38
ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI .Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel respon dan prediktor. Guna regresi adalah untuk prediksi. Dalam hal ini, regresi linear sederhana Y atas X. Misalnya, apakah prestasi belajar (Y) dapat diprediksi dari motivasi (X)? Atau apakah terdapat hubungan fungsional antara motivasi dan prestasi belajar? Konstelasi masalahnya dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.1. Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel X = variabel prediktor (bebas, independen) Variabel Y = variabel kriterium (respon, terikat, tergantung, dependen) Persamaam regresi linear sederhana: Rumus: Ŷ = a + bX Keterangan: a = konstanta (bilangan konstan) b = koefisien arah regresi Rumus: 1. Contoh analisis regresi sederhana Tabel 2.1. Skor Motivasi (X) dan Skor Prestasi belajar (Y) X Y

ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI

.Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel respon dan prediktor.

Guna regresi adalah untuk prediksi. Dalam hal ini, regresi linear sederhana Y atas X.

Misalnya, apakah prestasi belajar (Y) dapat diprediksi dari motivasi (X)? Atau apakah

terdapat hubungan fungsional antara motivasi dan prestasi belajar? Konstelasi masalahnya

dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1. Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel X = variabel prediktor (bebas, independen)

Variabel Y = variabel kriterium (respon, terikat, tergantung, dependen)

Persamaam regresi linear sederhana: Rumus: Ŷ = a + bX

Keterangan: a = konstanta (bilangan konstan)

b = koefisien arah regresi

Rumus:

1. Contoh analisis regresi sederhana

Tabel 2.1. Skor Motivasi (X) dan Skor Prestasi belajar (Y)

Responden X Y XY X2 Y2

1 34 32 1088 1156 10242 38 35 1368 1444 12963 34 31 1054 1156 9614 40 38 1520 160 14445 30 29 870 900 8416 40 35 1400 1600 12257 40 33 1320 1600 10898 34 30 1020 1156 9009 35 32 1120 1225 102410 39 36 1404 1521 129611 33 31 1023 1089 96112 32 31 992 1024 961

X Y

Page 2: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

13 42 36 1512 1764 129614 40 37 1480 1600 136915 42 35 1470 1764 122516 42 38 1596 1764 144417 41 37 1517 1681 136918 32 30 960 1024 90019 34 30 1020 1156 90020 36 30 1080 1296 90021 37 33 1221 1369 108922 36 32 1152 1296 102423 37 34 1258 1369 115624 39 35 1365 1521 122525 40 36 1440 1600 129626 33 32 1056 1089 102427 34 32 1088 1156 102428 36 34 1224 1296 115629 37 32 1184 1369 102430 38 34 1292 1444 1156

Jumlah (Σ) 1105 1001 37094 41029 33599

2. Langkah-langkah Perhitungan

Diketahui:ΣX = 1105

ΣY = 1001

ΣXY = 37094

ΣX2 = 41029

ΣY2 = 33599

Dengan demikian, persamaan garis regresinya: Ŷ = 8,24 + 0,68X

Jika X=32, maka Ŷ = 8,24+0,68 * 32 = 28,64

Ŷ

-30,00...........Ŷ = 8,24 + 0,68X

-8,24

30 32 34 36 X

Page 3: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Gambar 2.2. Gambar Persamaan Garis Regresi

3. Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

(1) H0: Regresi linear

H1: Regresi non linear

(2) H0: Harga F regresi non signifikan/tidak bermakna/tidak berarti

H1: Harga F regresi signifikan/bermakna/berarti

Langkah-langkahmengerjakan adalah sebagai berikut.

(1) Urutkan data X dari terkecil hingga data terbesar, diikuti oleh data YTabel 2.2. Pengelompokan data Skor Motivasi dan Prestasi Belajar

X Kelompok ni Y30 1 1 2932 2 2 3132 3033 3 2 3133 3234 4 5 3234 3134 3034 3034 3235 5 1 3236 6 3 3036 3236 3437 7 3 3337 3437 3238 8 2 3638 3439 9 2 3639 3540 10 5 3840 3540 3340 3740 3641 11 1 3742 12 3 3642 3542 38

Page 4: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Dengan demikian, terdapat 12 kelompok

(2) Hitung berturut-turut Jumlah Kuadrat (JK)= Sum Square (SS)dengan rumus berikut.

JK(T) = ∑Y2

JK(a) = (∑Y) 2 N

JK(b׀a) =

JK(S) = JK(T) JK(a) JK(b׀a)

JK(G) =

JK(TC) = JK(S) – JK(G)

Perhitungan:

JK(T) = ∑Y2 = 33599

JK(a) = (∑Y) 2 = (1001)2 : 30 = 33400,03 N

JK(b׀a) =

JK(S) = JK(T) JK(a) JK(b׀a) = 33599 33400,03 152,21 = 46,76

JK(G) =

JK (G) = 37,67

JK(TC) = JK(S) – JK(G) = 46,76 – 37,67 = 9,09

(3) Hitung derajat kebebasan (dk) sebagai berikut.

dk (a) = 1 dk = derajat kebebasan = degree of freedom (df)

dk (b|a) = 1 jumlah prediktor 1

dk sisa = n-2 = 30-2 = 28

Page 5: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

dk tuna cocok = k-2 = 12-2 = 10 k= jumlah pengelompokan data X = 12

dk galat = n-k = 30-12 =18

(4) Hitung Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) sebagai berikut.

RJK(T) = JK(T) : n = 33599 : 30 =1119,97

RJK(S) = JK(S) : dk(S) = n-2 = 46,76: 28 = 1,67

RJK(Reg) = JK(Reg) : dk(reg) = 152,21 : 1 = 152,21

RJK(TC) = JK(TC) : db(TC) = 9,09 : 10 = 0,91.

(5) Hitung harga F regresi dan F tuna cocok sebagai berikut.

F (Reg) = RJK(Reg) : RJK(Sisa) = 152,21 : 1,67 = 91,14

F(TC) = RJK(TC) : RJK(G) = 0,91 : 2,09 = 0,44

(5) Masukkan ke dalam tabel F (ANAVA) untuk Regresi Linear berikut

Tabel 2.3. Tabel Ringkasan Anava Untuk Menguji Keberartian dan Linearitas Regresi

Sumber Variasi JK (SS) dk (df) RJK (MS) F hitung F tabel

Total 33599 30 1119,97 - -

Koefisien (a)

Regresi (b׀a)

Sisa(residu)

33400,03

152,21

46,76

1

1

28

-

152,21

1,67

-

91,14*)

-

4,20

Tuna Cocok

Galat (error)

9,09

37,67

10

18

0,91

2,09

0,44ns 2,42

*) signifikan pada taraf signifikansi 5%ns = non signifikan

Keterangan:

JK (T) = Jumlah Kuadrat Total

JK(a) = Jumlah kuadrat (a) koefisien (a) = konstanta, X=0

JK(b׀a) = Jumlah kuadrat (b׀a) koefisien regresi

JK(S) = Jumlah Kuadrat Sisa (residu)

JK(G) = Jumlah kuadrat Galat (error)

JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (penyimpangan linearitas)

RJK = Rerata Jumlah Kuadrat = Sum Square (SS) = Rerata Jumlah Kudrat (RJK)

(6) Aturan keputusan (kesimpulan):

Page 6: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Jika F hitung (regresi) lebih besar dari harga F tabel pada taraf signifikansi 5% (α

0,05), maka harga F hitung (regresi) signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi adalah

berarti (bermakna). Dalam hal ini, F hitung (regresi) = 91,14, sedangkan F tabel untuk dk

1:28 (pembilang = 1; dan penyebut = 18) untuk taraf signifikansi 5% = 4,20. Ini berarti, harga

F regresi > dari harga F tabel, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima,

sehingga harga F regresi adalah signifikan. Dengan demikian, terdapat hubungan fungsional

yang signifikan antara variabel motivasi dan prestasi belajar.

Jika harga F hitung (tuna cocok) lebih kecil dari harga F tabel, maka harga F hitung

(tuna cocok) non signifikan, yang berarti bahwa hipotesis nol diterima dan hipotesis altenatif

ditolak, sehingga regresi Y atas X adalah linear. Dalam hal ini, F hitung (tuna cocok) = 0,44,

sedangkan F tabel untuk taraf signifikansi 5% = 2,42, dengan demikian harga F tuna cocok <

dari harga F tabel. Ini berarti, H0 diterima sehingga harga F tuna cocok adalah non signifikan.

Dengan demikian, hubungan antara variabel motivasi dan prestasi belajar adalah linear.

Atas dasar analisis regresi, dapat dihitung kadar hubungan antara X dan Y atau kadar

kontribusi X terhadap Y. Koefisien korelasi (r) dapat dihitung dengan rumus berikut:

r2 = , dimana JK(TD) = jumlah kuadrat total dikoreksi.

JK(TD) = JK(T) – JK(a) = 33599 - 33400,03 = 198,97. Jadi r2 =

Koefisien korelasinya (r) = 0,875.

Dengan rumus korelasi produk moment, juga dapat dihitung koefisien korelasinya, yaitu

sebagai berikut:

Telah diketahui (telah dihitung di atas):

ΣX = 1105

ΣY = 1001

ΣXY = 37094

ΣX2 = 41029

ΣY2 = 33599

0,875

Page 7: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Untuk uji signifikansi koefisien korelasi, digunakan table nilai-nilai r Product

Moment untuk n = 30 pada taraf siginifikansi 5%. Nilai r table untuk n = 30 pada taraf

signifikansi 5% = 0,361; dan untuk taraf signifikansi 1% = 0,463. Dengan demikian, nilai r

hitung = 0,875 lebih besar dari nilai r table, baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Ini

berarti, bahwa nilai r hitung adalah signifikan pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.

Kesimpulan: H0 ditolak, dan H1 diterima, yang berarti bahwa terdapat korelasi positif antara

motivasi dan prestasi belajar.

Catatan: Selain pengujian signifikansi menggunakan tabel r, dapat juga

menggunakan uji-t, dengan rumus berikut (jika tidak ada tabel nilai-nilai r product moment)

Selanjutnya, harga t hitung tersebut dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk uji dua

pihak pada taraf signifikan 5%, dk = n-2 = 30-2 = 28, maka harga t tabel = 2,048. Ternyata

harga t hitung lebih besar dari harga t tabel, sehingga H0 ditolak, dan H1 diterima. Ini berarti,

harga t hitung adalah signifikan, sehingga disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif dan

signifikan antara motivasi dan prestasi belajar. Untuk mengetahui kontribusi variabel

prediktor terhadap kriterium, nilai koefisien korelasinya dikuadratkan (r2). Koefisien

determinasi (r2) = (0,875)2 = 0,765 atau 76,5%; ini berarti sumbangan atau kontribusi

motivasi terhadap prestasi belajar adalah sebesar 76,5%, sedangkan residunya sebesar 23,5%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

B. Analisis Regresi Linear Ganda Dua Prediktor (Multiple Regression)

1. Konstelasi Masalah

X1

Y

X2

Gambar 2.3. Hubungan antara Variabel Prediktor dan Kriterium

Page 8: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Keterangan:

X1 = Kemampuan kerja karyawanX2 = Kepemimpinan direktifY = Produktivitas kerja

Rumus persamaan regresi: Ŷ = b0 + b1X1+ b2X2

Ŷ = prediksi atau ramalan kriteriumb0 = a = (konstan)b1 = beta prediktor X1

b2 = beta prediktor X2

2. Tabel Data

Tabel 2.4. Data Skor Kemampuan kerja, Kepemimpinan direktif, dan Produktivitas kerja

Respon-den X1 X2 Y X12 X2

2 X1 X2 X1Y X2Y Y2

1 10 7 23 100 49 70 230 161 529

2 2 3 7 4 9 6 14 21 49

3 4 2 15 16 4 8 60 30 225

4 6 4 17 36 16 24 102 68 289

5 8 6 23 64 36 48 184 38 529

6 7 5 22 49 25 35 154 110 484

7 4 3 10 16 9 12 40 30 100

8 6 3 14 36 9 18 84 42 196

9 7 4 20 49 16 28 140 80 400

10 6 3 19 36 9 18 114 57 361

∑ 60 40 170 406 182 267 1122 737 3162

Hasil perhitungan pada tabel di atas adalah:

∑X1 = 60

∑X2= 40

∑Y = 170

∑X12 = 406

∑X22 = 182

∑X1X2 = 267

∑X1Y = 1122

∑X2Y = 737

∑Y2 = 3162

Page 9: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

3. Menghitung beta

Menghitung harga-harga : b0; b1, b2dengan menggunakan persamaan berikut, dengan

menggunakan skor angka kasar:

(1) ∑ Y = nb0 + b1∑X1 + b2∑X2

(2) ∑X1Y = b0∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2

(3) ∑X2Y = b0∑X2 + b1∑X1X2+ b2∑X22

Masukkan harga-harga di atas dimasukkan ke dalam persamaan tersebut sehingga menjadi:

(1) 170 = 10 b0 + 60 b1 + 40 b2

(2) 1122 = 60 b0+ 406 b1+ 267 b2

(3) 737 = 40 b0 + 267 b1 + 182 b2

Untuk menyelesaikan persamaan tersebut untuk memperoleh koefisien b0, b1, dan b2,

dapat digunakan metode eliminasi berikut.

Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1, kemudian dikurangkan sehingga

menjadi sebagai berikut.

1020 = 60 b0 + 360 b1 + 240 b2

1122 = 60 b0 + 406 b1 + 267 b2

______________________________________ -

- 102 = 0 + -46 b1 + -27 b2

(4) - 102 = -46 b1 - 27 b2

Persamaan (1) dikalikan dengan 4, persamaan (3) dikalikan dengan 1, hingga hasilnya

menjadi sebagai berikut:

680 = 40 b0 + 240 b1 + 160 b2

737 = 40 b0 + 267 b1 + 182 b2

________________________________

-57 = 0 + - 27 b1 + - 22 b2

(5) -57 = - 27 b1 - 22 b2

Persamaan (4) dikalikan dengan 27, persamaan (5) dikalikan dengan 46, sehingga hasilnya

menjadi:

-2754 = -1242 b1 - 729 b2

-2622 = -1242 b1 - 1012b2

_____________________________

-132 = 0 b1+ 283 b2

Page 10: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

b2 = -132 : 283 = - 0,466

Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5). Dalam hal ini, dimasukkan

ke dalam persamaan (4), sehingga menjadi:

-102 = -46b1 – 27 (-0,466)

-102 = -46b1 +12,582

46b1 = 114,582 b1 = 2,4909 = 2,491

Harga b1dan b2 dimasukkan dalam persamaan (1), sehingga menjadi:

170 = 10 b0 + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)

170 = 10 b0+ 149,454 - 18,640

10 b0 = 170 – 149,454+ 18,640

b0 = 39,186 : 10 = 3,9186 =3,919

Jadi, persamaan regresi linear ganda untuk dua prediktor:

Ŷ = 3,919 + 2,491X1 - 0,466X2

Ini berarti produktivitas kerja pegawai akan naik, jika kemampuan pegawai

ditingkatkan, dan akan turun jika kepemimpinan direktif (otoriter) ditingkatkan. Jika

kemampuan pegawai ditingkatan menjadi 10, dan tingkat kepemimpinan direktif sampi 10,

maka produktivitas kerja pegawai menjadi:Ŷ = 3,9186 + 2,4909X1 - 0,466X2= 3,9186 +

(2,4909 x 10) – (0,466 x 10) = 24,1676 Jadi diprediksi produktivitas kerja pegawai

= 24,1676.

4. Menghitung beta dengan rumus deviasi

Cara perhitungan koefisien-koefisien b0, b1, danb2di atas sangat panjang dan rumit.

Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan cara lain yang lebih sederhana, yaitu hanya

dengan dua persamaan, tetapi harus diubah menjadi skor deviasi terlebih dahulu. Dengan

demikian, persamaannya menjadi:

ў = b0+b1x1 + b2x2

b1, b2 dapat dihitung dari persamaan berikut

Page 11: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Sedangkan b0 dapat dihitung menggunakan b1, danb2 serta rata-rata

5. Menghitung skor deviasi

Selanjutnya, koefisien regresi dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

Untuk menghitung skor simpangan (deviasi), digunakan rumus-rumus berikut.

Skor rata-rata (lihat tabel di atas, rata-rata = ∑X dibagi n).

Telah diketahui (lihat tabel data di atas): N = 10

∑X1 = 60

∑X2= 40

∑Y = 170

∑X12 = 406

∑X22 = 182

∑X1X2 = 267

∑X1Y = 1122

∑X2Y = 737

∑Y2 = 3162

Page 12: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Selanjutnya dapat dihitung harga-harga skor deviasi (menggunakan lambang huruf

kecil)sebagai berikut.

= 3162 – (1702 : 10) = 272

= 406- (602 : 10) = 46

= 182 – (402 : 10) = 22

= 1122 – ((60x170) : 10) = 102

= 737 – ((40x170) : 10) = 57

= 267 – ((60x40) : 10) = 27

Dengan menggunakan rumus deviasi, dapat dihitung harga b1, danb2 sebagai berikut.

= 2,491

= -0,466

3,918

Dibandingkan dengan perhitungan menggunakan rumus panjang, tampak adanya

perbedaan hasil yang praktis dapat diabaikan (sangat kecil perbedaannya, karena adanya

pembulatan). Persamaan garis regesinya: Ŷ = 3,918 + 2,491X1 - 0,466X2

Cara menghitung beta dapat juga dilakukan dengan metode Selisih Produk Diagonal

(SPD) sebagai berikut.

Persamaan:

(1)

(2)

Masukkan skor deviasi ke dalam persamaan tersebut sehingga menjadi sebagai berikut.

(1) 102 = 46 b1 + 27 b2

(2) 57 = 27 b1 + 22 b2

---------------------------(3) 705 = 283 b1 b1 = 705/283 = 2,491

Cara menghitung:

(102*22) – (57*27) = 705

(46*22) – (27*27) = 283 b1

Page 13: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Masukkan b1 ke salah satu persamaan di atas, misalnya dimasukkan ke persamaan (2)

sehingga menjadi:

57 = 27 (2,491) + 22 b2

57 = 67,257 + 22 b2

= 57 – 67,257 = 22 b2

= - 10,257 = 22 b2 b2 = -10,257/22 = -,466

Hasilnya sama dengan cara penyelesaian pertama di atas.

Dibandingkan dengan perhitungan menggunakan rumus panjang, tampak adanya

perbedaan hasil yang praktis dapat diabaikan (sangat kecil perbedaannya, karena adanya

pembulatan). Persamaan garis regesinya: Ŷ = 3,918 + 2,491X1 - 0,466X2

6. Keberartian Regresi Ganda

Setelah diperoleh koefisien arah regresi, dilanjutkan dengan menghitung korelasi

ganda untuk 2 prediktor, dengan rumus berikut.

Ry (1,2) =

=

Koefisien determinasi (R2) = 0,832; ini artinya bahwa sebesar 83,20% produktivitas

kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kemampuan kerja dan kepemimpinan direktif.

7. Uji Keberartian Regresi

Untuk Uji signifikansi regresi, menggunakan uji F regresi: F =

JK(reg) =

= (2,491)(102)+(-0,466)(57)= 227,52

JK(T) = ∑y2 = 272

JK(sisa) = JK(T) =∑y2 – JK(reg) = 272 – 227,52 = 44,48

dk reg = k (prediktor = 2)

RJK (reg) = JK(reg)/dk reg = 227,52 : 2 = 113,76

dk (sisa) = n – k – 1 = 10-2-1 = 7

RJK(sisa) = JK(sisa)/dk sisa = 44,48 : 7 = 6,354

F reg = RJK(reg)/RJK(sisa) = 113,76 : 6,354 = 17,90

Tabel 2.5. Ringkasan Anava untuk Menguji Keberartian Regresi

Page 14: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Sumber Variasi

JK dk RJK F hitung F tabel

0,05 0,01

Regresi 227,52 2 113,76 17,90 4,74 9,55

Sisa 44,48 7 6,354 - - -

Total 272 9 - - - -

Harga F hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel dengan derajat kebebasan

(dk) pembilang = 2 dan dk penyebut = 7 untuk taraf signifikansi 5%, diperoleh F tabel = 4,74

dan untuk taraf signifikansi 1% = 9,55. Dengan demikian, harga F hitung = 17,90 > dari

harga F tabel pada ts. 5% = 4,74; sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif,

diterima. Ini berarti bahwa koefisien regresi ganda yang diperoleh adalah

bermakna/berarti/signifikan.

Setelah diketahui harga R bermakna, maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 83,20%

variasi yang terjadi pada produktivitas kerja karyawan (Y) dapat

dijelaskan/dikontribusi/diprediksi oleh variabel kemampuan kerja (X1) dan kepemimpinan

direktif (X2) melalui persamaan regresi Ŷ = 3,918 + 2,491X1 - 0,466X2.

8. Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda

Meskipun ternyata regresi ini berarti, untuk menilai ketepatan ramalan (prediksi),

perli dilihat galat baku taksiran (simpangan baku taksiran) yang diberi lambang s2y.12, dapat

dihitung dengan rumus berikut.

Dengan demikian galat baku taksiran, sy.12 = √6,354 = 2,521. Dengan galat baku

taksiran ini, dapat dihitung galat baku koefisien b1 dan b2yang diberi lambang sbi , dapat

dihitung dengan rumus:

Selanjutnya, uji keberatian koefisien regresi, digunakan statistik:

t = bi / sbi

Page 15: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

dengan dk = (n-k-1) = 10-2-1 = 7

Dengan persamaan regresiŶ = 3,918 + 2,491X1 - 0,466X2,apakah koefisien-koefisien 2,4909

dan 0,466 bermakna atau tidak. Untuk itu, perlu dihitung galat baku b1 dan b2.

Selanjutnya, dihitung harga-harga:

Korelasi antara X1 dan X2 =

=

r2 = 0,721.

Dengan demikian, dapat dihitung varians galat baku berikut:

t = b1 / sb1 = 2,491/ 0,704 = 3,538 tt 0,05 =1,895; jadi t hitung lebih besar dari t tabel; ini

berarti bahwa koefisien arah yang berkaitan dengan X1 adalah berarti.

t = b2 / sb2 = - 0,466 / 1,017 = 0,458 t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga koefisien arah

yang berkaitan dengan X2 tidak berarti.

Dari pengujian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa daya ramal prediktor

kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja adalah berarti/bermakna; sedangkan daya

ramal prediktor kepemimpinan direktif terhadap produktivitas kerja, tidak bermakna.

C. Analisis Regresi Tiga Prediktor

1. Konstelasi Masalah:

X1

Page 16: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

X2 Y

X3

Gambar:3.1. Hubungan antar Variabel Prediktor dan Kriterium

Keterangan:

X1 = Kemampuan kerjaX2 = Pemahaman TugasX3 = Motivasi kerjaY = Produktivitas kerja

2. Contoh data

Tabel 2.6.Tabel Data Skor Kemampuan kerja, Pemahaman kerja, Motivasi kerja, dan Produktivitas kerja

No

X1 X2 X3 Y X12 X2

2 X32 Y2 X1Y X2Y X3Y X1X2 X1X3 X2X3

1 60 59 67 56 3600 3481 4489 3136 3360 3304 3752 3540 4020 39532 31 33 41 36 961 1089 1681 1296 1116 1188 1476 1023 1271 13533 70 70 71 71 4900 4900 5041 5041 4970 4970 5041 4900 4970 49704 69 69 70 68 4761 4761 4900 4624 4692 4692 4760 4761 4830 48305 50 48 49 47 2500 2304 2401 2209 2350 2256 2303 2400 2450 23526 30 29 33 34 900 841 1089 1156 1020 986 1122 870 990 9577 40 48 51 50 1600 2304 2601 2500 2000 2400 2550 1920 2040 24488 55 54 60 60 3025 2916 3600 3600 3300 3240 3600 2970 3300 32409 58 61 59 61 3364 3721 3481 3721 3538 3721 3599 3538 3422 359910 26 34 31 29 676 1156 961 841 754 986 899 884 806 105411 78 76 75 77 6084 5776 5625 5929 6006 5852 5775 5928 5850 570012 45 43 43 46 2025 1849 1849 2116 2070 1978 1978 1935 1935 184913 47 56 46 50 2209 3136 2116 2500 2350 2800 2300 2632 2162 257614 34 42 43 39 1156 1764 1849 1521 1326 1638 1677 1428 1462 180615 57 58 56 56 3249 3364 3136 3136 3192 3248 3136 3306 3192 3248∑ 75

0780

795

780

41010

43362

44819

43326

42044

43259

43968

42036

42700

43935

Dari tabel tersebut diperoleh harga-harga berikut:

X1 = 750

X2 = 780

X3 = 795

Y = 780

X12 = 41010

X22 = 43362

X32 = 44819

Y2 = 43326

X1Y = 42044

Page 17: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

X2Y = 43259

X3Y = 43968

X1X2 = 42035

X1X3 = 42700

X2X3 = 43935

3. Persamaan garis regresi

Persamaan regresi: Ŷ = b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3

4. Menghitung koefisien regresi

Untuk menghitung koefisien regresi, digunakan skor deviasi berikut.

= 43326 – (7802 : 15) = 2766

= 41010- (7502 : 15) = 3410

= 43362 – (7802 : 15) = 2802

= 44819 – (7952 : 15) = 2684

= 42044 – ((750x780) : 15) = 3044

= 43259 – ((780x 780) : 15) = 2699

= 43968 – (795x780) : 15) = 2628

= 42035 – ((750x780) : 15) = 3035

= 42700 – ((750x795) : 15) = 2950

= 43935 – ((780x795) : 15) = 2595

Page 18: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Persamaan regresi untuk menghitung b0, b1, b2, danb3 digunakan persamaan sebagai

berikut.

Skor deviasi di atas dimasukkan ke dalam persamaan tersebut, menjadi:

(1) 3044 = 3410 b1 + 3035 b2 + 2950 b3

(2) 2699 = 3035 b1 + 2802 b2 + 2595 b3

(3) 2628 = 2950 b1 + 2595 b2 + 2684b3

Untuk menyelesaikan persamaan tersebut digunakan metode eliminasi dengan jalan:

persamaan (1) sama-sama dibagi 2950, persamaan (2) dibagi 2595, dan persamaan (3) dibagi

2684, supaya b menjadi habis.

(1a) 1,032 = 1,190 b1 + 1,029 b2 + b3 (pembulatan)

(2a) 1,040 = 1,170 b1 + 1,080 b2 + b3(pembulatan)

(3a) 0,979= 1,099 b1+ 0,967 b2 + b3 (pembulatan)

----------------------------------------------------------------

(4) 1a – 2a = -0,008 = 0,020 b1 + ( -0,051) b (dibagi -0,051)

(5) 2a – 3a = 0,061 = 0,071 b1 + 0,113 b2 (dibagi 0,113)

---------------------------------------------------------------

(4a) 0,157 = -0,392 b1 + b2

(5a) 0,540 = 0,628b1 + b2

--------------------------------------------------------------- -

(6) 4a – 5a = -0,383 = -1,020 b1

b1 = (-0,383) : (-1,020) = 0,375 (pembulatan)

(5a) 0,540 = (0,628) (0,375) + b2

0,540 = 0,236 + b2

b2 = 0,540 - 0,236 = 0,304

(3a) 0,979 = 1,099 b1 + 0,967 b2 + b3

0,979 = (1,099)(0,375) + (0,967)(0,304) + b3

Page 19: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

0,979 = 0,412 + 0,294 + b3

0,979 = 0,706 + b3

b3 = 0,979 – 0,706 = 0,273

= 52 – (0,375) (50) - (0,304)(50) – (0,273(53) = 3,581Persamaan regresi =Ŷ = b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3

Ŷ = 3,581 + 0,375X1+ 0,304X2 + 0,273X3

Di samping cara tersebut di atas, koefsien beta dapat juga dicari dengan metode

Selisih Produk Diagonal (SPD) sebagai berikut.

Persamaan:

(1) 3044 = 3410 b1 + 3035 b2 + 2950 b3

(2) 2699 = 3035 b1 + 2802 b2 + 2595 b3

(3) 2628 = 2950 b1 + 2595 b2 + 2684b3

Ambil persamaan (1) dan (2) :

(1) 3044 = 3410 b1 + 3035 b2 + 2950 b3

(2) 2699 = 3035 b1 + 2802 b2 + 2595 b3

---------------------------------------------------------- SPD(4) -62870 = -104300 b1 + (-390075) b2 + 0

Ambil persamaan (2) dan (3):

(3) 2699 = 3035 b1 + 2802 b2 + 2595 b3

(4) 2628 = 2950 b1 + 2595 b2 + 2684b3

-----------------------------------------------------------SPD

(5) 424456 = 490690 b1 + 786543 b2 + 0

Ambil persamaan (4) dan (5):

(4) -62870 = -104300 b1 + (-390075) b2

(5) 424456 = 490690 b1 + 786543 b2

--------------------------------------------------------SPD1,16119715811 = 2,73442336711 b1 + 0

b1 = 1,16119715811 / 2,73442336711 = 0,375

Masukkan ke persamaan (5):

424456 = (0,375)(490690) + 786543 b2

424456 = 184008,75 + 786543 b2

424456 – 184008,75 = 786543 b2

240447,25 = 786543 b2

Page 20: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

b2 = 240447,25 / 786543 = 0,304

Masukkan ke persamaan (3)

(3) 2628 = 2950 b1 + 2595 b2 + 2684b3

2628 = 2950 (0,375) + 2595 (0,304) + 2684b3

2628 = 1106,25 + 788,88 + 2684b3

2628-1106,25 – 78888 = 2684b3

732,87 = 2684b3 b3 = 732,87 / 2684 = 0,273

Ternyata cara pertama dan ke dua menghasilkan loefisien beta yang sama.

5. Menghitung harga korelasi ganda (jamak), dengan rumus berikut.

Ry (1,2,3) =

= = 0,98423

Koefisien determinasi (R2) = 0,9687; ini artinya bahwa sebesar 96,87% produktivitas

kerja karyawan dapat dijelaskan/diprediksi oleh variabel kemampuan kerja, pemahaman

kerja, dan motivasi kerja.

6. Menguji Signifikansi Regresi

Untuk Uji signifikansi regresi, menggunakan uji F regresi: F =

JK(reg) =

= (0,375)(3044)+(0,304)(2699)+(0,273)(2628)= 2679,44

JK(T) = ∑y2 = 2766

JK(sisa) = JK(T) =∑y2 – JK(reg) = 2766 – 2679,44 = 86,56

dk reg = k (prediktor = 3)

RJK (reg) = JK(reg)/dk reg = 2679,44 : 3 = 893,147

dk (sisa) = n – k – 1 = 15-3-1 = 11

RJKK(sisa) = JK(sisa)/dk sisa = 86,56 : 11 = 7,869

F reg = RJK(reg)/RJK(sisa) = 893,147 : 7,869 = 113,500

Tabel 2.7. Ringkasan Anava untuk Menguji Keberartian Regresi

Sumber JK dk RJK F hitung F tabel

Page 21: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

VariasiRegresi 2679,44 3 893,147 113,500*) 3,59

Sisa 86,56 11 7,869 -

Total 2766,00 14 - -

Harga F hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel dengan derajat kebebasan

(dk) pembilang = 3 dan dk penyebut = 11 untuk taraf signifikansi 5%, diperoleh F tabel= 3,59

dan untuk taraf signifikansi 1% = 6,22. Dengan demikian, harga F hitung = 113,500 > dari

harga F tabel pada ts. 5% = 3,59; sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif,

diterima. Ini berarti bahwa koefisien regresi ganda yang diperoleh adalah bermakna/berarti.

7. Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda

Meskipun ternyata regresi ini berarti, untuk menilai ketepatan ramalan (prediksi),

perlu dilihat galat baku taksiran (simpangan baku taksiran) yang diberi lambang sy.123, dapat

dihitung dengan rumus berikut.

Dengan demikian galat baku taksiran, sy.123 = √7,8691 = 2,805. Dengan galat baku

taksiran ini, dapat dihitung galat baku koefisien b1, b2 dan b3yang diberi lambang sbi , dapat

dihitung dengan rumus:

Selanjutnya, uji keberatian koefisien regresi, digunakan statistik:

t = bi / sbi dengan dk = (n-k-1) = 15-3-1 = 11

Dengan persamaan regresi Ŷ = 3,581 + 0,375X1+ 0,304X2 + 0,273X3,apakah

koefisien-koefisien 0,375; 0,304 dan 0,273 bermakna atau tidak. Untuk itu, perlu dihitung

galat baku b1, b2 dan b3.

Selanjutnya, dihitung harga-harga:

Page 22: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

Korelasi antara X1, X2 dan X3 =

Tabel 2.8. Matrik Korelasi Antar Variabel (dihitung dengan kalkulator)

X X1 X2 X3 Y

X1 1,00 0,968 0,961 0,977

X2 1,00 0,946 0,969

r12 =0,968 r2 = 0,937

r13 = 0,961 r2 = 0,924

r23 =0,946 r2 = 0,895

t = b1 / sb1 = 0,375/ 0,192 = 1,953 tt 0,05 = 1,80; jadi t hitung lebih besar dari t tabel; ini

berarti bahwa koefisien arah regresi yang berkaitan dengan X1 adalah berarti/bermakna.

t = b2 / sb2 = 0,304 / 0,1923 = 1,581 t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga koefisien arah

yang berkaitan dengan X2 tidak berarti.

t = b3 / sb3 = 0,273 / 0,167 = 1,635 t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga koefisien arah

yang berkaitan dengan X2 tidak berarti.

Dari pengujian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa daya ramal prediktor

kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja adalah berarti/bermakna; sedangkan daya

ramal prediktor pemahaman tugas dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja, tidak

bermakna.

Page 23: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

8. Menghitung sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kriterium, dikerjakan dengan langkah berikut

(1) Efektivitas regresinya = JK(reg) berbanding JK(T) dikalikan 100%. Telah

diketahui, JK(reg) = 2679,44 ; JK(T) = 2766, maka efektivitas regresi = (2679,44 : 2766) x

100% =

96,87%. Ini sama dengan koefisien determinasinya.

(2) Hitung sumbangan relatif dalam persen (SR%) tiap prediktor (dihitung harga

mutlaknya):

JK(reg) =

= (0,375)(3044)+(0,304)(2699)+(0,273)(2628)

= 1141,5 + 820,496 + 717,444 = 2679,44

JK(reg) tersebut tersusun dari:

-------------------------------------------- +Total (JKreg) = 2679,44

Prdiktor X1 : SR% =

Prediktor X2: SR% =

Prediktor X2: SR% =

---------------------------------------------------------------

Total = 100%

(3) Menghitung Sumbangan Efektif dalam persen (SE%):

SE% X1 =

Page 24: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

SE% X2 =

SE% X3 =

-------------------------------------------------------------------------------Total = 96,87%

Kesimpulan:

Prediktor X1 (kemampuan kerja) dapat memberikan kontribusi terhadap kriterium

(produktivitas kerja) sebesar 41,27%; prediktor X2 (pemahaman tugas) dapat memberikan

kontribusi terhadap produktivitas kerja sebesar 29,66%; dan prediktor X3(motivasi kerja)

dapat memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja sebesar 25,94%. Dengan perkataan

lain bahwa produktivitas kerja karyawan dapat diprediksi oleh kemampuan kerja sebesar

41,27%, pemahaman tugas sebesar 29,66%, dan motivasi kerja sebesar 25,94%.

D. Korelasi Parsial

Untuk menghitung korelasi parsial, terlebih dahulu harus dihitung korelasi sederhana

antara variabel prediktor dengan variabel kriterium. Korelasi parsial bertujuan untuk

mengetahui besaran koefisien korelasi antara variabel prediktor dengan variabel kriterium

dengan mengendalikan variabel prediktor yang lain.

Korelasi antar variabel setelah dihitung dengan kalkulator, diperoleh koefisien

korelasi sebagai matrik berikut.

Tabel 2.9. Matrik Korelasi Antar Variabel (dihitung dengan kalkulator)

X X1 X2 X3 Y

X1 1,00 0,968 0,961 0,977

X2 1,00 0,946 0,969

X3 1,00 0,964

Y 1,00

Page 25: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

(1) Korelasi parsial dengan dua prediktor (X1dan X2) sebagai berikut:

(2) Korelasi parsial dengan tiga prediktor (X1, X2 dan X3) sebagai berikut

(3) Korelasi parsial 3 prediktor berdasarkan matrik korelasi di atas adalah sebagai berikut.

Telah diketahui (dihitung):korelasi jenjang nihil (sederhana): ry1 = 0,977;

r y2 = 0,969; r y3 = 0,964; r12 = 0,968; r13 = 0,961; dan r23 = 0,946.

(4) Korelasi parsial jenjang pertama untuk 3 prediktor:

Page 26: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

(5) Korelasi parsial jenjang kedua(untuk 3 prediktor):

Telah dihitung di atas:

ry1 = 0,977;

r y2 = 0,969;

Page 27: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

r y3 = 0,964;

r12 = 0,968;

r13 = 0,961;

r23 = 0,946.

Kesimpulan:

(1) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara variabel kemampuan kerja dengan

variabel produktivitas kerja setelah dikendalikan dengan variabel pemahaman tugas

dan motivasi kerja (r1y-23 = 0,448; r2 = 0,2007 = 20,07%; ini berarti bahwa variabel

kemampuan kerja memberikan kontribusi terhadap variabel produktivitas kerja

sebesar 20,07%).

Page 28: ANALISIS REGRESI LINEAR DAN KORELASI.doc

(2) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara variabel pemahaman tugas dengan

variabel produktivitas kerja setelah dikendalikan dengan variabel kemampuan kerja

dan motivasi kerja (r2y-31 = 0,384; r2 = 0,1475 = 14,75%; ini berarti bahwa variabel

pemahaman tugas memberikan kontribusi terhadap variabel produktivitas kerja

sebesar 14,75%).

(3) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja dengan

produktivitas kerja setelah dikendalikan dengan variabel kemampuan kerja dan

pemahaman tugas (r3y-12 = 0,373; r2 = 0,1391 = 13,91%; ini berarti bahwa variabel

kemampuan kerja memberikan kontribusi terhadap variabel produktivitas kerja

sebesar 13,91%).

Tugas Latihan

Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara inteligensi, minat belajar, dan

konsep diri dengan prestasi belajar IPA di SMA. Untuk itu, dikumpulkan data pada 60 orang

siswa yang diambil secara random. Data yang diperoleh berbentuk angka puluhan (data fiktif

dibuat sendiri).

1. Buat konstelasi masalahnya

2. Rumuskan hipotesisnya

3. Hitung regresi sederhana masing-masing prediktor terhadap kriterium

4. Uji hipotesis itu dengan analisis regresi tiga prediktor

5. Hitung koefisien determinasinya secara bersama-sama

6. Hitung sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kretirium