41
i ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI PT. CATUR PUTRA LINTASINDO Disusun Oleh: Teddy Setiawan 4115002/2015 Dosen Pengampu : Endang Kurniawan S.Kom., M.M., CEH, CHFI, CIPM. PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG 2017

ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

i

ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG

DI PT. CATUR PUTRA LINTASINDO

Disusun Oleh:

Teddy Setiawan 4115002/2015

Dosen Pengampu :

Endang Kurniawan S.Kom., M.M., CEH, CHFI, CIPM.

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

2017

Page 2: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

ii

ABSTRAK

Ekspor dan Impor merupakan penggerak roda perekonomian bangsa dan juga

sumber pendapatan negara. Bea cukai sebagai lembaga negara, ditugaskan untuk

mengelola pendapatan negara tersebut. Bea cukai dan jajarannya saat ini masih

mengalami kesulitan dalam penerimaan pelaporan ekspor dan impor dari pabrik

atau perusahaan. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah tiap pabrik atau

perusahaan wajib membuat sistem informasi untuk mengetahui informasi mengenai

barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya

standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat oleh pabrik atau perusahaan.

Penelitian ini membuat perancangan berbasis sistem informasi ekspor & impor

berbasis web yang dapat digunakan oleh semua pabrik atau perusahaan di

Indonesia, khususnya pada PT.Windu Eka. Metode Perancangan yang digunakan

adalah SDLC (System Development Life Cycle) Analisa, Perancangan Prototype

dan Testing. Sistem Informasi ini terdiri dari perangkat lunak berbasis Web dengan

pemograman PHP dan database MySQL yang bertujuan menyediakan informasi

secara online, sehingga laporan semakin mudah diakses dan semakin cepat dibuat

untuk dilaporkan ke pihak Bea Cukai.

Kata Kunci : Ekspor, Impor, Sistem, Informasi

Page 3: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan ini dengan lancar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Sistem Informasi

Eksekutif.

Laporan ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis

peroleh dari berbagai panduan yang berkaitan dengan perusahaan jasa eksport

import. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah

Sistem Informasi Eksekutif atas bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan ini.

Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat

diselesaikan nya makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca laporan ini dapat memberi manfaat bagi

kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Sistem

Informasi, khususnya bagi penulis. Memang laporan ini masih jauh dari sempurna,

maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju

arah yang lebih baik.

Jombang, 07 November 2017

Penulis

Page 4: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... III

DAFTAR ISI ........................................................................................................ IV

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2 1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................... 3

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 5

2.1 Definisi Analisis ................................................................................... 5

2.2 Sistem Informasi .................................................................................. 5 2.3 Teknologi Informasi ............................................................................. 6 2.4 Sistem Informasi Eksekutif .................................................................. 7

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif ...................................... 7

2.4.2 Komponen Sistem Informasi Eksekutif ...................................... 7 2.4.3 Konsep Dibutuhkan Sistem Informasi Eksekutif Pada

Perusahaan Jasa Ekspor Import ............................................................ 9

BAB 3 PEMBAHASAN ...................................................................................... 11

3.1 Visi Dan Misi PT. Catur Putra Lintasindo ......................................... 11

3.2 Gambaran Umum PT. Catur Putra Lintasindo ................................... 11 3.3 Jenis Pelayanan PT. Catur Putra Lintasindo ...................................... 12

3.4 Covered Area...................................................................................... 12 3.5 Penerapan Teknologi Informasi ......................................................... 13

3.6 Pendekatan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport

Import ........................................................................................................ 15

BAB 4 ANALISIS KINERJA SISTEM ............................................................ 20

4.1 Analisis Sistem ................................................................................... 20 4.1.1 Sistem Berjalan Perusahaan PT. Catur Putra Lintasindo .......... 20

4.1.2 Analisis Sistem Informasi ......................................................... 21 4.2 Pentingnya Divisi TI Dalam Proses Bisnis ........................................ 28 4.3 Peran CIO dalam Perusahaan Forwarding ......................................... 31

4.4 Redress ............................................................................................... 32

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 35

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 35 5.2 Saran ................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37

Page 5: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam

segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan

keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau

analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem

informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi lingkungan berdasarkan

sub sistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data

konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer sehingga

meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data

yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

Informasi sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan,

sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan.

Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat di

pisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi yang pesat dalam perkembangan

perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi komunikasi merupakan alternatif bagi

suatu perusahaan untuk menunjang pengolahan data yang baik. Apabila pengolahan data

tidak teratur dan tidak terkoordinasi dengan baik akan mengakibatkan sulitnya mengetahui

data dan informasi secara tepat dan akurat.

Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis

yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau EIS

merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat perencanaan

Page 6: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

2

strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam konteksnya,

komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi (klarifikasi,

analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data berbentuk rekaman dalam jumlah

besar tidak cocok digunakan secara langsung. Dapat juga menjadi tidak berguna akibat

terlalu padat, kurang lengkap atau tidak siap diakses.

Dengan ini sistem informasi ekspor dan impor barang di PT Catur Putra

Lintasindo masih mengalami permasalahan yaitu proses pengolahan data ekspor dan impor

barang masih dilakukan secara manual berupa pencatatan, sehingga kurang baik apabila

terjadi kesalahan dalam pencatatan di kemudian hari, dan proses pencarian data pun

memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data ekspor dan impor barang,

dan juga dalam penyimpanan datanya masih berbentuk dokumen/arsip serta dalam

menerima laporan seringkali terlambat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai

alternatif salah satunya dengan mengubah sistem manual ke sistem baru yaitu dengan

menggunakan alat bantu komputer.

Dengan adanya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa export import, dapat

membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sehingga dengan jasa

yang di tawarkan kepada konsumen tersebut dapat memberikan efek dan manfaat positif

bagi konsumen tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi eksekutif

untuk dapat membantu para eksekutif khususnya dalam bidang jasa dalam pengambilan

suatu keputusan. Sehingga, dengan adanya sistem pendukung tersebut akan dapat

memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut :

Page 7: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

3

1. Bagaimana cara kerja sistem informasi ekspor impor barang pada PT Catur Putra

Lintasindo ?

2. Bagaimana alur Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada PT Catur Putra Lintasindo ?

1.3 Batasan Masalah

1. Analisis Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada Perusahaan PT Catur Putra Lintasindo.

2. Mengetahui proses dan alur Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada Perusahaan PT

Catur Putra Lintasindo.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat menganalisis sistem informasi ekspor dan impor barang di

PT. Catur Putra Lintasindo sebagai berikut :

1. Memahami penerapan Teknologi Informasi pada PT Catur Putra Lintasindo.

2. Memahami Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Experimentation,

Sharing, dan Replication.

3. Memahami Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada

Perusahaan Export dan Import

4. Memahami pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis.

5. Memahami peranan CIO dalam perusahaan PT Catur Putra Lintasindo.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan bab pembuka yang berisi tentang Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Page 8: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

4

Bab dua ini mencantumkan teori-teori yang berhubungan tentang

permasalahan yang akan dianalisis. Teori-teori tersebut adalah Teknologi Informasi,

Sistem Informasi Eksekutif dan Perusahaan Jasa eksport Emport.

BAB 3 PEMBAHASAN

Bab tiga ini menerangkan tentang penerapan dan pendekatan TI dalam

perusahaan jasa eksport import.

BAB 4 ANALISA KINERJA SISTEM PERUSAHAAN

Bab empat ini menjelaskan tentang analisis penerapan SIE dalam sebuah

perusahaan jasa eksport import.

BAB 5 PENUTUP

Pada bab lima ini berisi tentang kesimpulan dari Bab I sampai Bab IV dan

saran-saran.

Page 9: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisis

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-

bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian komponen tersebut bekerja

dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang dihasilkan. Analisis sistem merupakan

tahapan paling awal pengembangan sistem informasi yang akan di hasilkan naninya,

tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus di bentuk, maka

dari itu tahapan ini bisa merupakan tahapan yang nudah jika klien sangat faham dengan

masalah yang di hadapi dalam orgnisasinya dan tahu betul tentang fungsionalitas dari

sistem informasi yang akan di buat, dan apabila tertutup pada pihak luar maka tahap ini

akn menjadi tahapan yang paling sulit (Fatta, 2007).

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang

bersifat manajerial (Yuliawan, Sunarto, & Soebijono, 2013).

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan

dalam suatu organisasi (Yuliawan, Sunarto, & Soebijono, 2013).

Page 10: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

6

2.3 Teknologi Informasi

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi informasi? Apakah teknologi

informasi itu identik dengan komputer? Pertanyaan ini sering diutarakan dan untuk

menjawabnya diperlukan pemahaman mengenai teknologi informasi itu sendiri.

Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau

infotech. DalamOxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefenisikan teknologi

informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan

telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atauusaha. Teknologi informasi adalah

seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-

tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996). Teknologi

informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat

lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga

mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi (Martin, 1999). Teknologi

informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur

komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Williams & Sawyer,

2003).

Dari defenisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada

teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain

bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi komputer dan

teknologi telekomunikasi.

Teknologi komputer merupakan teknologi yang berhubungan dengan perangkat

komputer seperti printer, pembaca sidik jari, CD-ROM, Prosesor, disk, dan lain-lain.

Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan pengolahan

data apa saja menjadi informasi yang berguna. Hal ini dimungkinkan karena komputer

dapat dikendalikan oleh program yang terdiri atassederetan instruksi. Komputer akan

Page 11: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

7

bertindak sesuai instruksi yang diterimanya dari program. Dengan kata lain komputer akan

bertindak sesuai keinginan pembuat program.

Teknologi komunikasi atau telekomunikasi merupakan teknologi komunikasi

jarak jauh. Termasuk teknologi telekomunikasi yang kita gunakan sehari-hari adalah

telepon, televisi, radio, handy-talky, handphone. Dikatakan sebelumnya bahwa teknologi

informasi merupakan konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi

telekomunikasi, saat ini teknologi telekomunikasi yang disebutkan di atas telah dapat

digunakan untuk menghubungkan sejumlah komputer. Sehingga beberapa komputer dapat

berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. Inilah makna dari kata “konvergensi” diatas.

2.4 Sistem Informasi Eksekutif

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System – EIS) merupakan suatu

sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan

perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian

(McLeod Jr, 1998).

Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System - EIS) Merupakan suatu

alat (tool) yang dapat menghasilkan suatu sistem pelaporan yang tertinggi dalam suatu

perusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data

extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber data tertentu atau

database yang ada dibawahnya (Eko, 2000) .

2.4.2 Komponen Sistem Informasi Eksekutif

A. Hardware (Perangkat Keras)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus

memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus

diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat

Page 12: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

8

keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi

empat komponen:

- Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,

verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.

- Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol

komponen mesin komputer yang lain.

- File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk

menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif

mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.

- Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca

rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang

tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk

banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

B. Software (Perangkat Lunak)

Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab

itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu

sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi

empat komponen:

1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di

dokumentasikan.

2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan

platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.

3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam

keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala,

Page 13: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

9

diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan

balok).

4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus,

keuangan, dan analisa kuantitatif lain.

2.4.3 Konsep Dibutuhkan Sistem Informasi Eksekutif Pada Perusahaan Jasa

Ekspor Import

Konsep mengapa diperlukan sistem informasi eksekutif pada perusahaan bidang

jasa adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :

1. Eksternal

- Meningkatkan persaingan perusahaan dalam bidang jasa

- Dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan

- Kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif

- Kebutuhan untuk mengakses database external

- Meningkatkan regulasi pemerintah

Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil

keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam

menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam membuat keputusan. Dalam

perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini berfungsi

sebagai executive workstation. Database eksekutif disimpan dalam piranti keras umumnya

disebut harddisk yang berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh

komputer perusahaan. Sistem ini memungkinkan juga pemakai menggunakan e-mail dan

mengakses data dan informasi lingkungan. Contohnya dengan adanya perubahan peraturan

pemerintah yang berlaku yang mana peraturan sebelumnya masih dilaksanakan dalam

suatu organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi .

2. Internal

Page 14: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

10

- Kebutuhan informasi yang tepat

- Kebutuhan perbagikan komunikasi

- Kebutuhan mengakses data operasional

- Kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda

- Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan

- Kebutuhan untuk mengenal data historis

- Kebutuhan untuk mengakses data perusahaan

- Kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat

Dengan informasi internal yang diperoleh dari data manjerial organisasi, eksekutif

sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana jadinya seorang

eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui keadaan internal

organisasi yang dipimpinnya. Misalkan dari data keuangan perusahaan tidak

memungkinkan adanya penambahan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi

tersebut yang mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam

membuat keputusan.

Page 15: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

11

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Visi Dan Misi PT. Catur Putra Lintasindo

Dalam sebuah perusahaan pada umumnya memiliki suatu visi dan misi yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Berikut Visi dan Misi PT. Catur Putra

Lintasindo:

A. Visi

Menjadi sebuah perusahaan jasa pengiriman dan cargo yang unggul dan tangguh

dengan mengedepankan profesionalisme kerja.

B. Misi

• Membangun hubungan kemitraan jangka panjang dengan partner bisnis kami

berlandaskan saling percaya dan menguntungkan.

• Menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk lebih menumbuhkan Team Work

yang lebih solid.

3.2 Gambaran Umum PT. Catur Putra Lintasindo

PT. Catur Putra Lintasindo (CPL Cargo-Logistik) adalah dalah sebuah perusahaan

swasta nasional yang didirikan atas dasar kebutuhan dari dunia industri dan perdagangan

akan kebutuhan pengiriman barang, distribusi cargo, milik para pelaku industri dan

perdagangan serta perorangan atau badan usaha .

Didirikan pada tahun 2014, Dengan Akta Notaris No.11 Ming Maryani, SH, PT.

CPL CARGO – LOGISTIK yang memiliki motto “Transport & Delivery Solution” turut

berperan aktif untuk memberikan kontribusi positif dalam dunia jasa pengiriman, CARGO

dan distribusi di Indonesia.

Page 16: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

12

Dengan memenuhi kriteria services dan layanan pada jasa pengiriman dan

distribusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa pengiriman, sehingga dapat

memberikan manfaat , value dan nilai tambah bagi para pengguna jasa itu sendiri.

3.3 Jenis Pelayanan PT. Catur Putra Lintasindo

1) Cargo Pengiriman Udara (Air Cargo Services)

- Cargo udara Reguler

- Cargo Udara Express

2) Cargo Pengiriman Darat (Land Cargo Services)

- Cargo darat Reguler

- Cargo darat Express

- Trucking

- Moving – relocation

3) Cargo Pengiriman Laut (Sea cargo Sevices)

- Cargo laut Reguler

- Cargo laut Express (KM Cepat)

- Full Container Load (FCL)

- Less Container Load (LCL)

3.4 Covered Area

1. Pulau Sumatera ; Aceh, Medan, Padang, Pekan Baru, Jambi, Bengkulu,

Palembang, Bandar Lampung.

2. Kepulauan Riau dan sekitar nya ; Batam, Tanjung Pinang, Bangka-belitung.

3. Pulau Jawa ; Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur.

4. Bali, Mataram, Lombok, Kupang.

Page 17: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

13

5. Pulau Kalimantan ; Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur.

6. Pulau Sulawesi, Makassar, Manado, Bitung, Kendari, Palu, Gorontalo dll.

7. Ambon, Ternate, Papua, Irian Jaya.

3.5 Penerapan Teknologi Informasi

Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen

supply chain, ada empat peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi

efektif sebuah teknologi informasi, yaitu :

1. Minimalis Resiko

Setiap bisnis memiliki risiko , terutama berkaitan dengan factor faktor keuangan.

Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek

eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah

tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti

forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi

informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada,

perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang

dihadapi.

2. Manajemen Biaya

Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan

biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang

ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:

• Eleminasi proses. Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu

menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call

Page 18: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

14

center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan

pelanggan.

• Simplifikasi proses. Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)

biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen

teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa

perlu datang ke bagian pelayanan order.

• Integrasi proses. Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian

beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung

akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).

• Otomatisasi proses. Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran

klasik dari teknologi informasi. Contoh scanner untuk menggantikan fungsi mata

manusia dalam meletakan dan mencari barang digudang.

3. Nilai Tambah

Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan nilai bagi

pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan

pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut

bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4. Create new reality

Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya

teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan,

yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, eprocurement e-

customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam

menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Page 19: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

15

3.6 Pendekatan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport Import

Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan, efisiensikan seluruh

inovasi dan biaya operasional rutin secara keseluruhan, dengan tetap mengacu kepada

pendekatan dalam mengukur (measurement), melakukan uji coba (experimentation),

berbagi (sharing) dan mereplikasi (replication) proses bisnis. Keempat hal tersebut,

mempunyai peran yang penting satu sama lainnya untuk meningkatkan value added

pemanfaatna IT sebagai penunjang dan kemudahan bisnis.

1. Measurement

Pengukuran (measurement) merupakan suatu kegiatan untuk membandingkan suatu

hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif, Serta memiliki

standat yang sesuai dengan objek yang akan diukur. Didalam dunia pendidikan pengukuran

memiliki pengertian bahwa suatu proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan

menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat

kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.

Cangelosi (1995: 21) Measurement atau pengukuran adalah proses pengumpulan data

melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan

dengan tujuan yang telah ditentukan. Dengan membaca atau mengamati apa saja yang

dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan

menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan

merasakan.

Tujuan dilakukannya Measurement :

1) Untuk Memahami apa yang terjadi di perusahaan saat ini.

2) Penggunaan angka atau skala tertentu.

Page 20: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

16

3) Menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan pemberian

angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang,

atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.

4) Evaluasi kebutuhan untuk melakukan perubahan.

5) Evaluasi impact untuk melakukan perubahan.

6) Memperbaiki kondisi out of control.

7) Merencanakan untuk menemukan harapan Pelanggan.

8) Memutuskan kapan tanggung jawab perlu ditingkatkan.

9) Menetapkan kapan memberikan training.

10) Memberikan jadwal yang realistik.

2. Experimentation

Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan

fitur-fitur produk atau jasa yang akan diuncurkan. Teknologi informasi memberikan

kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah

berikutnya setelah dilakukan pengukuran. Uji Coba (Experimentation). Berbagai

kemudahan yang diperoleh dari menggunakan IT yakni perusahaan dapat melakukan

simulasi sebuah hubungan sebab akibat (causality) yang tidak bisa ditemukan dengan

hanya melakukan pengukuran dan observasi murni. Hal ini berguna bagi perusahaan

sehingga dapat memiliki pendugaan seluruh hal yang harus segera ditindaklanjuti guna

meningkatkan kualitas bisnis perusahaan tersebut.

Tujuan experimentation adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu

terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang

menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang

perusahaan dimaksudkan untuk menilai membuktikankualitas dari perusahan satu dengan

lain nya.. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan

Page 21: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

17

sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/ diketahui

pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur

atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin

menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti

tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi

perlakuan yang berbeda.

3. Sharing

Berbagi (Sharing). Melalui IT Perusahaan dapat berbagi data pencapain bisnis,serta

hambatan yang terjadi hal ini pada akhirnya akan mendorong Inovasi bisnis yang

dibutuhkan dalam berbagi lini perusahaan agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan

aktifitasnya. Internet dan teknologi informasi telah memudahkan seluruh kativitas bisnis

tanpa harus bertemu untuk melakukan transaksinya. Terkadang hanya inovasi-inovasi

besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup.

Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang

paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana

belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan,

terkadang inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.

4. Replication

Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem

perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu

saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda

nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan.

Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.

Metode-metode di atas memberikan pemahaman bahwa teknologi informasi dapat

Page 22: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

18

digunakan melalui banyak cara, tidak hanya keempat cara tersebut, berikut beberapa

contoh lainnya:

1) Aliansi Strategis Aliansi dua perusahaan atau lebih dalam menghasilkan suatu

produk bukan hanya bisa meringankan beban anggaran dan mempersingkat waktu,

tetapi juga mempercepat proses produksi. Praktek aliansi akan memberikan efek

positif pada produk yang dihasikan, produk tetap inovatif, dan diharapkan mampu

meraih perhatian khalayak.

Aliansi membantu perusahaan untuk mentransformasikan operasinya dan

memperoleh akses pada berbagai sumber-sumber baru teknologi, pasar dan

wawasan yang mungkin sulit dipelajari sendiri. Berbagai bentuk aliansi seperti

penggabungan (merger), peleburan (consolidation), dan pengambilalihan

(acquisition) menjadi pilihan strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan. Ada

beberapa alasan utama yang menjadi motivasi aliansi strategis. Alasan - alasan

tersebut adalah sebagai berikut :

a) Untuk meningkatkan dalam pemasaran global. Contohnya ketika perusahaan

mobil Ford beraliansi dengan Mazda Motor Corp. untuk meraih pangsa pasar

Asia. 9

b) Nilai tambah atau perluasan pada lini produk perusahaan.

c) Perluasan distribusi dan menyediakan akses pada material.

d) Untuk mengatasi mahalnya biaya research and development, yang merupakan

beban bagi perusahaan untuk melakukan terobosan-terobosan baru.

e) Mengembangkan dan meningkatkan operasi, fasilitas dan proses serta

menyediakan akses pada kapabilitas, pengetahuan baru, dan teknologi baru.

f) Menurunkan resiko dan mengatasi ancaman-ancaman dalam persaingan.

g) Untuk mempercepat inovasi dan pengenalan produk baru.

Page 23: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

19

h) Untuk mengatasi integrasi beberapa teknologi.

i) Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

posisinya.

j) Untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan selera konsumen yang beragam

sehingga perusahaan akan semakin dekat dengan konsumennya.

2) Research and Development secara annual Sistem perusahaan mungkin tidak akan

berubah secara drastis dalam jangka waktu panjang, namun dibutuhkan

penyesuaian secara berkala untuk menghadapi gejolak pasar dalam jangka

pendek.Perusahaan wajib terus mengembangkan teknologi informasi yang telah

diterapkan untuk mengimbangi perubahan ini.

3) Konsultasi Sistem Bisnis Pada prinsipnya, konsultasi wajib dilakukan oleh seluruh

bagian perusahaan, namun khusus untuk teknologi informasi, konsultasi dilakukan

dengan melibatkan banyak pihak. Sistem yang terintegrasi menuntut kerjasama

seluruh pelaku bisnis, dan harus diperkuat dengan peranan akademisi untuk

menentukan inovasi terkini terkait sistem tersebut.

4) Pengontrolan Sistem down and up Sistem yang baik wajib mengolah data yang

benar dengan proses yang benar juga, sehingga didapatkan informasi yang sebenar-

benarnya. Pengontrolan sistem berfungsi untuk mencegah terjadinya pemasukan

data yang salah. Pengontrolan dilakukan pada seluruh proses, baik itu sebelum

sistem digunakan, atau setelah sistem dipakai.

Page 24: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

20

BAB 4

ANALISIS KINERJA SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem yang sedang berjalan

saat ini, untuk mengatahui keadaan sistem yang sebenarnya, maka dilakukan pencarian

bentuk sistem informasi melalui web milik PT. Catur Putra Lintasindo.

4.1.1 Sistem Berjalan Perusahaan PT. Catur Putra Lintasindo

Alur sistem Ekspor pada PT. Catur Putra Lintasindo adalah sebagai berikut :

1. Eksportir mengirimkan "Shipping Instruction" (SI) kepada pelayaran [meminta

/ booking space kapal / container kosong].

2. Shipping memberikan "Booking Confirmation", berisi konfirmasi ketersediaan

container, space kapal yang sesuai tujuan, dan tempat yang ditunjuk untuk

pengambilan container (depo container).

3. Eksportir menghubungi perusahaan angkutan/ trucking (menyewa truck)

4. Perusahaan / trucking melakukan pengambilan container kosong di depo

dengan berbekal "Booking Confirmation" dari eksportir yang dibuat oleh

shipping.

5. Container kosong diangkut ke pabrik untuk pemuatan barang ekspor (stuffing).

6. Selama stuffing, eksportir membuat "Commercial Invoice", "Packing list" dan

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea Cukai.

7. Bea cukai memberikan perstujuan ekspor "Nota Pelayanan Ekspor" (NPE).

8. Berbekal NPE, barang / container diangkut dan masuk ke pelabuhan.

9. Container naik ke kapal dan berangkat ke pelabuhan tujuan luar negeri.

Page 25: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

21

10. Setelah kapal berangkat, Shipping menerbitkan "Bill of Lading" dokumen

angkutan/ biaya kapal.

11. Dokumen ekspor yang meliputi a.Commercial Invoice, b.Packing List, c.B/L

dari shipping dikirim oleh eksportir ke pembeli di luar negeri.

12. Dengan dokumen yang diterima dari eksportir, pembeli di luar negeri dapat

mengambil barangnya/ container ke pelabuhan tujuan/ bongkar.

4.1.2 Analisis Sistem Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,

seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk

mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi

sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,

dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber

daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang

pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan

baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi

yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar

informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang

efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan

informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Konsep Dasar Informasi Terdapat beberapa definisi, antara lain :

a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

b. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian

tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan

Page 26: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

22

bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya

sebuah investasi akan dilakukan.

c. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill

company goals (the choice is called business decision making). Siklus Informasi Untuk

memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan

bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan

proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang

bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu

keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan

menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali

sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya.

Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle)atau siklus

pengolahan data (data processing cycles), seperti gambar berikut :

Gambar 4.1 siklus pengolahan data (data processing cycles)

Page 27: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

23

Kualitas Informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan

oleh beberapa hal, yaitu :

1. Relevan (relevancy) Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli

teknik perusahaan * How is the message used for problem solving (decision masking)?

2. Akurat (accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat

terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan

sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Komponen akurat : -

Completeness ; Are necessary message items present ? Berarti informasi yang

dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila

informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan

berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu

masalah dengan baik. - Correctness ; Are message items correct ? - Security ; Did the

message reach all or only the intended systems users ?

3. Tepat waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh

terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga

kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau

kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya

nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan

mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

Page 28: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

24

4. Ekonomis (Economy) * What level of resources is needed to move information

through the problem-solving cycle ?

5. Efisien (Efficiency) * What level of resources is required for each unit of information

output ?

6. Dapat dipercaya (Reliability) Pengolahan Data Adalah masa atau waktu yang

digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang

memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed

on data to produce purposeful information).

Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data :

1) Data input

• Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium.

• Coding transaction data ke dalam bentuk lain

• Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information

for future).

2) Data transformation

• Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.

• Summarizing, proses akumulasi beberapa data.

• Classifying data group-group tertentu :

- Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu

- Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu.

- Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data.

3) Information output

• Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui

monitor atau cetakan.

Page 29: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

25

• Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang

membutuhkan.

• Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran

komunikasi.

Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data Sistem Informasi Dapat

didefinisikan sebagai

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan

informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

4.2 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan

Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal.

Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi,

data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan

pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada

saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak

terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif,

menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.

Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan

dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan,

analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki

Page 30: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

26

pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin

luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan

antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus

memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.

Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan

untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan

untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan

perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan

keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan

framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang

eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT. Perencanaan IT

pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.

Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat

mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi

manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang

teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan

Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam

pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian

bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk

menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk

meningkatkan performa bisnis.

Strategi TI diperlukan untuk :

- Pengetahuan mengenai teknologi baru

- Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis

- Dibahas dalam diskusi perusahaan

Page 31: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

27

- Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi

Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis,

maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan

mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang

manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan

Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung

kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis,

peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak

manajemen SI/TI.

SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan

teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk

menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan

teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi

dalam organisasi itu sendiri.

IT mendukung perusahaan/organisasi di level

- Strategik

Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan

- Taktis

Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan

perubahan menuju sukses

- Operasional

Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja

Terdapat 3 (tiga) teknik dalam SIE yang menjadi pertimbangan bagi eksekutif dalam

memutuskan suatu kebijakan dan langkah strategis , yaitu :

a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)

Page 32: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

28

Merupakan factor yang menentukan keberhasilan dari segala jenis kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi oleh eksekutif.

b. Management by Exception (MbE)

Membandingkan kinerja dengan target yang sudah ditetapkan sebelumnya,

menganalisa,mempelajari factor yang menentukan ketidaktercapainya suatu target

dan mencaripemecahan masalahnya agar dapat diperbaiki pada periode selanjutkan

sehingga target yang telah ditentukan dapat dicapai.

c. Modal Mental

Kemampuan mengolah dan memanfaatkan secara efektif setiap informasi yang

diperolehdan dipergunakan semaksimal mungkin dalam memutuskan dan

melaksanakan suatu kebijakan.

4.3 Pentingnya Divisi TI Dalam Proses Bisnis

Sebuah sumber utama dari ketidak efisienan dari departemen IT adalah organisasi

yang buruk dari staf dan kurangnya kejelasan peran dan tanggung jawab. Biaya dari

departemen IT yang tidak efektif umumnya besar. Organisasi IT yang buruk juga

menyebabkan deadline proyek yang tidak terpenuhi, jatuhnya service dari server secara

tidak terencana, garis service IT yang tidak jelas, dan proyek yang tidak menguntungkan.

Umumnya seluruh kegiatan IT dapat dibagi menjadi dua bagian dasar yaitu

“operation and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi berurusan

dengan penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan. Bagian Aplikasi

bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi bisnis.

Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum

sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan

kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi

Page 33: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

29

informasi senantiasa di selaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan

teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.

Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen

yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang

menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat menge

tahui andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-

keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:

a. Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja, alat tulis,

dan lain-lain.

b. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.

c. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang

dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.

d. Menghemat biaya promosi dan pemasaran.

e. Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat

meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan

cepat mengetahui kondisi perusahaan.

Informasi (SI) secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan,

diantaranya sebagai berikut:

1) Minimal Risk.

Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor

keuangan. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan

mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu

manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.

2) Reduce Costs

Page 34: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

30

Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha

pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada

empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya

kegiatan operasional yaitu:

- Eliminasi proses, implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan

mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yan dirasa tidak perlu.

- Simplifikasi proses, berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)

biasanya dapat di sederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai

komponen teknologi informasi.

- Integrasi proses, teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian

beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis.

- Otomatisasi proses, mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan

tawaran klasik dari teknologi informasi.

3) Add Value

Menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan

value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk

menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi

konsumennya untuk jangka panjang.

4) Create New Realities

Mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia

maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer,

e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam

menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Page 35: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

31

4.4 Peran CIO dalam Perusahaan Jasa Eksport Import

Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”, Ralph Sprague

beserta rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya adalima fungsi utama

CIO di sebuah perusahaan (Sprague et.al., 1993).

1. Memahami Bisnis

Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab CIO

adalahmempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis

yangdigeluti perusahaan.

2. Membangun Citra Divisi

Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah

membangunkredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat

pentingmengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa penggunaan

sisteminformasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa mendatang,

bukansaat ini. Divisi sistem informasi (atau teknologi informasi) harus memiliki

citrayang baik di mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan.

3. Meningkatkan Mutu Penggunaan Teknologi

Melihat bahwa keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan

kualitas kinerja SDM (employees empowerment), seorang CIO memiliki tugasuntuk

memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para

karyawan perusahaan.

4. Visi Teknologi Informasi

Tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi

perusahaanmelalui pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang.

5. Pengembangan Sistem Informasi

Page 36: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

32

Misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas

menjadi nyata

4.5 Redress

Mengenal Istilah Redress Dalam Proses Pengurusan Dokumen Impor Barang – Pada

saat kami mengadakan Pelatihan Ekspor Impor, banyak peserta pelatihan (terutama

importir) yang menanyakan tentang Re-Adress B/L atau biasa disebut Redress. Importir

banyak mengeluhkan mengenai biaya yang harus dibayarkan dan waktu yang dibutuhkan

untuk proses Redress tersebut. Sedangkan mereka sangat berharap barang yang diimpor

tersebut bisa keluar lebih cepat dari port (kawasan pabean). Bagi anda yang belum

mengetahui proses ini mari kita bahas lebih lanjut. Jadi data-data yang dikirim oleh

eksportir/ importer ke bea cukai dalam pemberitahuan ekspor/ impor jika ada perubahan

meskipun dilakukan revisi, tidak serta merta dapat dikatakan redress. Seperti revisi PEB

/PIB misalnya. Karena redress hanyalah terhadap data yang dikirim ke bea cukai oleh

pelayaran maupun maskapai penerbangan. Tentunya data tersebut merupakan data yang

telah fix, final. Artinya data tersebut juga telah mendapat persetujuan dari para importer/

eksportir yang menggunakan jasa pelayaran/ maskapai bersangkutan seperti tetuang dalam

bill of lading.

Setelah data fix, final dan benar seperti yang diinformasikan eksportir/ importer ke

perusahaan pengangkut (pelayaran/ penerbangan) maka data tersebut diteruskan sebagai

manifest (daftar muatan barang) untuk armada bersangkutan. Nah disinilah jika masih

terjadi perubahan data maka disebut redress (perubahan / penyesuain data manifest) hanya

dilakukan oleh pelayaran/ masakapai yang memiliki kapal/ pesawat dimaksud. Misalnya

terjadi kesalahan nama, jumlah, berat, maupun jenis kemasan atau lainnya.

Untuk menghindari hal ini selalulah berkoordinasi dengan pihak shipping line/

pengangkut/ yang punya kapal, karena merekalah yang submit pemberitahuan kedatangan/

Page 37: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

33

pemberangkatan armada. Tentu sebagai pihak pengguna jasa pengangkutan eksportir/

importer sudah seharusnya memberikan data yang benar. Namun sering terjadi waktu yang

diberikan pihak pelayaran sangat sempit, semisal meminta kepastian/ penegasan kebenaran

data kepada importer/ eksportir dengan hanya waktu sehari. Boleh jadi kita belum sempat

mengoreksi data, waktunya sudah keburu habis, karena pelayaran mengirim pemberitahuan

via fax (misal) tgl. 5 Juni pk.09.00, namun dalam pemberitahuannya di tulis deadline,

“mohon dikoreksi paling lambat tgl. 5 Juni xxxx, pk.12.00, jika tidak ada koreksi data kami

anggap benar, segala beaya yang terjadi karena ketidak sesuai data bukan tanggung jawab

kami”. Ini artinya hanya ada waktu 3 jam untuk mengoreksi, dari pk.09.00 s/d pk.12.00.

Padahal importer belum tentu dapat dokumen dari pengirimnya, atau eksportir belum tentu

final menyusun data faktur maupun packingnya sementara pihak pelayaran memberikan

deadline waktu yang tidak masuk akal. Namun jika kita telah tertib pada persiapannya hal

ini tidak terjadi, artinya ekspor-impor kita telah direncanakan dengan matang seluruh

dokumennya.

Kalau masih terjadi redress, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan menyiapkan

document-document antara lain :

- Surat permohonan redress

- Bill of lading yang telah terkoreksi oleh pelayaran/ maskapai

- Packing list

- Invoice

- pernyataan kenapa redress

- dokumen pendukung lainnya (jika diminta oleh bea cukai), mungkin PO, Sales

Contract, Shipping Instruction atau lainnya.

Bea cukai akan melakukan pemeriksaan, penelusuran atau mungkin saja dilakukan

wawancara untuk meminta keterangan “kenapa terjadi redress” kepada pemilik barang/

Page 38: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

34

pelayaran/ kuasanya. Jadi intinya redress adalah bertujuan untuk menyesuaikan data yang

ada di databasae bea cukai yang dikirim oleh pelayaran dengan data dokumen fisik kita

sewaktu kita mengurus ekspor-impor. Karena jika data fisik yang kita ajukan berbeda

dengan data yang dikirim oleh pelayaran, maka akibatnya pengurusan impor/ ekspor kita

akan tertolak.

Page 39: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

35

BAB 5

PENUTUP

Bab ini menjelaskan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran

dari hasil menganalisis sistem informasi ekspor dan impor barang di PT. Catur Putra

Lintasindo.

5.1 Kesimpulan

Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah Merupakan suatu sistem yang

menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan,

informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian dan

memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan

dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya

internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari

organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu

sistem mendukung keputusan (DSS).

Sistem informasi eksekutif dalam bidang jasa adalah satu jenis dari

manajemen informasi dalam bidang jasa untuk memudahkan dan mendukung

keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan

menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal, sehingga

akan dapat mempercepat pelayanan dalam melayani kebutuhan konsumen

terhadapa jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil

keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi

dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam membuat keputusan.

Page 40: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

36

Begitupun informasi internal yang diperoleh dari data manjerial organisasi,

eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan.

Dari hasil analisis sistem PT. Catur Putra Lintasindo dapat berjalan dengan

baik, pemeliharaan dan penyempurnaan sistem harus terus dilakukan sesuai

perkembangan dan kebijaksanaan perusahaan agar sistem ini dapat berfungsi sesuai

dengan apa yang diinginkan dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi

konsumen.

5.2 Saran

Dari hasil analisis sistem informasi ekspor dan impor barang di PT. Catur

Putra Lintasindo, ada beberapa saran untuk bisa dijadikan acuan dalam

memperbaiki sistem informasi ekspor dan impor barang di PT. Catur Putra

Lintasindo adalah sebagai berikut:

A. Sebaiknya PT. Catur Putra Lintasindo harus membuat terobosan inovasi

baru,yaitu dengan menambahkan layanan pengambilan barang ke rumah

konsumen yang akan menggunakan jasa pengiriman. Dengan begitu akan

menambahkan daya minat konsumen untuk menggunakan jasa ekspor dan

impor barang di PT. Catur Putra Lintasindo.

Page 41: ANALISIS SISTEM INFORMASI EKSPOR DAN IMPOR BARANG DI … · barang jadi ekspor dan bahan baku impor. Permasalahannya adalah tidak adanya standarisasi dalam informasi yang wajib dibuat

37

DAFTAR PUSTAKA

Eko, I. (2000). Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan. Jakarta:

PT . Elex Media Komputindo.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem. Yogyakarta: Andi.

Haag, & Keen. (1996). Information Technology: Tomorrow’s Advantage Today.

Hammond: Mcgraw-Hill College.

Martin. (1999). Managing Information Technology What. New Jersey: Pearson

Education International.

McLeod Jr, R. (1998). Management Information System. New Jersey: Prentice Hall.

Williams, & Sawyer. (2003). Using Information Technology: A Practical. London:

Career.

Yuliawan, Y., Sunarto, M. D., & Soebijono, T. (2013). Pengembangan Sistem

Informasi Pendataan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens

Jawa Kawasan Timur Berbasis Web. Jurnal Sistem Informasi, 85.