Ancaman ISIS (Wahabi Salafi) adalah sesuatu yang nyata bagi Indoensia, bagi kemajemukan

dan bagi kemanusiaan apabila Kaum Muslimin, seluruh umat beragama dan Pemerintah abai

maka hanya menunggu waktu saja kekerasan demi kekerasan akan terjadi, pertikaian demi

pertikaian akan berlangsung terus.

Indonesia adalah negeri yang Berbhineka Tunggal Ika yang majemuk dan toleran kita

tak ingin negeri yang kita cintai ini akan mereka jadikan seperti Suriah, Iraq, atau

Pakistan dimana setiap hari ada nyawa melayang karena pertikaian dan kebencian

sektarian.

ISIS hanya bisa dilawan dengan Pemahaman Agama yang benar dan Pancasila. ISIS eksis

apabila pengajaran Ideologi Radikal Wahabi Salafi terus dibiarkan dan mereka leluasa

menyebarkannya ke seluruh pelosok tanah air tanpa ada upaya antisipasi Pemerintah dan

masyarakat akan bahaya faham radikal ini.

Wahabi Salafi sudah punya rekam jejak dalam melakukan berbagai kerusakan di negeri ini.

Fitnah dan adu-domba mazhab, serangkaian peledakan bom semua dilakukan oleh ekstremis

Wahabi Salafi. Veteran-veteran perang Afghan, Moro, relawan-relawan teroris Suriah dan

Iraq semua dilakukan oleh pengikut faham radikal Wahabi Salafi.

“Masalah Terorisme dan Radikalisme (Takfiri) sudah terlalu parah di mana tidak bisa

diatasi hanya melalui solusi militer. Masalah ini harus terlebih dahulu ditangani pada

tingkat intelektual, ilmiah dan budaya. Islam, bangsa dan masyarakat sedang terancam

oleh pemikiran Ekstremisme dan Radikalisme (Takfiri). Kita harus mengatasi akar

masalah, bukan menangani dampaknya.”

Ekstremisme, Radilkalisme, dan Terorisme adalah musuh Agama dan Kemanusiaan.Perlunya

persatuan antara Sunni dan Syi’ah untuk melawan ancaman yang berasal dari militan Takfiri

ini agar Generasi bangsa terbebas dari faham Radikal dan Ekstrem sehingga bibit-bibit

TERORISME bisa dicegah sedini mungkin…

Propaganda anti ISIS dan Ideologi Radikal Wahabi Salafi harus di lawan dengan sebuah

Gerakan Nasional yang masif, terencana, dan sistematis apabila tidak diantisipasi sejak dini

maka kita akan memasuki era kegelapan, era pertikaian sektarian dan kita akan memasuki era

Indonesia yang berdarah-darah dan porak-paranda.

Mayoritas Kaum Muslimin Indonesia adalah moderat dan toleran dan sudah tentu segala

bentuk propaganda pro radikalisme, ekstremisme, dan intoleransi harus kita imbangi dan

lawan oleh karena itu kelompok masyarakat MODERAT dan TOLERAN dan mayoritas ini

harus lebih MILITAN