Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN USAHA ROTI PADA ROTI BAROKAH DI DESA PAOKMOTONG KECAMATAN MASBAGIK
LOMBOK TIMUR
Disusun Oleh :
MELY PERMATASARI
NIM 160203161
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2020
ii
ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN USAHA ROTI PADA ROTI BAROKAH DI DESA PAOKMOTONG KECAMATAN MASBAGIK
LOMBOK TIMUR
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram (UIN) Untuk
Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
MELY PERMATASARI NIM 160203161
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Mely Permatasari, NIM: 160203161 dengan judul “Analisis SWOT
dalam Pengembangan Usaha Roti Pada Roti Barokah di Desa Paokmotong
Kecamatan Masbagik Lombok Timur” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
diuji
Disetujui pada tanggal: 2 Agustus 2020
Pembimbing I
Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag NIP. 197111102002121001
Pembimbing II
Muh. Baihaqi, SHI., M.SI NIP. 197808102006041002
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 03 Agustus 2020
Hal: Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan FakultasEkonomi Dan Bisnis Islam
Di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi Saudari:
Nama : Mely Permatasari
Nim : 160203161
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah
Judul : Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti Pada
Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan
Masbagik Lombok Timur
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I
Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag NIP. 197111102002121001
Pembimbing II
Muh.Baihaqi, SHI., M.SI. NIP. 197808102006041002
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Mely Permatasari, NIM: 160203161 dengan judul “Analisis
SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada Roti Barokah di Desa Paokmotong
Kecamatan Masbagik Lombok Timur” telah dipertahankan di depan dewan
penguji jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Mataram pada tanggal
Dewan Penguji
Dr.Riduan Mas’ud, M.SI (Ketua Sidang/Pemb.I)
(.......................................)
Muh. Baihaqi, M.SI (Sekretaris Sidang/Pemb.II)
(.......................................)
Dr. Abdul Quddus, M.A (Penguji I)
(.......................................)
Dahlia Bonang, M.SI (Penguji II)
(.......................................)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr.H Ahmad Amir Aziz,M.Ag
NIP:197111041997031001
vi
vi
vii
MOTTO
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada Kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6).
viii
PERSEMBAHAN
”Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku tercinta (Ibuku Riza Ariani dan Bapakku Alwan) yang selalu menyayangi dan mendoakanku. Kakak ku Tsania Ardina Sholiha dan Adikku tersayang M.Sapta Hidayat yang selalu mendoakanku dan memberi semangat serta untuk semua Keluarga Abdul Hakim Muzahara yang selalu memberikan dukungan material, nasehat, doa dan dorongan untuk selalu semangat belajar. Untuk Mark Lee, Park Sooyoung (Joy), Huang Renjun, Park Chanyeol, semua member Exo , Red Velvet, dan Nct Dream yang selalu memberikan aku semangat dan hiburan. Almamaterku, semua guru dan dosenku serta semua pihak yang telah membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini”.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia, nikmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada Roti Barokah di
Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Islam Negeri Mataram (UIN) Mataram.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.SI selaku pembimbing I dan Bapak Muh.
Baihaqi, M.SI selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan dari awal penyusunan skripsi ini sampai
akhirnya bisa terselesaikan.
2. Ibu Umu Rosydah, M.EI. selaku dosen wali kelas D Ekonomi Syariah
yang selalu mendidik dan membimbing kami selama melakukan studi di
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
3. Seluruh Jajaran Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Mataram.
4. Kedua Orang Tua beserta Keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan selama proses pembuatan Skripsi.
x
5. Kepada Bapak Khalil selaku Pengusaha Roti Barokah Desa Paokmotong
beserta Istri Beliau yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
6. Kepala Desa Paokmotong beserta jajarannnya yang juga telah
memberikan izin penelitian sekaligus membantu memberikan informasi,
data-data dan dokumen yang dibutuhkan penulis untuk kelancaran dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Untuk Teman-Teman Firdaus dan serta semua pihak yang telah
membantuku yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih
Mataram 02 Agustus 2020
Mely Permatasari
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING.................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ........................................ 7
E. Telaah Pustaka ............................................................................. 8
F. Kerangka Teori ............................................................................ 12
G. Metode Penelitian ........................................................................ 19
H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 25
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................. 27
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 27
1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Roti ................................... 27
2. Lokasi Perusahaan ................................................................... 38
3. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan ............................................ 38
4. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................... 29
5. Kondisi Geografis dan Pemerintahan Desa Paokmotong ........ 31
xii
B. Analisis SWOT Dalam Pengembangan Usaha Roti pada Roti
Barokah di Desa Paokmotong ..................................................... 36
C. Penyebab Usaha Roti Barokah tidak dapat Berkembang ............ 57
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 56
A. Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada
Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik
Lombok Timur ............................................................................ 56
B. Penyebab Usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong
tidak dapat Berkembang .............................................................. 74
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 79
A. Kesimpulan .................................................................................. 79
B. Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81
LAMPIRAN ....................................................................................................... 84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 94
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi Gizi Roti dibanding Nasi dan Mie Basah, 3.
Tabel 2.2 Batas Wilayah di Desa Paokmotong, 32
Tabel 2.3 Luas Masing-Masing Dusun di Desa Paokmotong, 32.
Tabel 2.4 Luas Wilayah Menurut Penggunaan di Desa Paokmotong, 33
Tabel. 2.5 Jumlah Penduduk Setiap Dusun di Desa Paokmotong, 33.
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk disetiap mata Pencaharian di Desa
Paokmotong, 36.
Tabel 3.7 Tabel Matriks SWOT, 72.
xiv
ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN USAHA ROTI PADA ROTI BAROKAH DI DESA PAOK MOTONG KECAMATAN MASBAGIK
LOMBOK TIMUR
Disusun Oleh :
MELY PERMATASARI NIM 160203161
ABSTRAK
Penyusunan skripsi ini berdasarkan pada permasalahan Analisis SWOT dalam pengembangan usaha roti pada roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Masalah yang dikaji adalah mengenai Analisis SWOT dalam pengembangan usaha Roti Barokah ini, peneliti akan menarik untuk dilakukan karena ingin mengetahui bagaimana Analisis SWOT dalam pengembangan usaha Roti barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur serta penyebab usaha Roti Barokah tidak dapat berkembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang berisi metode untuk mengumpulkan data dalam bentuk tertulis atau lisan dari orang perorang maupun kelompok yang diamati yang bertujuan untuk membuat deskriitf atau gambaran secara sistematis mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, aktivitas sosial, kepercayaan serta hubungan fenomena yang diamati. Adapun sumber datanya yaitu pengusaha Roti Barokah dan Analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT. Penggunaan Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui faktor internal pihak pengusah dalam mengembangkan usahanya, sehingga dapat diketahui apa saja faktor kekuatan dan kelemahan. Sedangkan untuk faktor eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi usaha Roti Barokah. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa kekuatan yang dimiliki pengusaha Roti Barokah di Desa Paokmotong adalah dari segi pemasaran, sumber daya manusia dan Sertifkat Label Halal Produk, sedangkan kelemahan yang dimiliki yaitu keterbatasan modal, belum mampu mengelola keuangan baik, lokasi usaha serta pencantuman kadalursa pada pengemasan. Untuk peluang yaitu pelayanan terhadap konsumen, hubungan yang baik dengan pemasok dan untuk ancaman pengusaha Roti Barokah adalah pesaing bisnis yang sejenis, pendatang baru serta produk subsitusi. Sedangkan untuk usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong tidak dapat berkembang karena keterbatasan modal, belum mampu mengelola keuangan dengan baik serta kurangnya kreativitas dan inovasi. Kata Kunci: Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman, Pengembangan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini maka dunia usaha turut
mengalami perkembangan yang positif. Hal ini terlihat dari banyaknya unit-
unit usaha yang semakin bertambah baik dalam usaha skala kecil, menengah
maupun skala besar. Mengingat bahwa sekarang ini sudah memasuki era
globalisasi maka peran sektor industri sangat dibutuhkan untuk menopang
perekonomian di Indonesia. Disisi lain persaingan perindustrian saat ini
semakin ketat. Hal inilah yang membuat produsen terpacu untuk melakukan
pembenahan agar memiliki daya saing yang unggul sehingga mampu
berkompetisi ditengah ketatnya perkembangan perindustrian.
Menurut jenis lapangan usahanya, maka usaha kecil menengah dibagi
menjadi sembilan sektor, yaitu (1) sektor pertanian antara lain perkebunan,
peternakan kehutanan dan perikanan, (2) pertambangan dan penggalian, (3)
industri pengolahan, (4) listrik, gas dan air bersih, (5) bangunan, (6)
perdagangan, hotel dan restoran, (7) pengangkutan dan komunikasi, (8)
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta (9) sektor jasa. Dari
kesembilan sektor tersebut, industri pengolahan merupakan salah satu sektor
yang banyak diusahakan oleh UKM. Industri makanan merupakan salah satu
bagian dari sektor industri pengolahan yang mempunyai peranan penting
dalam pemenuhan dan penganekaragaman pangan. Seiring dengan kemajuan
di berbagai bidang yang membawa segala sesuatunya ke arah yang lebih
2
praktis dan efesien, maka pandangan masyrakat juga berubah termasuk dalam
hal pemenuhan kebutuhan pangan yang didukung oleh perubahan pola
konsumsi. Adanya perubahan pola konsumsi ditunjukkan oleh kecendrungan
masyarakat saat ini untuk mengkonsumsi makanan atau minuman siap saji1.
Usaha Roti merupakan bagian dari usaha makanan jadi yang
memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses
produksinya. Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokan dalam produk
Bakery, bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, kraker dan pie. Di dalam
kelompok bakery, roti merupakan makanan berbasis tepung terigu yang
semula dikonsumsi sebagai makanan selingan, namun dalam
perkembangannya, budaya mengkonsumsi roti tidak lagi menjadi hal yang
asing bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Meskipun dalam
kenyataannya, roti belum bisa menggantikan fungsi nasi sebagai bahan
pokok, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, roti akhirnya tidak lagi
dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas sebagai menu makanan
alternatif di segala kondisi dan waktu makanan. Selain itu, kandungan gizi
yang terdapat pada roti juga tidak jauh berbeda bahkan lebih baik dari pada
nasi atau mie basah. Berikut ini merupakan data mengenai kandungan gizi
roti per 100 gram bahan zat gizi (Tabel 1)
Tabel 1. Komposisi Gizi Roti Dibanding Nasi dan Mie Basah per 100 gram
Bahan Zat Gizi
1 Ode Riska Misna Malinda, “Pelaksanaan Fungsi Manajamen dalam Pengembangan
Usaha pada Sentra Kerajinan Nentu Mekar Baru (BUMDES)”, Jurnal Manajemen, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 11
3
Zat Gizi Roti Putih Roti Cokelat Nasi Mi Basah
Energi (Kkal) 248.00 249.00 178.00 86.00
Protein (g) 8,00 7,90 2,10 0,60
Lemak (g) 1,20 1,50 0,10 3,30
Karbohidrat
(g) 50,00 49,70 40,60 14,00
Kalsium (mg) 10,00 20,00 5,00 14,00
Fosfor (mg) 95,00 140,00 22,00 13,00
Besi (mg) 1,50 2,50 0,50 0,80
Vitamin A (SI) 0,00 0,00 0,00 0,00
Vitamin BI
(mg) 0,10 0,15 0,02 0,00
Vitamin C
(mg) 0,00 0,00 0,00 0,00
Air (g) 40,00 40,00 57,00 80,00
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa kandungan gizi yang terdapat
pada 100 gram roti lebih banyak dibandingkan dengan kandungan gizi yang
terdapat pada 100 gram nasi atau mie basah, khususnya dalam energi,
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi. Kondisi ini menunjukkan
bahwa roti memiliki keunggulan yang lebih baik dari pada nasi atau mie
basah terkait dengan kandungan gizinya2.
2 Direktorat Gizi, “Kandungan Gizi Roti Depkes RI” dalam
http://banabakery.wordpress.com, diakses tanggal 3 Mei 2020, pukul 02.20.
4
Usaha Roti Barokah merupakan usaha kecil yang menjual beberapa roti
hasil produksi. Usaha Roti Barokah ini sudah berjalan lebih kurang selama 10
tahun. Awal mula cara pemasaran yaitu dengan cara menawarkan ke
konsumen kemudian menjual produknya ke pasar dan membawa ke toko-toko
yang ada disekitar Desa Paokmotong, untuk mengenalkan produk ke
masyarakat pengusaha juga melakukan bagi-bagi produk ke saudara-saudara,
dan tetangga yang ada disekitar. Usaha Roti Barokah adalah roti yang proses
pembuatannya tanpa menggunakan zat pengawet, sehingga produk yang
dijual tidak dapat bertahan lama dan hanya bisa bertahan dalam waktu 10
sampai 12 hari. Usaha Roti Barokah ini tempatnya berada di Kecamatan
Masbagik, wilayah ini sangat mungkin menjadi pusat perekonomian. Hal ini
terbukti dengan sudah tersedianya puskesmas, sekolah, pasar dan toko-toko
kecil. Sehingga wilayah ini juga merupakan lahan yang baik buat
berkembangnya industri-industri menengah dan terlebih lagi rumahan skala
mikro. Usaha Roti Barokah adalah usaha yang dijalankan oleh Bapak Khalil
dengan karyawan sebanyak 16 orang. Karyawan merupakan keluarga sendiri
dan tetangga, usaha ini mampu melakukan produksi sebanyak 10 ribu lebih
perhari3.
Masalah yang dihadapi adalah tidak dapat berkembangnya usaha Roti
Barokah. Jika di perhatikan usaha roti bisa mendatangkan keuntungan yang
tinggi dan dapat berkembang asal tahu bagaimana cara mengembangkan
usaha tersebut sehingga mampu menarik minat konsumen. Selain itu juga
3 Khalil, Pemilik Usaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 20 Maret 2020.
5
masalah yang dihadapi pengusaha dalam mengembangkan usaha tidak hanya
berasal dari faktor internal saja namun juga berasal dari faktor ekternal seperti
persaingan pasar, selera konsumen yang berpengaruh terhadap permintaan.
Keadaan dimana seorang pengusaha kalah bersaing dengan pengusaha yang
lain dengan barang dagangan yang sama. Salah satu penyebabnya, mereka
yang menang dalam merebut hati pembeli adalah mereka yang merencanakan
proses menjual barangnya dengan matang, dengan menggunakan dasar-dasar
pemasaran yang baik.
Permasalahan yang dialami Roti Barokah di Desa Paokmotong menjadi
dasar dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT sebagai
metode analisis permasalahannya. Analisis SWOT adalah suatu metode
perencanaan strategis untuk mengevaluasi fakta-fakta yang berpengaruh
dalam usaha untuk mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan
(weakness), peluang (opportunies), dan ancaman (threats), baik itu tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan adanya penelitian ini,
pengusaha roti barokah Desa Paokmotong dapat diketahui permasalahan-
permasalahannya secara lebih spesifik. Sehingga kedepannya Usaha Roti
Barokah di Desa Paokmotong dapat berkembang dengan baik dan bisa
menjadi panutan bagi desa lain untuk lebih berkembang4.
4 Observasi, Desa Paokmotong, 2 November 2019.
6
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Analisis SWOT dalam pengembangan usaha roti pada
Roti Barokah di Desa Paokmotong ?
2. Mengapa penyebab usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong tidak dapat
berkembang ?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Analisis SWOT dalam pengembangan usaha roti
pada Roti Barokah di Desa Paokmotong kecamatan Masbagik Lombok
Timur.
b. Untuk mengetahui penyebab usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong
tidak dapat berkembang.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Secara Teoritis
Manfaat secara Teoritis dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan mengenai Analisis SWOT dalam
pengembangan usaha Roti Barokah serta penyebab usaha Roti
Barokah tidak dapat berkembang.
2. Bagi Pembaca adalah hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat
memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai usaha
7
roti dan dapat menjadi refrensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.
b. Manfaat Secara Praktis
1. Bagi Perusahaan adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi tambahan informasi sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi perusahaan dalam hal pembuatan suatu rencana
jangka panjang yang menyeluruh dalam rangka pengembangan
usaha.
2. Bagi Masyarakat, sebagai upaya untuk memaksimalkan
pemanfaatan UKM sebagai lapangan pekerjaan dan peningkatan
daya saing UKM di Desa Paokmotong dengan UKM di Desa lain.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Berbicara ruang lingkup dan setting penelitian, maka erat kaitannya
dengan batasan-batasan penelitian atau tempat lokasi dimana peneliti bisa
mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitiannya karena
dalam melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya keterbatasan
baik dari aspek ilmu pengetahuan, referensi, waktu tenaga, maupun dari aspek
pendanaan. Oleh karena itu perlu untuk membatasi ruang lingkup penelitian.
1. Ruang Lingkup
Sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti, maka ruang
lingkup dari penelitian ini adalah “Analisis SWOT dalam Pengembangan
Usaha Roti pada Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik
Lombok Timur”.
8
2. Setting Penelitian
Pada setting penelitian ini peneliti mengurainya menjadi:
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Desa Paokmotong Kecamatan
Masbagik Lombok Timur. Alasan pemilihan lokasi ini oleh peneliti
antara lain adalah:
1. Karena menarik untuk diteliti terkait dengan permasalahan usaha
Roti Barokah di Desa Paokmotong.
2. Karena lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Analisis SWOT dalam pengembangan
usaha roti pada Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan
Masbagik LOTIM.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pengusaha Roti Barokah di Desa
Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap peneliti-penelitian
sebelumnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Namun untuk
menghindari duplikasi, menjamin keabsahan dan keaslian peneliti yang
dilakukan, peneliti berupaya menelusuri penelitian sebelumnya yang terkait
dengan “Analisis SWOT dalam pengembangan usaha roti pada Roti Barokah
di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik LOTIM”. Dalam Telaah pustaka
9
peneliti akan memaparkan skripsi lain sebagai sumber acuan perbandingan
yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun
Telaah Pustaka yang peneliti dapatkan adalah sebagai berikut:
1. Skripsi Thedorus Indra Dwikurnia, dengan judul “Strategi Pengembangan
Usaha pada Populer Bakery di Sidoarjo”. Masalah yang ditekankan dalam
penelitian adalah faktor lingkungan internal dan eksternal pada suatu usaha
berguna untuk mengetahui kekuatan kelemahan, peluang dan ancaman.
Sehingga dapat diketahui hal-hal yang mempengaruhi dalam
pengembangan suatu usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Populer
Bakery. Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitian deskritif
kualitatif studi kasus. Dari hasil penelitian Populer Bakery memiliki
beberapa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang saling
berkaitan. Strategi pengembangan usaha yang dirumuskan berdasarkan
hasil Analisis SWOT.5
Penelitian yang dilakukan oleh Thedorus dengan yang dilakukan
oleh peneliti memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh Thedorus dengan peneliti adalah penelitinya terfokus
terhadap analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi
usaha Populer Bakery dan strategi yang diterapkan pada usaha Populer
Bakery di Sidoarjo. Sedangkan peneliti lebih fokus terhadap masalah
pengembangan usaha roti pada roti barokah di Desa paokmotong dan
5Theodorus Indra Dwikurnia, “Strategi Pengembangan Usaha pada Populer
Bakery di Sidoarjo”, (Skripsi, Universitas Kristen Petra, Surabaya 2016).
10
penyebab usaha Roti Barokah tidak bisa berkembang. Adapun persamaan
peneliti yang dilakukan oleh Thedorus dengan peneliti adalah membahas
tentang pengembangan usaha roti dengan menggunakan tehnik Analisis
SWOT.
2. Skripsi Hendi Multazam, dengan judul “Analisis SWOT Manajemen
Pengelolaan Pasar Syari’ah Desa Dasan Baru Kediri oleh Kopontren Al-
Mutmainnah” Masalah yang ditekankan dalam peneliatan adalah
manajemen pengelolaan pasar syari’ah desa Dasan Dasan Baru Kediri oleh
kopontren al-mutmainnah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana manajemen pengelolaan pasar syari’ah desa Dasan Baru Kediri
oleh kopontren al-mutmainnah. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Deskritif Kualitatif.6
Penelitian yang dilakukan oleh Hendi Multazam dengan yang
dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh Hendi Multazam dengan peneliti adalah
penelitinya terfokus terhadap manajemen pengelolaan pasar syari’ah desa
Dasan Dasan Baru Kediri oleh kopontren al-mutmainnah. Sedangkan
peneliti lebih fokus terhadap Analisis SWOT dalam pengembangan usaha
roti pada Roti Barokah di Desa paokmotong kecamatan masbagik Lombok
Timur dan penyebab usaha Roti Barokah tidak dapat berkembang.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hendi Multazam dengan
peneliti adalah sama-sama menggunakan metode Analisis SWOT.
6Hendi Multazam , “Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pasar Syari’ah Desa Dasan Baru Kediri oleh Kopontren Al- Mutmainnah” , (Skripsi, UIN MATARAM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Mataram 2018).
11
3. Skripsi Mira Nurmagribah, dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha
(Studi Kasus pada Diana Bakery Kota Bekasi, Jawa Barat” Masalah yang
ditekankan dalam peneliatan adalah faktor-faktor eksternal dan faktor-
faktor internal bagi perusahaan Diana Bakery dan alternatif strategi yang
diterapkan perusahaan Diana Baker dapat berkembang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal
perusahaan Diana Bakery. Jenis penelitian yang digunakan adalah secara
Deskritif dengan pertimbangan adanya ketersedian dari pemilik
perusahaan. Selanjutnya merumuskan strategi pengembangan perusahaan
dengan menggunakan matriks EFE dan IFE, strategi generik, matriks
SWOT untuk mendapatkan beberapa alternatif strategi7.
Penelitian yang dilakukan oleh Mira dengan yang dilakukan oleh
peneliti memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh Mira dengan peneliti adalah penelitinya terfokus terhadap
strategi pengembangan usaha roti Diana Bakery dengan menggunakan
metode matriks EFE dan IFE, strategi generic dan matriks SWOT dan
Diana Bakery lokasinya berada di Kota Bekasi. Sedangkan peneliti lebih
fokus terhadap pengembangan usaha roti pada Roti Barokah dengan
menggunakan metode Analisis SWOT dalam pembahasan dan lokasi
usaha Roti Barokah berada di Desa Paokmotong. Persamaan penelitian
yang dilakukan oleh Mira dengan peneliti adalah sama-sama membahas
7 Mira Nurmagribah, “Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana Bakery
Bekasi, Jawa Barat”, (Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006).
12
tentang pengembangan usaha roti dan menganalisis faktor kekuataan,
kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan (SWOT).
F. Kerangka Teori
1. Analisis SWOT
a. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk
dapat mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha
mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang.8
b. Analisis SWOT Menurut Para Ahli
1) Philip Kotler
Analisis SWOT adalah suatu evaluasi terhadap semua
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, yang terdapat para
individu atau organisasi.9
2) Freddy Rangkuti
Analisis SWOT adalah suatu usaha yang dilakukan
berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, dan pada saat yang sama untuk dapat mencegah
kelemahan dan ancaman. Analisis ini bertujuan untuk dapat
8Irham Fahmi, Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.
252. 9Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 63.
13
mencari berbagi faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan.10
3) Kotler
Analisis SWOT merupakan cara untuk mengamati
lingkungan pemasaran ekternal dan internal.11
4) Pearce dan Robinso
Analisis SWOT adalah suatu bagian dari proses manajamen
strategik perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan kekuatan utama
tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern
sebagai suatu landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif
strategi.
Analisis SWOT ini melibatkan empat unsur utamanya,
yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), ancaman
(threats), peluang (opportunity). Berikut penjelasan dari masing-
masing unsur tersebut antara lain:
a) Kekuatan (strength)
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Misalnya saja untuk menganalisis tentang
kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi
teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi strategi, atau unsur
10Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2013), hlm. 19. 11Kotler dkk, Managemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 64.
14
kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan
perusahaan.12
b) Kelemahan (weakness)
Untuk mengetahui kelemahan suatu perusahaan bisa
dengan melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa
yang dimilki perusahaan lain namun tidak dimilki perusahaan
ini. Jika ingin membuat daftar kelemahan suatu perusahaan
secara lebih obyektif bisa dengan mewawancarai konsumen
yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah
perusahaan.13
c) Peluang (opportunity)
Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal
membangun suatu bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan
peluang atau kesempatan untuk dapat menghasilkan keuntungan.
Unsur peluang termasuk ke dalam daftar yang memungkinkan
bisnis untuk bertahan dan diterima di masyarakat, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
d) Ancaman (threath)
Analisis terhadap unsur ancaman ini sangat penting karena
menentukan apakah bisnis dapat bertahan lama di masa depan.
Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya
12Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 172. 13 Pearce Robinson, Manajemen Strategik Pengendalia, (Jakarta: Bina Rupa Aksara,
1997), hlm. 231.
15
banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu
minta konsumen, dan lain sebagainya.14
c. Analisis SWOT dalam Perspektif Islam
Analisis SWOT dalam kehidupan15, dalam salah satu ayat Al-
quran Allah swt berfirma:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr Ayat 18).
Bila diperhatikan, ini adalah pernyataan dari Allah SWT yang
mengharuskan kita berfikir dan bermuhasabah terhadap apa yang
sudah atau kita lakukan dalam hidup. Sehingga kita bisa memakai
sebuah cabang ilmu manajemen dengan menggunakan strategi
manajemen.
Bila menguraikan SWOT satu persatu, maka pertama kali yang
akan dibicarakan tentang kekuatan kita sebagai umat islam adalah
keimanan. Ini adalah modal yang sangat besar dan tidak semua orang
mendapatkan hidayah ini. Kemudian kekuataan lain ialah kesehatan,
kemampuan berpikir, kesempatan melakukan hal-hal yang potensial
14Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan Globalisasi,
(Jakarta: Erlangga 1997), hlm. 42. 15Abdul Halim Hakim, “Analisis SWOT dalam Kehidupan” disarikan dari ceramah jumat
06 November 2015, diakses 21 Oktober 2019 pukul 20.35 WIB.
16
dan sedikit kekayaan. Kelemahan kita mungkin belum memiliki cukup
ilmu, sebab dalam islam sebuah ilmu harus mendahului amal.
Sementara tantangan dalam kehidupan antara lain masalah pola
kehidupan yang sudah sangat dipenuhi dengan pola pikir materialistic
yang sangat mengagungkan kesenangan dunia16.
2. Ruang Lingkup UKM (Usaha Kecil dan Menengah)
a. Definisi Usaha
Setiap orang tentunya sudah tidak asing lagi mendengarkan
kata usaha atau kewirausahaan. Pada zaman dahulu seorang
pengusaha masih dipandang sebelah mata dan tidak begitu
diperhitungkan. Namun, kini pengusaha merupakan sosok yang
dihormati bahkan menjadi panutan dan banyak orang yang ingin
menjadi pengusaha. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI),
pengusaha adalah orang yang berusaha dalam bidang perdagangan;
saudagar; usahawan. Sedangkan usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu
pekerjaan. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa kegiatan di bidang
perdagangan dengan maksud mencari untung.
b. Jenis-jenis Usaha
Sebuah usaha dapat dibedakan menjadi empat jenis tingkatan.
Salah satu faktor penentu tingkatan jenis usaha dapat dilihat
berdasarkan jumlah kekayaan bersih dan jumlah pegawainya.
16 Abdul Halim Hakim, “Analisis SWOT dalam Kehidupan” disarikan dari ceramah jumat
06 November 2015, diakses 21 Oktober 2019 pukul 20.35 WIB.
17
Terdapat beberapa perbedaan untuk mengkategorikan suatu usaha
masuk ke dalam kategori usaha tertentu. Berikut definisi dari masing-
masing jenis usaha berdasarkan pernyataan dari institusi maupun
undang-undang yang telah mengatur pembagian jenis-jenis usaha
tersebut, di antaranya yaitu:
1. Usaha mikro
Usaha mikro pada umumnya merupakan usaha yang
dikelola dengan memperkerjakan satu sampai empat orang.
Biasanya usaha ini merupakan usaha yang baru dirintis dan bersifat
rumahan. Adapun karakterstik usaha mikro antara lain:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha yang dilakukan dengan
mengandalkan modal yang cukup kecil, dengan resiko yang tidak
besar, yang dilakukan oleh segelinitir orang atau masyarakat yang
dikelola dengan manajemen sederhana dengan produk berupa
barang, jasa, ataupun manufaktur. Adapun karakteristik usaha kecil
antara lain:
a) Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 – 500.000.000,00
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
18
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300.000.000,00 –
2.500.000.000,00
3. Usaha Menengah
Usaha Menengah merupakan entitas usaha milik warga
negara indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp200.000.0000-Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan. Menurut badan pusat Statistik (BPS), usaha menegah
merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja dua puluh
sampai dengan sembilan puluh sembilan orang. Adapun
karakteristik usaha menengah antara lain:
a) Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 –
10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 – 50.000.000.000,00.
4. Usaha Besar
Berdasarkan undang-undang, usaha besar adalah usaha
ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunana lebih besar
dari Usaha Menengah, yang meliputi Usaha Nasional milik negara
atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan
kegiatan ekonomi di indonesia.17
17Ibid hlm. 5.
19
G. Metode Penelitian
Metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. 18 Metode penelitian
merupakan elemen penting untuk menjaga reliabilitas dan validitas hasil
penelitian.19
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian termasuk jenis penelitian lapangan, dengan
pendekatan deskritif yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana
“Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada Roti Barokah di
Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timut”. Kirk dan Miller
(dalam buku metodologi penelitian kualitatif) mendifinisikan bahwa
“penelitian Kualitatif yaitu tradisi teretntu dalam ilmu sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kekhasan maupun peristilahan.20
2. Kehadiran Peneliti
Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.
Instrumen selain manusia (seperti : angket, pedoman wawancara, pedoman
observasi, dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas
sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen kunci.
18Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Alfikatif,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2008), hlm. 151. 19Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2015), hlm. 76. 20 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rodakarya, 2008),
hlm. 69.
20
Kehadiran peneliti bukan bertujuan untuk mempengaruhi obyek
yang diteliti, tetapi hanya untuk mendapatkan data yang akurat, karena
metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dimana peneliti
hanya akan mengumpulkan data deskririf, yang berupa kata-kata tulisan
atau perilaku yang dapat diamati21.
Di sini peneliti hadir langsung di Desa Paokmotong guna
mendapatkan informasi dari pengusaha Roti Barokah, pengumpul
data/informasi yang peneliti lakukan dengan cara wawancara agar
mendapatkan informasi yang akurat.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pengusaha Roti Barokah di Desa
Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Adapun alasan
penelitian memilih lokasi tersebut adalah:
a. Karena ingin mengetahui seberapa besar pengembangan Usaha Roti pada
Roti Barokah di Desa Paokmotong.
b. Mengapa Usaha Roti baroka di Desa Paokmotong tidak bisa
berkembang.
c. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian ini.
21 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rodakarya, 2008), hlm. 78.
21
4. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan baik melalui wawancara dengan pihak terkait, kuisioner dan
observasi langsung.
b. Data Sekunder merupakan data-data yang telah diolah dan diperoleh
dari warga setempat atau pihak-pihak terkait, seperti data mengenai
gambaran umum lokasi penelitian, jumlah pegawai dan lainnya.22
5. Prosedur Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan
peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Adapun jenis instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala-gejala
yang diselidiki. Dalam artian yang luas observasi sebenarnya tidak hanya
terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.Pengamatan tidak langsung misalnya melalui
kuisioner dan tes23.
22 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta 2011),
hlm. 111. 23 Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 70.
22
Adapun obyek observasi pada penelitian ini adalah pengusaha roti
Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik LOTIM.
b. Wawancara
Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak struktur,
atau secara tatap muka maupun menggunakan telpon.24
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semiterstruktur, yang di mana dalam pelaksanaan wawancara
ini lebih bebas jika dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan
dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara
lebih terbuka dari narasumber, diminta pendapat dan ide-idenya. Di sini
peneliti harus mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.
Adapun metode wawancara ini dipergunakan untuk memperoleh
data tentang “Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada
Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok
Timur”.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang
24 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm.198.
23
akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari
karangan/tulisan, wasiat, buku, undang-undang dan sebagainya.25
Penelitian menggunakan metode ini untuk memperoleh data
tertulis, dokumen catatan penting, dan gambaran tentang kegiatan para
pengusaha roti dan pembeli serta kegiatan dokumentasi dilakukan untuk
meyakinkan bahwa data-data yang diperoleh benar-benar riil serta
sebagai bukti nyata atas perilaku-perilaku yang nampak dilokasi
penelitian.
d. Study Pustaka
Bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat pembahasan
mengenai penelitian terdahulu dan refrensi yang terkait dengan
penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut. Study
pustaka bertujuan untuk merumuskan konsep dan teori landasan
penelitian, melalui penelaahan berbagai literatul, buku, naskah ilmiah,
laporan penelitian, dokumen, yang berkaitan dengan Analisis SWOT
dalam pengembangan Usaha roti pada Roti Barokah di Desa
Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur.26
6. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Penggunaan
analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor internal pihak
pengusaha dalam mengembangkan usahanya sehingga diketahui apa saja
faktor yang menjadi kekuataan dan kelemahan. Disamping menganalisis
25Ibid, hlm. 236. 26 Supriyadi, “Solusi Alternatif Berbagai Pengetahuan Antar Pustakawan”, Jurnal
Lentera Pustaka, Vol 2 No 2, 2016, hlm. 89-93.
24
faktor internal juga dilakukan analisis faktor-faktor eksternal untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka
meningkatkan pengembangan Usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong
Kecamatan Masbagik Lombok Timur.27
7. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dalam sebuah penelitian bertujuan untuk
membuktian data yang diperoleh dari lapangan benar-benar valid atau
tidak, yakni memadukannya dengan landasan teori yang menjadi landasan
penelitian yang di dapat dari lapangan.Dalam penelitian dengan
pendekatan kualitatif, instrumen utama penelitiannnya penelitian itu
sendiri, sehingga tingkat subjektivitasnya lebih tinggi.
Adapun teknik pemeriksaan data yang digunakan:
a. Penentuan Pengamatan
Penentuan pengamatan termasuk menentukan ciri-ciri atau unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci dengan kata lain ketekunan pengamatan menyediakan
lingkungan, maka pengamatan mengadakan kedalaman.
b. Triagulasi
Triagulasi data adalah “pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding melalui sumber lain”.
27 Rangkuti, Freddy, Tehnik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT (Jakarta:
Granmedia 2016), hlm. 9.
25
Denzim dalam Meleong membedakan empat macam triagulasi sebagai
teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
teori, dan penyelidik. Adapun langkah-langkah dalam triagulasi dengan
sumber ini adalah:
1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
2) Membandingkan data hasil observasi dengan wawancara dan
dokumen lain.
3) Membandingkan keadaan perspektif yang satu dengan yang
lainnya.
c. Kecukupan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan refrensi disini adalah adanya
pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh
peneliti28. Kecukupan refrensi gunakan landasan teoritis yang cukup
kuat untuk merumuskan permasalahan. Karena itu peneliti selalu
berpedoman pada kemukhtahiran refrensi yang dengan banyak
membaca refrensi-resfrensi yang mendukung.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematis laporan dalam penelitian kualitatif memuat empat bab,
yaitu: pendahuluan, pemeparan data dan temuan, pembahasan, dan penutup
yang berupa kesimpulan dan saran.
28 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rodakarya, 2008),
hlm. 128.
26
BAB I yaitu pendahuluan terdiri dari: Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian,
telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematis pembahasan.
BAB II yaitu paparan data dan temuan. Di bagian ini diungkapkan
keseluruhan data dan temuan yang didapatkan ketika melakukan penelitian
dilapangan.
BAB III yaitu pembahasan, dibagian pembahasan ini peneliti akan
mengungkapakan analisis terhadap temuan penelitian yang dilakukan di desa
Paokmotong yakni mengenai analisis swot dalam pengembangan UMKM
tersebut.
BAB IV yaitu penutup. Pada bagian ini, peneliti merangkum semua
dari hasil penelitian sehingga berbentuk kesimpulan serta saran pada pihak-
pihak yang terkait dengan penelitian ini.
27
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Roti Barokah
Roti Barokah merupakan salah satu produsen roti di Desa
Paokmotong. Usaha ini didirikan oleh bapak khalil bersama istrinya, ibu
roziah pada tahun 2010. Pendirian usaha roti oleh bapak khalil dilatar
belakangi oleh keinginannya untuk memperbaiki kehidupan keluarga. Hal
ini karena sebelum bapak khalil memiliki usaha roti, beliau hanya
merupakan pegawai roti dengan penghasilan yang tidak terlalu besar. Oleh
karena itu, bapak khalil berencana untuk memiliki suatu usaha yang
nantinya mampu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarganya.
Akhirnya, beliau memutuskan untuk mendirikan usaha roti karena
termotivasi oleh pengusaha roti di Kecamatan Masbagik yang berhasil
mengembangkan usaha rotinya. Pada saat itu modal awal yang digunakan
bapak khalil sebesar Rp 15 juta untuk membeli bahan baku dan peralatan
lainnya. Modal awal yang dimiliki bapak khalil ini dari penjualan kambing
yang ia miliki. Oleh karena itu, pada awal pendirian usaha Roti Barokah
berupaya untuk mengembangkan dan memproduksi roti.
Adapun kapasitas produksi Roti Barokah pada saat awal
berdirinya ialah sekitar satu tepung terigu atau 25 kg, namun kegiatan
produksi ini tidak dilakukan setiap hari. Kondisi ini disebabkan oleh belum
adanya pelanggan tetap yang membeli produk Roti Barokah. Untuk
28
memasarkan produknya, biasanya dengan cara menawarkan ke konsumen
dan menjualnya kepasaran serta menitipkan ke toko-toko yang ada di Desa
Paokmotong. Untuk sekarang ini Roti Barokah menggunakan beberapa
peralatan modern yang cara kerjanya tidak menggunakan tenaga manusia,
misalnya mesin roll dengan kapasitas 75 kg, mesin pembagi adonan, serta
mixer untuk mengaduk selai sebagai salah satu isi roti. Saat ini
kemampuan Roti Barokah dalam mengelola tepung terigu menjadi roti
sekitar 200 kg tepung terigu perhari.29
2. Lokasi perusahaan
Lokasi terletak ditengah-tengah permukiman penduduk Kampung
Bilasundung Desa paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur.
Lokasi ini merupakan tempat produksi Roti Barokah, sementara tempat
tinggal pemilik usaha berada disamping lokasi produksi. Lokasi produksi
yang dimiliki oleh roti barokah ini dapat dikatakan kurang strategis karena
berada dipermukiman penduduk dengan melewati gang-gang kecil serta
selokan air. Sehingga alat transportasi roda empat tidak bisa memasuki
wilayah, lokasi juga lumayan jauh dari jalan raya.
3. Visi misi dan tujuan perusahaan
Pada dasarnya, Roti Barokah belum memilki pernyataan secara
tertulis mengenai visi misi dan tujuan perusahaan akan tetapi secara umum
ketiga hal tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan pemilk Roti
Barokah. Visi merupakan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita
29 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 5 April 2020
29
peroleh, dan kita ingin menjadi apa dimasa depan. Sedangkan misi
menyatakan langkah apa yang harus dilakukan atau dikerjakan. Visi akan
dilengkapi dengan misi perusahaan yang menyatakan tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik maka pernyataan
mengenai visi dan misi Roti Barokah tersirat dalam slogan perusahaan
yaitu “Anda puas kami senang, Anda senang usaha kami berkah”. Jadi
dapat digambarkan bahwa visi Roti Barokah adalah menjadi produsen roti
yang memiliki kualitas terbaik dan halal sehingga mampu menciptakan
loyalitas di hati pelanggan. Sedangkan misi Roti Barokah adalah
mengutamakan kualitas baik dari segi rasa, variasi bentuk serta kualitas
pelayanan terhadap pelanggan.
Untuk tujuan perusahaan adalah dapat memperbaiki
perekonomian keluarga pada khususnya dan mampu menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar30.
4. Stuktur organisasi Roti Barokah
Struktur orgsnisasi yang dimilki Roti Barokah masih tergolong
sederhana. Struktur organisasi ini menggambarkan hubungan tanggung
jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi
juga menggambarkan pembagian kerja dari suatu aktifitas tertentu guna
kelancaran usaha yang sedang dijalankan oleh suatu perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan, Roti Barokah belum memiliki
struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi secara umum gambaran
30 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 5 April 2020
30
mengenai struktur organisasi Roti Barokah telah tersirat dalam wawancara
dengan pihak pengusaha31. Gambaran umum mengenai struktur organisasi
Roti Barokah dapat dilihat pada Bagan 1.
Bagan 1. Struktur Organisasi Roti Barokah
Bagan 1 menunjukkan bahwa struktur organisasi Roti barokah termasuk
tipe organisasi fungsional, dimana pihak Roti Barokah telah melakukan
pembagian tugas dalam operasionalisasinya meskipun pembagian kerja
tersebut masih terlihat sederhana.
Pemilik Roti Barokah yaitu Bapak khalil yang bertugas sebagai
pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan
yang terkait dengan seluruh aktivitas perusahaan. Selain sebagai pengelola
utama, Bapak Khalil juga bertanggung jawab terhadap pemasaran produk
Roti Barokah, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan konsumen atau
pembeli roti barokah menjadi tanggung jawab Bapak Khalil. Dalam
31 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 5 April 2020
PEMILIK
KHALIL
KEUANGAN
ROZIAH
PRODUKSI
KHALIL
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
PEMASARAN
KHALIL
31
masalah keuangan seperti pembayaran upah karyawan, pengadaan bahan
baku, kasir, serta keluar masuk arus kas keuangan Roti Barokah menjadi
tanggung jawab istrinya Ibu Roziah. Untuk bagian produksi, pihak yang
bertanggung jawab adalah Bapak Khalil sendiri. Dalam proses produksi ini
Bapak Khalil bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi
mulai dari penggilingan, penimbangan, pengepresan, pencetakan,
pemasakan melalui oven dan penggorengan, serta pengemasan roti dengan
menggunakan bungkus plastik. Karyawan untuk Roti barokah hampir
sebagian besar bertugas dalam proses produksi pembuatan roti dan
pengemasan roti, hal ini karena bidang produksi dan pengemasan
merupakan bagian yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja manusia
5. Kondisi Geografis dan Pemerintahan Desa Paokmotong
1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Paokmotong saat ini memiliki pemerintahan sebanyak 10
Dusun yaitu : Paokmotong Utara, Paokmotong Selatan, Tunjang Utara,
Tunjang selatan, Dasan Malang Barat, Dasan Malang Timur, Nenggung
Barat, Nenggung Timur, Bilasundung Selatan, Bilaundung Utara.
Desa berada pada aliran sungai 0,75 dan bantaran sungai 0,50
dengan luas wilayah 339,64 Ha dengan batas-batas :
32
Tabel II. Batas – batas Wilayah Desa Paokmotong
Batas Desa/Kelurahan Kecamatan
Sebelah Utara Desa Danger dan Desa Kesik Masbagik
Sebelah Selatan
Desa Padamara dan Desa Paok Pampang
Sukamulia
Sebelah Timur Desa Masbagik Selatan Masbagik
Sebelah Barat Desa Kesik dan Sikur Masbagik dan Sikur
2. Luas Wilayah Masing-Masing Dusun
Desa Paokmotong merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Data yang di peroleh mengenai
luas dan batas wilayah Desa Paokmotong adalah 339,64 Ha.
Tabel III. Luas Masing-masing Dusun di Desa Paokmotong
NO KEDUSUNAN LUAS (Ha)
1 Paokmotong Utara 24,8
2 Paokmotong Selatan 55,8
3 Tunjang Utara 34,8
4 Tunjang Selatan 77,5
5 Dasan Malang Barat 39,51
6 Dasan Malang Timur 15,8
7 Nenggung Barat 4,73
8 Nenggung Timur 11,8
9 Bilasundung Selatan 31,9
10 Bilasundung Utara 43
Jumlah 339,64
33
3. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Tabel IV. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Luas Perkarangan, Pemukiman dan Lainnya 129,19
Luas persawahan dan Lainnya 185,92
Luas perkebunan 20,95
Luas Kuburan 1,93
Luas Taman 0
Luas prasanana umum lainnya 1,93
Total luas 339,64
4. Keadaan Demografi Desa Paokmotong
1) Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Paokmotong sampai dengan
Desember 2019 sejumlah 16609 Jiwa dengan perincian sebagai
berikut :
Tabel. V. Jumlah Penduduk Setiap Dusun di Desa Paokmotong
No Dusun Penduduk
Jumlah KK
Persebaran Penduduk per KM
L P Jumlah
1 Paokmotong
Utara 1087 2055 1087 504 3.35
2 Paokmotong
Selatan 1261 2329 1261 586 7,25
3 Tunjang
Utara 445 504 445 253 2,39
4 Tunjang Selatan
806 981 806 474 3,85
5 Dasan
Malang Barat 689 712 689 381 4,36
6 Dasan
Malang 568 673 568 355 1,61
34
Timur
7 Nenggung
Barat 389 395 389 245 0,95
8 Nenggung
Timur 460 537 460 273 1
9 Bilasundung
Selatan 834 1047 834 520 5,1
10 Bilasundung
Utara 937 987 937 562 4,15
Total 7357 9252 16609 4153 34,01
Tingkat sosial keamanan Masyarakat Masih Realtif aman dan
kondusif walaupun pernah terjadi pencurian tapi masih bisa di antisifasi
oleh masyarakat.
2) Pendidikan Penduduk
Masyarakat Paokmotong menyadari akan pentingnya
pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Terbukti dengan
masyarakatnya rata-rata menuntut ilmu sampai keperguruan tinggi
dan luar daerah.
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak Sekolah 648
2 TK 4
3 Belum Tamat SD 536
4 Tamat SD 128
5 Belum Tamat SLTP 876
6 Tamat SLTP 2.261
35
3) Agama dan Keyakinan Penduduk
Mayoritas keyakinan Desa Paokmotong yaitu Agama Islam.
Jumlah pemeluk agama islam sebanyak 16.599 orang. Disamping
itu juga terdapat agama Hindu sebanyak 7 orang dan Kristen
sebanyak 3 orang. Selain agama dan keyakinan Desa Paokmotong
juga terdiri dari tiga etnis yaitu Sasak 16.562 orang, Bali 14 orang
dan Jawa 43 orang.
4) Keadaan Ekonomi
Keadaan Ekonomi Desa Paokmotong sampai dengan tahun
2019 ini relative meningkat dengan adanya beberapa sentral Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ini mendukung dari
perekonomian masyarakat pedesaan.
7 Belum Tamat SLTA 988
8 Tamat SLTA 4.226
9 Tamat D1 128
10 Tamat D2 29
11 Tamat D3 45
12 Tamat S1 568
13 Tamat S2 32
14 Tamat S3 24
36
a) Mata Pencaharian :
Tabel VI. Jumlah Penduduk di Setiap Mata Pencaharian
Uraian Laki-Laki Perempuan Petani 912 596 Pengusaha Kecil dan Menengah
1546 1756
Buruh Tani 528 492 PNS 69 37 Pengrajin industry rumah tangga
32 42
Pedagang keliling 192 296 Peternak 103 23 Montir 27 0 Dokter Swasta 4 2 Bidan Swasta 0 2 Perawat Swasta 28 35 Dosen Swasta 3 2 Buruh Harian Lepas 632 15 Pertukangan 65 0 Pensiunan PNS / TNI / POLRI
310 2
Pengacara 2 0 Pembantu Rumah Tangga
0 123
TNI 6 0 POLRI 8 0
B. Analisis SWOT dalam pengembangan Usaha Roti pada Roti Barokah Di
Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur
Dalam pengembangan usaha ini perlu memperhatikan dan
menganalisis SWOT dalam proses pengambilan dan perencanaan strategi
perusahaan. Karena perkembangan suatu usaha sangat berpengaruh oleh
adanya faktor internal dan faktor eksternal yang terdapat dalam suatu usaha
tersebut. Maka kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT.
37
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan merupakan kondisi yang menjadi sumber kekuataan dalam
suatu perusahaan. faktor ini merupakan nilai plus atau keunggulan dari
suatu perusahaan tersebut. Berikut yang menjadi kekuatan usaha Roti
Barokah di Desa Paokmotong diantara lain:
a. Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan, pelaksanaan dari
perwujudan ada gagasan untuk menciptakan serta memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Pemasaran
terkait dengan bauran pemasaran, antara lain aspek produk, harga,
promosi dan distribusi 32 . Berikut penjelasan Kekuatan bauran
pemasaran pada Roti Barokah:
1) Produk
Seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya sangat
penting untuk memperhatikan produk yang ditawarkan. Terutama
untuk para pengusaha makanan seperti pengusaha roti. Salah satu
strategi yang ditawarkan oleh Roti Barokah adalah menjaga kualitas
produk. Pengusaha Roti Barokah selalu mengutamakan kualitas
produk yang dihasilkan, baik dari segi rasa, varian bentuk dan ukuran.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Alil selaku usaha Roti Barokah 33:
“Dari segi produk, saya sangat memperhatikan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi roti. Untuk penggunaan
32
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu), hlm.12.
33 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
38
tepung, saya menggunakan tepung Golden Eagle, dan tepung Serdadu Kuning digunakan untuk pembuatan roti molen. Saya sangat menghindari pemakaian bahan pengawet. Saya juga menjamin bahan produksi roti yang saya gunakan yaitu dari bahan halal dan sehat. Karena bagi saya proses produksi yang tidak jujur akan merugikan pihak konsumen maupun diri saya sendiri.”
Jadi kualitas Roti Barokah di Desa Paokmotong kecamatan
Masbagik Lombok Timur sangat terjaga kualitasnya. Karena bahan
baku yang digunakan 100% halal dan sehat, islam memandang
penting terhadap produk karena produk adalah sesuatu yang
ditawarkan kepada pembeli sehingga memerlukan produk yang
berkualitas. Produk yang berkualitas dalam islam adalah produk yang
halal dan baik.
2) Harga
Harga merupakan sebutan nilai suatu barang yang harus
dibayarkan untuk mendapatkan suatu produk. Harga suatu produk
dapat dikatakan sebagai alat pemasaran yang cukup penting, karena
penetapan harga yang tepat akan memberikan keuntungan bagi
produsen. Untuk pengusaha Roti Barokah sendiri dari awal
membuka usaha sampai dengan sekarang selalu menetapkan harga
jual yang sama yaitu harga 500 rupiah sampai dengan 1000 rupiah
untuk para pelanggan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Alil selaku
usaha Roti Barokah:34
34 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April Juli 2020.
39
“Produksi roti perhari itu biasanya sampai 10.000. Saya menjual roti perbiji itu kepelanggan dengan harga 500 rupiah, ada yang harga 1000 rupiah, tergantung dari jenis rotinya. Saya menetapkan harga jual roti ini dengan melakukan survei pasar mengenai harga produk roti yang berkembang. Saya juga tidak pernah merubah harga jual produk roti dari mulai pertama usaha sampai dengan sekarang ini. Harga jual produk roti tetap sama, walaupun saya menjual roti dengan harga murah tapi roti barokah ini tetap mementingkan kualitas yang sehat dan halal.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa penetapan harga juaL yang
digunakan oleh pengusaha Roti Barokah dengan mengikuti harga
roti yang sudah ada dipasaran. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan
harga antara pihak Roti Barokah dengan produsen roti di Desa
Paokmotong. Harga roti barokah yang ditawarkan juga dapat
dijangkau oleh konsumen dari anak-anak hingga orang tua.
Walaupun harga yang ditawarkan relatif lebih murah. Namun
pengusaha roti barokah tetap mengutamakan kualitas terbaik untuk
roti yang dijual.
3) Distribusi
Penditribusian produk ke pasar merupakan sebagian dari
proses pengembangan pemasaran. Untuk mencapai pasar sasaran
bagi perusahaan dan tujuan khususnya menyangkut perencanaan
pemasaran strategi. Jauh sebelum produk selesai, manajmen harus
menentukan metode distribusi yang digunakan untuk menyalurkan
40
produk ke pasaran. Saluran distribusi yang digunakan pengusaha
Roti Barokah ada tiga macam cara, Seperti kata Bapak Alil35:
“Saya menyalurkan roti barokah ini dengan tiga cara saluran distribusi, yaitu pertama pihak sales kemudian kepada pengecer setelah itu ke pihak konsumen. Yang kedua, pihak pengecer kemudian ke pihak konsumen dan yang ketiga saya menerima pesenan dari konsumen. Untuk jenis roti yang dipesan pihak konsumen biasanya roti donat dan pia. Sedangkan cara system pembayaran yang saya terapkan itu harus membayar langsung secara tunai ketika pengambilan produk. Saya juga menyediakan fasilitas pengiriman roti ketempat konsumen tanpa biaya kirim tapi itu berlaku untu pemesanan roti sebanyak empat keranjang.”
Jadi saluran distribusi yang efesien dapat menunjang
sebuah perusahaan dalam proses pendistribusian produk kepada
konsumen. Untuk proses pendistribusian produk Roti Barokah
melalui tiga saluran distribusi. Dengan adanya saluran
pendistribusian ini pihak Roti Barokah dapat memasarkan
produknya tidak hanya diwilayah paokmotong saja, akan tetapi
mencapai wilaya pasar masbagaik. Untuk proses pemesan para
pelanggan, pihak Roti Barokah tidak memunguti biaya tambahan
ongkos kirim tapi itu berlaku untuk pemesanan 480 bungkus
(empat keranjang) Roti Barokah.
4) Promosi
Dalam memproduksi suatu usaha tentunya banyak hal yang
harus diperhatikan seperti jumlah barang yang diproduksi,
pemasok, bahan baku dan pelangga, semuanya saling berkaitan.
Pada pengusaha Roti Barokah melakukan promosinya pertama kali
35
Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
41
dengan menawarkan kepelanggan dan menaruh produknya ke
toko-toko dan menjualnya ke pasaran. Kegiatan promosi yang
dilakukan oleh pihak Roti Barokah sekarang ini yaitu melakukan
penjualan personal dan promosi penjualan. Seperti yang dikatakan
Bapak Alil36:
“Pertamakali saya melakukan promosi dengan membaginya ketetangga rumah, saudara-saudara kemudian saya menawarkan ke pelanggan dan mencoba menitipnya di toko-toko dan menjualnya kepasaran. Setelahnya saya melakukan promosi dengan menerima pesanan dan memberikan tambahan produk roti jika melakukan pembelian 1000 bungkus lebih.”
Dalam memasarkan produknya pihak Roti Barokah
melakukan dengan dua cara yaitu pertama dengan penjualan
personal dan promosi penjualan. Untuk penjualan personal
dilakukan dengan menerima pesanan untuk acara-acara pengajian,
yasinan dan lain-lain. Sedangkan untuk promosi penjualan
dilakukan dengan cara memberikan potongan harga sebesar 2%
jika membeli 1000 bungkus keatas.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan individu yang bekerja
sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan
dan berfungsi sebagai asset yang harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya. Ketersedian tenaga kerja sangat berpengaruh
terhadap berkembangnya usaha roti. Selain itu tenaga kerja yang
bertugas membuat roti dengan yang memasarkan roti adalah
36 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
42
keterikatan yang harus selalu terjaga. Adanya tenaga kerja bagian
pemasaran sangat mempengaruhi kelancaran dalam pengembangan
usaha Roti Barokah. Ketenagakerjaan di Roti Barokah sendiri terjalin
hubungan yang baik sesama tenaga kerja. Seperti yang dikatakan
Bapak Alil37:
“Saya memiliki tenaga kerja sebanyak 16 orang, terdiri dari 10 orang tenaga kerja pria dan 6 tenaga kerja wanita. Para tenaga kerja ada yang di bagian penggilingan, pengadukan, pencetak, pengovenan dan penggorengan, bagian pengemasan. Untuk hari kerja selama enam hari, yaitu mulai dari hari sabtu-sampai hari kamis dan untuk hari jum’at libur. Sedangkan untuk pembagian shift proses produksi dari jam 07.00 - 20.00. Untuk pembagian upah, saya memberikan gaji karyawan dua minggu sekali dan saya memberikan tujangan hari raya (THR).”
Dapat Disimpulkan bahwa usaha Roti Barokah merupakan
usaha yang dijalankan oleh Pak Khalil dengan anggota karyawan
sebanyak 16 orang, untuk pembagian shift proses produks dari jam
07.00 – 20.00, sedangkan untuk upah karyawan disesuaikan dengan
penempatan bagian ditugaskan.
Untuk komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik
karena pihak pengusaha senantiasa memberikan motivasi kerja kepada
seluruh karyawan dan sebaliknya para karyawan Roti Barokah dapat
berkomunikasi baik itu dalam hal kritik, saran dan informasi mengenai
proses produksi hingga penjualan produk. Seperti yang dikatakan
Bapak Jaka38:
37
Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020. 38
Jaka, Karyawan Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
43
“Pak Khalil adalah bos yang baik serta selalu memberikan kami semua semangat dalam bekerja, pada saat itu saya pernah memberikan saran soal rasa selai roti yang baru dan pak alil menerima saran saya dengan baik, malah pak alil mengikuti saran saya dengan penambahan rasa selai baru. Jadi kami disini tidak pernah merasa sungkan dengan bapak, karena bapak memperlakukan kami seperti keluarganya, kami semua disini terkadang bercanda dengan pak alil maupun istrinya. Jadi kami semua merasa sangat beruntung memiliki boss seperti pak alil.”
Dapat disimpulkan bahwa hubungan pemilik dan karyawan
terjalin dengan suasana kekeluargaan yang harmonis, sehingga
komunikasi yang terjalin antara pemilik dan karyawan tidak
bersifat kaku. Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja merasa
nyaman dengan lingkungan kerjanya, yang pada nantinya
menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
c. Sertifikat Label Halal
Selain perizinan usaha, sertifikat Halal menjadi sesuatu
wajib dimiliki oleh sebuah usaha. Pada produk barang maupun
makanan harus memiliki sertifikat halal serta logo halal pada
kemasan. Pada Usaha Roti Barokah telah ada sertifikat Halal yang
dimiliki pengsuaha serta telah di cantumkan logo Halal pada
kemasan pembungkus roti. Seperti yang dikatakan bapak Khalil39:
”Saya telah memiliki sertifikat Halal, karena bagi saya itu sangat penting dalam usaha. Masyarakat zaman sekarang ini sangat sensitif dengan produk yang ada, yang pertama mereka akan memperhatikan apakah produk yang di konsumsi itu ada logo halalnya. Jadi saya menempatkan logo halal pada kemasan produk usaha yang saya miliki.”
39
Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
44
Pengusaha Roti Barokah sangat memperhatikan tentang
pentingnya memiliki sertifikat Halal dan logo halal dalam
kemasan, karena sebagian besar para konsumen yang dimiliki
usaha Roti Barokah adalah mayoritas muslim. Produk yang
memiliki sertifikat halal akan membuat para konsumen tidak ragu
dalam memilih produk yang ingin dikonsumsi, karena produk yang
memiliki sertifikat halal terjamin menggunakan bahan-bahan yang
sehat.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan suatu hal yang wajar ada dalam perusahaan
namun yang terpenting adalah bagaimana suatu perusahaan dapat
membangun sebuah kebijakan sehingga dapat meminimalkan
kelemahan tersebut atau bahkan dapat menghilangkan kelemahan yang
ada. Berikut yang menjadi kelemahan usaha Roti Barokah di Desa
Paokmotong diantara lain:
a. Permodalan dan Akutansi
Dalam mendirikan sebuah usaha, modal sangat penting
dibutuhkan, modal tidak hanya dalam bentuk uang saja tetapi
termasuk kedalam lahan, bangunan dan alat-alat produksi. Untuk
modal pengusaha Roti Barokah yaitu menggunakan modal sendiri,
Dalam permodalan pengusaha masih merasa kekurangan modal,
karena pengusaha Roti Barokah merupakan masayrakat golongan
ekonomi kebawah sehingga modal yang ada kecil. Pengusaha roti
45
barokah juga pernah meminjam kelembaga keuangan, tapi pengusaha
merasa tidak cukup hal ini karena pengusaha ingin membuat kapasitas
rotinya lebih bertambah. Seperti yang dikatakan Bapak Alil40:
“Saya ada rencana ingin membuat roti lain yang lebih berstandar, menambah kapasitas dan menggunakan alat yang lebih canggih agar usaha roti barokah ini berkembang tetapi saya tidak memiliki modal besar, saya pernah meminjam modal ke bank tapi itu tidak cukup karean uang saya pinjam dibank digunakan untuk pembelian lahan bangunan, mesin dan bahan baku.”
Dapat disimpulkan bahwa pengusaha Roti Barokah hanya
memutar keuntungannya menjadi modal kembali. Pengusaha pernah
meminjam kelembaga keuangan tapi itu digunakan untuk pembelian
lahan tempat usaha, pembelian alat serta bahan baku yang kurang.
Karakteristik pengusaha yang selalu berupaya menjaga kualitas
dan kuantias Roti Barokah tetap stabil, menjadikan struktur
permodalan usahanya masih terbatas pada sumber modal sendiri.
Namun pengusaha Roti Barokah belum bisa mengendalikan keuangan
untuk usaha roti bahkan sering tercampur untuk kebutuhan rumah
tangga. Seperti yang dikatakan Bapak Alil41:
“Saya tidak menggunakan pembukuan keuangan, saya hanya mencatat menggunakan buku nota saja, itupun biasanya tidak disimpan. Jujur, saya dan istri juga belum bisa mengendalikan keuangan untuk usaha roti ini, hasil dari usaha roti yang saya dapatkan sering tercampur untuk kebutuhan pribadi dan rumah tangga.”
40 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 9 April 2020. 41 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 9 April 2020.
46
Dari hasil wawancara dengan pihak Roti Barokah, dapat
disimpulkan bahwa usaha Roti Barokah tidak memiliki SDM yang
ahli dalam hal pembukuan keuangan. Biasanya transaksi terjadi hanya
dicatat menggunakan buku nota, itu biasanya tidak disimpan dengan
baik karena pengusaha merasa sudah mampu memperkirakan besaran
biaya produksi yang dikeluarkan dan hasil pendapatan yang diperoleh
tanpa pembukuan yang jelas. Hasil dari penjualan sering ikut
tercampur dengan kebutuhan rumah tangga dan pribadi, sehingga
pengusaha tidak melakukan pencatatan dengan pedoman pada prinsip-
prinsip akutansi.
b. Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi usaha atau bisnis akan mempengaruhi
sasaran konsumen. Seseorang yang membuka usahanya di dekat jalan
raya tentu akan berpeluang mendapatkan pelanggan yang lebih banyak
dari pada seseorang yang membuka usahanya disamping jalan setapak
atau disamping gang kecil. Lokasi usaha Roti Barokah bisa dikatakan
letaknya tidak strategi dan ini menjadi kekurangan pengusaha roti
barokah. Seperti yang dikatakan Bapak Alil42:
“Kelemahan dari usaha saya ini termasuk tempat lokasinya, karena jika dibanding lokasi pengusaha lain seperti roti jepang bearda tidak jauh dari jalan raya, untuk roti morinaga pun terletak di area lokasi yang strategis karena kendaran roda dua maupun empat bisa memasuki area wilayah usahanya, sedangkan untuk roti jordan sendiri terletak dipinggir jalan raya dan sudah tentu pembeli maupun orang-orang bisa melihat tokonya.”
42 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 9 April 2020.
47
Dengan demikian kelemahan lokasi usaha ini yang
membuat pengusaha sulit dijangkau oleh para konsumen, untuk
kendaran roda empat sendiri tidak dapat diakses lokasi usahanya.
Berbeda dengan pengusaha roti lain, mereka lebih memilih membuka
usahanya dilokasi yang lebih strategis karena dapat dijangkau para
konsumen dan kendaraan roda dua maupun empat dapat memasuki
area wilayah.
c. Pecantuman Kadaluarsa
Pecantuman kadaluarsa pada produk makanan merupakan
salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada label
kemasan produk. Pecantuman informasi masa produk menjadi sangat
penting karena terkait dengan keamanan produk. Untuk produk Roti
Barokah tidak mencantumkan masa kadaluarsa karena pengusaha
merasa produk roti yang dijual masih kedalam usaha kecil. Seperti
yang dikatakan Bapak Alil43:
“Dalam produk Roti Barokah yang saya produksi, tidak ada pecantuman masa kadaluarsa karena bagi saya usaha yang saya tekuni masih dalam usaha kecil tapi saya selalu memberitahu para konsumen masa kadaluarsa roti yaitu 10 hari, dibagian pengemasan hanya dicantumkan merek, logo halal dan komposisi (bahan-bahan produk roti).”
Dapat disimpulkan bahwa pihak pengusaha Roti Barokah belum
memiliki kesadaran tentang pentingnya pecantuman kadaluarsa,
karena kurangnya pemahaman pengusaha terkait aturan masa
43 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 08 April 2020.
48
kadaluarsa dan pengusaha tidak mengetahui kewajibannya
berdasarkan Undang-Undang perlindungan konsumen.
3. Peluang (opportunity)
Peluang ini tergolong strategi yang sangat ampuh bagi setiap
pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar, begitu juga
dengan pengusaha roti barokah ini untuk memanfaatkan peluang yang
ada. Karena suatu usaha dapat berkembang dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang muncul kemudian dimanfaatkan oleh setiap
perusahaan. Berikut yang menjadi peluang pada usaha roti barokah
adalah:
a. Pelayanan terhadap konsumen
Pelayanan terhadap konsumen termasuk dalam unsur
terpenting dalam komunikasi pemasaran, pelayanan kepelanggan
dapat meningkatkan hubungan kedekatan antara produsen dan
pelanggan serta memaantau berbagai keluhan pelanggan.
Pengusaha Roti Barokah sendiri memberikan pelayanan yang
baik dan ramah terhadap para pelanggan sehingga pengusaha dan
konsumen memiliki hubungan yang dekat. Seperti yang dikatakan
Bapak Alil44:
“Saya hanya menerima permintaan konsumen dalam hal rasa selai saja, jika ada pelanggan yang complain terahadap kualitas yang kurang memuaskan maupun cara kerja disini, kami akan memberikan sikap yang ramah dan langsung memberikan tanggapan kepada konsumen saat melakukan pembelian.”
44 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
49
Kepuasan pelanggan sangat penting bagi aktivitas
pemasaran. Karena itu akan memicu peningkatan penjualan.
Menurut para konsumen berpendapat bahwa pelayanan yang
diberikan Roti Barokah sangat ramah dan baik. Seperti yang
dikatakan Ibu Johariah45:
“Pak khalil, dan istrinya sangat ramah dalam memberikan pelayanan ke saya serta para pelanggan yang lain, saya juga selalu bercanda dengan beliau, saya pernah melihat ada konsumen yang protes soal produk Roti Barokah ini tapi bapak khalil sangat sabar menghadapinya dan memberitahu baik-baik kepada konsumen.”
Dapat disimpulkan bahwa pengusaha Roti Barokah dalam
melakukan pelayanan terhadap konsumen yaitu dengan bersikap
sopan santun dan ramah. Ketika konsumen melakukan komplain
terhadap produk, biasanya pengusaha langsung memberikan
tanggapan yang cepat, konsumen terkadang memberikan sikap
yang tidak ramah, pihak pengusaha tetap memberikan sikap yang
baik. Dalam melakukan pelayanan yang baik akan membuat para
konsumen merasa lebih diperhatikan, itu akan membuat pihak
konsumen loyal terhadap produk Roti Barokah.
b. Hubungan dengan Pemasok
Bahan baku adalah salah satu komponen yang dijadikan
dalam proses produksi pada suatu usaha. Dalam bahan baku
pembuatan Roti Barokah ini mudah untuk didapatkan. Pengusaha
Roti Barokah tidak merasa kesulitan untuk mencari bahan baku
45 Johariah, Konsumen Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong 11 April 2020.
50
untuk membuat roti tersebut. Pihak pengusaha sudah memiliki
distributor tetap yaitu toko grosir TinTon yang terletak di Desa
Paokmotong. Seperti yang dikatakan Bapak Alil46:
“Saya memiliki Distributor tetap dalam membeli bahan baku, namanya tokonya itu TinTon yang berada di Desa Paokmotong ini, jika salah satu bahan baku yang saya cari tidak ada, maka bahan dapat di beli kepasar tradisional seperti pasar paokmotong dan pasar masbagik. Bisa juga di cari di toko-toko alfamart dan indomaret.”
Dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha Roti Barokah
tidak kesusahan untuk mencari bahan roti, karena pengusaha telah
memiliki distributor tetap. Ketersedian bahan baku yang mudah
didapatkan ini menjadikan pengusaha Roti Barokah tidak
memiliki kekhawatiran akan kelangkaan yang membuat
ketidaklancaran dalam pelengkapan bahan roti.
4. Ancaman (Threaths)
Ancaman sebenarnya tidak bisa dihilangkan dalam suatu usaha
namun dapat diatasi dengan cara meminimalisir dengan kekuatan yang
dimiliki suatu perusahaan. Berikut yang menjadi ancaman pada usaha
roti barokah diantaranya:
a. Pesaing bisnis yang sejenis
Pesaing bisnis merupakan salah satu ancaman dari faktor
eksternal suatu perusahaan. Apabila suatu perusahaan mampu
bersaing maka pesaing bisa dijadikan alat cambuk untuk
46 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
51
meningkatkan usahanya agar lebih berkembang. Adanya peluang
yang cukup besar dalam menjalankan usaha roti, tidak menutup
kemungkinan banyak orang yang tertarik melakukan usaha ini,
sehingga akan terjadinya peningkatan jumlah pengusaha roti.
Terjadinya peningkatan jumlah pelaku usaha roti maka akan
menyebabkan peningkatan persaingan. Di Desa Paokmotong ini
sekarang begitu banyak pengusaha roti, ini menjadikan pihak
pengusaha Roti Barokah memiliki beberapa pesaing. Seperti yang
dikatakan Bapak Alil47:
”Di Desa Paokmotong ini beberapa masyarakatnya menekuni usaha roti seperti saya, kadang dalam hal bentuk maupun isi produknya sama saja. Rata-rata masyarakat disini membuat usaha itu karena mereka hanya ingin mengikut pengusaha lain, jika mereka melihat pengusaha tersebut mendapatkan untung banyak, mereka akan mencoba membuat usaha tersebut. Jadi persaingan bisnis ini menjadi salah satu risiko besar yang harus dihadapi. Karena saya memiliki beberapa pesaing, itu menjadi ancaman untuk produk saya, pasti para konsumen akan berpindah pembelian produk ke pengusaha lain apalagi beberapa pengusaha memiliki produk baru dan menggunakan alat yang lebih canggih dan mahal.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengusaha Roti Barokah
memiliki beberapa pesaing yang sejenis di Desa Paokmotong yaitu
Roti Jordan, Roti Morinaga, Roti Andi, Roti Murzani dan Roti
Jepang. Roti Barokah juga harus bersaing dengan pengusaha roti dari
daerah lain. Ancaman yang dimiliki pengusaha membuat produk
yang dijual terkadang mengalami penurunan karena produk dari
47 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
52
pengusaha lain memilki kualitas yang baik serta roti yang mereka
produksi lebih menarik.
b. Produk Subsitusi
Roti merupakan salah satu produk makanan jadi pengganti
makanan pokok. Produk subsitusi roti yang semakin meningkat
membuat pengusaha roti barokah merasa terancam keberadaannya.
Karena produk subsitusi atau pengganti semakin beragam baik dari
segi harga maupun mutu produk. Seperti yang dikatakan Bapak
Alil48:
“Ancaman yang dimiliki produk saya itu adalah pesaing yang sejenis, pengusaha baru dan produk pengganti. Produk pengganti yang menjadi ancaman bagi usaha saya misalnya mie instan, biscuit, brownies, sereal, wafer, sari roti, buah-buahan dan lain-lain.”
Dapat disimpulkan bahwa produk pengganti itu salah satu
ancaman bagi pengusaha Roti Barokah di Desa Paokmotong. Hal ini
dikarenakan produk-produk tersebut lebih murah dan memiliki
kualitas yang lebih baik serta cara pengemasan yang lengkap disertai
dengan pencantuman kadaluarsa.
C. Penyebab Usaha Roti Barokah Tidak Dapat Berkembang
Sebelum menjadi besar, suatu usaha pastinya dimulai dari skala
mikro, kecil terlebih dahulu. Dalam perjalanannya, tak semua bisnis
mampu meningkatkan levelnya pada skala besar. Bahkan, tak sedikit
bisnis kecil yang sulit berkembang. Artinya, produktivitas yang
48 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 8 April 2020.
53
dihasilkan hanya mencapai batas tertentu saja. Oleh sebab itulah bisnis
dikatakan tidak mengalami perkembangan. Beberapa penyebab utama
masalah usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong tidak berkembang
antara lain:
a. Keterbatasan Modal
Dalam dunia usaha, ada kalanya keterbatasan modal
menjadi hambatan yang paling berat untuk memperluas usaha yang
dijalankan. Namun jika disiasati dengan baik, sebenarnya faktor
modal bukanlah hal paling sulit yang tidak memiliki jalan keluar.
Kajian studi kasus yang dilakukan ke pengusaha Roti Barokah di
Desa Paokmotong, pengusaha Roti Barokah mengeluhkan
keterbatasan modal yang dimiliki guna menunjang ide-ide untuk
memproduksi roti yang lebih baik sesuai dengan yang di impikan.
Seperti yang dikatakan bapak Alil49:
“Saya ada rencana ingin membuat roti yang lebih berstandar dan menggunakan alat yang lebih canggih agar usaha roti barokah ini berkembang tetapi saya tidak memiliki modal besar, saya pernah ingin meminjam modal ke bank tapi itu saya gunakan untuk membeli perlatan usaha ini termasuk dalam bentuk lahan, mesin, bahan baku yang masih kurang. Jadinya saya kesulitan untuk memperluas tempat produksi dan menambah kapasitas produk roti.”
Roti Barokah berada dalam kondisi keterbatasan modal ini
menghambat pihak Roti Barokah untuk memperluas tempat
produksi, menambah kapasitas produknya maupun menambah
49 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 12 April 2020.
54
peralatan yang lebih canggih untuk mendukung proses
produksinya. Oleh sebab itu, hal ini mempengaruhi Roti Barokah
untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
b. Belum mampu mengelola keuangan dengan baik
Baik pengusaha pemula atau yang sudah lama terjun di
dunia usaha, kesalahan pengelolaan keuangan perusahaan adalah
hal klasik. Bahkan, tidak hanya bisnis kecil level rumahan tapi juga
bisnis yang cukup besar dengan beberapa karyawan juga bisa saja
melakukan kesalahan pada pengelolaan keuangan. Pada usaha roti
barokah sendiri masih mengalami keterbatasan dalam mengelola
keuangan yang rapi, Seperti yang dikatakan bapak Alil50:
“Saya tidak menggunakan pembukuan keuangan, saya hanya mencatat menggunakan buku nota saja, itupun biasanya tidak disimpan. Jujur, saya dan istri juga belum bisa mengendalikan keuangan untuk usaha roti ini, hasil dari usaha roti yang saya dapatkan sering tercampur untuk kebutuhan pribadi dan rumah tangga.”
Pengelolaan keuangan yang dilakukan Roti Barokah
tergolong sederhana, bahkan cenderung kurang rapi. Biasanya
transaksi yang terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota dan itupun
tidak disimpan dengan baik. Sehingga sumber dana yang dimiliki
tidak digunakan secara efektif untuk pengembangan usaha, bahkan
terkadang modal usaha juga ikut terpakai untuk kebutuuhan rumah
tangga. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari pihak Roti
50 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 12 April 2020.
55
Barokah mengenai pentingnya melakukan pembukuan untuk
menganalisis usaha.
c. Inovasi dan Kreativitas
Para pengusaha seharusnya terus memiliki ide yang baru
(kreativitas) atau melakukan perubahan (inovasi) pada bentuk
pembuatan roti itu. Akan tetapi pengusaha Roti Barokah di Desa
Paokmotong memulai usahanya pertama kali karena melihat
keuntungan pengusaha roti lain di desanya. Kemudian pengusaha
mulai mengikuti cara pembuatan bentuk roti, isi roti dan rasa
dalam hal selai. Seperti yang dikatakan bapak Alil51:
“Saya membuat usaha roti ini untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja dan yang membuat ingin berusaha dalam bidang roti ini karena rata-rata para pengusaha masyarakat Desa paokmotong sebagian besar menekuni usaha roti. Saya memang ada pemikiran untuk membuat roti yang lebih berkualitas seperti sari roti maupun roti dari desa lain tapi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam hal bentuk maupun rasa, jujur saja belum ada pemikiran seperti itu, saya juga bingung cara memulainya.”
Dapat disimpulkan bahwa pengusaha Roti Barokah
memiliki kekurangan dalam hal daya pikir. Karena pengusaha tidak
memiliki keterampilan berpikir dalam hal inovasi maupun
kreativias. Maka perlu adanya bimbingan pengusaha maupun
karyawan untuk melakukan kegiatan pembinaan untuk
memaksimalkan UKM.
51 Khalil, Pengusaha Roti Barokah, Wawancara, Paokmotong, 12 April 2020.
56
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Roti pada Roti Barokah di
Desa Paokmotong
a. Identifikasi Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk dapat
mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan,
yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.52
Analisis SWOT ini melibatkan empat unsur utamanya, yaitu kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), ancaman (threats), peluang (opportunity).
Berikut penjelasan dari masing-masing unsur tersebut antara lain:
1. Kekuatan (strength)
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Misalnya saja untuk menganalisis tentang kelebihan apa saja
yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil
produksi, lokasi strategi, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih
menekankan pada keunggulan perusahaan. 53 Berikut yang menjadi
kekuataan usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong yaitu Pemasaran dan
Sumber Daya Manusia (SDM).
52Irham Fahmi, Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013),hal.
252. 53Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 172.
57
1. Pemasaran
Menurut Philip Kotler 54 pemasaran adalah suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pada dasarnya pemasaran terkait dengan bauran pemasaran,
antara lain seperti aspek produk, harga, promosi dan distribusi 55 .
Berikut penjelasan mengenai masing-masing bauran pemasaran pada
Roti Barokah:
1) Produk
Roti yang diproduksi oleh Roti Barokah adalah roti manis, roti
yang mempunyai cita rasa manis, bertekstur empuk, dan diberi
macam-macam isi. Produk roti yang dijual tidak hanya terdiri dari
satu macam saja, namun saat ini Roti Barokah telah memproduksi
lima jenis roti yaitu roti sisir, roti pie, roti lapis, roti donat dan roti
molen dengan cara di goreng maupun di open. Memiliki tujuh rasa
varian yang berbeda, antara lain roti rasa strawberry, roti rasa
cokelat, roti rasa kelapa, roti rasa kacang hijau, roti rasa nanas, roti
rasa durian dan roti rasa moka.
Roti Barokah selalu mengutamakan rasa terhadap setiap
produk yang dijualnya. Kualitas rasa ini dapat dilihat dari
54
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Granmedia, 2004), hlm. 9.
55 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu), hlm.
2.
58
tekstur roti atau bahan baku yang digunakan untuk pembuatan
Roti Barokah. Hal inilah yang dilakukan oleh Roti Barokah
terhadap produk rotinya, dimana kualitas rasa menjadi faktor
penting yang menjadi perhatian Roti Barokah. Roti Barokah
merupakan nama perusahaan sekaligus nama merek dari roti
yang dihasilkan. Pemberian nama Roti Barokah adalah
harapan pengusaha untuk usahanya agar selalu berkah dan
makanan itu mendorong pemakannya menjadi lebih taat
setelah makan.
2) Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran
pemasaran yang menghasilkan penerimaan bagi perusahaan
sedangkan yang lainnya menimbulkan biaya. Harga juga dapat
menunjukan posisi perusahaan dalam persaingan. Menurut
Umar 56 , penetapan harga yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan pada umumnya didasarkan oleh empat pendekatan
yaitu antara lain: (1) berdasarkan biaya, yaitu dengan
memberikan atau menambahkan suatu “mark up” baku
labanya; (2) analisis peluang pokok yaitu penggunaan konsep
bagan pulang pokok yang menunjukkan total total biaya dan
jumlah pendapatan yang diharapkan pada beberapa tingkat
56
Husen Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm, 67.
59
volume penjualan sehingga titik potong antara kedua kurva
merupakan volume peluang pokok; (3) berdasarkan perspesi
pembeli yaitu melakukan survei untuk harga barang yang sama
oleh beberapa penjual yang ditanyakan langsung kepada
konsumen; (4) berdasarkan persaingan yaitu penetapan harga
dilakukan setelah meneliti harga yang ditetapkan oleh para
pesaing dekatnya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan
pemilik maka penetapan harga pada produk Roti Barokah
didasarkan atas pendekatan persaingan yaitu pemilik
melakukan survei pasar mengenai harga produk roti yang
berkembang sehingga penetapan harga jual yang digunakan
oleh pengusaha Roti Barokah dengan mengikuti harga roti
yang sudah ada dipasaran. Oleh karena itu, tidak ada
perbedaan harga antara pihak Roti Barokah dengan produsen
roti di Desa Paokmotong.
3) Distribusi
Menurut Umar57, biasanya hampir sebagian besar perusahaan
atau seorang produsen menggunakan perantara pemasaran untuk
memasarkan produknya dengan cara membangun suatu saluran
distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung
dalam keterlibatan dalam proses memungkinkan suatu produk
57
Husen Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm. 71.
60
tersedia untuk dikonsumsi oleh konsumen. Secara umum pihak
Roti Barokah dalam mendistribusikan produk rotinya melalui tiga
pola saluran. Berikut penjelasan masing-masing saluran distribusi
pada roti Barokah. Bagan 2.
Bagan 2 menunjukkan saluran distribusi roti pada Roti
Barokah terdiri dari tiga saluran yaitu pertama adalah Roti
Barokah menyalurkan produknya kepada sales, kemudian dari
sales disalurkan kepada pengecer, dan dari pengecer selanjutnya
disalurkan kepada konsumen. Pola saluran yang kedua adalah
Roti Barokah menyalurkan produknya kepada pengecer dan dari
pengecer selanjutnya disalurkan kepada konsumen. Para pengecer
yang dimaksud adalah yang menjual kepasaran. Untuk pola salur
yang ketiga, Roti Barokah juga menerima pesanan dari
konsumen. Sistem pembayaran yang diterapkan oleh Roti
Barokah adalah pembayaran tunai dan biasanya pembayaran
dilakukan pada saat pengambilan produk. Kondisi ini berlaku
untuk semua pelanggan Roti Barokah.
Roti Barokah
Sales Pengecer Konsumen
Konsumen Pengecer
Konsumen
61
4) Promosi
Menurut Umar 58 , pemasaran tidak hanya membicarakan
produk, harga, produk dan pendistribusian produk, tetapi juga
mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar produk
dikenal dan akhirnya melakukan pembelian terhadap produk
tersebut. Dalam memasarkan produknya, kegiatan promosi yang
telah dilakukan oleh pihak Roti Barokah adalah melakukan
penjualan personal dan promosi penjualan. Untuk penjualan
personal dilakukan melalui penerimaan pesanan untuk acara-acara
pengajian, arisan dan acara pernikahan. Sedangkan untuk promosi
penjualan, dilakukan dengan memberikan potongan harga sebesar
2% jika melakukan pembelian roti sebanyak 1000 bungkus keatas.
2. Sumber Daya Manusia
Kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya karena ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki. Oleh karena itu, pentingnya bagi setiap perusahaan
untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak langsung
tenaga kerja juga berperan serta dalam menentukan pertumbuhan
perusahaan.
Pada umumnya tenaga kerja Roti Barokah berasal dari
sekitar lokasi usaha, kemudahan pihak Roti Barokah dalam
memperoleh tenaga kerja merupakan kekuatan bagi perusahaan.
58
Husen Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm. 73.
62
Saat ini jumlah tenaga kerja Roti Barokah sebanyak 16 orang,
terdiri dari 6 tenaga kerja wanita dan 10 orang tenaga kerja pria.
Secara umum para tenaga kerja tersebut hampir sebagian besar
berada dibagian produksi dan pengemasan. Hal ini karena bagian
produksi merupakan bagian yang menghasilkan suatu produk
yang akan dijual kepada pembeli, mulai dari persiapan bahan baku
sampai pengemasan produk sehingga membutuhkan tenaga kerja
kerja lebih banyak.
b. Sertifikat Label Halal
Sertifikat Halal menjadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh
sebuah usaha makanan mengingat bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia adalah muslim yang sangat sensitif
terhadap makanan haram. Pecantuman label halal sangat penting
bagi pihak produsen dan konsumen.59
Kemasan yang digunakan oleh pengusaha Roti Barokah
untuk membungkus roti adalah plastik dan keranjang. Kemasan
plastik digunakan hampir untuk sebagian besar produk roti.
Sedangkan untuk kemasan keranjang hanya digunakan untuk
pemesaran roti dengan jumlah 60 biji. Untuk labelisasi kemasan
Roti Barokah sudah cukup baik karena telah dilengkapi dengan
logo halal serta komposisi bahan baku dan merek. Dengan adanya
pecantuman labeb halal dan bahan baku, konsumen lebih merasa
59 Latest Trend, “Pentingnya Kehalalan Pada Sebuah Produk” dalam https://www.pakaroti.com/post/trend-update/latest-trend/pentingnya-kehalalan-pada-sebuah-produk, diakses tanggal 16 agustus 2020, pukul 20.09.
63
aman dalam mengkonsumsi roti Barokah ini, selain itu, konsumen
juga mendapatkan jaminan bahwa produk Roti Barokah tidak
mengandung sesuatu yang tidak halal dan diproduksi dengan cara
yang halal dan beretika. Sedangkan bagi produsen, pecantuman
label halal dapat membangun kepercayaan dan loyalitas
konsumen terhadap produk tersebut. Produk yang bersertifikat
halal memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
produk yang tidak mencantumkan label tersebut.
Dalam islam sangat penting menggunakan atau
mengkonsumsi suatu produk yang halal, sehat, berkualitas dan
berkah. Hukum islam jelas menentukan yang haram dan halal
dikonsumsi dan digunakan, hukum mengenai halal dan haram
tersebut tidak semata berkaitan dengan keyakinan agama, tetapi
dibaliknya ada hikmah perihal kesehatan dan manfaat. Al-Quran
surah al-Baqarah (2) : 168 Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagimu”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa manusia diperintahkan
untuk memakan makanan yang halal lagi baik yang sudah
disediakan oleh Allah SWT. Selain itu, terdapat pula seruan untuk
64
tidak mengikuti langkah setan (utamanya dalam menghalalkan
dan mengharamkan sesuatu) karena mereka akan selalu
menyesatkan manusia.
Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama
islam merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena
memang sertifikat halal ini merupakan suatu bukti bahwa
makanan yang dijual aman dan tidak mengandung bahan-bahan
yang dilarang oleh agama islam. Dengan memiliki sertifikat halal,
konsumen muslim tentu akan lebih yakin dalam mengkonsumsi
produk tersebut.
2. Kelemahan (weakness)
Untuk mengetahui kelemahan suatu perusahaan bisa dengan
melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimilki
perusahaan lain namun tidak dimilki perusahaan ini. Jika ingin
membuat daftar kelemahan suatu perusahaan secara lebih obyektif bisa
dengan mewawancarai pihak pengusaha yang umumnya lebih
mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahaan.60 Berikut yang
menjadi kelemahan dalam Roti Barokah yaitu:
a. Permodalan dan Akutansi
Untuk mendirikkan sebuah perusahaan, diperlukan sejumlah
modal. Modal ini tidak hanya dalam bentuk uang saja tetapi juga
termasuk lahan, bangunan dan alat-alat produksi yang dimiliki oleh
60 Pearce Robinson, Manajemen Strategik Pengendalia, (Jakarta: Bina Rupa Aksara,
1997), hlm. 231.
65
perusahaan. Modal yang digunakan pun dapat berasal dari modal
sendiri atau modal pinjaman. Pada Roti Barokah, modal awal yang
digunakan untuk mendirikan usaha sepenuhnya modal sendiri.
Karena Roti Barokah hanya membeli perlengkapan alat-alat
produksi, dan bahan baku saja. Untuk lahan dan bangunan,
pengusaha menggunakan rumahannya sendiri. Pada saat awal
berdirinya juga, kapasitas produksi pada Roti Barokah tidak seperti
sekarang ini, pihak Roti Barokah hanya memproduksi roti molen
saja.
Pengusaha Roti Barokah pernah melakukkan pinjaman
kepada lembaga keuangan, yaitu Bank Nusa Tenggara Barat (NTB)
yang berada di Kabupaten Lombok Timur. Adapun tujuan
peminjaman modal ini digunakan untuk pembelian lahan usaha,
penambahan mesin dan bahan baku produksi Roti Barokah, karena
pada waktu itu pengusaha belum memiliki lahan tempat untuk
proses produksi roti. Untuk peralatan produksi pihak Roti Barokah
masih kekurangan alat pada saat waktu itu juga.
Salah satu kelemahan usaha yang berskala kecil dan
menengah, misalnya UKM adalah keterbatasan dalam
pengelolaan keuangan secara rapi dan baik. Kondisi ini juga terjadi
pada Roti Barokah dimana perusahaan tidak memiliki Sumberdaya
Manusia yang ahli dalam hal pembukuan keuangan. Selain itu,
adanya anggapan dari pihak Roti Barokah bahwa usaha yang
66
dijalankan tersebut telah berlangsung lama sehingga mampu untuk
memperkirakan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan dan total
pendapatan yang diperoleh tanpa harus membuat pembukuan
secara jelas dan berpedoman pada prinsip-prinsip akutansi.
Biasanya transaksi yang terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota
dan itupun tidak disimpan sehingga sumber dana yang dimiliki
tidak digunakan secara efektif untuk pengembangan usaha bahkan
kadang-kadang modal usaha juga ikut terpakai untuk kebutuhan
sendiri dan rumah tangga.
b. Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi usaha yang tepat akan menunjang
perkembangan usahanya. Untuk keuntungan yang diperoleh dari
pemilihan lokasi usaha yang tepat yaitu unggul dalam posisi
persaingan, memudahkan pengadaan bahan barang dan
meningkatkan kemampuan pelayanan terhadap konsumen.
Sedangkan untuk kerugian dari penetapan lokasi usaha yang tidak
tepat yaitu posisi persaingan yang lemah karena letaknya bukan
ditempat yang strategis dan kesulitan dalam pengadaan bahan
barang61.
Lokasi usaha Roti Barokah dapat dikatakan tidak strategis
karena tempat usaha tidak mudah dijangkau oleh para konsumen,
dan menganggu transfortasi masyarakat sekitar. Selain itu lokasi
61 Lies Indriyati, “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan
Usaha Mikro dan Kecil”, Jurnal Stie Semarang, Vol 5, No 1, 2013, hlm 57.
67
usaha terdapat dipemukiman padat penduduk, karena terdapat
selokan kecil, dan gang-gang kecil yang hanya bermuat untuk
kendaraan kecil saja seperti sepeda motor, untuk transfortasi besar
seperti mobil tidak bisa memasuki area usaha. Untuk bahan baku
pengusaha Roti Barokah harus menggunakan sepeda motor untuk
menempuh perjalanan untuk membeli ke pasar tradisional maupun
glosir TinTon.
c. Pencantuman Kadaluarsa
Pada kemasan Roti Barokah belum ada pencantuman tanggal
kadaluarsanya. Hal ini dikarenakan proses pengemasan masih
sederhana. Walaupun Roti Barokah tidak mencantumkan tanggal
kadaluarsa tetapi pihak pengusaha menjelaskan batas waktu untuk
mengkonsumsi produk Roti Barokah. Akan tetapi, sebaiknya pada
kemasan diberikan tanggal kadaluarsanya dan kehalalan karena
masyarakat semakin kritis mengenai kehalalan dan kualitas produk
makanan.
Pelaku usaha seharusnya memberikan informasi terkait produk
yang dipasarkan. Dalam hal ini memberikan informasi terkait
pencantuman tanggal kadaluarsa pada produk yang diedarkan
khususnya produk makanan rumahan yang diatur dalam Pasal
Undang-Undang nomer 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen dan dalam Undang-Undang Pangan no.7/1999 serta
Peraturan Pemerintah no. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
68
Tidak adanya informasi yang jelas dan memadai suatu produk bisa
dikatakan sebagai produk yang cacat atau cacat informasi yang
tidak memadai. Dalam hal ini pencantuman tanggal kadaluarsa
pada produk makanan rumahan62. Seharusnya pelaku usaha produk
makanan mencantumkan tanggal kadaluarsa pada produk yang di
edarkan agar konsumen terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
3. Peluang (opportunity)
Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun suatu
bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan
untuk dapat menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk ke
dalam daftar yang memungkinkan bisnis untuk bertahan dan diterima di
masyarakat, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut yang
menjadi peluang pada usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong adalah:
1. Pelayanan terhadap konsumen
Menurut Umar63 tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah
kepuasan pelanggan, karena akan memicu peningkatan penjualan.
Ketika pelanggan jumlahnya besar atau membeli dalam jumlah
banyak, maka kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi intensitasi persaingan dalam suatu industri.
62
Erhan, “Perlindungan Konsumen Terhadap Produk, Makanan Dan Minuman Kadaluarsa (Studi Kasus Bpom)”, Legal Opinion Universitas Tadulako, Vol 1, No 4, 2013, hlm. 24.
63 Umar Husein, Strategic Management In Action, Cetakan Tiga, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama 2003), hlm. 75.
69
Roti barokah selalu memberikan pelayanan terbaik untuk para
pelangganya seperti memberikan kenyamanan dan kepuasan
kepada konsumen dengan bersikap sopan dan ramah ketika
menjelaskan roti yang dijual, mengantar pesanan tepat waktu tanpa
biaya kirim, menerima keluhan dari konsumen tanpa perdebatan
yang sengit dan menghormati konsumen. Selain itu Roti Barokah
memberikan kebijakan kepada konsumen dengan mengganti
produk yang sama apabila terjadi kerusakan produk yang dijual.
2. Hubungan dengan Pemasok
Pemasok adalah faktor penting dalam penyedian bahan
baku yang diperlukan oleh perusahaan. Roti barokah telah
bekerjasama dengan toko terdekat yang bernama TinTon untuk
pengadan bahan baku. Agar lebih efektif pembelian dilakukan
dengan memesan terlebih dahulu yang kemudian diantar ke
pabrik untuk menghindari hambatan dalam memperoleh bahan
baku. Akses bahan baku juga sangat penting diperlukan untuk
menjaga keberlangsungan suatu prouksi tertentu. Terkait hal
tersebut, pihak Roti Barokah tmemiliki beberapa pemasok yang
berbeda untuk masing-masing bahan baku yang diperlukan dalam
pembuatan roti. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya
kekurangan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi.
Hubungan antara perusahaan Roti Barokah dengan
pemasok sangat baik. Hal ini ditunjukan dengan adanya upaya
70
dari pihak pengusaha untuk membayar secara langsung bahan
produk yang dibeli. Menurut Umar 64 : kerjasama antara pihak
perusahaan sangat diperlukan, karena akan membantu perusahaan
dalam memperoleh bahan baku dan bahan pendukung. Pemasok
dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan menaikan
harga atau pengurangan kualitas produk atau servic.
4. Ancaman (threath)
Analisis terhadap unsur ancaman ini sangat penting karena
menentukan apakah bisnis dapat bertahan lama di masa depan. Beberapa
hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing,
ketersediaan sumber daya, jangka waktu minta konsumen, dan lain
sebagainya.65 Berikut yang menjadi ancaman pada usaha Roti Barokah di
Desa Paokmotong diantaranya:
a. Pesaing bisnis yang sejenis
Persaingan usaha menjadi salah satu risiko besar yang harus
dihadapi para pelaku bisnis. Karena minat untuk menjalankan usaha
saat ini sangat besar, bahkan banyak sekali yang menjalankan usaha di
bidang yang sama. Tentu hal tersebut tidak dapat dipungkiri dan
dicegah oleh pengusaha yang telah menjalankan bisnis, karena
kreativitas dan inovasi juga terus berkembang.
64
Umar Husein, Strategic Management In Action, Cetakan Tiga, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2003), hlm. 80
65Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan Globalisasi,
(Jakarta: Erlangga 1997), hlm. 42.
71
Banyaknya produsen roti yang memberikan produk dengan
harga murah dan kualitas sedang dapat menjadikan ancaman bagi
pengusaha Roti Barokah. Roti barokah memiliki pesaing utama seperti
roti murzani, roti jordan, roti morinaga dan roti jepang. Hal ini menjadi
ancaman bagi Roti Barokah karena produk tersebut telah lebih dulu
dikenal masyrakat luas. Untuk pesaing lainnya juga mempengaruhi
permintaan konsumen. Karena pesaing baru memiliki pemikiran yang
kreativitas dan inovasi.
b. Produk Subsitusi
Produk subsitusi adalah produk lain yang memiliki fungsi sama
dengan produk perusahaan dan dapat mempengaruhi keberadaan
produk perusahaan selama dipasar. Keberadaan produk subsitusi
menjadi ancaman bagi suatu perusahaan jika produk subsitusi tersebut
mempunyai harga yang lebih murah namun memiliki kualitas yang
sama dengan produk yang ditawarkan pengusaha. Oleh karena itu,
faktor harga jual dan mutu produk sering digunakan oleh pelaku usaha
sebagai alat dalam menghadapi keberadaan produk subsitusi. Pada Roti
Barokah, produk yang dapat digolongkan menjadi produk subsitusi
adalah biskuit, sereal, wafer, brownies, mi instan, buah dan lain-lain.
Tingginya keberadaan produk subsitusi roti dengan berbagai merek,
harga jual dan mutu produk dapat memberikan ancaman bagi Roti
Barokah sebagai salah satu produsen roti.
72
b. Matriks SWOT
Untuk merumuskan alternatif strategi yang diperlukan dalam
mengembangkan usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong Kecamatan
Masbagik Lombok Timur digunakan analisis Matriks SWOT. Matriks
SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
ekternal dapat dipadukan kekuatan dan kelemahan internal sehingga
dihasilkan rumusan strategi pengembangan usaha. Matriks ini
menghasilkan empat sel kemungkinan alternative strategi, yaitu strategi S-
O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.66 Setelah mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan dalam mengembangkan
usaha Roti Barokah, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat
dipertimbangkan. Tabel 3.7 Matriks Analisis SWOT
Tabel 3.7 Matriks SWOT Roti Barokah
IFE
EFE
Kekuatan (S)
1. Pemasaran
2. Sumber Daya Manusia
3. Sertifikat Halal
Kelemahan (W)
1. Keterbatasan Modal
2. Lokasi Usaha
3. Pecantuman
Kadaluarsa
Peluang (O)
1. Pelayanan Terhadap
Konsumen
2. Hubungan dengan
Pemasok
Strategi SO
1. Mempertahankan dan
meningkatkan
pelayanan untuk
menjaga loyalitas
pelanggan.
Strategi WO
1. Meningkatkan
pemasaran produksi
Roti Barokah.
2. Mengadakan dan
mengikuti pelatihan
66 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2013), hlm. 83.
73
2. Mempertahankan
kualitas, kuantitas,
stabilitas ekonomi dan
meningkatkan jumlah
produksi.
bagi pimpinan dan
karyawan.
Ancaman (T)
1 .Pesaing Bisnis yang
Sejenis
2. Produk Subsitusi
Strategi ST
1. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas
produk dengan cara
melakukan inovasi dan
kreativitas produk.
2. Meningkatkan dan
mempertahankan
proses pemasaran.
Strategi WT
1. Meningkatkan
kemampuan
manajemen
perusahaan untuk
menambah daya
saing.
2. Memperbaiki kemasan
produk.
Berdasarkan matriks SWOT, maka alternatif strategi yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
1. Strategi SO
a. Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan untuk menjaga
loyalitas pelanggan dengan memberikan sikap ramah dan baik serta
memberikan potongan harga bagi pelanggan yang membeli 1000
bungkus ke atas.
b. Mempertahankan kualitas, kuantitas, stabilitas ekonomi dan
meningkatkan jumlah produksi.
74
2. Strategi WO
a. Meningkatkan pemasaran produksi Roti Barokah melalui promosi
dengan koordinasi antara instansi yang terkait di dalam
pengembangan pasar produk Roti Barokah.
b. Mengadakan dan mengikuti pelatihan bagi pimpinan dan karyawan
guna penambahan wawasan dalam mengembangkan usaha.
3. Strategi ST
a. Meningkatkan kualitas produk dengan cara melakukan inovasi dan
kreativitas produk.
b. Meningkatkan dan mempertahankan proses pemasaran dalam hal
produk, harga, distribusi dan promosi.
4. Strategi WT
a. Meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan untuk menambah
daya saing.
b. Memperbaiki kemasan produk dengan cara mencantumkan tanggal
kadaluarsa.
B. Penyebab Usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong Tidak Dapat Berkembang
Dalam berbisnis usaha kecil maupun skala besar, memang dibutuhkan
upaya, kerja keras, dan strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha. Tak
hanya modal, tetapi strategi dalam membidik pasar sasaran juga turut
memainkan peranan. Di Desa Paokmotong sendiri rata-rata para
pengusahanya masih belum menunjukan perkembangannya terutama
dibidang usaha roti. Salah satu pengusaha roti yang belum menunjukan
75
perkembangannya yaitu Pengusaha Roti Barokah. Adapun faktor yang
menjadi penyebab usaha Roti Barokah di Desa Paokmotong masih belum
berkembang antara lain:
1. Keterbatasan modal
Secara umum istilah modal diartikan sebagai jumlah uang yang
digunakan untuk kegiatan usaha produktif. Menurut Baker (Riyanto)
mengartikan modal ialah baik barang-barang kongkrit maupun berupa
daya beli nilai tukar dari barang-barang itu 67 . Jadi modal juga dapat
diartikan sebagai dana yang diperlukan untuk membuat sebuah usaha
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa modal sebuah usaha
tidak mungkin dapat berjalan.
Pengusaha Roti Barokah mengeluhkan soal permodalan yang
kurang untuk membuat usaha rotinya berkembang, karena pengusaha ingin
menambah untuk membeli alat-alat produksi, menambah kapasitas
produksi, membeli kendaraan untuk pengantaran produk ke konsumen.
Adapun keuntungan dari hasil penjualan roti tersebut, pengusaha biasanya
menggunakan untuk keperluan sehari-hari seperti keperluan pribadi dan
keperluan rumah tangga. Pengusaha pun pernah meminjam modal
kelembaga keuangan yaitu bank nusa tenggara barat (NTB). Tapi
pengusaha hanya meminjam satu kali untuk untuk menambah permodalan
usahanya, karena bagi pengusaha itu hal yang sangat rumit dan pengusaha
juga sangat menghindari soal bunga bank.
67 Lies Indriyati, “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan
Usaha Mikro dan Kecil”, Jurnal Stie Semarang , Vol 5, No 1, 2013, hlm 57
76
Zaman era modern ini sudah banyak lembaga keuangan yang
berbasis syariah untuk para pengusaha meminjam uang tanpa harus
mengkhawatirkan persoalan bunga bank, akan tetapi rata-rata masyarakat
di Desa Paokmotong kurang tahu tentang lembaga keuangan syariah,
masyarakat menganggap semua bank konvesional maupun bank syariah
sama saja. Dalam hal ini, tentu keduanya jelas berbeda seperti pinjaman
syariah tidak mengenal istilah bunga, namun disebut sebagai bagi hasil
karena dibuat dengan bentuk kemitraan atau kerjasama antara bank dengan
calon nasabah. Hal inilah yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk para pengusaha maupun pengusaha Roti Barokah dalam meminjam
modal kelembaga keuangan syariah atau bank.
Apabila pengusaha Roti Barokah sulit untuk mengendalikan
keuangan maupun tidak ingin meminjam permodalan kembali kelembaga
keuangan, tentu pengusaha akan tetap kesulitan dalam hal permodalan, dan
usahanya pun sulit untuk berkembang maju.
2. Pengelolaan keuangan yang belum baik
Magaretha mengatakan jika pengetahuan tentang keuangan yang
dimiliki kurang, akan mengakibatkan kerugian bagi individu tersebut, baik
sebagai akibat dari adanya inflasi maupun penurunan kondisi
perekonomian di dalam maupun luar negeri. Pengetahuan tentang
77
keuangan sangat penting bagi individu agar tidak salah dalam membuat
keputusan keuangan nantinya.68
Selama ini Roti Barokah melakukan pencatatan keuangan yang
sederhana, seperti mencatatnya dibuku nota saja, tetapi kelalaian
pengusaha roti sering terjadi yaitu seperti pencatatan nota terkadang hilang
atau biasanya tidak disimpan dengan baik, karena adanya anggapan dari
pihak Roti Barokah bahwa usaha yang dijalankan tersebut telah
berlangsung lama sehingga mampu untuk memperkirakan besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan dari total pendapatan yang diperoleh tanpa
harus membuat pembukuan yang jelas. Tapi jika terus menerus
menyepelekan hal tersebut, tentu itu sangat merugikan bagi pihak
pengusaha. Dalam bentuk usaha apapun perlu adanya kemampuan dalam
bidang pengelolaan keuangan agar usaha tidak mengalami kerugian
maupun permodalan yang kurang.
3. Inovasi dan Kreativitas
Inovasi dan kreativitas adalah inti dari kewirausahaan. Pada
dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk
meningkatkan atau untuk memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan
kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah
68 Amanita Novi Yushita, “Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan
Pribadi, Jurnal Nominal”, Vol 6, No 1, 2016, hlm. 14.
78
dan peluang. Kemampuan yang dihasilkan oleh kreativitas merupakan
kemampuan dalam membuat sesuatu menjadi baru dalam keberadaannya
dan merupakan pembentukan ide-ide baru yang original dan tidak biasa
atau unik. Sedangkan inovasi adalah mengimplementasikan kreativitas
terhadap sesuatu menjadi satu kombinasi baru yang dapat dihasilkan.69
Pengusaha Roti Barokah di Desa Paokmotong sendiri masih
mengalami kurangnya ilmu pengetahuan tentang UKM. Karena di Desa
Paokmotong belum ada pembinaan atau bimbingan teknis untuk
pengusaha UKM. Dalam setiap usaha apapun tentu sangat penting bagi
pengusaha untuk memahami tentang strategi dalam berusaha. Salah satu
strategi dalam berusaha yaitu perlunya para pengusaha memiliki jiwa
inovasi dan kreativitas. Pengusaha Roti Barokah tidak memiliki
kemampuan dalam hal kreativitas atau mengembangkan ide-ide baru dan
menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
Sedangkan untuk inovasi, pengusaha belum menemukan solusi kreatif
terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperbaiki
kinerja usaha seperti dalam hal produk roti, pengusaha seharusnya lebih
bisa mengembangkan bentuk roti yang lebih unik dan menarik agar para
konsumen tertarik untuk membelinya. Dalam segi rasa, pengusaha dapat
membuat rasa yang baru dan berbeda dari pengusaha roti yang lain.
Keterbatasan yang dimiliki pengusaha Roti Barokah ini akibat dari
kurangnya ilmu tentang berwirausaha.
69 Ernani Hadiyati, “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13, Nomer 1, 2018, hlm. 32.
79
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kekuatan (Strenght) yang dimiliki pengusaha Roti Barokah di Desa
Paokmotong adalah dari segi Pemasaran, Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Sertifikat Label Halal yang dimiliki usaha Roti Barokah.
Sedangkan kelemahan (weaknesses) usaha Roti Barokah yaitu
pengusaha masih memiliki persoalan tentang keterbatasan modal,
pengelolaan keuangan yang belum stabil, karena akibat pengusaha
yang belum paham cara pencatatan keuangan akutansi. Untuk lokasi
usaha, belum bisa dikatakan strategis. Pencantuman tanggal
kadaluarsa belum ada karena bentuk kemasan masih sederhana.
Peluang (Opportunities) yang ditemukan dalam roti barokah yaitu cara
pelayanan yang baik dan ramah kepada konsumen, Hubungan yang
baik dengan Pemasok. Untuk Ancaman (Threats) yang dimiliki roti
barokah adalah para pesaing yang sejenis dan Produk Subsitusi
(Makanan Pengganti).
2. Penyebab utama masalah usaha roti barokah di Desa Paokmotong
tidak berkembang antara lain: Pengusaha masih mengeluhkan tentang
keterbatasan modal usaha, pengusaha juga belum mampu melakukan
pengelolaan keuangan yang baik serta tidak berpedoman
80
menggunakan pembukuan akutansi, dan kurangnya kreativitas dan
inovasi pengusaha.
B. SARAN
1. Diharapkan kepada pihak usaha Roti Barokah untuk lebih
memperhatikan langkah-langkah dalam memulai sebuah usaha.
2. Untuk pihak kepala Desa Paokmotong untuk mengajukan kepada
pemerintah tentang membuat lembaga usaha yang akan mengajarkan
masyarakat Desa Paokmotong dalam berusaha dengan baik.
3. Diharapkan kepada peneliti yang selanjutnya untuk melanjutkan
penelitian ini dengan mengambil tema yang lebih luas lagi sehingga
didapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.
81
DAFTAR PUSTAKA
Amanita Novi Yushita, Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi, Jurnal Nominal, Volume 6, Nomer 1, 2017.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada 2015.
Cholid Narbuko dkk, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Wahidmurni, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2017.
Ernani Hadiyati, “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 13, Nomer 1, 2011. Erhan, Perlindungan Konsumen Terhadap Produk, Makanan Dan Minuman Kadaluarsa. Legal Opinion Universitas Tadulako. Volume 1, Nomer 4, 2013. Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2013. Hendi Multazam , “Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pasar Syari’ah Desa
Dasan Baru Kediri oleh Kopontren Al- Mutmainnah, Skripsi, UIN MATARAM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Mataram 2018.
Husen Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1999. Irham Fahmi, Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2013. Kotler dkk, Managemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2009.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rodakarya,
2008
Lies Indriyati, “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil”, Jurnal Stie Semarang, Vol 5, Nomer 1, 2013.
Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Andi, 2007.
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Alfikatif. Bandung: PT Refika Aditama, 2008.
82
Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan
Globalisasi. Jakarta: Erlangga, 1997. Mira Nurmagribah, “Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana
Bakery Bekasi, Jawa Barat)”. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Open Secret. 2013, Makalah Pengembangan Usaha, dalam
http://novaanggraeniutami.blogspot.com/2013/07/makalah-pengembangan-usaha.html=1 diakses 21 Oktober 2019 pukul 22.35 WIB.
Pearce Robinson, Manajemen Strategik Pengendalian.Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1997. Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2009. Philip Kotler, Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok Granmedia, 2004. Abdul Halim Hakim, Analisis SWOT dalam Kehidupan. disiarkan dari ceramah
Jumat 06 November 2015, di akses 21 Oktober 2019 pukul 20.35 WIB. Porter ME, Strategi Bersaing: Tehnik menganalisis Industri dan Pesaing,
Maulana A, Penerjemah; Hutaruk G. Editor, Jakarta: Erlangga, 2015. Rangkuti, Freddy, Tehnik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta:
Granmedia 2016. Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi. Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2016. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Praktik. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2003. Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011. Supriyadi, “Solusi Alternatif Berbagai Pengetahuan Antar Pustakawan”. Jurnal
Lentera Pustaka. Vol 2, Nomer 2, 2016.
83
Theodorus Indra Dwikurnia, Strategi Pengembangan Usaha pada Populer Bakery di Sidoarjo, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2009.
Umar Husein, Strategic Management In Action, Cetakan Tiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Wawan dhewanto, dkk, Internasional UKM Menuju Pasar Global. Yogyakarta:
Andi, 2019. Dokumentasi, Profil Desa Paokmotong Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.
84
LAMPIRAN
85
Jenis Roti Barokah
86
91
92
93
94
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Mely Permatasari
Tempat, Tanggal Lahir : Bilasundung, 9 Maret 1998
Alamat Rumah : Dusun Bilasundung, Desa Paokmotong
Kecamatan Masbagik Lotim
Nama Ayah : Alwan BBA. MBA
Nama Ibu : Riza Ariani
B. Riwayat Pendidikan:
1. Pendidikan Formal
a. SDN 6 DANGER, 2010
b. MTS RAUDLATUTTHOLIBIN NW PAOKMOTONG, 2013
c. MA RAUDLATUTTHOLIBIN NW PAOKMOTONG, 2016
Mataram, 02 Agustus 2020
Mely Permatasari