Upload
sadam
View
335
Download
33
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fyfcjjhj
Citation preview
Anatomi selaput ketuban
2.1 ANATOMI & FISIOLOGI
A. Selaput Ketuban
Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari amnion dan korion. Amnion adalah
membrane yang paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Struktur avascular
khusus ini memiliki peran penting dalam kehamilan pada manusia. Amnion adalah jaringan
yang menentukan hampir semua kekuatan regang membrane janin. Dengan demikian,
pembentukan komponen – komponen amnion yang mencegah rupture atau robekan sangatlah
penting bagi keberhasilan persalinan 1,3
Amnion (selaput ketuban) merupakan membrane internal yang membungkus janin
dan cairan ketuban. Selaput ini licin, tipis, ulet, dan transparan. Selaput amnion melekat erat
pada korion (sekalipun dapat dikelupas dengan mudah). Selaput ini menutupi permukaan
fetal plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali
pusat yang tegak lurus hingga umbilicus janin. Sedangkan korion merupakan membrane
eksternal yang berwarna putih dan terbentuk vili – vili sel telur yang berhubungan dengan
desidua kapsularis. Selaput ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus 3
B. Cairan Amnion
Volume cairan amnion
Cairan yang normalnya jernih dan menumpuk di dalam rongg a amnion ini akan
meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan kehamilan sampai menjelang aterm, saat
terjadi penurunan volume cairan amnion pada banyak kehamilan normal.1,3
Volume cairan amnion pada hamil aterm sekitar 1000 – 1500 ml, warna putih, agak keruh
serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini mempunyai berat jenis
1.098 terdiri atas 98% air. Sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan organic dan bila
diteliti dengan benar terdapat rambut lanugo, sel – sel epitel dan verniks kaseosa. Protein
ditemukan rata –rata 2.6% g per liter, sebagian besar sebagai albumin.1,3
Tabel 1 volume cairan amnion yang lazim (Cunningham, 2006)
Minggu gestasi Janin (g) Plasenta (g) Cairan amnion (ml) Persen cairan
16 100 100 200 50
28 1000 200 1000 45
36 2500 400 900 24
40 3300 500 800 17
Fungsi cairan amnion.
Beberapa fungsi dari cairan amnion :
1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2. Mobilisasi : memungkinan ruang gerak bagi janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa dalam
rongga amnion untuk suasana yang optimal bagi janin
4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan
intrauterine
5. Pada persalinan : membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan
steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.