Upload
vokhanh
View
222
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS WACANA BUSANA MUSLIMAH PADA AKUN
TWITTER USTADZ FELIX SIAUW
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Yulia Nur Rohmah
NIM: 109051000122
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Ciputat, Maret 2014
Yulia Nur Rohmah
i
ABSTRAK
Yulia Nur Rohmah
109051000122
Analisis Wacana Busana Muslimah pada Akun Twitter Ustadz Felix Siauw
Sosial media merupakan salah satu media baru yang digunakan oleh para da’i
sebagai alat untuk menyampaikan dakwah yang dianggap efisien. Dari sekian banyak
sosial media, Twitter merupakan salah satu sosial media yang sedang pesat
perkembangannya. Ustadz Felix merupakan salah satu da'i yang menggunakan sosial
media sebagai media dakwah. Melalui Twitter beliau mengangkat berbagai persoalan
salah satunya mengenai jilbab. Di satu sisi perkembangan teknologi menjadikan
ruang baru untuk berdakwah. Di sisi lain seiring perkembangan cyber media, metode
penelitian teks bisa diterapkan dalam penelitian di media siber salah satunya
menggunakan analisis wacana.
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan bagaimanakah wacana
busana muslimah dilihat dari analisis teks? kemudian bagaimana kognisi sosial
busana muslimah disampaikan melalui Twitter? konteks sosial apa yang berkembang
di masyarakat mengenai busana muslimah pada akun Twitter Ustadz Felix Siauw?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis
wacana model Teun A Van Dijk yang membagi wacananya ke dalam tiga dimensi
yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pertama pada analisis model
Van Dijk meneliti dari teks baik itu kata, kalimat, maupun paragraf. Kedua adalah
segi kognisi sosial yang melihat permasalahan dari kognisi/mental penulis naskah/
berita. Ketiga adalah segi konteks sosial yang melihat bagaimana wacana tersebut
berkembang di masyarakat sehingga mendorong lahirnya wacana tersebut.
Dalam menyampaikan tweet-tweetnya Ustadz Felix menggunakan bahasa
yang ringan, santai, terkadang menggunakan bahasa retoris, bahkan bahasa sindiran.
Tema-tema yang disajikan mencakup hampir keseluruhan mengenai busana
muslimah seperti aurat, jilbab, dan kerudung, dengan pengungkapan kata yang
eksplisit serta implisit. Dari segi kognisi sosial Ustadz Felix melihat adanya
pergeseran makna hijab seiring dengan perkembangannya, maka melalui akun
Twitternya Ustadz Felix ingin mengembalikan makna hijab yang sesungguhnya.
Kemudian yang terkahir dari segi konteks sosial menjamurnya fenomena hijab style
esensi jilbab yang hakikatnya sebagai simbol keagamaan yang menunjukkan
relijiusitas seseorang akhirnya mulai bergeser. Jilbab telah menjadi suatu budaya
popular di kalangan masyarakat Indonesia tanpa banyak yang paham hakikat jilbab
yang sesungguhnya.
Dengan dilakukannya dakwah melalui sosial media, diharapkan dapat
dijadikan alternatif menyebarkan kebaikan terutama bagi masyarakat yang relatif
sibuk dengan berbagai aktifitas dan waktu yang dimilikinya cenderung sedikit untuk
menghadiri acara dakwah konvensional seperti menghadiri Tabligh Akbar dan lain
sebagainya.
Keywords : Busana Muslimah, Twitter, Analisis Wacana, Dakwah
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
Al-Qur’an dan Hadist-Nya.
Karya tulis ini merupakan sebuah karya besar yang patut dibanggakan karena
penulis berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis juga yakin
masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat
kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba terbatas.
Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi mengalami beberapa
kesulitan. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya skripsi
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief
Subhan, MA, Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs. Wahidin
Saputra, MA, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs.
Mahmud Jalal, MA, serta pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak
Drs. Study Rizal, L.K, MA.
iii
2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Zakaria, MA selaku Pembimbing Akademik yang telah bersedia
meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi saran
mengenai judul skripsi.
4. Dr. Fatmawati, MA selaku Dosen Pembimbing.
5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mewariskan ilmu kepada penulis selam masa perkuliahan. Semoga ilmu yang
diberikan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat serta menjadi amal sholeh
yang akan terus mengalir bagi para dosen.
6. Para pegawai perpustakaan baik fakultas maupun perpustakaan utama yang
bersedia melayani penulis meminjamkan buku dengan penuh senyuman dan
keramahan.
7. Ustadz Felix Siauw yang bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, terimakasih atas segala dukungan serta kasih
sayang, Allah yang akan mengganti segala perjuangan, kerja keras, dan kasih
sayang tulus dengan surga-NYA di akhirat kelak. Ini baru persembahan kecil
untuk ayah dan bunda. Terimakasih juga untuk adik-adikku Abdul Rafif dan
Dhiyaa Lathifah.
iv
9. Sahabat-sahabat terbaikku, Yudid Dwi Septyarini, Nur Oktaviani, Zakiyah Al-
Wahdah, Noflim Trisna Ayuningsih, Muhammad Bushairi dan Uni tersayang
Mirawati, MM.
10. Seluruh Sahabat KPI-D 2009 terimakasih atas pertemanan yang begitu indah.
11. Seluruh teman KKN MANDIRI 2012 Bukhari, Zaky, Ahad, Hakim, Eriza,
Bambang, Phonika, Rizka, Sarah, Dian, Elis, Silvi, Devi, Tari, Fitri, Arif,
Ririn, Nena, yang memberikan kenangan dan pelajaran yang berharga.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jakarta, Februari 2014
Yulia Nur Rohmah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................... 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 7
E. Tunjauan Pustaka .......................................................... 8
F. Metodologi Penelitian ................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. ANALISIS WACANA ................................................ 19
1. Konsep Analisis Wacana ........................................ 19
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ........................ 21
a. Teks .................................................................. 23
b. Kognisi Sosial .................................................. 30
vi
c. Konteks Sosial ................................................... 31
B. SOCIAL MEDIA ............................................................ 31
C. TWITTER .................................................................... 33
1. Sejarah Twitter ....................................................... 34
2. Konten dalam Twitter ............................................ 35
3. Twitter Sebagai Media Dakwah ............................. 39
D. Busana Wanita ............................................................. 44
1. Sejarah Busana ....................................................... 44
2. Busana dalam Perspektif Fashion .......................... 45
3. Busana dalam Perspektif Islam .............................. 46
BAB III BIOGRAFI USTADZ FELIX SIAUW
A. Riwayat Hidup Ustadz Felix Siauw .............................. 50
B. Aktivitas Dakwah Ustadz Felix Siauw ......................... 54
C. Karya-karya Ustadz Felix Siauw .................................. 54
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Wacana Busana Muslimah pada Akun Twitter
Ustadz Felix Siauw dari Segi Teks .............................. 59
B. Analisis Wacana Busana Muslimah dari Segi Kognisi
Sosial ............................................................................ 85
C. Analisis Wacana Busana Muslimah dari Segi Konteks
Sosial ........................................................................... 88
BAB V PENUTUP
vii
A. Kesimpulan ..................................................................................... 92
B. Saran ............................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 95
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Wacana Van Dijk ....................................................................... 14
Tabel 2.1 Tiga Tingkatan Model Van Dijk ............................................................ 22
Tabel 2.2 Elemen Wacana Van Dijk ...................................................................... 22
Tabel 4.1 Elemen Tematik ..................................................................................... 60
Tabel 4.2 Elemen Skematik .................................................................................. 64
Tabel 4.3 Elemen Semantik ................................................................................... 67
Tabel 4.4 Eleman Sintaksis .................................................................................... 69
Tabel 4.5 Elemen Grafis ................................................................................................ 71
Tabel 4.6 Elemen Tematik ........................................................................................... 72
Tabel 4.7 Elemen Skematik .......................................................................................... 74
Tabel 4.8 Bentuk Semantik ........................................................................................... 75
Tabel 4.9 Elemen Sintaksis ........................................................................................... 77
Tabel 4.10 Elemen Retoris ............................................................................................ 78
Tabel 4.11 Elemen Tematik ......................................................................................... 79
Tabel 4.12 Elemen Skematik ........................................................................................ 80
Tabel 4.13 Elemen Semantik ....................................................................................... 82
Tabel 4.14 Elemen Sintaksis ......................................................................................... 83
Tabel 4.15 Elemen Retoris ............................................................................................ 85
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tampilan Home Twitter ....................................................................... 37
Gambar 2 Tampilan Trending Topik Pada Twitter ............................................... 38
Gambar 3 Tampilan Hashtag pada Twitter ........................................................... 38
Gambar 4 Pencarian Twitter via Google Trends.................................................... 41
Gambar 5 Twitter Ustadz Yusuf Mansur .............................................................. 43
Gambar 6 Twitter aa Gym ..................................................................................... 43
Gambar 7 Twitter Ustadz Jefri Al-Bukhari ............................................................ 43
Gambar 8 Twitter Ustadz Felix Siauw ................................................................... 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat,
yang kemudian mendorong bangsa-bangsa di dunia memasuki era globalisasi.
Berdasarkan empat fase perkembangan komunikasi manusia menurut Everett M.
Rogers, saat ini kita berada pada Interactive Communication Era, di mana
telekomunikasi terjadi antara dua media yang berbeda dan difasilitasi dengan
keberadaan komputer.1
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi membuat komunikasi semakin
mudah dilakukan. Dengan adanya teknologi, era baru dalam media terbentuk dan
menghadirkan wujud baru dari media massa yang dinamakan new media. Dalam
era baru tersebut jutaan orang berinteraksi melalui apa yang disebut sebagai
cyberspace, yaitu sebuah dunia yang terhubung melalui komputer dan internet.2
Sebagai media baru (new media) dengan banyak kelebihan, internet
dengan cepat menarik perhatian banyak orang. Kemampuan internet untuk
mendistribusikan informasi dalam jangkauan yang tidak terbatas merupakan suatu
hal yang tidak dapat dilakukan oleh media konvensional seperti majalah, koran,
radio, dan televisi. Hal ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam setiap
kehidupan masyarakat, bahkan akhirnya menjadikan kedudukan internet mulai
bergeser menjadi kebutuhan primer manusia. Menurut David Holmes bahwa
1Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2012) , h. 4
2 Shirley Biagi, Media Impact : An Introduce to Mass Media. Penerjemah Mochammad
Irfan dan Wulung Wira Mahendra (Jakarta: Salemba Humanika, 2010)h. 232
2
setiap harinya individu selalu bersentuhan dengan teknologi dan pada
kenyataannya saat ini kita hidup dalam masyarakat informasi.3
Salah satu hasil perkembangan internet adalah sosial media. Sosial media
merupakan sebuah media alternatif yang kehadirannya membawa perubahan besar
dalam penyampaian pesan, karena komunikasi yang berlangsung melalui internet
sebagian besar dilakukan melalui sosial media. Lahirnya sosial media
mendapatkan sambutan hangat bagi penduduk dunia termasuk Indonesia.
Seperti yang terjadi beberapa tahun silam ketika sebuah situs jejaring
sosial Friendster mulai hadir ditengah masyarakat dan hanya dalam beberapa
waktu saja Friendster menjadi situs jejaring sosial yang sangat digemari di
kalangan anak muda dan remaja bahkan menjadi yang terbesar di wilayah Asia.4
Selang beberapa waktu muncul Facebook yang juga mendulang sukses dan
menjadi situs jejaring sosial media terbesar di dunia yang hingga kini jumlah
pengunjung lebih dari 148 juta orang.5 Kemudian Tahun 2006 muncul Twitter
sebagai jejaring sosial berbasis Mikroblog yang juga mendapat respon yang
hangat dari penjuru dunia. Pengguna Twitter merambah ke berbagai kalangan.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa, pelajar, selebritas, bahkan para petinggi
negara memiliki akun pada sosial media tersebut.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini merambah pada
seluruh aspek bidang tidak terkecuali pada bidang keagamaan khususnya dalam
berdakwah. Setelah kemunculan sosial media ini, beberapa da‟i kondang seperti
3 Rulli, Komunikasi Antar Budaya, h. 60
4 Juju, Dominikus, Teknik Menangkal Kejahatan Internet untuk Pemula (Jakarta : PT Elex
Komputindo, 2008), h. 189
5 Jubilee Enterprise, Ancaman PC dan Cara Mengatasinya (Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2010), h. 33
3
Aa Gym, Ustadz Yusuf Mansyur, dan Ustadz Arifin Ilham mulai menggunakan
jejaring sosial media sebagai media dakwahnya.
Di antara banyak para da‟i, Ustadz Felix Siauw merupakan salah satu dari
beberapa da‟i yang kini telah menggunakan media sosial, seperti Facebook dan
Twitter sebagai media dakwahnya. Beliau memiliki akun Facebook dengan nama
Ustadz Felix Siauw dan akun Twitter @felixsiauw. Melalui kedua media sosial
yang dimilikinya ini, beliau aktif menyampaikan materi-materi dakwahnya.
Ustadz Felix adalah seorang Islamic Inspirator yang memutuskan menjadi
muallaf sembilan tahun yang lalu.
Sejak berusia 12 tahun hingga duduk di bangku kuliah, beliau masih
mencari tahu jawaban dari berbagai pertanyaan dari dalam dirinya tentang makna
kehidupan, yang jawabannya tidak ditemukannya dalam agamanya yang
terdahulu. Namun, sejak bertemu dan berdiskusi dengan seorang Ustadz muda
saat beliau kuliah di IPB yang juga mengenalkannya dengan Al-Qur‟an, beliau
mulai menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan besarnya selama ini. Sampai
akhirnya, beliau memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mulai
mempelajari Islam secara mendalam.6
Dalam menuliskan setiap tweets, Ustadz Felix selalu menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh setiap pembacanya. Dari pengamatan penulis selama
ini, sasaran dakwah Ustadz Felix adalah untuk kaum muda di mana dapat dilihat
dari pemilihan bahasa yang digunakan oleh Ustadz Felix yang cenderung lebih
santai dan tidak menggunakan bahasa baku. Begitu pula dengan topik/tema yang
sering dibahas oleh beliau. Beliau sering menuliskan tweets yang berhubungan
6 http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/ diakses pada 3 mei 2013 pukul 01.20 pm
4
dengan kehidupan kaum muda saat ini dengan gaya bahasa yang terkadang
cenderung „nyinyir‟ tetapi mengena di hati. Misalnya saja tentang masalah
pacaran dan nikah.
Masalah tentang wanita pun sering menghiasi linimasa (timeline) Ustadz
Felix. Beliau sering membahas masalah wanita, seperti kesetaraan gender, fiqih
untuk wanita, masalah menutup aurat, jilbab, dan kerudung. Beliau memandang
wanita pada sudut pandang yang berbeda dari apa yang saat ini banyak media
gambarkan. Media massa ramai mencitrakan kecantikan seorang wanita yang
dilihat dari seberapa sempurna lekuk tubuh mereka, kulit yang putih merona, serta
busana yang modis, yang akhirnya menjadikan wanita hanya sebagai komoditas
yang menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu.
Untuk busana Muslimah sendiri, beberapa tahun belakangan ini muncul
fenomena Hijab Style yang menyemarakkan perkembangan busana muslimah.
Sejatinya, bagi wanita Muslimah busana adalah pakaian khusus yang dipakai para
wanita Muslim untuk menutupi aurat mereka. Pakaian ini terdiri dari jilbab yang
longgar menjulur hingga ke mata kaki, dan kerudung sebagai penutup kepala
hingga menutupi dada.
Namun, sejak kemunculan fashion hijab ini agaknya ada pergeseran
makna pemakaian hijab. Hijab tidak lagi dijadikan sebagai lambang ketaatan,
namun menjadi simbol tren fashion yang merupakan bagian dari modernitas.
Fashion shows busana muslimah yang digelar di tempat prestisius hotel-hotel
berbintang, dan fashion Muslim ini dapat ditemukan di pusat perbelanjaan mahal,
5
hal ini merupakan simbol untuk melambangkan kemodernan gaya hidup dalam
beragama.7
Media massa baik cetak maupun elektronik adalah pihak yang paling
gencar mempopulerkan gaya busana tersebut. Bahkan menyediakan halaman
khusus yang memuat rancangan busana muslim terbaru juga tidak lupa menyorot
figur-figur desainer berbakat dibalik terciptanya busana tersebut. Ini merupakan
apa yang disebut oleh Malcolm sebagai Islamisasi industri catwalk dan komoditas
kecantikan yang sepenuhnya fenomena sekuler telah bertemu dengan kapitalisasi
selera dan gaya hidup Muslim dalam berbusana.8
Sama halnya dengan media lain yang gencar mempopulerkan fashion
muslim, Ustadz Felix Siauw melalui tweet-nya juga gencar berdakwah mengenai
hakikat busana muslimah yang sesungguhnya. Beliau menggambarkan sosok
wanita sesuai dengan apa yang ada pada al-Qur‟an dan Hadits, dengan
menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang mudah dipahami dan diterima oleh
khalayak. Ini merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti, mengingat karakter
dari Twitter yang hanya menyediakan 140 karakter untuk menyampaikan sebuah
kicauan (tweets), maka keterbatasan inilah yang menjadi tantangan bagi para
pengguna Twitter untuk menyampaikan sebuah gagasan/ide dalam membahas
suatu topik tertentu. Begitu pula bagi para da‟i. Melalui 140 karakter, mereka
harus mengolah kata agar pesan dakwah yang ingin mereka sampaikan dipahami
dengan baik oleh para followers.
7 Malcolm Barnard, Fashion as Communication. Penerjemah Ibrahim Idi Subandi.
(Yogyakarta : Jalasutra, 1996), h. 201
8 Barnard, Fashion as Communication, h.xii
6
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, dan
berkaitan dengan pemaknaan atau interpretasi teks mengenai busana Muslimah
pada akun Twitter Ustadz Felix Siauw, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini dengan menggunakan analisis wacana model Teun A.Van Dijk
dengan judul penelitian “Analisis Wacana Busana Muslimah pada Akun Twitter
Ustadz Felix Siauw (@felixsiauw)”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
membatasi masalah agar ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini dapat
lebih fokus, jelas, terarah, dan tidak meluas. Peneliti hanya akan menganalisis
wacana tentang wanita yang berhubungan dengan menutup aurat, jilbab, dan
kerudung. Oleh karena itu, penulis hanya akan menganalisis wacana tiga judul
dari kultwit9 yang pernah ditulis oleh Ustadz Felix Siauw melalui akun Twitternya
yakni “Menutup Aurat Wanita, Jilbab & Kerudung”, “Kapan Waktu Tepat Tutup
Aurat”, “Aku Nggak Mau Pake Kerudung-Jilbab Karena..” pada bulan April, Mei,
dan Juni 2012.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana wacana busana muslimah pada akun Twitter Ustadz Felix
Siauw dilihat dari analisis teks makro maupun mikro?
9 Kultwit merupakan akronim dari “kuliah twitter”, serangkaian tweets (kicauan) yang
membahas suatu topik tertentu. Kultwit biasanya dilakukan karena keterbatasan pada twitter yang
hanya memungkinkan penggunanya menuliskan hanya 140 karakter setiap tweets. Istilah kultwit
pertama kali dicetuskan oleh Gunawan Mohammad melalui akun twitternya @gm_gm.
7
b. Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana tentang wanita
muslimah yang ditulis oleh ustadz Felix Siauw melalui akun Twitternya
(@felixsiauw)?
c. Bagaiamana konteks sosial yang berkembang di masyarakat seputar
hijab ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana wacana yang dibangun oleh Ustadz Felix
mengenai busana muslimah dari level teks.
2. Untuk mengetahui kognisi sosial dalam wacana tentang wanita muslimah
yang ditulis oleh ustadz Felix Siauw melalui akun Twitternya
(@felixsiauw).
3. Untuk mengetahui konteks sosial yang berkembang di masyarakat seputar
hijab.
D. Manfaaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangsih wawasan keilmuan, khususnya mengenai
analisis wacana wanita yang ditampilkan dalam media massa.
2. Manfaat Akademis
a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan ilmiah ataupun sebagai
referensi dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya pada
tataran kajian media Twitter dan wanita.
8
3. Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
mengenai pemanfaatan sosial media, terutama Twittter, dalam
berbagai kegiatan komunikasi termasuk dalam berdakwah. Bagi para
da‟i penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pembaharuan dengan
menambahkan sosial media sebagai media dakwah dan mengemasnya
dengan sedemikian rupa agar menarik dan mudah dipahami bagi orang
lain .
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum mengadakan penelitian ini, terlebih dahulu penulis melakukan
tinjauan pustaka ke beberapa perpustakaan untuk mengetahui apakah penelitian di
bidang yang sama sudah dilakukan. Setelah melakukan penelusuran koleksi
skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis menemukan beberapa
judul skripsi yang berkaitan dengan skripsi yang akan penulis teliti, antara lain:
1. Skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Citra Perempuan dalam tabloid Nova
Edisi Khusus Kecantikan Tanggal 21-27 November 2011”, yang ditulis oleh
Tiara Mustika, mahasiswi konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2012. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana yang dibangun oleh
Tabloid Nova mengenai citra perempuan cantik. Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa dalam Tabloid Nova edisi yang diteliti menunjukkan bahwa
ada bias gender dengan mengidentifikasikan kecantikan perempuan.
9
2. “Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel Rembulan Tenggelam Di
Wajahmu Karya Tere Liye” oleh Sevtya Anindiati Mahasiswa UIN Jakarta
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui struktur wacana pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut
serta untuk mengetahui bentuk-bentuk pesan moral yang terkandung dalam
novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
3. Dakwah melalui busana “studi karya-karya Busana Muslim Dian Pelangi”
oleh Zalina mahasiswa UIN jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Tujuan
dari skripsi ini adalah untuk mengetahui motivasi Dian Pelangi dalam
berdakwah melalui busana dan bagaimana penerapan pendekatan dakwah
yang dilakukan oleh Dian Pelangi melalui karya-karya busananya.
Dari hasil ketiga tinjauan pustaka yang penulis lakukan, perlu ditekankan
bahwa penelitian yang akan dilakukan mempunyai ciri khas tersendiri yang
merupakan karakter dari penelitian ini, hal ini dapat dilihat dari latar belakang,
tema, metode penelitian, objek, serta subjeknya.
Penelitian ini mempunyai beberapa perbedaan dengan penelitian-
penelitian tersebut. Pada kajian pustaka nomor satu merupakan kajian tentang
wacana citra perempuan yang sama-sama menggunakan analisis wacana dengan
pisau analisis Van Dijk. Namun yang menjadi perbedaan adalah objek penelitian
terletak pada Tabloid Nova dengan subjek citra perempuan. Penelitian ini
menggunakan paradigma kritis, hasil dari penelitian ini adalah ditemukan adanya
bias gender dari apa yang diidentifikasikan dari Tabloid Nova.
Pada kajian pustaka nomor dua juga memiliki metode analisis wacana
yang sama dengan penelitian ini yakni dengan menggunakan model Van Dijk.
10
Namun tidak hanya meneliti dari segi teks, konteks sosial dan kognisi sosial tetapi
juga menganalisis bentuk-bentuk pesan moral pada novel tersebut. Hasil dari
penelitiannya adalah dari segi teks tema yang diangkat pada novel ini sebagian
besar mengenai kehidupan. Kemudian dari segi analisis wacana pesan moral
terdapat beberapa bentuk kategori yang diantaranya adalah hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama, juga hubungan manusia
dengan dirinya sendiri berupa kecintaan terhadap dirinya.
Pada tinjauan pustaka ke tiga, persamaan dengan penelitian yang penulis
lakukan terletak pada tema yakni membahas tentang busana Muslimah.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif.
Sedangkan penelitian penulis menggunakan analisis wacana model Teun A. Van
Dijk. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa sebagai seorang muslimah Dian
Pelangi yang berprofesi sebagai desainer memahami bahwa ia dapat mengajak
wanita muslimah di dunia untuk berhijab melalui karya-karyanya.
Ketiga penelitian yang disebutkan di atas hanya digunakan oleh penulis
sebagai referensi. Dari beberapa kesamaan dengan penelitian tersebut, Penelitian
ini menekankan kepada wacana tentang wanita yang ditulis oleh Ustadx Felix
Siauw melalui akun Twitternya (@felixsiauw), khususnya yang membahas
tentang aurat, jilbab, dan kerudung.
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara
sistematis, logis, dan berencana, untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis
data, serta menyimpulkan, mengolah, menganalisis data, serta menyimpulkan
11
dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang timbul.10
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
penelitian analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk.
Sedangkan tipe penelitiannya adalah tipe deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.11
Analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan,
sedangkan tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil
temuan penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat yang disertai dengan
petikan hasil wawancara. Pengertian dari analisis deskriptif sendiri adalah suatu
cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan
mengualifikasikan serta meng- interpretasikan data yang terkumpul secara apa
adanya, setelah itu baru disimpulkan.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kegiatan awal dalam proses penelitian.
Pengertian paradigma sendiri menurut Bogdan dan Biklen sebagai kumpulan
longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang
mengarahkan cara berpikir dari penelitian.12
Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Khun dalam
karyanya mengatakan bahwa :
10
Kasiram Mohammad, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang : UIN-
MALIKI PRESS, Juli 2010). h.37
11 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), cet. 23, h. 4
12 Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, h.147
12
“Paradigma adalah gambaran fundamental mengenai masalah pokok
dalam ilmu tertentu. Paradigma membantu dalam menentukan apa yang
dikaji, pertanyaan apa yang mesti diajukan, bagaimana cara
mengajukannya, dan apa aturan yang harus diikuti dalam menafsirkan
jawaban yang diperoleh.”13
Menurutnya, paradigma adalah pandangan yang mendasar tentang apa yang
menjadi pokok persoalan dalam ilmu pengetahuan (sosial) tertentu.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan, bahwa sebuah paradigma adalah
jendela keilmuan yang dipakai untuk “melihat” dunia sosial. Persoalannya adalah
jernih atau tidaknya “jendela ilmu” yang digunakan akan sangat memengaruhi
pemahaman tentang seseorang tentang apa dan bagaimana sesungguhnya dunia
sosial itu, baik menurut fakta subjektif maupun fakta objektif. Tetapi yang jelas,
bertitik tolak dari satu paradigma tertentu, seorang ilmuwan dapat memusatkan
dan merumuskan permasalahan objek kajian yang menjadi sasaran bidang
ilmunya, lalu memilih dan menetapkan teori dalam rumpun paradigma itu yang
relevan dengan persoalan yang tengah dikaji.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivisme. Paradigma konstruktivis adalah sanggahan atas aliran
positivisme yang dianggap keliru. Paradigma ini memperhatikan interaksi kedua
belah pihak, komunikator dan komunikan untuk menciptakan pemaknaan atau
tafsiran dari suatu pesan. Tidak hanya itu, paradigma konstruktivis menekankan
pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran
tentang suatu realitas. Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu
analisis untuk membongkar makna atau maksud tertentu. Maka, dalam penelitian
ini digunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui lebih jauh bagaimana
13
George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta:Kencana, 2007)
h. A-13
13
Ustadz Felix mengkonstruksikan pesannya mengenai busana muslimah melalui
akun Twitter.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Ustadz Felix Siauw selaku pemilik
akun Twitter (@felixsiauw). Penulis akan melakukan wawancara mendalam
seputar permasalahan yang diteliti demi mendapatkan data sekunder yang
kemudian dianalisis untuk dijadikan salah satu sumber untuk penafsiran pada
elemen kognisi sosial.
b. Objek Penelitian
Adapun objek penelitiannya adalah wacana tentang busana muslimah yang
ditulis oleh Ustadz Felix melalui akun Twitternya berupa kultwit yang dirangkum
dalam Chripstory. Terdapat tiga judul yakni “Menutup Aurat Wanita, Jilbab, dan
kerudung”, “Waktu Tepat Menutup Aurat”, “Aku Nggak Mau Pake Kerudung-
Jilbab karena”, Tweet yang akan dianalisis adalah tweet pada bulan April, Mei,
dan Juli 2012
4. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Tabel 1.1 Struktur Wacana Van Dijk
STRUKTUR METODE
Teks
Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai
untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa
tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai
untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu
kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu
Critical linguistics
Kognisi Sosial
Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam
memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan
ditulis
Wawancara mendalam
14
Analisis Sosial
Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang
dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi
seseorang atau peristiwa digambarkan.
Studi pustaka,
penelusuran sejarah
Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
Karena jenis penelitian ini menggunakan discourses analysis (analisis
wacana) di mana melalui analisis wacana, peneliti tidak hanya mengetahui isi teks
tetapi juga melihat bagaimana sebuah pesan disampaikan melalui kata, frase,
kalimat atau metafora, maka untuk dalam memperoleh data-data yang diperlukan
peneliti akan menggunakan beberapa teknik berdasarkan tabel di atas.
Pertama, dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen tertulis. Dalam hal ini, pengumpulan data dalam
bentuk teks akan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu teks berupa data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam analisis, sedangkan
data sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data primer sekaligus dapat
dijadikan bahan pelengkap atau pembanding.
Data primer dalam hal ini yaitu tweets tentang wanita yang ditulis oleh
Ustadz Felix Siauw. Sedangkan data sekundernya adalah berupa buku-buku dan
tulisan lain berkaitan dengan masalah yang menjadi objek studi ini.
Kedua, wawancara. Wawancara merupakan metode pengambilan data
yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara ini dilakukan sebagai pendukung untuk kognisi sosial dan konteks
sosial dalam analisis wacana. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan
wawancara secara langsung kepada Ustadz Felix Siauw, juga kepada beberapa
follower Ustadz Felix sebagai informan demi mendapatkan informasi mengenai
konteks sosial.
15
b. Metode Analisis Data
Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur uraian data.
Mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.14
Setelah semua data dan informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian
terkumpul, selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap data dan informasi
tersebut. penulis akan menganalisisnya dengan menggunakan metode deskriptif,
dengan pisau analisis wacana menurut Teun A. Van Dijk dengan untuk menjawab
perumusan masalah dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model dari analisis wacana
Teun A. Van Dijk. Wacana oleh Van Dijk meneliti tiga aspek. Aspek yang
pertama yang teliti adalah aspek konstruksi wacana, yang menggabungkan tiga
dimensi wacana ke dalam suatu analisis, yakni : struktur makro, suprastruktur, dan
struktur mikro
Tabel 1.2 Struktur Wacana Van Dijk
STRUKTUR
WACANA HAL YANG DIAMATI UNIT ANALISIS
Struktur makro
Tematik
(apa yang dikatakan)
Elemen: topik/tema
Teks
Superstruktur
Skematis
(bagaimana pendapat disusun dan
dirangkai)
Elemen: skema
Teks
Struktur mikro
Semantik
(apa arti pendapat yang ingin
disampaikan?)
Elemen: latar, detail, ilustrasi,
maksud, pengandaian, penalaran
Paragraf
Struktur mikro
Sintaksis
(bagaimana pendapat
disampaikan?)
Elemen: koherensi, nominalisasi,
Kalimat proposisi
14
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 88
16
abstraksi, bentuk kalimat, kata
ganti
Struktur mikro
Leksikon
(pilihan kata apa yang dipakai?)
Elemen: kata kunci (keywords),
pemilihan kata
Kata
Struktur mikro
Retoris
(dengan cara apa pendapat
disampaikan?)
Elemen: gaya, interaksi, ekspresi,
metafora, visual image
Kalimat proposisi
Dengan meneliti teks dengan elemen-elemen tersebut, maka akan
diketahui representasi bahasa yang berperan dalam memebentuk makna mengenai
subjek tertentu. Aspek kedua yakni kognisi sosial, Dalam pandangan paradigma
kritis aspek kognisi sosial mempertanyakan posisi wartawan dan media dalam
keseluruhan struktur sosial dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat yang
pada akhirnya posisi tersebut mempengaruhi berita, bukan pencerminan dari
realitas yang sebenarnya.15
Dalam kognisi sosial harus diteliti latar belakang dan ideologi Ustadz
Felix Siauw sebagai pemilik akun Twitter yang menjadi objek penelitian.
Penelitian dilakukan dengan mewawancarai beliau dan mempertanyakan hal-hal
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dari aspek kognisi sosial ini
dapat diketahui anggapan subjek penelitian terhadap suatu fenomena sosial
sehingga menghasilkan atau memproduksi teks tersebut.
Kemudian pada aspek ketiga yang diteliti yakni konteks sosial akan diteliti
isu yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi keluarnya suatu
pemberitaan/wacana yang disajikan wartawan, karena umumnya berita yang
keluar di media massa mengacu pada suatu fenomena yang terjadi dalam suatu
15
Eriyanto, Analisis Wacana. (Yogyakarta : LKis, 2001), h. 32
17
masyarakat. Terkait dalam penelitian ini, fenomena trend yang sedang
berkembang dalam masyarakat adalah mengenai Hijab Style. Beberapa tahun
belakangan ini Hijab style mulai mewabah dan menjadi trend yang merupakan
bentuk modernitas dari gaya berbusana Muslim.
Dengan ketiga aspek tersebut, peneliti akan dapat menyelami teks dan
menyingkap makna yang ada dibalik teks tersebut. Dengan menganalisis dan
menggabungkan hal-hal di atas akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
mengenai latar belakang yang menyebabkan keluarnya suatu teks dan didapatkan
gambaran bagaimana wacana busana Muslimah yang diangkat, kognisi sosial
Ustadz Felix mengenai tweet-nya, dan konteks sosial masyarakat yang mendorong
keluarnya wacana tersebut.
c. Teknik penulisan Data
Untuk teknik penulisan, penulis akan berpedoman pada penulisan skripsi
berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Disertasi), karya Hamid Nasuhi, dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for
Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis secara
sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan meliputi; Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
Metodologi Penelitian, teknik penulisan, dan Sistematika Penulisan.
18
BAB II : Landasan Teori, di dalamnya diuraikan tentang teori-teori, meliputi
Analisis Wacana, terdiri dari Konsep Analisis Wacana dan Analisis
Wacana Van Dijk, Konseptualisasi new media, Sosial Media, Twitter,
terdiri dari Sejarah Twitter, Konten dalam Twitter, Twitter sebagai
Media Dakwah, Busana Muslimah; Esensi Aurat, Jilbab, dan Kerudung
dalam Pandangan Islam.
BAB III : Profil Ustadz Felix Siauw, yang terdiri dari Biografi, Aktivitas Dakwah
dan Karya Ustadz Felix Siauw.
BAB IV : Temuan dan Analisis Data, di dalamnya dibahas tentang konsepsi
struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial berdasarkan analisis
wacana Teun A. Van Dijk
BAB V : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Analisis Wacana
1. Konsep Analisis Wacana
Analisis wacana adalah ilmu baru dari aliran linguistik yang muncul
beberapa puluh tahun belakangan ini. Awal kemunculannya, aliran-aliran
linguistik ini membatasi penganalisisannya hanya kepada soal kalimat. Kemudian
barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatiannya kepada
menganalisis suatu wacana.1 Istilah wacana atau dalam bahasa Inggris disebut
discourse yang dalam Kamus Besar Bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin
diskursus yang memiliki arti lari kian kemari (dis: dari, dalam arah berbeda,
curere: lari).2
Sorotan utama analisis wacana ialah merepresentasikan bagaimana
seseorang, kelompok, atau segala sesuatu yang ditampilkan melalui bahasa.
Sejalan dengan pendapat Wangs, ia mengatakan bahwa bahasa merupakan suatu
praktik sosial. Melalui bahasa, seseorang atau kelompok ditampilkan atau
didefinisikan.3 Dengan kata lain Analisis wacana merupakan studi tentang struktur
pesan dalam komunikasi atau di mana individu atau kelompok dapat
direpresentasikan melalui telaah aneka fungsi bahasa.
Selain itu analisis wacana juga merupakan bidang kajian yang penting dan
popular perkembangannya baik antara wacana dengan bahasa, kemasyarakatan,
1 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h. 47
2 Alex Sobur, Analisis Teks Media. h. 9.
3 Aris Badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana
Media” (Jakarta: Kencana Prenada Gramedia Group, 2012), h.2
20
budaya, maupun antara wacana dengan penalaran namun masih menyisakan
masalah keluasan dan penjelasan sub-bidang linguistik.4 Pemahaman mendasar
analisis wacana adalah wacana tidak dipahami semata-mata sebagai objek studi
bahasa.
Littlejohn menyatakan bahwa terdapat tiga perhatian utama analisis
wacana. Pertama, mengenai cara-cara wacana disusun, prinsip yang digunakan
oleh komunikator untuk menghasilkan dan memahami percakapan atau tipe-tipe
pesan lainnya. Kedua, wacana dipandang sebagai aksi, merupakan cara
melakukan segala hal, biasanya dengan menggunakan kata-kata. Bahasa
digunakan dengan suatu strategi guna mencapai tujuan yang diinginkan seperti
memuat suatu permohonan, mendapat giliran, bersikap sopan, atau memperoleh
kerjasama. Peneliti analisis wacana tertarik dalam hal bagaimana sesungguhnya
cara pembicara menyusun pesan-pesan mereka untuk menyelesaikan hal-hal
tersebut. Ketiga analisis wacana adalah suatu pencarian prinsip-prinsip yang
digunakan oleh komunikator dari perspektif mereka.5
Guy Cook, dalam buku Eriyanto menyebutkan bahwa ada tiga hal yang
sentral dalam pengertian wacana, yaitu teks, konteks, dan wacana. Dalam
bukunya Eriyanto kemudian menjelaskan ketiga makna tersebut :
“ Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang
tercetak di lembaran kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi,
ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan sebagainya. Konteks
memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan
mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisispasi dalam bahasa,
situasi dimana teks tersebut diproduksi wacana di sini, dimaknai sebagai
teks dan konteks bersama-sama.
4 Deborah Schiffrin, Ancangan Kajian Wacana (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007),
h.67 5 Sobur, Analisis Teks Media, h. 48
21
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Analisis wacana model Van Dijk adalah model yang paling banyak
dipakai diantara begitu banyak model analisis wacana yang dikembangkan oleh
beberapa ahli. Hal ini mungkin disebabkan karena Van Dijk menformulasikan
elemen-elemen wacana, sehingga bisa dipakai secara praktis. Model yang dipakai
oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial”.6 Menurut Van Dijk,
penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,
karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang juga harus diamati. Jadi
selain menganalisis teks, analisis model Van Dijk ini menilik bagaimana suatu
teks diproduksi. Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut sebagai
kognisi sosial.
Kognisi sosial mempunyai dua arti. Di satu sisi ia menunjukkan bagaimana
proses teks tersebut diproduksi oleh wartawan/media, di sisi lain ia
menggambarkan nilai-nilai masyarakat itu menyebar dan diserap oleh kognisi
wartawan dan akhirnya digunakan untuk membuat teks berita.7
Dalam buku Eriyanto, Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial,
dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana
kognisi atau pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks
tertentu. Inti dari analisis model ini adalah menggabungkan ketiga dimensi
wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.
Dalam dimensi teks yang pertama, yang diteliti adalah bagaimana struktur
teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.
Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan
6 Eriyanto, Analisis Wacana, h.222.
7 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 224.
22
kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan
wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Ketiga dimensi
ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam
analisis Van Dijk.8
Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan,
yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya ke dalam
tiga tingkatan9 :
Tabel 2.1 Tiga tingkatan/struktur model Van Dijk
Struktur Makro Merupakan makna global/umum dari suatu teks yang
dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks.
Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi
tertentu dari sebuah peristiwa
Superstruktur Kerangka suatu teks : bagaimana struktur dan elemen
wacana itu disusun dalam teks secara utuh.
Struktur Mikro Makna wacana yang dapat diamati dengan
menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,
paraphrase yang dipakai dan sebagainya.
Sedangkan untuk struktur/elemen wacana model Teun A. Van Dijk diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Struktur/elemen wacana model Teun A. Van Dijk
No. Struktur
Wacana
Hal yang diamati Elemen
1. Struktur
Makro
Tematik (tema/topik yang
dikedepankan dalam suatu berita)
Topik
2. Superstruktur Skematik (bagaimana bagian dan
urutan berita diskemakan dalam
teks berita utuh)
Skema
3. Struktur Mikro Semantik (makna yang ingin
ditekankan dalam teks berita. Misal
dengan memberi detil pada satu sisi
atau member eksplisit satu sisi dan
mengurangi detil sisi lain.
Latar, detil,
maksud, pra-
anggapan,
nominalisasi.
4. Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana kalimat yang
dipilih)
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
8 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 225.
9 Sobur, Analisis Teks Media, h.73.
23
ganti.
5. Struktur Mikro Stilistik (bagaimana pilihan kata
yang dipakai dalam teks berita).
Leksikon
6. Struktur Mikro Retoris (bagaimana penekanan
dilakukan)
Grafis, Metafora,
ekspresi.
Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Meski terdiri dari berbagai elemen, semua elemen
itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama
lainnya. Berikut adalah penjelasan elemen-elemen struktur wacana Van Dijk :
1. Teks
Dalam struktur teks, Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan.
Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang
dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu
berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan
dengan kerangka atau skema suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun
ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang
dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, parafrase dan
lain-lain.
Semua teks dipandang Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat
dilihat sebagai sebuah piramida. Makna keseluruhan dari suatu teks didukung oleh
kata, kalimat, dan proposisi yang dipakai. Pernyataan atau tema pada level umum
didukung oleh pilihan kata, kalimat, atau retorika tertentu. Pemakaian kata,
kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh media dipahami Van Dijk sebagai bagian
dari strategi wartawan.
Pemakaian kata-kata tertentu, kalimat, gaya tertentu bukan semata
dipandang sebagai cara berkomunikasi melainkan sebagai politik berkomunikasi,
24
suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan,
memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau penentang. Struktur
wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang
dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Berikut ini akan dijelaskan satu
per satu elemen dalam teks.
a) Tematik
Tematik berasal dari bahasa Yunani Tithenai yang berarti 'menempatkan'
atau 'meletakkan'. Secara harfiah tema berarti 'menempatkan' atau 'melatakkan'.
Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah selesai, tema adalah suatu gagasan
utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.10
Dalam model analisis
Van Dijk tema didefinisikan sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari tema,
kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator.
Elemen tematik adalah suatu elemen yang memberikan gambaran umum
suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari
suatu teks. Topik menggambarkan tema umum dari suatu teks berita, topik ini
akan didukung oleh subtopik satu dan subtopik yang lain yang saling mendukung
terbentuknya topik umum. Subtopik ini juga didukung oleh serangkaian fakta
yang ditampilkan yang menunjuk dan menggambarkan subtopik, sehingga saling
mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lain, teks secara keseluruhan
membentuk teks yang koheren dan utuh.
b) Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan
sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks
10
Sobur, Analisis Teks Media, h. 75.
25
disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Meskipun mempunyai
bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya mempunyai dua kategori
skema besar. Pertama, summary yang biasanya ditandai dengan dua elemen yakni
judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling
penting.
Judul umumnya menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan
dalam pemberitaannya. Lead umumnya sebagai pengantar ringkasan apa yang
ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap. Kedua, story
yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini juga mempunyai dua subkategori.
Yang pertama berupa situasi yakni proses atau jalannya peristiwa, sedang yang
kedua komentar yang ditampilkan dalam teks.
Subkategori situasi yang menggambarkan kisah suatu peristiwa umumnya
terdiri atas dua bagian. Yang pertama mengenai episode atau kisah utama dari
peristiwa tersebut, dan yang kedua latar untuk mendukung episode yang disajikan
kepada khalayak.
Arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung
topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan
urutan-urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan,
dan bagian mana yang disembunyikan. Upaya penyembunyian itu dilakukan
dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.
c) Latar
Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi arti yang ingin
ditampilkan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan
26
latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan ke arah
mana pandangan masyarakat hendak dibawa.
d) Detil
Elemen Detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan
sikapnya dengan cara yang implisit, selain itu elemen wacana detil berhubungan
dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Detil yang lengkap dan
panjang merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan
citra tertentu kepada khalayak. Detil yang lengkap ini akan dihilangkan kalau
berhubungan dengan sesuatu yang menyangkut kelemahan atau kegagalan
komunikator. Hal yang menguntungkan komunikator/pembuat teks akan diuraikan
secara detil, sebaliknya fakta yang tidak menguntungkan, detil informasi akan
dikurangi. Dalam mempelajari detil, yang harus dipelajari atau diteliti adalah
keseluruhan dimensi peristiwa, bagian mana yang diuraikan secara panjang lebar
oleh wartawan.
e) Maksud
Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detil, hanya saja
elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan
diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan
diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi.
f) Koherensi
Koherensi adalah pertautan atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks.
Dua kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan
sehingga tampak koheren. Koherensi merupakan elemen yang menggambarkan
bagaimana peristiwa dihubungkan atau dipandang saling terpisah oleh wartawan.
27
Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana seseorang secara
strategis menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa.
Apakah peristiwa itu dipandang terpisah, berhubungan, atau merupakan hubunagn
sebab-akibat. Pilihan yang diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan
komunikator terhadap peristiwa tersebut.
g) Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara
berpikir yang logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini bukan hanya
persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk
oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi
subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi
objek dari pernyataannya.
Bentuk lain adalah dengan pemakaian urutan kata-kata yang mempunyai
dua fungsi sekaligus. Pertama, menekankan atau menghilangkan dengan
penempatan dan pemakaian kata atau frase yang mencolok dengan menggunakan
permainan semantik. Yang juga penting dalam sintaksis selain bentuk kalimat
adalah posisi proposisi dalam kalimat. Bagaimana proposisi-proposisi diatur
dalam satu rangkaian kalimat. Proposisi mana yang ditempatkan di awal kalimat
dan mana yang di tempat diakhir kalimat. Penempatan ini memengaruhi makna
yang timbul karena menunjukkan bagian mana yang ditonjolkan dan bagian mana
yang disembunyikan.
h) Kata Ganti
Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan
menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai
28
oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.
Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti
“saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap
resmi komunikator semata-mata. Akan tetapi, ketika memakai kata ganti “kita”
menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu
komunitas tertentu. Batas antara komunikator dengan khalayak sengaja
dihilangkan untuk menunjukkan apa yang menjadi sikap komunikator juga
menjadi sikap komunitas secara keseluruhan. Pemakaian kata ganti yang jamak
seperti “kita” atau “kami” mempunyai implikasi menumbuhkan solidaritas, aliansi
serta mengurangi kritik dan oposisi.
l) Leksikon
Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata/
diksi atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Suatu fakta umumnya terdiri
atas beberapa kata yang merujuk pada fakta. Kata “ditangkap”, misalnya
mempunyai kata lain : diamankan, disekap, ditahan dan lain-lain. Di antara
beberapa kata itu seseorang dapat memilih pilihan yang tersedia. Secara ideologis,
pilihan kata yang dipakai menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap
fakta atau realitas.
j) Metafora
Metafora adalah ungkapan kebahasaan yang maknanya tidak dapat
dijangkau secara langsung dari lambang yang dipakai karena makna yang
dimaksud terdapat pada predikasi ungkapan kebahasaan itu. Dalam suatu wacana,
seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi
29
juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornament dari suatu
berita. Akan tetapi, penggunaan metafora tertentu bisa jadi dipakai oleh wartawan
secara sterategi sebagai landasan berpikir, alasan pembenar atas pendapat tertentu
kepada publik. Penggunaan ungkapan sehari-hari, peribahasa, pepatah, leluhur,
kata-kata kuno, bahkan ungkapan ayat suci dipakai untuk memperkuat pesan
utama.
k) Grafis
Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau
ditonjolkan (yang dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks.
Dalam berita elemen grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat
berbeda dibandingkan dengan tulisan lain, seperti pemakain huruf tebal, huruf
miring, garis bawah, huruf dengan ukurun lebih besar, termasuk pemakaian
caption, raster, grafik, gambar, foto dan atau table untuk mendukung pesan.
Elemen grafis memberi efek kognitif, dalam arti, ia mengontrol perhatian
dan ketertarikan secara intensif dan menunjukkan apakah suatu informasi itu
dianggap penting sehingga harus difokuskan. Pemakaian jumlah, ukuran statistik
menurut Van Dijk bukan semata bagian dari standar jurnalistik, melainkan juga
menyugestikan presisi dari apa yang hendak dikatakan dalam teks. Pencantuman
jumlah mahasiswa dalam bentrokan misalnya, selain sebagai standar jurnalistik,
juga upaya dan strategi wartawan untuk meyakinkan publik, hal itu dikarenakan
angka masih dianggap paling benar.
2. Kognisi Sosial
Kognisi sosial merupakan struktur kedua dari model Van Dijk, kognisi
sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan digunakan
30
untuk memandang sebuah peristiwa. Analisis kognisi menyediakan gambaran
yang kompleks tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang
digunakan dalam memproduksi suatu teks. Kognisi sosial menjelaskan bagaimana
wartawan merepresentasikan kepercayaan atau prasangka dan pengetahuan
sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang tercemin lewat
berita.
Menurut Van Dijk, analisis kognisi sosial memusatkan perhatian pada
struktur mental, proses pemaknaan, dan mental wartawan membantu memahami
fenomena sebagai bagian dari proses produksi berita. Untuk mengetahui mengapa
suatu berita cenderung seperti itu atau mangapa peristiwa tertentu dimaknai atau
dipahami dalam pengertian tertentu, dibutuhkan analisis kognisi sosial untuk
menemukan struktur mental wartawan.
Meskipun terlihat bersifat individual, bukan berarti pendekatan Van Dijk
bersifat personal dan mengabaikan faktor sosial. Karena individu pada dasarnya
tidak hidup dalam ruang hampa tersendiri, tetapi memiliki penafsiran dan
pemikiran yang banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai atau kepercayaan yang
diterimanya sebagai bagian dari anggota suatu komunitas masyarakat melalui
interaksi dan hubungan antar masyarakat.
3. Konteks Sosial
Dimensi ketiga analisis wacana Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana
adalah bagian wacana yang berkembang dalam masyarakat, atau bisa dikatakan
analisis sosial melihat bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur
sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana.11
11
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 225.
31
Titik penting dalam analisis ini adalah untuk menujukkan bagaimana
makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik
diskursus dan legitimasi.
B. Social Media
Definisi dari sosial media menurut Kaplan dan Haenlein adalah
sekelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologis dan
teknologi web 2.0 yang memungkinkan terjadi penciptaan dan pertukaran yang
dihasilkan dari pengguna konten.12
Pengertian dari Web 2.0 sendiri adalah internet generasi kedua, dimana
internet generasi kedua ini lebih baik daripada generasi pertama. Jika pada
generasi pertama hanya dapat digunakan untuk mencari informasi dan hanya
orang-orang yang memiliki pengetahuan teknis saja yang bisa memanfaatkan
potensi internet, maka di generasi kedua semua orang bahkan yang awam bisa
memanfaatkan internet untuk berinteraksi dan bersosialisasi.13
Dengan kata lain,
media sosial merupakan jalan dua arah yang memberikan kesempatan untuk
dapat saling bertukar informasi dengan lebih mudah.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial, yakni :
1. Proyeksi kolaborasi. Merupakan salah satu media sosial yang
memungkinkan pengguna dari seluruh dunia untuk secara bersama-sama
mengisi konten dari media sosial tersebut untuk mencapai suatu tujuan
yang sama. Salah satu contoh dari proyeksi kolaborasi yang paling
terkenal adalah Wikipedia
12
Kaplan dan Haenlei, “Users of the Worlds, unite! The challenges and opportunities of
Social Media”. Business Horizons 2010. h.59
13
Andy Shera, Step by step internet marketing (Jakarta :PT Elex Media Kompetindo), h
119
32
2. Blog dan Microblogs. Blog merupakan salah satu jenis publikasi berbasis
internet yang memungkinkan penggunanya menulis artikel, meng-upload
foto, video, maupun mengundang orang untuk berinteraksi dengan mereka.
Sama halnya dengan blog, Microblog merupakan suatu bentuk blog hanya
saja memuat lebih sedikit atau singkat tulisan-tulisan. Salah satu contoh
Microblogs adalah Twitter yang memungkinkan penggunanya mengirim
pesan singkat berkarakter maksimal 140 kata.
3. Komunitas Konten. Komunitas konten merupakan jenis sosial media yang
memungkinkan penggunanya untuk berbagi konten seperti audio file,
dokumen, video file melalui internet. Contoh dari sosial media ini adalah
Youtube.
4. Situs jejaring Sosial. Jenis media ini adalah yang paling terkenal dan yang
paling banyak digunakan oleh penduduk dunia. publikasi jenis ini
memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk saling berinteraksi dan
bertukar informasi. melalui jejaring sosial, orang-orang dapat membangun
jaringan pertemanan dan berkomunikasi dengan jaringan pertemanan
mereka. Contoh dari situs jejaring sosial adalah Facebook, MySpace,
Linked, Orkut, dan Hi5.
5. virtual game. Virtual game ini merupakan sebuah aplikasi berbasis website
yang memungkinkan seseorang bermain dan berkomunikasi dengan
pemain lainnya dalam sebuah permainan. Dunia virtual ini bisanya
merupakan replikasi kehidupan nyata dan mensimulasikannya dalam
bentuk permainan. Dalam permainan ini orang-orang dapat
33
memvirtualisasi dirinya berupa avatar dan berinteraksi dengan pengguna
lain.
6. Virtual Social. Dunia sosial virtual ini merupakan sebuah aplikasi
berbasis website yang menggambarkan kahidupan sosial pada dunia nyata
yang disimulasikan ke dalam bentuk hubungan di dunia maya, contohnya :
Second Life.
C. Twitter
Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi dalam beberapa dekade
terakhir membawa banyak dampak ke berbagai sektor, salah satunya di sektor
media. Dalam perkembangannya, penyampaian dan pertukaran informasi
dilakukan melalui teknologi. Dengan adanya teknologi tidak dipungkiri membuat
komunikasi mudah dilakukan yang kemudian mewujudkan era baru dari media
massa yang disebut new media.
Twitter merupakan layanan Microblogging yang merupakan salah satu
teknologi dan media jejaring sosial yang semakin banyak penggunanya di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Layanan ini memungkinkan penggunanya untuk
menulis pembaharuan singkat dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua
orang atau kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna tersebut. Twitter dalam
Bahasa Inggris artinya berkicau, hal ini sesuai dengan fungsi Twitter yang
memungkinkan untuk mengatakan apa saja yang sedang dilakukan atau dipikirkan
kapan saja dan diketahui banyak orang.
1. Sejarah Twitter
Twitter didirikan oleh 3 orang, yaitu : Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan
Wiiliam pada bulan maret 2006, dan baru diluncurkan pada Juli di tahun yang
34
sama. Hanya butuh waktu 2 minggu bagi Dorsey dan kawan-kawan untuk
menciptakan Twitter.14
Twitter adalah jejaring sosial dan Microblogging, yang
memfasilitasi penggunanya untuk dapat memberikan update (pembaruan)
informasi tentang diri, bisnis, dan lain sebagainya.
Sebuah ide Twitter berawal dari sebuah sesi “brainstorming” pada sebuah
rapat yang diselenggarakan oleh anggota dewan perusahaan Podcasting Odeo
dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk-produk
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Pada pertemuan itu, Jack Dorsey
memperkenalkan gagasan untuk menggunakan layanan SMS agar dapat
berkomunikasi dengan sekelompok kecil. Konsep tersebut didapatkan setelah
mempelajari sebuah layanan SMS berbasis kelompok yang dikembangkan oleh
TXTMob.
Pada awalnya, produk yang sedang dibuat ini memiliki kode nama Twttr
yang terinspirasi dari Flickr dan kode pendek dari SMS Amerika yang hanya 5
karakter. Para pengembang awalnya bereksperimen dengan “10.958” sebagai
kode pendek, meski kemudian berubah ke “40.404” untuk mudah digunakan dan
mudah diiingat. Pekerjaan mengembangkan Twttr ini dimulai pada tanggal 21
maret 2006. Dorsey mencoba untuk mengirimkan pesan untuk pertama kalinya
pada Twitter hanya dengan kata “Just Setting My Twttr”.15
Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan internal para
karyawan Odeo, kemudian diluncurkan untuk public pada bulan Juli 2006. Pada
Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan anggota lain dari
14
Jubilee Enterprise, Berburu Uang dengan Twitter, (Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2009), h. 3. 15
Jubilee Enterprise, Berburu Uang dengan Twitter, h. 3.
35
perusahaan Odeo membentuk Obvious Corporation dan memperoleh saham Odeo
beserta seluruh asetnya, termasuk Odeo.com dan Twitter.com dari para investor
dan pemegang saham Odeo Grup, tetapi kemudian Twitter membentuk
perusahaan sendiri pada bulan April 2007.
Titik awal kepopuleran Twitter adalah ketika mengikuti South by
Southwest (SXSW), sebuah ajang festival pada tahun 2007. Sepanjang festival,
jumlah tweets yang terkirim berkembang dari 20 ribu tweets sampai 60 ribu tweets
per hari. Ribuan orang berkutat dalam festival itu untuk saling mengirim tweets
pada relasi mereka melalui Twitter. Para panelis dan pembicara pada festival itu
juga memuji kehadiran Twitter sebagai salah satu pendatang baru dalam dunia
maya yang mampu menarik minat pengguna internet untuk memakainya. Pada
akhir festival, segenap staff dari Twitter menerima penghargaan dalam kategori
“Web Award”. Dalam sambutannya, mereka berkata ”We‟d like to thank you in
140 characters or less. And we just did”.16
2. Konten Dalam Twitter
Dengan menggunakan Twitter, para pengguna dapat melakukan berbagai
kegiatan. Mereka dapat meng-update status baru atau memposting sebuah
informasi di dalam Twitter yang disebut dengan tweets. Twitter dikategorikan
sebagai situs Microblogging karena update (tweets) hanya dibatasi sampai dengan
140 karakter saja. Sedikitnya jumlah karakter di dalam tweets membuat Twitter
juga disebut sebagai jurnal pribadi dalam ukuran kecil atau mikro.
Selain sebagai Microblogging, Twitter juga dikategorikan sebagi situs
jejaring sosial. Hal ini karena pengguna Twitter dapat mencari dan memiliki
16
Jubilee Enterprise, Berburu Uang dengan Twitter, h. 4.
36
teman sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan banyaknya teman, kita dapat saling
memberikan komentar atau status tweets. Selain itu juga dapat untuk mengetahui
kegiatan apa yang telah dilakukan seseorang, begitu juga sebaliknya.17
Mereka
dapat meng-update status, berbagi informasi melalui video , foto, dsb.
a. Konten utama Twitter
1. Tweet : Pesan atau informasi apapun yang ditulis dalam shout box,
fungsinya persis sama seperti update pada Facebook.
2. Mention : Ditandai dengan simbol (@), digunakan sebagai username
pengguna Twitter, seperti : @FelixSiauw. Dengan menggunakan
mention tweet kita akan langsung sampai kepada akun yang dituju.
Layaknya seperti sms, tetapi mention ini lebih bersifat publik karena
dapat dilihat orang lain.
3. Reply : Digunakan untuk membuat tweet baru atau untuk membalas
tweet yang ditujukan kepada kita.
4. Retweet : Retweet berarti menggunakan tweet orang lain sebagai tweet
sendiri, atau untuk mengulang kembali tweet orang lain agar isi dari
tweet tersebut menyebar luas. Bisa juga retweet dilakukan apabila
setuju atau sepaham dengan isi dari tweet yang telah di RT.
5. Follow : dengan memfollow akun-akun yang kita inginkan maka setiap
tweet atau update terbaru akan terlampirkan di Home/Timeline.
Dengan memfollow satu akun berarti seseorang sudah siap dengan isi
tweet dari akun bersangkutan, karena semua tweet baik maupun buruk
akaan muncul di Timeline.
17
Arista Prasetyo Adi dan Ridwan Sanjaya, Panduan Cepat Menguasai Twitter (Jakarta :
PT Elex Media Komputindo), h.1.
37
Gambar 1. Tampilan Home Twitter
6. Timeline : isi Timeline merupakan kumpulan tweet dari akun-akun
yang difollow oleh seseorang. Maka otomatis tweet penggguna
tersebut akan masuk ke dalam lini masa/timeline. Timeline
menciptakan sebuah rangkaian tweet yang terorganisir sesuai dengan
waktu update tweet tersebut.
7. Direct Message : Direct message ini biasa disingkat dengan kata DM.
DM ini sejenis private message yang kita kirim kepada akun yang kita
tuju dengan syarat kedua akun tersebut sudang saling memfollow.
8. Follower : follower merupakan sebutan bagi akun yang memfollow
suatu akun. Jumlah follower seringkali menjadi ukuran seberapa
popular suatu akun.
9. Trending Topics : merupakan sekumpulan topik-topik yang sedang
hangat diperbincangkan oleh pengguna Twitter secara bersamaan.
38
Gambar 2. Tampilan Trending Topik pada Twitter
10. Hashtag : Hastag atau tanda pagar ditandai dengan simbol (#) diikuti
dengan kata/topik yang sedang dibicarakan, misalnya #aurat, #jilbab,
#kerudung. Hashtag digunakan agar pengguna Twitter dapat
menemukan tweet dengan topik yang sesuai.
Gambar 3. Hashtag pada Twitter
11. Favorite : memasukkan tweet yang kita pilih ke dalam satu list, dapat
dilihat para follower. Fasilitas ini memungkinkan kita untuk membaca
ulang tweet favorit kita tanpa perlu mencarinya lagi di Timeline.
12. List : fitur list ini memungkinkan pengguna Twitter untuk
mengelompokkan teman-temannya kedalam suatu list. Seperti teman
kuliah, keluarga, teman kantor, atau teman lainnya.
39
Selain untuk meng-update pembaharuan, sebagian orang memanfaatkan
akun Twitter sebagai media untuk berbisnis. Melalui Twitter orang-orang dapat
melakukan posting terkait dengan perusahaan yang dikelola bahkan berinteraksi
dengan konsumen. Twitter juga memudahkan kolaborasi internal dan komunikasi
dalam sebuah kelompok. Para staf pemerintahan dan aparatur negara juga
memanfaatkan Twitter sebagai media untuk bersosialisasi kepada masyarakat.
3. Twitter sebagai Media Dakwah
Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa Arab da‟a, yad‟u-da‟watan,
yang artinya ajakan atau seruan. Secara terminologis, dakwah adalah mengajak
kepada diri sendiri, keluarga, maupun orang lain untuk menjalankan semua
perintah Allah dan meninggalkan semua yang dilarangnya. Tujuan utama dari
berdakwah adalah menyerukan kebaikan agar tercipta manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. 18
Dalam menyampaikan dakwah, seorang da’i memakai beberapa metode.
Dalam surah an-Nahl ayat 16 dijelaskan bahwa ada tiga metode dakwah, yakni :
1. Metode Hikmah. Metode hikmah adalah sebuah metode dakwah dimana
seorang da’i menyampaikan dakwah dengan perkataan yang jelas dan tegas
diserta dengan dalil yang dapat memperkuat dan mempertegas kebenaran,
agar dapat menghilangkan keraguan
2. Metode Mau‟izah khasanah. Metode ini dipahami dengan mengajak manusia
dengan memberikan motivasi dan mengingatkan manusia akan siksa dan
pahala atas ganjaran dari setiap perbuatan.
18
Najamuddin, Metode Dakwah Menurut al-Qur‟an ( Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani, 2008), h. 10
40
3. Metode Mujadalah. Metode ini merupakan sebuah metode layaknya diskusi
dimana satu sama lain dapat bertukar pikiran dan dapat saling membantah
dengan perkataan yang lemah lembut dan santun demi mencapai suatu
kebenaran.
Cara dan strategi dakwah yang telah digambarkan dalam al-Qur’an melalui
ketiga metode di atas, dapat diaplikasikan melalui dakwah bil lisan (perkataan),
dakwah bil qolam (tulisan), dan dakwah bil hal (ajakan/melakukan). Ketiga cara
tersebut dimaksudkan sebagai pemilahan metode dakwah yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi dari sasaran dakwah. Dengan kata lain untuk golongan
cendekiawan dapat dilakukan dengan cara hikmah, golongan biasa (menengah)
dengan cara mauizhah hasanah, dan golongan membangkang dengan cara debat
yang benar. Oleh karena itu, secara teknis, biasanya para dai menggunakan
pendekatan dengan cara lisan, tulisan, maupun kerja nyata.
Berbicara mengenai metode dakwah, seiring perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi, kini dakwah tidak hanya dilakukan di atas mimbar-
mimbar atau melalui tulisan berupa buku, artikel, dan sebagainya. Perkembangan
dakwah dimulai pada era interactive yakni dakwah mulai dilakukan melalui siaran
televisi dan siaran radio. Kemudian memasuki era internet dakwah dilakukan
melalui internet.
Sejak diperkenalkan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006, Twitter
mengalami perkembangan yang cukup pesat di dunia situs jejaring sosial. Pada
tahun 2009, Twitter menempati rangking 50 website yang paling popular di dunia
worldwide yang diteliti oleh lembaga penelitian web Alexa’s Web Traffic
Analysis. Kemudian pada bulan Februari 2009, blog Complete.com memasukkan
41
Twitter ke dalam tiga besar situs jejaring sosial yang paling banyak digunakan
berdasarkan perhitungan mereka, yang mencatat 55 juta pengunjung bulanan.19
Gambar 4. Pencarian Twitter via Google Trends
Sumber : Google Trends
Apabila kita melihat rating pencarian Twitter pada mesin pencarian google
maka seiring berjalannya waktu Twitter mengalami peningkatan dan mencapai
puncaknya pada tahun 2012. Ini membuktikan bahwa Twitter sangat diminati
penggunanya di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, penetrasi tingkat pengguna Twitter di Indonesia
adalah yang tertinggi di dunia. Indonesia juga adalah negara pengguna Twitter
ketiga terbanyak di Asia setelah Jepang dan India. Namun, Indonesia memiliki
potensi tumbuh pesat dalam tahun-tahun ke depan seiring dengan penetrasi
internet yang bertambah di seluruh lapisan masyarakatnya.20
Melihat perkembangan dan pengguna sosial media khususnya Twitter di
Indonesia, maka Twitter tidak hanya dijadikan ajang untuk hanya sekedar
bercengkrama. Namun bisa dijadikan ajang menebar kebaikan salah satunya
dengan berdakwah. Perkembangan teknologi tidak lagi menjadikan dakwah hanya
19
Elcom, Twitter Best Social Networking (Yogyakarta : Andi, 2010), h. 2 20
Elcom, Twitter Best Social Networking, h. 3
42
dilakukan di atas mimbar dan majelis taklim. Penggunaan sosial media bisa jadi
pertimbangan sebagai sarana dan strategi dakwah.
Pakar media sosial Uni Zulfiani Lubis mengatakan, era digital saat ini
yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Sosial media
seperti Facebook dan Twitter merupakan media yang cukup efektif dalam
menyampaikan pesan pada publik. Twitter menurut Lubis merupakan salah satu
sosial media yang sangat kuat untuk dalam menyebarkan informasi. 21
Seorang da’i Online yakni Ustadz Ahmad Sarwat (Mantan Pemred
Eramuslim.com) memaparkan bahwa para aktivis dakwah, terutama pada era
Facebook, Twitter, Youtube, sudah seharusnya mampu menggunakan layanan ini
untuk dapat menunjang dakwahnya sehingga lebih maksimal. Lebih lanjut Ustadz
tersebut mengkritisi beberapa pemuka agama yang menutup diri dari
perkembangan teknologi informasi, khususnya sosial media. Seakan sosial media
dianggap sebagai sebuah sistem yang menghancurkan.
Anggapan ini dianggapnya kurang tepat, hal ini tergantung pada siapa
penggunanya. Apabila setiap Ustadz aktif menyampaikan atau mengupload
kajiannya secara istiqomah, maka akan semakin banyak pengguna sosial media
yang tercerahkan.
Beberapa da’I yang memanfaatkan Twitter sebagi media dakwah diantaranya :
1. Ustadz Yusuf Mansyur (@Yusuf_Mansur) memiliki jumlah followers
sebanyak 1.124.100 dengan jumlah tweet 31.804.
21
http://www.lazuardibirru.org/berita/news/muhammadiyah-manfaatkan-media-sosial-
sebagai-sarana-dakwah/#.UkOduT8a4pw diakses pada 3 April 2013.
43
Gambar 5. Twitter Ustadz Yusuf Mansur
2. Ustadz Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab dipanggil Aa Gym
(aagym) memiliki jumlah followers sebanyak 847.730
Gambar 6. Twitter Aa Gym
3. Ustadz Jefri Al-Bukhori (@jefri_buchori) memiliki jumlah followers
311.121.
Gambar 7. Twitter Ustadz Jefri Al-Bukhari
44
4. Ustadz Felix Siauw (@Felixsiauw) memiliki jumlah followers 514.280.
dengan tweet sebanyak 39.927.
Gambar 8. Twitter Ustadz Felix Siauw
Melihat beberapa contoh akun Twitter da’i kondang di atas, dari jumlah
followers maka dapat dilihat bahwa peluang dakwah melalui Twitter sangat besar.
Twitter beserta sosial media lainnya dapat dikatakan sebagai ruang dakwah yang
baru dimana khalayak luas dapat mengakses informasi sesuai kepentingan mereka
kapanpun dan dimanapun. Masyarakat sekarang yang relatif sibuk dengan
berbagai aktivitasnya bisa menjadikan waktu yang dimiliki cenderung sedikit
untuk menghadiri acara dakwah konvensional seperti Tabligh Akbar dan lain
sebagainya. Dengan adanya sosial media sebagai media dakwah yang baru maka
berdakwah tidak hanya dilakukan di atas mimbar, namun dapat dilakukan melalui
sosial media.
D. Busana Wanita
1. Sejarah Busana
Istilah busana berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana” dan istilah
yang popular di Indonesia yaitu “busana” yang diartikan sebagai pakaian. Dalam
kamus bahasa Indonesia busana diartikan sebagai sinonim dari kata “pakaian”.
Busana didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala
45
sampai ujung kaki. Hal ini termasuk semua benda yang melekat di badan, seperti
baju, celana, sarung, dan kain panjang. Serta semua benda yang melengkapi
pakaian seperti topi, selendang, ikat pinggang, juga termasuk benda-benda yang
dapat menambah keindahan bagi si pemakai seperti hiasan rambut, anting, kalung,
cincin, gelang, dan bros yang kita kenal sebagai accesoris. 22
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Para ilmuwan
berpendapat bahwa manusia baru mengenal pakaian sekitar 72.000 tahun yang
lalu.23
Menurut mereka Homo Sapiens, nenek moyang kita berasal dari Afrika
yang merupakan wilayah gersang. Sebagian dari mereka hidup berpindah-pindah
dari satu wilayah ke wilayah lain dan bermukim di daerah dingin. Maka bermulai
saat itulah mereka berpakaian yang bermula terbuat dari kulit hewan yang
berfungsi sebagai penghangat badan mereka. Kemudian sekitar 25000 tahun yang
lalu barulah ditemukan cara menjahit kulit, dan sejak saat itu pakaian semakin
berkembang.
Pakaian adalah produk budaya, sekaligus tuntutan agama dan moral. Dari
sini lahir apa yang dinamakan pakaian tradisional, daerah, dan nasional, juga
pakaian resmi untuk perayaan tertentu, dan pakaian tertentu untuk profesi tertentu,
serta pakaian untuk beribadah.24
2. Busana Dalam Perspektif Fashion
Berbicara mengenai busana terkait fashion, Pohelmus dan Procter
menjelaskan kata fashion sering digunakan sebagi sinonim dari kata dandan, gaya
22
Nina Surtiretna, et.al, Anggun Berjilbab (Bandung: Mizan, 1995), cet. Ke-1.h. 27-28 23
M. Quraish Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah ( Jakarta : Lentera Hati, 2004),
h.33. 24
Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, h.38
46
berdandan dan busana.25
Di sisi lain fashion membedakan secara sosial suatu
masyarakat dimana melalui gaya berbusana menunjukkan diferensiasi kelompok
sosial yang satu dengan yang lain. Gaya berbusana seseorang dapat
menggambarkan nilai-nilai kelompok dimana ia menjadi bagiannya. Oleh karena
itu fashion juga dapat dijadikan identitas kelompok yang digunakan sebagai
penanda cirri khas suatu kelompok untuk membedakan dari kelompok yang
lainnya secara tubuh dan penampilan, selain itu secara simbolis dapat mengikat
satu komunitas.26
3. Busana Dalam Perspektif Islam
Di dunia Muslim, busana bisa mencerminkan identitas, selera, pendapatan,
pola perdagangan regional, dan religuitas pemakainya. Ketika istilah busana
Muslim mendapat makna baru pada periode kontemporer, posisi busana dalam
kehidupan Muslim melampaui indikator-indikator orientasi Islam atau non-Islam.
Busana muslim dapat memiliki makna tertentu. Pakaian bisa mengungkapkan
penentangan terhadap rezim tertentu atau mencerminkan keanggotaan dalam
gerakan Islam. Busana juga bisa menjadi simbol etnis dan politis, seperti di
Malaysia, ketika busana Muslim dengan tegas membedakan orang Melayu dengan
orang Malaysia India atau Cina.
Di Indonesia sendiri, busana Muslim menjadi mode pada tahun 1980-an.
Sebelumnya kerudung atau jilbab, misalnya, hanya dipakai di kalangan terbatas
segelintir keluarga aktivis Islam, dan pelajar Muslim di Pesantren atau di sekolah
umum sebagai ungkapan kapatuhan pada ajaran agama, sekaligus sebagai
sebentuk ungkapan perlawanan terhadap status quo. Sebelumnya, tidak sedikit
25
Barnard, Fashion as communication, h. 9 26
Barnard, Fashion as communication, h. 10
47
karyawan dan pelajar Muslimah berjilbab yang dipermasalahkan dan bahkan
diusir dari tempat kerja dan sekolahnya.
Akan tetapi pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, ketika jilbabisasi
merambah keluarga kelas menengah-atas, berbondong-bondonglah istri pejabat
dan atau pengusaha mengenakan jilbab. Sejak itu, busana Muslimah menjadi
trendi dan memakai jilbab mulai mencapai prestise tertentu, mungkin
mengomunikasikan hasrat menjadi orang modern yang saleh dan sekaligus
menjadi Muslim yang modern.27
Fungsi pakaian adalah menutupi bagian-bagian tubuh yang tidak boleh
terlihat oleh orang lain. Fungsi-fungsi itu tersebut secara tegas terdapat dalam
sekian banyak ayat Al-Qur’an. Salah satunya ada pada surat Al-A’raf ayat 26
yang menyatakan fungsi dari pakaian :
“Wahai putra-putra Adam! Kami telah menurunkan kepada kamu pakaian
yang berfungsi menutupi „aurat kamu dan bulu (sebagai pakaian indah
untuk perhiasan).”(Q.S al-A‟raf : 26)
Ayat ini mengisyaratkan dua fungsi pakaian yaitu menutup aurat yakni
hak-hal yang tidak wajar dilihat oleh orang lain dan rawan “kecelakaan” serta
sebagai hiasan bagi pemakainya.
Dalam ayat lain Q.S An-Nahl ayat 81:
“Dan Dia (Allah) menjadikan bagi kamu pakaian yang memelihara kamu dari
panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan.”
27
Barnard, Fashion as Communication, h. 225
48
Ayat ini mengisyaratkan fungsi pakaian sebagai memelihara manusia dari
sengatan panas dan dingin serta membentengi manusia dari hal-hal yang dapat
menggangu ketentramannya.
Sedangkan untuk busana bagi seorang muslim dan muslimah telah
ditetapkan di dalam kitab suci Al-Qur’an. Busana bagi seorang muslimah
merupakan pakaian takwa yang merupakan simbol wanita muslimah yakni yang
menutup aurat. Syarat-syarat busana muslimah28
:
1. Menutupi seluruh badan selain yang dikecualikan yakni wajah dan telapak
tangan.
2. Pakaian tidak ketat sehingga tidak membentuk tubuh dan menonjolkan
bagian-bagian tubuh yang seharusnya ditutupi.
3. Kainnya harus tebal, tidak tembus pandang. Imam as-Samiri berkata,
“Dibenci bagi laki-laki dan wanita memakai pakaian tipis, yaitu yang
menampakkan warna kulit. Dan tidak dibenci jika wanita memakainya
hanya dilihat oleh suaminya atau tuannya”.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki. “Allah mengutuk lelaki yang memakai
pakaian perempuan dan mengutuk wanita yang memakai pakaian lelaki”
(HR. al-Hakim melalui Abu Hurairah).
5. Tidak mencolok dan berwarna yang menarik perhatian sehingga
menimbulkan fitnah.
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. “Barangsiapa menyerupai suatu
kaum maka dia termasuk golongan mereka” (HR Abu Dawud). Inilah yang
menjadi dasar dilarangnya mengikuti pakaian orang-orang kafir. Karena
28
Abu Abdillah Syahrul, Wanita dan Mode (Gresik : Pustaka Al-furqon, 2013), h. 65-74.
49
apabila seorang wanita mengikuti pakaian yang dipakai wanita kafir maka ia
termasuk ke dalam golongannya.
7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas, pakaian yang dipakai demi
menarik perhatian sehingga dapat menjadikan manusia sombong.
8. Tidak diberi parfum atau wewangian. Sebab dilarangannya memakai parfum
atau wewangian adalah karena dapat membangkitkan syahwat kaum lelaki.
Inilah syarat-syarat yang wajib dipenuhi untuk berbusana bagi seorang
wanita muslimah. Maka wajib bagi tiap-tiap muslimah untuk berusaha
mewujudkan syarat-syarat ini dalam berbusana sesuai dengan syariat agama
Islam.
47
BAB III
BIOGRAFI USTADZ FELIX SIAUW
A. Riwayat Hidup Ustadz Felix Siauw
Felix Siauw merupakan seorang Islamic Inspirator, pengemban dakwah,
penulis, serta aktif dalam berbagai acara sebagai narasumber. Sebagai Islamic
Inspirator, beliau merancang berbagai program yang bertujuan agar setiap manusia
memiliki tujuan hidup yang mulia. Al-Qur’an dan as Sunnah selalu menjadi
landasannya dalam menginspirasi aktivitasnya maupun merubah performa setiap
individu yang mengikuti program-programnya.
Pada tahun 2001-2006 Felix beraktivitas dan mewarnai kampus IPB dan
mempunyai core competence dalam memasarkan ide-ide Islam inspiratif. Pada tahun
2006 ia bergabung dan memperkuat J&A Inspiration and idea sebagai Content
Manager. Di tahun itu pula ia membantu PT. GICI GROUP sebagai marketing
manager. Tahun 2007 ia mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan tinggi sebagai
Dosen matakuliah Basic Knowledge, Economic Mathematic dan Marketing
Management di STIE GICI Bussines School.1
Sehari-hari Ustadz Felix juga berprofesi sebagai Marketing Manager di
perusahaan agrokimia PT. Biotis Agrindo. Selain itu beliau secara aktif mengisi
kajian-kajian Islam di perkantoran, kampus dan masjid di seluruh Indonesia. Ustadz
1 Sri Utami, “Analisis Wacana Pesan Dakwah Islam dalam buku Beyond The Inspiration,”
(Skripsi S1 Fakultas Dakwak dan Komunikasi, ” UIN Syarif Hidayatullah ,2012), h.43
48
Felix mempunyai mimpi dalam waktu dekat meratakan Jakarta dengan ide syariah &
Khilafah Islam.
Ustadz Felix Siauw adalah seorang muallaf yang lahir dari keluarga keturunan
Tionghoa. Saat Felix berumur 12 tahun, ia masih menjadi seorang penganut Kristen
Katolik. Namun, dalam usianya yang memasuki fase remaja dia memilki pemikiran
yang kritis dan memiliki banyak sekali pertanyaan dalam hidupnya. Diantara
pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada tiga pertanyaan besar yang sangat ia ketahui,
diantaranya : darimana asal kehidupan ini? Untuk apa adanya kehidupan ini? Dan
akan seperti apa akhir dari kehidupan ini. Ketidakpuasan lalu mendorongnya untuk
mencari jawaban di dalam alkitab yang dalam agamanya saat itu disebut kitab suci
yang datang dari Tuhan.
Setelah berusaha memahami isi dari kitab tersebut ia terkejut bahkan hampir
tidak percaya bahwa 14 dari 27 surat dari injil perjanjian baru ternyata ditulis oleh
manusia, yaitu Santo Paulus. Setelah proses pencarian jawaban di dalam kitab
tersebut, Membuatnya memutuskan bahwa agama yang telah ia anut tidak pantas
untuk dipertahankan karena tidak memberikan ia jawaban atas beberapa pertanyaan
yang sangat ingin ia ketahui. Saat itu ia memutuskan untuk tidak beragama namun
tetap percaya kepada Tuhan. Felix pun beranggapan semua agama tidak ada yang
benar.
Tetapi semua pandangan itu berubah 5 tahun kemudian saat memasuki
semester ketiga pendidikannya di salah satu PTN. Berawal dari perdebatannya
dengan seorang kawan yang akhirnya mempertemukan dirinya dengan seorang
Ustadz muda aktivis gerakan Dakwah Islam Internasional. Setelah bertemu dengan
49
Ustadz muda tersebut, Felix menceritakan tentang pengalaman hidup berserta tiga
pertanyaan yang sampai saat itu belum ia temukan jawabannya. Setelah beberapa saat
berdiskusi dan berargumen Felix merasakan susuatu yang bisa meyakininya atas apa
yang selama ini ia pertanyakan. Pikirannya bergejolak seolah seperti jerami kering
yang terbakar api. Dalam hatinya berkata “mungkin inilah kebenaran yang selama ini
saya cari”. Akhirnya ketiga pertanyaan besarnya selama ini terjawab dengan
sempurna. Bahwa dia berasal dari Sang Pencipta yakni Allah SWT, dia hidup untuk
untuk beribadah kepada-Nya, dan kehidupan ini akan berakhir dengan kembali
kepada Sang Maha Pencipta. Setelah memastikan dan yakin akhirnya Felix
memutuskan untuk memeluk Islam.2
Awal mula masuknya Felix kepada Islam menuai beberapa kontroversi dan
protes dari berbagai pihak terutama dari keluarga karena Felix hidup di lingkungan
yang tendensius kepada Islam. Setelah memeluk Islam Felix menemukan ketenangan
sekaligus perjuangan, termasuk perjuangannya ketika memulai rumah tangga.
Beliau menikah tahun 2006 tepat empat tahun setelah beliau masuk Islam.
Niatnya menikah pada tahun 2002 kandas setelah tidak direstui oleh kedua orang
tuanya karena menganggap Felix belum siap untuk menjalani mahligai pernikahan.
Maka sejak tahun 2002 itulah Felix serius menyiapkan diri bukan hanya untuk
menikah namun memburu ilmu menjadi imam, suami, dan ayah. Semua buku
keteladanan Rasul telah dilahapnya demi memuskan dahaga ilmu. Jalan dakwah
menghantarkan bertemu dengan wanita yang kini menjadi ibu dari anak-anak kami.
2 http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/ , diakses pada 3 mei 2013 pukul 01.20
50
Dengan modal uang yang hanya 1,5 juta berikut 5 juta hibah dari kedua
orangtua Felix maju ke jenjang pernikahan. Bulan ke-3 pernikahannya begitu banyak
cobaan menerpa keluarga mulai dari susahnya mencari kerja “pernah saya mengais-
ngais laci mencari recehan dan uang ribuan yang sudah lusuh demi ditukar dengan
sebungkus nasi padang”.3
Tidak hanya masalah pekerjaan, masalah lain datang ketika istrinya tengah
mengandung dan dinyatakan “Blighted ovum” pada masa kandungan dua bulan.
Namun ia mengerti bahwa ini adalah ujian Allah. Mengalami beberapa rentetan ujian
dari Allah Felix tidak hanya berdiam diri, ia terus berjuang mencari jalan keluar.
Adakalanya Felix berpikir benarkah jalan dakwah yang ia pilih? Melihat beberapa
kawannya yang sudah sukses menjadi kaya, “ada yang sudah menjadi kepala
cabang, ada yang sudah jadi manager, sementara Felix? Yang masuk Islam itu?
Gelandangan!” ujarnya.
Sore itu Felix menjadi MC dalam sebuah acara kajian salah satu STIE di
Senen dengan materi “The Way To Belief”. Sepulang kajian beliau ditawari untuk
mengajar di kampus tersebut. Saat itu pula Felix terenyuh bahwa ada secercah
harapan yang diberikan oleh Allah. Singkat cerita waktu demi waktu kehidupan
semakin membaik. “Dengan ilmu ujian jadi pelajaran, dengan ilmu kesulitan jadi
penguat iman”. Itulah kata-kata yang selalu dipegang oleh beliau.
Setelah menjalani hidup berpegang teguh pada janji Allah,, akhirnya pada
tahun 2008 lahirlah seorang puteri cantik yang diberi nama Alila Shaffiya Asy-
3 http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/ diakses pada tanggal 3 mei pukul 13.23
51
Syarifah. Kemudian pada tahun 2010 lahirlah Shifr Muhammad Al-Fatih anak kedua
mereka. Satu tahun kemudian lahir putera terakhir yang bernama Ghazi Muhammad
AL-Fatih yang lahir pada tahun 2011. Kemudian saat ini istri beliau pun sedang
mengandung seorang bayi yang memasuki masa usia kandungan 5 bulan.4
B. Aktivitas Dakwah Ustadz Felix Siauw
Ustadz Felix sebagai juru dakwah serta seorang Islamic Inspirator. Saat ini
aktifitas utamanya adalah menulis dan sharing, karena memang tujuannya adalah
menyampaikan informasi kepada umat. Selain aktif menyampaikan dakwahnya di
berbagai acara on air maupun off air, ustadz Felix juga menyampaikan dakwahnya
melalui internet. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau menggunakan metode-
metode yang dinilai tepat. Menurutnya, perkembangan media sosial saat ini sangat
diminati. Sebagian dari hidup manusia dilakukan di dunia maya. Hal ini membuat
beliau memutuskan untuk menambahkan sosial media sebagai media dakwahnya.
Awal tahun 2007 beliau memulai dakwahnya melalui Facebook, kemudian pada awal
tahun 2010 beliau aktif menyampaikan dakwah melalui Twitter dan dalam kurun
waktu satu setengah tahun beliau memiliki lebih dari 250.000 followers.5
C. Karya-karya Ustadz Felix Siauw
Selain menjadi motivator, ustadz Felix Siauw juga aktif menyampaikan
dakwah melalui karya-karyanya salah satunya melalui buku. Beberapa buku telah
beliau tulis dan sebagian besar buku-bukunya merupakan bestseller. Beberapa buku
yang telah ditulis oleh Ustadz Felix Siauw :
4 http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/ diakses pada tanggal 3 mei pukul 13.23
5 Wawancara pribadi dengan Ustadz Felix Siauw.
52
1. Muhammad Al-Fatih
Buku ini menceritakan tentang kisah ketika dunia hanya mengenal dua
wilayah, yakni Barat dan Timur. Kisah persaingan antara dua negara; Imperium
Romawi dan Khilafah Islam. Dunia terpolarisasi menjadi dua bagian ; Islam dan
Kristen. Ini adalah epic antara dua kekuasaan; Byzantium dan Utsmani. Pada suatu
masa ketika dunia hanya terbagi menjadi dua bagian, sudah menjadi kewajaran bagi
Barat untuk menaklukan Timur. Namun ada seorang pemuda yang membalik
semuanya dan menaklukkan sebagian besar Barat. Pemuda yang mengukir namanya
dalam sejarah emas dunia, dengan prestasi dan pencapaian yang tidak pernah ada
pada masanya ataupun sebelumnya, prestasi yang jauh melebihi masanya. Ini adalah
salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah Islam dan sejarah dunia.
Pertempuran yang sangat berpengaruh pada relasi Kristen dan Islam. Serta panglima
terbaik yang telah diramalkan oleh Rasulullah SAW.
2. Beyond The Inspiration
Buku ini berisi tentang motivasi-motivasi bagi umat muslim. Di dalam buku
ini, menjelaskan kebangkitan Islam bukanlah suatu perkara yang mustahil terjadi.
Islam dan kaum Muslimin akan menunjukkan kepada dunia bahwa bisyarah
Rasulullah pasti akan terjadi, walaupun fakta dan realita menunjukkan hal ini tidak
mungkin terjadi, kaum Muslimin seharusnya tidak perlu takut pada fakta dan realita
yang tidak mendukungnya, sebab kita memiliki bisyarah Rasulullah yang menjadi
tempat berteduh di saat terik dan tempat berteduh di saat keputusasaan.
53
3. How To Master Your Habits
Habits adalah hasil daripada pengulangan suatu aktivitas dalam jangka waktu
tertentu. Semakin banyak satu aktivitas diulang dalam jangka waktu yang lama maka
habits akan semakin kuat. Demikianlah yang tertuang dalam buku karangan Ustadz.
Felix Siauw dibuku ketiganya ini.
Dalam buku ini dijelaskan bagaimana membentuk Habits pada diri hingga
menjadi pribadi yang unggul. Dicontohkan dalam kisah, bayangkan kita ingin
menembus hutan perawan. Pertama-tama harus ada upaya yang sangat luar biasa
untuk membabat hutan, memotong pohon dan semak, menyeruak rumput dan
menebas penghalang untuk meniti setapak jalan. Untuk kali kedua kita lewati jalan
itu, tentu tak sesulit awalnya. Keesokan harinya kita mungkin melapisi jalan tanah
dengan batu sehingga lebih nyaman dilewati. Dan satu hari jalan itu mungkin diaspal
hinggal lebih cepat dilewati. Begitulah proses pembentukan keahlian melalui
pembiasaan.
Membentuk habits yang baik memang sulit pada awalnya, namun ketika
habits itu sudah terbentuk dengan ajeg, maka sulit pula untuk menghentikan habits
baik itu. Begitupun habits buruk yang sulit pula menghentikannya apabila sudah ajeg.
Bedanya, habits baik sulit dibentuk, namun akan memudahkan kita di sisa hidup kita.
Habits buruk mudah dibentuk namun menyusahkan kita di sisa hidup kita. Intinya
dari buku ini adalah Practice+Reptition = Habits..
Dijelaskan pula bahwa rahasia dari menguasai keahlian apapun bukan terletak
pada motivasi, karena motivasi hanya kunci pembuka awalnya saja, tapi ibu dari
segala keahlian adalah pengulangan (repetisi) dan ayahnya adalah latihan (practice).
54
Bila seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela, dia pasti
akan menguasai keahlian tertentu. Inilah namanya pembentukan kebiasaan (habits). 6
4. Udah Putusin Aja
Awal tahun 2013 Ustadz Felix meluncurkan sebuah buku yang disalurkan
kepada kaum remaja. Beberapa minggu setelah peluncurannya buku ini menjadi Best
Seller dihampir di seluruh Indonesia. Buku bersampul warna merah muda ini
membuat siapapun tertarik untuk melihatnya. Dalam buku ini Ustadz Felix
menghadirkan nuansa berbeda dari buku-buku pada umumnya. Beliau mengemasnya
dengan sesuatu yang unik dengan menghadirkan gambar-gambar visual yang menarik
sehingga pembaca tidak merasa bosan. Inti dari buku ini adalah mengupas tentang
maksiat pacaran. Ustadz Felix menyampaikan bahwasannnya pacaran yang yang
selain dilarang dalam Islam, juga menimbulkan kerugian khususnya bagi pihak
wanita. Buku ini terdiri dari 11 bab, yang dalam beberapa bab Ustadz Felix
memasukkan definisi cinta sejati dan bagaimana move on bagi yang telah menyudahi
maksiat pacarannya. Dengan terbitnya buku ini, penulis berharap buku ini dapat
menjadi sebuah kontribusi dakwah di tengah umat, memberikan penjelasan bagi
remaja dengan dalil-dalil Islam.
5. Yuk Berhijab
Buku ini merupakan buku terbaru karya Ustadz Felix yang diluncurkan bulan
Juli 2013. Buku ini diperuntukkan bagi para Muslimah agar berhijab syar’i sesuai
syariat dan ketentuan yang tertuang dalam al-Qur’an. Buku bersampul ungu ini terdiri
6 http://febrianhadi.wordpress.com/2012/12/02/review-how-to-master-your-habits/, diakses
pada 3 Februari 2013 pukul 01.50 pm
55
dari 9 bab yang membahas lengkap mengenai hijab serta dikemas dalam visualisasi
menarik. Mulai dari membahas posisi wanita yang memprihatinkan pada masa
Yunani dan Romawi kuno hingga Islam datang mengangkat derajat wanita.
Fenomena Hijab Style juga tak luput dari pembahasan.
Banyaknya media serta perancang busana yang berlomba menciptakan busana
hijab yang modern membuat para muslimah tertarik dan banyak yang akhirnya
senantiasa mengikuti tanpa memperdulikan bahwa hijab yang dipakainya jauh dari
syariat yang telah ditentukan batasannya dalam al-Qur’an. Inti dari dibuatnya buku
ini adalah agar muslimah paham mana yang menutup dan mana yang membalut
aurat. Pakaian yang menutup aurat adalah sebuah jilbab lebar dan khimar panjang
hingga menutupi dada.
52
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Wacana Busana Muslimah pada Akun Twitter Ustadz Felix
Siauw dari Segi Teks
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan temuan data serta analisis
mengenai busana muslimah pada akun Twitter Ustadz Felix Siauw yang terdiri
dari tiga judul kultwit yang dirangkum dalam Chripstory. Dalam penelitian
analisis wacana model Teun A Van Dijk ini penulis meneliti dari tiga elemen
yakni teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil dari penelitian tersebut
diuraikan sebagai berikut :
1. Analisis Teks Judul 1 “ Menutup Aurat Wanita, Jilbab, dan Kerudung”
a. Struktur Makro (Tematik)
Elemen tematik atau tema menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks.
Elemen tematik secara harfiah diartikan sebagai gambaran dari suatu teks,
gagasan inti, atau bagian utama dari suatu teks.1 Topik ini akan didukung oleh
subtopik satu dan subtopik lain yang saling mendukung terbentuknya topik
umum.2
Teun A.Van Dijk mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari suatu
wacana. Dari topik, kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh
komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan, atau pendapat
dapat diamati pada struktur makro dari suatu wacana. Misalnya apa yang
dilakukan, pembuatan keputusan/kebijakan, mengontrol atau melawan oposisi dan
1 Eriyanto. Analisis Wacana (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), h. 229.
2 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 230.
53
sebagainya.3 Selain itu, struktur makro juga memberikan pandangan apa yang
akan dilakukan untuk mengatasi suatu masalah. Untuk itu, agar dapat memahami
apa yang disampaikan melalui sebuah teks maka struktur makro inilah yang
menjadi landasan dan memainkan peranan penting sebagai pembentuk kesadaran
sosial.
Tema secara umum pada tweets Ustadz Felix dari judul kultwit “Menutup
Aurat Wanita, Jilbab” menguraikan tentang:
Tabel 4.1 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema / Topik - Islam memandang
wanita makhluk agung
yang harus terlindungi,
dengan jilbab dan
kerudung | agar
terhormat bukan
bermaksud memasung.
(5)
- Karena itulah Rasul
menasihati Asma binti
Abu Bakar “tak layak
wanita yang telah haid
terlihat kecuali ini dan
ini”. (6)
- “ini dan ini | selagi
mengucap, Rasul
mengisyaratkan dengan
batasan tangan, yaitu
wajah dan tangannya,
semudah itulah aurat
wanita.(7)
- Adapun kerudung, al-
Qur‟an menyebutnya
khimar | dan ia berhak
menutup aurat kepala
wanita sampai dengan
batas dadanya. (9)
Sumber : Chripsory dengan nomor sesuai rangkaian kultwit.
3 Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 75.
54
1. Menutup aurat suatu kewajiban bagi wanita Muslimah
Pada hakikatnya Islam menjamin para pemeluknya untuk mewujudkan
kemaslahatan dalam kehidupan. Salah satu dari kemaslahatan itu adalah
bagaimana cara berpakaian seorang wanita muslim. Dalam agama Islam, menutup
aurat merupakan suatu kewajiban. Namun, batasan menutup aurat bagi wanita
berbeda dengan laki-laki.
Ada dua perbedaan pendapat di kalangan para Ulama mengenai batasan
aurat wanita. Golongan yang pertama menyebut bahwa seluruh tubuh wanita
tanpa terkecuali merupakan aurat, sedangkan golongan lainnya menyebut bahwa
muka dan telapak tangan tidak termasuk kedalam hal yang wajib untuk ditutup.4
Aisyah r.a meriwayatkan, suatu waktu Asma‟ binti Abu Bakar datang menemui
Rasulullah Saw dengan pakaian tipis. Tatkala melihatnya, Rasulullah Saw
memalingkan wajahnya dari Asma‟ lalu bersabda :
“wahai Asma! Sesungguhnya wanita apabila sudah balig. Tidak boleh
dilihat kecuali ini dan ini.” Beliau menunjuk ke muka dan telapak tangan.
(HR Dawud)
Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa wajib bagi wanita muslimah yang
telah haid menutup aurat mereka yang terdiri atas seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan.
2. Menjulurkan kerudung hingga menutupi dada
Sesuai dengan firman Allah berikut :
“…Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya..”
4 Shihab, Jilbab , h. 124
55
Ini adalah salah satu perintah Allah SWT yang terkandung dalam surat
an-Nur ayat 31. Kerudung yang disebut dalam al-Qur‟an sebagai khimar adalah
sejenis tudung atau kain panjang yang dipakai untuk menutupi kepala. Allah SWT
telah memerintahkan kepada wanita muslimah untuk menutup kepala mereka
dengan khimar.
3. Jilbab pakaian wanita muslimah
Jilbab merupakan pakaian yang sangat identik dengan seorang Muslimah.
Jilbab adalah sebuah pakaian longgar yang menutupi tubuh hingga ke mata kaki.
Dalam perkembangannya muslimah seringkali rancu menyamakan antara jilbab
sebagai kerudung, menyebut kerudung sebagai jilbab padahal jelas keduanya
berbeda. Bila seorang Muslimah hendak keluar rumah, maka wajib baginya
memakai jilbab diatas pakaian rumah (al-tsaub). Jilbab harus diulurkan sampai
menutupi kedua kaki secara sempurna, yakni dipanjangkan sampai melampaui
mata kaki dan menutupi telapak kakinya, agar tidak tersingkap dan menampakkan
kaki yang juga termasuk aurat. Selain itu ada tambahan agar tidak terlihat lekuk
tubuh saat tertiup angin, atau karena sinar yang terik disarankan untuk
menambahkan mihnah yakni pakaian pelapis bagian dalam yang dipakai sebelum
mengenakan jilbab.
Allah SWT memang telah mengatur mengenai pemakaian jilbab bagi
wanita muslimah. Adanya aturan ini sebenarnya lebih bertujuan ingin
memberikan manfaat kepada wanita itu sendiri. Karena sesungguhnya wanita
mana pun di dunia dilahirkan dengan spesifikasi dan keindahan yang luar biasa,
dan jilbab merupakan salah satu cara untuk menjaga keindahan tersebut.
56
4. Islam memandang wanita sebagai makhluk agung
Islam tidaklah seperti sistem patriarkis sekuler yang menjadikan wanita
selalu di belakang lelaki karena berlomba dalam jalur yang sama untuk mengejar
harta, takhta, dan cinta yang pasti akan didominasi oleh lelaki. Islam
memungkinkan lelaki dan wanita mencapai ridho Allah dengan caranya masing-
masing, lelaki dan wanita tidak berkompetisi di jalur yang sama. Dalam
timbangan syariat Islam bila lelaki memperoleh kemuliaan dengan bekerja, wanita
mendapatkannya dengan mengurus rumah tangga.5
Islam sungguh memandang wanita berbeda sebagaimana peradaban dan
agama lain. Islam mengangkat wanita pada posisi yang tidak pernah dicapai
wanita dalam peradaban dan agama manapun. Namun segala aturan teknis dalam
memuliakan wanita tidak pernah dimaksudkan untuk memasung atau mengekang
kaum wanita. Hanya saja banyak kaum wanita yang tidak mengetahuinya karena
telah terjebak dalam pemikiran-pemikiran sesat yang bukan berasal dari Islam.
Secara logika, tidak mungkin agama Islam yang justru datang sebagai
penerang bagi kaum wanita lantas memberikan aturan yang mengekang wanita
dan menyebabkan keburukan baginya. Kemudian secara akidah tidak mungkin
datangnya Islam sebagai pemasung kebebasan wanita. Islam datang sebagai
rahmat bagi seluruh alam, berkah bagi seluruh manusia dan karunia terbaik untuk
wanita.
b. Superstruktur (Skematik)
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, skematik merupakan
suatu elemen dari analisis wacana yang mempunyai alur dari pendahuluan sampai
5 Felix Siauw, Yuk Berhijab, (Jakarta : Mizania, 2013) h. 12
57
akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun
dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Dalam elemen skematik
umumnya berita atau naskah terbagi menjadi dua yakni judul (head line) dan lead
yakni sebuah pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam
isi berita secara lengkap.
Tabel 4.2 Elemen Skematik
Hal yang diamati Temuan Data
Lead - Innalillahi kita hidup di masa
Islam serasa bara api, khususnya
bagi wanita, Alhamdulillah,
mereka tentu dapat pahala
berlipat ganda. (1)
- Terutama saat aurat wanita
diumbar, seolah bagian dari
tuntutan masa dan yang bersedia
menutup aurat bagai benda
musim purba.(2)
Story Dalam elemen story, data yang
didapatkan peneliti dalam bahan
pembahasan adalah bahwa tweet
yang menjadi objek penelitian
diawali dengan pengantar (lead),
dilanjutkan dengan uraian masalah,
lalu diakhiri dengan solusi dari
uraian permasalahan tersebut.
Komentar - Namun seringkali Muslim kita
rancu, menyamakan antara jilbab
sebagai kerudung. Padahal
keduanya berbeda, tak
sekandung. (11)
- Jelas lebih hemat, ringkas dan
cepat. Tak perlu sanggul yang
memakan waktu dan mahal. Tak
perlu riasan yang risih. (20)
1. Lead
Judul dan lead dapat diteliti untuk mengetahui tema yang dibahas dalam
suatu pemberitaan. Judul yang dipakai dalam objek penelitian kurang lebih dapat
menggambarkan konsep busana muslimah seperti yang diungkapkan dalam
58
elemen tematik di atas. Sementara lead dari bahasan di atas menunjukkan bahwa
wanita pada saat ini senang mengumbar aurat, bahkan seolah bersaing mengikuti
mode terbaru dan mengenakan model terbaik sesuai dengan perkembangan.
2. Story
Story merupakan elemen kedua dari struktur skematik yang merupakan isi
berita keseluruhan. Secara hipotetik, elemen ini mempunyai dua subkategori.
Pertama berupa situasi, yakni proses atau jalannya suatu peristiwa, sedangkan
yang kedua komentar yang ditampilkan dalam teks.
Secara keseluruhan, rangkaian kultwit ini diawali dengan perumpamaan
masa di mana hidup di masa Islam serasa panasnya bara api bagi wanita yang
mengikuti perintah Allah untuk memakai busana Muslimah syar’i yang tidak
tergoyahkan perkembangan mode berbusana. Sedangkan isi kultwit ini terletak
pada batasan menutup aurat bagi wanita yang telah dijelaskan oleh Nabi
Muhammad SAW kepada Asma binti Abu bakar “ini dan ini” sambil
mengisyaratkan.
Kemudian dan kewajiban penggunaan jilbab serta kerudung untuk
menutupi aurat dengan sempurna. Ada dua golongan penduduk neraka yang
belum pernah Rasulullah lihat sebelumnya yakni wanita yang berpakaian tapi
telanjang dan berlenggak-lenggok dan kepala mereka seperti punuk unta yang
miring, rangkaian kultwit ini ditutup dengan penjelasan bara api yang terdapat di
awal kultwit, semoga para akhwat kami yang dapat istiqomah menjaga perintah
Allah SWT diberikan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
3. Komentar
59
Pada elemen komentar, penulis menemukan persepsi kebanyakan orang
yang menyamakan antara jilbab dengan kerudung yakni menyebut kerudung
sebagai jilbab. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda, kerudung adalah kain
penutup kepala yang menjulur hingga ke dada sedangkan jilbab adalah baju
kurung yang longgar hingga menjulur ke kaki.
Selain itu adalah komentar yang disisipkan Ustadz Felix mengenai salah
satu keuntungan yang didapat wanita muslimah apabila menutup aurat, yakni
lebih hemat tidak perlu berhias dengan berlebihan yang akan membutuhkan waktu
dan biaya mahal. Memang kesan cantik menawan dan trendy adalah hasrat yang
dimiliki setiap wanita. Namun, dengan mengenakan jilbab dan kerudung wanita
muslimah akan memancarkan kecantikan alami.
c. Struktur Mikro
1. Semantik
Elemen semantik berisi makna yang ingin ditekankan dalam sebuah teks,
baik yang bersifat eksplisit maupun yang bersifat implisit. Elemen ini terdiri dari
latar, detail dan maksud. Latar merupakan elemen yang dapat memengaruhi arti
yang ingin disampaikan penulis. Kemudian elemen detil berhubungan dengan
kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Detil yang lengkap dan panjang
lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menyampaikan
citra tertentu kepada khalayak. Sedangkan elemen maksud hampir sama dengan
elemen detil. Elemen ini menunjukkan bagaimana secara implisit wartawan
menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya. 6
6 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 235-241.
60
Tabel 4.3 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar “..perempuan ansor keluar seakan-
akan dari atas kepala mereka terdapat
burung gagak, karena tertutup
selimut.” HR Abu Dawud.
dengan menutup aurat, tanda
kemajuan peradaban. Justru yang tak
menutup aurat tertinggal zaman
karena menyamai pakaian zaman
batu.
Detil - Jilbab, begitu sebutan al-Qur‟an,
kita mengenalnya baju kurung
atau jubah | ia menutup aurat
sampai mata kaki.
- Jilbab adalah pakaian penutup
tubuh wanita, yang terulur, tidak
berpotongan, tidak tembus
pandang, dan tidak menampakkan
lekuk tubuh.
- Perkenalkan pula kami sampaikan
keuntungan apa yang didapat
akhwat kami yang menghormati
dirinya dengan menutup auratya
Maksud Innalillahi kita hidup di masa Islam
serasa bara api, khusunya bagi
wanita | Alhamdulillah, mereka tentu
dapat pahala lipat ganda.
a. Latar
Latar pada judul ini dimulai dari sejarah perempuan ansor yang keluar
seakan-akan di kepala mereka terdapat burung gagak karena tertutup selimut.
Dahulu, bangsa Arab tidak mengenakan jilbab, sehingga turun ayat Al-Ahzab ayat
59 yang memerintahkan kaum wanita agar ketika keluar rumah mereka menutup
aurat mereka dengan pakaian Muslim yang terdiri dari jilbab dan kerudung.
Setelah turun ayat tersebut, para wanita anshar pun keluar rumah seakan-akan di
atas kepala mereka terdapat burung gagak karena jilbab hitam yang mereka
kenakan.
b. Detil
61
Pada elemen detail, pengarang akan menampilkan secara berlebihan
informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan
menampilkan informasi dalam jumlah sedikit hal yang merugikan dirinya.
Pada judul ini terdapat salah satu contoh dari detil. Detil pada judul ini
menjelaskan apa itu jilbab. Penjelasan ini diuraikan dengan jelas bahwa jilbab
merupakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, tidak berpotongan, tidak
tembus pandang, dan tidak menampakkan lekuk tubuh.
Elemen maksud melihat apakah teks yang dibuat disampaikan secara
ekspilisit (langsung) atau implisit (tidak langsung). Dalam tweet-tweet yang
disampaikan oleh Ustadz Felix banyak yang disampaikan secara langsung. Namun
ada beberapa tweet yang disampaikan secara tidak langsung. Seperti yang terdapat
pada tweet berikut :
Dari tweet di atas kata yang digunakan oleh Ustadz Felix merupakan kata
tidak langsung. Beliau mengatakan bahwa “hidup di masa Islam serasa bara api,
khususnya bagi wanita. "Alhamdulillah, mereka tentu dapat pahala lipat ganda."
Ini merupakan sebuah ungkapan kata bahwa kita hidup di sebuah masa Islam
layaknya menggenggam bara api, panas, gerah bahkan seolah melukai diri sendiri.
Dunia masa kini memasang perangkapnya dan mengirimkan bala tentara
dan setan-setannya untuk memburu umat Islam di setiap tempat untuk mengajak
kepada kebebasan. Sebab, masyarakat berlomba untuk tidak sesuai dengan ajaran
Islam. Karena itu, setiap yang memegang Islam dirasa aneh dan diasingkan. Islam
datang dengan asing, dan akan kembali asing.
62
Maksud dari tweet tersebut terdapat pada tweet nomor 30 yakni “begitulah
bara api di tangan kita, maka Rasul jamin bahkan (pahala mereka berlipat) 50x
orang diantara kalian (sahabat)”. (HR Abu Dawud)
2 . Sintaksis
Sintaksis merupakan bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk
beluk wacana, kalimat, klausa dan frase. Dalam hal ini menerangkan tentang
bagaimana pengarang menggunakan kalimat hingga menjadi satu kesatuan.
Tabel 4.4 Elemen Sintaksis
Hal yang diamati Temuan Data
Koherensi Namun seringkali muslim kita rancu,
menyamakan antara jilbab sebagai
kerudung. Padahal keduanya berbeda, tak
sekandung.
Bentuk Kalimat Islam memandang wanita makhluk agung,
yang harus terlindung, dengan jilbab dan
kerudung | agar terhormat bukan maksud
memasung.
Kata Ganti Perkenankanlah pula kami sampaikan
keuntungan apa yang didapat akhwat kami
yang menghormati dirinya dengan
menutup aurat.
a. Koherensi :
Koherensi merupakan pertalian antar kata/kalimat, biasanya dapat diamati
dengan memakai kata penghubung (konjungsi) : dan, atau, tetapi, namun, seperti,
karena, meskipun, ; jika, demikian pula, agar, dan sebagainya.7
Penempatan kata „namun‟, „antara‟, „sebagai‟, dan „padahal‟ pada kutipan
paragraf di atas mempunyai fungsi sebagai kata penghubung antar kalimat satu
dengan yang lainnya. Fungsi dari kata penghubung „namun‟ yang diletakkan pada
awal kalimat yang merupakan kata penghubung yang menyatakan pertentangan
7 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 242
63
atas kalimat sebelumnya. Kemudian kata „antara‟ digunakan untuk
menghubungkan dua subjek yang menjadi pertentangan pada awal kalimat.
Sedangkan kata „padahal‟ merupakan kata penghubung pertentangan,
namun juga masuk ke dalam konjungsi kata penghubung situasi yang menjelaskan
suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Kata ini
menjelaskan bahwa kerudung dan jilbab merupakan dua hal yang berbeda. Jilbab
merupakan kain yang menjulur menutupi seluruh tubuh, sedangkan kerudung
merupakan kain yang menutupi kepala hingga dada atau lebih.
b. Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir
logis. Menjelaskan tentang proposisi-proposisi yang diatur dalam satu rangkaian
kalimat. Maksudnya adalah proposisi mana yang akan ditempatkan di awal atau di
akhir kalimat. Kutipan berikut dapat menjelaskan dan membedakan mana subjek,
objek, dan keterangan :
Islam memandang wanita
S P O
makhluk agung, yang harus terlindung dengan jilbab dan kerudung
K (Perluasan Objek)
Penempatan proposisi tersebut dapat memengaruhi makna yang timbul
karena akan menunjukkan bagian mana yang lebih ditonjolkan kepada
pembaca. Dari kutipan di atas, penempatan „Islam‟ sebagai subjek kalimat
pertama, dengan penempatan posisi di awal kalimat, menunjukkan bahwa
Ustadz Felix ingin mengedepankan gambaran bahwa agama Islam sangat
memerhatikan posisi wanita sebagai makhluk yang agung. Kalimat di atas
64
terdiri dari satu klausa lengkap dengan fungsi pola sintaksis Subjek + Predikat
+ Objek + Keterangan. Jika dilihat dari jumlah klausanya, kalimat termasuk ke
dalam kalimat tunggal. Adapun dilihat dari struktur klausanya, kalimat ini
termasuk kalimat lengkap.
c. Kata Ganti
Kata ganti yang digunakan pada tweet di atas menggunakan kata ganti
“kami”. Penggunaan kata kami yang merupakan kata ganti orang pertama jamak,
yang merupakan pernyataan bagian dari kelompok yang berimpliklasi pada
menumbuhkan solidaritas sebagai sesama umat muslim.
3. Stilistik
Elemen stilistik berkaitan dengan pemakaian kata yang dipilih penulis
dalam suatu teks berita. Hal ini bertujuan untuk menyatakan maksud dengan
menggunakan bahasa sebagai sarananya. Dalam kumpulan tweet Ustadz Felix,
beliau menggunakan bahasa yang ringan, hal ini memang beliau lakukan agar
lebih mudah dimengerti oleh para mad'u (followers). Selain itu beliau banyak
menyisipkan ayat al-Qur‟an dan Hadits guna memperkuat bukti atas tweet-
tweetnya.
4. Retoris
Tabel 4.5 Elemen Grafis
Hal yang Diamati Temuan Data
Grafis Khimar (kerudung, tudung) kain
penutup aurat wanita sampai batas
dada (QS 24 : 31) http
://t.co/gJt88cyJ
Metafora Karena itulah Rasul menasehati
Asma binti Abu Bakar “tak layak
wanita yang telah haid terlihat
kecuali ini dan ini” (HR Abu
Dawud)
65
Elemen grafis muncul melalui tulisan yang berbeda dengan yang lain.
Pemakaian huruf tebal, cetak miring, pemakaian garis bawah, huruf capital
termasuk di dalamnya pemakaian caption, raster, grafik, gambar, atau tabel untuk
mendukung arti penting suatu pesan.8
Elemen grafis itu juga muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel untuk
mendukung gagasan, serta pemakaian angka-angka yan diantaranya untuk
mensugestikan kebenaran dan ketelitian. Pada elemen grafis ini Ustadz Felix
melampirkan sebuah link yang berisi gambar bagaimana bentuk khimar yang
digunakan untuk menutup aurat wanita.
Sedangkan untuk metafora, pada tweet di atas Ustadz Felix berusaha
memperkuat gagasannya kepada followers dengan mengambil salah satu hadist
riwayat untuk memperkuat bukti mengenai batasan aurat wanita.
2. Analisis Teks 2 judul : Kapan Waktu Tepat Tutup Aurat
a. Struktur Makro (Tematik)
Tabel 4.6 Elemen Tematik
Hal yang dimati Temuan data
Tema / Topik - Ada pandangan bahwa
menutup aurat baiknya
menunggu tua | tahukah
pandangan inilah yang
membuat penduduk kubur
menyesal semua?
- Apalagi sebentar lagi
Ramadhan datang bertamu |
sudilah kiranya berhias
menyambut, inilah paling
tepat waktu.
- Agar sempurna pahala puasa
selagi masih ada usia | tutup
aurat haruslah bisa, agar
8 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 257
66
ibadah tak sia-sia.
Perintah menutup aurat sudah jelas tertuang dalam ayat al-Qur'an dan
Hadits, salah satunya pada surat al-Ahzab ayat 59. Perintah menutup aurat juga
kembali dipertegas oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang memerintah
Asma binti Abu Bakar untuk menutup auratnya kecuali ini dan ini dan wajib
hukumnya bagi wanita yang sudah baligh. Perintah ini turun semata-mata
memuliakan wanita dan bukan menjadikan wanita bagai dipenjara.
Namun sayang gemerlap keindahan dunia membutakan para wanita yang
akhirnya mendominasi citra wanita cantik adalah wanita yang mampu mengikuti
perkembangan mode dengan segala kemewahan dan modernitas. Hal ini juga
menjebak kaum muslimah untuk turut serta mengikuti perkembangan mode.
Sehingga mereka terhanyut untuk mengikuti derasnya arus mode tanpa
memperdulikan hakikat wanita yang telah tertuang dalam al-Qur'an.9
Bagi sebagian dari mereka wanita muslimah menganggap jilbab bukanlah
suatu perkara yang besar. Sehingga sebagian wanita beranggapan akan berjilbab
ketika ia telah menikah, telah berhaji, atau menunggu hingga masa tua datang.
Padahal tidak ada sesuatupun yang dapat menjamin umur seseorang. Allah
berfirman :
"Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula
memajukannya." (Q.S Al-A'raf :34)
Demikianlah, penjelasan bahwa maut akan datang tanpa kita dapat
menghindarinya. Maka selagi nafasmu masih ada, jangan kau berniat
9
Irsyad, Jilbab Terbukti Memperlambat Penuaan dan Kanker Kulit. h.7
67
menundanya. Bagaimana seseorang dapat berkata "aku akan berjilbab bila nanti
jika sudah dewasa/tua" sementara seseorang itu tidak dapat memastikan kapan
malaikat maut akan menjemputnya. Maka ulurkan jilbabmu, labuhkan
kerudungmu dan perbaiki akhlakmu. Karena tidak ada yang bisa menjamin kapan
Malaikat Izroil menghampirimu.
b. Superstruktur (Skematik)
1. Summary
Tabel 4.7 Elemen Skematik
Hal yang diamati Temuan data
Lead - Lihat muslimah kami pada masa
dimana keadaan jadi pelajaran |
dan ketika ramai kelakuan jadi
guru tauladan.
- Saat artis layar yang tak tau surga
jadi panutan | dan saat orang
dewasa tak bisa berikan cukup
bimbingan.
Story Pada elemen story, data yang
didapatkan peneliti adalah kumpulan
tweet pada judul ini didahului oleh
pengantar (lead), dilanjutkan dengan
uraian masalah, dan ditutup dengan
solusi permasalahan dan nasehat-
nasehat.
Komentar Betul tidak semua hidung belang
akan mundur ketika engkau berhijab |
setidaknya bukan engkau lagi yang
harus tanggung jawab.
Pada judul ini, alur tweet diawali dengan melihat pada masa ini, dimana
ramai orang-orang yang mengikuti apa yang menjadi trend. Saat idola mereka
yakni para selebritis melakukan suatu hal, maka mereka akan senantiasa
mengikuti hal tersebut meskipun apa yang mereka lakukan termasuk kedalam hal
yang tak terpuji. Saat orang-orang dewasa tak bisa memberikan cukup bimbingan
maka buku mode yang jadi pengganti al-Qur‟an.
68
Kemudian diisi dengan alasan dan tujuan Allah memerintahkan wanita
Muslimah untuk menutup aurat mereka. Allah perintahkan wanita muslimah
menutup aurat bukan karena pilih kasih, namun justru untuk melindungi
keindahan dan kehormatan. Karena bila muslimah memperlihatkan aurat maka ia
rela dinilai hanya dari luarnya saja. Rangkaian ini kemudian ditutup dengan
ajakan untuk menutup aurat agar kita lega meminta kepada Allah karena kita telah
memenuhi kewajiban yang Allah perintahkan. Apalagi bulan Ramadhan semakin
dekat agar sempurna pahala puasa agar ibadah tidak sia-sia.
Pada elemen ini terdapat sebuah komentar yang berhubungan dengan
menutup aurat. Bahwa memang lelaki hidung belang tidak akan mundur begitu
saja saat wanita muslimah mengenakan hijab. Namun setidaknya kewajiban
menutup aurat agar tidak dipandang oleh lelaki yang bukan muhrim telah
ditunaikan, sehingga tidak mendapatkan dosa dari pandangan lelaki tersebut.
Berbeda dengan wanita yang tidak menutup aurat dan dengan sengaja ber-
tabarruj agar menarik pandangan lelaki, dia akan mendapatkan satu dosa dari
setiap lelaki yang memandangnya.
c. Struktur Mikro
1. Semantik
Tabel 4.8 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar - Saat artis layar yang tak tau surga jadi
panutan | dan saat orang dewasa tak
bisa berikan cukup bimbingan.
Mereka ambil buku mode untuk jadi
penggganti al-Qur‟an | Ucapan
Rasulullah ditelikung sehingga sesuai
dengan keinginan.
Detil - Apalagi sebentar Ramadhan datang
bertamu | sudilah kiranya berhias
menyambut, inilah waktu yang
69
paling tepat.
- Bayangkan engkau berpuasa, namun
auratmu masih terbuka | satu sisi
engkau kumpul pahala, satu sisi
engkau tumpuk pula dosa.
- Bayangkan engkau berbuka, dan telah
tutup aurat | pahala datang karena
engkau puasa, pahala datang karena
engkau taat.
Maksud yang sudah menutup aurat saja tak
berhenti khawatir akan maksiat |
maka yang belum menutup aurat
harusnya kawatir kuadrat.
a. Latar
Latar pada judul ini menggambarkan bahwa wanita sangat mengikuti arus
yang ditampikan oleh media. Saat media ramai mencitrakan komolekan wanita
yang didapat dari berbusana minim sehingga dianggap cantik. Dengan latar waktu
tersebut, Ustadz Felix memberikan bahwa wanita pada masa ini lebih memilih
berkiblat pada mode. Mereka mengganti buku mode sebagai panutannya dalam
hidup dan tidak lagi berpedoman terhadap al-Qur'an.
b. Detil
Detil pada judul tersebut menguraikan tentang menyambut bulan
Ramadhan dengan menutup aurat supaya lengkap pahala yang diperoleh. Tweet
mengenai menyambut Ramadhan ini diuraikan secara panjang lebar terlihat dari 7
tweet yang membahas, mulai dari nomor 22 hingga nomor 28 kemudian pada
nomor 34.
c. Maksud
Pada judul ini, banyak pula terdapat kata-kata yang disampaikan secara
implisit atau tidak langsung. Kutipan di atas adalah salah satu contoh kata yang
disampaikan secara implisit. Melalui kata tersebut Ustadz Felix menyampaikan
70
bahwa muslimah yang sudah menaati perintah menutup aurat saja masih cemas
akan dosa, apalagi yang belum berhijab maka harusnya lebih khawatir karena
belum menaati suatu kewajiban sebagai muslimah.
2. Sintaksis
Tabel 4.9 Elemen Sintaksis
Hal yang diamati Temuan
Koherensi Karena berhijab lalu maksiat
memang buruk | tapi yang tak
berhijab lalu maksiat jauh lebih
buruk. (19)
Kata ganti Bukan yang kita pikir pantas bagi
kita yang penting, yang Allah
katakan pantas bagi kita itulah
yang genting.
Bentuk kalimat Allah perintahkan Muslimah
menutup aurat bukan tanda pilih
kasih | namun agar keindahan dan
kehormatan terjaga bersih. (10)
a. Koherensi
Penempatan konjungsi "karena" pada awal kalimat menyatakan bahwa
kalimat yang digunakan adalah kalimat pasif yang ditandai dengan adanya
konjungsi yang diletakkan pada awal kalimat dan diikuti oleh pernyataan anak
kalimat konjungsi 'karena' merupakan kata yang menyatakan sebab. Kemudian
konjungsi "tapi" yang merupakan konjungsi setara yang berfungsi sebagai
pernyataan perlawanan, yakni perlawanan kalimat sebelumnya bahwa berjilbab
lalu berbuat maksiat memang buruk, tapi yang tidak berhijab lalu berbuat maksiat
jauh lebih buruk
b. Kata ganti
71
Penggunaan kata "kita" merupakan kata ganti orang pertama jamak yang
bersifat inklusif. Pemakaian kata ganti "kita" disini menunjukkan bahwa Ustadz
Felix menempatkan dirinya sebagai bagian dari umat muslim.
c. Bentuk Kalimat
Dari kata-kata di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
Allah perintahkan Muslimah menutup aurat bukan tanda pilih kasih
S P O K
Dari penjabaran diatas, kalimat yang digunakan adalah kalimat deduktif
hal tersebut dapat dilihat dari penempatan kalimat utama yang terletak di awal
kalimat. Penempatan kata 'Allah' sebagai subjek menunjukkan bahwa Allah
sebagai Tuhan yang memerintahkan wanita muslimah untuk menutup aurat.
3. Stilistik
Style yang digunakan pada judul ini menggunakan bahasa yang digunakan
dalam percakapan sehari-hari. Selain itu adanya pemanfaatan bahasa daerah
seperti "kumaha engke wae lah! sing penting Allah sampun ditaati" yang berarti
bagaimana nanti aja lah, yang penting sudah mentaati Allah. Kata ini disisipkan
sebagai penguat untuk berhijab dengan diutarakan menggunakan bahasa daerah.
a. Metafora
Ungkapan metafora pada judul ini ditemukan pada tweet nomor 5 yang
menggunakan kata kiasan bahwa muslimah tanpa hijab bagai bidadari tak bertaji.
Tabel 4.10 Elemen Retoris
Hal yang diamati Temuan Data
Metafora Apapun alasannya, membuka aurat
adlah perkara tak terpuji | karena
muslimah tanpa hijab bagai bidadari
tak bertaji
72
3. Analisis Judul 3 : Aku Nggak Mau Pake Kerudung-Jilbab Karena…
a. Struktur Makro (Tematik)
Tabel 4.11 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan data
Tema / Topik - Aku nggak mau diperbudak pakaian
arab ! | "ini simbol ketaatan pada
Allah, justru orang arab dulu gak pake
kerudung dan jilbab". (14)
- itukan nggak wajib dalam Islam!? |
"kalo nggak wajib, ngapain Rasul
perintahin semua wanita Muslim nutup
aurat ?". (24)
- susah cari kerja kalo pake kerudung !?
| lalu membantah peruntah Allah demi
kerja? emang yang kasih rizki siapa
sih? bos atau Allah? (12)
- kalo aku pake kerudung, nggak ada
yang mau sama aku!? | "banyak yang
kerudungan dan mereka nikah
kok".(10)
Tema besar dari judul ini adalah mengenai komentar atau alasan orang
yang enggan berjilbab. Mengenai kewajiban memakai jilbab bagi wanita memang
masih ada perdebatan, walaupun sebenarnya mayoritas Ulama sepakat bahwa
jilbab itu wajib bagi wanita muslimah di belahan dunia manapun, dengan
ketentuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.10
Namun bagi seorang
ahli tafsir yang bernama Quraish Shihab jilbab merupakan masalah khilafiah,
yakni mengganggap bahwa batas aurat wanita bersifat zhanniy yakni dugaan.
Persepsi Quraish Shihab ini banyak ditentang oleh Ulama yang tidak
sepakat atas pendapatnya mengenai jilbab. Namun mayoritas Ulama sepakat
bahwa menutup aurat wajib hukumnya bagi wanita Satu lagi pemahaman yang
keliru mengenai, yaitu jilbab dapat mempersulit mendapatkan rezeki. Padahal
urusan rezeki, jodoh, dan mati ada di tangan Allah. Allah SWT berfirman :
10 Irsyad, Jilbab Terbukti Memperlambat Penuaan dan Kanker Kulit, h. 22
73
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. ath-Thalaq :203)
Tugas manusia hanya berusaha dan berdoa, dari usaha itulah Allah akan
menurunkan rizkinya. Tentu juka kita beriman dan bertakwa kepada Allah, maka
Allah akan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka. Masih banyak
peluang kerja bagi wanita yang berjilbab, apalagi melihat perkembangan jilbab
yang sudah sedemikian rupa terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Maka,
janganlah menjadikan jilbab sebagai alasan rezeki akan terhalang, karena hal
tersebut hanyalah pemikiran yang keliru.
Kemudian ada anggapan lain bahwa berjilbab akan menutupi kecantikan
tidak ada lelaki yang akan tertarik pada wanita berjilbab. Ingin tampil cantik dan
menawan adalah fitrah bagi wanita, namun bukan berarti mengumbar aurat agar
lebih terlihat cantik. Lelaki baik akan menyukai wanita yang tertutup auratnya dan
memiliki akhlak yang baik bukan memilih wanita yang berpakaian seronok. Maka
apabila wanita ingin mendapatkan laki-laki baik sebagai pendamping hidupnya,
mulailah dengan meningkatkan iman dan bertakwa kepada Allah dengan
mematuhi perintahnya termasuk berjilbab.
b. Superstruktur (Skematik)
Tabel 4.12 Elemen Skematik
Hal yang diamati Temuan data
Lead Saya nggak mau kerudungan!
kerudungan itu kuno | " lha, itu zaman
flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake
kerudung"
Story Alur pada judul tersebut dari awal
hingga akhir menyatakan pendapat
atau komentar orang-orang yang
masih enggan berjilbab.
74
Komentar Aku nggak mau dikendalikan orang
tentang apa yang harus aku pake! |
"sayangnya sudah begitu, tv, majalah,
sinetron, kendalikan fashionmu.
Pada judul ini, isi dari kumpulan tweet merupakan komentar yang
diutarakan karena tidak ingin berjilbab. Salah satu komentarnya adalah enggan
berjilbab karena mereka tidak ingin orang lain menentukan apa yang mereka
pakai, alasan-alasan klasik banyak diutarakan salah satunya seperti takut dibilang
tidak trendi, tidak modis, dan lain sebagainya.
Kemudian salah satu komentar mengutarakan bahwa tv, majalah, sinetron
kendalikan fashionmu. Berbicara masalah ini, trend busana yang ada di Indonesia
ini memang sebagian besar dipengaruhi oleh trend yang diadopsi dari luar negeri
seperti Eropa, Amerika, Jepang dan beberapa tahun belakangan ini budaya Korea
sempat menjadi trend melalui drama serial Korea, juga grupband yang akhirnya
juga diikuti oleh masyarakat Indonesia.
Pakaian-pakaian tersebut pada umumnya memang jenis pakaian yang
minim dan menampakkan lekuk tubuh. Lewat media cetak maupun elektronik
trend busana yang jadi primadona ini disalurkan yang akhirnya menjadikan kiblat
yang mempengaruhi gaya berpakaian masyarakat Indonesia. Padahal perintah
menutup aurat bukanlah perkara modis atau trendi, tapi suatu hal yang diwajibkan
bagi wanita muslimah demi untuk melindungi dirinya sendiri. 11
C. Struktur Makro
1. Semantik
11
Irsyad, Jilbab Terbukti Memperlambat Penuaan dan Kanker Kulit, h.11
75
Tabel 4.13 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan
latar Aku nggak mau diperbudak pakaian
arab! “ini simbol ketaatan pada Allah,
justru orang arab dulu gak pake kerudung
dan jilbab.“ (14)
Detil Yang penting kan hatinya baik, bukan
dilihat dari kerudungnya, fisiknya! | "trus
ngapain salonan tiap minggu? make-
upan? itukan fisik?"
Maksud Kalau kerudungan masih maksiat gimana
? dosa kan? | "kalau nggak kerudungan
dan maksiat dosanya malah 2"
a. Latar
Latar pada judul ini adalah saat komentar tidak mau berjilbab karena
dianggap sebagai pakaian kebudayaan bangsa Arab. Namun menurut catatan
sejarah disebutkan bahwa para wanita pada masa Rasulullah mengenakan hijab,
akan tetapi bukan hijab yang sempurna. Para wanita Arab biasanya memakai
busana yang pada bagian depan (kerah), lingkaran leher, dada terlihat. Kerudung
yang dikenakan adalah untuk menutup kepala, bagian-bagian bawahnya
diturunkan hingga menjulur ke bagian belakang punggung.12
b. Detil
Detil pada tweet di atas Ustadz Felix banyak menampilkan informasi yang
menguntungkan kedudukannya. Salah satunya melalui tweet di atas, Ustadz Felix
memberikan detil kalimat sanggahan pada kalimat sebelumnya "trus ngapain
salonan tiap minggu? make up? itukan fisik". Ada sebagian orang berkeyakinan
bahwa bila ia mempunyai akhlak yang baik maka ia tidak perlu menggunakan
jilbab dan yang terpenting adalah baik hatinya, bukan dilihat dari fisiknya. Iman
12 Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, h. 184
76
memang adanya di dalam hati, Namun harus dibuktikan dengan ucapan dan
perbuatan.
Sebagaimana didefinisikan oleh para Ulama bahwa iman adalah
membenarkan dengan hati, mengakui dengn lisan, dan mengamalkannya dengan
anggota badan. Jadi, pembenaran hati harus disertai tindakan nyata. Artinya,
sempurnanya hati harus dibarengi dengan pensalehan zhahir (penampilan luar),
karena mensalehkan penampilan luar akan mengantarkan kepada kesalehan batin.
Apa bedanya menganggap jilbab hanyalah penampilan fisik yang tidak perlu
dipermasalahkan, sedangkan mereka juga memerhatikan bagaimana busana yang
ia kenakan, apakah serasi dan dandanan dan lain sebagainya itu sama saja dengan
melihat kepada fisik, bukan hati semata.
c. Maksud
Elemen maksud dari judul di atas disampaikan secara eksplisit, yakni
disampaikan secara terang-terangan bahwa ketika wanita sudah berjilbab lalu
melakukan maksiat maka ia hanya mendapat satu dosa dari perbuatan maksiatnya.
Tetapi ketika wanita berjilbab lalu ia melakukan maksiat, maka dia mendapatkan
dua dosa, yang pertama dari lalai menaati perintah Allah dengan berjilbab dan
yang kedua mendapatkan dosa dari perbuatan maksiatnya tersebut.
2. Sintaksis
Tabel 4.14 Elemen Sintaksis
Hal yang diamati Temuan
Kata ganti Aku nggak mau dibilang fanatik dan
ekstrimis! | “nah, sekarang kau sudah
fanatik pada sekuler dan ekstrimis dalam
membantah Allah. (9)
Koherensi Kalau kerudungan masih maksiat gimana?
Dosa kan? | “kalau nggak kerudungan dan
maksiat dosanya malah 2” (7)
Bentuk Kalimat Aku nggak mau diperbudak pakaian arab |
77
ini simbol ketaatan pada Allah, justru
orang arab dulu ga pake kerudung dan
jilbab.
a. Kata Ganti
kata ganti yang digunakan pada kalimat di atas adalah kata ganti 'kau'.
Kata ganti 'kau' merupakan kata ganti orang kedua tunggal yang biasa digunakan
untuk mengganti kata orang sebagai lawan bicara atau objek.
b. Koherensi
Terdapat kata penghubung 'kalau'. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata
penghubung 'kalau' masuk ke dalam kata penghubung tidak bersyarat yang
menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang
diipenuhi.
c. Bentuk Kalimat
Aku Nggak Mau Diperbudak Pakaian Arab
S P O K
Penempatan proposisi tersebut dapat memengaruhi makna yang timbul
karena akan menunjukkan bagian mana yang lebih ditonjolkan kepada pembaca.
Dari kutipan di atas, penempatan „Aku‟ sebagai subjek kalimat pertama, dengan
penempatan posisi di awal kalimat. Kalimat di atas terdiri dari satu klausa lengkap
dengan fungsi pola sintaksis Subjek + Predikat + Objek + Keterangan. Jika dilihat
dari jumlah klausanya, kalimat termasuk ke dalam kalimat tunggal. Adapun
dilihat dari struktur klausanya, kalimat ini termasuk kalimat lengkap.
3. Stilistik
Style / bahasa yang digunakan pada judul ini masih menggunakan bahasa
sehari-hari yanng ringan dan banyak bahasa sindiran, dapat dilihat pada kalimat :
78
"aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | Nah, sekarang kau sudah fanatik
pada sekuler dan ekstrimis dalam membantah Allah" dan "susah cari kerja kalo
pake kerudung! | "berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa
menjamin dibelakangmu dia jujur?
4. Retoris
Tabel 4.15 Elemen Retoris
Hal yang diamati Temuan
Metafora Artinya lebih baik kerudungin hati dulu,
buat hati baik! | “yup ciri hati yang baik
adalah kerudungin kepala dan tutup aurat.
(6)
Metafora dalam kalimat di atas yaitu menggunakan kalimat “kerudungin
hati” yang merupakan salah satu alasan yang paling sering digagaskan bagi wanita
muslimah yang belum mau untuk berjilbab. Penggunaan kalimat ini merupakan
salah satu strategi Ustadz Felix untuk meluruskan apa yang sebenarnya bukan
merupakan alasan yang tepat untuk tidak memakai jilbab. Terlihat dari kalimat
setelahnya yang menjelaskan bahwa ciri hati yang baik adalah kerudungin kepala
dan tutup aurat”.
B. Analisis dari Segi Kognisi Sosial
Dalam kerangka analisis wacana Van Dijk perlu adanya penelitian
mengenai kognisi sosial, yaitu kesadaran mental penulis yang membentuk teks
tersebut.13
Kognisi sosial perlu dilakukan dalam penelitian atas kesadaran mental
penulis terhadap masalah busana muslimah. Kognisi sosial ini menjadi kerangka
yang tidak terpisahkan untuk memahami teks. Dalam aspek kognisi sosial
dijelaskan bahwa, setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran,
13
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, h. 260.
79
pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Maka
dalam kerangka analisis wacana Van Dijk, ditawarkan penelitian mengenai
kognisi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti melakukan wawancara
mendalam kepada Ustadz Felix Siauw selaku pemilik akun Twitter @felixsiauw.
Menurut Ustadz Felix Siauw tweet-tweetnya yang bertemakan aurat,
jilbab, dan kerudung merupakan sebuah respon atas keprihatinannya terhadap
wanita-wanita muslimah saat ini. Pada kenyataannya, masih banyak wanita
muslimah yang belum paham makna berhijab. Bagi sebagian orang makna
berhijab hanya sebatas mengenakan pakaian lengan panjang dan menutup
kepalanya dengan kerudung tanpa tahu bahwa dalam berhijab memiliki syarat-
syarat agar hijabnya sempurna.
“ memang betul banyak yang kemudian sudah berhijab. Namun yang
perlu dipertanyakan adalah apakah hijabnya itu syar’i atau tidak. Kita
memang menghormati bahwa dia sudah bersemangat menggunakan hijab,
Cuma ya tadi harus lebih disempurnakan lagi dan lebih diikhlaskan lagi.
Jadi niatnya tidak hanya mengikuti trend, bukan hanya ikut-ikutan tapi
hanya karena Allah. Kalau memang karena Allah, berarti fashion bukan
hijab dan hijab bukan fashion. Kalau fashion itukan tujuannya untuk
memamerkan supaya orang melihat dia berpakaian. Jadi fungsi
berpakaian bukan lagi supaya menutup aurat, tapi supaya untuk menjadi
menarik. Inilah yang kemudian bertentangan dengan aturan-aturan di
dalam hijab. Jadi hijab itu menutup justru bahkan agar tidak terlihat oleh
laki-laki dan terlindung dari pandangan laki-laki. Jadi terhadap yang
seperti ini yang pertama kita hargai semangatnya dan yang kedua kita
luruskan niatnya agar sempurna bahwa hijabnya hanya karena Allah
bukan karena yang lain.”14
Melihat akar permasalahan yang perlu diluruskan tersebut, maka dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi Ustadz Felix menambahkan sosial media
Twitter sebagai media dakwah. Menurutnya, sebagaian besar masyarakat
Indonesia hidup dalam dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia maya. Ustadz Felix
14 Wawancara pribadi dengan Ustadz Felix Siauw
80
lebih aktif menyampaikan dakwahnya melalui Twitter dibanding media sosial
lainnya. Hal ini ia pilih karena menurutnya Twitter merupakan sosial media yang
personal. Sehingga ketika seseorang membaca tweet akan lebih mengena. Lain
halnya dengan Facebook misalnya, menurut beliau merupakan sebuah forum yang
lebih terbuka. Beliau juga mengatakan dalam satu setengah tahun lebih dari
250.000 orang yang memfollow Twitternya. Itu artinya lebih banyak pengguna
sosial media yang membaca tweets nya.
“Pada awalnya sekitar tahun 2007 saya telah mencoba berdakwah
melalui Facebook. Kemudian saya mulai aktif di Twitter sekitar tahun
2011. Ketika saya bandingkan kedua media sosial tersebut, ternyata
Twitter ini sifatnya lebih personal. Karena Twitter ini langsung ke
handphone masing-masing sehingga ketika orang membaca tweet akan
menjadi nasihat pribadi bagi dirinya sehingga ia tidak merasa ter-affence
dengan nasihat tersebut, karna memang itukan langsung di gadget-nya
dia, lebih personal. Kalau di Facebook yang menjadi masalah adalah
lebih terbuka sehingga orang-orang bisa mengomentari dan bisa
berdebat disitu, sehingga tujuan berdakwah malah tidak tercapai. Jadi
bisa dikatakan bahwa Twitter ini adalah seni hipnotis.”15
Selain terbukanya peluang yang besar dari sosial media, kesuksesan
berdakwah melalui sosial media juga dipengaruhi oleh teknik yang digunakan
termasuk pada penggunaan bahasa. Bahasa yang terlalu panjang dan bertele-tele
akan membuat orang malas dan jenuh membacanya. Karena itu, dalam setiap
tweetnya Ustadz Felix menggunakan bahasa sesuai segmentasi. Permasalahan
jilbab ini segmentasinya adalah perempuan, perempuan adalah makhluk yang
lebih emosional daripada rasional sehingga ketika berdakwah dengan segmen
yang seperti itu maka bahasa yang digunakan adalah bahasa yang renyah, gaul,
dan sebagainya. Adakalanya penggunaan bahasa perenungan, bahasa retoris, dan
sebagainya agar orang-orang berpikir sendiri benar atau salahnya. Harapan Ustadz
15 Hasil wawancara pribadi dengan Ustadz Felix Siauw
81
bagi wanita muslimah kedepannya adalah lebih memperdalam Islam karena
wanita muslimah adalah dominasi dari kaum muslimin.
"Kalau kita lihat orang-orang yang tidak senang dengan Islam juga
mereka menyadari fakta serupa bahwa muslimah ini lebih banyak dan
lebih dominan di dunia muslim pada zaman sekarang juga dominan di
dunia sosial media. Orang-orang yang tidak senang dengan Islam juga
tahu bahwa ketika ia merusak satu orang wanita ia akan merusak juga
dua yang lain bersama wanita tadi, satu adalah suaminya, dua adalah
anak-anaknya. Nah karena itu penting sekali peran wanita. Maka dengan
tweet-tweet termasuk tentang hijab, masalah pacaran, dan sebagainya
saya berharap kita ini terlindung. Jadi karena mereka sudah
menghentikan maksiat, mereka kemudian berhijab dan meninggalkan
aktifitas-aktifitas yang tidak syar’i, mereka mempunyai kesadaran lalu
membuat whats to do next? Apa yang harus dilakukan selanjutnya. Nah
selanjutnya saya harapkan tadi, mereka lebih memperdalam islam,
mereka mengikuti pengajian-pengajian, serta mengikuti gerakan-gerakan
Islam, berdakwah di jalan Islam dan itulah yang jadi pintu masuk mereka.
Jadi mereka hentikan maksiat dan sekarng mereka punya energi, energi
ini mau kemana? Sudah habis, kerena energi mereka dihabiskan untuk
Islam. Itulah yang menjadi harapan saya."16
C. Analisis dari Segi Konteks Sosial
Analisis sosial melihat bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan
struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu
wacana. Oleh karena itu, salah satu elemen dari analisis wacana model Van Dijk
ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan bagaimana wacana yang
berkembang di masyarakat mengenai aurat, jilbab, dan kerudung.
Permasalahan mengenai aurat wanita agaknya dipandang sebelah mata
bagi sebagian wanita. Mereka lebih cenderung mengikuti cara berpakaian idola
mereka yang ditampilkan melalui media dibandingkan dengan apa yang
diperintahkan oleh Allah dalam kitab suci al-Qur‟an. Kuatnya pengaruh media
dalam menyampaikan informasi sangat berperan terhadap perkembangan mode.
16 Hasil Wawancara pribadi dengan Ustadz Felix Siauw
82
Salah satu contoh ketika media mengekspos selebritis dengan pakaian yang minim
akan membuat para pengagumnya cenderung mengikuti apa yang ia pakai, belum
lagi budaya barat dengan bintang yang mendunia.
Pada tahun 2011 muncul sebuah fenomena perkembangan pakaian
Muslimah. Di mana model pakaian yang beragam ini membuat para pemakainya
terlihat lebih modis dan modern meskipun dengan pakaian yang tertutup. Inilah
yang disebut dengan hijab style. Keberadaan kelas menengah muslim dengan
kemampuan mereka untuk mengonsumsi budaya leisure time seperti fashion turut
menunjang perkembangan jilbab di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan.17
Golongan kelas menengah ini mencari Islam yang cocok dengan gaya
hidup dalam arti ingin tetap relijius namun tidak meninggalkan kemordenan. Hal
ini difasilitasi oleh kemampuan pasar yang selalu beradaptasi dengan hal apapun
termasuk pada perkembangan busana muslim. Maka, dengan hal ini muncullah
berbagai model busana muslimah modern yang siap meramaikan pangsa pasar
mulai dari golongan menengah hingga golongan atas.
Fenomena perkembangan busana muslim modern ini diapresiasi oleh
masyarakat Indonesia. Secara perlahan tapi pasti media massa baik cetak maupun
elektronik mulai mengekpos hal ini. Mulailah bermunculan majalah yang
mengupas gaya busana muslim modern dengan menyediakan rubrik khusus.
Bahkan muncul sebuah komunitas Islam yang menamakan dirinya “Hijabers
Community” yakni suatu komunitas yang memproklamirnya sebagai komunitas
hijab style pertama di Indonesia yang pada akhirnya menjadikan mereka sebagai
trendsetter gaya berjilbab.
17
Barnard, Fashion as Communication. h. 2
83
Dengan fenomena tersebut, esensi jilbab yang awalnya sebagai simbol
keagamaan yang menunjukkan relijiusitas seseorang akhirnya mulai bergeser.
Jilbab telah menjadi suatu budaya popular dikalangan masyarakat Indonesia. Hal
ini menjadi perhatian salah satu da‟i kondang yang wajahnya kini sering tampil di
televisi yakni Ustadz Felix Siauw. Siapa yang tidak kenal Felix Siauw? Seorang
Ustadz muallaf yang namanya sedang cemerlang tahun ini melalui buku-bukunya
yang unik dan bergaya bahasa khas anak muda.
Tidak hanya melalui buku, Melalui sosial media seperti Facebook dan
Twitter beliau aktif menyampaikan dakwahnya dan tidak main-main, akun
Twitternya memiliki pengikut yang telah mencapai 600.000 dalam waktu kurang
dari dua tahun. Sebagian besar followers Ustadz Felix ini merupakan kaum
perempuan yang menginjak remaja hingga dewasa muda.
Ustadz Felix melalui akun sosial medianya memberikan perhatian lebih
pada wacana seputar jilbab. Beliau melihat ada sebuah pergeseran makna yang
menyimpang pada penggunaan jilbab. Akhirnya beliau memutuskan untuk secara
aktif memfokuskan dakwahnya mengenai jilbab dan kerudung salah satunya
melalui Twitter dengan bahasa yang unik dan ringan.
Sejak Ustadz Felix rutin menyiarkan dakwahnya di sosial media terutama
mengenai jilbab, maka bagi sebagian orang hal membuahkan hasil. Hal ini
terbukti dari wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa followers Ustadz
Felix, mereka mengaku bahwa semenjak mereka menjadi followers Ustadz Felix
ada semacam pencerahan dan pembenaran bahwa apa yang terjadi merupakan
sesuatu yang melenceng dari syariat Islam. Memang tidak dipungkiri adanya hijab
style ini membuat muslimah lebih bersemangat untuk berjilbab. Mereka dapat
84
berkreatifitas membentuk kerudung mereka sehingga penampilan mereka lebih
cantik. Namun setelah mereka memahami makna hijab syar'i melalui Twitter
Ustadz Felix mereka mulai sadar dan mulai memperbaiki cara berhijab yang
sesuai dengan syariat.
76
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan temuan dan analisis data, berikut akan dipaparkan
kesimpulan penelitian, yang pertama jawaban atas pertanyaan pokok maupun
penunjang pada analisis wacana ini. Pertanyaan utama pada penelitian ini yaitu
bagaimana analisis wacana busana muslimah pada akun Twitter Ustadz Felix
dilihat dari level teks yang terdiri dari struktur makro, struktur mikro dan
superstruktur. Kemudian pertanyaan yang turunan pada rumusan masalah adalah
bagaimana analisis wacana busana muslimah dilihat dari segi kognisi sosial dan
konteks sosial?
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah penulis lakukan, maka pada baba penutup ini
peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Wacana teks mengenai busana muslimah pada akun Twitter Ustadz Felix
Siauw dilihat dari dimensi analisis wacana model Teun A Van Dijk, antara
lain dari elemen struktur makro keseluruhan judul tema-tema yang diangkat
yakni seputar aurat, jilbab, kerudung dan alasan-alasan wanita yang masih
enggan berjilbab. Kemudian dari elemen superstruktur pada setiap judul
diawali dengan perumpamaan kemudia diisi dengan inti dari pembahasan dan
diakhiri dengan solusi serta saran permasalahan dari tema yang diangkat. Dan
yang terakhir dari struktur makro pemilihan kata atau leksikon, Ustadz Felix
menggunakan kata-kata yang ringan, santai, dalam beberapa tweet juga
menggunakan kata-kata sindiran, dan kata perumpamaan.
77
2. Dari segi kognisi sosial Ustadz Felix Siauw melalui akun Twitternya
menyampaikan dakwah dengan tema-tema yang membahas mengenai busana
muslimah. Ini diakuinya merupakan sebuah bentuk keprihatinannya terhadap
pemaknaan jilbab sesungguhnya yang ternyata masih belum dipahami bahkan
oleh wanita muslimah sendiri. Oleh karena itu tujuan Ustadz Felix Siauw
mengarah kepada mengembalikan makna sesungguhnya dari busana muslimah
sebagai simbol ketaatan dalam Islam.
3. Dari dimensi konteks sosial bagi sebagian orang hijab style ini lebih
menonjolkan nilai prestise dibandingkan nilai ke-Islamannya. Budaya
konsumtif pada orang-orang yang mengikuti trend hijab fashion juga dinilai
bertentangan dengan nilai kesederhanaan dalam Islam. Pada akhirnya jilbab
dan busana muslim yang pada esensinya sebagai simbol agama yang memiliki
makna religius kini banyak dijadikan sebagi simbol kemordenan.
B. Saran
Berdasarkan dari keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka
penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam baik yang
berkaitan dengan berdakwah melalui sosial media, maupun pengkajian lebih
dalam mengenai perubahan makna busana muslimah bagi pemakainya.
Selanjutnya untuk masyarakat umum terutama pengguna sosial media sebaiknya
lebih kritis melihat mana yang patut untuk dicontoh dan mana yang tidak. Dan
berdakwah yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam dapat dilakukan
melalui sosial media terutama melalui Twitter salah satunya hanya dengan cara
me-retweet pesan dari para da’i.
78
Pada akhirnya penulis telah berusaha mengerahkan segenap daya dan
upaya untuk menyusun skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi lentera
bagi mereka yang tersesat dan tertipu oleh kilau gemerlapnya para pengusung
kebatilan. Hanya kepada Allah kami memohon agar skripsi ini bisa menjadi
jalan terang di zaman yang semakin kelam.
95
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adi, Arista Prasetyo. Panduan Cepat Menguasai Twitter. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2009.
Abdillah, Abu Syahrul. Wanita dan Mode. Gresik: Pustaka Al-furqon, 2013.
Andi. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Elcom, 2010.
Badara, Aris. Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana
Media. Jakarta : Kencana Prenada Gramedia, 2012.
Barnard, Malcolm. Fashion as Communication. Penerjemah Ibrahim Idi Subandi.
Yogyakarta: Jalasutra, 1996.
Biagi, Shirley. Media Impact : An Introduce to Mass Media. Jakarta : Salemba
Humanika, 2010.
Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung :
Erlangga, 1996.
Eriyanto. Analisis Wacana. Yogyakarta: LKis, 2001
Elcom, Twitter Best Social Networking (Yogyakarta : Andi, 2010),
Fakhrurojja, Hanif. Twitter Ngoceh Dapet Duit. Yogyakarta : Great Publisher,
2009.
Flew, Terry. New Media : An Introduction (South Melbourne: Oxford
University Press, 2008.
George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Kencana,
2007.
Irsyad, Muhammad. Jilbab Terbukti Memperlambat Penuaan dan Kanker Kulit.
Yogyakarta : Mutiara Media, 2012.
Jubilee Enterprise. Berburu Uang dengan Twitter. Jakarta : Elex Media
Komputindo,2009.
Juju, Dominikus. Teknik Menangkal Kejahatan Internet untuk Pemula. Jakarta :
Elex Media Komputindo, 2010.
Jubilee Enterprise. Ancaman PC dan Cara Mengatasinya. Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2010.
96
Kasiram, Mohammad. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang :
Maliki Press, 2010.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007.
Mc Quail, Dennis. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung.
Erlangga,1996.
Nasrullah,Rulli. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2012.
Najamuddin, Metode Dakwah Menurut al-Qur’an. Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani, 2008.
Prasetyo, Arista Adi dan Ridwan Sanjaya, Panduan Cepat Menguasai Twitter
Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2009.
Ritzer, George dkk. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana, 2007.
Schriffin, Deborah. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar,2007.
Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta, 2007.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Shirley Biagi, Media Impact : An Introduce to Mass Media. Penerjemah
Mochammad Irfan dan Wulung Wira Mahendra. Jakarta: Salemba
Humanika, 2010.
Shera, Andy . Step by Step Internet Marketing. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2010.
Surtiretna Nina, et.al, Anggun Berjilbab. Bandung: Mizan, 1995.
Shihab, Quraish. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah. Jakarta : Lentera Hati, 2004.
Shahab, Husein. Jilbab menurut al-qur’an dan as-sunnah. Bandung : Mizan,
2002.
Jurnal
Kaplan dan Haenlei, “Users of the Worlds, unite! The challengesand opportunities
of Social Media”. Business Horizons, 2010.
97
Sri Utami, “Analisis Wacana Pesan Dakwah Islam dalam buku Beyond The
Inspiration,” Skripsi S1 Fakultas Dakwak dan Komunikasi, ” UIN Syarif
Hidayatullah , 2012.
Artikel Internet
"Aku dan Islam", Artikel diakses di http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/
"Review Buku How To Your Master Habits", Artikel di akses di
http://febrianhadi.wordpress.com/2012/12/02/review-how-to-master-your-
habits/,
"Sosial Media Sebagai Media Dakwah", Artikel Diakses di
http://www.lazuardibirru.org/berita/news/muhammadiyah-manfaatkan-
media-sosial-sebagai-sarana-dakwah/#.UkOduT8a4pw
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ustadz Felix Siauw
Hari Jum’at, 12 April 2013, pukul 10.05 WIB
Wawancara Via Telepon
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja rutinitas
Ustadz Felix sebagai
da’i ?
Saat ini aktifitas utama yang saya lakukan adalah
menulis dan sharing. Karena tujuan utama saya adalah
menyampaikan informasi kepada umat maka saya
menggunakan beberapa metode yang dinilai tepat
dalam menyampaikan dakwah
2. Ustadz, bisa anda
ceritakan mengenai
kisah anda mengapa
akhirnya memilih
memeluk Islam
Kalau mengenai itu mbak bisa lihat website saya
www.felixsiauw.com di situ saya sudah jelaskan
panjang lebar mengapa pada akhirnya saya
menjadikan agama Allah sebagai petunjuk jalan hidup
saya.
3. Apa pendapat Ustadz
mengenai berdakwah
melalui sosial media
Kalau kita berbicara mengenai dakwah, berdakwah
itukan mengajak orang-orang agar lebih cenderung
kepada nilai-nilai Islam daripada nilai-nilai yang lain.
Nah karena itu dalam melakukan dakwah, aspek yang
paling membuat terpengaruh dalah jumlah audience
yang mendengar. Karena kalau kita lihat bahwa ketika
orang itu tidak mendengar bagaimana ia bisa
cenderung dengan Islam. Karena itu kita zaman
sekarang kalau kita melihat anak-anak muda dan
aktifitas-aktifitasnya, ternyata aktifitas mereka lebih
banyak dihabiskan di sosial media. Untuk itu, cara
yang paling efektif untuk berdakwah dan mengajarkan
nilai-nilai Islam yakni melalui sosial media.
4. Dibandingkan dengan
Facebook, Ustadz
lebih sering
menyampaikan
dakwah melalui
Twitter. apa alasan
Ustadz lebih memilih
berdakwah melalui
Twitter ?
Pada awalnya sekitar tahun 2007 saya telah mencoba
berdakwah melalui Facebook. Kemudian saya mulai
aktif di Twitter sekitar tahun 2011. Ketika saya
bandingkan kedua media sosial tersebut, ternyata
Twitter ini sifatnya lebih personal. Karena Twitter ini
langsung ke handphone masing-masing sehingga
ketika orang membaca tweet akan menjadi nasihat
pribadi bagi dirinya sehingga ia tidak merasa ter-
affence dengan nasihat tersebut, karna memang itukan
langsung di gadget-nya dia, lebih personal. Kalau di
Facebook yang menjadi masalah adalah lebih terbuka
sehingga orang-orang bisa mengomentari dan bisa
berdebat disitu, sehingga tujuan berdakwah malah
tidak tercapai. Jadi bisa dikatakan bahwa Twitter ini
adalah seni hipnotis.
5. Saat ini banyak media
cetak maupun
elektronik yang
memarjinalkan wanita,
bahwa wanita cantik
adalah wanita yang
modis dan mampu
mengikuti gaya hidup
masa kini dan
memperlihatkan
keindahan tubuh
mereka. Bagaimana
pendapat Ustadz
tentang hal ini ?
Itulah yang saya katakan sebagai budaya konsumen
yang dipasarkan kepada wanita dan menjadikan tolak
ukur kebahagiaan wanita ini dari lahiriyah atau fisik.
Inilah yang disebut kampanye kapitalis yang
menjadikan wanita hanya sebagai komoditas yang
mereka bisa perjualkan belikan kemudian
memanfaatkan wanita dari segi fisiknya untuk
menarik laki-laki. Inilah trend dunia pada zaman
sekarang. Orang dinilai dari fashion kemudian orang
dinilai dari fisik. Ada contoh fenomena seperti Miss
Universe atau Miss World yang tahun ini akan
diadakan di Indonesia. Ini merupakan propaganda,
jadi propaganda bahwa wanita dinilai dari segi fisik.
Sehingga dari situ bisa dimunculkan tentang
emansipasi wanita dan sebagainya yang
keseluruhannya menyerang ide-ide Islam. Nah inilah
yang kita coba mengambil anti mainstream kemudian
diajarkan kepada muslimah bahwa mereka harusnya
lebih mendengarkan omongan Allah bukan omongan
Manusia. Bukannya tidak boleh cantik. Boleh cantik
tapi ada peruntukkannya cantiknya itu untuk suaminya
atau mahromnya.
6. Pengguna hijab
mengalami
perkembangan yang
signifikan, kemudian
banyak media yang
membahas mengenai
gaya busana muslim
modern atau biasa
disebut hijab style,
bagaimana pendapat
Ustadz mengenai hal
ini?
Itu tadi, artinya sekarang memang betul banyak yang
kemudian sudah berhijab. Namun yang perlu
dipertanyakan adalah apakah hijabnya itu syar’i atau
tidak. Kita memang menghormati bahwa dia sudah
bersemangat menggunakan hijab, Cuma ya tadi harus
lebih disempurnakan lagi dan lebih diikhlaskan lagi.
Jadi niatnya tidak hanya mengikuti trend, bukan
hanya ikut-ikutan tapi hanya karena Allah. Kalau
memang karena Allah, berarti fashion bukan hijab dan
hijab bukan fashion. Kalau fashion itukan tujuannya
untuk memamerkan supaya orang melihat dia
berpakaian. Jadi fungsi berpakaian bukan lagi supaya
menutup aurat, tapi supaya untuk menjadi menarik.
Inilah yang kemudian bertentangan dengan aturan-
aturan di dalam hijab. Jadi hijab itu menutup justru
bahkan agar tidak terlihat oleh laki-laki dan terlindung
dari pandangan laki-laki. Jadi terhadap yang seperti ini
yang pertama kita hargai semangatnya dan yang kedua
kita luruskan niatnya agar sempurna bahwa hijabnya
hanya karena Allah bukan karena yang lain.
7. Dilihat dari timeline,
banyak tweet Ustadz
yang menggunakan
bahasa yang tidak
formal bahkan sekali
penggunaan bahasa
yang ringan dan santai.
Apa alasan Ustadz
menggunakan bahasa
demikian, adakah
alasan khusus?
seperti yang saya sampaikan, berdakwah itu kan
menyampaikan. Hal ini tidak akan berguna kalau apa
yang kita sampaikan tidak dipahami oleh mad’u atau
orang yang kita seru untuk melakukan sesuatu.
Sehingga apa yang kita jelaskan itu memang mereka
harus rasakan. Ini adalah fakta yang sehari-hari kita
harus ngerti apa masalah mereka dan bagaimana
menanggulangi masalah mereka itu. Oleh karena itu
bahasa yang gunakan tergantung segmentasi. Yang
pertama kalau kita lihat mengenai hijab ini
segmentasinya adalah perempuan. Karna perempuan
lebih emosional daripada rasional sehingga kita
berdakwah dengan segmen yang seperti itu kita harus
menggunakan bahasa-bahasa yang memang renyah,
masa kini, gaul dan sebagainya. Itu dilakukan agar
mudah masuk kepada mereka. Adakalanya saya
menggunakan bahasa-bahasa perenungan, bahasa
retoris dan sebagainya agar kemudian mereka berfikir
sendiri benar atau salahnya. Terkadang saya juga
menggunakan bahasa-bahasa sindiran. Nah ini tadi,
kalau ini dilakukan di Facebook pasti akan membuat
banyak kontra ataupun pro yang kemudian menjadi
debat dan tidak sesuai dengan dakwah kita. Makanya
kalau lewat Twitter lebih enak. Ketika menggunakan
bahasa sindiran mereka langsung baca dan kemudian
mereka tidak perlu berfikir tentang orang lain, karena
itu untuk diri mereka. Jadi diri mereka sendiri yang
kemudian dapat bahwa itu adalah yang personal tadi
orang lain ga tau kalo dia dinasihati atau sebagainya.
Nah ini lebih enak. Jadi seperti itu.
8. Apa harapan Ustadz
bagi para followers
serta bagi para wanita
muslimah?
Pertama yang saya lakukan adalah kenapa saya pilih
tema-tema seperti itu karna memang yang paling
banyak di antara kaum muslimin adalah yang
muslimah. Jadi muslimah membentuk dominasi
daripada bangunan Islam. Sehingga muslimah ini
sangat penting sekali jadi sasaran dan tujuan dakwah.
Kedua kalau kita lihat orang-orang yang tidak senang
dengan Islam juga mereka menyadari fakta serupa
bahwa muslimah ini lebih banyak dan lebih dominan
di dunia muslim pada zaman sekarang juga dominan
di dunia sosial media. Orang-orang yang tidak senang
dengan Islam juga tahu bahwa ketika ia merusak satu
orang wanita ia akan merusak juga dua yang lain
bersama wanita tadi, satu adalah suaminya, dua adalah
anak-anaknya. Nah karena itu penting sekali peran
wanita. Maka dengan tweet-tweet termasuk tentang
hijab, masalah pacaran, dan sebagainya saya berharap
kita ini terlindung. Jadi karena mereka sudah
menghentikan maksiat, mereka kemudian berhijab dan
meninggalkan aktifitas-aktifitas yang tidak syar’i,
mereka mempunyai kesadaran lalu membuat whats to
do next? Apa yang harus dilakukan selanjutnya. Nah
selanjutnya saya harapkan tadi, mereka lebih
memperdalam islam, mereka mengikuti pengajian-
pengajian, serta mengikuti gerakan-gerakan Islam,
berdakwah di jalan Islam dan itulah yang jadi pintu
masuk mereka. Jadi mereka hentikan maksiat dan
sekarang mereka punya energi, energi ini mau
kemana? Sudah habis, kerena energi mereka
dihabiskan untuk Islam. Itulah yang menjadi harapan
saya.