Upload
buinga
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI KEBAKARAN
DI PT TRIPAKARTA UNIT SYRIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
CATUR MAULANA PAMUNGKAS
109046200029
PROGRAM STUDI MUAMALAT
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
iii
ABSTRAK
Catur Maulana Pamungkas, NIM 109046200029, Analisis Strategi Pemasaran
Produk Asuransi Kebakaran di PT Tripakarta Unit Syariah, Konsentrasi Asuransi
Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 M/1437 H.
Dalam penlitiann ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu bagaimana strategi
pemasaran produk asuransi kebakaran pada PT Tripakarta Unit Syariah dan kendala-kendala apa
saja yang dihadapi oleh PT Tripakarta Unit Syariah dalam memasarkan produk asurnasi
kebakaran serta bagaiamana perkembangan jumlah nasabah dan premi dari produk asuransi
kebakaran di PT Tripakarta Unit Syariah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
Hasil penelitian ini menunjukan, pertma, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT
Tripakarta Unit Syariah adalah agen, website dan brosur. Kedua, kendala dan tantangan yang di
alami PT Tripakarta Unit Syariah dalam memasrakan produk asuransi kebakaran adalah
pemasraan, turn over karyawan, kurangnya pendidikan dan pelatihan bagi agen, tidak cepat
respon. Ketiga, strategi pemasaran yang telah dilakukan PT Tripakarta Unit Syariah dalam
memasarkan produk asuransi kebakaran sudah cukup efektif, yaitu mulai dari tahun 2013 sampai
dengan 2015 jumlah peserta PT Tripakarta unit Syariah mengalami penigkatan yaitu sebesar
25% dari 1953 peserta sampai dengan 2444 peserta. Sedangkan jumlah premi cukup meningkat
yaitu sebesar 13% dari Rp 7.513.857.093 menjadi Rp 8.513.533.482.
Kata Kunci : Analisis Starategi Pemasaran, Asuransikebakaran,Tripakarta unit Syariah
Pembimbing : Hendra Pertaminawati
Referensi : Tahun 1989 s.d. 2014
iv
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji serta syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam
berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikam penulisan skripsi ini, serta shalawat
serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan para
sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi hambatan dan rintangan, namun
Alhamdulillah atas ridho dan kuasa Allah SWT serta doa dan bantuan dari berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, izinkanlah penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A, selaku Dekan Fakultas Syariah danHukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta para pembantu
dekan.
2. Ketua Program Studi Muamalat bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak H.Abdurrauf,
Lc., MA, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat FakultasSyariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif HidayatullahJakarta beserta para staff lainnya
yang telah meluangkan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Ibu Hendra Pertaminawati , selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu di tengah kesibukannya, serta sabar dalammemberikan bimbingan, pengarahan,
v
nasehat, solusi, dan motivasi bagipenulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik.
4. PT Tripakarta Unit Syariah yang telah memberikan izin dan kesempatan bagi penulis
melakukan penelitian. Bapak Gatot Hidayat, Ibrahim Jumantoro masih banyak yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.
5. Para dosen atas pendidikan dan dukungan moril dan ilmu yang diberikan selama ini
sehingga penulisdapat menyelesaikan studi di Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan
HukumUIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kepada Pimpinan dan para staffPerpustakaan
Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama UINSyarif Hidayatullah Jakarta
atas fasilitas untuk mendukung studi pustaka.
6. Kepada orang tua penulis yang tersayang dan terkasih ayahanda Alm Asnan dan Ibunda
Alm Saminah, saudara-saudariku mas otoy dan mas gun dan mba tri. Terima kasih atas,
do’a, dukungan moril serta material. Semoga penulis dapat membanggakan kalian semua.
7. Kekasihku tercinta Ninu Utari yang selalu sabar menghadapi emosi dari penulis, selalu
mendorong penulis dan sudah bersedia menemani dan mendampingi penulis untuk cepat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terdekat penulis, bung jaky, awan buluk , Raka Kicer Bandar Gebang ,
Syeh rofik , Miong Cempe , Encun Pakpakcoy , Edo Tokifren , Ical Behel , Agung,
Gadot, Kinoy. Terima kasih atas persahabatan, kebahagiaan dan canda tawa yang kalian
berikan kepada penulis selama masa kuliah. Kepada sahabat/i rasa keluarga Asuransi
Syariah 2011, 2012, 2009, terima kasih atas warna yang telah kalian berikan dimasa
perkuliahan ini. Terima kasih atas segala canda, tawa, obrolan, dan saran yang sudah
diberikan. Sampai jumpa dimasa yang akan datang.
vi
9. Kepada teman-teman rasa keluarga, Tile Marlay, Jidat Ardi, Padang Karim, Blek
Sotokow. Direktur PADMA RESIDENCE Bapak Cengski, Ghanskie, yang sudah
memberikan supportnya dalam menyelesaikan Skripsi ini.
10. dan lain-lain yang telah banyak memberikan semangat dan canda tawa dalam
mengerjakan skripsi ini.
11. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan kalian dan semoga skripsi ini pun dapat bermanfaat. Aamiin Allaahumma aamiin.
Jakarta, Maret 2016
Catur Maulana Pamungkas
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING i
LEMBAR PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
E. Metodologi Penelitian 16
F. Sistematika Penulisan 18
BAB II LANDASAN TEORI
1. AsuransiSyariah
A. Pengertian Asuransi Syariah 20
B. StrategiPemasaran 25
1. PengertianStrategiPemasaran 25
2. PemasaranMenurutPerspektifSyariah 30
viii
3. Prinsip-prinsipPemasaranSyariah 31
C. BauranPemasaran 33
1. Produk 34
2. Harga 37
3. Distribusi 37
4. Promosi 38
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Asuransi PT. Tripakarta 41
1. Sejarah Perusahaan PT. Tripakarta 41
2. LegalitasAsuransi PT Tripakarta 43
B. Asuransi PT. Tripakarta Unit Syariah 43
1. SejarahPerkembanganTripakarta Unit syariah 44
2. visidanmisiTripakarta Unit Syariah 44
3. StrukturOrganisasiTripakarta Unit Syariah 45
4. produk-produkAsuransiTripakarta Unit Syariah 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Strategi Pemasaran Produk Asuransi Kebakaran Di PT Tripakarta Unit
Syariah 50
B. Tantagan Dan Kendala PT Tripakarta Unit Syariah Dalam Memasarkan Produk
Asurnsi Kebakaran 64
C. Perkembangan Jumlah Premi Dan Jumlah Peserta Produk Asuransi Kebakaran
di PT Tripakarta Unit Syariah 67
ix
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 72
B. Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 75
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Tinjauan (Review) KajianTerdahulu 9
Tabel IV.1. Data Jumlah Peserta Dan Premi Asuransi Kebakaran 59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 KerangkaKonseptual 15
Grafik IV.1 grafik Jumlah Peserta Asuransi Kebakaran 53
Grafik IV.2 grafik Jumlah Premi Asuransi Kebakaran 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat,
hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah pemegang polis asuransi
syariah dan dana premi yang terkumpul cukup signifikan. Bila ditinjau, asuransi
syariah di awali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada
tahun 19941, yaitu PT. Syarikat Takaful Indonesia (STI) yang berdiri pada 24
Februari 1994 yang dibentuk oleh holding company serta dimotori oleh Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia. Konsep yang digunakan pada asuransi Takaful
dipelajari dari Malaysia yang merupakan Negara ASEAN pertama yang
menerapkan asuransi syariah. Malaysia sudah menjalankan usaha asuransi syariah
sejak tahun 1985. Hingga saat ini perkembangan asuransi syariah sudah
berkembang luas bahkan asuransi konvensional membuka layanan unit usaha
syariah.
Jumlah perusahaan asuransi dan reasuransi dengan prinsip syariah per 31
desember 2014 adalah 51 perusahaan yang terdiri 5 perusahaan asuransi syariah
(murnisyariah), 43 perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah dan 3
perusahaan reasuransi syariah.
1 Irvan Rahardjo, Bisnis Asuransi Menyongsong Era Global. (Jakarta: Yasdaya, 2001) hal.
46.
2
Dalam kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan
terjadinya berbagai resiko yang dihadapi, adakalanya sulit di atasi adalah sifat
metrial, terutama kuatitas resiko yang ditanggungkan itu diluar kemampuanya.
Asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkahyang
tepat bagi seorang dalammembagi atau mengalihkan resiko yang terjadi di masa
depan. Keberadaan asuransi bukanlah menghilangkan atau membatalkan suatu
resiko, melainkan akan memberikan bantuan financial (keuangan) kepada mereka
yang mengalami kerugian resiko tersebut. Asuransi juga memberikan jaminan
keuangan kepada pihak tertanggung atas kerugian yang di alami akibat terjadinya
resiko sehingga nilai kerugian tersebut dapat diminimalkan.
Pada awalnya sistem asuransi yang lebih dikenal adalah sistem asuransi
konvensional. Indonesia sebagai Negara yang mayoritas penduduknya adalah
muslim, telah mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang operasionalnya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Menargetkan pada tahun 2010 sweluruh
asuransi konvensional di Indonesia harus memiliki unit syariah.2
Banyak perusahaan yang mengembangkan asuransi berbasis unit syariah salah
satunya PT Tripakarta Unit Syariah sebagaimana halnya pada umumnya
mempunyai fungsi yang meindungi kepentingan yang memepertangguhkan,
bilamana mereka mendapat musibah.Dengan demikian, asuransi syariah tidak
hanya bersaing antar perusahaan asuransi syariah semata, namun juga bersaing
dengan perusahaan asuransi konvensional. Setiap perusahaan asuransi syariah
2Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah; Antara Teori dan Praktik,
(Jakarta:INSCO Consulting, 2007), hal V.
3
harus mencari strategi untuk menjaring nasabah sebanyak mungkin dan
menjadikan dirinya sebagai market leader.3
Hukum bilangan besar pada hakikatnya menjadi dasar di bidang usaha
perasuransian. Sebab, dalam usaha perasuransian terjadi proses dimana
ketidakmungkinan peramalan kejadian terhadap kasus invidu diganti dengan
kemampuaan untuk meramalkan kejadian atau kerugian secara kolektif sejumlah
kasus. Oleh karena itu, perusahaan asuransi selalu berupaya untuk
mengembangkan dan membuat produk yang inovatif agar dapat memperbanyak
nasabahnya dengan estimasi terhaadap kemungkinan terjadinya kerugian yang di
derita nasabah akan semakin tepat. Selain produk yang inovatif, perusahaan juga
harus menawarkan premi yang wajar agar mampu bersaing dengan perusahaan
asuransi lain dalam menarik minat peserta (tertanggung).
Seiring dengan berkembangya industri syariah, Asuransi Syariah terus
melakukan pengembangan produk yang inovatif dan menarik sehingga produk
yang ditawarkan Asuransi Syariah cukup beragam. Dalam produk asuransi umum
atau yang biasa disebut asuransi kerugian memiliki dua jenis karakteristik berbeda,
yaitu yang memiliki frekuensi klaim kecil namun memiliki tingkat severity
(dampak kerugian) yang cukup besar seperti asuransi kebakaran.
Asuransi kebakaran merupakan salah satu produk asuransi yang
memberikanperlindungan terhadap kerugian dan atau kerusakan sebagai akibat
terjadinya kebakaran yang disebabkan percikan api, sambaran petir, ledakan dan
3Perkembangan Asuransi Syariahartikel di akses pada tanggal 18 agustus 2015 dari
http://www.asuransisyariah.net/2008/08/perkembangan -asuransi-syariah-2008
4
kejatuhan pesawat terbang berikut resiko yang ditimbulkannya. Jaminan risiko-
resiko tambahan dengan dikenakan tambahan premi untuk kerugian atau
kerusakan yang di akibatkan terhadap risiko-risiko antara lain ; bencana alam
(gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi).Huru-hara atau kerusuhan, gangguan
usaha atau kerugian yang di akibatkan kebakaran dan terbakar sendiri untuk stok
barang.
Menurut DAI (dewan asuransi syariah), risiko asuransi kebakaran di
golongkan menjadi 3 (tiga)kelas. Masing-masing kelas memiliki risiko yang
berbeda sesuai dengan karakteristik bangunan atau rumah. Apabila rumah atau
bangunan yang di asuransikan mempunyai tetangga sebelah kiri atau kanan atau
belakang yang okupasi/penggunaanya berisiko lebih tinggi, maka rumah/bangunan
tersebut akan dikenakan tarif sesuai dengan tarif yang dimilikinya.
Analisis
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengertian analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa atau karangan yang terjadi terhadap analisis dapat di
artikan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meniliti
struktur bahasa tersebut secara mendalam.4 Selain itu analisis merupakan bagian
awal dari sebuah tahap perencanaan.
Dari uraian di atas, maka yang di maksud dengan analisisi dalam penelitian ini
adalah suatu tahap perencanaan untuk menguraikan sebuah masalah, kemudian
dilakukan suatu penyelidikan terhadap suatu struktur bahasa teori, untuk
mengetahui ke adaan yang sabenarnya.
4Wikipedia, “Definisi Analisis”, diakses tanggal 17 agustus 2015
dari,http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis
5
Strategi pemasaran
Seiring perkembangan jaman, semakin banyak perusahaan asuransi syariah,
maka perusahan asuransi tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang baik
untuk mendapatkan peserta asuransi. Kepuasaan pelanggan adalah tujuan yang
sangat penting tetapi tidak cukup dalam keadaan kompetitif, kepuasan pelanggan
hanya merupakan prediksi yang lemah terhadap pelanggan yang tetap bertahan.
Oleh karena itu perusahaan seharusnya berusaha menyenangkan hati para
pelanggan tidak hanya memuaskan ke inginan mereka5.
Dalam meningkatkan jumlah peserta asuransi, strategi pemasaran harus
berlaku jujur dan terus terang. Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan
keharusan dalam bagi setiap muslim. Dimana perusahaan asuransi syariah harus
mempromosikan secara benar dan gambling apa yang ada dalam asuransi, baik
dari segi produk, harga, kemudahan fasilitas yang ditawarkan, serta kenyamanan
para pesertanya. Peserta akan merasa dirugikan apabila tidak sesuai dengan apa
yang dipromosikan.
Beberapa strategi pemasaran telah mereka lakukan. Selain itu juga, mereka
sama-sama memberikan penawaran yang cukup menarik bagi paraagen
penjualanya agar mereka mau dan mampu terus meningkatkan produksi penjualan
yang sudah di targetkan.
Untuk mencapai tujuanya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya
untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasaan konsumen,
sehingga dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan keuntungan yang
5Philip Kotler, Marketing insight From A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2004),h 50
6
diharapkannya. Oleh karena itu, keberhasilan suatu permasalahan sangat
ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang dihasilkannya6.
Dalam marketing, banyak hal yang dapat digali baik hal yang baru maupun hal
yang lama atauklasik. Untuk itu, bila dilihat dari perkembanganya, maka
marketing itu sendiri dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan
perkembangan. Perubahan itu dapat berasal dari lingkungan yang secara tidak
langsung juga sangat mempengaruhi perkembangan marketing itu sendiri.7
Mengahadapi itu semua, sudah seharusnya perusahaan-perusahaan asuransi
segera bebenah diri untuk merumuskan strategi-strategi pemasaran yang mampu
mengangkat citra diri. Berbagi macam value harus diciptakan untuk bisa
menciptakan untuk bisa mendapatkan pangsa pasar di wilayah Indonesia yang
sangat heterogen ini.Bedasarkan uraian di atas penulis tertarikuntuk mengangakat
pembahasan mengenai “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK
ASURANSI KEBAKARANDI PT ASURANSI TRI PAKARTA”
B. Identifikasi Masalah
Salah satu penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah meningkatkan
perolehan laba agar dapat bersaing dengan perusahaan asuransi dalam menarik
jumlah peserta asuransi agar dapat meningkatkan pendapatan perusahan asuransi.
Oleh karenanya perusahan asuransi harus memiliki strategi-strategi yang menarik
untuk menarik kepercayaan masayarakat akan produk yang ditawarkan.
Kepercayaan masyarakat adalah modal yang cukup kuat untuk menarik dan
6Prof. DR. Sojan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2004),h. 1 7Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2001),h. 10
7
mempertahankan laba untuk perusahaan, merupakan tantangan yang unik dan
menarik bagi setiap perusahan asuransi.
Adapun masalah yang dapat diidentifisikan penulis yang nantinya akan diteliti
sesuai dengan batasan kemampuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT TRI PAKARTA unit
divisi syariah dalam memasarkan produk asuransi kebakaran?
2. Kendala dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh PT TRIPAKARTAunit
divisi syariah dalam memasarkan produk asuransi kebakaran?
3. Bagaimana perkembangan jumlah peserta dan jumlah premi pada produk
asuransi kebakaran PT Tripakarta tahun 2013 – 2015?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Saat ini, sudah mulai terlihat satu kecendrungan dimasa perusahan-perusahan
asuransi mulai melakukan pemasaran-pemasaran yang lebih intensif untuk
membidik calon-calon peserta asuransi. Sebagaimana diketahui bahwa keadaaan
dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap
saat. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranaan yang sangat penting
untuk keberhasilan perusahaan umumnya termasuk pada perusahaan asuransi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pembahasaan agar lebih
terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini pada:
1. Strategi pemasaran pada PT TRI PAKARTA unit syariah.
2. Perkembangan jumlah premi dalam produk asuransi kebakaran pada Tri
pakarta unit syariah dari tahun 2013 sampai dengan 2015.
8
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT TRI PAKARTA unit
divisi syariah dalam memasarkan produk asuransi kebakaran?
2. Kendala dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh PT TRIPAKARTAunit
divisi syariah dalam memasarkan produk asuransi kebakaran?
3. Bagaimana perkembangan jumlah peserta dan jumlah premi pada produk
asuransi kebakaran PT Tripakarta tahun 2014 – 2015?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memberikan gambaran strategi-strategi pemasaran produk asuransi
kebakaran yang dilakukan oleh PT Tripakarta.
2. Untuk mengkaji apa saja tantangan dan kendala PT Tripakarta dalam
meningkatkan jumlah penjualan produk asuransi kebakaran.
3. Untuk mengkaji seberapa efektif strategi pemasaran produk asuransi
kebakaran terhadap pendapatan premi PT Tripakarta.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diberikan oleh penulis dari penilitian adalah:
1. Bagi para akademisi, dapat memberikan sumbangan pemikiran, ide atau
gagasan untuk menambah literatur atau bahan, referensi pada perpustakaan
fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9
2. Bagi para praktisi, khususnya praktisi Asuransi Syariah, sebagai masukan atau
saran untuk semakin giat berupaya mengembangkan Asuransi Syariah yang
berlandaskan prinsip keadilan.
3. Bagi masyarakat, sebagaipengetahuan tentang asuransi umum khusunya pada
produk asuransi kebakaran yang memang dibuat khusus untuk para nasabah
F. Review Terdahulu
Dalam melakukanpenelitian ini, terdapat beberapa penilitian-penelitian
terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa belum ada skripsi yang membahas
mengenai strategi pemasaranproduk asuransi kebakaran yang dilakukan oleh PT
Tripakarta insurance divisi syariah. Namun, ada beberapa skripsi yang membahas
mengenai strategi pemasaran yang membahas mengenai strategi pemasaran,
adapun skripsi tersebut adalah:
TABEL I.I
Review Terdahulu
No Penulis Isi Perbedaan
1. Siti Arfah, 2006. “ strategi
pemasaran produk pembiayaan
murabahah dan pengaruhnya
terhadap pendistribusian dana
BMT EL Syifa ciganjur
Jagakarsa”
Skripsi ini menulis
tentang bagaimana
strategi pemasaran
pproduk
pembiayaan
murabahah yang
Sama dengan bmt
al sifa tentang
strategi pemasaran
akan tetapi akan
lebih membahas
tentang strategi
10
digunakan oleh bmt
el syifa, media apa
yang digunakan
oleh bmt el syifa
dalam
meendistribusikan
dana pembiayaan
murabaha yang
terdapat di bmt el
syifa,dan bagaimana
strategi pemasaran
produk pembiayan
murabaha
pengaruhnya
terhadap
pendistribusikan
dana di bmt el syifa
yang akan terjadi
dilapangan sperti
melalui media
online ataupun
ofline.
2. Nasuha 2008. Analisis strategi
pengembangan produk asuransi
takaful mikro sakinah bagi
lembaga keuangan mikro
syariah ( LKMS )
Dalam penelitian ini
di temukan hasil
bahwa respon
peserta terhadap
produk ini
memperoleh angka
Dalam skripsi
nasuha tentang
strategi
pengembangan
asuransi takaful
mikro sakinah bagi
11
penafsiran 2.75
yang berarti peserta
menilai “ setuju “
terhadap
pengembangan
produk takaful
mikro sakinah dan
produk merupakan
produk baru di
dunia syariah
lembaga keuangan
tentang memeberi
kan responsive atau
efektifkah produk
tersebut tatapi kita
akan mengkaji
produk asuransi
yang mungkin
dianggap sebagian
orang tidak perlu.
3. M fathul korib 2008 “ strategi
agen dalam pemasaran produk
asuransi syariah pada PT
asuransi takaful keluarga “
Skripsi ini
membahas tentang
strategi apa yang
dilakukan agen PT
asuransi Takaful
keluarga cabang
bekasi kepada calon
peserta asuransi
syariah dan
bagaimana sistem
pemberian komisi
PT asuransi takaful
Pada skripsi m
fthul khorib
membahas tentang
strategi apaan yang
dilakukan oleh pt
tripakarta tentang
memebri informasi
kepada calon
peserta tentang
produk yang di
berikan.
12
kelaurga kepada
agen
Hal yang membedakan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian yang
dilakukan penulis adalah bahwa penulis mengangkat penelitian yang berkaitan
denganstrategi pemasaran dalam usaha syariah, khususnya produk yang
mengandung unsur perlindungan asuransi dan investasi,dalam menarik minat
calon peserta agar tertarik akan produk yang akan kita tawarkan.
G. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual
1. Kerangka teori
a. Pengertian strategi
Ada beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh para ahli berikut
beberapa definisi dari para ahli tersebut:
1) Menurut benyamin molan, strategi adalah program luas untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi pada lingkungan sepanjang
waktu8
2) Menurut Prof Onong Uchyana Effendi, MA. Strategoi pada hakekatnya adalah
perencanaan (planning)dan manajemen untuk manajemenuntuk mencapai
tujuan tersebut. Stretegi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
8Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhaindo, 2002), h. 146
13
memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik
opersionalnya.9
b. Pengertian pemasaran
Beberapa pengertian pemasaran oleh beberapa ahli, antara lain:
1) Menurut William J. staton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan unruk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.10
2) Menurut philipn kotler, pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk
dan nilai11
c. StrategiPemasaran
Menurut Nugroho J. setiadi, strategi pemasaran(marketing strategi)adalah
suatu rencana yang di desain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai
tujuan organisasi.12
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan ke
9Onong Uchyana, Imu Komunikasi Teori dan Praktek, cet ke-4, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,1992), h 32 10 Muhamad Aziz Hakim dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan
2005),h. 12 11Philip Khotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, cet ke 6, (Jakarta: Erangga, 1996), ,h 4 12Nugroho J. Setiadi, Priaku Konsumen: Konsep dan Impikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran,cet Ke-2, (Jakarta: Kencana, 2003), h 9
14
adaan lingkungan yang diharapkan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran,
ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam
memasarkan yaitu:13
1) Daur hidup produk
Strategi harus di disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalaan, tahap pertumbuhanm, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2) Posisi persaingan di pasar
Strategi pemasaran harus di sesuaikan dengan posisi perusahan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil
sebagian kecil dari pasar.
3) Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus di sesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
13Pengertian konsep definisi pemasaran artikel di akses pada tanggal 19 aagustus 2015
dari, http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
15
Gambar I.I
Kerangka Konseptual
Analisis strategi pemasaran pemasaran
asuransi kebakaran pada PT TRIPAKARTA
Produk Asuransi kebakaran
kebakaran
Strategi pemasaran produk
asuransi kebakaran
Perkembangan dan
jumlah premi
meningkat
Perkembangan dan
jumlah peserta
Tantangan dan
kendala
Solusi
16
H. Metodologi penelitian
1. Metodologi penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
metode deskriptif, yaitu metode untuk menggungkapkan masalah dengan cara atau
menggambarkan situasi atau peristiwa dari penelitian.
2. Subjek dan objek penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan PT Tripakarta unit Syariah
b. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah strategi pemasaran produk asuransi kebakaran PT
Tripakarta unit Syariah
3. Sumber data
a. Data primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari lembaga
yang diteliti.
b. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari buku, jurnal,
artikel dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan skripsi ini.
4. Tekhnik pengumpulan data
Terdapat beberapa tekhnis, atau cara dalam melakukan pengumpulan data,
diantaranya adalah sebagai berikut:
17
a. Observasi
Yaitu pengamatan pencatatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek
penelitian melalui pemilihan data, pencatatan dan sebagainya dengan maksud
memperoleh gambaran yang jelas mengenai strategi pemasaran produk asuransi.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh dua pihak
pewawancara (interview) karyawan maupun yang berkaitan dengan objek
penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan
mengetahui kejadian, kegiatan, dan lain-lain serta dapat memperoleh informasi
yang diperlukan dalam penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang mudah berlalu peniliti
meminta data-data yang sesuai dengan kebutuhan penelitianya kepada
lembagayang diteliti, dalam hal ini perusahan asuransi.
5. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode-metode deskriptif
analisis yaitu suatuteknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu
memaparkan seemua data yang diperoleh yang diperoleh dari hasil pengamatan
kemudianmenganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang
tertulis.
18
6. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan dengan
kaidah-kaidah penulisan pada buku “ pedoman penulisan skripsi “ yang diterbitkan
oleh fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.
I. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Asuransi
Kebakaran pada Unit Syariah PT TRIPAKARTA” di pergunakan sistematika
pembahasan yang terdiri dari lima bab, yang masing-masing terusan sebagai
berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penilitian,
manfaat penelitian, review terdahulu, kerangka teori dan kerangka
konseptual, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang asuransi syariah, strategi pemasaran
dan bauran pemasaran.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini memuat tentang profil perusahaan perusahaan seperti
sejarah perusahaan, legalitas perusahaan, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi dan produk-produk perusahan tersebut.
BAB IV PEMBAHASAN
19
Pada bab ini dibahas strategi pemasaran yang dilakukan perusahan
dalam memasarkan produk asuransi kebakaran, kendala dan
tantangan apa saja yang di hadapi oleh perusahan asuransi dalam
memasarkan produk asuransi kebakaran pada tripakarta unit divisi
syariah serta analisis perkembangan premi dan peserta pada PT.
Asuransi Tripakarta Syariah.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran serta penelitian
dilakukan oleh peniliti.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi adalah serapan dari kata “assurantie” (Belanda), atau
asurance/insurance (Inggris). Paling tidak menurut sebagian ahli, kata istilah
assurantie itu sendiri sesungguhnya bukanlah istilah asli bahasa Belanda,
melainkan berasal dari bahasa latin yang kemudian diserap ke dalam bahasa
Belanda yaitu assecurare yang berarti “meyakinkan orang”. Kata ini kemudian
dikenal dalam bahasa perancis sebagai asurance. Asuransi dimaksud, menurut
Wirjono Prodjodikoro adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin dan berjanji
kepada pihak yang menjamin dan berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk
menerima sejumlah uang uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin
akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang belum
jelas.14
Asuransi pada awalnya adalah adanya sejumlah orang yang bertujuan
membentuk suatau kelompok untuk meringankan beban keuangan individu dan
menghindari kesulitan pembiayaan. Secara umum konsep asuransi merupakan
persiapan yang dibuat oleh kelompok orang yang masing-masing menghadapi
kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu
14
M. Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Ciputat:kholam
publishing, 2006, hal. 39
21
menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka
kerugian itu akan ditanggung bersama oleh mereka.15
Pengertian asuransi di atas, akan lebih jelas bila dihubungkan dengan pasal
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang menjelaskan bahwa
asuransi adalah “suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan
diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu.16
Sedangkan pengertian asuransi syariah menurut Fatwa DSN-MUI adalah usaha
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah17
.
Asuransi syariah dalam pengertian muamalat mengandung arti yaitu saling
menanggung risiko diantara sesama manusia sehingga diantara satu dengan
lainyya menjadi penanggung atau risiko masing-masing. Dengan demikian,
gagasan mengenai asuransi syariah berkaitan dengan unsur saling menanggung
risiko diantara para peserta asuransi, dimana peserta yang satu menjadi
penanggung peserta yang lainnya18
15 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermassa, 1987), hlm.
1. 16 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga keuangan asuransi Syariah, (Yogyakarta :
Ekonesia,2003), hal. 98 17 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermassa, 1987), hal. 2 18 Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
22
Tangung-menanggung risiko tersebut dilakukan atas dasar tolong-menolong dalam
kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana yang ditujukan untuk
menanggung risiko tersebut. Perusahaan asuransi syariah hanya bertindak sebagai
fasilitator saling menanggung diantara para peserta asuransi.19
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa asuransi adalah berasal
dari bahasa belanda yaitu assecurare yang berati “meyakinkan orang”. Asuransi
pada secara umum mempunyai konsep persiapan yang dibuat oleh sekelompok
yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat
diduga. Sedangkan pengertian asuransi syariah menurut fatwa DSN-MUI adalah
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang.
Adapun peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah
berkaitan dengan asuransi syariah yaitu:20
a. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003
tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi. Peraturan inilah yang dapat dijadikan dasar untuk
mendirikan asuaransi syariah sebagai mana ketentuan dalam Pasal 3 yang
menyebutkan bahwa “Setiap pihak dapat melakukan usaha asuransi atau usaha
reasuransi berdasarkan prinsip syariah …” ketentuan yang berkaitan dengan
asuransi syariah tercantum dalam Pasal 3-4 mengenai persyaratan dan tata cara
memperoleh izin perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip
syariah, Pasal 32 mengenai pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah
Asuransi Syariah
19 Rahmat Husein, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Ciputat: kholam
publishing,2006, hal. 39. 20 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian di Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2007) hal.142-143
23
dari perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi konvensional, dan Pasal 33
mengenai pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah dari perusahaan
asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah.
b. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003
tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Ketentuan yang berkaitan dengan asuransi syariah tercantum dalam Pasal 15-18
mengenai kekayaan yang diperkenankan harus dimiliki dan dikuasai oleh
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah.
Landasan hukum pada asuransi syariah cukup kuat dimulai dari ayat-ayat Al-
Qur’an pada surat Al-Hasyr ayat 18 yang mempunyai nilai-nilai praktik asuransi
dan potongan ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2.
Yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap orang yang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan". (Surah al-Hasyr : 18)
Yang artinya "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
24
Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Surah al-
Maidah : 2).
Sedangkan peraturan perundangundangan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah berkaitan dengan asuransi syariah adalah Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dan Keputusan Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/LK/2000 tentang jenis, penilaian dan
pembatasan investasi perusahaan Asuransi dan perusahaan Reasuransi dengan
sistem Syariah.
Dalam praktiknya, ruang lingkup Asuransi Kerugian meliputi asuransi rumah,
asuransi mobil, hingga asuransi perjalanan.Berbeda dengan Asuransi jiwa yang
meliputi kejadian-kejadian yang pasti terjadi cepat maupun lambat, seperti pensiun
dan kematian, asuransi umum justru melindungi kita dari hal-hal yang belum pasti
tapi mungkin terjadi, seperti kecelakaan, kebakaran atau pencurian. Untuk itu,
tujuan utama mengambil polis asuransi adalah untuk mengkompensasi kita setelah
terjadinya suatu kehilangan (loss) sehingga secara umum hidup kita akan sama
baiknya (as well off as) sebelum kehilangan itu terjadi.
Sebagai alat manajemen resiko, asuransi kerugian memiliki jangka waktu
proteksi yang disesuaikan (customized) sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan
kebijakan perusahaan penyedia asuransi. Secara umum, polis asuransi bersifat
tahunan (annual), yaitu berlaku untuk satu tahun.
25
Dari sisi sosial, manfaat asuransi terhadap asuransi juga sangat besar. Dengan
menolong masyarakat menghadapi dan mengelola resiko secara efektif, asuransi
memberi kontribusi yang besar bagi hidup kita.Asuransi meningkatkan standar-
standar yang ada dengan memberikan tekanan terhadap faktor-faktor yang
mungkin menyebabkan ketidakamanan. Menurut Association of British Insurers,
Asuransi memberikan lima keuntungan strategis secara tidak langsung (indirectly)
pada masyarakat, yaitu:21
1. Kebebasan dari hal yang dapat merusak struktur aset dan kewajiban seorang
individu maupun bisnis.
2. Keamanan di rumah dan tempat kerja dari ancaman kecelakaan, perampokan,
kebakaran dan bahaya alam.
3. Kesehatan yang lebih baik dari investasi tambahan pada biaya medis dan
penekanan pada rehabilitasi.
4. Kekayaan melalui dukungan terhadap semangat enterpreneur, inovasi dan
pengambilan resiko.
5. Fleksibilitas dengan adanya kesesuaian dengan kondisi individu dan
menghasilkan hidup ekonomi dan sosial yang tidak terlalu tergantung pada
tindakan pemerintah.
B. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
21pengertian asuransi diakases pada hari minggu tanggal 27 Januari 20113
http://tiaphari.com/2008/01/26/mengerti-manfaat-asuransi-umum-menyadari-
pentingnyamanajemen-resiko/,
26
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”strategas” (stratos : militer dan
Ag : Memimpin) yang berati ”generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para
jendral perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Konsep ini
relevan pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang dimana jenderal
dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang22
.
Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran kusus dan saling hubungan dalam waktu dan
ukuran. Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting
agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis
yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi23
.
Secara kusus, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran
organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan
kebijakan dan cara tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan
implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.
Dalam hal ini strategi adalah istilah yang sangat lazim untuk apa yang biasa di
sebut kebijakan, tetapi tidak terdapat kesepakatan tentang hal itu. Strategi induk
dapat dijadikan sebagai kebijakan, biasanya digunakan dalam artian sama untuk
22
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management : Back to Basic Approach,
(Jakarta : PT. Grafindo Utama, 2003), hal. 19 23
Panitia Istilah Manjemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manjemen, (Jakarta : Balai
Aksara), cet Ke-2 hal. 245
27
keputusan utama dan atau pada tingkat abstraksi yang tinggi. Namun, untuk
keputusan yang terinci terdapat perbedaan dalam arti bahwa harus di definisikan24
.
Dari definisi diatas, Peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang strategi,
yaitu:
a. Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Dalam pencapaian tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang
dipertimbangkan dan harus dipilih.
c. Strategi yang dipilih akan di implementasikan oleh organisasi yang akhirnya
memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut.
d. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi,
sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi.
Apabila mendengar kata pemasaran, seringkali dikaitkan oleh banyak pihak
dengan penjualan (sales), iklan, promosi, atau produk. Namun sebenarnya
pemasaran tidaklah sesempit yang diidentikan oleh banyak orang, karena
pemasaran berbeda dengan penjualan. Pemasaran lebih merupakan suatu seni
menjual produk, sehingga pemasaran adalah proses penjualan yang dimulai dari
perancangan produk sampai dengan setelah produk tersebut terjual. Berbeda
penjualan yang hanya berkutat pada terjadinya transaksi penjualan barang atau
jasa.
Drs. Bashu swasto, MA dan Irawan mengungkapkan bahwa ”pemasaran
sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan
24
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi ke-2, hal. 3
28
untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa pada pembeli25
.
Pemasaran juga dapat dipahami sebagai suatu rencana untuk memeperbesar
pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang
didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi, perencanaan
penjualan dan distribusi secara spesifik, pengertian pemasaran bagi lembaga
keuangan adalah:
a. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan masa yang
akan datang.
b. Menilai kebutuhan Peserta atau anggota saat ini dan yang masa yang akan
datang.
c. Mencipakan sasran pengembangan bisnis dan membuat rencana untukmencapai
sasaran tersebut.
d. Promosi untuk mencapai sasaran.
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, strategi pemasaran merupakan proses
pemasaran yang mencakup beberapa hal analisis atas kesempatan-kesempatan,
pemilikan sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana
implementasi serta pengawasan.26
Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya
unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya.31 Strategi pemasaran juga
merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk dapat
memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran
25
George A. Steiner, john B. miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga,
1997), Edisi ke-2, hal. 18 26
Bashu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern, (Jogjakarta: Liberty, 1990), Cet. II, hal. 5
29
sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi
bersaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk
mencapai dan melayani klien yang dipilih27
Beberapa strategi pemasaran di terapkan akan mampu menembus pasar,
mengembangan pasar, mengembangkan produk, diversifikasi, biaya murah dan
memfokuskan pasar28
.
a. Menembus Pasar
Strategi ini digunakan apabila diketahui ada sasaran yang belum mengetahui
atau memakai produk (barang maupun jasa) disebabkan karena pesaing lebih
agresif sehingga belum mempunyai kesempatan membeli.
b. Mengembangkan Pasar
Strategi ini apabila sasaran pembeli lama telah dapat dicapai baik oleh produk
kita maupun oleh produk pesaing, sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru,
sementara produk lama masih berjalan dengan cara memperluas daerah
pemasaran.
c. Pengembangan Produk
Strategi ini mencangkup perubahan produk, tetapi menggunakan caraproduksi
sebelumnya.
d. Diversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan
dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Strategi ini
27 Save M. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: BPFE, 1994), Edisi
Pertama, hal. 124 28 Philip Kotler dan Paul N. Blomm, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional,
(Jakarta: Intermedia, 1995), hal. 127
30
sangat efektif untuk mengisi sasran yang terabaiakan atau kosong, sehingga
mereka mengikuti pesaing.
e. Biaya Murah
Strategi ini didasarkan pada input rendah, sehingga dapat menghasilakan
produk yang murah juga, namun dengan kualitas dan standar yang tinggi. Hal ini
bisa dilakukan dengan kepemilikan modal yang besar serta teknologi tinggi
maupun bergabung dengan wadah koprasi misalnya.
f. Pemfokusan Pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang sangat terbatas,
kelompok pembeli ditentukan dengan jelas agar pelayanan lebih efektif dan
efisien.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan strategi
pemasaran yang tepat maka perusahaan dapat mengetahui pangsa pasar yang tepat
untuk mengeluarkan produk-produk baru serta perusahaan dapat mengetahui
kemampuan daya beli masyarakat terhadap produk yang akan dipasarkan ke calon
peserta dengan demikian produk yang dipasarkan ke masyarakat akan dapat
diterima oleh masyrakat dan perusahan akan mencapai target penjualan yang
sesuai dengan target yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
2. Pemasaran Menurut Perspektif Syariah29
Pemasaran menurut perspektrif syariah adalah segala aktifitas yang dijalankan
dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating
activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta
29 Abdulah amrin, Asransi Syariah; Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah asuransi
Konvensional, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), hal.207
31
mendaya gunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, dan
keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermualah Islami atau
perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.
Pemasaran dalam fiqh islam disebut juga wakalah (perwakilan). Wakalah atau
wakalah yang berati peyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Wakalah
dapat juga didefinisikan sebagai penyerahan dari seseoran (pihak pertama/pemberi
perwakilan) apa yang boleh dilakukan sendiri dan dapat diwakilkannya kepada
yang lain (pihak kedua) untuk melakukannya semasa ia (pihak pertama) masih
hidup.
3. Prinsip-prinsip Pemasaran Syariah
Prinsip pemasaran syariah mengandung nilai-nilai30
a. Ikhtiar
Ikhtiar adalah suatu bentuk usaha untuk mengadakan perubahan yang
dilakukan seseorang secara maksimal dengan segenap kemampuan yang
dimilikinya dengan harapan mendapatkan ridha Allah SWT.
Penerapan ikhtiar pada perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan ikhtiar
profesionalisme manajemen biasanya akan lebih mudah mencapai visi dan
misinya. Ini dapat terjadi karena faktor kekuatan intern berupa kultur perusahan
yang melandasinya dalamk bentuk kekuatan jiwa perusahaan dapat diresapi dan
diaplikasikan masing-masing personil.
Penerapan ikhtiar terhadap personil. Seorang profesional yang bekerja atas
30 Abdulah amrin, Asransi Syariah; Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah asuransi
Konvensional, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), hal. 209-216
32
dasar ikhtiar dan yakin akan rezekinnya tidak akan khawatir dengan pendapatanya.
Perusahaan pasti akan memerhatikannya, mungkin dalam bentuk pemberian
reward, promosi, atau hadiah lain yang tidak akan disangka-sangka.
b. Amanah (Jujur)
Amanah artinya dipercaya. Sebagaimana Rosulullah SAW dikenal seorang
profesional yang jujur dengan sebutan Al-amin (dapat dipercaya). Kejujuran
bukan saja merupakan tuntutan dalam berbisnis, tetapi juga mengandung nilai
ibadah.
Sifat kejujuran harus dimiliki oleh perusaan dan personil. Dari sisi perusaan,
hendaklah menyampaikan visi dan misi secara transparan dan terbuka pada pihak
intern dan ekstern perusahaan, kejujuran atau keterbukaan dalam menyampaikan
kebenaran penting bagi kelangsungan hubungan usaha, serta kepada pihak intern
perusaan berani bersikap jujur, saling memberikan koreksi,
terbuka akan saran dan kritik. Dari sisi personil, pelaku bisnis atau karyawan yang
jujur memiliki harga diri, kehormatan, dan kemulyaan dimata konsumen, rekan
bisnis, atasan bahkan di mata Allah SWT.
c. Nasihah (Nasehat)
Produk atau jasa yang dikeluarkan perusahaan harus mengandung unsur
peringatan berupa nasihat sehingga hati setiap konsumen yang memanfaatkannya
tersentuh terhadap tujuan hakiki kemanfaatan produk atau jasa yang digunakan.
4. Peranan Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Usaha untuk mndorong cara berpikir jauh ke depan.
33
b. Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik.
c. Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan
atas standar prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
d. Perumusan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang
didapat dilakukan secara lebih mantap.
e. Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab
para pelaksana.
Dengan demikian dapat dikatakan, perencanaan pemasaran bertujuan
memberikan pendekatan yang sistematik dan teratur bagi usaha:
a. Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang dapat
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran.
b. Menggunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara intensif dan
optimal.
c. Menjamin keselarasan dan keserasian antara bagian yang terdapat dalam
perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
d. Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau
pemikiran dan usaha-usaha atau kegiatan pemasaran dalam perusahaan Dari
uraian tersebut, dapat diketahui bahwa peranan perencanaan pemasaran sangat
menentukan keberhasilan usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan perusahan agar mencapai target penjualan produk-produk yang
dipasarkan oleh perusahaan kepada masyarakat atau calon konsumen dengan
biayan yang telah ditetapkan dan dengan cara pemasaran yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
34
C. Bauran Pamasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-
alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.31
Sedangkan Benyamin Molan menulis dalam bukunya, bauran pemasaran adalah
penggabungan produk, saluran distribusi, harga, dan promosi yang digunakan
untuk memuaskan konsumen terpilih32
.
Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi
sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, utnuk mencapai tujuan
perusahaan dalam bidang pemasaran.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat
unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk (product), harga (price), promosi
(promotion), dan distribusi (place) yang dimana satu sama lain saling berkaitan.
Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai
tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat
unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa
yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Dimana variabel dari bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel, yaitu:
1. Produk (product)
Produk merupakan elemen yang penting dalam bauran pemasaran. Produk
merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai
31 Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah, cet. Ke-1, (Jakarta: Renaisan, 2005), h.22 32 Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 95
35
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk adalah
suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keiinginan atau
kebutuhan.33
Strategi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan
produknya mempunyai ciri atau karakteristik, yaitu:34
a. Merek (brand)
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau
lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang atau
jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari
produk saingan.
b. Kemasan (packaging)
Kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi
juga diguanakan untuk dapat menyenangkan dan menarik pelanggan. Oleh karena
itu, kemasan ini termasuk kedalam strategi produk, dengan cara memperbaiki
bentuk luar dari produk, sperti pembungkus, etiket, warna, dan lain- lain agar
dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk
tersebut mutu atau kualitasnya baik.
c. Kualitas (mutu)
Setiap perusahaan/produsen harus memilih tingakat kualitas yang akan
membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan
33 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,cet. Ke-4,(Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 31 34 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi I, Cet.-7,
(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.204 - 204
36
posisi produk itu didalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu dari alat
utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan
dari suatu merek atau produk tertentu dalam melakukan fungsi yang diharapkan.
Strategi pengembangan produk baru penting mengingat tidak selamanya produk
yang kita tawarkan laku dipasar. Oleh karena itu, pihak asuransi perlu
mengembangkan produk baru.
Setiap produk selalu diarahkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut. Dalam rangka mengembangkan produk baru diperlukan langkah-langkah
tertentu, sehingga hasil pengembangan tersebut benar-benar tepat sasaran. Adapun
langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah sebagai berikut:35
a. Pembangkit gagasan, yaitu perincian gagasan produk baru secara sistematis
melalui bebrbagai sumber seperti dari intern, pelanggan, pesaing, penyalur,
dan sumber-sumber lainnya.
b. Penyaring gagasan, bertujuan untuk memilih yang baik dari sejumlah gagasan
yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.
c. Pengembangan dan pengujian konsep. Pengujian konsep perlu dilakukan
kepada sekelompok konsumen melalui beberpa pertanyaan menyangkut
konsep yang ditawarkan.
d. Strategi pemasaran. Strategi pemasaran meliputi pengembangan mutu ukuran,
model, penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, karena strategi
pemasaran menyangkut pula tentang harga yang layak di masyarakat.
35 Herni vidiastuti, “Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Bank BRI
Syariah Cabang Mampang” , (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2010), hal.
25-16
37
e. Analisis bisnis, yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran yang
akan dijalankan nantinya dengan memeberi berbagai alternative yang ada
Pengembangan produk merupakan kelanjutan dari proses yang sudah dilalui.
Pengembangan produk dapat berupa gambar contoh sampai kepada uraian
kata-kata.
f. Pengujian pasar. Dalam hal ini produk sudah dipasarkan untuk mengetahui
respon pasar dalam antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin timbul.
Tujuan pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar yang sesungguhnya.
2. Harga (price)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk
satu harga yang sama terhadap semua pembeli.36
Banyak bisnis menggunakan
strategi penetapan harga untuk mencapai satu atau lebih tujuan.
Hal tersebut untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan,
penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan. Selain demikian, dua
kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga sebagai variabel strategis.
Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan
ketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis
dan pemasaran secara aktif.
3. Distribusi (place)
36 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,cet. Ke-4, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 32
38
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa
dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Penyaluran
merupakan kegiatan penyampaian produk ketangan si pemakai atau konsumen
pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran merupakan salah
satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran
dan distribusi fisik37
. Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan.
Di dalam mendesain suatu sistem saluran memerlukan:
a. Menganalisa kebutuhan konsumen.
b. Menetapkan sasaran saluran pemasaran.
c. Mengidentifikasi alternatif saluran pemasaran.
d. Mengevaluasi alternative saluran pemasaran.
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin
ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi
produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus
bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah salah satu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi
atau pertukaran barang atau jasa yang dipasarkannya. Untuk mengkomunikasikan
37 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi,Edisi I, Cet.-7,
(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 233
39
produk ini perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan Bauran Promosi
(Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama, yaitu:38
a. Periklanan (advertising)
Merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
Iklan adalah sarana promosi yang diigunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya, penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti, koran,
majalah, radio, katalog, poster, dll.
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan
dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi
penjualan ini seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dll.
c. Hubungan masyarakat (public relation)
Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan
menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuh kembangkan suatu citra
perusahaan yang baik, mengenai atau menghilangkan desas-desus, ceritera, dan
pristiwa yang tidak menyenangkan.
d. Penjualan perorangan (personal selling)
Manajemen armada-penjual (para wiraiaga) adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian atas kegiatan wiraniaga. Didalamnya termasuk
38 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,cet. Ke-4, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 36
40
menetapkan sasaran, strategi armada penjual; merekrut, menyeleksi, melatih,
mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan. Personal selling
merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau
lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.39
39 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi,Edisi I, Cet.-7,
(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 268
41
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Asuransi Tripakarta
1. Sejarah Perusahaan Tripakarta
PT Asuransi Tri Pakarta (selanjutnya disebut “TRIPA”) telah berdiri sejak
tahun 1978 dan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum.
Saham TRIPA dimiliki oleh Dana Pensiun BNI 66%, Aswata 25% dan PT Tri
Handayani Utama 9%. Dalam perkembangannya TRIPA pada saat ini telah
menjadi salah satu perusahaan asuransi nasional yang cukup besar dengan
pendapatan premi lebih dari Rp. 350 milyar per tahun dan total asset lebih dari Rp.
300 milyar dan masuk dalam 10 besar asuransi umum di Indonesia40
. Di samping
usahanya di bidang asuransi sesuai dengan misinya, PT. Asuransi Tri Pakarta pun
turut berperan dalam Pembangunan Nasional, terutama dalam menghimpun dana
masyarakat, dan selanjutnya digunakan untuk berbagai proyek pembangunan,
yang hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak. Dalam pengalaman
pelayanan klaim, PT Asuransi Tri Pakarta telah teruji kemampuannya dalam
menyelesaikan berbagai klaim baik dalam jumlah kecil maupun besar, termasuk
diantaranya klaim huru-hara bulan Mei 1998 tanpa dipublikasikan. Dengan
demikian didalam perkembangan usahanya perusahaan telah mampu memberikan
40Wawancara pribadi dengan Bpk. Gatot Hidayat, Manajer Marketing, Jakarta, 16 Maret
2016.
42
pelayanan yang baik kepada masyarakat Tertanggung pada setiap pertanggungan
risikonya, sehingga kepercayaan masyarakat Tertanggung semakin meningkat.
Dari catatan yang ada, seluruh penyelesaian ganti rugi atas klaim yang terjadi
dilaksanakan secara efisien dan tepat waktu, sesuai komitmen kami dalam upaya
memberikan standar pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Tertanggung. Hal
tersebut dapat terlaksana berkat kerjasama yang baik dari para Tertanggung, Loss
Adjuster serta para Reasuradur (baik lokal maupun internasional) dengan reputasi
yang dapat diandalkan. Kegiatan perusahaan dari tahun ke tahun menunjukkan
perbaikan dan kemajuan hasil usaha, bahkan telah berhasil memantapkan diri
menjadi perusahaan asuransi yang sehat dan terpercaya, sehingga keberadaannya
semakin kokoh di tengah-tengah masyarakat Tertanggung Indonesia.41
Faktor-
faktor yang mendukung tercapainya kemajuan hasil usaha tersebut, antara lain
adalah meningkatnya nilai asset, hasil underwriting, hasil investasi serta laba
perusahaan. Dalam rangka meningkatkan jaminan perlindungan, dan untuk
menunjang kapasitas penutupan asuransi yang lebih besar, PT. Asuransi Tri
Pakarta dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Ini memperlihatkan
kemampuan PT. Asuransi Tri Pakarta dalam mengelola usaha sudah tidak
diragukan lagi. Untuk memberi keyakinan dan rasa aman kepada para
Tertanggung, dalam menjalankan usaha PT.Asuransi Tri Pakarta selalu mematuhi
ketentuan pemerintah yang berlaku. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat
solvabilitas perusahaan (metode Risk Based Capital) berada diatas angka yang
ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. Begitu pula halnya
41Wawancara pribadi dengan Bpk. Gatot Hidayat, Manajer Marketing, Jakarta, 16 Maret
2016.
43
dengan sumber daya manusia, jumlah tenaga ahli yang ada telah memenuhi
ketentuan Pemerintah, baik yang diakui secara nasional maupun internasional.
Dalam hal administrasi, PT Asuransi Tri Pakarta terus mengikuti perkembangan
teknologi dan informasi. Hingga saat ini PT. Asuransi Tri Pakarta terus berupaya
untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah. Untuk
lebih mendekatkan diri dan lebih bersahabat dengan para nasabah serta
memberikan informasi atas beberapa produk-produk jasa asuransi yang dapat
diberikan, maka PT.Asuransi Tri Pakarta menerbitkan buku ini.
2. Legalitas Asuransi Tripakarta
Asuransi Tripakarta mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan surat NO.Y.A.5/345/3/5 tanggal 2 nopember 1978 dan
kemudian di umumkan dalam berita Negara Republik Indonesia no.698 pada
tanggal l5 desember 1978, tambahan NO 97. Dengan komposisi kepemilikan
saham pada saat itu adalah: Tuan Pandji Soeroso 94% dan PT Tri Handayani
Utama 6%.
Anggaran dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan.
Anggaran dasar tersebut di ubah dengan Akte NO.21, tanggal 12 maret 1992 yang
dibuat dihadapan Ny. ML Indriyani Soepojo, S.H, Notaris di Jakarata dan disetujui
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan NO. C2-
6309 HT.01.04.TH 92, Tanggal 5 agustus 1992, didaftarkan di kantor pengadilan
negeri Jakarta Selatan Tanggal 23 Januari 1995 dibawah
NO.145/A/NOT/NKM/1995/PNJAK.SE. pada tanggal 14 desember 2008
44
anggaran dasar perusahaan kembali mengalami perubahan sesuai dengan UU No.
40 tahun 2007 yang dibuat dihadapan Drs.Soegeng Santoso, SH. MH. Notaris di
Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Dengan surat Keputusan NO.AHU-65231.AH.01.02 tahun 2008.
B. PT Asuransi Tripakarta Unit Syariah
1. Sejarah Perkembangan Asuransi Tripakarta Unit Syariah
PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah merupakan unit usaha khusus di bidang
asuransi kerugian syariah dari PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Tri Pakarta
Unit Syariah didirikan pada tanggal 4 November 2002, berpedoman pada
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Krp-146/KM/.6/2002
tanggal 5 Juli 2002 tentang pemberian izin penderian kantor cabang dengan
prinsip syariah PT Asuransi Tri Pakarta, untuk memenuhi tuntutan yang tinggi dari
nasabah akan produk syariah, TRIPA Syariah memiliki serangkaian produk
asuransi syariah, dimana produk-produk tersebut berasal dari produk asuransi
umum yang diaplikasikan ke dalam prinsip syariah atas dasar akad wakalah bil
ujrah untuk mengelola segala manajemen dan operasional asuransi42
. Jaringan
pemasaran TRIPA Unit Syariah didaerah menggunakan jaringan pemasaran
cabang konvensional, dimana setiap cabang konvensional TRIPA menjual produk
asuransi konvensional dan syariah. Seiring dengan pertumbuhan industri syariah,
TRIPA unit syariah terus meningkatkan kerjasamanya dengan pihak perbankan
syariah, Institusi BPRS, dan institusi lainnya.
2. Visi, Misi dan Moto PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah
42Wawancara pribadi dengan Bpk. Gatot Hidayat, Manajer Marketing, Jakarta, 16 Maret
2016.
45
Visi perusahaan yaitu Menjadi perusahaan asuransi terkemuka danterpercaya
yang unggul dalam kinerja, sumber daya dan layanan danmisinya menyediakan
produk dan layanan asuransi umum yangberkualitas tinggi, membangun jaringan
pemasaran dan hubungankerjasama yang saling menguntungkan dengan para
pihak yang terkait,meningkatkan nilai-nilai perusahaan dengan membentuk
sumber dayamanusia yang memiliki integritas dan komitmen tinggi dan
membangunprasana dan sarana pendukung kegiatan operasional perusahaan
untukmencapai kinerja yang optimal. Moto perusahaan yaitu memberikan
yangterbaik
3. Struktur Organisasi PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah
Struktur Organisasi perusahaan ada 3 yaitu Dewan Komisaris, Dewan
Pengawas Syariah dan Dewan Direksi. Dewan Komisaris terdiri dari komisaris
utama, komisaris independen, dan komisaris. Sedangkan Dewan Direksi terdiri
dari direktur utama, wakil direktur utama, direktur teknik dan direktur keuangan.
4. Produk-produk PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah
a. Asuransi kendaraan Bermotor
Asuransi kendaraan bermotor adalah suatu bentuk asuransi yang menja,in
kerugian, kerusakan, dan kehilangan atas kendaran bermotor akibat terjadinya
risiko yang menimpa objek pertanggungan. Kendaraan bermotor roda empat atau
lebih (sedan, minibus, jeep, truck) termasuk aksesoris atau perlengkapan tambahan
46
yang menempel pada kendaraan tersebut43
. Khusus untuk motor roda dua dapat
ditutup dengan pertimbangan akomodasi bisnis.
b. Asuransi Kecelakaan Diri
Kadang-kadang kita lupa tidak mengasuransikan diri kita sendiri, padahal
semua kepentingan (seperti rumah, kendaraan, dll) telah diasuransikan.44
Memang
bila tidak terjadi sesuatu kecelakaan pada diri kita, semua akan berjalan secara
wajar. Namun demikian, apabila terjadi kecelakaan sudah barang tentu akan
menimbulkan gangguan dalam kehidupan, hilangnya pendapatan serta hilangnya
pendapatan serta hilangya kelangsungan usaha yang sedang dijalankan.
c. Asuransi pengangkutan barang
Marine Cargo Insurance adalah suatu bentuk asuransi yang menjamin kerugian
keuangan akibat kerusakan/hilangnya cargo yang sedang/selama proses
pengangkutan. Pengangkutan dapat dibedakan menjadi melalui laut, darat dan
udara.45
d. Asuransi rekayasa
Asuransi rekayasa merupakanjenisasuransi yang menjamin risiko-risiko yang
timbul selamakegiatan proyekpembangunanpemasangantestingcommisioning46
.
Asuransi rekayasa terbagi menjadi lima, yaitu:
43Wawancara pribadi dengan Bpk. Gatot Hidayat, Jakarta, 16 Maret 2016 44 Sumber Dokumen Company Profile PT Asuransi Tri Pakarta, h.15 dokumen di dapat
dariPT. Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah Jl. Falatehan I pada tanggal 10 Februari 2016 45Wawancara pribadi dengan Bpk Gatot Hidayat Manajer Marketing, Jakarta, 17 maret
2016. 46Sumber Dokumen Company Profile PT Asuransi Tri Pakarta, dokumen di dapat dariPT.
Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah Jl. Falatehan pada tanggal 14 Februari 2016.
47
1) Contractor’s All Risk (C.A.R.)
CAR adalah jenis asuransi yang menjamin kerugian karena kerusakan fisik
yang diderita Tertanggung selama pelaksanaan proyek pekerjaan teknik sipil
(umumnya). Kerusakan dan kerugian yang dijamin adalah sifatnya tiba-tiba, tidak
terduga dan terjadi di site (lokasi proyek).
2) Erection All risk insurance (EAR)
EAR adalah jenis asuransi yang menjamin kerugian karena kerusakan fisik
yang diderita Tertanggung selama pelaksanaan proyek pengerjaan pemasangan.
Kerusakan dan kerugian yang dijamin adalah sifatnya tiba-tiba, tidak terduga dan
terjadi di site (lokasi proyek).
3) Machinery breakdown insurance (MBI)
MBI adalah jenis asuransi yang menjamin kerugian karena pengoperasian
mesin, service atau perbaikan, overhault yang disebabkan oleh risiko-risiko yang
tidak disebutkan dalam pengecualian polis.
4) Electronic equipment insurance (EEI)
EEI adalah jenis asuransi yang menjamin kerugian atas peralatan elektronik yang
berarus kecil seperti komputer dan perlengkapan audio visual lainnya.
5) Asuransi Uang
48
EEI adalah jenis asuransi yang menjamin kerugian atas uang atau yang
disamakan dengan uang atau barang-barang yang sesuai dengan uang yang
dimiliki oleh peserta.
e. Asuransi kebakaran
Api meurpakan sahabat manusia sangat bermnanfaat dan sangat berguna, tapi
dia juga dapat menjadi musuh yang sangat ganas ketika dia membakar dan
melenyapkan semua harta benda bahkan nyawa dalam waktu sekejap. Tidak
sedikit harta benda yang hancur dan musnah ketika si jago merah sudah
menyerang maka tidak sedikit pula keurugian atau kerusakaan yang dapat
diperkirakan. Adapun yang dimaksud dengan kebakaran adalah proses oksidasi
disertai panas yang meningkat sehingga terbiyt lidah api. Panas saja, memanggang
dan hangusnya barang belum merupakan kebakaran.47
Asuransi/pertanggungan dalam kamus besar indonesia (KBBI) adalah
perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban memberikan jaminan
sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa
dirinya/barang miliknya yang di asuransikan sesuai dengan perjanjian yang
dibuatnya.48
Kebakaraan merupakan sesuatu yang terbakar yang seharusnya tidak
terbakara yang kejadianya merupakan suatu kecelakaan bukan secara tiba-tiba
47 Dewan Asuransi Indonesia, “Pedoman Agen Asuransi Umum”, AAUI, Edisi 1 Tahun
2004. 48 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
BalaiPustaka, 1989), Cet ke-2, h. 54.
49
tidak ada unsur kesengajaan dan tidak dapat diperkirakaan.49
Dalam pasal 290
KUHD pengertian kerugian dari asuransi kebakaranyaitu pertanggungan yang
menjamin kerugian atau kerusakan atas harta bendabaik harta tetap maupun harta
tidak tetap yang disebabkan oleh kebakaranyang terjadi karena api sendiri atau api
dari luar, karena udara jelek, kuranghati-hati, kesalahan atau perbuatan tidak
pantas dari pelayan tertanggung,tetangga, musuh, dan perampok serta apa saja dan
dengan cara bagaimana sebab timbulnya kebakaran.50
Asuransi Kebakaran
merupakan salah satu macam dari asuransi property.Dari uraian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengertian asuransikebakaran adalah suatu jenis
pertanggungan yang memberi jaminan terhadaprisiko-risiko yang disebabkan oleh
karena adanya peristiwa kebakaran.
1) Resiko yang dijamin
a) Tersamber petir.
b) Ledakan.
c) Kejatuhan pesawat terbang.
d) Asap.
e) Korsleting arus listrik.
2) Resiko yang tidak dijamin
a) Pencurian atau kehilngan pada saat dan setelah terjadinya peristiwa yang
dijamin polis.
b) Kesengajaan tertanggung.
49 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta : Fakultas Ekonomi UI,
2004),Edisi ke-4, h. 435. 50 M. Wahyu Prihantono, Aneka Produk Asuransinya dan Karakteristiknya (Yogyakarta :
Kanisius, 2000), h. 21.
50
c) Kesengajaan pihak lain.
d) Kesalahan atau kelalaian yang disengaja oelh tertanggung atau wakil
tertanggung.
e) Kebakaran hutan,semak,alang-alang,atau gambut.
f) Segala macam bahan peledak.
g) Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir.
h) Gempa bumi,letusan gnung berapi atau tsunami.
i) Segala macam bentuk gangguan usaha.
51
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Strategi Pemasaran di PT Asuransi Tri Pakarta Unit Syariah
Seperti yang telah dibahas di BAB III, bahwa produk asuransi PT Tripakarta,
diantaranya, asuransi kecelakaan diri, asuransi kendaraan bermotor, asuransi
pengangkutan barang, asuransi rekayasa, serta asuransi kebakaran. Dan yang saya
akan analisis disini adalah suransi kebakaran.
Dalam hal produk asuransi kebakaran syariah, PT Tripakarta Unit Syariah
mengeluarkan sebuah produk dengan nama Asuransi Kebakaran, Asuransi
Kebakaran merupakan paket istimewa dari PT Tripakarta Unit Syariah yang
melindungi rumah dari risiko kebakaran yang dilengkapi dengan perangkat
perlindungan ekstra untuk sekeluarga. Produk yang dipakai menggunakan akad
wakalah bil ujrah, jika ada surplus dan tabarru’ maka akan dibagi dengan nisbah
tertentu yang disepakati antara peserta dengan PT Tripakarta Unit Syariah, untuk
itu peserta diwajibkan memahami ketentuan akad ini dan jika perjanjian asuransi
telah disepakati dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak dianggap
telah memahami dan menyetujuinya.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Tripakarta Unit Syariah dalam
meningkatkan jumlah premi atau jumlah peserta khususnya pada produk asuransi
kebakaran adalah dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula
dari strategi pengembangan kesempatan pasar, strategi memilih pasar sasaran
(targeting). Selain itu juga denganmengembangkan bauran pemasaran (marketing
52
mix ) yang terdiri dari 4 unsur yaitu Produk (product), Harga (Price), Distribusi
(Place), dan Promosi (Promotion).
Berikut uraian tentang strategi pemasaran produk asuransi kebakaran di
TRIPAKARTA Unit Syariah:
Agar strategi tersebut berhasil dan produk yang ada pada perusahaan dapat
menjadi produk unggulan, semua itu tidak lepas dari hasil analisis dan riset
terhadap kebutuhan konsumen. Hasil analisis yang tepat akan
memudahkan produk tersebut terjual dengan mudah sehingga
meningkatkan profit perusahaan.
Adapun analisis yang digunakan oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit
Syariah dalam menyusun suatu strategi pemasaran produk asuransi adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Pengembangan Kesempatan Pasar:
a. Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System)
Sistem informasi pemasaran akan berhubungan dengan suatu sistem
yang luas dan fleksibel, formal, dan berkelanjutan yang dirancang
untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan untuk
memandu pembuatan keputusan pemasaran.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah melakukan strategi sistem
informasi pemasaran dengan cara memberikan penjelasan semua
produk asuransi syariah termasuk asuransi kebakaran untuk
mempermudah bagian pemasaran menjual produk asuransi tripakarta
53
syariah khususnya asuransi kebakaran syariah.51
Selain itu, bagian
pemasaran bekerjasama dengan bagian teknik informasi memberikan
kemudahan kepada calon nasabah dengan cara menyiapkan SPPA
online yang dapat mempercepat pendaftaran calon nasabah melalui
website PT. Asuransi Tripakarta Syariah.
b. Lingkungan pemasaran (Marketing Area)
Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan
yang berasal dari fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang
mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan
para pelanggan sasarannya. Lingkungan pemasaran dibedakan ke
dalam dua lingkungan, yaitu :
1. Lingkungan Mikro yang terdiri dari para pelaku dalam lingkungan
yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pasar. PT. Asuransi Tripakarta
Unit Syariah menganalisis lingkungan mikro yang dapat
mempengaruhi penjualan dari asuransi kebakaran syariah. PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah memperhitungkan kelompok dari
dalam perusahaan terutama kebijakan direksi dan keuangan yang
sangat mempengaruhi pemasaran asuransi kebakaran. Asuransi
kebakaran syariah pada PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
merupakan produk unggulan yang mempunyai jumlah premi yang
51 Hasil wawancara dengan Manager Marketing pada Hari Rabu, 20 April 2016
54
banyak dibandingkan dengan produk lainnya. PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah juga berusaha meningkatkan pelayanan
klaim asuransi kebakaran.
2. Lingkungan Makro yang terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi
semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan. PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah juga menganalisis lingkungan makro yang
dapat mempengaruhi penjualan dari asuransi kendaraan bermotor
syariah. Dalam hal ini lingkungan makro sangat dipengaruhi oleh
peraturan-peraturan yang dibuat oleh regulator terutama Institusi
Keuangan Non Bank Syariah yang dibawah Otoritas Jasa
Keuangan. Sejumlah peraturan-peraturan OJK mengatur semua
pengelolaan industri asuransi baik dalam bentuk Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (POJK) maupun Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SEOJK), salah satunya adalah SE OJK nomor 21 tahun
2015 yang di dalamnya mengatur tarif premi atau kontribusi pada
lini asuransi kebakaran.
c. Identifikasi pesaing (Competitor Identyfication)
Identifikasi pesaing adalah menganalisa berbagai perusahaan-
perusahaan kompetitor yang membuat produk sejenis atau kelas produk
yang sama atau layanan yang sama. Pesaing suatu perusahaan dibagi
kedalam dua kelompok, yaitu pesaing kuat dan pesaing lemah. Adapun
tujuan dari identifikasi adalah untuk mengetahui kelengkapan produk,
55
harga yang ditawarkan, saluran distribusi, promosi yang dijalankan,
dan rencana kegiatan pesaing ke depan.
PT. Asuransi Tripakarta Syariah mengidentifikasikan 76
perusahaan asuransi kerugian konvensional yang merupakan pesaing
yang kuat dikarenakan modal yang dimiliki asuransi kerugian
konvensional sangat besar dibandingkan dengan asurangi kerugian
syariah. Selain asuransi kerugian konvensional, PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah juga mengidentifikasikan 3 perusahaan
asuransi kerugian syariah yang sudah spin off dan 23 perusahaan
asuransi kerugian syariah yang masih unit. Perusahaan asuransi
kerugian syariah yang sudah spin off inilah yang merupakan pesaing
yang cukup kuat dikarenakan selain sudah memiliki modal yang besar,
juga mempunyai bisnis yang sama dengan PT. Asuransi Tripakarta
Unit Syariah yaitu dengan prinsip-prinsip syariah.
Strategi yang dilakukan PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah dengan
diterbitkan SE OJK nomor 21 tahun 2015 yang menetapkan tarif premi
asuransi kebakaran dengan batas bawah dan atas membuat PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah memilih tarif premi dengan batas
bawah agar premi yang dibayarkan oleh nasabah relatif lebih rendah
dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan ditetapkannya batas
bawah maka PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah harus berhati-hati
dalam mengunderwriting setiap kebakaran yang mempunyai risiko
yang cukup tinggi ditambah dengan physical hazard dari keadaan
56
rumah atau gedung yang akan diasuransikan dan moral hazard yang
kurang bagus dari calon peserta yang akan mengasuransikan gedung
atau bangunan di PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
2. Analisis Memilih Pasar Sasaran:
a. Segmentasi Pasar (Segmentation Market)
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah
suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran
yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan
efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Adapun segmentasi pasar yang dianalisis oleh PT. Asuransi Tripakarta
Unit Syariah adalah sebagai berikut:
1.1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis yang dilakukan oleh PT. Asuransi Tripakarta
Unit Syariah berdasarkan 3 wilayah berdasarkan SE OJK nomor 21
tahun 2015. Wilayah 1 terdiri dari Sumatera dan sekitarnya, wilayah 2
terdiri dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten serta wilayah 3 terdiri
dari selain wilayah 1 dan wilayah 2.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah juga mengklasifikasikan wilayah
berdasarkan tingkat risiko untuk segmentasi pasar, risiko gempa bumi
57
yang sering terjadi di beberapa wilayah yaitu bengkulu, gorontalo,
lampung, aceh dan padang yang merupakan wilayah yang tingkat
keseringan terjadinya gempa bumi yang dapat menyebabkan kerugian
menjadi meningkat. Wilayah yang sering terjadinya banjir juga
mendapat perhatian khusus dari PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
karena dapat meningkatkan kerugian dari asuransi kebakaran syariah,
wilayah yang sering terjadi risiko banjir diantaranya kalimantan.
1.2. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis yang mendapat perhatian khusus dari PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah dalam asuransi kebakaran syariah
diantaranya usia dan pekerjaan.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah mengunderwriting calon nasabah
berdasarkan usia. Semakin muda usia calon nasabah maka semakin
tinggi risiko pada asuransi kebakaran syariah. Pekerjaan juga
merupakan salah satu segmentasi demografis, semakin berisiko
pekerjaan yang dilakukan calon nasabah maka semakin tinggi risiko
kerugian yang akan terjadi pada asuransi kebakaran syariah.
b. Penetapan Sasaran Pasar (Target Market)
Penetapan sasaran pasar merupakan kegiatan yang berisi dan menilai
serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh
suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar
mana yang akan dimasukinya, maka langkah pertama adalah
58
menghitung dan menilai potensi profit dari berbagai segmen yang ada.
Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik
dalam mengukur potensi pasar dan meningkatkan potensi permintaan
pada masa yang akan datang.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah mempunyai target pasar yaitu
seluruh pemilik rumah atau bangunan yang menjadi tempat tinggal di
Indonesia. Jumlah pemilik rumah atau bangunan yang ada di Indonesia
sangat besar, terutama rumah yang menjadikan peluang PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah untuk menawarkan ataupun menjual produk
asuransi kebakaran syariah sehingga dapat meningkatkan profit secara
keseluruhan mengingatkan jumlah premi yang masuk dari sektor
produk asuransi kebakaran sangat besar.
Dalam mengoptimalkan strategi dalam mencapai target pasar PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah juga membidik perusahaan
pembiayaan dan juga perbankan yang mana pada pembelian yang
dilakukan secara kredit diperlukan produk asuransi kebakaran guna
meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh risiko yang dijamin
seperti korsleting listrik, sambaran petir dan tabrakan pesawat terbang,,
risiko tersebut akan diganti oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
Target penjualan produk asuransi kebakaran syariah juga dibidik
perusahaan-perusahaan yang mempunyai gedung-gedung perkantoran
baik untuk penggunaan atas nama sendiri ataupun penggunaan
komersial untuk disewakan kembali kepihak yang ingin mengelola
59
tersebut. Untuk perusahaan yang mempunyai untuk penggunaan
komersial tersebut, PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah harus berhati-
hati karena risiko akan faktor kebakaran sangat besar dikarenakan PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah tidak mengetahui karakter penyewa
gedung atau rumah tersebut sehingga terkait dengan SE OJK nomor 21
tahun 2015 dikenakan tarif premi tengah agar kemungkinan kerugian
dapat diperkecil sehingga tidak mengurangi profit yang didapatkan
oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
c. Penetapan posisi pasar (Market Positioning)
Penetapan posisi pasar merupakan penetapan yang dilakukan oleh
manajemen PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah untuk menempatkan
perusahaan dalam pemasaran produk asuransi kebakaran dengan
segmen bisnis yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memiliki
posisi yang membedakan dengan pesaing.
Penetapan posisi pasar adalah tindakan merancang tawaran dan citra
organisasi sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara
pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Penetapan posisi
dimulai dengan produk, suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau
bahkan orang. Tujuan penetapan posisi adalah untuk membedakan
persepsi organisasi berikut produk dan jasanya dari pesaing
Penentuan posisi pasar menurut manfaat, produk asuransi kebakaran
yang dipasarkan oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
memberikan manfaat terhadap proteksi atas kerusakan sebagian atau
60
kerugian total yang diakibatkan oleh kebakaran. Produk asuransi
kebakaran syariah juga memberikan manfaat tambahan atas proteksi
yang diberikan oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah seperti
kerugian yang disebabkan oleh gempa bumi, banjir, huru-hara,
terorisme dan sabotase.
Penentuan posisi pasar menurut pesaing, produk asuransi kebakaran
syariah yang dipasarkan oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
mempunyai keunggulan dalam penetapan tarif premi yang ditawarkan
adalah tarif bawah, namun untuk risiko tinggi diberikan tarif tengah
guna menarik calon peserta untuk membeli produk asuransi kebakaran
syariah di PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
3. Analisis pengembangan (Marketing Mix)
a. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhannya. Produk yang dihasilkan oleh PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah harus memenuhi keinginan dan kebutuhan dari
calon peserta produk tersebut.
Salah satu produk unggulan yang ditawarkan oleh PT. Asuransi
Tripakarta Unit Syariah adalah asuransi kebakaran syariah. Asuransi
kebakaran syariah adalah produk yang didesain untuk memenuhi
kebutuhan para peserta yang mempunyai kebakaran seperti rumah,
gedung, gudang atau objek yang dapat diasuransikan.
61
Ruang lingkup pertanggungan produk asuransi kebakaran syariah
meliputi Total Loss Only (TLO) dan Comprehensive atau All Risk.
Jenis pertanggungan TLO ini memberikan perlindungan dari risiko
kebakaran atau biaya yang perbaikannya memerlukan biaya yang sama
atau lebih dari 75% dari harga rumah atu gedung yang sebenarnya.
Jenis pertanggungan Comprehensive atau All Risk menjamin risiko
yang lebih luas karena disamping risiko TLO di atas juga menjamin
kerusakan atau kerugian sebagian atau partial akibat peristiwa-
peristiwa yang dijamin dalam polis.
Produk asuransi kebakaran syariah ini juga dapat memberikan
perlindungan atau manfaat atas kerugian yang disebabkan oleh gempa
bumi, banjir, huru hara, terorisme dan sabotase.
b. Distribusi (Place)
Yang dimaksud adalah saluran distribusi, yaitu serangkaian organisasi
yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan
produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen, definisi ini
menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan lembaga atau
perantara untuk dapat menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah melakukan pendistribusian
produk asuransi kebakaran syariah dengan melakukan kerjasama
dengan perbankan syariah yang mana dalam setiap nasabah yang
melakukan pembelian secara angsuran akan dikenakan tambahan biaya
untuk asuransi kebakaran syariah sehingga risiko kerugian yang terjadi
62
pada rumah atau tempat tinggal tersebut dapat dikurangi. Selain dari
perbankan syariah, PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah juga
melakukan kerjasama dengan pialang asuransi seperti agent syariah dan
broker syariah yang mana menjadi perpanjang-tanganan marketing PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah dalam melakukan penjualan produk
asuransi kebakaran.
PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah juga melakukan penjualan
produk asuransi kebakaran syariah kepada perusahaan-perusahaan yang
mempunyai gedung atau gudang yang digunakan untuk ditempati. PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah juga melakukan penjualan produk
asuransi kebakaran syariah kepada perusahaan yang menyewakan
gedung untuk perusahaan.
c. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang diperlukan sebagai penukar
berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu
barang haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan
atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk
atau jasa2.
Dalam penentuan harga atau tarif asuransi kendaraan bermotor PT.
Asuransi Tripakarta Unit Syariah berpacu dengan rate dasar yang
ditentukan oleh Departemen Keuangan namun tidak menjadikan
kewajiban para pelaku asuransi dalam menjadikan rate tersebut sebagai
tarif premi perusahaan. PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
63
melakukan penentuan harga tarif premi dengan mengacu rate dasar
dikurangi dengan beban operasional yang digunakan untuk membayar
gaji karyawan dan biaya operasional lainnya, biaya akuisisi yang
digunakan untuk membayar fee atau upah dari pialang asuransi dan ada
laba atau profit perusahaan.
Namun setelah adanya Otoritas Jasa Keuangan penentuan harga
atau tarif asuransi kebakaran PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
berpacu pada tarif asuransi kebakaran yang telah ditentukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam SE OJK No. 21 Tahun 2015.
d. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap
dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk itu 3.
Promosi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah
diantaranya melalui Website PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah,
Iklan berjalan yang ada di Bus Kopaja P.20, Brosur, dan Memberikan
sponsorship dalam bentuk karangan bunga atau bentuk bantuan dana
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh rekanan-rekanan yang
bekerjasama dengan PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.
64
B. Tantangan dan kendala PT TRIPAKARTA dalam memasarkan produk
asuransi kebakaran
Dalam memasarkan sebuah produk tidaklah semudah yangt dibayangkan
walaupun perusahaan sudah mempunyai strategi pemasaran yang sudah ditetapkan
namun pasti dalam menjalankan pemasarkan produk tersebut tidaklah semudah
yang diprediksi diatas oleh manajer marketing. Pada kenyataan pasti perusahaan
TRIPAKARTA mempunya tantangan dan kendala dalam memasarkan produk
asuransi kebakaran, kendala dan tantangan tersebut yaitu:52
1. Pemasaran
Asuransi Tripakarta Unit Syariah dalam sistem pemasarannya memanfaatkan
tenaga calon karyawan tetap yang apabila ingin mendapatkan predikat karyawan
tetap yang harus memenuhi target pemasaran dan tentunya diwajibkan
memasarkan, namun dalam memasarkan kurang memaksimalkan pekerjaan
mereka yang merupakan salah satu kendala dalam memasarkan produk asuransi
kebakaran, karena karyawan yang langsung menawarkan atau menjelaskan tentang
poduk ini padahal calon karyawan tetap tersebut tidak selalu berada di lapangan
untuk bisa memasarkan produk asuransi ini. Disitulah terjadi dilema dalam hal
pemasaran produk asuransi tripakarta ini khusunya asuransi kebakaran.
Dalam hal ini perusahan Tripakarta unit syariah sangat kurang efektif
melakukan pemasaran. Seharusnya pihak perusahan harus mengkalisifikasikan
pasaran yang akan yang dituju, agar mendistribusikan agar lebih maksimal dan
tepat dalam sasaran.
52 Wawancara pribadi dengan gatot hidayat, Manajer Marketing Jakarta, 17 Maret 2016.
65
2. Turn Over Karyawan
Turn over karyawan atau penggantian serta keluar masuknya karyawan yang
juga menjadi kendala pemasaran ini disebabkan oleh tidak adanya tunjangan bagi
para calon karyawan tetap yang memasarkan produk sementara untuk bisa menjadi
karyawan tetap target yang harus dicapai karyawan tersebut sangatlah tinggi.
Perusahan Tripakarta terlalu sangat besar dalam menetapkan target terhadap
karyawan Tripakarta dalam menentukan premi dan jumlah nasabah, karena banyak
kendala dan faktor yang ada menyebabkan karyawan keluar. Akan lebih baik
apabila karyawan tidak terlalu diberi target yang tinggi, agar memudahkan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya. Apabila banyak karyawan yang
keluar maka, harus mencari pengganti karyawan lagi, dan itu membuat waktu
yang lama lagi karena harus melatih karyawan yang baru agar menjadi lebih
profesional.
3. Kurangnya pendidikan dan pelatihan bagi agen
Dalam memasarkan produk, para sales agen harus mendapatkan pelatihan
yang mendasar untuk pemahaman tentang asuransi. Makadari itu perusahaan
Tripakarta menjalin kerjasama dengan AAUI untuk pelatihan ke anggotaan
asuransi. Anggota asuransi yang mendapatkan pelatihan AAUI anggota yang
sudah dilatih dan di traning agar menjadi anggota yang bermutu dan berkualitas
agar dapat bersaing dengan para agen dari perusahaan lainya.
Tripakarta unit syariah menjalin kerja sama dengan AAUI itu sngat bagus,
akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan agen kurangnya informasi tentang
asuransi syariah terutama dengan asurani kebakaran, karena AAUI hanya melatih
66
bukamn untuk membina, maka dari itu pihak perusahaan Tripakarta unit syariah
harus memberi pembinaan kepada calon agen agen, dan marketing agar
mengetahui produk unggulan yang dimiliki asuransi Tripakarta Unit Syariah
4. Tidak cepat respon
Kurangnya respon yang ditanggapin oleh pihak perusahaan terhadap agen.
Kurangnya sumber daya manusia yang sedikit profesional yang ada dalam
perusahan.
Tidak cepat respon merupakan kendala bagi perusahana Tripakarta Unit Syriah
dalam memasarkan produk, agent dan pihak marketing hanya mengngumpulkan
nasabah dan premi saja, tetapi pihak nasabah tidak di perhatikan. Seharusnya
pihka nasabah harus diperhatikan keperluan dan kemauan nasabah selama itu
masih prioritas nasabah tersebut.
Dalam upaya mengatasi kendala dan tantanga yang telah di alami, tripakarta
memiliki beberapa solusi yang akan dilakukan, yaitu:53
1. Komunikasi optimal
Salah satu yang dilakukan tripakarta untuk tetap harmonis dalam menjalin
kerja sama adalah dengan menjaga komunikasi yaitu dengan menggunakan social
media dan telepon.
Solusi yang diberikan perusahan sangatlah tepat, karena kekurang tauhan
nasabah akan perkembangan asuransi sekarang. Makadari itu para marketing dan
53 Wawancara pribadi dengan Bpk gatot hidayat, Manajer Marketing, Jakarta, 16 Maret
2016.
67
agent harus mengaupdate semua perkembangan informasi tentang asuransi syariah
agar bisa diberikan kepada nasabah perkembangan apa saja yang perlu diketahui
oleh nasabah. Sehingga para nasabah menajdi puas dan percaya kepada pihak
asuransi Tripakarta Unit Syariah. Karena selalu memeberikan informasi yang
dibutuhkan oleh nasabah tersebut.
2. Harga yang menarik
Dalam mesamasrkan produk perushaan tripakarta juga akan memberiakan
premi yang menarik untuk menarik nasabah. Agar bisa bersaing dalam measarkan
proiduk dengan perusahaan asuransi yang lainya.
Dalam harga mungkin ini sudah di atur oleh SE OJK tentang dasar tarif premi,
akan tetapi bukan harga yang ditawarkan melainkan keuntungan yang di dapat
oleh pihak nasabah apabila menjadi nasabah asuransi Tripakarta Unit Syariah.
C. Perkembangan jumlah dan jumlah peserta produk asuransi kebakaran pada di
TRIPAKARTA unit divisi syariah periode 2014-2015
Penelitian ini di awali dengan melakukan pengumpulan data jumlah premi dan
jumlah peserta produk asuransi kebakaran pada Tripakarta selama 3 tahun terakhir
yaitu tahun 2013-2015 yang memuat jumlah premi dan jumlah peserta yang di
dapat sesuai dengan tingkat persentase, kemudian akan dilihat apakah produk
asuransi kebakaran mengalami peningkatan penjualan selama 3 tahun.
Tabel 4.2
Data Jumlah Peserta Produk Asuransi Kebakaran di TRIPAKARTA unit Syariah
68
Periode 2013-2015
Sumber data sudah diolah oleh Tripakarta
Gambar 4.1
Grafik Jumlah Peserta Produk Asuransi Kebakaran Di Tripakarta unit Syarah
Periode 2013-2015
Berdasarkan data yang di dapat oleh penulis, jumlah peserta yang di dapat oleh
penulis, junlah peserta TRIPAKARTA Unit Syariah tahun 2013 sebanyak1953
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2012.5 2013 2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5
No Periode Peserta Premi
1 2013 1953 7,513,857,093
2 2014 1516 5,746,941,962
3 2015 2444 8,513,533,482
69
peserta. Pada tahun 2014 TRIPAKARTA Unit Syariah menngalami penurunan
jumlah peserta sebesar 22% menjadi 1516 peserta. Hal ini disebabkan karena
pemilihan umum sehingga perusahaan asuransi sangat berhati-hati terhadap objek
yang akan diasuransikan karena risiko-risiko seperti kebakaran akan terjadi pada
sebelum dan sesudah pemilihan umum tersebut. Pada tahun 2015 TRIPAKARTA
Unit Syariah mengalami kenaikan jumlah peserta sebesar 61% menjadi 2444
peserta. Kenaikan dari tahun 2014 kepada tahun 2015 dikarenakan perekonomian
sudah kembali lancar dan risiko-risiko yang disebabkan kebakaran karena pemilu
juga sudah tidak ada ditambah dengan banyak agent dan broker yang mendaftar
atau bekerja sama dengan TRIPAKARTA Unit Syariah dan banyaknya sektor
bank yang sudah menjalin kerjasama yang terikat dengan perusahaan sehingga
meningkatkan jumlah peserta pada tahun 2015. Jadi mulai dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 jumlah peserta TRIPAKARTA Unit Syariah mengalami
kenaikan jumlah peserta yaitu sebesar 25% dari 1953 peserta menjadi 2444 peserta
walaupun sempat mengalami penurunan peserta pada tahun 2014, hal ini tidak
berimbas pada calon peserta yang tetap mempercayakan produk asuransi
kebakaran pada TRIPAKARTA Unit Syariah.
Tabel 4.6
Grafik Jumlah Premi Produk Asuransi Kebakaran TRIPAKARTA Unit Syariah
70
Periode 2013-3015
Sumber data diolah TRIPAKARTA Unit Syariah
Sumber data yang dapat oleh penulis, jumlah premi TRIPAKARTA Unit
Syariah tahun 2013 sebesar Rp.7,513,857,093. Pada tahun 2014 TRIPAKARTA
Unit Syariah mengalami penurunan jumlah Premi sebsear 23% menjadi
5,746,941,962. Hal ini disebabkan karena pemilihan umum sehingga perusahaan
asuransi sangat berhati-hati terhadap objek yang akan diasuransikan karena risiko-
risiko seperti kebakaran akan terjadi pada sebelum dan sesudah pemilihan umum
tersebut. Pada tahun 2015 TRIPAKARTA Unit Syariah kembali mengalami
kenaikan jumlah premi sebesar 48% menjadi8,513,533,482. Kenaikan dari tahun
2014 kepada tahun 2015 dikarenakan perekonomian sudah kembali lancar dan
risiko-risiko yang disebabkan kebakaran karena pemilu juga sudah tidak ada
ditambah dengan banyak agent dan broker yang mendaftar atau bekerja sama
dengan TRIPAKARTA Unit Syariah dan banyaknya sektor bank yang sudah
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
2012.5 2013 2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5
71
menjalin kerjasama yang terikat dengan perusahaan serta jumlah peserta yang
membeli produk asuransi kebakaran mempunyai harga pertanggungan yang lebih
besar yang membuat premi yang masuk pada asuransi kebakaran menjadi lebih
besar, oleh karena itu membuat peningkatan jumlah premi pada tahun 2015. Jadi
mulai dari tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 jumlah premi
TRIPAKARTA mengalami peningkatan yang cukup yaitu sebesar 13% dari Rp.
7,513,857,093 menjadi Rp. 8,513,533,482, walaupun sempat mengalami
penurunan premi pada tahun 2014, hal ini tidak berimbas pada calon peserta yang
tetap mempercayakan produk asuransi kebakaran pada TRIPAKARTA Unit
Syariah sehingga membuat pendapatan premi yang masuk ke TRIPAKARTA Unit
Syariah menjadi lebih besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kenaikan jumlah peserta dari tahun
tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami kenaikan sebesar 25% dari 1953
peserta menjadi 2444 peserta. Sedangkan jumlah premi juga mengalami
peningkatan sebesar 13% dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp. 7,513,857,093
menjadi Rp. 8,513,533,482 di tahun 2015. Walaupun jumlah peserta dan jumlah
premi sempat mengalami penurunan namun TRIPAKARTA Unit Syariah segera
berbenah diri pada tahun 2015 dengan cara menambah jumlah kerjasama dengan
agent, broker dan bank serta mencari peserta potensial yang mempunyai objek
pertanggungan dengan harga pertanggungan yang besar sehingga meningkatkan
jumlah peserta serta premi TRIPAKARTA Unit Syariah dengan cukup signifikan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan berkenan dengan strategi pemasaran
produk asuransi kebakaran dapat disimpulkan suatu jawaban dari permasalahan
yang ada yaitu:
1. Dalam hal memasarkan produk asuransi kebakaran, TRIPAKARTA Unit
Syariah hanya mengandalkan pada agent, media website, telepon, media cetak
brosur. Strategi yang diterapkan ini cukup efektif dalam meningkatkan jumlah
premi dan peserta, hal dapat dilihat dari tahun 2013 sampai dengan dengan
2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 25% dari 1953
peserta menjadi 2444. Sedangkan jumlah premi juga mengalami peningkatan
yang cukup signifikan sebesar 13% dari tahun 2013 hanya sebesar Rp.
7,513,857,093 menjadi Rp. 8,513,533,482 di tahun 2015.
2. Kendala dan tantangan yang di alami oleh TRIPAKARTA Unit Syariah dalam
memasarkan produk asuransi kebakaran yaitu:
a. Pemasaran
b. Turn over karyawan
c. Kurangnya Pelatihan dan Pendidikan Pada Agen
d. Tidak cepat dalam menanggapi respon nasabah
73
3. Produk asuransi kebakaran yang dipasarkan oleh tripakarta unit syariah selama
3 tahun terakhir mengalami kenaikan juga penurunan dari tahun ke tahun.
Namun produk asuransi kebakaran setiap tahunya mendapatkan keuntungan
dan produk tersebut banyak diminati oleh masyarakat dan lembaga keuangan.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada TRIPAKARTA
Unit Syariah dalam meningkatkan target penjualan produk asuransi kebakaran
antara lain:
1. Lebih meningkatkan produktivitas dan profesionalisme kerja, walau
persaingan produk asuransi kebakaran bersaing dengan perusahan asuransi
namun harus dijaga profesionalisme kerja.
2. Perusahan hendaknya untuk lebih bersaing dengan perusahaan asuransi lainya,
hendaknya lebih meningkatkan pemasaran dan promosi kepada seluruh
kalangan, hendaknya perusahaan memeperhatikan prestasi kinerja yang telah
dicapai agar kepuasaan peserta tetap terjaga dan dapat bertahan dalam
persaingan dunia asuransi dan untuk lebih terjaga dapat bertahan dalam
persaingan dunia asuransi dan untuk lebih memepercepat proses hendaknya
tekhnologi yang dipergunakan perusahaan asuransi dikembangkan.
3. Pemasaran yang dilakukan oleh TRIPAKARTA Unit Syariah sudah cukup
bagus namun masih kurangnya promosi melalui media elektronik seperti web
dan radio atau televisi.
74
4. Dalam hal strategi produk, sebaiknya TRIPAKARTA Unit Syariah lebih
memperhatikan tentang perluasan jaringan kerjasama dengan para agen. Agen
berperan penting dalam mencari calon nasah selain merketing.
5. TRIPAKARTA Unit Syariah harus memeperhatikan bagaimana menjaga para
nasabah agar tetap memakai produk asuransi kebakaran yang berada di
perusahaanTRIPAKRTA Unit Syariah.
75
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Irvan, Bisnis Asuransi Menyongsong Era Global. (Jakarta: Yasdaya,
2001) hal. 46
Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah; Antara Teori dan
Praktik,(Jakarta:INSCO Consulting, 2007), hal V.
Perkembangan Asuransi Syariahartikel di akses pada tanggal 18 agustus 2015 dari
http://www.asuransisyariah.net/2008/08/perkembangan -asuransi-syariah-
2008
Wikipedia, “Definisi Analisis”, diakses tanggal 17 agustus 2015 dari,
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis
Philip Kotler, Marketing insight From A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2004),h 50
Prof. DR. Sojan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004),h. 1
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2001),h. 10
Rahmat Husein, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Ciputat: kholam
publishing,2006, hal. 39
Ahmad Dzajuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat
(Sebuah Pengenalan), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002, hal. 120
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhaindo, 2002), h. 146
Onong Uchyana, Imu Komunikasi Teori dan Praktek, cet ke-4, (Bandung: PT.
RemajaRosdakarya,1992), h 32
Muhamad Aziz Hakim dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta:
Renaisan 2005),h. 12
Philip Khotler, Manajemen Pemasaran: Analisa Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, cet ke 6, (Jakarta: Erangga, 1996), ,h 4
Nugroho J. Setiadi, Priaku Konsumen: Konsep dan Impikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran,cet Ke-2, (Jakarta: Kencana, 2003), h 9
76
Pengertian konsep definisi pemasaran artikel di akses pada tanggal 19 aagustus
2015 dari, http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-
definisi-pemasaran/
M. Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Ciputat:kholam
publishing, 2006, hal. 39
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermassa, 1987),
hlm.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga keuangan asuransi Syariah, (Yogyakarta :
Ekonesia, 2003), hal. 98
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermassa, 1987),
hal. 2
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman
Umum Asuransi Syaria
Rahmat Husein, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, Ciputat: kholam
publishing,2006, hal. 39.
Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian di
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007) hal.142-143
pengertian asuransi diakases pada hari minggu tanggal 27 Januari 20113
http://tiaphari.com/2008/01/26/mengerti-manfaat-asuransi-umum-
menyadari pentingnyamanajemen-resiko/,
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management : Back to Basic
Approach, (Jakarta : PT. Grafindo Utama, 2003), hal. 19
Panitia Istilah Manjemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manjemen, (Jakarta :
Balai Aksara), cet Ke-2 hal. 245
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi ke-2, hal. 3
Save M. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: BPFE, 1994),
Edisi Pertama, hal. 124
Philip Kotler dan Paul N. Blomm, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa
Profesional, (Jakarta: Intermedia, 1995), hal. 127
77
Abdulah amrin, Asransi Syariah; Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah
asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006),
hal.207
Abdulah amrin, Asransi Syariah; Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah
asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), hal.
209-216
Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah, cet. Ke-1, (Jakarta: Renaisan, 2005), h.22
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 95
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, cet. Ke-4,(Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 31
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi I, Cet.-
7, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.204 - 204
Herni vidiastuti, “Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Bank
BRI Syariah Cabang Mampang” , (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Jakarta, 2010), hal. 25-16
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, cet. Ke-4, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 32
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi I, Cet.-
7, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 233
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, cet. Ke-4, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 36
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi I, Cet.-
7, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 268
Dewan Asuransi Indonesia, “Pedoman Agen Asuransi Umum”, AAUI, Edisi 1
Tahun 2004,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka, 1989), Cet ke-2, h. 54
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta : Fakultas Ekonomi UI,
2004), Edisi ke-4, h. 435
78
M. Wahyu Prihantono, Aneka Produk Asuransinya dan Karakteristiknya
(Yogyakarta : Kanisius, 2000), h. 21
Draft Wawancara
Nama : Gatot Aryo Damar
Jabatan : (Manager Marketing)
Tanggal : 14 februari 2016
1. Apa saja objek yang ditutup asuransi Kebakaran Oleh PT Tripakarta Unit Syariah?
Jawab : objek yang dapat di asuransikan yaitu bangunan toko/pertokoan, bengkel, pasar,
hotel, lkantor, apartement, bioskop, pabrik gudangn dan lain-lain, namun objek yang
dilakukan dalam hal penelitian hanya rumah tinggal.
2. Berapa tarif premi untuk mengikuti asuransi kebakaran?
Jawab : tarif premi itu harus disesuaikan dengan rate premi pada perusahaan PT Tripakarta
Unit Syariah ini sudah sesuai dengan peraturan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan OJK yang
sudah berlaku, sebesar 0,294%
3. Manfaat apa saja yang didapat nasabah apabila mengikuti asuransi kebakaran?
Jawab : manfaat yang diterima luas jaminan sesuai dengan polis standart Kebakaran
Indonesia menjamin atas resiko-resiko kebakaran, petir, ledakan. Kejatuhan pesawat
terbang dan asap, adapun perluasan jaminan yang dikenakan biaya premi tambahan berupa
banjir, angin topan, gempa bumi, huru-hara, dan kebongkaran.
4. Bagaimana tekhnologgi yang digunakan oleh perusahaan?
Jawab : secara mendetail, tekhnologi yang digunakan untuk menginformasikan produk
ytersebut yaitu melalui website PT Tripakarta Unit Syariah.
5. Bagaimana strategi pemasaran ?
Jawab : strategi pemasran Tripakarta Unit Syariah ada dua yaitu corporate dan retail,
strategi pemasaran dengan cara corporate yaitu berkerjasama dengan perbankan dan non
perbankan, sedangakan pemasaran dengan cara retail dengan menggunakan via phone,
agent dan website.
6. Apa saja tantangan dan kendala yang dialami oleh PT Tripakarta Unit Syariah dalam
memasarkan produk Asuransi Kebakaran?
Jawab : tantangn dan kendala dalam memasarkan produk asuransi kebakaran pemasaran,
turn over karayawan, kurangnya pelatihan dan pendidikan bagi agen, tidak cepat mendapat
respon.
7. Lalu bagaimana upaya PT Tripakarta Unit Syariah dalam mengatasi kendala dan tantangan
tersebut?
Jawab : dalam upaya mengatasi kendala dan tantangan yang telah di alami oleh Tripakarta
Unit Syariah yaitu, saaling komunikasi yang optimal dan harga yang menarik, akan tetapi
Asuransi Kebakarn kurang dalam hal harga karena sudah ditetapkan oleh OJK jadi tidak ada
efek yang didapat.