60
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kerangka manusia terdiri dari kedua tulang menyatu dan individu yang didirikan dan didukung oleh tendon (bagian otot dengan yang link ke tulang), otot dan ligamen (pita jaringan ikat dimana dua atau lebih tulang ditempatkan bersama-sama dengan satu sama lain pada sendi ). Tulang utama dalam tubuh manusia adalah tulang paha di kaki atas, dan yang paling miniscule adalah tulang stapes di telinga tengah. kerangka merupakan 15% dari berat total tubuh, dan sekitar setengah dari berat ini adalah air. Kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, Tulang, tulang rawan dan sendi Associated. Kerangka manusia dapat dibagi menjadi dua divisi yaitu: Axial Skeleton dan Appendic Skeleton. 1.2 BATASAN MASALAH Menjelaskan struktur anatomi axial skeleton, appendic skeleton, articulation dan body movement. 1.3 TUJUAN 1

anatomi musculus sceletal 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: anatomi  musculus sceletal 2011

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerangka manusia terdiri dari kedua tulang menyatu dan individu yang

didirikan dan didukung oleh tendon (bagian otot dengan yang link ke tulang), otot

dan ligamen (pita jaringan ikat dimana dua atau lebih tulang ditempatkan bersama-

sama dengan satu sama lain pada sendi ). Tulang utama dalam tubuh manusia adalah

tulang paha di kaki atas, dan yang paling miniscule adalah tulang stapes di telinga

tengah. kerangka merupakan 15% dari berat total tubuh, dan sekitar setengah dari

berat ini adalah air.

Kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, Tulang, tulang rawan

dan sendi Associated. Kerangka manusia dapat dibagi menjadi dua divisi yaitu: Axial

Skeleton dan Appendic Skeleton.

1.2 BATASAN MASALAH

Menjelaskan struktur anatomi axial skeleton, appendic skeleton, articulation

dan body movement.

1.3 TUJUAN

Mahasisma dapat memahami dan mengerti tentang anatomi musculoskeletal

serta gerak tubuh dalam ilmu keperawatan.

1

Page 2: anatomi  musculus sceletal 2011

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANATOMI SISTEM SKELETAL (TULANG)

2.1.1 Pengertian

Rangka manusia tersusun dari tulang –tulang (206 tulang) yang membentuk

suatu rangka tubuh. Selain tersusun dari tulang rangka tubuh di sebagian tempat juga

dilengkapi dengan kartilago (tulang rawan).

2.1.2 Fungsi tulang

Menyokong struktur tubuh

Menjadi tempat melekatnya serat otot

Membentuk sel darah

Menyimpan ion anorganik(yaitu, kalsium dan fosfor)

Melindungi organ dalam dari trauma

Rangka digolongkan menjadi 3 yaitu :

1. Axial skeleton

2. Appendicular skeleton

3. Articaltion

2.2 Struktur anatomi axial skeleton

Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi

dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi

tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.

2

Page 3: anatomi  musculus sceletal 2011

2.2.1 Bagian-Bagian Rangka AksialA.Tengkorak

Tengkorak tersusun dari 22 tulang: 8 tulang cranial dan 14 tulang fasial.

1. Kranium membungkus dan melindungi otak.

a) Tulang frontal membentuk dahi, langi-langit rongga nasal, dan

langit-langit orbita (kantong mata).

Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk

menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanak awal

berfusi dengan penuh.

3

Page 4: anatomi  musculus sceletal 2011

Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran

dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda.

Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan

menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut

glabela.

Tepi supraorbital yang terletak dibawah lengkungan

supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen

supraorbital (takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan

masuk arteri dan saraf.

b) Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.

Sutura sagital yang menyatukan tulang kiri dan kanan adalah

sendi mati yang disatukan fibrokartilago.

Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang frontal

Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang

oksipital

c) Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang

cranium.

Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi

tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial

dengan rongga spinal.

Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang

mencuat diatas foramen magnum.

Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang

oksipital yang dengan berartikulasi vertebra serviks pertama,

atlas.

d) Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari cranium.

Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih

dan tipis yang membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus

menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang temporal.

Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap

tulang zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus.

4

Page 5: anatomi  musculus sceletal 2011

Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak

dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi stuktur telinga

tengah dan telinga dalam.

Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang

telinga. Prosesus mastoid adalah tonjolan membulat yang

mudah teraba di belakang telinga

a. Pada orang dewasa prosesus mastoideus mengandung

ruang-ruang udara, yang disebut sel-sel udara mastoid

mastoid (sinus), dan dipisahkan dari otak oleh sekat

tulang yang tipis.

b. Inflamasi pada sel udaara mastoid (mastoiditis) dapat

terjadi akibat infeksi telinga tengah yang tidak diobati.

Bagian timpani terletak disisi inferiorbagian squamosa dan

sisi anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran

telinga (meatus auditori eksternal dan memiliki prosesus

stiloid yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid.

e) Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal

dan berperan dalam pembentukan orbita mata.

Lempeng plate kribriform membentuk sebagian langit –

langit rongga nasal dan terperforasikan untuk jalur saraf

olfaktori. Bagian krista galli (disebut demikian karena

kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalh prosesus

halus tringular yang menonjol kedalam rongga kranial diatas

lempeng kribriformis dan berfungsi sebagai tempat

perlekatan perlapis otak.

Lempeng perpendikular menonjol kearah bawah disudut

kanan lempeng kribriform dan membentuk bagian septum

nasal yang memisahkan dua rongga nasal.

Massa leteral mengandung sel – sel udara atau sinus etmoid

tempat mensekresi mukus.

Konka nasal superior dan tengah atau turbinatum. Menonjol

secara medial dan berfungsi untuk memper luas area

5

Page 6: anatomi  musculus sceletal 2011

permukaan rongga nasal.(konka nasal inferior merupakan

tulang tersendiri).

f) Tulang sfenoid berbentuk seperti kelalawardengan sayap terbentang.

Tulang ini membentuk dasar anterior cranium dan berartikulasi ke

arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan

tulang etmoit dan tulang frontal.

Badan sfenoid memiliki suatu lekukan , sela tursika yang

menjadi tempat kelenjar hipofisis.

Sayap besar dan sayap kecil menonjol kearah lateral dari

badan tulang.

Prosesus pterigoid menonjol kearah inferior dari badan tulang

dan membentuk dinding rongga nasal.

g) Oksikel auditori tersusun dari maleus , inkus, dan stapes (tapal kuda).

Fungsinya dalam proses pendengaran .

h) Tulang wormian adalah tulang kecil yang jumlahnya bervariasi dan

terletak dalam sutura.

2. Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut

disatukan oleh sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibura

atau rahang bawah.

a) Tulang nasal, membentuk penyangga hidung dan berarti kulasi

dengan septum nasal.

b) Tulang palatum, membentuk bagian posterior langit-langit mulut,

bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal.

c) Tulang zigmatik (malar), membentuk tonjolan pada tulang pipi,

setiap prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus

pada tulang temporal.

d) Tulang maksilar membentuk rahang atas

(1) Prosesus alveolar, mengandung soket gigi bagian atas

(2) Prosesus zigomatikus, memanjang keluar untuk bersatu dengan

tepi infraorbital pada orbital.

6

Page 7: anatomi  musculus sceletal 2011

(3) Prosesus palatines, membentuk bagian anterior pada langit-langit

keras.

(4) Sinus maksilar, yang kosong sampai kerongga nasal, merupakan

bagian dari empat sinus paranasal.

e) Tulang lakrimal ,berukuran kecil dan tipis, terletak diantara tulang

etmoid dan maksila pada orbita, berisi suatu celah untuk lintasan

duktus lakmiral, yang mengalirkan air mata kerongga nasal.

f) Tulang vomer, membentuk bagian tengah langi-langit keras di antara

palatum dan maksila, serta turu membentuk septum nasal.

g) Konka nasal inferior (trbinatum)

h) Mandibula adalah tulang tulang rahang bagian bawah

(1) Bagian alveoral berisi soket gigi bawah

(2) Mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua

prosesus, prosesus kondiloid (berfungsi untuk artikulasi dengan

tulang temporal pada fosa mandibular), prosesus koronoid

( berfungsi sebagai tempat perlekatan otot temporal).

7

Page 8: anatomi  musculus sceletal 2011

3. Tulang hioid, tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak

berartikulasi dengan tulang lain, tulang hioid ditopang oleh ligamen dan

otot dari prosesus stiloideus temporal.

4. Sinus paranasal (frontal, edmoidal, sfenoidal dan maksilar), terdiri dari

ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan

rongga nasal. Inus tersebut berfungsi sebagai berikut:

a) Memperingan tulang-tulang kepala

b) Memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses

berbicara

c) Memproduksi mukus yang mengalir kerongga nasal dan membantu

menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk.

8

Page 9: anatomi  musculus sceletal 2011

A. Vertebra

1) Kolumna vertebra, menyangga berat tubuh dan melindungi medulla

spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan

diskus fibrokartilago intervertebal.

a. Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra

lumbal, dan tulang vertebra sacrum yang menyatu menjadi sacrum

9

Page 10: anatomi  musculus sceletal 2011

dan tiga sampai lima tulang koksigeal yang menyatu menjadi

tulang koksiks.

b. Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen)

intervertebralis diantara vertebra yang letaknya bersebelahan

2) Strutur khas vertebra

a. Badan atau setrum menyangga sebagian besar berat tubuh.

b. Lengkung saraf (vertebra), terbentuk dari dua pedikel dan lamina,

membungkus rongga saraf dan menjadi lintasan medulla spinalis.

c. Prosesus spinosa menonjol dari arah lamina kea rah posterior dan

inferior untuk tempt perlekatan otot.

d. Prosesus transversa menjorok ke arah lateral

e. Prosesus pengartikulasi inferior dan prosesus pengartikulasi superior

menyangga faset untuk berartikulasi dengan vertebra atas dan vertebra

bawah.

3) Variasi regional pada karakteristik vertebra

a. Vertebra serviks memiliki foramina tranversal untuk litasan arteri

vertebra, vertebra srviks pertama dan kedua dimodifikasi untuk

menyangga dan menggerakkan kepala.

- Atlas: vertebra serviks pertama dan tidak mimiliki badan

- Aksis: vertebra serviks kedua, memiliki prosesus odontoid yang

menonjol ke atas dan bersandar pada tulang atlas

- Vertebra serviks ketujuh memiliki prosesus spinosa yang panjang,

sehingga dapat teraba dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena

itu, vertebra ini sering disebut sebagai vertebra prominens.

b. Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke

bawah, dan memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang

digunakan untuk artikulasi tulang iga.

c. Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus

spinosanya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis

horizontal.

10

Page 11: anatomi  musculus sceletal 2011

d. Sakrum adalah tulang triangular. Bagian dasar tulang ini berartikulasi

dengan vertebra lumbal kelima.

1) Di arah lateral, banyak terdapat foramen (lubang) pada sakrum untuk

lintasan arteri dan saraf.

2) Tepi anterior bagian atas sacrum adalah promontoilum sakrum suatu

tanda obstetric yang dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan

ukuran pelvis.

3) Koksiks (tulang ekor) menyatu dan berartikulasi dengan ujung sakrum

yang kemudian membentuk sendi dengan sedikti pergerakan.

Pergerakan ini penting selama melahirkan untuk membentuk jalur

keluar kepala janin.

4) Lengkung pada kolumna vertebra

a) Lengkung primer, yaitu konkaf atau cembung (berbentuk C) terbentuk

pada area toraks dan pelvis selama perumbuhan janin.

b) Lengkung skunder , yaitu konveks atau cekung terbentuk pada spina

serviks setelah kelahiran saat bayi mulai mengangkat kepalanya, dan

pada spina lumbal saat bayi mulai berdiri dan berjalan.

c) Lengkung abnormal

- Skoliosis: lengkungan lateral spina pad rotasi vertebra. Muncul

selama mas pertumbuhan yang cepat (masa remaja).

- Kifosis (punggung bungkuk): lengkung posterior yang berlebihan

pada bidang toraks.

- Lordosis (swayback): lengkung arterior yang berlebihan pada area

lumbal.

5) Gangguan pada vertebra

a) Diskus terherniasi (keluar)

- Diskus interverbral terletak diantara dua badan tulang vertebra

yang berdekatan dan bertindak sebagai peredam sters di antara

kedua tulang tersebut.

- Setiap diskus mengandung massa sentral, nucleus pulposus, yang

tersusun dari jarigan kartilago bagian luar, anulus fibrosus, anulus

11

Page 12: anatomi  musculus sceletal 2011

ini terdiri dari cincin fibrosa konsentris yang menahan nukleus

pulposus tetap ditempat.

- Sejalan dengan pertambahan usia, atau cedera, anulus fibrosus

kehilangan daya elastisitasnya sehingga nukleus pulpolus keluar

dari tempatnya dan menekan medulla spinalis atau akar saraf,

serta menimbulkan nyeri.

b) Spina bifida

Suatu defek congenital yang didalamnya dua lamina pada lengkungan

vertebra gagal menyatu di garis tengah. Sehingga menyebabkan

jaringan pada medulla spinalis menonjol. Defek sering terjadi di area

lumbal.

12

Page 13: anatomi  musculus sceletal 2011

B. Tulang sternum dan iga

13

Page 14: anatomi  musculus sceletal 2011

1. Sternum (tulang dada)

Terbentuk dalam tiga bagian: manubrium atas, badan (gladiolus), dan

prosesus sifoid.

14

Page 15: anatomi  musculus sceletal 2011

a. Artikulasi manubrium dengan klavikula (tulang kolar) adalah

pada insisura (takik) jugular (suprasternal), yang merupakan salah

satu tanda khas tulang yang mudah di palpasi. Dua takik kostal

berartikulasi dengan kartilago kostal dari tulang iga 1 dan 2 ke

arah lateral.

b. Badan tulang membentuk bagian utama sternum. Takik kostal

lateral berartikulasi langsung dengan kartilago kostal tulang iga

ke-8 sampai ke-10

c. Bagian inferior prosesus sifoid adalah jaringan kartilago

2. Tulang iga

Berartikulasi kearah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus

transversa di vertebra toraks.

15

Page 16: anatomi  musculus sceletal 2011

a) 1-7 pasang tulang iga adalah iga sejati dan berartikulasi dengan

sternum disisi anterior.

b) 8-10 pasang tulang iga adalah iga semu. Tulang ini berartikulasi

secara tidak langsung dengan sternum melalui penyatuan kartilago

c) Tulang iga ke-11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki

perletakan disisi anterior.

d) Walaupun sebagian tulang iga memiliki karateristik tersendiri, semua

tulang memiliki beberapa cirri umum yang sama.

Bagian kepala dan tuberkel berartikulasi dengan faset dan

prosesus transversus dari vertebra

Bagian leher memiliki permukaan kasar yang berfungsi untuk

perlekatan ligamen.

Bagian batang, atau badan, dari tulang iga memiliki

permukaan eksternal berbentuk konveks untuk perlekatan otot

dan suatu lintasan kostal untuk mengakomodasi saraf dan

pembuluh darah pada permukaan internal.

Tulang iga mengandung sumsum tulang merah, demikian pula

dengan sternum.

16

Page 17: anatomi  musculus sceletal 2011

2.3 struktur anatomi appendicular skeleton

Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang

lengan serta tungkai. Terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan

tulang pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan

tungkai pada rangka aksial

1. Girdel pektoral memiliki dua tulang klaviula dan skapula berfungsi untuk

melekatkan tulang lengan kerangka aksial

Skapula (tulang belikat) adalah tulang pipih triangular dengan tiga

tepi : tepi vertebra (medial) yang panjang terletak paralel dengan

17

Page 18: anatomi  musculus sceletal 2011

kolumna vertebra, tepi superior yang pendek melandai kearah ujung

bahu, dan tepi lateral merupakan tepi ketiga pelengkap segitiga

mengarah ke lengan.

a. Bagian spina pada scapula adalah hubunga tulang yang

berawal dari tepi vertebra dan melebar saat mendekati ujung

bahu.

b. Spina berahir pada prosesus akromion, yang berartikulasi

dengan klavikula:bagian ini menggantung persendian bahu.

c. Prosesus korokoid adalah tonjolan berbentuk kait pada tepi

superior yang berfungsi sebagai tempat perlekatan sebagai

otot dinding dada dan lengan.

d. Rongga glenoit (fosa glenoit) adalah suatu ceruk dangkal

yang ditemukan pada persendian tepi superior dan

lateral.Bagian ini mempertahankan letak kepala humerus

(tulang lengan).

Klavikula (tulang kolar) adalah tulang terbentuk S, yang secara

lateral, berartikulasi dengan prosesus akromion pada skapula dan

secara mendial dengan manubrium pada takik klavikular untuk

membentuk sendi sternoklavikular.

a. Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk

konfeks, atau melengkung ke depan.

b. Sepertiga bagian lateral tulang klavikula berbentuk konkaf,

atau melengkung kebelakang

c. Klavikula berfungsi sebagai tempat perlekatan sebagian

otot leher, toraks, punggung dan lengan.

2. Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang

tangan.

Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari

bagian kepala membulat yang masuk kedalam rongga glenoid, bagian

leher yang anatomis dan bagian batang yang memanjang kearah

distal.

18

Page 19: anatomi  musculus sceletal 2011

a. Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil, terletak diujung

atas batang tulang dan memberikan tempat untuk perlekatan

otot.

b. Batang tulang dibawah tuberkel menyempit menuju suatu

bidang yang disebut leher surgikal karena kecenderungan

humerus untuk mengalami fraktur diarea ini.

c. c. Bagian tengah batang tuang kebawah adalah tuberositas

deltoid kasar yang berfungsi untuk tempat perletakan otot

deltoid.

d. d. Bagian ujung bawah ndari tulang humerus melebar dan

masuk kedalam tonjolan epikondilus medial dan lateral tempat

asal otot-otot lengan atas dan tangan. Saraf ulnar memanjang

dibelakang epikondilus medial dan responsif terhadap tiupan

atau tekanan, sehingga mengakibatkan ‘’sensasi kesmutan

pada tulang’’.

e. e. Permjukaan artikular humerus tersusun dari kapitulum

lateral [kepala kecil], yang menerima tulang radius lengan

bawah, dan troklea [pullei], tempat tulang ulna lengan bawah

bergerak.

f. f. Prosesus koronoid terletek diatas troklea pada permukaan

anterior; sedang prosesus olekranon juga terletak diatas

trokleal, tetapi dipermukaan posterior. Indentasi ini berfungsi

untuk menerima bagian-bagian dari tulang lengan bawah saat

tulang-tulang tersebut bergerak.

Tulang pada lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan tulang

radius di sisi lateral (sisi ibu jari) yang dihubungkan dengan suatu

jaringan ikat felsibel

a. Ulna

1. Ujung proksimal [ujung atas] tulang ulna tampak seperti

yang terurai. Bagian atas pulinan tersebut adalah prosesus

oleklanon, yang masuk dengan pas kedalam fosa

oleknanon humerus saat lengan bawah berekstensi punuh.

19

Page 20: anatomi  musculus sceletal 2011

Bagian bawah piihan adalah prosesus kronoid,yang masuk

dangan pas kedam frosa koronoid humerus saat lengan

bawah berefleksi penuh. Takik radial, yang terletak

dibawah prosesus koronoid, mengakomodasi bagian

kepala dari tulang radius.

2. Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan

pilinan batang yang disebut kepala. Bagian ini

berartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. Bagian

kepala memanjang keatas prosesus stiloid tulang ulna.

b. Radius

1. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk

diskus yang berartikulasi dengan kapitulum homerus dan

takik radial tulang ulna.

2. Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps

terletak pada batang radius tepat dibawah bagian kepala.

3. Ujung distal tulang radius memiliki permjukaan karpal

konkaf yang beraktikulasi dengan tulang pergelangan

tangan, sebuah takik ulnar pada permukaan medialnya

untuk berartikulasi dengan tulang ulna, dan sebuah

prosesus stiloid di sisi lateral.

Tulang pergelangan tangan (karpus). Pergelangan tangan terbentuk

dari 8 tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap

baris berisi 4 tulang.

a. Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibbbu jari dalam posisi

anatomis terdiri dari tulang berikarenut ini:

1) Navikular (skafoid), dinamakan demikian karena

bentuknya

menyerupai perahu

2) Lunatum dinamakan demikian karena bentuknya seperti

bula sabit

3) Trikuetral (triangular), dinamakan demikian memiliki tiga

sudu

20

Page 21: anatomi  musculus sceletal 2011

4) Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena

ukuran dan bentuknyameyerupai kacang.

b. Barisan tulang distal terdiri dari:

1) Trapezium, sebelumnya disebut tulang multangular besar

karena permukaannyayangn banyak

2) Trapezoid, berukuran lebih kecil, tetapi multi sisi juga

3) Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang

yang berat dan besar

4) Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada

tonjolan menyerupai kait, yang meluas pada sisi medial

pergelangan tangan.

Tangan (metakarpus) tersusun dari 5 tulang metakarpal.

a. semua tulang metacarpal sangat serupai, kecuali untuk ukuran

panjang metakarpal pertama pada ibu jari.

b. setiap tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang

berartikulasi denganbarisan distal tulang karpal pergelangan

tangan. Sebuah batang, dan sebuah kepala terpilih yang

berartikulasi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari. Kepala

tulang metakarpal membentuk buku jari yang menonjol pada

tangan.

Tulang jari (phalanges). Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang

falang.

a. setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulng falang proksimal,

medial dan falang distal.

b. Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.

3. Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tugkai bawah dan

melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua

tulang punggul (disebut juga ossa koksa, tulang tanpa nama, atau tulang

pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi

posterior dengan sakrum.

a. Tulang punggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah

poros pemegang serta dua baling-baling.

21

Page 22: anatomi  musculus sceletal 2011

- poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut

asetabulum, yang menerima kepala femur, atau tulang paha,

dipersendian panggul.

- ilum adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan

keluar asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai

Krista iliaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di

panggul.

1) Ujung anterior Krista adalah pada spina iliaka anterior

superior dan ujung posteriornya pada spina iliaka posterior

superior. Spina ini menjadi tempat perlekatan otot dan

ligament.

2) spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar

dibawah spina iliaka anterior superior. Sedangkan yang tepat

berada di bawah spina iliaka posterior superior adalah spina

iliaka posterior inferior.z

3) Di bawah spina iliaka posterior superior, tapi posterior tulang

ilium membentuk lekukan yang dalan disebut takik skiakik

besar.

- Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior

dari kipas. Tepi medialnya ikut membentuk takik skiatik besar.

1) Pada sisi inferior takik skiatik besar adalah bagian spina

iskial yang menonjol, yang menjadi tempat melekatnya

ligament dari sakrum.

2) Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil.

3) Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang

menyokong tubuh dalam posisi duduk. Tulang ini berfungsi

sebagai tempat perlekatan otot paha posterior.

4) Dibagian anterior tuberositas iskial, terdapat ramus iskial

ramping yang memanjang ke arah depan dan keatas untuk

menyatu dengan ramus pubis inferioryang bmemanjang

kebawah dari tulang pubis.

22

Page 23: anatomi  musculus sceletal 2011

- Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior

tulang panggul. Bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang:

ramus pubis superior dan inferior.

1) ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu

dengan pasangannya dari sisi lain digaris tengah simfisis

pubis

2) Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada

persambungan tulang pubis dibawah simfisis.

3) Foramen abturator adalah pembukaan besar yang dibatasi

ramus iskial, terdapat ramus iskial ramping iskial, ramus

pubis inferior, ramus pubis superior. Foramen ini

merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama

hidup dilapisi dengan membran obturator.

b. perbedaan pelvis menurut jenis kelamin

Berdasarkan pengukuran dimensi rata-rata pelvis laki-laki dan

perempuan, maka sekitar 50% perempuan memiliki ginekoid, atau

pelvis sejati perempuan, yang diameternya lebih lebar dan lebih

panjang disbandingkan pelvis laki-laki, yang memiliki android,

pelvis sejati laki-laki.

Pengukuran pelvis menunjukan bebragai variasi : sebenarnya, ada

banya variasi bentuk dan ukuran pelvis diantara sesama perempuan,

dan juga antara perempuan dan laki-laki.

c. hubungan anatimis pelvis

1) pelvis semu (besar) terikat dengan bagian atas yang menjulang dari

kedua ilia dan konkavitasna, serta dengan dua sayap 0pada dasar

sakrum.

2) pelvis sejati (kecil) terbentuk dari sekrum dan koksiks, serta ileum,

pubis, dan iskium pada kedua sisinya.

Pembatas pada pembukaan pelvis sejati, atau inlet pelvis,

disebut brimpelvis. Diameter rongga pelvis berkaitan erat

dengan proses melahirkan.

23

Page 24: anatomi  musculus sceletal 2011

Dimensi dari outlet pelvis, yang dibatasi tuberositas iskial,

rimbawa sifisi pubis, dan ujung koksiks, secara obsterik juga

penting.

Saat lahir, ilium, iskium, dan pubis yang tersusun terutama

dari jaringan kartilago, terurai dan mulai terpisah. Iskium dan

pubis mulai mengeras menjadi jaringan tulang yang menyatu

pada usia 7-8 tahun : osifikasi total dari semua jaringan

kartilago belum selesai sampai mencapai usia antara 17 dan 25

tahun.

4. Tungkai bawah secara anatomis bagian proksimal dari tungkai bawah antara

girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan kaki

adalah tungkai.

Femur (paha) : tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua

tulang pada rangka tubuh.

a. Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk

berartikulasi dengan asetabulum.Permukaan lembut dari

bagian kepala mengalami depresi,fovea kapitis,untuk tempat

perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap di

tempatnya dan membawa pembulu darah ke kepala tersebut.

Femur tidak berada pada garis vertical tubuh.Kepala femur

masuk dengan pas ke asetabulum untuk membentuk sudut

sekitar 125 derajat dari bagian leher femur;dengan

demikian,batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa

terhalang pelvis saat paha bergerak.

Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari

125 derajat) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek.

b. Di bawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang

tebal,yang terus memanjang sebagai batang.Garis intertrokanter

pada permukaan anterior dan Krista intertrokanter di permukaan

posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang.

24

Page 25: anatomi  musculus sceletal 2011

c. Ujung batas batang memiliki dua prosesus yang

menonjol.Trokanter besar dan trokanter kecil,sebagai tempat

perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul.

d. Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda

saja.Linea aspera,yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa

otot.

e. Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan

kondilus lateral.

(1) Pada permukaan posterior,dua kondilus tersebut membesar dengan

fosa interkondilar yang terletak di antara keduanya.Area triangular

di atas fosa interkondilar disebut permukaan popliteal.

(2) Pada permukaan anterior,epikondilus medial dan lateral berada di

atas dua kondilus besar.Permukaan artikular halus yang terdapat

diantara kedua kondilus adalah permukaan patelar,yang berbentuk

konkaf untuk menerima patela(tempurung lutut).

Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.

a. Tibia adalah tulang medial yang besar;tulang ini membagi berat

tubuh dari femur ke bagian kaki.

- Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan

lateral.Yang berbentuk

konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral.

- Kartilago pipih berbentuk baji,kartilago semilunar

(meniskus) medial dan lateral (meniskus).Berada di

pinggir kondilus untuk memperdalam permukaan artikular.

- Tonjolan interkondilar terletak di antara dua kondilu

- Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset

fibular,yang menerima bagian kepala fibula.

- Tuberositas tibial,yang berfungsi untuk tempat perlekatan

ligament patella,menonjol pada permukaan anterior

diantara dua kondilus.

25

Page 26: anatomi  musculus sceletal 2011

- Krista tibial (anterior),lebih umum disebut tulang kering

adalah punggung batang tulang dengan permukaan anterior

yang tajam dan melengkung ke bawah.

- Ujung bawah tibia melebar untuk berartikulasi dengan

tulang talus pergelangan kaki.Maleolus medial adalah

tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada sisi

medial pergelangan kaki.

b. Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam

tubuh,panjangnya proposional,dan tidak menopang berat

tubuh.Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang

tersedi sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai.

o Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di

bawah kondilus lateral tulang tibia.

o Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan

takik fibular pada tulang tibia,dan memanjang ke arah

lateral menjadi maleolus lateral,yang seperti moleolus

tibia lateral,dapat diraba di pergelangan kaki.

Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang di atur dalam tiga

rangkaian.Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan,tetapi

berukuran lebih besar tulang metatarsal juga menyerupai tulang

metakarpal tangan,dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari

tangan.

a. Ada tujuh tulang tarsal

1) Tulang talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan

dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian

pergelangan kaki.Oleh karena itu,bagian menopang seluruh berat

tungkai,yang tersebar setengah ke bawah ke arah tumit dan

setengah lagi ke depan pada tulang-tulang pembentuk lengkung

kaki.

26

Page 27: anatomi  musculus sceletal 2011

2) Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di

belakang talus menjadi tulang tumit.Tulang ini menopang talus

dan meredam goncangan saat tumit menginjak tanah

3) Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk

konkaf untuk berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior

berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.

4) Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji,diberi nomor dari

sisi medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama,kedua,dan

ketiga.Masing-masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal

bernomor sama;tulang koneiform ketiga juga berartikulasi

dengan tulang tarsal ketujuh,yaitu tulang kuboid tulang

koneiform ini membentuk arkus transversa yang terdapat di

bawah permukaan kaki.

5) Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang

metatarsal keempat dan kelima di sisi posterior,tulang ini

berartikulasi dengan kalkaneus.

b. Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang

metatarsal yang ramping.Setiap metatarsal memiliki

bagian dasar,batang,dan bagian kepala.

1. Tulang-tulang metatarsal dikenal dengan urutan nomor dari satu

sampai lima,mulai dari sisi medial ibu jari kaki.

2. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal.Bagian

kepalanya berartikulasi dengan falang.

3. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki.

4. Bagian kepala metatarsal pertama memiliki 2 tulang sesamoid yang

melekat pada permukaan plantarnya.

c. Ke – 14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari tangan.

Tersusun dalam barisan proksimal, medial. Ibu jari kaki hanya memiliki

falang proksimal dan distal.

27

Page 28: anatomi  musculus sceletal 2011

2.4 Articaltion Dan Body Movemen

2.4.1 pengertian

Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan.

Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga

persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang

berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi persendian

(berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).

Klasifikasi structural persendian

1. Sendi fibrosa

Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini

biasanya terikat

mis, sutura tulang tengkorak. Kadang sendi dapat sedikit bergerak.

2. Sendi kartilago

Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh

jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago mis, antara korpus

vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan

sedikit bebas.

3. Sendi synovial

Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umm. Sendi ini biasanya

memungkinkan gerakan yang bebas (misalnya : lutut, bahu, siku, pergelangan

tangan, dll) tetapi beberapa sendi synovial secara relative tidak bergerak

(misalnya : sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa

dibatasi dengan membrane synovial tipis. Membrane ini menskresi cairan

synovial kedalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Permukaan tulang

dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini

berhubungan dengan tulang.

Pada beberapa sendi terdapat satu sabit kartilago fibrosa yang sebagian

memisahkan tulang-tulang sendi (misalnya : lutut, rahang)

28

Page 29: anatomi  musculus sceletal 2011

Klasifikasi fungsional persendian

1) Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara structural, persendian ini dibungkus

dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.

a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat

dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.

b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan

kartilago hialin.

2) Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatasyang memungkinkan

terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi.

a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus

kartilago,yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan terjadinya

sedikit gerakan.

b. Sindenmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan

dengan serat-serat jaringan ikat kolagen.

c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan

pas dalam kantong tulang, seperti padagigi yang tetanam pada alveoli.

3) Diartrosis adalah sendi yang bergerak bebas,disebut juga sendi synovial.

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial, suatu kapsul

sendi (artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada

sendi synovial dilapisi kartilago artikular.

Ciri – ciri sendi diartrosis

• Pada setiap sendi bagian ujung sendi ditutupi oleh tulang rawan hialin yang

halus, dilapisi oleh selubung fibrus kapsul sendi

• Kapsul dilapisi oleh membran sinovial yang mensekresi cairan pelumas dan

peredam getaran dalam kapsul sendi (cairan synovial), sehingga tidak terjadi

kontak/sentuhan antar permukaan tulang

• Untuk membentuk sendi maka antar tulang dihubungkan dengan ligamen

(pita jaringan ikat fibrus)

• Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi sehingga jaga kestabilan sendi

Diantara permukaan tulang rawan sendi terdapat diskus artikularis

29

Page 30: anatomi  musculus sceletal 2011

Jenis – jenis sendi diartrosis

• Sendi Peluru

Kepala sendi yang bulat tepat masuk di dalam rongga cawan sendi sehingga

memungkinkan gerakan bebas penuh

Contoh: Sendi panggul dan bahu

• Sendi Engsel/Hinge

Sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak

hanya pada satu arah

Contoh: Siku dan lutut

• Sendi Pelana

Permukaan sendi berbentuk pelana, arah sumbu yang satu permukaan

cembung dalam arah sumbu yang lain cembung

Contoh: Pada dasar ibu jari

• Sendi Pivot / Kisar

Gerakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk melakukan aktivitas

Contoh: Sendi antara radius dan ulna (untuk membuka pintu)

• Sendi Peluncur

Gerakan ke semua arah

Contoh: Sendi tulang karpal

• Sendi Kondiloid

Mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral ke

belakang dan ke depan sehingga flexi, extensi, abduksi, adduksi (ke samping)

Contoh: Temporomandibula

4) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membrane synovial, dan

ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini terletak dibawah tendon atau otot

dan mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan tendon atau otot di

atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi,

seperti pada siku atau tempurung lutut.

30

Page 31: anatomi  musculus sceletal 2011

Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang

melekat pada tulang-tulang yang membentuk artikulasi. Otot tersebut

memberikan tenaga, tulang berfungsi sebagai pengungkit, dan sendi berfungsi

sebagai penumpu.

1. Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sedut antara dua tulang atau

duan bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea

rah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau

juga menekuk torso kea rah samping.

a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan

kea rah depan (meninggikan bagian dorsal kaki)

b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada

pergelangan kaki

2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau

dua bagian tubuh.

a. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak

meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi.

b. Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut

pada bagian-bagian tubuh melebihi 180%, seperti gerakan

menekuk torso atau kepala kea rah belakang.

3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh,

seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai.

Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.

4. Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali

ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.

5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu

sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan

kepala.

a. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis,

yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.

b. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan

telapak tangan menghadap ke depan.

31

Page 32: anatomi  musculus sceletal 2011

6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar

untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan

lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada

persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian

lutut.

7. Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan

telapak kai menghadap ke dalam atau kea rah medial.

8. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan

telapak kaki menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada

kaki sangat berguna untuk berjalan diatas daerah yang rusak dan berbatu-

batu.

9. Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan

rahang bawah ke depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.

10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti

saat meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada.

11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat

mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu

(mengelevasi skapula).

12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat

membuka mulut.

Gangguan pada Articaltion (persendian)

1. Terkilir adalah cedera sendi yang dapat meregangkan atau mungkin

melukai ligamen atau tendon yang membungkus sendi. Hal ini biasanya

terjadi akibat berputar dengan tiba-tiba dan tubrukan pada sendi. Terkilir

adalah cedera ringan yang tidak menyebabkan rupture jaringan.

2. Dislokasi (luksasi) suatu keadaan terjadi kesalahan letak permukaan

artikulasi suatu persendiaan. Persendiaan lutut dan bahu merupakan

sendi rawan terhadap terjadinya dislokasi.

3. Bursitis, peradangan pada bursa yang menyatu dengan sendi, terjadi

akibat eksersi sendi yang berlebihan atau karena infeksi. Peristiwa ini

paling sering terjadi pada bursa subakromial di bahu dan mengakibatkan

32

Page 33: anatomi  musculus sceletal 2011

nyeri dan pergerakan sendi bahu yang terbatas atau pada bursa antara

Prosesus olekranon dan kulit (tennis elbow). Bursitis prepatelar

(housemaid’s knee) mungkin terjadi akibat sering berlutut.

4. Artritis adalah sebutan umum untuk semua jenis penyakit persendian,

semua penyakit persendian ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan

peradangan, serta semuanya mengakibatkan derajat kepincangan yang

berfariasi.

Artritis dibagi menjadi 4 yaitu :

a. Artritis reumatoid adalah suatu penyakit sistematik yang

menyerang jaringan ikat dengan inflamasi persendian sebagai

manifestasi utama.

1. Penyakit ini mengakibatkan penebalan membrane sinovial

dengan kerusakan lanjut pada kartilago artikular.

2. Walaupun masa remisi sudah berlangsung, penyakit ini

cenderung menjadi kronik dan progresif.

b. Osteoartritis adalah suatu penyakit persendian degeneratif yang

kelihatannya berkaitan dengan proses penuaan, obesitas, atau

trauma persendian.

1. Gejala penyakit ini jarang muncul pada usia 40 tahun, dan

pada akhirnya setiap orang akan mengalami osteoartritis

sampai derajat keparahan tertentu.

2. Kartilago hialin artikular hancur dan pertumbuhan tulang

yang berlebihan pada tepi-tepi artikular ditambah dengan

hilangnya ruang sendi mengakibatkan nyeri, terutama

setelah beraktivitas. Penyakit ini bukanlah penyakit yang

menyababkan kepincangan, kecuali jika persendian panggul

terserang.

c. Artritis Gouti, yang menyerang sebagian besar laki-laki dewasa

adalah akibat kelainan metabolisme asam nukleat, yang

menyebabkan penumpukan asam urat dalm persendian tertentu.

33

Page 34: anatomi  musculus sceletal 2011

d. Artritis infeksius terjadi saat bakteri atau produk bakteri tersebut

berdiam dalam persendian dan mengakibatkan peradangan.

1. Artritis Gonokokus menyebabkan nyeri akut dan terjadi

akibat invasi organisme penyebab gonore ke dalam sendi.

2. Infeksi Stafilokokus juga dapat menyebakan gejala artritis

34

Page 35: anatomi  musculus sceletal 2011

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi

dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi

tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.

Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan

tulang lengan serta tungkai. Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang

yang berdekatan. Sendi di klasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada

tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis

jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi

persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).

3.2 SARAN

Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta

Gerak Tubuh) yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang

membangun. Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini.

yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun.

Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini.

35

Page 36: anatomi  musculus sceletal 2011

DAFTAR PUSTAKA

Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

http://painunderrightribcage.com/

www.getbodysmart.com/ap/.../skeleton/menu/menu.html

Tambayong, Jan. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. Jakarta: penerbit buku kedokteran

36

Page 37: anatomi  musculus sceletal 2011

MAKALAH IDK 2

ANATOMI MUSCULOSKELETAL SERTA GERAK TUBUH

Disusun oleh:1. Al Imania MJ2. Aliefi Masari3. Dewi Kartika4. Eka Yuli5. Feri Midiyanto6. Ida Amalia Pangestuti7. Nur Ainiyah8. Sri Wahyuni

IA

S1 KEPERAWATAN

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

37

Page 38: anatomi  musculus sceletal 2011

2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini dengan baik.

Dengan adanya makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini

diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengertian dan anatomi

musculuskenetal dan gerak tubuh.

Dengan selesainya makalah ini, kami sampaikan pula ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai dengan

baik.

Dalam menyelesaikan makalah , pihak yang telah ikut serta membantu dan

untuk itu dengan kerendahan hati ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima

kasih sebesar-besarnya.dengan tulus ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita

semua

2. Bapak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3. Ibu xxxxxxxxxxxxx selaku dosen materi IDK

4. Orang tua tercinta, yang telah mengupayakan segala daya baik Materil

maupun moril serta do'a yang tidak putus-putusnya

5. Semua pihak yang telah membantu dalam perwujudan makal (Anatomi

Musculoskenetal serta Gerak Tubuh) ini.

Dalam penulisan makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh)

ini tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan

dalam pembuatan makalah ini.

38

Page 39: anatomi  musculus sceletal 2011

Akhir kata, semoga makalah (Anatomi Musculoskenetal serta Gerak Tubuh

ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi kami sendiri.

xxxxxxxxxxxx, 17 Maret 2011

39

ii

Page 40: anatomi  musculus sceletal 2011

DAFTAR ISI

Halaman judul........................................................................................ i

Kata Pengantar....................................................................................... ii

Daftar isi………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................ 1

1.2 Batasan Masalah.............................................................. 1

1.3 Tujuan.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Anatomi Sistem Skeletal (Tulang)……………………………… 2

2.1.1 Pengertian ……………………………………………....... 2

2.1.2 Fungsi tulang……………………………………………... 2

2.2 Struktur Anatomi Axial Skeleton………………………………. 2

2.2.1 Bagian-Bagian Rangka Aksial………………………….. 3

2.3 Struktur Anatomi Appendicular Skeleton……………………… 17

2.4 Articaltion Dan Body Movemen……………………………….. 28

2.4.1 Pengertian…………………………………………………... 28

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN …………………………………………………..... 35

3.2 SARAN……………………………………………………………... 35

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 36

40

iii