9
ANATOMI SISTEM VASKULER OTAK Anatomi vaskuler otak dapat dibagi menjadi 2 bagian: anterior (carotid system) dan posterior (vertebrobasilar system). Pada setiap sistem vaskularisasi otak terdapat tiga komponen, yaitu; arteri-arteri ekstrakranial, arteri-arteri intrakranial berdiameter besar dan arteri-arteri perforantes berdiameter kecil. Komponen-komponen arteri ini mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, sehingga infark yang terjadi pada komponen-komponen tersebut mempunyai etiologi yang berbeda. Pembuluh darah ekstrakranial (misal, a. carotis communis) mempunyai struktur trilaminar (tunica intima, media dan adventisia) dan berperan sebagai pembuluh darah kapasitan. Pada pembuluh darah ini mempunyai anatomosis yang terbatas. Arteri-arteri intrakranial yang besar (misal a. serebri media) secara bermakna mempunyai hubungan anastomosis di permukaan piameter otak dan basis kranium melalui sirkulus Willisi dan sirkulasi khoroid. Tunica adventisia pembuluh darah ini lebih tipis daripada pembuluh darah ekstrakranial, dan mengandung jaringan elastik yang lebih sedikit. Selain itu, dengan diameter yang sama pembuluh darah intrakranial ini lebih kaku daripada pembuluh darah ekstrakranial. Arteri-arteri perforantes yang berdiameter kecil baik yang terletak superfisial maupun profunda, secara dominan merupakan suatu end-artery dengan anatomosis yang sangat terbatas, dan merupakan pembuluh darah resisten.

Anatomi Sistem Vaskuler Otak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

ANATOMI SISTEM VASKULER OTAKAnatomi vaskuler otak dapat dibagi menjadi 2 bagian: anterior (carotid system) dan posterior (vertebrobasilar system). Pada setiap sistem vaskularisasi otak terdapat tiga komponen, yaitu; arteri-arteri ekstrakranial, arteri-arteri intrakranial berdiameter besar dan arteri-arteri perforantes berdiameter kecil. Komponen-komponen arteri ini mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, sehingga infark yang terjadi pada komponen-komponen tersebut mempunyai etiologi yang berbeda. Pembuluh darah ekstrakranial (misal, a. carotis communis) mempunyai struktur trilaminar (tunica intima, media dan adventisia) dan berperan sebagai pembuluh darah kapasitan. Pada pembuluh darah ini mempunyai anatomosis yang terbatas. Arteri-arteri intrakranial yang besar (misal a. serebri media) secara bermakna mempunyai hubungan anastomosis di permukaan piameter otak dan basis kranium melalui sirkulus Willisi dan sirkulasi khoroid. Tunica adventisia pembuluh darah ini lebih tipis daripada pembuluh darah ekstrakranial, dan mengandung jaringan elastik yang lebih sedikit. Selain itu, dengan diameter yang sama pembuluh darah intrakranial ini lebih kaku daripada pembuluh darah ekstrakranial. Arteri-arteri perforantes yang berdiameter kecil baik yang terletak superfisial maupun profunda, secara dominan merupakan suatu end-artery dengan anatomosis yang sangat terbatas, dan merupakan pembuluh darah resisten.

Sistem anterior (Sistem Carotid)Arteri Carotis communis (ACC) sinistra dipercabangkan langsung dari arkus aorta sebelah kiri, sedangkan a. carotis communis dekstra dipercabangkan dari a. innominata (Brachiocephalica). Di leher setinggi kartilago tiroid ACC bercabang menjadi a. carotis interna (ACI) dan a. carotis eksterna (ACE), yang mana ACI terletak lebih posterior dari ACE. Percabangan a. carotis communis ini sering disebut sebagai Bifurkasio carotis mengandung carotid body yang berespon terhadap kenaikan tekanan partial oksigen arterial (PaO2), aliran darah, pH arterial, dan penurunan PaCO2 serta suhu tubuh.Arteri karotis komunis berdekatan dengan serabut saraf simpatis asceden, oleh karena itu lesi pada ACC (trauma, diseksi arteri atau kadang oklusi thrombus) mampu menyebabkan paralisis okulosimpatik sudomotor ke daerah wajah.Arteri karotis interna bercabang menjadi dua bagian yaitu bagian ekstrakranial dan intrakranial. Bagian ekstrakranial a. karotis interna setelah dipercabangkan didaerah bifurkasio akan melalui kanalis karotikus untuk memvaskularisasi kavum timpani dan akan beranastomisis dengan salah satu cabang ACE.Arteri karotis interna bagian intrakranial masuk ke otak melalui kanalis karotikus, berjalan dalam sinus cavernosus mempercabangkan a. ophtalmika untuk n. optikus dan retina kemudian akhirnya bercabang menjadi a cerebri anterior dan a. cerebri media. Keduanya bertanggungjawab memvaskularisasi lobus frontalis, parietal, dan sebagian temporal. Arteri ini sebelum bercabang menjadi a. cerebri anterior dan a. cerebri media akan bercabang menjadi a. choroid anterior (AChA). AChA mempunyai fungsi memvaskularisasi pleksus choroid, juga memberikan cabangnya ke globus pallidus, hipokampus anterior, uncus kapsula interna bagian posterior serta mesensefalon bagian anterior. AChA ini akan beranastomisis dengan a. choroid posterior (cabang dari a. cerebri posterior).

Arteri Cerebri Anterior Arteri serebri anterior dipercabangkan dari bagian medial ACI di daerah prosesus clinoideus anterior, arteri ini akan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian proksimal a. cerebri anterior kanan dan kiri dihubungkan oleh a. communican anterior, bagian medial dan distal arteri ini akan memberikan cabangnya menjadi a. pericallosum anterior dan a. callosomarginal. Arteri cerebri anterior mempunyai cabang-cabang kecil yang berupa arteri-arteri perforantes profunda, arteri-arteri ini sering disebut sebagai arteri medial striata yang bertanggungjawab terhadap vaskularisasi corpus striatum anterior, capsula interna bagian anterior limb, comisura anterior dan juga memvaskularisasi traktus serta kiasma optika. Oklusi arteri-arteri medial striata ini menyebabkan kelemahan wajah dan lengan.

Arteri Cerebri MediaArteri cereberi media setelah dipercabangkan oleh ACI akan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama akan berjalan ke lateral diantara atap lobus medial dan lantai lobus frontalis hingga mencapai fissure lateralis Sylvian. Arteri-arteri lenticulostriata dipercabangkan dari bagian proksimal ini.Arteri Lenticulostriata merupakan arteri-arteri perforasi profunda yang merupakan cabang arteri cerebri media, arteri ini berjumlah antara 6 dan 12 arteri. Arteri ini berfungsi memvaskularisasi nukleus lentifromis, nukleus caudatus bagian caput lateral, globus pallidus dan kapsula interna bagian bawah. Oklusi salah satu arteri lenticulostriata akan menimbulkan infark lakuner karena tidak adanya anastomosis fungsional antara arteri-arteri perforasi yang berdekatan.Di daerah fissure lateralis, bagian kedua a. cerebri media akan bercabang menjadi devisi superior dan anterior. Devisi superior akan memberikan suplai ke lobus frontal dan lobus parietal, sedangkan devisi inferior akan memsuplai ke lobus temporal. Bagian terakhir dari a. cerebri media atau arteri-arteri perforantes medullaris akan dipercabangkan di permukaan hemisfer cerebri, yang akan memvaskularisasi substansia alba subkortek.

Sistem posterior (Sistem Vertebro Basiler)Sistem ini berasal dari a. basilaris yang dibentuk oleh a. vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di a. subklavia. Dia berjalan menuju dasar cranium melalui kanalis transversalis di columna vertebralis cervikalis, kemudian masuk ke rongga cranium akan melalui foramen magnum, lalu masing-masing akan mempercabangkan sepasang a. cerebelli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, a. vertebralis kanan dan kiri tadi akan bersatu menjadi a. basilaris. Arteri basilaris pada tingkat mesencephalon akan mempercabangkan a. labyrintis, aa. pontis, dan aa. Mesenchepalica, kemudian yang terakhir akan menjadi sepasang cabang a. cerebri posterior yang memvaskularisasi lobus oksipitalis dan bagian medial lobus temporalis.

Arteri Cerebri PosteriorArteri Cerebri Posterior (ACP) merupakan cabang akhir dari a. basilaris. Bagian proksimal ACP atau bagian precommunican (sebelum a. Communican Posterior (ACoP) akan bercabang menjadi a. mesencephali paramedian dan a. thalamik-subthalamik yang akan memvaskularisasi thalamus. Setelah ACoP, a. cerebri posterior akan mempercabangkan a. thalamogeniculatum dan a. choroid posterior, yang mana juga akan memvaskularisasi thalamus. ACP ini setelah berjalan kebelakang, di daerah tentorium cerebella akan bercabang menjadi devisi anterior (memvaskularisasi bagian medial lobus temporalis) dan devisi posterior (memvaskularisasi fissure calcarina dan daerah parieto-occipitalis).

Arteri yang memvaskularisasi CerebellumCerebellum divaskularisasi oleh tiga pasang arteri panjang, yang mana arteri-arteri ini berjalan melingkupi cerebellum. Arteri-arteri tersebut adalah: Arteri Cerebellaris Superior (ACS): memvaskularisasi permukaan atas cerebellum, dipercabangkan oleh a. basilaris tepat sebelum bercabang menjadi a. cerebri posterior. Arteri Cerebellaris Inferior Anterior (ACIS): memvaskularisasi permukaan anterior, dipercabangkan oleh a. basilaris bagian proksimal, atau dipercabangkan oleh a. basilaris tepat setelah dibentuk oleh a. vertebralis kanan dan kiri. Arteri Cerebellaris Inferior Posterior (ACIP): memvaskularisasi permukaan inferior, dipercabangkan oleh a. vertebralis tepat sebelum bergabung menjadi a. basilaris.Untuk menjamin pemberian darah ke otak, setidaknya ada 3 sistem kolateral antara sitem carotis dan sistem vertebrobasiler, yaitu:1. Sirkulus Wilisi, merupakan anyaman arteri di dasar otak yang dibentuk oleh a. cerebri media kanan dan kiri yang dihubungkan dengan a. cerebri posterior kanan dan kiri oleh a. communicant posterior, sedangkan a. cerebri anterior kanan dengan kiri akan dihubungkan oleh a. communican anterior.2. Anastomosis a. carotis interna dan a. carotis externa di daerah orbital. 3. Hubungan antara sistem vertebral dengan a. carotis externa.

Gambar 1: Sirkulus Willis

Arteri yang memvaskularisasi ThalamusThalamus mendapatkan vaskularisasi dari beberapa grup arteri. Aa. Thalamik-subthalamik (dikenal juga sebagai aa. Paramedian, thalamoperforantes, dan internal optikus posterior): Arteri-arteri ini dipercabangkan dari arteri cereberi posterior bagian proksimal. Arteri ini memvaskularisasi area thalamus posteromedial, fasikulus longitudinal medialis, dan nukleus intralaminar. Aa. Polaris (dikenal juga sebagai a. internal optikus anterior dan tuberothalamik): Dipercabangkan dari a. communican posterior. Arteri ini memvaskularisasi area anteromedial dan anterolateral termasuk juga nukleus dorsomedialis, nukleus retikularis, traktus mamilothalamikus, dan sebagian nukleus ventrolateral. Aa. Thalamogenikulatum: Arteri ini terdiri dari 5-6 cabang yang dipercabangkan dari arteri cerebri posterior bagian distal, sama seperti aa. Lentikulostriata yang dipercabangkan oleh arteri cerebri media. Arteri ini memvaskularisasi nukleus ventro-postero-lateral (VPL) dan ventro-postero-medial (VPM). Aa. Choroidal Posterior Media dan Lateral, yang mana juga dipercabangkan oleh a. cerebri posterior. Arteri ini memvaskularisasi thalamus posterior, pulvinar, dan corpus geniculatum.Arteri-arteri yang memvaskularisasi thalamus ini merupakan suatu end-artery, namun anastomisis bisa terjadi. Oleh karena anastomisis ini adanya lesi patologi thalamus mempunyai gejala lebih bervariasi daripada infark lakuner.

Gambar 2 dan 3