14
2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah, system limfatik, system saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. (2) Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Di dalam kortek terdapat berjuta-juta nefron sedangkan didalam medula banyak terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan duktus kolegentes. (2) Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi (disaring) didalam glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air membentuk urine. Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang terbentuk didalam nefron disalurkan melalui piramida ke system pelvikalises ginjal untuk kemudian disalurkan ke dalam ureter. (2) Sistem pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan pielum/pelvis renalis. Mukosa system pelvikalises terdiri atas epitel transisional dan dindingnya terdiri atas otot polos yang

Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal

bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke

medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah,

system limfatik, system saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. (2)

Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Di

dalam kortek terdapat berjuta-juta nefron sedangkan didalam medula banyak terdapat

duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus

kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan duktus kolegentes. (2)

Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi (disaring) didalam

glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh

mengalami reabsorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air

membentuk urine. Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus

dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang terbentuk didalam nefron disalurkan

melalui piramida ke system pelvikalises ginjal untuk kemudian disalurkan ke dalam

ureter. (2)

Sistem pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan

pielum/pelvis renalis. Mukosa system pelvikalises terdiri atas epitel transisional dan

dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urine

sampai ke ureter. (2)

Selain membuang sisa-sisa metabolisme tubuh melalui urine, ginjal berfungsi juga

dalam 1.) mengontrol sekresi hormone-hormon aldosteron dan ADH (anti diuretic

hormone) dalam mengatuir jumlah cairan tubuh, 2.) mengatur metabolisme ion kalsium

dan vitamin D, 3.) menghasilkan beberapa hormone, antara lain eritropoetin yang

berperan dalam pembentukan sel darah merah, renin yang berperan dalam mengatur

tekanan darah, serta hormone prostaglandin.(2)

Foto Polos Abdomen

Foto polos abdomen merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan bila ada

keluhan nyeri abdomen atau nyeri di sekitar area urogenital. Manfaat dari

pemeriksaan ini adalah untuk melihat gambaran secara keseluruhan di rongga

abdomen dan pelvis.

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos

abdomen. Pada foto ini dapat menunjukkan bayangan, besar, bentuk dan posisi kedua

ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak dan

perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batas muskulus psoas kanan dan

kiri. Serta Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli.

Interpretasi terhadap kalsifikasi pada saluran ginjal harus dilakukan dengan hati-

hati karena flebolit pada kelenjar mesenterika dan vena pelvis yang berada di atasnya

sering disalah artikan sebagai batu ureter. Film yang diambil saat inspirasi dan

ekspirasi akan mengubah posisi ginjal dan sering kali dapat mengkonfirmasi bahwa

daerah yang mengalami kalsifikasi pada abdomen tersebut adalah batu.

Normal

Foto Polos Abdomen:

Distribusi gas di usus Normal. Kontur Hepar dan lien tidak membesar. Kontur ren D/S Normal. Psoas Shadow simetris.

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Tulang baik. Tidak tampak adanya bayangan batu radioopak sepanjang tractus

urinarius.

2.7.2 Pielografi Intra Vena (PIV)

Pemeriksaan piolegrafi intravena dilakukan dengan menyuntikkan bahan kontras

secara intravena dan dilakukan pengambilan gambar radiologis secara serial yang

disesuaikan dengan saat zat kontras mengisi ginjal, berlanjut ke ureter, dan ke

kandung kemih. Indikasi pemeriksaan PIV adalah untuk mendeteksi lokasi obstruksi

misalnya pada batu ginjal, konfirmasi penyakit ginjal polikistik, atau adanya kelainan

anatomis yang tidak terdeteksi oleh teknik pemeriksaan lain. Pemeriksaam PIV

memerlukan persiapan yaitu :

a. 2 hari sebelum foto PIV penderita hanya makan bubur kecap.

b. Minum air putih yang banyak.

c. Jam 24.00 WIB minum obat pencahar/laksans untuk membersihkan kolon

dari feses yang menutupi daerah ginjal.

d. Selanjutnya puasa sampai dilakukan foto.

e. Dilarang banyak bicara untuk mengurangi udara (gas) dalam lambung dan

usus.

Untuk bayi dan anak diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya

untuk mengembangkan lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga

bayangan kedua ginjal dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas. Sebelum pasien

disuntikkan urofin 60% harus dilakukan terlebih dahulu uji kepekaan. Jika pasien alergi

terhadap kontras maka pemeriksaan pielografi intravena dibatalkan.

Dosis urografin 60 mg % untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalau perlu diberikan

dosis rangkap yaitu 40 ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film bucky

anteroposterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15 menit, 30 menit dan 1

jam. Sebaiknya segera setelah pasien disuntik kontras, kedua ureter dibendung, baru

dibuat foto 7 menit. Kemudian bendunag dibuka, langsung dibuat foto di mana

diharapkan kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6,

12 dan 24 jam.

Menurut Meschan, digunakan film bucky antero-posterior abdomen setelah

penyuntikan, ulangi pemotretan film antero-porterior abdomen dengan jarak waktu

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

setelah disuntik kontras intravena, masing-masing 4 menit, 8 menit, 25 menit, foto

terlambat jika konsentrasi dan eksresi sangat kurang pada 1-8 jam. Foto terakhir

biasanya film berdiri. Pada pasien hipertensi, film harus dibuat setelah penyuntikan 30

detik sampai 1 menit, dan tiap-tiap menit setelah itu, untuk 5 menit pertama.

Beberapa ahli menyatakan bahwa PIV masih merupakan pencitraan yang terbaik

untuk memberikan gambaran secara vertikal mengenai struktur anatomi dari saluran

kemih. Akan tetapi kurang disukai karena adanya risiko alergi terhadap zat kontras.

Syarat-syarat seseorang boleh melakukan IVP yakni,

Tidak memiliki riwayat alergi.

Fungsi ginjalnya baik. Cara untuk mengetahuinya yakni dengan mengukur

kadar BUN atau kreatininnya (<2). Karena kontras itu bersifat nefrotoksik

dan dikeluarkan lewat ginjal, jadi apabila ginjal rusak atau tidak berfungsi,

akan sangat berbahaya bagi pasien.

Indikasi dilakukannya pemeriksaan IVP yakni untuk melihat anatomi dan fungsi dari

traktus urinarius yang terdiri dari ginjal, ureter, dan bladder, yang meliputi

Kelainan kongenital.

Radang atau infeksi.

Massa atau tumor.

Trauma.

Pada pielografi normal akan diperoleh gambaran bentuk ginjal seperti kacang.

Kutub (pool) atas ginjal kiri setinggi Th.11, bagian bawah, batas bawah setinggi korpus

vertebra L3. Ginjal kanan letaknya kira-kira 2 cm lebih rendah daripada yang kiri. Pada

pernafasan, kedua ginjal bergerak dan pergerakan ini dapat dilihat dengan

fluoroskopi. Arah sumbu ke bawah dan lateral sejajar dengan muskuli psoas kanan dan

kiri. Dengan adanya lemak perirenal, ginjal mendapat lebih jelas terlihat. Hal ini

terutama dapat dilihat pada orang gemuk. Pelvis renalis kemudian dilanjutkan dengan

kalik mayor, biasanya Dari kalik mayor dilanjutkan dengan kalik minor. Jumlahnya

bervariasi antara 6-14. Kedua ureter berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah

pertengahan sakrum dan berputar ke belakang lateral dalam suatu arkus, turunke

bawah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum buli-buli.

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Tiga tempat penyempitan ureter yang normal, yaitu pada sambungan

pelvis dan ureter dengan buli-buli, dan ada persilangan pembuluh darah iliaka.

IPV menit ke 5

Pada menit ke-5, organ yang dinilai yaitu perginjalan, yang meliputi nefrogram

dan sistem pyelocalices (SPC). Nefrogram yaitu bayangan dari ginjal kanan dan kiri

yang terisi kontras. Warnanya semiopaque, jadi putihnya sedang-sedang saja.

Pada menit ke-5, contoh penyakit yang bisa diketahui yaitu penyakit-penyakit

yang ada di ren, misalnya pyelonefritis, nefrolitiasis, hidronefrosis, massa/tumor renal,

dll.

Page 6: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Menit ke 15

Penilaian ureter:

1. Jumlah ureter.

Terkadang, ureter bisa hanya nampak 1 aja, itu mungkin di sebabkan

kontraksi ureter saat pengambilan foto, jadi tidak nampak ketika difoto.

2. Posisi ureter.

3. Kaliber ureter.

Maksudnya diameternya, normal < 0.5 cm.

4. Ada tidaknya batu, baik lusen maupun opaque.

Kemudian nyatakan bentuk, jumlah, ukuran, dan letak batu.

Contoh penyakit pada menit ke 15 diantaranya: hidroureter,

ureterolithiasis, ureteritis.

Menit ke 45

Page 7: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Menit ke 45 : Menilai buli-buli.

Apakah dinding buli reguler? adakah additional shadow (divertikel)

ataupun filling defect (masa tumor) dan indentasi prostat.

gambaran dinding yang menebal ireguler dicurigai adanya sistitis kronis.

Contoh penyakit pada menit ke 45 yaitu cystitis, pembesaran prostat, massa

vesikolithiasis

Post miksi

POST MIKSI

Kita harus menilai apakah setelah pasien berkemih kontras di buli minimal?

Seandainya terdapat sisa yang banyak kita dapat mengasumsikan apakah terdapat

sumbatan di distal buli ataupun otot kandung kencing yang lemah. Normalnya yaitu

sisa 1/3 dari buli-buli penuh

2.7.3 Urografi Retrograde

Page 8: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Indikasi urografi retrograde adalah untuk melihat anatomi traktus urinarius

bagian atas dan lesi-lesinya. Hal ini dikerjakan apabila pielografi intravena tidak

berhasil menyajikan anatomi dan lesi-lesi traktus urinarius bagian atas.

Keistimewaan urografi retrigrad berguna melihat fistel.

Urografi retrograd memerlukan prosedur sistoskopi. Kateter dimasukkan oleh

ahli urologi. Kerjasama antara ahli urologi dan radiologi diperlukan karena waktu

memasukkan kotras, posisi pasien dapat dipantau (dimonitor) dengan fluoroskopi atau

televisi. Udara dalam kateter dikeluarkan, kemudian 25 % bahas kontras yang

mengandung iodium disuntikkan dengan dosis 5-10 ml dibawah pengawasan

fluoroskopi. Harus dicegah pengisian yang berlebihan karena risiko ekstravasasi ke

dalam sinusrenalis atau intravasasi ke dalam kumpulan saluran-saluran (collecting

duct). Ekstravasasi kontras dapat menutupi bagian-bagian yang halus dekat papilla.

Rutin dibuat proyeksi frontal dan oblik. Kemudian kateter diangkat pada akhir

pemeriksaan, lalu dibuat foto polos abdomen. Jika ada obstruksi dibuat lagi foto 15

menit kemudian.

Komplikasi dapat berupa sepsis, perforasi ureter, ekstravasasi bahankontras,

reaksi bahan kontras, hematuri dan anuri berhubung dengan edema pada sambungan

ureter dan vesika.

2.7.4 Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostik ( pencitraan

diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat

mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan

sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada

Page 9: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai

nilai diagnostik yang tinggi. Tidak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama

sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini,

diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai

peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat dilakukan

secara bed-side dan relatif tidak mahal. Pada ginjal pemeriksaan ini cukup efektif dan

akurat dalam mendeteksi adanya abses renal, pyohidronefrosis, atau adanya batu

saluran kemih. Selain itu USG juga cukup baik dalam menilai parenkim ginjal,

ketebalan korteks ginjal, serta mendeteksi hidronefrosis.

Sonogram ginjal normal :

Ukuran ginjal normal dewasa : Ginjal kanan : 8– 14 cm (rata-rata 10,74 cm),

Ginjal kiri : 7–12 cm (rata-rata 11.10 cm), Diameter antero-posterior 4 cm dan

diameter melintang rata-rata 5 cm. Ukuran panjang ginjal normal secara USG lebih

kecil bila dibandingkan dengan yang terlihat secara radiografi.

Ginjal normal memperlihatkan sonodensitas kortek yang lebih rendah

(hipoekoik) dibandingkan dengan sonodensitas hati,limpa dan sinus renalis. Tebal

kortek kira-kira 1/3 – 1/2 sinus renalis dengan batas rata atau bergelombang pada

ginjal yang lobulated. Sedangkan sinus renalis yang terletak ditengah ginjal

memberikan sonodensitas yang tinggi (hiperekoik) disebabkan karena komposisinya

yang terdiri atas lemak dan jaringan parenkim ginjal. Didalam sinus renalis terdapat

garis-garis anekoik, yaitu irisan kalises yang bila diikuti akan bergabung pada daerah

anekoik besar, yaitu pelvis renals.

Page 10: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Usg ginjal normal

2.7.5 Computed Tomography Scan (CT-Scan)

Pemeriksaan CT scan pada kasus infeksi saluran kemih bermanfaat untuk

mendeteksi adanya pielonefritis akut. Dengan CT scan kontras, pielonefritis akut akan

tampak sebagai daerah yang underperfusion. Adapun keunggulan CT adalah

memberikan resolusi anatomi yang lebih baik, sehingga membantu untuk kasus sulit.

CT scan juga bermanfaat pada kasus abses renal atau pionefrosis. Kekurangan dari CT

adalah efek radiasi pada tubuh. Diperkirakan pada orang dewasa pemeriksaan CT

abdomen tunggal memberikan efek radiasi setara dengan 500 kali pemeriksaan foto

polos toraks.

Normal

2.7.6 Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Pemeriksaan MRI manfaat utamanya pada ginjal adalah untuk mendeteksi

adanya massa ginjal. Keuntungan dari pemeriksaan MRI adalah memberikan

gambaran multiplanar, secara jelas memberikan gambaran antara jaringan normal

dengan jaringan yang patologis serta tidak ada efek radiasi.

Page 11: Anatomi Dan Fisiologi Ginjal

Normal