Upload
moi
View
140
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Neurologi
Citation preview
1. Anatomi dan Fisiologi Susunan Saraf Pusat
Sistem saraf terbagi menjadi Susunan Saraf Pusat (SSP) dan Susunan Saraf
Tepi (SST). Penyusun dari SSP adalah otak dan medulla spinalis, sedangkan
penyusun SST terbagi menjadi divisi aferen dan eferen. Berikut penjelasan mengenai
penyusun SSP.
Otak
Otak terletak dalam cavum cranii dan bersambung dengan medulla spinalis
melalui foramen magnum. Secara konvensional otak dibagi menjadi tiga bagian
utama. Bagian-bagian tersebut antara lain prosencephalon, mesencephalon, dan
rhmbencephalon. Prosencephalon dapat dibagi menjadi diencephalon dan cerebrum.
Rhombencephalon dibagi menjadi medulla oblongata, pons, dan cerebellum. Struktur
batang otak atau disebut juga truncus encephali merupakan gabungan dari
mesencephalon, pons, dan medulla oblongata (Snell, 2007).
Gambar 1. Otak
Cerebrum merupakan bagian otak terbesar, terdiri atas dua hemisfer yaitu
hemisfer kiri dan kanan. Hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh massa substansia
alba yang disebut corpus callosum. Setiap hemisfer terdiri dari:
a) Korteks serebrum (subtansia grisea)
Mempunyai fisura dan sulkus. Setiap hemisfer di bagi oleh fisura dan sulkus yang
membagi 4 lobus (frontalis, parietalis, occipitalis, temporal) :
Fissura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan hemisfer
kanan
Fissura transversal membagi hemisfer serebral dari serebellum
Sulkus pusat atau sulkus sentralis memisahkan lobus sentral dari lobus parietal
Sulkus lateral memisahkan lobus frontal dan temporal
Sulkus parietoccipital memisahkan lobus frontal dan temporal
b) Gyrus dimana permukaan hemisfer serebral yang memiliki semacem
konfolusi,diantaranya :
Gyrus pracentral terletak di anterior terhadap sulkus sentralis. Yang memiliki
fungsi mengatur volunter sisi tubuh yang berlawanan.
Gyrus postsentralis terletak posterior terhadap sulkus sentralis. Dimana area
ini disebut area sensoris yang menerima dan menginterprestasikan sensasi
nyeri, raba, tekan pada sisi kontralateral.
c) Ganglia basalis atau nukleus basalis
Merupakan sekelompok masa substansia grissea yang terletak di hemisfer serebri.
Ganglia basalis berfungsi mengatur postur dan gerakan volunter. Terdiri dari
korpus striatum, nukleus amigdala, dan claustrum.
d) Ruangan yang terdapat pada masing-masing hemisphere yaitu ventrikel lateralis.
(Snell, 2007)
Diencephalon terdiri dari thalamus di bagian dorsal dan hypothalamus di bagian
ventral. Talamus merupakan substansia grisea yang berbentuk seperti telur besar
dan berada di kedua sisi ventriculus tertius. Ujung anterior thalamus membentuk
batas posterior foramen interventriculare yang menghubungkan ventriculus tertius
dan ventriculus lateralis. Hipothalamus membentuk bagian bawah dinding lateral
dan lantai ventriculus tertius (Snell, 2007).
Mesencephalon merupakan bagian yang menghubungkan antara prosencephalon
dan rhombencephalonterdapat rongga sempit di mesencephalon yang disebut
aquaeductus cerebri yang menghubungkan ventriculus tertius dengan ventriculus
quartus. Mesencephalon terdiri dari banyak nuclei dan berkas serabut saraf
asenden dan desenden (Snell, 2007).
Gambar 2. Cerebellum dan Batang Otak
Cerebellum terletak di dalam fossa cranii posterior dan berada pada posterior pons
dan medulla oblongata. Cerebellum terdiri dari dua hemisfer yang dihubungkan oleh
vermis. Cerebellum berhubungan dengan mesencephalon melalui pedunculus
cerebellaris superior, dengan pons melalui pedunculus cerebellaris media, dan dengan
medulla oblongata melalui pedunculus cerebellaris inferior. Pedunculus membentuk
berkas serabut saraf yang besar yang menghubungkan antara cerebellum dengan
susunan saraf lainnya. Hemisfer cerebellum terdiri dari substansia grissea dan
substansia alba.Cortex cerebella tersusun dalam lipatan atau folia yang dipisahkan
oleh fissure transversal (Snell, 2007)
Pons terletak di anterior cerebellum, inferior dar mesencephalon, dan superior dari
medulla oblongata. Pons memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada
permukaan anteriornya yang menghubungkan kedua hemisfer cerebelli, banyak
nuclei, dan serabut saraf asenden dan desenden (Snell, 2007).
Medulla oblongata berbentuk konus dan berhubungan dengan pons di sebelah
superior serta medulla spinalis di sebelah inferior. Pada medulla oblongata terdapat
banyak nuclei yang berfungsi menyalurkan serabut saraf asenden dan desenden
(Snell, 2007).
Medulla Spinalis
Medulla spinalis terletak di dalam canalis vertebralis dan dibungkus oleh tiga
meninges yaitu duramater, arachnoideamater, dan piamater. Perlindungan lebih lanjut
dilakukan oleh cairan cerebrospinal yang mengalir di dalam ruang subarachnoid.
Medulla spinalis berbentuk silindris, bagian superior dimulai dari foramen magnum
dan berakhir di inferior pada regio lumbal. Di bawah, medulla spinalis menipis
menjadi conus medullaris, pada ujungnya terdapat kepanjangan dari piamater yang
disebut fillum terminalis. Di sepanjang medulla spinalis terdapat 31 pasang saraf
spinal melalui radiz anterior dan radix posterior. Masing-masing radix saraf memiliki
sebuah ganglion radix posterior yang merupakan sel-sel pembentuk serabut saraf
pusat dan tepi (Snell, 2007).
Medulla spinalis terdiri dari substansia grissea di bagian dalam dan dikelilingi
oleh substansia alba di bagian luar. Pada potongan melintang, substansia grissea
terlihat seperti huruf H dengan cornu anterior dan cornu posterior yang dihubungkan
oleh commisura grissea dan terdapat canalis centralis di bagian tengahnya. Substansia
alba terdiri dari collumna alba anterior, posterior, dan lateral (Snell, 2007).
Gambar 3. Medulla Spinalis
Fisiologi Susunan Saraf Pusat
Susunan Saraf Pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan medulla spinalis mengatur
fungsi kognitif atau berpikir. Sekitar 100 juta neuron di otak membetuk susunan
kompleks yang memungkin manusia untuk mengatur lingkungan internal melalui
sistem neural, mengeksperiskan emosi, mengontrol pergerakan secara sadar, memiliki
kesadaran terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, dan terutama berpikir dan
menyimpan ingatan (Sheerwod, 2007).
Otak
Secara fungsional, otak dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian
tersebut memiliki fungsi dan berkoordinasi dengan organ lainnya. Fungsi utama dari
bagian-bagian otak tersebut dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel . Fungsi Utama Bagian-Bagian Otak
Bagian Otak Fungsi Utama
Korteks cerebrum 1. Persepsi sensorik
2. Kontrol gerakan volunteer
3. Kemampuan berbahasa
4. Sifat dan kepribadian
5. Berpikir, memori, pembuatan keputusan,
kreatifitas, dan kesadaran diri
Ganglia basalis 1. Inhibisi tonus otot
2. Koordinasi gerakan berulang dan lambat
3. Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan
Thalamus 1. Stasiun relay input sensorik
2. Kesadaran terhadap sensasi
3. Kesadaran
4. Berperan dalam control motorik
Hipothalamus 1. Regulasi fungsi homeostatic seperti
control suhu, rasa haus, pengeluaran urin,
dan rasa lapar
2. Penghubung antara sistem saraf dan
sistem endokrin
3. Pengatur emosi dan pola sifat dasar
Cerebellum 1. Keseimbangan
2. Pengaturan tonus otot
3. Koordinasi pergerakan
Batang otak (mesenchepalon, pons, dan
medulla oblongata)
1. Tempat keluar nervus cranialis
2. Pusat pernapasan, kardiovaskular, dan
pencernaan
3. Pengaturan refleks otot yang berhubungan
dengan kesembangan dan postur
4. Penerima dan pengintregasi input sinaptik
dari medulla spinalis, aktivasi korteks
cerebrum
5. Pengatur siklus tidur
(Sherwood, 2007)
Gambar 4. Lobus Cerebrum
Secara umum, terdapat 4 lobus pada otak yaitu lobus frontalis, parietalis,
temporalis, dan occipital. Tabel di bawah ini menjabarkan fungsi korteks serebri
masing-masing lobus.
Tabel 1. Fungsi Korteks Serebri Masing-Masing Lobus
Lobus Letak Fungsi
Frontalis Anterior sulkus
frontalis
1. Aktivitas motorik volunter pada
sisi tubuh yang berlawanan
(terletak di gyrus presentralis).
2. Sebagai area bicara motorik yang
sering disebut area broca
(terletak di gyrus frontalis
inferior).
3. Elaborasi pikiran
Parietalis Di sulkus sentralis Bertanggung jawab dalam area
sensoris yaitu menerima dan
mengintreprestasikan sensasi nyeri,
raba, tekanan dari permukaan tubuh
(terletak di gyrus postsentralis).
Temporalis Di sebelah lateral Menerima dan menginterprestasikan
suara.
Area wernicke yang berfungsi
sebagai area pemahaman bahasa
(asosiasi) afasia reseptif.
Occipitalis Posterior occipital Area visual primer yang berfungsi
menerima informasi dari retina mata.
Area asosiasi visual yang berperan
untuk menginterprestasikan
pengalaman visual.
Medula Spinalis
Medulla spinalis memiliki serabut-serabut saraf yang membentuk tractus. Tractus-
tractus spinalis dibagi menjadi tractus ascenden, descenden dan intersegmentalis.
Saat memasuki medulla spinalis, serabut saraf sensorik akan dipisahkan menjadi
tractus di substansia alba. Beberapa serabut saraf berperan menghubungkan segmen-
segmen medulla spinalis sedangakn serabut yang lain naik menuju ke otak. Berkas
serabut saraf yang berjalan menuju otak inilah yang disebut tractus ascenden. Tractus
ascenden menghantarkan informasi aferen baik yang disadari maupun tidak. Informasi
ini dapat dibagi menjadi informasi eksteroseptif (input dari luar tubuh seperti nyeri,
suhu dll.) dan proprioreseptif (input dari dalam tubuh seperti dari otot atau sendi).
Berikut nama tractus ascenden dan rangsang yang dibawa:
a) Tractus spinothalamicus lateralis : jaras nyeri dan suhu.
b) Tractus spinothalamicus anterior : jaras raba dan tekanan ringan.
c) Tractus spinocerebellaris posterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
d) Tractus spinocerebellaris anterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
e) Tractus cuneocerebellaris : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
f) Tractus spinotectalis : jaras refleks spinovisual
g) Tractus spinoreticularis : mempengaruhi kesadaran.
(Snell, 2007)
Tractus descenden merupakan serabut saraf yang turun di dalam substansia
alba dari berbagai pusat saraf. Berikut nama tractus descenden dan fungsinya:
a) Tractus corticospinalis :jaras gerakan volunter
b) Tractus reticulospinalis : memfasilitasi dan menghambat aktivitas refleks dan
gerakan volunter.
c) Tractus tectospinalis : respon stimulus visual.
d) Tractus rubrospinalis : antigravitasi
e) Tractus vestibulospinalis : memfasilitasi otot ekstensor, menghambat otot fleksor
dan keseimbangan.
f) Tractus olivospinalis : belum diketahui, berhubungan dengan aktivitas otot
(Snell, 2007)
2. FISIOLOGI SISTEM SARAF
Sistem saraf terorganisasi menjadi system saraf pusat yang terdiri dari otak dan korda
spinalis , dan system saraf tepi yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa
informasi antara SSP dan bagian tubuh lain. Sistem saraf tersusun atas tiga neuron
yaitu neuron aferen, neuron eferen, dan antar neuron.Badan sel neuron tiak memiliki
dendrit dan masukan prasinaps, terletak didekat korda spinalis.Neuron eferen berada
terutama terletak di SST badan selnya berada di SSP tempat banyak masukan
prasinaps yang berlokasi sentral berkonvergensi pada neuron tersebut untuk
mempengaruhi keluaran ke organ efektor.
Sistem Saraf Pusat
Sekitar 90% sel-sel di dalam SSP bukanlah neuron tetapi sel glia atau
neuroglia.Terdapat empat jenis sel glia di SSP yaitu astrosit, oligodendrosit, sel
ependymal, dan mikroglia.
Tabel
Jenis Sel Glia Fungsi
Astrosit Menyerap dan menguraikan neurotransmiter yang dikeluarkan
menjadi bahan-bahan dasar untuk sintesis lebih banyak
neurotransmiter oleh neuron
Menyerap kelebihan K+
memiliki reseptor untuk neurotransmitter
Oligodendrosi
t
Membentuk sarung mielin di SSP
Sel ependimal Melapisi rongga internal otak dan korda spinalis
Berperan dalam pembentukan CSS
Mikroglia Berperan dalam pertahanan otak sebagai sel fagositik
Perlindungan untuk SSP
1. SSP terbungkus oleh cranium (tengkorak) yang melindungi otak dan kolumna
vertebralis yang mengelilingi korda spinalis.
2. Tiga membrane yang melindungi otak dan mengandung zat makanan yaitu menings
yang terletak diantara tulang penutup dan jairngan saraf.
a) Duramater : selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari dua lapisan yaitu sinus
dura, sebuah rongga berisi darah, dan sinus vena rongga yang lebih besar.
b) Araknoid mater : lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah.Ruang
antara lapisan araknoid dan piamater dibawahnya disebut ruang subaraknoid, terisi
oleh cairan serebropinal.
c) Piamater : banyak mengandung pembuluh darh dan melekat erat ke permukaan
otak dan korda spinalis.
3. Otak terapung dalam cairan serebropinalis (CSS)
Cairan serebrospinalis dibentuk terutama oleh pleksus koroideus yang ditemukan
didaerah tertentu di rongga ventrikel otak.Setelah terbentuk, CSS mengalir melalui
empat ventrikel yang saling berhubungan dalam bagian interior otak dan melalui
kanalis sentralis korda spinalis yang sempit.CSS keluar melalui lubang-lubang kecil
dari ventrikel keempat didasar otakmemasuki ruang subaraknoid dan akhirnya
mengalir diantara lapisan-lapisan menings diseluruh permukaan otak dan korda
spinalis. Sewaktu mencapai bagian atas otak, CSS direabsorbsi dari ruang
subaraknoid ke dalam vena melalui vilus subaraknoid.
Melalui proses pembentukan, sirkulasi dan reabsorbsi yang terus menerus, seluruh
volume CSS yang sekitar 125-150 ml digantikan lebih dari tiga kali/hari.
4. Sawar darah otak yang sangat selektif dan membatasi akses zat-zat di dalam darah ke
dalam jaringan otak yang rentan.
I. Otak Besar (Serebrum)
Serebrum dibagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer serebrum kiri dan kanan yang
dihubungkan oleh korpus kalosum, suatu pita tebal yang mengandung 300 juta akson
saraf melintang diantara kedua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri dari sebua lapisan luar
yang tipis yaitu substansia grisea atau korteks serebrum, menutupi bagian tengah yang
lebih tebal yaitu substansia alba. Jauh di dalam subtansia alba terdapat substansia grisea
lain, yaitu nucleus-nukleus basal.
Belahan korteks dibagi menjadi empat lobus utama yaitu
a. lobus oksipitalis, bertanggung jawab untuk pengolahan awal masukan penglihatan
b. temporalis, bertanggung jawab untuk sensasi suara
c. parietalis,bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah masukan sensorik
seperti sentuhan, tekanan, panas, dingin, nyeri dari permukaan tubuh.Sensasi-sensai
ini secara kolektif dikenal sebagai sensai somestetik. Lobus parietalis juga
merasakan kesadaran posisi tubuh yaitu propriosepsi. Korteks somatosensorik,
tempat pengolahan awal masukan somestetik dan propriosepsi ini terletak dibagian
depan tiap-tiap lobus parietalis tepat dibelakang sulkus sentralis.Setiap daerah
didalam korteks somatosensorik menerima masukan sensorik dari daerah tertentu di
tubuh.
d. Frontalis, bertanggung jawab terhadap aktivitas motoric volunter, kemampuan
berbicara, dan leaborasi pikiran.Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan
sulkus sentralis dan dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks motoric
primer. Daerah ini memberi control volunteer atau gerakan yang dihasilkan otot
rangka.Seperti pada pengolahan sensorik, korteks motoric di tiap-tiap sisi otak
mengontrol otot di sisi yang berlawanan.
Kemampuan berbahasa
Daerah Broca, bertanggung jawab untuk kemampuan berbicara, terletak di lobus
frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motoric korteks yang mengontrol
otot-otot yang penting untuk artikulasi.
Daerah Wernicke, berhubungan dengan pemahaman bahasa baik tertulis maupun
lisan, terletak di korteks kiri tempat pertemuan lobus-lobus parietalis, temporalis,
dan oksipitalis.
Daerah Asosiasi
Daerah motoric, sensorik, dan bahasa menyusun hanya sekitar separuh dari luas
korteks serebrum. Daerah sisanya disebut daerah asosiasi yang berperan dalam
fungsi-fungsi yang lebih tinggi (fungsi luhur).Terdapat tiga daerah asosiasi,yaitu :
a. Korteks asosiasi prafrontalis, berperan dalam perencanaan aktivitas volunteer,
pertimbangan konsekuensi –konsekuensi tindakan mendatang dan penentuan
berbagai macam pilihan, serta sifat kepribadian.
b. Korteks asosiasi parietalis-temporalis-oksipialis. Daerah ini memungkinkan kita
“mendapat gambaran lengkap” mengenai hubungan berbagai bagian tubuh kita
dengan dunia luar.
c. Korteks aosisai limbic, terutama berkaitan dengan motivasi dan emosi serta
ekstensif dalam ingatan.
Struktur Subkorteks
Daerah-daerah subkorteks otak berinteraksi secara luas dengan korteks dalam
melaksanakan fungsi mereka.Daerah ini mencakup nucleus basal yang terletak di
serebrum serta thalamus dan hipotalamus yang terletak di diensefalon.
a. Nukleus basal (ganglia basal), terdiri dari beberpaa massa substansia grisea yang
terletak jauh didalam substansia alba serebrum
b. Thalamus, berfungsi sebagai “stasiun penyambung “ dan pusat integrasi
sinapsuntuk pengolahan pendahuluan semua masukan sensorik dalam
perjalanannya ke korteks.
c. Hipotalamus, yaitu kumpulan nucleus spesifik dan serat-serat yang terletak
dibawah thalamus. Daerah ini merupakan pusat integrasi untuk banyak fungsi
homeostatic penting dan penghubung system saraf otonom dengan system
endokrin.
II. Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum yang nelekat ke belakang bagian atas batang otak, terletak di bawah lobus
oksipitalis korteks.
1. Vestibulosrebelum penting untuk mempertahankan keseimbangan dan mengontol
gerakan mata
2. Spinoserebelum mengatur tonus otot dan gerakan volunteer yang terampil dna
terkoordinasi
3. Serebroserebelum berperan dalam perencanaan dan inisasi aktivitas volunteer dengan
memberikan masukan ke daerah-daerah motoric korteks.
III. Batang Otak
Batang otak yang terdiri dari medulla, pons, dan otak tengah(midbrain) adalah
penghubung penting antara bagian otak lainnya dengan korda spinalis.Fungsi batang otak
mencakup :
a. Sebagain besar dari 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak.
b. Di dalam batang otak terdapt kumpulan saraf atau “pusat-pusat” yang mengontrol
fungsi jantung dan pembuluh darah, respirasi, dan banyak aktivitas pencernaan.
c. Berperan dalam modulasi nyeri
d. Berperan mengatur relfeks-refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur.
e. Diseluruh batang otak dan ke dalam thalamus berjalan suatu jaringan luas neuron
yang saling berhubungan yang disebut formasio retikularis yang menerima dan
mengintegrasikan semua masukan sinaps.serat-serat asenden yang bersal dari
formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk membangunkan dan mengaktifkan
korteks serebrum. Serat-serat ini menyusun system aktivasi reticular ( RAS ), yang
mengontrol seluruh derajat kewaspadaan korteks dan penting dalam kemampuan
mengarahkan perhatian.
f. Terdapat pusat-pusat yang bertangguang jawab untuk tidur.
IV. Korda Spinalis
Dari batang otak berjalan berjalan suatu silinder jaringan saraf panjang dan ramping,
yaitu korda spinalis.Korda spinalis yang keluar dari sebuah lubang besar dari dasar
tengkorak, dilindungi oleh kolumna vertebralis sewaktu turun melalui kanalis
vertebralis.
Berbeda dengan substansia grisea di otak, substansia grisea di korda spinalis berbentuk
seperti kupu-kupu di bagian dalam dan dikelilingi substansia alba disebelah luar.Seperti
di otak, substansia grisea korda terutama terdiri dari badan-badan sel saraf serta
dendritnya, antarneuron pendek dan sel glia.Substansi alba tersusun menjadi traktus
(jaras).
Saraf-saraf spinalis berkaitan dengan tiap-tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan
akar ventral.Serat aferen membawa sinyal dating masuk ke korda spinalis melalui akar
dorsal; serat eferen membawa sinyal keluar meninggalkan korda melalui akar ventral.
Korda spinalis secara startegis terletak antara otak dan serat-serat aferen dan eferen
system saraf perifer, sehingga memungkinkan korda spinalis memenuhi dua fugsi
utamanya yaitu, sebagai penghubung untuk menyalurkan informasi antara otak dan
bagian tubuh lainnya; dan mengintegrasikan aktivitas reflex antara masukan aferen dan
keluaran eferen tanpa melibatkan otak. Jenis reflex ini dikenal sebagai reflex spinal.
Refleks adalah respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.Terdapat
dua jenis reflex yaitu reflex sederhana atau reflex dasar yaitu respons yang tidak perlu
dipelajari mislanya menutup mata apabila ada benda yang mendekati, dan reflex yang
didapat atau terkondisi yang terjadi karena belajar dan berlatih.Jalur-jalur saraf yang
berperan dalam pelaksanaan aktivitas reflex dikenal sebagai lengkung reflex yang
mencakup
a. Reseptor
b. Jalur aferen
c. Pusat ontegrasi
d. Jalur eferen
e. Efektor
Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP
dan bagian lain tubuh.Divisi aferen system saraf perifer mengirim informasi mengenai
lingkungan internal misalnya konsentrasi CO2 dalam tubuh.Masukan aferen yang
tidak mencapai tingkat kesadaran dikenal sebagai masukan sensorik dan mencakup
sensasi somatic dan indera khusus.Divisi eferen system saraf perifer adalah
penghubung komunikasi dengan usunan saraf pusat yang mengontrol aktivitas otot
dan kelenjar.SSP mengatur organ-organ feketor ini dengan menimbulkan potensial
aksi di badan-badan sel neuron eferen yang akson-aksonnya berakhir di bagian organ
tersebut.
Otot jantung, otot polos, sebagian besar kelenjar eksokrin dan endokrin dipersarafi
oleh system saraf otonom, yang dianggap sebagai cabang involunter divisi eferen
perifer sedangkan otot rangka dipersarafi oleh system saraf somatic.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom terdiri dari dua divisi yaitu system saraf simpatis dan
parasimpatis.Serat-serat saraf simpatis berasal dari torakal dan lumbal korda
spinalis.Serat-serat preganglion parasimpatis berasal dari kranial dan sacral SSP.Serat
serap preganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter yang sama,
yaitu asetilkolin(Ach), tetapi ujung-ujung pascaganglion kedua system ini mengeluarkan
neurotransmitter yang berlainan.
Setiap jalur saraf otonom yang berjalan dari SP ke suatu organ terdiri dari suatu rantai
yang eridir dari dua neuron. Badan sel neuron pertama di rantai tersebut terletak di SSP.
Aksonnya yaitu serat preganglion bersinaps dengan badan sel neuron kedua yang
terdapat dalam suatu ganglion di luar SSP. Akson neuron kedua,seratpascaganglion
mempersarafi organ-organ efektor.
Sistem Saraf Somatik
Otot rangka dipersarafi oleh neuron motoric,yang akson-aksonnya membentuk system
saraf somatik. Badan sel dari neuron motoric ini terletak di dalam tanduk ventral korda
spinalis.Tidak seperti rantai dua-neuron pada serat saraf otonom, akson suatu neuron
motoric berjalan dari asalnya di korda spinalis sampai tempat berakhirnya di otot
rangka.Bagian terminal akson neuron motoric mengeluarkan Ach, yang menimbulkan
eksitasi dan kontraksi serat-serat otot yang dipersarafi.