Andre Tekres

  • Upload
    yohoho

  • View
    221

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik reservoir

Citation preview

Nama : Andre RatumbuysangNIM: 1301006Kelas: Geologi APendahuluanGayaberat merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menggambarkan struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi bumi akibat perbedaan densitas secara lateral. Salah satu penerapan metode gayaberat yaitu dalam tahap awal eksplorasi hidrokarbon dimana metode inidigunakan untuk memperkirakan keberadaan cekungan. Cekungan Melawi-Ketungau di Kalimantan Barat (Gambar 1) merupakan cekungan dengan status frontier area, dimana keberadaan hidrokarbon pada kawasan ini (khususnya Subcekungan Melawi) belum banyak diketahui secara luas. Salah satu kontraktor migas yang telah melakukan kegiatan pada kawasan ini yaitu Canadian Oxy pada tahun 1995. Beberapa pengeboran eksplorasi (Sumur West Kayan-1 dan Sumur Kedukul-1) mengidentifikasi keberadaan gas pada beberapa formasi batuan. Bukti lain mengenai keberadaan hidrokarbon di daerah Cekungan Melawi-Ketungau yaitu adanya rembesan minyak dan gas di hulu Sungai Melawi, Sungai Rebunge, Sungai Pocoh, dan di sekitar antiklin Kedukul dan Antiklin Sepauk (Tim Studi Petroleum System Cekungan Melawi- Ketungau Kalimantan Barat, 2004).Reservoir utama yang berkembang pada daerah ini berupa batupasir dari berbagai formasi batuan, antara lain Formasi Ingar, Formasi Payak, Formasi Haloq, Formasi Tebidah, Formasi Sekayam, dan Formasi Landak (Hadipandoyo et al., 2007). Porositas batupasir berkisar antara 10 29.1% yang berupa porositas antar butir, antar partikel, pada bidang laminasi, serta pada bidang retakan batuan. Sementara itu, batuan tudung pada kawasan ini berupa batuan berbutir halus seperti serpis dan batulempung dari Formasi Silat, Formasi Selangkai, Formasi Pendawan, Formasi Ingar, dan Formasi Sekayam. Hidrokarbon yang terperangkap diperkirakan hasil migrasi vertikal melalui bidang-bidang patahan. Migrasi lateral terjadi setelah migrasi vertikal dengan arah umum migrasi di daerah Subcekungan Melawi diperkirakan dari arah utara ke selatan serta tidak menutup kemungkinan adanya migrasi lokal (Tim Studi Petroleum System Cekungan Melawi-Ketungau Kalimantan Barat, 2004).Perangkap hidrokarbon yang berkembang merupakan perangkap struktur berupa lipatan (antiklin) yang berkembang baik di daerah selatan Subcekungan Melawi. Perangkap lain yang dapat dijumpai yaitu berupa blok sesar dan perangkap stratigrafi berupa batupasir yang membaji/pinch-out. Analisis Prospek Hidrokarbon Daerah PenelitianAnalisis prospek hidrokarbon lebih difokuskan pada Subcekungan Melawi, karena terbatasnya data pendukung pada Subcekungan Ketungau dan sedimen yang terbentuk relatif tipis sehingga hidrokarbon dipandang belum cukup matang. Berdasar data geologi, pengisian hidrokarbon diperkirakan berasal dari arah utara ke selatan dan merupakan hasil migrasi vertikal dari batuan induk Formasi Pendawan melalui bidang-bidang patahan, dan migrasi lateral yang terjadi setelahnya. Umumnya, perangkap yang berkembang di kawasan ini yaitu perangkap struktur yang berupa lipatan (antiklin). Tipe perangkap ini dijumpai pada bagian selatan Subcekungan Melawi yang berasosiasi dengan zona tinggian berwarna merah. Struktur lipatan ini merupakan hasil aktivitas tektonik kompresi yang diperkirakan terjadi pada Oligosen Akhir-Miosen Awal. Interpretasi arah migrasi hidrokarbon pada Subcekungan Melawi dilakukan berdasarkan pada peta anomali SVD. Anomali negatif mengindikasikan adanya cekungan sementara anomali positif meng-indikasikan struktur tinggian. Asumsi yang digunakan yaitu anomali SVD berbanding lurus dengan ke-dalaman cekungan. Pada penelitian ini, penulis mencoba menginterpretasikan daerah yang berprospek mengandung hidrokarbon. Kawasan prospek pada Subcekungan Melawi seperti terlihat pada Gambar 19 antara lain Prospek A, Prospek B, Prospek C, dan Prospek D. Interpretasi ini didasarkan pada beberapa kriteria berikut: 1. Terpenuhinya syarat-syarat utama terbentuk dan terperangkapnya hidrokarbon seperti batuan induk, batuan reservoir, batuan tudung, ke-matangan, dan perangkap hidrokarbon. 2. Adanya stuktur tinggian yang diperkirakan sebagai antiklin dan struktur tutupan (closure). Studi Identifikasi Struktur dan Prospek Hidrokarbon Daerah Frontier pada Cekungan Melawi-Ketungau, Kalimantan Barat dengan Metode Gayaberat 67 Gambar 19. Interpretasi arah migrasi hidrokarbon pada Subcekungan Melawi berdasarkan pola anomali SVD 3. Adanya sumur pemboran eksplorasi yang mengidentifikasi keberadaan gas serta indikasi potensi hidokarbon berupa rembesan. 4. Kecuraman kontur SVD antara nilai anomali rendah dengan nilai anomali tinggi yang diwakili oleh kontur anomali yang rapat.KESIMPULANSetelah melakukan pengolahan dan pemodelan serta interpretasi terhadap data gayaberat di Cekungan Melawi-Ketungau dengan didukung oleh informasi geologi, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil analisis dan interpretasi anomali gayaberat dan didukung oleh informasi sejarah pembentukan cekungan, Cekungan Melawi-Ketungau yang terletak di Kalimantan Barat merupakan satu buah cekungan besar yang terpisah menjadi tiga buah subcekungan, antara lain Subcekungan Ketungau, Subcekungan Melawi Barat, dan Subcekungan Melawi Timur. 2. Hasil analisis second vertical derivative serta didukung oleh informasi geologi menunjukkan sesar yang berkembang di daerah penelitian didominasi oleh sesar naik yang memanjang dengan arah relatif timurbarat, yang salah satunya merupakan Sesar Boyan. Selain itu terdapat pula sesar-sesar geser menganan dengan arah relatif barat laut-tenggara, yaitu Sesar Amar dan Sesar Melawi Timur.3. Hasil kedua teknik pemodelan (pemodelan ke depan dan pemodelan ke belakang) menunjukkan ketebalan sedimen rata-rata daerah penelitian sekitar 4,62 0,157 km.4. Dari hasil analisis prospek hidrokarbon, Subcekungan Melawi berpotensi mengandung hidrokarbon dengan rekomendasi 4 kawasan yang dapat dikembangkan sebagai lapangan migas, antara lain Prospek A, Prospek B, Prospek C, dan Prospek D yang berada pada nilai anomali second vertical derivative tinggi