ANALISIS putusan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ioygyi

Citation preview

ANALISISPemohon menanyakan bagaimana kedudukan hukum dirinya yang telah menerima putusan bebas dari pengadilan negeri Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tanggal 19 Juni 2008 dengan registrasi perkara Nomor 55/PID/2007/PN.Lbs yang telah menjatuhkan putusan terhadap Pemohon yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan padanya, sehingga pengadilan negeri Lubuk Sikaping telah membebaskan Pemohon dari segala dakwaan Penuntut Umum. Berdasarkan Pasal 244 KUHAP maka putusan bebas tidak dapat diajukan kasasi menurut pandangan pemohon. Namun Penuntut Umum mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung mengenai putusan tersebut. dalil hukum yang digunakan Jaksa/Penuntut Umum dalam mengajukan kasasi terhadap putusan bebas adalah selalu sama yaitu mengacu pada Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP (TPP KUHAP) yang didalam butir ke-19 TPP KUHAP tersebut ada menerangkan, Terhadap putusan bebas tidak dapat dimintakan banding; tetapi bersadarkan situasi dan kondisi, demi hukum, keadilan dan kebenaran, terhadap putusan bebas dapat dimintakan kasasi. Pemohon menilai bahwa upaya hukum yang dilakukan oleh Penuntut Umum terhadap putusan bebas adalah cacat hukum dan tidak boleh ditoleransi karena TPP KUHAP adalah merupakan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.14.PW.07.03 Tahun 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP (TPP KUHAP) dan Keputusan Menteri Kehakiman ini derajadnya jauh di bawah Undang-Undang, dalam hal ini adalah UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP yang merupakan produk legislatif dan eksekutif. dalil hukum bagi Jaksa/Penuntut Umum untuk melakukan kasasi terhadap putusan bebas sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 244 KUHAP tersebut, karena TPP KUHAP yang merupakan produk Keputusan Menteri Kehakiman dan Putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap yang telah menjadi Yurisprudensi sejak tahun 2000 bukan merupakan sumber tertib hukum yang berlaku di Indonesia. KESIMPULANMengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian; Menyatakan frasa, kecuali terhadap putusan bebas dalam Pasal 244 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menyatakan frasa, kecuali terhadap putusan bebas dalam Pasal 244 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;