119
i ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN KABUPATEN TANGERANG 2015-2019 Oleh Nis Pundi Rangraeni NIM : 11170840000025 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H/2021 M

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

i

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM

PEREKONOMIAN KABUPATEN TANGERANG 2015-2019

Oleh

Nis Pundi Rangraeni

NIM : 11170840000025

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H/2021 M

Page 2: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

ii

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM

PEREKONOMIAN KABUPATEN TANGERANG 2015-2019

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Nis Pundi Rangraeni

NIM :

11170840000025

Di Bawah Bimbingan

Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si

NIDN : 0419097605

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1443 H/2021

Page 3: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 19 April 2021 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa :

1. Nama : Nis Pundi Rangraeni

2. NIM : 11170840000025

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Sektor Unggulan dalam Perekonomian Kabupaten

Tangerang 2015-2019.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, April 2021

1. Zaenal Muttaqin, MPP ( )

NIP. 1979050320110110006 Penguji I

2. Dr. Fitri Amalia, M.Si ( )

NIP. 198207102009122002 Penguji II

Page 4: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 27 Juli 2021 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Nis Pundi Rangraeni

2. NIM : 11170840000025

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Sektor Unggulan dalam Perekonomian Kabupaten

Tangerang 2015-2019.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan LULUS, dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Juli 2021

1. Dr. Fitri Amalia, M.Si ( )

NIP. 198207102009122002 Ketua

2. Dr. TB Ace Hasan Syadzily M.Si ( )

NIDN : 0419097605 Pembimbing

3. Prof. Dr. H Abdul Hamid, MS ( )

NIP.195706171985031002 Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nis Pundi Rangraeni

NIM : 11170840000025

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1.Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa

izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari terdapati tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa

saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dikenakan sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, April 2021

Yang Menyatakan

(Nis Pundi Rangraeni)

Page 6: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Nis Pundi Rangraeni

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 November 1999

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Suka Mulya I RT 04/07 No.94 Serua Indah,

Kecamatan Ciputat. Kota Tangerang Selatan.

Provinsi Banten. 15414

6. Telepon : 089632751159

7. Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK : TK Harapan Ibu Ciputat

2. SD : SD N Kampung Bulak II

3. SMP : SMP N 9 Kota Tangerang Selatan

4. SMA : SMA N 10 Kota Tangerang Selatan

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Koppasus SMP N 9 Tangerang Selatan

2. Ketua Laskar Lingkungan Muda (LLM) SMA N 10 Kota Tangerang Selatan

3. Wakil Ketua Divisi keterampilan, kewirausahaan,dan IT OSIS SMA N 10 Kota

Tangerang Selatan

4. Anggota Departemen Internal Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi

Pembangunan

5. Wakil Ketua Basis Perempuan Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Kota Tangerang Selatan.

Page 7: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

vii

D. SEMINAR

1. Seminar Nasional Ekonomi Digital “Menjawab Peluang dan Tantangan

Perkembangan Financial Technlogy di Indonesia” yang diselenggarakan oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Seminar dengan Tema “Peran Aktif Perguruan Tinggi dalam Mengawal

Pemberantasan Korupsi” yang diselenggarakan oleh Dewan Guru Besar

Universitas Trisakti.

3. Seminar dan Diskusi Publik “Peran Generasi Muda dalam Mengahadapi

Revolusi 4.0 dan Ekonomi Global” yang diselenggarakan oleh Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Seminar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diselenggarakan oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.

5. Seminar dan Diskusi Publik “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Mengawal

Kebijakan Pemerintah Untuk Mewujudkan Visi Indonesia Maju”.

Diselenggarakan oleh Kordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Nasional

(KORPUS BEM-Nas).

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Salpan Rianto

2. Ibu : Giarti

3. Alamat : Jalan Suka Mulya I RT 04/07 No.94 Serua Indah,

Kecamatan Ciputat. Kota Tangerang Selatan. Provinsi

Banten. 15414.

4. Anak Ke : 4 (empat) dari 4 (empat) bersaudara.

Page 8: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

viii

ABSTRAK

Penerepan konsep model basis saat ini mulai banyak berkembang di Indonesia. Hal

ini terlihat dari semakin banyaknya daerah-daerah yang menerapkan beberapa kegiatan

pembangunan wilayah dengan mengandalkan sektor basis. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis sektor-sektor ekonomi unggulan yang ada di Kabupaten Tangerang. Dengan

adanya Penelitian ini diharapkan Kabupaten Tangerang mampu secara optimal

memanfaatkan serta mengembangkan sektor basis untuk keperluan pembangunan

daerahnya.

Data yang digunakan dalam peneleitian ini adalah berupa data sekunder dengan

kurun waktu penelitian tahun 2015-2019. Dimana data diperoleh dari sumber-sumber resmi

BPS Provinsi Banten, BPS kabupaten Tangerang, Serta BAPPEDA Kabupaten Tangerang.

Metode yang digunakan yakni analisis Location Quotient (LQ), Shift Share, serta Tipologi

Klassen.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa kabupaten Tangerang memiliki sektor basis

yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor industry pengolahan, sektor

pengadaan listrik dan gas, sektor kontruksi, dan sektor jasa keuangan. Berdasarkan analisis

shift share terdapat 14 (empat belas) sektor ekonomi di kabupaten Tangerang yang mampu

menghasilkan komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif. Dari hasil analisis LQ, Shift

Share, dan Tipologi klassen ditemukan satu sektor merupakan sektor unggulan dan

berpotensi untuk dikembangkan dengan kriteria maju dan tumbuh pesat yaitu sektor

kontruksi.

Kata Kunci : Sektor Unggulan, Location Quotient, Shift-Share, Tipologi Klassen,

Pembangunan Daerah

Page 9: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

ix

ABSTRACT

The concept of the basic model is currently starting to develop in Indonesia. This

can be seen from the increasing number of regions implementing it. This study aims to

analyze the leading economic sectors in Tangerang District. With this research is expected

that Tangerang Regency will be able to make optimal use of and develop the basic sector

for regional development needs.

This research data in this research is in the form of secondary data with the 2015-

2019 research period. Where data is obtained from official sources BPS Banten Province,

BPS Tangerang district, and BAPPEDA Tangerang Regency. The methods used are

Location Quotient (LQ) analysis, Shift Share, and Klassen Typology.

The results showed that Tangerang district has a basic sector, that is agriculture,

forestry and fisheries sector, manufacturing industry sector, electricity and gas

procurement sector, construction sector, and financial services sector. Based on the shift

share analysis, there are 14 (fourteen) economic sectors in Tangerang district that are able

to produce that have a competitive advantage. From the analysis of LQ, Shift Share, and

Klassen Tipology, it is found that one sector is a leading sector and with criteria for

advanced and fast-growing results, that is construction sector.

Keywords : Leading Sector, Location Quotient, Shift-Share, Tipologi Klassen, Regional

Development.

Page 10: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan nikmat, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS SEKTOR

UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN KABUPATEN TANGERANG 2015-

2019”. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW sang pembawa risalah, beserta keluarga, sahabat, serta kepada umatnya

hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan bagian ikhtiar yang dilakukan penulis dalam upaya

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini

tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karenanya, penulis mengucapkan terima kasih yang tak hingga kepada seluruh

pihak yang telah membantu. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan

pahala serta balasan yang setimpal atas amal kebaikan seluruh pihak yang telah

membantu penulis baik moril maupun materi. Apresiasi dan terimakasih tersebut

disampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Amilin S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

jajarannya.

2. Bapak Dr. M. Hartana Iswandi Putra, M.Si dan Ibu Dr. Fitri Amalia, M.Si

selaku Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan yang

telah memberikan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi.

3. Bapak Dr. Arief Fitrijanto, M.Si selaku Dosen Penasihat Akademik.

Terimakasih untuk nasihat dan arahan selama penulis menjalani perkuliahan

hingga pada tahap penyelesaian skripsi.

4. Bapak Dr TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si Selaku dosen pembimbing Skripsi

Page 11: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xi

yang tealah berkenan meluangkan waktu untuk selalu membimbing, membantu,

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi. Semoga Allah

Subhanahu Wata’ala membalas segala kebaikan bapak.

5. Kedua orangtua tercinta. Terimakasih atas kasih sayang, kesabaran, doa, serta

dukungan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Kakak-kakak tersayang. Mba Arum, Mas Windu, Mba Tiwi, Ka Reza, Mba

Wanti. Keponakan yang manis dan lucu Alisha, Almer, Arsyila. Tak lupa juga

Bonita dan Ciko. Terimakasih atas segala bentuk dukungan, doa, dan

penghiburan sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi.

7. Sahabat-sahabat terbaik serta keluarga besar Ekonomi Pembangunan 2017.

Terimakasih atas segala dukungannya. Kalian luar biasa.

8. Serta seluruh pihak yang telah membantu selama proses penulisan skripsi yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa hasil penelitian

ini jauh dari kesempurnaan, “tak ada gading yang tak retak” maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi kebaikan/kesempurnaan

dimasa yang akan datang. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 2021

Nis Pundi Rangraeni

Page 12: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xii

DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. I

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... II

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................III

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... IV

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ V

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. VI

ABSTRAK ........................................................................................................ VIII

ABSTRACT ........................................................................................................ IX

KATA PENGANTAR ........................................................................................... X

DAFTAR ISI ....................................................................................................... XII

DAFTAR TABEL .............................................................................................. XIV

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. XV

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... XVI

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... XVII

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................8

C. Tujuan penelitian ...............................................................................................9

D. Manfaat penelitian .............................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11

A. Teori yang Berkaitan Dengan Variabel Penelitian ............................................ 11

1. Teori Pembangunan ekonomi Daerah ............................................................ 11

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah............................................................. 12

3. Teori Basis Ekonomi ..................................................................................... 13

4. Teori Keunggulan Kompetitif........................................................................ 14

5. Teori Lokasi ................................................................................................. 15

B. Penelitiaan Terdahulu....................................................................................... 16

C. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 25

Page 13: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xiii

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 25

B. Teknik Penentuan Sampel ............................................................................... 25

C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 26

D. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 26

1. Analisis Location Qouetient (LQ) ................................................................ 26

2. Analisis Shift Share ....................................................................................... 28

3. Analisis Tipologi Klassen.............................................................................. 32

D. Operasional Variabel Penelitian ...................................................................... 34

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .................................................... 34

2. Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................. 34

3. Sektor-Sektor ekonomi .................................................................................. 35

4. Sektor Unggulan ........................................................................................... 36

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 38

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................................. 38

1. Pembentukan Kabupaten Tangerang ............................................................. 38

2. Letak Geografis ............................................................................................ 38

3. Wilayah Administratif .................................................................................. 39

4. Demografi .................................................................................................... 41

5. Perekonomian Kabupaten Tangerang............................................................ 42

B. Pembahasan ..................................................................................................... 44

1. Analisis Location Quotient(LQ) ................................................................. 44

2. Analisis Shift Share .................................................................................... 57

3. Tipologi Klassen ........................................................................................ 60

4. Kebijakan Pemerintah Daerah .................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 68

A. Kesimpuan ....................................................................................................... 68

B. Saran ................................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................... 75

Page 14: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2015-2019 (persen) ........................ 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................18

Tabel 3.1 Klasifikasi Tipologi Klassen ................................................................33

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Persentase Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tangerang 2019 ...................................................................................40

Tabel 4.2 Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tangerang 2019 .....................41

Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan PDRB kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha tahun 2015-2019 .............43

Tabel 4.4 Nilai Location Quotient (LQ) Rata-Rata Kabupaten Tangerang ...........45

Tabel 4.5 PDRB Tahunan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan beserta

Analisis LQ..........................................................................................46

Tabel 4.6 Penggunaan Lahan menurut Status Penggunaan di Kabupaten

Tangerang 2017-2018 (Ha) ..................................................................47

Tabel 4.7 PDRB Tahunan Sektor Industri Pengolahan beserta Analisis LQ .........49

Tabel 4.8 PDRB Tahunan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas beserta

Analisis LQ..........................................................................................52

Tabel 4.9 PDRB Tahunan Sektor Kontruksi beserta Analisis LQ .........................54

Tabel 4.10 PDRB Tahunan Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi beserta

Analisis LQ..........................................................................................56

Tabel 4.11 Perhitungan Shift Share Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2019 ........58

Tabel 4.12 Rata-Rata Pertumbuhan dan Rata-Rata Kontribusi Sektor PDRB

Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang 2015-2019 ........................61

Tabel 4.13 Klasifikasi Tipologi Klaen Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2019 ....62

Page 15: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga Konstan Menurut Lapangan

Usaha 2015-2019 (Miliar Rupiah).......................................................... 4

Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha 2015-2019 (Persen) ....................................... 5

Grafik 4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang dan Provinsi

Banten tahun 2015-2019 ...................................................................... 42

Grafik 4.2 Jumlah Perusahaan Industri Pengolahan Kabupaten Tangerang

2015-2019 ........................................................................................... 50

Grafik 4.3 Jumlah Pelanggan Listrik di Kabupaten Tangerang 2015-2019 ............ 53

Page 16: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penduduk 15 Tahun keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2018 (Persen) ............................. 7

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .......................................................... 24

Page 17: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten

2015-2019...................................................................................... 75

Lampiran II Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tangerang

2015-2019...................................................................................... 76

Lampiran III Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Banten 2015-2019

(persen) .......................................................................................... 77

Lampiran IV Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Tangerang

2015-2019 (persen) ........................................................................ 78

Lampiran V Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Provinsi Banten Tahun 2015-2019 (persen) .................................... 79

Lampiran VI Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2019 (persen) .......................... 80

Lampiran VII Hasil Hitung Location Quotient (LQ) Kabupaten Tangerang

2015-2019...................................................................................... 81

Lampiran VIII Hasil Hitung Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang ............. 87

Lampiran IX Hasil Hitung Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang .......... 92

Lampiran X Hasil Hitung Diifferential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang .......... 97

Page 18: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama kurun waktu tiga dekade manajemen pembangunan di Indonesia

berlangsung secara sentralistik dan terpusat. Segala bentuk perencanaan dan

implementasi atas kebijakan pembangunan didominasi oleh pemerintah pusat.

Kecenderungan sentralisasi kekuasaan dan sumber daya di pemerintahan pusat

kemudian menyebabkan adanya kesenjangan antara satu daerah dengan daerah

lainnya. Sentralisasi aktivitas pemerintahan maupun ekonomi menyebabkan

pembangunan hanya terfokus pada wilayah Jawa dan daerah-daerah tertentu saja

yang pada akhirnya daerah diberikan kebebasan melalui desentralisaisi. Lebih

jauh, desentralisasi mengandung arti perampingan pemerintah pusat. Hal ini

menyebabkan berkurangnya konsentrasi kegiatan ekonomi di sekitar daerah ibu

kota dan penyebaran kegiatan tersebut di seluruh wilayah nasional (Ascani dkk,

2012).

Di era reformasi lahir sebuah paradigma baru dalam manajemen

pembangunan di Indonesia. Terjadi pergeseran pola yang semula bersifat

sentralistik menjadi desentralisitik atau otonomi daerah. Otonomi daerah

merupakan bentuk desentralisasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada daerah-

daerah otonom untuk mengatur dan mengelola daerahnya sesuai dengan potensi

serta keunggulan daerah. Otonomi daerah merupakan sebuah cara demokratis

untuk mewujudkan cita-cita keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh komponen

bangsa tanpa terkecuali (Sydzily, 2019:29). Melalui Undang-undang No. 22 tahun

1999 yang kemudian diganti dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang

otonomi daerah, tiap daerah diberikan keleluasaan dalam hal yang berkaitan

dengan hak,

Page 19: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

2

kewajiban, dan wewenang mengelola daerah termasuk didalamnya dalam urusan

mengelola potensi dan sumber daya daerah. Sumber-sumber daya yang dimiliki

dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna meningkatkan perekonomian daerah

termasuk meningkatkan penerimaan daerah.

Otonomi daerah adalah sebuah cara baru untuk menciptakan pemerataan dan

kesejahteraan bagi daerah-daerah di Indonesia. Adanya otonomi diharapkan

daerah mampu berdiri secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pemerintah

daerah terhadap pemerintah pusat. Otonomi Daerah memberikan keleluasaaan

bagi tiap daerah untuk melalukan sebuah perencanaan guna melakukan perbaikan-

perbaikan dalam usaha mewujudkan nilai tambah sumberdaya yang dimiliki.

Guna tercipta perbaikan dan pembangunan ekonomi daerah secara

berkesinambungan, diperlukan kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan dalam

mengelola sumber daya yang dimiliki. Upaya kreatifitas itu dituangkan dalam

sebuah bentuk perencanaan pembangunan ekonomi daerah. Melalui perencanaan

pembangunan ekonomi daerah, suatu daerah dapat dilihat secara keseluruhan

sebagai suatu unit ekonomi (economic entitiy) yang didalamnya terdapat berbagai

unsur yang saling berinteraksi (Kuncoro,2014).

Usaha untuk mewujudkan nilai tambah yang dimiliki oleh daerah tersebut

dapat dilakukan dengan menggali sumber-sumber potensial dan berusaha

meningkatkan pembangunan daerah. Pembangunan daerah sangat dipengaruhi

oleh pengembangan berbasis sektor unggulan, efisiensi, serta peran serta pelaku

pembangunannya. Pemerintah sebagai pelaku pembangunan memiliki peran

penting dalam upaya menciptakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Kemampuan dan kapasitas pemerintah daerah dalam menyusun suatu perencanaan

dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan.

Page 20: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

3

Dewasa ini, penerapan konsep model basis mulai banyak berkembang di

Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya daerah-daerah yang

menerapkan beberapa kegiatan pembangunan wilayah dengan mengandalkan

sektor basis. Setiap daerah mengembangakan produk yang menjadi

keunggulannya dengan tujuan untuk menggali potensi daerah serta memperbaiki

ketimpangan. Sektor unggulan menjadi salah satu faktor penting dalam

pertimbangan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan pembangunan

yang bertujuan untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat. Suatu sektor layak

menjadi unggulan apanila sektor tersebut memiliki kotribusi dan peran yang

dominan dalam pencapaian tujuan pembangunan (Putra, Eki. dkk, 2019) Menurut

(Zaini, 2019:21) Strategi pembangunan yang memfokuskan pada pertumbuhan

ekonomi menganggap bahwa kesejahteraan dapat ditingkatkan dengan cepat yakni

dengan cara memacu satu atau beberapa sektor yang menjadi sektor kunci (sektor

unggulan).

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu dari 4 Kabupaten yang berada

di Provinsi Banten. Kabupaten Tangerang merupakan daerah induk dari dua

wilayah pemekaran yakni Kota Tangerang (didirikan tahun 1993) dan Kota

Tangerang Selatan (didirikan tahun 2008). Secara geografis letak Kabupaten

Tangerang berada di sebelah Barat Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan

Kabupaten Tangerang sebagai daerah lintasan. Hal ini menjadi salah satu potensi

Kabupaten Tangerang untuk berkembang lebih maju karena letaknya yang

strategis yang menjadi penyangga Ibukota.

Kabupaten Tangerang saat ini terdiri dari 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan

246 desa dengan luas wilayah 1.011,86 km2. Jika dibandingkan dengan

kabupaten/kota lainnya di Banten, Kabupaten Tangerang memiliki laju

Page 21: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

4

pertumbuhan ekonomi yang rendah yakni sebesar 5,88%. Selain itu, jumlah

penduduk miskin Kabupaten Tangerang merupakan yang terbanyak di antara

Kabupaten/Kota di Banten yakni 193.970,00 jiwa pada 2019. Angka ini

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di tahun

2018 jumlah penduduk miskin Kabupaten Tangerang hanya 190.050,00 jiwa (BPS

Kabupaten Tangerang 2020). Meningkatnya angka kemiskinan mencerminkan

bahwa masih rendahnya tingkat pendapatan masyarakat di Kabupaten Tangerang.

Grafik 1.1

PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga Konstan Menurut

Lapangan Usaha 2015-2019 (Miliar Rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020

Berdasarakan data BPS Kabupaten Tangerang, Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) kabupaten Tangerang pada tahun 2015-2019 mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukan bahwa kinerja

perekonomian Kabupaten Tangerang mengalami perkembangan yang relatif

baik. Namun peningkatan PDRB tersebut tidak dibarengi dengan laju

Page 22: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

5

pertumbuhannya. Laju pertumbuhan Produk Domestic Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Tangerang tahun 2015-2019 cenderung mengalami peningkatan. Di

tahun 2016 laju pertumbuhan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

begitu juga di tahun 2019. Kenaikan cukup signifikan terjadi di tahun 2017

yakni, laju pertumbuhan meningkat sebesar 0,41 persen dari tahun sebelumnya

yaitu tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yakni tercatat sebesar

5,93 persen.

Grafik 1.2

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha 2015-2019 (Persen)

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020

Struktur perekonomian di Kabupaten Tangerang ditopang oleh 17(tujuh belas)

sektor lapangan usaha yang berpotensi menjadi sector unggulan. Ketujuh belas

sektor lapangan usaha tersebut dapat dilihat dari data PDRB kabupaten Tangerang

selama kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015 sampai dengan

tahun 2019. Berdasarkan tabel distribusi persentase Kabupaten Tangerang, sektor

yang memberikan peranan terbesar adalah industri pengolahan 35,22 persen

Page 23: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

6

terbesar dibandingkan sektor lainnya. Kemudian diikuti oleh sektor kontruksi

sebesar 14,70 persen serta sektor perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 11,55

persen. Sedangkan sektor lainnya jika dilihat dari peranannnya terhadap PDRB

masih rendah.

Tabel 1.1

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tangerang Atas Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha 2015-2019 (Persen)

Kategori

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,64 6,92 6,85 6,73 6,49

B Pertambanagan dan Penggalian 0,05 0,05 0,04 0,04 0,04

C Industri Pengolahan 38,16 37,47 36,84 35,90 35,22

D Pengadaaan Listrik dan Gas 6,06 4,92 4,01 3,76 3,43

E Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

F Kontruksi 12,74 13,08 13,62 14,20 14,70

G Perdagangan Besar dan Eceran 10,79 10,76 11,04 11,26 11,55

H Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,77 2,85 2,90 2,97 3,07

I

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

1,45

1,49

1,50

1,51

1,53

J Informasi dan Komunikasi 3,14 3,20 3,28 3,18 3,18

K Jasa keuangan dan Asuransi 4,71 5,28 5,33 5,49 5,23

L Real Estat 6,68 6,92 7,30 7,52 7,86

M,N Jasa Perusahaan 0,98 1,01 1,04 1,04 1,08

O Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,60 1,68 1,70 1,70 1,74

P Jasa Pendidikan 2,37 2,46 2,53 2,64 2,76

Q Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 0,39 0,40 0,42 0,44 0,46

R, S, T, U

Jasa Lainnya

1,41

1,46

1,52

1,54

1,59

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020

Page 24: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

7

Kontribusi PDRB memperlihatkan kondisi dan pencapaian aktivitas

ekonomi dalam suatu wilayah. Dilihat dari kontribusinya, ekonomi Kabupaten

Tangerang bertumpu pada sector industry pengolahan dan sector perdagangan

besar dan eceran. Keduaanya juga merupakan sector-sektor yang paling besar

dalam penyerapan tenaga kerja. Dapat dilihat pada gambar 1.1 pada tahun 2018

jumlah penduduk yang bekerja pada industry pengolahan sebesar 40 persen,

jumlah ini adalah yang terbesar dibanding sector-sektor lainnya. Penduduk yang

bekerja pada sector pedagangan besar dan eceran sebesar 18 persen, selanjutnya

sector pertanian 7 persen.

Gambar 1.1

Penduduk 15 Tahun keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2018 (Persen)

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2019 (diolah)

Berdasarkan hal tersebut, dapat terlihat bahwa tantangan pembangunan

Kabupaten Tangerang kedepannya adalah terwujudnya masyarakat yang adil.

Page 25: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

8

Pembangunan diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi perekonomian yang

lebih baik serta pembangunan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada

peningkatan pertumbuhan tetapi juga memperhatikan aspek pemerataan. Hal ini

akan semakin mudah terwujud apabila pembangunan daerah diarahkan pada sector-

sektor yang merupakan sektor unggulan dan menjadi sector penggerak bagi

perekonomian. Otonomi yang seluas-luasnya memberikan kesempatan bagi daerah

untuk secara kreatif berinovasi mengelola sumber daya yang dimiliki daerah

sebagai sektor unggulan.

Analisis sektor unggulan diperlukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi

sektor lapangan usaha yang menjadi sektor unggulan serta memiliki peran dalam

perekonomian sehingga membantu agar prioritas pembangunan daerah sesuai dengan

potensi ekonomi dan sektor-sektor unggulan wilayah. Untuk mengidentifikasi sektor

unggulan pada suatu daerah diperlukan suatu metode atau teknik yang tepat guna

mengkaji lebih jauh dan dapat digunakan sebagai alternatif pengambilan kebijakan.

Maka dari itu peneliti ingin membuat sebuah penelitian dengan judul “ Analisis Sektor

Unggulan dalam Perekonomian di Kabupaten Tangerang 2015-2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok pemikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang

diatas, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah sektor unggulan yang dimiliki Kabupaten Tangerang?

b. Bagaimana perubahan dan pergeseran sektor perekonomian di Kabupaten

Tangerang?

Page 26: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

9

c. Bagaimana klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian di Kabupaten

Tangerang ?

d. Kebijakan apa yang dapat mendukung pengembangan ekonomi Kabupaten

Tangerang secara berkelanjutan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui sektor apa yang menjadi sektor unggulan perekonomian di

Kabupaten Tangerang.

b. Mengetahui perubahan dan pergeseran sector perokonomian di Kabupaten

Tangerang.

c. Mengetahui klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian di Kabupaten

Tangerang.

d. Mengtahui kebijakan apa yang dapat mendukung pengembangan ekonomi

Kabupaten Tangerang secara berkelanjutan.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat untuk penulis

Menambah pengetahuan serta sumber pustaka (referensi) dalam bidang

analisis sektor ekonomi unggulan dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi daerah.

b. Manfaat bagi pemerintah

Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan untuk

merumuskan kebijakan strategis menentukan apa yang akan diambil dalam

Page 27: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

10

kaitan sector unggulan dan potensi ekonomi .

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan informasi dan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian-

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis sektor unggulan dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi daerah atau wilayah

Page 28: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkaitan Dengan Variabel Penelitian

1. Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan merupakan sebuah proses untuk mewujudkan kondisi

masyarakat yang lebih maju. Pada dasarnya konsep pembangunan mencangkup

beberapa nilai dasar. Pertama, pembangunan berarti sebuah proses yakni adanya

tahapan atau proses tertentu sebagai bagian yang harus dilalui ketika pembangunan

dilakukan. Kedua, pembangunan berarti sebuah perubahan menuju ke arah yang lebih

baik. Ada pertambahan nilai dari obyek pembangunan serta tujuan dan target tertentu

dalam pembangunan. Ketiga, ada subyek yang menjadi pelaku dalam pembangunan,

ada rangkaian serta terdapat obyek atau sasaran pembangunan (M Hasan &M Aziz,

2019:4).

Pembangunan ekonomi adalah cara untuk meingkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan dan terencana.

(Criste F & Imam, 2018:3) menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi dapat diartikan

sebagai sebuah proses yang berlangsung terus menerus dalam mengolah sumber daya

ekonomi yang ada untuk mencapai kesejahteraan. Secara tradisional, pembangunan

berarti pertumbuhan berkelanjutan dalam kaitannya produk domestik bruto (PDB).

Untuk daerah atau wilayah, pengertian pembangunan secara tradisional difokuskan

pada peningkatan PDRB suatu provinsi, kabupaten atau kota (Kuncoro, 2014).

.Pembangunan ekonomi daerah erat kaitannya dengan perencanaan

pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan menjadi sangat penting untuk

menekankan pada kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada pembangunan daerah

Page 29: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

12

berdasarkan karakteristik daerah yang bersangkutan. Dalam perencanaan

pembangunan ekonomi suatu wilayah, saat ini perhatian diberikan tidak hanya pada

perekonomian wilayah secara umum, namun perhatian yang mendalam perlu juga

diberikan pada upaya untuk melakukan identifikasi sektor unggulan. Sektor unggulan

dalam hal ini merupakan sektor basis yang dapat memberikan aliran pendapatan ke

dalam perekonomian suatu wilayah. (Wiguna&Budhi, 2019). Menurut (Hutabarat,

2020) suatu daerah akan memiliki sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat

bersaing pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat melakukan ekspor.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Menurut Sumitro Djojohadikusumo dalam (Damanhuri 2010:2) Pertumbuhan

ekonomi mengacu pada sebuah proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam

suatu kegiatan perekonomian didalam masyarakat. Teori pertumbuhan berkembang

dimulai dari teori-teori yang diungkapkan oleh Adam Smith, Solow, hingga Harrod

Domar. Adam Smith beranggapan bahwa kemakmuran akan dicapai apabila adanya

kemampuan untuk menggunakan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk

menghasilkan tingkat produksi yang lebih baik dengan penekanan pada spesialisasi

individu dan pembagian kerja (Kuncoro, 2010:7).

Robert M Solow mengembankan teori pertumbuhan yang dikenal dengan teori

neoklasik. Menurut Solow tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber yaitu

akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan peningkatan teknologi

(Tarigan, 2015:52). Sedangkan Harrod Domar dalam system ekonomi regional dengan

asumsi ekonomi tertutup, MPS adalah konstan, produksi memiliki koefisien yang

konstan, dan tingkat pertumbuhan angkatan kerja adalah konstan. Menyimpulakn

pertumbuhan hanya bisa tercapai apabila tepenuih syarat-syarat keseimbangan.

Adapun syara-syarat keseimbangan itu :

Page 30: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

13

Di mana :

g = growth (tingkat Pertumbuhan output)

k = capital ( tingkat pertumbuhan modal)

n = tingkat pertumbuhan angkatan kerja

3. Teori Basis Ekonomi

Menurut (Tarigan, 2015:28) teori basis ekonomi (economic base theory)

didasarkan atas pandangan bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan

oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Dalam arti pendekatan

kewilayahan atau regional, ekspor yakni menjual barang atau jasa ke luar wilayah

baik ke wilayah lain dalam satu negara yang sama maupun ke luar negeri. Perbedaan

antara kondisi geografis dan sumber daya antara satu daerah dengan daerah yang lain

membuat setiap daerah memiliki keuntungan dalam beberapa sektor kegiatan ekonomi.

Keuntungan tersebut dapat di jadikan suatu kegiatan basis ekspor oleh suatu daerah

(Ircham Adri Nur,2018).

Sector basis merupakan sector yang memiliki peranan sebagai lokomotif

penggerak utama perekonomiam (primer mover) dalam pertumbuhan suatu wilayah.

Sector basis tidak hanya sector yng menjadi penggerak utama perekonomian tetapi juga

yang memiliki daya saing (competitiveness) di dalam pasar. Dengan adanya

competitiveness maka akan semakin besar ekspor yang dilakukan oleh suatu wilayah.

Semakin besar ekspor yang dilakukan oleh suatu sector dalam sebuah wilayah ke

wilyah lain maka akan semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut (Basuki dan

Mujiraharjo, 2017). Semakin besar peningkatan kegiatan pada sektor basis pada

akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah. Dan begitupun sebaliknynya,

g = k =n

Page 31: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

14

penurunan kegaiatan daerah akan mengakibatkan penurunan pendapatan daerah secara

keseluruhan (Faisal dkk, 2015).

Pendekatan LQ atau Location Quotient merupakan salah satu pendekatan yang

umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami

sektor kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan (Jumiyanti, 2018). Analisis

Location Quotient digunakan untuk mengidentifikasi seberapa besar peran suatu sector

dalam suatu wilayah. Dalam sebuah penelitian biasanya untuk melihat peranan tersebut

dilakukan dengan cara membandingkan suatu sector dengan sector yang sama pada

wilayah refrensi. Ada dua cara untuk dapat menentukan nilai LQ dalam suatu

perekonomian wilayah yakni pertama, melalui pendekatan nilai tambah atau PDRB

(Produk Domestik Bruto), dan kedua adalah melalui pendekatan tenaga kerja

(Daryanto&Yundy, 2012:20).

4. Teori Keunggulan Kompetitif

Teori keunggulan kompetitif merupakan sebuah teori yang pada awalnya

diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1985. Melalui bukunya yang berjudul

Competitive Advantage Porter menjelaskan bahwa keunggulan kompetitif merupakan

kemampuan sebuah perusahaan dalam memberi nilai tambah pada produk yang

ditawarkan kepada konsumen. Dalam analisis ekonomi regional, keunggulan kompetitif

dimaknai oleh kemampuan daya saing kegiatan ekonomi disuatu daerah terhadap

kegiatan ekonomi yang sama di daerah lainnya (Sukanto, 2009). Suatu daerah akan

memiliki keunggulan kompetitif apabila daerah memiliki daya saing, baik antar daerah

maupun di tingkat nasional. Daya saing tersebut akan muncul apabila industry yang

berada dalam suatu wilayah terus mengembangkan kreatifitas serta melakukan inovasi.

Keunggulan kompetitif secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu keadaan

yang menunjukkan kemampuan daerah dalam memasarkan produk ke luar daerah

Page 32: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

15

dalam suatu negara maupun ke luar negeri (pasar global) secara menguntungkan

(Wibisono, dkk, 2019). Produk yang berhasil dipasarkan secara mengglobal akan

menjadikan produk tersebut sebagai produk unggulan. Suatu komoditas atau produk

dapat dikatakan unggul menurut Ambardi dan Socia dalam (Zaini, 2019:41) apabila

memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Komoditaas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan

perekonomian.

b. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat

baik kepada sesama komoditas sejenis maupun komoditas lainnya.

c. Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wilayah lain di

pasar nasional maupun pasar intenasional.

d. Komoditaas daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain, baik dalam hal pasar

(konsumen), maupun pemasokan bahan baku.

e. Komoditas unggulan mempunyai status teknologi yang terus meningkat, terutama

melalui inovasi teknologi.

f. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal

sesuai dengan skala produksinya.

g. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu.

h. Komoditas unggulan tidak renta terhadap gejolak baik ekternal mapun internal.

i. Pengembangan komoditas unggulan harus mendaptkan berbagai bentuk dukungan.

j. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya

lingkungan.

5. Teori Lokasi

Teori lokasi merupakan sebuah teori yang menganalisis pemilihan lokasi

industry yang didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. Alferd Weber melalui bukunya

Page 33: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

16

pada tahun 1909 yang berjudul Uber den Standort der Industrien menyatakan bahawa

lokasi setiap industry tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja diamana

jumlah keduanya adalah harus minimum. Titik dimana total biaya transportasi dan

tenaga kerja yang jumlahnya minimum adalah identik dengan keuntungan yang

maksimum. Menurut Weber juga, biaya transportasi merupakan factor pertama dalam

menentukan lokasi sedangkan factor lainnya merupakan factor yang dapat memodifikasi

lokasi.

Untuk menjelaskan keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku, teori Weber

ini menggunakan konsep segitiga lokasi (locational triangle) atau dengan menggunakan

konsep tiga arah agar dapat memperoleh lokasi optimal (Ayunataris, 2020). Konsep

tersebut digunakan didasarkan pada asumsi :

a. Bahwa daerah yang menjadi obyek penelitian adalah daerah yang terisolasi.

Konsumennya terpusat pada pusat-pusat tertentu. Semua unit perusahaan dapat

memasuki pasar yang tidak terbatas dan persaingan sempurna.

b. Semua sumber daya alam tersedia secara tidak terbatas.

c. Barang-barang lainnya seperti minyak bumi dan mineral adalah sporadik tersedia

secara terbatas pada sejumlah tempat.

d. Tenaga kerja tidak tersedia secara luas, ada yang menetap tetapi ada juga yang

mobilitasnya tinggi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi acuan dan bahan refrensi dalam proses

penelitian. Sejumlah penelitian pernah dilakukan terkait dengan analisis sektor

unggulan dalam sebuah wilayah. Keseluruhan hasil penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan dapat dijadikan pedoman dasar serta bahan untuk mengkaji

penelitian ini lebih lanjut. Ruth Y Hutabarat (2020) dengan judul penelitian

Page 34: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

17

analisis mengenai penentuan sektor unggulan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share, dan Tipologi

Klassen dengan wilayah analisis yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas dan

wilayah referensi yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan analisis LQ,

diketahui bahwa sektor unggulan Kabupaten Kepulauan Anambas adalah sektor

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta sektor Pertambangan dan Penggalian.

Berdasarkan analisis Shift-Share, diketahui bahwa sektor Konstruksi dan sektor

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial merupakan sektor dengan pertumbuhan yang

pesat, sedangkan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor

yang pertumbuhannya terhambat tetapi berkembang. Berdasarkan analisis

Tipologi Klassen, ditemukan bahwa Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

merupakan sektor unggulan dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Sementara

sektor Pertambangan dan Penggalian adalah sektor unggulan tetapi

pertumbuhannya terhambat. sektor Konstruksi, Sektor Real Estat, dan Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang merupakan sektor potensial dan masih dapat

dikembangkan.

Kalzum R (2018) dengan judul penelitian analisis Location Quotient dalam

penentuan sektor basis dan non basis di Kabupaten Gorontalo. Penelitiaan

dilakukan dengan menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) dengan

periode tahun analisis 2012 hinga 2016. Hasilnya menunjukan dari 2012 hingga

2016, sektor industri pengolahan dan sektor jasa menjadi sector basis yang

menggerakan perekonomian kabupaten Gorontalo. Sector lain yang berkontribusi

yaitu sector Pertambangan dan Penggalian, sector pertanian dan lain-lain. Berikut

lebih lanjut di bawah ini adalah hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

refrensi dalam memperkaya bahan kajian penelitian ini :

Page 35: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

18

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Metode Hasil

1. Kalzum

R .

(2018)

Analisis

Location

Quotient

dalam

Penentuan

Sektor Basis

dan Non

basis di

Kabupaten

Gorontalo

Locatio

n

Quotien

t

Dari ketujuh sektor basis yang

ada di Kabupaten Gorontalo

sektor pengadaan listrik dan gas

merupaan sektor yang paling

stabil untuk dijadikan kegiatan

basis. Dengan kontribusi dan

nilai LQ yang besar terhadap

PDRB kabupaten Gorontalo

menjadikan sektor ini sebagai

sektor basis yang sangat

berpotensi untuk dikembangkan.

Sector lain yang berkontribusi

Sektor industri pengolahan,

sektor jasa, sector Pertambangan

dan Penggalian, sector pertanian

dan lain-lain.

2. Ruth Y

Hutabarat

(2020)

Analisis

Mengenai

Penentuan

Sektor

Unggulan di

Kabupaten

Kepulauan

Anambas

Location

Quotient

(LQ), Shift-

Share, dan

Tipologi

Klassen

Hasil analisis LQ, diketahui

bahwa sektor unggulan

Kabupaten Kepulauan Anambas

adalah sektor Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan.

Analisis Shift-Share, diketahui

bahwa sektor Konstruksi dan

sektor Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial merupakan

sektor dengan pertumbuhan

yang pesat, sedangkan sektor

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan merupakan sektor

Page 36: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

19

yang pertumbuhannya terhambat

tetapi berkembang. Analisis

Tipologi Klassen, ditemukan

bahwa Sektor Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan

merupakan sektor unggulan dan

memiliki pertumbuhan yang

cepat. Sementara sektor

Pertambangan dan Penggalian

adalah sektor unggulan tetapi

pertumbuhannya terhambat.

3. Mahmud

Basuki,

Febri

Nugrohi,

dkk

(2017)

Analisis

Sektor

Unggulan

Kabupaten

Sleman

dengan

Metode Shift

Share dan

Location

Quotient

Shift

Share

dan

Location

Quotient

Sektor unggulan Kabupaten

Sleman ada empat sektor yaitu

sektor kontruksi, sektor

transportasi dan pergudangan,

sektor real estate, dan sektor jasa

perusahaan.

Sektor terbelakang Kabupaten

Sleman ada lima sektor yaitu

sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan, sektor pertambangan

dan penggalian, sektor pengadaan

listrik dan gas, sektor

perdagangan besar dan eceran;

reparasi mobil dan sepeda motor,

sektor administrasi pemerintahan,

pertahanan, dan jaminan sosial

wajib.

Page 37: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

20

4. Ni Luh

dan I

Made

(2015)

Analisis

Sektor

Unggulan

dan

Pergeseran

Pangsa

Sektor-

sektor

Ekonomi

Kabupaten

Klungkung

Location

Quotient

(LQ) dan

analisis

Shift

Share

Analisis Location

Quotient (LQ) menunjukkan ada

empat sektor unggulan

Kabupaten Klungkung adalah

sektor pertanian,

sektor pertambangan dan

penggalian, sektor bangunan, dan

sektor jasa-jasa. Anlisis shift

share menunjukan jumlah

keseluruhan (Gij) sector jasa

memiliki nilai positif yang paling

besar yang kemudian disusul

sektor industri, sedangkan sektor

pertanian memiliki nilai yang

negatif.

Sehingga dapat dikatakan bahwa

Kabupaten Klungkung

mengalami pergeseran struktur

ekonomi yaitu dari sektor

pertanian ke sektor

jasa.

5. Adi

Wijaya,

Zainal ,

dkk

(2020)

Economic

Performance:

Leading

Sector,

Economic

Structure and

Competitiven

ess of Export

Commodities

Location

Quotient

(LQ), Shift

Share dan

keunggulan

komparatif

Hasilnya terdapat 6 sektor

unggulan: pertanian; listrik, gas,

dan air bersih; bangunan dan

konstruksi; perdagangan, hotel,

dan restoran. Klasifikasi tersebut

telah merubah struktur

perekonomian Kabupaten

Malinau dari sektor sekunder

menjadi sektor tersier dan primer

dalam 10 tahun terakhir.

Page 38: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

21

6. Ahmad

Rizani

(2020)

Analysis Of

Leading

sectors

Potential

for economic

development

Planning in

Malang City

Location

Quotient

(LQ), Shift

Share dan

Model Ratio

Pertumbuhan

(MRP)

Sektor unggulan di Kota Malang

terdiri dari 7 sektor. MRP

menunjukkan sektor yang

dominan tumbuh dan besar, terdiri

dari perdagangan eceran dan

grosir, mobil dan sepeda motor,

transportasi dan pergudangan,

akomodasi dan makanan

penyediaan, informasi dan

komunikasi, keuangan dan

asuransi jasa, real estate, jasa

pendidikan dan jasa kesehatan dan

sosial.

7. XU Bao

Jin,

CHEN

Xing

Peng,

dkk

(2010)

Industrial

Structure

Evolution and

Economic

Growth in

Dingxi City

Based on

Shift-Share

Method and

Location

Quotient

Analysis

Shift-Share

dan Location

Quotient

(LQ)

Hasil analisis ditemukan bahwa

proporsi sektor industry lebih

rendah daripada rata-rata kota

Dingxi. Distrik Weiyua, Tongwei,

Zhang, dan Min unggul pada

sektor primer. Distrik Anding dan

Linyao unggul pada sektor

sekunder. Dan sektor tersier ada

pada wilayah distrik Anding,

Longxi, dan Tongwei. Adapun

distrik Longxi menjadi distrik

dengan keunggulan pada tiga

sektor baik primer, sekunder,

maupun tersier.

Page 39: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

22

8. Jozef

GállA,

Marek

Strežo

(2019)

Quantitative

Analysis of

Environment

Potential for

Cluster

Development

in Tourist

Regions of

Slovak

Republic

Location

Quotient

(LQ) dan

Shift- Share

Enam dari delapan daerah

memiliki tingkat pertumbuhan

tahunan yang positif, hal ini

berarti bahwa daerah-daerah

tersebut memiliki pertumbuhan

yang positif di sektor pariwisata

dalam kaitannya. Wilayah Upper

Považie memiliki tingkat

pertumbuhan tahunan gabungan

terbesar, tetapi nilai LQ untuk

tahun 2007 dan 2017

mencapai nilai kurang dari 1,0.

wilayah Tatras dan Spi

menunjukkan nilai negative

Selama periode penelitian,

konsentrasi kawasan wisata

Horehronie dan Turiec menurun

karena penurunan pekerjaan di

tingkat regional dibandingkan

dengan tren nasional.

9. Faisal

Bin

Islam,

Fabiha

Atique

Mubassi

rah, dkk

(2015)

Economic

Growth

Analysis of Six

Divisions of

Bangladesh

Using

Location

Quotient and

Shift-Share

Method

Location

Quotient dan

Shift-Share

Hasil penelitian terhadap keenam

divisi Bangladesh tahun 1995 –

2000 terdapat sektor unggulan.

Penelitian menemukan bahwa

sektor Perikanan dan sektor

Konstruksi adalah sektor yang

unggul sedangkan sektor Real

Estate, Persewaan dan Bisnis

adalah bukan sektor unggul

Page 40: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

23

10. Eki

Darma

P, Maria

Cristina

(2019)

Identification

of leading

sectors and

cluster

analysis of

regencies in

Kalimantan.

LQ, Shift

Share,

Tipologi

Klassen,

Anlisis

Overlay.

Hasilnya menunjukan bahwa

(1) struktur ekonomi Kalimantan

telah bergeser karena perubahan

kontribusi dalam sektor ekonomi

dari agrikultur menjadi industry.

(2) sektor Pengadaan Air ;

Pengelolaan Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang merupakan sektor

unggulan di Kalimantan. (3).

Kalimantan diklasifikasikan

menjadi empat klaster

berdasarkan indicator social

ekonomi yaitu klaster pertanian,

perkotaan, klaster tertinggal, dan

kesejateraan. Dan (4) prioritas

pembangunan di setiap klaster

meliputi masalah ekonomi, social,

dan pendidikan.

11. Martin

Zsarnoy,

Dr.

(2018)

Shift-Share

Analysis of

The Impact of

Tourism on

Local Icomes

in Hungary

Shift Share Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pariwisata berdampak pada

tingkat pembangunan daerah.

Sektor pariwisata memiliki efek

pengganda: memiliki dampak

paling positif di mana seluruh

perekonomian berkembang

dengan baik, pariwisata dapat

secara signifikan memperkuat

proses ekonomi yang sudah

berkembang di Hungary.

Page 41: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

24

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala

yang menjadi obyek permasalahan. Kriteria utama dari kerangka berfikir adalah

alur alur pikiran yang logis dari berbagai teori yang telah dideskripsikan yang

dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan hubungan antar

variabel yang diteliti untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,2015).

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Teori Basis

Ekonomi

Teori Pengembangan

Potensi ekonomi

Daerah

Sektor Unggulan

Kabupaten Tangerang

Analisis Location

Quotient (LQ)

Analisis Shift

Share

Teori Pembangunan

dan Pertumbuhan

Ekonomi Daerah

Analisis Tipologi

Klassen

Kesimpulan dan Saran

Kebijakan

Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Tangerang

Perekonomian

Kabupaten Tangerang

Page 42: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yakni

sebuah penelitian di mana penelitian yang didalamnya banyak menggunakan data

angka, dimulai dari pengumpulan data hingga analisis terhadap data tersebut.

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau

membedakannya dengan fenomena yang lain (Siyoto, 2015:8).

Pada penelitian ini yang dipilih menjadi objek penelitian adalah Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten. Dalam penelitian ini berfokus pada mengidentifikasi

sektor-sektor perekonomian yang menjadi sektor basis dan menjadi penggerak

perekonomian di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini dilakukan dalam periode

waktu 5 tahun, yakni dari tahun 2015 hingga 2019 di Kabupaten Tangerang.

B. Teknik Penentuan Sampel

Menurut (Siyoto, 2015:64) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau bisa dikatakan bagian kecil dari

anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga mewakili

populasinya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling, dimana kriteria yang telah ditentukan yakni data yang lengkap sesuai

dengan variabel yang diteliti.

Page 43: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

26

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah sebuah cara untuk memperoleh sumber-

sumber informasi yang dapat megungkap fakta-fakta yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder pada umumnya berupa data

atau dokumentasi laporan yang telah tersedia. Dalam penelitian ini, data diperoleh

dari laman resmi BPS Kabupaten Tangerang (tangerangkab.bps.go.id) dan juga

laman resmi Pemerintah Kabupaten Tangerang (tangerangkab.go.id) yang di

dalamnya terdapat data-data yang diperlukan untuk penelitian serta studi terhadap

beberapa jurnal ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk

mengetahui sektor unggulan di kabupaten Tangerang yaitu analisis Locationt

Qoutient (LQ). Teknik analisis Shift Share digunakan untuk melihat perubahan dan

pergeseran sector perokonomian di Kabupaten Tangerang. Adapun tipologi

klassen digunakan untuk pengklasifikasian pertumbuhan sektor perekonomian di

Kabupaten Tangerang.

1. Analisis Location Quetient (LQ)

Pendekatan LQ atau Location Quotient merupakan salah satu pendekatan

yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk

memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan (Jumiyanti,

2018). Menurut (Tarigan, 2015:82) location quotient adalah sebuah

perbandingan tetang besarnya perananan suatu sector/ industry dalam suatu

daerah terhadap besarnya peranan sector/industry tersebut secara nasional.

Page 44: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

27

Analisis Location Quotient digunakan untuk mengidentifikasi seberapa besar

peran suatu sector dalam suatu wilayah. Ada dua cara untuk dapat menentukan

nilai LQ dalam suatu perekonomian wilayah yakni pertama, melalui pendekatan

nilai tambah atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dan kedua adalah

melalui pendekatan tenaga kerja. Dalam peneltian ini digunakan melalui

pendekatan nilai tambah atau PDRB. Adapun untuk dapat menentukan nilai LQ

digunakan rumus sebagai berikut :

Xij LQ = Xj

Yi Y

Dimana :

Xij = Nilai tambah sector i di daerah j (kabupaten/kota)

Xj = Total nilai tambah sector i di daerah j (kabupaten/kota)

Yi = Nilai tambah sektor i di daerah refrensi (provinsi/ nasional)

Y = total nilai tambah sector i di daerah refrensi (Provinsi/nasional)

Setelah dihitung dengan menggunakan rumus tersebut maka akan

ditemukan nilai LQ, dari nilai tersebut maka dapat ditentukan kriteria apakah sector

tersebut merupakan sector basis atau nonbasis, ada tiga kemungkingan nilai LQ

yang dapat diperoleh, yaitu :

a. Jika LQ > 1 sektor tersebut merupakan sektor basis. Laju pertumbuhan sektor

yang bersangkutan di kabupaten/kota lebih tinggi dari daerah yang mejadi

daerah refrensi (provinsi/nasional). Sektor yang bersangkutan sudah berproduksi

melebihi kebutuhan konsumsi di daerah tersebut sehingga memungkinkan untuk

melakukan ekspor atau menjual lebih tersebut ke luar wilayah daerah. Dengan

demikian, sektor tersebut merupakan sektor unggulan daerah studi sekaligus

merupakan basis ekonomi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Page 45: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

28

b. Jika LQ = 1 sektor tersebut dalam suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan

sektor yang sama dengan daerah refrensi (provinsi/nasional). Produksi sektor

yang bersangkutan hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi di daerah

tersebut saja. Sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan ekspor. Jika

sektor tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi di daerahnya

sendiri maka daerah akan berusaha mencukupi dengan mendatangkan dari

daerah lain disekitarnya.

c. Jika LQ<1 sektor tersebut merupakan sektor nonbasis. Laju pertumbuhan sektor

yang bersangkutan di daerah kabupaten/kota lebih kecil dibandingkan dengan

laju pertumbuhan sektor yang sama dengan dalam daerah referensi

(provinsi/nasional). Dengan demikian, sektor tersebut bukan merupakan sektor

unggulan daerah dan bukan merupakan basis ekonomi serta tidak prospektif

untuk dikembangkan lebih lanjut.

2. Analisis Shift Share

Secara tradisional, pembangunan berarti pertumbuhan berkelanjutan dalam

kaitannya Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk daerah atau wilayah, pengertian

pembangunan secara tradisional difokuskan pada peningkatan PDRB suatu

provinsi, kabupaten atau kota (Kuncoro, 2014). Pendekatan Shift Share merupakan

salah satu pendekatan yang umum digunakan untuk mengidentifikasi perubahan

dan pergeseran sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Analisis Shift Share melihat

seberapa besar peranan masing- masing sektor ekonomi terhadap pembentukan

PDRB sehingga akan tercermin kecenderungan sktruktur ekonomi daerah.

Umumnya perubahan struktur ekonomi bergerak dari sektor pertanian (sektor

primer) menuju pada sektor industri dan jasa (sekunder) (Abidin, 2015: 166).

Perubahan sturuktur dalam perekonomian daerah tersebut menandakan bahwa

Page 46: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

29

suatu daerah telah melakukan suatu proses pembangunan.

Menurut Wali I. Modal dalam (Kesuma dan Utama 2015) Shift share

merupakan alat analisis yang mengkombinasikan data ekonomi nasional dan

ekonomi daerah. Analisis Shift share juga merupakan sebuah teknik analisis yang

dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor atau industri pada

perekonomian wilayah atau regional. Data digunakan dalam analisis shift share

adalah tenaga kerja atau kesempatan kerja, nilai tambah, pendapatan, Pendapatan

Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk, dan variabel lainnya dalam

kurun waktu tertentu. Analisis shift share menyediakan data mengenai kinerja

perekonomian dalam 3 komponen yang saling berhubungan satu sama lain

(Sumarsono.dkk, 2017). Yaitu :

a. Komponen National Share / National Growth (Nij)

Perubahan dan pertumbuhan perekonomian suatu daerah dianalisis dengan

memperhatikan pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap variabel

regional sektor/industri daerah studi. Hasil perhitungan tersebut digambarkan

dengan peranan pertumbuhan nasional yang mempengaruhi pertumbuhan

perekonomian daerah.

b. Komponen Proportional Shift / Bauran Industri (Mij)

Pergeseran proporsional mengukur perubahan relatif, peningkatan atau

penurunan pada daerah studi dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar

yang dijadikan acuan. Komponen ini menunjukkan apakah aktivitas ekonomi pada

sektor tersebut tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan pertumbuhan

aktivitas ekonomi secara nasional.

c. Komponen Differential Shift / Keunggulan kompetitif (Cij)

Differential shift menjelaskan perbandingan antara tingkat kompetisi suatu

aktivitas/sektor tertentu dengan pertumbuhan total sektor tersebut secara nasional.

Page 47: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

30

Komponen ini mengukur perubahan dalam suatu industri di suatu daerah karena

adanya perbedaan antara pertumbuhan industri di daerah tersebut dengan

pertumbuhan industri secara nasional. Nilai positif pada differential shift

menunjukkkan daerah tersebut memiliki keunggulan kompetitif dan apabila

bernilai negatif maka tidak mempunyai keunggulan kompetitif.

Pada dasarnya analisis Shift Share memandang perekonomian suatu daerah

sebagai sutau proses yang dinamis. Pembangunan daerah menjadi sebuah acuan

dan kemudian membadingkannya antara kedua wilayah yaitu wilayah penelitian

dan wilayah acuan pembanding (Xu Bao Jin, dkk. 2010). Keunggulan Analisis

Shift-Share dalam melihat suatu perubahan yaitu (1) Memberikan gambaran

mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi, walau analisis shift share

tergolong sederhana, (2) Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur

perekonomian dengan cepat. (3) Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi

dan perubahan struktur dengan cukup akurat.(Bappenas,2016).

Adapun bentuk umum persamaan dalam analisis shift share adalah sebagai

berikut :

Dij = Nij + Mij + Cij

Di mana :

i = Sektor ekonomi yang diteliti

j = Wilayah yang diteliti (kabupaten/kota)

n = Variabel wilayah provinsi/ nasional

Dij = Perubahan sektor i di kabupaten/kota

Nij = Pertumbuhan nasional sektor i di kabupaten/kota

Mij = Bauran Industri sektor i di kabupaten/kota

Cij = Keunggulan kompetitif sektor i di kabupaten/kota

Bila persamaan tersebut diterapkan kepada Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) yaitu di notasikan sebagai Y, maka:

Page 48: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

31

Dij = Y*ij - Yij

Nij = Yij. rn

Mij = Yij (rin - rn)

Cij = Yij (rij - rin)

Di mana :

Yij = PDRB sektor i di kabupaten/kota

Y* ij = PDRB sektor i di kabupaten/kota akhir tahun analisis

Rij = Laju pertumbuhan sektor i di kabupaten/kota

rin = Laju pertumbuhan sektor i di provinsi

rn = Rata-rata Laju pertumbuhan PDRB di provinsi

Dalam persamaan di atas rij, rin dan rn mewakili laju pertumbuhan wilayah

provinsi dan nasional yang mana masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

𝒓𝒊𝒋 =(𝐘 ∗ 𝐢𝐣 − 𝐘𝐢𝐣)

𝐘𝐢𝐣

𝒓𝒊𝒏 =(𝐘 ∗ 𝐢𝐧 − 𝐘𝐢𝐧)

𝐘𝐢𝐧

𝒓𝒏 =(𝐘 ∗ 𝐧 − 𝐘𝐧)

𝐘𝐧

Di mana :

Yin = PDRB sektor i di Provinsi

Y * in = PDRB sektor i di Provinsi akhir tahun analisis

Yn = Total PDRB semua sektor di Provinsi

Y*n = Total PDRB semua sektor di Provinsi akhir tahun analisis

Persamaan shift-share untuk sektor i di Provinsi adalah sebagai berikut :

Dij = Yij. rn + Yij (rin - rn) + Yij (rij - rin)

Page 49: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

32

3. Analisis Tipologi Klassen

Tipologi klassen merupakan sebuah metode analisis yang digunakan

untuk mengetahui gambaran pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah.

Analisis pada tipologi klassen didasarkan pada 2 (dua) indikator utama, yaitu

pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah. Tipologi klassen

lebih lanjut mengelompokan sektor ekonomi dengan melihat pertumbuhan serta

kontribusi sektor ekonomi terhadap total PDRB. Adapun analisis tippologi klassen

digunakan bertujuan untuk menentukan sektor ekonomi manakah yang tergolong

tumbuh maju dengan pesat serta sektor ekonomi yang tergolong relatif tertinggal.

Analisis tipologi Klassen mendasarkan pengelompokkan sektor ekonomi,

subsektor, usaha atau komoditi yang terdapat pada suatu derah atau wilayah

dengan cara membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan

ekonomi daerah yang menjadi acuan dan membandingkannnya dengan daerah di

tingkat yang lebih tinggi (daerah acuan atau nasional). (Bemby S & Bashir, 2015).

Dalam mengelompokkan sektor perekonomian daerah, analisis klassen membagi

daerah berdasarkan dua indikator utama kemudian daerah akan dibagi kedalam 4

(empat) klasifikasi yaitu :

a. Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat (Kuadran I).

b. Sektor maju tapi tertekan (Kuadran II).

c. Sektor potensial atau masih dapat berkembang dengan pesat (Kuadran III).

d. Sektor relatif tertingggal (Kuadran IV).

Page 50: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

33

Tabel 3.1

Klasifikasi Tipologi Klassen

Keterangan :

gi = Rata-rata pertumbuhan PDRB sektor i di kabupaten/kota

g= Rata-rata pertumbuhan PDRB di Provinsi

si = Rata-rata kontribusi PDRB sektor i di Kabupaten/kota

s = Rata-rata kontribusi PDRB di Provinsi

Dengan klasifikasi Tipologi Klassen:

a. Jika gi>g dan si>s maka diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh cepat

b. Jika gi<g dan si>s maka diklasifikasikan sektor maju tapi tertekan

c. Jika gi>g dan si<s maka diklasifikasikan sektor potensial dan dapat berkembang

d. Jika gi<g dan si<s maka diklasifikasikan sektor relatif tertinggal

PDRB

perkapita

Pertumbuhan

Ekonomi

gi > g

gi < g

si > s

Sektor maju dan

tumbuh pesat

(Kuadran I)

Sektor maju tapi

tertekan

(Kuadran II)

si < s

Sektor potensial

dan dapat

berkembang

(Kuadran III)

Sektor relatif

tertinggal

(Kuadran IV)

Page 51: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

34

E. Operasional Variabel penelitian

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), PDRB merupakan jumlah

nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit usaha dalam suatu wilayah yang

timbul akibat berbagai berbagai kegiatan ekonomi dalam periode tertentu.

Produk domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sebuah indikator dalam

melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, dalam penyusunan PDRB

terdapat 3 (tiga) pendekatan yakni pendekatan produksi, pendekatan

pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Secara kosep ketiganya akan

menghasilkan angka yang sama. Dalam penelitian disajikan PDRB dengan

pendekatan produksi dimana unit produksi dikategorikan menjadi 16 kategori

lapangan usaha.

Ada dua cara dalam penyajian PDRB, yaitu atas harga berlaku dan

atas harga kosntan (rill).

1. PDRB atas harga berlaku merupakan nilai tambah barag dan jasa yang

perhitungannya menggunakan harga pada tahun berjalan dan digunakan

untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi dan struktur

ekonomi suatu daerah.

2. PDRB atas harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga barang yang berlaku pada satu satuan tahun

tertentu yang dijadikan sebagai tahun dasar dan digunakan untuk

mengetahui pertumbuhan ekonomi secara rill dari tahun ke tahun.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi meurut Kuznet dalam (Suwandi, 2017:68)

adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari wilayah yang

Page 52: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

35

bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada

penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut ditentukan oleh kemajuan atau

peyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan

yang ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

adalah suatu upaya peningkatan kapasitas output dalam suatu wilayah, yang

mana dalam hal ini diukur menggunakan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah.

Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan

perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu, apabila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat

diketahui dengan membandingkan PDRB pada satu tahun tertentu (PDRBt)

dengan (PDRBt-1) (Sukirno, 2010:9).

3. Sektor-Sektor Ekonomi

Sektor ekonomi merupakan pengelompokan kegiatan ekonomi atau

usaha kedalam kelompok tertentu. Kegiatan ekonomi yang beragam

menyebabkan strutur perekonomian yang beragam pula tergantung bagaimana

peran atau kontribusi dari masing-maasing sektor ekonomi. Berdasarakan

Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Tangerang, terdapat 17 sektor

ekonomi yang diteliti, 17 sektor tersebut meliputi :

a. Pertanian Kehutanan dan Perikanan;

b. Pertambangan dan Penggalian;

c. Industri Pengolahan;

Page 53: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

36

d. Pengadaan Listrik dan Gas;

e. Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limba dan Daur Ulang;

f. Konstruksi;

g. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor;

h. Transportasi dan Pergudangan

i. Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum;

j. Informasi dan Komunikasi;

k. Jasa dan Keuangan Asuransi;

l. Real Estate;

m. Jasa Perusahaan;

n. Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib;

o. Jasa Pendidikan;

p. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial;

q. Jasa Lainnya

4. Sektor Unggulan

Sektor unggulan yakni sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi

lebih besar untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor lainnya dalam suatu

daerah. Sektor unggulan adalah sektor yang dapat dikembangkan lebih lanjut

dan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Sektor unggulan tersebut juga bukan hanya mampu untuk memenuhi

Page 54: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

37

permintaan dari dalam daerahnya saja namun juga mampu untuk memenuhi

permintaan dari luar daerah. Sektor unggulan juga merupakan sektor ekonomi

yang mampu menyerap tenaga kerja secara optimal sesuai dengan skala

produksi.

Page 55: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

38

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Peneleitian

1. Pembentukan Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang merupakan sebuah kabupaten yang berada di

provinsi Banten, yang pada awal pembentukannya diatur dalam

Undang-undang no 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat. Pada

tanggal 17 Oktober tahun 2000 terbit UU No. 23 Tahun 2000 tentang

pengesahan pembentukan Provinsi Banten, dengan demikian kabupaten

Tangerang yang semula adalah bagian dari provinsi Jawa Barat

kemudian menjadi bagian dari wilayah Provinsi Banten. Semasa

Bupati H. Tadjus Sobirin (1983-1993) bersama dengan

DPRD Kabupaten Tangerang, menetapkan Peraturan Daerah Nomor 18

Tahun 1984 tanggal 25 Oktober 1984 yang mana didalamnya memuat

hari jadi Kabupaten Tangerang yakni pada tanggal 27 Desember 1943.

2. Letak Geografis

Secara geografis kabupaten Tangerang merupakan wilayah strategis

yang letak nya berada di sebelah Barat Provinsi DKI Jakarta.

Kabupaten Tangerang merupakan wilayah induk dari dua kota

pemekaran yang saat ini memiliki luas wilayah 959,61 km2. Wilayah

kabupaten Tangerang berada pada kordinat 106o20’-106o43’ Bujur

Timur (BT) dan 6o00’-6o20’ Lintang Selatan (LS). Kabupaten

Tangerang termasuk salah satu daerah yang menjadi bagian dari

wilayah provinsi banten dengan letak strategis. Jarak antara Kabupaten

Page 56: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

39

Tangerang dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia dan juga

Ibukota Negara sekitar 30 km, keduanya dihubungkan dengan jalur

Jakarta-Merak yang merupakan jalur darat bebas hambatan menuju

pelabuhan Merak yang menjadi jalur perekonomiaan antara pulau Jawa

dengan Pulau Sumatera. Kabupaten Tangerang mempunyai garis pantai

sepanjang 51 km. Wilayah administrasi kabupaten Tangerang terdiri

dari 29 kecamatan dengan 246 desa dan 28 kelurahan.

3. Wilayah Administratif

Wilayah administrasi kabupaten Tangerang terdiri dari 29

kecamatan dengan 246 desa dan 28 kelurahan. Letak kabupaten

Tangerang berada pada kordinat 106o20’-106o43’ Bujur Timur (BT)

dan 6o00’-6o20’ Lintang Selatan (LS). Adapun batasan fisik wilayah

administratif kabupaten Tangerang, yaitu :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang.

Sebelah Barat : Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak.

Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak.

Tiap-tiap wilayah di kabupaten tangerang memiliki luas yang

bervariasi. Luas wilayah terbesar berada pada wilayah kecamatan Rajeg

dengan luas wilayah 53,70 km2. Sedangkan kecamatan dengan luas

wilayah terkecil berada pada kecamatan Sepatan dengan luas wilayah

17,32 km2.

Page 57: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

40

Tabel 4.1

Luas Wilayah dan Persentase Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tangerang 2019

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2019.

No Kecamatan Luas Wilayah (km2) Persentase (%)

1 Cisoka 29,98 3,12

2 Solear 29,01 3,02

3 Tigaraksa 48,74 5,08

4 Jambe 26,02 2,71

5 Cikupa 42,68 4,45

6 Panongan 34,93 3,64

7 Curug 27,41 2,86

8 Kelapa Dua 24,38 2,54

9 Legok 35,13 3,66

10 Pagedangan 45,69 4,76

11 Cisauk 27,77 2,89

12 Pasar Kemis 25,92 2,70

13 Sindang Jaya 37,15 3,87

14 Balaraja 33,56 3,50

15 Jayanti 23,89 2,49

16 Sukamulya 26,94 2,81

17 Kresek 25,97 2,71

18 Gunung Kaler 29,63 3,09

19 Kronjo 44,23 4,61

20 Mekar Baru 23,82 2,48

21 Mauk 51,42 5,36

22 Kemiri 32,7 3,41

23 Sukadiri 24,14 2,52

24 Rajeg 53,7 5,60

25 Sepatan 17,32 1,80

26 Sepatan Timur 18,27 1,90

27 Pakuhaji 51,87 5,41

28 Teluknaga 40,58 4,23

29 Kosambi 29,76 3,10

959,61 100TOTAL

Page 58: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

41

4. Demografi

Jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

kabupaten Tangerang Pada tahun 2019 berjumlah 2.794.969 jiwa terdiri

atas 1.424.661 penduduk laki-laki dan 1.370.308 penduduk perempuan

dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,93%. Kepadatan

penduduk terbesar berada di wilayah kecamatan Pasar Kemis yakni

9.020, 45 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk terkecil berada di

wilayah kecamatan Kronjo yakni 1.171,40 jiwa/km2.

Tabel 4.2

Penduduk Per kecamatan di Kabupaten Tangerang 2019

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Balaraja 56,194 53,648 109,842

2 Jayanti 30,705 29,430 60,135

3 Tigaraksa 70,215 67,915 138,130

4 Jambe 23,018 21,947 44,965

5 Cisoka 40,807 38,958 79,765

6 Kresek 31,335 30,259 61,594

7 Kronjo 25,804 26,007 51,811

8 Mauk 40,512 38,999 79,511

9 Kemiri 21,746 21,063 42,809

10 Sukadiri 29,218 27,837 77,055

11 Rajeg 72,427 69,053 141,480

12 Pasar Kemis 118,660 115,150 233,810

13 Teluknaga 69,233 66,449 135,682

14 Kosambi 50,752 48,549 99,301

15 Pakuhaji 53,888 50,972 104,860

16 Sepatan 48,039 45,298 93,377

17 Curug 77,255 75,156 152,411

18 Cikupa 96,997 92,646 189,643

19 Panongan 55,396 52,975 108,371

20 Legok 54,302 51,758 106,060

21 Pagedangan 45,236 43,413 88,649

22 Cisauk 37,926 36,324 74,250

23 Sukamulya 31,499 30,341 61,840

24 Kelapa Dua 75,681 75,832 151,513

25 Sindang Jaya 41,308 39,683 80,991

26 Sepatan Timur 44,867 42,120 86,987

27 Solear 40,968 38,632 79,600

Page 59: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

42

28 Gunung Kaler 23,019 22,640 45,659

29 Mekar Baru 17,654 17,254 34,908

TOTAL 1,424,661 1,370,308 2,794,969

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2019.

berdasarkan Tabel 4.2. Persebaran penduduk pada 29 kecamatan di

Kabupaten Tangerang pada tahun 2019 yang tertinggi adalah wilayah

kecamtana Pasar Kemis dengan jumlah penduduk sebesar 233.810 jiwa,

diikuti kecamatan Cikupa dengan jumlah penduduk sebesar 189.643 jiwa

dan kecamatan Curug dengan jumlah penduduk 152.411 jiwa. Sedangkan

kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah kecamatan Mekar

Baru dengan jumlah penduduk sebesar 34.908 jiwa.

5. Perekonomian Kabupaten Tangerang

Grafik 4.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang dan

Provinsi Banten tahun 2015-2019

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang, BPS Provinsi Banten (diolah).

Page 60: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

43

Dalam lima tahun terakhir (2015-2019) perekonomian Kabupaten

Tangerang menunjukan kinerja yang relatif baik. Hal ini tercermin dari

meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten

Tangerang dari tahun 2015-2019. Laju pertumbuhan terus mengalami

peningkatan meskipun pada tahun 2019 mengalami pelambatan

dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang ditunjukan dengan

semakin tumbuhnya PDRB pada tahun 2019 yang mencapai 5,88

persen, sedangkan pada tahun sebelumya ditahun 2018 mencapai 5,93

persen dan tahun 2017 hanya 5,82 persen.

Tabel 4.3

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha tahun 2015-2019

Kategori Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,50 5,99 5,28 3,81 2,93

B Pertambanagan dan Penggalian 2,30 2,27 2,28 5,30 2,87

C Industri Pengolahan 3,16 2,92 3,47 2,98 3,54

D Pengadaaan Listrik dan Gas -2,22 -11,24 -7,79 4,73 -0,71

E Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

5,05 7,38 8,13 6,43 6,90

F Kontruksi 9,59 7,58 9,72 8,51 8,89

G Perdagangan Besar dan Eceran 5,71 4,01 6,59 7,72 7,55

H Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8,62 8,71 8,56 9,33 8,86

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,24 7,66 8,39 8,71 9,22

J Informasi dan Komunikasi 10,07 8,62 8,11 7,88 9,19

K Jasa keuangan dan Asuransi 7,86 17,32 5,31 7,63 1,01

L Real Estat 8,88 8,89 9,93 9,95 9,98

M,N Jasa Perusahaan 6,51 6,93 7,72 6,44 8,30

O Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

9,13 9,10 6,43 6,75 8,05

P Jasa Pendidikan 9,25 8,19 7,48 8,29 8,49

Page 61: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

44

Q Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 7,65 8,58 9,71 9,97 9,95

R, S, T, U Jasa Lainnya 7,12 8,65 9,87 8,67 8,85

PDRB 5,60 5,41 5,82 5,93 5,88

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020.

Berdasarkan tabel 4.3 struktur ekonomi masyarakat Kabupaten

Tangerang selama tahun 2015-2019 di dominasi oleh lapangan usaha

sekunder (Sektor Kontruksi (bangunan), Sektor Industri Pengolahan dan

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih). Hal ini terlihat pada besarnya peranan

masing-masing kelompok lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB di

Kabupaten Tangerang. Lapangan usaha industri pengolahan memberikan

sumbangan tertinggi sebesar 35,22 persen, diikuti oleh lapangan usaha

Konstruksi sebesar 14,70 persen, lapangan perdagangan besar dan

eceran;reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 11,56 persen. Selanjutnya,

laju pertumbuhan PDRB tertiggi ada pada sektor Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum sebesar 9,22 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi

sebesar 9,19 persen, sektor Konstruksi sebesar 8,89 persen, Transportasi

dan Pergudangan sebesar 8,86 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan

social sebesar 8,85 persen.

B. Pembahasan

1. Analisis Location Quotient (LQ)

Pendekatan LQ atau Location Quotient merupakan salah satu

pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai

langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu

pertumbuhan. Analisis LQ membandingkan besarnya peranan sebuah

sektor pada tingkat Kabupaten Tagerang dengan besar peranan sektor yang

sama pada tingkat daerah pembanding yaitu Provinsi Banten. Besarnya

nilai LQ merupakan sebuah indicator dasar untuk menentukan sektor

Page 62: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

45

potensial dalam suatu daerah dan prospek mengembangkan sector tersebut

dimasa yang akan datang, hal ini dikarenakan sektor yang potensial

tersebut memiliki kemampuan untuk tidak hanya akan memenuhi

kebutuhan dalam daerah itu sendiri melainkan juga memenuhi kebutuhan

daerah lainnya.

Tabel 4.4

Nilai Location Quotient (LQ) Rata-Rata Kabupaten Tangerang

Kategori Lapangan Usaha LQ Rata -

Rata 2015 2016 2017 2018 2019

A

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 1.09 1.08 1.09 1.09 1.10 1.09

B

Pertambanagan

dan Penggalian 0.05 0.06 0.05 0.06 0.06 0.06

C

Industri

Pengolahan 1.11 1.11 1.11 1.10 1.10 1.11

D

Pengadaaan

Listrik dan Gas 1.87 1.73 1.59 1.55 1.58 1.67

E

Pengadaan Air ;

Pengelolaan

Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang

0.82 0.83 0.83 0.84 0.85 0.84

F Kontruksi 1.28 1.29 1.31 1.32 1.31 1.30

G

Perdagangan

Besar dan Eceran 0.87 0.87 0.87 0.88 0.87 0.87

H

Transportasi dan

Pergudangan;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

0.42 0.43 0.43 0.43 0.47 0.43

I

Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum 0.62 0.62 0.62 0.63 0.63 0.62

J

Informasi dan

Komunikasi 0.90 0.91 0.90 0.90 0.92 0.91

K

Jasa keuangan

dan Asuransi 1.64 1.68 1.70 1.71 1.68 1.68

L Real Estat 0.93 0.94 0.96 0.98 0.98 0.96

M,N

Jasa

Perusahaan 0.93 0.93 0.92 0.92 0.92 0.93

Administrasi Pemeritahan,

Page 63: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

46

O

Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajin 0.80 0.81 0.83 0.84 0.84 0.82

P Jasa Pendidikan 0.76 0.77 0.77 0.84 0.78 0.78

Q

Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 0.34 0.34 0.35 0.35 0.36 0.35

R,S,T,U Jasa Lainnya 0.93 0.35 0.95 0.96 0.95 0.83

Berdasarkan Tabel 4.4 nilai rata-rata LQ pada sektor lapangan

usaha yang dikategorikan sebagi sektor basis, yaitu :

a. Sektor Pertanian, kehutanan, dan Perikanan

Selama kurun waktu lima tahun, sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan menunjukan nilai 1,09 yang berarti

koefisien LQ > 1. Ini berarti sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan memiliki kontribusi dalam pembentukan PDRB

kabupaten Tangerang dibandingkan dengan sektor yang sama

pada tingakatan provinsi Banten. Meskipun tidak memiliki

peran yang cukup besar dibanding sektor lainnya, kabupaten

Tangerang merupakan daerah yang sangat potensial untuk

mengembangkan sektor pertanian dan budidaya.

Tabel 4.5

PDRB Tahunan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan beserta Analisis LQ

2015 2016 2017 2018 2019

LQ 1,09 1,08 1,09 1,09 1,10

PDRB (Miliar Rupiah)

4.784,90 5.071,58 5.339,40 5.543,03 5.705,17

Page 64: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

47

Hasil analisis LQ pada tahun 2015 menunjukan bahwa

nilai LQ sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah 1,09

>1 dengan jumlah PDRB yang mencapai 4.784,90 Miliar

Rupiah. Sedangakn pada tahun 2016 nilai LQ menurun menjadi

1,08 > 1 namun PDRB mengalami peningkatan menjadi

5.071,58 Miliar Rupiah. Pada tahun 2017 dan 2018 nilai LQ

berada sama seperti pada tahun 2015 yaitu pada nilai 1,09 > 1

dengan nilai PDRB yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2017 PDRB mencapai 5.339,40Miliar Rupiah dan pada

tahun 2018 PDRB sebesar 5.543,03 miliar Rupiah. Di tahun

2019 nilai LQ mengalami peningkatan menjadi 1,10 > 1 dengan

nilai PDRB mencapai 5.705,17 Miliar Rupiah.

Tabel 4.6

Penggunaan Lahan menurut Status Pengunaan di

Kabupaten Tangerang 2017-2018 (Ha)

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang.

2017 2018

A. Sawah 36.196 36.231

B. Pertanian Bukan Sawah 21.044 19.804

Tegal/Kebun 10.176 9.231

Ladang/Huma 33 33

Perkebunan 154 154

Ditanami Pohin/Hutan Rakyat 1.654 1.654

Padang Rumput 136 136

Sementara Tidak Diusahakan 1.237 1.324

Lainnya 7. 680 7.295

C. Bukan Pertanian 37.865 39.07

Jumlah 95.105 95.105

Luas AreaStatus Penggunaan Lahan

Page 65: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

48

Kabupaten Tangerang memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan pertanian di daerahnya sendiri. Beberapa

daerah seperti Rajeg, Mauk, Pakuhaji, dan Kronjo merupakan

daerah persawahan. Dan untuk wilayah Tigaraksa, Pagedangan

dan Teluk Naga merupakan daerah dengan penggunaan lahan

pertanian bukan sawah terbesar. Pada tahun 2018 luas lahan

sawah di kabupaten Tangerang adalah 36,231Ha mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya seluas 36,196

Ha. Luas lahan pertanian bukan sawah adalah 19,804 Ha,

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya diakrenakan

banyak lahan yang telah beralih fungsi menjadi Kawasan

pergudangan. Adapun luas lahan pertanian didominasi oleh

sawah irigasi dan sawah tadah hujan, sedangkan lahan pertanian

bukan sawah didominasi oleh tegalan atau kebun.

Sebagai daerah dengan luas lahan sawah yang cukup

besar, kabupaten Tangerang unggul dalam beberapa komoditas

pertanian. Adapun produk tersebut antara lain adalah padi

sawah, padi gogo, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan,

cabai, sawi, kangkung, dan bayam. Produk pertanian seperti

padi sawah banyak tersebar pada kecamatan Gunung Kaler,

kecamatan Mauk, dan kecamatan Rajeg. Pada lahan pertanian

bukan sawah banyak ditanami untuk tanaman pangan selain

padi. Lahan pertanian bukan sawah banyak tersebar di wilayah

kecamatan Tigaraksa, kecamatan Pagedangan, dan kecamatan

Teluk Naga.

Page 66: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

49

b. Sektor Industri Pengolahan

Selama lima tahun periode dari 2015-2019, rata-rata

nilai LQ sektor indutri penglohana kabupaten Tangerang

berdasarkan tabel 4.4 adalah 1,11 yang berarti koefisien LQ > 1.

Ini berarti sektor industri pengolahan memiliki kontribusi dalam

perekonomian kabupaten Tangerang dibandingkan dengan

sektor yang sama pada tingkatan provinsi Banten. Sebagai

daerah yang letaknya berdekatan dengan ibukota DKI Jakarta

serta letaknya yang stategis menghubungkan jalur

perekonomian natara pulau Jawa dan Sumatera menyebabkan

Kabupaten Tangerang memiliki beberapa kawasan industri.

Tabel 4.7

PDRB Tahunan Sektor Industri Pengolahan Beserta

Analisis LQ

2015 2016 2017 2018 2019

LQ 1,11 1,11 1,11 1,10 1,10

PDRB (Miliar Rupiah)

31.809,34 32.739,48 33.887,15 34.885,42 36.120,92

Hasil analisis LQ pada tahun 2015 menunjukan bahwa

nilai LQ sektor industri pengolahan adalah 1,11 > 1 dengan

jumlah PDRB mencapai 31.809,34 miliar Rupiah. Pada tahun

2016 dan 2017 nilai LQ stagnan, yaitu tetap pada nilai 1,1 > 1

dengan PDRB yang mengalami peningkatan. Pada tahun 2016

jumlah PDRB kabupaten Tangerang untuk sektor industri

pengolahan adalah 32.739,48 miliar rupiah dan pada tahun 2017

Page 67: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

50

PDRB sebesar 33.887,15 miliar rupiah. Pada tahun 2018 dan

2019 nilai LQ menurun menjadi 1,10>1 namun PDRB

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2018 PDRB

sektor industri pengolahan sebesar 34.885,42 miliar rupiah dan

pada 2019 meningkat menjadi 36.120,92 miliar rupiah.

Industri Pengolahan menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

adalah sebuah kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan atau

proses pengubahan barang dasar secara mekanis, kimia, atau

dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan

atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang memiliki

nilai tinggi, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan

pekerjaan perakitan (assembling).

Grafik 4.2

Jumlah Perusahaan Industri Pengolahan Kabupaten

Tangerang 2015-2019

Sumber: Direktori Perusahaan Industri Pengolahan Provinsi Banten (diolah)

Page 68: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

51

Kabupaten Tangerang secara geografis merupakan

wilayah strategis karena letaknya yang berdekatan dengan DKI

Jakarta. Tercatat selama periode waktu 2015-2019 jumlah

perusahaan industry pengolahan yang ada pada wilayah

kabupaten Tangerang mengalami peningkatan. Peningkatan

signifikan terjadi pada tahun 2018 yakni sebanyak 1.131

perusahaan industry pengolahan. Jumlah ini mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya, yang mana pada tahun 2017

jumlah perusahanan industry pengolahan di kabupaten Tangerang

hanya sebanyak 752 perusahan dan jumlah ini tidak mengalami

perubahan sejak tahun 2016.

Beberapa wilayah yang menjadi kawasan industri startegis

diantaranya kawasan industri Cikupa Mas di kecamatan Cikupa,

kawasan industri milenium di kecamatan Tigaraksa, dan kawasan

industri Balajaya di kecamatan Balaraja. Adapun jenis industri

yang banyak berkembang adalah industry pengolahan makanan

dan minuman, industri tekstil, pakaian jadi, serta industry kulit,

barang dari kulit dan alas kkaki. Berdasarkan data BPS pada

tahun 2018 tercatat banyaknya penduduk yang bekerja pada

sektor industri pengolahan adalah 610.153 jiwa. Ini berarti hampir

separuh penduduk kabupaten Tangerang berusia 15 tahun bekerja

pada sektor industri pengolahan.

c. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

Sektor pengadaan listrik dan gas adalah sektor penting

dimana sektor ini merupakan kebutuhan dasar yang mendorong

Page 69: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

52

segala aktivitas baik dalam proses produksi dalam industry

maupun kebutuhan rumah tangga. Selama kurun waktu lima

tahun dari tahun 2015 hingga 2019, rata-rata LQ sektor

pengadaan listrik dan gas menunjukan nilai koefisien 1,67. Ini

berarti sektor pengadaan listrik dan gas memiliki kontribusi

dalam perekonomian kabupaten Tangerang dibandingkan

dengan sektor yang sama pada tingktan provinsi Banten.

Kabupaten Tangerang sebagai daerah yang startegis saat ini

memiliki banyak wilayah yang digunakan sebagai kawasan

industri strategis. Berkembangnya kawasan industri strategis di

kabupaten Tangerang mendorong meningkatnya kontribusi

sektor pengadaan listrik dan gas. Hal ini karena sektor ini

merupakan infrastruktur dasar yang mendorong aktivitas

produksi maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Tabel 4.8

PDRB Tahunan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Beserta

Analisis LQ

2015 2016 2017 2018 2019

LQ 1,87 1,73 1,59 1,55 1,58

PDRB (Miliar

Rupiah) 1.720,66 1.527,34 1.408,41 1.474,98 1.464,52

Berdasarakan Tabel 4.8 hasil LQ sektor pengadaan listrik

dan gas pada tahun 2015 menujukan nilai 1,87 >1 dengan

jumlah PDRB adalah 1.720,66 miliar rupiah. Sedangkan pada

tahun 2016 LQ mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

Page 70: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

53

menjadi 1,73 >1, penurunan nilai LQ juga dibarengi dengan

penurunan PDRB yaitu menjadi 1.527,34 miliar rupiah. Pada

tahun 2017 nilai LQ kembali menurun menjadi 1,59 > 1 dengan

PDRB sebesar 1.408,41. Di tahun 2018 nilai LQ sektor ini terus

menurun menjadi 1,55 > 1 dengan nilai PDRB yang meningkat

yaitu 1.474,98 miliar rupiah. Pada tahun 2019 nilai LQ

meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 1,58 > 1 dengan

PDRB sebesar 1.464,52.

Grafik 4.3

Jumlah Pelanggan Listrik

di Kabupaten Tangerang 2015-2019

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020 (diolah)

Kabupaten Tangerang sebagai wilayah penyangga ibukota,

saat ini dikenal dengan sebutan dengan daerah dengan sejuta

industry. Hal ini tergambar dengan terus meningkatnya jumlah

perusahaan indutri yang berlokasi di wilayah kabupaten

Tangerang. Sejalan dengan meningkatnya jumlah industry

Page 71: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

54

memberikan daya Tarik bagi sektor pengadaan listrik dan gas.

Jumlah pelanggan listrik di kabupaten Tangerang dari tahun

2015-2019 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015

jumalah pelanggan adalah 746.842 dan di tahun 2019 meningkat

mencapai 1.003.532. yang mana angka ini termasuk didalamnya

adalah individu atau kelompok, baik itu rumah tangga,

perusahaan atau Lembaga non profit yang membeli dan

menggunakan listrik.

d. Sektor Kontruksi

Berdasarkan tabel 4.4 selama periode waktu lima tahun

2015-2019, rata-rata nilai LQ sektor kontruksi menunjukan

nilai koefisien 1,30. Ini berarti bahwa sektor kontruksi

memiliki kontribusi dalam perekonomian kabupaten Tangerang

dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkatan provinsi

Banten. Saat ini, kabupaten Tangerang sedang fokus dalam

melakukan upaya pembangunan infrastruktur fisik di berbagai

wilayah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendorong

aktivitas perekonomian dan menghilangkan ketimpangan antar

wilayah .

Tabel 4.9

PDRB Tahunan Sektor Kontruksi Beserta Analisis LQ

2015 2016 2017 2018 2019

LQ 1,28 1,29 1,31 1,32 1,31

PDRB (Miliar

Rupiah) 9.242,36 9.942,93 10.909,63 11.837,66 12.890,03

Page 72: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

55

Pada tabel 4.9 nilai LQ sektor kontruksi berfluktuasi.

Pada tahun 2015 adalah 1,28 > 1 dengan jumlah PDRB adalah

9.242,36 miliar rupiah. Pada 2016 nilai LQ meningkat

menjadi 1,29 > 1 dengan nilai PDRB meningkat menajdi

sebesar 9.942,93 miliar rupiah. Pada tahun 2017 nilai LQ terus

mengalami peningkatan menjadi 1,31 >1 dengan nilai PDRB

yang meningkat menjadi 10.909,63 miliar rupiah. Di tahun

2018 nilai LQ meningkat menjadi 1,32 > 1 dengan nilai

PDRB sebesar 11.837,66 miliar rupiah. Sedangkan di tahun

2019 nilai LQ mengalami penurunan menjadi 1,31 >1 namun

disisi lain nilai PDRB meningkat dari tahun sebelmunya yaitu

menjadi 12.809,03 miliar rupiah.

Sektor kontruksi di kabupaten Tangerang mengalami

perkembanagan yang cukup pesat. Hal ini dikarenakan

Kabupaten Tangerang saat ini banyak melakukan

pembangunan-pembangunan. Saat ini, kabupaten Tangerang

banyak melakukan investasi yang sifatnya adalah padat karya.

Kabupaten Tangerang sedang fokus melakukan pembangunan

infrastruktur fisik seperti infrastruktur penghubung antar

wilayah, pembangunan jalan, irigasi dan pemngembangan

jaringan komunikasi. Hal ini sejalan dengan Visi Nawacita

guna mendorong dan mendukung berbagai aktivitas

perekonomian di Kabupaten Tangerang serta mengurangi

ketimpangan antar wilayah.

Page 73: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

56

Di sisi lain berkembangnya sektor kontruksi juga

didukung adanya trend pembangunan perumahan-perumahan

modern oleh para pengembang. Para pengembang

memanfaatkan aset lahannya untuk mengembangkan hunian

yang terintegrasi skala kota beserta fasilitas pendukung seperti

properti komersial, dan juga kawasan industri sebagai basis

ekonomi. Pada tahun 2015, tercatat 4(empat) pengembang

yang turut serta dalam pembangunan di kabupaten Tangerang

dengan pembangunan lahan mencapai kurang lebih 7.000Ha

e. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

Berdasarkan tabel 4.4 selama kurun waktu lima tahun,

rata-rata nilai LQ sektor jasa keuangaan dan asuransi

menunjukan nilai koefisien 1,68. Ini berarti bahwa sektor jasa

keuangan memiliki kontribusi dalam perekonomian kabupaten

Tangerang dibandingkan dengan sektor yang sama pada

tingkatan provinsi Banten.

Tabel 4.10

PDRB Tahunan Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi

Beserta Analisis LQ

2015 2016 2017 2018 2019

LQ 1,64 1,68 1,70 1,71 1,68

PDRB (Miliar Rupiah)

3.519,07 4.128,68 4.347,71 4.679,55 4.726,99

Tabel 4.10 menujukan nilai LQ sektor jasa keuangan dan

asuransi pada tahun 2015 adalah 1,64 >1 dengan jumlah PDRB

Page 74: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

57

3.519,07 miliar rupiah. Pada tahun 2016 nilai LQ mengalami

peningktan menjadi 1,68 > 1 dengan nilai PDRB meningkat

menjadi 4.128,68 miliar rupiah. Di tahun 2017 meningkat

menjadi 1,70 > 1 dengan nilai PDRB 4.347,71 miliar rupiah.

Pada tahun 2018 nilai LQ terus meningkat menjadi 1,71 >1

dengan PDRB yang meningkat menjadi 4.679,55 miliar rupiah.

Sedangkan di tahun 2019 nilai LQ mengalami penurunan

menajdi 1,68 > 1 dengan nilai PDRB meningkat menjadi

4.726,99 miliar rupiah.

2. Analisis Shift Share

Analisis shift share merupakan merupakan sebuah teknik analisis

yang dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor atau

industri pada perekonomian di wilayah kabupaten Tangerang selama

kurun waktu 5 tahun. shift share digunakan sebagai alat analisis dengan

tujuan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi suatu wilayah

(Kabupaten Tangerang) terhadap struktur ekonomi suatu wilayah

administratif yang lebih luas (Provinsi Banten). Dalam penelitian ini

analisis shift share dilakukan dengan menggunakan data pendapatan

regional (PDRB). Adapun analisis terdiri atas 3 komponen analisa, yaitu :

a. Komponen National Share (Nij), yaitu Perubahan dan pertumbuhan

perekonomian kabupaten Tangerang dianalisis dengan memperhatikan

pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi terhadap variabel regional

sektor/industri kabupaten Tangerang.

Page 75: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

58

b. Komponen Proportional Shift (Mij), yaitu Pergeseran proporsional

mengukur perubahan relatif, peningkatan atau penurunan pada

kabupaten Tangerang dibandingkan dengan perekonomian yang lebih

besar yang dijadikan acuan dalam peneitian ini yaitu provinsi Banten.

c. Komponen Differential Shift (Cij), yaitu menjelaskan perbandingan

antara tingkat kompetisi suatu aktivitas/sektor tertentu dengan

pertumbuhan total sektor tersebut dengan daerah yang lebi luas.

Komponen ini mengukur perubahan dalam suatu industri di suatu

daerah karena adanya perbedaan antara pertumbuhan industri di

kabupaten Tangerang dengan pertumbuhan industri di provinsi Banten.

Tabel 4.11

Perhitungan Shift Share Kabupaten Tangerang

Tahun 2015-2019

Kategori Lapangan Usaha Nij Mij cij Dij

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 290.38 290.38 18.7 599.46

B Pertambanagan dan Penggalian 2.0097 2.0097 0.642 4.6614

C Industri Pengolahan 1866.2 1866.2 -94.8 3637.7

D Pengadaaan Listrik dan Gas 85.575 85.575 -60.9 110.24

E Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 3.8044 3.8044 0.734 8.3424

F Kontruksi 587.48 587.48 83.68 1258.6

G Perdagangan Besar dan Eceran 554.69 554.69 25.04 1134.4

H Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 133.17 133.17 71.81 338.15

I

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 70.558 70.558 9.183 150.3

J Informasi dan Komunikasi 239.64 239.64 32.38 511.66

K Jasa keuangan dan Asuransi 233.82 233.82 31.43 499.06

Page 76: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

59

L Real Estat 378.11 378.11 108 864.26

M,N Jasa Perusahaan 44.543 44.543 -2.21 86.873

O Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib

67.808 67.808 15.35 150.96

P Jasa Pendidikan 107.57 107.57 8.296 223.44

Q Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 19.714 19.714 6.44 45.869 R, S, T,

U Jasa Lainnya 65.561 65.561 7.708 138.83

Berdasarkan tabel, pertumbuhan proporsional (Mij) seluruh

sektor bernilai positif. Nilai yang positif menunjukan bahwa seluruh

sektor lapangan usaha di kabupaten Tangerang realtif tumbuh lebih

cepat jika dibandingkan pertumbuhan sektor di provinsi Banten.

pertumbuhan diferensial (Cij) dalam perekonomian kabupaten

Tangerang terdapat tiga sektor dengan nilai differential shift (Cij)

negative. Sekotr tersebut yaitu meliputi : (1) sektor industry

pengolahan dengan nilai differential shift (Cij) sebesar -94,763, (2)

sector pengadaan listrik dan gas dengan nilai differential shift (Cij) -

60,906, dan (3) sector jasa perusahaan dengan nilai -2,212. Ketiga

sector yang memiliki nilai differential shift negative menunjukan

bahwa sector tersebut tidak meiiki keunggulan kompetitif.

Terdapat 14 sektor yang memiliki nilai differential shift positif.

Nilai differential shift (Cij) yang positif berarti pertumbuhan sector-

sektor tersebut di kabupaten Tangerang memiliki keunggulan

kompetitif dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Banten. Sektor-

sektor tersebut meliputi : (1) sector pertanian, kehutanan, dan

perikanan, (2) sector pertambangan, (3) sector pengadaan air;

pengelolaan samapah, limbah dan daur ulang, (4) kontruksi, (5)

perdagangan besar dan eceran, (6) transportasi dan pergudangan;

Page 77: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

60

reparasi mobil dan sepeda motor, (7) penyediaan akomodasi dan

makan minum, (8) informasi dan komunikasi, (9) jasa keuangan dan

Asuransi, (10) real estat, (11) administrasi pemeritahan, pertahanan,

dan jaminan sosial wajib, (12) jasa pendidikan, (13) jasa kesehatan

dan kegiatan social, dan (14) jasa lainnya. Sector-sektor tersebut

memiliki potensi untuk dikembangkan dalam memacu pertumbuhan

PDRB Kabupaten Tangerang.

3. Tipologi Klassen

Tipologi klassen digunakan untuk menentukan struktur dan pola

pertumbuhan sector ekonomi pada penelitian ini. Terdapat empat

kuadran dalam analisis ttipologi klassen. Kuadran pertama merupakan

sector ekonomi yang tumbuh maju dan pesat. Kuadran kedua

merupakan sector yang tumbuh maju tetapi pertumbuhannya tertekan.

Kuadran ketiga merupakan sector potensial dan dapat berkembang.

Kuadran keempat merupaka sector ekonomi tertinggal.

Tipologi klassen mampu melihat sector-sektor ekonomi yang

kedepammya berotensi untuk dikembangkan. Hasil perhitungannya

dapat dijadikan pertimbangan oleh pemerintah daerah untuk

memutuskan kebijakan-kebijakan yang kaitannya dengan

memaksimalkan perekonomian daerah. berikut di bawah ini adalah

hasil perhitungan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi dan rata-rata

kontribusi sector PDRB Banten dan Kabupaten Tangerang tahun

2015-2019.

Page 78: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

61

Tabel 4.12

Rata-Rata Laju Pertumbuhan dan Rata-Rata Kontribusi Sektor

PDRB Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang 2015-2019

Lapangan Usaha

Tangerang Banten Rata-rata

Pertumbuhan

(gi)

Rata-rata

Kontribusi

(si)

Rata-rata

Kontribusi

(s)

Rata-rata

Pertumbuhan

(g)

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 4.502 6.726 5.828 4.652

Pertambanagan dan

Penggalian 3.004 0.044 0.738 1.502

Industri Pengolahan 3.1325 36.718 31.96 3.516

Pengadaaan Listrik dan Gas -3.446 4.436 2.21 -0.25

Pengadaan Air ; Pengelolaan

Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang

6.778 0.06 0.08 5.958

Kontruksi 8.858 13.668 10.418 7.854

Perdagangan Besar dan

Eceran 6.316 11.08 12.436 5.95

Transportasi dan Pergudangan;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8.816 2.912 10.734 6.19

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 8.244 1.496 2.376 7.534

Informasi dan Komunikasi 8.774 3.196 3.54 8.498

Jasa keuangan dan Asuransi 7.826 5.208 2.988 7.204

Real Estat 9.526 7.256 7.458 7.908

Jasa Perusahaan 7.18 1.03 1.072 7.664

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib

7.892 35.344 2.02 6.322

Jasa Pendidikan 8.34 2.552 3.344 7.174

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 9.172 0.422 1.186 7.23

Jasa Lainnya 8.632 1.504 1.61 7.728

Berdasarakan tabel di atas, sektor industri pengolahan

memberikan kontribusi terbesar dengan kontribusi sebesar 31,96

persen pada kabupaten Tangerang dan 36,71 persen pada provinsi

Banten. Sedangkan kontribusi terendah berada di sektor pengadaan

air; pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang yakni

kontribusinya sebesar 0,08 persen untuk kabupaten Tangerang dan

Page 79: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

62

0,06 persen untuk provinsi Banten. Sektor dengan laju pertumbuhan

rata-rata tertinggi adalah sektor informasi dan komunikasi yakni

sebesar 8,49 persen untuk kabupaten Tangerang dan 8,77persen

untuk provinsi Banten. Adapaun sektor yang memiliki laju

pertumbuhan rata-rata terendah adalah sektor pengadaan listrik dan

gas yaitu -0,25 persen untuk kabupaten Tangerang dan -3,44 persen

untuk provinsi Banten.

Tabel 4.13

Klasifikaasi Tipologi Klassen Kabupaten Tangerang Tahun

2015-2019

Sektor maju dan tumbuh pesat

(Kuadran I)

- Sektor Kontruksi

- Sektor Administrasi

Pemeritahan, Pertahanan,

dan Jaminan Sosial Wajib

Sektor maju tapi tertekan (Kuadran II)

- Sektor Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan - Sektor Industri Pengolahan - Sektor pengadaan Listrik dan

gas

Sektor potensial dan dapat

berkembang

(Kuadran III)

- Sektor pertambangan dan

pengalian

- Sektor engadaan air;

pengeloalaan sampah,

limbah, dan daur ulang

- Sektor perdagangan besar

dan eceran

- Sektor transportasi dan

pergudangan; reparasi mobil

dan sepeda motor

- Sektor penyediaan

akomodasi dan makan

minum

- Sektor informasi dan

komunikasi

- Sektor real estat

- Sektor jasa pendidikan

- Sektor jasa kesehatan dan

kegiatan sosial

- Sektor jasa lainnya

Sektor relatif Tertinggal

(Kuadran IV)

- Sektor Jasa Perusahaan

Page 80: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

63

Tabel 4.13 menunjukan pengelompokan sektor PDRB

kabupaten Tangeerang tahun 2015-2019. Berdasarkan tipologi

kllassen, sektor PDRB di kabupaten Tangerang di kelompokan ke

dalam empat kuadran. Kuadran satu yaitu sektor-sektor PDRB yang

maju dan tumbuh pesat. Terdapat dua sektor di kabupaten Tangerang

yang masuk pada kuadran satu yaitu sektor kontruksi dan sektor

administrasi pemeritahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Kedua sektor tersebut memiki rata-rata kontribusi dan rata-rata

pertumbuhan sektor PDRB yang lebih tinggi dibandingkan Provinsi

Banten.

Adapun terdapat tiga sektor yang termasuk kedalam kuadran

II. Sektor sektor yang termasuk kedalam kuadran II yaitu sektor

pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor industri pengolahan,

sektor pengadaan listrik dan gas. Sector-sektor tersebut merupakan

sektor yang maju namun pertumbuhannya mulai lambat dan

cenderung stagnan. Hal ini dikarenakan sector-sektor tersebut

mempunyai rata-rata pertumbuhan yang lambat namun memiliki

kontribusi yang baik dan lebih tinggi dibanding sektor yang sama

pada tingkat provinsi.

Terdapat sepuluh sector ekonomi yang digolongkan ke dalam

sector yang potensial atau dapat berkembang dengan pesat. Sector ini

termasuk kedalam kuadran III, sector yang termasuk kedalam

kuadran II yaitu sektor pertambangan dan pengalian, sektor

pengadaan air; pengeloalaan sampah, limbah, dan daur ulang, sektor

perdagangan besar dan eceran, sektor transportasi dan pergudangan;

Page 81: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

64

reparasi mobil dan sepeda motor, sektor penyediaan akomodasi dan

makan minum, sektor informasi dan komunikasi, sektor real estat,

sektor jasa pendidikan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan social, dan

sektor jasa lainnya.

Sedangkat Kuadran IV hanya terdapat satu sektor yang

termasuk didalamnya. Sektor tersebut adalah sektor jasa perusahaan.

Sektor jasa perusahaan mengalami pertumbuhan dan rata-rata

kontribusi sektor relatif tertinggal dibandingkan provinsi Banten. Ini

menunjukan bahwa sektor jasa perusahaan merupakan sektor yang

ada di Kabupaten Tangerang dengan produktifitas yang rendah serta

pertumbuhan yang relatif lambat. Diperlukan suatu upaya khusus

untuk memperbaiki serta kebijakan yang tepat sasaran agar sektor ini

mampu lebih berkembang di masa yabg akan datang.

4. Kebijakan Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah sebagai pelaku pembangunan memiliki peran

penting dalam upaya menciptakan keadilan dan kesejahteran bagi

masyarakat. Kemampuan dan kapasitas pemerintah daerah dalam

menyusun suatu perencanaan dapat mempengaruhi keberhasilan proses

pembangunan. Kebijakan yang tepat akan membantu dalam upaya

mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Otonomi yang seluas-

luasmya memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah kabupaten

Tangerang untuk mengatur, mengelola, serta mengembangkan daerah

berdasarkan potensi dan kekhasan daerah.

Kabupaten Tangerang merupakan daerah strategis yang letaknya

Page 82: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

65

diantara daerah-daerah penyangga ibukota. Kebijakan-kebijakan yang

diambil tentunya akan berpengaruh bagi perekonomian daerah-daerah

disekitranya. Guna mendukung hal tersebut, pemerintah daerah dapat

memformulasikan kebijakan yag berorientasi pada pembangunan yang

memperkuat pertumbuhan ekonomi basis. Kemudahan akses serta

permudahan izin berinvestasi yang telah dilakukan pemerintahan

kabupaten telah mampu meningkatkan investasi sehingga kemudian

berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang dan

meningkatkan daya saing daerah.

Dalam hal ini, dengan melihat berbagai peluang, kekuatan yang

dimiliki, serta tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Dalam

RPJMD Kabupaten Tangerang, pemerintah daerah telah

memformulasikan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk peningkatan

pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian masyarakat serta

daya saing daerah. Pemerintah daerah berupaya mendorong sektor-sektor

usaha dan pelaku usaha untuk membantu pengembangan produk

unggulan dan industry kreatif. Pemerintah kabupaten melakukan

pembinan dan fasilitasi terhadap pelaku usaha untuk mendorong ekspor

serta optimalisasi pangsa pasar lokal dengan melakukan pengenanlan

produk dan promosi. Untuk pengembangan daya saing daerah pemerintah

kabupaten Tangerang juga melakukan pembinaan kemampuan teknologi

industry serta memfasilitasi kemitraan investasi dan usaha bagi UMKM.

Di bidang pertanian, pemerintah daerah mengupayakan

peningkatan produksi pertanian dengan melakukan berbagai kegiatan.

Kegiatan tersebut seperti bantuan benih dan bantuan pupuk pada kawasan

Page 83: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

66

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta pngembangan

kawasan agropolitan dengan focus sentra hortikultura (Program

Tangerang Mantap). Saat ini pemerintah kabupaten Tangerang juga terus

berupaya untuk melakukan pengendalian alih fungsi lahan pertanian dan

melakukan perlindungan terhadap lahan pertanian yang produktif.

Pemerintah kabupaten juga terus melakukan identifikasi, pembinaan, dan

pengawasan pada kelompok nelayan dan pembangunan infrastruktur

dasar untuk penguatan ekonomi pada masyarakat pesisir (pada 25 desa

pesisir) sehingga meningkatkan kualitas produk hasil tangkap ( Program

Gerbang Mapan).

Selain itu, infrastruktur, sarana dan prasarana juga penting menjadi

prioritas dalam pembangunan daerah di kabupaten Tangerang. Hal ini

telah banyak dibuktikan dengan adanya perbaikan-perbaikan yang

dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten Tangerang seperti perbaikan

jalan, perbaikan jembatan, perbaikan lampu jalan serta perbaikan-

perbaikan fasilitas publik yang menunjang perekonomian lainnya. Di sisi

lain pemerintah kabupaten Tangerang juga berupaya mengembangkan

sistem dan penyediaan jaringan komunikasi, revitalisasi dan

pembangunan pasar tradisional, serta pembangunan infrastruktur dasar di

kawasan pesisir. Percepatan pembangunan insfrastruktur tersebut

dilakukan guna mendorong daya saing serta mendukung pengembangan

kawasan strategis cepat tumbuh di kabupaten Tangerang.

Dalam mendukung serta terciptanya daya saing masyarakat di

kabupaten Tangerang, pemerintah melakukan penyiapan tenaga kerja

yang memiliki standar kompetensi kerja melalui kerjasama pendidikan

Page 84: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

67

dan pelatihan. Pemerintah kabupaten Tangerang juga melakukan program

revitalisasi tenaga kerja serta peningkatan keterampilan tenaga kerja

berdasarkan bidang keahlian. Hal ini kemudian didukung dengan adanya

pembangunan saran prasarana peningkatan kompetensi keahlian seperti

Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dengan sarana teknologi serta

pendidik yang kompeten. Di samping itu pemerintah daerah juga

melakukan berbagai kegiatan yang berfokus pada pengembangan jiwa

kewirausahaan bagi angkatan kerja.

Page 85: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis Location Qoutient (LQ). Sektor basis dan

nonbasis di Kabupaten Tangerang adalah :

a. Sektor basis meliputi sektor Pertanian, kehutanan, dan

Perikananan; sektor Industri Pengolahan, Sektor Pengadaan Listrik

dan Gas; sektor Kontruksi; dan sektor Jasa Keuangan dan

Asuransi.

b. Sektor nonbasis meliputi sektor Pertambangan dan Penggalian;

sektor Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang; Perdagangan Besar dan Eceran; sektor Transportasi dan

Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; sektor

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; sektor Informasi dan

Komunikasi; sektor Real Estat; sektor Jasa Perusahaan; sektor

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib;

sektor Jasa Pendidikan; sektor Jasa Kesehatan dan Kegaiatan

Sosial; dan Jasa Lainnya.

2. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Shift Share, Kabupaten

Tangerang memiliki beberapa sektor yang memiliki spesialisasi dan

keunggulan kompetitif. Sektor-sektor tersebut yaitu :

a. Seluruh sektor memiliki spesialisasi di kabupaten Tangerang.

Sektor-sektor tersebut meliputi : Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan; sektor Pertambanagan dan Penggalian; sektor Industri

Page 86: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

69

Pengolahan; sektor Pengadaaan Listrik dan Gas; sektor Pengadaan

Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; sektor

Kontruksi; sektor Perdagangan Besar dan Eceran; sektor

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor;

sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; sektor

Informasi dan Komunikasi; sektro Jasa keuangan dan Asuransi;

sektor Real Estat; sektor Jasa Perusahaan; sektor Administrasi

Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; sektor Jasa

Pendidikan; sektor jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial; dan sektor

Jasa Lainnya.

b. Sektor yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu sector

pertanian, kehutanan, dan perikanan; sector pertambangan; sector

pengadaan air; pengelolaan samapah, limbah dan daur ulang;

kontruksi; sektor perdagangan besar dan eceran; sektor transportasi

dan pergudangan; reparasi mobil dan sepeda motor; sektor

penyediaan akomodasi dan makan minum; sektor informasi dan

komunikasi; sektor jasa keuangan dan Asuransi; sektor real estat;

sektor administrasi pemeritahan, pertahanan, dan jaminan sosial

wajib; sektor jasa Pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan

social; dan jasa lainnya.

3. Berdasarkan analisis tipologi klassen

a. Sektor yang termasuk kedalam sektor maju dan tumbuh pesat

(Kuadran I) yaitu sektor kontruksi dan sektor administrasi

pemeritahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Page 87: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

70

b. Sektor yang termasuk kedalam sektor maju tetapi tertekan

(Kuadran II) yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,

sektor Industri Pengolahan, sektor pengadaan Listrik dan gas.

c. Sektor yang termasuk kedalam sektor potensial dan dapat

berkembang (Kuadran III) yaitu sektor pertambangan dan

pengalian, sektor pengadaan air; pengeloalaan sampah, limbah, dan

daur ulang, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor

transportasi dan pergudangan; reparasi mobil dan sepeda motor,

sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor informasi

dan komunikasi, sektor real estat, sektor jasa Pendidikan, sektor

jasa kesehatan dan kegiatan social, sektor jasa lainnya.

d. Sektor yang termasuk kedalam sektor yang relatif tertinggal

(Kudran IV) yaitu sektor Jasa Perusahaan.

B. Saran

1. Guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah

Kabupaten Tangerang dalam memformulasikan kebijakan ada baiknya

berfokus pada kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan

sektor-sektor basis serta sektor-sektor yang memiiki potensi untuk

berkembang dan memiliki keunggulan kompetitif.

2. Pemerintah daerah diharapkan terus melakukan perbaikan dan

peningkatan kualitas infrastruktur sebagai bagian dari program

pembangunan daerah yang mendorong pengembangan ekonomi daerah

sehingga dapat memberikan pemasukan yang besar bagi pemerintah

Kabupaten Tangerang.

Page 88: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

71

3. Pemerintah daerah kabupaten Tangerang diharapkan meningkatkan

mutu serta kualitas pelayanan pada berbagai dinas terkait sehingga

berdampak pada terciptanya peluag investasi baik domestik maupun

asing.

4. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi salah satu bahan

untuk mepertimbangkan bagi para investor maupun pihak-pihak lain

yang berkepntingan untuk melihat sektor-sektor mana yang potensial

untuk di kembangkan sehingga dapat berkembang secara optimal dan

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten Tangerang.

Page 89: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

72

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2015). APLIKASI ANALISIS SHIFT SHARE PADA TRANSFORMASI

SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI SULAWESI

TENGGARA. Jurnal Informatika Pertanian 2(24) : 165-178.

Ascani, A., Ricardo, C.,& Simmona I,.(2012). Regional Economic Development: A Review.

Search Europian Commision Research Area.

Ayunataris, Navira, dan Universitas Negeri Surabaya. (2020). “PEMBANGUNAN

WILAYAH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI.” (November):0–6

Bao Jin, Xu, Chen Xing Peng & Wang Li Na. (2010). Industrial Structure Evolution and

Economic Growth in Dingxi City Based on Shift-Share Method and Location Quotient

Analysis”. Asian Agricultural Research.2 : 61-64.

BAPPEDA Kabupaten Tangerang.(2019). Profil Daerah Kabupaten Tangerang Tahun

2019. BAPPEDA Kabupaten Tangerang.

Basuki, Mahmud, dan Febri Nugroho Mujiraharjo. (2017). “Analisis Sektor Unggulan

Kabupaten Sleman dengan Metode Shift Share dan Location Quotient.” Jurnal Sains,

Teknologi dan Industri 15(1):52–60.

Bemby S, Bambang, Abdul Bashir. (2015). “ANALISIS TIPOLOGI DAN HUBUNGAN

ANTARA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan :21-36.

BPS Banten.(2020). Banten dalam Angka 2020. BPS Provinsi Banten.

BPS Kabupaten Tangerang.(2020).Kabupaten Tangerang dalam Angka 2020. BPS

Kab Tangerang.

BPS Kabupaten Tangerang.(2020). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Tangerang Menurut Lapangan Usaha 2015-2019. BPS Kab Tangerang.

Criste F dan Imam. (2018). Ekonomi Pembangunan Sebuah Kajian Teoritis dan Empiris.

Yogyakarta: Deepublish.

Damanhuri, Didin S. (2010). Ekonomi Politik dan Pembangunan teori, kritik, dan Solusi

bagi Indonesia dan Negara Sedang Berkembang. Bogor: IPB Press.

Page 90: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

73

Daryanto, Arief dan Yundy. (2012). Model-Model Kuantitatif Untuk Perencanaan

Pembangunan Ekonomi Daerah : Konsep dan Aplikasi. Bogor: IPB Press.

Faisal. Atique, F. dkk (2015). Economic Growth Analysis of Six Divisions of

Bangladesh Using Location Quetient and Shift-Share Method. Journal of

Bangladesh Institute of Planners 8.135-144.

Gáll, Jozef, Marek Strežo. (2019). Quantitative Analysis of Environment Potential for

Cluster Development in Tourist Regions of Slovak Republic. Journal Geographica

Pannonica Volume 23, Issue 3, 195–203.

Hutabarat, Ruth Yuliani. (2020). “Penentuan Sektor Unggulan di Kabupaten Kepulauan

Anambas.” Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis 11(1):95–110.

Ircham Adri Nur. (2018). “ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN

KABUPATEN MALANG.” ekonomika dan bisnis.

Kuncoro, Mudarajad. (2010). Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan.

Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudarajad. (2014). Otonomi Daerah Menuju Era Baru Pembangunan Daerah.

Jakarta: Erlangga.

M Hasan dan M Aziz. (2019). Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan

Masyarakat : Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal.

Gowa: Pustaka Taman Ilmu.

Putra, Eki., Christina M. & Pratiwi Y. (2019). Identification of Leading Sector and

cluster Anlysis of Regencies in Kalimantan. Economic development Analysis

Journal 8 (2) : 224-243.

R. Jumiyanti, Kalzum. (2018). “Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis

dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo.” Gorontalo Development Review 1(1):29.

Sandu Siyoto, Ali Sodik. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media

Publishing.

Sukanto, S. (2009). “Analisis Daya Saing Ekonomi Antar Daerah Di Provinsi

Sumatera Selatan.” Jurnal Ekonomi Pembangunan 7(2):86–102.

Page 91: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

74

Sukirno, Sadono. (2010). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Praja Grafindo Persada.

Suwandi. (2017). Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan ekonomi,

Penyerapan Tenaga Kerja, kemiskinan, dan kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk

Provinsi Papua. Yogyakarta: Deepublish.

Sydzily, Ace Hasan. (2019). Desentralisasi, Otonomi, dan Pemekaran Daerah Di Indonesia.

Jakarta: Prenada Media Group.

Tarigan, Robinson. (2015). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibisono, Eristian, Amri Amir, & Zulfanetti. (2019). “Keunggulan Komparatif dan

Kompetitif Sektor Industri Pengolahan di Provinsi Jambi.” Journal of Regional and

Rural Development Planning 3(2):105–16.

Wiguna, I. Made Gede Sancita, &Made Kembar Sri Budhi. (2019). “Analisis Sektor

Unggulan Dan Potensi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Badung Tahun 2012-

2016.” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 8(4):810–41.

Zaini, Achmad. (2019). Pengembangan Sektor Unggulan di Kalimantan Timur.

Yogyakarta: Deepublish.

Zsarnoc, Martin. (2018). Shift-Share Analysis of The Impact of Tourism on Local Icomes

in Hungary. Geografijos metraštis 51.

Page 92: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

75

Lampiran I

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten Tahun 2015-2019

Sumber: BPS Provinsi Banten 2020.

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,743.47 22,108.75 23,055.55 23,880.77 24,408.33

Pertambanagan dan Penggalian 2,775.25 2,870.48 2,850.85 2,871.46 2,882.42

Industri Pengolahan 134,907.47 139,073.54 144,219.15 149,425.06 154,882.53

Pengadaaan Listrik dan Gas 4,338.09 4,158.64 4,179.58 4,480.42 4,327.31

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

346.29 369.93 396.92 416.27 439.68

Kontruksi 34,153.90 36,307.71 39,313.81 42,363.00 46,159.00

Perdagangan Besar dan Eceran 49,575.36 51,486.46 54,651.61 58,614.23 63,059.05

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

23,348.64 25,133.93 27,289.08 29,300.61 29,530.85

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 8,520.04 9,165.73 9,924.75 10,664.40 11,511.85

Informasi dan Komunikasi 19,782.89 21,373.06 23,172.72 24,998.29 27,244.33

Jasa keuangan dan Asuransi 10,136.57 11,587.60 12,037.90 12,873.62 13,193.24

Real Estat 29,687.73 32,003.54 34,538.74 37,260.63 40,521.47

Jasa Perusahaan 3,607.27 3,875.63 4,182.02 4,458.77 4,840.73

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

6,361.71 6,813.81 7,140.46 7,517.97 8,109.26

Jasa Pendidikan 10,647.51 11,354.62 12,197.11 12,103.71 14,111.91

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 4,228.76 4,542.71 4,912.96 5,249.40 5,698.34

Jasa Lainnya 5,216.25 5,216.25 6,072.79 6,535.99 7,102.43

PDRB Banten 368,377.20 387,835.09 410,137.00 434,014.00 458,022.71

Page 93: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

76

Lampiran II

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2019

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,784.90 5,071.58 5,333.40 5,543.30 5,705.17

Pertambanagan dan Penggalian 34.92 35.07 35.87 37.77 38.85

Industri Pengolahan 31,809.34 32,739.48 33,877.15 34,885.42 36,120.92

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,720.66 1,527.34 1,408.41 1,474.98 1,464.52

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang 60.74 65.23 70.53 75.06 80.24

Kontruksi 9,242.36 9,942.93 10,909.63 11,837.66 12,890.03

Perdagangan Besar dan Eceran 9,121.80 9,487.55 10,113.12 10,893.67 11,716.22

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,085.52 2,267.12 2,461.27 2,690.89 2,929.21

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,116.26 1,201.75 1,302.58 1,416.09 1,546.71

Informasi dan Komunikasi 3,777.95 4,103.61 4,436.55 4,786.20 5,336.22

Jasa keuangan dan Asuransi 3,519.07 4,128.65 4,347.71 4,679.55 4,726.99

Real Estat 5,863.71 6,385.00 7,019.03 7,717.42 8,487.62

Jasa Perusahaan 715 764.55 823.6 876.62 949.38

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 1,077.54 1,175.56 1,251.11 1,335.59 1,443.05

Jasa Pendidikan 1,704.86 1,844.48 1,982.45 2,146.80 2,329.13

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 306.75 333.07 365.41 401.84 441.82

Jasa Lainnya 1,022.19 1,110.60 1,220.22 1,326.01 1,443.38

PDRB Tangerang 77,962.95 82,183.60 86,964.03 92,124.60 97,539.48

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020.

Page 94: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

77

Lampiran III

Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan

Provinsi Banten 2015-2019 (persen)

Sumber: BPS Provinsi Banten 2020.

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.87 6.02 5.9 5.78 5.57

Pertambanagan dan Penggalian 0.81 0.79 0.74 0.69 0.66

Industri Pengolahan 33.52 32.57 31.93 31.19 30.59

Pengadaaan Listrik dan Gas 2.7 2.32 2.13 2.08 1.82

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08

Kontruksi 9.96 10.12 10.32 10.64 11.05

Perdagangan Besar dan Eceran 12.37 12.18 12.29 12.49 12.85

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10.14 10.7 10.87 11.08 10.88

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.34 2.37 2.39 2.38 2.4

Informasi dan Komunikasi 3.51 3.53 3.63 3.53 3.5

Jasa keuangan dan Asuransi 2.79 3.04 3.03 3.08 3

Real Estat 7.07 7.22 7.47 7.62 7.91

Jasa Perusahaan 1.02 1.05 1.08 1.08 1.13

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 1.98 2.04 2.03 2 2.05

Jasa Pendidikan 3.17 3.23 3.31 3.44 3.57

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 1.13 1.15 1.18 1.21 1.26

Jasa Lainnya 1.55 1.57 1.62 1.63 1.68

PDRB 100 100 100 100 100

Page 95: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

78

Lampiran IV

Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Tangerang 2015-2019 (persen)

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.64 6.92 6.85 6.73 6.49

Pertambanagan dan Penggalian 0.05 0.05 0.04 0.04 0.04

Industri Pengolahan 38.16 37.47 36.84 35.9 35.22

Pengadaaan Listrik dan Gas 6.06 4.92 4.01 3.76 3.43

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

Kontruksi 12.74 13.08 13.62 14.2 14.7

Perdagangan Besar dan Eceran 10.79 10.76 11.04 11.26 11.55

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 2.77 2.85 2.9 2.97 3.07

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.45 1.49 1.5 1.51 1.53

Informasi dan Komunikasi 3.14 3.2 3.28 3.18 3.18

Jasa keuangan dan Asuransi 4.71 5.28 5.33 5.49 5.23

Real Estat 6.68 6.92 7.3 7.52 7.86

Jasa Perusahaan 0.98 1.01 1.04 1.04 1.08

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib 1.6 1.68 1.7 170 1.74

Jasa Pendidikan 2.37 2.46 2.53 2.64 2.76

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 0.39 0.4 0.42 0.44 0.46

Jasa Lainnya 1.41 1.46 1.52 1.54 1.59

PDRB 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020.

Page 96: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

79

Lampiran V

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten Tahun 2015-2019 (persen)

LAJU PDRB BANTEN 5.61 5.51 5.93 6.07 5.54

Sumber: BPS Provinsi Banten 2020.

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.61 6.58 4.28 3.58 2.21

Pertambanagan dan Penggalian 3.66 3.43 -0.68 0.72 0.38

Industri Pengolahan 3.53 3.09 3.7 3.61 3.65

Pengadaaan Listrik dan Gas -1.39 -4.14 0.5 7.2 -3.42

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 5.16 6.83 7.3 4.88 5.62

Kontruksi 7.96 6.31 8.28 7.76 8.96

Perdagangan Besar dan Eceran 4.92 3.85 6.15 7.25 7.58

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6.57 7.65 8.57 7.37 0.79

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.41 7.58 8.28 7.45 7.95

Informasi dan Komunikasi 9.18 8.04 8.42 7.87 8.98

Jasa keuangan dan Asuransi 8.4 14.31 3.89 6.94 2.48

Real Estat 7.19 7.8 7.92 7.88 8.75

Jasa Perusahaan 7.78 7.44 7.91 6.62 8.57

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 6.55 7.11 4.79 5.29 7.87

Jasa Pendidikan 6.69 6.64 7.42 7.43 7.69

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 5.18 7.42 8.15 6.85 8.55

Jasa Lainnya 6.54 7.53 8.27 7.63 8.67

Page 97: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

80

Lampiran VI

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tangerang Tahun 2015-2019 (persen)

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2020.

Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.5 5.99 5.28 3.81 2.93

Pertambanagan dan Penggalian 2.3 2.27 2.28 5.3 2.87

Industri Pengolahan 3.16 2.92 3.47 2.98 3,54

Pengadaaan Listrik dan Gas -2.22 -11.24 -7.79 4.73 -0.71

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 5.05 7.38 8.13 6.43 6.9

Kontruksi 9.59 7.58 9.72 8.51 8.89

Perdagangan Besar dan Eceran 5.71 4.01 6.59 7.72 7.55

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8.62 8.71 8.56 9.33 8.86

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.24 7.66 8.39 8.71 9.22

Informasi dan Komunikasi 10.07 8.62 8.11 7.88 9.19

Jasa keuangan dan Asuransi 7.86 17.32 5.31 7.63 1.01

Real Estat 8.88 8.89 9.93 9.95 9.98

Jasa Perusahaan 6.51 6.93 7.72 6.44 8.3

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 9.13 9.1 6.43 6.75 8.05

Jasa Pendidikan 9.25 8.19 7.48 8.29 8.49

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 7.65 8.58 9.71 9.97 9.95

Jasa Lainnya 7.12 8.65 9.87 8.67 8.85

LAJU PDRB Tangerang 5.6 5.41 5.82 5.93 5.88

Page 98: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

81

Lampiran VII

Hasil Hitung Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2015

PDRB Persektor Tangerang Total PDRB Tangerang PDRB Persektor Banten Total PDRB Banten LQ

4,784.90 77,962.95 20,743.47 368,377.20 1.09

34.92 77,962.95 2,775.25 368,377.20 0.059453387

31,809.34 77,962.95 134,907.47 368,377.20 1.11

1,720.66 77,962.95 4,338.09 368,377.20 1.87

60.74 77,962.95 346.29 368,377.20 0.828780103

9,242.36 77,962.95 34,153.90 368,377.20 1.28

9,121.80 77,962.95 49,575.36 368,377.20 0.87

2,085.52 77,962.95 23,348.64 368,377.20 0.42

1,116.26 77,962.95 8,520.04 368,377.20 0.62

3,777.95 77,962.95 19,782.89 368,377.20 0.90

3,519.07 77,962.95 10,136.57 368,377.20 1.64

5,863.71 77,962.95 29,687.73 368,377.20 0.93

715 77,962.95 3,607.27 368,377.20 0.936551946

1,077.54 77,962.95 6,361.71 368,377.20 0.80032063

1,704.86 77,962.95 10,647.51 368,377.20 0.76

306.75 77,962.95 4,228.76 368,377.20 0.342748855

1,022.19 77,962.95 5,216.25 368,377.20 0.93

Page 99: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

82

Hasil Hitung Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2016

PDRB Persektor Tangerang Total PDRB Tangerang PDRB Persektor Banten Total PDRB Banten LQ

5,071.58 82,183.60 22,108.75 387,835.09 1.08

35.07 82,183.60 2,870.48 387,835.09 0.06

32,739.48 82,183.60 139,073.54 387,835.09 1.11

1,527.34 82,183.60 4,158.64 387,835.09 1.73

65.23 82,183.60 369.93 387,835.09 0.832127

9,942.93 82,183.60 36,307.71 387,835.09 1.29

9,487.55 82,183.60 51,486.46 387,835.09 0.87

2,267.12 82,183.60 25,133.93 387,835.09 0.43

1,201.75 82,183.60 9,165.73 387,835.09 0.62

4,103.61 82,183.60 21,373.06 387,835.09 0.91

4,128.65 82,183.60 11,587.60 387,835.09 1.68

6,385.00 82,183.60 32,003.54 387,835.09 0.94

764.55 82,183.60 3,875.63 387,835.09 0.930948

1,175.56 82,183.60 6,813.81 387,835.09 0.81

1,844.48 82,183.60 11,354.62 387,835.09 0.77

333.07 82,183.60 4,542.71 387,835.09 0.346005

1,110.60 82,183.60 5,216.25 387,835.09 0.35

Page 100: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

83

Hasil Hitung Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2017

PDRB Persektor Tangerang Total PDRB Tangerang PDRB Persektor Banten Total PDRB Banten LQ

5,333.40 86,964.03 23,055.55 410,137.00 1.09

35.87 86,964.03 2,850.85 410,137.00 0.05933983

33,877.15 86,964.03 144,219.15 410,137.00 1.11

1,408.41 86,964.03 4,179.58 410,137.00 1.59

70.53 86,964.03 396.92 410,137.00 0.83803121

10,909.63 86,964.03 39,313.81 410,137.00 1.31

10,113.12 86,964.03 54,651.61 410,137.00 0.87

2,461.27 86,964.03 27,289.08 410,137.00 0.43

1,302.58 86,964.03 9,924.75 410,137.00 0.62

4,436.55 86,964.03 23,172.72 410,137.00 0.90

4,347.71 86,964.03 12,037.90 410,137.00 1.70

7,019.03 86,964.03 34,538.74 410,137.00 0.96

823.6 86,964.03 4,182.02 410,137.00 0.92879427

1,251.11 86,964.03 7,140.46 410,137.00 0.83

1,982.45 86,964.03 12,197.11 410,137.00 0.77

365.41 86,964.03 4,912.96 410,137.00 0.35077327

1,220.22 86,964.03 6,072.79 410,137.00 0.95

Page 101: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

84

Hasil Hitung Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2018

PDRB Persektor Tangerang Total PDRB Tangerang PDRB Persektor Banten Total PDRB Banten LQ

5,543.30 92,124.60 23,880.77 434,014.00 1.09

37.77 92,124.60 2,871.46 434,014.00 0.06

34,885.42 92,124.60 149,425.06 434,014.00 1.10

1,474.98 92,124.60 4,480.42 434,014.00 1.55

75.06 92,124.60 416.27 434,014.00 0.849496

11,837.66 92,124.60 42,363.00 434,014.00 1.32

10,893.67 92,124.60 58,614.23 434,014.00 0.88

2,690.89 92,124.60 29,300.61 434,014.00 0.43

1,416.09 92,124.60 10,664.40 434,014.00 0.63

4,786.20 92,124.60 24,998.29 434,014.00 0.90

4,679.55 92,124.60 12,873.62 434,014.00 1.71

7,717.42 92,124.60 37,260.63 434,014.00 0.98

876.62 92,124.60 4,458.77 434,014.00 0.926242

1,335.59 92,124.60 7,517.97 434,014.00 0.84

2,146.80 92,124.60 12,103.71 434,014.00 0.84

401.84 92,124.60 5,249.40 434,014.00 0.360638

1,326.01 92,124.60 6,535.99 434,014.00 0.96

Page 102: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

85

Hasil Hitung Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2019

PDRB Persektor Tangerang Total PDRB Tangerang PDRB Persektor Banten Total PDRB Banten LQ

5,705.17 97,539.48 24,408.33 458,022.71 1.10

38.85 97,539.48 2,882.42 458,022.71 0.063291

36,120.92 97,539.48 154,882.53 458,022.71 1.10

1,464.52 97,539.48 4,327.31 458,022.71 1.589219

80.24 97,539.48 439.68 458,022.71 0.85696

12,890.03 97,539.48 46,159.00 458,022.71 1.31

11,716.22 97,539.48 63,059.05 458,022.71 0.87

2,929.21 97,539.48 29,530.85 458,022.71 0.47

1,546.71 97,539.48 11,511.85 458,022.71 0.63

5,336.22 97,539.48 27,244.33 458,022.71 0.92

4,726.99 97,539.48 13,193.24 458,022.71 1.68

8,487.62 97,539.48 40,521.47 458,022.71 0.98

949.38 97,539.48 4,840.73 458,022.71 0.920949

1,443.05 97,539.48 8,109.26 458,022.71 0.84

2,329.13 97,539.48 14,111.91 458,022.71 0.78

441.82 97,539.48 5,698.34 458,022.71 0.364086

1,443.38 97,539.48 7,102.43 458,022.71 0.95

Page 103: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

86

Hasil Hitung Rata-Rata Location Qouetient (LQ) Kabupaten Tangerang 2015-2019

Lapangan Usaha LQ

Rata - Rata 2015 2016 2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.09 1.08 1.09 1.09 1.10 1.09

Pertambanagan dan Penggalian 0.059453387 0.06 0.05933983 0.061968693 0.063290764 0.06

Industri Pengolahan 1.11 1.11 1.11 1.10 1.10 1.11

Pengadaaan Listrik dan Gas 1.87 1.73 1.59 1.55 1.589219461 1.67

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

0.828780103 0.83212729 0.83803121 0.849496455 0.856960462 0.84

Kontruksi 1.28 1.29 1.31 1.32 1.31 1.30

Perdagangan Besar dan Eceran 0.87 0.87 0.87 0.88 0.87 0.87

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 0.42 0.43 0.43 0.43 0.47 0.43

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.62 0.62 0.62 0.63 0.63 0.62

Informasi dan Komunikasi 0.90 0.91 0.90 0.90 0.92 0.91

Jasa keuangan dan Asuransi 1.64 1.68 1.70 1.71 1.68 1.68

Real Estat 0.93 0.94 0.96 0.98 0.98 0.96

Jasa Perusahaan 0.936551946 0.93094821 0.92879427 0.926241911 0.920949454 0.93

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib 0.80032063 0.81 0.83 0.84 0.84 0.82

Jasa Pendidikan 0.76 0.77 0.77 0.84 0.78 0.78

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 0.342748855 0.34600505 0.35077327 0.360638113 0.364085672 0.35

Jasa Lainnya 0.93 0.35 0.95 0.96 0.95 0.83

Page 104: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

87

Lampiran VIII

Perhitungan Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang 2015-2016

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Nij 2015 2016 2015 2016

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,784.90 5,071.58 20,743.47 22,108.75 0.06 0.066 0.052821 252.7411

Pertambanagan dan Penggalian 34.92 35.07 2,775.25 2,870.48 0.004 0.034 0.052821 1.844494

Industri Pengolahan 31,809.34 32,739.48 134,907.47 139,073.54 0.029 0.031 0.052821 1680.187

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,720.66 1,527.34 4,338.09 4,158.64 -0.11

-

0.041 0.052821 90.88622

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang 60.74 65.23 346.29 369.93 0.074 0.068 0.052821 3.208321

Kontruksi 9,242.36 9,942.93 34,153.90 36,307.71 0.076 0.063 0.052821 488.1866

Perdagangan Besar dan Eceran 9,121.80 9,487.55 49,575.36 51,486.46 0.04 0.039 0.052821 481.8186

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,085.52 2,267.12 23,348.64 25,133.93 0.087 0.076 0.052821 110.1583

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,116.26 1,201.75 8,520.04 9,165.73 0.077 0.076 0.052821 58.96148

Informasi dan Komunikasi 3,777.95 4,103.61 19,782.89 21,373.06 0.086 0.08 0.052821 199.5534

Jasa keuangan dan Asuransi 3,519.07 4,128.65 10,136.57 11,587.60 0.173 0.143 0.052821 185.8792

Real Estat 5,863.71 6,385.00 29,687.73 32,003.54 0.089 0.078 0.052821 309.7244

Jasa Perusahaan 715 764.55 3,607.27 3,875.63 0.069 0.074 0.052821 37.7667

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,077.54 1,175.56 6,361.71 6,813.81 0.091 0.071 0.052821 56.91627

Jasa Pendidikan 1,704.86 1,844.48 10,647.51 11,354.62 0.082 0.066 0.052821 90.05166

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 306.75 333.07 4,228.76 4,542.71 0.086 0.074 0.052821 16.20271

Jasa Lainnya 1,022.19 1,110.60 5,216.25 5,216.25 0.086 0 0.052821 53.99265

Page 105: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

88

Perhitungan Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang 2016-2017

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Nij 2016 2017 2016 2017

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,071.58 5,333.40 22,108.75 23,055.55 0.051625 0.042825 0.057504 291.6341

Pertambanagan dan Penggalian 35.07 35.87 2,870.48 2,850.85 0.022812 -0.00684 0.057504 2.016651

Industri Pengolahan 32,739.48 33,877.15 139,073.54 144,219.15 0.034749 0.036999 0.057504 1882.638

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,527.34 1,408.41 4,158.64 4,179.58 -0.07787 0.005035 0.057504 87.82753

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 65.23 70.53 369.93 396.92 0.081251 0.07296 0.057504 3.750959

Kontruksi 9,942.93 10,909.63 36,307.71 39,313.81 0.097225 0.082795 0.057504 571.7542

Perdagangan Besar dan Eceran 9,487.55 10,113.12 51,486.46 54,651.61 0.065936 0.061475 0.057504 545.5682

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,267.12 2,461.27 25,133.93 27,289.08 0.085637 0.085747 0.057504 130.3675

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,201.75 1,302.58 9,165.73 9,924.75 0.083903 0.082811 0.057504 69.10494

Informasi dan Komunikasi 4,103.61 4,436.55 21,373.06 23,172.72 0.081133 0.084202 0.057504 235.9723

Jasa keuangan dan Asuransi 4,128.65 4,347.71 11,587.60 12,037.90 0.053059 0.038861 0.057504 237.4122

Real Estat 6,385.00 7,019.03 32,003.54 34,538.74 0.0993 0.079216 0.057504 367.1604

Jasa Perusahaan 764.55 823.6 3,875.63 4,182.02 0.077235 0.079056 0.057504 43.96437

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,175.56 1,251.11 6,813.81 7,140.46 0.064267 0.047939 0.057504 67.59892

Jasa Pendidikan 1,844.48 1,982.45 11,354.62 12,197.11 0.074802 0.074198 0.057504 106.0642

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 333.07 365.41 4,542.71 4,912.96 0.097097 0.081504 0.057504 19.15272

Jasa Lainnya 1,110.60 1,220.22 5,216.25 6,072.79 0.098703 0.164206 0.057504 63.86349

Page 106: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

89

Perhitungan Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang 2017-2018

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Nij 2017 2018 2017 2018

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,333.40 5,543.30 23,055.55 23,880.77 0.039356 0.035793 0.058217 310.4953

Pertambanagan dan Penggalian 35.87 37.77 2,850.85 2,871.46 0.052969 0.007229 0.058217 2.088249

Industri Pengolahan 33,877.15 34,885.42 144,219.15 149,425.06 0.029763 0.036097 0.058217 1972.231

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,408.41 1,474.98 4,179.58 4,480.42 0.047266 0.071979 0.058217 81.99359

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 70.53 75.06 396.92 416.27 0.064228 0.04875 0.058217 4.106054

Kontruksi 10,909.63 11,837.66 39,313.81 42,363.00 0.085065 0.07756 0.058217 635.1274

Perdagangan Besar dan Eceran 10,113.12 10,893.67 54,651.61 58,614.23 0.077182 0.072507 0.058217 588.7568

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,461.27 2,690.89 27,289.08 29,300.61 0.093293 0.073712 0.058217 143.2881

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,302.58 1,416.09 9,924.75 10,664.40 0.087142

0.074526 0.058217 75.83247

Informasi dan Komunikasi 4,436.55 4,786.20 23,172.72 24,998.29 0.078811 0.078781 0.058217 258.2832

Jasa keuangan dan Asuransi 4,347.71 4,679.55 12,037.90 12,873.62 0.076325 0.069424 0.058217 253.1112

Real Estat 7,019.03 7,717.42 34,538.74 37,260.63 0.0995 0.078807 0.058217 408.6278

Jasa Perusahaan 823.6 876.62 4,182.02 4,458.77 0.064376 0.066176 0.058217 47.94763

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,251.11 1,335.59 7,140.46 7,517.97 0.067524 0.052869 0.058217 72.83604

Jasa Pendidikan 1,982.45 2,146.80 12,197.11 12,103.71 0.082902 -0.00766 0.058217 115.4126

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 365.41 401.84 4,912.96 5,249.40 0.099696 0.06848 0.058217 21.27312

Jasa Lainnya 1,220.22 1,326.01 6,072.79 6,535.99 0.086697 0.076275 0.058217 71.03771

Page 107: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

90

Perhitungan Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang 2018-2019

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Nij 2018 2019 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,543.30 5,705.17 23,880.77 24,408.33 0.029201 0.022091 0.055318 306.6433

Pertambanagan dan Penggalian 37.77 38.85 2,871.46 2,882.42 0.028594 0.003817 0.055318 2.089354

Industri Pengolahan 34,885.42 36,120.92 149,425.06 154,882.53 0.035416 0.036523 0.055318 1929.786

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,474.98 1,464.52 4,480.42 4,327.31 -0.00709 -0.03417 0.055318 81.59268

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 75.06 80.24 416.27 439.68 0.069011 0.056238 0.055318 4.152156

Kontruksi 11,837.66 12,890.03 42,363.00 46,159.00 0.0889 0.089606 0.055318 654.8336

Perdagangan Besar dan Eceran 10,893.67 11,716.22 58,614.23 63,059.05 0.075507 0.075832 0.055318 602.6141

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,690.89 2,929.21 29,300.61 29,530.85 0.088565 0.007858 0.055318 148.8542

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,416.09 1,546.71 10,664.40 11,511.85 0.09224

0.079465 0.055318 78.33502

Informasi dan Komunikasi 4,786.20 5,336.22 24,998.29 27,244.33 0.114918 0.089848 0.055318 264.7622

Jasa keuangan dan Asuransi 4,679.55 4,726.99 12,873.62 13,193.24 0.010138 0.024828 0.055318 258.8625

Real Estat 7,717.42 8,487.62 37,260.63 40,521.47 0.0998 0.087514 0.055318 426.9109

Jasa Perusahaan 876.62 949.38 4,458.77 4,840.73 0.083001 0.085665 0.055318 48.49271

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,335.59 1,443.05 7,517.97 8,109.26 0.080459 0.07865 0.055318 73.88193

Jasa Pendidikan 2,146.80 2,329.13 12,103.71 14,111.91 0.084931 0.165916 0.055318 118.7563

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 401.84 441.82 5,249.40 5,698.34 0.099492 0.085522 0.055318 22.22891

Jasa Lainnya 1,326.01 1,443.38 6,535.99 7,102.43 0.088514 0.086665 0.055318 73.35199

Page 108: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

91

Perhitungan Rata-Rata Nasional Share (Nij) Kabupaten Tangerang 2015-2019

Lapangan Usaha Tahun

Rata -rata Nij 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 252.7410976 291.63406 310.495254 306.6433 290.378425

Pertambanagan dan Penggalian 1.844493956 2.0166509 2.08824854 2.089354 2.0096869

Industri Pengolahan 1680.187152 1882.6376 1972.23052 1929.786 1866.21021

Pengadaaan Listrik dan Gas 90.88622479 87.827533 81.9935913 81.59268 85.5750083

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang 3.208320815 3.7509592 4.10605434 4.152156 3.80437255

Kontruksi 488.186631 571.75417 635.127373 654.8336 587.475441

Perdagangan Besar dan Eceran 481.8185843 545.56819 588.756845 602.6141 554.689433

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

110.1583343 130.36754 143.288081 148.8542 133.167033

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 58.96147832 69.104939 75.8324722 78.33502 70.5584767

Informasi dan Komunikasi 199.5534347 235.97231 258.283218 264.7622 239.642782

Jasa keuangan dan Asuransi 185.8792481 237.4122 253.111208 258.8625 233.816294

Real Estat 309.724446 367.16042 408.627798 426.9109 378.105887

Jasa Perusahaan 37.76670041 43.96437 47.9476302 48.49271 44.5428528

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan

Sosial Wajib 56.91626624 67.59892 72.8360364 73.88193 67.8082888

Jasa Pendidikan 90.05165994 106.06422 115.412554 118.7563 107.571185

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 16.20270678 19.152721 21.2731223 22.22891 19.714366

Jasa Lainnya 53.99264824 63.863487 71.0377092 73.35199 65.561458

Page 109: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

92

Lampiran IX

Perhitungan Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang 2015-2016

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Mij 2015 2016 2015 2016

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,784.90 5,071.58 20,743.47 22,108.75 0.06 0.066 0.052821 62.18829

Pertambanagan dan Penggalian 34.92 35.07 2,775.25 2,870.48 0.004 0.034 0.052821 -0.64625

Industri Pengolahan 31,809.34 32,739.48 134,907.47 139,073.54 0.029 0.031 0.052821 -697.885

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,720.66 1,527.34 4,338.09 4,158.64 -0.11

-0.041 0.052821 -162.063

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang 60.74 65.23 346.29 369.93 0.074 0.068 0.052821 0.938185

Kontruksi 9,242.36 9,942.93 34,153.90 36,307.71 0.076 0.063 0.052821 94.6542

Perdagangan Besar dan Eceran 9,121.80 9,487.55 49,575.36 51,486.46 0.04 0.039 0.052821 -130.179

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 2,085.52 2,267.12 23,348.64 25,133.93 0.087 0.076 0.052821 49.30526

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,116.26 1,201.75 8,520.04 9,165.73 0.077 0.076 0.052821 25.63412

Informasi dan Komunikasi 3,777.95 4,103.61 19,782.89 21,373.06 0.086 0.08 0.052821 104.1223

Jasa keuangan dan Asuransi 3,519.07 4,128.65 10,136.57 11,587.60 0.173 0.143 0.052821 317.8687

Real Estat 5,863.71 6,385.00 29,687.73 32,003.54 0.089 0.078 0.052821 147.6779

Jasa Perusahaan 715 764.55 3,607.27 3,875.63 0.069 0.074 0.052821 15.42516

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 1,077.54 1,175.56 6,361.71 6,813.81 0.091 0.071 0.052821 19.65997

Jasa Pendidikan 1,704.86 1,844.48 10,647.51 11,354.62 0.082 0.066 0.052821 23.16951

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 306.75 333.07 4,228.76 4,542.71 0.086 0.074 0.052821 6.570911

Jasa Lainnya 1,022.19 1,110.60 5,216.25 5,216.25 0.086 0 0.052821 -53.9926

Page 110: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

93

Perhitungan Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang 2016-2017

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Mij 2016 2017 2016 2017

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,071.58 5,333.40 22,108.75 23,055.55 0.051625 0.042825 0.057504 -74.4453

Pertambanagan dan Penggalian 35.07 35.87 2,870.48 2,850.85 0.022812 -0.00684 0.057504 -2.25648

Industri Pengolahan 32,739.48 33,877.15 139,073.54 144,219.15 0.034749 0.036999 0.057504 -671.303

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,527.34 1,408.41 4,158.64 4,179.58 -0.07787 0.005035 0.057504 -80.1369

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 65.23 70.53 369.93 396.92 0.081251 0.07296 0.057504 1.008205

Kontruksi 9,942.93 10,909.63 36,307.71 39,313.81 0.097225 0.082795 0.057504 251.4716

Perdagangan Besar dan Eceran 9,487.55 10,113.12 51,486.46 54,651.61 0.065936 0.061475 0.057504 37.68261

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,267.12 2,461.27 25,133.93 27,289.08 0.085637 0.085747 0.057504 64.03038

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,201.75 1,302.58 9,165.73 9,924.75 0.083903

0.082811 0.057504 30.41275

Informasi dan Komunikasi 4,103.61 4,436.55 21,373.06 23,172.72 0.081133 0.084202 0.057504 109.5609

Jasa keuangan dan Asuransi 4,128.65 4,347.71 11,587.60 12,037.90 0.053059 0.038861 0.057504 -76.9708

Real Estat 6,385.00 7,019.03 32,003.54 34,538.74 0.0993 0.079216 0.057504 138.6352

Jasa Perusahaan 764.55 823.6 3,875.63 4,182.02 0.077235 0.079056 0.057504 16.47754

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,175.56 1,251.11 6,813.81 7,140.46 0.064267 0.047939 0.057504 -11.2433

Jasa Pendidikan 1,844.48 1,982.45 11,354.62 12,197.11 0.074802 0.074198 0.057504 30.79249

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 333.07 365.41 4,542.71 4,912.96 0.097097 0.081504 0.057504 7.993887

Jasa Lainnya 1,110.60 1,220.22 5,216.25 6,072.79 0.098703 0.164206 0.057504 118.5038

Page 111: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

94

Perhitungan Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang 2017-2018

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Mij 2017 2018 2017 2018

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,333.40 5,543.30 23,055.55 23,880.77 0.039356 0.035793 0.058217 -119.599

Pertambanagan dan Penggalian 35.87 37.77 2,850.85 2,871.46 0.052969 0.007229 0.058217 -1.82893

Industri Pengolahan 33,877.15 34,885.42 144,219.15 149,425.06 0.029763 0.036097 0.058217 -749.36

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,408.41 1,474.98 4,179.58 4,480.42 0.047266 0.071979 0.058217 19.38168

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 70.53 75.06 396.92 416.27 0.064228 0.04875 0.058217 -0.66769

Kontruksi 10,909.63 11,837.66 39,313.81 42,363.00 0.085065 0.07756 0.058217 211.0266

Perdagangan Besar dan Eceran 10,113.12 10,893.67 54,651.61 58,614.23 0.077182 0.072507 0.058217 144.5144

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2,461.27 2,690.89 27,289.08 29,300.61 0.093293 0.073712 0.058217 38.13681

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,302.58 1,416.09 9,924.75 10,664.40 0.087142

0.074526 0.058217 21.24335

Informasi dan Komunikasi 4,436.55 4,786.20 23,172.72 24,998.29 0.078811 0.078781 0.058217 91.23262

Jasa keuangan dan Asuransi 4,347.71 4,679.55 12,037.90 12,873.62 0.076325 0.069424 0.058217 48.72451

Real Estat 7,019.03 7,717.42 34,538.74 37,260.63 0.0995 0.078807 0.058217 144.52

Jasa Perusahaan 823.6 876.62 4,182.02 4,458.77 0.064376 0.066176 0.058217 6.55505

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 1,251.11 1,335.59 7,140.46 7,517.97 0.067524 0.052869 0.058217 -6.69092

Jasa Pendidikan 1,982.45 2,146.80 12,197.11 12,103.71 0.082902 -0.00766 0.058217 -130.593

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 365.41 401.84 4,912.96 5,249.40 0.099696 0.06848 0.058217 3.750192

Jasa Lainnya 1,220.22 1,326.01 6,072.79 6,535.99 0.086697 0.076275 0.058217 22.03416

Page 112: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

95

Perhitungan Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang 2018-2019

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn Mij 2018 2019 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,543.30 5,705.17 23,880.77 24,408.33 0.029201 0.022091 0.055318 -184.184

Pertambanagan dan Penggalian 37.77 38.85 2,871.46 2,882.42 0.028594 0.003817 0.055318 -1.94519

Industri Pengolahan 34,885.42 36,120.92 149,425.06 154,882.53 0.035416 0.036523 0.055318 -655.661

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,474.98 1,464.52 4,480.42 4,327.31 -0.00709 -0.03417 0.055318 -131.997

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 75.06 80.24 416.27 439.68 0.069011 0.056238 0.055318 0.069034

Kontruksi 11,837.66 12,890.03 42,363.00 46,159.00 0.0889 0.089606 0.055318 405.8976

Perdagangan Besar dan Eceran 10,893.67 11,716.22 58,614.23 63,059.05 0.075507 0.075832 0.055318 223.472

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,690.89 2,929.21 29,300.61 29,530.85 0.088565 0.007858 0.055318 -127.71

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,416.09 1,546.71 10,664.40 11,511.85

0.09224 0.079465 0.055318 34.19503

Informasi dan Komunikasi 4,786.20 5,336.22 24,998.29 27,244.33 0.114918 0.089848 0.055318 165.2671

Jasa keuangan dan Asuransi 4,679.55 4,726.99 12,873.62 13,193.24 0.010138 0.024828 0.055318 -142.681

Real Estat 7,717.42 8,487.62 37,260.63 40,521.47 0.0998 0.087514 0.055318 248.4742

Jasa Perusahaan 876.62 949.38 4,458.77 4,840.73 0.083001 0.085665 0.055318 26.60284

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,335.59 1,443.05 7,517.97 8,109.26 0.080459 0.07865 0.055318 31.16252

Jasa Pendidikan 2,146.80 2,329.13 12,103.71 14,111.91 0.084931 0.165916 0.055318 237.4323

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 401.84 441.82 5,249.40 5,698.34 0.099492 0.085522 0.055318 12.13731

Jasa Lainnya 1,326.01 1,443.38 6,535.99 7,102.43 0.088514 0.086665 0.055318 41.56635

Page 113: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

96

Perhitungan Rata-Rata Proposional Shift (Mij) Kabupaten Tangerang 2015-2019

Lapangan Usaha Tahun Rata -

rata Mij 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 62.18828846 -74.44529936 -119.5985563 -184.1839523 -79.0099

Pertambanagan dan Penggalian -0.646248176 -2.256479815 -1.82892914 -1.945190889 -1.66921

Industri Pengolahan -697.8847114 -671.3030004 -749.3596784 -655.6609969 -693.552

Pengadaaan Listrik dan Gas -162.0632721 -80.13691803 19.38168187 -131.9973753 -88.704

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

0.938185292 1.008205261 -0.667690189 0.069033754 0.336934

Kontruksi 94.65419802 251.4715821 211.0265532 405.8976456 240.7625

Perdagangan Besar dan Eceran -130.1787378 37.68261279 144.5143534 223.4720096 68.87256

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

49.3052576 64.03037925 38.13681261 -127.7095505 5.940725

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 25.63412445 30.41275163 21.24335306 34.19503332 27.87132

Informasi dan Komunikasi 104.1222543 109.5609378 91.23261674 165.2671114 117.5457

Jasa keuangan dan Asuransi 317.8686806 -76.97076848 48.72451058 -142.6809225 36.73538

Real Estat 147.6779306 138.6352493 144.5199878 248.4741532 169.8268

Jasa Perusahaan 15.42515936 16.47753894 6.555050341 26.60283695 16.26515

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 19.65997411 -11.24327282 -6.690923068 31.16251596 8.222074

Jasa Pendidikan 23.16951145 30.79248998 -130.5932673 237.4323156 40.20026

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 6.570910659 7.993887253 3.750191606 12.13730839 7.613074

Jasa Lainnya -53.99264824 118.5037929 22.03415793 41.56634985 32.02791

Page 114: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

97

Lampiran X

Perhitungan Differential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang 2015-2016

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn cij 2015 2016 2015 2016

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,784.90 5,071.58 20,743.47 22,108.75 0.06 0.066 0.052821 -28.2494

Pertambanagan dan Penggalian 34.92 35.07 2,775.25 2,870.48 0.004 0.034 0.052821 -1.04825

Industri Pengolahan 31,809.34 32,739.48 134,907.47 139,073.54 0.029 0.031 0.052821 -52.1624

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,720.66 1,527.34 4,338.09 4,158.64 -0.11

-0.041 0.052821 -122.143

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

60.74 65.23 346.29 369.93 0.074 0.068 0.052821 0.343494

Kontruksi 9,242.36 9,942.93 34,153.90 36,307.71 0.076 0.063 0.052821 117.7292

Perdagangan Besar dan Eceran 9,121.80 9,487.55 49,575.36 51,486.46 0.04 0.039 0.052821 14.11015

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor 2,085.52 2,267.12 23,348.64 25,133.93 0.087 0.076 0.052821 22.13641

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,116.26 1,201.75 8,520.04 9,165.73 0.077 0.076 0.052821 0.894397

Informasi dan Komunikasi 3,777.95 4,103.61 19,782.89 21,373.06 0.086 0.08 0.052821 21.98431

Jasa keuangan dan Asuransi 3,519.07 4,128.65 10,136.57 11,587.60 0.173 0.143 0.052821 105.8321

Real Estat 5,863.71 6,385.00 29,687.73 32,003.54 0.089 0.078 0.052821 63.88762

Jasa Perusahaan 715 764.55 3,607.27 3,875.63 0.069 0.074 0.052821 -3.64186

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 1,077.54 1,175.56 6,361.71 6,813.81 0.091 0.071 0.052821 21.44376

Jasa Pendidikan 1,704.86 1,844.48 10,647.51 11,354.62 0.082 0.066 0.052821 26.39883

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 306.75 333.07 4,228.76 4,542.71 0.086 0.074 0.052821 3.546383

Jasa Lainnya 1,022.19 1,110.60 5,216.25 5,216.25 0.086 0 0.052821 88.41

Page 115: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

98

Perhitungan Differential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang 2016-2017

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn cij 2016 2017 2016 2017

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,071.58 5,333.40 22,108.75 23,055.55 0.051625 0.042825 0.057504 44.63124

Pertambanagan dan Penggalian 35.07 35.87 2,870.48 2,850.85 0.022812 -0.00684 0.057504 1.039829

Industri Pengolahan 32,739.48 33,877.15 139,073.54 144,219.15 0.034749 0.036999 0.057504 -73.6646

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,527.34 1,408.41 4,158.64 4,179.58 -0.07787 0.005035 0.057504 -126.621

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah,

Limbah, dan Daur Ulang 65.23 70.53 369.93 396.92 0.081251 0.07296 0.057504 0.540836

Kontruksi 9,942.93 10,909.63 36,307.71 39,313.81 0.097225 0.082795 0.057504 143.4742

Perdagangan Besar dan Eceran 9,487.55 10,113.12 51,486.46 54,651.61 0.065936 0.061475 0.057504 42.3192

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,267.12 2,461.27 25,133.93 27,289.08 0.085637 0.085747 0.057504 -0.24792

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,201.75 1,302.58 9,165.73 9,924.75

0.083903 0.082811 0.057504 1.312309

Informasi dan Komunikasi 4,103.61 4,436.55 21,373.06 23,172.72 0.081133 0.084202 0.057504 -12.5932

Jasa keuangan dan Asuransi 4,128.65 4,347.71 11,587.60 12,037.90 0.053059 0.038861 0.057504 58.61857

Real Estat 6,385.00 7,019.03 32,003.54 34,538.74 0.0993 0.079216 0.057504 128.2343

Jasa Perusahaan 764.55 823.6 3,875.63 4,182.02 0.077235 0.079056 0.057504 -1.39191

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib 1,175.56 1,251.11 6,813.81 7,140.46 0.064267 0.047939 0.057504 19.19435

Jasa Pendidikan 1,844.48 1,982.45 11,354.62 12,197.11 0.074802 0.074198 0.057504 1.113288

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 333.07 365.41 4,542.71 4,912.96 0.097097 0.081504 0.057504 5.193392

Jasa Lainnya 1,110.60 1,220.22 5,216.25 6,072.79 0.098703 0.164206 0.057504 -72.7473

Page 116: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

99

Perhitungan Differential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang 2017-2018

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn cij 2017 2018 2017 2018

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,333.40 5,543.30 23,055.55 23,880.77 0.039356 0.035793 0.058217 19.0033

Pertambanagan dan Penggalian 35.87 37.77 2,850.85 2,871.46 0.052969 0.007229 0.058217 1.640681

Industri Pengolahan 33,877.15 34,885.42 144,219.15 149,425.06 0.029763 0.036097 0.058217 -214.601

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,408.41 1,474.98 4,179.58 4,480.42 0.047266 0.071979 0.058217 -34.8053

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

70.53 75.06 396.92 416.27 0.064228 0.04875 0.058217 1.091636

Kontruksi 10,909.63 11,837.66 39,313.81 42,363.00 0.085065 0.07756 0.058217 81.87607

Perdagangan Besar dan Eceran 10,113.12 10,893.67 54,651.61 58,614.23 0.077182 0.072507 0.058217 47.2788

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,461.27 2,690.89 27,289.08 29,300.61 0.093293 0.073712 0.058217 48.19511

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,302.58 1,416.09 9,924.75 10,664.40 0.087142

0.074526 0.058217 16.43417

Informasi dan Komunikasi 4,436.55 4,786.20 23,172.72 24,998.29 0.078811 0.078781 0.058217 0.134165

Jasa keuangan dan Asuransi 4,347.71 4,679.55 12,037.90 12,873.62 0.076325 0.069424 0.058217 30.00428

Real Estat 7,019.03 7,717.42 34,538.74 37,260.63 0.0995 0.078807 0.058217 145.2422

Jasa Perusahaan 823.6 876.62 4,182.02 4,458.77 0.064376 0.066176 0.058217 -1.48268

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,251.11 1,335.59 7,140.46 7,517.97 0.067524 0.052869 0.058217 18.33489

Jasa Pendidikan 1,982.45 2,146.80 12,197.11 12,103.71 0.082902 -0.00766 0.058217 179.5307

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 365.41 401.84 4,912.96 5,249.40 0.099696 0.06848 0.058217 11.40669

Jasa Lainnya 1,220.22 1,326.01 6,072.79 6,535.99 0.086697 0.076275 0.058217 12.71813

Page 117: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

100

Perhitungan Differential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang 2018-2019

Lapangan Usaha Tangerang Banten

rij rin rn cij 2018 2019 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,543.30 5,705.17 23,880.77 24,408.33 0.029201 0.022091 0.055318 39.41066

Pertambanagan dan Penggalian 37.77 38.85 2,871.46 2,882.42 0.028594 0.003817 0.055318 0.935837

Industri Pengolahan 34,885.42 36,120.92 149,425.06 154,882.53 0.035416 0.036523 0.055318 -38.6245

Pengadaaan Listrik dan Gas 1,474.98 1,464.52 4,480.42 4,327.31 -0.00709 -0.03417 0.055318 39.94469

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

75.06 80.24 416.27 439.68 0.069011 0.056238 0.055318 0.95881

Kontruksi 11,837.66 12,890.03 42,363.00 46,159.00 0.0889 0.089606 0.055318 -8.36124

Perdagangan Besar dan Eceran 10,893.67 11,716.22 58,614.23 63,059.05 0.075507 0.075832 0.055318 -3.53613

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2,690.89 2,929.21 29,300.61 29,530.85 0.088565 0.007858 0.055318 217.1754

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,416.09 1,546.71 10,664.40 11,511.85

0.09224 0.079465 0.055318 18.08995

Informasi dan Komunikasi 4,786.20 5,336.22 24,998.29 27,244.33 0.114918 0.089848 0.055318 119.9907

Jasa keuangan dan Asuransi 4,679.55 4,726.99 12,873.62 13,193.24 0.010138 0.024828 0.055318 -68.7416

Real Estat 7,717.42 8,487.62 37,260.63 40,521.47 0.0998 0.087514 0.055318 94.81497

Jasa Perusahaan 876.62 949.38 4,458.77 4,840.73 0.083001 0.085665 0.055318 -2.33555

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

1,335.59 1,443.05 7,517.97 8,109.26 0.080459 0.07865 0.055318 2.415552

Jasa Pendidikan 2,146.80 2,329.13 12,103.71 14,111.91 0.084931 0.165916 0.055318 -173.859

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 401.84 441.82 5,249.40 5,698.34 0.099492 0.085522 0.055318 5.613777

Jasa Lainnya 1,326.01 1,443.38 6,535.99 7,102.43 0.088514 0.086665 0.055318 2.451663

Page 118: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

101

Perhitungan Rata-Rata Differential Shift (Cij) Kabupaten Tangerang 2015-2019

Lapangan Usaha Tahun Rata -rata

Cij 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -28.2493861 44.63124243 19.0033028 39.41065937 18.69895

Pertambanagan dan Penggalian -1.04824578 1.039828914 1.6406806 0.935836682 0.642025

Industri Pengolahan -52.162441 -73.66463406 -214.600846 -38.6245216 -94.7631

Pengadaaan Listrik dan Gas -122.142953 -126.6206151 -34.8052732 39.94469148 -60.906

Pengadaan Air ; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang 0.343493892 0.540835563 1.09163585 0.958810387 0.733694

Kontruksi 117.7291709 143.4742479 81.8760734 -8.36123622 83.67956

Perdagangan Besar dan Eceran 14.11015351 42.31920197 47.2788013 -3.53612771 25.04301

Transportasi dan Pergudangan; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 22.13640808 -0.247918193 48.1951061 217.1753715 71.81474

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.894397233 1.312309101 16.4341747 18.0899495 9.182708

Informasi dan Komunikasi 21.98431098 -12.59324478 0.13416485 119.9907201 32.37899

Jasa keuangan dan Asuransi 105.8320713 58.61857166 30.004281 -68.7416001 31.42833

Real Estat 63.88762349 128.2343286 145.242214 94.81496671 108.0448

Jasa Perusahaan -3.64185977 -1.39190867 -1.48268052 -2.3355477 -2.213

Administrasi Pemeritahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib 21.44375965 19.19435257 18.3348866 2.415551685 15.34714

Jasa Pendidikan 26.39882861 1.113288353 179.530713 -173.85862 8.296053

Jasa Kesehatan dan Kegaiatan Sosial 3.546382557 5.193392028 11.4066861 5.61377727 6.440059

Jasa Lainnya 88.41 -72.74727994 12.7181329 2.451662548 7.708129

Page 119: ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM PEREKONOMIAN …

102