42
ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI PUTUSAN No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH: CEMPAKA INDAH NIM : 10340104 PEMBIMBING: 1. LINDRA DARNELA, S.Ag., M.Hum. 2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI

(STUDI PUTUSAN No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM

OLEH:

CEMPAKA INDAH

NIM : 10340104

PEMBIMBING:

1. LINDRA DARNELA, S.Ag., M.Hum.

2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum.

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

ii

ABSTRAK

Tindak pidana korupsi merupakan masalah yang sangat serius yang banyak

menjerat pejabat, baik pejabat di daerah maupun di pusat. Seperti Putusan Hakim

Agung terhadap ketua KPU Provinsi Jawa Timur Wahyudi Purnomo karena

melakukan Penyimpangan Keuangan pengadaan kertas pada KPU Provinsi Jawa

Timur Tahun Anggaran 2003-2004 yang mengakibatkan kerugian negara.

Perbuatan terdakwa tersebut melanggar pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun

1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi. Namun terdapat perbedaan putusan terhadap putusan-putusan

sebelum adanya putusan No. 272/PK/Pid.Sus/2011. Dari latar belakang tersebut

diperoleh rumusan permasalahan yaitu bagaimanakah penafsiran hakim terhadap

unsur-unsur Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

mengenai penyalahgunaan kewenangan, kesempatan dan sarana karena jabatan

atau kedudukan pada perkara Putusan No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011 dan

bagaimanakah pertimbangan hukum dalam mejatuhkan putusan terhadap pelaku

tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang, kesempatan atau sarana yang

ada padanya karena jabatan.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis

penelitian perpustakaan (library research) dengan sifat penelitian deskriptif

analitis guna menganalisis putusan No. 272/PK/Pid.Sus/2011 dan mengkaji,

menelaah dan mempelajari bahan-bahan hukum yang bersumber dari peraturan

perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi yang ada kaitannya dengan

penelitian ini dengan melakukan pendekatan yuridis yaitu dilihat dari sudut

pandang hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-

Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 dan normatif

menurut ketentuan norma-norma yang berlaku.

Hasil analisis studi putusan No. 272/PK/Pid.Sus/2011 adalah metode

penafsiran hakim yang digunakan dalam menafsirkan Pasal 3 Undang-Undang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah penafsiran menurut bahasa

(Gramatikal) dan penafsiran Ekstensif. Berdasarkan analisis studi putusan No.

272/PK/Pid.Sus/2011 dan wawancara dengan hakim, dasar pertimbangan hukum

hakim dalam menjatuhkan Tindak Pidana Korupsi tentang menyalahgukan

kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan dilihat dari Ratio Decidendi-nya dan pertimbangan yuridis dan non

yuridis. Selain itu dengan adanya sanksi pidana yang diterapkan diharapkan

nantinya agar adanya efek jera terhadap terdakwa agar tidak ada pengulangan

tindak pidana kembali dan penerapan sanksi pidana juga harus diterapkan tanpa

pandang bulu agar dapat mencegah tindak pidana korupsi.

Page 3: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

ilt

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM-UINSK-BM-05-07/RO

SURAT PERNYATAAI\I KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Cempaka Indah

10340104

Ilmu Hukum

Syari'ah dan Hukum

Dengan ini saya menyatakan batrwa skripsi yang berjudul: "ANALISIS

PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI

PUTUSAN No. 2T2|PK{PID.SUS/2OIl)", dan seluruh isinya adalah benar-benar

karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian tertentu, yang telah saya lalarkan

dengan tindakan yang sesuai dengan etika keilmuan.

Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, maka sepenuhnya menjadi

tanggungiawab saya.

Yogyakarta,25 jumi20\4

I\rIM 10340104

Nama

NIM

Prodi

Fakultas

Page 4: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

tv

Universitas Islarn Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

rf,iffFM-UINSK-BM-05.03/RO

SI]RAT PERSETUJUAhT SKRIPSI

Hal : Surat Persetujuan Skripsi/Tugas Akhir

Kepada:

Yth. Dekan Fakultas Syari'ah dan HukumUIN Sunan Kalijagadi Yogyakarta

n s sa[anu' atoi*gm'\4h. 1,1) 5.

Setelah membac4 meneliti dan memeriksa serta memberikan bimbingan

dan mengadakan perbaikan seperluny4 maka kami berpendapat bahwa skripsi

Saudara:

Nama : CEMPAKA INDAHNIM : 10340104

JudulSkripsi : "Ai{ALISIS PUTUSAIII EAKIM TERHADAP TINDAKPIDANA KORT PSI (STIIDI PUTUSAIII No.

27 2 {PIr'IPIJ,. SUS/201 I )".

Sudah dapat kembali diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum Program

Studi Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salatr satu syarat

memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Itnu Hukum.

Dengan ini mengharap skripsi atau tugas akhir tersebut di atas agar dapat segera

diajukan ke sidang munaqasyah. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.

ilas s dfamu' a[aifu ur'a,lh. W 5.

Yogyakarta l2jrurlli20l4

NIP: 19790105 200501 2 003

Page 5: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

Universitas Islm Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta FM-T'INSK-BM-05 -03 /RO

(fr7

ST]RAT PERSETUJUAIT SKRIPSI

Hal : Surat Persetujuan Skripsi/Tugas Akhir

Kepada:

Yth. Dekan Fakultas Syari'ah dan HukumUIN Sunan Kalijagadi Yoryakarta

ns s akmu' a[aifr lmfl]n W 6.

Setelah membac4 meneliti dan memeriksa serta memberikan bimbingan

dan mengadakan perbaikan seperluny4 maka kami berpendapat bahwa skripsi

Saudara:

Nama : CEMPAKA INDAHNIM : 10340104

JudulSkripsi :*AI\IALISIS PUTUSAIII

PIDANA KORI]PSI27 a|PKIPID. SUS/201 I )".'

Sudah dapat kembali diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum Program

Studi Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salatr satu syarat

memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Ilmu Hukum.

Dengan ini mengharap slaipsi atau tugas akhir tersebut di atas agar dapat segera

diajukan ke sidang munaqasyatr. Untuk itu kami ucapkanterimakasih-

1,1)as s afanru' aloifu mW. lrl 6.

Yogyakarta l2juru20l4

IIAKIM TERHADAP TII\TDAK

(STIJDI PUTUS$I No.

NIP : 19790719 200801 I Ol2

Page 6: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi
Page 7: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

vii

Motto

“barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu, barabng siapa yang

menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang

menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah dengan ilmu”

(HR. ibn Asakir)

Jangan takut melangkah untuk melakukan yang terbaik pada setiap saat yang kamu miliki dan Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan,

sukses adalah sebuah pencapaian yang kita inginkan.

Page 8: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

viii

HALAMAN PERBSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada

kedua orangtua, adikku tersayang serta si

mbahku yang selalu berdoa demi kesuksesanku

dan selalu mendukungku.

Page 9: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ....................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................... 5

D. Telaah Pustaka ................................................................................. 6

E. Kerangka Teoretik ........................................................................... 8

F. Metode Penelitian ............................................................................ 18

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 21

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI

A. Pengertian Tindak Pidana .................................................................. 23

B. Pengertian Tindak Pidana Korupsi .................................................... 27

C. Jenis-Jenis Tindak Pidana Korupsi ..................................................... 32

D. Faktor-Faktor Penyebab Tindak Pidana Korupsi ............................... 38

Page 10: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

xiv

E. Jenis Penjatuhan Pidana Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi ......... 52

F. Penyalahgunaan Kewenangan, Kesempatan, Dan Sarana Karena

Jabatan Atau Kedudukan .................................................................... 54

BAB III TINJAUAN KASUS PERKARA PUTUSAN NO.

272/PK/PID.SUS/2011

A. Kronologi Kasus ................................................................................ 56

B. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ........................................................ 58

C. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ........................................................ 59

D. Amar Putusan ..................................................................................... 63

BAB IV ANALISIS PUTUSAN NO. 272/PK/PID.SUS/20011

A. Analisis Penafsiran Hakim Terhadap Unsur-Unsur Pasal 3 Undang-

Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Mengenai

Penyalahgunaan Kewenangan, Kesempatan dan Sarana Karena Jabatan

atau kedudukan Pada Perkara Putusan No. 272/PK/PID.SUS/2011... 74

B. Analisis pertimbangan hukum dalam menjatuhkan putusan terhadap

pelaku tindak pidan korupsi menyalahgunakan kewenangan kesempatan

atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan pada

Perkara Putusan No. 272/PK/PID.SUS/20011 ................................. 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 103

B. Saran ......................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara hukum yang tidak berdasar atas

kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis berdasarkan UUD 1945,

menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan menjamin warga negaranya

mempunyai kedudukan yang sama di dalam hukum. Negara hukum yang

menganut falsafah Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, memiliki cita-cita,

ingin mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, secara

menyeluruh bagi seluruh rakyat.

Dalam mencapai cita-cita bangsa diatas tidaklah merupakan suatu hal

yang mudah. Kenyataan menunjukkan bahwa didalam masyarakat banyak

terjadi tindakan melawan hukum dan merugikan keuangan negara maupun

merugikan kepentingan masyarakat sendiri yang disebut tindak pidana

korupsi.

Tindak pidana korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan yang

belakangan ini cukup marak di Indonesia. Korupsi di Indonesia terus

menunjukan peningkatan dari Tahun ke Tahun, baik dari jumlah kasus

maupun dari jumlah kerugian negara. Perbuatan korupsi masuk dalam

kategori kejahatan, karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang

Page 12: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

2

melawan hukum atau menyalahgunakan kewenangan publik yang merugikan

negara atau masyarakat.1

Tindak pidana korupsi merupakan masalah yang sangat serius, karena

tindak pidana korupsi dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara

dan masyarakat, membahayakan pembangunan sosial, ekonomi masyarakat,

politik bahkan dapat pula merusak nilai-nilai demokrasi serta moralitas

karena semakin lama tindak pidana ini sudah menjadi budaya dan ancaman

terhadap cita-cita menuju masyarakat adil dan makmur.2

Akhir-akhir ini banyak pejabat yang diproses dan dijerat dengan

undang-undang tindak pindana korupsi berkaitan dengan kebijakan yang

dikeluarkannya, baik pejabat di daerah maupun di pusat. Seperti Putusan

Hakim Agung terhadap Drs. Wahyudi Purnomo, M. Phil karena melakukan

Penyimpangan Keuangan pengadaan kertas pada KPU Provinsi Jawa Timur

Tahun Anggaran 2003 – 2004.3

Kasus korupsi ini dimulai pada saat terdakwa menjabat sebagai Ketua

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, sebagai ketua

kepadanya melekat berbagai kewajiban diantaranya berdasarkan Keputusan

Komisi Pemilihan Umum No. 89 Tahun 2003 yang telah diubah dengan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 635 Tahun 2003 tentang Tata Cara

Pengelolaan Anggaran biaya Pemilu 2004 dan bukti surat Komisi Pemilihan

1 Bibit S. Rianto, Korupsi Go To Hell! Mengupas Anatomi korupsi di Indonesia, (Jakarta,

Hikmah, 2009), hlm. 14.

2 Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi bersama KPK, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),

hlm. 2.

3 Putusan No. 272/PK/PID.SUS/2011

Page 13: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

3

Umum Pusat No.l000/ 15/ VI/ 2004 tanggal 07 Juni 2004, tentang

Pertanggung Jawaban Penggunaan/limbah kertas formulir Pemilu 2004.

Dengan sisa anggaran biaya operasional pemilu 2004 maupun dana

dari hasil penjualan kelebihan kertas formulir dan atau kertas afalan (waste)

harus disetor ke rekening Kas Negara, namun kenyataannya kelebihan kertas

yang terdapat pada kedua rekanan tersebut oleh Terdakwa Wahyudi

Purnomo maupun oleh saksi Haribowo Soekotjo tidak dilakukan penarikan

terhadap kelebihan kertas tersebut dan/atau tidak melakukan pengecekan

maupun pengawasan terhadap kelebihan kertas yang ada di rekanan yang

ditunjuk, bahkan kelebihan dan sisa kertas yang pada kedua rekanan telah

dijual oleh Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur dan tidak menyetorkan hasil

penjualan tersebut ke rekening Kas Negara, sehingga menyebabkan terjadinya

penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp.

7.180.284.930,- (tujuh milyar seratus delapan puluh juta dua ratus delapan

puluh empat ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah).

Disamping itu Untuk mendukung penyelenggaraan Pemilihan Umum

(Pemilu) Tahun 2004, KPU Provinsi Jawa Timur telah mendapatkan alokasi

anggaran yang bersumber dari anggaran dana APBN Tahun Anggaran 2004,

dana APBD I Tahun Anggaran 2004, Dana bantuan dari KPU Pusat, Dana

bantuan dari United Nation Development Program (UNDP) yang harus

dipertanggung jawabkan/dilaporkan penggunaannya.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan

Page 14: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

4

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi yang berbunyi:

“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau

orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,

kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup

atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) Tahun dan paling lama 20

(dua puluh) Tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima

puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu

miliar rupiah)”

Pada tingkat pengadilan pertama Wahyudi Purnomo diputus bersalah

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dan divonis 2

(dua) Tahun penjara. Tetapi pada tingkat pengadilan tinggi Wahyudi

Purnomo diputus bebas dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana korupsi. Pada tingkat kasasi Wahyudi Purnomo,

diputus bersalah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana korupsi dan divonis 2 (dua) tahun penjara dan putusan pada tingkat

PK adalah memperkuat putusan kasasi yang menyatakan terdakwa Wahyudi

Purnomo terbukti bersalah.

4

Hal di atas banyak menimbulkan polemik tentang bagaimana hakim

mengambil keputusan dan dalam menjatuhkan hukuman pidananya yang

terkait Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam

kasus diatas.

4 Putusan No. 272/PK/PID.SUS/2011

Page 15: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

5

Berdasarkan latar belakang itulah penyusun tertarik untuk menulis

skripsi dengan judul ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP

TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI PUTUSAN No. 272/ PK/

PID.SUS/ 2011).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

maka dapat dirumuskan masalah-masalah antara lain :

1. Bagaimanakah penafsiran hakim terhadap unsur-unsur Pasal 3 Undang-

Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengenai

penyalahgunaan kewenangan, kesempatan dan sarana karena jabatan atau

kedudukan pada perkara Putusan No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011?

2. Bagaimanakah pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan

terhadap pelaku tindak pidana korupsi penyalahgunaan kewenangan,

kesempatan dan sarana karena jabatan atau kedudukan pada perkara

Putusan No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Untuk mengetahui penafsiran hakim terhadap unsur-unsur Pasal 3

Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengenai

Page 16: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

6

penyalahgunaan kewenangan, kesempatan dan sarana karena jabatan

atau kedudukan pada perkara Putusan No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011

b. Untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan

putusan terhadap pelaku tindak pidana korupsi penyalahgunaan

kewenangan, kesempatan dan sarana karena jabatan atau kedudukan

pada perkara Putusan No. 272/ PK/ PID.SUS/ 2011

2. Kegunaan Penelitian

Manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yang akan didapat

dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan

literatur dalam dunia kepustakaan tentang pemidanaan dan

prosedur beracara sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP) dan dapat memberikan manfaat pada pengembangan

ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pidana pada umumnya

serta penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan terhadap penelitian-

penelitian sejenis untuk tahap berikutnya pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti serta

dapat menambah wawasan pada penyusun khususnya dan para

pembaca umumnya dan dapat dimanfaatkan oleh penegak hukum,

Page 17: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

7

khususnya hakim agar dapat mengambil pertimbangan hukum yang

lebih tepat dalam mengambil keputusan.

D. Telaah Pustaka

Skripsi karya M. Choirul Huda, Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul “Tindak Pidana

Korupsi Dana Bencana Alam (Analisis Terhadap Putusan Hakim

No.02/PID.SUS/2011/PTPKOR.YK)” yang membahas putusan hakim dalam

tindak pidana korupsi No. 02/PID.SUS/2011/PTPKOR.YK.5 Permasalahan

yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah putusan hakim yang terlalu ringan

dari tuntutan jaksa. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

akan penyusun lakukan adalah abjek penelitian dengan kasus yang berbeda.

Walaupun sama-sama meneliti tentang putusan, tetapi putusan yang diteliti

berbeda.

Skripsi Simeon Egi Perdana, Fakultas Hukum Universitas Atmajaya

Yogyakarta dengan judul “Putusan Hakim Pada Pemidanaan Tindak Pidana

Korupsi (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Sleman).”6 Permasalahan yang

dikemukan dalam skripsi ini adalah putusan hakim dalam sidang di

khususnya dalam kasus tindak pidana korupsi telah mengalami

perkembangan dengan tidak hanya mengacu pada Undang-Undang Nomor 31

5 M. Choirul Huda, “Tindak Pidana Korupsi Dana Bencana Alam (Analisis Terhadap

Putusan Hakim No. 02/PID.SUS/2011/PTPKOR.YK)”, Skripsi, Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012, Tidak Diterbitkan.

6 Simeon Egi Perdana, “Putusan Hakim Pada Pemidanaan Tindak Pidana Korupsi (Studi

Kasus Di Pengadilan Negeri Sleman)”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Atmajaya

Yogyakarta, 2009. Tidak Diterbitkan.

Page 18: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

8

Tahun 1999 namun juga berkaitan dengan Hukum Nomor 20 Tahun 2001

tentang penghapusan tindak pidana korupsi dan lainnya undang-undang yang

berkaitan dengan tindak pidana korupsi dan dalam perumusannya

dimodifikasi oleh tidak mengacu pada artikel di KUHP, bukan langsung

menyatakan unsur-unsur yang ada di setiap artikel KUHP. Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan penyusun lakukan adalah

objek penelitiannya berupa kasus korupsi yang berbeda.

Skripsi karya Robless Arnold Lumbantoruan, Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan dengan judul “Analisis Hukum Pidana

Terhadap Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Negeri

Pekanbaru No.10/Pid.Sus/2011/Pn.Pbr)”.7 Permasalahan yang dikemukakan

dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hukum pidana terhadap tindak

pidana korupsi serta bagaimana penegakan hukum pidana terhadap tindak

pidana korupsi yang berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru

No.10/PID.SUS/2011/PN.PBR. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan penyusun lakukan adalah objek penelitiannya berupa

kasus korupsi yang berbeda. Walaupun sama-sama meneliti tentang putusan,

tetapi putusan yang diteliti berbeda.

E. Kerangka Teoretik

1. Putusan Hakim

7Robless Arnold Lumbantoruan, “Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi

(Studi Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru No.10/Pid.Sus/2011/Pn.Pbr)”, Skripsi, Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara Medan , 2013. Tidak Diterbitkan.

Page 19: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

9

Menurut buku peristilahan hukum dan praktik yang dikeluarkan

oleh kejaksaan Agung RI 1985 adalah hasil atau kesimpulan dari sesuatu

yang telah dipertimbangkan dan dinilai dengan masak-masaknya yang

dapat berbentuk tertulis ataupun lisan. Putusan adalah pernyataan hakim

yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan diucapkan oleh hakim dalam

sidang terbuka untuk umum sebagai hasil dari pemeriksaan perkara

gugatan (contentius).8 Adapula yang mengartikan putusan sebagai

terjemahan dari kata vonis, yaitu hasil akhir dari pemeriksaan perkara

disidang pengadilan.9

Hakim dalam menjatuhkan putusan dilakukan setelah masing-

masing hakim mengemukakan pendapat atau pertimbangan serta

keyakinan atas suatu perkara lalu dilakukan musyawarah untuk mufakat.

Ketua Majelis berusaha agar memperoleh permufakatan bulat sesuai Pasal

182 ayat (2) KUHAP. Jika pemufakan bulat tidak diperoleh maka dapat

diambil dengan suara terbanyak. Adakalanya hakim berbeda pendapat atau

pertimbangan sehingga suara terbanyakpun tidak diperoleh, jika hal ini

terjadi maka putusan yang dipilih adalah pendapat hakim yang paling

menguntungkan terdakwa (Pasal 182 ayat (6) KUHAP).

Putusan hakim (vonnis) sejatinya diadakan untuk menyelesaikan

suatu perkara atau sengketa dalam bingkai tegaknya hukum dan keadilan.

Para pencari keadilan (the seeker of justice) tentu saja berharap bahwa

8 http://jojogaolsh.wordpress.com/2010/10/12/pengertian-dan-macam-macam-putusan/

diakses pada tanggal 7 Oktober 2013. (tidak boleh blog)

9 Evi Hartanti, SH, 2007, Tindak Pidana Korupsi, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm. 54.

Page 20: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

10

putusan seorang hakim benar-benar memenuhi rasa keadilan masyarakat

(sense of justice). Namun mewujudkan putusan hakim yang sesuai dengan

rasa keadilan masyarakat ternyata tidak mudah. Bahkan dalam beberapa

putusan pengadilan justru bermasalah dan menimbulkan kontroversi di

tengah masyarakat.

Setiap putusan hakim harus berdasarkan fakta yang jelas. Fakta

memegang peranan penting dalam setiap putusan hakim. fakta hukum

merupakan sesuatu yang sangat fundamental dalam putusan hakim karena

merefleksikan tindakan manusia, keadaan atau peristiwa yang menjadi

sorotan utama dalam proses peradilan. Fakta hukum merupakan intrumen

bagi hakim dalam meneguhkan asumsi-asumsi menjadi kenyataan (to be

reality). Bahkan sesungguhnya, asas praduga tidak bersalah (presumption

of innocence) yang menjadi salah satu asas terpenting dalam hukum acara

sangat terkait dengan fakta, karena sebelum fakta berbicara yang kemudian

menjelma dalam putusan hakim maka seseorang dianggap tidak/belum

bersalah.10

Dalam putusan hakim juga harus mencakup aspek hukum

berdasarkan keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan.11

Hakim juga bisa membentuk hukum apabila ia melakukan

penemuan kaidah hukum. Artinya seorang Hakim harus memiliki

kemampuan penafsiran sebagai salah satu metode dalam penemuan hukum

10

M. Guntur Hamzah, Hubungan Antara Fakta, Norma, Moral Dan Doktrin Hukum Dalam

Pertimbangan Putusan Hakim, Paper, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, 2007,

hlm. 13.

11

Darji Darmodiharjo, S.H dan Shidarta, S.H, M.Hum, Pokok-Pokok Filsafat Hukum,

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 155.

Page 21: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

11

(rechtsvinding), berangkat dari pemikiran, bahwa pekerjaan kehakiman

memiliki karakter logikal. Menurut Sudikno Mertokusumo, interpretasi

atau penafsiran oleh hakim merupakan penjelasan yang harus menuju

kepada pelaksanaan yang dapat diterima oleh masyarakat mengenai

peraturan hukum terhadap peristiwa yang konkrit. Metode interpretasi ini

adalah sarana atau alat untuk mengetahui makna Undang-Undang.12

Dalam bukunya Sudikno juga menjelaskan latar belakang perlunya

seorang hakim melakukan penemuan hukum adalah karena hakim tidak

boleh menangguhkan atau menolak menjatuhkan putusan dengan alasan

karena hukumannya tidak lengkap atau tidak jelas. Ketika undang-undang

tidak lengkap atau tidak jelas untuk memutus suatu perkara, saat itulah

hakim harus mencari dan menemukan hukumnya (rechtsviding). Menurut

Pasal 20 AB “Hakim harus mengadili berdasarkan Undang-Undang”. Dan

Pasal 22 AB dan Pasal 14 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970

mewajibkan :

“Hakim untuk tidak menolak mengadili perkara yang diajukan

kepadanya dengan alasan tidak lengkap atau tidak jelas Undang-

undang yang mengaturnya melainkan wajib mengadilinya”.

Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo mengidentifikasikan beberapa

metode interpretasi yang lazimnya digunakan oleh hakim (pengadilan)

sebagai berikut: 13

a. interpretasi gramatikal atau penafsiran menurut bahasa;

12

Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo, Bab-bab Tentang Penemuan Hukum, (Bandung:

PT.Citra Aditya Bakti, 1992), hlm. 13.

13

Ibid, hlm. 14.

Page 22: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

12

Penafsiran undang-undang menurut arti bahasa bertitik tolak pada arti

perkataan dalam hubungan satu sama lain dalam kalimat yang dipakai

dalam undang-undang. Selanjutnya bahasa yang di gunakan dalam

penafsiran undang-undang itu berarti mencoba menangkap arti teks

menurut bunyi kata-katanya.14

b. Penafsiran Ekstensif

Penafsiran ekstentif dilakukan dengan memperluas arti kata-kata yang

terdapat dalam suatu peraturan perundang-undangan.

2. Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan

Dalam menjatuhkan putusan terhadap suatu perkara, terlebih

putusan pemidanaan, hakim harus benar-benar menghayati dan meresapi

arti amanat dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sesuai dengan

fungsi dan kewenangannya, masing-masing ke arah tegaknya hukum, demi

terciptanya tujuan dari hukum itu sendiri yakni keadilan, kemanfaatan, dan

kepastian hukum dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

Lilik Mulyadi megemukakan bahwa:15

“Hakikat pada pertimbangan yuridis hakim merupakan pembuktian

unsur-unsur dari suatu delik, apakah perbuatan terdakwa tersebut

memenuhi dan sesuai dengan delik yang didakwakan oleh penuntut

umum. Sehingga pertimbangan tersebut relevan terhadap amar/

diktum putusan hakim”

14

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 2005),

hlm. 170-171.

15

Lilik Mulyadi, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2007), hlm. 193.

Page 23: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

13

Pertimbangan hakim atau Ratio Decidendi adalah argument atau

alasan yang dipakai oleh hakim sebagai pertimbangan hukum yang

menjadi dasar sebelum memutus perkara. Dalam praktik peradilan pada

putusan hakim sebelum pertimbangan yuridis ini dibuktikan, maka hakim

terlebih dahulu akan menarik fakta-fakta dalam persidangan yang timbul

dan merupakan konklusi komulatif dari keterangan para saksi, keterangan

terdakwa, dan barang bukti.

Rusli Muhammad mengemukakan bahwa pertimbangan hakim

dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni:16

“Pertimbangan hakim dapat dibagi menjadi 2 kategori yakni, pertimbangan yuridis dan pertimbangan non-yuridis. Pertimbangan

yuridis adalah pertimbangan hakim yang didasarkan pada fakta-

fakta yuridis yang terungkap dalam persidangan dan oleh Undang-

Undang ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat dalam putusan

misalnya dakwaan jaksa penuntut umum, keterangan terdakwa,

keterangan saksi, barang-barang bukti, dan Pasal-Pasal dalam

peraturan hukum pidana. Sedangkan pertimbangan non-yuridis

dapat dilihat dari latar belakang terdakwa, akibat perbuatan

terdakwa, kondisi terdakwa, dan agama terdakwa”.

Fakta-fakta persidangan yang dihadirkan, berorientasi dari lokasi

kejadian (locus delicti), tempat kejadian (tempus delicti), dan modus

operandi tentang cara tindak pidana itu dilakukan. Selain itu dapat pula

diperhatikan aspek akibat langsung atau tidak langsung dari perbuatan

terdakwa, jenis barang bukti yang digunakan, serta kemampuan terdakwa

untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

16

Rusli Muhammad., Hukum Acara Pidana Kontemporer, (Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2007), hlm. 212-221.

Page 24: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

14

Apabila fakta-fakta dalam persidangan telah diungkapkan, barulah

putusan hakim mempertimbangkan unsur-unsur delik yang didakwakan

oleh penuntut umum, setelah sebelumnya dipertimbangkan korelasi antara

fakta-fakta, delik yang didakwakan dan unsur-unsur kesalahan terdakwa.

Barulah kemudian, majelis mempertimbangkan dan meneliti terpenuhinya

unsur-unsur delik pidana yang didakwakan terhadap terdakwa dan terbukti

secara sah meyakinkan menurut hukum. Selain pertimbangan yuridis dari

delik yang didakwakan, hakim juga harus menguasai aspek teoritik,

pandangan doktrin, yurisprudensi, dan posisi kasus yang ditangani, barulah

kemudian secara limitatif ditetapkan pendiriannya.

Menurut Lilik Mulyadi, setelah diuraikan mengenai unsur-unsur

delik yang didakwakan, ada tiga bentuk tanggapan dan pertimbangan

hakim, antara lain :17

“Tiga bentuk tanggapan dan pertimbangan hakim yakni: 1) Ada majelis hakim yang menanggapi dan mempertimbangkan

secara detail, terperinci, dan subtansial terhadap tuntutan

pidana dari penuntut umum dan pledoi dari terdakwa atau

penasihat hukum.

2) Ada pula mejelis hakim yang menanggapi dan

mempertimbangkan secara selintas terhadap tuntutan pidana

dari penuntut umum dan pledoi dari terdakwa atau penasihat

hukum.

3) Ada majelis hakim yang sama sekali tidak menanggapi dan

mempertimbangkan terhadap tuntutan pidana dari penuntut

umum dari pledoi dari terdakwa atau penasihat hukum.”

Setelah pencantuman unsur-unsur tersebut, dalam praktek putusan

hakim, selanjutnya dipertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan atau

memberatkan terdakwa selama persidangan berlangsung. Hal-hal yang

17

Lilik Mulyadi, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana, op.cit, hlm. 196.

Page 25: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

15

memberatkan misalnya terdakwa tidak jujur, terdakwa tidak mendukung

program pemerintah, terdakwa sudah pernah dipidana sebelumnya, dan

lain sebagainya. Sementara hal-hal yang bersifat meringankan ialah

terdakwa belum pernah dipidana, terdakwa bersikap baik selama

persidangan, terdakwa mengakui kesalahannya, terdakwa masih muda, dan

lain sebagainya.

3. Teori Pemidanaan

Hakim dalam putusan juga menjatuhkan sanksi pidana yaitu

pemidanaan sebagai bentuk hukuman bagi setiap pelaku tindak pidana.

Bahwa tujuan hukum untuk mencapai kedamaian dalam masyarakat pada

umumnya telah diterima secara luas. Hukum mengatur agar kepentingan-

kepentingan yang berbeda antara pribadi, masyarakat, dan negara dapat

dijamin dan diwujudkan tanpa merugikan pihak lain. Oleh karena itu

diperlukan adanya hukum pidana guna menjaga agar ketentuan-ketentuan

hukum lain dapat ditaati.18

Dalam hukum pidana ada 3 teori dalam

pemidanaan yang dikenal dalam sistem hukum eropa kontinental:19

a. Teori Absolut

Teori ini bertujuan untuk memuaskan pihak yang dendam baik

masyarakat sendiri maupun pihak yang dirugikan atau menjadi

korban, atau dengan kata lain teori ini disebut juga sebagai teori

18

Andi Hamzah dan A. Sumangelipu, Pidana Mati Di Indonesia Di Masa Lalu, Kini Dan

Di Masa Depan, cet. II, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hlm. 11.

19

Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, (Jakarta, Sinar Grafika, 2012), hlm. 186.

Page 26: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

16

pembalasan. Pendekatan teori absolut meletakan gagasannya tentang

hak untuk menjatuhkan pidana yang keras, dengan alasan karena

seseorang bertanggung jawab aas perbuatannya, sudah seharusnya dia

menerima hukuman yang diijatuhkan kepadanya. Dasar utama

pendekatan absolut adalah balas dendam terhadap pelaku atau dengan

kata lain, dasar pembenaeean dari pinda terletak pada adanya atau

terjadinya kejahatan itu sendiri.20

b. Teori Relatif

Teori ini bertujuan adalah pencegahan terjadinya kejahatan

untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam menyelenggarakan

tertib masyarakat.21

Teori ini sangat menekankan pada kemampuan

pimidanaan sebagai upaya pencegahan terjadinya kejahatan

(prevention of crime) khususnya bagi terpidana dalam rangka

menjadikan terpidana jera untuk selanjutnya tidak melakukan

kejahatan lagi.

Secara umum ciri-ciri pokok atau karakteristik teori relatif

adalah sebagi berikut:22

1) Tujuan pidana adalah pencegahan (prevention);

20

Muladi dan Barda nawawi Arief, Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana, (Bandung: Alumni,

1992), hlm. 1.

21

Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, (Jakarta: P.T Rineka Citra, 2008), hlm. 34.

22

Muladi dan Barda nawawi Arief, Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana, op.cit, hlm. 17.

Page 27: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

17

2) Pencegahan bukan sebagai tujuan akhir, namun sebagai sarana

untuk kesejahteraan masyarakat;

3) Hanya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dapat dipersalahkan

kepada pelaku saja (misal karena sengaja atau culpa) yang

memenuhi syarat untuk adanya pidana;

4) Pidana ditetapkan berdasarkan tujuannya sebagai alat mencegah

kejahatan;

5) Pidana melihat ke depan (bersifat prospektif), pidana bisa

mengandung pencelaan, tetapi baikunsur pencelaan maupun unsur

pembalasan tidak dapat diterima apabila tidak membantu

pencegahan kejahatan untuk kepentingan kesejahteraan

masyarakat.

c. Teori Gabungan

Teori ini mencoba mengabung teori absolut dan relatif yang

disamping menjatuhkan sanksi pidana untuk membalas perbuatan

pelaku juga dimaksudkan agar pelaku dapat diperbaiki sehingga bisa

kembali ke masyarakat. Teori ini sejajar dengan teori Thomas Aquino

yang mengatakan bahwa kesejahteraan umum menjadi dasar hukum

undang-undang pidana khususnya. Penjatuhan suatu pidana kepada

seseorang tidak hanya berorientasi pada upaya pembalasan atas

perbuatan yang telah dilakukan orang itu, tetapi adanya upaya

Page 28: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

18

mendidik atau memperbaiki orang itu sehingga tidak melakukan

pengulang kejahatan kembali.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah, penelitian yang

dilakukan termasuk dalam kategori penelitian Yuridis Normatif. Yuridis

guna menganalisis permasalahan dalam penelitian ini dari sudut pandang

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Normatif menurut

ketentuan norma-norma yang berlaku.23

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang menjelaskan tentang

analisis penerapan hukum terhadap putusan No. 272/PK/PID.SUS/2011

sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi dari teori hukum yang ada berkenaan dengan objek penelitian.24

3. Sumber Penelitian

23

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 105.

24

Ibid.

Page 29: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

19

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang berupa bahan-bahan hukum yang terdiri dari:25

a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat

yang terdiri dari:

1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas

Undang-undang No. 31 Tahum 1999 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

3) Risalah pembentukan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

4) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman.

5) Putusan Mahkamah Agung No. 272 PK/Pid.Sus/2011.

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang bersifat

menjelaskan terhadap bahan hukum primer, yang terdiri dari buku-

buku literatur, hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya yang

berhubungan dengan penelitian ini. Selain itu terdapat juga dokumen

hasil wawancara dengan pakar hukum pidana.

25

Ibid, hlm. 106.

Page 30: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

20

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder, yang terdiri dari :

1) Kamus Besar Bahasa Indonesia.

2) Kamus Hukum.

3) Ensiklopedia.

4. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara

Library Reasearh yaitu mengkaji, menelaah dan mempelajari bahan-

bahan hukum yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, buku-

buku, dokumen resmi, publikasi yang ada kaitannya dengan penelitian

ini.26

5. Analisis Data

Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari penelitian disajikan dan diolah

secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. data yang diperoleh dari penelitian diklasifikasikan sesuai dengan

permasalahan dalam penelitian.

b. hasil klasifikasi data selanjutnya disistematisasikan.

26

Ibid, hlm. 107.

Page 31: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

21

c. data yang telah disistematisasikan kemudian dianalisis untuk dijadikan

dasar dalam pengambilan kesimpulan.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penyusunan ini

adalah sebagai berikut :

Pada bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka

teoritik, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.

Pada bab kedua, pembahasan ditujukan pada tinjauan umum tentang

tindak pidana korupsi, yang meliputi pengertian tindak pidana, pengertian

tindak pidana korupsi, jenis-jenis tindak pidana korupsi, Faktor-Faktor

Penyebab Tindak Pidana Korupsi, jenis penjatuhan pidana pada perkara

tindak pidana korupsi, penyalahgunaan wewenang.

Pada bab ketiga, pembahasan yang ditujukan pada tinjauan kasus

putusan perkara No. 272/PK/PID.SUS/2011 yang meliputi kronologi kasus,

dakwaan jaksa penuntut umum, tuntutan jaksa penuntut umum dan hasil

putusan.

Pada bab keempat, pembahasan ditujukan pada hasil analisis data.

Dalam bab ini akan memuat analisa terhadap putusan No.

272/PK/PID.SUS/2011.

Page 32: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

22

Pada bab kelima, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang

berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penyusun akan menguraikan

mengenai kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang ada.

Page 33: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penafsiran hukum hakim terhadap unsur-unsur pasal 3 undang-undang

pemberantasan tindak pidana korupsi mengenai penyalahgunaan

kewenangan, kesempatan dan sarana karena jabatan atau kedudukan pada

perkara putusan no. 272/pk/pid.sus/2011 adalah adanya perbedaan metode

penafsiran hakim terhadap dasar putusan penerapan Pasal 3 Undang-

Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang menyalahgukan

kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan

atau kedudukan yang dapat mengakibatkan ruginya keuangan negara atau

perekonomian negara.

Perbedan metode tersebut terletak pada tingkat pengadilan pertama dimana

hakim menggunakan metode Penafsiran Bahasa (Gramatikal) yang

memutuskan bahwa Wahyudi Purnomo bersalah secara sah dan

meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dan divonis 2 (dua) Tahun

penjara. pada tingkat pengadilan tinggi hakim menggunakan metode

Penafsiran Ekstensif yang memutuskan bahwa Wahyudi Purnomo diputus

bebas dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana korupsi. Pada tingkat kasasi Mahkamah Agung menggunakan

Page 34: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

104

metode Penafsiran Bahasa (Gramatikal) yang memutuskan bahwa

Wahyudi Purnomo bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana korupsi dan divonis 2 (dua) Tahun penjara, dan pada Putusan

Peninjauan Kembali Hakim Agung menggunakan metode Penafsiran

Bahasa (Gramatikal) yang memutuskan bahwa Wahyudi Purnomo

bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dan

divonis 2 (dua) Tahun penjara.

2. Pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku

tindak pidana korupsi penyalahgunaan kewenangan, kesempatan dan

sarana karena jabatan atau kedudukan pada perkara Putusan No. 272/ PK/

PID.SUS/ 2011 yaitu dengan Pertimbangan Hakim (ratio decidendi)

terhadap unsur-unsur Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi dan berdasarkan pertimbangan yuridis dan non yuridis.

a. Pertimbangan Hakim (ratio decidendi) dengan melihat apakah unsur-

unsur Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sudah terpenuhi dan mengemukakan argumennya dalam setiap

putusan tingkat pengadilan.

b. Dasar pertimbangan hakim yuridis yaitu pertimbangan hakim yang

dilihat dari segi hukum, berdasarkan alat-alat bukti yang ada, apakah

perbuatan terdakwa memenuhi unsur-unsur dari Pasal 3 yaitu:

Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,

Menyalahgunakan kewenangan kesempatan atau sarana yang ada

Page 35: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

105

karena jabatan atau kedudukan, Merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara.

c. Selain pertimbangan yuridis hakim juga menggunakan pertimbangan

non yuridis yaitu pertimbangan yang dilihat dari aspek non hukum¸

yakni Dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana korupsi

hakim harus mempertimbangkan hal-hal yang memperberat dan

meringankan terdakwa. Hakim juga wajib memperhatikan sifat-sifat

yang baik dan jahat dari tertuduh serta keadaan-keaadan pribadinya

dalam mempertimbangkan pidana yang dijatuhkan.

B. Saran

Terkait dengan penyusunan hukum mengenai analisis putusan ini, maka

penyusun memberikan saran yaitu:

1. Diharapkan pelaku tindak pidana korupsi seharusnya diberikan hukuman

yang lebih memberatkan lagi, mengingat bahwa tindak pidana korupsi

merupakan crimes against humanity (kejahatan kemanusiaan) dan

merupakan extraordinary crime (kejahatan luar biasa) sehingga

menimbulkan efek jera.

2. Bahwa aparat penegak hukum yaitu Kejaksaan, Kepolisian, Peradilan,

maupun juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tebang pilih

dalam menangani kasus korupsi dan juga memberikan pemahaman pada

masyarakat tentang bahaya Korupsi, sehingga perilaku korupsi dapat

Page 36: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

106

diatasi. Selain itu penegak hukum harus bekerja sesuai dengan apa yang

diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU

No. 31 Tahun 1999 tentang PTPK secara maksimal.

Page 37: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

107

DAFTAR PUSTAKA

Dari Buku-Buku:

Ali, Mahrus. Asas, Teori & Praktek Hukum Pidana Korupsi, Yogyakara, UII Pres,

2013.

---------------, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta, Sinar Grafika, 2012.

Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

Arnold Lumbantoruan, Robless. Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana

Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru

No.10/Pid.Sus/2011/Pn.Pbr), Skripsi, Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara Medan , 2013.

Bahiej, Ahmad. Hukum Pidana Indonesia, handout hukum pidana.

Darmodiharjo, Darji dan Shidarta, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Jakarta,

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Djaja, Ermansjah. Memberantas Korupsi bersama KPK, Jakarta, Sinar Grafika,

2008.

----------------------, Meredesain Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Implikasi

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012-016-019/PPU-IV/2006,

Jakarta, Sinar Grafika, 2008.

Egi Perdana, Simeon. Putusan Hakim Pada Pemidanaan Tindak Pidana Korupsi

(Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Sleman), Skripsi, Fakultas Hukum

Universitas Atmajaya Yogyakarta, 2009.

Page 38: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

108

Gunawan, Ilham. Postur Korupsi Di Indonesia Tijauan Yuridis, Sosiologis,

Budaya Dan Politik, Bandung, Penerbit Angkasa, 1993.

Hamzah, Andi. Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, P.T Rineka Citra, 2008.

-----------------, Korupsi di Indonesia, Masalah dan Pemecahannya, Jakarta, PT.

Gramedia, 1996.

Hamzah, Andi. dan Sumangelipu, A. Pidana Mati Di Indonesia Di Masa Lalu,

Kini Dan Di Masa Depan, cet. II, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1985.

Hamzah, M. Guntur. Hubungan Antara Fakta, Norma, Moral Dan Doktrin Hukum

Dalam Pertimbangan Putusan Hakim, Paper, Fakultas Hukum Universitas

Hasanuddin, Makassar

Hartantai, Evi. Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Sinar Grafika, 2008.

------------------ , Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Sinar Grafika, 2007.

Huda, M. Choirul. Tindak Pidana Korupsi Dana Bencana Alam (Analisis

Terhadap Putusan Hakim No. 02/PID.SUS/2011/PTPKOR.YK), Skripsi,

Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012,

Tidak Diterbitkan

Komisis Pemberantasan Korupsi, Memahami Untuk Membasmi: Buku Saku Untuk

Memahami Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Komisi Pemberantasan

Korupsi, 2006.

Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Jakarta, PT. Citra Aditya

Bakti, 1997.

Mertokusumo, Sudikno dan A. Pitlo, Bab-bab Tentang Penemuan Hukum,

Bandung, PT.Citra Aditya Bakti, 1992

Page 39: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

109

Moeljatno, Asas – Asas Hukum Pidana, Jakarta, Rineka Cipta, 2008.

Muhammad, Rusli. Hukum Acara Pidana Kontemporer, Bandung, PT. Citra

Aditya Bakti, 2007.

Muladi dan nawawi Arief, Barda. Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana, Bandung,

Alumni, 1992.

Mulyadi, Lilik. Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana, Bandung, PT. Citra

Aditya Bakti, 2007.

------------------, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Normatif, Teoris, Praktik

Dan Masalahnya, Bandung, Alumni, 2007.

Nurdjana, IGM. Sistem Hukum Pidana Dan Bahaya Laten Korupsi “Perspektif

Keadilan Melawan Mafia Hukum”, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010.

Poernomo, Bambang. Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta, Dahlia Indonesia, 1997.

R.Wiyono, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Cet. Pertama, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

Rianto, Bibit S. Korupsi Go To Hell! Mengupas Anatomi korupsi di Indonesia,

Jakarta, Hikmah, 2009.

Santoso, Ibnu. Memburu Tikus-Tikus Otonom Gerakan Moral Pemberantasan

Korupsi, Yogyakarta, Penerbit Gava Media, 2011.

Syamsuddin, Aziz. Tindak Pidana Khusus, Jakarta, Sinar Grafika, 2011.

Dari Undang-Undang:

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

Page 40: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

110

Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas Undang-undang No.

31 Tahum 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Risalah pembentukan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Dari Internet:

http://jojogaolsh.wordpress.com/2010/10/12/pengertian-dan-macam-macam-

putusan/ diakses pada tanggal 7 Oktober 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Feodalisme, diakses pada tanggal 01 November 2013

pukul 3.03 WIB.

Page 41: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PERIZINANJl. Kenari No. 56 Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274) 555241,515865,515866,562682

Fax (0274) 555241

EMAI L : [email protected]

HOT LINE SMS : 081227625000 HOT LINE EMAIL: [email protected]

WEBSITE : www.oerizinan.ioqiakota.qo.id

Membaca Surat

Mengingat

Diijinkan Kepada

SURAT IZIN

NOMOR 070t0671

1247 /11.Dari Dekan Fak. Syariah dan Hukum - UIN SUKA Yk

Nomor : UlN.02/DS.1/PP.00.9/36412014 Tanggal :2510212014

: 1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan,

Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah2. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 85 Tahun 2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas

Dinas Perizinan Kota Yogyakarta;

3. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemberian lzin Penelitian,

Praktek Kerja Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata diWilayah Kota Yogyakarta;

4. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perizinan

pada Pemerintah Kota Yogyakarta;

5. Peraturan GubernurDaerah lstimewaYogyakarta Nomor: 18 Tahun 2009tentang Pedoman

Pelayanan Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan,

Pengembangan, Pengkajian dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta;

NO MHS / NtM .10340104Nama

Pekerjaan

AlamatPenanggungjawab

Keperluan

CEMPAKA INDAH

Mahasiswa Fak. Syariah dan Hukum - UIN Suka Yk

Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta

Lindra Darnela, S.Ag.r M.Hum

Melakukan Penelitian dengan Judul : DISPARITAS PUTUSAN

HAKIM DALAM KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI

PUTUSAN NO. 1782lPid.b/2006/PN.SBY ATAS NAMA DRS.

WAHYUD| PURNAMA M, M.PHIL)

Lokasi/Responden

Waktu

Lampiran

Dengan Ketentuan

rq&Wql xqpeda: _Yth. 1. Walikota Yogyakarta(sebagai laporan)

2. Ka. Pengadilan Negeri Yogyakarta

3. Dekan Fak. Syariah dan Hukum - UIN SUKA Yk

4. Ybs.

Kota Yogyakarta

2810212014 Sampai 2810512014

Proposal dan Daftar Pertanyaan

1. Wajib Memberi Laporan hasil Penelitian berupa CD kepada Walikota Yogyakarta

(Cq. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta)

2. Wajib Menjaga Tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat

3. lzin ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan

Pemerintah dan hanya diperlukan untuk keperluan ilmiah

4. Surat izin ini sewaktu-waktu dapat dibatalkan apabila tidak dipenuhinya

ketentuan -ketentuan tersebut diatasKemudian diharap para Pejabat Pemerintah setempat dapat memberi

bantuan seperlunya

.19('.-N]P.\

Dikeluarkan di : Yogyakarta

Tanda tangan

Page 42: ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK …digilib.uin-suka.ac.id/13430/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · kekuasaan belaka tetapi negara yang demokratis ... Mengupas Anatomi korupsi

CURRICULUM VITAE

Nama : Cempaka Indah

Tempat Tanggal Lahir : Pati, 16 september 1991

Agama : Islam

Alamat : jl. Bimokurdo No. 26 Sapen, Yogyakarta

No. HP : 0856-4354-5150

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal:

1. Tamatan : TK Kuncup Harapan I, (1997-1998)

2. Tamatan : SD N 195 Pemenang, (1998-2004)

3. Tamatan : SMP N 1 Pamenang, (2004-2007)

4. Tamatan : SMA N 5 Merangin, (2007-2010)

5. Kuliah Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2010-

sekarang).