Upload
billy-pranata
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 1/10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Cuaca dan iklim merupakan gejala ilmiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia di
Sektor prakiraan cuaca dan bermanfaat juga di sektor pertanian. Pola umum curah hujan di
Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografisnya. Data curah hujan yang digunakan
bersifat non-linier (berfluktuasi terhadap waktu) sehingga untuk mengestimasi curah hujan
diperlukan pendekatan bentuk non-linier dengan menggunakan model inersi diantaranya
dengan metode Gauss Newton Dalam beberapa kasus di pemodelan sains! terdapat beberapa
permasalahan untuk melakukan pencocokan kura dengan model yang bersifat non linier!
seperti model cuaca! persamaan pemodelan kedepan Self Potential! peluruhan radioaktif dan
lain"lain. Seperti halnya kuadrat terkecil! regresi non linier didasarkan pada penentuan nilai
parameter model yang meminimumkan jumlah dari kuadrat kesalahan. #amun! tidak seperti
halnya pada kasus linier! pada kasus non linier solusi diperoleh melalui proses yang
dilakukan secara iteratif. Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan selama $%
tahun dengan periode waktu dari &anuari ' s.d Desember '$% untuk wilayah Sintang
(P!'$%).
BAB IITinjauan Pustaka
2.1.Kondisi iklim Kalimantan Barat
Kalimantan Barat merupakan suatu wilayah yang dilalui oleh garis
khatulistiwa yang terletak diantara 108o BT hingga 114o BT dan antara 2o6’ L
hingga !o"’ L#. Karena letak inilah Kalimantan Barat memiliki $enis iklim tropik %asah
dengan &urah hu$an merata untuk setiap tahunnya. Kalimantan Barat $uga dikenal
dengan daerah penghu$an dengan intensitas yang tinggi' dengan &urah hu$an
tahunan %erkisar antara 2000 s.d !000 mm (B)#' 2012*.
2.2. +ungsi Deret Fourier
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 2/10
+ungsi Deret Fourier adalah $umlah ,ungsi sinus dan &osinus yang menggam%arkan
sinyal perodik. -dapun persamaan yang digunakan dalam penelitian ini se%agai
%erikut (#upegina' 2012*
/a0 ∑i=1
n
a0cos (nwx )+bi sin(nwx) imana y adalah model' n adalah %anyaknya
orde Deret Fourier ' w adalah ,rekuensi sudut' x adalah waktu.
2.!. etode 3auss ewton
etode gauss newton merupakan suatu algoritma untuk meminimumkan
$umlah kuadrat galat. Konsep kun&i yang mendasari teknik terse%ut dalah uraian
deret taylor yang digunakan untuk menyatakan persamaan nonlinear semula dalam
suatu %entuk hampiran yang linier. engan demikian'teori kuadrat terke&il dapat
digunakan untuk memperoleh taksiran taksiran %aru dari parameter yang %ergerak
kearah yang meminimumkan galat terse%ut.
)ada metode ini' ,ungsi nonlinier diekspansikan dalam deret Taylor. Bentuk
hampiran terse%ut %er%entuk ,ungsi linier.
f ( x i ) j+1=f ( xi ) j
+
∂ f ( xi ) j
∂ a0
∆ a0+
∂ f ( x i) j
∂ a1
∆ a1
dengan $ adalah te%akan awal' $1 adalah prediksi' ∆a0 / a0'$1 5 a0'$ dan ∆a1 / a1'$1
5 a1'$
ari proses ini terlihat hu%ungan yang linier antara model asal terhadap
parameter modelnya. )ersamaan hampiran kemudian disu%stitusikan ke
persamaan model men$adi
y i−f ( xi ) j=
∂ f ( x i ) j∂ a
0
∆ a0+
∂ f ( x i ) j∂ a
1
∆ a1+e i
atau dalam %entuk matriks { D }=[ Z j ] {∆ A }+ { E }
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 3/10
dengan 7$9 adalah matrik turunan parsial ,ungsi non linier terhadap setiap
parameter model' atau %iasa $uga dise%ut se%agai matriks :a&o%i'
[Z j ]=
∂ f 1
∂ a0
∂ f 1
∂ a1
∂ f 2
∂ a0
∂ f 2
∂ a1
⋮
∂ f n
∂ a0
⋮
∂ f n
∂ a1
]dengan n adalah $umlah data dan
∂ f n
∂ ak adalah turunan parsial ,ungsi terhadap
parameter model ke k yang kemudian die;aluasi pada data ke i. <ektor => %erisi
selisih antara data dengan nilai ,ungsi
{ D }= [ y1−f ( x1)
y2−f ( x
2)
y3−f ( x3)
⋮
yn−f ( xn)]
an ;ektor =∆ -> adalah ;ektor yang %erisi peru%ahan nilai parameter model.
{∆ A }=
[∆ a
0
∆ a1
∆ a2
⋮
∆ am]engan menggunakan teorema kuadrat terke&il diperoleh
[[ Z j ]T
[Z j ] ] {∆ A }= {[ Z j ]T { D }}
#olusi setiap langkahnya dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
penyelesaian #)L pada umumnya. ?asil dari proses ini adalah le%ar langkah dari
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 4/10
peru%ahan parameter model' yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan
per%aikan hampiran parameter model yang diperoleh pada iterasi se%elumnya.
B-B @@@etodologi
ata yang digunakan data sekunder %erupa data &urah hu$an %ulanan di
Ailayah #am%as dari tahun 2000 sampai dengan 201!' Langkah pertama dalam
penger$aan model &urah hu$an %ulanan adalah dengan menentukan gra,ik &urah
hu$an %ulanan (data o%ser;asi*. Langkah kedua yaitu proses estimasi' data &urah
hu$an yang diproses menggunakan metode gauss newton. engan ,ungsi Deret
Fourier se%agai ,ungsi nonliniernya.
3eneral model +ourier8
,(* /
a0 a1C&os(Cw* %1Csin(Cw*
a2C&os(2CCw* %2Csin(2CCw* a!C&os(!CCw* %!Csin(!CCw*
a4C&os(4CCw* %4Csin(4CCw* a"C&os("CCw* %"Csin("CCw*
a6C&os(6CCw* %6Csin(6CCw* aDC&os(DCCw* %DCsin(DCCw*
a8C&os(8CCw* %8Csin(8CCw*
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 6/10
!.1. -lgoritma
!.2. )emograman
asukan i' yi dengan i /1'2'!'...' $umlah data
a0
0, a1
0
parameter model awal
nEiter $umlah iterasi
f ( x , a0
❑, a
1
❑, a2,a3,a4,a5,a6,a7,a8,b1,b2,b3,b 4,b5,b6,b7,b 8)
eps 0'01Keluaran - solusiLangkah ntuk ii / 1 nEiter
, /
f ( x , a0
❑, a
1
❑, a2,a3,a4,a5,a6,a7,a8,b1,b2,b3,b 4,b5,b6,b7,b 8)
D= { y }−{fx }
x
∂ f (¿ ¿1)
∂ a0
x
∂ f (¿ ¿1)
∂ a1
x
∂ f (¿¿2)
∂ a0
x
∂ f (¿¿2)
∂ a1
⋮
clc; clear all;data=load('Sintang.txt’);x=data(:,1);y=data(:,2);[m,N]=sie(x);a!=22".#; a1 =11.1$; %1 ="1.#&; a2 =&.$; %2 =12.!"; a"=.&$1; %"=*".$$; a* =21.#*; %* =11.2; a =1!.2; % =2$.**; a& =2*.1; %&=*.*; a# =*.2$#; %# =1.&; a ="*.2; % =&2.$#; + =!.!&#!&;niter=2!!;niter=2!!;e-s=!.!1;or iterasi=1:niter =/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)a!0a1cos(+x) 0%1sin(+x) 0a2cos(2+x) 0%2sin(2+x)0a"cos("+x) 0%"sin("+x) 0a*cos(*+x) 0%*sin(*+x)0acos(+x) 0%sin(+x) 0a&cos(&+x) 0%&sin(&+x)0a#cos(#+x) 0%#sin(#+x) 0acos(+x) 0%sin(+x); da!=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)1; da1=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)
cos(+x); d%1=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(+x);da2=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(2+x);d%2=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(2+x);da"=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos("+x);d%"=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin("+x);da*=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(*+x);
d%*=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(*+x);da=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(+x);d%=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(+x);da&=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(&+x);d%&=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(&+x);da#=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(#+x);d%#=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)
sin(#+x);da=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)cos(+x);d%=/(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%)sin(+x);
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 7/10
or i=1:N da!=[ones(sie(x))];
da1=da1(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%
);d%1=d%1(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da2=da2(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%2=d%2(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da"=da"(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%"=d%"(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da*=da*(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);
d%*=d%*(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da=da(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%=d%(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da&=da&(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%&=d%&(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);da#=da#(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%#=d%#(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%
);da=da(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);d%=d%(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%); d=y(x,+,a!,a1,%1,a2,%2,a",%",a*,%*,a,%,a&,%&,a#,%#,a,%);
end =trans-ose(d); 3=[da!' da1' d%1' da2' d%2' da"' d%"' da*'d%*' da' d%' da&' d%&' da#' d%#' da' d%'];
3t=trans-ose(3); d4=(3t3)5(3t);
a!=a!0d4(1,1);
a1=a10d4(2,1); %1=%10d4(",1); a2=a20d4(*,1); %2=%20d4(,1);
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 9/10
3am%ar 1.1 3ra,ik pen&o&okan Kur;a orde 8 wilayah sintang
Berdasarkan 3am%ar pada proses estimasi tahun 2000 s.d 2010 yang
menun$ukkan %ahwa data model yang dihasilkan hampir mengikuti data
o%ser;asinya' engan melakukan tahap estimasi akan menghasilkan parameter
model yang dianggap mampu mewakili data o%ser;asi. )arameter model yang
dihasilkan diinput ke dalam )ersamaan (1* untuk menghasilkan data model %erupa
gra,ik pen&o&okan kur;a orde 8 wilayah #intang. ?asil odel menun$ukkan &urah
hu$an di ka%upaten sintang tergolong sangat tinggi dan &urah hu$an tertinggi ter$adi
pada tahun 2011' akan tertapi ketika ter$adi musim kemarau' hu$an pun tidak ter$adi
%e%erapa kali %ahkan menun$ukkan angka 0. ari hasil model tahun 2000 sampai
2012 di%uat prediksi pula untuk tahun 201! yang menun$ukkan 201! akan ter$adi
kemarau.
)ada tahap ;alidasi menggunakan data &urah hu$an %ulanan selama 2 tahun
yaitu dari %ulan :anuari 2011 s.d esem%er 2012. <alidasi dilakukan untuk mengu$i
keakuratan data model dan data o%ser;asi. <alidasi ini menggunakan parameter
model yang dihasilkan dari proses estimasi' kemudian parameter model terse%ut
diinput ke dalam )ersamaan (1*. Koe,isien korelasi ;alidasi yang dihasilkan dari
,ungsi eret ,ourier.
7/23/2019 Analisis Sinyal Kelautan
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-sinyal-kelautan 10/10
-+T-F )#T-K-
BPS, 2011.,Kalimantan Barat Dalam Angka, BPS Provinsi Kalimantan Barat,Pontianak.
Nurfarahim, Prediksi Curah Hujan Bulanan Di Wilayah Sambas Kalimantan Barat
Berdasarkan Metode Newton a!hson " PRISM !ISIK, "ol. II, No. 1 #201$%, &al. 1' (22 ISSN ,)nversitas *an+ungura
P), 201-., Curah Hujan Bulanan Wilayah Sambas, P) Balai ila/ah Sungaikalimantan, Kalimantan Barat, Pontianak
Suegina, 2012., diferensial dan integral Deret FourierI,httKuliahonlineunikom.a.i3 listmateri3i4erensial(3an(integral3eret( fourier.3f,-5anuari 201-.