121
i ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (Studi Empiris 3 Bank Umum Syariah di Indonesia) Di susun Oleh : ASEP SAEPUL AMRI 105081002416 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010

ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

i

ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS

BANK UMUM SYARIAH

(Studi Empiris 3 Bank Umum Syariah di Indonesia)

Di susun Oleh :

ASEP SAEPUL AMRI

105081002416

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010

Page 2: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

ii

ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS

BANK UMUM SYARIAH

(Studi Empiris 3 Bank Umum Syariah di Indonesia)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Asep Saepul Amri

Nim : 105081002416

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr.Ahmad Rodoni, MM Arief Mufraini, Lc, Msi NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19770122 200312 1 000

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

Page 3: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

iii

Hari ini jum’at tanggal 19 bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian

Skripsi atas nama Asep Saepul Amri NIM : 105081002416 dengan judul skripsi

”ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM

SYARIAH (STUDI EMPIRIS 3 BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA)”.

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

19 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Penguji I Penguji II Prof. Dr.Ahmad Rodoni, MM Arief Mufraini, Lc, Msi NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19770122 200312 1 000

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Indoyama Nasarudin, SE. MAB NIP. 19570617198503 1 002 NIP. 19741127200112 1 002

Page 4: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

iv

Hari ini Selasa tanggal 10 bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Asep Saepul Amri NIM : 105081002416 dengan judul

skripsi ”ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM

SYARIAH (STUDI EMPIRIS 3 BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA)”.

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Aminuddin, Drs, M.Ag Murdiyah Hayati, S.Kom, MM Ketua Sekretaris

Prof. Dr.Ahmad Rodoni, MM Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

v

Surat Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Asep Saepul Amri

Nim : 105081002416

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi adalah hasil karya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini palgiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan

harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta

gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul

dikemudian hari menjadi tanggungjawab saya.

Jakarta, 19 Maret 2010

Asep Saepul Amri

Page 6: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama : Asep Saepul Amri Tempat/tanggal lahir : Bogor, 2 Februari 1986 Alamat : Jl. H. Edi Sukma Kp. Curug Deng-deng Rt/Rw 04/05 Caringin Bogor No. Kontak : 0856 771 4974 E-mail : [email protected] Motto Hidup :” Menjadi Generasi Muslim Terbaik” Cita-Cita : Dosen dan Pengusaha Hobi : Nasyid, Berkarya IPK : 3, 15

Pendidikan Formal � MI Al-Istiqomah lulus tahun 1999 � MTs. Al-Istiqomah lulus tahun 2002 � MAN 2 Bogor lulus tahun 2005 � UIN Syarif Hidayatullah Jakarta S1 Manajemen Perbankan

Pendidikan Nonformal � PonPes Al-Islam Caringin Bogor � Pusat Latih Bina Unggul Yayasan Gibagus Hadi Kusuma � Pendidikan Dasar (DIKSAR) Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005 � KISAH (Kajian Islam Awal Kuliah) KomDa FEIS LDK UIN Syahid2006 � Pelatihan ”Mutu Kerja Terpadu” Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta 2005 � Lokakarya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Untuk Pemuda, Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas 2009 � Simposium Trend Bisnis 2008, Program Studi Manajemen FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta � Workshop Kelembagaan Kemahasiswaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009 � Registered Fundraiser Program Basic Levels, Dompet Dhuafa Republika 2009 � Pelatihan Aplikasi SPSS 17, HMI Komisariat FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009

Pengalaman Organisasi selama di kampus � Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005

� Divisi Acara Propesa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 2006

� Divisi Kerohaniaan (BIRU) BEM FEIS 2006 � Divisi Syiar Komisariat Dakwah FEIS LDK UIN Syahid 2006 � Divisi Pengembangan Ekonomi UKM LDK UIN Syarif Hidayatullah � Ketua Komisariat Dakwah FEIS LDK UIN Syahid 2007 � Ketua UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Syahid 2008

Pengalaman Kerja � Consultant Carier PT. Great Indonesia Resources 2006 � Staf BMT Arridho 2008 � Fundraiser ZAKAT Dompet Dhuafa Republika 2009 � Marketing Toko Buku Senyum Muslim 2009 � Wiraswasta E-book Islami

Page 7: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

vii

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio risiko terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia dengan menggunakan metode rasio keuangan bank (rasio risiko dan rasio profitabilitas) pada periode 2005-2008.

Rasio risiko yang digunakan adalah rasio risiko asset, rasio risiko deposito, dan rasio risiko credit. Sedangkan rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Equty (ROE) dan Return On Asset (ROA). Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi berganda.

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan : 1) pengaruh variabel bebas (rasio risiko asset, rasio risiko deposito, dan rasio risiko credit) terhadap variabel terikat (ROE dan ROA) pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah Indonesia menghasilkan angka signifikan yang berpariasi sesuai dengan karakteristik dan kinerja keuangan masing-masing Bank Umum Syariah tersebut. 2) secara deskriptif profitabilitas dan pengelolaan risiko BSMI lebih baik dibandingkan BMI dan BSM, namun pada rasio risiko deposito BMI lebih baik dari BSM dan BSMI dan rasio risiko credit BSM lebih baik dari BMI dan BSMI. 3) Hasil uji regresi menunjukkan variabel deposit risk signifikan mempengaruhi ROE di BMI, di BSM asset risk dan credit risk signifikan mempengaruhi ROE dan deposit

risk signifikan mempengaruhi ROA, credit risk signifikan mempengaruhi ROE dan ROA di BSMI. Kata Kunci : Rasio Risiko Asset, Rasio Risiko Deposito, Rasio Risiko Credit, ROE, ROA, Regresi Berganda

Page 8: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

viii

Abstract

This research aims to analyze risk ratio to the profitability at Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri and Bank Mega Syariah Indonesia using financial

ratio (risk and profitability ratio) period 2005-2008.

Risk ratio used are asset risk ratio, deposit risk ratio, and credit risk ratio, while

profitability ratio used is Return On Equity (ROE) and Return On Asset (ROA).this

research is using multiple regression metod.

The result using multiple regression shows that : 1) asset risk ratio, deposit risk

ratio and credit risk ratio has significant influences to ROE and ROA) in Bank

Muamalat Indonesia, Bank Mandiri Syariah and Bank Mega Syariah Indonesia which

proper to the characteristic and financial performance. 2) Based on profitability and

risk management , BSMI is better than BMI and BSM. While based on deposit risk ratio

BMI is better than BSM and BSM. And while based on credit risk ratio BSM is better

than BMI and BSMI. 3) The research also shows that deposit risk has significant

influence to ROE at BMI, asset risk and credit risk has significant influence to ROE

and deposit risk to ROA at BSM, while credit risk has significant influence to ROE and

ROA at BSMI.

Keyword : Asset Risk Ratio, Deposit Risk Ratio, Crdit Risk Ratio, ROE, ROA, Multiple

Regression

Page 9: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

ix

KATA PENGANTAR

Kata beriring cinta kepada Rabb pencipta Alam Semesta. Syukur beriring rindu

kepada Allah SWT tuhan yang satu. Tidak ada kerinduan yang mendalam kecuali

kerinduan akan pertemuan ku denganNya. Tidak ada kecintaan yang mendalam kecuali

cintaku padaNya. Wahai Allah Kau ajarkan kami dengan dengan pelantaraan qalam,

Kau ajarkan kami apa-apa yang kami tidak ketahui sebelumnya. Angkatlah derajat

kami dengan ilmu yang telah Kau berikan. Perindahlah kami dengan derajat ketaqwaan.

Duhai Allah engkaulah Tuhan kami tidak ada sekutu bagimu.

Shalawat beriring salam tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW

yang menjadi rahmat untuk semesta alam. Ketauladanmu menjadi sandaran, akhlakmu

sungguh mengesankan, pribadimu sungguh menakjubkan. Izinkanlah kami

mentauladanimu, izinkan kami menjadi penerus risalahmu.

Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah ibarat bulan dengan bintang-

bintang. Terangnya bulan menerangi kegelapan malam, indahnya bintang menghiasi

gulitanya malam. Ilmu adalah anugrah dari Allah SWT yang dapat menaikkan derajat

setiap hamba sesuai dengan firmanNya “Allah Akan mengangkat derajat orang-orang

yang beriman dan orang- yang berilmu”(Q.S Al-Mujadalah : 11) Mudah-mudahan ilmu

yang didapatkan selama dikampus dapat diamalkan untuk kemanfaatan.

Dengan semangat menuntut ilmu itulah yang menghantarkan diri untuk

menyelesaikan tugas skripsi ini. Ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan ini adalah

awal dari sebuah kesuksesan dimana tugas ini harus segera diselesaikan untuk

menghadapi urusan yang lain.untuk itu inilah semangat sehingga skripsi ini selesai

dengan judul “Analisis Rasio Risiko dan Profitabilitas Bank Umum Syariah(studi

empiris 3 Bank Umum syariah di Indonesia).

Rasanya hampa jika kesyukuran ini tidak di ikuti dengan ucapan terima kasih

kepada :

1. UMMI YOYOH, do’a malammu menjadi energi, kesabaranmu menjadikan berarti,

kebijaksanaan dan ketegasan ummi menjadi inspirasi. Abi ALM. M. Djunaedi

walaupun kau harus pergi saatku menjelang akhir studi ini, mudah-mudahan Abi

tersenyum melihat hasil jerih payah Abi dalam mendidik anak-anaknya dan semangat

Page 10: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

x

Abi dalam menuntut Ilmu menjadi tauladan bagi kami. Do’aku untukmu

“Allahummagfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shogiraa”. Ingin

sekali ananda memakaikan Mahkota Kemuliaan, Mahkota atas jasa-jasamu. Untuk

Kakak-kakak ku ( Siti Suaebah, Siti Junaenah, Aliyah, Syihabuddin, Nun, Pipih

Shopiah, Ade Syariah) Jazakallah Atas Motivasi dan do’anya. Juga (Alm. Siti

Nurlatifah, Alm Uci Sanusi, Alm Harun) semoga ada dalam magfirah Allah SWT.

Seluruh keluarga dan ponakan (Evi, Endah, Reni, Eva, Dadan, Wida, Husni…….dst)

jadilah putera-puteri yang shalih dan shalihah.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

sebagai pimpinan tertinggi tingkat fakultas. Serta kepada para pembantu Dekan

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pudek bid. Akademik FEIS dan

Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, tuntuan, motivasi dan arahan yang

laur biasa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Mudah-mudahan

Allah SWT, membalas segala kebaikan dengan berlipat ganda serta Ilmu yang

diberikan dapat bermanfaat dan menjadi amal kebaikan yang terus-menerus mengalir.

4. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Pembina

Lembaga Dakwah Kampus UIN Jakarta yang telah memberikan motivasi dan nasihat

yang membangun untuk serta merta menjaga kemurnian UIN sebagai Intitusi Islam.

5. Bapak Arief Mufraini, Lc, Msi selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan serta solusi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Semoga Allah SWT mencatat segala amal kebaikannya sebagai nilai ibadah.

6. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen. Begitu juga

kepada seluruh Dosen FEIS yang telah ikhlas memberikan ilmunya, beserta Asisten

Dosen dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Ekonomi

yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Ust Kholid Spd.i, Yamani M.Dira S.Psi dan Ust. H. Ali Fahruddin MA atas motivasi,

ilmu serta nasihatnya semoga Allah SWT. Senantiasa memberi keberkahan dan ilmu

yang diberi menjadi amal kebaikan yang tak putus-putus. amin

Page 11: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xi

8. Seluruh Anggota dan Pengurus Lembaga Dakwah Kampus UIN serta seluruh

Komisariat Dakwah Fakultas “Jadikan pengabdian di dakwah kampus sebagai bekal

dakwah di masyarakat kelak”.

9. Seluruh Alumni Dakwah Kampus khususnya SOLID 2005 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

10. Saudaraku tempat konsultasi dan sharing skripsi Asbah Pratama SE, Dony Akbar SE,

Arif Fahruri SE, Farid Wahyudi. SE.

11. Saudaraku seperjuangan AP, AJ, MAL, MAK, ML, FW,

12. Saudaraku dimasjid Al-muhajirin (Aruma, Mahrus, Yudi, Rizky) terima kasih atas

doa’a-doanya.

13. Jama’ah Masjid Al-Muhajirin Pisangan Ciputat Timur

14. Untuk saudara-saudaraku yang tak disebutkan, jangan berkecil hati, hanya Allah yang

mengetahui isi hati setiap hamba. Semoga kebaikan saudara-saudara sekalian dibalas

oleh Allah SWT. Amin

Asep Saepul Amri

Penulis

Page 12: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………............... i

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI…………....................... ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSHIP………………………. iii

SURAT PERNYATAAN……………………………………………….. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………………….. v

ABSTRAK ………………………………………………………………. vi

ABSTRACT ……………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………. …… x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. …… 1

A. Latar Belakang Penelitian …………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………. 9

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 10

D. Manfaat Penelitian ……………………………………........... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS ………………………………………... 11

A. Pengertian Bank ……………………………………………... 11

B. Pengertian Bank Syariah …………………………………….. 13

C. Tujuan Perbankan Syariah …………………………………… 15

D. Keuntungan dan Risiko Bank Syariah ……………………….. 16

Page 13: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xiii

E. Analisis Rasio ………………………………………………… 22

F. Risiko Bank …………………………………………………... 23

G. Rasio Profitabilitas ……………………………………………. 25

H. Penelitian Terdahulu ………………………………………… 27

I. Kerangka Pemikiran …………………………………………. 29

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 31

A. Objek Penelitian ……………………………………………… 31

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………… 31

C. Metode Pengumpulan Data …………………………………… 31

D. Metode Analisis dan Hipotesis ……………………………….. 32

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………………… 38

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN ……………………… 40

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………. 40

B. Analisis dan Pembahasan ……………………………………. 49

BA B V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI…………………………… 98

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 103

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 106

Page 14: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang 28

4.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah 41

4.2 Hasil Uji Kolinieritas BMI 55

4.3 Hasil Regresi BMI dengan Variabel dependen ROE 61

4.4 Hasil Regresi BMI dengan Variabel dependen ROA 63

4.5 Hasil Uji Kolinieritas BSM 65

4.6 Hasil Regresi BSM dengan Variabel dependen ROE 71

4.7 Hasil Regresi BSM dengan Variabel dependen ROA 74

4.8 Hasil Uji Kolinieritas BSMI 76

4.9 Hasil Regresi BSMI dengan Variabel dependen ROE 82

4.10 Hasil Regresi BSMI dengan Variabel dependen ROA 84

4.11 Hasil Uji Kolinieritas BUS Keseluruhan 86

4.12 Hasil Regresi BUS Keseluruhan dengan Variabel dependen ROE 92

4.13 Hasil Regresi BUS Keseluruhan dengan Variabel dependen ROE 94

Page 15: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 30

4.1 Perbandingan ROA Pada BMI, BSM, BSMI 49

4.2 Perbandingan ROE Pada BMI, BSM, BSMI 50

4.3 Perbandingan Asset Risk Ratio Pada BMI, BSM, BSMI 51

4.4 Perbandingan Deposit Risk Ratio Pada BMI, BSM, BSMI 52

4.5 Perbandingan Credit Risk Ratio Pada BMI, BSM, BSMI 53

4.6 Hasil Uji Hetekedastisitas ROE BMI 56

4.7 Hasil Uji Hetekedastisitas ROA BMI 57

4.8 Hasil Uji Normalitas ROE BMI 59

4.9 Hasil Uji Normalitas ROA BMI 60

4.10 Hasil Uji Hetekedastisitas ROE BSM 66

4.11 Hasil Uji Hetekedastisitas ROA BSM 67

4.12 Hasil Uji Normalitas ROE BSM 69

4.13 Hasil Uji Normalitas ROA BSM 70

4.14 Hasil Uji Hetekedastisitas ROE BSMI 77

4.15 Hasil Uji Hetekedastisitas ROA BSMI 78

4.16 Hasil Uji Normalitas ROE BSMI 80

4.17 Hasil Uji Normalitas ROA BSMI 81

4.18 Hasil Uji Hetekedastisitas ROE BUS Keseluruhan 87

4.19 Hasil Uji Hetekedastisitas ROA BUS Keseluruhan 88

4.20 Hasil Uji Normalitas ROE BUS Keseluruhan 90

4.21 Hasil Uji Normalitas ROA BUS Keseluruhan 91

Page 16: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Rasio BMI 105

2 Rasio BSM 106

3 Rasio BSMI 107

Page 17: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

suatu Negara, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai perantara antara

pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna

dana (fund user) (Yuliani, 2007:16). Peran intermediasi perbankan ini pun berlaku

pada bank yang berprinsip syariah. Namun dalam aktivitasnya ada perbedaan antara

perbankan konvensional dan perbankan syariah. Dalam perbankan syariah,

hubungan antara bank dengan nasabah bukan hubungan debitur dengan kreditur,

melainkan hubungan kemitraan (patnership) antara penyandang dana (shohibul

maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu, tingkat laba bank syariah

tidak saja berpengaruh terhadap tingkat hasil untuk para pemegang saham tetapi

juga berpengaruh terhadap hasil yang dapat diberikan kepada nasabah penyimpan.

Hubungan kemitraan ini merupakan bagian yang khas dari proses berjalannya

mekanisme perbankan syariah (Sudarsono, 2004:56).

Rintisan perbankan syariah mulai mewujud di Mesir pada dekade 1960-an

dan beroperasi sebagai rural-social bank (semacam lembaga keuangan unit desa di

Indonesia) di sepanjang delta Sungai nil. Lembaga dengan nama Mit Ghamr Bank

binaan Prof. Dr. Ahmad Najjar tersebut hanya beroperasi di pedesaan Mesir dan

berskala kecil, Namun institusi tersebut

Page 18: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xviii

mampu menjadi pemicu yang sangat berarti bagi perkembangan sistem financial

dan ekonomi Islam(Antonio, 2001:19).

Berdirinya IDB (Islamic Development Bank) telah memotivasi banyak negara

Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah, pada periode 1970-an dan awal

dekade 1980-an, bank-bank syariah bermunculan di Mesir, sudan, negara-negara

teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh, serta Turki (Antonio, 2001:21)

Pada tahun 1985, sistem perbankan syariah dalam lingkup internasional

mampu memobilisasi dana sebesar US $ 5 milyar yang sampai tahun 1999 telah

meningkat menjadi US $ 80 milyar. Beberapa institusi keuangan konvensional,

seperti Citibank, JP Morgan, Deutsche Bank, ABN Amor dan American Express

telah mengenalkan produk tanpa bunga kepada konsumennya. Demikian pula

perusahaan-perusahaan multinasional seperti General Motors, IBM, dan Daewoo

Corporation yang telah memulai menggunakan jasa keuangan tanpa bunga ini

(Haron dan Ahmad, 2000:1)

Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke

Indonesia. Awal tahun 1980-an, diskusi mengenai ekonomi Islam mulai dilakukan.

Bahkan uji coba dalam relatif terbatas telah dilakukan, diantaranya adalah Baitul

Tamwil Salman Bandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta. Prakarsa lebih

khusus bagi pendirian bank Islam baru mulai tahun 1990. MUNAS IV MUI

(Majelis Ulama Indonesia) pada agustus 1990 membentuk kelompok kerja untuk

mendirikan Bank Islam di Indonesia(Antonio, 2001:25).

Pada tanggal 1 mei 1992 berdirilah bank syariah pertama di Indonesia; Bank

Muamalat Indonesia, dengan total komitmen modal disetor Rp 106. 126.382.000,-

Page 19: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xix

Namun, perangkat hukum operasinya dalam undang-undang (UU) No.7 tahun 1992

belum memuat sistem syariah yang memadai. Baru di era reformasi, undang-

undang (UU) No. 10 tahun 1998 memuat secara rinci landasan operasi bank syariah

dan memberi arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah

atau bahkan mengkonvensi diri secara total menjadi bank syariah (Antonio,

2001:25).

Selama tahun 2006 industri perbankan syariah mengalami peningkatan

volume usaha sebesar Rp 5,8 triliun. Sehingga pada akhir periode laporan mencapai

Rp 26,7 triliun. Peningkatan tersebut memperbesar pangsa aset perbankan syariah

terhadap total aset perbankan nasional dari 1,4% pada akhir tahun 2005 menjadi

1,6% pada akhir 2006 (Direktori Perbankan Syariah Bank Indonesia).

Di sisi penghimpunan dana, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

perbankan syariah pada tahun 2006 diwarnai kondisi persaingan penghimpunan

dana yang semakin ketat pada industri perbankan secara umum, terlebih dengan

semakin menariknya alternatif investasi melalui pasar modal. Pertumbuhan DPK

perbankan syariah mengalami tekanan dalam kondisi suku bunga perbankan yang

tinggi di awal 2006, namun seiring dengan penurunan suku bunga sejak semester

kedua, DPK yang dihimpun perbankan syariah meningkat secara signifikan

sehingga mampu mencapai pertumbuhan sebesar 32,7%, atau lebih tinggi dari laju

pertumbuhan tahun 2005 sebesar 31,4%. Peningkatan tersebut menyebabkan share

DPK perbankan syariah terhadap perbankan nasional meningkat dari 1,4% (2005)

menjadi 1,6% pada akhir 2006 (Direktori perbankan Syariah Bank Indonesia).

Page 20: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xx

Kondisi peningkatan risiko pengalihan dana (displaced comercial risk)

maupun risiko pembiayaan (credit risk) pada 2006 ternyata dapat diantisipasi

dengan baik oleh perbankan syariah sehingga kecukupan permodalan dapat

dipertahankan. Hal ini tercermin dari tingkat return on aset (ROA) yang tetap

memadai yaitu sebesar 1,55% (tahun 2005 1,35%), meskipun laju pertumbuhan laba

sedikit tertahan dengan semakin banyaknya porsi pendapatan operasional yang

dialokasikan pada bagi hasil kepada deposan dalam upaya mempertahankan daya

saing, serta semakin meningkatnya beban pembentukan cadangan dalam rangka

mengantisipasi peningkatan risiko pembiayaan.

Perkembangan perbankan syariah pada tahun 2007 ditandai dengan

maraknya pendirian Unit Usaha Syariah diantaranya BPD DIY, Bank Sulsel, Bank

Nagari, Bank Jatim, Bank Ekspor Indonesia, Bank Lippo Syariah serta adanya

policy time-tag dari berbagai kebijakan yang mempengaruhi perbankan syariah

seperti kebijakan office chanelling, kebijakan akselerasi perbankan syariah yang

memberikan hasil yang sesuai dengan harapan terkait dengan pengembangan

perbankan syariah (Research Karim Business Consulting, 2008).

Pembiayaan bermasalah perbankan syariah pada periode Januari-Agustus

2007, menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari 4,47% menjadi 6,63%

sampai akhir tahun 2007, NPF perbankan syariah diperkirakan masih dalam level

6%. Penyebab meningkatnya pembiayaan didorong oleh dua hal. Faktor pertama

semakin banyaknya jumlah pembiayaan yang bermasalah. Kondisi ini karena suku

bunga di bank konvensional mulai menurun seiring penurunan BI rate pada tahun

2007, Namun disisi lain perbankan syariah yang masih didominasi oleh pembiayaan

Page 21: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxi

murabahah tidak bisa serta merta menurunkan tingkat margin pembiayaan. Factor

kedua, tertahannya ekspansi pembiayaan perbankan syariah. Penurunan suku bunga

perbankan konvensional yang lebih cepat dibandingkan perbankan

syariah.(Research Karim Business Consulting, 2008)

Pada bulan juni 2008, simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah

mencapai Rp. 33,05 triliun, sedangkan Agustus 2008 hanya Rp. 32,36 triliun atau

Turun 2%. Hal ini lalu memicu penurunan SBI syariah yang tinggal Rp. 1,82 triliun

pada posisi agustus, pada juni tercatat sebesar Rp. 3,08 triliun. Turunnya SBIS

tersebut mengindikasikan ketatnya likuiditas di bank syariah. Menurut data BI, laba

perbankan syariah sampai kurtal ketiga 2008 naik 40% mencapai Rp. 613,3 miliar.

Hal ini dipicu ekspansi pembiayaan bank syariah yang hingga akhir September

2008 lalu, total outstanding pembiayaan tercatat naik 48% menjadi Rp. 37,6 triliun.

Selain peningkatan margin bagi hasil bank syariah yang mencapai 7,87%

(Muhammad Iqbal, 2009)

Pada tahun 2009, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan

syariah mencapai Rp.45,2 triliun, hanya tumbuh 18,16 persen. Angka ini lebih

rendah dibanding pertumbuhan tahun 2008 yang lalu, 42.9 persen. Hal ini

dikarenakan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional Sementara itu

pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) perbankan syariah 26,5 % (yoy), yaitu 46,5

Triliun. FDR (financing to deposit rasio) sebesar 97.5 % Selama tahun 2009, ROA

perbankan syariah mencapai 1,2 % dan ROE mencapai 30%(Agustianto)

Dari sisi kelembagaan, pada tahun 2009 telah hadir bank umum syariah baru,

yaitu Bank Panin Syariah. Ditambah dua Unit Usaha Syariah, yaitu OCBC NISP

Page 22: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxii

dan Bank Sinar Mas Syariah. Dengan demikian, Bank Umum Syariah menjadi

enam bank, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah

Mega Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin

Syariah. Selain itu, tumbuh pula 7 BPR Syariah baru. (Data BI oktober 2009). Dari

sisi institusional ini penyebaran jaringan kantor perbankan syariah pun mengalami

pertumbuhan pesat. Pada tahun 2009, outlet pelayanan mengalami penambahan

sebanyak 148 kantor. Dengan demikian, kini bank syariah telah memiliki sekitar

3012 jaringan, dengan rincian 6 kantor Pusat Bank Umum Syariah, 25 kantor UUS

(Unit Usaha Syariah), 1101 Kantor Cabang, 1742 office channeling (layanan bank

syariah di bank konvensional) dan 138 BPRS (Data BI oktober 2009). Ini belum

termasuk jaringan kantor POS yang menjadi channeling tabungan syar-e Bank

Muamalat Indonesia(Agustianto).

Prospek perbankan syariah di Indonesia pada masa yang akan datang akan

semakin baik dan berpotensi menghasilakan keuntungan yang lebih besar. Apalagi

jika strategi dan usaha para pelaku perbankan syariah dilakukan secara terpadu

maka akan memberikan produk dan pelayanan yang terbaik bagi nasabah dan

pemilik modal sendiri.

Peranan strategis bank harus didukung oleh kinerja perbankan yang sehat.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat profitabilitas dan pengelolaan risiko oleh bank.

Tingkat profitabilitas yang baik akan menunjukan tingkat keuntungan yang

dihasilkan bank, sedangkan tingkat risiko yang rendah dapat menunjukan

kemampuan bank dalam mengelola risiko.

Page 23: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxiii

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio risiko & profitabilitas Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia

dengan menggunakan metode rasio keuangan bank pada periode 2005-2008,

dimana rasio risiko akan digunakan untuk mengukur risiko bank syariah dan rasio

profitabilitas digunakan untuk mengukur profitabilitas bank syariah.

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh rasio risiko

terhadap profitabilitas di Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan

Bank Syariah Mega Indonesia.

Alasan BMI, BSM dan BSMI dijadikan objek penelitian adalah terdapatnya

persamaan system dan operasional berdasarkan prinsip syariah, metode yang

digunakan juga sama dengan cara metode revenue sharing.

Penelitian ini didasarkan pada teori yang mengatakan bahwa keuntungan

tinggi selalu berisiko tinggi. Penulis ingin membuktikan apakah teori tersebut juga

berlaku pada bank syariah, karena dari pendekatan fiqih terdapat dua aksioma

berlandaskan pendekatan fiqih di dalam keuangan Islami, yaitu a) al kharaj bi ad-

daman dan b) al-ghumam bi al-ghurm yang berbasis risiko. Yang pertama

menyebutkan bahwa keuntungan secara moral dapat diterima hanya dengan

mengambil risiko kerugiannya (gain accompanies liability for lost). Dengan

demikian, jika keuntungan diperoleh tanpa risiko (gaining return without resposible

for any risk), maka dinilai tidak adil. Yang kedua mengandung rasionalisasi dan

prinsip dari konsep bagi hasil dalam syariah, dimana keuntungan diperoleh hanya

dengan berusaha atau berserikat dan berbagi risiko sehingga dapat berkontribusi

terhadap ekonomi. Rasio risiko yang digunakan adalah rasio risiko asset, rasio

Page 24: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxiv

deposito, dan rasio kredit, sedangkan rasio yang digunakan adalah return on equity

(ROE) dan return on asset (ROA).

Penelitian yang berkaitan dengan pengukuran risiko dan profitabilitas bank

Islam juga telah dilakukan oleh Andel Hameed M. Bashir (1999). Dalam

penelitiannya ia membandingkan dua bank Islam di sudan yaitu Faisal Islamic Bank

Sudan (FIBS) dan Tadamon Islamic Bank Sudan (TIBS). Penelitian ini

menganalisis implikasi dari skala bank pada profitabilitas dan risiko pada tahun

1979-1993. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara konsisten, tingkat rate of

return kedua bank menunjukkan sifat tidak stabil.

Penelitian tentang pengaruh risiko likuiditas terhadap profitabilitas telah

dilakukan oleh (Riki Antariksa), dalam penelitian ini variabel bebas digunakan

adalah LTA, LAD, FDR, sedangkan variabel terikatnya ROA dan ROE. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dengan uji kausalitas Granger hanya variabel

LTA yang menyebabkan profitabilitas.

Penelitian profitabilitas dan rasio risiko Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat Indonesia telah dilakukan oleh (Donny Akbar), dalam penelitian ini

variabel bebas digunakan adalah rasio risiko asset, rasio risiko deposito, rasio risiko

kredit, sedangkan variabel terikatnya ROE, Hasil pengujian pada BMI dengan

menggunakan analisis regresi berganda bahwa variabel deposit risk berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Sedangkan Hasil pengujian pada BSM dengan menggunakan analisis

regresi berganda bahwa variabel deposit risk dan credit risk berpengaruh signifikan

terhadap ROE.

Page 25: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxv

Berdasarkan latar belakang inilah penulis mencoba menganalisis tentang

“Analisis Rasio Risiko dan Profitabilitas Bank Umum Syariah (Dengan Studi

Empiris 3 Bank Umum Syariah Di Indonesia)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal yang telah ditulis diatas, maka peneliti akan merumuskan

masalahnya, Yaitu:

1. Bagaimana rasio risiko dan profitabilitas pada BMI, BSM dan BSMI?

2. Apakah rasio risiko berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada BMI,

BSM dan BSMI?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini tidak lain untuk turut serta memberikan

kontribusi peneliti terhadap wacana, pemikiran, kajian, dan praktik perbankan

syariah di Indonesia yang sedang berlangsung. Adapun tujuan khusus penelitian ini

adalah :

1. Untuk menganalisis rasio risiko dan profitabilitas pada BMI, BSM dan BSMI.

Page 26: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxvi

2. Untuk menganalisis pengaruh rasio risiko terhadap profitabilitas BMI, BSM dan

BSMI.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan Rasio Risiko BMI,

BSM dan BSMI akan diperoleh manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :

1. Bagi BMI, BSM dan BSMI dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk tetap

mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas serta menjaga dan menekan

risiko yang sudah baik.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi Bank Indonesia dalam

rangka mensosialisasikan bank syariah.

3. Bagi perkembangan Ilmu Ekonomi Islam khususnya masalah perbankan

syariah, studi kasus ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat.

4. Bagi para akademisi/peneliti, dapat dijadikan referensi untuk membuat

penelitian lebih lanjut.

Page 27: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxvii

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Bank (Lembaga Intermediasi)

Menurut Ahmad Rodoni (2006:21), pada dasarnya semua definisi mengenai

bank tidak berbeda satu sama lain, perbedaannya hanya pada tugas atau usaha bank.

Bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai

perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan penawaran dan permintaan

kredit pada waktu yang ditentukan.

Pengertian perbankan menurut pasal 1 butir1 undang-undang nomor 7 tahun

1992 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan

tarap hidup rakyat banyak.

Menurut Peter S. Rose Pengertian Bank adalah :

”Bank a financial intermediary accepting deposits and grating loans, offers

the widest menu of services of any financial institution”.

Apabila hanya melihat pada undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang

perbankan, memang tidak ada aturan tentang Bank Syariah (khususnya bank umum

syariah), karena dalam undang-undang tersebut secara umum hanya menjelaskan

tentang perbankan konvensional. Kecuali dalam pasal 13.c yang mengatur tentang

usaha Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip bagi hasil. Bank syariah

pertama berdiri di Indonesia sekitar tahun 1992 didasarkan pada undang-undang

Page 28: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxviii

nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan hukum bank dan peraturan pemerintah nomor

72 tahun 1992 tentang Bank Umum berdasakan prinsip bagi hasil sebagai landasan

hukum Bank Umum Syariah dan peraturan pemerintah Nomor 73 tentang Bank

Perkreditan Rakyat Syariah .

Dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 pengertian bank, bank

umum, dan Bank Perkreditan Rakyat disempurnakan menjadi sebagai berikut :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,

sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau “ berdasarkan prinsip usaha syariah” yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Serta pengertian Bank

Perkreditan Rakyat Syariah(BPR-Syariah) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatnnya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Pengertian bank didefinisikan dalam pasal 1 butir 2 undang-undang RI

nomor 21 tahun 2008 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat. Definisi bank tersebut memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan

usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan

sumber dana bank. Demikian dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak

semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga

Page 29: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxix

kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan

usahanya di Indonesia.

B. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah atau selanjutnya disebut dengan Bank Islam adalah Bank yang

beroperasi dengan tidak menghandalkan pada bunga. Bank syariah adalah lembaga

keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Atau dengan kata

lain, Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran

uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.

Pengertian perbankan syariah menurut pasal 1 butir 1 undang-undang RI

nomor 21 tahun 2008 “Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut

tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”. Sedangkan

pengertian Bank Syariah pada pasal 1 butir 7 ”Bank Syariah adalah Bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan jenisnya terdiri

atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. Selanjutnya pada

pasal 1 butir 8 dan 9 disebutkan pengertian Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah yaitu : Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan Bank

Page 30: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxx

Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas perdagangan.

Menurut Yusuf Qardhawi (2001:43), Bank syariah adalah suatu institusi

keuangan (bank) yang bekerja dengan cara yang adil dan transparan dibawah

pembinaan dan pengawasan moneter pemerintah (Dewan Syariah Nasional).

Menurut Muhammad (2004:1), bank syariah adalah bank yang beropersi

dengan tidak mengandalakan pada bunga, dimana kegiatan operasional dan

produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW.

Menurut Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid (2008:14) bank syariah adalah

bank dalam aktivitasnya, baik menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran

dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.

Bank syariah dapat menjalankan kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan

atas jasa perbankan lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Suatu

transaksi tidak mengandung unsur kezaliman, dan tidak membayarkan pihak sendiri

atau pihak lain(Andri Soemitra, 2009:94).

C. Tujuan Perbankan Syariah

Beberapa tujuan dan fungsi penting yang diharapkan dari sistem perbankan

Islam menurut Chapra (2002:2) antara lain : a) Kemakmuran ekonomi yang meluas

dengan tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum; b)

Keadilan social-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata; c)

Stabilitas nilai uang untuk memungkinkan alat tukar tersebut menjadi satu unit

perhitungan yang terpercaya, standar pembayaran yang adil dan nilai simpan yang

Page 31: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxi

stabil; d) mobilisasi dan investasi tabungan bagi pembangunan ekonomi dengan

cara-cara tertentu yang menjamin bahwa pihak-pihak yang berkpentingan

mendapatkan bagian pengembalian yang adil; dan e) Pelayanan yang efektif atas

semua jasa-jasa yang biasanya diharapkan dari sistem perbankan.

Lewis & Algaoud (2007:123) menyimpulkan bahwa tujuan utama perbankan

dan keuangan Islam dari perspektif Islam mencakup : 1) penghapusan bunga dari

semua transaksi keuangan dan pembaharuan semua aktivitas bank agar sesuai

dengan prinsip Islam; 2) distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar, dan 3)

mencapai kemajuan pembangunan pembangunan ekonomi.

Menurut Tim Pengembangan Perbankan Syariah, Institut Bankir Indonesia

(2003), tujuan utama bank syariah seharusnya adalah mendorong dan mempercepat

kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan,

finansial, komersial, investasi sehingga meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan ekonomi sesuai dengan syariat Islam.

Menurut pasal 3 undang-undang RI nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah “Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat”. Secara umum perbankan syariah mempunyai tujuan untuk

mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan

melakukan kegiatan perbankan, finansial, komersial, sehingga meningkatkan

kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan syariat Islam.

D. Keuntungan dan Risiko Bank Syariah

Page 32: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxii

Dalam Islam, sesuai dengan penuturan Ibnu Arabi, bahwa transaksi ekonomi

tanpa unsur I’wad sama dengan riba. I’wad dapat dipahami sebagai equivalent

countervalue yang berupa resiko (Ghurmi), kerja dan usaha (Kasb), dan tanggung

jawab (Daman). Apabila ketiga unsur ‘Iwad ada, maka akad tersebut sesuai dengan

ketentuan syariah, dan keuntungan yang dihasilkan transaksi tersebut bukan

tergolong riba. Apabila ketiga unsur ‘Iwad tersebut tidak ada, maka akad tersebut

tidak sesuai dengan ketentuan syariah, dan keuntungan yang dihasilkan dari

transaksi tersebut tergolong riba.(Ascarya, 2008:28-29).

Menurut Zainal Arifin (2006:46), sebagaimana halnya dengan bank

konvensional, bank syariah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara

(intermediary) antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi

yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang

mengalami kekurangan dana (déficit unit). Melalui bank kelebihan dana-dana

tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberi

manfaat kepada kedua belah pihak.

Berbeda dengan bank konvensional, hubungan antara bank syariah dengan

nasabahnya bukan hubungan antara debitur dan kreditur, melainkan hubungan

kemitraan antara penyandang dana (shahibul mal) dengan pengelola dana

(mudharib). Oleh yang dapat diberikan kepada nasabah penyimpan dana. Dengan

dan pengelola investasi yang baik akan sangat menentukan kualitas usahanya

sebagai lembaga intermediary dan kemampuannya menghasilkan laba (Zainal

Arifin, 2006:46).

Page 33: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxiii

1. Keuntungan Bank

Menurut Zainul Arifin (2006:59) Tingkat keuntungan bersih (net income)

yang dihasilkan oleh bank dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan

(controlable factors) dan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan

(uncontrolable factors). Controlable factors adalah faktor-faktor yang dapat

dipengaruhi oleh menejemen seperti segmentasi bisnis, pengendalian pendapatan,

dan pengendalain biaya-biaya. Uncontrolable factors atau faktor-faktor eksternal

adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bank seperti kondisi

ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah operasinya.

Ada dua rasio yang biasanya dipakai untuk mengukur kinerja bank, yaitu

ROA dan ROE. ROA adalah perbandingan antara pendapatan bersih (net Income)

dengan rata-rata aktiva (average assets). ROE didefinisikan sebagai perbandingan

antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata modal (avarage equity) atau

investasi para pemilik bank (Zainal Arifin, 2006:59).

2. Risiko-risiko Bank

Menurut Bank Indonesia (2003), risiko dalam konteks perbankan merupakan

suatu kejadian potensial, baik yang telah dapat diperkirakan (anticipated) maupun

yang tidak dapat diperkirakan (unanciptipated) yang berdamapak negatif terhadap

pendapatan dan permodalan bank.

Terdapat delapan jenis risiko yang dihadapi bank (Zainal Arifin, 2006:61),

yaitu :

a. Risiko Kredit (Credit Risk)

Page 34: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxiv

Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan

counterparty memenuhi kewajibannya.

b. Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel

beabas (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat

merugikan bank.

b. Risiko Liquiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak

mampu memnuhi kewajiban yang jatuh tempo

c. Risiko Operasional (Operasional Risk)

Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan karaena

ketidak cukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal kesalahan manusia,

kegagalan sistema atau adanya problema eksternal yang mempengaruhi

operasional bank.

d. Risiko Hukum (Legal Risk)

Risiko hukum adalah risiko yang dsebabkan adanya kelemahan aspek

yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan

perundangan yang mendukung atau kelemahan perikatan.

e. Risiko Reputasi (Reputation Risk)

Risiko repuasi adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi

negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap

bank.

f. Risiko Strategis (Strategic Risk)

Page 35: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxv

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan

dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis

yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.

g. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)

Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang

berlaku.

Dari delapan risiko yang harus dikelola oleh perbankan, terdapat tiga

risiko utama yang menjadi fokus perhatian perbankan saat ini, yaitu risiko

kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.

3. Pandangan Fiqih Tentang Risiko Dan Keuntungan.

Vogel dan Hayes (1998:83) mengemukakan bahwa dalam wacana

keuangan Islami, risiko merupakan masalah penting. Terdapat dua aksioma

berlandaskan pendekatan fiqih di dalam keuangan Islami, yaitu a) al kharaj bi

ad-daman dan b) al-ghunm bi al-ghurm yang berbasis risiko. Yang pertama

menyebutkan bahwa keuntungan secara moral dan diterima hanya dengan

mengambil risiko kerugiannya (gain accopanies lliability for lost). Dengan

demikian, jika keuntungan diperoleh tanpa risiko (gaining return without

responsable for any risk), maka dinilai tidak adil. Yang kedua mengandung

rasionalisasi dan prinsip dari konsep bagi hasil dalam syariah, dimana

keuntungan diperblehkan hanya dengan berusaha atau berserikat dan berbagi

risiko sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi. Sebenarnya hubungan

Page 36: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxvi

keadaan risiko-keuntungan di dalam teori keuangan konvensional juga sudah

dijelaskan dengan aksioma : return goes along with risk (Karim, 2003:41)

Sehubungan dengan itu, Kahf dan Kahn (1989) mengemukakan

justifikasi adanya keuntungan (proft return) atas pembiayaan (financing) di

dalam fiqih Islam. Dalam ekonomi konvensional, keuntungan (profit), sewa

(rent), upah (wage), da bunga (interest) diperlakukan sebagai faktor-faktor

produksi. Dalam hubungannya dengan waktu, seluruh faktor tersebut, kecuali

keuntungan dinilai secara tetap (fixed). Keuntungan merupakan jumlah yang

tidak pasti, sementara upah, sewa, dan suku bunga adalah tetap dan diketahui.

Sedangkan literatur Islam telah membuang faktor bunga kerena hal ini memang

dilarang berdasarkan Al-Qur’an. Upah dan sewa diperlakukan sama, dan

diistilahkan sebagai ujrah, yaitu memberi nilai (harga) terhadap sumber daya

manusia perunit waktu (upah) dan pemakaian nilai guna suatu aset tetap (sewa)

(Riki Antariksa, 2005:4).

Dalam fiqih Islam, keuntungan didefinisikan sebagai penambahan nilai

aset, baik aset tetap maupun bergerak, yang direalisasikan dalam pertukaran.

Keuntungan dapat diperoleh sebagai hasil dari proses natural suatu pertumbuhan

(tanpa melibatkan adanya usaha atau biaya dari pihak pemilik) misalnya

bertambahnya jumlah air di sumur seseorang. Selain itu, keuntungan juga dapat

diperoleh dari usaha manusia terhadap aset yang akan meningkatkan nilai

tukarnya, dimana usaha tersebut telah mengubah nilai aset menjadi libih tinggi,

misalnya pada abrik manufaktur yang mengubah besi baja menjadi mesin (Riki

Antariksa, 2005:4).

Page 37: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxvii

Memperoleh laba atas dasar tanggung jawab telah menjelaskan betapa

pentingnya ketidakpastian (uncertainty) dan risiko sebagai alasan adanya

keuntungan. Oleh karenanya, pemikiran ekonomi syariah didasarkan pada

diterimanya realitas di dalam pasar tidak ada yang pasti atau bebas risiko (Riki

Antariksa, 2005:4).

E. Analisis Rasio

Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-

angka di dalam atau antara laporan rugi laba dan neraca. Dengan cara rasio

semacam ini diharapakan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang.

Muhammad dan Dwi Suwiknyo (2009 : 234) menyatakan bahwa tujuan

laporan keuangan pada sektor perbankan syariah adalah untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan aktivitas operasi perbankan yang bermanfaat dalam mengambil

keputusan.

Menurut Kasmir (2008:253) Laporan keuangan bertujuan memberikan

informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak

luar yang berkepentingan. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan

dilakukan melalui análisis rasio keuangan.

F. Risiko Bank

Investasi pada sektor perbankan, selain memberikan tingkat keuntungan

dibalik itu juga tergantung tingkat risiko. Pengertian risiko adalah ancaman atau

kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan damapk yang

Page 38: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxviii

berlawanan dengan tujuan yang ingin di capai (Idroes, 2008:4). Menurut American

Heritage Dictionary Risiko di definisikan sebagai :

“ The possibility of suffering harm or loss”

Dalam kontek investasi, kondisi ‘harm’ atau ‘loss” tersebut dapat berupa

kondisi dimana investor menerima keuntungan yang lebih kecil dari yang di

Isyaratkan/diharapkan (Lukas Setia Atmaja, 2008 ; 35).

Sebagaimana Moyer (2001 : 173), Risiko didefinisikan sebagai :

”Risk is the possibility that actual cash flow (return) will be different that

forecasted cash flow (return)”.

Berdasarkan pengertian diatas diketahui bahwa risiko dapat dinyatakan

sebagai kemungkinan keuntungan yang menyimpang dari yang diharapkan. Risiko

ini biasanya timbul akibat adanya ketidakpastian akan sesuatu yang diharapkan di

masa yang akan datang. Untuk mensiasati kemungkinan berbagai risiko yang timbul

pada suatu perusahaan (Bank) dimasa yang akan datang, selanjutnya digunakan

rasio-rasio risiko bank. Rasio bank pada dasarnya merupakan teknik untuk

mengukur risiko yang terdapat pada bank, terutama yang berkaitan dengan

kemungkinan timbulnya kerugian dalam bank yang bersangkutan dalam kegiatan

usahanya.

1. Rasio Risiko Bank

Rasio risiko bank yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya tingkat

risiko pada bank yang bersangkutan yaitu credit risk ratio, asset risk ratio, dan

deposit risk ratio.

Page 39: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xxxix

Rasio risiko bank yang digunakan untuk mengukur besarnya tingkat risiko

pada bank yang bersangkutan, yaitu Kasmir (2008:292). Credit risk ratio

merupakan rasio untuk mengukur risiko terhadap kredit yang disalurkan dengan

membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan.. Rasio ini juga

menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya dengan jalan

mengadakan pergeseran/penarikan kreditnya yang outstanding untuk memenuhi

permintaan kredit lainnya. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan bahwa

banyak kredit macet, dan bank akan mengalami kesulitan financial, sehingga risiko

kreditnya menjadi lebih besar.

Menurut Kasmir (2008:294) Risk asset ratio merupakan rasio untuk

mengukur kemungkinan penurunan risk assets. Rasio risiko asset digunakan untuk

mengukur sampai sejauh mana kemungkinan penurunan yang terjadi dalam total

asset tersebut. Rasio yang tinggi memperlihatkan kemampuan modal bank yang

semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya, sehingga risiko asset menjadi

lebih kecil.

Menurut Kasmir (2008:292) Deposit risk ratio merupakan indikator yang

menggambarkan risiko atas kegagalan atau ketidak mampuan modal bank untuk

Credit Risk Ratio Bad Debts

= Total Loans

X 100 %

Risk Asset Ratio Equity Capital

= Total Asset - Cash Assets - Securities

X 100 %

Page 40: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xl

membayar kembali simpanan yang ditanamkan oleh para deposannya. Rasio ini

juga mengukur seberapa besar dana deposan yang harus dijamin pembayarannya

oleh modal bank bersangkutan. Semakin besar deposit risk ratio akan

memperlihatkan kemampuan permodalan bank yang semakin besar dalam

menjamin data deposan, sehingga risiko simpanannya menjadi lebih kecil.

G. Rasio Profitabilitas

Menurut Muhammad dan Dwi Suwiknyo (2009:263) rasio profitabilitas

Perbankan Syariah, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai

melalui usaha operasional bank.

Rasio profitabilitas merupakan alat yang paling sederhana, mudah dimengerti

dan mudah dipahami oleh masyarakat umum dalam menilai dan mengukur kinerja

keuangan status perusahaan dan merupakan rasio kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atau profitabilitas. Sebagaimana Moyer, McGuigan, dan Kretlow

(2001:84), bahwa :

“profitability ratios measure how effectively a firm’s management is

generating profit on sales, total assets, and most importantly, stockholder’s

invesment. There are profit margin ratio, and the return on stockholder’s equity

ratio”.

Rasio profitabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank

dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur

tingkat efectivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.

Deposit Risk Ratio Equity Capital

= Total Deposit

X 100 %

Page 41: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xli

1. Rasio Profitabilitas (ROE)

Menurut Harahap (1998:310) Return on equity capital merupakan

indikator untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal

yang tersedia untuk mendapatkan keuntungan bersih. Semakin tinggi rasio ini,

semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Jadi,

informasi return on equity ratio yang mengidentifikasikan tingkat kemampuan

perusahaan menggunakan modalnya yang memperoleh pendapatan bersih, akan

di respon oleh investor, baik secara positif maupun negatif.

2. Rasio Profitabilitas (ROA)

ROA adalah ukuran ratio yang dinyatakan dalam persentase antara

pendapatan bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan dengan jumlah

kekayaan yang dimiliki perusahaan. Menurut Hasibuan (2005:100) ROA adalah

perbandingan (rasio) laba sebelum pajak (earning before tax/EBT) selama 12

bulan terakhir terhadap rara-rata volume usaha dalam periode yang sama.

Semakin besar ROA, semakin besar pula keuntungannya yang dicapai oleh bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Indikator variabel ini diukur dengan :

ROE Net Income

= Equity Capital

X 100 %

ROA Net Income

= Total Asset

X 100 %

Page 42: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlii

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian profitabilitas dan rasio risiko Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat Indonesia telah dilakukan oleh (Donny Akbar), dalam penelitian ini

variabel bebas digunakan adalah rasio risiko asset, rasio risiko deposito, rasio risiko

kredit, sedangkan variabel terikatnya ROE, Hasil pengujian pada BMI dengan

menggunakan analisis regresi berganda bahwa variabel deposit risk berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Sedangkan Hasil pengujian pada BSM dengan menggunakan analisis

regresi berganda bahwa variabel deposit risk dan credit risk berpengaruh signifikan

terhadap ROE.

Penelitian tentang pengaruh risiko liquiditas terhadap profitabilitas telah

dilakukan oleh Riki Antariksa (2005) Dalam penelitian ini variabel bebas yang

digunakan adalah LTA, LAD, dan FDR, sedangkan variabel terikatnya ROA dan

ROE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan uji kausalitas granger hanya

variabel LTA yang menyebabkan profitabilitas.

Penelitian yang berkaitan dengan pengukuran risiko dan profitabilitas bank

Islam juga telah dilakukan oleh Andel Hameed M. Bashir (1999). Dalam

penelitiannya ia membandingkan dua bank Islam di sudan yaitu Faisal Islamic Bank

Sudan (FIBS) dan Tadamon Islamic Bank Sudan (TIBS). Penelitian ini

menganalisis implikasi dari skala bank pada profitabilitas dan risiko pada tahun

1979-1993. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara konsisten, tingkat rate of

return kedua bank menunjukkan sifat tidak stabil.

Page 43: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xliii

Tabel 2.1

Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang

Perbandin

gan

Penelitian Terdahulu (Abdel

Hamed:1999)

Penelitian Terdahulu (Riki Antariksa: 2005)

Penelitian Terdahulu (Dony Akbar:2008)

Penelitian

sekarang

Objek penelitian

FIBS dan TIBS

BMI BMI, BSM BMI, BSM, dan BSMI

Laporan

Keuanga

n

1979-1993 2000 s.d 2004 2002 s.d 2007 2005 s.d 2008

Variabel

Rasio

Risiko

dan

Profitabilit

as

Return on

Asset,

Return on

Deposit,

Return on

Equity, RI

index,

Equity/Capi

tal (K)

LTA, LDR,

FDR , Return

on Asset,

Return on

Equty,

asset risk

ratio, deposit

risk ratio,

credit risk

ratio, Return

on Equity

asset risk

ratio, deposit

risk ratio,

credit risk

ratio, Return

on Asset,

Return on

Equity

Jenis

Penelitian

Kausal Kausal Kausal Kausal

Sumber: Data sekunder yang diolah

I. Kerangka Berpikir

Dengan berjalannya waktu perbankankan syariah membuktikan mempunyai

prospek dan potensi yang Sangat besar mengingat pangsa pasar di Indonesia adalah

mayoritas Islam.

Page 44: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xliv

Kemudian peneliti juga ingin mengetahui apakah pandangan fiqih yang

berbasis risiko dimana keuntungan diperbolehkan hanya dengan berusaha atau

berserikat dan berbagi risiko sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi juga

diterapkan pada BMI, BSM dan BSMI.

Dalam penelitian ini, untuk menghitung semua rasio keuangan tersebut akan

dihitung dengan menggunkan sofware Microsoft Excel 2003 dengan memasukan

rumus masing-masing, setelah itu data-data berformat Excel tersebut akan

dikonversi ke E-Views 6 dan SPSS 17 untuk selanjutnya dilakukan pengujian

persyaratan analisis yaitu uji Asumsi Klasik. Pengujian rasio risiko terhadap

profitabilitas dengan ROE dan ROA sebagai alat penguji profitabilitas Bank

Syariah dianalisa dengan Comparing Means. Sehingga dari hasil penghitungan

tersebut akan diketahui rasio risiko dan profitabilitas ketiga bank syariah tersebut.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah rasio risiko berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas BMI, BSM dan BSMI maka alat uji yang digunakan adalah dengan

Regresi Berganda.

Page 45: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlv

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

ROE

Comparing Means

Bank Muamalat indonesia Bank Mega Syariah

Rasio Risiko Rasio Profitabilitas

Deposit Risk Asset Risk Credit Risk

Uji Kualitas Data

Uji Asumsi Klasik

Uji Regresi

Interpretasi & Analisa Hasil Uji Statistik

Profitabilitas dan Rasio Risiko Bank Syariah

Bank Mandiri Syariah

ROA

Interpretasi & Analisa Hasil Uji Statistik

Latar Belakang: Perkembangan Bank Syariah, Kesamaan System, Konsep

Operasional & Risiko dan Profitabilitas ketiga Bank tersebut

Page 46: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlvi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank

Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Dalam hal ini

ketiga bank tersebut adalah bank syariah yang beroperasi di Indonesia.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Indriartono Supomo, (2002 : 130) Skripsi ini disusun dengan

melakukan pemilihan sampel menggunakan metode non probabilitas (secara tidak

acak). Metode yang diambil adalah pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan

(judgment sampling) yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan mempergunakan pertimbangan tertentu (yang

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian atau skripsi).

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Library Research

Page 47: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlvii

Data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal,

Koran, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.

2. Field Research

Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan terutama

yang berkaitan dengan objek penelitian.

D. Metode Analisis dan Hipotesis

Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah menggunakan analisis kuantitatif. Dimana analisis kuantitatif adalah studi

yang bertujuan untuk mencari uraian secara menyeluruh, teliti, dan komprehensif

berdasarkan data empiris.

Suatu permasalah yang diselesaikan dengan pendekatan kuantitatif, seorang

analis akan berkonsentrasi pada fakta kuantitatif atau data yang berhubungan

dengan masalah dan selanjutnya membuat model matematik yang menjelaskan

tujuan, hambatan dan lain-lain yang berhubungan dengan permasalahan, kemudian

dengan satu atau beberapa metode lainnya, analisis akan memberikan rekomendasi

berdasarkan data kuantitatif tersebut (Anderson, 1994).

Langkah pertama untuk menilai rasio risiko bank adalah menghitung

variable-variabel yang digunakan dalam risiko bank, dihitung dengan rumus

masing-masing rasio.

Page 48: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlviii

Langkah yang selanjutnya adalah memasukan rasio-rasio tersebut ke dalam

Software Microsoft Excel XP kemudian di konfersi ke Software E-Views 6 dan

SPSS versi 17 untuk selanjutnya dianalisa menggunakan uji statistik. Secara

terperinci langkah dalam pengujian statistik yaitu :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji

normalitas data, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data

normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi

yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2005:112).

b. Uji Multikoloniearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005:91).

Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolonieritas atau multiko.

Page 49: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xlix

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independennya. Ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi

adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.

Regresi yang terbatas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF<10

dan nilai tolerance > 0,10, maka data tersebut tidak ada multikolonieritas

(Ghozali, 2005:92). Multikolonieritas juga terjadi jika variabel independen

ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolonieritas (Ghojali, 2005:92)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan

yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005:105). Dasar

pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka terindiksi bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2005:105)

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan

Page 50: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

l

kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokoralasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya (Ghojali, 2005:95).

Autokorelasi (autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu

obsevasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah

timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya,

data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.

Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data

yang bersifat antarobjek (cross section) (Wing Wahyu, 2007:5.24).

Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi negatif.

Dalam analisis runtut waktu, lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi

positif, karena variabel yang dianalisis biasanya mengandung

kecenderungan meningkat(Wing Wahyu, :2007:5.25)

Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat

melalui nilai Durbin Watson. Adapun panduan mengenai DW (Durbin

watson). Bila nilai DW terletak diantara du < d < 4 – du maka dapat

dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif, atau jira

nilai d mencapai sekitar 2 di mana du adalah batas atas dan dL adalah batas

bawah. Menurut Durbin-Watson Statistik terdapat lima kondisi autokorelasi.

1) 0 < d < dL : ada autokorelasi positif

Page 51: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

li

2) dL < d < du : ragu-ragu ada autokorelasinya (inconclusive)

3) du < d < 4-du : tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif

4) 4-du < d < 4-dL : ragu-ragu ada autokorelasi negatif

5) 4-dL < d < 4 : ada autokorelasi negatif

2. Analisis Regresi

Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk

mengukur ada tidaknya korelasi atau hubungan antar variabel. Istilah regresi

yang berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis

Galton pada tahun 1877, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi

manusia. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.

Analiis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada

analisis regresi itu kesulitan dalam menunjukkan slope (tingkat perubahan statu

Page 52: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lii

variabel terhadap variabel yang lanilla dapat ditentukan). Jadi, dengan analisis

regresi, peramalan atau nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih

akurat pula (Iqbal Hasan, 1999 : 246).

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda, yaitu merupakan persamaan matematik yang menyatakan

hubungan antara sebuah variabel bebas (variabel respon/independen) dengan

beberapa variabel bebas (predictor/dependen).

(Wijaya, 2001 : 80)

Persamaan garis regresi adalah suatu model persamaan garis yang

menunjukkan kepekaan variabel bebas akan mempengaruhi variabel terikatnya.

Persamaan untuk regresi berganda di penelitian ini dapat dinyatakan dalam

persamaan garis sebagai berikut :

Di mana :

Y1 = Return On Equity (ROE)

Y2 = Return On Asset (ROA)

a = Intersept

b1-b3 = Koefisien Regresi

X1 = Asset Risk

X2 = Deposit Risk

X3 = Credit Risk

Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + €1

Y2 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + €1

Page 53: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

liii

€1 = Error term

E. Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-

dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui

pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Asset Risk Ratio

Asset Risk Ratio merupakan ukuran yang menggambarkan risiko bank

atas penurunan yang terjadi pada assetnya.

2. Deposit Risk Ratio

Deposit Risk Ratio merupakan indikator yang menggambarkan risiko

atas kegagalan atau ketidakmampuan modal bank untuk membayar kembali

simpanan yang ditanamkan oleh para deposannya.

3. Credit Risk Ratio

Credit Risk Ratio merupakan ukuran yang menunjukan risiko bank atas

kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para debiturnya. Rasio ini juga

menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi liquiditasnya dengan jalan

mengadakan pergeseran/penarikan kreditnya yang outstanding untuk memenuhi

permintaan kredit lainnya.

Page 54: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

liv

4. Return On Equity (ROE)

ROE atau tingkat pengembalian modal berfungsi untuk mengukur

seberapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis atas modal (ekuitas)

yang disetorkan untuk bisnis untuk bisnis tersebut atau rasio yang mengukur

seberapa laba bersih yang dihasilkan atas seluruh modal yang digunakan.

5. Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis

atas seluruh investasi yang telah dilakukan atau rasio yang mengukur seberapa

besar laba bersih yang dihasilkan atau seluruh asset yang ditanamkan

perusahaan. ROA dihitung dengan rumus laba bersih dibagi total asset. Dimana

laba bersih dan total asset dihitung setelah pajak.

Page 55: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lv

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Syariah

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga cukup menggembirakan.

Perbankan syariah memasuki sepuluh tahun terakhir, pasca-perubahan UU

Perbankan yang ditandai dengan terbitnya UU No. 10/1998, mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat. Perkembangan yang pesat itu

terutama tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang memberi

izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendiriaan Unit Usaha

Syariah (UUS). Sampai dengan akhir 2007 sudah terdapat tiga bank umum syariah

(BUS), UUS mencapai 26 bank, dan BPR Syariah menjadi 114 (BI, 2007: 1-2).

Sedangkan selama tahun 2008 jumlah bank syariah mengalami penambahan 2 BUS

yaitu Bank Syariah BRI dan Bank Syariah Bukopin. Selain itu juga dibuka 2 UUS

yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan BPD Jawa Tengah. Selain itu tahun

2008 juga bertambah 17 BPRS, sehingga pada akhir 2008 terdapat 5 BUS, 27 UUS

dan 131 BPR Syariah (LPPS BI, 2008: viii).

Dari sisi kelembagaan, pada tahun 2009 telah hadir bank umum syariah

baru, yaitu Bank Panin Syariah. Ditambah dua Unit Usaha Syariah, yaitu OCBC

NISP dan Bank Sinar Mas Syariah. Dengan demikian, Bank Umum Syariah

menjadi enam bank, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin

Syariah. Selain itu, tumbuh pula 7 BPR Syariah baru. (Data BI oktober 2009)

Page 56: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lvi

Dari sisi institusional ini penyebaran jaringan kantor perbankan syariah pun

mengalami pertumbuhan pesat. Pada tahun 2009, outlet pelayanan mengalami

penambahan sebanyak 148 kantor. Dengan demikian, kini bank syariah telah

memiliki sekitar 3012 jaringan, dengan rincian 6 kantor Pusat Bank Umum

Syariah, 25 kantor UUS (Unit Usaha Syariah), 1101 Kantor Cabang, 1742

office channeling (layanan bank syariah di bank konvensional) dan 138 BPRS

(Data BI oktober 2009).

Tabel 4.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics), October 2009

Pada tahun 2009, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan

syariah mencapai Rp.45,2 triliun, hanya tumbuh 18,16 persen. Angka ini lebih

Kelompok Bank 2005 2006 2007 2008 2009

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

3

304

3

349

3

401

5

581

6

688

Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank Umum Konvensional

yang memiliki UUS

- Jumlah Kantor

19

154

20

183

26

196

27

241

25

275

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

- Jumlah Bank

- Jumlah Kantor

92

92

105

105

114

185

131

202

138

223

Total Kantor

550 637 782 1.024 1.186

Page 57: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lvii

rendah dibanding pertumbuhan tahun 2008 yang lalu, 42.9 persen. Hal ini

dikarenakan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional Sementara itu

pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) perbankan syariah 26,5 % (yoy), yaitu

46,5 Triliun. FDR (Financing to Deposit Rasio sebesar 97.5 persen. Selama

tahun 2009, ROA perbankan syariah mencapai 1,2 % dan ROE mencapai 30%.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat dikatakan bahwa industri perbankan

syariah masih tumbuh secara normal Dengan kinerja pertumbuhan industri yang

tetap fantantis tersebut boleh membuat para pegiat tersenyum, namun harus

diingat bank-bank syariah harus ditetap dikawal, dan didesak untuk senantiasa

istiqamah dalam penerapan manajemen resiko, syariah compliance dan

menerapkan Good Syariah Governance.

2. Bank Muamalat Indonesia

PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991,

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia, dan

memulai kegiatan operasinya pada mulai Mei 1992. Dengan dukungan nyata

dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan bebarapa

pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan

masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp. 84

miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada

acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal

senilai Rp. 106 miliar.

Page 58: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lviii

Dengan Visi “ Menjadi Bank Syariah Utama di Indonesia, dominant

dipasar spiritual, dikagumi di pasar rasional”, dan Misi “Menjadi ROLE

MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat

kewirausahaan, keunggulan menajemen dan orientasi investasi yang inovatif

untuk memaksimumkan nilai bagi Stakeholder”.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus

dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporak-porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bnak

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet

(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar.

Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp. 39,3 miliar, kurang dari sepertiga

modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalnnya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapisecara positif oleh Islamic Development

Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21

Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002

merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank

Page 59: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lix

Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan

kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat,

ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strtegi pengembangan usaha yang

tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Melalui masa-masa saulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari

keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh

anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat

kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak

mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, (ii) tidak

melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal

pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikitpun, (iii)

pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas

utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan

usaha baru dengan mneggakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama

di tahun kedua, dan (v) pembangunan tongkat-tongkat usaha dengan

menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank

Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa bank

kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era baru memasuki tahun 2004 dan

seterusnya.

3. Bank Syariah Mandiri

Sejarah lahirnya BSM berbeda dengan BMI, dimana BSM berdiri

setelah krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

Page 60: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lx

politik nasional telah membawa dampak pesat dalm perekonomian nasional.

Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi

bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan

tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan

untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang no. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pada bulan November

1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi BSM. Undang-Undang

tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah dengan

membuka cabang khusus syariah.

Pembentukan BSM di Indonesia mempunyai kenangan tersendiri bagi

perusahaan tersebut, diawali PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota

Prestasi yang berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara.

Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih

konversimenjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan

terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

Exim, dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 juli

1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan

nama Bank Syariah Sakinah) akhirnya diambil alih PT. Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya

dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank

syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk

Page 61: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxi

membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentu

nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakionah, kemudian

diubah lagi menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan

Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/99 telah memberikan ijin

perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bankti. Selanjutnya dengan Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEWP.DGS/1999

tanggal 25 oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT.

Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mendiri.

4. Bank Syariah Mega Indonesia

PT Bank Syariah Mega Indonesia (Bank) berkedudukan di Jakarta,

Indonesia, awalnya didirikan dengan nama PT Bank Umum Tugu berdasarkan

Akta Pendirian No.102 tanggal 14 Juli 1990 yang dibuat di hadapan Mudofir

Hadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2 -

4405.HT.01.01.Th.90 tanggal 30 Juli 1990 dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No.78 tanggal 28 September 1990, Tambahan

No.3638/1990. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H.,

No.66 tanggal 19 Mei 2004 mengenai perubahan modal dasar dan modal

ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Page 62: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxii

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

No.C- 13318.HT.01.04.TH.2004 tanggal 27 Mei 2004 dan telah diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 14 September 2004,

Tambahan No. 9133/2004.

Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1046/KMK.013/1990 tanggal 5

September 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank

Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004, Bank memperoleh izin

perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, dan izin perubahan nama berdasarkan Surat Keputusan Deputi

Gubernur Bank Indonesia No. 6/11/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004. Bank

mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 25 Agustus 2004 dan

berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.

10/12/KEP.DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008, Bank telah memperoleh izin

beroperasi sebagai Bank Devisa sejak tanggal 16 Oktober 2008. Sesuai dengan

pasal 3 anggaran dasar Bank yang terakhir, maksud dan tujuan Bank adalah

menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.

Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Bank Mega Jl. Kapten P.

Tendean Kav. 12-14A, Jakarta dengan 193 (seratus sembilan puluh tiga) kantor

cabang yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Kediri,

Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Padang, Pontianak dan Makasar.

Page 63: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxiii

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. Return On Asset (ROA)

Gambar 4.1 Perbandingan ROA pada BMI, BSM dan BSMI

Sumber : Laporan Tahunan Masing-masing Bank

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa BSMI mempunyai rata-rata

(mean) Return On Asset sebesar 3,04 % lebih besar jika dibandingkan mean

BSMI 0.69 % 3.98 % 5.36 % 2.14 % 3.04 %

BSM 1. 83 % 1.10 % 1.53 % 1.91 % 1.78 %

BMI 2. 53 % 2. 64 % 2. 90 % 2.62 % 2.67 %

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

2005 2006 2007 2008 Rata-Rata

BSMI

BSM

BMI

Page 64: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxiv

BMI dan BSM yaitu 2,67 % (BMI) dan 1,78 % (BSM). Hal ini menunjukkan

selama tahun 2005-2008 ROA BSMI mempunyai nilai yang relatif lebih baik

dibandingkan dengan BMI dan BSM, semakin besar semakin baik kinerja suatu

bank karena semakin besar semakin besar juga profitabilitas dari pengelolaan

modal yang dimiliki. Begitu juga jika mengacu pada ketentuan BI No.

6/23/DPNP tanggal 31 mei 2004 yang menetapkan ROA berkisar antara 0,5 %

s.d 1,25 %, maka ROA ketiga bank umum syariah dalam kategori bank yang

berkinerja baik/sehat karena nilai ROA ketiga bank melebihi dari ketentuan BI.

b. Return On Equity (ROE)

Gambar 4.2 Perbandingan ROE pada BMI, BSM dan BSMI

Sumber : Laporan Tahunan Masing-masing Bank

BSMI 4.87% 44.78 % 57.99 % 22.45 % 32.52 %

BSM 14.56 % 10.23 % 16.05 % 21.30 % 15.54 %

BMI 18.10 % 21.56 % 28.38 % 33.21 % 25.31 %

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

2005 2006 2007 2008 Rata-rata

BSMI

BSM

BMI

Page 65: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxv

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa BSMI mempunyai rata-rata

(mean) Return On Equity sebesar 32,52 % lebih besar jika dibandingkan

dengan BMI dan BSM. Semakin tinggi ROE semakin bagus karena perolehan laba

yang dihasilkan pada bank tersebut semakin besar. Begitu juga halnya jika

mengacu pada ketentuan BI No. 6/23/DPNP tanggal 31 mei 2004 yang menetapkan

ROE berkisar antara 5% s.d 12,5 ROE ketiga bank umum Syariah dalam kategori

bank yang berkinerja baik/sehat karena nilainya diatas ketentuan BI.

c. Asset Risk Ratio

Gambar 4.3 Perbandingan Asset Risk Ratio pada BMI, BSM dan BSMI

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2005-2008 (data diolah)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa BSMI mempunyai rata-rata (mean) asset

risk ratio sebesar 11,35 % lebih besar jika dibandingkan dengan BMI (9.47%)

dan BSM (7.77%). Hal ini menunjukkan selama tahun 2005-2008 asset risk ratio

BSMI mempunyai nilai yang relatif lebih baik dibandingkan dengan BMI dan

BSM, semakin besar asset risk ratio semakin baik, karena semakin besar asset risk

BSMI 15,84 % 7.14 % 9.55 % 13.99 % 11.35%

BSM 8.32 % 8.23% 7.62% 6.93% 7.77 %

BMI 10.43% 10.70% 9.35% 7.39% 9.47%

0%

5%

10%

15%

20%

2005 2006 2007 2008 Rata-rata

BSMI

BSM

BMI

Page 66: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxvi

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2005 2006 2007 2008 Rata-Rata

BSMI

BSM

BMI

ratio akan memperlihatkan kemampuan modal bank yang semakin besar dalam

memenuhi penurunan assetnya, sehingga risiko asset menjadi lebih kecil.

d. Deposit Risk Ratio

Gambar 4.4 Perbandingan Deposit Risk Ratio pada BMI, BSM dan BSMI

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2005-2008 (data diolah)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa BMI mempunyai rata-rata (mean)

deposit risk ratio sebesar 20.66% lebih besar jika dibandingkan dengan BSMI

(15.86%) dan BSM (17.63%). Hal ini menunjukkan selama tahun 2005-2008

deposit risk ratio BMI mempunyai nilai yang relatif lebih baik dibandingkan

dengan BSMI dan BSM, semakin besar deposit risk ratio semakin baik, karena

semakin besar deposit risk ratio akan memperlihatkan kemampuan modal bank

BSMI 21.71% 9.51% 12.98% 19.23% 15.86%

BSM 18.41% 18.60% 18.18% 14.70% 17.63%

BMI 21.02% 23.14 21.24% 17.23% 20.66%

Page 67: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxvii

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

3.00%

3.50%

4.00%

2005 2006 2007 2008 Rata-Rata

BSMI

BSM

BMI

yang semakin besar dalam menjamin dana deposan, sehingga risiko simpannanya

menjadi lebih kecil.

e. Credit Risk Ratio

Gambar 4.5 Perbandingan Credit Risk Rasio pada BMI, BSM dan BSMI

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2005-2008 (data diolah)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa BSM mempunyai rata-rata

(mean) credit risk ratio sebesar 0.35 % lebih kecil jika dibandingkan dengan

BMI (2.63%) dan BSMI (1.17%). Hal ini menunjukkan selama tahun 2005-2008

credit risk ratio BSM mempunyai nilai lebih baik dibandingkan dengan BMI dan

BSMI 1.29 % 0.40 % 2.89% 0.08% 1.17%

BSM 0.51% 0.44% 0.34% 0.115% 0.35%

BMI 1.39% 2.44% 2.41% 4.29% 2.63%

Page 68: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxviii

BSMI, semakin rendah semakin baik, karena semakin tinggi rasio ini akan

menunjukkan bahwa banyak kredit macet, dan bank akan mengalami kesuliatn

finansial, sehingga risiko kreditnya menjadi lebih besar.

Dalam perbandingan rasio risiko dan rasio profitabilitas secara

deskriptif maka penelitian ini dapat melihat risiko dan profitabilitas yaitu, BSMI

adalah menjadi Bank umum syariah paling baik profitabilitas dan pengelolaan

risikonya karena dilihat dari 2 rasio profitabilitas dan 1 rasio risiko. Nilai BSMI

relatif lebih baik dibandingkan dengan dua bank umum syariah lainnya yaitu BMI

dan BSM, BMI lebih baik rasio deposit risk dibandingkan BSM dan BSMI,

sedangkan BSM lebih baik rasio credit risk dibandingkan BMI dan BSMI . Akan

tetapi dalam penelitian ini juga bisa dikatakan bahwa BSMI boleh lebih unggul

karena BSMI adalah bank yang baru muncul atau baru berdiri dibandingkan oleh

kedua bank syariah yang lain, dalam pengujian secara deskriftif BSMI boleh lebih

unggul karena perputaran keuangan dalam BSMI belum terlalu signifikan karena

dilihat dari jumlah nasabah dan masih banyak yang belum mengetahui tingkat

kinerja BSMI. Jadi dalam penelitian ini tingkat kinerja yang stabil. Sedangkan yang

menjadi bank dalam kategori paling baik kinerjanya yaitu BMI dan BSM, dan

mungkin dalam beberapa tahun kedepan BSMI bisa menjadi bank yang dapat

diperhitungkan karena laju dari tingkat kinerjanya sangat bagus. Secara garis besar

ketiga bank umum syariah tersebut merupakan bank-bank yang dilihat dalam masa

pertumbuhannya merupakan bank dalam kualitas baik sehat.

Page 69: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxix

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Asumsi Klasik BMI

1). Hasil Uji Multikolinearitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

multikolinieritas (Multikol) dimana model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk menganalisis adanya korelasi antar variabel independen atau

tidak, dapat dilihat dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Uji Kolinieritas

ASSETRISK DEPOSITRISK CREDITRISK ROA ROE

ASSETRISK 1.000000 0.954164 -0.109372 -0.046027 -0.379800

DEPOSITRISK 0.954164 1.000000 -0.038247 -0.067804 -0.394698

CREDITRISK -0.109372 -0.038247 1.000000 -0.100450 -0.002663

ROA -0.046027 -0.067804 -0.100450 1.000000 0.589474

ROE -0.379800 -0.394698 -0.002663 0.589474 1.000000

Sumber : Data sekunder yang di olah

Berdasarkan tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa terdapat kolinieritas yang

kuat antara variabel independent, yaitu variabel asset risk dan variabel deposit

risk. Oleh karena itu penulis menghilangkan satu variabel independen yaitu

variabel asset risk agar model regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

Page 70: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxx

2). Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan lain. Jika varians dan

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik

adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak, dapat

dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7

Gambar 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ROE BMI

Sumber : Data sekunder yang di olah

Page 71: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxi

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar titik nol

(0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi ini

Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas ROA BMI

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar titik nol

(0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi ini.

Page 72: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxii

3). Hasil Uji Autokorelasi

Pada pengujian autokorelasi ROE diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.3 sebesar 0.635375 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<0.635375<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

Pada pengujian autokorelasi ROA diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.4 sebesar 0.70741 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<0.70741<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

4). Hasil Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel independen atau

keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9.

Page 73: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxiii

Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas ROE BMI

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal

Page 74: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxiv

Gambar 4.9 Hasil Uji Normalitas ROA BMI

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 75: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxv

b. Analisis Regresi BMI

Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi BMI Dengan Variabel Dependen ROE

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 02/24/10 Time: 14:09

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.317240 0.063362 5.006826 0.0000

DEPOSITRISK -0.858262 0.297484 -2.885071 0.0060

CREDITRISK -0.046869 0.361151 -0.129776 0.8973

R-squared 0.156103 Mean dependent var 0.138764 Adjusted R-squared 0.118596 S.D. dependent var 0.078229

S.E. of regression 0.073444 Akaike info criterion -2.324125 Sum squared resid 0.242731 Schwarz criterion -2.207175

Log likelihood 58.77899 Hannan-Quinn criter. -2.279929

F-statistic 4.162006 Durbin-Watson stat 0.635375

Prob(F-statistic) 0.021954

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagaimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut:

ROE = 0.317240 - 0.858262*DEPOSITRISK - 0.046869*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.3 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0060 lebih kecil

dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROE). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Dony Akbar(2008).

Page 76: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxvi

2) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,8973 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROE). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Dony Akbar(2008).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio deposit risk naik sebesar 1% maka

risiko perusahaan semakin rendah, karena memperlihatkan kemampuan

permodalan bank yang semakin besar dalam menjamin dana deposan, sehingga

risiko simpanannya menjadi lebih kecil. Semakin sedikit dana yang dipakai

untuk pembiayaan, dengan demikian profitabilitas BMI akan turun sebesar

0,858262%. Jika nilai rasio credit risk meningkat sebesar 1% maka risiko

perusahaan semakin besar, profitabilitas BMI akan naik sebesar 0.046869%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,156. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama

dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 15,6 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -2,324125, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila rasio deposit risk BMI

meningkat maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat

menurunkan profitabilitas pada BMI. Hal ini menunjukkan bahwa BMI

memperlihatkan kemampuan permodalan yang semakin besar dalam menjamin

dana deposan, sehingga risiko simpanannya menjadi lebih kecil. namun sedikit

Page 77: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxvii

dana yang dipakai untuk pembiayaan, dengan demikian profitabilitas semakin

menurun.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi BMI Dengan Variabel Dependen ROA

Dependent Variable: ROA

Method: Least Squares

Date: 02/24/10 Time: 14:07

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.117385 0.060854 1.928959 0.0601

DEPOSITRISK -0.138476 0.285712 -0.484672 0.6303

CREDITRISK -0.241786 0.346860 -0.697072 0.4893

R-squared 0.015231 Mean dependent var 0.082677 Adjusted R-squared -0.028537 S.D. dependent var 0.069552 S.E. of regression 0.070538 Akaike info criterion -2.404878 Sum squared resid 0.223900 Schwarz criterion -2.287928

Log likelihood 60.71708 Hannan-Quinn criter. -2.360683

F-statistic 0.347995 Durbin-Watson stat 0.707401

Prob(F-statistic) 0.707985

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut:

ROA = 0.117385 - 0.138476*DEPOSITRISK - 0.241786*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.4 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa:

Page 78: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxviii

1) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,6303 lebih besar

dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROA).

2) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,4893 lebih besar

dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROA).

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,0152. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko BMI secara bersama-sama

dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat hanya 1,52 %. Hal ini

menunjukkan bahwa kedua rasio risiko sangat kecil dalam mempengaruhi ROA

BMI.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -2,404878, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila rasio deposit risk BMI

menurun maka risiko perusahaan akan naik, yang pada akhirnya dapat

mendorong kenaikkan profitabilitas pada BMI. jika rasio credit risk meningkat,

maka risiko perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mendorong

peningkatan profitabilitas pada BMI karena menggambarkan kemampuan BMI

dalam memenuhi likuiditasnya.

c. Uji Asumsi Klasik BSM

1). Hasil Uji Multikolinearitas.

Page 79: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxix

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

multikolinieritas (Multikol) dimana model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk menganalisis adanya korelasi antar variabel independen atau

tidak, dapat dilihat dalam tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Uji Kolinieritas

ASSETRISK DEPOSITRISK CREDITRISK ROA ROE

ASSETRISK 1.000000 0.770228 0.798275 0.232998 -0.089960

DEPOSITRISK 0.770228 1.000000 0.699809 0.311210 -0.233154

CREDITRISK 0.798275 0.699809 1.000000 0.058753 -0.418638

ROA 0.232998 0.311210 0.058753 1.000000 0.442339

ROE -0.089960 -0.233154 -0.418638 0.442339 1.000000

Sumber : Data sekunder yang di olah

Berdasarkan tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa tidak terdapat

kolinieritas yang kuat antara variabel independent. Dengan demikian tidak

terjadi multikolinearitas.

2) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan lain. Jika varians

dan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang

baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak, dapat

dilihat pada gambar 4.10 dan 4.11

Page 80: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxx

Gambar 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas ROE BSM

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar

titik nol (0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada

model regresi ini

Gambar 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ROA BSM

Page 81: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxi

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar titik nol

(0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi ini.

3). Hasil Uji Autokorelasi

Page 82: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxii

Pada pengujian autokorelasi ROE diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.6 sebesar 0.938974 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<0.938974<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

Pada pengujian autokorelasi ROA diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.7 sebesar 1.673479 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<1.673479<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

4). Hasil Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel independen

atau keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.12

dan 4.13

Gambar 4.12 Hasil Uji Normalitas ROE BSM

Page 83: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxiii

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 4.13 Hasil Uji Normalitas ROE BSM

Page 84: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxiv

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 85: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxv

d. Analisis Regresi BSM

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi BSM Dengan Variabel Dependen ROE

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 02/26/10 Time: 22:21

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.189332 0.097352 -1.944819 0.0582

ASSETRISK 5.755923 1.662549 3.462108 0.0012

DEPOSITRISK -0.476257 0.433200 -1.099392 0.2776

CREDITRISK -26.53762 6.026385 -4.403572 0.0001

R-squared 0.357338 Mean dependent var 0.081369

Adjusted R-squared 0.313520 S.D. dependent var 0.046714

S.E. of regression 0.038704 Akaike info criterion -3.586079

Sum squared resid 0.065913 Schwarz criterion -3.430146

Log likelihood 90.06589 Hannan-Quinn criter. -3.527151

F-statistic 8.155086 Durbin-Watson stat 0.938974

Prob(F-statistic) 0.000199

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROE = -0.189332+5.755923*ASSETRISK - 0.476257*DEPOSITRISK -

26.53762*CREDITRISK

Berdasarkan table 4.6 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa:

1) Variabel asset risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0012 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa asset risk berpengaruh signifikan terhadap

Page 86: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxvi

profitabilitas(ROE). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Dony

Akbar(2008).

2) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,2776 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Dony

Akbar(2008).

3) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0001 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Dony

Akbar(2008).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio asset risk naik sebesar 1% maka risiko

perusahaan semakin rendah, karena memperlihatkan kemampuan modal bank yang

semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya, sehingga risiko asset menjadi

lebih kecil. Dengan demikian profitabilitas BSM akan turun sebesar 5,755923%.

Jika nilai rasio deposit risk meningkat sebesar 1% maka risiko perusahaan semakin

besar, profitabilitas BSM akan naik sebesar 0,0476257%. Jika nilai rasio credit

risk meningkat sebesar 1% maka risiko perusahaan semakin besar, karena

menggambarkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya. profitabilitas

BSM akan naik sebesar 26,53762%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,357. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama

dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 35,7 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain.

Page 87: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxvii

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -3,430146, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa rasio asset risk BSM meningkat maka

risiko perusahaan akan menurun, hal ini memperlihatkan kemampuan modal bank

yang semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya. jika rasio credit risk

menurun, maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat

menaikkan profitabilitas pada BSM karena menggambarkan kemampuan BSM

dalam memenuhi likuiditasnya.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi BSM Dengan Variabel Dependen ROA

Dependent Variable: ROA

Page 88: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxviii

Method: Least Squares

Date: 02/26/10 Time: 22:32

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.082421 0.051715 -1.593752 0.1180

DEPOSITRISK 0.961631 0.350274 2.745367 0.0087

CREDITRISK -7.438723 4.601729 -1.616506 0.1130

R-squared 0.146418 Mean dependent var 0.060158

Adjusted R-squared 0.108481 S.D. dependent var 0.038066

S.E. of regression 0.035942 Akaike info criterion -3.753351

Sum squared resid 0.058133 Schwarz criterion -3.636401

Log likelihood 93.08043 Hannan-Quinn criter. -3.709156

F-statistic 3.859510 Durbin-Watson stat 1.673479

Prob(F-statistic) 0.028380

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROA = -0.082421+0.961631*DEPOSITRISK -7.438723*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.7 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0087 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

2) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,1130 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio deposit risk naik sebesar 1% maka

risiko perusahaan semakin rendah, karena memperlihatkan kemampuan

Page 89: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

lxxxix

permodalan bank yang semakin besar dalam menjamin dana deposan, sehingga

risiko simpanannya menjadi lebih kecil. Semakin sedikit dana yang dipakai untuk

pembiayaan, dengan demikian profitabilitas BSM akan turun sebesar 0,961631%.

Jika nilai rasio credit risk meningkat sebesar 1% maka resiko perusahaan semakin

besar, profitabilitas BSM akan naik sebesar 7,438723%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,146. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama

dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 14,6 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -3.753351, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila rasio deposit risk meningkat

maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat menurunkan

profitabilitas pada BSM. Hal ini menunjukkan bahwa BSM memperlihatkan

kemampuan permodalan yang semakin besar dalam menjamin dana deposan,

sehingga risiko simpanannya menjadi lebih kecil. namun sedikit dana yang dipakai

untuk pembiayaan, dengan demikian profitabilitas semakin menurun. Selain itu,

jika rasio credit risk meningkat, maka risiko perusahaan akan meningkat, yang

pada akhirnya dapat mendorong peningkatan profitabilitas pada BSM.

e. Uji Asumsi Klasik BSMI

1) Hasil Uji Multikolinearitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

Page 90: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xc

multikolinieritas (Multikol) dimana model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk menganalisis adanya korelasi antar variabel independen atau

tidak, dapat dilihat dalam tabel 4.8

Tabel 4.8 Hasil Uji Kolinieritas

ASSETRISK DEPOSITRISK CREDITRISK ROA ROE

ASSETRISK 1.000000 0.968349 0.615591 -0.210600 -0.287996

DEPOSITRISK 0.968349 1.000000 0.531983 -0.170554 -0.259235

CREDITRISK 0.615591 0.531983 1.000000 -0.577760 -0.527437

ROA -0.210600 -0.170554 -0.577760 1.000000 0.845085

ROE -0.287996 -0.259235 -0.527437 0.845085 1.000000

Sumber : Data sekunder yang di olah

Berdasarkan tabel 4.8 Dapat dilihat bahwa terdapat kolinieritas antara

variabel independent, yaitu variabel asset risk dan variabel deposit risk. Oleh

karena itu penulis menghilangkan satu variabel independen yaitu variabel asset

risk agar model regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

2). Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan lain. Jika varians dan

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik

adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak, dapat

dilihat pada gambar 4.14 dan 4.15

Page 91: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xci

Gambar 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas ROE BSMI

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar

titik nol (0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada

model regresi ini.

Gambar 4.15 Hasil Uji Heterokedastisitas ROA BSMI

Page 92: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcii

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar

titik nol (0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada

model regresi ini.

3). Hasil Uji Autokorelasi

Page 93: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xciii

Pada pengujian autokorelasi ROE diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.9 sebesar 1.312658 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<1.312658<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

Pada pengujian autokorelasi ROA diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.10 sebesar 0.730462 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<0.730462<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

4). Hasil Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel,

variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel independen atau

keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.16 dan

4.17

Gambar 4.16 Hasil Uji Normalitas ROE BSMI

Page 94: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xciv

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 4.17 Hasil Uji Normalitas ROA BSMI

Page 95: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcv

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 96: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcvi

f. Analisis Regresi BSMI

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi BSMI Dengan Variabel Dependen ROE

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 02/28/10 Time: 11:21

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.225218 0.053004 4.249074 0.0001

DEPOSITRISK 0.072463 0.363769 0.199201 0.8430

CREDITRISK -15.64685 4.305852 -3.633857 0.0007

R-squared 0.278826 Mean dependent var 0.159367

Adjusted R-squared 0.246774 S.D. dependent var 0.147891

S.E. of regression 0.128352 Akaike info criterion -1.207612

Sum squared resid 0.741346 Schwarz criterion -1.090662

Log likelihood 31.98269 Hannan-Quinn criter. -1.163416

F-statistic 8.699119 Durbin-Watson stat 1.312658

Prob(F-statistic) 0.000640

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROE = 0.225218 + 0.072463*DEPOSITRISK – 15.64685*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.9 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,8430 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROE).

Page 97: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcvii

2) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0007 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio credit risk menurun sebesar 1%

maka risiko perusahaan semakin kecil, karena menggambarkan kemampuan bank

dalam memenuhi likuiditasnya, dengan demikian profitabilitas BSMI akan

meningkat sebesar 15,64685%. Jika nilai rasio deposit risk meningkat sebesar 1%

maka risiko perusahaan semakin besar, profitabilitas BSMI akan naik sebesar

0.072463%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0.278. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama

dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 27,8 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -1.207612, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakinkecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa rasio credit risk BSMI menurun

maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat menaikkan

profitabilitas pada BSMI. Hal ini menggambarkan kemampuan bank dalam

memenuhi likuiditasnya. Selain itu, jika rasio deposit risk meningkat, maka risiko

perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan

profitabilitas pada BSMI.

Page 98: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcviii

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi BSMI Dengan Variabel Dependen ROA

Dependent Variable: ROA

Method: Least Squares

Date: 02/28/10 Time: 11:17

Sample: 2005M01 2008M12

Included observations: 48 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.045343 0.008425 5.382283 0.0000

DEPOSITRISK 0.078324 0.057818 1.354654 0.1823

CREDITRISK -3.300497 0.684380 -4.822606 0.0000

R-squared 0.359909 Mean dependent var 0.041434

Adjusted R-squared 0.331461 S.D. dependent var 0.024951

S.E. of regression 0.020401 Akaike info criterion -4.886045

Sum squared resid 0.018728 Schwarz criterion -4.769094

Log likelihood 120.2651 Hannan-Quinn criter. -4.841849

F-statistic 12.65127 Durbin-Watson stat 0.730462

Prob(F-statistic) 0.000044

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROA = 0.045343 + 0.0783224*DEPOSITRISK – 3.300497*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.10 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa

pada tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,1823 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas(ROA).

2) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0000 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

Page 99: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

xcix

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio credit risk turun sebesar 1% maka

risiko perusahaan semakin kecil, karena menggambarkan kemampuan bank dalam

memenuhi likuiditasnya. dengan demikian profitabilitas BSMI akan naik sebesar

3.300497%. Jika nilai rasio deposit risk meningkat sebesar 1% maka risiko

perusahaan semakin besar, profitabilitas BSMI akan naik sebesar 0.078324%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0.359. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-

sama dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 35,9 %

dan sisanya dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -4.886045, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila rasio credit risk menurun

maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

profitabilitas pada BSMI. Selain itu, jika rasio deposit risk meningkat, maka risiko

perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan

profitabilitas pada BSMI.

g. Uji Asumsi Klasik BANK UMUM SYARIAH Secara Keseluruhan

1) Hasil Uji Multikolinearitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

Page 100: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

c

multikolinieritas (Multikol) dimana model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk menganalisis adanya korelasi antar variabel independen atau

tidak, dapat dilihat dalam tabel 4.11

Tabel 4.11 Hasil Uji Kolinieritas

ASSETRISK DEPOSITRISK CREDITRISK ROA ROE

ASSETRISK 1.000000 0.678472 0.017656 -0.133165 -0.163694

DEPOSITRISK 0.678472 1.000000 0.199864 0.107156 -0.313088

CREDITRISK 0.017656 0.199864 1.000000 -0.020637 0.007699

ROA -0.133165 0.107156 -0.020637 1.000000 0.469930

ROE -0.163694 -0.313088 0.007699 0.469930 1.000000

Sumber : Data sekunder yang di olah

Berdasarkan tabel 4.11 Dapat dilihat bahwa tidak terdapat kolinieritas

yang kuat antara variabel independent. Dengan demikian tidak terjadi

multikolinearitas.

2). Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan lain. Jika varians

dan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang

baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak, dapat

dilihat pada gambar 4.18 dan 4.19

Gambar 4.18 Hasil Uji Heterokedastisitas ROA BANK UMUM SYARIAH

Page 101: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

ci

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar titik nol

(0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi ini.

Gambar 4.19 Hasil Uji Heterokedastisitas ROE BANK UMUM SYARIAH

Page 102: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cii

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari grafik Scatterplot sebaran titik-titik chart berada disekitar titik nol

(0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada data tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi ini.

3). Hasil Uji Autokorelasi

Pada pengujian autokorelasi ROE diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.12 sebesar 0.607877 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

Page 103: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

ciii

2<0.607877<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

Pada pengujian autokorelasi ROA diperoleh nilai Durbin Watson Pada

tabel 4.13 sebesar 1.065933 hal ini menunjukkan bahwa Durbi Watson -

2<1.065933<2, memenuhi syarat -2<d<2, yang berarti Durbin Watson tidak

terdapat autokorelasi dan dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak

dipakai dalam pengujian.

4). Hasil Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel,

variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel independen atau

keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.16 dan

4.17

Gambar 4.20 Hasil Uji Normalitas ROA BANK UMUM SYARIAH

Page 104: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

civ

Sumber :

Data sekunder yang di olah

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di chart

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut,

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Gambar 4.21

Page 105: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cv

Hasil Uji Normalitas ROE BANK UMUM SYARIAH

Sumber : Data sekunder yang di olah

Dari

grafik

Normal P-P

Plot

tersebut

bahwa

sebaran

data di

chart

menyebar

disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, ini menunjukkan

bahwa data berdistribusi normal.

h. Analisis Regresi BANK UMUM SYARIAH

Tabel 4.12

Page 106: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cvi

Hasil Analisis Regresi Bank Umum Syariah Dengan Variabel Dependen ROE

Dependent Variable: ROE

Method: Least Squares

Date: 03/06/10 Time: 09:26

Sample: 1900M01 1911M12

Included observations: 144 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.261690 0.035544 7.362411 0.0000

ASSETRISK 0.405754 0.408860 0.992402 0.3227

DEPOSITRISK -0.973689 0.270332 -3.601824 0.0004

CREDITRISK 0.488846 0.465701 1.049699 0.2957

R-squared 0.109433 Mean dependent var 0.133823

Adjusted R-squared 0.090349 S.D. dependent var 0.112154

S.E. of regression 0.106968 Akaike info criterion -1.605190

Sum squared resid 1.601901 Schwarz criterion -1.522695

Log likelihood 119.5737 Hannan-Quinn criter. -1.571668

F-statistic 5.734381 Durbin-Watson stat 0.607877

Prob(F-statistic) 0.000992

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROE = 0.261690 + 0.405754*ASSETRISK*-0.973689DEPOSITRISK

+0.488846*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.12 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel asset risk ternyata memiliki angka signifikan 0,3227 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa asset risk tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE).

Page 107: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cvii

2) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0004 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE).

3) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,2957 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROE).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio deposit risk naik sebesar 1% maka

risiko perusahaan semakin rendah, karena memperlihatkan kemampuan

permodalan bank yang semakin besar dalam menjamin dana deposan, sehingga

risiko simpanannya menjadi lebih kecil. Jika nilai rasio deposit risk meningkat

sebesar 1% maka risiko perusahaan semakin menurun, profitabilitas Bank Umum

Syariah akan naik sebesar 0,973689%

Pengujian ini juga menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,109

hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama dalam

menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 10,9 % dan sisanya

dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -1,605190, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakinkecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila jika rasio asset risk meningkat,

maka risiko perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mendorong

kenaikkan profitabilitas pada Bank Umum Syariah. Jika rasio credit risk

meningkat maka risiko perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya

mendorong kenaikan profitabilitas pada Bank Umum Syariah. Selain itu, jika rasio

Page 108: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cviii

deposit risk meningkat, maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya

dapat mendorong penurunan profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Bank Umum Syariah Dengan Variabel Dependen ROA

Dependent Variable: ROA

Method: Least Squares

Date: 03/06/10 Time: 09:20

Sample: 2005:01 2008:12

Included observations: 144 Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.047803 0.011307 4.227630 0.0000

ASSETRISK -0.471906 0.130068 -3.628155 0.0004

DEPOSITRISK 0.303165 0.085999 3.525230 0.0006

CREDITRISK -0.166227 0.148150 -1.122022 0.2638

R-squared 0.098123 Mean dependent var 0.055114

Adjusted R-squared 0.078797 S.D. dependent var 0.035454

S.E. of regression 0.034029 Akaike info criterion -3.895828

Sum squared resid 0.162115 Schwarz criterion -3.813333

Log likelihood 284.4996 Hannan-Quinn criter. -3.862306

F-statistic 5.077294 Durbin-Watson stat 1.065933

Prob(F-statistic) 0.002287

Sumber : Data sekunder yang di olah

Persamaan model penelitian untuk pengaruh rasio risiko bank terhadap

profitabilitas sebagimana table diatas dapat ditulis sebagai berikut :

ROA = 0.047803 -0.471906*ASSETRISK+0.303165DEPOSITRISK –

0.166227*CREDITRISK

Berdasarkan tabel 4.13 dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa

pada tingkat kepercayaan 95%(α=0,05), menunjukkan bahwa :

1) Variabel asset risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0004 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa asset risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

Page 109: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cix

2) Variabel deposit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,0006 lebih kecil dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa deposit risk berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

3) Variabel credit risk ternyata memiliki angka signifikan 0,2638 lebih besar dari

0,05. Ini menunjukkan bahwa credit risk tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas(ROA).

Hal ini berarti bahwa jika nilai rasio asset risk naik sebesar 1% maka

risiko perusahaan semakin rendah, karena memperlihatkan kemampuan modal

bank yang semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya, sehingga risiko

asset menjadi lebih kecil.l. Dengan demikian profitabilitas Bank Umum Syariah

akan turun sebesar 0,471906%. Jika nilai rasio deposit risk meningkat sebesar 1%

maka risiko perusahaan semakin besar, karena memperlihatkan kemampuan

permodalan bank yang semakin besar dalam menjamin dana deposan, sehingga

risiko simpanannya menjadi lebih kecil, maka profitabilitas Bank Umum Syariah

akan menurun sebesar 0,303165%. Selanjutnya jika nilai rasio credit risk naik

sebesar 1% maka risiko perusahaan semakin besar, Dengan demikian akan

mendorong profitabilitas Bank Umum Syariah sebesar 0,166227%.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,098. hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-

sama dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 9,8 %

dan sisanya dipengaruhi variabel lain.

Pengujian ini juga menghasilkan nilai AIC yaitu -3,895828, menurut

Profesor Hirotugu Akaike semakin kecil nilai AIC, semakin baik modelnya.

Page 110: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cx

Penemuan ini menunjukkan bahwa apabila rasio asset risk meningkat

maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat menurunkan

profitabilitas pada Bank Umum Syariah. Selain itu, jika rasio deposit risk

meningkat, maka risiko perusahaan akan menurun, yang pada akhirnya dapat

mendorong penurunan profitabilitas pada Bank Umum Syariah. Selanjutnya jika

rasio credit risk meningkat maka risiko perusahaan akan meningkat, yang pada

akhirnya dapat menaikkan profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

i. Interpretasi

Hasil analisis pengaruh rasio risiko terhadap profitabilitas tiga Bank

Umum Syariah yang ada di Indonesia menunjukkan angka signifikan yang

berpariasi sesuai dengan karakteristik dan kinerja keuangan masing-masing bank.

Ini ditunjukan oleh perbedaan pengaruh variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen ketiga bank. Hasil penelitian pada Bank Muamalat Indonesia

menunjukkan variabel deposit risk signifikan mempengaruhi ROE. Penelitian ini

konsisten dengan penelitiannya Donny Akbar (2008). Hal ini menunjukkan bahwa

Page 111: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxi

Bank Muamalat Indonesia memperlihatkan kemampuan permodalan yang semakin

besar dalam menjamin dana deposannya. Selanjutnya hasil penelitian di Bank

Mandiri Syariah menunjukkan variabel asset risk dan credit risk signifikan

mempengaruhi ROE. Penelitian ini berbeda dengan Penelitian Donny

Akbar(2008). Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri Syariah memperlihatkan

kemampuan bank yang semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya serta

menggambarkan kemampuan BSM dalam memenuhi likuiditasnya. Selain itu hasil

penelitian di Bank Mandiri Syariah menunjukkan deposit risk signifikan

mempengaruhi ROA. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri Syariah tingkat

pengembalian assetnya lebih banyak dipengaruhi oleh deposi risk. Sedangkan hasil

penelitian di Bank Syariah Mega Indonesia menunjukkan variabel credit risk

signifikan mempengaruhi ROE dan ROA. Hal ini menggambarkan kemampuan

Bank Syariah Mega Indonesia dalam memenuhi likuiditasnya.

Page 112: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxii

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil pengujian data secara deskriptif

dan satistik, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada rasio profitabilitas (ROA) BSMI mempunyai rata-rata (mean) Return

On Asset sebesar 3,04 % lebih besar jika dibandingkan mean BMI dan BSM

yaitu 2,67 % (BMI) dan 1,78 % (BSM). Hal ini menunjukkan selama tahun

2005-2008 ROA BSMI mempunyai nilai yang relatif lebih baik

dibandingkan dengan BMI dan BSM, semakin besar semakin baik kinerja

suatu bank karena semakin besar semakin besar juga profitabilitas dari

pengelolaan modal yang dimiliki. BSMI mempunyai

rata-rata (mean) Return On Equity sebesar 32,52 % lebih besar jika

dibandingkan dengan BMI dan BSM. Semakin tinggi ROE semakin baik karena

perolehan laba yang dihasilkan pada bank tersebut semakin besar.

BSMI mempunyai rata-rata (mean) asset risk ratio sebesar 11,35

% lebih besar jika dibandingkan dengan BMI (9,47%) dan BSM (7,77%). Hal ini

menunjukkan selama tahun 2005-2008 asset risk ratio BSMI mempunyai nilai yang

relatif lebih baik dibandingkan dengan BMI dan BSM, semakin besar asset risk

ratio semakin baik, karena semakin besar asset risk ratio akan memperlihatkan

kemampuan modal bank yang semakin besar dalam memenuhi penurunan assetnya,

sehingga risiko asset menjadi lebih kecil.

BMI mempunyai rata-rata (mean) deposit risk ratio sebesar

20,66% lebih besar jika dibandingkan dengan BSMI (15,86%) dan BSM (17,63%).

Page 113: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxiii

Hal ini menunjukkan selama tahun 2005-2008 deposit risk ratio BSMI mempunyai

nilai yang relatif lebih baik dibandingkan dengan BSMI dan BSM, semakin besar

deposit risk ratio semakin baik, karena semakin besar deposit risk ratio akan

memperlihatkan kemampuan modal bank yang semakin besar dalam menjamin

dana deposan, sehingga risiko simpannanya menjadi lebih kecil.

BSM mempunyai rata-rata (mean) credit risk ratio sebesar 0,35

% lebih kecil jika dibandingkan dengan BMI (2,63%) dan BSMI (1,17%). Hal ini

menunjukkan selama tahun 2005-2008 credit risk ratio BSMI mempunyai nilai

lebih baik dibandingkan dengan BMI dan BSM, semakin rendah semakin baik,

karena semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan bahwa banyak kredit macet, dan

bank akan mengalami kesuliatn finansial, sehingga risiko kreditnya menjadi lebih

besar.

2. Hasil pengujian pada BMI dengan menggunakan analisis regresi berganda bahwa

variabel deposit risk berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pengujian ini juga

menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,098. hal ini berarti

bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama dalam

menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 9,8 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Dony Akbar(2008).

Hasil pengujian pada BSM dengan menggunakan analisis regresi

berganda bahwa variabel deposit Risk berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Pengujian ini juga menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,146. Hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-

sama dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar

Page 114: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxiv

14,6 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain. Hasil uji selanjutnya Variabel

asset risk dan credit risk berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pengujian ini juga

menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,357. Hal ini berarti

bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama dalam

menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 35,7 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain. Hasil penelitian ini berbeda dengan penilitian

Dony Akbar (2008).

Hasil pengujian pada BSMI dengan menggunakan analisis regresi

berganda bahwa variabel credit risk berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Pengujian ini juga menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,359. Hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-

sama dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar

35,9 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain. Hasil uji selanjutnya Variabel

credit risk berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pengujian ini juga

menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,278. Hal ini berarti

bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-sama dalam

menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 27,8 % dan

sisanya dipengaruhi variabel lain.

Hasil pengujian pada Bank Umum Syariah secara keseluruhan dengan

menggunakan analisis regresi berganda bahwa variabel asset risk dan deposit risk

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Pengujian ini juga menunjukkan nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,098. Hal ini berarti bahwa kemampuan

rasio risiko bank secara bersama-sama dalam menerangkan variasi perubahan

variabel terikat adalah sebesar 9,8 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain.

Page 115: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxv

Hasil uji selanjutnya Variabel deposit risk berpengaruh signifikan terhadap ROE.

Pengujian ini juga menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,109. Hal ini berarti bahwa kemampuan rasio risiko bank secara bersama-

sama dalam menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar

10,9 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain.

B. Implikasi

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, penulis sampaikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Perlunya terus untuk menggalangkan upaya-upaya yang dapat mendorong

kearah peningkatan pencapaian laba perusahaan. Untuk maksud tertentu,

tentunya diperlukan berbagai kebijakan dan program perusahaan yang dapat

Page 116: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxvi

merangsang keinginan investor untuk memiliki dan membeli saham-saham

perusahaan.

2. Perlunya perusahaan untuk terus memperhatikan rasio-rasio risiko.

Bagaimanapun rasio-rasio tersebut menunjukkan kinerja perusahaan,

didalamnya mencerminkan tinggi atau rendahnya risiko perusahaan, dan

menekan rasio-rasio yang dapat mendorong menurunkan risiko perusahaan.

Oleh karena itu, rasio-rasio tersebut dapat mempengaruhi profitabilitas.

3. Perlunya perusahaan memperhatikan profitabilitasnya, sebagian besar dana

modal bank syariah merupakan dana pihak ketiga. Hal ini berpengaruh pada

kepercayaan investor untuk berinvestasi di bank syariah.

Page 117: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxvii

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Hamid, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Juni, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Agustianto, ”Evaluasi Perbankan Syariah 2009”, artikel diakses tanggal 29 januari

2010, dari http://www.seminstitute.co.id/2010/evalusi-perbankan-syariah-2009.html

Akbar Donny, ”Analisis Profitabilitas dan Rasio Risiko BMI dan BSM” Skripsi

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Al-Qardhawi, Yusuf, ”Banga Bank Haram”, Edisi Terjemah, Akbar Media Eka

Sarana, Jakarta, 2001 Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah, ”Bank Syariah Dari Teori ke

Praktek”, Gema Insani Press, Jakarta, 2001

Arifin Zainul, ”Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan

Prospek”, Alvabet, Jakarta, 1999 -------- ”Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Alvabet, Jakarta, 2006

Ascarya, ”Akad dan Produk Bank Syariah”, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008

Atmaja, Lukas Setia, ”Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”, ANDI,

Yogyakarta, 2008 Bank Indonesia, ”Statistik Perbankan Syariah”, www.bi.go.id, diakses tanggal 29

Januari 2010. Bank Indonesia, ”Undang-undang RI No 21 Tahun 2008 Tentang Bank Syariah”,

www.bi.go.id, diakses tanggal 12 November 2009. Chapra, M. Umer, 2000. ”Sistem Moneter Islam”, Gema Insani Press& Tazkia

Cendekia, Jakarta, 2000. Departemen Agama RI, ”Al-Qur’an dan terjemahannya”, PT. Syamil Cipta Media,

Jakarta, 2005 Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”. BP

Undip:Semarang

Page 118: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxviii

Gifari, Muhammad Iqbal, ”Tidak ada rush di perbankan Syariah” di akses 12

November 2009, http://www.inilah.com/berita/wawancara/2008/11/19/62447/tidak-ada-rush-di-

perbankan-syariah/

Hamdan, Umar, ”Analisis Komparatif Resiko Keuangan Bank perkreditan Rakyat

(BPR) Konvensional dan BPR Syariah”, 2005

Harahap, sofyan Safitri, ”Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998

Hasibuan, Malayu S.P, ”Dasar-dasar Perbankan”, Cetakan ke empat, bumi

Aksara, Jakarta, 2005

Idroes, Ferry N, ”Manajemen Risiko Perbankan”, PT. Raja Garafindo Persada, Jakarta, 2008

Karim Adiwarman, ”Perbankan Syariah Masa Depan”, Senayan Abadi Publishing,

Jakarta, 2003

Kashmir, ”Bank dan Lembaga Keuangan”, edisi revisi 2008, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008

Lewis, Mervin K. & Algoud, Latifa M, ”Perbankan Syariah, Prinsip, Praktik dan

prospek”, Edisi Terjemah, Serambi, Jakarta, 2007 Muhammad, Dwi Suwiknyo,”Akuntansi Perbankan Syariah”, TrustMedia,

Yogyakarta, 2009 Muhammad, ”Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank

Syariah”, Edisi Revisi UII Press, Yogyakarta, 2004

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, ”Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2002. Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center for Social and

Economics Studies (CSES) Press, Jakarta, 2006 Rodoni, Ahmad, dan Hamid, Abdul, “Lembaga Keuangan Syariah”, Zikrul Hakim,

Jakarta, 2008 Rose, Peter S, ”Commercial Bank Management” Mc Graw Hill Higher Education,

Nort America,2002

Page 119: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxix

Setiawan, Aziz Budi, “Kesehatan Financial dan Kinerja Sosial Bank Umum

Syariah di Indonesia”, Jakarta, 2009

Soemitra, Andri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kencana, Jakarta, 2009 Sudarsono, Heri, ”Bank dan Lembaga Keungan Syariah Deskriptif dan Ilustrasi”,

Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2004

Weston, J.F dan Brigham, E.F.1983, “Manajemen Keuangan (managerial finance)”

Jilid 1. alih Bahasa Robinson Tarigan, Erlangga, Surabaya Wijaya Alfi, “Perbankan Syariah 2008: Evaluasi, Trend, dan Proyeksi”, Research

KARIM Business Consulting, 2008 Winarto, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan E-Views”,

STIM YKPN, Yogyakarta, 2007

Yuliani, ”Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas pada

sektor Perbankan yang Go publik di Bursa Efek Jakarta”, 2007

Page 120: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxx

LAMPIRAN 1 RASIO BANK MUAMALAT INDONESIA

TGL ASSET RISK DEPOSIT RISK CREDIT RISK ROA ROE

Jan-05 0.0767 0.1504 0.0105 0.0110 0.0278

Feb-05 0.0775 0.1541 0.0117 0.0216 0.0501

Mar-05 0.0749 0.1516 0.0110 0.0314 0.0820

Apr-05 0.0690 0.1282 0.0107 0.0410 0.1181

May-05 0.1235 0.2554 0.0106 0.0514 0.0845

Jun-05 0.1217 0.2484 0.0101 0.0611 0.1040

Jul-05 0.1216 0.2486 0.0157 0.0713 0.1207

Aug-05 0.1197 0.2448 0.0143 0.0818 0.1404

Sep-05 0.1181 0.2409 0.0136 0.0903 0.1606

Oct-05 0.1192 0.2387 0.0148 0.1034 0.1815

Nov-05 0.1189 0.2391 0.0147 0.1145 0.1904

Dec-05 0.1110 0.2222 0.0296 0.1192 0.1961

Jan-06 0.1158 0.2391 0.0314 0.0114 -0.0264

Feb-06 0.1221 0.2636 0.0314 0.0243 0.0372

Mar-06 0.1181 0.2560 0.0232 0.0379 0.0646

Apr-06 0.1163 0.2543 0.0236 0.0487 0.0785

May-06 0.1036 0.2247 0.0229 0.0601 0.1119

Jun-06 0.1030 0.2270 0.0227 0.0819 0.1231

Jul-06 0.0955 0.2153 0.0241 0.1364 0.1378

Aug-06 0.1040 0.2269 0.0231 0.1049 0.1536

Sep-06 0.1020 0.2168 0.0216 0.1022 0.1634

Oct-06 0.1029 0.2173 0.0223 0.1245 0.1852

Nov-06 0.1046 0.2203 0.0225 0.1378 0.1992

Dec-06 0.0955 0.2153 0.0241 0.1364 0.1378

Jan-07 0.0933 0.2204 0.0277 0.0070 0.0370

Feb-07 0.0836 0.1910 0.0257 -0.0027 0.0778

Mar-07 0.0847 0.1919 0.0256 0.0203 0.0961

Apr-07 0.0858 0.1928 0.0255 0.0432 0.1144

May-07 0.0870 0.1937 0.0253 0.0662 0.1328

Jun-07 0.0773 0.1729 0.0233 0.0641 0.1893

Jul-07 0.0748 0.1665 0.0225 0.0787 0.2204

Aug-07 0.0676 0.1505 0.0208 0.0822 0.2684

Sep-07 0.0615 0.1369 0.0194 0.0885 0.3122

Oct-07 0.0547 0.1217 0.0179 0.0929 0.3589

Nov-07 0.0480 0.1068 0.0163 0.0978 0.4048

Dec-07 0.0413 0.0920 0.0148 0.1027 0.4507

Jan-08 0.0761 0.1847 0.0171 0.0070 0.0343

Feb-08 0.0773 0.1820 0.0159 0.0138 0.0682

Mar-08 0.0735 0.1674 0.0160 0.0204 0.1050

Apr-08 0.0751 0.1741 0.0151 0.0276 0.1321

May-08 0.0764 0.1769 0.1409 0.0343 0.1511

Jun-08 0.0779 0.1823 0.1822 0.0413 0.1756

Jul-08 0.0704 0.1657 0.0122 0.0462 0.2203

Aug-08 0.0715 0.1644 0.0118 0.0525 0.2368

Page 121: ANALISIS RASIO RISIKO DAN PROFITABILITAS BANK UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18720/1/ASEP... · Kementrian Negara Pemuda dan olah Raga Dengan Depdiknas

cxxi

Sep-08 0.0719 0.1650 0.0117 0.0584 0.2621

Oct-08 0.0738 0.1754 0.0121 0.0650 0.2866

Nov-08 0.0759 0.1754 0.0120 0.0717 0.3094

Dec-08 0.0676 0.1544 0.0158 0.0759 0.2485