Upload
vuongkhue
View
273
Download
32
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK SINGKAPAN BATUAN
DI KAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA
KECAMATAN SIOTAPINA
KABUPATEN BUTON
SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI
DERAJAT SARJANA (S1)
DIAJUKAN OLEH:
AKBAR ADIKIT IRIANTO
F1B111023
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
JANUARI 2016
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan judul
“Analisis Suseptibilitas Magnetik Singkapan Batuan Dikawasan Pertambangan
Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton”
Dalam hasil penelitian ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang tulus kepada Dr. Eng. La Agusu, S.Si., M.Si selaku Pembimbing I dan bapak
Jahidin, S.Si., M.Si selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian hasil
penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo
Kendari.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Weka Widayanti, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian Universitas Halu Oleo.
3. Ibu Irawati S.Si. M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Geofisika Universitas Haluoleo.
4. Bapak La Ode Muh Iradat. S, Spd., M.Sc., selaku Penasehat Akademik.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta staf dalam lingkungan Jurusan Teknik Geofisika, atas
bimbingan, arahan serta ilmunya yang diberikan selama penulis menjadi mahasiswa di
jurusan teknik geofisika.
iv
6. Kedua orang tuaku bapak Serma Subardin dan Ny. Khadijah yang selalu mendoakan
dan memberi semangat agar semua urusan berjalan dengan lancar. Serta saudara-
saudariq, Ikke Dian, kak Samsul dan Kak Eva yang selalu mendoakan yang terbaik
untukku.
7. Teman-teman terdekat selama kuliah sampai sekarang (Idul fitri, Nofianti, Arlin
TG2012, Lasirami, Saleh, Ipang, Nandang, Herman TG2013).
8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2011 sampai 2015, khususnya angkatan TG2011
(Idul fitri, Nofianti, Lasirami, Ipang, Nandang, Tati, Lasmi, Kadek, Musda, Leni,
Saleh, Iswar, Ardi, Mardiana, Damsiar, Rahmatia, Fari, Ila, Yenisma) yang telah
berbagi suka dan duka selama proses perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya semata. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang positif sangat diperlukan untuk perbaikan hasil penelitian ini.Demikian
pengantar ini, akhirul kalam, Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat,
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatu.
Kendari, Januari 2016
Penulis
v
ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK SINGKAPAN BATUAN
DIKAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA
KECAMATAN SIOTAPINA
KABUPATEN BUTON
Akbar Adikit Irianto
Teknik Geofisika, FITK, Universitas Halu Oleo
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang analisis suseptibilitas magnetik singkapan batuan di
kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten
Buton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai suseptibilitas magnetik bijih
mangan terhadap kedalaman serta memperkirakan mineral yang dominan berdasarkan dari
nilai suseptibilitas magnetiknya. Sampel diperoleh dari 3 Stasiun yang berbeda, dengan
kedalaman 15 m pada stasiun 1 dan 2 dan 7,5 m pada stasiun 3, dengan interval 15 cm
untuk setiap pengambilan sampel. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan dengan
menggunakan alat MS2 dan sensor MS2B. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
( HF ) dan ( LF ). Pengukuran diulangi sebanyak tiga kali untuk mendapatkan nilai yang
akurat. Data hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai suseptibilitas magnetik pada
ketiga stasiun adalah bervariasi terhadap kedalaman. Unsure-unsur yang berada pada
ketiga stasiun pengukuran adalah termasuk dalam mineral Hematite. Hal ini disebabkan
karena pada singkapan batuan dilokasi penelitian telah mengalami proses pelapukan dan
proses pencucian. Singkapan batuan pada lokasi penelitian telah mengalami proses
pelapukan sehigga mengalami pengkayaan mineral besi.
Kata Kunci: Suseptibilitas Magnetik, Pelapukan, Pencucian
vi
AN ANALYSIS OF OUTCROP MAGNETIC SUCEPTILITY AT MANGANESE
MINING AREA IN THE VILLAGE OF KUMBEWAHA DISTRICT OF
SIOTAPINA REGENCY OF BUTON
Akbar Adikit Irianto
Technique Of Geophysics, FITK, University of Halu Oleo
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
It has been conducted a research about the analysis of magnetic susceptibility for the
outcrop at Manganese Mining Area located at Kumbewaha village, subdistrict of
Siotapina District of Buton. Aim of research are to determine the magnetic susceptibility
of manganese ore collected at different depth as. Well as to find the corresponding
minerals responsible to it. Samples were obtained from three different outcrops, called
station 1, station 2, and station 3. Station 1 and station 2 have the same depth of 15 m,
where station 3 has only 7,5 m depth. Samples are collected for each distance of 15 m.
start from surface to the bottom part of outcrop. Characterization process used MS2 and
MS2B suseptibility meter and XRF spectrometer. Susceptibility meter can measure at bath
low and high frequency regimen. Measurement process were repeated three times in order
to get an occurate result. The result of this research show that value of suseptibilitas
magnetic at third station is to vary from deepness. Unsure-Unsur residing in third
measurement station are included in mineral of Hematite. Outcrop in the location study
has underground the weathering and leaching process leaching for enrichment of Fe
minerals.
Keywords: Magnetic Susceptibility, Weathering, Leaching
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK v
ABSTRACK vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xiii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Buton 4
B. Kondisi Geologi Daerah Kabupaten Buton 4
C. Kondisi Pertambangan Di Kabupaten Buton 5
D. Mangan (Mn) 6
E. Sifat Kemagnetan Pada Bahan 8
1. Diamagnetik 9
2. Paramagnetik 10
3. Ferromagnetik 11
G. Pengertian Suseptibilitas Magnetik 12
H. Suseptibility Meter 15
1. Sistem Bartington MS2 Suseptibiltas Magnetik 15
2. Prinsip Kerja Sensor Bartingtong MS2B 16
3. Sistem Pengukuran Suseptibilitas Magnetik MS2B 17
III. METODE PENELITIAN 19
A. Waktu dan Tempat Penelitian 19
B. Jenis Penelitian 20
viii
C. Alat dan Bahan 20
D. Prosedur Penelitian 20
1. Observasi Daerah Penelitian 20
2. Pengambilan Sampel Dilapangan 21
3. Preparasi Sampel 21
4. Prosedur Pengukuran Suseptibilitas Mangnetik 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27
A. Nilai Suseptibilitas Magnetik Sampel pada Stasiun 1, Stasiun 2, dan
Stasiun 3 27
B. Kandungan Mineral Magnetik Sampel 35
V. PENUTUP 37
A. Kesimpulan 37
B. Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Keterangan Umum Unsur Mangan 7
Tabel 2. Suseptibilitas Magnetik Sejumlah Mineral 13
Tabel 3. Alat dan Bahan yang digunakan 20
Tabel 4. Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel 27
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penambangan Bijih Mn di Kawasan Pertambangan Mangan
Desa Kumbewaha
6
Gambar 2. Bentuk Meagnetisasi Bahan Diamagnetik 9
Gambar 3. Kurva Histerisis Untuk Bahan Diamegnetik 10
Gambar 4. Bentuk Megnetisasi pada Bahan Paramagnetik 10
Gambar 5. Kurva Histerisis Untuk Bahan Paramagnetik 11
Gambar 6. Bahan Magnetisasi pada Bahan Ferromagnetik 11
Gambar 7. Kurva Histerisis untuk Bahan Ferromagnetik 12
Gambar 8. Bartington Magnetic Susceptibilitymeter 17
Gambar 9. Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel 19
Gambar 10. Peta Administrasi Kabupaten Buton 21
Gambar 11. Sampel serbuk yang ditempatkan pada holder 23
Gambar 12. Arah referensi pengukuran sampel 24
Gambar 13. Posisi pengukuran sampel sensor MS2B 24
Gambar 14. Prosedur Penelitian 26
Gambar 15. Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn
pada Stasiun I.
29
Gambar 16. Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn
pada Stasiun II.
32
Gambar 17. Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn
pada Stasiun III.
33
Gambar 18 Nilai Suseptibilitas magnetik untuk ketiga stasiun 33
Gambar 19 Singkapan batuan pada stasiun 1 41
Gambar 20 Singkapan batuan pada stasiun 2 41
Gambar 21 Singkapan batuan pada stasiun 3 42
Gambar 22 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah
pada S1
65
Gambar 23 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah
pada S2
65
Gambar 24 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah
pada S3
66
Gambar 25 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1 66
Gambar 26 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2 67
Gambar 27 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3 67
xi
Gambar 28 Kandungan mineral Besi (Fe) pada S1 68
Gambar 29 Kandungan mineral Besi (Fe) pada S2 68
Gambar 30 Kandungan mineral Besi (Fe) pada S3 69
Gambar 31 Hubungan antara Mn dan Fe pada S1 69
Gambar 32 Hubungan antara Mn dan Fe pada S2 70
Gambar 33 Hubungan antara Mn dan Fe pada S3 70
Gambar 34 Observasi lokasi penelitian 71
Gambar 35 Pengambilan sampel 71
Gambar 36 Pengerusan sampel 72
Gambar 37 Pengayakan sampel 72
Gambar 38 Penimbangan sampel 73
Gambar 39 Pengukuran suseptibilitas magnetik sampel 73
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Singkapan batuan yang mengandung Bijih Mangan 41
Lampiran 2 Pengukuran Suseptibilitas Magnetik. 43
Lampiran 3 Hasil Pengukuran XRF (Data Sekunder). 61
Lampiran 4 Grafik Pengukuran Suseptibiltas Magnetik, XRF dan
Gabungan antara Pengukuran χLF , Mn Dan Fe.
66
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian 71
xiii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Mn : Mangan
Fe : Besi
Al : Aluminium
Cu : Tembaga
remote sensing : Pengindraan Jarak Jauh
ground truth : Kenyataan di Lapangan
apparent magnetic
susceptibility
: suseptibilitas magnetik semu
self-demagnetization : Sifat Magnetik Alami
grain : Bentuk Bulir
Hand-Sample : Sampel dalam bentuk bongkahan
Holder : Wadah Sampel
Badrock : Batuan Dasar
Watertable Zone : Zona Batas Muka Air Tanah
Reduction Zone : Zona Reduksi
XRD : X-Ray Diffraction
S1 : Stasiun Satu
S2 : Stasiun Dua
S3 : Stasiun Tiga
χLF : Frejuensi Rendah
χHF : Frekuensi Tinggi
χFD : Frekuensi Dependent
H
: Medan Magnet Luar
χ : Suseptibilitas Magnetik
M
: Magnetisasi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir, pemanfaatan metode kemagnetan batuan dalam
beberapa aplikasi didasarkan pada asumsi bahwa keberadaan dan kelimpahan
mineral magnetik merupakan refleksi dari kondisi lingkungannya. Kelebihan dari
metode kemagnetan batuan adalah pengukurannya relatif cepat, sederhana serta
tidak bersifat merusak sampel yang diukur. Dari segi material yang dikaji, saat ini
tidak saja berupa batuan tetapi pemanfaatanya telah diterapkan untuk
mengkarakterisasi sedimen (Dearing, 1997), lindi (Bijaksana dan Huliselan, 2010)
dan tanah (Maher, 2003 ; Van Dam, 2008). Kajian mengenai kemagnetan batuan,
umumnya dilakukan berdasarkan suseptibilitas magnetik yang terukur, dimana
kajian suseptibilitas magnetik saat ini terus mengalami perkembangan. Parameter
magnetik tersebut selain telah digunakan untuk memahami perkembangan tanah
laterit dan proses-prosesnya, juga telah dimanfaatkan sebagai proksi pedogenesis
pada tanah-tanah laterit di daerah penambangan Nikel Pomalaa (Safiuddin, 2011).
Mangan merupakan logam yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari selain besi, tembaga dan nikel. Hampir 90% mangan yang ada di dunia
ini dipergunakan untuk industri besi dan baja. Mangan digunakan dalam produksi
Mild steel, High Carbon Ferromanganese dan silicomanganese. Selain itu
penggunaannya untuk produksi low carbon steels, medium carbon ferromangan
atau electrolitic manganese dioxide. Logam mangan ini jika dipadukan dengan
baja maka baja akan memiliki keuletan sehingga tidak mudah patah. Selain untuk
kepentingan yang digunakan untuk desinfektan, logam Mangan juga digunakan
1
2
2
untuk produksi senyawa kimia seperti KMnO4 untuk makan ternak dan
manganese dioxide yang digunakan sebagai komponen baterai kering yang
berfungsi untuk depolarisator.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang sifat kemagnetan singkapan batuan yang mengandung bijih
mangan berdasarkan kedalaman dengan menggunakan metode suseptibilitas
magnetik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai suseptibilitas magnetik pada singkapan batuan yang
mengandung bijih mangan berdasarkan variasi kedalaman.
2. Mineral magnetik apa yang dominan pada sampel yang diperoleh dari
singkapan batuan berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya yang berada
di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan
Siotapina Kabupaten Buton.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat menentukan nilai suseptibilitas magnetik pada singkapan batuan
yang berada dikawasan pertambangan mangan terhadap variasi
kedalaman.
3
3
2. Dapat menentukan mineral magnetik yang dominan pada sampel batuan
yang diperoleh dari singkapan batuan berdasarkan nilai suseptibilitas
magnetiknya yang berada di kawasan pertambangan mangan Desa
Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
E. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan pengetahuan tambahan dan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan nilai atau harga Suseptibilitas suatu batuan berdasarkan
variasi kedalaman.
2. Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai cara untuk
menentukan mineral dominan pada suatu batuan di kawasan pertambangan
mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Buton
Kabupaten Buton terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan bila
ditinjau dari peta Provinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak di bagian
Selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 4,960–6,25
0
Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 120,000–123,34
0
Bujur Timur, meliputi sebagian Pulau Muna dan Buton. Kabupaten Buton
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Buton Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Wakatobi dan sebelah Barat berbatasan dengan Kota Bau-bau. Pada
bulan Juli 2014 di Kabupaten Buton terjadi pemekaran dan terbentuk dua
kabupaten baru yaitu Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan
sehingga wilayah administrasi pemerintahan daerah Kabupaten Buton yang
awalnya terdiri 21 kecamatan, sekarang menjadi 7 Kecamatan dan salah satunya
adalah Kecamatan Siotapina. (La Sawaluddin, 2015)
B. Kondisi Geologi Daerah Kabupaten Buton
Secara umum Pulau Buton pada waktu lampau adalah gugusan pulau yang
mengalami perubahan akibat kegiatan tektonik yang intensif. Perubahan itu dapat
tercermin dari perlipatan dan pengangkatan terumbu karang. Pulau buton
dianggap sebagai salah satu pecahan Benua Australia-New Guinea yang sama
halnya dengan busur kepulauan Banda lainnya. Anggapan ini diperoleh dari
adanya kesamaan pada kandungan fosil yang berumur Mesozoik stratigrafi
4
5
sebelum terjadi pemisahan, dan waktu pemisahan dengan busur kepulauan Banda
lainnya (Tanjung., dkk., 2007).
Menurut Davidson pulau Buton dipengaruhi oleh 4 peristiwa Tektonik,
yaitu:
a) Masa pre-rift pada Permian sampai Akhir Trias ketika pulau Buton menjadi
bagian dari Autralia.
b) Masa rift-drift ketika pulau Buton mulai memisahkan diri dari Australia dan
menuju Timur Laut pada Trias Akhir sampai Oligosen.
c) Masa deformasi, pembentukan cekungan dan pengisian cekungan (syn-post
orogenic) pada Miosen Awal sampai Pliosen yang diawali dengan
tumbukan pulau Buton dengan Pulau Muna (Sulawesi Tenggara).
d) Masa deformasi yang lebih muda (recent orogenic) pada Pliosen sampai
sekarang yang dimulai dengan tumbukan pulau Buton dengan pulau
tukangbesi.
Dengan mengacu pada Peta Geologi Lembar Buton, Sulawesi Tenggara,
maka didaerah Buton menurut Sikumbang, dkk. (1995) pada tatanan stratigrafi
membagi Pulau Buton menjadi beberapa formasi yaitu formasi mukito, formasi
doole, formasi winto, formasi ogena, formasi rumu, formasi tobelo, formasi tondo,
formasi sampolakosa, dan formasi wapulaka.
C. Kondisi Pertambangan Di Kabupaten Buton
Kabupaten Buton memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya dan
beragam. Selain aspal yang sudah lama dikelola, terdapat tambang mangan dan
nikel. Kegiatan pertambangan Mangan yang telah masuk pada tahap eksploitasi
6
dengan luas potensi pertambangannya sebesar 602 ha dan secara administratif
terletak di Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina. Adapun perusahaan yang
telah mengeksploitasi pertambangan mangan yaitu P.T Malindo Bara Murni.
Gambar 1. Penambangan Bijih Mangan di kawasan pertambangan
mangan di Desa Kumbewaha
D. Mangan (Mn)
Mangan adalah salah satu jenis unsur kimia dan ditemukan oleh Johan
Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Pada kondisi murni logam Mangan berwarna
putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah
teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat
dari obital yang terisi penuh pada konfigurasi elektron. Mangan adalah unsur yang
sering ditemukan dibumi sebagai unsur murni atau berikatan dengan besi. Sebagai
unsur murni, Mangan adalah logam yang penting dalam industri pembuatan baja
tahan karat (Ansori, 2010).
Kegunaan Mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun
nonmetalurgi. Sekitar 85-90% kegunaan Mangan adalah untuk keperluan
metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro
7
manganese. Keperluan non-metalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai,
keramik, gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses
produksi uranium (Murthy, 2009). Berdasarkan kandungan mineral Mangan
dalam bijih Mangan, Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu
manganese ore dengan kadar Mangan lebih dari 40%, ferrugineous manganese
dengan kadar Mangan 15 % sampai 40%, dan manganiferous iron ore dengan
kadar Mangan 5% sampai 15% (Corathers, 2002).
Mangaan (Mn) merupakan logam ke-empat yang banyak digunakan
setelah besi (Fe), aluminium (Al) dan tembaga (Cu). Lebih dari 90% bijih
mangan digunakan oleh industri besi dan baja, baik untuk memproduksi besi, baja
atau campuran (alloys) baja. Sisanya digunakan untuk berbagai keperluan
industri, kimia dan farmasi. Salah satu diantaranya adalah baterai kering, korek
api, gelas, cat, bahan celup, pupuk dan lain-lainnya.
Sebagai unsur transisi dengan sifat paramagnetik, Mangan sangat ideal
digunakan untuk produk industri peleburan besi-baja dan pengolahan logam.
Dalam kimia indutri dengan konsentrasi yang besar digunakan dalam membuat
warna violet pada kaca. Pada mangan dioksida mengandung pigmen warna coklat
yang biasa digunakan untuk keramik. (Askari, 2012)
Tabel 1. Keterangan Umum Unsur Mangan
Nama (Lambang Unsur) Mangan (Mn)
Nomor atom 25
Nomor massa 54,94 g/mol
Deret pada tabel berkala,
subkulit
Logam transisi, Elektronnya berakhir
pada orbital subkulit d
Golongan, Periode VII B, 4
Fase Padat
Titik didih (oC) 2.120
Titik lebur (oC) 1.244
8
Kerapatan 7,30 g/cm3
Ditribusi Elektron 2,8,13,2
Energi pengionan (eV) 7,4 eV
Keelektronegatifan 1,5
Jari-jari atom 1,25 Å
Struktur Kristal Sc
Penampilan Mangan murni berwarna abu-abu
keperakan
Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H.
E. Sifat Kemagnetan Pada Bahan
Sifat kemagnetan pada suatu bahan bersumber dari pergerakan elektron
dari atom. Terdapat dua jenis pergerakan elektron yaitu gerak orbital disekitar inti
atom dan gerak spin disekitar sumbunya. Masing-masing jenis pergerakan
tersebut mempunyai momen magnetik. Momen magnetik suatu atom merupakan
penjumlahan secara vektor dari momen magnetik semua elektron dalam atom
tersebut. Jika momen magnetik dari elektron-elektron tersebut berorientasi
sehingga momen magnetiknya saling menghilangkan, maka atom tersebut secara
keseluruhan tidak memiliki momen magnetik. Sementara itu, jika keadaan saling
menghilangkan momen magnetik tersebut hanya sebagian, maka atom tersebut
mempunyai momen magnetik. Kondisi tersebut memunculkan sifat magnetik
yang berbeda pada suatu bahan. Sifat-sifat magnetik tersebut yaitu :
9
1. Diamagnetik
Diamagnetik merupakan mineral alam yang tidak mempunyai momen
magnetik, sehingga kemagnetannya sangat lemah. Atom-atom bahan diamagnetik
mempunyai kulit elektron terisi penuh. Setiap elektron berpasangan dan
mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan, sehingga tidak
mempunyai momen magnet. Jika ada medan magnet dari luar yang menginduksi
bahan itu, maka elektron tersebut akan berputar dan menghasilkan medan magnet
lemah yang melawan medan penginduksinya seperti yang disebutkan dalam
Hukum Lenz. Oleh karena itu, bahan diamagnetik mempunyai suseptibilitas
negatif dan tidak bergantung pada medan H.
Gambar 2. Bentuk magnetisasi bahan diamagnetik (Jiles, 2005).
Pada gambar 2 menunjukkan bahwa sebelum bahan magnetik dikenakan
medan luar (H = 0), arah momen magnetiknya bersifat acak. Jika bahan magnetik
tersebut diberikan medan luar (H # 0), yang ditandai dengan tanda panah
berwarna hitam maka arah momen magnetiknya (panah putih) melawan arah
medan luar yang diberikan. Tetapi setelah medan luar dihilangkan maka momen
magnetiknya akan kembali acak.
10
Gambar 3. Kurva histerisis untuk bahan diamagnetik (digambar ulang dari
Jiles, 1996).
Gambar 3 menunjukkan nilai suseptibilitas pada bahan diamagnetik kecil
dan bernilai negatif, yaitu sekitar -1 x 10-5
dalam satuan internasional (SI) (Jiles,
1996). Pada temperatur konstan dan medan magnet yang lemah, nilai
suseptibilitas akan bernilai konstan. Kondisi ini disebut keadaan linear, yaitu H
berbanding lurus terhadap M. Bahan diamagnetik seperti bismuth, gipsum,
marmer, kuarsa dan garam.
2. Paramagnetik
Paramagnetik terdapat dalam suatu bahan yang memiliki kulit elektron
terluar yang belum penuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan,
sehingga jika terdapat medan luar, spin tersebut akan berputar dan menghasilkan
medan magnet yang mengarah searah medan magnet luar.
Gambar 4. Bentuk magnetisasi pada bahan paramagnetik (Jiles, 2005).
Gambar 2.3 menunjkakan maka momen magnetiknya akan kembali acak.
11
Gambar 5. Kurva histerisis untuk bahan paramagnetik (digambar ulang dari
Jiles, 1996).
Gambar 5 menunjukkan nilai suseptibilitas pada bahan paramagnetik
bernilai positif dan sangat kecil yaitu berkisar antara 1 x 10-5
dan 1 x 10-3
(SI).
Seperti halnya mineral diamagnetik, suseptibilitas magnetik pada mineral
paramagnetik kontan pada temperatur konstan dan pada medan induksi yang
rendah, sehingga pada tempetarur tertentu dan di dalam medan magnet yang
rendah, M berbanding lurus terhadap H. Contoh bahan paramagnetik adalah
piroksen, olovin, garnet, amfibolit dan biotit.
3. Ferromagnetik
Pada bahan ferromagnetik terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi
oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.
Gambar 6. Bentuk magnetisasi pada bahan ferromagnetik (Jiles dalam
Jahidin, 2005).
12
Gambar 6 menunjukkan bahwa pada saat bahan ferromagnetik dikenakan
medan luar (H # 0), ditandai dengan tanda panah berwarna hitam, arah momen
magnetiknya searah dengan arah medan luar. Pada saat medan luar dihilangkan
(H = 0), maka arah momen magnetiknya tetap sejajar dengan medan luar dan
bahan ferromagnetik termagnetisasi dengan baik, sehingga bahan ferromagnetik
menjadi sangat kuat.
Gambar 7. Kurva histerisis untuk bahan ferromagnetik (digambar ulang dari
Jiles, 1996).
Gambar 7 nilai suseptibilitas bahan ferromagnetik sangat besar, berbeda
dengan nilai suseptibilitas pada bahan diamagnetik dan paramagnetik. Oleh
karena itu, ferromagnetik dicirikan dengan bahan yang memiliki nilai
suseptibilitas tinggi. Tidak seperti bahan diamagnetik dan paramagnetik, bahan
ferromagnetik tidak memiliki nilai suseptibilitas yang konstan, tetapi besar nilai
suseptibilitasnya bervariasi sesuai dengan medan magnet yang mempengaruhinya.
F. Pengertian Suseptibilitas Magnetik
Suseptibilitas magnetik adalah salah satu parameter magnetik yang
merupakan ukuran mudah tidaknya suatu bahan untuk termagnetisasi jika bahan
tersebut dikenakan medan magnetik luar. Jika magnetisasi ( M
) yang diperoleh
13
suatu bahan sejajar dan sebanding dengan medan magnet luar ( H
), konstanta
kesebandingannya merupakan suseptibilitas magnetik persatuan massa ( ) dan
dihubungkan melalui persamaan berikut :
M H
(1)
Dalam satuan internasional (SI), M
dan H
mempunyai satuan A/m sehingga
merupakan besaran yang tidak berdimensi. Persamaan (2.1) menunjukkan bahwa
untuk M
dan H
yang sejajar dan sebanding, suseptibilitas magnetik merupakan
suatu besaran skalar.
Pengukuran suseptibilitas magnetik dapat dilakukan hampir pada semua
bahan. Suseptibilitas magnetik yang diukur pada suatu rentang medan magntik
tertentu akan memberikan hubungan magnetisasi dengan medan tersebut.
Hubungan ini dapat memberikan hubungan yang linear atau tidak linear
bergantung pada besar medan magnetik yang digunakan. Suseptibilitas magnetik
yang diukur menggunakan susceptibiliy meter merupakan suseptibilitas magnetik
ekstrinsik atau suseptibilitas magnetik semu (apparent magnetic susceptibility)
dan bukan suseptibilitas intrinsik. Perbedaan antara suseptibilitas magnetik
ekstrinsik dan intrinsik disebabkan oleh adanya pengaruh self-demagnetization
pada bahan.
Tabel 2. Suseptibilitas Magnetik dari berbagai mineral Bijaksana (2002)
Tipe Mineral Sifat Kemagnetan
Suseptibilitas Magnetik
Volume
(x 10-6
SI)
Massa
(x 10-8
m3/kg)
Mineral Magnetik
Magnetite (Fe2O4)
Ferrimagnetik
1.000.000-
5.700.000
20.000-
110.000
Hematite (Fe2O3) Antiferromagnetik 500-40.000 10-760
Maghemite (Fe2O3) Ferrimagnetik 2.000.000-
2.500.000
40.000-
50.000
14
Ilemenite (𝛼FeTiO3) Antiferromagnetik 2.200-3.800.000 46-80.000
Pyrite (FeS2) Ferimagnetik 35-5.000 1-100
Pyrhotite (Fe7S8) Ferrimagnetik 3.200.000 69.000
Geothite (𝛼FeOOH) Antiferromagnetik 1.100-12.000 26-280
Mineral Non Magnetik
Kuarsa (SiO2)
Kalsit (CaCo3)
Halite (NaCl)
Galena (PbS)
-(13-17)
-(7,5-39)
-(10-16)
-33
-(0,5-0,6)
-(0,3-1,4)
-(0,48-
0,75)
-0,44
Suseptibilitas magnetik secara umum mencerminkan karakteristik dan
intensitas dari respon bahan saat dikenakan medan magnetik dari luar. Ditinjau
dari medan magnetik luar yang dikenakan pada bahan, suseptibilitas magnetik
dapat diukur dengan menggunakan medan searah ataupun medan bolak-balik.
Pada pengukuran dengan medan searah, magnetisasi yang dihasilkan konstan
selama waktu pengukuran. Sementara itu, medan bolak-balik yang lemah,
magnetisasi yang ditimbulkan bergantung pada waktu. Suseptibilitas magnetik
pada dasarnya bergantung dari konsentrasi mineral magnetik, komposisi mineral
magnetik, ukuran dan bentuk bulir (grain), serta domain (Dearing, 1999).
Berdasarkan ukuran bulirnya, sifat magnetik suatu bahan dibagi dalam
empat kategori, yaitu domain jamak atau multidomain (MD), single domain (SD),
pseudo single domain (PSD) dan superparamagnetik (SP). Bulir MD cenderung
mudah untuk termagnetisasi dibandingkan dengan bulir SD, hal ini disebabkan
karena adanya pergeseran posisi dinding domain dalam bulir MD. Oleh karena itu,
bulir MD merupakan pembawa remanen magnetisasi yang kurang stabil
dibandingkan dengan bulir SD. Bulir SD memerlukan medan magnetik yang
cukup tinggi untuk mengubah arah momen magnetiknya. PSD merupakan bulir
berdomain jamak namun memiliki sifat seperti bulir SD. Bulir SP mempunyai
15
ukuran sangat halus yaitu kurang dari 0,03 µm (Dearing, 1999) serta tidak dapat
merekam magnetisasi remanen jika medan magnetik dikenakan sebelum
mangannya kemudian dihilangkan, seperti halnya bahan paramagnetik. namun
demikian, jika dikenakan pada medan magnetik luar, bulir SP menunjukkan
magnetisasi yang sangat tinggi, yang terkait dengan suseptibilitas magnetik yang
tinggi pula.
Perubahan perbandingan bulir SP diantara bulir yang lain pada batuan,
tanah, ataupun sedimen diduga merupakan gambaran dari perubahan yang terjadi
pada lingkungan. Informasi mengenai keberadaan bulir SP ini dapat diperoleh
melalui pengukuran suseptibilitas magnetik pada dua frekuensi yang berbeda, hal
ini disebabkan sifat bulir SP yang peka terhadap perubahan frekuensi. Perbedaan
suseptibilitas magnetik dalam satu dekade perbedaan frekunsi dikenal dengan
parameter frequency-dependent suseptibility (FDS). FDS dapat dipresentasikan
suseptibilitas magnetik per satuan massa (χFD), dimana χFD = χLF – χHF atau dalam
bentuk χFD(%) = (χLF – χHF)/χLF x 100% dengan χLF dan χHF merupakan
suseptibilitas persatuan massa masing-masing pada frekuensi rendah dan
frekuensi tinggi (Dearing, 1996).
H. Suseptibility Meter
1. Sistem Bartington MS2 Suseptibilitas Magnetik
Alat yang digunakan untuk mengukur suseptibilitas magnetik adalah
Bartington MS2 suseptibilitas meter. Prinsip kerja Bartington MS2 adalah
pemanfaatan sirkuit elektromagnetik yang mendeteksi perubahan induktansi
ketika sampel ditempatkan dalam kumparan. Bartington MS2 ini dilengkapi oleh
16
sensor MS2B yang bekerja dengan dua frekuensi yaitu frekuensi rendah 465 Hz
dan frekuensi tinggi 4650 Hz. Frekuensi rendah digunakan apabila ingin
mengukur suseptibilitas bahan secara keseluruhan, sedangkan jika menggunakan
frekuensi tinggi maka pada bagian dalam bahan tidak akan terdeteksi karena daya
tembus yang rendah.
2. Prinsip Kerja Sensor Bartington MS2B
Sistim ini merespon langsung suseptibilitas pada arah mana medan magnet
diberikan. Instrumen ini terdiri dari sensor MS2B dengan diameter internal 35 mm
dan terhubung dengan MS2 meter yang bekerja berdasarkan perubahan induktansi
coil akibat adanya sampel batuan. Instrumen ini menggunakan medan magnet
lemah 80 A/m rms dan frekuensi rendah 465 Hz.
Peralatan sensor ini bekerja karena adanya tegangan yang diberikan pada
rangkaian osilator sehingga menimbulkan medan magnetik bolak balik yang
berintensitas rendah pada ruang sampel. Selanjutnya pada ruang ini diletakan
sampel yang mengakibatkan perubahan frekuensi osilator. Nilai suseptibilitas
sampel diperoleh dengan membandingkan frekuensi osilator sebelum dan sesudah
sampel diletakan. Instrumen ini dapat mengukur harga suseptibilitas dari 1x10-6
sampai 9999x10-6
dalan satuan cgs atau 1,26x10-5
sampai 1,26x10-1
dalam satuan
SI. Nilai suseptibilitas magnetik dapat dihitung persatuan volume atau persatuan
massa.
17
3. Sistem Pengukuran Suseptibilitas Magnetik MS2B
Dalam pengukuran suseptibilitas magnetik, alat yang digunakan adalah
Bartington MS2 Suseptibily Meter yang dilengkapi dengan sensor MS2B. Alat ini
memiliki selang pengukuran 1 x 10-6
hingga 9999 x 10-6
dalam cgs dan 1,26 x 10-5
hingga 1,26 x 10-4
dalam SI. Prinsip dari alat ini adalah sirkuit elektromagnetik
yang berfungsi mendeteksi perubahan induktansi ketika sampel ditempatkan di
dalam kumparan tersebut. Alat ini dilengkapi sensor dengan dua frekuensi, yaitu
frekuensi rendah (470 Hz) dan frekuensi tinggi (4700 Hz). Pengukuran
suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington Magnetic Susceptibility
Meter model MS2 yang dihubungkan dengan sensor MS2B yang mempunyai
diameter internal 36 mm, alat ini menggunakan medan lemah 80 A/m.
MS2 meter menampilkan nilai seseptibilitas magnetik dari material ketika
material tersebut berada di bawah pengaruh sensor. Setiap sensor didesain untuk
aplikasi yang spesifik dari jenis sampel. Sensor dihubungkan ke MS2 meter
dengan kabel koaksial sederhana. Seri RS232 interface menyediakan instrumen
yang dapat bekerja pada konjuksi dengan PC yang sesuai dengan software untuk
menghasilkan data PC. MS2 memiliki baterai internal sebagai sumber energi.
Rangkaian di dalam MS2 menguatkan sensor dan memproses informasi
pengukuran yang dihasilkan. Pengukuran diperoleh secara digital menggunakan
metode yang bergantung pada waktu.
(a) (b)
Gambar 8. Bartington Magnetic Susceptibilitymeter. (a) Model MS2
(b) Sensor MS2B
18
Sensor sangat tidak sensitif terhadap konduktivitas magnet. Sensor
mempengaruhi sampel dalam medan tak tersaturasi yang memiliki keuntungan
mengukur suseptibilitas awal tanpa merusak beberapa remanen magnetik sampel.
MS2B (dual frekuensi), sensor ini memiliki diameter internal dan
menerima berupa butiran yang kecil atau sampel cair dengan 10 cc atau 20 cc
holder sampel dan 1” drill core. Keakuratan tinggi pada sensor diperoleh jika
bentuk sampel yang akan digunakan berupa butiran kecil atau sampel cair, sesuai
dengan ketentuan di atas (Dearing, 1999).
19
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015.
Sampel bijih Mangan diambil di kawasan Pertambangan Mangan Desa
Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Preparasi sampel dilakukan
di Laboratorium Geofisika FITK UHO dan analisis mineral penyerta dilakukan di
Laboratorium P.T Minertech Indonesia terletak di Jalan Poros Bandara Haluoleo
Desa Ranooha Kecamatan Ranomeeto Sulawesi Tenggara sedangkan pengukuran
suseptibilitas magnetik (LF , dan HF FD ) dilakukan di Laboratorium Teknik
Geofisika dan Teknik Pertambangan FITK UHO. Adapun deskripsi lokasi tempat
pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 9. Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel
19
20
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen Laboratorium.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Alat dan bahan yang digunakan
No. Alat dan Bahan Manfaat
1. Mortal Untuk menghancurkan batu dalam
bentuk bongkahan
2. Pemecah batuan
Untuk memotong atau membagi-
bagi sampel menjadi bongkahan-
bongkahan kecil 5-7 cm
3. Kertas label dan spidol Untuk melabeli sampel
4. Saringan (ASTM) 100 mesh Untuk memisahkan sampel serbuk
standar
5. Holder terbuat dari plastik dengan
diamater 2,54 cm dan tinggi 2,2 cm Untuk tempat sampel
6. Holder terbuat dari alumenium Untuk tempat sampel
7. Plastik klip dan wadah sampel Untuk tempat sampel
8. Tissu Untuk membersihkan alat
9. 1 Unit komputer Untuk mengolah data sampel
10. Bijih mangan (sampel) Sebagai obyek yang diteliti
11. GPS
Untuk menentukan posisi
koordinat titik pengambilan
sampel
12. Neraca digital Untuk mengukur massa sampel
13. Kamera digital Untuk mendokumentasi
14. Suseptibilitymeter MS2 dengan
Sensor MS2B
Mengukur suseptibilitas magnetik
bahan
15. Meteran Alat ukur kedalaman pengambilan
sampel
D. Prosedur Penelitian
1. Observasi daerah penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan pertambangan mangan Desa
Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton, dengan menentukan lokasi
titik pengambilan sampel bijih mangan dengan menggunakan GPS.
21
Gambar 10. Peta Administrasi Kabupaten Buton
2. Pengambilan Sampel di Lapangan
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bijih mangan
yang berasal dari kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan
Siotapina Kabupaten Buton. Sampel bijih mangan yang diambil dalam bentuk
bongkahan bijih yang dinamakan Hand-Sample. Hand-Sample tersebut akan
diambil dari beberapa titik pengambilan sampel. Proses pengambilan Hand-
Sample tersebut dilakukan dengan menggunakan palu geologi. Pengambilan
sampel dilakukan dengan posisi vertikal kebawah dengan kedalaman 15 m pada
lokasi pertama dan kedua, dan 7 m pada lokasi ketiga, dengan interval 15 cm
untuk setiap pengambilan sampel.
22
3. Preparasi Sampel
Adapun tahap preparasi sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
(a.) Penghancuran Hand-Sample
Hand-sampel tersebut dihancurkan menggunakan Crusher untuk
memperoleh ukuran sampel yang lebih kecil.
(b.) Pengeringan Sampel
Sampel dikeringkan menggunakan Oven Listrik selama 12 jam dengan
suhu maksimal oven 260oC dengan tujuan untuk mempermudah proses
penggerusan atau pengahancuran sampel menggunakan Rinmilks Essa.
(c.) Penggerusan Sampel
Setelah dianggap cukup kering sampel dihaluskan menggunakan Rinmilks
ESSA selama 2 menit.
(d.) Pengayakan
Sampel yang telah menjadi bubuk diayak dengan menggunakan saringan
berukuran 100 mesh. Serbuk sampel hasil pengayakan kemudian dimasukkan
kedalam amplop/kemasan. selanjutnya akan diuji dengan menggunakan alat
Bartington Magnetic Susceptibilitymeter model MS2 dan sensor MS2B
4. Prosedur Pengukuran Suseptibilitas Magnetik
(a.) Tahap Pengukuran nilai Suseptibilitas Magnetik
Pengukuran pada suseptibilitas magnetik (χ). Semua sampel dimasukkan
ke dalam holder standar berbentuk silinder, dan selanjutnya diukur suseptibilitas
magnetiknya dalam dua frekuensi, yaitu 0.47 kHz untuk frekuensi rendah (χLF)
23
dan 4.7 kHz untuk frekuensi tinggi (χHF) menggunakan Bartington MS2
susceptibility meter dengan sensor MS2B (Bartington Instrument Ltd., Oxford,
United Kingdom). Pengukuran dilakukan dengan ketelitian 1.0 x 108 SI.
Pengambilan data suseptibilitas magnetik dilakukan dalam seting basis massa
yang dilakukan 3 kali untuk memperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi dari
setiap sampel yang diukur. Rasio pengukuran pada kedua frekuensi diekspresikan
sebagai frequency-dependent susceptibility yang dituliskan sebagai χFD(%) = (χLF
– χHF)/χLF x 100%.
(b.) Prosedur Penentuan Suseptibilitas Magnetik pada Sampel
1. Tahap Pembuatan Sampel
a) Menyiapkan holder sebanyak 100 buah (spesifikasi diameter 2,54
cm dan tinggi 2,2 cm) untuk ketiga jenis sampel
b) Memasukan sampel serbuk standar kedalam holder sampai penuh
dan sepadat mungkin dengan menggunakan sendok plastik seperti
yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 11. Sampel serbuk yang ditempatkan pada holder
c) Menimbang holder yang berisi sampel pada setiap titik pengukuran.
d) Memberikan kode sampel pada holder yang akan digunakan
e) Membuat referensi arah pengukuran pada sampel untuk digunakan
sebagai acuan dalam melakukan proses pengukuran seperti gambar
berikut:
Holder kosong Holder diisi penuh dengan sampel
24
2. Tahap Pengukuran Suseptibilitas Magnetik
Dalam pengukuran suseptibilitas magnetik, alat yang digunakan
adalah Bartington MS2 suseptibilitimeter yang dilengkapi dengan sensor
MS2B. Alat ini memiliki selang pengukuran 1x10-6
hingga 9999x10-6
dalam cgs dan 1,26x10-5
hingga 1,26x10-1
dalam SI. Prinsip dari alat ini
adalah sirkuit elektromagnetik yang berfungsi mendeteksi perubahan
induktansi ketika sampel ditempatkan didalam kumparan tersebut. Sensor
MS2B bekerja pada frekuensi yang berbeda yaitu frekuensi rendah 465 Hz
dan frekuensi tinggi 4650 Hz. Dalam pengukuran sampel pada penelitian
ini dipilih frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Frekuensi rendah untuk
menentukan suseptibilitas LF dan frekuensi tinggi untuk menentukan
suseptibilitas HF serta nilai suseptibilitas frekuensi Dependepnt FD .
Adapaun langkah-langkah yang digunakan dalam pengukuran
suseptibilitas magnetik bahan adalah sebagai berikut.
a) Melakukan kalibrasi nilai suseptibilitas magnetik.
b) Memasukan sampel kalibrasi kedalam kotak sampel yang terdapat
dalam sensor MS2B dengan posisi sampel seperti pada gambar.
Gambar 13. Posisi pengukuran sampel sensor MS2B
Gambar 12. Arah referensi pengukuran sampel
25
c) Mencatat nilai suseptibilitas sampel kalibrasi yang nilainya terbaca di
komputer.
d) Apabila nilai suseptibilitas magnetik sampel kalibrasi telah sesuai
dengan nilai sesungguhnya maka selanjutnya dilakukan pengukuran
sampel penelitian (sampel A, sampel B, sampel C) maka selanjutnya
dilakukan pengukuran sampel penelitian dengan langkah-langkah
seperti pengukuran kalibrasi sampel diatas.
e) Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, dimana computer akan
menghitung secara langsung nilai rata-rata dan standar deviasi dari
setiap sampel.
3. Tahap Analisis Data
a) Setelah proses pengukuran penentuan nilai suspetibilitas ,LF
,HF dan FD kemudian mengolah data hasil pengukuran
suseptibilitas magnetik pada Microsoft Excel yang ditampilkan
dalam bentuk tabulasi data.
b) Memplot hubungan antara nilai suseptibilitas magnetik dengan
kedalaman tanah dalam bentuk grafik.
4. Kesimpulan
Pada tahap ini yaitu melakukan interprestasi hasil pengukuran nilai
suseptibilitas magnetik dari grafik yang dihasilkan.
26
5. Tahap Analisis Data
(a.) Setelah proses pengukuran penentuan nilai suspetibilitas ,LF ,HF dan
FD kemudian mengolah data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik
pada Microsoft Excel yang ditampilkan dalam bentuk tabulasi data.
(b.) Memplot hubungan antara nilai suseptibilitas magnetik dengan
kedalaman tanah dalam bentuk grafik.
Gambar 14. Prosedur Penelitian
Observasi Lapangan
Pengambilan Sampel Bijih Mangan
Preparasi Sampel
Analisis Suseptibilitas Magnetik
Pengujian dengan MS2B
Kesimpulan
Selesai
Nilai Suseptibilitas Magnetik
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Nilai Suseptibilitas Magnetik Sampel pada Stasiun 1, Stasiun 2, dan
Stasiun 3
Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada sampel
yang diambil dari ketiga stasiun yang berbeda di kawasan Pertambangan Mangan
Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton yaitu memberikan nilai
hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada frekuensi rendah ( LF ), frekuensi
tinggi ( HF ), dan frekuensi dependent ( FD ). Adapun ditribusi nilai suseptibilitas
magnetik ( ,LF ,HF FDdan ) dapat dilihat pada data hasil pengukuran
suseptibilitas magnetik (Lampiran 2).
Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dari 3 Stasiun berbeda
(S1, S2, dan S3) yang mengandung bijih mangan di kawasan pertambangan
mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Posisi
geografis dan kedalaman maksimum dari tempat pengambilan sampel untuk
semua profil dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel
Lokasi Titik Koordinat ID Kedalaman maksimum
sampling (m)
I S: 05
o23’40.5”
E: 123o05’22.9”
S1 15
II S: 05
o23’39.5”
E: 123o05’22.1”
S2 15
III S: 05
o23’40.1”
E: 123o05’22.5”
S3 7
Data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada sampel batuan di
kawasan pertambangan mangan memperlihatkan variasi nilai suseptibilitas
magnetik dengan frekuensi rendah (suseptibilitas magnetik) terhadap kedalaman.
27
28
Baik pada S1, S2, dan S3, terlihat variasi yang berangam. Pada S1 pengambilan
sampel, memperlihatkan variasi suseptibilitas magnetik terentang dari nilai
minimum 6,4 x 10-8
m3/kg sampai nilai maksimum 278,2 x 10
-8 m
3/kg, dan pada
titik kedua terentang nilai suseptibilitas magnetik mulai dari 3,0 x 10-8
m3/kg
sampai kenilai maksimumanganya 52,7 x 10-8
m3/kg. pada titik ketiga terdapat
pula variasi nilai suseptibilitas magnetik yang terentang mulai dari 3,6 x 10-8
m3/kg sampai ke nilai maksimumanganya yaitu 132,8 x 10-8
m3/kg.
Adanya perbedaan pada nilai suseptibilitas magnetik yang terlihat dari
ketiga titik pengambilan sampel di kawasan pertambangan mangan tersebut
diperkirakan terjadi akibat adanya proses Geologi serta dikarenakan oleh
kandungan mineral dari sampel yang berbeda-beda. Untuk mengetahui kandungan
mineral dominan dari setiap sampel maka dilakukan pengukuran XRF (data
sekunder hasil penelitian Idul Fitri).
Pada Stasiun Pertama (S1) dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m,
terlihat batuan yang ada pada stasiun ini adalah batuan Sedimen yang berasal dari
batuan Ultrabasa. Pada S1 ini diperoleh variasi suseptibilitas magnetik dengan
frekuensi rendah ( LF ) terentang mulai dari 6,4 x 10-8
m3/kg sampai 278,2 x 10
-8
m3/kg. Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik, terlihat pada
kedalaman 0 cm sampai ke kedalaman 675 cm memiliki nilai suseptibilitas yang
rendah dan hampir sama pada setiap titiknya, hal ini disebabkan karena pada
kedalaman tersebut telah terjadi proses pelapukan dan pencucian. Hal ini
diperjelas dengan tingginya kandungan unsur besi dibandingkan dengan
kandungan unsur mangan pada kedalaman tersebut. Jika dilihat pada Stasiun
Pertama, nampak terjadi peningkatan grafik yang dimulai pada kedalaman 690
29
cm, dengan nilai maksimum manganya yaitu berada pada kedalaman 1050 cm
yaitu 278,2 x 10-8
m3/kg. Tingginya nilai suseptibilitas magnetik pada titik
tersebut disebabkan oleh kandungan unsur dari sampel yang diteliti berasal dari
batuan aslinya yang belum mengalami proses pelapukan. Sehingga nilai hasil
pengukuran suseptibilitas magnetik bersifat paramagnetik.
Setelah terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik pada kedalaman
1050 cm, kemudian nilai suseptibilitas magnetik terukur perlahan menurun dan
kembali meningkat pada kedalaman 1155 cm dengan nilai suseptibilitas magnetik
sebesar 70,7 x 10-8
m3/kg. Berdasarkan pada gambar 15, terjadi peningkatan nilai
suseptibilitas magnetik yang diikuti dengan naiknya nilai kandungan unsure
mangan yaitu pada kedalaman 1200 cm sampai seterusnya. Meningkatnya grafik
nilai suseptibilitas magnetik, disebabkan kandungan unsure besi dan Mangan pada
kedalaman tersebut berasal dari batuan aslinya.
Gambar 15. Grafik Nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan Unsur besi
dan Mangan pada Stasiun I.
30
Pada Stasiun kedua (S2), dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m,
nampak batuan yang berada pada stasiun kedua adalah batuan sedimen yang
berasal dari batuan ultrabasa. Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas
magnetik pada singkapan tersebut, nampak adanya variasi nilai suseptibilitas
magnetik terhadap kedalaman yang terentang dari 3,0 x 10-8
m3/kg sampai dengan
73,0 x 10-8
m3/kg. Dimana pada stasiun ini nilai suseptibilitas magnetiknya
bervariasi terhadap kedalaman.
Berdasarkan grafik dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik yang
disandingkan dengan kedalaman, nampak pada kedalaman 15 cm merupakan nilai
tertinggi dari stasiun kedua. Pada sampel yang berada dititik tersebut memiliki
nilai suseptibilitas magnetik sebesar 73,0 x 10-8
m3/kg. Berdasarkan dari grafik
suseptibilitas magnetik, nilai tertinggi yaitu pada kedalaman 15 cm. Dan
kemudian terulang lagi dikedalaman 60 cm yaitu dengan nilai suseptibilitas
magnetik sebesar 43,5 x 10-8
m3/kg. Hal ini disebabkan karena pada titik tersebut
merupakan daerah pengendapan. Dimana sampel teruji pada kedalaman tersebut
merupakan pengendapan dari daerah yang lebih tinggi dari lokasi pengambilan
sampel tersebut.
Pada kedalaman selanjutnya, terjadi penurunan nilai suseptibilitas
magnetik yang disebabkan oleh proses pelapukan, sehingga menyebabkan batuan
pada titik tersebut banyak melepaskan unsure-unsur logam berat yang
menyertainya dan mengalami pengkayaan unsur besi. Hal ini dibuktikan dengan
tingginya kandungan unsur besi dibanding dengan unsur Mangan,.
Pada kedalaman 285 cm, terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik
yaitu sebesar 34,8 x 10-8
m3/kg. Pada titik ini didominasi oleh unsure besi dan
unsur mangan. Kandungan besi dan mangan pada sampel ini tinggi dikarenakan
31
sampel tersebut berasal dari batuan aslinya yang tidak mengalami proses
pelakukan sehingga kandungan unsure besi dan mangan masih tinggi. Hal ini
menjadi indikasi terjadinya peningkatan nilai susetibilitas magnetik pada titik
tersebut. Hal ini kembali terulang pada kedalaman 525 cm. Pada titik tersebut
nilai suseptibilitas magnetik adalah sebesar 52,7 x 10-8
m3/kg dan kandungan
mineralnya didominasi oleh unsur besi dan Mangan. Tingginya kandungan
Mangan dan Fe pada titik tersebut dikarenakan batuan yang diukur berasal dari
batuan aslinya yang belum mengalami proses pelapukan. Jika dilihat pada
kedalaman 705 cm, nilai suseptibilitas magnetik kembali meningkat dan kembali
menurun setelah kedalaman 900 cm. Meningkatnya nilai suseptibilitas pada
kedalaman tersebut disebabkan adanya peningkatan nilai nilai kandungan mineral
Mangan.
Peningkatan nilai suseptibilitas magnetik kembali terjadi dimulai pada
kedalaman 1.140 cm. Hal ini dikarenakan pada kedalaman tersebut batuan yang
ditemukan adalah batuan asli yang belum mengalami proses pelapukan sehingga
kandungan unsur besi dan mangan pada batuan di kedalaman tersebut masih tetap
tinggi. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik nilai kandungan mangan dan besi.
Dimana pada kedalaman 1.140 terjadi peningkatan nilai kandungan pada kedua
mineral tersebut.
32
Gambar 16. Grafik nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan unsur besi
dan mangan pada Stasiun II.
Pada Stasiun ketiga (S3), pengambilan sampel dilakukan sampai
kedalaman 750 cm dan dengan interval 15 cm untuk setiap sampelnya. Hal ini
disebabkan karena lokasi yang sangat curam. Berdasarkan dari hasil pengukuran
suseptibilitas magnetik, terdapat variasi nilai suseptibilitas magnetik terhadap
kedalaman yang terentang dari 2,8 x 10-8
m3/kg sampai 132,8 x 10
-8 m
3/kg. nilai
suseptibilitas magnetik tertinggi berada pada kedalaman 450 cm yaitu sebesar
132,8 x 10-8
m3/kg. Tingginya nilai suseptibilitas magnetic pada kedalaman 450
cm disebabkan karena sampel pada kedalaman tersebut berasal dari batuan asli
yang belum mengalami proses pelapukan sehingga sangat baik saat termagnetisasi
oleh medan magnet luar. Selanjutnya pada kedalaman 510 cm, kembali terjadi
peningkatan nilai suseptibilitas magetik yaitu sebesar 77,5 x 10-8
m3/kg. dan
kemudian pada kedalaman selanjutnya kembali menurun dan naik kembali pada
33
kedalaman 585 yaitu sebesar 78,0 x 10-8
m3/kg. Pada S3 nilai suseptibilitas
magnetik yang didapatkan bervariasi terhadap kedalaman, disebabkan oleh
kandungan dari sampel dan akibat adanya proses pencucian serta pelapukan.
Gambar 17. Grafik nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan unsur besi
dan mangan pada Stasiun III.
Gambar 18. Nilai suseptibilitas magnetik untuk ketiga stasiun
34
Gambar 18, yaitu hasil pengukuran suseptibilitas magnetik untuk masing-
masing stasiun. Berdasarkan dari gambar tersebut, nampak variasi nilai
suseptibilitas yang beragam pada masing-masing stasiun. Pada S1 dengan
kedalaman pengambilan sampel 15 m, dari kedalaman 0 cm sampai dengan 675
cm, nilai suseptibilitas magnetik yang terukur hampir serupa pada setiap titiknya
yaitu berkisar pada 12,3 x 10-8
m3/kg sampai dengan 31,8 x 10
-8 m
3/kg. Dan mulai
terjadi peningkatan suseptibilitas magnetik dimulai pada kedalaman 690 cm. nilai
suseptibilitas magnetik tertinnggi pada stasiun 1 berada pada kedalaman 1050 cm
dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 278,2 x 10-8
m3/kg.
Selanjutnya pada S2 dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m, terdapat
banyak nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi. Pada stasiun ini terentang nilai
suseptibilitas dimulai dari 3,0 x 10-8
m3/kg sampai dengan 73,0 x 10
-8 m
3/kg. Pada
stasiun ini nilai maksimum suseptibilitas magnetik berada pada kedalaman 15 cm.
yaitu sebesar 73,0 x 10-8
m3/kg. hal ini disebabkan karena pada kedalaman
tersebut sampel yang terukur berasal dari material pengendapan. Selanjutnya
terulang kembali pada kedalaman 60 cm. setelah terulang pada kedalaman 60 cm,
terdapat interval yang cukup jauh dan kemudian terjadi kembali peningkatan nilai
suseptibilitas magnetik pada kedalaman 285 cm yaitu sebesar 34,8 x 10-8
m3/kg.
selanjutnya nilai suseptibilitas tinggi kembali ditemukan pada kedalaman 528 cm
dengan nilai suseptibiitasnya sebesar 52,7 x 10-8
m3/kg. kemudian pada
kedalaman 705 cm sampai seterusnya terjadi peningkatan nilai suseptibilitas
magnetik yang relevan dengan tingginya kandungan unsur besi dan Mangan pada
kedalaman tersebut.
35
Pada S3 dengan kedalaman pengambilan sampel 750 cm terentang nilai
suseptibilitas magnetik dimulai dari 2,8 x 10-8
m3/kg sampai 132,8 x 10
-8 m
3/kg.
pada S3 ini nilai suseptibilitas magnetik tertinggi berada dikedalaman 450 cm dan
dengan nilai suseptibilitas magnetiknya sebesar 132,8 x 10-8
m3/kg. pada stasiun
ini, tidak semua titik memiliki nilai suseptibilitas yang tinggi. Hal ini disebabkan
oleh adanya proses pelapukan batuan.
D. Kandungan Mineral Magnetik Sam pel
Setelah diperoleh data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik dan data
hasil pengukuran XRF, kemudian data-data tersebut dikorelasikan untuk
mengetahui kuat lemahnya hubungan antara kedua data tersebut. Berdasarkan dari
data hasil Pengukuran XRF (data sekunder Idul Fitri), pada S1, mineral
magnetiknya didominasi oleh besi dan mineral mangan. Selanjutnya pada S2
didominasi oleh unsur besi dan pada S3, unsur besi dan mangan mengalami
penurunan kandungan. Diduga mineral pada sampel teruji termasuk dalam tipe
mineral Hematite (Bijaksana, 2002).
Pada S1 diperoleh nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan
mineral mangan yaitu sebesar 0,15 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas
magnetik dengan unsur besi adalah sebesar -0,09. Selanjutnya pada S2 diperoleh
nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan mineral Mangan yaitu
sebesar 0,28 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan unsur
besi adalah sebesar 0,31. Kemudian pada stasiun terakhir S3, diperoleh nilai
korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan mineral mangan yaitu sebesar
-0,02 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan unsur besi
36
adalah sebesar 0,03. Berdasarkan dari nilai korelasi yang diperoleh dari ketiga
stasiun penelitian dapat disimpulkan bahwa data pengukuran suseptibilitas
magnetik dan data hasil pengukuran XRF (mangan dan besi memiliki hubungan
yang lemah (Telussa, dkk., 2013).
27
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada ketiga
singkapan batuan berbeda di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha
Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton, dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai suseptibilitas magnetik pada ketiga stasiun penelitian adalah
bervariasi terhadap kedalaman. Dimana pada S1 nilai suseptibilitas
magnetik berkisar dari 6,4 x 10-8
m3/kg sampai dengan 278,2 x 10
-8 m
3/kg,
selanjutnya pada S2, nilai suseptibilitas yang diperoleh berkisar dari 3,0 x
10-8
m3/kg sampai dengan 73,0 x 10
-8 m
3/kg dan untuk S3 nilai
suseptibilitas magnetik berkisar dari 2,8 x 10-8
m3/kg sampai dengan 132,8
x 10-8
m3/kg. nilai suseptibilitas magnetik bervariasi terhadap kedalaman
disebabkan karena adanya proses geologi dan juga dari kandungan mineral
magnetik yang berbeda-beda.
2. Pada ketiga Stasiun pengukuran, unsur-unsur yang terkandung pada
sampel pengukuran termasuk dalam jenis mineral hematite.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai sebaran bijih mangan di
kawasan pertambangan mangan tersebut serta sampai kedalaman berapakah masih
dijumpai bijih mangan pada kawasan pertambangan mangan Desa Kumbehawa
Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, C., 2010, Potensi dan Genesis Mangan di Kawasan Kars Gombong
Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data Induksi
Polarisasi dan Kimia Mineral, Buletin Sumber Daya Geologi, Volume 5.
Askari. 2012. Karakteristik Dua Tipe Endapan Mangaan Di Daerah Singingi
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah MTG Vol. 5,
No. 2, (2012) 2.Teknik Geologi UPN “VETERAN” Yogyakarta.
Bijaksana, S., 2002, Analisa Mineral Magnetik dalam Masalah Lingkungan,
Journal Geofisika, v.1, p 19-27.
Bijaksana, S., Huliselan, E. K., 2010, Magnetic Properties and Metal Content of
Sanitary Leachate Sludge in Two Landfill Sites Near Bandung, Indonesia,
Environmetal Earth Sciences, 60, 409-41.
Corathers, 2002, U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS.
Dearing, J., 1996, Frequency-dependent Susceptibility Measurements of
Environmental Materials. Geophys. J. Int., 124:228–240.
Dearing, J., 1997, Secondary Ferrimagnetic Minerals in Weish Soils : A
Comparison of Mineral Magnetic Detection Methods And Implication For
Mineral Formation, Geophysical Journal International, 130, 727-736.
Dekkers, M. J., 1997. Environmental Magnetism : An introduction, Geologie en
Mijnbouw, 76, 163-182.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara, 2012, Peta Bahan
Galian Tambang Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.
Distamben, 2012, Potensi Pertambangan yang Berada di Kabupaten Buton, Dinas
Pertambangan Kabupaten Buton, Buton.
Evans, M.E and F. Heller, 2003, Environmental Magnetism, Elsevier Science.
London, p 299. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/5208165173.pdf, 27
Juli 2015.
Hill, J. W,. Petrucci, R.H., 2002, General Chemistry, Third Edition, Prentice-Hall,
New Jersey, 702-703.
38
39
Jahidin, 2005, Karakterisasi Sifat Magnetik Mineral Magnetik Limbah Tambang
Ferronikel PT. Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara, Skripsi,
MIPA Universitas Haluoleo, Kendari.
Jiles, 1996, Introduction to Magnetism and Magnetite Material, New York, USA:
Chapman and Hall.
Maher, B.A., 2003, Holocene loess accumulation and soil development at the
westren edge of the Chinese Loess Plateau : Imlications for magnetic
proxis of paleorainfall, Quaternary Science Review, 22, 445-451.
Munir, M., 1995, Geologi dan Mineralogi Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta.
Murthy, B.V.S., 2009, Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand
Examples from Keonjhar District Orissa, Journal India Geophysics Union,
Vol.13, 149-161.
Saffiudin, L.O., Venny, H., Wirman, R.P., Bijaksana, S., 2011, A Preliminary
Study of Pedogenic Processes, Latinmag Letters, 1, 2011.
Safiuddin, L., 2012, A Preliminary Study of the Magnetic Properties on Laterite
Soils As Indicators of Pedogenic Processes, Latinmag Letters, 1(1), 1-15.
Sawaludin, L., 2015, Analisis Mineral Penyerta dan Sifat Magnetik Bijih Mangan
Dikawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan
Siotapina Kabupaten Buton, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari.
Sikumbang, N., Sanyoto, P., Supandjono, R. J.B. dan Gafoer, S., (1995), Peta Geologi Lembar Buton, Sulawesi Tenggara skala 1 : 250.000. Pusat
Penelitian Dan Pengembangan Geologi.
Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido, 1994, Peta Geologi Lembar Kolaka,
Sulawesi Skala 1:250.000. Pusat Pengembangan dan Peneliti Geologi.
Bandung.
Sudarningsih dan Fahruddin, 2008, Penggunaan Metoda Difraksi Sinar X dalam
Menganalisa Kandungan Mineral Pada Batuan Ultrabasa Kalimantan
Selatan. Staf Pengajar Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas
Lumbung Mangkurat.
Telussa, A.M., Elvinus, R.P., dan Zeth, A.L., 2013, Penerapan Analisis Korelasi
Parsial Untuk Menentukan Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen
Kepegawaian Dengan Efektivitas Kerja Pegawai, Jurnal Barekeng, Vol. 7,
No. (1), Hal. (15-18).
40
Van Dam, R. L., 2008, Mineralogy and Magnetic Properties of Bassaltic Subtrate
Soils, Soil Science Society of America Journal, 72, 244-257.
LAMPIRAN
41
Lampiran 1. Singkapan batuan yang mengandung Bijih Mangan
Stasiun I.
Gambar 19. Singkapan batuan pada stasiun 1
Stasiun II.
Gambar 20. Singkapan batuan pada stasiun 2
42
Stasiun III.
Gambar 21. Singkapan batuan pada stasiun 3
43
Lampiran 2. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik.
A. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada SI
FREKUENSI LEMAH
FREKUENSI TINGGI
TITIK F.A S.S L.A N.S R SD
TITIK F.A S.S L.A N.S R SD
S1.1 1.0 56.0 1.0 51.5 52.3 0.6
S1.1 -1.0 53.0 1.0 49.7 50.4 0.8
1.0 57.0 1.0 52.5
0.0 53.0 -1.0 50.1
-1.0 56.0 0.0 52.8
-1.0 54.0 -1.0 51.5
S1.2 -1.0 32.0 0.0 31.4 31.8 0.4
S1.2 1.0 32.0 1.0 30.3 29.4 0.9
1.0 34.0 1.0 32.3
0.0 30.0 -1.0 29.8
0.0 32.0 -1.0 31.8
0.0 27.0 -3.0 28.2
S1.3 0.0 22.0 0.0 22.5 23.2 0.5
S1.3 2.0 23.0 1.0 22.0 22.5 0.7
-1.0 22.0 -1.0 23.5
-2.0 20.0 -1.0 22.0
-1.0 22.0 -1.0 23.5
1.0 24.0 1.0 23.5
S1.4 -2.0 13.0 -1.0 15.7 15.9 0.2
S1.4 -2.0 11.0 -1.0 13.5 13.8 0.7
-2.0 13.0 -2.0 16.2
-2.0 13.0 3.0 13.1
-1.0 13.0 -2.0 15.9
-1.0 14.0 1.0 14.8
S1.5 -1.0 10.0 -1.0 113.0 11.8 0.2
S1.5 0.0 6.0 0.0 6.2 6.4 0.2
-2.0 9.0 -2.0 11.3
0.0 7.0 2.0 6.3
-1.0 10.0 -3.0 12.7
-1.0 6.0 0.0 6.6
S1.6 -1.0 24.0 0.0 25.0 25.2 0.2
S1.6 -1.0 21.0 -2.0 23.3 24.0 0.5
-1.0 23.0 -1.0 24.0
0.0 24.0 1.0 24.2
-1.0 24.0 0.0 25.3
2.0 26.0 3.0 24.4
S1.7 0.0 35.0 -1.0 36.9 37.3 5.0
S1.7 -1.0 32.0 0.0 33.2 34.0 0.7
1.0 36.0 0.0 38.1
1.0 33.0 0.0 33.8
1.0 36.0 0.0 37.0
1.0 34.0 0.0 34.9
S1.8 1.0 12.0 -2.0 13.4 13.9 0.4
S1.8 2.0 13.0 0.0 12.7 12.0 0.7
-2.0 12.0 -1.0 13.8
0.0 12.0 0.0 12.3
1.0 15.0 1.0 14.4
0.0 9.0 -3.0 11.0
S1.9 1.0 35.0 -2.0 35.3 34.4 0.7
S1.9 -1.0 35.0 1.0 33.7 33.7 0.6
-1.0 35.0 0.0 34.3
1.0 36.0 0.0 34.4
0.0 36.0 2.0 33.6
-2.0 35.0 3.0 32.9
S1.10 -1.0 19.0 -2.0 21.3 22.0 0.5
S1.10 0.0 20.0 -2.0 21.6 21.5 0.7
0.0 22.0 0.0 22.6
1.0 22.0 0.0 22.3
1.0 23.0 2.0 22.0
1.0 18.0 -4.0 20.7
S1.11 -1.0 22.0 0.0 23.1 23.9 0.6
S1.11 -1.0 18.0 -3.0 21.0 21.7 0.8
1.0 23.0 -1.0 24.1
-1.0 20.0 0.0 21.3
0.0 23.0 -1.0 24.5
2.0 24.0 2.0 22.9
S1.12 0.0 32.0 1.0 31.5 30.6 0.8
S1.12 0.0 26.0 -1.0 26.5 26.8 0.5
2.0 32.0 1.0 30.6
-2.0 26.0 -1.0 27.5
2.0 31.0 1.0 29.6
-1.0 26.0 0.0 26.4
S1.13 0.0 28.0 1.0 30.7 30.3 0.5
S1.13 -2.0 26.0 1.0 29.5 29.3 0.7
44
1.0 29.0 2.0 30.6
-1.0 26.0 2.0 28.4
0.0 27.0 1.0 29.5
-2.0 26.0 0.0 30.0
S1.14 -2.0 41.0 -3.0 47.3 48.0 0.5
S1.14 -2.0 39.0 -1.0 43.9 43.8 0.3
-1.0 43.0 -2.0 48.4
-2.0 40.0 1.0 44.2
2.0 46.0 1.0 48.4
-2.0 38.0 -2.0 43.4
S1.15 0.0 48.0 2.0 50.4 50.4 0.2
S1.15 -1.0 41.0 -1.0 44.8 44.6 0.7
1.0 48.0 1.0 50.1
-1.0 40.0 -1.0 43.7
0.0 48.0 1.0 50.6
-1.0 42.0 0.0 45.4
S1.16 -1.0 17.0 -1.0 18.8 18.8 0.4
S1.16 2.0 16.0 -2.0 18.8 18.6 0.2
0.0 19.0 1.0 19.3
-1.0 16.0 -2.0 18.4
1.0 18.0 0.0 18.4
-1.0 18.0 1.0 18.6
S1.17 2.0 31.0 1.0 34.5 33.9 0.5
S1.17 0.0 25.0 0.0 29.1 29.1 0.6
1.0 29.0 0.0 33.3
0.0 25.0 -1.0 29.8
2.0 30.0 0.0 34.0
0.0 24.0 -1.0 28.4
S1.18 2.0 31.0 0.0 34.0 35.1 0.8
S1.18 -1.0 26.0 -2.0 30.9 31.8 0.7
0.0 32.0 1.0 35.4
-1.0 27.0 -1.0 31.9
1.0 31.0 1.0 36.0
-2.0 27.0 -2.0 32.6
S1.19 -1.0 39.0 2.0 38.2 37.8 0.5
S1.19 0.0 36.0 0.0 35.9 36.2 0.2
2.0 38.0 0.0 37.0
0.0 35.0 -3.0 36.2
2.0 39.0 0.0 38.1
-2.0 35.0 -1.0 36.4
S1.20 0.0 38.0 -1.0 40.4 40.0 0.5
S1.20 0.0 32.0 -1.0 19.6 20.5 0.6
-1.0 38.0 0.0 40.2
-1.0 31.0 -2.0 20.0
2.0 39.0 1.0 39.3
-1.0 33.0 -3.0 21.0
S1.21 2.0 2.0 0.0 22.5 22.4 0.2
S1.21 2.0 17.0 -1.0 19.0 20.5 0.6
0.0 20.0 1.0 22.6
0.0 17.0 -2.0 20.0
0.0 19.0 0.0 22.1
1.0 17.0 -3.0 21.0
S1.22 -1.0 30.0 0.0 32.9 32.3 0.6
S1.22 -2.0 25.0 0.0 27.8 28.6 0.6
0.0 29.0 0.0 31.4
-2.0 26.0 0.0 29.3
-1.0 29.0 -1.0 32.5
-2.0 25.0 -1.0 28.7
S1.23 -1.0 24.0 0.0 25.9 26.6 0.9
S1.23 0.0 23.0 -1.0 25.1 25.2 0.2
0.0 24.0 -1.0 26.0
-1.0 23.0 -1.0 25.5
-2.0 26.0 1.0 27.9
-1.0 22.0 -2.0 24.9
S1.24 -1.0 31.0 0.0 32.0 32.0 0.5
S1.24 -1.0 30.0 -1.0 31.5 31.5 0.0
2.0 31.0 -1.0 31.3
-1.0 30.0 -1.0 31.5
0.0 32.0 0.0 32.6
0.0 31.0 0.0 31.5
S1.25 0.0 31.0 0.0 30.0 30.7 0.5
S1.25 -1.0 30.0 -1.0 30.0 30.2 0.2
1.0 33.0 1.0 31.0
-1.0 30.0 -1.0 30.0
-1.0 31.0 -1.0 31.0
-2.0 30.0 -1.0 30.5
S1.26 -1.0 20.0 0.0 20.9 20.8 0.6
S1.26 -1.0 19.0 -1.0 20.5 20.2 0.5
0.0 21.0 0.0 21.5
-1.0 19.0 -1.0 20.5
0.0 19.0 -1.0 20.1
0.0 19.0 0.0 19.5
45
S1.27 -1.0 21.0 0.0 21.5 21.2 0.2
S1.27 -1.0 19.0 0.0 19.2 19.6 0.7
0.0 21.0 0.0 21.1
0.0 19.0 0.0 19.1
1.0 22.0 1.0 21.1
0.0 20.0 0.0 20.6
S1.28 0.0 14.0 2.0 13.6 13.9 0.4
S1.28 0.0 13.0 0.0 13.9 13.5 0.3
0.0 12.0 -1.0 13.5
-1.0 12.0 0.0 13.3
-1.0 13.0 0.0 14.5
-1.0 12.0 0.0 13.4
S1.29 -1.0 22.0 0.0 23.2 22.3 1.0
S1.29 -1.0 20.0 12.0 22.3 22.3 0.0
-1.0 21.0 -1.0 22.8
-1.0 20.0 12.0 22.3
1.0 10.0 -1.0 21.0
-1.0 20.0 12.0 22.3
S1.30 -1.0 42.0 -1.0 43.1 42.9 0.3
S1.30 -2.0 39.0 -2.0 41.1 40.9 0.2
0.0 42.0 -2.0 43.0
-1.0 39.0 -2.0 40.6
-2.0 41.0 -1.0 42.5
-2.0 39.0 -2.0 41.1
S1.31 -2.0 18.0 -1.0 20.0 19.4 0.8
S1.31 -1.0 16.0 -2.0 18.4 18.5 0.7
-1.0 18.0 0.0 19.3
-1.0 17.0 -2.0 19.4
-1.0 17.0 -1.0 18.8
-1.0 16.0 -2.0 17.8
S1.32 0.0 12.0 0.0 12.6 12.3 0.5
S1.32 -1.0 9.0 -1.0 10.6 11.4 0.6
-2.0 11.0 0.0 12.6
1.0 12.0 1.0 11.6
-2.0 10.0 0.0 11.6
2.0 12.0 -1.0 12.1
S1.33 -2.0 33.0 -2.0 33.4 33.3 0.2
S1.33 -1.0 33.0 0.0 32.0 33.1 0.8
-1.0 34.0 -1.0 33.4
0.0 34.0 -2.0 33.3
0.0 35.0 1.0 33.0
0.0 35.0 -1.0 33.9
S1.34 2.0 25.0 0.0 26.4 26.6 0.1
S1.34 0.0 21.0 -2.0 24.1 25.3 0.9
0.0 24.0 -1.0 26.7
-1.0 22.0 -2.0 25.7
0.0 23.0 -2.0 26.0
0.0 22.0 0.0 26.2
S1.35 -1.0 32.0 -1.0 35.1 35.4 0.2
S1.35 2.0 34.0 1.0 34.5 34.7 0.3
0.0 34.0 1.0 35.5
-2.0 31.0 -1.0 34.5
-1.0 32.0 -2.0 35.7
-2.0 32.0 0.0 35.1
S1.36 -1.0 21.0 -1.0 24.3 24.8 0.7
S1.36 2.0 23.0 -1.0 23.8 22.3 1.4
-1.0 24.0 2.0 25.8
-2.0 20.0 1.0 22.5
2.0 24.0 2.0 24.3
2.0 20.0 1.0 20.5
S1.37 2.0 19.0 -1.0 21.2 21.5 0.2
S1.37 0.0 15.0 -2.0 18.3 19.3 0.7
-2.0 18.0 0.0 21.6
2.0 20.0 3.0 19.8
0.0 19.0 -1.0 21.7
0.0 18.0 1.0 19.8
S1.38 1.0 35.0 -2.0 37.8 37.4 0.9
S1.38 -1.0 35.0 1.0 42.1 42.9 0.7
1.0 33.0 -3.0 36.2
2.0 38.0 3.0 42.7
0.0 35.0 -2.0 38.2
-1.0 38.0 3.0 43.9
S1.39 0.0 17.0 -4.0 20.4 21.1 0.9
S1.39 0.0 20.0 0.0 24.1 24.7 0.5
-1.0 19.0 0.0 20.6
2.0 22.0 1.0 24.7
1.0 21.0 -1.0 22.4
2.0 22.0 0.0 25.4
S1.40 0.0 14.0 -1.0 17.7 17.5 0.2
S1.40 -1.0 12.0 -3.0 17.1 17.5 0.3
-1.0 14.0 0.0 17.6
-2.0 15.0 2.0 17.9
46
2.0 15.0 0.0 17.2
-2.0 13.0 -1.0 17.5
S1.41 0.0 15.0 0.0 18.7 18.0 0.7
S1.41 -1.0 12.0 -2.0 17.0 17.0 0.4
1.0 15.0 2.0 17.0
0.0 12.0 -2.0 16.4
2.0 16.0 1.0 18.2
-1.0 13.0 -1.0 17.5
S1.42 2.0 23.0 1.0 24.2 25.4 0.9
S1.42 0.0 22.0 -1.0 25.3 25.0 0.3
1.0 24.0 1.0 25.7
1.0 23.0 0.0 25.1
2.0 25.0 1.0 26.3
-1.0 21.0 -1.0 24.6
S1.43 0.0 21.0 -2.0 24.6 24.2 0.5
S1.43 -2.0 20.0 0.0 23.4 23.5 0.1
-2.0 20.0 -2.0 24.5
-2.0 19.0 -2.0 23.4
-1.0 20.0 -1.0 23.4
-1.0 20.0 -3.0 23.6
S1.44 0.0 25.0 -2.0 30.1 30.2 0.7
S1.44 0.0 25.0 0.0 28.8 28.8 0.0
-1.0 26.0 -1.0 31.2
-1.0 24.0 -1.0 28.8
0.0 25.0 -2.0 29.4
-1.0 24.0 -1.0 28.8
S1.45 -1.0 31.0 0.0 33.4 33.4 0.1
S1.45 -1.0 30.0 -2.0 33.4 33.0 0.3
0.0 31.0 -1.0 33.5
-1.0 29.0 -3.0 32.8
-1.0 31.0 0.0 33.3
-1.0 30.0 -1.0 32.9
S1.46 -1.0 67.0 0.0 71.1 70.6 0.5
S1.46 -1.0 65.0 -1.0 69.5 69.7 0.2
0.0 67.0 -1.0 70.7
-2.0 65.0 -1.0 70.0
0.0 67.0 1.0 69.9
-1.0 65.0 -1.0 69.5
S1.47 1.0 47.0 2.0 48.0 48.8 0.7
S1.47 0.0 45.0 -1.0 48.1 48.5 0.9
-1.0 46.0 1.0 48.7
-1.0 46.0 -1.0 49.7
0.0 47.0 0.0 49.7
0.0 45.0 0.0 47.6
S1.48 0.0 40.0 -2.0 43.1 43.4 0.3
S1.48 -2.0 39.0 -2.0 42.6 41.9 0.5
1.0 42.0 -1.0 43.8
-1.0 39.0 -1.0 41.6
-1.0 40.0 -2.0 43.2
-1.0 39.0 -1.0 41.6
S1.49 1.0 52.0 0.0 45.8 45.3 1.0
S1.49 -1.0 49.0 -3.0 45.6 44.9 0.5
1.0 53.0 1.0 46.2
-2.0 49.0 0.0 44.3
1.0 51.0 2.0 44.0
-1.0 50.0 0.0 44.9
S1.50 1.0 58.0 0.0 57.4 56.9 0.4
S1.50 -1.0 56.0 -1.0 56.8 56.2 0.4
0.0 56.0 -2.0 56.9
1.0 57.0 1.0 55.9
-2.0 54.0 -3.0 56.4
2.0 58.0 2.0 55.9
S1.51 1.0 32.0 -1.0 29.4 28.8 0.4
S1.51 1.0 31.0 -1.0 28.5 28.7 0.2
1.0 31.0 1.0 28.5
0.0 31.0 0.0 28.0
0.0 31.0 0.0 28.5
-1.0 31.0 0.0 29.0
S1.52 -1.0 13.0 0.0 15.8 15.1 0.7
S1.52 -1.0 11.0 -1.0 14.2 15.0 0.6
0.0 12.0 0.0 14.2
-1.0 12.0 -1.0 15.4
0.0 13.0 0.0 15.4
-1.0 12.0 -1.0 15.4
S1.53 1.0 41.0 0.0 38.1 37.9 0.6
S1.53 -1.0 39.0 -1.0 37.5 37.7 0.2
0.0 41.0 0.0 38.5
-1.0 39.0 -1.0 37.5
0.0 40.0 1.0 37.1
-1.0 40.0 0.0 38.0
S1.54 0.0 21.0 -1.0 23.8 23.4 0.3
S1.54 -1.0 20.0 -1.0 23.2 22.6 0.4
47
0.0 21.0 0.0 23.2
-1.0 19.0 -1.0 22.1
-1.0 21.0 1.0 23.1
-2.0 19.0 -1.0 22.6
S1.55 -1.0 16.0 0.0 17.9 18.5 0.7
S1.55 0.0 16.0 -1.0 18.5 18.3 0.2
-1.0 16.0 0.0 18.0
0.0 17.0 0.0 18.5
-1.0 18.0 1.0 19.5
-1.0 16.0 -1.0 18.5
S1.56 0.0 46.0 0.0 48.1 48.4 0.4
S1.56 -1.0 45.0 -1.0 48.1 48.1 0.0
-2.0 46.0 0.0 49.0
0.0 46.0 0.0 48.1
0.0 46.0 0.0 48.1
-1.0 45.0 -1.0 48.1
S1.57 0.0 75.0 -2.0 78.2 78.5 0.4
S1.57 0.0 74.0 0.0 76.0 76.0 0.0
-2.0 74.0 -2.0 78.1
0.0 74.0 0.0 76.0
-1.0 76.0 -1.0 79.1
0.0 74.0 0.0 76.0
S1.58 1.0 23.0 -1.0 25.8 26.1 0.3
S1.58 0.0 21.0 -1.0 23.7 23.7 0.4
0.0 23.0 -2.0 26.5
0.0 22.0 0.0 24.2
1.0 24.0 0.0 25.9
0.0 21.0 0.0 23.1
S1.59 -1.0 56.0 -3.0 67.0 68.3 1.1
S1.59 0.0 59.0 0.0 68.2 68.2 0.9
-2.0 56.0 -4.0 68.2
-1.0 59.0 -1.0 69.3
-1.0 60.0 0.0 69.8
0.0 58.0 0.0 67.0
S1.60 0.0 6.0 0.0 6.4 6.4 0.0
S1.60 0.0 5.0 0.0 5.3 5.3 0.0
0.0 6.0 0.0 6.4
0.0 5.0 0.0 5.3
0.0 6.0 0.0 6.4
0.0 5.0 0.0 5.3
S1.61 1.0 49.0 0.0 51.3 51.3 0.4
S1.61 0.0 48.0 0.0 51.8 51.1 0.5
0.0 48.0 0.0 50.8
0.0 48.0 0.0 50.8
-1.0 48.0 -1.0 51.8
0.0 48.0 0.0 50.8
S1.62 -1.0 118.0 1.0 131.2 132.0 0.8
S1.62 -1.0 117.0 -1.0 131.2 131.6 0.5
1.0 120.0 0.0 132.7
-2.0 117.0 -2.0 132.3
1.0 120.0 1.0 132.3
-1.0 117.0 -1.0 131.2
S1.63 1.0 13.0 2.0 14.0 14.8 0.7
S1.63 0.0 11.0 -1.0 14.4 14.5 0.1
1.0 13.0 1.0 14.6
-1.0 11.0 -1.0 14.6
0.0 13.0 0.0 15.8
-1.0 11.0 -1.0 14.6
S1.64 1.0 10.0 1.0 10.2 10.0 0.2
S1.64 -1.0 9.0 0.0 9.5 9.7 0.3
0.0 9.0 0.0 10.2
-1.0 8.0 0.0 9.5
1.0 9.0 0.0 9.7
0.0 9.0 0.0 10.2
S1.65 2.0 9.0 0.0 8.7 8.0 0.5
S1.65 -1.0 7.0 0.0 8.3 7.9 0.3
-2.0 6.0 0.0 7.6
0.0 7.0 0.0 7.5
0.0 8.0 2.0 7.6
-1.0 7.0 0.0 8.0
S1.66 -1.0 5.0 -2.0 7.4 7.2 0.3
S1.66 -1.0 5.0 0.0 6.2 6.6 0.3
0.0 6.0 0.0 6.8
0.0 7.0 2.0 6.7
0.0 7.0 1.0 7.4
0.0 6.0 0.0 6.8
S1.67 -1.0 13.0 -2.0 15.1 15.3 0.2
S1.67 -2.0 13.0 -1.0 15.0 15.2 1.1
0.0 14.0 -1.0 15.1
0.0 14.0 1.0 14.0
-2.0 13.0 -2.0 15.6
0.0 16.0 0.0 16.7
48
S1.68 -1.0 36.0 -1.0 41.8 41.1 0.5
S1.68 0.0 34.0 -1.0 39.0 39.1 0.3
0.0 36.0 0.0 40.6
-2.0 33.0 -2.0 39.5
-1.0 35.0 -2.0 41.0
-1.0 33.0 -2.0 38.9
S1.69 0.0 10.0 0.0 10.4 11.1 0.5
S1.69 -1.0 8.0 -2.0 10.0 10.4 0.3
0.0 11.0 0.0 11.4
-2.0 9.0 -1.0 10.8
1.0 12.0 1.0 11.4
-2.0 8.0 -2.0 10.4
S1.70 -1.0 245.0 -1.0 277.4 278.2 0.6
S1.70 0.0 243.0 0.0 274.1 274.5 0.5
0.0 247.0 0.0 278.6
-1.0 243.0 -1.0 275.2
1.0 247.0 -1.0 278.6
1.0 244.0 0.0 274.1
S1.71 -1.0 57.0 0.0 57.4 58.6 1.0
S1.71 -2.0 57.0 0.0 57.8 59.4 1.0
2.0 60.0 0.0 58.6
-1.0 57.0 0.0 58.9
1.0 61.0 1.0 59.9
-1.0 57.0 -2.0 58.6
S1.72 1.0 80.0 1.0 90.3 90.3 0.4
S1.72 0.0 77.0 -1.0 88.7 89.2 0.7
2.0 80.0 1.0 89.8
-1.0 77.0 -1.0 89.2
-1.0 79.0 0.0 90.9
-2.0 77.0 -1.0 89.6
S1.73 -2.0 30.0 0.0 33.7 34.2 0.4
S1.73 2.0 30.0 1.0 31.1 31.5 0.6
1.0 33.0 2.0 34.2
-1.0 27.0 -2.0 31.1
-1.0 32.0 1.0 34.6
1.0 29.0 -2.0 32.3
S1.74 0.0 36.0 0.0 38.4 37.5 0.9
S1.74 0.0 35.0 0.0 37.4 36.7 0.5
-1.0 35.0 0.0 37.9
0.0 34.0 0.0 36.3
1.0 35.0 1.0 36.3
0.0 34.0 0.0 36.3
S1.75 0.0 25.0 0.0 26.5 25.5 0.3
S1.75 -1.0 22.0 -2.0 25.3 25.4 0.0
2.0 26.0 0.0 26.3
0.0 24.0 0.0 25.4
-1.0 25.0 0.0 27.0
2.0 25.0 0.0 25.4
S1.76 0.0 20.0 1.0 21.0 20.6 0.6
S1.76 -2.0 17.0 -1.0 19.3 19.4 0.2
-1.0 20.0 1.0 20.0
0.0 19.0 0.0 19.7
-1.0 20.0 1.0 20.0
-2.0 18.0 1.0 19.2
S1.77 0.0 18.0 -1.0 20.0 70.7 0.4
S1.77 -2.0 62.0 -1.0 69.3 70.2 0.7
1.0 18.0 -1.0 19.8
0.0 64.0 -1.0 70.5
1.0 18.0 0.0 19.1
2.0 64.0 0.0 70.9
S1.78 -1.0 39.0 -3.0 48.2 49.0 0.6
S1.78 0.0 41.0 0.0 48.1 48.3 0.3
0.0 42.0 0.0 49.3
0.0 41.0 0.0 48.1
-2.0 42.0 1.0 49.6
0.0 42.0 1.0 48.7
S1.79 -2.0 13.0 -4.0 18.2 18.5 0.9
S1.79 1.0 17.0 1.0 17.6 17.9 0.2
-1.0 12.0 -6.0 17.5
1.0 17.0 0.0 18.1
-2.0 16.0 -2.0 19.7
0.0 17.0 1.0 18.1
S1.80 -1.0 20.0 -2.0 27.3 26.9 0.3
S1.80 0.0 20.0 0.0 25.2 25.6 0.3
0.0 22.0 1.0 27.3
0.0 21.0 1.0 25.8
-1.0 20.0 -1.0 26.5
0.0 21.0 1.0 25.7
S1.81 0.0 78.0 1.0 65.2 65.1 0.3
S1.81 1.0 78.0 1.0 64.9 64.6 0.4
0.0 76.0 -2.0 65.1
1.0 77.0 1.0 64.0
49
1.0 78.0 1.0 64.9
1.0 78.0 1.0 64.9
S1.82 -1.0 78.0 1.0 85.5 85.5 0.2
S1.82 1.0 78.0 1.0 84.6 84.6 0.0
2.0 79.0 1.0 85.3
1.0 78.0 1.0 84.6
1.0 79.0 1.0 85.7
1.0 78.0 1.0 84.6
S1.83 2.0 104.0 0.0 110.2 110.2 0.9
S1.83 2.0 102.0 1.0 107.3 107.6 0.2
2.0 105.0 0.0 111.4
1.0 102.0 1.0 107.8
2.0 103.0 0.0 109.1
1.0 102.0 1.0 107.8
S1.84 -2.0 27.0 -2.0 34.5 34.9 0.6
S1.84 1.0 29.0 1.0 33.3 33.7 0.6
-1.0 29.0 1.0 34.4
1.0 30.0 1.0 34.5
-1.0 29.0 -1.0 35.7
1.0 29.0 1.0 33.3
S1.85 1.0 20.0 1.0 24.8 24.6 0.9
S1.85 1.0 19.0 1.0 23.5 23.5 0.0
1.0 20.0 0.0 25.6
1.0 19.0 1.0 23.5
1.0 19.0 1.0 23.5
1.0 19.0 1.0 23.5
S1.86 0.0 17.0 -1.0 22.7 23.3 0.4
S1.86 0.0 17.0 1.0 21.4 21.4 0.5
1.0 20.0 2.0 23.7
1.0 18.0 1.0 22.0
-2.0 17.0 0.0 23.6
1.0 17.0 1.0 20.7
S1.87 -1.0 19.0 0.0 25.8 24.8 0.8
S1.87 -1.0 17.0 -1.0 24.0 24.0 0.0
1.0 19.0 1.0 24.0
-1.0 17.0 -1.0 24.0
-1.0 18.0 0.0 24.5
-1.0 17.0 -1.0 24.0
S1.88 0.0 37.0 0.0 34.4 35.0 0.5
S1.88 -1.0 36.0 -1.0 34.4 34.2 0.2
1.0 38.0 0.0 34.8
-1.0 36.0 0.0 33.9
0.0 39.0 1.0 35.7
-1.0 36.0 -1.0 34.4
S1.89 1.0 16.0 2.0 19.1 19.3 1.1
S1.89 -1.0 13.0 -1.0 18.5 18.9 0.3
2.0 15.0 1.0 18.0
-1.0 13.0 -2.0 19.2
-1.0 16.0 1.0 20.7
-1.0 13.0 -2.0 19.0
S1.90 0.0 15.0 0.0 20.1 20.5 0.6
S1.90 -2.0 12.0 -2.0 18.7 18.2 0.3
1.0 16.0 1.0 20.1
-1.0 12.0 -2.0 18.0
2.0 18.0 2.0 21.4
-2.0 12.0 -2.0 18.0
S1.91 2.0 46.0 1.0 40.4 39.9 0.4
S1.91 -2.0 41.0 -2.0 39.0 38.8 0.2
1.0 45.0 1.0 39.9
-2.0 41.0 -1.0 38.5
2.0 45.0 1.0 39.3
-2.0 41.0 -2.0 39.0
S1.92 2.0 16.0 -1.0 19.0 18.0 0.8
S1.92 -1.0 11.0 -1.0 15.0 15.3 0.4
-1.0 14.0 0.0 18.1
-1.0 11.0 -2.0 15.8
2.0 14.0 -1.0 17.0
-1.0 11.0 -2.0 15.0
S1.93 1.0 18.0 -2.0 24.8 25.4 0.7
S1.93 -2.0 16.0 -2.0 23.0 23 0.6
2.0 21.0 2.0 25.0
-1.0 16.0 -2.0 23.0
2.0 21.0 0.0 26.3
-1.0 16.0 -1.0 22.3
S1.94 1.0 36.0 2.0 35.5 35.2 0.2
S1.94 -2.0 31.0 -1.0 33.3 32.9 0.3
0.0 33.0 -2.0 35.1
-1.0 31.0 -1.0 32.9
-2.0 31.0 -4.0 35.1
-1.0 30.0 -2.0 32.5
S1.95 0.0 21.0 2.0 19.6 20.2 0.5
S1.95 -1.0 19.0 -1.0 19.8 20.0 0.2
50
-2.0 20.0 0.0 20.8
-1.0 19.0 -1.0 19.8
-1.0 21.0 2.0 20.2
-2.0 19.0 -1.0 20.3
S1.96 2.0 22.0 0.0 26.0 26.3 0.8
S1.96 -1.0 21.0 0.0 25.1 25.7 0.4
0.0 22.0 1.0 25.5
0.0 21.0 -1.0 25.7
-2.0 23.0 1.0 27.5
-1.0 21.0 -1.0 26.2
S1.97 1.0 21.0 -3.0 25.9 25.9 0.3
S1.97 -1.0 20.0 -1.0 23.9 24.1 0.2
0.0 22.0 0.0 25.5
0.0 20.0 -1.0 23.9
0.0 22.0 -1.0 26.2
0.0 20.0 -1.0 23.9
S1.98 -1.0 17.0 -2.0 20.4 21.5 0.9
S1.98 -1.0 18.0 -1.0 21.0 21.0 0.0
2.0 20.0 -1.0 21.5
-1.0 18.0 -1.0 21.0
1.0 21.0 0.0 22.7
-1.0 18.0 -1.0 21.0
S1.99 -1.0 14.0 -2.0 16.1 15.9 0.6
S1.99 -1.0 13.0 -1.0 14.5 14.8 0.5
1.0 15.0 0.0 15.0
-1.0 13.0 -1.0 14.5
-1.0 16.0 1.0 16.5
-1.0 14.0 -1.0 15.5
S1.100 -2.0 9.0 0.0 11.7 10.6 0.8
S1.100 -2.0 6.0 -1.0 8.3 8.5 0.2
1.0 9.0 0.0 10.1
-1.0 6.0 -1.0 8.3
-1.0 7.0 2.0 10.1
-1.0 6.0 -1.0 8.3
B. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada S II.
LOW FREKUENSI
HIGH FREKUENSI
TITIK F.A S L.A NS R SD
TITIK F.A S L..A N.S R SD
S2.1 0.0 57.0 -3.0 73.3 73.0 0.4
S2.1 -1.0 56.0 -1.0 71.3 71.5 0.3
-1.0 57.0 -2.0 73.3
-2.0 56.0 -1.0 71.9
2.0 56.0 -2.0 72.5
-1.0 56.0 -1.0 71.3
S2.2 0.0 6.0 -2.0 10.5 10.5 0.7
S2.2 -1.0 6.0 -1.0 10.3 10.3 0.0
-1.0 5.0 -2.0 9.7
-1.0 6.0 -1.0 10.3
-2.0 8.0 1.0 11.4
0.0 7.0 0.0 10.3
S2.3 1.0 4.0 -3.0 6.1 6.0 0.2
S2.3 -1.0 4.0 -1.0 5.6 5.4 0.7
-1.0 3.0 -3.0 5.7
0.0 4.0 0.0 4.5
0.0 4.0 -3.0 6.3
0.0 5.0 -1.0 6.2
S2.4 -1.0 32.0 -2.0 44.5 43.5 0.9
S2.4 0.0 31.0 0.0 41.1 42.0 0.6
-1.0 31.0 -3.0 43.9
-1.0 31.0 -1.0 42.4
-1.0 31.0 -1.0 42.4
-1.0 31.0 -1.0 42.4
S2.5 -2.0 7.0 -1.0 10.0 10.4 0.6
S2.5 -1.0 7.0 -1.0 9.4 9.0 0.6
-2.0 6.0 -3.0 10.0
-1.0 6.0 -1.0 8.2
-1.0 8.0 -2.0 11.2
-1.0 7.0 -1.0 9.4
S2.6 -1.0 5.0 -2.0 7.7 7.7 0.0
S2.6 -1.0 4.0 -2.0 6.5 5.9 0.5
1.0 8.0 2.0 7.6
-1.0 4.0 -1.0 5.9
-1.0 5.0 -2.0 7.7
-1.0 3.0 -2.0 5.3
S2.7 -1.0 4.0 -3.0 7.6 6.8 0.6
S2.7 -1.0 4.0 -1.0 6.1 6.5 0.3
-2.0 3.0 -2.0 6.1
-2.0 4.0 -1.0 6.7
-1.0 4.0 -2.0 6.8
-2.0 4.0 -1.0 6.7
S2.8 -1.0 6.0 -1.0 7.7 7.7 0.1
S2.8 -1.0 5.0 -2.0 7.1 7.2 0.1
-1.0 7.0 1.0 7.6
-1.0 5.0 -2.0 7.1
-1.0 8.0 2.0 7.8
-1.0 5.0 -2.0 7.3
S2.9 -1.0 8.0 -1.0 11.0 11.4 1.1
S2.9 0.0 8.0 -1.0 11.0 11.0 0.0
51
-1.0 9.0 -2.0 12.9
-1.0 8.0 -1.0 11.0
-1.0 8.0 0.0 10.3
-1.0 8.0 -1.0 11.0
S2.10 -1.0 6.0 3.0 4.6 5.2 0.5
S2.10 -1.0 3.0 -2.0 5.1 4.9 0.2
-1.0 3.0 -2.0 5.4
-1.0 3.0 -1.0 4.6
1.0 6.0 1.0 5.7
-2.0 3.0 -1.0 5.1
S2.11 0.0 8.0 -1.0 10.1 10.0 0.0
S2.11 -1.0 7.0 -1.0 9.3 9.3 0.5
-1.0 7.0 -2.0 10.0
-1.0 7.0 -2.0 9.9
-1.0 9.0 1.0 10.0
-2.0 6.0 -1.0 8.7
S2.12 -1.0 12.0 1.0 12.4 12.1 0.2
S2.12 -1.0 8.0 -2.0 10.0 10.1 0.2
-2.0 12.0 2.0 12.0
-2.0 8.0 -1.0 9.8
0.0 12.0 1.0 11.9
-1.0 9.0 -1.0 10.4
S2.13 -1.0 9.0 -1.0 11.6 11.7 0.5
S2.13 -1.0 8.0 -1.0 10.4 10.4 0.0
0.0 9.0 -1.0 11.2
-1.0 8.0 -1.0 10.4
0.0 10.0 -1.0 12.3
-1.0 8.0 -1.0 10.4
S2.14 0.0 6.0 -2.0 8.0 7.1 0.8
S2.14 -1.0 5.0 -1.0 6.7 6.1 0.4
0.0 6.0 -1.0 7.3
-1.0 4.0 -1.0 5.6
0.0 5.0 -1.0 6.1
-1.0 4.0 -2.0 6.1
S2.15 0.0 7.0 2.0 6.5 5.9 0.4
S2.15 -1.0 3.0 -2.0 5.1 5.4 0.2
-2.0 3.0 -2.0 5.6
-1.0 4.0 -1.0 5.6
-2.0 3.0 -2.0 5.6
-1.0 4.0 -1.0 5.6
S2.16 -2.0 9.0 -2.0 12.5 13.1 0.4
S2.16 0.0 10.0 -1.0 12.0 12.3 0.2
-2.0 9.0 -3.0 13.4
-1.0 10.0 -1.0 12.5
-1.0 12.0 1.0 13.3
-1.0 10.0 -1.0 12.5
S2.17 1.0 5.0 2.0 4.0 3.8 0.5
S2.17 -1.0 3.0 0.0 3.9 3.6 0.2
1.0 5.0 3.0 3.2
-1.0 2.0 -1.0 3.4
2.0 6.0 2.0 4.5
-1.0 2.0 -1.0 3.4
S2.18 0.0 3.0 -2.0 5.5 5.0 0.5
S2.18 -1.0 2.0 -1.0 3.6 4.4 0.6
0.0 3.0 -2.0 5.1
-2.0 2.0 -2.0 4.8
1.0 4.0 0.0 4.3
-2.0 2.0 -2.0 4.8
S2.19 -2.0 28.0 0.0 34.5 34.8 0.5
S2.19 -1.0 27.0 -1.0 33.6 34.0 0.3
-1.0 28.0 1.0 35.5
-2.0 27.0 -1.0 34.1
0.0 28.0 -1.0 34.2
-1.0 27.0 -2.0 34.3
S2.20 0.0 26.0 0.0 30.1 30.7 0.8
S2.20 -1.0 25.0 -1.0 30.1 30.3 0.3
0.0 27.0 -1.0 31.8
-1.0 25.0 -2.0 30.7
0.0 26.0 0.0 30.1
-1.0 25.0 -1.0 30.1
S2.21 0.0 4.0 0.0 4.6 4.3
S2.21 -1.0 2.0 -1.0 3.4 3.4 0.0
-1.0 2.0 -2.0 4.1
-1.0 2.0 -1.0 3.4
0.0 3.0 -1.0 4.1
-1.0 2.0 -1.0 3.4
S2.22 0.0 3.0 0.0 3.7 3.7 0.0
S2.22 -1.0 1.0 -1.0 -1.0 2.5 0.0
2.0 4.0 0.0 3.7
-1.0 1.0 -1.0 -1.0
1.0 4.0 1.0 3.7
-1.0 1.0 -1.0 -1.0
S2.23 -1.0 6.0 1.0 7.4 7.3 0.2
S2.23 -2.0 2.0 -1.0 4.4 4.6 0.3
0.0 5.0 -1.0 7.0
-2.0 2.0 -1.0 4.4
-1.0 2.0 -6.0 7.5
-2.0 2.0 -2.0 5.0
S2.24 -1.0 2.0 -4.0 5.9 5.2 0.8
S2.24 -2.0 2.0 -2.0 4.6 4.6 0.0
-1.0 2.0 -1.0 4.1
-2.0 2.0 -2.0 4.6
-2.0 2.0 -4.0 5.7
-2.0 2.0 -2.0 4.6
S2.25 -1.0 3.0 -1.0 4.6 4.8 0.7
S2.25 -2.0 0.0 -2.0 2.3 2.7 0.5
-2.0 2.0 -1.0 4.0
-2.0 0.0 -2.0 2.3
-2.0 3.0 -2.0 5.7
-1.0 2.0 -1.0 3.4
S2.26 -2.0 4.0 0.0 5.8 5.0 0.7
S2.26 0.0 2.0 -1.0 3.1 3.5 0.4
52
-2.0 1.0 -3.0 4.1
-1.0 3.0 0.0 4.0
-2.0 2.0 -3.0 5.2
0.0 3.0 0.0 3.5
S2.27 2.0 6.0 -1.0 6.5 6.0 0.6
S2.27 0.0 3.0 0.0 3.5 3.7 0.3
0.0 7.0 3.0 6.4
0.0 3.0 -1.0 4.2
-2.0 3.0 -1.0 5.2
0.0 3.0 0.0 3.5
S2.28 0.0 3.0 -2.0 4.9 4.4 0.3
S2.28 -1.0 2.0 -1.0 3.6 2.8 0.6
-2.0 3.0 0.0 4.2
-1.0 1.0 -1.0 2.4
1.0 4.0 0.0 4.2
-1.0 1.0 -1.0 2.4
S2.29 1.0 4.0 0.0 4.0 5.2 0.9
S2.29 -2.0 3.0 0.0 4.4 4.3 0.3
-1.0 6.0 3.0 5.4
-1.0 3.0 0.0 3.9
-1.0 4.0 -2.0 6.3
-2.0 3.0 0.0 4.5
S2.30 -2.0 2.0 -2.0 4.3 4.0 0.5
S2.30 1.0 3.0 1.0 2.2 3.5 0.9
-2.0 2.0 -2.0 4.3
-1.0 4.0 2.0 3.9
1.0 3.0 -1.0 3.3
-1.0 3.0 -1.0 4.3
S2.31 0.0 3.0 -2.0 4.5 4.1 0.3
S2.31 0.0 3.0 0.0 3.4 2.9 0.3
0.0 3.0 -1.0 4.0
0.0 3.0 1.0 2.8
-1.0 3.0 0.0 3.9
-1.0 3.0 2.0 2.6
S2.32 0.0 3.0 0.0 3.0 3.0 0.5
S2.32 0.0 3.0 1.0 2.6 2.8 0.1
1.0 2.0 -1.0 2.3
1.0 3.0 0.0 2.8
-1.0 2.0 -1.0 3.3
2.0 3.0 -3.0 2.9
S2.33 -2.0 2.0 -1.0 4.0 3.8 0.2
S2.33 2.0 3.0 -2.0 3.7 3.5 0.5
-1.0 1.0 -3.0 3.9
2.0 4.0 1.0 2.9
-1.0 2.0 -1.0 3.5
0.0 5.0 3.0 4.0
S2.34 -1.0 3.0 0.0 3.9 3.9 0.4
S2.34 -1.0 1.0 -2.0 3.0 2.5 0.3
0.0 3.0 0.0 3.4
0.0 1.0 -2.0 2.3
-1.0 3.0 -1.0 4.5
0.0 2.0 0.0 2.3
S2.35 1.0 47.0 -1.0 53.1 52.7 0.5
S2.35 1.0 45.0 -1.0 52.0 51.8 0.3
-1.0 46.0 1.0 53.1
-1.0 44.0 0.0 51.0
0.0 45.0 0.0 52.0
1.0 46.0 1.0 52.0
S2.36 -1.0 6.0 0.0 7.1 6.8 0.2
S2.36 -1.0 5.0 1.0 5.5 5.9 0.5
0.0 6.0 0.0 6.7
0.0 7.0 2.0 6.6
-1.0 6.0 1.0 6.6
0.0 5.0 0.0 5.6
S2.37 1.0 5.0 1.0 4.4 3.8 0.4
S2.37 2.0 3.0 0.0 2.3 2.2 0.5
0.0 3.0 0.0 3.8
1.0 2.0 0.0 1.6
0.0 3.0 0.0 3.3
1.0 3.0 0.0 2.8
S2.38 -1.0 6.0 0.0 6.9 6.3 0.4
S2.38 1.0 4.0 1.0 3.3 4.4 1.0
0.0 5.0 0.0 5.4
0.0 3.0 -1.0 4.1
0.0 6.0 0.0 6.5
-2.0 5.0 1.0 5.8
S2.39 2.0 5.0 0.0 5.0 5.3 0.6
S2.39 -1.0 3.0 1.0 3.5 4.4 0.7
1.0 5.0 1.0 4.7
-1.0 4.0 1.0 4.6
-1.0 6.0 2.0 6.1
-1.0 3.0 -2.0 5.2
S2.40 -1.0 4.0 0.0 4.7 4.0 0.5
S2.40 -1.0 3.0 1.0 3.2 3.3 0.3
-2.0 2.0 -1.0 3.7
0.0 2.0 -1.0 2.9
-1.0 3.0 0.0 3.7
-1.0 3.0 0.0 3.7
S2.41 0.0 6.0 1.0 5.7 5.9 0.3
S2.41 -2.0 5.0 2.0 5.1 5.6 0.4
-1.0 5.0 -1.0 6.3
-1.0 4.0 -2.0 5.9
-1.0 4.0 -2.0 5.8
-1.0 3.0 -1.0 5.9
S2.42 -2.0 2.0 -3.0 4.8 4.3 0.4
S2.42 -1.0 2.0 0.0 2.6 3.4 0.6
-2.0 2.0 -2.0 4.3
1.0 3.0 -2.0 3.8
-1.0 2.0 -2.0 3.8
1.0 3.0 0.0 3.8
S2.43 -2.0 2.0 -3.0 4.8 4.8 0.5
S2.43 2.0 3.0 -3.0 4.2 4.4 0.2
53
-2.0 3.0 0.0 4.2
1.0 2.0 -4.0 4.2
0.0 5.0 0.0 5.4
2.0 4.0 -2.0 4.7
S2.44 -1.0 2.0 -3.0 4.7 4.3 0.5
S2.44 -2.0 2.0 1.0 2.7 2.9 0.5
-1.0 2.0 -1.0 3.5
-2.0 1.0 0.0 2.4
-2.0 2.0 -2.0 4.6
-2.0 0.0 -4.0 3.5
S2.45 -2.0 3.0 0.0 4.6 4.5 0.1
S2.45 1.0 3.0 -2.0 4.0 3.5 0.4
-2.0 3.0 0.0 4.4
2.0 3.0 -1.0 3.0
-1.0 3.0 -1.0 4.6
-2.0 1.0 -2.0 3.5
S2.46 1.0 1.0 -3.0 3.0 3.3 0.2
S2.46 -1.0 2.0 0.0 2.8 2.9 12.12
-1.0 1.0 -3.0 3.4
-2.0 1.0 -2.0 3.4
-2.0 2.0 0.0 3.4
0.0 1.0 -2.0 2.4
S2.47 -2.0 11.0 -3.0 15.2 15.8 0.5
S2.47 0.0 13.0 -1.0 15.3 15.4 0.3
-2.0 13.0 -1.0 16.3
-2.0 12.0 -1.0 15.1
-2.0 11.0 -4.0 15.9
0.0 13.0 -2.0 15.9
S2.48 -1.0 29.0 2.0 33.2 33.4 0.3
S2.48 -2.0 27.0 -1.0 33.2 32.4 0.7
1.0 29.0 -1.0 33.9
-1.0 27.0 -1.0 32.6
-1.0 28.0 0.0 33.2
0.0 27.0 0.0 31.5
S2.49 -1.0 4.0 0.0 4.7 4.7 0.0
S2.49 0.0 2.0 -3.0 4.3 4.2 0.1
0.0 4.0 0.0 4.7
0.0 3.0 -1.0 4.1
-1.0 3.0 -1.0 4.7
0.0 2.0 -3.0 4.3
S2.50 -1.0 7.0 0.0 9.0 8.7 0.2
S2.50 1.0 6.0 2.0 5.3 5.5 0.5
0.0 7.0 0.0 8.5
-2.0 5.0 2.0 6.2
-1.0 6.0 -1.0 8.5
0.0 3.0 -2.0 5.0
S2.51 -1.0 7.0 -1.0 46.4 46.6 0.2
S2.51 -1.0 30.0 0.0 45.8 45.3 0.9
-2.0 7.0 0.0 46.4
0.0 40.0 3.0 46.0
-1.0 6.0 -2.0 46.9
-2.0 35.0 -2.0 44.0
S2.52 -2.0 15.0 2.0 19.6 19.2 0.5
S2.52 -1.0 14.0 -1.0 17.3 18.1 0.6
-2.0 14.0 -2.0 18.5
-1.0 15.0 -1.0 18.5
-2.0 15.0 -2.0 19.6
-1.0 15.0 -1.0 18.5
S2.53 -1.0 8.0 -3.0 12.7 12.0 0.7
S2.53 -1.0 9.0 0.0 11.7 11.7 0.0
-2.0 8.0 0.0 11.0
-1.0 9.0 0.0 11.7
-1.0 10.0 1.0 12.2
0.0 9.0 -1.0 11.8
S2.54 -1.0 31.0 -2.0 39.4 39.6 0.5
S2.54 -1.0 32.0 0.0 38.6 38.3 0.4
-2.0 30.0 -3.0 39.2
0.0 32.0 0.0 38.5
-2.0 32.0 -1.0 40.3
0.0 32.0 1.0 37.7
S2.55 -2.0 8.0 -3.0 12.4 12.5 0.7
S2.55 0.0 8.0 1.0 8.8 9.5 0.5
-2.0 7.0 -4.0 11.7
0.0 9.0 1.0 9.9
-2.0 9.0 -3.0 13.5
0.0 9.0 1.0 9.8
S2.56 -2.0 16.0 -3.0 21.8 21.2 0.4
S2.56 0.0 16.0 0.0 18.8 18.0 0.6
-1.0 16.0 -2.0 20.7
1.0 16.0 1.0 17.6
-1.0 17.0 -1.0 21.2
1.0 16.0 1.0 17.6
S2.57 -1.0 17.0 -3.0 19.9 18.8 0.8
S2.57 1.0 18.0 1.0 17.7 17.4 0.2
-2.0 16.0 -1.0 18.2
1.0 17.0 0.0 17.2
-1.0 16.0 -2.0 18.2
0.0 17.0 1.0 17.3
S2.58 -2.0 9.0 -2.0 11.9 11.3 0.4
S2.58 0.0 11.0 1.0 11.3 11.0 0.5
-2.0 9.0 0.0 10.8
0.0 10.0 1.0 10.2
-2.0 9.0 -1.0 11.3
1.0 11.0 0.0 11.4
S2.59 -2.0 10.0 -3.0 13.9 13.5 0.5
S2.59 1.0 10.0 -1.0 12.1 11.9 0.2
-1.0 10.0 -2.0 12.7
-1.0 10.0 -1.0 12.1
-2.0 10.0 -3.0 13.8
0.0 10.0 -1.0 11.6
S2.60 -1.0 13.0 0.0 15.1 15.3 0.3
S2.60 0.0 13.0 -1.0 15.1 14.6 0.4
54
0.0 13.0 -1.0 15.2
-1.0 12.0 -1.0 14.6
0.0 14.0 0.0 15.7
-1.0 12.0 0.0 14.0
S2.61 -1.0 4.0 0.0 4.8 4.9 0.0
S2.61 -2.0 2.0 -1.0 3.8 4.5 0.5
-1.0 3.0 -2.0 4.9
-2.0 3.0 -1.0 4.8
-1.0 5.0 0.0 4.9
-2.0 3.0 -1.0 4.8
S2.62 0.0 6.0 0.0 6.6 6.4 0.2
S2.62 -1.0 4.0 -1.0 5.5 5.7 0.2
-1.0 5.0 0.0 6.1
-1.0 5.0 0.0 5.3
-1.0 4.0 -3.0 6.5
0.0 5.0 0.0 5.3
S2.63 0.0 4.0 -2.0 5.4 5.5 0.2
S2.63 0.0 5.0 0.0 5.3 5.3 0.0
0.0 4.0 -2.0 5.3
1.0 6.0 1.0 5.3
-2.0 4.0 -1.0 5.8
1.0 6.0 1.0 5.3
S2.64 -1.0 5.0 -1.0 6.2 6.2 0.4
S2.64 0.0 6.0 1.0 5.4 5.6 0.2
0.0 6.0 -1.0 6.7
1.0 6.0 0.0 5.8
-2.0 4.0 -1.0 5.6
0.0 6.0 1.0 5.7
S2.65 -1.0 4.0 -1.0 5.5 6.3 0.5
S2.65 1.0 6.0 1.0 5.5 5.5 0.0
0.0 5.0 -2.0 6.7
1.0 6.0 1.0 5.5
-2.0 4.0 -2.0 6.6
1.0 6.0 1.0 5.5
S2.66 -1.0 4.0 -1.0 5.2 4.8 0.4
S2.66 1.0 5.0 1.0 4.2 4.0 0.2
0.0 3.0 -3.0 4.9
1.0 5.0 1.0 4.2
-1.0 3.0 -1.0 4.2
1.0 5.0 2.0 3.7
S2.67 -1.0 9.0 0.0 9.0 8.5 0.5
S2.67 1.0 9.0 1.0 8.8 8.4 0.5
-2.0 8.0 0.0 8.0
1.0 9.0 1.0 8.8
-2.0 8.0 -1.0 8.0
1.0 8.0 1.0 7.7
S2.68 -1.0 8.0 1.0 8.9 8.5 0.9
S2.68 2.0 8.0 2.0 6.6 6.6 0.0
-1.0 6.0 0.0 7.2
1.0 7.0 1.0 6.6
0.0 8.0 -1.0 9.4
1.0 7.0 1.0 6.6
S2.69 0.0 4.0 -1.0 4.8 4.4 0.3
S2.69 1.0 5.0 1.0 4.2 4.2 0.0
0.0 5.0 2.0 4.2
1.0 5.0 1.0 4.2
1.0 4.0 -1.0 4.2
1.0 5.0 1.0 4.2
S2.70 0.0 4.0 -1.0 4.9 4.5 0.3
S2.70 1.0 5.0 1.0 4.3 4.1 0.2
0.0 4.0 0.0 4.3
2.0 5.0 1.0 3.8
1.0 5.0 1.0 4.3
1.0 5.0 1.0 4.3
S2.71 -1.0 5.0 1.0 5.3 5.7 0.7
S2.71 1.0 5.0 1.0 4.1 4.1 0.0
-1.0 4.0 -1.0 5.2
1.0 5.0 1.0 4.1
-2.0 5.0 -1.0 6.7
1.0 5.0 1.0 4.1
S2.72 0.0 4.0 -1.0 5.0 4.6 0.3
S2.72 1.0 5.0 1.0 4.4 4.4 0.0
0.0 4.0 0.0 4.4
1.0 5.0 1.0 4.4
0.0 4.0 0.0 4.4
1.0 5.0 1.0 4.4
S2.73 0.0 4.0 0.0 4.2 5.0 0.6
S2.73 1.0 5.0 1.0 3.2 3.5 0.5
1.0 5.0 -1.0 5.5
1.0 5.0 1.0 3.2
-1.0 4.0 -1.0 5.3
1.0 5.0 1.0 4.2
S2.74 -1.0 4.0 0.0 5.0 5.5 0.4
S2.74 1.0 6.0 1.0 5.5 5.1 0.5
-1.0 4.0 -1.0 5.5
1.0 5.0 1.0 4.4
2.0 7.0 1.0 6.1
1.0 6.0 1.0 5.5
S2.75 -2.0 4.0 -1.0 5.9 5.0 0.7
S2.75 0.0 4.0 0.0 4.3 4.5 0.3
-2.0 3.0 0.0 4.2
1.0 5.0 1.0 4.3
-2.0 3.0 1.0 4.8
0.0 5.0 1.0 4.9
S2.76 -1.0 13.0 -1.0 16.2 16.2 0.7
S2.76 1.0 14.0 0.0 16.8 15.6 0.5
-1.0 14.0 2.0 15.4
1.0 14.0 1.0 16.9
-2.0 14.0 0.0 17.1
0.0 14.0 0.0 16.2
S2.77 -1.0 15.0 0.0 18.0 18.2 0.7
S2.77 0.0 15.0 1.0 16.8 16.7 0.3
55
-2.0 15.0 -1.0 19.2
1.0 15.0 0.0 16.9
-1.0 14.0 -1.0 17.5
1.0 15.0 1.0 16.3
S2.78 -2.0 13.0 -1.0 16.5 16.1 0.3
S2.78 -1.0 13.0 -1.0 15.9 15.9 0.0
-1.0 13.0 -1.0 15.9
-1.0 13.0 -2.0 15.9
-1.0 13.0 -1.0 15.9
-1.0 13.0 -1.0 15.9
S2.79 0.0 18.0 -1.0 19.1 19.9 0.6
S2.79 -1.0 18.0 -1.0 19.6 19.6 0.0
-1.0 19.0 0.0 20.0
-1.0 18.0 -1.0 19.6
-2.0 19.0 0.0 20.0
-1.0 18.0 -1.0 19.6
S2.80 -2.0 21.0 0.0 23.1 23.5 0.3
S2.80 -1.0 20.0 -1.0 22.1 22.5 0.5
-2.0 21.0 -1.0 23.7
-1.0 21.0 -1.0 23.2
-2.0 21.0 -1.0 23.6
-1.0 20.0 -1.0 22.1
S2.81 -1.0 12.0 -1.0 13.0 13.2 0.4
S2.81 0.0 12.0 -1.0 12.6 13.1 0.4
0.0 12.0 -2.0 13.1
0.0 13.0 0.0 13.0
-1.0 13.0 0.0 13.5
-1.0 13.0 0.0 13.6
S2.82 -2.0 13.0 0.0 13.5 13.2 0.4
S2.82 -1.0 12.0 -1.0 12.6 12.5 0.1
-1.0 12.0 -1.0 12.6
-1.0 12.0 -1.0 12.6
-1.0 13.0 -1.0 13.6
2.0 12.0 -3.0 12.3
S2.83 -1.0 5.0 -1.0 6.3 5.6 0.5
S2.83 2.0 6.0 -1.0 5.9 5.5 0.5
-1.0 6.0 -1.0 5.2
1.0 5.0 0.0 4.8
-1.0 6.0 -1.0 5.2
0.0 6.0 1.0 5.7
S2.84 0.0 21.0 0.0 21.0 21.9 0.6
S2.84 1.0 24.0 5.0 21.0 21.8 0.8
0.0 21.0 -2.0 22.3
2.0 24.0 3.0 21.4
-1.0 21.0 -2.0 22.4
1.0 25.0 3.0 22.9
S2.85 0.0 10.0 -3.0 12.4 12.9 0.6
S2.85 -2.0 10.0 -1.0 12.0 12.3 0.4
-2.0 10.0 -1.0 12.5
-1.0 10.0 -1.0 12.0
-1.0 11.0 -2.0 13.7
-1.0 9.0 -3.0 12.1
S2.86 -2.0 19.0 -2.0 12.4 12.9 0.6
S2.86 -2.0 17.0 -1.0 17.3 18.4 0.8
-1.0 17.0 -3.0 12.5
0.0 19.0 -2.0 18.8
-1.0 18.0 -2.0 13.7
-2.0 17.0 -4.0 19.0
S2.87 -2.0 24.0 -1.0 24.5 24.7 0.9
S2.87 -1.0 22.0 -1.0 22.1 23.3 0.9
-1.0 23.0 -2.0 23.6
-2.0 24.0 0.0 23.9
-2.0 25.0 -2.0 25.9
-2.0 24.0 -1.0 24.0
S2.88 -2.0 7.0 -2.0 9.9 9.9 0.4
S2.88 -2.0 10.0 1.0 9.4 9.7 0.2
-1.0 7.0 -2.0 9.4
1.0 8.0 1.0 9.9
-1.0 9.0 0.0 10.4
-1.0 8.0 -1.0 9.9
S2.89 -1.0 18.0 -2.0 20.1 20.1 0.4
S2.89 -1.0 18.0 -1.0 19.6 19.2 0.5
-1.0 18.0 -3.0 20.6
-1.0 18.0 -1.0 19.6
-1.0 18.0 -1.0 19.6
-1.0 17.0 -1.0 18.5
S2.90 -2.0 17.0 -1.0 17.8 17.8 0.6
S2.90 -2.0 15.0 -4.0 17.6 16.9 0.6
-1.0 18.0 -1.0 18.5
1.0 16.0 -2.0 16.2
-1.0 16.0 -2.0 17.0
-2.0 15.0 -3.0 17.0
S2.91 0.0 15.0 -4.0 19.7 19.9 0.1
S2.91 -2.0 15.0 0.0 18.7 19.1 0.6
-2.0 15.0 -2.0 19.9
2.0 16.0 -2.0 18.7
-1.0 15.0 -3.0 20.0
0.0 16.0 -2.0 19.9
S2.92 -1.0 21.0 -2.0 25.8 24.9 0.6
S2.92 -1.0 20.0 -1.0 24.0 23.4 0.4
-1.0 20.0 -2.0 24.5
2.0 21.0 0.0 23.0
-1.0 21.0 0.0 24.4
-2.0 20.0 1.0 23.3
S2.93 -1.0 28.0 2.0 30.3 30.6 0.5
S2.93 1.0 25.0 -3.0 30.7 30.0 0.5
-1.0 26.0 -2.0 31.3
-1.0 23.0 -5.0 29.7
0.0 26.0 -1.0 30.1
2.0 27.0 0.0 29.5
S2.94 0.0 17.0 -1.0 19.5 19.4 0.2
S2.94 -1.0 12.0 -5.0 17.6 18.3 0.5
56
-1.0 16.0 -2.0 19.7
-1.0 15.0 -2.0 18.9
-1.0 17.0 1.0 19.1
0.0 19.0 4.0 18.4
S2.95 -1.0 24.0 -1.0 27.3 27.4 0.3
S2.95 -2.0 23.0 -1.0 26.7 26.5 0.6
-2.0 24.0 0.0 27.1
-1.0 23.0 -2.0 27.0
0.0 25.0 -1.0 27.9
-2.0 22.0 -1.0 25.7
S2.96 -1.0 11.0 -1.0 12.7 12.2 0.4
S2.96 -1.0 10.0 -1.0 11.7 12.0 0.2
-1.0 10.0 -1.0 11.7
-2.0 10.0 -1.0 12.2
0.0 11.0 -1.0 12.3
-2.0 10.0 -1.0 12.2
S2.97 -1.0 21.0 -3.0 25.6 24.8 0.7
S2.97 -1.0 20.0 -1.0 23.3 23.3 0.0
-1.0 20.0 -2.0 24.0
-1.0 20.0 -1.0 23.3
-1.0 22.0 0.0 24.9
-1.0 20.0 -1.0 23.3
S2.98 0.0 19.0 1.0 18.4 18.8 0.5
S2.98 -1.0 17.0 -1.0 18.0 18.0 0.0
-1.0 18.0 -1.0 19.5
-1.0 17.0 -1.0 18.0
-1.0 18.0 0.0 18.4
-1.0 17.0 -1.0 18.0
S2.99 0.0 18.0 -1.0 20.2 19.3 0.9
S2.99 -1.0 16.0 -1.0 18.6 18.6 0.0
-1.0 17.0 -1.0 19.7
-1.0 16.0 -1.0 18.6
-1.0 16.0 0.0 18.1
-1.0 16.0 -1.0 18.6
S2.100 -2.0 13.0 -1.0 16.6 16.5 1.1
S2.100 0.0 12.0 -1.0 14.3 14.3 0.0
0.0 12.0 -2.0 15.1
-1.0 12.0 0.0 14.3
-1.0 15.0 0.0 17.7
-1.0 12.0 0.0 14.3
C. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada S III.
LOW FREKUENSI
HIGH FREKUENSI
TITIK F.A S L.A NS R SD
TITIK F.A S L.A NS R SD
S3.1 1.0 18.0 -1.0 22.5 23.6 0.9
S3.1 1.0 18.0 1.0 21.2 22.0 6.8
-2.0 18.0 0
.0 23.7
1.0 19.0 1.0 22.4
-2.0 19.0 0.0 24.7
1.0 19.0 1.0 22.4
S3.2 -2.0 2.0 -2.0 4.4 4.8 0.3
S3.2 2.0 4.0 1.0 2.8 3.1 0.5
-2.0 2.0 -3.0 5.0
1.0 5.0 2.0 3.8
-2.0 2.0 -3.0 4.9
2.0 4.0 1.0 2.7
S3.3 0.0 6.0 -1.0 8.9 8.8 0.5
S3.3 1.0 8.0 2.0 8.6 8.5 0.3
-1.0 5.0 -1.0 8.1
2.0 8.0 2.0 8.1
-1.0 6.0 -1.0 9.4
1.0 8.0 2.0 8.7
S3.4 0.0 36.0 -1.0 42.5 42.5 0.4
S3.4 2.0 37.0 2.0 40.6 41.0 0.6
0.0 36.0 -2.0 43.0
2.0 37.0 2.0 40.6
0.0 35.0 -2.0 41.9
1.0 37.0 1.0 41.8
S3.5 0.1 1.0 -4.0 4.1 3.6 0.4
S3.5 2.0 5.0 2.0 3.3 3.5 0.2
-1.0 1.0 -3.0 3.3
2.0 5.0 2.0 3.3
-1.0 2.0 -1.0 3.3
2.0 5.0 1.0 3.8
S3.6 1.0 5.0 0.0 5.3 5.2 0.9
S3.6 1.0 5.0 2.0 3.9 4.0 0.5
1.0 4.0 0.0 4.0
1.0 5.0 1.0 4.6
1.0 7.0 2.0 6.2
1.0 4.0 1.0 3.4
S3.7 1.0 13.0 1.0 13.9 13.8 0.3
S3.7 2.0 13.0 1.0 13.4 12.8 0.5
1.0 12.0 0.0 13.4
1.0 12.0 2.0 12.2
57
2.0 13.0 0.0 14.1
1.0 12.0 1.0 12.8
S3.8 2.0 7.0 1.0 8.1 8.1 0.5
S3.8 1.0 8.0 2.0 8.1 8.0 0.2
1.0 6.0 1.0 7.4
2.0 8.0 2.0 7.7
1.0 7.0 1.0 7.4
2.0 8.0 1.0 8.2
S3.9 1.0 6.0 0.0 6.2 6.2 0.0
S3.9 2.0 6.0 1.0 5.1 5.3 0.2
0.0 5.0 -1.0 6.2
1.0 6.0 1.0 5.6
0.0 5.0 -1.0 6.3
1.0 6.0 2.0 5.1
S3.10 0.0 5.0 -1.0 6.1 6.3 0.7
S3.10 2.0 7.0 2.0 5.5 5.7 0.2
0.0 5.5 0.0 5.5
-1.0 4.0 -1.0 5.5
0.0 6.0 -1.0 7.2
-1.0 4.0 -2.0 6.2
S3.11 -1.0 5.0 0.0 6.3 6.6 0.8
S3.11 -2.0 4.0 -1.0 6.1 6.3 0.1
1.0 6.0 1.0 5.8
-2.0 4.0 -1.0 6.3
-1.0 5.0 -2.0 7.6
-1.0 4.0 -2.0 6.4
S3.12 -2.0 8.0 -1.0 12.3 11.7 0.5
S3.12 0.0 9.0 0.0 11.7 11.7 0.0
-1.0 8.0 0.0 11.1
0.0 9.0 0.0 11.7
-1.0 8.0 -1.0 11.7
0.0 9.0 0.0 11.7
S3.13 0.1 6.0 -1.0 8.3 8.0 0.3
S3.13 0.0 5.0 -1.0 6.7 7.2 0.5
-2.0 4.0 -3.0 7.7
-1.0 6.0 0.0 7.9
-1.0 6.0 -1.0 8.3
0.0 6.0 0.0 7.1
S3.14 -1.0 2.0 -1.0 3.3 3.1 0.6
S3.14 0.0 2.0 -1.0 2.3 2.4 0.2
-2.0 2.0 -1.0 3.7
0.0 2.0 -1.0 2.7
-2.0 1.0 -1.0 2.2
0.0 2.0 0.0 2.2
S3.15 -1.0 3.0 -2.0 5.0 4.7 0.3
S3.15 -1.0 4.0 0.0 4.7 4.3 0.7
-2.0 1.0 -4.0 4.3
0.0 3.0 0.0 3.3
2.0 7.0 3.0 4.7
-1.0 4.0 0.0 4.8
S3.16 2.0 4.0 0.0 3.6 3.7 0.2
S3.16 0.0 3.0 0.0 3.4 3.3 0.3
1.0 4.0 1.0 3.4
-1.0 3.0 1.0 3.5
1.0 4.0 0.0 4.0
0.0 3.0 1.0 2.9
S3.17 1.0 40.0 1.0 45.5 45.8 0.8
S3.17 0.0 39.0 0.0 45.5 45.5 0.0
2.0 40.0 1.0 45.0
0.0 39.0 0.0 45.5
1.0 40.0 -1.0 46.8
0.0 39.0 0.0 45.5
S3.18 0.0 4.0 1.0 3.9 2.8 0.8
S3.18 1.0 3.0 1.0 2.3 2.6 0.2
0.0 3.0 2.0 2.2
0.0 3.0 1.0 2.8
1.0 3.0 1.0 2.3
0.0 3.0 1.0 2.8
S3.19 1.0 5.0 1.0 4.6 5.2 0.4
S3.19 1.0 5.0 1.0 4.6 4.6 0.0
1.0 7.0 3.0 5.7
1.0 5.0 1.0 4.6
0.0 6.0 3.0 5.2
1.0 5.0 1.0 4.6
S3.20 1.0 7.0 0.0 7.0 6.8 0.3
S3.20 1.0 7.0 1.0 6.4 6.0 0.5
1.0 7.0 1.0 6.4
1.0 6.0 1.0 5.3
0.0 7.0 1.0 6.9
1.0 7.0 1.0 6.4
S3.21 -1.0 19.0 -4.0 25.3 24.9 0.3
S3.21 1.0 21.0 1.0 22.9 22.7 0.7
58
-1.0 20.0 -2.0 24.7
1.0 20.0 1.0 21.8
-2.0 19.0 -3.0 24.8
0.0 21.0 1.0 23.5
S3.22 -1.0 17.0 0.0 21.6 21.0 0.6
S3.22 1.0 17.0 0.0 20.6 20.4 0.3
-1.0 16.0 -1.0 21.2
1.0 17.0 1.0 19.9
0.0 15.0 -2.0 20.1
1.0 17.0 0.0 20.6
S3.23 1.0 5.0 0.0 5.4 4.8 0.4
S3.23 1.0 5.0 1.0 4.8 4.8 0.0
0.0 3.0 -1.0 4.3
1.0 5.0 1.0 4.8
-1.0 3.0 -1.0 4.8
1.0 5.0 1.0 4.8
S3.24 -2.0 3.0 -1.0 5.1 5.6 0.6
S3.24 0.0 5.0 1.0 5.1 5.3 0.2
0.0 4.0 -1.0 5.2
0.0 5.0 2.0 5.5
0.0 4.0 3.0 6.5
1.0 5.0 0.0 5.2
S3.25 0.0 6.2 -1.0 7.2 7.2 0.5
S3.25 0.0 6.0 1.0 6.0 6.0 0.0
0.0 6.0 -2.0 7.8
0.0 6.0 1.0 6.0
-1.0 5.0 -1.0 6.6
0.0 6.0 0.0 6.0
S3.26 -1.0 7.0 -1.0 9.0 9.1 0.9
S3.26 0.0 7.0 1.0 7.3 7.4 0.1
-1.0 8.0 -1.0 10.2
1.0 7.0 0.0 7.5
0.0 6.0 -2.0 8.0
0.0 7.0 1.0 7.3
S3.27 -1.0 5.0 -1.0 7.1 7.5 1.0
S3.27 1.0 6.0 0.0 6.7 6.2 0.3
-2.0 4.0 -1.0 6.5
1.0 6.0 1.0 6.0
-2.0 6.0 -1.0 8.9
1.0 6.0 1.0 6.0
S3.28 -2.0 13.0 -1.0 16.7 16.3 0.4
S3.28 1.0 14.0 1.0 15.2 14.5 0.5
-1.0 13.0 -1.0 16.4
1.0 13.0 1.0 14.1
-2.0 12.0 -1.0 15.7
1.0 13.0 1.0 14.1
S3.29 -1.0 46.0 -1.0 52.7 53.3 0.4
S3.29 1.0 48.0 1.0 52.7 53.2 0.4
-1.0 46.0 -2.0 53.3
1.0 49.0 1.0 53.8
-1.0 47.0 -1.0 53.8
1.0 49.0 2.0 53.2
S3.30 -2.0 112.0 -3.0 133.7 #### 0.8
S3.30 1.0 115.0 2.0 #### #### 0.3
-2.0 112.0 -2.0 132.9
1.0 115.0 1.0 ####
-2.0 111.0 -2.0 131.8
1.0 115.0 1.0 ####
S3.31 0.0 18.0 0.0 20.1 19.7 0.5
S3.31 1.0 17.0 1.0 17.9 17.7 0.3
-1.0 17.0 1.0 19.0
0.0 16.0 1.0 17.3
0.0 18.0 0.0 20.1
1.0 17.0 1.0 17.9
S3.32 -2.0 8.0 3.0 11.0 10.7 0.2
S3.32 1.0 9.0 1.0 8.3 8.8 0.4
-1.0 8.0 -3.0 10.5
0.0 9.0 0.0 9.4
-1.0 8.0 -3.0 10.5
0.0 9.0 1.0 8.8
S3.33 -1.0 3.0 -2.0 4.9 4.9 0.4
S3.33 1.0 5.0 0.0 4.8 4.8 0.0
2.0 2.0 -2.0 4.3
1.0 5.0 0.0 4.9
0.0 5.0 0.0 5.4
0.0 5.0 1.0 4.8
S3.34 0.0 65.0 -1.0 77.4 77.5 0.3
S3.34 0.0 64.0 0.0 75.5 75.7 0.6
-1.0 65.0 0.0 77.2
0.0 63.0 0.0 74.3
-1.0 65.0 -1.0 77.9
0.0 63.0 0.0 74.3
59
S3.35 0.0 3.0 0.0 3.2 3.9 0.5
S3.35 0.0 3.0 0.0 3.2 3.2 0.0
0.0 4.0 0.0 4.3
0.0 3.0 0.0 3.2
0.0 4.0 0.0 4.3
0.0 3.0 0.0 3.2
S3.36 1.0 4.0 -1.0 5.0 5.5 0.7
S3.36 0.0 3.0 0.0 3.7 3.7 0.0
1.0 4.0 -3.0 6.4
0.0 3.0 0.0 3.7
-1.0 2.0 -3.0 5.0
0.0 3.0 0.0 3.7
S3.37 -1.0 2.0 -2.0 4.0 4.3 0.2
S3.37 0.0 3.0 0.0 3.4 3.6 0.2
-2.0 2.0 -2.0 4.5
-1.0 3.0 0.0 3.9
-2.0 3.0 0.0 4.3
0.0 3.0 0.0 3.4
S3.38 0.0 3.0 0.0 3.4 4.0 0.5
S3.38 1.0 4.0 1.0 3.4 3.6 0.2
0.0 4.0 0.0 4.6
0.0 3.0 0.0 3.4
0.0 3.0 -1.0 4.1
0.0 3.0 -1.0 3.9
S3.39 0.0 67.0 1.0 78.3 78.0 0.2
S3.39 -1.0 65.0 0.0 77.0 76.7 0.5
-1.0 65.0 -1.0 77.9
-1.0 64.0 -1.0 76.0
-1.0 66.0 1.0 77.8
-1.0 64.0 0.0 76.0
S3.40 -2.0 3.0 0.0 4.3 4.6 0.5
S3.40 -1.0 3.0 0.0 3.8 3.7 0.3
-2.0 4.0 0.0 5.3
0.0 3.0 -1.0 3.9
-1.0 4.0 1.0 4.2
0.0 3.0 0.0 3.3
S3.41 -2.0 2.0 -1.0 3.8 4.1 0.3
S3.41 0.0 3.0 -1.0 4.0 3.4 0.5
-1.0 2.0 -2.0 4.0
-1.0 2.0 -1.0 3.4
-2.0 2.0 -2.0 4.5
-1.0 2.0 0.0 2.8
S3.42 0.0 3.0 0.0 3.2 3.4 0.2
S3.42 -1.0 2.0 -1.0 3.2 2.8 0.5
0.0 2.0 -2.0 3.4
-1.0 1.0 -1.0 2.1
-1.0 3.0 0.0 3.6
-1.0 2.0 -1.0 3.2
S3.43 1.0 5.0 1.0 4.4 4.3 0.7
S3.43 0.0 3.0 -1.0 3.9 4.2 0.2
2.0 4.0 0.0 3.4
-1.0 3.0 -1.0 4.4
1.0 5.0 0.0 5.0
-1.0 3.0 -1.0 4.4
S3.44 1.0 6.0 0.0 6.4 5.8 0.5
S3.44 -1.0 3.0 -1.0 4.6 5.4 0.6
1.0 5.0 0.0 5.2
-1.0 4.0 -1.0 5.8
1.0 6.0 1.0 5.8
-1.0 4.0 -1.0 5.8
S3.45 0.0 5.0 1.0 4.9 4.4 0.4
S3.45 -1.0 3.0 -1.0 4.4 3.7 0.5
2.0 4.0 -1.0 4.0
-1.0 2.0 -1.0 3.3
0.0 5.0 2.0 4.3
-1.0 2.0 -1.0 3.3
S3.46 2.0 5.0 1.0 3.9 3.8 0.4
S3.46 -1.0 2.0 -2.0 3.8 3.4 0.3
2.0 4.0 0.0 3.3
-1.0 2.0 -1.0 3.2
0.0 4.0 0.0 4.3
-1.0 2.0 -1.0 3.2
S3.47 2.0 18.0 1.0 17.5 17.6 0.1
S3.47 -2.0 15.0 -1.0 16.9 16.4 0.6
-1.0 17.0 1.0 17.6
-1.0 14.0 -1.0 15.6
1.0 17.0 -1.0 17.8
-1.0 15.0 -1.0 16.7
S3.48 -1.0 9.0 -2.0 11.6 11.2 0.3
S3.48 -1.0 8.0 -1.0 9.9 9.9 0.0
-1.0 8.0 -3.0 11.1
-1.0 8.0 -1.0 9.9
60
-2.0 8.0 -2.0 11.0
-1.0 8.0 -1.0 9.9
S3.49 0.0 2.0 1.0 31.2 30.5 0.5
S3.49 -1.0 26.0 -1.0 29.6 29.0 0.5
1.0 29.0 2.0 30.0
-1.0 25.0 -2.0 28.9
1.0 28.0 0.0 30.2
-1.0 25.0 -1.0 28.5
S3.50 0.0 18.0 0.0 19.1 20.1 0.7
S3.50 -1.0 15.0 -1.0 16.9 16.9 0.0
1.0 20.0 0.0 20.7
-1.0 15.0 -1.0 16.9
0.0 20.0 1.0 20.6
-1.0 15.0 -1.0 16.9
61
Lampiran 3. Hasil pengukuran XRF
Stasiun 1.
Stasiun 1
kode Mn (PPM) Fe (PPM) depth
S1.1 26900 461100
15
S1.2 13600 564900
30
S1.3 14700 386100
45
S1.4 3500 183500
60
S1.5 9780 128700
75
S1.6 12800 454000
90
S1.7 7000 560400
105
S1.8 1460 184800
120
S1.9 5600 165800
135
S1.10 3900 370200
150
S1.11 12400 435100
165
S1.12 22600 684400
180
S1.13 9610 438700
195
S1.14 16200 628000
210
S1.15 24700 773500
225
S1.16 3550 225200
240
S1.17 9980 408300
255
S1.18 7820 512300
270
S1.19 28700 706000
285
S1.20 27900 678100
300
S1.21 40000 335200
315
S1.22 39500 576400
330
S1.23 16300 217900
345
S1.24 59900 165800
360
S1.25 15500 559600
375
S1.26 6610 370500
390
S1.27 15200 358000
405
S1.28 58100 162300
420
S1.29 79600 93500
435
S1.30 85100 88600
450
S1.31 15100 157700
465
S1.32 18800 165800
480
S1.33 112500 95500
495
S1.34 100900 616000
510
S1.35 106700 101700
525
S1.36 107900 497800
540
S1.37 218600 162300
555
S1.38 192300 86600
570
S1.39 183000 87000
585
S1.40 98800 66800
600
S1.41 67400 93500
615
S1.42 201700 138700
630
S1.43 294600 75100
645
S1.44 193200 69400
660
S1.45 371000 67000
675
S1.46 265800 75400
690
S1.47 247200 50800
705
S1.48 93400 51800
720
S1.49 528700 26000
735
S1.50 257400 51800
750
S1.51 440600 69400
765
S1.52 70100 57800
780
S1.53 384300 38500
795
S1.54 211600 82300
810
S1.55 204400 67300
825
S1.56 215600 33100
840
S1.57 243500 44100
855
S1.58 177900 60300
870
S1.59 21400 22800
885
S1.60 11300 12500
900
S1.61 12800 10800
915
S1.62 19300 13800
930
S1.63 62800 28300
945
S1.64 52100 32400
960
S1.65 23100 10600
975
S1.66 8550 16300
990
S1.67 17100 5680
1005
S1.68 12100 9330
1020
S1.69 15600 13100
1035
S1.70 18200 18300
1050
S1.71 19700 13100
1065
S1.72 29400 12800
1080
S1.73 13400 8500
1095
S1.74 9000 5330
1110
S1.75 20900 21800
1125
S1.76 17100 11200
1140
S1.77 38300 15700
1155
62
S1.78 43800 28300
1170
S1.79 37800 12200
1185
S1.80 84800 26600
1200
S1.81 911600 32900
1215
S1.82 702900 47400
1230
S1.83 503400 37500
1245
S1.84 260600 106000
1260
S1.85 140400 86900
1275
S1.86 209500 78000
1290
S1.87 90600 50100
1305
S1.88 505200 65900
1320
S1.89 220700 61600
1335
S1.90 138600 59700
1350
S1.91 559800 33400
1365
S1.92 83700 48600
1380
S1.93 222400 72400
1395
S1.94 432700 42600
1410
S1.95 102300 33100
1425
S1.96 248100 52800
1440
S1.97 214800 46400
1455
S1.98 455000 60900
1470
S1.99 90200 42100
1485
S1.100 26500 29000
1500
Stasiun 2.
Stasiun 2
kode Mn (Ppm) Fe(Ppm) depth
S2.1 1110 10600 15
S2.2 540 17600 30
S2.3 17400 16600 45
S2.4 10200 42800 60
S2.5 15400 55100 75
S2.6 17600 15800 90
S2.7 1560 21600 105
S2.8 970 57300 120
S2.9 2560 22300 135
S2.10 1330 10800 150
S2.11 1840 23900 165
S2.12 8490 91100 180
S2.13 3390 33800 195
S2.14 2660 32900 210
S2.15 1040 15900 225
S2.16 3370 21000 240
S2.17 3430 12900 255
S2.18 1290 14100 270
S2.19 1400 12400 285
S2.20 1650 14300 300
S2.21 600 13300 315
S2.22 2070 11200 330
S2.23 5740 14100 345
S2.24 1000 12700 360
S2.25 2430 11600 375
S2.26 2400 11700 390
S2.27 4750 15100 405
S2.28 520 9260 420
S2.29 520 12500 435
S2.30 1550 9870 450
S2.31 2520 12100 465
S2.32 620 7840 480
S2.33 4330 10700 495
S2.34 3260 9850 510
S2.35 4080 15500 525
S2.36 2910 10100 540
S2.37 3700 9510 555
S2.38 9540 8410 570
S2.39 11100 18300 585
S2.40 990 9960 600
S2.41 2650 10100 615
S2.42 870 7660 630
S2.43 1810 9630 645
S2.44 500 10200 660
S2.45 930 15900 675
S2.46 770 11800 690
S2.47 900 13200 705
S2.48 6920 11500 720
S2.49 6220 10500 735
S2.50 6990 10300 750
S2.51 4540 13200 765
S2.52 9630 12600 780
63
S2.53 12800 12900 795
S2.54 10700 16000 810
S2.55 8420 31600 825
S2.56 5380 171100 840
S2.57 18400 417800 855
S2.58 16000 161900 870
S2.59 22500 143800 885
S2.60 13500 76700 900
S2.61 3950 14900 915
S2.62 6290 23500 930
S2.63 9190 14300 945
S2.64 12100 22200 960
S2.65 12100 20300 975
S2.66 5080 15100 990
S2.67 8330 17500 1005
S2.68 6670 47000 1020
S2.69 5250 14000 1035
S2.70 7480 14100 1050
S2.71 7630 15200 1065
S2.72 10100 16900 1080
S2.73 4940 9420 1095
S2.74 6290 24000 1110
S2.75 5220 11500 1125
S2.76 8700 17500 1140
S2.77 5270 191500 1155
S2.78 9470 27800 1170
S2.79 14300 152900 1185
S2.80 11500 159300 1200
S2.81 1450 233100 1215
S2.82 7960 182600 1230
S2.83 3300 11900 1245
S2.84 12600 350800 1260
S2.85 22400 191500 1275
S2.86 35800 365000 1290
S2.87 3070 441600 1305
S2.88 8710 127400 1320
S2.89 56900 337500 1335
S2.90 38100 303100 1350
S2.91 53800 321000 1365
S2.92 63300 372800 1380
S2.93 52300 140100 1395
S2.94 50300 259100 1410
S2.95 44000 232500 1425
S2.96 30300 108000 1440
S2.97 64600 621100 1455
S2.98 33900 345400 1470
S2.99 32500 344900 1485
S2.100 5820 170700 1500
Stasiun 3.
Sampel3
Kode Mn (Ppm) Fe (Ppm) Depth
S3.1 1580 12100 15
S3.2 730 8640 30
S3.3 1030 13600 45
S3.4 2750 13200 60
S3.5 990 9690 75
S3.6 420 11200 90
S3.7 1710 11600 105
S3.8 560 11600 120
S3.9 380 9240 135
S3.10 640 10000 150
S3.11 480 12300 165
S3.12 76900 65800 180
S3.13 2090 11500 195
S3.14 420 8280 210
S3.15 510 10600 225
S3.16 1500 9330 240
S3.17 2910 11900 255
S3.18 1590 12300 270
S3.19 3210 9560 285
S3.20 2260 7320 300
S3.21 3770 11600 315
S3.22 7000 13700 330
S3.23 1940 7590 345
S3.24 2120 9370 360
64
S3.25 2860 5470 375
S3.26 4270 19300 390
S3.27 5660 14500 405
S3.28 3040 10000 420
S3.29 1310 8370 435
S3.30 1330 9370 450
S3.31 1230 7080 465
S3.32 1130 4120 480
S3.33 810 4170 495
S3.34 2760 12000 510
S3.35 3320 12000 525
S3.36 3380 11300 540
S3.37 3110 6910 555
S3.38 3250 10800 570
S3.39 1880 11900 585
S3.40 1070 7230 600
S3.41 810 4280 615
S3.42 560 5730 630
S3.43 960 4900 645
S3.44 2210 11400 660
S3.45 2350 6870 675
S3.46 4150 8710 690
S3.47 3000 362500 705
S3.48 2310 128900 720
S3.49 1890 119700 735
S3.50 14300 267700 750
65
Lampiran 4. Grafik Pengukuran Suseptibiltas Magnetik, XRF dan Gabungan antara Pengukuran
χLF , Mn Dan Fe.
A. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S1.
Gambar 22. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan
Frekuensi Lemah pada S1.
B. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S2.
Gambar 23. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan
Frekuensi Lemah pada S2.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 50 100 150 200 250 300
Ke
dal
aman
(C
m)
χLf S1 (10-8 m3/kg)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0
Ke
dal
aman
(cm
)
χLf S2 (10-8 m3/kg)
66
C. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S3.
Gambar 24. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan
Frekuensi Lemah pada S3.
D. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1.
Gambar 25. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0
Ke
dal
aman
(cm
)
χLf S3 (10-8 m3/kg)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 200000 400000 600000 800000 1000000
Ke
dal
aman
(C
m)
Mn (Ppm)
67
E. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2.
Gambar 26. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2.
F. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3
.
Gambar 27. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000
Ke
dal
aman
(C
m)
Mn (Ppm)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
0 20000 40000 60000 80000 100000
Ke
dal
aman
(C
m)
Mn (Ppm)
68
G. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S1
Gambar 28. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S1
H. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S2
Gambar 29. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S2
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 200000 400000 600000 800000 1000000
Ke
dal
aman
(C
m)
Fe (Ppm)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000
Ke
dal
aman
(C
m)
Fe (Ppm)
69
I. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S3
Gambar 30. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S3
J. Grafik hubungan antara Mn Dan Fe pada S1
Gambar 31. hubungan antara Mn Dan Fe pada S1
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
0 100000 200000 300000 400000
Fe (Ppm)
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
1000000
1 6
11
16
21
26
31
36
41
46
51
56
61
66
71
76
81
86
91
96
(PP
M)
(Jumlah Sampel)
Grafik Mn dan Fe
Mn
Fe
70
K. Grafik hubungan antara χLF , Mn Dan Fe pada S2
Gambar 32. hubungan antara Mn Dan Fe pada S2
L. Grafik hubungan antara χLF , Mn Dan Fe pada S3
Gambar 33. hubungan antara Mn Dan Fe pada S3
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
1 6
11
16
21
26
31
36
41
46
51
56
61
66
71
76
81
86
91
96
(PP
M)
(Jumlah Sampel)
Grafik Mn & Fe
Mn
Fe
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49
(PP
M)
(Jumlah Sampel)
Grafik Mn & Fe
Mn
Fe
71
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
A. Observasi Lokasi Pengambilan Sampel
Gambar 34. Observasi lokasi penelitian
B. Pengambilan Sampel
Gambar 35. Pengambilan sampel
72
C. Pengerusan Sampel
Gambar 36. Pengerusan Sampel
D. Pengayakan Sampel
Gambar 37. Pengayakan sampel
73
E. Penimbangan Sampel
Gambar 38. Penimbangan sampel
F. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik Sampel
Gambar 39. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik Sampel