada penduduknya, salah satu kebijakan wilayah yang dapat diambil adalah

melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan

perekonomian yang merata.

Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga ibukota negara DKI

Jakarta yang memiliki kondisi alam yang relatif nyaman, namun berdasarkan

peringkat daya saing yang dikeluarkan Bank Indonesia pada tahun 2008,

infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungannya menduduki peringkat ke-37,

lebih rendah dari kabupaten/kota penyangga lainnya yaitu Kota Bekasi,

Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang

yang masing-masing menduduki peringkat 12, 5, 2, 3 dan 7. Hal ini membutuhkan

perhatian serius dari pemerintah daerah Kota Bogor agar Kota Bogor mempunyai

daya saing yang lebih baik dan tetap memiliki daya tarik sebagai permukiman

maupun sebagai pusat perekonomian. Untuk mengatur hal itu, Pemrintah Kota

Bogor mengeluarkan Perda No. 1 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (Tahun 1999-2009) yang isinya menyatakan bahwa fungsi Kota Bogor

Page 19: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

6

adalah sebagai kota perdagangan, kota industri, kota permukiman, wisata ilmiah,

dan kota pendidikan. Dengan semua alasan itu, jelaslah bahwa Kota Bogor perlu

mengidentifikasi potensi sumber daya wilayahnya sehingga diperoleh gambaran

umum tentang keunggulan dan kekurangannya. Gambaran umum itu diharapkan

dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Bogor yang dijabarkan dalam

kebijakan yang tepat untuk pembangunan di enam subwilayah Kota Bogor, yaitu

enam kecamatan, berdasar pada potensi tiap kecamatan.

Untuk itu diperlukan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai

potensi kecamatan di Kota Bogor. Beberapa potensi yang akan diteliti adalah

potensi pertanian sebagai potensi dasar, potensi industri dan potensi perdagangan,

hotel dan restoran sebagai sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor, dan kelengkapan fasilitas

umum serta kepadatan penduduk sebagai pendukung potensi lainnya. Berdasarkan

uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana potensi masing-masing kecamatan di Kota Bogor?

2. Dari analisis tersebut, kecamatan manakah yang memiliki fungsi sebagai

pusat pelayanan di Kota Bogor.

3. Dari klasifikasi tersebut, kecamatan manakah yang memiliki potensi untuk

dikembangkan di Kota Bogor?

4. Bagaimana hubungan antar sumberdaya wilayah kecamatan di Kota

Bogor?

Page 20: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

7

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Menganalisis potensi kecamatan-kecamatan di Kota Bogor.

2. Menganalisis kecamatan yang memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan di

Kota Bogor.

3. Menganalisis kecamatan yang memiliki potensi untuk dikembangkan di

Kota Bogor.

4. Menganalisis hubungan antar sumberdaya wilayah kecamatan di Kota

Bogor.

1.4 Manfaat Penelitian

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran

umum sumber daya wilayah kecamatan-kecamatan di Kota Bogor sebagai daya

dukung terhadap peningkatan perekonomian Kota Bogor.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah kota Bogor

dalam mengambil kebijakan pembangunan yang tepat untuk masing-masing

kecamatan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi

dan informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya.

Page 21: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Wilayah dan Pembangunan wilayah

Budiharsono (2001) menyebutkan bahwa ruang atau kawasan sangat

penting dalam pembangunan wilayah. Konsep ruang mempunyai beberapa unsur,

yaitu: (1) jarak, (2) lokasi, (3) bentuk, dan (4) ukuran. Unsur-unsur tersebut di atas

secara bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut wilayah . Definisi

wilayah sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang

bagian-bagiannya tergantung secara internal, dapat dibagi menjadi empat jenis,

yaitu:

1. Wilayah homogen, adalah wilayah yang dipandang dari satu

aspek/kriteria/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama,

misalnya homogen dalam hal ekonomi, geografi, agama, suku dan sebagainya.

2. Wilayah Nodal, adalah wilayah yang secara fungsional memiliki

ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (hinterland).

Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi,

barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi. Biasanya daerah

belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga

kerja ke daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah

belakangnya dalam bentuk barang jadi.

Page 22: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

9

3. Wilayah Administratif, adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan

berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik seperti

provinsi, kabupaten/kota, desa/ kelurahan dan RT/RW.

4. Wilayah Perencanaan, merupakan wilayah yang memperlihatkan koherensi

atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan harus

cukup besar untuk pengambilan keputusan investasi berskala ekonomi,

mampu mengubah indutrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada,

mempunyai kesamaan struktur ekonomi, mempunyai minimal satu titik

pertumbuhan (growth point), menggunakan suatu cara pendekatan

perencanaan pembangunan dan masyarakat dalam wilayah tersebut

mempunyai kesadaran terhadap persoalan wilayahnya.

2.1.2 Teori Pusat Pelayanan

Teori pusat-pusat pelayanan merupakan suatu teori struktur tata ruang

yang menjadi kerangka acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

dalam rangka penyebaran fasilitas pelayanan. Masalah fasilitas pelayanan, baik

yang menyangkut aspek tata ruang maupun kualitas dan jumlah, berkaitan erat

dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tiga konsep dasar yang tercakup dalam pusat pelayanan adalah pemusatan

dan fungsi pemusatan, batas ambang serta hierarki. Adanya pemusatan prasarana

dan sarana pelayanan di daerah inti dapat diperoleh sedikitnya tiga keuntungan,

yaitu penggunaan berbagai fasilitas pelayanan akan menjadi lebih intensif

daripada tidak dipusatkan, fasilitas pelayanan akan berfungsi lebih efisisen dan

Page 23: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

10

berbagai kelembagaan seperti koperasi dan perbankan dapat berfungsi dengan

baik (Dusseldorf, 1971).

Fungsi utama pusat pelayanan adalah sebagai tempat pemusatan barang

dan jasa bagi penduduk. Tiga fungsi pusat pelayanan yaitu fungsi pelayanan,

fungsi pemukiman dan fungsi ekonomi. Suatu pusat pelayanan akan memiliki

sejumlah sarana dan prasarana sosial ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

penduduk baik yang bermukim di daerah inti maupun di daerah belakangnya

(Dusseldorf, 1971).

2.1.3 Teori Pusat Pertumbuhan

Pusat Pertumbuhan (growth poles) dapat diartikan secara fungsional dan

secara geografis. Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi

konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang karena sifat hubungannya

memiliki unsur kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi

baik ke dalam maupun ke luar (daerah belakangnya). Secara geografis, pusat

pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan

sehingga menjadi daya tarik (pole of attraction).

Sementara menurut Richardson dalam Sjafrizal (2008), empat karakteristik

pusat pertumbuhan adalah:

1. Adanya sekelompok kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi pada lokasi

tertentu;

2. Konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan

ekonomi yang dinamis dalam perekonomian;

Page 24: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

11

3. Terdapat keterkaitan input dan output yang kuat antara sesama kegiatan

ekonomi pada pusat tersebut; dan

4. Dalam kelompok kegiatan tersebut terdapat sebuah indutri induk yang

mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada pusat tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Asri (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengembangan

Kawasan Agropolitan di Kecamatan Ujan Mas. Metode analisa yang digunakan

adalah Location Quotient (LQ), Metode Perbandingan Eksponensial (MPE),

Metode Perbandingan Berpasangan (MPB) dan Metode Penentuan Hasil Akhir

(PHA) yang kemudian digabung dalam analisa scalogram. Hasil dari penelitian

ini menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis scalogram terhadap semua

kecamatan di Kabupaten Kepahiang, kecamatan dengan nilai scalogram tertinggi

adalah Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Ujan Mas dan Kecamatan Bermani Ilir.

Dilihat dari segi sistem Agribisnis dan fasilitas yang ada, 3 kawasan yang

mendapat prioritas pengembangan adalah Kecamatan Ujan Mas, Kecamatan

Kepahiang dan Kecamatan Tebet Karai.

Dianawati (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Fungsi Ekonomi

Kota Kecamatan dalam Pembangunan Wilayah (Studi Kasus Kabupaten

Semarang Provinsi Jawa Tengah). Dalam penelitian ini hirarki potensi sumber

daya alam dan hirarki ketersediaan fasilitas sosial ekonomi dikombinasikan dalam

analisis limpitan sejajar, kemudian dicari hubungannya dengan menggunakan

korelasi rank Spearman. Analisis skalogram juga digunakan untuk menganalisis

Page 25: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

12

fungsi ekonomi kota kecamatan sebagai pusat pertumbuhan kecil pedesaan. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis scalogram,

kecamatan pusat pengembangan pada peringkat atas memiliki ketersediaan

fasilitas pelayanan yang lebih baik dibandingkan pusat pengembangan pada

peringkat rendah.

Triana (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Dampak

Pemekaran Wilayah terhadap Pengelompokan Kecamatan berdasarkan beberapa

Peubah Sosial Ekonomi di Kabupaten Bogor. Dalam penelitiannya menggunakan

analisis faktor dan analisis cluster dengan metode hirarki memperlihatkan bahwa

dalam mengelompokkan wilayah Kabupaten Bogor berdasarkan beberapa peubah

sosial ekonomi, telah terjadi keragaman antar kecamatan yang disebabkan oleh

dua faktor yaitu: (1) faktor potensi penduduk dan sarana sosial ekonomi; (2)

faktor produksi padi. Saran bagi pemerintah daerah berdasarkan penelitian ini

adalah pembangunan ekonomi dan pembangunan sarana sosial ekonomi

hendaknya diprioritaskan pada kecamatan yang termasuk pada Wilayah IV yang

terdiri dari 17 kecamatan, wilayah paling tertinggal. Untuk wilayah yang

berpotensi dalam produksi padi diharapkan dapat dikembangkan industri yang

mengolah hasil pertanian baik itu industri besar, sedang maupun industri kecil dan

kerajinan rumah tangga.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian

ini menentukan kecamatan yang merupakan pusat pelayanan yang tidak diteliti di

penelitian sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian bahwa kecamatan dengan

peringkat tertinggi dalam potensi perdagangan, ketersediaan fasilitas dan

Page 26: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

13

kepadatan penduduk tidak menempati peringkat tertinggi dalam potensi pertanian

dan industri, hal ini menunjukkan telah terjadi pemisahan pusat industri, pusat

pertdagangan dan pusat pertanian. Sedangkan dalm penelitian sebelumnya

kecamatan dengan peringkat tertinggi memiliki potensi tertinggi di semua potensi

wilayah.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dalam penyelenggaraan pemerintahan Indonesia menganut sistem

desentralisasi, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah

untuk menyelenggarakan otonomi daerahnya. Hal ini tertuang dalam UU Nomor

22 tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah. Seiring berlakunya Undang-undang tersebut, maka setiap

Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) dituntut untuk mampu mengidentifikasi

keunggulan wilayahnya. Keunggulan wilayah tersebut untuk selanjutnya harus

dapat diarahkan dan dipadukan, serta dikembangkan secara terencana, sehingga

tercapai pengembangan wilayah yang optimal, yang tercermin dari luasnya

kesempatan kerja dan berusaha, serta adanya insentif ekonomi yang

menguntungkan bagi berbagai pelaku ekonomi.

Namun perbedaan potensi setiap wilayah menimbulkan permasalahan dalam

pemerataan pembangunan. Ketidakmerataan potensi awal diperkuat oleh kegiatan

investasi yang cenderung terpusat pada wilayah dengan potensi tinggi dan wilayah

yang sudah berkembang.

Kecamatan merupakan pusat pertumbuhan dan pelayanan kecil karena

pemerintahan di tingkat kecamatan paling dekat dengan masyarakat dan

Page 27: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

14

merupakan suatu unit wilayah yang cukup memadai untuk satu unit

pengembangan. Untuk menentukan kebijakan pembangunan yang tepat,

diperlukan identifikasi potensi masing-masing kecamatan. Pengidentifikasian

tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran umum potensi dan fasilitas

umum setiap kecamatan yang dapat menjadi salah satu acuan kebijakan

pembangunan pemerintah daerah.

Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk diagram pada Gambar 2.1

berikut ini.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Potensi Kecamatan di Kota Bogor

- Pertanian

- Industri

- Penduduk

- Perdagangan,

Hotel&Restoran

- Fasilitas Umum

Tidak Merata sehingga Terjadi Ketimpangan

Hubungan

Antarsumberdaya

Wilayah Kecamatan

Identifikasi Kecamatan Pusat

Pelayanan dan Kecamatan yang

Berpotensi untuk dikembangkan

Identifikasi Potensi

Kecamatan

Acuan Kebijakan Pembangunan

Korelasi Spearman

Analisis Scalogram

Page 28: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersumber dari Badan Pusat Statistik berupa data hasil survei Potensi Desa Kota

Bogor tahun 2011, Kota Bogor Dalam Angka 2010, Kecamatan Bogor Selatan

Dalam Angka 2010, Kecamatan Bogor Timur Dalam Angka 2010, Kecamatan

Bogor Utara Dalam Angka 2010, Kecamatan Bogor Tengah Dalam Angka 2010,

Kecamatan Bogor Barat Dalam Angka 2010, Kecamatan Tanah Sareal Dalam

Angka 2010 dan Data Industri Besar Sedang Kota Bogor 2011.

4.2 Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan analilsis deskriptif dan analisis kuantitatif

untuk menganalisis hubungan antar sumberdaya wilayah yang tersedia. Alat

analisis yang digunakan adalah analisis Scalogram untuk mengidentifikasi

kelengkapan fasilitas suatu wilayah, dan metode korelasi peringkat Spearman

untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang dianalisis.

3.2.1 Analisis Scalogram

Analisis Scalogram bertujuan untuk mengidentifikasi kota-kota yang dapat

dikelompokkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan berdasarkan fasilitas kota yang

tersedia (Blakely, 1989). Semakin lengkap fasilitas pelayanan yang

Page 29: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

16

diberikan,semakin tinggi tingkatan kota tersebut dan dapat dikatakan sebagai

pusat pertumbuhan.

Dalam analisis scalogram, klasifikasi kota didasarkan pada 3 komponen fasilitas

dasar yang dimiliki, yaitu:

1. Differentiation adalah fasilitas yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi.

Fasilitas ini menunjukkan bahwa adanya struktur kegiatan ekonomi

lingkungan yang kompleks, jumlah dan tipe fasilitas komersial akan

menunjukkan derajat ekonomi kawasan/kota dan kemungkinan akan menarik

sebagai tempat tinggal dan bekerja. Fasilitas differentiation yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi pasar, bank dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

2. Solidarity adalah fasilitas yang berkaitan dengan aktivitas sosial. Fasilitas ini

menunjukkan tingkat kegiatan sosial dari kawasan/kota. Fasilitas tersebut

dimungkinkan tidak seratus persen merupakan kegiatan sosial namun

pengelompokan tersebut masih dimungkinkan jika fungsi sosialnya relatif

lebih besar dibandingkan sebagai kegiatan usaha yang berorientasi pada

keuntungan (benefit oriented). Fasilitas solidarity dalam penelitian ini adalah

fasilitas pendidikan yang meliputi SD, SMP dan SMA, fasilitas kesehatan

yang meliputi rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, tempat praktek

dokter, tempat praktek bidan, tempat praktek dokter gigi, puskesmas,

posyandu, apotik dan laboratoium kesehatan.

3. Centrality adalah fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi-

politik/pemerintahan. Fasilitas ini menunjukkan bagaimana hubungan dari

masyarakat dalam sistem kota/komunitas. Sentralitas ini diukur melalui

Page 30: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

17

perkembangan hirarki dari institusi sipil, misalnya kantor pos, kantor

pemerintahan dan sejenisnya. Fasilitas centrallity yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kantor kelurahan, kantor kecamatan, kantor walikota dan

kantor pos.

Cara pembuatan tabel scalogram untuk melihat hierarki kecamatan adalah sebagai

berikut:

1. Kecamatan-kecamatan diurutkan berdasarkan peringkat jumlah penduduk.

2. Susun kembali urutannya berdasarkan jumlah jenis fasilitas yang dimiliki

kecamatan tersebut.

3. Fasilitas-fasilitas disusun urutannya berdasarkan jumlah wilayah yang

memiliki jenis fasilitas tersebut.

4. Peringkat jenis fasilitas disususn urutannya berdasarkan jumlah total unit

fasilitas.

5. Terakhir, peringkat kecamatan disusun urutannya berdasarkan jumlah total

unit fasilitas yang dimiliki masing-masing wilayah tersebut.

3.2.2 Metode Korelasi Peringkat Spearman

Metode Korelasi Peringkat Spearman (Spearman’s Rank Correlation)

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang dianalisis.

Notasi matematis dari uji korelasi peringkat Spearman dapat dinyatak sebagai

berikut:

( ) (3.1)

Dimana:

Page 31: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

18

rs : nilai koefisien korelasi

di : selisih peringkat untuk x dan y

n : jumlah sampel/data

Nilai rs dapat terjadi antara -1 sampai +1. Nilai +1 atau -1 menunjukkan

adanya hubungan yang sempurna antara variabel x dan y, dimana tanda + artinya

pemberian peringkat itu sejalan, sedangkan tanda minus berarti bertolak belakang.

Bila rs mendekati nol, kedua peubah tidak berkorelasi. Hasil uji korelasi peringkat

spearman dapat dilihat dari tingkat keeratan hubungan antar variabel, secara

lengkap dapat dilihat dari Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Tingkat Keeratan Hubungan Antarvariabel dari Uji Korelasi

Spearman

| | Kategori

0 ≤ rs < 0.2

0.2 ≤ rs < 0.5

0.5 ≤ rs < 0.8

0.8 ≤ rs < 1.0

Tidak erat

Cukup erat

Erat

Sangat erat

Sumber: Walpole, 1982

3.3 Definisi Operasional

1. Potensi pertanian merupakan potensi pertanian kecamatan yang terdiri dari

luas lahan pertanian, banyaknya ternak dan produksi perikanan.

2. Luas lahan pertanian meliputi luas lahan pertanian sawah dan non sawah.

Page 32: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

19

3. Potensi Peternakan meliputi banyaknya ternak yang diusahakan meliputi

ternak sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, domba, kambing, domba, ayam

kampung, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik.

4. Potensi Perikanan meliputi produksi ikan yang diusahakan di kolam air deras,

kolam air tenang, sawah, dan keramba.

5. Potensi Industri meliputi jumlah industri pengolahan yang ada di setiap

kecamatan dan jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri tersebut.

6. Potensi Perdagangan terdiri dari banyaknya jumlah KUD, pertokoan, pusat

perbelanjaan dan toko kelontong. Khusus untuk pusat perbelanjaan dilakukan

pembobotan, karena satu pusat perbelanjaan terdiri dari ratusan kios.

Pembobotan dilakukan dengan mengalikan satu unit pusat perbelanjaan

dengan 100.

7. Potensi Hotel terdiri dari hotel yang ada di setiap kecamatan baik hotel

berbintang maupun hotel melati. Nilai hotel dihitung berdasarkan jumlah

kamar yang dimiliki.

8. Potensi Restoran merupakan jumlah restoran, rumah makan dan kedai

makanan yang ada di setiap kecamatan. Khusus jumlah restoran dan rumah

makan dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan dengan mengalikan

satu unit restoran dengan 10.

9. Fasilitas Pendidikan merupakan jumlah sekolah yang ada di setiap kecamatan

baik SD, SMP maupun SMA. Nilai yang digunakan adalah daya tampung

sekolah yang diperoleh dengan membagi jumlah murid dengan jumlah

sekolah.

Page 33: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

20

10. Fasilitas kesehatan terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik,

tempat praktek dokter umum, tempat praktek dokter gigi, tempat praktek

bidan, puskesmas, posyandu yang dinilai sesuai jumlah tempat tidur yang ada

di tempat tersebut dan apotik serta laboratorium kesehatan.

11. Fasilitas pemerintahan terdiri dari banyaknya kantor kelurahan, kantor

kecamatan, kantor walikota dan kantor DPRD.

12. Fasilitas perekonomian terdiri dari banyaknya pasar, bank umum dan Bank

Perkeditan Rakyat (BPR).

13. Fasilitas transportasi terdiri dari jumlah stasiun dan terminal yang ada di

setiap kecamatan.

14. Fasilitas Ibadah terdiri dari banyaknya masjid, musholla, gereja, pura dan

vihara yang ada di setiap kecamatan.

15. Fasilitas Telekomunikasi terdiri dari banyaknya warnet dan wartel yang ada

di setiap kecamatan.

16. Peringkat dari masing-masing potensi ditentukan dengan skoring berdasarkan

jumlah terbesar menempati peringkat pertama dan seterusnya. Jika ada lebih

dari dua observasi yang memiliki jumlah yang sama, maka penetapan skoring

adalah rata-rata peringkat.

Page 34: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Kondisi Geografis

Kota Bogor adalah salah satu kota yang berada dibawah wilayah

administratif Provinsi Jawa Barat dan hanya berjarak lebih kurang 60 Km dari ibu

kota Indonesia, Jakarta. Kota dengan luas 11.850 Km2 ini dihuni lebih dari

950.334 jiwa yang tersebar di enam kecamatan dan 68 kelurahan, dengan batas

sebagai beikut:

Tabel 4.1 Tabel Batas Wilayah Kota Bogor

Batas Wilayah

Utara Wilayah Kecamatan Kemang, Kecamatan Bojong Gede dan

Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Selatan Wilayah Kecamatan Cijeruk, dan Kecamatan Caringin Kabupaten

Bogor.

Timur Wilayah Kecamatan Sukaraja, dan Kecamatan Ciawi Kabupaten

Bogor.

Barat Wilayah Kecamatan Darmaga, dan Kecamatan Ciomas Kabupaten

Bogor.

Sumber: Kota Bogor Dalam Angka, 2010

Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43’30”BT 106 derajat 51’00”BT

dan 30’30”LS –6 derajat 41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal

190 meter, maksimal 350 meter. Di Kota Bogor mengalir beberapa sungai yang

permukaan airnya jauh di bawah permukaan, yaitu: Sungai Ciliwung, Cisadane,

Page 35: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

22

Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi dan Cibalok. Oleh karena adanya kondisi itu maka

Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir

Secara administratif Kota Bogor dikelilingi oleh Kabupaten Bogor dan

sekaligus menjadi pusat pertumbuhan Bogor Raya dan secara geografis

dikelilingi oleh bentangan pegunungan, mulai dari Gunung/Pegunungan Pancar,

Megamendung, Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Salak dan Gunung

Halimun yang menyerupai huruf U.

4.1.2 Kondisi Demografis

Pertumbuhan penduduk Kota Bogor dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

(2006-2010) rata-rata sebesar 1,98 persen pertahun. Pertumbuhan penduduk

tertinggi terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 4,10 persen.

Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Pertumbuhan Penduduk di Kota Bogor Tahun

2006-2010

Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Pertumbuhan (%)

2006 879.138 -

2007 905.132 2,96

2008 942.204 4,10

2009 946.204 0,43

2010 950.334 0,44

Sumber: BPS Kota Bogor, 2010

Kepadatan penduduk di Kota Bogor bervariasi antara 5.652 jiwa/ km2

hingga 12.553 jiwa/ km2.

. Kecamatan Bogor Tengah menempati urutan pertama

kepadatan penduduk yaitu sebesar 12.553 jiwa/ km2, hal ini disebabkan selain

sebagai pusat kota, kecamatan ini memliki fasilitas yang lengkap dengan luas

wilayah yang paling kecil. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk

Page 36: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

23

terendah yaitu sebesar 5.652 jiwa/ km2 adalah Kecamatan Bogor Selatan, karena

selain luas wilayahnya besar, fasilitas di kecamatan ini relatif rendah.

Tabel 4.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kota Bogor

Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

penduduk

Luas wilayah

(km2)

Kepadatan

penduduk Peringkat

Bogor selatan 174.127 30,81 5.652 6

Bogor timur 86.308 10.,5 8.503 4

Bogor utara 152.053 17,72 8.581 3

Bogor tengah 102.057 8,13 12.553 1

Bogor barat 200.127 32,85 6.092 5

Tanah sareal 182.410 18,84 9.682 2

Sumber: BPS Kota Bogor, 2010.

Gambar 4.1 Peta Kota Bogor Berdasarkan Kepadatan Penduduk

Page 37: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

24

Penduduk usia kerja yang berkualitas merupakan salah satu sumber daya

wilayah. Sebanyak 66 persen penduduk usia produktif di Kecamatan Bogor

Tengah berpendidikan SMA ke atas, hal ini menggambarkan tenaga kerja

berkualitas banyak tersedia karena akses pendidikan mudah didapatkan di

kecamatan ini. Sedangkan di Bogor Selatan, hanya 37 persen penduduk usia

produktifnya yang berpendidikan SMA ke atas, hal ini disebabkan oleh daya

tampung sekolah-sekolah di kecamatan ini lebih rendah dibandingkan kecamatan-

kecamatan lain.

Tabel 4.4 Penduduk Usia Kerja menurut Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

penduduk

Persentase Penduduk Usia Kerja

Berpendidikan SMA ke atas

Peringkat

kependudukan

Bogor Selatan 174.127 37 6

Bogor Timur 86.308 50 4

Bogor Utara 152.053 60 2

Bogor Tengah 102.057 66 1

Bogor Barat 200.127 57 3

Tanah sareal 182.410 44 5

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

4.1.3 Struktur Perekonomian Wilayah

Dilihat dari Produk Domestik Regional Buto (PDRB) atas dasar harga

berlaku tahun 2009, sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 38,04 persen, disusul sektor

Industri Pengolahan sebesar 25,57 persen. Sektor Pertanian hanya menyumbang

sebesar 0,20 persen. Sub sektor yang memberi sumbangan terbesar adalah sub

sektor perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 31,72 persen. Sub sektor

terbesar industri pengolahan adalah industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki

yaitu sebesar 17,89 persen. Nilai PDRB selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Page 38: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

25

Tabel 4.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2009 (Jutaan Rupiah) No. Sektor PDRB Berlaku Distribusi Persentase

(%) 1. Pertanian 24.008,43 0.20

a. Tanaman Bahan Makanan 16.378,12 0.14

b. Tanaman Perkebunan 26,60 0.00

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.433,86 0.04

d. Kehutanan 0,00 0.00

e. Perikanan 3.169,84 0.03

2. Pertambangan&Penggalian 207,34 0.00

a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00

b.Pertambangan Non Migas 0,00 0,00

c. Penggalian 207,34 0,00

3. Industri Pengolahan 3.044.078,40 25,57

a. Industri Migas 0,00 0,00

b. Industri Non Migas 3,044,078.40 25,57

1.Makanan, Minuman dan Tembakau 508,155.58 4,27

2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki 2,129,500.61 17,89

3. Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya 43,141.94 0,36

4. Kertas dan Barang Cetakan 0.00 0,00

5. Pupuk, Kimia & Brg dari Karet 363,280.28 3,05

6. Semen & Brg. Galian Bukan Logam 0.00 0,00

7. Logam Dasar Besi dan Baja 0.00 0,00

8. Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya 0.00 0,00

4. Listrik, Gas& Air 245.221,37 2,06

a. Listrik 132.367,73 1,11

b. Gas Kota 82.778,46 0,70

c. Air Bersih 30.075,18 0,25

5. Bangunan 653.511,28 5,49

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.528.576,95 38,04

a. Perdagangan Besar dan Eceran 3.722.609,11 31,27

b. Hotel 66.618,92 0,56

c. Restoran 739.348,92 6,21

7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.719.767,35 14,45

a. Pengangkutan 1.429.651,88 12,01

b. Komunikasi 290.115,47 2,44

8. Keuangan, Persewaan& Jasa Perusahaan 1.216.482,77 10.22

a. Bank 366.449,98 3.08

b. Lembaga Keuangan selain Bank 272.822,65 2.29

c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0.00

d. Sewa Bangunan 322.492,19 2.71

e. Jasa Perusahaan 254.717,95 2.14

8. Jasa-Jasa 472.745,77 3.97

a. Pemerintah Umum 171.910,78 1.44

b. Swasta 300.834,99 2,53

PDRB 11.904.599,66 100

Sumber: BPS Kota Bogor, 2010

Page 39: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

26

4.2 Analisis Hirarki Potensi Wilayah

Pembangunan wilayah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam wilayah tersebut melalui pemanfaatan sumber daya wilayah

yang dimiliki baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya

buatan. Perbedaan ketiga sumber daya tersebut menimbulkan perbedaan

pertumbuhan pembangunan antar wilayah.

4.2.1 Hirarki Potensi Pertanian

Analisis hirarki potensi pertanian menggunakan batasan administratif

kecamatan sebagai satuan wilayah analisis. Komponen yang digunakan dalam

penentuan hirarki potensi ini adalah luas lahan petanian sawah dan nonsawah

untuk sektor petanian, jumlah ternak yang diusahakan meliputi ternak besar (sapi,

kerbau dan kuda), ternak kecil (kambing dan domba) untuk sektor peternakan

besar kecil dan ternak unggas (ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging, dan

itik manila) untuk sektor peternakan unggas, serta jumlah produksi ikan yang

diusahakan baik yang diusahakan di kolam air tenang, kolam air deras, sawah

maupun di keramba. Nilai sektor ini dapat dilihat di lampiran 1. Tabel 4.5

menunjukkan nilai potensi yang diperingkatkan pada setiap sub sektor.

Kecamatan dengan jumlah potensi terbanyak mendapat peringkat pertama dan

seterusnya. Peringkat total terkecil menunjukkan bahwa kecamatan tersebut

memiliki sumber daya terbanyak.

Page 40: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

27

Tabel 4.6 Peringkat Potensi Pertanian menurut Kecamatan di Kota Bogor

Kec

amat

an

Per

tania

n

Pet

ernak

an

Bes

ar K

ecil

Pet

ernak

an

Unggas

Per

ikan

an

Tota

l

Per

ingkat

Bogor Selatan 1 3 1 3 8 1

Bogor Timur 4 5 5 1 15 4,5

Bogor Utara 2 4 4 5 15 4,5

Bogor Tengah 6 6 6 6 24 6

Bogor Barat 3 2 2 4 11 2,5

Tanah Sareal 5 1 3 2 11 2,5

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Berdasarkan Tabel 4.6, kecamatan yang memiliki potensi pertanian

terbesar adalah Kecamatan Bogor Selatan disusul Kecamatan Tanah Sareal dan

Gambar 4.2. Potensi Pertanian menurut Kecamatan di Kota Bogor

Page 41: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

28

Kecamatan Bogor Barat. Kecamatan Bogor Selatan memiliki luas wilayah yang

cukup besar dibanding kecamatan lainnya dan penggunaan wilayahnya masih

berbasis pertanian. Luas wilayah Kecamatan Bogor Selatan sebesar 2.926,7 Km2,

dimana 46,52 persen merupakan lahan pertanian. Sedangkan Kecamaan Bogor

Barat dan Kecamatan Tanah Sareal masing-masing memiliki luas wilayah sebesar

3.134 Km2

dan 2.030,7 Km2, dimana luas lahan pertanian masing-masing sebesar

10,64 persen dan 1,01 persen. Di kecamatan Bogor Selatan telah dikembangkan

padi organik di Kelurahan Mulyaharja dan budidaya anggrek di Kelurahan

Cipaku. Di kecamatan Tanah Sareal dikembangkan jambu biji getas merah

organik dan produk olahan talas Bogor. Kelurahan Situ Gede dan Kelurahan

Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, juga mengembangkan padi organik.

Sedangkan. peringkat terendah adalah Kecamatan Bogor Tengah yang

penggunaan lahannya sudah lebih difokuskan pada sarana perkotaan, seperti

pertokoan, bank dan sebagainya, sehingga lahan pertaniannya hanya sedikit.

Potensi peternakan terbesar ada di Kecamatan Tanah Sareal. Di kecamatan

ini diusahakan sapi potong sebanyak 643 ekor, 2.783 ekor kambing dan 5.566

ekor domba. Sedangkan untuk peternakan unggas, Kecamatan Bogor Selatan

menempati urutan pertama karena banyaknya unggas yang diusahakan di

kecamatan ini yang meliputi ayam kampung sebanyak 105.155 ekor yaitu di

Kelurahan Lawanggintung, Kelurahan Muarasari dan Kelurahan Harjasari, ayam

ras potong sebanyak 140.358 ekor yaitu di Kelurahan Ranggamekar dan

Kelurahan Bojongkerta dan itik sebanyak 1.932 ekor yaitu di Kelurahan

Mulyaharja.

Page 42: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

29

Potensi perikanan terbesar terdapat di Kecamatan Bogor Timur karena di

kecamatan ini diusahakan ikan kolam air deras dengan produksi yang cukup

tinggi yaitu sebesar 751.690 kg yaitu Kelurahan Katulampa yang memang

terdapat bendungan besar yaitu Bendungan Katulampa.

4.2.2 Hirarki Potensi Industri

Hirarki potensi industri meliputi jumlah unit usaha dan banyaknya tenaga

kerja yang diserap pada industri kecil mikro, industri sedang dan industri besar di

tiap-tiap wilayah kecamatan. Tabel 4.6 menunjukkan jumlah industri tenaga kerja

yang terserap. Pemeringkatan didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang diserap.

Tabel 4.7 Hirarki Potensi Industri menurut Kecamatan di Kota Bogor

Kecamatan Industri

Kecil

Industri

Sedang

Industri

Besar

Jumlah

tenaga kerja

Peringkat

industri

Bogor Selatan 9 32 7 4566 3

Bogor Timur 2 10 2 1598 4

Bogor Utara 9 13 10 9553 1

Bogor Tengah 6 4 0 413 6

Bogor Barat 1 1 5 1201 5

Tanah Sareal 4 4 4 4830 2

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Dilihat dari Tabel 4.7, peringkat pertama diduduki oleh Kecamatan Bogor Utara

baik dari sisi jumlah industri maupun tingkat penyerapan tenaga kerja. Terdapat

sepuluh industri besar yang berkedudukan di Bogor Utara diantaranya yang paling

besar adalah PT Busana Perkasa Garment yang memproduksi pakaian jadi

mampu menyerap 4.451 pekerja dan PT Cahaya Sakti Furnintraco yang

memproduksi funiture mampu menyerap sebanyak 1.833 pekerja. Peringkat

terendah industri adalah Bogor Tengah, karena selain tidak ada industri besar

Page 43: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

30

sama sekali, jumlah industri kecil dan sedangnya pun relatif sedikit dan hanya

menyerap sebanyak 413 pekerja.

Gambar 4.3 Potensi Industri menurut Kecamatan di Kota Bogor

4.2.3 Hirarki Potensi Perdagangan, Hotel dan restoran

Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi utama di daerah perkotaan.

Ditinjau dari struktur PDRB Kota Bogor sektor perdagangan, hotel dan restoran

merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar dibandingkan sektor-

sektor lainnya yaitu sebesar 38,04 persen. Sebagai kota tujuan wisata terutama

Page 44: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

31

bagi masyarakat Jakarta, perdagangan, hotel dan restoran di Kota Bogor sangat

potensial untuk dikembangkan.

Tabel 4.8 Hirarki Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran

Kecamatan Perdagangan Hotel Restoran Jumlah

Potensi

Peringkat

Potensi

Bogor Selatan 1027 161 250 1760 3

Bogor Timur 271 82 530 1038 5

Bogor Utara 333 45 240 918 6

Bogor Tengah 2734 642 1300 5063 1

Bogor Barat 1306 42 1200 2880 2

Tanah Sareal 920 13 160 1279 4

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Sumber : BPS Kota Bogor

Gambar 4.1. Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran menurut Kecamatan

di Kota Bogor

Page 45: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

32

Dari Tabel 4.8 ditunjukkan bahwa Kecamatan Bogor Tengah merupakan

kecamatan dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi. Hal ini

dikarenakan posisi Kecamatan Bogor Tengah yang merupakan pintu masuk Kota

Bogor dari Jalan Tol Jagorawi serta keberadaan Terminal Antar Kota

Baranangsiang. Di kecamatan ini juga terdapat Kebun Raya Bogor yang menjadi

tujuan wisata utama Kota Bogor sehingga memicu munculnya fasilitas-fasilitas

pendukung pariwisata disekitarnya berupa pertokoan, hotel dan restoran.

Kecamatan Bogor Tengah memiliki fasilitas perdagangan yang terdiri dari

7 pusat perbelanjaan/mall, banyak pertokoan, KUD, mini market dan toko

kelontong. Selain itu Kecamatan Bogor Tengah juga memiliki fasilitas hotel dari

kelas melati hingga hotel bintang 4. Hotel berbintang yang dekat dengan tempat

wisata Kebun Raya Bogor yaitu Hotel Salak (bintang 4), Hotel Sahira, Hotel

Pangrango 2 dan Hotel Santika (bintang 3), Hotel Permata (bintang 2), Hotel New

Mirah dan Hotel Pangango 1 (bintang 1). Pusat perbelanjaan yang ada di

Kecamatan Bogor Tengah meliputi Plaza Bogor Suyakencana, Botani Squae,

Bogor Trade Mall, Bogor Junction, Taman Topi Square, Pusat Grosir Bogor, dan

Plaza Jembatan Merah. Sedangkan untuk restoran dan kedai makanan pun

kecamatan ini memiliki jumlah yang tidak sedikit.

4.2.4 Hirarki Ketersediaan Fasilitas Umum

Analisis hirarki ketersediaan fasilitas umum menunjukkan ketersediaan

dan penyebaran fasilitas-fasilitas tersebut pada masing-masing kecamatan. Secara

garis besar, fasilitas umum dapat dibedakan ke dalam fasilitas sosial seperti

Page 46: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

33

fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah dan fasilitas hiburan dan

olahraga, fasilitas ekonomi meliputi sarana yang menunjang perekonomian seperti

pasar, bank dan sebagainya, fasilitas transportasi meliputi kemudahan akses ke

pusat kota dan kualitas jalan, fasilitas telekomunikasi berupa ketersediaan telepon

umum, wartel, warnet dan kantor pos, dan fasilitas pemerintahan berupa kantor-

kantor pemerintahan seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan dan kantor

walikota.

Untuk menginventarisir fasilitas yang dimiliki oleh setiap kecamatan

digunakan analisis skalogram. Hasil analisis scalogram kecamatan-kecamatan di

Kota Bogor dapat dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 4.9 menunjukkan peringkat ketersediaan fasilitas umum di

masing-masing kecamatan di Kota Bogor. Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa

kecamatan Bogor Tengah menduduki peringkat pertama dengan jumlah fasilitas

umum yang dimiliki sebanyak 3.876 fasilitas. Hal ini dikarenakan Bogor Tengah

merupakan sentra perekonomian Kota Bogor dimana terdapat tiga pasar besar

yaitu Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang/Pasar Anyar dan Pasar Induk Jambu

Dua, bank dan sebagainya.

Tabel 4.9 Jumlah dan Peringkat Fasilitas Umum di Kota Bogor

Kecamatan Jumlah Fasilitas Peringkat Fasilitas

Bogor Selatan 1.961 6

Bogor Timur 2.086 5

Bogor Utara 2.573 4

Bogor Tengah 3.876 1

Bogor Barat 3.203 2

Tanah Sareal 2.774 3

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Page 47: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

34

Tabel 4.10 menunjukkan peringkat ketersediaan fasilitas umum menurut

jenis fasilitas masing-masing kecamatan di Kota Bogor. Banyaknya fasilitas

pendidikan tertinggi adalah Kecamatan Bogor Tengah, kemudian Kecamatan

Tanah Sareal pada peringkat kedua dan peringkat ketiga adalah Kecamatan Bogor

Utara. Banyaknya jumlah murid yang mampu ditampung oleh sekolah-sekolah

yang ada di kecamatan Bogor Tengah juga menyebabkan fasilitas pendidikan

menduduki peringkat teratas di Kota Bogor. Demikian juga, banyaknya fasilitas

transportasi dan fasilitas ekonomi yang tinggi mendukung Kecamatan Bogor

Tengah menempati peringkat tertinggi dalam ketersediaan fasilitas umum.

Tabel 4.10. Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum menurut Jenis Fasilitas Kota

Bogor Tahun 2011.

Kec

amat

an

Fas

ilit

as

Pen

did

ikan

Fas

ilit

as

Kes

ehat

an

Fas

ilit

as

Tra

nsp

ort

asi

Fas

ilit

as

Ek

on

om

i

Fas

ilit

as

Pem

erin

tah

an

Fas

ilit

as

Tel

eko

mu

nik

asi

Fas

ilit

as

Ib

adah

Fas

ilit

as

Hib

ura

n &

OR

Bogor Selatan 6 4 4 6 2 1 1 2

Bogor Timur 5 6 5,5 2 6 6 6 6

Bogor Utara 3 5 3 3 5 4 2 5

Bogor Tengah 1 3 1 1 3 3 5 3

Bogor Barat 4 1 2 4 1 2 3 1

Tanah Sareal 2 2 5,5 5 4 5 4 2

Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Page 48: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

35

Dari analisis hirarki diatas, dapat dilihat bahwa: Kecamatan Bogor Selatan

memiliki sumber daya pertanian yang paling besar, industri yang cukup banyak,

namun memiliki sumber daya manusia terendah. Luas lahan pertaniannya baik

sawah maupun non sawah mencapai 1361,4 km2

atau hampir 47 persen dari luas

wilayahnya. Industri terbesar di kecamatan Bogor Selatan adalah PT Muara

Krakatau yang menyerap sekitar 1786 pekerja, disusul PT Coat Rejo Industry

yang memproduksi benang jahit dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 419

orang. Jika dilihat dari ketersediaan fasilitas, fasilitas yang harus mendapat

perhatian yang sangat tinggi adalah peningkatan fasilitas pendidikan dan fasilitas

Sumber : BPS Kota Bogor

Gambar 4.1. Potensi Fasilitas Umum menurut Kecamatan di Kota Bogor

Page 49: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

36

ekonomi. Fasilitas pendidikan sangat diperlukan untuk mencetak sumber daya

manusia berkualitas yang akan menjadi aspek utama dalam pengelolaan sumber

daya yang tinggi, selain juga fasilitas pendidikan merupakan salah satu alasan

masyarakat untuk bermukim di suatu wilayah. Fasilitas ekonomi diperlukan untuk

membantu pengelolaan sumber daya selain juga sebagai daya tarik pemukiman.

Kecamatan Bogor Timur memiliki sumber daya pertanian yang cukup

sedikit, yaitu hanya didukung oleh sektor perikanan air deras di kelurahan

Katulampa. Potensi industri di kecamatan ini didukung oleh dua perusahaan yaitu

PT Unitex Tbk. yang menyerap 870 pekerja dalam memproduksi kain bahan

kemeja dan PT Nutrifood yang memproduksi minuman mampu menyerap 341

tenaga kerja. Kualias sumber daya manusia di kecamatan Bogor Timur

menduduki peringkat keempat. Dilihat dari sisi fasilitas, kecamatan ini menduduki

hampir semua fasilitas di peringkat terakhir. Hal ini harus mendapat perhatian

yang serius dari pemerintah, terkait peruntukkan kecamatan Bogor Timur sebagai

kawasan pemukiman.

Kecamatan Bogor Utara menduduki peringkat pertama dalam potensi

industri seperti telah disebutkan sebelumnya, industri yang ada di kecamatan ini

mampu menyerap ratusan bahkan ribuan pekerja. Sumber daya pertanian yang ada

di kecamatan ini berasal dari perikanan air tenang dan perikanan ikan keramba.

Dari sisi sumber daya manusia, kecamatan Bogor Utara menduduki peringkat

kedua. Hal ini tidak lepas dari fasilitas pendidikan yang menduduki peringkat

ketiga. Dari segi fasilitas, fasilitas yang perlu mendapat perhatian serius adalah

Page 50: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

37

fasilitas kesehatan dan fasilitas ekonomi untuk mendukung kecamatan Bogor

utara sebagai wilayah pemukiman, perdagangan dan jasa

Kecamatan Bogor Tengah memiliki sumber daya pertanian yang sangat

sedikit di semua sub sektor pertanian. Begitu pula dengan potensi industri yang

juga sedikit yaitu industri roti Bogor Permai dan Galuh Sari yang masing-masing

hanya menyerap sebanyak 88 pekerja. Keunggulan kecamatan Bogor Tengah

adalah pada sisi sumber daya manusia berkualitas dan fasilitas yang paling

lengkap diantara kecamatan lainnya. Hal ini sesuai peruntukkan kecamatan Bogor

Tengah sebagai pusat perdagangan dan jasa yang didukung perkantoran, terlihat

dari banyaknya bank, hotel, pasar dan pertokoan.

Industri besar yang ada di Kecamatan Bogor Barat adalah CV Pintu Mas

yang memproduksi baju dan celana dan mampu menyerap sebanyak 875 pekerja.

Dilihat dari segi sumber daya manusia berkualitas kecamatan ini menduduki

peringkat ketiga. Dari segi fasilitas yang dimiliki, hampir semua fasilitasnya

sudah memadai. Fasilitas yang masih harus ditingkatkan adalah fasilitas

pendidikan dan fasilitas ekonomi agar mampu mendukung kecamatan Bogor

Barat sebagai kawasan pemukiman dan mendukung pengelolaan sumber daya

yang ada.

Sebagai kecamatan yang terjauh dari pusat kota, fasilitas pendidikan, dan

fasilitas kesehatannya telah memadai. Fasilitas yang harus mendapat perhatian

ekstra adalah fasilitas transportasi, fasilitas ekonomi, dan fasilitas telekomunikasi.

Peningkatan fasilitas-fasilitas tersebut untuk menunjang kecamatan Tanah Sareal

sebagai pemukiman. Kualitas penduduk kecamatan ini menduduki peringkat ke 5

Page 51: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

38

namun kepadatan penduduknya menempati peingkat kedua, hal ini berarti

kecamatan ini memiliki daya tarik sebagai permukiman namun kualitas

penduduknya masih belum memadai. Potensi industri kecamatan ini menduduki

peringkat kedua karena di kecamatan Tanah Sareal ada PT Busana Perkasa yang

memproduksi pakaian jadi mampu menyerap sebanyak 1910 pekerja yaitu di

Kelurahan Tanah Sareal, PT Goodyear Indonesia yang mempoduksi ban mampu

menyerap sebanyak 869 pekerja, PT Troas Indah Abadi yang juga memproduksi

pakaian jadi mampu menyerap 680 pekerja dan CV. Panca Karya Makmur yang

memproduksi celana dari bahan denim mampu menyerap 688 pekerja bertempat

di Kelurahan Kedungwaringin.

4.3 Analisis Hubungan Potensi Wilayah

Untuk mengetahui hubungan antar potensi sumber daya wilayah dilakukan

uji korelasi Spearman. Pengujian dilakukan antar keempat sumber daya wilayah

dan antara sumber daya wilayah dengan fasilitas sosial ekonomi pemerintahan.

Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Spearman

Variabel Nilai Koefisien Korelasi

Spearman

Deskripsi

Potensi Pertanian dan Industri 0.323 Cukup erat

Potensi Pertanian dan Penduduk 0,688 Erat

Potensi Pertanian dan Perdagangan 0,029 Tidak erat

Potensi Pertanian dan Fasilitas 0,457 Cukup erat

Industri dan Penduduk 0,086 Tidak erat

Industri dan Perdagangan 0,829 Sangat Erat

Industri dan Fasilitas 0,371 Cukup Erat

Penduduk dan Perdagangan 0,143 Tidak Erat

Penduduk dan Fasilitas 0,657 Erat

Fasilitas dan Perdagangan 0,600 Erat

Sumber: Data Diolah, 2011

Page 52: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

39

Berdasakan koefisien korelasi rank spearman dapat dilihat beberapa hal:

1. Terdapat hubungan yang cukup erat antara potensi petanian dengan potensi

industri. Hal ini menunjukkan bahwa pada beberapa kecamatan, industri dan

pertanian memiliki peringkat yang sejalan, misalnya Kecamatan Bogor

Tengah peringkat industri maupun peringkat pertaniannya yang paling

rendah. Begitu pula dengan Kecamatan Tanah Sareal yang menempati

peringkat kedua untuk pertanian maupun industrinya. Sedangkan kecamatan

lainnya memiliki potensi pertanian dan industri yang berbanding terbalik

seperti Kecamatan Bogor Utara yang memiliki industri terbesar namun

potensi pertaniannya hanya di peringkat ke-4.

2. Terdapat hubungan yang erat antara potensi petanian dengan kepadatan

penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Bogor Tengah

namun potensi pertaniannya terendah, begitupun sebaliknya di Kecamatan

Bogor Selatan dengan kepadatan terendah namun potensi pertaniannya

tertinggi.

3. Terdapat hubungan yang tidak erat antara potensi pertanian dengan potensi

perdagangan. Potensi perdagangan tertinggi di Kecamatan Bogor Tengah

namun potensi pertaniannya terendah, begitupun sebaliknya di Kecamatan

Bogor Selatan dengan potensi perdagangan terendah namun potensi

pertaniannya tertinggi.

4. Terdapat hubungan yang cukup erat antara potensi pertanian dengan fasilitas

umum. Fasilitas umum tertinggi di Kecamatan Bogor Tengah namun potensi

Page 53: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

40

pertaniannya terendah, begitupun sebaliknya di Kecamatan Bogor Selatan

dengan potensi pertanian tertinggi namun fasilitas umumnya terendah.

5. Terdapat hubungan yang tidak erat antara potensi industri dengan kepadatan

penduduk. Potensi industri tertinggi di Kecamatan Bogor Utara namun

kepadatan penduduknya menempati peringkat keempat. Sedangkan

Kecamatan Bogor Tengah dengan kepadatan tertinggi, namun potensi

industrinya terendah.

6. Terdapat hubungan yang sangat erat antara potensi industri dengan

perdagangan. Potensi industri tertinggi di Kecamatan Bogor Utara namun

potensi perdagangannya menempati peringkat terendah. Begitu pula

sebaliknya di kecamatan Bogor Tengah dengan potensi perdagangan

tertinggi, namun potensi industri terendah. Hal ini menyiratkan bahwa pusat

perdagangan terpisah dari pusat industri.

7. Terdapat hubungan yang erat antara potensi industri dengan fasilitas umum.

Potensi industri tertinggi di Kecamatan Bogor Utara namun ketersediaan

fasilitas umumnya menempati peringkat keempat. Sedangkan Kecamatan

Bogor Tengah dengan fasilitas umum terlengkap namun potensi industrinya

menempati peringkat terendah. Hal ini berarti potensi industri belum

didukung fasilitas memadai.

8. Terdapat hubungan yang tidak erat antara kepadatan penduduk dengan

perdagangan. Kecamatan Bogor Tengah dengan kepadatan penduduk dan

potensi perdagangan tertinggi, sedangkan kecamatan lainnya memiliki

Page 54: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

41

potensi perdagangan cukup tinggi dan kepadatan yang rendah seperti di

Kecamatan Bogor Barat.

9. Terdapat hubungan yang erat antara kepadatan penduduk dengan fasilitas.

Kecamatan Bogor Tengah dengan kepadatan tinggi mempunyai fasilitas

umum yang tinggi pula. Sebaliknya Kecamatan Bogor Selatan dengan

kepadatan terendah memiliki fasilitas terendah pula. Hal ini memnunjukkan

bahwa penduduk cenderung terkonsentrasi pada daerah yang lengkap

fasilitasnya. Temuan ini sesuai dengan penelitian Dianawati (2004) yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara fasilitas dan

kepadatan penduduk.

10. Terdapat hubungan yang erat antara kepadatan penduduk dengan pedagangan.

Kecamatan Bogor Tengah dengan kepadatan tinggi mempunyai potensi

pedagangan yang tinggi pula. Sebaliknya Kecamatan Bogor Timur dengan

kepadatan rendah memiliki fasilitas perdagangan yang masih rendah

dibandingkan kecamatan lainnya. Hal ini memnunjukkan bahwa penduduk

cenderung terkonsentrasi pada daerah yang perdagangannya memadai untuk

mengefisienkan perjalanan mereka, sehingga dengan tinggal di daerah dengan

potensi perdagangan tinggi maka perjalanan mereka untuk memenuhi

kebutuhannya semakin sedikit dan cepat. Temuan ini sesuai dengan penelitian

Dianawati (2004) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat

antara ekonomi dan kepadatan penduduk. Hal ini juga sesuai dengan apa yang

dikemukakan Dusseldorf (1971) bahwa wilayah dengan fungsi pusat

pelayanan adalah yang memiliki fungsi pelayanan yang tercermin dari

Page 55: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

42

keterediaan fasilitas umum, fungsi pemukiman yang tercermin dari kepadatan

penduduk dan fungsi ekonomi yang tercermin dari potensi perdagangan, hotel

dan restoran.

Page 56: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan analisis hirarki potensi pertanian, kecamatan dengan potensi

pertanian tertinggi adalah kecamatan Bogor Selatan dilihat dari luas lahan

pertanian terbesar dan produksi peternakan unggasnya paling besar

dibandingkan kecamatan lainnya.

2. Berdasarkan analisis hirarki potensi industri, kecamatan dengan potensi

industri tertinggi adalah kecamatan Bogor Utara karena mampu menyerap

9553 pekerja yang tersebar di berbagai industri terutama industri pakaian jadi

dan funiture.

3. Berdasarkan analisis hirarki perdagangan, hotel dan restoran, kecamatan

dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran tertinggi adala Kecamatan

Bogo Tengah yang didukung oleh pusat perbelanjaan yang banyak, hotel-

hotel berbintang dan restoran serta kedai makanan yang banyak.

4. Berdasarkan analisis scalogram terhadap ketesediaan fasilitas umum, fasilitas

umum tertinggi berada di Kecamatan Bogor Tengah. Selain sebagai pusat

kota, di kecamatan ini juga kepadatan penduduknya tertinggi sehingga

kelengkapan fasilitas merupakan daya tarik permukiman.

5. Hubungan yang sangat erat terjadi antara industri dan perdagangan yang

menunjukkan pusat industri besar terpisah dari pusat perdagangan.

Page 57: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

44

6. Hubungan yang erat terjadi antara potensi pertanian dan kepadatan penduduk.

Hal ini berarti wilayah dengan lahan pertanian terbesar, penduduknya relatif

sedikit dan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi memiliki lahan

pertanian yang sangat sedikit.

7. Hubungan yang erat terjadi antara ketersediaan fasilitas umum dengan

kepadatan penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas akan

menarik masyarakat untuk tinggal di suatu wilayah.

8. Hubungan yang erat terjadi antara ketersediaan fasilitas umum dengan

perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas umum juga

didukung oleh potensi perdagangan yang tinggi. Kedua potensi ini akan

menjadi daya tarik masyarakat untuk tinggal di suatu wilayah dan menarik

investor untuk menanamkan modal di wilayah dengan fasilitas lengkap dan

potensi perdagangan tinggi .

9. Kecamatan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan adalah kecamatan Bogor

Tengah karena berdasarkan penelitian kecamatan ini memenuhi fungsi

pemukiman, fungsi pelayanan dan fungsi ekonomi.

10. Kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah kecamatan Tanah

Sareal, karena hampir semua potensinya berada pada peringkat menengah

tinggi.

11. Berdasarkan hasil penelitian, telah terjadi pemisahan antara pusat pertanian di

Kecamatan Bogor Selatan, pusat industri di Kecamatan Bogor Utara dan

pusat perdagangan, pusat permukiman dan pusat pelayanan di Kecamatan

Bogor Tengah.

Page 58: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

45

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian dan untuk mendukung Kota Bogor sebagai kota

perdagangan dan wisata ilmiah, perlu ditingkatkan fasilitas perdagangan,

hotel dan restoran di kecamatan Bogor Timur, kecamatan Bogor Utara, dan

kecamatan Tanah Sareal, dengan meningkatkan fasilitas seperti pertokoan,

minimarket, hotel, restoran.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan untuk mendukung Kota Bogor sebagai kota

industri, perlu peningkatan fasilitas yang mendukung tumbuhnya industri

seperti peningkatan fasilitas perekonomian dan peningkatan kualitas tenaga

kerja.

3. Berdasarkan analisis scalogram dan untuk mendukung Kota Bogor sebagai

kota permukiman dan kota pendidikan, pemerintah daerah perlu

meningkatkan fasilitas pendidikan seperti kualitas sekolah di kecamatan

Bogor Selatan dan Kecamatan Tanah Sareal, fasilitas kesehatan seperti

penambahan rumah sakit besar, klinik, apotik, laboratorium kesehatan dan

sebagainya terutama di kecamatan Bogor Selatan dan kecamatan Bogor

Utara, fasilitas telekomunikasi seperti kantor pos dan warnet terutama di

kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan bogor Timur, fasilitas ibadah seperti

masjid, gereja dan sarana ibadah lainnya terutama di kecamatan Bogor Timur.

Page 59: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

46

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. 1999. Ekonomi Pembangunan. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Asri, J. 2011. Analisis Pengembangan Kawasan Agropolis di Kecamatan Ujan

Mas [skripsi]. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Bank Indonesia dan LP3E, FE UNPAD. 2008. Profil dan Pemetaan Daya saing

Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Rajawali Pers, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2010. Kota Bogor Dalam Angka 2010. BPS Kota Bogor,

Bogor

_________________. 2010. Kecamatan Bogor Selatan Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

_________________. 2010. Kecamatan Bogor Timur Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

_________________. 2010. Kecamatan Bogor Utara Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

_________________. 2010. Kecamatan Bogor Tengah Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

_________________. 2010. Kecamatan Bogor Barat Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

_________________. 2010. Kecamatan Tanah Sereal Dalam Angka 2010. BPS

Kota Bogor, Bogor.

Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.

PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Blakely, E.J. 1989. Planning Local Economic Development : Theory and Practice,

Sage Library of Social Research 168, Sage Publication.

Page 60: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

47

Dianawati, F. 2004. Fungsi Ekonomi Kota Kecamatan dalam Pembangunan

Wilayah (Studi Kasus Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah)

[skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Dusseldorf, V. 1971. Planning of Service Centre in Rural Areas of Developing

Countries. International Institute for Land Reclamation and Improvement.

Wageningen, Den Haag.

Badan Perencanaan Daerah. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah

2005-2025. Bappeda Kota Bogor, Bogor.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Badouse Media, Padang

Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi edisi Revisi. PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

Triana, L. RA. 2008. Analisis Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Pengelompokan Kecamatan Berdasarkan Beberapa Peubah Sosial Ekonomi

di Kabupaten Bogor tahun 2008 [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Walpole and Ronald. 1982. Pengantar Statistika. Edisi ketiga. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Page 61: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

Lampiran 1. Analisis Scalogram Fasilitas Umum Menurut Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2011

KECAMATAN SD/S

EDER

AJA

T

SMP

/SED

ERA

JAT

SMA

/SED

ERA

JAT

KA

NTO

R K

ELU

RA

HA

N

KA

NTO

R K

ECA

MA

TAN

KA

NTO

R W

ALI

KO

TA

KA

NTO

R D

PR

D

KA

NTO

R P

OS

RS

RSB

PO

LIK

LIN

IK

TP D

OK

TER

TP B

IDA

N

TP D

OK

GI

PU

SKES

MA

S

PO

SYA

ND

U

AP

OTI

K

LAB

KES

EHA

TAN

PA

SAR

BA

NK

BP

R

STA

SIU

N/T

ERM

INA

L

TEM

PA

T IB

AD

AH

FASI

LITA

S

TELE

KO

MU

NIK

ASI

TOTA

L

PER

ING

KA

T

BOGOR SELATAN 362 332 212 16 1 1 0 30 5 17 10 18 16 217 9 1 1 4 2 0 517 190 1,961 6

BOGOR TIMUR 352 311 403 6 1 1 54 10 10 24 12 9 24 94 7 1 1 13 4 1 206 542 2,086 5

BOGOR UTARA 324 291 570 8 1 2 89 120 11 27 23 24 36 130 20 2 1 14 2 0 365 514 2,573 4

BOGOR TENGAH 386 556 540 11 1 1 1 3 451 50 23 64 11 30 44 127 28 7 7 53 2 2 209 1,268 3,876 1

BOGOR BARAT 335 326 529 16 1 3 911 150 16 30 25 18 32 206 21 3 1 9 4 1 355 211 3,203 2

TANAH SAREAL 383 347 599 11 1 3 48 110 18 30 41 30 36 163 12 2 3 5 5 0 330 597 2,774 3 Sumber data: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Page 62: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

Lampiran 2. Analisis Scalogram Potensi Perdagangan, Hotel dan Restoran Menurut Kecamatan di Kota Bogor

KECAMATAN KU

D

PE

RT

OK

OA

N

MIN

IMA

RK

ET

PU

SA

T P

ER

BE

LA

NJA

AN

TO

KO

KE

LO

NT

ON

G

KE

DA

I M

AK

AN

AN

RE

ST

OR

AN

/RU

MA

H

MA

KA

N

HO

TE

L&

PE

NG

INA

PA

N

TO

TA

L

PE

RIN

GK

AT

BOGOR SELATAN 0 11 26 0 990 322 250 161 1760 3

BOGOR TIMUR 0 3 19 100 149 155 530 82 1038 5

BOGOR UTARA 1 7 36 0 289 300 240 45 918 6

BOGOR TENGAH 1 11 30 700 1992 387 1300 642 5063 1

BOGOR BARAT 3 12 19 20 1252 332 1200 42 2880 2

TANAH SAREAL 1 9 25 100 785 186 160 13 1279 4

Sumber data: BPS Kota Bogor, 2011, diolah

Page 63: Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Di Kota Bogor · analisis potensi wilayah kecamatan . di kota bogor. oleh . khairunnisa . h14114009 . departemen ilmu ekonomi . fakultas ekonomi

Lampiran 3. Potensi Pertanian menurut kecamatan di Kota Bogor

KECAMATAN

LUAS LAHAN PERTANIAN JUMLAH TERNAK (EKOR) PRODUKSI IKAN (KG)

LUA

S P

ERTA

NIA

N S

AW

AH

(K

M2)

LUA

S P

ERTA

NIA

N N

ON

SA

WA

H

(KM

2 )

SAP

I PER

AH

SAP

I PO

TON

G

KER

BA

U

KU

DA

KA

MB

ING

DO

MB

A

AYA

M K

AM

PU

NG

AYA

M R

AS

PET

ELU

R

AYA

M R

AS

PO

TON

G

ITIK

KO

LAM

AIR

DER

AS

KO

LAM

AIR

TEN

AN

G

SAW

AH

KER

AM

BA

BOGOR SELATAN 898.9 462.5 214 0 20 0 1600 3200 105155 500 140358 1932 0 426121 1350 4950

BOGOR TIMUR 66 183 6 0 7 2 260 520 51079 0 1019 483 751690 465131 2074 0

BOGOR UTARA 96.6 297.2 40 0 3 0 346 692 74393 0 33951 947 0 364585 0 4800

BOGOR TENGAH 0 0 0 0 0 0 9 32 34186 0 1177 123 0 41079 0 5900

BOGOR BARAT 111.9 221.6 0 41 24 4 2477 4572 113453 0 58926 681 0 381367 1036 2050

TANAH SAREAL 1.5 19.1 643 24 29 54 2783 5566 65214 2000 94569 1018 0 930254 1350 0 Sumber: BPS Kota Bogor, 2010