Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ANALISIS STRATEGI MARKETING DALAM PENCAPAIAN
TARGET MENGHIMPUN DANA PIHAK KETIGA DI BRI
SYARIAH KCP BANDAR JAYA
Oleh
RANI LIANA ARDIYANTI
NPM.1502100205
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
1440 H/2019 M
ii
ANALISIS STRATEGI MARKETING DALAM PENCAPAIAN TARGET
MENGHIMPUN DANA PIHAK KETIGA DI BRI SYARIAH KCP BANDAR
JAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
RANI LIANA ARDIYANTI
NPM.1502100205
Pembimbing I : Hermanita, M.M
Pembimbing II : Esty Apridasari, M.Si
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO
1440 H/2019 M
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
ANALISIS STRATEGI MARKETING DALAM PENCAPAIAN TARGET
MENGHIMPUN DANA PIHAK KETIGA DI BRI SYARIAH KCP BANDAR
JAYA
Oleh:
Rani Liana Ardiyanti
NPM.1502100205
Keberhasilan bank mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan khususnya
dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sangat dipengaruhi oleh kemampuan
bank memasarkan produknya, oleh sebab itu dibutuhkan strategi pemasaran yang
efektif dan efisien terhadap semua elemen pemasaran. Elemen pemasaran yaitu
product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Namun
seringkali penerapan dari strategi marketing tersebut tidak sesuai dengan harapan.
Begitupun dengan BRI Syariah KCP Bandar Jaya dimana Dana Pihak Ketiga (DPK)
di tahun 2018 mengalami penurunan sementara bank tersebut sudah menerapkan
strategi marketing yang dimilikinya. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi
marketing yang dilakukan BRI Syariah KCP Bandar Jaya kurang efektif atau
pelaksanaannya kurang optimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan strategi
pemasaran yang dilakukan BRI Syariah KCP Bandar Jaya meliputi 7P yaitu product,
price, promotion, place, people, process dan physical evidence. Strategi product yaitu
menciptakan variasi produk dan fasilitas yang tidak dimiliki bank lain seperti
Tabungan Impian. Strategi price yaitu dengan memberikan harga sesuai pasaran
dengan rate yang tinggi serta special rate untuk deposan dengan dana tertentu.
Strategi promotion yaitu dengan memperbanyak data base, referral, pendekatan
persuasif serta melakukan grebek pasar. Strategi place yaitu dengan memilih lokasi
yang strategis. Strategi people yaitu dengan lebih mengutamakan karakter
karyawannya dan melakukan pelatihan guna meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM). Strategi process yaitu memberikan kemudahan untuk menjadi nasabah
funding cukup dengan KTP serta strategi physical evidence yaitu memberikan
pelayanan sebaik mungkin dengan menyediakan mushola bagi nasabah yang ingin
beribadah.
Strategi-strategi tersebut tidak mampu dioptimalkan secara maksimal oleh BRI
Syariah KCP Bandar Jaya karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang bukan
dari perbankan, target lending yang terlalu tinggi sehingga pemasaran produk funding
kurang optimal, kurangnya motivasi dan semangat kerja yang menyebabkan kinerja
karyawan menurun dan target Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak tercapai.
vii
viii
MOTTO
Artinya: sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra’: 27)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan
hidayah-Nya, maka akan saya persembahkan karya ini kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Tuti Hera Wati dan Bapak Sutejo yang selalu
mencurahkan kasih sayangnya, perhatian, kesabaran dan selalu memberikan
semangat serta tidak kenal lelah mendoakan untuk keberhasilan anak-anaknya
sejak kecil hingga sekarang.
2. Dosen pembimbing skripsiku Ibu Hermanita, M.M. dan Ibu Esty Apridasari
M.Si. yang selalu memberikan bimbingan serta motivasi sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
3. Sahabat-sahabatku seperjuangan (para pejuang skripsi) yang selalu memberikan
dukungan dan bantuan yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Almamater tercinta IAIN Metro yang menjadi tempat peneliti menutunt ilmu
dan memperdalam ilmu Perbankan Syariah.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas taufik hidayah dan
inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan
Skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan program Strata Satu (S1) Jurusan S1-Perbankan Syariah guna
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE). Upaya penyelesaian Skripsi ini, peneliti
telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
untuk anaknya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro
3. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
4. Ibu Reonika Puspita Sari M.E.Sy selaku ketua jurusan S1-Perbankan Syariah.
5. Ibu Hermanita, M.M, selaku pembimbing I dan Ibu Esty Apridasari, M.Si.
selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan yang sangat
berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.
6. Seluruh dosen dan staff yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti.
7. Almamater tercinta IAIN Metro dan sahabat-sahabat angkatan 2015 yang saya
sayangi.
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................. vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
D. Penelitian Relevan .......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran ......................................................................... 10
1. Pengertian Strategi Pemasaran ................................................. 10
2. Konsep Strategi Pemasaran ...................................................... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran .......... 12
4. Pemasaran Syariah ................................................................... 14
5. Bauran Pemasaran .................................................................... 17
xiii
B. Pencapaian Target .......................................................................... 21
1. Pengertian Pencapaian Target .................................................. 21
2. Ukuran-ukuran Pencapaian Target ........................................... 22
3. Syarat dan Karakteristik Target ............................................... 23
C. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga................................................. 24
1. Pengertian Dana Pihak Ketiga ................................................. 24
2. Macam-macam Dana Pihak Ketiga .......................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian ............................................................... 29
B. Sumber Data Penelitian .................................................................. 30
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 30
D. Teknik Analisa Data ....................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pada BRI Syariah KCP Bandar Jaya ................. 33
1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah KCP Bandar Jaya ............... 33
2. Visi dan Misi BRI Syariah KCP Bandar Jaya ........................ 35
3. Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Bandar Jaya .............. 36
4. Produk-produk BRI Syariah KCP Bandar Jaya ..................... 38
B. Analisis Strategi Marketing Dalam Pencapaian Target Menghimpun
Dana Pihak Ketiga di BRI Syariah KCP Bandar Jaya..................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 72
B. Saran ......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 DPK BRI Syariah KCP Bandar Jaya tahun 2016 –2018 ................. 5
Tabel 4.1 Ketentuan harga produk funding BRI Syariah KCP Bandar Jaya ... 51
Tabel 4.2 Bonus wadiah dan bagi hasil di BRI Syariah KCP Bandar Jaya ..... 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur organisasi BRI Syariah KCP Bandar Jaya ....................... 36
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Research
Lampiran 2 : Surat Tugas
Lampiran 3 : Surat Balasan Research
Lampiran 4 : Surat Bebas Pustaka
Lampiran 5 : Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 6 : Formulir Konsultasi Skripsi
Lampiran 7 : Outline
Lampiran 8 : Alat Pengumpul Data (APD)
Lampiran 9 : Transkip Wawancara
Lampiran 10 : Foto Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki kebutuhan yang begitu banyak baik itu kebutuhan
jasmani maupun rohani. Salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan yaitu harta.
Sebagian orang tidak menghabiskan hartanya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, namun adapula yang menyimpan hartanya untuk memenuhi
kebutuhan dimasa yang akan datang. Dengan adanya kebutuhan manusia untuk
menyimpan hartanya, maka hadirlah lembaga-lembaga yang bergerak di bidang
jasa keuangan yang berupa bank. Bank adalah sebuah badan usaha yang
mespesialisasikan usahanya dalam bidang jasa keuangan (financial service).1
Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu menghimpun dana,
menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya.2
Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan
pokok perbankan, sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank merupakan
pendukung dari dua kegiatan diatas. Salah satu sumber dana bank adalah Dana
Pihak Ketiga (DPK) biasanya lebih dikenal dengan dana masyarakat,
merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam
arti luas meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha. Bank menawarkan
1Adiwarman A. Karim, Fikih Ekonomi Keuangan Islam (Jakarta: Dar Al-Muslim, 2004), 403. 2Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 13.
2
produk simpanan kepada masyarakat dalam menghimpun dananya.3 Bank
menawarkan produk simpanan antara lain dalam bentuk simpanan giro,
tabungan, deposito dan simpanan lainnya yang diperkenankan. Sumber Dana
Pihak Ketiga (DPK) adalah sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya
dari sumber dana ini.4
Keberhasilan bank mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
khususnya dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sangat dipengaruhi
oleh kemampuan bank memasarkan produknya. Pandji Anoraga dalam bukunya
Manajemen Bisnis mengutip pernyataan Philip Kotler mendefisikan pemasaran
sebagai proses sosial dan manajerial yang dilakukan seseorang atau kelompok
untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
panawaran, dan pertukaran produk-produk yang benilai dengan yang lainnya.5
Pemasaran meliputi beberapa elemen yaitu product, price, place, promotion,
people, physical evidence, dan process. Banyak perusahaan yang gagal dalam
mencapai tujuannya hanya karena kegagalan dalam memasarkan produknya.
Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah strategi guna mencapai keberhasilan
perusahaan yang disebut dengan strategi pemasaran.
3Ismail, Manajemen Perbakan Dari Teori Menuju Aplikasi, cet. ke-3 (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), 43-44. 4Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cet. ke-14 (Jakarta: Rajawali Press, 2014), 59. 5Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. ke-4 (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 215.
3
Strategi pemasaran (marketing) mempunyai peranan penting untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk dapat tetap hidup dan berkembang,
melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba
perusahaan. Tujuan ini hanya dapat dicapai, apabila bagian pemasaran
perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan.6 Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas
dan terarah tentang kegiatan yang akan dilakukan perusahaan dalam
memaksimalkan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.
Pentingnya strategi pemasaran (marketing) bagi perbankan khususnya
dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mengingat saat ini persaingan
antar lembaga-lembaga keuangan semakin ketat untuk menarik minat
masyarakat agar menggunakan produk yang dimiliki, menyebabkan bank
berlomba-lomba merencanakan strategi marketing yang efektif dan efisien.
Efektifitas yang dimaksud ialah pemilihan strategi pemasaran yang tepat dan
sesuai dengan pasar yang dilayani oleh bank sehingga sasaran yang ditetapkan
dapat tercapai sedangkan efesiensi yang dimaksud adalah strategi pemasaran
yang dilakukan dengan perhitungan dan penimbangan yang tepat sehingga tidak
ada pemborosan biaya baik itu dalam operasional maupun dalam biaya promosi
6Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, cet. ke-7 (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002), 153.
4
maupun iklan. Namun seringkali penerapan dari strategi marketing tersebut
tidak sesuai dengan harapan.
Ada banyak faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan strategi
marketing baik itu faktor internal seperti market budget, pemilihan waktu
pemasaran yang kurang tepat, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
bank kurang kompeten, promosi yang kurang efektif, kualitas produk yang
tidak sesuai harapan nasabah dan lain sebagainya maupun faktor eksternal
seperti persaingan bisnis, perkembangan teknologi, kebijakan politik dan
ekonomi pemerintah yang menyebabkan bank tidak mampu mengoptimalkan
strategi marketing yang dimilikinya.
Berdasarakan survey yang peneliti lakukan di BRI Syariah KCP Bandar
Jaya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun selama tiga tahun
terakhir terus mengalami penurunan, sementara target penghimpunan Dana
Pihak Ketiga (DPK) yang ditetapkan di BRI Syariah KCP Bandar Jaya untuk
tiga tahun terakhir sebesar 15 Miliar.7
Berikut adalah data yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan
Bapak Andri Saputra selaku Branch Operation Supervisor BRI Syariah KCP
Bandar Jaya
7Wawancara dengan Bapak Andri Saputra selaku Branch Operation Supervisor BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada 3 Januari 2019.
5
Tabel 1.1
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Syariah KCP Bandar Jaya tahun 2016 –2018
Tahun Dana Pihak Ketiga (DPK) Total Dana Pihak Ketiga
(DPK) Tabungan Giro Deposito
2016 8,8 Miliar 5 Miliar 4,5 Miliar Rp. 18,3 Miliar
2017 7,1 Miliar 4,3 Miliar 4,7 Miliar Rp. 16,1 Miliar
2018 6,2 Miliar 4,5 Miliar 4 Miliar Rp. 14,7 Miliar
Sumber: Wawancara dengan Bapak Andri selaku Branch Operation Supervisor
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2016, Dana
Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh BRI Syariah KCP Bandar Jaya
sebesar Rp. 18,3 Miliar. Pada tahun ini BRI Syariah KCP Bandar Jaya berhasil
mencapai target menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang ditetapkan yaitu
sebesar 15 Miliar.
Pada tahun 2017, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh BRI
Syariah KCP Bandar Jaya sebesar Rp. 16,1 Miliar, pada tahun ini terjadi
penurunan dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 2,2 Miliar
dari tahun 2016, namun masih berhasil mencapai target menghimpun Dana
Pihak Ketiga (DPK) yang ditetapkan.
Pada tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh BRI
Syariah KCP Bandar Jaya sebesar Rp. 14,7 Miliar. Penurunan Dana Pihak
Ketiga (DPK) sebesar 1,4 Miliar dari tahun 2017. Tahun ini bukan hanya terjadi
penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) saja, namun target Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang ditetapkan pun tidak tercapai.
6
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan
Cabang Pembantu, penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Syariah KCP
Bandar Jaya disebabkan beberapa faktor yaitu banyaknya pesaing bisnis,
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, kurangnya
pemahaman nasabah mengenai produk-produk di BRI Syariah KCP Bandar
Jaya dan tingkat loyalitas nasabah kepada bank yang masih sangat kurang
menjadi menyebab Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Syariah KCP Bandar Jaya
mengalami penurunan.8 Oleh sebab itu, BRI Syariah KCP Bandar Jaya
mencoba berbagai macam strategi marketing guna meningkatkan jumlah Dana
Pihak Ketiga (DPK).
Contoh strategi marketing yang dilakukan BRI Syariah KCP Bandar Jaya
dalam upaya meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) diantaranya
dengan sistem grebek pasar yaitu seluruh karyawan marketing diterjunkan
kepasar untuk mencari nasabah, sistem jemput bola, door to door, bekerjasama
dengan sekolah-sekolah di Bandar Jaya, memilih lokasi bank yang strategis,
pelatihan karyawan, pelayanan yang ramah, pemberian special rate, menjadi
sponsor dan memberikan hadiah-hadiah untuk acara tertentu, open table yaitu
pembagian brosur kepada masyarakat ditempat ramai seperti di perkumpulan
komunitas atau pengajian-pengajian dan masih banyak lagi.9
8Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada 17 Desember 2018. 9Wawancara dengan Bapak Adha Adi Tama selaku Account Officer BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada 12 April 2019.
7
Dengan strategi marketing tersebut, diharapkan bank mampu
meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) guna mencapai target yang
ditetapkan, namun faktanya Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Syariah KCP
Bandar Jaya pada tahun 2018 tidak mengalami kenaikan dengan strategi
marketing tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi marketing yang
dilakukan BRI Syariah KCP Bandar Jaya kurang efektif atau pelaksanaan dari
strategi marketing tersebut kurang optimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di BRI Syariah KCP Bandar Jaya dengan judul: “Analisis Strategi
Marketing Dalam Pencapaian Target Menghimpun Dana Pihak Ketiga di
BRI Syariah KCP Bandar Jaya”
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian dan paparan dari latar belakang di atas serta untuk
memperjelas obyek penelitian, maka penyusun merumuskan pokok masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana Strategi Marketing Dalam
Pencapaian Target Menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Syariah
KCP Bandar Jaya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
marketing dalam pencapaian target menghimpun Dana Pihak Ketiga
(DPK) di BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
8
2. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat :
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan
lembaga keuangan syariah khususnya mengenai strategi marketing
dalam pencapaian target menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK).
b. Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan
bagi para praktisi dalam menyikapi masalah mengenai strategi
marketing dalam pencapaian target menghimpun Dana Pihak Ketiga
(DPK).
D. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Atep Misbahudin tahun 2008, Prodi
Perbankan Syariah, Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran
Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-MA’SOEM dalam
Meningkatkan Pendapatan Bank”. Penelitian ini mengkaji tentang strategi
meningkatkan pendapatan yang diterapkan BPRS PNM AL-MA’SOME
diantaranya membina dan menekan pertumbuhan kaum dhu’afa,
9
melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh
masyarakat dan nama yayasan al-Ma’some itu sendiri.10
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eliyah tahun 2014, Program Studi
Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
“Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan
Dana Ritel (Tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia”. Penelitian ini
mengkaji tentang strategi pemasaran yang diterapkan Bank Muamalat
pada Produk Tabungan Muamalat Prima iB dengan pendekatan below the
line dengan program-programnya yaitu Program Reward Nisbah,
Program Kilau emas dan Program Tabungan iB Muamalat Prima
Berhadiah.11
Penelitian Atep Misbahudin dan Eliyah yang telah dipaparkan dapat
diketahui persamaan dengan penelitian ini yaitu membahas tentang
strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan penjualan
produk. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam fokus kajiannya. Penelitian
di atas membahas tentang strategi pemasaran khususnya strategi
promotion, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan meliputi 7P yaitu
product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process.
10Atep Misbahudin, “Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-
MA’SOEM dalam Meningkatkan Pendapatan Bank.” Dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/
bitstream/123456789/8316/1/ATEP%20MISBAHUDIN-FSH.pdf diunduh pada 26 Desember 2018. 11Eliyah, “Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalamMeningkatkan Dana Ritel
(Tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia.” Dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/26778/1/ELIYAH-FDK.pdf diunduh pada 26 Desember 2018.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Seringkali orang masih rancu tentang pengertian strategi
pemasaran. Mereka seringkali menggunakan istilah pemasaran untuk
kegiatan periklanan atau penjualan. Semuanya itu sebenarnya hanyalah
merupakan sebagian dari kegiatan pemasaran. Strategi menunjukkan
arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan)
untuk mencapai tujuannya.1
Sedangkan pengertian pemasaran sendiri menurut American
Marketing association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses
perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan
distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan
penukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional.2
Adapun pengertian strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas
atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya
di pasar sasaran tertentu.3 Menurut Sofyan Assauri, strategi pemasaran
1Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. ke- 4 (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 338. 2Ibid.,215. 3Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2 (Yogyakarta: Andi
Offset, 2012), 193.
11
pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di
bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang
akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan.4 Sedangkan menurut Buchari Alma, strategi pemasaran
adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu
kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan
suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar
sasaran tersebut.5
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi pemasaran adalah
proses dalam penentuan sasaran dan tujuan dari perusahaan dalam
melaksanakan rencana penetapan harga, produk, promosi, dan
pendistribusian barang maupun jasa yang dihasilkan perusahaan hingga
sampai ketangan konsumen atau masyarakat.
2. Konsep Strategi Pemasaran
Terdapat beberapa konsep strategi pemasaran yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:6
a. Kebutuhan adalah suatu keadaan ketika dirasakannya ketidak
kepuasan dasar tertentu yang sifatnya ada dan terletak dalam tubuh
dan kondisi manusia.
4Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, cet. ke-7 (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002), 154. 5Buchari Alma, Kewirausahaan, cet. ke-18 (Bandung: Alfabeta, 2013), 195. 6Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., 215-216.
12
b. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi.
c. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya.
d. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang
untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
e. Nilai adalah estimasi konsumen terhadap kapasitas produk secara
keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.
Dari kelima konsep di atas perlu adanya perhatian khusus dari
perusahaan, karena kelima konsep di atas harus berjalan sesuai dengan
rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Apabila salah satu dari
konsep pemasaran tidak dikerjakan, maka tujuan dari pemasaran tidak
dapat tercapai dengan maksimal.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling
mempengaruhi tergantung satu sama lain, yaitu:7
7Buchari Alma, Kewirausahaan., 195-201.
13
a. Faktor internal perusahaan / variabel yang dapat dikontrol
1) Market Segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah
sasaran dari pemasarannya. Apakah sasaran pemasarannya
ditujukan ke seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau
hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja.
2) Market Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan
marketing sangat mempengaruhi keberhasilan pemasaran.
Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat
tergantung pada barang yang dipasarkan, dan sesuai pula
dengan pengalaman pengusaha.
3) Timing
Di sini para pengusaha harus menjaga waktu, kapan ia
harus mulai melancarkan pemasaran barang-barangnya.
4) Marketing Mix
Marketing Mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan
mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai
kombinasi maksimal dan hasil yang paling memuaskan ada
tujuh elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini yang
dikenal dengan elemen 7P yaitu product, price, place,
promotion, people, pshycal evidence, dan process.
14
b. Faktor eksternal (lingkungan) / variabel yang tidak dapat dikontrol
1) Keadaan persaingan
2) Perkembangan teknologi
3) Perubahan demografi
4) Kebijaksanaan politik dan ekonomi pemerintah
5) Sumber daya alam.
4. Pemasaran Syariah
Di dalam marketing syariah mengutamakan nilai-nilai akhlaq dan
etika moral di dalam pelaksanaannya. Dalam Islam terdapat sembilan
macam etika (akhlaq) yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pemasaran,
yaitu:8
a. Memiliki kepribadian spiritual (takwa)
b. Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq)
c. Berlaku adil dalam bisnis (al-‘adl)
d. Melayani nasabah dengan rendah hati (khitmah)
e. Selalu menepati janji dan tidak curang (tahfif)
f. Jujur dan terpecaya (al-amanah)
g. Tidak suka berburuk sangka (su’udzon)
h. Tidak suka menjelek-jelekkan (ghibah)
i. Tidak melakukan suap (riswah)
8Ria Resti Ridhawati, “Analisis Strategi Marketing Syariah Dalam Menghadapi Persaingan
Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang,” dalam http://eprints.walisongo.ac.id/5454/1/112411061.pdf diunduh pada 17 Maret 2019.
15
Perbedaan antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional
adalah sebagai berikut:9
a. Konsep dan filosofi dasar
Perbedaan mendasar antara pemasaran syariah dan
konvensional adalah dari filosofi dasar yang melandasinya.
Pemasaran konvensional merupakan pemasaran yang bebas nilai
dan tidak mendasar keTuhanan dalam setiap aktivitas
pemasarannya. Pemasar hanya mementingkan pencapaian yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pemasaran syariah,
seorang harus merasakan bahwasanya dalam setiap aktivitas
pemasarannya ia selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia pun
akan sangat berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya.
b. Etika pemasar
Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika dalam
melakukan pemasaran kepada calon konsumennya. Ia sangat
menghindari memberikan janji bohong, ataupun terlalu melebih-
lebihkan produk yang ditawarkan. Apabila dibandingkan dengan
pemasaran konvensional yang cenderung bebas nilai sehingga
seorang pemasar bebas menggunakan segala macam cara demi
9Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, cet. ke-2 (Bandung: Alfabeta,
2012), 28-32.
16
untuk mendapatkan konsumen bahkan dengan cara-cara yang tidak
dibenarkan oleh syariat.
c. Pendekatan terhadap konsumen
Seorang pemasar syariah akan selalu berupaya menciptakan
nilai produk yang positif bagi konsumennya termasuk dengan
meminta umpan balik dari konsumen. Nilai kekeluargaan sangat
terasa dalam pemasaran syariah karena konsep mitra sudah
menganggap konsumen sebagai saudaranya sendiri yang akan
dibantu dan tidak akan dirugikan. Dalam pemasaran konvensional,
konsumen diletakkan sebagai obyek untuk target penjualan semata.
Konsumen dapat dirugikan karena janji dan realitas seringkali
berbeda. Nilai kekeluargaan tidak terasa karena perusahaan
menganggap konsumen sebagai sapi perah untuk mencapai target
penjualannya.
d. Cara pandang terhadap pesaing
Konsep persaingan dalam pemasaran syariah agar setiap
perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi lebih baik tanpa
harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing merupakan mitra yang turut
menyukseskan aplikasi ekonomi syariah di lapangan, dan bukan
sebagai lawan yang harus dimatikan.Sedangkan perusahaan
konvensional menganggap pesaing sebagai pihak lawan yang harus
17
dikalahkan bahkan jika bisa dimatikan agar eksistensi perusahaan
dapat semakin maju.
e. Budaya kerja dalam institusi bank syariah
Perbankan syariah harus mempunyai budaya kerja yang
berbeda dari perbankan konvensional. Budaya kerja yang harus
ditanamkan pada setiap sumber daya insani yang bekerja
diperbankan syariah haruslah budaya kerja yang meneladani sifat
Rasulullah SAW, yaitu kejujuran (shiddiq), cerdas atau kompeten
(fathanah), bertanggung jawab (amanah), dan mampu
menyebarluaskan (tabligh)
5. Bauran Pemasaran
Menurut Nur Rianto mengutip pernyataaan Kotler, bauran
pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat pemasaran yang
dapat dikendalikan product, price, promotion, place yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar
sasaran.10
Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan, mengutip
pernyataan Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari
empat P, yaitu:11
10Ibid.,14. 11Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 213.
18
a. Product (produk)
b. Price (harga)
c. Place (tempat/saluran distribusi) dan
d. Promotion (promosi).
Sementara itu, dalam buku yang sama Boom dan Bitner
menambahkan dalam bisnis jasa, bauran pemasaran di samping empat P
terdapat tambahan tiga P, yaitu:12
a. People (orang)
b. Physical Evidence (bukti fisik) dan
c. Process (proses).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan penggunaan konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk
produk jasa jika digabungkan menjadi tujuh P, yaitu:
a. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.13
Karena produk bank merupakan jasa yang menjadikan
kepercayaan sebagai senjata utama, maka dalam menjalankan
bisnisnya bank perlu memerhatikan hal-hal berikut ini:14
12Ibid., 214. 13Ibid.,216.
19
1) Kuantitas Bankir (karyawan) dalam melayani nasabah
2) Kualitas yang disajikan oleh para bankir terhadap nasabah
yang ditunjukkan dari kemampuannya
3) Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam melayani
nasabah
4) Kemasan atau bentuk jasa yang diberikan
5) Merek bagi setiap jasa yang ditawarkan
6) Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan.
b. Price (harga)
Setiap produk atau jasa yang ditawarkan dapat menentukan
harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,
keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan
keinginan pasar.15
c. Place (tempat/saluran distribusi)
Sebuah perusahaan tidak akan berhasil jika tidak didukung
oleh tempat atau saluran distribusi yang baik pula, untuk menjual
jasa yang ditawarkan oleh konsumen. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dari keputusan mengenai tempat yaitu, sistem
transportasi, sistem penyimpanan, pemilihan saluran distribusi.16
d. Promotion (promosi)
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
14Ibid.,221. 15Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah.,15. 16Ibid.,16.
20
nasabah yang baru. Bauran promosi (promotion mix) terdiri dari
lima unsur utama yaitu pengiklanan, penjualan pribadi (personal
selling), hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung
(direct marketing) serta promosi penjualan.17
e. People (orang)
People yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan
dan memengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan
pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
People meliputi kegiatan untuk karyawan seperti mulai dari
kegiatan rekrutmen, pendidikan dan pelatihan, motivasi, balas jasa,
dan kerja sama, serta pelanggan yang menjadi nasabah atau calon
nasabah.18
f. Physical Evidence (bukti fisik)
Physical Evidence atau Bukti fisik ini bisa disajikan dalam
berbagai bentuk, misalnya adanya logo atau simbol perusahaan,
moto,brosur, penampilan staf, seragam karyawan, dekorasi internal
dan eksternal, ruang tunggu yang nyaman, laporan, kartu nama,
jaminan perusahaan dan lain sebagainya. Bukti fisik ini diperlukan
untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat adanya
karakteristik intangible pada jasa yaitu menyebabkan pelanggan
17Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., 222 18Kasmir, Manajemen Perbankan Edisi Revisi., 214.
21
potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya.
Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam
keputusan pembelian semakin besar.19
g. Process (proses)
Proses menjelaskan metode dan ukuran kerja dari sistem yang
beroperasi. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu
pelanggan karena keterlambatan dan penyampaian jasa yang tidak
efektif. Process atau proses merupakan keterlibatan pelanggan
dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar pelayanan,
kesederhanaan, atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di bank
yang bersangkutan.20
B. Pencapaian Target
1. Pengertian Pencapaian Target
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, pencapaian adalah
proses, cara, perbuatan mencapai. Sedangkan target yang mengutip dari
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sasaran; angka (jumlah) hasil
yang direncanakan harus tercapai.Target atau sasaran yang dikemukakan
oleh Neta Melania mengutip pernyataan Agus Dharma merupakan
19Ibid. 20Ibid.
22
sasaran dari pernyataan spesifik mengenai suatu kegiatan atau hasil yang
dapat diukur, dinilai, dan direncanakan cara pencapaiannya.21
Adapun menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra,
mengemukakan bahwa targeting adalah mengevaluasi daya tarik masing-
masing segmen menggunakan variabel-variabel yang bisa
mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen dan
kesesuaian kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.22
Jadi dapat disimpulkan bahwa pencapaian target adalah perbuatan
yang dilakukan perusahaan mencapai sasaran/hasil yang tetapkan
sebelumnya, dimana hasil tersebut dapat diukur, dinilai, dan direncanakan
cara pencapaiannya.
2. Ukuran-ukuran Pencapaian Target
Pencapaian target dapat diukur dengan beberapa cara, ukuran-
ukuran dari pencapaian target adalah sebagai berikut :23
a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses
pelaksanaan kegiatan.
21Neta Melania, “Pelaksanaan Motivasi Dalam Pencapaian Target Kredit Di BRI Unit
Tamansari Bandung,” dalam http://repository.unpas.ac.id/28823/ diunduh pada 26 Desember 2018. 22Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik., 62. 23Neta Melania, “Pelaksanaan Motivasi Dalam Pencapaian Target Kredit Di BRI Unit
Tamansari Bandung,” dalam http://repository.unpas.ac.id/28823/ diunduh pada 26 Desember 2018.
23
b. Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran
kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran “tingkat kepuasan”
yaitu seberapa baik penyelesaiannya.
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
direncanakan.
3. Syarat dan Karakteristik Target
Berikut ini adalah sejumlah persyaratan yang mendukung kriteria
bagi target atau sasaran yaitu sebagai berikut :24
a. Jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
pencapaiannya.
b. Berkaitan erat dengan misi perusahaan.
c. Jika ada beberapa tujuan, harus ada prioritas dan pedoman untuk
menanggulangi tujuan yang saling bertentangan.
Sedangkan karakteristik yang dapat digunakan sebagai tolak ukur
target atau sasaran diantaranya:25
a. Dapat Diukur
Setiap target atau sasaran harus memungkinkan adanya
beberapa bentuk pengukuran yang dapat dipercaya.
24Ibid. 25Ibid.
24
b. Dapat Dicapai
Target atau sasaran harus disusun secara rasional dan
diperkirakan dapat tercapai. Untuk menguji apakah suatu sasaran
adalah realistis, pertimbangkanlah hal-hal berikut:
1) Kinerja di waktu lalu
2) Hasil yang dicapai karyawan lain dalam situasi yang sama.
3) Adakah kondisi khusus yang mengharuskan anda untuk
meminta upaya lebih besar atau lebih kecil.
c. Relevan
Target atau sasaran harus memberi kontribusi kepada upaya
pencapaian tujuan perusahaan atau unit kerja Anda.
d. Dapat Dikendalikan
Target atau sasaran akan terlihat tidak fair jika karyawan
diharapkan mencapai sesuatu sedangkan karyawan bersangkutan
tidak dapat mengendalikan hasil yang diupayakannya.
C. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
1. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga (simpanan) berdasarkan UU Perbankan No. 10
tahun 1998 adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
25
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lainnya.26
Menurut Ismail, Dana Pihak Ketiga (DPK) biasanya lebih dikenal
dengan dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang
berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu,
maupun badan usaha.27
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah
dana yang dihimpun bank dari masyarakat luas baik itu masyarakat
individu, maupun badan usaha dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan, dan bentuk lainnya.
2. Macam-macam Dana Pihak Ketiga
Dalam sistem perbankan kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat dilakukan melalui mekanisme giro (demand deposit),
tabungan (saving deposit) dan deposito (time deposit). Tujuan utama
masyarakat menyimpan uang di bank adalah keamanan atas uang,
investasi dengan harapan memperoleh keuntungan, serta memudahkan
transaksi pembayaran.28 Adapun produk-produk penghimpun dana bank
syariah adalah:
26Veithzal Rivai dkk, Bank dan Financial Institution Managemen Conventional & Syaria
System (Jakarta : PT. Raja Grefindo Persada, 2007), 413. 27Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, cet.ke-3 (Jakarta:Kencana
Prenada Media Group, 2013), 43. 28Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, cet.ke-8 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 38.
26
a Giro
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998,
giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.29
Dalam undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah giro ada dua macam, yaitu bisa berdasarkan
prinsip bagi hasil (mudharabah) atau berdasarkan prinsip titipan
(wadi’ah). Dengan demikian, dalam perbankaan syariah dikenal
adanya produk berupa giro wadi’ah dan giro mudharabah.
Walaupun demikian dalam praktiknya prinsip wadi’ah yang paling
banyak dipakai, mengingat motivasi utama nasabah memilih produk
giro adalah untuk kemudahan dalam lalulintas pembayaran, bukan
untuk mendapatkan keuntungan. Simpanan giro merupakan
simpanan yang diperoleh dari masyarakat atau pihak ketiga yang
sifat penarikannya adalah dapat ditarik setiap saat dengan
menggunakan cek dan bilyet giro atau sarana perintah bayar lainnya
atau pemindahbukuan.30
29Kasmir, Dasar - dasar Perbankan - Edisi Revisi , cet. ke-12 (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
76. 30Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi.,48.
27
b Tabungan
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998,
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.31
Dalam pasal 1 angka 21 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 tentang perbankan syariah yang menyebutkan bahwa tabungan
adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan, cek, bilyet giro dan/atau alat-alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dengan demikian, secara
singkat dapat dikatakan bahwa dalam perbankan syariah memiliki
dua macam produk tabungan, yaitu tabungan wadi’ah dan tabungan
mudharabah.32
Dengan menyediakan produk berupa tabungan mudharabah
ini bank mempunyai peluang mendapatkan keuntungan sebesar
31Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, cet. ke-8 (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014), 48. 32Ibid.,92.
28
nisbah yang telah disepakati di awal, akan tetapi bank juga
menanggung risiko dari sisi penyaluran dana (lending) berupa:33
1) Terjadinya side streaming, yaitu penggunaan dana oleh
nasabah selaku mudharib di luar hal-hal yang telah disepakati.
2) Ketidakjujuran nasabah dalam memberikan laporan keuangan
berupa laporan rugi laba dan atau neraca. Ini menimbulkan
perolehan keuntungan oleh bank menjadi tidak ada atau
berkurang dari yang seharusnya
3) Adanya kesalahan berupa kelalaian nasabah atau kesalahan
yang disengaja.
c Deposito
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, deposito
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank.34
33Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, cet. ke-2 (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009), 98-99. 34Kasmir, Dasar - dasar Perbankan - Edisi Revisi 2014.,102.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni
kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
panca indra mata serta dibantu dengan panca indera.1 Penelitian lapangan
dilakukan di BRI Syariah KCP Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah
suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan fenomena atau peristiwa secara
sistematis sesuai dengan apa adanya. Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.,
secara holisitik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai
metode alami.2 Penelitian ini menggambarkan mengenai strategi marketing
dalam pencapaian target menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI
Syariah KCP Bandar Jaya.
1Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif dan
Kualitatif Untuk Studi Social, Kebijakan Publik, Komunikasi Manajemen, dan Pemasaran (Jakarta:
Kencana, 2013),142. 2Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
6.
30
B. Sumber Data Penelitian
Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari:
1. Sumber Data Utama (Primer)
Sumber data utama yaitu sumber pertama dimana sebuah data
dihasilkan.3 Adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu:
a. Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah KCP Bandar Jaya
b. Account Officer dan Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber
data primer.4 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data sekunder
dari brosur-brosur dan dokumen yang ada di BRI Syariah KCP Bandar
Jaya serta buku-buku dan jurnal skripsi tentang strategi marketing dan
dana pihak ketiga, diantaranya buku karya Ismail dengan judul
Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, buku karya Kasmir
dengan judul Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dll.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
3Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi.,129. 4Ibid.
31
1. Wawancara (interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan untuk mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam dari responden.5 Teknik yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara terarah/bebas terpimpin, yaitu
wawancara yang dilaksanakan secara bebas, tetapi kebebasan ini tidak
terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada
responden dan telah dipersiapkan sebelumya oleh pewawancara.6 Dalam
penelitian ini yang menjadi obyek wawancara yaitu :
a. Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI
Syariah KCP Bandar Jaya
b. Bapak Adha Aditama selaku Account Officer BRI Syariah KCP
Bandar Jaya
c. Bapak Suhendri selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya
d. Bapak Edi Antoyo selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya
e. Bapak Wahyu Windan selaku Account Officer Micro BRI Syariah
KCP Bandar Jaya
5Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
231. 6Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi.,135.
32
2. Dokumentasi
Penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi yaitu
dokumen yang biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.7 Dokumentasi dalam penelitian ini yang
digunakan adalah arsip struktur organisasi, brosur-brosur produk
penghimpunan dana BRI Syariah, dan data-data dokumentasi lainnnya.
D. Teknik Analisa Data
Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Menurut Lexi
J. Moleong, analisis kualitatif adalah upaya uang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, mencari dan
menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.8
Data tersebut dianalisa dengan menggunakan cara berfikir deduktif,
karena bertolak dari yang umum dan diinterpretasikan untuk disusun sebagai
suatu yang khusus. Penyusunan data dari teori ini tentunya dimulai dari data
yang diperoleh dari suatu kasus umum kemudian ditarik sebuah kesimpulan
yang berlaku secara khusus. Cara berfikir tersebut digunakan untuk mengetahui
strategi marketing dalam pencapaian target menghimpun Dana Pihak Ketiga
(DPK) di BRISyariah KCP Bandar Jaya.
7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D., 240. 8Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif., 152.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pada BRI Syariah KCP Bandar Jaya
1. Sejarah Perkembangan BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT Bank BRIsyariah secara resmi beroperasi. PT Bank
BRIsyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.1
Aktivitas PT Bank BRIsyariah semakin kokoh setelah pada tanggal
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah
Bank Rakyat Indonesia untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
(proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
1 Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
34
Utama PT Bank Rakyat Indonesia dan Bapak Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT Bank BRIsyariah.2
BRI Syariah KCP Bandar Jaya merupakan salah satu unit dari PT
Bank BRIsyariah yang beralamatkan di Jalan Proklamator No. 112
Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
Terbentuknya BRI Syariah KCP Bandar Jaya bermula dari melihat
adanya peluang bisnis di Bandar Jaya. Awalnya hanya ada sekelompok
karyawan BRI Syariah yang mulai mencari nasabah pembiayaan di pusat
Bandar Jaya, dan menjadikan masjid sebagai tempat istirahat karena saat
itu belum mempunyai gedung sendiri.
Melihat adanya potensi BRI Syariah untuk berkembang di Bandar
Jaya, maka diputuskan untuk menyewa gedung kecil untuk dijadikan Unit
Mikro Syariah (UMS). Pembukaan UMS di Bandar Jaya pada 1 Juni 2010
menggunakan mobile tim dengan struktur organisasi yang terdiri dari Unit
Micro Syariah Head, Unit Financing Officer, Sales Officer dan
Relationship Officer. Karena tumbuh dan berkembang dengan baik,
selanjutnya membuka Kantor Cabang Pembantu yang diresmikan pada 10
Oktober 2012 yang dikenal dengan nama BRI Syariah KCP Bandar Jaya.3
2Ibid. 3Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
35
2. Visi dan Misi BRI Syariah KCP Bandar Jaya
BRI Syariah dalam menjalankan usahanya memiliki visi dan misi
yaitu:
a. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah
untuk kehidupan lebih bermakna.
b. Misi
1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3. Menyediakan akses ternyaman mealui berbagai sarana
kapanpun dan dimanapun.
4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas
hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.4
4Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
36
3. Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Struktur organisasai BRI Syariah KCP Bandar Jaya adalah sebagai
berikut:
Gambar 1.
Struktur organisasi BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Keterangan:
a. Pimpinan Cabang Pembantu (PINCAPEM)
Pimpinan Cabang Pembantu bertanggung jawab atas
keseluruhan berjalannya sistem operasional perbankan di level
Kantor Cabang Pembantu dan membawahi keseluruhan bagian.
PINCAPEM
(Iswan Zendrato)
BOS
(Andri Saputra)
AO
(AdhaAdi Tama)
UH
(Iwan Susilo)
CS
(Yesi Yuniarwati)
TELLER
(Winda Puspita)
AOM
1. Suhendri
2. Wahyu Windan
3. Edi Antoyo
37
b. Unit Micro Syariah Head (UH)
Bertanggung jawab untuk melaksanakan dan memastikan
bisnis mikro pada unit tersebut berjalan sesuai dengan target yang
diberikan dan tidak melanggar syariah comply maupun P3 Mikro.
c. Account Officer Micro (AOM)
AOM bertugas untuk melakukan penjualan produk-produk
mikro serta melakukan pre-screening untuk calon-calon nasabah
sebelum dokumen-dokumen pembiayaan diberikan kepada UH
untuk verifikasi lebih lanjut.
d. Account Officer (AO)
Berwenang melakukan proses marketing untuk segmen
komersial khususnya giro dan deposito serta pembiayaan
konsumtif. Memasarkan pembiayaan sesuai dengan ketentuan
pembiayaan konsumer dengan target yang telah ditetapkan,
melakukan proses pembiayaan baru dan perpanjangan antara lain
detail analisa kualitatif, menyiapkan kelengkapan dan keabsahan
dokumen pembiayaan serta mengusulkan pembiayaan kepada
komite pembiayaan untuk mendapatkan keputusan, mengelola
tingkat kesehatan pembiayaan nasabah binaan yang menjadi
tanggung jawabnya dan mempertahankan kualitas pembiayaan yang
sesuai dengan target yang ditetapkan.
38
e. Branch Operation Supervisor (BOS)
Berwenang mengkoordinir kegiatan pelayanan perbankan,
transaksi operasional customer service dan teller, menyetujui atau
otoritas transaksi layanan operasi front liner sesuai kewenangan.
f. Teller
Berwenang melayani nasabah untuk transaksi penyetoran dan
penarikan tunai maupun non tunai serta transaksi lainnya sesuai
aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.
g. Customer service (CS)
Berwenang melayani nasabah dengan memberikan informasi
tentang produk serta menerima dan menangani keluhan nasabah dan
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
penyelesaiannya, memahami produk layanan yang terkait dengan
operasional layanan CS.5
4. Produk-produk BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Produk BRI Syariah terdiri dari dua jenis produk yaitu produk
funding dan produk lending.
5Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
39
a. Produk funding
1. Tabungan Faedah BRI Syariah iB
Tabungan Faedah BRI Syariah iB merupakan tabungan
dari BRI Syariah yang menggunakan prinsip titipan,
dipersembahkan bagi yang menginginkan kemudahan dalam
bertransaksi keuangan. Tabungan Faedah BRI Syariah iB
memberikan ketenangan dan kenyamanan yang penuh nilai
kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan dana sesuai
syariah. Akad yang digunakan pada tabungan ini yaitu akad
wadiah yad dhamanah.6
2. Tabungan Haji BRI Syariah iB
Tabungan Haji BRI Syariah iB merupakan tabungan
simpanan dari BRI Syariah yang menggunakan akad bagi
hasil sesuai prinsip syariah khusus bagi calon haji yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan
Ibadah Haji (BPIH). Tabungan Haji BRI Syariah iB
menggunakan akad mudharabah muthlaqah.7
3. Tabungan Impian BRI Syariah iB
Tabungan Impian BRI Syariah iB merupakan produk
simpanan berjangka dari BRI Syariah untuk nasabah
6Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah. 7Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
40
perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian
nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan
terencana dan memakai mekanisme autodebet setoran rutin
bulanan. Tabungan ini menggunakan akad mudharabah
muthlaqah.8
4. TabunganKu
TabunganKu merupakan tabungan untuk perorangan
dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara
bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Akad yang digunakan dalam TabunganKu yaitu
akad wadiah yad dhamanah.9
5. Deposito BRI Syariah iB
Deposito BRI Syariah iB merupakan salah satu jenis
simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil. Memberikan
ketenangan serta kenyamanan investasi yang menguntungkan
dan membawa berkah karena pengelolaan dana sesuai prinsip
syariah.10
8Ibid. 9Ibid. 10Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah.
41
6. Tabungan Mikro
Tabungan mikro merupakan tabungan yang digunakan oleh
nasabah pembiayaan untuk pembayaran angsuran.
7. Giro BRI Syariah iB.
Giro BRI Syariah iB merupakan produk simpanan dari
BRI Syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan
untuk kemudahan transaksi bisnis dengan pengelolaan dana
berdasarkan prinsip titipan (wadiah yad dhamanah) yang
pernarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau bilyet giro.11
b. Produk Financing
1. KPR BRI Syariah iB
Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan
untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan
hunian dengan menggunakan prinsip murabahah atau prinsip
ijarah dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah
angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap
bulan.12
11Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB. 12Ibid.
42
2. KKB BRI Syariah IB
Kepemilikan Kendaraan Bermotor BRI Syariah iB
(KKB BRI Syariah iB) adalah fasilitas pembiayaan
kepemilikan mobil dari BRI Syariah kepada nasabah
perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan
dengan menggunakan prinsip jual beli dimana
pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran
yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.13
3. KMG BRI Syariah iB
Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan
karyawan khususnya karyawan dari perusahaan yang
bekerjasama dengan PT Bank BRIsyariah dalam program
kesejahteraan karyawan, dimana produk ini dipergunakan
untuk berbagai keperluan karyawan dan bertujuan untuk
meningkatkan loyalitas karyawan program kesejahteraan
karyawan.14
4. Pembiayaan Mikro iB
Pembiayaan mikro memiliki 3 produk, yaitu mikro 25
iB dengan plafond Rp 2.500.000 - Rp 25.000.000, mikro 75
iB dengan plafond Rp 2.500.000 - Rp 75.000.000, dan mikro
13Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah. 14 Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
43
200 iB dengan plafond Rp 75.000.001 – Rp 200.000.000.
Skema pembiayaan mikro BRI Syariah menggunakan akad
murabahah dengan tujuan pembiayaan untuk modal kerja,
investasi dan konsumsi.15
5. KUR Mikro iB
KUR Mikro iB merupakan Kredit Usaha Rakyat bagi
nasabah perorangan dengan pembiayaan hanya sampai
dengan Rp 25.000.000,-.16
B. Analisis Strategi Marketing Dalam Pencapaian Target Menghimpun Dana
Pihak Ketiga di BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Pentingnya strategi pemasaran (marketing) bagi perbankan dalam
menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mengingat saat ini persaingan antar
lembaga-lembaga keuangan semakin ketat untuk menarik minat masyarakat
agar menggunakan produk yang dimiliki, menyebabkan bank berlomba-lomba
merencanakan strategi marketing yang efektif dan efisien, begitupun dengan
BRI Syariah KCP Bandar Jaya yang tidak mau kalah bersaing dengan bank-
bank konvensional maupun syariah lainnya.
15Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah. 16 Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
44
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, BRI Syariah KCP Bandar
Jaya dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) menggunakan strategi
pemasaran (marketing) 7P yaitu:
1. Produk (product)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk bank merupakan
jasa yang menjadikan kepercayaan sebagai senjata utama, oleh karena itu
BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam meluncurkan produknya selalu
memperhatikan kebutuhan pasar, meluncurkan variasi-variasi produk
dengan menampilkan mutu dan keunggulan dari produk-produk tersebut
sehingga dapat memenuhi pasar sasaran.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku
Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah KCP Bandar Jaya, BRI Syariah
dalam meluncurkan produk-produknya selalu mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:17
a. Nama produk harus mudah diingat dan dimengerti oleh pasar
sasaran, misalnya Tabungan Faedah (Fasilitas Serba Mudah),
produk tabungan ini memiliki banyak sekali faedahnya karena
banyak kemudahan yang bisa dilakukan nasabah.
17Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
45
b. Memiliki arti atau makna dibalik produk yang diluncurkan BRI
Syariah, misalnya Tabungan Impian yang merupakan produk
funding dengan sistem bagi hasil, autodebet setiap bulan, dan tidak
bisa diambil sewaktu-waktu. Hal ini karena Tabungan Impian
merupakan tabungan untuk mewujudkan impian nasabah dimasa
yang akan datang baik itu untuk pendidikan anak ataupun untuk
keperluan lain dimasa depan.
BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam rangka meningkatkan jumlah
Dana Pihak Ketiga (DPK), selain mempertimbangkan nama dan makna
dari produknya juga memberikan berbagai macam variasi produk sesuai
kebutuhan masyarakat. Berikut adalah produk funding BRI Syariah KCP
Bandar Jaya dengan fasilitas keunggulan yang dimilikinya:
a. Tabungan Faedah BRI Syariah iB
Tabungan Faedah merupakan tabungan yang paling banyak
diminati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan banyaknya
kemudahan dari produk ini. Fasilitas dari Tabungan Faedah BRI
Syariah iB antara lain:18
1) Aman karena diikutsertakan dalam program penjaminan
pemerintah.
2) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan kantor dan elektronik
BRI Syariah secara online dan realtime.
3) Beragam faedah (Fasilitas Serba Mudah), yaitu:
a) Ringan setoran awal Rp 100.000,-
18Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah.
46
b) Gratis biaya administrasi bulanan.
c) Gratis biaya kartu ATM bulanan.
d) Biaya tarik tunai murah di seluruh jaringan ATM BRI,
Bersama dan Prima*).
e) Biaya transfer murah atas jaringan ATM BRI, Bersama
dan Prima*).
f) Biaya cek saldo murah di jaringan ATM BRI, Bersama
dan Prima*).
g) Biaya debit Prima murah *).
*syarat dan ketentuan berlaku
4) Dengan kartu ATM BRI Syariah dapat dengan mudah
melakukan beragam transaksi perbankan di ATM BRI
Syariah serta di puluhan ribu jaringan ATM BRI, ATM
Bersama maupun ATM Prima diseluruh Indonesia.
5) Memiliki berbagai layanan perbankan yang dapat dilakukan
melalui mesin ATM BRI Syariah
6) Kartu ATM BRI Syariah juga berfungsi sebagai kartu debit
untuk berbelanja tanpa menggunakan uang tunai diseluruh
merchant berlogo debit BRI dan Prima.
7) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan bank.
8) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari
bonus yang diterima.
b. Tabungan Haji BRI Syariah iB
Tabungan Haji BRI Syariah iB mempunyai banyak
fasilitas/keunggulan, antara lain:19
1) Setoran awal yang ringan.
2) Gratis biaya administrasi bulanan.
3) Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan.
4) Online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji
Terpadu) untuk kepastian porsi keberangkatan haji.
5) Bebas setiap saat menambahkan saldo.
6) Dapat bertransaksi diseluruh jaringan Kantor Cabang BRI
Syariah secara online.
7) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang
didapatkan.
8) Dapat dibukakan untuk anak-anak.
19Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
47
c. Tabungan Impian BRI Syariah iB
Tabungan Impian memiliki fasilitas/keunggulan yaitu
mendapatkan buku tabungan dan sertifikat asuransi.20
d. TabunganKu
TabunganKu merupakan tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.21
e. Deposito BRI Syariah iB
Deposito BRI Syariah iB mempunyai banyak
Fasilitas/Keunggulan, antara lain:22
1) Tersedia pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.
2) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang
didapatkan.
3) Pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang
didapat ke rekening tabungan atau giro di BRI Syariah iB.
4) Dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil
sesuai yang berlaku pada saat diperpanjang.
5) Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan.
f. Tabungan Mikro
Tabungan mikro mempunyai banyak fasilitas/keunggulan,
antara lain:23
20Ibid. 21Ibid. 22Dokumentasi berupa brosur dari BRI Syariah. 23Dokumentasi berupa website dari www.brisyariah.co.id, diakses pada tanggal 08 Mei 2019,
pukul 09.24 WIB.
48
1) Autodebet, jika sudah tanggal jatuh tempo pembayaran
angsuran, maka akan secara otomatis didebet oleh sistem dari
Tabungan Mikro nasabah yang bersangkutan.
2) Gratis buku tabungan.
3) Tidak diberikan ATM.
4) Saldo tidak bisa diambil, kecuali angsuran sudah lunas dan
masih ada sisa saldo di rekening Tabungan Mikro.
g. Giro BRI Syariah iB.
Giro BRI Syariah iB mempunyai banyak fasilitas/keunggulan,
antara lain:24
1) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan Kantor Cabang BRI
Syariah secara online.
2) Kemudahan bertransaksi bisnis sehari-hari.
3) Buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan.
4) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan bank.
5) Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima.
6) Tersedia layanan transaksi perbankan non tunai tanpa
hambatan waktu maupun tempat (Cash Management System).
Beberapa varian produk tersebut dapat menarik minat masyarakat
karena masyarakat dapat leluasa memilih produk mana yang akan
digunakan sesuai dengan kebutuhannya dengan keunggulan-keunggulan
yang tidak dimiliki bank syariah lain diantaranya terdapat produk
tabungan yang bersifat investasi jangka panjang seperti Tabungan Impian
dengan sistem autodebet dan mendapatkan sertifikat asuransi serta gratis
biaya kartu ATM bulanan yang biasanya tidak berlaku di bank lain.
24Ibid.
49
Dalam melakukan pemasaran produk, Account Officer dan Account
Officer Micro BRI Syariah KCP Bandar Jaya mengalami beberapa
kendala yaitu:25
a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk-produk funding
BRI Syariah KCP Bandar Jaya, masyarakat kebanyakan hanya
mengetahui produk funding BRI Syariah berupa Tabungan Faedah.
b. Banyaknya bank konvensional yang terlebih dahulu hadir di tengah
masyarakat meyebabkan masyarakat lebih mempercayai bank
konvensional.
Kendala-kendala tersebut berusaha diatasi BRI Syariah KCP
Bandar Jaya dengan cara meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat
mengenai produk-produk BRI Syariah KCP Bandar Jaya dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa BRI Syariah KCP
Bandar Jaya menjalankan usahanya dengan cara yang halal tanpa riba.26
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi produk
BRI Syariah KCP Bandar Jaya yaitu dengan menciptakan variasi-variasi
produk dengan nama produk yang menarik sesuai kebutuhan pasar dan
mengunggulkan berbagai kemudahan dan fasilitas yang tidak dimiliki
bank lain seperti Tabungan Impian dengan sistem autodebet dan gratis
biaya kartu ATM bulananguna menarik minat masyarakat untuk
25Wawancara dengan Bapak Wahyu Windan selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya pada tanggal 06 Mei 2019. 26Ibid.
50
menggunakan produk-produk BRI Syariah KCP Bandar Jaya namun
masih terdapat beberapa kendala dalam memasarkan produknya ini yaitu
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang produk BRI Syariah dan
persaingan bisnis dengan bank konvensional.
2. Harga (price)
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan dan pendapatan bagi bank. Faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,
keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan
pasar.
Dalam hal harga produk funding BRI Syariah KCP Bandar Jaya
memberikan harga yang terjangkau sesuai pasaran sebanding dengan
produk yang diberikan dengan berbagai macam keunggulan fasilitasnya,
selain itu BRI Syariah KCP Bandar Jaya menawarkan rate (keuntunggan)
yang tinggi bagi nasabah yang tertarik untuk menyimpan dananya di BRI
Syariah KCP Bandar Jaya dan memberikan special rate kepada deposan
dengan minimal dana deposito diatas Rp. 50.000.000,-.27
Berikut adalah ketentuan terkait strategi harga yang ditetapkan BRI
Syariah KCP Bandar Jaya untuk setiap produk funding yang dimilikinya:
27Wawancara dengan Bapak Edi Antoyo selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya pada tanggal 06 Mei 2019.
51
Tabel 4.1
Ketentuan harga produk funding BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Produk
Funding
Setoran awal Setoran
minimal
Sistem setoran
Tabungan
Faedah
Rp. 100.000 Rp. 10.000 Dapat disetor kapanpun
Tabungan
Impian
Minimal
Rp. 50.000
Rp. 50.000 Debet secara rutin
perbulan
Tabungan
Haji
Rp. 50.000 Rp. 10.000 Dapat disetor kapanpun
Tabungan
Ku
Rp. 20.000 Rp. 10.000 Dapat disetor kapanpun
Tabungan
Mikro
Sesuai
angsuran
Sesuai
angsuran
Debet secara rutin
perbulan
Giro Minimal
Rp.2.500.000
(Perorangan)
Rp.5.000.000
(perusahaan)
Rp. 50.000 Dapat disetor kapanpun
Deposito Minimal
Rp.2.500.000
- -
Sumber: Wawancara denganYesi Kurniawati selaku Customer Service
Dari tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa harga yang ditetapkan
untuk produk funding BRI Syariah KCP Bandar Jaya sesuai pasaran
produk funding di Indonesia. Bahkan untuk setoran minimum yang
ditetapkan di BRI Syariah sangat kecil dibandingkan bank lain sehingga
lebih memudahkan nasabah untuk menghimpun dananya.
52
Berikut adalah ketentuan terkait bonus wadiah dan nisbah bagi hasil
yang ditetapkan BRI Syariah KCP Bandar Jaya untuk setiap produk
funding yang dimilikinya:
Tabel 4.2
Bonus wadiah dan nisbah bagi hasil di BRI Syariah KCP Bandar Jaya
Produk
Funding
Akad Keterangan Bonus Wadiah /
Bagi Hasil
Tabungan
Faedah
Wadiah yad
dhamanah
0 - Rp. 999.999
Lebih dari RP.
1.000.000
0,00%
0,25%
Tabungan
Impian
Mudharabah
mutlaqah
- 18%
Tabungan
Haji
Mudharabah
mutlaqah
- 8%
Tabungan Ku Wadiah yad
dhamanah
0 - Rp. 999.999
Lebih dari RP.
1.000.000
0,00%
0,25%
Tabungan
Mikro
Wadiah yad
dhamanah
0 - Rp. 999.999
Lebih dari RP.
1.000.000
0,00%
0,25%
Giro Wadiah yad
dhamanah
- 1,50%
Deposito Mudharabah
mutlaqah
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
41%
42%
43%
43%
Sumber: Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan
Cabang Pembantu
53
Dari tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa bonus wadiah dan
nisbah bagi hasil BRI Syariah KCP Bandar Jaya relatif tinggi dari bank
syariah lainnya serta adanya pemberian special rate kepada deposan yang
menyimpan dananya lebih dari Rp. 50.000.000,- agar masyarakat tertarik
menyimpan dananya dalam betuk deposito.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi BRI
Syariah KCP Bandar Jaya dalam menetapkan harga sesuai pasaran
produk funding di Indonesia. Selain itu BRI Syariah KCP Bandar Jaya
juga memberikan bonus wadiah dan nisbah bagi hasil BRI Syariah KCP
Bandar Jaya relatif tinggi dari bank syariah lainnya serta adanya
pemberian special rate kepada deposan yang menyimpan dananya lebih
dari Rp. 50.000.000,-.
3. Promosi (promotion)
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala
jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang
baru. Devisi marketing BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam
menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) menggunakan beberapa strategi
promosi meliputi pengiklanan, penjualan pribadi (personal selling),
54
hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung (direct
marketing) serta promosi penjualan.28
a. Pengiklanan
Iklan adalah salah satu sarana promosi yang dilakukan BRI
Syariah KCP Bandar Jaya dalam rangka memperkenalkan produk-
produk BRI Syariah sehingga masyarakat luas dapat terpengaruh
dan tertarik menjadi nasabah BRI Syariah KCP Bandar Jaya. Dalam
hal pengiklanan BRI Syariah KCP Bandar Jaya memanfaatkan
media elektronik dan media cetak.
1) Media elektronik
Dengan menggunakan media elektronik lebih efektif
dan efisien karena pada zaman modern seperti sekarang ini
masyarakat mayoritas mempunyai smartphone sehingga
mudah mengakses internet kapan saja dan dimana saja, maka
dari itu BRI Syariah juga memanfaatkan hal ini, dengan cara
memasarkan produk-produk yang ada di BRI Syariah lewat
internet, sehingga masyarakat bisa mengenal dan mengetahui
produk-produk funding maupun lending dari BRI Syariah.29
28Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019. 29Wawancara dengan Bapak Wahyu Windan selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya pada tanggal 06 Mei 2019.
55
Berikut ini media yang di manfaatkan oleh BRI Syariah:
a) Website : www.brisyariah.co.id
b) Fb dan Fanpages : BRI Syariah
c) Twitter : @BRISyariah
d) Instagram : brisyariah
e) Youtube : BRI Syariah
2) Media cetak
BRI Syariah memanfaatkan media cetak dengan
melakukan pemasangan iklan melalui brosur dan pemasangan
spanduk dilokasi strategis. Dalam hal brosur BRI Syariah
menyebarkannya dengan cara open table yaitu pembagian
brosur kepada masyarakat ditempat ramai seperti di
perkumpulan komunitas atau pengajian-pengajian dan masih
banyak lagi.30
b. Penjualan pribadi (personal selling)
Personal selling atau penjualan pribadi merupakan
komunikasi persuasif seseorang secara individual kepada seseorang
atau lebih calon pembeli dengan maksud menimbulkan permintaan
(penjualan).
30Wawancara dengan Bapak Adha Adi Tama selaku Account Officer BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
56
Strategi BRI Syariah KCP Bandar Jaya khususnya personal
selling meliputi:31
1) Melakukan pemasaran dari mulut kemulut
2) Sistem jemput bola
Sistem jemput bola dilakukan untuk meningkatkan
loyalitas nasabah karena loyalitas nasabah BRI Syariah KCP
Bandar Jaya masih kurang.
3) Door to door atau mendatangi mereka yang sudah menjadi
nasabah untuk menawarkan produk funding yang belum
dimiliki serta mendekatkan diri langsung ke calon nasabah.
Selain strategi tersebut, BRI Syariah KCP Bandar Jaya juga
menerapkan strategi khusus dengan adanya personal selling yaitu:32
1) Perbanyak data base
Yaitu mendata calon-calon nasabah yang akan
diprospek oleh marketing funding.
2) Referensi nasabah (referral)
Yaitu dengan cara meminta kepada nasabah besar atau
nasabah yang menghimpun dana dengan nominal besar pada
BRI Syariah KCP Bandar Jaya untuk memberikan referensi
31Ibid. 32Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
57
calon nasabah dari teman maupun komunitas yang diikuti
oleh nasabah besar tersebut. Strategi melalui referral ini
dinilai lebih mudah dan efektif karena para marketing dapat
menjual nama nasabah besar untuk menawarkan produk BRI
Syariah KCP Bandar Jaya.
3) Melakukan pendekatan lebih personal dan persuasif
Dalam menyalurkan kegiatan penghimpunan danaBRI
Syariah KCP Bandar Jaya tidak hanya berhubungan kepada
nasabah saja, tetapi berhubungan dengan masyarakat luas
ataupun calon nasabah dengan melakukan pendekatan yang
lebih personal dan persuasif agar masyarakat dan calon
nasabah bergabung menjadi nasabah dan menghimpun
dananya di BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
c. Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas adalah suatu program
yang didesain untuk mempromosikan atau melindungi imej
perusahaan atau produk perusahaan. Pubilisitas merupakan kegiatan
untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti kerjasama
dengan instansi-instansi seperti sekolah-sekolah, universitas,
perusahaan dan lain-lain. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan
pamor bank dimata para nasabahnya.
58
BRI Syariah KCP Bandar Jaya melakukan kegitan hubungan
masyarakat dan publisitas melalui beberapa cara yaitu:33
1) Mengikuti kegiatan amal dan kegiatan sosial di sekitar
lingkungan BRI Syariah KCP Bandar Jaya supaya
meningkatkan keakraban dan hubungan silahturahmi yang
erat.
2) Ikut serta menjadi sponsorsip dikegiatan atau acara-acara
tertentu dan juga membagikan hadiah-hadiah diacara-acara
tersebut.
3) Menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa sekolah di
Bandar Jaya dan perusahaan-perusahaan tertentu guna
meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK).
d. Pemasaran langsung (direct marketing)
Dalam dunia perbankan baik lembaga keuangan bank maupun
non bank pemasaran langsung secara umum dilakukan oleh seluruh
pegawai, mulai dari cleaning service, satpam, sampai pejabat bank.
Hal inilah yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Bandar Jaya.34
Jadi tidak hanya bagian pemasaran atau marketing saja yang berhak
menjual produk BRI Syariah KCP Bandar Jaya, tetapi semua bagian
33Wawancara dengan Bapak Suhendri selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019. 34 Wawancara dengan Bapak Adha Adi Tama selaku Account Officer BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
59
mulai dari bawahan sampai atasan BRI Syariah KCP Bandar Jaya
berhak melakukan hal tersebut.
e. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong mencoba atau membeli suatu produk. Bentuknya antara
lain adalah pemberian sampel, kupon hadiah, demonstrasi dan lain
sebagainya. BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam melakukan
promosi penjualan dengan melakukan sistem grebek pasar. Sistem
grebek pasar yaitu seluruh karyawan marketing diterjunkan kepasar
untuk mencari nasabah baik itu nasabah funding maupun lending,
bagi masyarakat yang ingin membuka rekening baik tabungan, giro
atau deposito akan diberikan hadiah atau souvenir. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk funding BRI
Syariah KCP Bandar jaya. Sistem grebek pasar dilakukan diwaktu-
waktu tertentu saja seperti Bulan Ramadhan , musim haji, tahun
baru dan lain-lain.35
Dari banyaknya strategi promosi yang diterapkan di BRI Syariah
KCP Bandar Jaya terdapat beberapa strategi yang dianggap efektif,
diantaranya referensi nasabah (referral) karena lebih berpotensi untuk
menjadi nasabah baru pada BRI Syariah KCP Bandar Jaya dengan
35Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
60
menjual nama nasabah besar. Selain itu strategi promosi melalui sistem
grebek pasar dan penyebaran brosur juga dinilai efektif karena dapat
berinteraksi secara langsung, dan para calon nasabah bisa bertanya jawab
kepada marketing funding. Kemudian strategi promosi hubungan
masyarakat dan publisitas dinilai efektif karena dapat meningkatkan citra
positif BRI Syariah KCP Bandar Jaya dimata masyarakat. 36
Keunggulan strategi promosi yang dimiliki BRI Syariah KCP
Bandar Jaya dari bank syariah lainnya yaitu adanya strategi khusus yang
diterapkan seperti memperbanyak data base, referral, melakukan
pendekatan secara lebih personal dan persuasif seperti menjaga hubungan
tali silahturahmi dimana calon nasabah diberlakukan seperti keluarga
bukan sekedar mitra bisnis, serta adanya sistem grebek pasar yang
dilakukan di momentum tertentu sehingga calon nasabah lebih akrab dan
terbiasa dengan kehadiran BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
Berdasarkan wawancara dengan seluruh karyawan marketing,
strategi promosi diatas sangat efektif untuk menunjang Dana Pihak
Ketiga (DPK), namun impelementasi dari strategi-strategi tersebut tidak
optimal karena turunnya kinerja karyawan marketing akibat terlalu
memfokuskan pemasaran kepada produk lending yang targetnya setiap
tahun selalu dinaikkan. Tahun 2018 kemarin target lending dinaikan dari
36Wawancara dengan Bapak Suhendri selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
61
18 Miliar menjadi 25 Miliar mengakibatkan beberapa strategi promosi
untuk menghimpun dana tidak dilakukan contohnya sistem grebek pasar.
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa BRI Syariah
KCP Bandar Jaya memiliki strategi promosi khusus yang diterapkan
seperti memperbanyak data base, referral, melakukan pendekatan secara
lebih personal dan persuasif serta adanya sistem grebek pasar. Strategi
tersebut dinilai efektif dan mampu menunjang peningkatan Dana Pihak
Ketiga (DPK) tetapi karena implementasi dan kinerja marketing yang
menurun di beberapa tahun terakhir serta kenaikan target lending setiap
tahunnya menyebabkan penurunan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) di
BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
4. Tempat (place)
BRI Syariah KCP Bandar Jaya merupakan salah satu unit dari Bank
BRI Syariah yang beralamatkan di Jalan Proklamator No. 112 Bandar
Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Target
pasar BRI Syariah KCP Bandar Jaya adalah seluruh lapisan masyarakat
mulai dari pedagang, pengusaha, anak-anak sekolah, karyawan kantor dan
seluruh elemen masyarakat lainnya, sehingga dibutuhkan strategi tempat
yang berada diseluruh elemen masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, BRI Syariah KCP Bandar Jaya memilih lokasi di
Jalan Proklamator No. 112 Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah yang merupakan lokasi strategis mudah
62
dijangkau oleh masyarakat baik melalui kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi. Lokasi BRI Syariah KCP Bandar Jaya dapat dilalui
oleh angkutan kota dan selain berada di pusat bisnis Bandar Jaya juga
dekat dengan fasilitas umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, sekolah-
sekolah, pasar, cafe dan warung makan, serta dekat Masjid Istiqlal yang
merupakan masjid terbesar di Bandar Jaya.37
BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam memilih lokasi memiliki
banyak keunggulan yaitu: lokasinya yang berada dipusat bisnis Bandar
Jaya, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas, lingkungan yang baik untuk
mengembangkan bisnis usaha, sarana yang mudah dijangkau oleh sarana
transportasi umum karena dekat dengan fasilitas umum sehingga
masyarakat dapat mengetahui dan menjangkau dengan mudah keberadaan
BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
5. Sumber Daya Manusia (people)
People yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan
memengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-
pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. People meliputi
kegiatan untuk karyawan seperti mulai dari kegiatan rekrutmen,
pendidikan dan pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta
pelanggan yang menjadi nasabah atau calon nasabah.
37Ibid.
63
Tahapan untuk menjadi karyawan di BRI Syariah KCP Bandar Jaya
sama seperti bank atau perusahaan lain yaitu seleksi berkas, tes
wawancara, rekrutmen, pelatihan setelah itu diterjunkan ke lapangan.
Sebagai upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), BRI
Syariah KCP Bandar Jaya melakukan beberapa kebijakan terkait hal ini
diantaranya yaitu :
a. Rekrutment
BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam merekrut karyawan
khususnya untuk bagian marketing mempunyai syarat-syarat
tertentu, yaitu:38
1) Usia maksimal 25 tahun untuk S1 dan 28 tahun untuk S2
2) Belum menikah
3) Telah menyelesaikan studi, dengan melampirkan ijazah atau
Surat Keterangan Lulus (SKL)
4) IPK S1 minimal 3,00 (skala 4,00) dan S2 minimal 3,20 (skala
4,00)
5) Memiliki tinggi badan minimal 165 cm (pria) dan 158 cm
(wanita)
6) Pelamar adalah lulusan S1/S2 semua jurusan kecuali
kedokteran, kedokteran gigi, kedokteran hewan
38Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
64
7) Memiliki nilai TOEFL-ITP (Institutional Testing Program)
minimal 400
8) Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
9) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kantor BRI Syariah
wilayah Lampung
10) Memiliki kendaraan roda 2 dan sim C
BRI Syariah KCP Bandar Jaya lebih mengutamakan karakter
atau kepribadian dari pada pengalaman kerja dan gelar yang
dimiliki dalam merekrut calon karyawannya. Hal ini terbukti
dengan Account Officer dan Account Officer Micro BRI Syariah
KCP Bandar Jaya bukan berasal dari Jurusan Perbankan Syariah
melainkan dari jurusan umum seperti Ekonomi Pembangunan, Ilmu
Komputer, Manajemen dan Ilmu Komunikasi, sehingga untuk
penguasaan produk bank juga agak sedikit sulit dilakukan oleh
karyawan marketing.39
b. Pelatihan
BRI Syariah KCP Bandar Jaya selalu memberikan pelatihan
kepada karyawannya sebelum diterjunkan kelapangan khususnya
karyawan baru agar mampu menguasai produk-produk BRI
Syariah baik produk funding maupun lending, pelatihan tersebut
39Ibid.
65
dapat berupa penjelasan mengenai produk-produk BRI Syariah,
bagaimana mempengaruhi dan meyakinkan calon nasabah untuk
menggunakan produk BRI Syariah dan setiap 6 bulan sekali selalu
diadakan pertemuan di KC Kedaton untuk membahas progress
usaha.40
c. Motivasi dan balas jasa
BRI Syariah KCP Bandar Jaya setiap paginya selalu
melakukan briefing dimana saat itu Pimpinan Cabang Pembantu
memberikan arahan dan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan
karyawannya dengan baik. Tidak hanya itu BRI Syariah juga
memberikan balas jasa atau reward berupa bonus gaji bisa sampai 3
kali gaji dan reward lainnya apabila karyawannya mampu mencapai
target yang ditetapkan bank dan terus mempertahankan performa
kerjanya dengan baik, namun meskipun begitu reward dan motivasi
yang diberikan kurang mampu meningkatkan kinerja dan semangat
kerja karyawan BRI Syariah KCP Bandar Jaya.
d. Pelayanan yang prima
BRI Syariah KCP Bandar Jaya selalu memberikan pelayanan
yang prima kepada nasabahnya berupa:
40Wawancara dengan Bapak Adha Adi Tama selaku Account Officer BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
66
1) Karyawan BRI Syariah KCP Bandar Jaya selalu menjaga
etika dan keramahan sehingga nasabah menjadi nyaman
2) Membuka layanan istimewa seperti jemput bola
3) Memiliki rasa tolerasi yang tinggi dalam menghadapi setiap
nasabah
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Iswan selaku Pimpinan
Cabang Pembantu BRI Syariah KCP Bandar Jaya menyatakan bahwa
pada dasarnya karyawan marketing BRI Syariah KCP Bandar Jaya
semuanya cerdas dan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik,
Namun kurangnya semangat kerja dan motivasi dari diri sendiri atau
mungkin karena ada masalah pribadi yang dibawa saat melakukan
pekerjaan menyebabkan performa kerja karyawan marketing BRI Syariah
KCP Bandar Jaya menurun dan target Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak
tercapai.41
Menurut Account Officer dan Account Officer Micro BRI Syariah
KCP Bandar Jaya tidak tercapainya target Dana Pihak Ketiga (DPK)
dikarenakan ketidakmampuan karyawan marketing untuk memasarkan
produk funding sekaligus produk lending terlebih lagi ditahun 2018 ini
target untuk produk lending dinaikkan dari 18 Miliar menjadi 25 Miliar
sehingga karyawan marketing lebih memfokuskan pemasarannya kepada
41Wawancara dengan Bapak Iswan Zendrato selaku Pimpinan Cabang Pembantu BRI Syariah
KCP Bandar Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
67
produk lending dari pada produk funding. Selain itu pendidikan karyawan
marketing yang bukan dari perbankan menyebabkan karyawan kurang
menguasai produk-produk perbankan di BRI Syariah KCP Bandar Jaya.42
Menurut beberapa pedagang di pasar Bandar jaya yang peneliti
wawancarai, mereka pernah di tawarkan produk funding di BRI Syariah
KCP Bandar Jaya. Namun, banyak dari pedagang tersebut yang tidak
tertarik karena penyampaian yang disampaikan karyawan marketing bank
mengenai produk funding kurang jelas. Seperti yang disampaikan Ibu Eni
pemilik toko pakaian yang pernah ditawari produk funding di BRI
Syariah KCP Bandar Jaya, beliau mengatakan bahwa ketika karyawaan
bank ditanyai mengenai syarat dan berapa bonus wadiah apabila
menabung dengan produk Tabungan Faedah, karyawan tersebut kurang
mampu menjelaskannya dengan baik sehingga kurang dimengerti oleh
Ibu Eni.43
Selain Ibu Eni, peneliti juga mewawancarai nasabah Tabungan Haji
di BRI Syariah KCP Bandar Jaya yaitu Bapak Kasiman dan istrinya Ibu
Rom. Menurut Bapak Kasiman dan Ibu Rom, karyawan marketing BRI
Syariah KCP Bandar Jaya sangat baik dan ramah sehingga mereka
tertarik mempercayakan dana untuk berangkat haji kepada BRI Syariah
42Wawancara dengan Bapak Suhendri selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019. 43Wawancara dengan Ibu Eni Winarsih selaku Pedagang di Pasar Bandar Jaya pada tanggal 05
Mei 2019.
68
KCP Bandar Jaya, namun pada saat mendaftar banyak yang mereka tidak
tahu mengenai produk Tabungan Haji Ini, seperti Tabungan Haji
menggunakan sistem bagi hasil dengan nisbah 8% dan dilindungi dengan
asuransi jiwa dan kecelakaan. Menurut Bapak Kasiman dan Ibu Rom,
mereka tidak dijelaskan mengenai hal-hal tersebut oleh karyawan
marketing bank, namun karena penampilan karyawan BRI Syariah KCP
Bandar Jaya sangat rapi dan meyakinkan serta ramah maka mereka
tertarik menggunakan produk funding di BRI Syariah KCP Bandar Jaya.44
Kelebihan yang dimiliki BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam hal
Sumber Daya Manusia (people) dari bank lainnya adalah kecerdasan dan
karakter yang dimiliki oleh karyawannya sangat baik, memiliki sifat yang
ramah, sopan santun dan sabar dalam menghadapi calon nasabah, bahkan
banyak nasabah mempercayakan dananya kepada BRI Syariah KCP
Bandar Jaya karena hal tersebut.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa BRI Syariah KCP
Bandar Jaya sudah menerapkan strategi guna meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) seperti menentukan kriteria dalam
merekrut karyawan dan melakukan pelatihan-pelatihan, namun
implementasi strategi tersebut masih kurang terbukti dengan tidak
tercapainya target Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2018, hal ini
44Wawancara dengan Bapak Kasiman dan Ibu Rom selaku Nasabah BRI Syariah KCP Bandar
Jaya pada tanggal 07 Mei 2019.
69
dikarenakan pendidikan karyawan marketing yang bukan dari perbankan
menyebabkan karyawan kurang menguasai produk-produk perbankan di
BRI Syariah KCP Bandar Jaya, selain itu kurangnya semangat kerja dan
motivasi dari diri sendiri menyebabkan performa kerja karyawan
marketing BRI Syariah KCP Bandar Jaya menurun dan target Dana Pihak
Ketiga (DPK) tidak tercapai. Sedangkan untuk pelayanan primanya
seperti keramahan, sopan santun, etika dalam menghadapi nasabah tidak
perlu diragukan lagi bahwa BRI Syariah KCP Bandar Jaya selalu
memberikan yang terbaik.
6. Proses (process)
Dalam menarik nasabah untuk menggunakan produk funding BRI
Syariah, karyawan marketing menggunakan pendekatan khusus yaitu
selalu menjaga silahturahmi dengan siapapun dan dimanapun, bersikap
ramah dan selalu menjaga etika ketika berbicara, selain itu karyawan
marketing juga selalu melakukan follow up terhadap nasabah yang pernah
ditawarkan produk funding.
BRI Syariah KCP Bandar Jaya mempunyai kemudahan dalam
pembukaan produk funding, dengan menggunakan KTP yang terdaftar di
DISDUKCAPIL. Jika calon nasabah tersebut berdomisili di daerah
Bandar Jaya maka karyawan marketing juga siap untuk jemput bola, jika
70
ada nasabah yang tidak bisa datang langsung ke bank, karyawan
marketing akan mengambil setoran atau pembukaan rekening funding.45
Kelebihan yang dimiliki BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam hal
proses (process) dari bank lainnya adalah kemudahan yang diberikan
untuk menjadi nasabah BRI Syariah KCP Bandar Jaya cukup
menggunakan KTP yang terdaftar di DISDUKCAPIL, jika tidak bisa
datang ke bank maka dilakukan dengan jemput bola.
7. Bukti fisik (physical evidence)
Physical evidence atau bukti fisik ini bisa disajikan dalam berbagai
bentuk, misalnya adanya logo atau simbol perusahaan, moto,brosur,
penampilan staf, seragam karyawan, dekorasi internal dan eksternal,
ruang tunggu yang nyaman, laporan, kartu nama, jaminan perusahaan dan
lain sebagainya. BRI Syariah KCP Bandar Jaya memberikan layanan
sebaik mungkin kepada para nasabahnya dalam melakukan transaksi
antara lain :
a. Ruang tunggu yang sangat nyaman
b. Slip setoran, slip penarikan, dan slip angsuran tertata rapi dan akan
ditunjukan oleh security bagaimana cara pengisian slip tersebut.
c. Tersedia kamar mandi, dan juga mushola untuk nasabah yang
membutuhkannya.
45Wawancara dengan Bapak Wahyu Windan selaku Account Officer Micro BRI Syariah KCP
Bandar Jaya pada tanggal 06 Mei 2019.
71
d. Penampilan karyawan yang ramah, rapi dan wangi.
Kenyamanan yang diberikan BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam
hal physical evidence dinilai mampu menunjang Dana Pihak Ketiga
(DPK), kelebihan yang dimiliki BRI Syariah KCP Bandar Jaya adalah
tersedianya mushola yang cukup besar dilantai 3 yang belum tentu
dimiliki bank lain.
Keluhan yang peneliti terima ketika melakukan wawacara dengan
nasabah BRI Syariah KCP Bandar Jaya terkait dengan physical evidence
seperti yang dikemukakan Ibu Suti, beliau mengatakan bahwa cukup
nyaman ruang tunggu di BRI Syariah KCP Bandar Jaya, namun ruang
tunggu terlalu kecil jadi ketika banyak nasabah yang ingin melakukan
transaksi ruangan menjadi sumpek belum lagi nasabah yang tidak
kebagian tempat duduk harus berdiri guna menunggu antrian.46
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa BRI Syariah KCP
Bandar Jaya selalu memberikan layanan sebaik mungkin kepada para
nasabahnya dalam hal physical evidence termasuk menyediakan mushola
bagi nasabah yang ingin beribadah, namun masih terdapat keluhan terkait
ruang tunggu yang sempit.
46Wawancara dengan Ibu Suti selaku Nasabah BRI Syariah KCP Bandar Jaya pada tanggal 06
Mei 2019.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pemasaran yang dilakukan BRI Syariah KCP Bandar Jaya
meliputi 7P yaitu product, price, promotion, place, people, process dan
physical evidence. BRI Syariah KCP Bandar Jaya memiliki strategi product
yaitu menciptakan berbagai macam variasi produk dan fasilitas yang tidak
dimiliki bank lain seperti Tabungan Impian. Sedangkan strategi price yaitu
dengan memberikan harga yang terjangkau sesuai pasaran dengan rate yang
tinggi serta special rate untuk deposan dengan dana tertentu.
BRI Syariah KCP Bandar Jaya dalam hal strategi promotion memiliki
strategi khusus yaitu dengan memperbanyak data base, referral, pendekatan
secara personal dan persuasif serta melakukan grebek pasar, namun
implementasi dari strategi promosi tersebut belum optimal karena BRI Syariah
KCP Bandar Jaya lebih memfokuskan pemasaran kepada produk lending.
BRI Syariah KCP Bandar Jaya memiliki strategi place yaitu dengan
memilih lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas umum dan merupakan
kawasan bisnis di Bandar Jaya. Sedangkan dalam hal strategi people, BRI
Syariah KCP Bandar Jaya lebih mengutamakan karakter karyawannya dari pada
gelar yang dimiliki serta melakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) namun strategi tersebut tidak bisa optimal
karena pendidikan karyawan marketing yang bukan dari perbankan serta
73
kurangnya semangat kerja dan motivasi dari diri karyawan menyebabkan
kinerja karyawan BRI Syariah KCP Bandar Jaya menurun.
BRI Syariah KCP Bandar Jaya memberikan kemudahan (strategi process)
untuk menjadi nasabah funding yaitu hanya dengan KTP yang terdaftar di
DISDUKCAPIL serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para
nasabahnya terkait physical evidence yaitu dengan menyediakan mushola bagi
nasabah yang ingin beribadah namun masih terdapat keluhan terkait ruangan
tunggu yang terlalu kecil.
B. Saran
Bagi BRI Syariah KCP Bandar Jaya diharapkan semakin aktif melakukan
kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan produk funding bukan hanya
produk lending. BRI Syariah KCP Bandar Jaya juga diharapkan semakin sering
melakukan pelatihan dan seminar guna meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) sehingga mampu menguasai produk-produk di BRI Syariah
KCP Bandar Jaya serta memberikan layanan yang lebih baik lagi terkait dengan
keluhan ruang tunggu yang terlalu kecil.
Bagi para akademisi, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melakukan kajian lebih mendalam dengan metodelogi yang lebih komprehensif,
agar dapat memberikan dampak positif yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Cet. ke-2. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Alma, Buchari. Kewirausahaan. Cet. ke-18. Bandung: Alfabeta, 2013.
Anoraga, Pandji. Manajemen Bisnis. Cet. ke-4. Jakarta:Rineka Cipta, 2009.
Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Cet. ke-2. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2009.
Assauri, Sofyan. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Cet. ke-7.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Social dan Ekonomi: Format-Format
Kuantitatif dan Kualitatif Untuk Studi Social, Kebijakan Publik, Komunikasi
Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2013.
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Cet. ke-8. Jakarta:Kencana
Prenadamedia Group, 2014.
Ismail. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Cet. ke-3. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2013.
Karim, Adiwarman A. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Dar Al-Muslim,
2004.
Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan. Cet.ke-8. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010.
-------. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
-------.Dasar - dasar Perbankan - Edisi Revisi. Cet. ke-12. Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
-------.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cet. ke-14. Jakarta: Rajawali Press,
2014.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Rivai ,Veithzal dkk. Bank dan Financial Institution Managemen Conventional &
Syaria System. Jakarta : PT. Raja Grefindo Persada, 2007.
33
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta:
Andi Offset, 2012.
Eliyah. “Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan
Dana Ritel (Tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia.” Dalam
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26778/1/ELIYAH-
FDK.pdf diunduh pada 26 Desember 2018.
Melania, Neta. “Pelaksanaan Motivasi Dalam Pencapaian Target Kredit Di BRI Unit
Tamansari Bandung.” Dalam http://repository.unpas.ac.id/28823/ diunduh pada
26 Desember 2018.
Misbahudin, Atep.“Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM
Al-MA’SOEM dalam Meningkatkan Pendapatan Bank.” Dalam
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8316/1/ATEP%20MI
SBAHUDIN-FSH.pdf diunduh pada 26 Desember 2018.
Ridhawati, Ria Resti. “Analisis Strategi Marketing Syariah Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang.” Dalam
http://eprints.walisongo.ac.id/5454/1/112411061.pdf diunduh pada 17 Maret
2019.
FOTO PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP
Rani Liana Ardiyanti dilahirkan di Desa
Banjarsari Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten
Lampung Tengah pada tanggal 30 April 1997. Peneliti
merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan
Bapak Sutejo dan Ibu Tuti Nurhasanah. Bertempat
tinggal di Desa Banjarsari Kecamatan Gunung Sugih
Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung.
Pendidikan dasar peneliti tempuh di Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Gunung
Sugih selesai pada tahun 2009 melanjutkan ke SMP Negeri 02 Punggur selesai pada
tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 01 Punggur dan
selesai pada tahun 2015. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Metro pada Jurusan S1 Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam dimulai semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Pada masa
akhir studi peneliti mempersembahkan Skripsi yang berjudul : “Analisis Strategi
Marketing Dalam Pencapaian Target Menghimpun Dana Pihak Ketiga di BRI Syariah
KCP Bandar Jaya”.