14
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok : II Kelas : TPJJ 4A Pengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T. Tgl Praktek: 16- 07-2013 Pemeriksaan ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS PB-0201-76 (AASHTO T – 27 – 74) (ASTM C – 136 – 46) 1. MAKSUD Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan. 2. PERALATAN a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji. b. Satu set saringan ; 76,2 mm (3”) ; 63,5 mm (2½”) ; 50,8 mm (2”) ; 37,5 mm (1½”) ; 25 mm (1”) ; 19,1 (¾”) ; 12,5 mm (½”) ; 9,5 mm (⅜”) ; no. 4 ; no. 8 ; no. 16 ; no. 30 ; no. 50 ; no. 100 ; no 200 ; (Standar ASTM).

Analisis Saringan Dan Dcp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik sipil

Citation preview

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

PemeriksaanANALISA SARINGANAGREGAT HALUSPB-0201-76(AASHTO T 27 74)(ASTM C 136 46)

1. MAKSUDPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

2. PERALATANa. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.b. Satu set saringan ; 76,2 mm (3) ; 63,5 mm (2) ; 50,8 mm (2) ; 37,5 mm (1) ; 25 mm (1) ; 19,1 () ; 12,5 mm () ; 9,5 mm () ; no. 4 ; no. 8 ; no. 16 ; no. 30 ; no. 50 ; no. 100 ; no 200 ; (Standar ASTM).c. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105) d. Alat pemisah contoh.e. Mesin pengguncang saringan.f. Talam-talam.g. Kuat, sikat, kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

3. BENDA UJIBenda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak: Agregat halusUkuran maksimum no. 4 dengan berat minimum 500 gram.

4. CARA MELAKUKANa. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (110 5) C, sampai berat tetap.b. Saring benda uji lewat susunan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

5. HASIL PEMERIKSAANBerat Hammer: 4.6 kgKedalaman: 90 cmLokasi Pemeriksaan : Depan Lapangan VollyWarna Tanah: CoklatDikerjakan: Selasa, 16 Juli 2013Tabel 1. Analisa saringan tanahNo. SaringanDiameter Saringan (mm)Tertahan Saringan (gram)Jumlah Tertahan (gram)Persen Tertahan (%)Persen Lewat (%)Persen Lewat terhadap seluruh contoh (%)

08-Mar9,50000100

No.44,7524,624,64,924,9295,08

No.10288,2112,817,6422,5677,44

No.200,8570,8183,614,1636,7263,28

No.400,42588271,617,654,3245,68

No.600,2563,6335,212,7267,0432,96

No.1000,1550,2385,410,0477,0822,92

No.2000,07572,2457,614,4491,528,48

PAN042,45008,48100

Jumlah500100

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

Gambar 1. Hubungan antara ukuran butir tanah dengan persen lolos kumulatifDari Gambar 1. didapat kurva analisa yang baik. Kurva tersebut tidak dapat diteruskan karena tidak dilakukan hidrometer.

6.KESIMPULANBeradasarkan Gambar 1. Dapat disimpulkan bahwa kurva analisa saringan tersebut tidak dapat diteruskan karena tidak dilakukan pemeriksaan hidrometer.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

PemeriksaanDCP(Dynamic Cone Penetrometer)

1. TUJUANUntuk mengetahui nilai CBR tanah dengan menggunakan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

2. DASAR TEORIPenetrasi konus dinamis (dynamic cone penetrometer) adalah suatu alat yang digunakan untuk menguji dengan cepat,kekuatan lapisan jalan tanpa pengikat (tanah dasar,pondasi bahan berbutir ). Pengujian dilakukan menerus sampai kedalaman 80 cm dan bila perlu dapat diperdalam dengan menyambung tangkal pengukur sampai 120 cm. Hasil pengujian ini dapat dikoreksikan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio) sehingga hasilnya dapat digunakan untuk perencanaan tabel perkerasan

3. PERALATANPeralatan penetrasi konus dinamis yang meliputi bagian utama yang satu sama lain harus disambung sehingga cukup kakuAdapun bagian-bagian tersebut sebagai berikut :

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

a. Bagian atas1. Handel2. Tangkai bagian atas,sehingga jauh 575 mm,diameter 16 mm3. Palu berbentuk silinder berlubang berat 8 kgb. Bagian tengah1. Landasan terbuat dari baja2. Cincin peredam kejut3. Pegangan untuk mistar penunjuk kedalamanc. Bagian bawah1. Tangkai bagian bawah2. Mistar berkala,panjang 1 m,terbuat dari plat baja3. Konus atau baja keras berbentuk kerucut di bagian ujung,diameter 20 mm,sudut 604. Cincin pengaku5. Skrup

Peralatan lainnyaa. Tangkai penyambung,panjang antara 40 50 cm,diameter 20 mm. Dengan lubang drat di bagian ujungnya serta drat luar di ujung lainnyab. Bila tangkai-tangkai penyambung dipergunakan maka mistar baja penyambung yang berskala perlu pula dipasang pada mistar yang ada sehingga bila disambungkan akan mempunyai panjang total 140 cmc. Peralatan lainnya adalah formulir lapangan

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

4. LANGKAH KERJA

1. Sambungkan seluruh bagian dan pastikan bahwa sambungan tangkai atas dengan landasan serta tangkai bawah dan kerucut baja sudah tersambung dengan kokoh2. Pegangan alat yang sudah terpasang pada posisi tegak di atas dasar yang rata dan stabil, kemudian catat pembacaan 0 sebagai pembacaan awal pada mistar pengukur kedalaman3. Cara mengangkat dan menjatuhkan palu serta jumlah pukulan1. Angkat palu pada tangkai bagian atas dengan hati-hati hingga menyentuh bagian handle2. Lepaskan palu hngga jatuh bebas dan tertahan pada landasan. Lakukan langkah-langkah pada butir 1 dan 2 di atas sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:1) Apabila bahan atau tanah dasar yang diuji cukup keras,maka pencatatan harus dilakukan pada kedalaman 10 mm2) Untuk pondasi bawah atau dasar yang terbuat dari bahan yang tidak keras maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 1 2 pukulan3) Apabila kecepatan penetrasi kurang dari 0,5 mm / pukulan,maka pembacaan masih dibenarkan tapi bila setelah 20 pukulan tidak menunjukkan adanya penurunan maka pengujian dihentikan4. Cara mengangkat tangkai dan peralatan DCP1) Siapkan bahwa peralatan akan diangkat atau dicabut ke atas2) Angkat palu dan pukullah beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh handle dan tangkai bawah terangkat ke atas permukaan tanah3) Lepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati dan simpan pada tempatnyaLABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

5. HASIL PEMERIKSAANTabel 2. Hasil percobaan IJumlah pukulanPenetrasi kumulatif (mm)Penetrasi antara pembacaan (mm)Penetrasi/pukulan (mm)

Faktor pukulan paluDCP index mm/pukulanCBR (%)

025000100

26338381911910,794

2100753718,5118,511,121

51591345911,8111,818,402

7205180466,5714316,5714335,449

7253228486,8571416,8571433,799

6304279518,518,526,573

43623375814,5114,514,610

44093844711,75111,7518,490

4457432481211218,059

4513488561411415,196

35785536521,6667121,66679,317

262059542211219,649

2660635402012010,191

2698673381911910,794

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

Tabel 3. Hasil percobaan IIJumlah pukulanPenetrasi kumulatif (mm)Penetrasi antara pembacaan (mm)Penetrasi/pukulan (mm)

Faktor pukulan paluDCP index mm/pukulanCBR (%)

02500100

1553030301306,472

2114,589,559,529,75129,756,532

515713242,58,518,526,573

32001754314,3333114,333314,800

42572325714,25114,2514,897

6307282508,3333318,3333327,169

6360335538,8333318,8333325,452

44093844912,25112,2517,647

247545066331335,816

253150656281286,991

155853327271277,282

36225976421,3333121,33339,481

36716464916,3333116,333312,786

27026773115,5115,513,558

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

Pada percobaan I= = = 16,163 %Daya dukung tanah (q) = 3,794 x q = 3,794 x q = 24,07442 psi

Pada percobaan II= = = 13,03047 %Daya dukung tanah (q) = 3,794 x q = 20,8656 psi

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IIKelas : TPJJ 4APengajar: Ir. Ependi Napitu, M.T.

Tgl Praktek: 16-07-2013

6. KESIMPULAN Pada percobaan I diperoleh nilai CBR sebesar 16,163 % dan daya dukung tanah sebesar 24,07442 psi Pada percobaan II diperoleh nilai CBR 13,03047 % dan daya dukung tanah sebesar 20,8656 psi