Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
60 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr.
SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI
PERIODE TAHUN 2011
Eka Novi Astuti1, Sri Sugiarsi
2, Riyoko
2
Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar
2
ABSTRAK Survey pendahuluan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri jumlah pasien
rawat inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d Desember tahun 2010 mengalami penurunan
pada setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata
jumlah setiap bulannya 20 pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran trend jumlah
pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri periode
tahun 2011.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan time series. Metode penelitian adalah
observasi. Objek penelitian adalah indeks penyakit brochitis. Analisis data yang digunakan adalah
analisis Trend.
Hasil penelitian dari Sensus Harian Rawat Inap tahun 2011 diketahui bahwa jumlah pasien
bronchitis sebanyak 263 pasien. Dimana jumlah kunjungan pasien tertinggi terdapat pada
golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien, dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129 pasien dan
jumlah pasien perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak
terdapat kunjungan pasien. Sehingga dapat dilihat garis trend pasien bronchitis yaitu Y = 21,91+
(-0,80) X. Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan yang berarti
setiap satu perubahan kecenderungan angka pasien bronchitis mengalami penurunan sebesar 0,80.
Simpulan dari penelitian ini adalah jumlah pasien rawat inap bronchitis di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri periode tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,80.
Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso melakukan monitoring dan evaluasi angka
morbiditas pasien rawat inap bronchitis dengan membuat grafik trend.
Kata kunci : Pasien Rawat Inap, Bronchitis, Trend
Kepustakaan : 11 (1992-2011)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik Unit Rawat Jalan,
Unit Rawat Inap maupun Unit Gawat
Darurat yang dikelola oleh pemerintah
maupun swasta. Penyelenggaraan rekam
medis merupakan salah satu bagian
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam hal ini diperlukan
pencatatan dan pengolahan data secara
lengkap dan benar agar menghasilkan
informasi yang akurat dan
berkesinambungan. Oleh karena itu dalam
rekam medis terdapat Analisis Trend.
Analisis trend merupakan suatu metode
analisis statistik yang ditunjukan untuk
melakukan suatu estimasi atau peramalan
pada masa yang akan datang. Upaya
melakukan peramalan dengan baik maka
dibutuhkan bebagai macam informasi data
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 61
yang cukup banyak dan diamati dalam
periode waktu yang relatif cukup panjang,
sehingga hasil analisis tersebut dapat
mengetahui sampai berapa besar fluktuasi
yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap perubahan tersebut
(Hadi,S 2000).
Bronchitis adalah suatu peradangan
pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna.
Tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit
jantung atau penyakit paru-paru) dan pada
usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat serius.
Berdasarkan survey pendahuluan di
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri jumlah pasien rawat
inap kasus Bronchitis pada bulan Januari s.d
Desember tahun 2010 mengalami penurunan
setiap bulannya. Dan dapat diketahui jumlah
pasien sebanyak 242 pasien dengan rerata
jumlah setiap bulannya 20 pasien. RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri belum ada penelitian tentang
Analisis Trend Pasien Rawat Inap Kasus
Bronchitis.
Tujuan penelitian mengetahui gambaran
trend jumlah pasien rawat inap kasus
Bronchitis di Rumah Sakit Umum Daerah
Wonogiri Periode Tahun 2011. Mengetahui
jumlah pasien rawat inap kasus Bronchitis di
Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri
Periode Tahun 2011. Mengetahui jumlah
pasien rawat inap kasus Bronchitis
berdasarkan umur dan jenis kelamin di
Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri
periode tahun 2011. Mengetahui hasil
penghitungan trend jumlah pasien rawat
inap kasus Bronchitis di Rumah Sakit
Umum Daerah Wonogiri periode tahun 2011
serta penyajian dalam bentuk grafik.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
Dalam penyelenggaraan sistem rekam
medis rumah sakit, terdapat beberapa
definisi mengenai rekam medis yaitu :
1. Menurut Permenkes RI
No.269/MENKES/PER/III/2008
Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada
pasien.
2. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (KUBI)
Rekam medis adalah hasil perekaman
yang berupa keterangan mengenai hasil
pengobatan pasien.
3. Menurut Surat Keputusan Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik No. 78
tahun 1991 tentang Penyelenggaraan
Rekam Medis di Rumah Sakit
Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas, anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang diberikan kepada
seorang pasien selama dirawat di
rumah sakit yang dilakukan di Unit-
unit Rawat Jalan termasuk Unit Gawat
Darurat dan Unit Rawat Inap.
62 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
4. Menurut Huffman E.K, 1992
Rekam medis adalah rekaman atau
catatan mengenai siapa, apa, mengapa,
bilamana dan bagaimana pelayanan
yang diberikan kepada pasien selama
masa perawatan yang memuat
pengetahuan mengenai pasien dan
pelayanan yang diperolehnya serta
memuat informasi yang cukup untuk
mengidentifikasi pasien, membenarkan
diagnosis dan pengobatan serta
merekam hasilnya.
B. Sistem Penyelenggaran Rekam
Medis
Rumah Sakit sebagai penyelenggaran
pelayanan kesehatan wajib
menyelenggarakan Rekam Medis, dalam
menjalankan organisasinya Rumah Sakit
memerlukan informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data. Rekam
Medis dapat terselenggara apabila bagian
yang melakukan catatan Rekam Medis dapat
melaksanakannya dengan baik, lengkap,
akurat dan tepat waktu.
Dalam sistem Rekam Medis, unit yang
melakukan pencatatn data kedalam formulir
Rekam Medis menjadi bagian yang tak
terpisahkan dengan bagian yang
mengumpulkan dan mengolah data,
informasi hasil pengolahan data disajikan
dalam laporan, untuk keperluan
pengambilan keputusan manajemen
pengelolaan Rumah Sakit.
Berdasarkan pengertian tersebut, sistem
Rekam Medis didefinisikan sebagai :
1. Suatu sistem yang mengorganisasikan
formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasikan sedemikian rupa,
untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen rumah sakit
atau sarana pelayanan kesehatan.
2. Suatu sistem yang dilaksanakan Rumah
Sakit dimana semua pelayanan
kesehatan untuk melayani pasien
sebagai manusia seutuhnya.
3. Suatu sistem dimana semua pelayanan
kepada pasien dapat dinilai dan dilihat
dalam dokumen rekam medis (Shofari,
B. 2002).
C. Penyakit Bronchitis
1. Pengertian
Bronchitis merupakan suatu
peradangan pada bronkus (saluran
udara ke paru-paru). Penyakit ini
biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna.
Tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit
jantung atau penyakit paru-paru) dan
pada usia lanjut, Bronchitis bisa
bersifat serius.
2. Macam-macam Bronchitis
a. Bronchitis Acute
Bronchitis acute yaitu Bronchitis
yang biasanya datang dan sembuh
hanya dalam waktu 2 hingga 3
minggu saja. Virus yang
menyebabkan flu atau pilek dapat
menyebabkan Bronchitis acute.
Selain itu Bronchitis acute dapat
disebabkan karena non infeksi dari
paparan asap tembakau, debu, dan
uap.
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 63
b. Bronkitis Chronic
Bronchitis chronic yaitu Bronchitis
yang biasanya datang secara
berulang-ulang dalam jangka waktu
yang lama, terutama pada perokok.
Bronchitis acute dapat
menyebabkan Bronchitis chronic
jika tidak mengalami
penyembuhan. Hal ini terjadi
karena penebalan dan peradangan
pada dinding bronkus paru – paru
yang sifatnya permanen.
Yang termasuk penyebab
Bronchitis chronic adalah perokok,
polusi udara dan debu, dan gas
beracun di tempat kerja.
3. Gejala Bronchitis
Baik Bronchitis acute maupun
Bronchitis chronic memiliki gejala
seperti batuk berdahak baik yang jelas
atau putih, abu-abu atau kekuning-
kuningan atau berwarna hijau (dahak
tidak selalu muncul baik pada
Bronchitis acute maupun Bronchitis
chronic), sesak napas, kelelahan,
sedikit demam dan menggigil dan dada
merasa tidak nyaman.
4. Pencegahanu ntuk menurunkan Risiko
Bronchitis
a. Hindari merokok dan menjadi
perokok pasif. Asap tembakau
meningkatkan risiko Bronchitis
chronic dan emphysema.
b. Hindari orang-orang yang pilek
atau flu. Semakin sedikit tubuh
terkena virus yang menyebabkan
Bronchitis, semakin rendah resiko
tertular.
c. Mendapatkan vaksin flu tahunan
yang dapat membantu melindungi
tubuh dari flu sehingga dapat
mengurangi resiko Bronchitis.
d. Cuci tangan dengan menggunakan
sanitizer tangan secara teratur untuk
mengurangi risiko terkena infeksi
virus.
e. Gunakan masker untuk menutupi
mulut dan hidung agar mengurangi
resiko tertularnya virus jika
menghabiskan banyak waktu di
sekitar orang lain yang flu dan
batuk. (Wikipedia, 2011)
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
diskriptif yaitu metode penelitian yang
hasilnya berupa diskripsi
(penggambaran) keadaan objek
penelitian tanpa memberikan
kesimpulan yang berlaku umum (Arief
M, 2009).
Pendekatan yang digunakan yaitu Time
series suatu analisis terhadap rangkaian
waktu sesuatu kejadian dimulai dengan
mengumpulkan data. Dalam
pengumpulan data ini harus dicurahkan
kepada segi realibitas dari data yang
dikumpulkan (Hadi, S 2005)
64 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
B. Definisi Istilah
1. Golongan
Umur
: Waktu hidup atau ada sejak
dilahirkan atau usia hidup.
0-28 hari, 28 hari-11bulan,
1th-4 th, 5th-14 th, 15th-24
th,
25th-44 th, 45 th-64 th, 65 th
keatas.
2. Jenis
Kelamin
: Ciri-ciri pembedaan jenis
kelamin yang dimiliki
seseorang sejak lahir,
dengan kategori laki-laki
dan perempuan
3. Trend
Bronchiti
s
: Nilai yang menunjukkan
kecenderungan perubahan
angka dari jumlah pasien
rawat inap Bronchitis pada
suatu periode
C. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah data
indeks penyakit Bronchitis pasien rawat
inap. Subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah petugas indeksing
rawat inap.
HASIL PENELITIAN
1. Jumlah seluruh pasien rawat inap
kasus bronchitis periode tahun 2011
Tabel 1. Jumlah Seluruh Pasien Rawat
Inap Dengan Kasus bronchitis Di
RSUD Wonogiri Periode Tahun 2011
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 65
Sumber : Data Sekunder Indeks Penyakit
Pasien Rawat Inap Bronchitis Tahun 2011
Berdasarkan tabel 1 tersebut diatas
menunjukkan bahwa :
a. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 0 s.d 28 hari di RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri tahun 2011 adalah 0 pasien.
b. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 28 hari s.d <1 tahun laki-laki
dan perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada
bulan april yaitu 2 pasien, dan
perempuan pada bulan Oktober,
November dan Desember yaitu 1
pasien.
c. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 1 s.d 4 tahun laki-laki dan
perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki
terendah pada bulan Februari dan
Maret yaitu 1 pasien, tertinggi bulan
Desember yaitu 3 pasien. Sedangkan
pasien perempuan pada bulan Januari,
Maret, November dan Desember yaitu
1 pasien.
d. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 5 s.d 14 tahun laki-laki dan
perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki
terendah pada bulan Februari, Maret,
April dan Mei yaitu 1 pasien, tertinggi
Bulan 0-28
Hari
28-
<1
Tahun
1-4
Tahun
5-14
Tahun
15-24
Tahun
25-44
Tahun
45-64
Tahun
65+
Tahun
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
Januari 0 0 0 0 0 1 2 5 0 2 0 0 2 5 19 0 23 13
Februari 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 12 6 16 7
Maret 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 5 2 21 3 28 9
April 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 2 20 3 28 6
Mei 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 2 17 4 27 6
Juni 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 3 1 16 1 19 5
Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Agustus 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
September 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Oktober
0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 7 0 10 3 17 4
November 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2 8 0 8 6
Desember 0 0 0 1 3 1 0 1 0 1 0 1 9 9 6 5 18 19
Total 0 0 2 3 5 3 4 4 1 6 0 4 43 26 129 25 184 79
66 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
bulan januari yaitu 2 pasien. Sedangkan
pasien perempuan terendah pada bulan
Maret, Juni, Agustus dan Desember
yaitu 1 pasien, tertinggi bulan januari
yaitu 5 pasien.
e. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 15 s.d 24 tahun laki-laki dan
perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki pada
bulan Mei yaitu 1 pasien. Sedangkan
pasien perempuan terendah pada bulan
Maret, April, Juni dan Desember yaitu
1 pasien, tertinggi bulan Januari yaitu 2
pasien.
f. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 25 s.d 44 tahun laki-laki dan
perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki
yaitu 0 pasien. Sedangkan pasien
perempuan pada bulan Maret, Juni,
September dan Desember yaitu 1
pasien.
g. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
antara 45 s.d 64 tahun laki-laki dan
perempuan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
tahun 2011 adalah pasien laki-laki
terendah pada bulan Januari, Februari
dan November yaitu 2 pasien, tertinggi
bulan desember yaitu 9 pasien.
Sedangkan pasien perempuan terendah
pada bulan Februari, Juni, Juli dan
Agustus 1 pasien, tertinggi bulan
Desember yaitu 9 pasien.
h. Jumlah pasien bronchitis yang berumur
65+ tahun laki-laki dan perempuan di
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri tahun 2011
adalah pasien laki-laki terendah pada
bulan Desember yaitu 6 pasien,
tertinggi bulan Maret yaitu 21 pasien.
Sedangkan pasien perempuan terendah
pada bulan Juni 1 pasien, tertinggi
bulan Februari yaitu 6 pasien.
2. Gambar Pasien Bronchitis
Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Umur
Jumlah pasien bronchitis berdasarkan
jenis kelamin dan umur di RSUD dr.
Soediran Mangun Sumararso
Kabupaten Wonogiri tahun 2011 dapat
dibuat gambar 1 dan 2 sebagai berikut :
Gambar 1. Gambar Jumlah Pasien rawat
inap Bronchitis Laki-laki Perbulan di RSUD
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri Tahun 2011
Pada gambar 1 dapat kita ketahui
bahwa jumlah pasien bronchitis laki-
laki tertinggi terdapat pada umur 65 ±
tahun sejumlah 129 pasien sedangkan
0
5
10
15
20
25
Jan
uar
i
Ap
ril
Juli
Okt
ob
er
Fre
kue
nsi
Bulan
0-28Hari
28- <1Tahun
1-4Tahun
5-14Tahun
15-24Tahun
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 67
terendah terdapat pada umur 15 – 24
tahun sejumlah 1 pasien.
Gambar 2. Gambar Jumlah Pasien rawat
inap Bronchitis Perempuan Perbulan di
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Pada gambar 2 dapat kita ketahui
bahwa pasien bronchitis perempuan
tertinggi terdapat pada umur 65 ± tahun
sejumlah 25 pasien sedangkan terendah
terdapat pada umur 28 -≤ hari dan 1-4
tahun yaitu sejumlah 3 pasien.
3. Perhitungan Trend Pasien Bronchitis
di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri
Prosedur perhitungan trend Pasien
Bronchitis di RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri Tahun 2011 adalah sebagai
berikut:
a. Trend Pasien Bronchitis
Tabel 2. Penghitungan Trend Pasien
Rawat Inap Bronchitis Perbulan di RSUD
dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Bulan X Y XY
Januari -11 36 -396 121
Februari -9 23 -207 81
Maret -7 37 -259 49
April -5 34 -170 25
Mei -3 33 -99 9
Juni -1 24 -24 1
Juli 1 1 1 1
Agustus 3 2 6 9
September 5 1 5 25
Oktober 7 21 147 49
November 9 14 126 81
Desember 11 37 407 121
Total 0 263 -463 572
Berdasarkan jumlah Pasien bronchitis
yang didapat kemudian dilakukan
perhitungan trend Pasien bronchitis
perbulan tahun 2011 di RSUD
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri. Dari tabel tersebut kemudian
dilakukan penghitungan a dan b untuk
menentukan garis trend Pasien
bronchitis, penghitungannya adalah
sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Ja
nu
ari
Ap
ril
Juli
Okt
ob
er
Fre
kue
nsi
Bulan
0-28Hari
28- <1Tahun
1-4Tahun
5-14Tahun
15-24Tahun
25-44Tahun
68 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
a = n
Y
b =
x
XY2
= 12
263
= 572
463
= 21,91
= -0,80
Dalam menggambar garis trend dalam
gambar memerlukan 2 (dua) titik yaitu
titik pada bulan Januari dan titik pada
bulan Desember tahun 2011 yaitu :
Pada bulan Januari tahun 2011 ; untuk
X = -11
Y = a + b X
= 21,91+ (-0,80)X
= 21,91+ (-0,80) (-11)
= 21,91+ 8,8
= 30,71
Pada bulan Desember tahun 2011; untuk
X = 11
Y = a + b X
= 21,91+ (-0,80)X
= 21,91+ (-0,80)(11)
= 21,91 – 8,8
= 13,11
Dari perhitungan diatas menunjukkan
bahwa perubahan nilai pasien
bronchitis menurun setiap bulan
variabel X adalah sebesar 0,80. Hasil
perhitungan trend Pasien bronchitis
perbulan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
Tahun 2011 sebagai berikut:
Tabel 3. Nilai Trend Pasien Rawat Inap
bronchitis Perbulan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
Tahun 2011
No. Nama Bulan Nilai Trend
Pasien
Bronchitis
1 Januari 30,71
2 Februari 29,11
3 Maret 27,51
4 April 25,91
5 Mei 24,31
6 Juni 22,71
7 Juli 21,11
8 Agustus 19,51
9 September 17,91
10 Oktober 16,31
11 Nopember 14,71
12 Desember 13,11
Dari tabel 3 selanjutnya akan dibuat
gambar perhitungan trend pasien rawat
inap bronchitis di RSUD dr. Soediran
No. Nama Bulan Nilai Trend Pasien
Bronchitis
1. Januari 30,71
2. Februari 29,11
3. Maret 27,51
4. April 25,91
5. Mei 24,31
6. Juni 22,71
7. Juli 21,11
8. Agustus 19,51
9. September 17,91
10. Oktober 16,31
11. Nopember 14,71
12. Desember 13,11
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 69
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
Tahun 2011 sebagai berikut :
Gambar 3. Gambar Trend Pasien Rawat
Inap Bronchitis di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
Tahun 2011
Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa
nilai trend Pasien bronchitis terendah
pada bulan Desember yaitu sebesar
13,11 dan nilai trend tertinggi pada
bulan Januari sebesar 30,71.
PEMBAHASAN
Jumlah pasien rawat inap kasus
bronchitis di Rumah Sakit dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
selama tahun 2011 sebanyak 263 pasien.
Berdasarkan umur dan jenis kelamin pada
tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan
terbesar pasien rawat inap kasus bronchitis
di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri tahun 2011 terdapat
pada golongan umur 65± tahun yaitu 154
pasien, dimana jumlah pasien laki-laki
adalah 129 pasien dan jumlah pasien
perempuan adalah 25 pasien. Sedangkan
pada golongan umur 0 s.d 28 hari tidak
terdapat kunjungan pasien.
Nilai trend pasien bronchitis dari
gambar trend 4.3 dapat diketahui garis trend
yaitu Y = 21,91+ (-0,80) X dimana
didapatkan nilai a = 21,91 (a = bilangan
konstan) dan nilai b = (-0,80) (b = derajat
kecenderungan garis trend). Tanda (-)
menunjukkan penurunan perkiraan
perubahan kecenderungan yang berarti
setiap satu perubahan kecenderungan nilai
mengalami penurunan sebesar 0,80. Nilai
trend pasien bronchitis terendah pada bulan
Desember yaitu sebesar 13,11 dan nilai
tertinggi pada bulan Januari sebesar 30,71.
Di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri pasien
terbanyak yang menderita bronchitis adalah
pasien laki-laki dengan golongan umur + 65
tahun ke atas sejumlah 129 pasien. Menurut
Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan
suatu peradangan pada bronkus (saluran
udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna. Tetapi pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya
penyakit jantung atau penyakit paru-paru)
dan pada usia lanjut, Bronchitis bisa bersifat
serius.
Selain itu bronchitis acute dapat
disebabkan karena non infeksi dari paparan
asap tembakau, debu dan uap sedangkan
pada bronchitis chronic adalah perokok,
polusi udara, debuu dan gas beracun di
tempat kerja. Dari penjelasan diatas adapun
upaya pencegahan untuk menurunkan resiko
bronchitis yaitu sebagai berikut :
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jan
uar
i
Mar
et
Me
i
Juli
Sep
tem
be
r
No
pem
be
r
Series1
Series2
70 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1,MARET 2011, Hal 60-71
a. Hindari merokok dan menjadi perokok
pasif. Asap tembakau meningkatkan
risiko Bronchitis chronic dan
emphysema.
b. Hindari orang-orang yang pilek atau
flu. Semakin sedikit tubuh terkena
virus yang menyebabkan Bronchitis,
semakin rendah resiko tertular.
c. Mendapatkan vaksin flu tahunan yang
dapat membantu melindungi tubuh dari
flu sehingga dapat mengurangi resiko
Bronchitis.
d. Cuci tangan dengan menggunakan
sanitizer tangan secara teratur untuk
mengurangi risiko terkena infeksi
virus.
e. Gunakan masker untuk menutupi mulut
dan hidung agar mengurangi resiko
tertularnya virus jika menghabiskan
banyak waktu di sekitar orang lain
yang flu dan batuk. (Wikipedia, 2011)
Penurunan pasien rawat inap bronchitis
menunjukkan bahwa nilai kunjungan pasien
rawat inap mengalami penurunan.
Berdasarkan data pada RL 2b ( Lampiran7 )
diketahui bahwa penurunan kunjungan
pasien rawat inap bronchitis disebabkan
keadaan keluar pasien rawat inap sebanyak
96,96% dalam keadaan membaik sehingga
hanya memerlukan kontrol di rawat jalan
atau poliklinik. Berdasarkan hasil
wawancara pada petugas
Analising/Reporting bahwa kunjungan
pasien bronchitis lebih banyak dirawat jalan
daripada dirawat inap, dikarenakan penyakit
bronchitis yang tidak terlalu parah jadi tidak
diperlukan penanganan khusus. Menurut
Wikipedia (2011) Bronchitis merupakan
suatu peradangan pada bronkus (saluran
udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna.
Dari hasil penelitian di atas
menimbulkan beberapa dampak positif yaitu
baiknya mutu pelayanan rawat inap di
Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri, dapat mengurangi
kunjungan pasien rawat inap bronchitis.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu terjadi
penurunan pendapatan keuangan rumah
sakit.
Selain meningkatkan mutu pelayanan,
Rumah Sakit juga perlu melakukan
monitoring dan evaluasi angka morbiditas
pasien rawat inap bronchitis dengan
membuat grafik trend serta melakukan
penyuluhan tentang penyakit bronchitis dan
sosialisasi kepada masyarakat tentang
bahaya dan pencegahan penyakit bronchitis
yang diberikan di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
dalam bentuk leaflet atau brosur.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : Jumlah pasien rawat inap
kasus bronchitis di Rumah Sakit dr.
Soediran Mangun Sumarso selama tahun
2011 sebanyak 263 pasien; berdasarkan
umur dan jenis kelamin pada Tabel 4.1
diketahui bahwa jumlah kunjungan terbesar
pasien rawat inap kasus bronchitis di RSUD
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Analisis Trend Pasien Rawat...(Eka Novi A, Dkk) 71
Wonogiri tahun 2011 terdapat pada
golongan umur 65± tahun yaitu 154 pasien,
dimana jumlah pasien laki-laki adalah 129
pasien dan jumlah pasien perempuan adalah
25 pasien. Sedangkan pada golongan umur 0
s.d 28 hari tidak terdapat kunjungan pasien;
berdasarkan perhitungan trend perbulan di
Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri menunjukkan
kecenderungan penurunan kunjungan pasien
sebesar 0,80 yang didapat dari persamaan
garis trend Y = 21,91 + (-0,80) X.
Disarankan Rumah Sakit dr. Soediran
Mangun Sumarso melakukan monitoring
dan evaluasi angka morbiditas pasien rawat
inap bronchitis dengan membuat grafik
trend; pihak rumah sakit disarankan
melakukan penyuluhan tentang penyakit
bronchitis dan sosialisasi kepada masyarakat
tentang bahaya dan pencegahan penyakit
bronchitis yang diberikan di RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri dalam bentuk leaflet atau brosur.
KEPUSTAKAAN
Arief TQ M. 2009. Pengantar Metodologi
Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta : Lembaga
Penggembangan Pendidikan
(LPP) UNS dan UNS Press. Hal
53-54, 63
DepKes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Revisi 1I, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik
Hadi S. 2000. Statistik. Jilid 3. Yogyakarta :
ANDI Yogyakarta. Hal 437-454
Huffman, EK. 1992. Health Information
Management. Ed. C. Jenifer.
Illinois. Physicians Record
Company
Sudra Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-4
PerMenKes RI No.
269/MENKES/PER/III/2008.
Tentang Rekam Medis. Jakarta.
Rustiyanto E. 2009. Statistik Rumah Sakit
untuk Pengambilan Keputusan.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3
Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul
Pembelajaran Pengelolaan
Rekam Medis dan Dokumentasi
Rekam Medis Buku I. Semarang :
PORMIKI. (tidak
dipublikasikan). Hal 3-5
Shofari B. 2002. PSRK 01. Modul
Pembelajaran Sistem dan
Prosedur Pelayanan Rekam
Medis Buku II. Semarang :
PORMIKI. (tidak
dipublikasikan). Hal 16-20
Wikipedia, 2011. Bronchitis.
http://www.wikipedia.com.//bron
chitis. Diakses tanggal 25 April
2012.
Wijono D. 1999. Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan Vol. 1.
Surabaya: Airlangga University
Press. Hal 25-37.