4
Anatomi selaput ketuban 2.1 ANATOMI & FISIOLOGI A. Selaput Ketuban Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari amnion dan korion. Amnion adalah membrane yang paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Struktur avascular khusus ini memiliki peran penting dalam kehamilan pada manusia. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regang membrane janin. Dengan demikian, pembentukan komponen – komponen amnion yang mencegah rupture atau robekan sangatlah penting bagi keberhasilan persalinan 1,3 Amnion (selaput ketuban) merupakan membrane internal yang membungkus janin dan cairan ketuban. Selaput ini licin, tipis, ulet, dan transparan. Selaput amnion melekat erat pada korion (sekalipun dapat dikelupas dengan mudah). Selaput ini menutupi permukaan fetal plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali pusat yang tegak lurus hingga umbilicus janin. Sedangkan korion merupakan membrane eksternal yang berwarna putih dan terbentuk vili – vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis. Selaput ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus 3

Anatomi selaput ketuban

  • Upload
    sadam

  • View
    335

  • Download
    33

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fyfcjjhj

Citation preview

Page 1: Anatomi selaput ketuban

Anatomi selaput ketuban

2.1 ANATOMI & FISIOLOGI

A. Selaput Ketuban

Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari amnion dan korion. Amnion adalah

membrane yang paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Struktur avascular

khusus ini memiliki peran penting dalam kehamilan pada manusia. Amnion adalah jaringan

yang menentukan hampir semua kekuatan regang membrane janin. Dengan demikian,

pembentukan komponen – komponen amnion yang mencegah rupture atau robekan sangatlah

penting bagi keberhasilan persalinan 1,3

Amnion (selaput ketuban) merupakan membrane internal yang membungkus janin

dan cairan ketuban. Selaput ini licin, tipis, ulet, dan transparan. Selaput amnion melekat erat

pada korion (sekalipun dapat dikelupas dengan mudah). Selaput ini menutupi permukaan

fetal plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali

pusat yang tegak lurus hingga umbilicus janin. Sedangkan korion merupakan membrane

eksternal yang berwarna putih dan terbentuk vili – vili sel telur yang berhubungan dengan

desidua kapsularis. Selaput ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus 3

Page 2: Anatomi selaput ketuban

B. Cairan Amnion

Volume cairan amnion

Cairan yang normalnya jernih dan menumpuk di dalam rongg a amnion ini akan

meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan kehamilan sampai menjelang aterm, saat

terjadi penurunan volume cairan amnion pada banyak kehamilan normal.1,3

Volume cairan amnion pada hamil aterm sekitar 1000 – 1500 ml, warna putih, agak keruh

serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini mempunyai berat jenis

1.098 terdiri atas 98% air. Sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan organic dan bila

diteliti dengan benar terdapat rambut lanugo, sel – sel epitel dan verniks kaseosa. Protein

ditemukan rata –rata 2.6% g per liter, sebagian besar sebagai albumin.1,3

Tabel 1 volume cairan amnion yang lazim (Cunningham, 2006)

Minggu gestasi Janin (g) Plasenta (g) Cairan amnion (ml) Persen cairan

16 100 100 200 50

28 1000 200 1000 45

36 2500 400 900 24

40 3300 500 800 17

Fungsi cairan amnion.

Beberapa fungsi dari cairan amnion :

1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar

2. Mobilisasi : memungkinan ruang gerak bagi janin

3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa dalam

rongga amnion untuk suasana yang optimal bagi janin

Page 3: Anatomi selaput ketuban

4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan

intrauterine

5. Pada persalinan : membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan

steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.