Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN
KARYAWAN PADA BMT BINA USAHA KARANGJATI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
Disusun Oleh:
ARFIANTI MALINDA SAFITRI
64010150050
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN
KARYAWAN PADA BMT BINA USAHA KARANGJATI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
Disusun Oleh:
ARFIANTI MALINDA SAFITRI
64010150050
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jangan menyerah untuk setiap kesulitan, karena Allah akan memberi kemudahan
setelah itu, bersungguh-sungguhlah, semakin besar kesulitan maka semakin besar
kesungguhan. Semakin besar kesungguhan maka semakin besar pula pahala yang
didapat dari Allah SWT.
“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan“
(QS Al Insyirah ayat 5)
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku,
Keluarga tercinta,
Dosen DIII Perbankan Syariah,
Teman Seperjuangan,
Sahabat-sahabat terdekatku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat, rahmat serta hidayah-Nya yang
telah memberikan segala nikmat kepada kita, shalawat serta salam selalu kita
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul “ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN
KARYAWAN PADA BMT BINA USAHA KARANGJATI”
Penulisan tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Studi DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari berbagai pihak
yang membantu, memberikan bimbingan serta memotivasi agar terus bersemangat
dalam mengerjakan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan S.Pd.,M.M., selaku ketua program studi Diploma III
Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga,
khususnya program studi Diploma III Perbankan Syariah.
viii
6. Kedua orangtua tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu menyemangati dalam penulisan tugas akhir ini.
8. Manager serta karyawan BMT Bina Usaha Karangjati yang telah memberikan
ilmu dan kesempatan untuk melakukan penelitian di BMT Bina Usaha Karangjati.
9. Teman-teman seperjuangan Diploma III Perbankan Syariah yang sama-sama
berjuang dan memberi semangat satu sama lain.
10. Serta pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan tugas akhir ini yang tidak dapat
peneliti sebut satu persatu.
Semoga Allah SWT selalu membalas semua amal baik mereka dengan imbalan
pahala, serta senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. Dalam penulisan tugas
akhir ini penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, oleh
karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 04 September 2018
Penulis,
Arfianti Malinda Safitri
NIM. 64010-15-0050
ix
ABSTRAK
Safitri, Arfianti Malinda. 2018. Analisis Sistem dan Prosedur Penggajian Karyawan
pada BMT Bina Usaha Karangjati. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing:
Taufikur Rahman, M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pentingnya proses penggajian pada BMT
Bina Usaha Karangjati. Gaji merupakan salah satu upaya yang ditempuh BMT untuk
mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten. Besar kecilnya gaji
mencerminkan ukuran nilai prestasi yang dimiliki dan akan membawa pengaruh
positif terhadap semangat kerja karyawan. Sehingga penggajian harus dirancang
sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditentukan oleh BMT. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui sistem dan prosedur penggajian karyawan pada BMT Bina
Usaha Karangjati dan apa saja unsur-unsur yang terkait didalam sistem penggajian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah primer dan sekunder. Pengumpulan data yang dilkukan dengan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penggajian pada BMT Bina Usaha
dikategorikan sudah cukup baik. Pada sistem penggajian karyawan menggunakan
sistem manual yang dianggap lebih efektif. Perhitungan gaji karyawan meliputi gaji
pokok, tunjangan, serta bonus, selanjutnya dikurangi dengan potongan-potongan gaji.
Prosedur penggajian yang ada pada BMT Bina Usaha yaitu prosedur pencatatan waktu
hadir, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur bukti kas keluar dan prosedur
pembayaran gaji. Sedangkan unsur-unsur yang terkait dalam sistem penggajian yaitu
gaji pokok, premi, lembur serta bonus.
Kata Kunci: Sistem Penggajian, Prosedur Penggajian, BMT Bina Usaha
Karangjati.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ........................ Error! Bookmark not defined.
Halaman Pengesahan ............................................. Error! Bookmark not defined.
Pernyataan Keaslian ............................................... Error! Bookmark not defined.
Pernyataan Bebas Plagiasi ....................................................................................... v
Motto dan persembahan ......................................................................................... vi
Kata Pengantar ...................................................................................................... vii
Abstrak ................................................................................................................... ix
Daftar Isi .................................................................................................................. x
Daftar Gambar...................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang.................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
E. Metode Penelitian .................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 6
xi
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 8
B. Kerangka Teori ................................................................................... 12
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... 12
2. Pengertian Gaji ............................................................................. 13
3. Tujuan Penggajian ........................................................................ 16
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji ...................................... 17
5. Dokumen-Dokumen dalam Sistem Akuntansi Penggajian .......... 18
6. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian ........... 20
7. Prosedur-Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi
Penggajian….. ................................................................................ 21
8. Unsur-Unsur Penggajian dan Pengupahan ................................... 23
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN .................................................... 25
A. Gambaran Umum BMT Bina Usaha Karangjati ................................ 25
B. Visi dan Misi BMT Bina Usaha Karangjati ....................................... 27
C. Struktur Organisasi ............................................................................. 28
D. Data Deskriptif ................................................................................... 30
E. Produk-Produk BMT Bina Usaha Karangjati ..................................... 38
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................... 46
A. Sistem Penggajian Karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati ..... 46
xii
B. Prosedur dalam Sistem Penggajian Karyawan ................................... 50
C. Unsur-Unsur yang Terkait dalam Sistem Penggajian Karyawan ....... 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 54
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................... 55
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi ..................................................................... 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 2 Lembar Konsultasi Tugas Akhir
Lampiran 3 Pernyataan Keaslian dan Kesediaan di Publikasi
Lampiran 4 Surat Bukti Wawancara
Lampiran 5 Slip Gaji Karyawan BMT Bina Usaha
Lampiran 6 Produk-Produk BMT Bina Usaha
Lampiran 7 Formulir Pendaftaran Anggota BMT Bina Usaha
Lampiran 8 Slip Setoran, Pengambilan dan Angsuran
Lampiran 9 Daftar SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat banyak menimbulkan persaingan
yang ketat didalam perusahaan. Hal ini mendorong setiap perusahaan untuk
tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Setiap perusahaan harus
mampu membangun dan meningkatkan kinerja didalam lingkungan kerjanya.
Salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan sebuah perusahaan adalah
sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan yang dimiliki perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Keberadaan sumber daya manusia memegang peran yang sangat
penting. Hidup dan matinya suatu perusahaan tergantung pada kualitas sumber
daya manusia yang mengelolanya. Kemajuan teknologi dan kelengkapan
sarana prasarana tidak menjamin hasil maksimal apabila tidak dikelola oleh
sumber daya manusia yang tepat.
Untuk mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten
dibidangnya suatu perusahaan menempuh berbagai cara. Pemberian gaji atau
upah yang layak merupakan salah satu cara yang sering dilakukan oleh
perusahaan terhadap karyawannya. Gaji atau upah mempunyai arti penting
bagi karyawan karena besarnya gaji atau upah mencerminkan ukuran nilai
prestasi yang dimiliki dan akan membawa pengaruh positif terhadap semangat
kerja karyawan apabila pemberian gaji atau upah tersebut cukup dan
2
memadai. Dalam memberikan gaji atau upah yang semakin baik akan
mendorong karyawan bekerja semakin produktif (Martoyo, 2007: 119).
Tujuan diadakannya pemberian gaji atau upah salah satunya adalah untuk
memotivasi karyawan dalam bekerja, artinya agar karyawan semangat dalam
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya (Sofyandi, 2013: 162). Selain hal
tersebut, tujuan penggajian dan pengupahan karyawan adalah agar terjalin
ikatan kerjasama antara karyawan dengan atasan, kepuasan kerja yang
diperoleh dari balas jasa antara perusahaan dengan karyawannya, memotivasi
karyawan sebagai dorongan agar meningkatkan semangat kerjanya,
meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja (Hasibuan, 2005).
Namun didalam suatu perusahaan sebaiknya mempunyai sistem
penggajian dan pengupahan yang baik, karena apabila perusahaan tersebut
tidak memiliki suatu sistem pengajian yang baik akan menyebabkan terjadinya
penyelewengan atau penyimpangan dalam melaksanakan tanggungjawab
masing-masing.
Penggajian harus dirancang sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar
kecilnya penggajian juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena hal
tersebut bisa menjadikan karyawan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
sebaik mungkin agar terciptanya hasil kerja yang baik bagi perusahaan.
Gaji dan upah merupakan biaya tenaga kerja menjadi unsur yang
memerlukan ketelitian dalam penempatan, pencatatan serta pembayarannya.
Sistem dan prosedur didukung dengan formulir atau catatan sesuai dengan
3
peraturan yang berlaku pada perusahaan perlu ditetapkan untuk mendukung
proses pembayaran gaji. Peran sistem dan prosedur berpengaruh terhadap
penyajian informasi sehingga memudahkan perusahaan dalam pengambilan
keputusan perusahaan.
Dari gambaran latar belakang diatas peran perusahaan dalam menerapkan
penggajian dan pengupahan sangatlah penting untuk memotivasi karyawan
agar tetap semangat dalam bekerja sehingga meningkatkan kinerja karyawan.
Sama halnya penggajian dan pengupahan pada BMT Bina Usaha Karangjati
juga sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul yaitu Analisis
Sistem dan Prosedur Penggajian Karyawan pada BMT Bina Usaha
Karangjati.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem penggajian karyawan yang diterapkan pada BMT Bina
Usaha Karangjati ?
2. Prosedur apa saja yang ada didalam sistem penggajian karyawan pada
BMT Bina Usaha Karangjati ?
3. Apa saja unsur-unsur yang terkait didalam sistem penggajian karyawan
pada BMT Bina Usaha Karangjati ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
4
1) Untuk mengetahui sistem penggajian karyawan yang diterapkan pada
BMT Bina Usaha Karangjati.
2) Untuk mengetahui prosedur-prosedur yang ada didalam sistem
penggajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati..
3) Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang terkait didalam sistem
pengajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1) Bagi Peneliti
a. Penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan dan
memberikan ilmu pengetahuan tambahan bagi penulis dalam
sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan karyawan pada
BMT Bina Usaha Karangjati.
b. Sebagai syarat kelulusan jenjang Diploma III Perbankan Syariah.
2) Bagi Fakultas
a. Penelitian ini dapat memperkaya literature penelitian tentang
sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan karyawan pada
BMT Bina Usaha Karangjati.
b. Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3) Bagi BMT
5
a. Penelitian ini dapat memberikan bahan pertimbangan menentukan
kebijakan dalam menerapkan sistem dan prosedur penggajian dan
pengupahan karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses penentuan sistem dan
prosedur penggajian dan pengupahan pada BMT Bina Usaha
Karangjati.
E. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis data-data
yang ditemukan dari sebuah objek penelitian.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BMT Bina Usaha Karangjati yang
beralamatkan di Dusun Ngimbun RT 03 RW 03, Kel. Karangjati, Kec.
Bergas, Kab. Semarang Telp. (0298) 521 070, sedangkan waktu
penelitiannya pada bulan Maret sampai dengan April 2018.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumbernya melalui wawancara. Data primer
penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara kepada manajer BMT
6
Bina Usaha Karangjati. Hal-hal yang ditanyakan saat wawancara
adalah mengenai
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan
data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau
mencari melalui dokumen (Sugiyono, 2005: 62). Data sekunder bisa
diperoleh melalui data-data yang digunakan dalam proses penggajian
karyawan pada BMT Bina Usaha Karngjati.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat memperoleh
jawaban dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2005: 231). Dalam
penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada manajer dan salah
satu karyawan BMT Bina Usaha Karangjati.
b. Dokumentasi
Yaitu data pendukung yang terkait dengan dokumen yang
diperoleh dari catatan mengenai sistem dan prosedur penggajian
karyawan di BMT Bina Usaha Karangjati.
F. Sistematika Penulisan
Pada Tugas Akhir ini penulis menyajikan beberapa sistematika penulisan
sebagai berikut :
7
BAB I, berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II, berupa landasan teori berisi kajian pustaka yang didalamnya
membahas tentang penelitian sebelumnya dan kajian teoritik yang sesuai
dengan sistem dan prosedur penggajian karyawan.
BAB III, berupa gambaran umum objek penelitian meliputi sejarah
berdirinya, lokasi, visi-misi, struktur organisasi, produk, deskripsi tugas dan
wewenang BMT Bina Usaha Karangjati.
BAB IV, berupa analisis data yang merupakan isi pokok dari sistem dan
prosedur penggajian karyawan, yang didalamnya memberikan suatu analisis
data dari data-data yang telah diteliti.
BAB V, adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran-saran yang ditujukan untuk lembaga yang diteliti dan
untuk peneliti selanjutnya agar dapat menghasilkan sistem yang optimal.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian ini
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Faturohman (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian
Intern Penggajian Karyawan pada BMT Usaha Mandiri Sejahtera”. Hasil dari
penelitian tersebut pada bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penggajian pada BMT Usaha Mandiri Sejahtera adalah bagian
kepegawaian, bagian pembuat daftar gaji, bagian pencatat waktu, bagian
akuntansi dan bagian keuangan. Dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi penggajian antara lain kartu daftar absensi, daftar gaji, rekap daftar
gaji, dokumen pendukung perubahan gaji, surat pernyataan gaji dan amplop.
Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah buku kas
umum dan kartu penghasilan karyawan.
Laporan yang dihasilkan pada sistem akuntansi penggajian adalah laporan
daftar gaji, laporan bukti pegawai dan pembayaran gaji. Jaringan prosedur
yang membentuk sistem akuntansi penggajian meliputi prosesdur pencatatn
waktu hadir, prosedur pembuat daftar gaji dan prosedur pembayaran gaji.
Unsur pengendalian intern yang diterapkan pada BMT Usaha Mandiri
Sejahtera meliputi organisasi, sistem otorisasi dan praktek yang sehat. Namun
praktek yang sehat pada sistem pengendalian intern di BMT Usaha Mandiri
9
Sejahtera dinilai masih kurang baik karena ada beberapa pegawai yang
merangkap beberapa bagian.
Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lamuri (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan di
Koperasi Syariah Riyadh Berbasis Web”. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kehadiran karyawan, data karyawan, daftar gaji, data
laporan potongan gaji karyawan perbulan serta laporan penggajian.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis secara bertahap
menggunakan metode pendekatan terstruktur dan pengembangan sistem
metode Prototype, sehingga menghasilkan sistem informasi penggajian
karyawan. Hasil penelitian tersebut adalah sistem informasi penggajian
karyawan berbasis web dirancang dengan tujuan untuk menghindari user atau
pengguna agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dan pengolahan
data karyawan serta data kehadiran dalam sistem penggajian sebelumnya.
Sistem yang dibuat dengan metode Prototype ini sudah terkomputerisasi dan
terintegrasi dengan database sehingga user atau pengguna dapat dengan
mudah melakukan proses penyimpanan data, perhitungan gaji, pengolahan
data juga laporan dan menghindari penumpukan arsip serta lebih mudah dalam
melakukan pencarian data terkait penggajian.
Penelitian yang dilakukan oleh Khoridatussaniyah (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “Sistem Penggajian Karyawan pada BMT
RAMAdana Salatiga” sistem penggajian karyawan didasarkan pada
kemampuan suatu lembaga sebagai standar gaji pokoonya, kemudian
10
tunjangan tetap dan tunjangan variable, selanjutnya dikurangi dengan
potongan-potongan gaji. Ketentuan besarnya tunjangan yang diberikan kepada
karyawan ini diperhitungkan berdasarkan jabatan, masa kerja karyawan serta
bonus marketing yang bersangkutan. Dalam menghitung gaji karyawan BMT
tersebut menggunakan sistem penggajian terkomputerisasi, yaitu sistem
pengolahan gaji yang dilakukan dengan bantuan fasilitas perangkat lunak atau
program yang telah didesain unutk keperluan pengelolaan sistem penggajian
dan upah. Unsur-unsur yang terkait dengan sistem penggajian di BMT
tersebut adalah gaji pokok, tunjangan keluarga (suami atau istri dan anak),
tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, tunjangan hari raya, tunjangan
funding, dan tunjangan pernikahan (diberikan jika karyawan menikah).
Penelitian yang dilakukan oleh Arsyad (2016) yang berjudul “Analisis
Sistem Pengupahan yang Diterapkan Oleh Perusahaan pada Karyawan (Studi
Kasus pada KSPS BMT Logam Mulia)” hasil dari penelitian tersebut adalah
sistem pengupahan pada karyawan KSPS BMT Logam Mulia meliputi fungsi-
fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang
digunakan, dan jaringan prosedur penggajian. Terdapat kendala dalam sistem
pengupahan karyawan pada KSPS BMT Logam Mulia antara lain yaitu dalam
fungsi yang terkait kendalanya keterbatasan karyawan sehingga belum ada
pembagian tugas dalam fungsi akuntansi, dokumen yang digunakan masih
belum lengkap, catatan akuntansi yang digunakan masih belum lengkap dan
prosedur pencatatan waktu hadir manual sehingga efisiensi waktu yang
kurang.
11
Penelitian yang dilakukan oleh Miatuhabbah (2018) yang berjudul
“Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian di BMT An-
Nur Rewwin Waru Sidoarjo” hasil dari penelitian tersebut adalah di dalam
penggajian pada BMT An-Nur Rewwin telah memisahkan tugas dan tanggung
jawab fungsional terkait dengan sistem pengendalian intern pada masing-
masing bagian dalam sistem penggajian karyawan. Terdapat kelemahan pada
fungsi pembuatan daftar presensi dan fungsi pembuatan daftar gaji yang
ditangani oleh satu orang yaitu bagian administrasi, selanjutnya fungus
akuntansi dan fungsi keuangan yang ditangani oleh satu orang yaitu bagian
akuntansi.
Jaringan prosedur sistem penggajian karyawan BMT An-Nur Rewwin
terdiri dari prosedur pencatatan presensi, prosedur administrasi, prosedur
pembayaran gaji. Didalam sistem pengendalian intern pemisahan tugas dan
tanggung jawab dalam struktur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur
pencatatan waktu yang baik, serta praktik yang sehat dalam melaksanakan
fungsi setiap bagian-bagian organisasi di BMT An-Nur Rewwin.
Penelitian yang mengambil judul “Analisis Sistem dan Prosedur
Penggajian Karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati” ini tentunya
berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam suatu lembaga atau
perusahaan dengan yang lainnya tentu terdapat perbedaan mengenai hasil-
hasil penelitian tentang sistem penggajian yang masing-masing lembaga atau
perusahaan memiliki aset yang berbeda-beda, sistem dan kebijakan yang
berbeda pula. Selain itu penelitian ini juga berbeda dengan penelitian
12
terdahulu yang hanya memfokuskan pada sistem penggajian, prosedur yang
ada didalam sistem penggajian, serta unsur-unsur yang terkait didalam sistem
penggajian karyawan yang ada pada BMT Bina Usaha Karangjati.
B. Kerangka Teori
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Mulyadi (2001: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Ranatarisza dan Noor (2013: 4) juga berpendapat bahwa sistem adalah
merupakan jaringan prosedur yang dirancang sebagaimana hingga
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan operasional
perusahaan. sedangkan prosedur adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara yang sama, dalam suatu urutan
kegiatan ekonomi atau transaksi perusahaan sehari-hari, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam, serta suatu bagian sistem
yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang.
Sedangkan menurut Hall (2007: 6) sistem adalah sekelompok dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang saling
13
berfungsi dengan tujuan yang sama. Sistem merupakan suatu rangkaian
peraturan tertentu yang terkoordinasi untuk mengendalikan semua aktifitas
perusahaan. Adapun sistem dapat dibagi berdasarkan beberapa subsistem
yaitu prosedur dimana antara yang satu dengan yang lainnya berguna
untuk mengumpulkan informasi, mengelola dan menghasilkan informasi
yang secara otomatis berguna untuk mengendalikan dan menilai hasil
prestasi kerja perusahaan.
Maka dari itu prosedur-prosedur inilah yang digunakan untuk
melaksanakan segala aktifitas-aktifitas perusahaan berdasarkan
pedomannya. Pedoman itu terdiri dari peraturan-peraturan yang
dikoordinasikan agar tercipta keseragaman dalam pekerjaan atau transaksi-
transaksi yang terjadi berulang kali secara rutin.
2. Pengertian Gaji
Hariandja (2007: 245) Menyatakan bahwa gaji merupakan balas jasa
dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi dari
kedudukannya sebagai seorang pegawai yang memberikan sumbangan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga dikatakan bayaran
tetap. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan kepada pegawai
tertentu berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan, biasanya pada
pegawai bagian operasi. Mathis dan Jackson (2009: 420) Gaji adalah
bentuk imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode yang tanpa
menghiraukan jumlah jam kerja. Sedangkan upah adalah imbalan kerja
yang dihitung secara langsung berdasarkan jumlah jam kerja karyawan.
14
Martoyo (2007: 119) Upah dan/atau Gaji karyawan adalah suatu
bentuk pemberian kompensasi yang bersifat finansial dan merupakan yang
utama dari bentuk-bentuk kompensasi yang ada, bagi karyawan.
Sedangkan menurut Hasibuan (2005: 118) Gaji adalah balas jasa yang
dibayarkan secara periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai
jaminan yang pasti.
Mulyadi (2001: 373) Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan
jasa yag dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manager, umumnya gaji diberikan secara tetap per bulan. Sedangkan upah
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (bagian produksi) umumnya dibayarkan berdasarkan
hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh
karyawan.
Dalam pelaksanaan sistem penggajian, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu informasi yang diperlukan oleh manajemen, dokumen
yang digunakan, catatan akuntansi yang diperlukan oleh manajemen,
fungsi-fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem
penggajian, serta sistem pengendalian intern perusahaan. Jika suatu sistem
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, maka akan
tercapai suatu kedisiplinan kerja pada bagian yang terkait.
Sistem akuntansi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi
perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin
15
validitas, otoritas kelengkapan, klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan
ketepatan posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan
pengupahan (Mulyadi, 2001: 17).
Neunar (1997: 210) Mengemukakan bahwa sistem akuntansi gaji dan
upah adalah suatu sistem dari prosedur dan catatan-catatan yang
memberikan kemungkinan untuk menentukan dengan cepat dan tepat
beberapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa jumlah yang
harus dikurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan
lainnya dan berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan.
Mardi (2011: 111) Sistem penggajian dibagi menjadi dua yaitu sistem
penggajian manual dan sistem penggajian komputerisasi. Sistem
penggajian manual dilakukan dengan sistem pengelolaan gaji tanpa
dibantu teknologi komputer, semua rekapitulasi kehadiran karyawan
dihitung dengan manual menggunakan table serta rekap gaji yang cukup
panjang dan banyak. Sedangkan sistem penggajian terkomputerisasi
adalah sistem pengolahan gaji yang dilakukan dengan bantuan fasilitas
perangkat lunak atau program yang telah didesain untuk keperluan
pengelolaan sistem penggajian dan upah diperusahaan.
Namun menurut Mulyadi (2001: 385) Sistem penggajian adalah
mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkinkan perusahaan
untuk menarik, menahan, dan memotifasi staf yang diperlukan, serta untuk
mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang
dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan
16
dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasarkan atas
kebijakan yang dianggap adil.
3. Tujuan Penggajian
Tujuan penggajian (Hasibuan, 2005) sebagai berikut:
a. Ikatan kerjasama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerjasama formal antara
karyawan dengan atasan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan atasan wajib membayar gaji sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja diperoleh dari balas jasa, dengan balas jasa
karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial
dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c. Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika balas jasa yang diberikan
cukup besar manager akan mudah memotivasi bawahannya.
d. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atau prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih
terjamin karena turnover relatif kecil.
e. Disiplin
17
Dengan pemberian balas jasa yang semakin besar maka
kedisiplinan karyawan akan semakin baik.
f. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik, pengarus serikat buruh
dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
g. Pengaruh pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku
maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaji dan Upah
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaji dan upah (Manullang, 2004)
sebagai berikut:
a. Pendidikan
Gaji yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan
karyawan, misalnya gaji seorang sarjana harus dibedakan dengan gaji
seorang yang bukan sarjana.
b. Pengalaman
Gaji yang diberikan kepada orang yang sudah mempunyai
pengalaman kerja tinggi harus dibedakan dengan orang yang belum
berpengalaman.
c. Tanggungan
18
Gaji sudah dianggap adil apabila besarnya gaji bagi yang
mempunyai tanggungan keluarga yang besar dibedakan dengan
tanggungan keluarga yang kecil.
d. Kemampuan perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk membayar karyawannya juga harus
diperhitungkan. Bila perusahaan mendapat keuntungan sebaiknya
karyawannya juga dapat ikut menikmati melalui peningkatan gaji,
kesejahteraan dan lain-lain.
e. Kondisi
Kondisi pekerja bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan
keahlian yang khusus haruslah dibedakan tingkat gajinya dengan
pekerja yang mengerjakan pekerjaan biasa dan sederhana.
5. Dokumen-Dokumen dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
(Mulyadi, 2001: 374) sebagai berikut:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan.
b. Kartu jam hadir
Kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir
dapat berupa daftar hadir biasa dapat pula berbentuk kartu hadir yang
diisi dari mesin pencatat waktu.
19
c. Kartu jam kerja
Kartu jam kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk
mencatat waktu yang dikonsumsi tenaga kerja langsung pada
perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan.
d. Daftar gaji dan upah
Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang memuat informasi
mengenai jumlah gaji bruto setiap karyawan, potongan-potongan serta
jumlah gaji netto tiap karyawan dalam suatu periode pembayaran.
e. Rekap daftar gaji dan upah
Rekap daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang berisi
ringkasan gaji perdepartemen atau bagian, yang dibuat berdasarkan
daftar gaji.
f. Surat peryataan gaji dan upah
Dokumen yang dibuat oleg fungsi pembuat daftar gaji, yang
merupakan catatan bagi tiap karyawan beserta berbagai potongan yang
menjadi beban bagi keryawan.
g. Amplop gaji dan upah
Amplop gaji dan upah berisi uang gaji karyawan yang memuat
informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi, dan jumlah
gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan atau periode tertentu.
h. Bukti kas keluar
Berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi
pembuat daftar gaji, maka fungsi pencatat uang akan membuat
20
dokumen yang merupakan perintah pengeluaran uang kepada fungsi
pembayaran gaji.
6. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian
Berbagai fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan (Mulyadi, 2001: 382) sebagai berikut:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawaan
baru, membuat surat keputusan tariff gaji dan upah karyawan,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan
pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatatan
waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi
atau oleh fungsi pembuat ddaftar gaji dan upah.
c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
Bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang
berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potonganyang
menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji
dan upah.
d. Fungsi akuntansi
21
Bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan.
e. Fungsi keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank,
serta membagikan kepada karyawan.
7. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan
prosedur (Mulyadi, 2001: 385) adalah sebagai berikut:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Pencatatan waktu hadir digunakan oleh fungsi pencatat waktu
untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam
hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa atau dibentuk kartu
hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur ini diselenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan
upah. Data yang digunakam adalah surat-surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian
karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji dan upah bulan sebelumnya
dan daftar hadir.
c. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
22
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Dalam proses ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat
daftar gaji. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan
upah adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatankaryawan
baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat,
daftar gaji dan upah bulan sebelumnya dan daftar haduir. Jika gaji dan
upah karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi
mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar
gaji dan upah atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan
karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji
dan upah.
e. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi
dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran
kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji
dan upah. Fungsi keuangan kemudian menggunakan cek tersebut ke
bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah
karyawan perusahaan banyak, pembagian amplp gaji dan upah
biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dan
upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada
karyawan.
23
8. Unsur-Unsur Penggajian dan Pengupahan
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah
yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Unsur-unsur gaji
dan upah (Winarni dan Sugiyarso, 2005: 97) adalah sebagai berikut:
a. Gaji pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan
berdasarkan kontrak kerjanya.
b. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan
dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang
melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya
karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerja maka
akan ada tarif yang lebih tinggi dibandingkan tariff biaa.
d. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu
tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah
berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat pekerja.
e. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan
dalam bentuk barang.
24
f. Perlengkapan dan sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung,
upah ini berupa bentuk jasa seperti hiburan, pelayanan kesehatan, dan
transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.
25
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah BMT Bina Usaha
BMT (Baitul Maal wa Tamwil) Bina Usaha berdiri pada tangal 1
November 1998 yang merupakan sebuah BMT yang berbadan hukum
koperasi, BMT ini berintikan dua kegiatan usaha yang mencakup Baitul
Maal wa Tamwil. BMT sebagai baitul maal adalah lembaga keuangan
yang mengelola dana-dana sosial antara lain yaitu zakat, infaq, shodaqoh
untuk disalurkan lagi kepada pihak-pihak yang berhak menerima.
Sedangkan baitul tamwil merupakan lembaga keuangan yang mengelola
dana anggota atau masyarakat dalam bentuk simpanan dan pembiayaan.
BMT Bina Usaha proses pendiriannya dibantu dan difasilitasi oleh
Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dimana dalam pendiriannya
PINBUK ini bekerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja melalui
program Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil atau sering
disebut juga P3T.
Dasar hukum yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
operasi BMT Bina Usaha adalah:
a. BMT Bina Usaha berbadan hukum koperasi berdasarkan Akta
Pendirian Koperasi dengan SK Menteri Koperasi PKM No.
066/BH/KDK.11.1/III/1999 pada tanggal 23 Maret 1999
26
b. Keputusan No. 057/BH/PAD/XIV.23/188.4/11/2009 pada tanggal 11
Februari 2009.
c. BMT ini mengacu pada UU koperasi No. 25 tahun 1992 PP No.
9/1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan unit
simpan pinjam oleh koperasi, di ijinkan menggalang dana dari anggota
guna perkembangan dan kemajuan bersama.
2. Lokasi BMT Bina Usaha
Alamat kantor BMT Bina Usaha adalah Ngimbun RT 003 RW
003, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabuaten Semarang.
3. Tujuan dan Sasaran BMT Bina Usaha
a. Tujuan
1) Menyelamatkan kelompok-kelopok usaha lapisan masyarakat
kebawah dan situasi krisis ekonomi.
2) Menambah modal kerja bagi masyarakat lapisan paling bawah dan
kecil.
3) Mengembangkan usaha kelompok masyarakat agar lebih produktif.
b. Sasaran
1) Tersedianya dana permodalan untuk anggota.
2) Menghimpun dan menyalurkan kepada anggotanya yang
melaksanakan aktifitas usaha yang produktif dan prospektif kepada
para anggota.
27
3) Memberikan layanan pinjaman kepada anggotanya yang
melaksanakan usaha untuk modal kerja dengan prosedur yang
mudah dan murah.
B. Visi dan Misi BMT Bina Usaha
1. Visi
Menjadi lembaga keuangan syariah yang besar, terpercaya dan mempu
mensejahterakan anggota.
2. Misi
a) Memberdayakan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya diwilayah Kabupaten Semarang.
b) Memberikan pelayanan dengan kekeluargaan pada anggota sesuai
dengan prinsip-prinsip koperasi.
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian,
6) Malaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota.
7) Kerjasama antar koperasi.
28
C. Struktur Organisasi
Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi BMT Bina Usaha adalah
sebagai berikut :
Struktur Organisasi BMT Bina Usaha
Sumber : File BMT Bina Usaha
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Bina Usaha
RAPAT ANGGOTA
PENGAWAS PENGURUS DPS
MANAGER
OPERASIONAL
PENJAGA
MALAM
KABAG.
PEMASARAN
ADM.
PEMBIAYAAN
PETUGAS
LAPANGAN
29
a. Pengawas
1. Ketua : Drs. Toni Irianto
2. Anggota 1 : Drs. Nashoka M. Noor
3. Anggota 2 : Drs. H. Umar Sujadi
b. Pengurus
1. Ketua : Drs. Agus Gunawan, M.Pd
2. Sekretaris : Muhaimin, S.Ag., M.Pd
3. Bendahara : Siti Fatekah
c. DPS
1. Koordinator : H. M. Mutaqin, ST.MM
2. Angoota 1 : H. Muhari, S.Ag,MM
3. Anggota 2 : H. Hartono, S.Pd
d. Manager : Siti Hanifah, S.Ag
e. Operasional : Ramadhani NKP
Anisa’ Ummahmudah, S.Pd
Irsyam Priyadi, SE
f. Pemasaran
1. Kabag : Juwanto
2. Adm : Catur Setyani
3. Marketing : Puji Arto
Ahmad Turyono, SE
Arum Gumilar, A.Md
M. Haidar Mafaza
30
D. Data Deskriptif
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam BMT,
rapat ini dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas dan tamu undangan.
Rapat anggota ini membahas tentang :
a. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha BMT.
b. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
c. Penyusunan rencana kerja, RAPB BMT serta pengesahan laporan
keuangan.
d. Pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Pembagian hasil usaha.
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran BMT.
g. Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Pengurus
a. Fungsi pengurus :
1) Menentukan arah kegiatan dan mengelola keseluruhan proses BMT
dalam rangka mengemban visi dan misi serta pencapaian tujuan.
2) Melakukan pengawasan dan memonitoring terhadap pelaksanaan
kebijakan atas pengelolaan usaha BMT yang dijalankan pengelola.
3) Mengatur mekanisme pembinaan terhadap sistem organisasi
keanggotaan secara menyeluruh dan terpadu antara bidang spiritual
dan material.
31
b. Tujuan pengurus :
1) Memimpin organisasi dan usaha BMT.
2) Menyelenggarakan RAT tepat waktu.
3) Terlaksananya hasil keputusan yang diamanatkan oleh RAT.
4) Tercukupinya rasio modal.
5) Menyusun atau merumuskan kebijakan umum, mengajukan
Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pemdapatan dan
Belanja (RAPB) BMT untuk mendapat persetujuan Rapat Anggota.
6) Menyelenggarakan rapat pengurus untuk evaluasi bulanan
perkembangan kinerja lembaga dan menentukan serta membuat
kebijakan strategi yang terkait dengan lembaga.
7) Menerima laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan
dalam pelaksanaan tugas yang dijalankan pengelola setiap bulan.
8) Pengurus BMT dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota
untuk masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali.
9) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan
lembaga.
10) Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama BMT.
11) Mewakili BMT dihadapan dan diluar pengadilan.
12) Memlihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal
yang menyebabkan perselisihan.
c. Wewenang pengurus :
1) Mengangkat dan memberhentikan pengelola.
32
2) Mengesahkan laporan bulanan cabang.
3) Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada pengelola.
4) Meminta pertanggungjawaban kepala cabang yang terkait dengan
masing-masing cabang.
5) Memutuskan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditugaskan untuk
mengaudit laporan keuangan.
6) Menyetujui atau menolak mengenai pembiayaan yang nilainya
diatas Rp. 10.000.000, kebijakan baru dengan pertimbangan
pengurus lainnya, kerja sama dengan pihak lain, RAB cabang
dengan pertimbangan pengurus lain.
3. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Identitas jabatan DPS adalah sejajar dengan pengurus dan pengawas.
Fungsi utama jabatan adalah melakukan pengawasan terhadap keseluruhan
aspek organisasi dan usaha BMT sehingga benar-benar sesuai syariah.
Tugas pokok :
a) Memastikan produk atau jasa koperasi sesuai syariah.
1) Menelaah dan mengesahkan setiap spesifikasi produk penghimpun
dana (funding) maupun produk penggunaan dana (lending).
2) Mengkomunikasikan kepada DSN usul dan saran pengembangan
produk dan jasa koperasi yang memerlukan kajian dan fatwa DSN.
3) Memberikan penjelasan kepada pengurus dan manajemen BMT
tentang berbagai fatwa DSN yang relevan dengan bisnis BMT.
33
b) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan
syariah.
1) Menelaah dan mengesahkan tata laksana manajemen dan
pelayanan BMT ditinjau dari kesesuaiannya dengan prinsip
muamalah dan akhlaq islam.
2) Membantu manajemen dalam pembinaan aqidah, ibadah dan
akhlaq manajemen dan staf BMT.
3) Mengidentifikasi berbagai bentuk pelanggaran syariah dalam
interaksi antar sesame manajemen atau staf dengan angota dan
masyarakat.
Wewenang :
a) Meneliti barang, catatan, berkas, bukti-bukti dan dokumen lainnya
yang ada pada BMT.
b) Mendapatkan keterangan yang diperlukan baik dari pengurus,
manajemen atau staf dan anggota.
c) Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus dan
manajemen BMT.
d) Menggunakan fasilitas yang tersedia untuk kelancaran pelaksanaan
tugasnya atas persetujuan pengurus.
e) Melaporkan kepada DSN dan pihak berwenang tentang keadaan BMT.
Tanggung jawab :
a) Memastikan produk dan jasa BMT sesuai dengan syariah.
34
b) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan
syariah.
4. Manager
Fungsi utama jabatan :
a) Memimpin uasaha BMT di wilayah kerjanya sesuai dengan tujuan dan
kebijaksanaan umum yang telah ditentukan BMT.
b) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh
aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan
lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama
lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan
dengan aktifitas utama tersebut dalam upaya mencapai target
c) Melindungi dan menjaga aset perusahaan yang berda dalam tanggung
jawabnya.
d) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain
yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan yang
lebih baik.
e) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan
lingkungan sekitarnya maupun secara internal dengan seluruh
pengelola, demi meningkatkan produktifitas usaha.
Tanggung jawab :
a) Manjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah dibuat pengurus
dan disetujui rapat anggota.
35
b) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT dan rencana
jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial
maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa
pada rapat anggota.
c) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas
wewenang manajemen.
d) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan, pengangkatan,
pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
operasional BMT.
e) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya
harian dan tercapainya target cabang yang telah ditetapkan.
f) Mengamankan harta dan aset kekayaan BMT cabang agar terlindungi
dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan, dan kerusakan.
g) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan
batas wwewenang yang ada pada kantor cabang.
h) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi
operasional kantor cabang.
Tugas pokok :
a) Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah dibuat pengurus
dan disetujui rapat anggota.
b) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT dan rencana
jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial
36
maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa
pada rapat anggota.
c) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas
wewenang manajemen.
d) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan, pengangkatan,
pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
operasional BMT.
e) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya
harian dan tercapainya target cabang yang telah ditetapkan.
5. Operasional
a) Fungsi utama
Teller sebagai frontline yang langsung bertemu dengan anggota
memiliki ruang lingkup kegiatan yakni menerima setoran tunai, warkat
kliring dalam mata uang rupiah untuk segala jenis transaksi,
menerbitksn atau mengesahkan tanda terima setoran tunai, warkat
sendiri dan warkat cliring.
b) Wewenang
Melaksanakan seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
transaksi kas.
c) Tugas pokok :
1) Bertanggung jawab atas pelayanan anggota dalam hal transaksi
uang tunai seperti penyetoran dan penarikan simpanan, angsuran
pembiayaan, dll.
37
2) Menerima, menyimpan uang serta melakukan administrasi kas.
3) Mengatur dan menyimpan pengeluaran uang tunai yang telah
disetujui oleh Kepala Cabang.
4) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir laporan kas dengan
tunai yang ada memberikan saldo kas kepada manager melalui
Kabag Keuangan menurut ketentuan yang telah ditetapkan.
5) Membuat :
a) Laporan harian kas
b) Daftar mutasi vault
c) Register O
d) Kertas kerja rekap
e) Slip pencairan debet/kredit
f) Slip memorial
6) Memberikan pelayanan dan informasi kepada anggota.
7) Mengadministrasikan pembukuan rekening simpanan dan validasi.
8) Bertanggungjawab terhadap slip-slip (setoran, pengambilan, dll).
9) Bertanggungjawab terhadap pengisian buku simpanan dan
pembiayaan.
10) Melakukan pendataan semua anggota pada buku anggota.
11) Bertanggung jawab terhadap selisih kas.
6. Pemasaran (marketing)
a. Fungsi utama
38
Menerapkan strategi dan pola-pola tertentu dalam rangka funding dan
lending.
b. Tugas pokok :
1) Bertanggung jawab kepada manager pemasaran atas semua
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.
2) Melakukan penagihan terhadap anggota yang mengajukan
pembiayaan di BMT.
3) Mengambil tabungan milik anggota yang menabung tetapi tidak
bisa dating ke kantor untuk melakukan penarikan.
4) Mensosialisasikan produk-produk BMT kepada masyarakat.
5) Menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan
dana untuk mengembangkan bidang usaha atau yang lainnya.
E. Produk-Produk BMT Bina Usaha
BMT Bina Usaha mempunyai beberapa produk yang terbagi menjadi 2
bagian yaitu : produk simpanan dan produk pembiayaan.
a. Produk Simpanan
1) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar)
Sirela adalah simpanan dengan akad wadiah yadhamanah,
yaitu akad titipan uang anggota BMT dengan tanggungan
keamanan dari BMT, dan BMT diperkenankan untuk mengelola
uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat. BMT akan
39
memberikan pembagian kadar keuntungan sesuai dengan ketetapan
BMT.
Ketentuan :
a) Simpanan atas nama pribadi atau lembaga
b) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
d) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu
selama jam kerja.
e) Melayani sistem jemput bola (pelayanan penarikan setoran dan
penarikan simpanan dilokasi anggota).
2) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka)
Sisuka adalah simpanan dengan akad mudharabah, yaitu
anggota BMT menginvestasikan sejumlah dana kepada BMT, dan
BMT akan mengelola dana tersebut dalam bentuk pembiayaan dan
usaha lain yang bermanfaat. Anggota BMT akan memperoleh
bagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati.
Ketentuan :
a) Simpanan atas nama pribadi atau lembaga
b) Setoran minimal Rp. 5.000.000,-
c) Nisbah diberikan setiap akhir bulan kepada anggota dan BMT
(dari pendapatan BMT setiap bulanya).
d) Jangka waktu jatuh tempo 3 bulan nisbah 40:60, 6 bulan nisbah
45:55, 12 bulan nisbah 50:50.
40
3) Si Supel (Simpanan Sukarela Pelajar)
Sisupel adalah simpanan yang diperuntukkan bagi pelajar,
dengan akad wadiah yadhamanah, yaitu akad titipan uang dengan
tangungan keamanan dari BMT, dan BMT diperkenankan untuk
mengelola uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat. BMT
akan memberikan pembagian kadar keuntungan sesuai dengan
ketetapan BMT.
Ketentuan :
a) Simpanan khusus untuk pelajar
b) Setoran awal pembukaan rekening minimal Rp. 5.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 2.000,-
d) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu etiap
hari kerja.
4) Si Suqur (Simpanan Persiapan Ibadah Qurban)
Si Suqur adalag simpanan yang direncanakan untuk pembelian
hewan qurban pada hari raya Iduh Adha. Si Suqur menggunakan
akad wadiah yadhamanah, yaitu akad titipan uang dengan
tanggungan keamanan dari BMT, dan BMT diperkenankan untuk
mengelola uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat. BMT
akan memberikan pembagian kadar keuntungan sesuai dengan
ketetapan BMT.
Ketentuan :
a) Simpanan khusus untuk pembelian hewan qurban
41
b) Setpran awal pembukaan rekening minimal Rp. 50.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 20.000,-
d) Penyetoran dapat dilakukan sewaktu-waktu setiap hari kerja
e) Pengambilan hanya bisa dilakukan mulai 1 bulan menjelang
hari raya Idul Adha.
5) Si Aman (Simpanan Amanah)
Si Aman adalah dana amanah anggota BMT berupa zakat,
infaq, sodaqoh, dan dana sosial lainnya yang disampaikan kepada
BMT dan BMT akan menyalurkan serta mengalokasikan dana
tersebut kepada pihak yang membutuhkan dan berhak menerima
(mustahiq).
Ketentuan :
a) Siaman adlaah merupakan dana kebijakan dengan prinsip
tolong-menolong yang dilakukan dengan mengaharap
keridhoan Allah SWT.
b) Anggota BMT menyampaikan zakat, infaq, shadaqah maupun
dana sosial lainnya kepada BMT.
c) BMT mengalokasikan dana tersebut kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dan berhak menerima (mustahiq) dalam bentuk
tunai, bantuan sosial, pinjaman qardhul hasan, dan kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat sosial.
d) BMT akan melaporkan pengalokasian dana amanah tersebut
secara berkala.
42
6) Syarat-syarat pembukaan rekening simpanan
Terdapat syarat-syarat dalam pembukaan rekening simpanan
adalah sebagai berikut :
a) Mengisi formulir pendaftaran anggota dan pembukaan rekening
tabungan.
b) Menyerahkan foto copy kartu identitas (KTP/SIM) satu lembar.
c) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,-
d) Mentaati peraturan menjadi anggota BMT Bina Usaha.
b. Produk Pembiayaan
1) Mudharabah (MDA)
Adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak dimana
BMT menyediakan seluruh modal usaha, sedangkan anggota
bertindak selaku pengelola usaha, dan keuntungan usaha dibagi
antara BMT dengan angota sesuai kesepakatan yang dituangkan
dalam akad pembiayaan.
Ketentuan :
a) Pembiayaan untuk modal usaha produktif.
b) Modal usaha disediakan oleh BMT.
c) Anggota BMT bertindak selaku pengelola usaha.
d) Anggita BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha,
dan laporan keuangan secara jujur dan terbuka.
e) Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT
sesuai kesepakatan bersama (nisbah).
43
2) Musyarakah (MSA)
Adalah akad kerjasama antara BMT dan anggota untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (modal usaha) dan keuntungan usaha dibagi antara
BMT dengan anggota BMT sesuai kesepakatan yang dituangkan
dalam akad pembiayaan.
Ketentuan :
a) Pembiayaan untuk modal usaha produktif.
b) BMT menyertakan sebagian modal atas usaha yang dikelola
oleh anggota BMT.
c) Anggota BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha,
dan laporan keuangan (keuntungan) secara jujur dan terbuka.
d) Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT
sesuai kesepakatan bersama (nisbah).
3) Murabahah (MBA)
Murabahah yaitu akad jual beli suatu barang antara BMT
(penjual) dengan anggota BMT (pembeli) dengan menegaskan
harga belinya kepada anggota BMT dan angota BMT
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.
Ketentuan :
a) Pembiayaan untuk pembelian barang (kebutuhan konsumtif).
b) Pihak BMT membelikan barang yang dipesan oleh angota
BMT, kemudian menjualnya kepada anggota, atau BMT
44
mewakilkan kepada anggota BMT untuk membeli barang
yangdikehendakinya dan selanjutnya BMT menjual barang
tersebut kepada anggota.
c) BMT menyampaikan harga perolehan (harga beli barang) dan
menjual kepada anggota dengan harga lebih (profit margin)
sebagai laba.
d) Anggota BMT membayar barang yang dibeli tersebut dengan
cara jatuh tempo maupun angsuran sesuai jangka waktu yang
telah disepakati.
4) Ijarah (IJR)
Adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atau suatu barang
atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau
upah, tanpa diikuti dengan pemindahan pemilikan barang itu
sendiri.
Ketentuan :
a) Ijarah digunakan untuk keperluan menyewa barang atau jasa
(pemindahan hak guna atau manfaat barang/jasa).
b) Pihak BMT menyewakan barang atau jasa (menyediakan hak
guna barang atau jasa) sesuai kebutuhan anggota BMT.
c) Pembayaran sewa dilakukan secara mengangsur sesuai jangka
waktu yang telah disepakati.
d) Keuntungan BMT diperoleh dari imbalan jasa (ujroh) atas
penggunaan manfaat barang atau jasa tersebut.
45
5) Qardhul Hasan (QH)
Adalah suatu akad pinjaman kepada anggota, dan anggota
berkewajiban mengembalikan sejumlah pokok pinjaman tanpa
tambahan keuntungan kepada BMT. Pinjaman ini diprioritaskan
untuk kaum dhuafa.
Ketentuan :
a) Pinjaman ini diprioritaskan untuk kaum dhuafa.
b) Anggota hanya diwajibkan mengembalikan sejumlah pokok
pinjaman tanpa tambahan keuntungan.
6) Syarat Pengajuan Pembiayaan
a. Menjadi angota koperasi BMT Bina Usaha
b. Mengisi form aplikasi permohonan pembiayaan
c. Melengkapi persyaratan pembiayaan dengan menyertakan:
1) Fotokopi KTP pemohon serta suami/istri/orang tua
2) Fotokopi Kartu Keluarga 2 lembar
3) Fotokopi Akta Nikah 2 lembar
4) Fotokopi rekening listrik (bulan terakhir)
5) Slip gaji bulan terakhir
6) Fotokopi jaminan:
a) Sertifikat
b) BPKB kendaraan tahun 2000 keatas untuk motor, dan
1995 keatas untuk mobil.
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Sistem Penggajian Karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati
Penggajian di dalam sebuah Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tentunya
memiliki sistem yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya serta
memiliki kemampuan yang berbeda-beda pula dalam menentukan besar
kecilnya gaji. Termasuk halnya dengan sistem penggajian yang ada pada BMT
Bina Usaha Karangjati, BMT tersebut masih menggunakan sistem penggajian
manual. Hal ini dianggap lebih efektif dalam perhitungannya daripada
menggunakan sistem komputerisasi.
Menurut informasi dalam wawancara yang dilakukan peneliti kepada Ibu
Siti Hanifah selaku manager BMT Bina Usaha Karangjati sekaligus sebagai
penanganan bagian gaji karyawan pada tanggal 21 Agustus 2018. Hasil dari
wawancara tersebut diantaranya memberikan informasi mengenai perhitungan
gaji karyawan meliputi gaji pokok, tunjangan, serta bonus bagi marketing,
selanjutnya dikurangi dengan potongan-potongan gaji. Besar kecilnya
tunjangan didasarkan pada jabatan, tingkat pendidikan, masa kerja karyawan
serta bonus bagi marketing.
Data-data yang dimasukkan dalam daftar gaji karyawan pada BMT Bina
Usaha Karangjati meliputi :
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan
oleh perusahaan atau lembaga lainnya sebagai bentuk balas jasa untuk
47
pekerjaan yang dilakukannya. Didalam BMT Bina Usaha Karangjati
penentuan besar kecilnya gaji pokok didasarkan pada masa kerja, jabatan
dan tingkat pendidikan. Semakin lama masa kerja, semakin tinggi jabatan
serta semakin tinggi tingkat pendidikan seorang karyawan BMT maka
semakin tinggi juga gaji pokok yang diperoleh.
2. Tunjangan
Tunjangan adalah kompensasi yang diterima kepada setiap karyawan
berupa uang atau barang yang diberikan sesuai dengan perhitungan serta
sesuai dengan kemampuan BMT. Adapun tunjangan yang tercantum
dalam daftar penggajian adalah, sebagai berikut :
a. Tunjangan masa kerja
Tunjangan masa kerja diberikan kepada karyawan sebagai bentuk
penghargaan atau tanda terimakasih atas pengabdian selama di BMT.
Semakin lama masa kerja karyawan di BMT, semakin tinggi pula
tunjangan yang diberikan kepada karyawan.
b. Jabatan
Dalam data gaji pada BMT Bina Usaha Karangjati jabatan seorang
karyawan menentukan setiap besar kecilnya gaji. Semakin tinggi
jabatan karyawan maka semakin tinggi pula gaji tambahan yang
diperoleh.
Jabatan setiap anggota karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati
meliputi :
1. Manager
48
2. Kepala bagian marketing
3. Marketing
4. Teller
5. Administrasi pembiayaan
c. Uang makan
Uang makan diberikan kepada seluruh karyawan BMT setiap
harinya. Namun, jika karyawan tersebut tidak masuk kerja maka uang
makan tersebut tidak diberikan. Biasanya uang makan diberikan
setiap satu bulan sekali.
d. Uang transportasi
Uang transportasi diberikan kepada seluruh karyawan BMT setiap
harinya, diterima karyawan setiap satu bulan sekali. Pemberian uang
transportasi ini besar kecilnya diberikan sesuai dengan kemampuan
BMT.
e. Premi hadir
Premi hadir diberikan kepada seluruh karyawan BMT, selama
karyawan tersebut bekerja. Namun apabila tidak masuk maka
karyawan tersebut tidak mendapatkan premi hadir. Besar kecilnya
premi hadir ditentukan sesuai dengan kemampuan BMT.
f. Pembiayaan
Tunjangan pembiayaan diberikan kepada marketing pembiayaan
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di BMT. Tunjangan
49
ini sama halnya dengan tunjangan prestasi kerja. Besar kecilnya
tunjangan ditentukan sesuai dengan perhitungan dan kemampuan
BMT.
g. Funding
Tunjangan funding sama halnya dengan tunjangan pembiayaan,
diberikan setiap satu bulan sekali kepada marketing sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang berlaku di BMT. Besar kecilnya tunjangan
ditentukan sesuai dengan perhitungan dan kemampuan BMT.
h. THR
Tunjangan hari raya diberikan kepada seluruh karyawan BMT
pada saat hari raya Idul Fitri. Biasanya tunjangan hari raya diberikan
berupa uang dan barang atau parsel lebaran.
3. Potongan
Potongan-potongan gaji yang tercantum dalam data penggajian adalah,
sebagai berikut :
a. Potongan zakat
b. Potongan pinjaman BMT
c. Potongan pajak
d. Potongan absen
e. Potongan asuransi
f. Potongan BPJS
g. Lain-lain
50
Pada saat penelitian di BMT Bina Usaha Karangjati, peneliti tidak
sepenuhnya diberitahu mengenai penggajian karyawan secara mendetail.
Terutama pada jumlah gaji karyawan, karena didalam sebuah penggajian
terdapat perbedaan antara gaji karyawan satu dengan yang lainnya. Hal
tersebut dilakukan untuk meminimalisir agar tidak terjadi iri hati terhadap
karyawan satu dengan yang lainnya.
B. Prosedur dalam Sistem Penggajian Karyawan
Prosedur-prosedur yang ada didalam sistem penggajian karyawan pada
BMT Bina Usaha Karangjati meliputi :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Pencatatan waktu hadir pada BMT Bina Usaha Karangjati dilakukan
secara manual yaitu terdapat buku absen yang harus diisi setiap pagi atau
pada saat karyawan sebelum mulai bekerja. Jika terdapat karyawan yang
telat datang atau absen akan dikenakan potongan pada gaji karyawan
tersebut.
2. Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur ini menggunakan data-data antara lain yaitu karyawan yang
naik atau turun jabatan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir
karyawan.
3. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini dibuat oleh pembuat daftar gaji. Setelah perhitungan gaji
karyawan maka dilakukan bukti kas keluar yang digunakan untuk
51
pembayaran gaji karyawan. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadinya
kecurangan dalam pembuatan daftar gaji.
4. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur ini dilakukan setelah pembuatan daftar gaji, perhitungan gaji,
dan bukti kas keluar. Setelah itu membuat slip gaji yang berisi rincian gaji
karyawan, pemberian gaji kepada karyawan dilakukan langsung oleh
manager BMT.
Analisis prosedur penggajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati,
pada prosedur pencatatan waktu hadir karyawan berjalan kurang efektif karena
absensi dilakukan secara manual dan kurang mendapatkan pengawasan. Hal
ini dapat menyebabkan kecurangan yang bisa saja terjadi oleh karyawan.
Prosedur pembuatan daftar gaji telah dilakukan dengan baik oleh manager
BMT sesuai ketentuan dengan merekap data-data serta daftar hadir karyawan.
Prosedur pembuatan bukti kas keluar telah dilakukan dengan baik, setelah
perhitungan gaji karyawan maka bagian pembuat daftar gaji membuat bukti
kas keluar. Prosedur pembayaran gaji telah dilakukan dengan baik, prosedur
ini dilakukan setelah pembuatan daftar gaji, perhitungan gaji dan bukti kas
keluar.
C. Unsur-Unsur yang Terkait dalam Sistem Penggajian Karyawan
Unsur-unsur yang terkait dalam sistem penggajian karyawan pada BMT
Bina Usaha Karangjati meliput :
1. Gaji pokok
52
Gaji pokok merupakan jumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan
oleh perusahaan atau lembaga lainnya sebagai bentuk balas jasa untuk
pekerjaan yang dilakukannya. Didalam BMT Bina Usaha Karangjati
penentuan besar kecilnya gaji pokok didasarkan pada masa kerja, jabatan
dan tingkat pendidikan. Semakin lama masa kerja, semakin tinggi jabatan
serta semakin tinggi tingkat pendidikan seorang karyawan BMT maka
semakin tinggi juga gaji pokok yang diperoleh.
2. Premi
Premi diberikan BMT kepeda karyawan yang telah bekerja dengan
baik dan melebihi standar yang ditetapkan oleh BMT. Premi diberikan
sesuai dengan prestasi kerja karyawan yang sudah ditentukan sesuai
kemampuan BMT.
3. Lembur
Lembur biasa diberikan kepada karyawan yang jam kerjanya melebihi
standar yang ditetapkan, jumlah nominal pada uang lembur biasanya tidak
menentu sesuai dengan kemampuan BMT.
4. Bonus
Bonus biasa diberikan kepada karyawan apabila BMT mendapat
keuntungan tertentu atau karyawan yang telah mencapai target. Bonus
tersebut diberikan berdasarkan dengan kemampuan BMT.
Unsur-unsur yang terkait dalam sistem penggajian karyawan pada BMT
Bina Usaha Karangjati sudah berjalan dengan baik. Namun, terdapat
perbedaan antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem penggajian yang ada
53
pada BMT dengan unsur-unsur yang terkait dalam sistem penggajian yang ada
pada teori sebelumnya. Perbedaan tersebut meliputi tidak adanya catu,
perlengkapan dan sarana lain pada unsur-unsur yang terkait dalam sistem
penggajian karyawan di BMT Bina Usaha Karangjati.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang membahas tentang sistem dan prosedur
penggajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati dapat disimpulkan :
1. Sistem penggajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karangjati
menggunakan sistem manual yang dianggap lebih efektif dalam
perhitungannya daripada menggunakan sistem komputerisasi. Perhitungan
gaji karyawan meliputi gaji pokok, tunjangan, serta bonus bagi marketing,
selanjutnya dikurangi dengan potongan-potongan gaji. Besar kecilnya
tunjangan didasarkan pada jabatan, tingkat pendidikan, masa kerja
karyawan serta bonus bagi marketing. Data-data yang dimasukkan dalam
sistem penggajian antara lain yaitu gaji pokok, jabatan, tunjangan, serta
potongan-potongan gaji.
2. Prosedur-prosedur yang ada didalam sistem penggajian karyawan pada
BMT Bina Usaha Karangjati sudah berjalan dengan baik. Diantaranya
yaitu prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji,
prosedur bukti kas keluar dan prosedur pembayaran gaji. Namun pada
prosedur pencatatan waktu hadir berjalan kurang efektif karena absensi
dilakukan secara manual, hal ini dapat menyebabkan kecurangan yang
dapat dilakukan oleh karyawan.
55
3. Unsur-unsur yang terkait didalam sistem penggajian karyawan pada BMT
Bina Usaha Karangjati sudah baik. Diantaranya adalah gaji pokok, premi,
lembur, dan bonus.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian agar
mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai sistem dan prosedur
penggajian karyawan pada BMT atau lembaga keuangan syariah lain
misalnya terkait dengan sistem akuntansi penggajian karyawan atau
pengendalian internal penggajian karyawan.
3. Sistem penggajian karyawan pada BMT Bina Usaha Karagjati sudah baik,
namun pemanfaatan teknologi sebaiknya digunakan dalam proses
penggajian, misalnya menggunakan sistem penggajian terkomputerisasi
agar lebih teliti dalam pengolahan data penggajian karyawan BMT.
4. Agar tidak terjadinya perangkapan tugas sebaiknya fungsi pembuat daftar
gaji dilakukan oleh manager BMT dan pembayaran gaji karyawan
dilakukan oleh kasir atau teller sekaligus melakukan pengecekan ulang
sebelum pembayaran gaji karyawan agar lebih teliti dan tidak terjadi
kesalahan dalam penggajian karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Muhammad. 2016. Analisis Sistem Pengupahan Yang Diterapkan Oleh
Perusahaan Pada Karyawan. Skripsi. Kudus: Fakultas Ilmu Ekonomi
Syariah STAIN Kudus.
Faturohman, Dede Maman, 2017. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian
Intern Penggajian Karyawan pada BMT Usaha Mandiri Sejahtera. Tugas
Akhir. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UMY.
Hall, James A. 2007. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktifitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Khoridatussaniyah, Nur, 2017. Sistem Penggajian Karyawan pada BMT
Ramadana Salatiga. Tugas Akhir. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
Lamuri, Reynaldo. 2017. Sistem Informasi Penggajian Karyawan di Koperasi
Syariah Riyadh Berbasis WEB. Artikel. Bandung: Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Manullang, M. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gaja Mada University
Press.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 5. Yogyakarta:
BPFE.
Miatuhabbah, Sumbulatin. 2018. Analisis Sistem Pengendalian Intern Pada
Sistem Penggajian BMT An-Nur Rewwin Waru Sidoarjo. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Neunar, Jhon. J. W. 1997. Sistem Akuntansi (Accounting System Inflation). Edisi
Kelima. English Edition Newyork: Richard D Irwin Inc.
Ranatarisza, Mirza dan Noor, Max Advian. 2013. Sistem Informasi Akuntansi:
Aplikasi pada Administrasi Bisnis. Malang: UB Press.
Sofyandi, Herman. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Winarni, F dan Sugiyarso G. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media
Pressindo.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 2 Lembar Konsultasi Tugas Akhir
Lampiran 3 Pernyataan Keaslian dan Kesediaan di Publikasi
Lampiran 4 Surat Bukti Wawancara
Lampiran 5 Slip Gaji Karyawan BMT Bina Usaha
Lampiran 6 Produk-Produk BMT Bina Usaha
Lampiran 7 Formulir Pendaftaran Anggota BMT Bina Usaha
Lampiran 8 Slip Setoran, Pengambilan dan Angsuran
Lampiran 9 Daftar SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Arfianti Malinda Safitri
Tempat/Tgl. Lahir : Kab. Semarang, 17 Februari 1997
Alamat Rumah : Macanmati RT 006 RW 002, Kel. Klepu,
Kec. Pringapus, Kab. Semarang
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Nurhadi (Alm)
Nama Ibu : Ngatiyanah
B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri Klepu 01 : Tahun Lulus 2009
2. SMP Negeri 1 Bergas : Tahun Lulus 2012
3. SMA Negeri 1 Bergas : Tahun Lulus 2015
4. IAIN Salatiga : Tahun Lulus 2018