ANALISIS SWOT Tugas Bindo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bind

Citation preview

ANALISIS SWOT INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA

ANALISIS SWOT

INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIAKELOMPOK 5:

Yana PrastyaniLya WulandariWinda Mutia DewiYustika SitorusIhwan FauziInternasionalisasi Bahasa Indonesiasebagai bangsa yang memiliki bahasa nasional, bahasa indonesia menjadi bahasa kebanggaan dan identitas nasional bangsa. Namun di era globalisasi seperti saat ini , merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. dan perkembangan bahasa Indonesia dimata dunia internasional dapat dilihat melalui analisis SWOT dibawah ini

Strength (Kekuatan)Indonesia adalah salah satu bangsa yang luas di belahan dunia. Indonesia memiliki kebudayaan dan sumber daya alam yang begitu beragam, unik, dan melimpah. Semua itu membuat banyak negara tertarik dengan Indonesia. Hal ini memicu mereka untuk mempelajari budaya atau sumber daya Indonesia, dan untuk mengetahui itu mereka harus mempelajari bahasa Indonesia. Terbukti saat ini, diperkirakan ada 45 negara yang telah mengajarkan bahasa Indonesia di lembaga pendidikan mereka, seperti Kanada, Amerika, Belanda, Vietnam, termasuk Australia dan masih banyak lagi negara lain. Selain itu menurut Kepala Badan Pusat Bahasa Kemdikbud, Agus Dharma, pusat-pusat studi bahasa dan kebudayaan Indonesia kini juga sudah tersebar di 48 negara di dunia dengan jumlah 150 pusat. Hal ini menunjukkan potensi besar bahasa indonesia kekuatan pada apresiasi masyarakat dunia terhadap Bahasa Indonesia yang sudah mulai diperhitungkan, dengan bukti bahwa Bahasa Indonesia sudah dipakai di beberapa Negara

Weakness(Kelemahan)Hal yang sekarang sedang hangat dikalangan masyarakat indonesia terutama para generasi muda adalah menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing secara ceroboh dan berlebihan. Dalam beberapa pertemuan diskusi besar atau kecil, seminar atau ruang-ruang akademis lain bahkan sangat sering penggunaan bahasa asing itu masuk begitu saja tanpa jelas. Apabila hal ini menjadi mode bagi banyak orang Indonesia maka memungkinkan bahasa Indonesia kehilangan jati dirinya. Selain itu adanya pengembangan proyek Melindo (melayu- Indonesia) yang dirintis Slamet Mulyana pada tahun 1950-an dan hingga sekarang masih dilakukan dengan berbagai menifestasi sangat kontraproduktif. Pengembangan proyek Melindo ini membuktikan kelemahan dan (sekaligus) kecerobohan politisi kebudayaan Indonesia, khususnya pembuat kebijakan bahasa Indonesia. Akan sia-sia ada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 jika bahasa Indonesia tidak merdeka, tetapi menyatu dengan bahasa Indonesia, mestinya bangsa Indonesia sudah bisa dibedakan.

Opportunities ( Peluang )Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sudah terlihat pada semakin banyaknya Universitas di Luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Hal ini akan membuat bahasa Indonesia mudah untuk memasuki proyek internasionalisasi. Indikasi mulai diterimanya bahasa Indonesia dalam pergaulan internasional adalah tingginya minat warga asing mempelajari bahasa Indonesia di pusat pembelajaran bahasa Indonesia di negara mereka. Negara-negara besar yang sudah ada pusat bahasa Indonesia adalah negara-negara di Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Mesir, dan Rusia.

Threats (Ancaman)Terhambatnya internasionalisasi bahasa indonesia merupakan ancaman bagi bangsa indonesia. Hal ini dapat dilihat secara internal dan eksternal.Ancaman internal saat ini adalah pemakaian bahasa Indonesia mengalami krisis identitas dan mulai tersisih oleh semakin maraknya pemakaian bahasa asing dan bahasa campuran, baik dalam forum formal maupun nonformal.Dewasa ini banyak terlihat aneka merek dagang, nama tempat, nama gedung, pamflet dan kain spanduk yang menggunakan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Hal ini akan menyebabkan Orisinalitas bahasa indonesia itu sendiri akan memudar. Bukan tidak mungkin jika kosakata-kosakata bahasa asing yang kurang baik justru lebih populer dibandingkan bahasa Indonesia itu sendiri, dan yang lebih membahayakan kosakata baru yang kurang baik ini justru lebih disukai oleh para pemuda Indonesia.Sedangkan ancaman eksternal internasionalisasi bahasa Indonesia dimata dunia internasional, bahasa indonesia belum mempunyai nama, situasi ini dijelaskan Dr. Widiatmoko. Orang Australia misalnya, banyak yang membelanjakan uangnya untuk belajar bahasa Indonesia di Malaysia. Malaysia juga memberikan penghargaan bagi pemenang lomba pidato bahasa indonesia diluar negeri. Sungguh tidak dibenarkan anggapan bahwa bahsa indonesia sama dengan bahasa melayu.

KesimpulanBangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan berbagai macam bahasa daerah serta memiliki bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dalam analisa SWOT Internasionalisasi Bahasa Indonesia yang terdiri dariStenght(kekuatan),Weakness(kelemahan),Opportunities(peluang), danThreats(ancaman). Kekuatan adalah banyaknya pengguna bahasa indonesia dikalangan Internasional. Kelemahan adalah itu adanya pengembangan proyek Melindo (melayu- Indonesia) yang merugikan bahasa indonesia sendiri. Peluang adalah Bahasa Indonesia yang semakin banyaknya universitas diluar negeri yang mengajarkan bahasa indonesia . Sedangkan ancamannya adalah pemakaian bahasa Indonesia mengalami krisis identitas dan mulai tersisih oleh semakin maraknya pemakaian bahasa asing dan bahasa campuran, baik dalam forum formal maupun nonformal.