27
PROPOSAL PROJEK MANEJEMEN AGRIBISNIS HORTIKULTURA TANAMAN BAYAM (Amaranthus spp) Disusun Oleh : Fajar Randa Rifa’i 20130210164 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Analisis Usaha Tani Bayam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Usaha Tani Bayam Dengan Luasan Lahan 1000 m2

Citation preview

Page 1: Analisis Usaha Tani Bayam

PROPOSAL PROJEK MANEJEMEN AGRIBISNIS

HORTIKULTURA TANAMAN BAYAM (Amaranthus spp)

Disusun Oleh :

Fajar Randa Rifa’i 20130210164

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA2015

Page 2: Analisis Usaha Tani Bayam

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan produksi tanaman sayuran pada masa mendatang sangat diperlukan guna

pemenuhan gizi. Komoditas sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang

diperlukan untuk kesehatan tubuh dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Tanaman bayam merupakan jenis sayuran daun yang sudah lama dikenal oleh banyak

kalangan dan merupakan salah satu sumber bahan makanan yang bergizi tinggi

dengan harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan sayuran daun yang banyak digemari

masyarakat. Cara mengonsumsi bayam sangat mudah, yaitu dapat langsung dimakan

sebagai lalapan, diolah menjadi sayur ataupun produk olahan lain. Kegunaan bayam

selain sebagai bahan pelengkap pangan dapat juga digunakan sebagai obat dan bahan

kecantikan. Kandungan gizi yang terdapat pada bayam yaitu zat besi, mineral dan

vitamin (Rukmana, 2005).Bayam memiliki sifat meruah, sukulen (berair), dan lebih

mudah rusak (perishable) sehingga diperlukan penanganan pasca panen yang baik

agar kualitasnya tidak turun. Kerusakan hasil selama pasca panen sebagian besar

disebabkan oleh berkurangnya kadar air, busuk,kerusakan fisik, ataupun gangguan

respirasi yang mengakibatkan produk tidak dapat dimanfaatkan lagi. Persentase

kehilangan hasil sayuran di Indonesia tergolong tinggi, yaitu mencapai 25-40 %

(Muchtadi dan Anjarsari, 1995). Produksi bayam di Indonesia dari tahun 2004 hingga

2008 mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikannya sebesar14.02 % (BPS,

2009).

Bayam merupakan tanaman holtikultura yang sudah lama dibudidayakan di

Indonesia. Produksi bayam sangat dipengaruhi oleh luas lahan. Menurut Rukmana

(2005) bahwa pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar),

Jawa Tengah (3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada

pada kisaran luas panen antara 3.0 - 2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen

bayam mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran

komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam nasional

sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar

Page 3: Analisis Usaha Tani Bayam

B. Tujuan

1. Untuk membudidayakan tanaman hortikultura yaitu tanaman bayam secara

baik dan benar guna mendapatkan hasil produksi yang bagus, serta

mengetahui analalisis kelyakakan suatu produksi bayam.

Page 4: Analisis Usaha Tani Bayam

II. RENCANA USAHA

A. Budidaya Bayam

1. Syarat Tumbuh

Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dimana saja, baik di dataran rendah,

maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak

sinar matahari. Suhu yang baik 25 – 35 C dan pH tanah antara 6-7. Waktu tanam

terbaik pada awal musim hujan atau pada awal musim kemarau.

2. Pengolahan Tanah

Pencangkulan tanah untuk tanaman bayam sedalam 20-30 cm dan diberi pupuk

kandang atau kompos yang telah jadi sebanyak 30 - 40 kg / m2, atau 3000 kg untuk

luasan lahan 1000 m2 . Tanah dan pupuk harus harus bercampur merata agar tanahnya

gembur. Setelah tanah diratakan, dibuat bedengan-bedengan tanaman selebar 1 - 1,5

m setinggi 12 – 15 cm dan jarak antara bedengan satu dengan bedengan lainnya 30 -

40 cm.

3. Penanaman

Sebelum disebar dibedeng, biji bayam yang halus dicampur dengan abu dapur

kering atau pasir sebanyak 10 kali jumlah biji sampai tercampur rata, lalu disebar

dalam alur barisan membujur, jarak antar barisan sekitar 20 cm. Jumlah biji yang

diperlukan untuk tiap 10 m2 bedengan sekitar 10 gr, jadi untuk satu Ha dibutuhkan

biji sekitar 10 kg, sehingga untuk penggunaan lahan 1000 m2 membutuhkan benih 1

kg. Biji yang sudah disebar, harus ditutup dengan tanah halus atau pupuk kandang

yang sudah matang. Lebih baik lagi bila ditutup dengan lapisan jerami. Biasanya

setelah 3 – 5 hari setelah benih disebar maka biji akan berkecambah. Setelah biji

mulai tumbuh, penutup tanah harus dibuka.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pupuk kandang diberikan dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/10 m2 bila

kondisi tanahnya kurang subur/kandungan bahan organiknya rendah. Sehingga

penggunaan pupuk apabila di konversikan kedalam 1000 m2 membutuhkan

pupuk kandang 1000 kg atau setara dengan 1 ton. Pupuk buatan yang diberikan

Page 5: Analisis Usaha Tani Bayam

adalah 120 k N/ha, 90 kg/ha P2O5 dan 50 kg/ha K2O atau setara 30 g Urea, 20

g SP-36 dan 10 g tiap m2 luas bedengan, sehingga apabila dikonversikan

kedalam luasan lahan 1000 m2 yaitu setara dengan 12 kg Urea, 9 kg Ponska, 5

kg KCL.

b. Pengairan

Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan

intensif 1-2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik

untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan

menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata.

c. Pengendalaian OPT

Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M-45

dengan dosis 1,5-2 gram/liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan

konsentrasi 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan

alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara penyemprotan yaitu jangan

dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arah datangnya

angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknya

dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari

benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari

matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan.

B. Panen dan Pasca Panen

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tingginya sudah mencapai kira–kira 20

cm, yaitu pada umur antara tiga sampai empat minggu setelah tanaman tumbuh.

Tanaman ini dapat di cabut dengan akarnya atau dengan cara memotong pada bagian

pangkal rata - rata 2 cm di atas permukaan tanah. Sedangkan untuk bayam petik

biasanya mulai dapat di panen pada umur antara satu sampai setengah bulan dengan

interval pemetikan seminggu sekali. Tanaman bayam yang terpelihara dengan baik

dapat berproduksi mencapai 5 sampai 10 t/ha.

C. Pemasaran

Pemasaran merupakan hal penting dalam proses usaha tani, karena hasil dari

pertanian pada akhirnya akan dipasarkan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan.

Page 6: Analisis Usaha Tani Bayam

Setrategi pemasaran yang dilaksanakan dalam usaha tani bayam ini pula sebaiknya

dilakukan dengan perhitungan yang benar agar dapat dihasilkan keuntungan yang

besar dan kotinyuitas. Dalam kenyataannya, pemasaran bayam dapat dilakukan

dengan sedikitnya tiga cara yaitu:

1) Menjual bayam dilahan ketika panen dengan menghadirkan pembeli atau

pengumpul datang. dengan sistem penjualan ini akan melibatkan pengepul yang

membeli produk bayam yang dimungkinkan dihargai lebih murah.

2) Menitipkan atau memasokan produk tani bayam ke swalayan-swalayan yang

memungkinkan dapat menerima pasokan sayuran. Seperti hasil survey

sebelumnya, produk-produk sayuran bisa dipasok atau dititipkan untuk

dipasarkan kepada mini market-mini market terdekat. Misalnya mini maket yang

sudah disurvey diantaranya mini market Rizky sekitar kampus UMY, mini

market pak Rajiman utara UMY.

3) Menjual langsung produk usaha tani bayam kepada konsumen langsung.

Pemasaran ini dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung di pasar

tradisional yang ada misalnya pasar gamping yang terdekat dengan kampus

UMY, atau pemasaran dapat dengan strategi penyediaan sayuran khusus bayam

kepada kantin-kantin kampus. Pemasaran tersebut telah disurvey sebelumnya,

untuk kantin-kantin kampus bersedia membeli produk sayuran tertentu kepada

pemasok yang datang langsung ke tempat.

D. Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMAHENDI

SEKERTARISIRMA FITRIANA

MANAGER PRODUKSIFAJAR RANDA RIFA’I

MANAGER KEUANGAN NURUL FARAH

HRDVERY ADI S

MANAGER PEMASARAN HERI AFRIZA

Page 7: Analisis Usaha Tani Bayam

1. DIREKTUR UTAMA Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah seseorang

yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur dapat

seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang

ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan

terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manager,

dewan gubernur, atau dewan eksekutif.  Pada umumnya direktur memiliki tugas

antara lain:

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan

kepala bagian (manajer).

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja

perusahaan.

2. MANAGER PRODUKSI

Tugas Manager produksi adalah bertanggung jawab atas

segala mekanisme manejemen produksi secara teknis yang

meliputi pengawasan dan pengendalian proses produksi. Tugas

Manager produksi dalam perusahaan meliputi :

a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal

produksi

b. Menentukan standart control kualitas produk

c. Mengawasi proses produksi

d. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan

produksi

e. Mengawasi stff junior

f. Menilai kelayakan proyek

g. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi

Page 8: Analisis Usaha Tani Bayam

h. Menjadi penghubung dengan pembeli, pasar dan staff

penjualan

i. Memperkirakan serta melkaukan negosiasi rentang waktu

dengan klien dan manager dalam hal berkaitan dengan proses

produksi.

3. SEKERTARIS Sekretaris adalah dari segi asal katanya, istilah sekretaris asalnya dari kata

“secretum” yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata “secretum” lalu

kemudian berubah menjadi kata “secretarius” yaitu dalam bahasa Perancis, lalu

“secretary” dalam bahasa Inggris, lalu akhirnya menjadi kata “secretaries” yaitu

dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang dikenal dengan istilah

“sekretaris” yang berasal dari kata “secretaries” bahasa Belanda. Sekretaris

adalah orang, pegawai ataupun karyawan yang di berikan tugas dan juga

pekerjaan yang berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara atau

perusahaan. Atau dapat di katakan definisi sekretaris yaitu seseorang yang

membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan ataupun suatu perusahaan,

terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang

kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.

Adapun tugas-tugas nya meliputi :

a. Menyiapkan laporan, menyiapkan agenda rapat, menyiapkan

pidato/pernyataan pimpinan.

b. Membuat ikhtisar dari berbagai berita dan karangan yang termuat dalam surat

kabar, brosur, majalah dan berbagai macam media lain, yang ada kaitannya

dengan kepentingan kantor atau perusahaan.

c. Mengoreksi berbagai bahan cetakan, misal seperti: undangan, formulir, brosur

serta daftar yang dikonsep oleh perusahaan.

d. Mewakili pimpinan dalam berbagai macam resepsi atau pertemuan.

4. MANAGER KEUANGAN

Page 9: Analisis Usaha Tani Bayam

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan berhubungan

dengan 3 aktivitas, yaitu :Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk

menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas

untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber

dana eksternal perusahaanAktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh

dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.Tugas

Manager keuangan yakni

a. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta

kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

b. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan

membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

c. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

d. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada

untuk operasional kegiatan perusahaan.

e. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan

dan mengamankan dana tersebut.

f. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan

dan sistem keuangan pada perusahaan.

g. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan

yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

h. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan

perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

5. MANAGER PEMASARAN

Sebuah proses yang di gunakan oleh suatu lembaga ataupun Organissi dalam

sebuah perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan berjalannya perusahaan

Page 10: Analisis Usaha Tani Bayam

tersebut dan bisa mendapatkan keuntungan atau laba, Konsep dari manager

pemasaran meliputi :

a. Pasar sasaran dan segmentasi

b. Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket

c. Pemasar dan calon pelanggan

d. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

e. Produk, tawaran, dan merek

f. Nilai dan kepuasan

g. Pertukaran dan transaksi

h. Relasional dan jaringan kerja

i. Saluran pemasaran

j. Rantai pasokan

k. Persaingan

l. Lingkungan pemasaran

m. Program pemasaran

6. HRD

Arti lain dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM)

adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,

pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas

organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau

unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang

berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan

dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat

pada saat organisasi memerlukannya. Adapun tugas dan fungsinya :

a. HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja ( Preparation and

Selection

b. Persiapan

c. Rekruitmen Tenaga Kerja

d. Seleksi Tenaga Kerja 

Page 11: Analisis Usaha Tani Bayam

III. ANALISIS USAHA

Dalam melakukan analisis usaha tani pertanian tentunya para petani

mengharapkan memperoleh keuntungan dari hasil yang diusahakannya, khusunya

untuk para petani bayampun mengharap keuntungan dari produksi bayamnya. Dalam

analisis usaha tani dihitung besarnya biaya total yang terdiri dari biaya tetap dan

biaya variable , besarnya penerimaan dari produksi bayam yang nantinya dihasilkan ,

keuntungan dari penerimaan tersebut, imbangan antara penerimaan dan total biaya

serta titik impas dari usaha penanaman bayam tersebut.

Menurut Supriono (2009), analisa usaha tani dilakukan untuk mengetahui

kelayakan usaha, beberapa hal yang dibahas dalam analisis ini adalah :

A. Biaya Tetap

B. Biaya Variabel

C. Penerimaan

D. Keuntungan

E. R/C ratio serta,

F. BEP

A. Analisis Usaha Tani

Uraian Volume Satuan Harga Jumlah

A. Biaya Tetap        1. Sewa Lahan 1000 m2     Rp500.000Total       Rp500.000B. Biaya Variabel        1. Alat         a. cangkul 2 Buah Rp3.000 Rp6.000 b. Sprayer 1 Buah Rp5.000 Rp5.000 c. Gembor 1 Buah Rp30.000 Rp30.000 d. Sabit 2 Buah Rp3.000 Rp6.0002. Bahan         a. Benih 3   Rp35.000 Rp105.000 b. Pupuk- Kandang 1000 kg Rp200 Rp200.000 Urea 12 kg Rp4.500 Rp54.000

Page 12: Analisis Usaha Tani Bayam

Ponska 9 kg Rp2.000 Rp18.000 KCL 5 kg Rp1.400 Rp 7.000 c. Pestisida Nabati 1   Rp20.000 Rp20.0003. Tenaga Kerja        

a.Pengolahan Tanah 4(1

HOK) Rp45.000 Rp180.000

b.Penanaman 2(1

HOK) Rp40.000 Rp80.000

c. Penyaiangan 2(1

HOK) Rp40.000 Rp80.000

d. Pemupukan 2(1

HOK) Rp40.000 Rp80.000

f. Pemeliharaan 2(1

HOK) Rp40.000 Rp80.000

g. Panen 2(1

HOK) Rp40.000 Rp80.000Biaya Pemasaran 8 Liter Rp7.100 56800Total       Rp1.087.800Total Biaya Produksi       Rp1.587.800Hasil 4000 Ikat Rp1.000 Rp4.000.000Keuntungan       Rp2.412.200

B. Cash Flow

KeteranganMinggu

1 2 3 4 5

Saldo awal   Rp(532.000) Rp (80.000)

Rp(319.000) Rp(180.000)

Arus kas masuk         Rp4.000.000 Total Penjualan           Total arus kas masuk           Arus kas keluar          Sewa Lahan          Benih Rp105.000        cangkul Rp 6.000        Sprayer Rp 5.000        Gembor Rp30.000        Sabit Rp6.000        Pupuk- Kandang Rp200.000        Urea     Rp54.000    Ponska     Rp18.000    

Page 13: Analisis Usaha Tani Bayam

KCL     Rp 7.000    Pestisida Nabati       Rp 20.000  Pengolahan Tanah Rp180.000        Penanaman   Rp80.000      Penyaiangan     Rp80.000 Rp 80.000  Pemupukan     Rp 80.000    Pemeliharaan     Rp 80.000 Rp 80.000  Panen         Rp 80.000 Biaya Pemasaran         Rp56.800 Total arus kas keluar Rp 532.000 Rp80.000 Rp 319.000 Rp 180.000 Rp136.800

Saldo akhir Rp(532.000) Rp (80.000) Rp(319.000)

Rp(180.000) Rp3.863.200

Perhitungan penyusutan alat :

1. Cangkul : Harga Beli = Rp 130.000

Umur = 4 th

Nilai sisa = Rp 10.000

Penyusutan/tahun = Rp 130.000 – Rp 10.000

4

= Rp 30.000/th

Penyusutan/bln = Rp 30.000/12 = Rp 2.500/bln

2. Sprayer :Harga Beli = Rp 200.000

Umur = 4 th

Nilai sisa = 0

Penyusutan/tahun = Rp 200.000– 0

4

= Rp 50.000/th

Penyusutan/bln = Rp 50.000/12 = Rp 4.000/bln

3. Gembor: Harga Beli = Rp 30.000

Umur = 4 th

Nilai sisa = 0

Penyusutan/tahun = Rp 30.000 – 0

4

Page 14: Analisis Usaha Tani Bayam

= Rp 7.500/th

Penyusutan/bln = Rp 8.333/12 = Rp 625/bln

4. Sabit :Harga Beli = Rp 5.000

Umur = 4 th

Nilai sisa = 0

Penyusutan/th = Rp 5.000-0

4

= Rp 1.250

Penyusutan/bln = RP 1.250/12 = Rp 100/bln

C. Analisis Rasio Finansial

1. Biaya tetap

Biaya tetap ialah biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tidak akan berubah

sedikitpun walaupun jumlah barang yang diproduksi dan dijual berubah-ubah dalam

kapasitas normal. Dalam hal ini biaya tetap meliputi sewa lahan dan peralatan yang

dapat menunjang produksi. Total biaya tetap yang dikeluarkan untuk produksi bayam

yakni sebesar Rp 5.000.000

2. Biaya variable

Biaya variable adalah biaya yang berfluktuasi secara proporsional dengan

kuantitas output. Biaya variable dapat berhubugan dengan biaya bahan baku, serta

tenaga kerja yang dibutuhkan. Dalam hal ini biaya variable meliputi bahan tanm

berupa benih, pupuk, pestisida serta tenaga kerja. Total yang dikeluarkan untuk satu

kali musim tanam produksi bayam sebesar Rp1.562.800

3. Penerimaan

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan

barang atau outputnya.

TR = P x Q

= Rp 1000 x 4000

= Rp 4.000.000

Keterangan : P = Harga, Q = Jumlah

Page 15: Analisis Usaha Tani Bayam

4. Pendapatan atau keuntungan

Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan

dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut. Keuntungan dapat dihitung

dengan menggunkan rumus sebagai berikut

PD = TR – TC

= Rp 4.000.000 – Rp1.587.800

= Rp 2.412.200

Keterangan : TR = Pendapatan, TC= Total Biaya

5. Produktifitas Tenaga Kerja

Kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan. Dalam mencari produktifitas tenaga kerja menggunakan rumus sebagai berikut:

=

= = Rp 172.300

Sehingga dari hasil yang telah dicari bahwa nilai produktifitas TK> tingkat upah

yang telah diberikan, sehingga ini dapat dikatakan layak.

6. Produktifitas Modal

Produktifitas modal yaitu perbandingan antara keuntungan yang didapat dibagi

dengan jumlah total biaya yang dikeluarkan selam proses produksi dalam bentuk

persen. Berikut merupakan rumus produktifitas modal :

ROI= x 100%

= x 100%

= 65 %

7. BEP (Break Event Point)

Page 16: Analisis Usaha Tani Bayam

Analisis Break Even Point adalah suatu teknis analisis untuk mempelajari hubungan

antara biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan volume kegiatan. BEP terdiri dari BEP

harga dan BEP produksi dengan rumus sebagai berikut:

a. BEP Harga =

=

= Rp 396/ Ikat< Rp 1000= Layak

b. BEP Produksi =

=

= Rp 1.587 ikat <4.000 = Layak

8. Analisis Kelayakan atau Revenue Cost Ratio ( R/C)R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total. R/C

ratio digunakan untuk menganalisis penerimaan yang diperoleh dari usahatani

menunjukkan penggunaan satu satuan biaya yang digunakan untuk menghasilkan

sejumlah penerimaan. R/C ratio dapat dirumuskan

R/C =

=

= 2,5

Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak dikarenakan hasil analisis

R/C menunjukkan lebih dari satu

Page 17: Analisis Usaha Tani Bayam

KESIMPULAN

1. Dari hasil analisis usaha tani didapatkan berupa analisis yang berbentuk kelayakan

dari usaha tersebut seperti biaya yang keluar, penerimaan, keuntungan,

produktifitas kerja, produktifitas kerja, BEP harga, BEP modal, serta analisis R/C

ratio.

2. Hasil yang didapat bahwa [roduksi tenaga kerja untuk budidaya bayam layak

karena nilai produktifitas TK> tingkat upah yang telah diberikan, sehingga ini

dapat dikatakan layak.

3. Untuk BEP harga dan juga BEP produksi dapat dikatakan layak dikarenakan BEP

harga lebih kecil dari pada harga yang dijual, begitu juga dari BEP produksi lebih

kecil dari hasil yang telah didapat.

4. Dalam analisis kelayakan R/C ratio, bahwa tanaman bayam ini cukup layak untuk

terus diusahakan hal ini dikareanakan hasil R/C lebih dari satu.

Page 18: Analisis Usaha Tani Bayam

DAFTAR PUSTAKA

Dedi. 2013. Budidaya Dan Produksi Benih Bayma.http://dedi.staf.narotama.ac.id/2013/06/26/budidaya-dan-produksi-benih-bayam/. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015

Fitriana. 2010. Budidaya Bayam. http://trianurfitria.blogspot.co.id/2010/12/budidaya-bayam.html. Diakses pada tanggal 19 Desember 2015

Joko. 2015. Cara Mudah Budidaya Bayam.http://jokowarino.id/cara-mudah-budidaya-bayam-amaranthus-sp/. Diakses pada tanggal 17 Desember 2015

Muchtadi, D., dan B. Anjarsari. 1995. Penanganan Pascapanen dalam Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Sayuran. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran. Lembang.Hal 91-105.

Rukmana, rahmat. 2005. Bertanaman Sayuran Di Pekarangan. Yogyakarta : Kanisius.

Siska. 2014. Laporan Managemen Usaha Tani.http://siskannajwa.blogspot.co.id/2014/02/laporan-manajemen-usaha-tani.html. Diakses pada tanggal 17 Desember 2015.

Wahyu. 2010. Budidaya Bayam.https://wahyuningsihagronmi.wordpress.com/2010/02/06/budidaya-bayam/. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015