9
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia saat ini sedang menghadapi sebuah era baru yang disebut sebagai era digital. Berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) beberapa tahun belakangan ini, membuat dunia semakin kecil dan jarak pun menjadi bertambah dekat. Manusia dapat dengan mudah berkomunikasi walaupun dipisahkan oleh ribuan kilometer jaraknya. TIK telah menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, pertahanan, sosial budaya dan lain-lain. Sehingga, hampir semua sendi kehidupan manusia saat ini memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi telah menjadi salah satu sumber utama perubahan dunia. Teknologi telah membuat perusahaan menemukan dan memperkenalkan produk baru di pasar. Pada saat yang sama, teknologi juga menjadi sebab keluarnya barang dari pasar, karena telah kadaluwarsa. Penyebabnya adalah jarak antara masa inkubasi teknologi dan komersialisasinya semakin pendek. Oleh karena itu, teknologi dapat dengan mudah mempengaruhi struktur pasar dan kinerja perusahaan. Perkembangan teknologi menggiring konsumen menjadikan perangkat mobile yang bersifat interaktif sebagai bagian dari gaya hidup dan sebagai bagian dari kebutuhan. Mereka menggunakan teknologi informasi ini untuk hiburan, belanja, bersosialisasi dan mengelola rumah tangga mereka. Seiring dengan perkembangan ini, perusahaan juga berusaha untuk melakukan transformasi untuk memenuhi keinginan konsumen dan agar tetap bertahan di pasar dengan melakukan diferensiasi produk secara kompetitif (Berman, 2012). Pada masa akhir industri cetak, akan terjadi suatu masa dimana produksi dan distribusi tulisan semakin bermigrasi ke dunia maya. Pembaca tidak perlu memegang buku secara fisik, namun cukup melihat dilayar. Layar ini tidak perlu monitor komputer seperti saat ini cukup hanya duduk sambil menggenggam perangkat e-book reader. Pembaca bisa mengunduh seluruh teks ke dalam e-book kedalam perangkat komputer (Staley, David, 2003). Perangkat tersebut bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan PC atau saat ini dikenal dengan nama tablet PC. Dampak maraknya penggunaan tablet PC seperti sekarang ini, telah mempengaruhi industri penerbitan buku. Pelan namun pasti industri buku dunia mengalami adaptasi ekosistem baru dalam ranah industri buku. Toko-toko buku besar di dunia mulai tidak hanya menyediakan versi cetak, melainkan juga sudah menerbitkan versi digitalnya (Ardiansyah, 2012). Perkembangan e-book berpengaruh terhadap industri penerbitan dan toko buku, sebagaimana yang terjadi pada Ensiklopedia Britanica. Setelah berkiprah selama 244 tahun, mereka sepakat mengakhiri edisi cetak bervolume 32 dan beralih ke edisi digital seperti wikipedia (Tempo.co, 2012). Toko buku Borders yang memiliki memiliki 399 toko di penjuru dunia dan sebagian besar di AS juga bernasib sama. Mereka telah menutup seluruh toko bukunya karena tidak mampu bersaing dengan pesaing terberatnya yaitu Amazon yang telah lebih dulu masuk kedalam industri digital. Toko buku Barnes & Noble, sebagai salah satu distributor buku terbesar di Amerika Serikat juga menutup toko bukunya (Sanburn,

Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia saat ini sedang menghadapi sebuah era baru yang disebut sebagai era digital. Berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) beberapa tahun belakangan ini, membuat dunia semakin kecil dan jarak pun menjadi bertambah dekat. Manusia dapat dengan mudah berkomunikasi walaupun dipisahkan oleh ribuan kilometer jaraknya. TIK telah menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, pertahanan, sosial budaya dan lain-lain. Sehingga, hampir semua sendi kehidupan manusia saat ini memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi telah menjadi salah satu sumber utama perubahan dunia. Teknologi telah membuat perusahaan menemukan dan memperkenalkan produk baru di pasar. Pada saat yang sama, teknologi juga menjadi sebab keluarnya barang dari pasar, karena telah kadaluwarsa. Penyebabnya adalah jarak antara masa inkubasi teknologi dan komersialisasinya semakin pendek. Oleh karena itu, teknologi dapat dengan mudah mempengaruhi struktur pasar dan kinerja perusahaan.

Perkembangan teknologi menggiring konsumen menjadikan perangkat mobile yang bersifat interaktif sebagai bagian dari gaya hidup dan sebagai bagian dari kebutuhan. Mereka menggunakan teknologi informasi ini untuk hiburan, belanja, bersosialisasi dan mengelola rumah tangga mereka. Seiring dengan perkembangan ini, perusahaan juga berusaha untuk melakukan transformasi untuk memenuhi keinginan konsumen dan agar tetap bertahan di pasar dengan melakukan diferensiasi produk secara kompetitif (Berman, 2012).

Pada masa akhir industri cetak, akan terjadi suatu masa dimana produksi dan distribusi tulisan semakin bermigrasi ke dunia maya. Pembaca tidak perlu memegang buku secara fisik, namun cukup melihat dilayar. Layar ini tidak perlu monitor komputer seperti saat ini cukup hanya duduk sambil menggenggam perangkat e-book reader. Pembaca bisa mengunduh seluruh teks ke dalam e-book kedalam perangkat komputer (Staley, David, 2003). Perangkat tersebut bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan PC atau saat ini dikenal dengan nama tablet PC.

Dampak maraknya penggunaan tablet PC seperti sekarang ini, telah mempengaruhi industri penerbitan buku. Pelan namun pasti industri buku dunia mengalami adaptasi ekosistem baru dalam ranah industri buku. Toko-toko buku besar di dunia mulai tidak hanya menyediakan versi cetak, melainkan juga sudah menerbitkan versi digitalnya (Ardiansyah, 2012).

Perkembangan e-book berpengaruh terhadap industri penerbitan dan toko buku, sebagaimana yang terjadi pada Ensiklopedia Britanica. Setelah berkiprah selama 244 tahun, mereka sepakat mengakhiri edisi cetak bervolume 32 dan beralih ke edisi digital seperti wikipedia (Tempo.co, 2012). Toko buku Borders yang memiliki memiliki 399 toko di penjuru dunia dan sebagian besar di AS juga bernasib sama. Mereka telah menutup seluruh toko bukunya karena tidak mampu bersaing dengan pesaing terberatnya yaitu Amazon yang telah lebih dulu masuk kedalam industri digital. Toko buku Barnes & Noble, sebagai salah satu distributor buku terbesar di Amerika Serikat juga menutup toko bukunya (Sanburn,

Page 2: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

2

2011). Padahal toko buku tersebut telah berdiri sejak akhir abad 19 itu memiliki hampir 750 toko di seluruh Amerika Serikat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Association of American Publisher (AAP) tahun 2011 menyatakan bahwa Barnes & Noble telah menderita kerugian sebesar US$ 69 juta dari pendapatan US$7,1 miliar. Pada tahun yang sama, penjualan buku elektronik justeru mengalami peningkatan yaitu sebesar 90,2 juta dollar dibandingkan dengan buku cetak yang hanya sebesar 81,3 juta dollar (Rachman, 2011).

Trend yang terjadi pada industri penerbitan di Amerika juga terjadi di Inggris dimana pertumbuhan penjualan buku menunjukan bahwa buku berbasis cetak cenderung mengalami penurunan, sedangkan untuk e-book atau buku digital terlihat justeru mengalami kenaikan yang cukup signifikan (Anderson, 2013) sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Sumber : Association of American Publishing and Nielsen, 2012.

Gambar 1 Perbandingan pertumbuhan buku cetak dan e-book di Amerika dan Inggris tahun 2011-2012.

Berdasarkan hasil riset di Amerika Serikat, saat ini telah terjadi pergeseran

kebiasaan dalam membaca buku sebagaimana terlihat pada Gambar 2. Kehadiran e-book yang di bundling dengan menggunakan perangkat seperti handphone dan PC tablet sudah menjadi alternatif pada saat membaca buku. Ratusan bahkan sampai ribuan e-book dapat ditampung dalam satu perangkat, sehingga para pecinta buku tidak perlu menyediakan ruang khusus atau rak buku untuk memajang koleksinya. Hal tersebut bukan berarti posisi buku cetak sudah selesai, sebab sebagian pengguna e-reader juga masih ke perpustakaan dan toko buku untuk membeli buku cetakan (Tempo, 2013).

Dalam US$ Bln

Page 3: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

3

Membaca di 43%

tempat tidur 45%

Membaca dalam 19%

perjalanan 73%

Lebih cepat diambil 13%

saat dibutuhkan 83%

Meminjami 69%

orang 25%

Membaca bersama 81%

anak 9%

Buku

E-book

Gambar 2

Hasil riset membaca buku digital di Amerika Serikat (Tempo, 2013)

Penerbitan menghadapi sebuah fase pergeseran dari model cetak ke dunia

baru yaitu era digital. Tuntutan penerbitan buku saat ini adalah dimulai dari sebuah karya yang kreatif dari penulis sampai dengan model bisnis yang sudah disesuaikan dengan perubahan teknologi digital (Lichtenberg, 2011).

Butler (2010) menyatakan bahwa kemenangan penerbit dalam memperebutkan posisi sebagai penerbit buku teks yang telah melakukan revolusi, terlihat pada tiga kekuatan. Pertama adalah e-reader baru dan tampilan untuk berinteraksi dengan konten e-book. Kedua adalah model bisnis dan lisensi untuk memberikan konten berkualitas dengan harga terjangkau. Ketiga adalah konten-konten baru.

Perusahaan harus selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan perubahan selalu terjadi setiap saat. Transformasi bisnis perlu dilakukan apabila situasi eksternal menuntutnya untuk bertindak demikian. Borrás, Chaminade, Edquist, (2009); Martin (2011), menyatakan bahwa dalam situasi bisnis yang tidak menentu pada saat ini, seperti peningkatan globalisasi, adanya resesi perkonomian, dan adanya perubahan permintaan konsumen, organisasi bisnis dituntut untuk mengubah cara dalam menjalankan bisnisnya. Biaya buku teks, siswa perguruan tinggi, kalangan pendidik, administrator dan pembuat kebijakan saat ini menekan penerbit untuk menyesuaikan model bisnis lama mereka dengan teknologi dan tuntutan konsumen abad ke-21 (Shelstad, 2011).

Ashurst, Hodges (2010) menyatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi bergantung kepada kemampuannya untuk beradaptasi dan melakukan transformasi. Hanya organisasi-organisasi yang mempunyai kemampuan tersebut yang akan tetap bertahan. Pernyataan ini sejalan dengan teori kemampuan dinamis (the theory of dynamic capability) yaitu kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan, membangun, dan mengkonfigurasikan kembali kompetensi

Page 4: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

4

internal dan eksternalnya untuk menghadapi perubahan yang berubah secara cepat (Teece, Pisano, Shuen, 1997). Pada dasawarsa yang lalu, sejumlah metode transformasi bisnis telah dikembangkan untuk mendukung organisasi dalam mentransformasikan proses bisnisnya agar tetap kompetitif (Kettinger, Teng, Guha, 1997). Supaya berhasil dalam melakukan tranformasi ke media digital, perusahaan harus terfokus pada kegiatan-kegiatan antara lain dengan mengenali keinginan konsumen saat ini dan dengan melakukan transformasi menggunakan teknologi digital yang memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dan berkolaborasi diantara mereka (Berman, 2012). Keuntungan terbesar dari penerbitan berbasis digital adalah pada besarnya kapasitas untuk dapat diakses secara global, interaktif dan mudah dicari (Muuka, Bbenkele, 1999). Pada lingkungan sekolah, penggunaan teknologi komputer portabel menjadi semakin umum di sekolah-sekolah (Couse, Chen, 2010).

PT Balai Pustaka (Persero) atau disingkat BP sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak dalam bidang penerbitan buku tentunya tidak lepas dari dampak kemajuan TIK tersebut. Perkembangan teknologi informasi juga menyebabkan adanya perubahan gaya hidup dan permintaan konsumen dalam industri perbukuan, yaitu dari konten berbasis cetak ke konten berbasis digital. Dalam rangka untuk menyesuikan diri dari perubahan yang terjadi, BP mengambil langkah strategis dengan melakukan transformasi bisnis. Proses transfomasi bisnis memang tidak mudah dan memerlukan komitmen dari seluruh stakeholder perusahaan, namun proses transfomasi harus dilakukan karena hal tersebut sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Sumber daya konten yang dimiliki BP merupakan heritage yang bernilai tinggi dan menjadi potensi revenue yang cukup besar pada masa yang akan datang. Upaya transformasi bisnis yang dilakukan adalah dengan mengalihmediakan konten buku yang jumlahnya cukup banyak. Sehingga, BP masih tetap berada dalam sebuah industri yang bergerak dalam industri konten.

Upaya untuk memasuki industri digital telah dirintis oleh BP sejak tahun 2010 sampai dengan 2012. Berbagai macam bentuk produk digital telah dirancang, bentuk yang sesuai dengan keinginan pasar baru dapat ditemukan pada tahun 2013. Produk tersebut berbentuk bundling antara konten buku versi digital yang ditanam pada PC tablet berukuran 7 inch. Jumlah konten yang ditanam dalam perangkat tersebut mencapai 300 e-book, edugame dan latihan soal. Pada versi pertama tersebut baru diperuntukan khusus bagi para guru. Selanjutnya pasar memberikan respon yang ditandai dengan mengalirnya pesanan produk baru BP tersebut.

Pada tahap awal, kontribusi buku digital tersebut masih belum siginifikan yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp 2,6 juta dari keseluruhan omzet sebesar Rp 90 Milyar. Setelah dilakukan perubahan desain produk selama setahun, maka baru pada tahun 2013 berhasil membukukan omzet sebesar Rp 6,495 milyar atau sebesar 8 % dari keseluruhan omzet pada tahun 2013 sebesar Rp 46,963 milyar sebagaimana disebutkan pada Gambar 3. Diharapkan dalam jangka panjang, penjualan buku digital atau produk sejenisnya dapat mengimbangi produk buku versi cetak.

Page 5: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

5

Gambar 3 Penjualan produk BP tahun 2010 – 2013

Transfomasi bisnis BP dari industri yang berbasis printed based (cetakan) menuju digital based (buku digital) dapat mengurangi hambatan dari segi biaya produksi, jaringan distribusi, infrastruktur pemasaran dan pemasok. Konsekuensinya, BP harus melakukan perubahan dalam hal business models (model bisnis). Diharapkan dengan perubahan ini, BP dapat mengantisipasi dampak dari perubahan teknologi yang sedang melanda industri penerbitan dan juga dapat menambah revenue perusahaan.

Rumusan Masalah

BP sebagai BUMN yang bergerak dalam industri penerbitan memiliki core competence dibidang konten. Saat ini BP memiliki hampir 6000 konten buku dan sebagian diantaranya merupakan buku-buku yang masuk dalam kategori heritage karena telah diterbitkan jauh sebelum Indonesia merdeka, seperti sastra, teks, pengayaan dan referensi. Hal inilah yang membuat produk BP memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan konten yang dimiliki oleh penerbit lain.

Sesuai dengan visi BP, yaitu menjadi korporasi terdepan dalam membangun generasi cerdas dan berbudaya, kegiatan usaha perusahaan tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan. Oleh karena itu BP dituntut untuk melakukan inovasi produk dan mencari terobosan bisnis agar dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya menyangkut kebutuhan sarana dan prasaran pendidikan. BP berusaha memanfaatkan momentum meningkatnya pasar e-book ditahun 2012 sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan minat masyarakat dalam menggunakan perangkat elektronik seperti e-reader dan tablet PC sebagai media pengganti buku, karena media ini dapat menjadi media baru dalam menyajikan konten-konten buku.

Berdasarkan penelitian dengan obyek warga Amerika Serikat oleh Pew Research Center (Rainie, 2012), menunjukkan bahwa Lebih dari seperempat orang dewasa di Amerika Serikat sekarang memiliki komputer tablet maupun e-readers. Tingkat pertumbuhannya bahkan mencapai hampir dua kali lipatnya sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Perkembangan tersebut nantinya dapat menyebar ke seluruh dunia, mengingat negara tersebut menjadi kiblat dalam hal teknologi informasi dan komunikasi .

Page 6: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

6

Gambar 4 Lonjakan kepemilikan tablet dan e-readers pada orang dewasa di Amerika Serikat (Reini, 2012).

Di Indonesia, perkembangan internet juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2015 pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 139 juta orang. Padahal pada tahun 2009 baru mencapai 30 juta orang (Antara News, 2012) sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Hasil survei pengguna internet di Indonesia 2009-2015

Dalam rangka penguatan pondasi bisnis ke depan sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut, BP akan melakukan pengembangan bisnis baru khususnya dalam bidang multimedia. Bisnis baru yang dikembangkan saat ini adalah digitalisasi konten buku dari bentuk buku cetakan, selanjutnya dialih-mediakan dalam bentuk digital yang dapat diakses menggunakan perangkat PC tablet.

Page 7: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

7

Pengembangan bisnis ini merupakan suatu langkah terobosan yang dilakukan oleh BP untuk mengantisipasi adanya perubahan faktor eksternal dan internal perusahaan. Pada sisi eksternal, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, animo masyarakat untuk mengakses informasi dengan menggunakan perangkat komputer dan multimedia semakin meningkat. Hal ini membuka peluang baru untuk pengembangan konten baru dalam bentuk multimedia. Pada sisi internal perusahaan, industri perbukuan saat ini sedang menghadapi persoalan serius karena buku versi cetak mengalami stagnasi bahkan penurunan yang berimbas pada revenue penjualan buku di BP. Kondisi seperti ini membuat BP berupaya keras untuk mengurangi ketergantungan revenue hanya dari penjualan buku versi cetak sebagaimana terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Perbandingan laporan keuangan BP tahun 2009 - 2013

Upaya transformasi bisnis dilakukan agar perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan untuk menghasilkan laba optimum dapat tercapai. Pengembangan bisnis pada industri penerbitan berbasis multimedia merupakan peluang pasar yang baru bagi BP. Pengembangan bisnis ini merupakan strategi peningkatan pertumbuhan pendapatan perusahaan ke depan dengan tidak merubah core competence BP sebagai pengolah konten buku.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah faktor-faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan.

2. Bagaimanakah bisnis model perusahaan yang ideal untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis.

(200,0)

(150,0)

(100,0)

(50,0)

-

50,0

100,0

150,0

200,0

Rp M

ilia

r

Total Asset Ekuitas Pendapatan Laba (Rugi) Bersih

Page 8: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

8

3. Bagaimanakah formulasi strategi bisnis perusahaan dari penerbitan berbasis cetakan ke digital.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

perusahaan. 2. Menganalisis bisnis model perusahaan yang ideal untuk menghadapi

perubahan lingkungan bisnis. Membuat fomula strategi bisnis perusahaan dari penerbitan berbasis cetakan ke digital.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi BP

Untuk memberikan masukan bagi manajemen BP dalam menyusun strategi transformasi bisnis dari penerbitan berbasis cetakan ke digital.

2. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan kemampuan analitik terhadap persoalan yang dihadapi dalam dunia bisnis.

3. Bagi Masyarakat Sebagai bahan referensi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis khususnya dalam industri penerbitan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mempunyai ruang lingkup pada analisis lingkungan internal dan eksternal BP yang difokuskan pada penyusunan bisnis model dan peta strategi dalam pengembangan konten berbasis digital.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Determinan Tujuan Perusahaan

Ada berbagai macam tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, antara lain yaitu optimisasi laba, peningkatan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga saham di bursa efek, optimisasi target penjualan, dan keberlangsungan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Pencapaian tujuan-tujuan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan itu sendiri. Berbagai faktor dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (Muhammad, 2008) seperti terlihat pada Gambar 7.

Page 9: Analisis transformasi bisnis pt.balai pustaka (persero) · memiliki ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Muhammad (2008) mengatakan bahwa saat ini teknologi

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB