Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppgds

Citation preview

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    1/27

    BiostatistikContoh Pembuatan Metode Penelitian Untuk

    Menentukan Perhitungan Stastik yang Harus

    Digunakan penggunaan uji regresi

    ANDRES

    PPDGS ORTODONTIK

    137160002

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    MEDAN

    2013

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    2/27

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    3/27

    KATA PENGANTAR

    Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibil i ty (CSR)

    Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

    Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah untuk mengetahui dan menganalisis

    pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR)

    terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

    Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pengaruh sikap konsumen tentang

    penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap loyalitas konsumen pasta

    gigi Pepsodent adalah analisis deskriptif dan metode regresi linier berganda.

    Populasi pada penelitianini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

    USU program S-1 angkatan 2009-2011 yang berjumlah 447 orang. Sampel yang digunakan

    dalam penelitian ini sebanyak 82 orang. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan

    dengan menggunakan rumus Slovin. Penulis menggunakan metodesampel random sampling,

    dengan ketentuan sampel adalah mahasiswa yang menggunakan Pepsodent minimal 3 bulan.

    Hasil penelitian dari Uji Signifikan Simultan (Uji F) menunjukkan bahwa variabel sikap

    konsumen terhadap penerapan program Corporate Social Responsibility yang terdiri dari

    variabel komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent pada mahasiswa

    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian dari Uji Parsial

    (Uji-t) variabel sikap yang terdiri dari komponen kognitif, komponen afektif, komponen

    konatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent

    pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Variabel sikap

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    4/27

    komponen konatif berpengaruh lebih dominan dibandingkan dengan komponen kognitif,

    komponen afektif .

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    5/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Penelitian

    Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan informasi

    menjadi semakin mudah diakses, dunia ekonomi semakin transparan. Era keterbukaan ini

    menempatkan perusahaan semakin di bawah pengawasaan lensa mikroskop yang dapat

    dilihat siapa saja, kapan saja, artinya siapapun dapat mengetahui tentang apapun aktifitas

    tanggung jawab sosial perusahaan dengan cepat (Susanto, 2007:23).

    Perusahaan baik yang skala besar ataupun kecil merupakan bagian dari lingkungan bisnis

    global. Setiap perusahaan memiliki hubungan yang kompleks dengan masyarakat,

    kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara langsung ataupun tidak,

    perusahaan terpengaruh dengan isu-isu, kejadian-kejadian sosial maupun tekanan dari

    seluruh dunia. Memasuki tahun 1990-an, telah banyak perusahaan yang menyadari arti

    penting dari pertanggung jawaban sosial dan memasukan tanggung jawab sosial dalam isu

    strategis bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu tanggung

    jawab sosial kedalam visi dan misi perusahaan.

    Bisnis dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan salah satu nilai yang membawa

    perubahan mendasar yaitu konsep Corporate social responsibility (CSR) atau tanggung

    jawab sosial. Tanggung jawab tersebut adalah perusahaan meluaskan perannya lebih dari

    sekedar menggunakan sumber-sumber dayanya dan terlibat dalam aktivitas yang

    dirancang untuk meningkatkan keuntungan sesuai dengan peraturan yang ada. Ketatnya

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    6/27

    persaingan sering menjadi penyebab bagi perusahaan untuk menghalalkan segala cara

    untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

    Perusahaan sering melupakan masalah sosial seperti kesejahteraan karyawan serta

    keamanan lingkungan karena alasan untuk mendapatkan seuntungan yang tinggi tersebut.

    (Swa, Desember 2005).

    Pemerintah menyadari perlunya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

    lingkungannya, untuk itu, pemerintah menetapkan dalam Undang-undang No.40 tahun

    2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74, bahwa Perusahaan berbentuk Perseroan

    Terbatas dan beroperasi dalam bidang atau berkaitan dengan sumberdaya alam harus

    melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

    Survei yang dilakukan oleh Business in the Community tahun 2001, terdapat sejumlah

    bukti bahwa saat ini semakin banyak perusahaan yang menempatkan masalah-masalah

    sosial sebagai inti dari strategi pemasarannya. Survei yang meliputi 400 pemimpin bisnis

    dunia memperlihatkan bahwa 70% dari CEO menempatkan tanggung jawab sosial sebagai

    isu yang pokok di bisnisnya. Para pemasar pun menunjukkan yang sama 89%, dan

    sebanyak 96% para pemimpin bisnis mengakui bahwa kegiatan-kegiatan sosial ternyata

    memberikan manfaat timbal balik. Dengan persentasi 69%, sejumlah kalangan elit bisnis

    bahkan sangat mempercayai dan memperkirakan bahwa praktek-praktek seperti ini terus

    tumbuh dalam tahun-tahun mendatang.(www.wikipedia.com, diakses 27 Maret 2012).

    Hasil riset yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide dalam Susanto (2007:5), melalui

    program pengembangan responden memberi nilai 75% kepada produk dan jasa yang

    dipasarkan oleh perusahaan yang memberi kontribusi nyata kepada komunitas. Responden

    juga menunjukkan sekitar 66% bahwa mereka siap berganti merek kepada merek

    perusahaan yang memiliki citra sosial yang positif yang didapatkan melalui CSR.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    7/27

    Unilever merupakan perusahaan besar yang telah menerapkan Corporate Social

    Responsibility selama bertahun-tahun. Unilever telah membuat program CSR dengan baik

    dan sistematis. Bahkan telah memasukkan unsur-unsur tanggung jawab sosial dalam visi

    dan misi perusahaan. Misi Unilever adalah peningkatan vitalitas hidup. Unilever

    memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan

    produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan

    lebih menikmati kehidupan. Pasta gigi pepsodent adalah salah satu merek andalan

    Unilever yang sudah lebih dari 30 tahun memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Berikut adalah penghargaan yang pernah diraih oleh pepsodent.

    Tabel 1.1

    Penghargaan yang diraih

    Pepsodent Tahun

    Jenis Penghargaan

    2006 I ndonesian Customer Loyalty

    I ndex (ICLI )

    2007 I ndonesian Customer

    Satisfaction Award (ICSA)

    2009 I ndonesian Best Brand Award

    (IBBA)

    pada kategori pasta gigi yang menjadi pilihan utama konsumen yang merupakan

    penghargaan yang diberikan setiap tahun oleh majalah SWA bekerjasama dengan lembaga

    konsultan Mars (www.Unilever.com, September 2008).

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    8/27

    Tabel 1.2

    Kinerja

    Produk

    Personal

    2008 Pasta

    Gigi

    Pepsodent Ciptadent Close Up Formula Sensodyne

    Harga 7 varian

    Rp. 2.435/

    75 gr

    2 varian

    Rp. 1.995/

    80 gr

    4 varian

    Rp. 2.860/

    65 gr

    4 varian

    Rp. 3.855/

    120 gr

    3 varian

    Rp.

    10.500/

    65 gr

    Top of

    Mind

    Brand (%)

    79,2 10,0 5,2 2,7 0,6

    Brand

    Share (%)

    80,1 9,9 5,3 2,6 0,5

    Brand

    Value (%)

    79,3 9,5 6,3 2,7 0,9

    Keterangan Tabel 1.2 :

    1. Top of Mind Brand adalah merek yang paling diingat.

    2.Brand Share adalah merek yang sering digunakan.

    3.Brand Value adalah merek yang paling disukai.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    9/27

    Berdasarkan data yang diperoleh dari majalah SWA tersebut, untuk kategori produk

    toiletris, pasta gigi Pepsodent merupakan produk dengan Top of Mind Brand (99,2%),

    Brand Share (80,1%), dan Brand Value (79,3%) tertinggi dan sangat jauh diatas produk

    pasta gigi terkenal lainnya. Dari sekian banyak merek pasta gigi yang tersedia di pasar,

    Pepsodent terbukti mendapatkan tempat khusus di hati masyarakat Indonesia dan menjadi

    pilihan sebagian besar masyarakat. Pepsodent sangat besar di pangsa pasar selama

    bertahun-tahun sehingga konsumen jatuh hati pada pepsodent dan setia menggunakan

    produk ini.

    Meningkatkan kesehatan mulut adalah komitmen Pepsodent untuk masyarakat. Oleh

    karena itu, sejak bertahun-tahun tang lalu. Pepsodent telah membuat program-program

    pertanggung jawaban sosial untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada

    masyarakat tentang arti penting meningkatkan kesehatan mulut. Program-program yang

    telah dilakukan oleh Pepsodent antara lain program sekolah Pepsodent dan pemeriksaan

    gigi gratis, kampanye Pepsodent untuk menyikat gigi dimalam hari.

    Sejak tahun 1990an Pepsodent telah melakukan program sekolah Pepsodent dengan terjun

    langsung ke sekolah-sekolah yang hingga tahun 2006 telah menjangkau lebih dari 3,2 juta

    anak-anak berusia di bawah 12 tahun di seluruh Indonesia dan jumlah ini terus meningkat.

    Program sekolah Pepsodent pada intinya merupakan sebuah kegiatan edukatif bagi siswa

    sekolah dasar di Indonesia, mengenai kesehatan organ gigi dan mulut. Program ini dimulai

    pada tahun 2001, dilakukan di kota Malang, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Kota

    Surabaya sendiri dilakukan pada tahun 2002 hingga tahun 2005 ini. Dikota Surabaya ini

    dilakukan untuk pertama kalinya di Kecamatan Gubeng dan secara khusus wilayah

    Puskesmas Pucang. Hal ini dilakukan oleh pihak penyelenggara atas dasar pertimbangan

    keberadaan sekolah dasar favorit di wilayah tersebut.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    10/27

    Awalnya kegiatan pemeriksaan gigi gratis yang dilakukan pepsodent diadakan di Jakarta.

    Kegiatan pemeriksaan gigi gratis ini dilakukan di bulan Agustus hingga bulan Desember

    2008, dengan target jumlah orang yang ingin dicapai kurang lebih 10.000 orang. Setelah

    Jakarta, pemeriksaan gigi dan perawatan gigi gratis juga akan dilakukan di delapan kota di

    Jawa Timur, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Jember, Situbondo, Malang, Mojokerto,

    Jombang, Kediri, dan empat kota di Sumatera, yaitu Medan, Palembang, Lampung, Pekan

    Baru. Dengan edukasi mengenai kesehataan gigi dan mulut serta pemeriksaan gigi gratis

    meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia agar dapat

    menikmati hidup lebih baik.

    Survei tentang kebiasaan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34% dari rakyat Indonesia

    yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Oleh karena itu, mengapa Pepsodent merasa

    perlu menggunakan tema menyikat gigi pada malam hari sehingga kampanye

    kesehatannya untuk membuat orang Indonesia menyikat gigi mereka sebelum tidur pada

    malam hari sebagai bagian dari kebiasaan mencegah gigi berlubang.

    Pepsodent memimpin pasar di kategori pasta gigi dengan pangsa pasar lebih dari 70%. Hal

    ini dapat dilihat dari omset penjualan pasta gigi Pepsodent yang terus meningkat. Berikut

    ini adalah data omset penjualan Pepsodent :

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    11/27

    Tabel 1.3

    Jumlah Omset

    Penjualan Pasta Gigi

    Pepsodent Tahun

    Omset Penjualan (dalam

    miliar)

    2005 1,44

    2006 1,72

    2007 1,96

    2008 2,40

    Peningkatan omset yang terjadi pada pasta gigi Pepsodent terjadi karena program

    Corporate Social Responsibility yang telah di umumkan melalui media cetak dan

    elektronik, sehingga mempermudah konsumen mengetahui informasi seputar program

    kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh Pepsodent. Pepsodent juga melakukan

    inonasi-inovasi seperti membuat segmentasi pasar terbagi dua yakni dewasa dan anak-

    anak dan inovasi kemasan, rasa, bentuk dan ukuran serta telah memenuhi standar

    kesehatan karena terdapat label halal pada kemasannya., kampanye website tanya

    Pepsodent yang mempermudah konsumen dalam berkonsultasi langsung dengan dokter.

    Program Corporate Social Responsibility jika dikembangkan dengan baik akan

    menciptakan kesan yang positif terhadap produk. Hal tersebut akan menimbulkan suatu

    ikatan emosional antara masyarakat dengan perusahaan akan membuat sebuah merek

    menjadi lebih dikenal, diingat, yang sering juga disebut sebagai loyalitas konsumen.

    Loyalitas konsumen terbentuk karena adanya keterikatan antara konsumen dengan suatu

    produk, dimana konsumen merasa produk tersebut memberikan dampak yang positif dari

    penggunaannya, sehingga sering tanpa disadari konsumen tersebut mengajak rekan-

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    12/27

    rekannya untuk menggunakan produk tersebut. Loyalitas konsumen dapat dilihat juga dari

    penggunaan maupun pembelian yang dilakukan secara berulang-ulang. Loyalitas

    konsumen dapat memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan perusahaan.

    Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana

    sikap konsumen tentang penerapan Corporate Social Responsibility terhadap loyalitas

    konsumen pasta gigi Pepsodent. Survei penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian Pengaruh

    Sikap Konsumen Program Corporate Social Responsibil i ty (CSR) terhadap Loyalitas

    Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

    Universitas Sumatera Utara.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh sikap konsumen tentang penerapan

    program corporate social responsibility ini terhadap loyalitas konsumen pasta gigi

    Pepsodent?

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

    menganalisis pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program Corporate Social

    Responsibility (CSR) terhadap loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    13/27

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagi Perusahaan

    Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang penerapan program Corporate Social

    Responsibility.

    2. Bagi Peneliti

    Penelitian ini merupakan suatu kempatan bagi peneliti untuk menerapkan materi-materi

    perkuliahan yang peneliti dapatkan selama perkuliahan.

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapatmemberikan perbandingan

    dalam mengadakan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang khususnya

    penelitian yang berkaitan dengan penerapan program Corporate Social Responsibility.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    14/27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory survey, yaitu penyelidikan kausalitas

    dengan cara mendasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari

    faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, melalui data tertentu. (Ginting,

    2008:56).

    3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Jl.

    Universitas No. 21 .Penelitian ini di mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juni

    2012.

    3.3 Batasan Operasional

    Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

    3.3.1 Variabel Independent (X) adalah sikap konsumen terdiri dari komponen kognitif

    (X1) yaitu kepercayaan, komponen afektif (X2) yaitu perasaan, komponen konatif (X3)

    yaitu keinginan untuk melakukan tindakan tertentu.

    3.3.2 VariabelDependent (Y) adalah loyalitas konsumen pasta gigi Pepsodent.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    15/27

    3.4 Definisi Operasional

    Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis dan pengukuran

    variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Untuk menjelaskan variabel yang sudah

    didefinisikan, maka perlu definisi operasional masing-masing variabel sebagaimana upaya

    dalam penelitian, antara lain:

    3.4.1 Variabel Bebas (I ndependet variable)

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap penerapan Corporate

    Social Responsibility. Sikap konsumen (X) menjelaskan kepercayaan, perasaan dan juga

    tindakan konsumen terhadap penerapan program Corporate Social Responsibility yang

    dilakukan oleh Pepsodent, yang terdiri dari:

    4) Komponen Kognitif (X1), yaitu merupakan kepercayaan konsumen terhadap motivasi

    dan kesesuaian program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh pasta

    gigi Pepsodent.

    5) Komponen Afektif (X2), yaitu gambaran perasaan dan emosi (baik atau buruk, disukai

    atau tidak disukai) konsumen terhadap penerapan pada program Corporate Social

    Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh pasta gigi Pepsodent.

    6) Komponen Konatif (X3), yaitu menggambarkan kecendrungan dari seseorang untuk

    melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan penerapan program Corporate Social

    Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh pasta gigi Pepsodent.

    3.4.2 Variabel Terikat (Dependent vari able)

    Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

    adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006:33). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    16/27

    adalah loyalitas konsumen terhadap pasta gigi Pepsodent, setelah perusahaan merupakan

    kegiatan Corporate Social Responsibility. Variabel loyalitas konsumen (Y) merupakan

    perilaku konsumen sebagai yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,

    menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan

    akan memuaskan kebutuhan mereka.

    Loyalitas konsumen (Y) yaitu tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat

    dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk

    proses dalam pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan

    tindakan tersebut.

    gambar 3.1

    Operasionalisasi Variabel

    3.5 Skala Pengukuran Variabel

    Pada proses pengolahan data, untuk menghitung masing-masing variabel digunakan Skala

    Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang dijabarkan menjadi

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    17/27

    indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun beberapa instrumen

    dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan

    penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor

    yang dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    18/27

    Tabel 3.2

    Instrumen Skala

    Likert Keterangan

    Skor

    Sangat Setuju (SS) 5

    Setuju (S) 4

    Kurang Setuju (KS) 3

    Tidak Setuju (TS) 2

    Sangat Tidak Setuju

    (STS)

    1

    3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.6.1 Populasi

    Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

    Fakultas Kesehatan Masyarakat USU program S-1 angkatan 2009-2011 yang berjumlah

    447 orang.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    19/27

    Tabel 3.3

    Jumlah Mahasiswa FKM USU

    Program S-1

    Angkatan 2009 -

    2011 Angkatan

    Jumlah

    Mahasiswa

    Tahun 2009 150 orang

    Tahun 2010 163 orang

    Tahun 2011 134 orang

    Jumlah 447 orang

    3.6.2 Sampel

    Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    (Sugiyono, 2008:116). Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan metode sampel

    random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak

    tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel

    yang digunakan adalah mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian adalah mahasiswa

    yang menggunakan Pepsodent minimal tiga (3) bulan. Menentukan ukuran sampel pada

    penelitian ini, penulis menggunakan rumus Slovin (Ginting, 2008:132) yaitu:

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    20/27

    3.7 Jenis Data

    Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data, yaitu :

    1. Data Primer

    Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui

    wawancara dan pengamatan langsung terhadap sumber yang diteliti.

    2. Data Sekunder

    Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui dokumentasi, literatur buku-buku

    ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah, dan internet yang berkaitan dan mendukung penelitian ini.

    3.8 Metode Pengumpulan Data

    Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Angket (Kuisioner)

    Metode yang digunakan angket atau kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan

    memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan

    mereka dapat memberikan respon atas nama daftar pertanyaan tersebut.

    2. Wawancara

    Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan

    responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

    3. Dokumentasi

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    21/27

    Dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip yang

    berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak

    dijadikan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu

    pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan

    ketepatan alat ukur melakukan tugasnya untuk mencapai sasarannya. Adapun tempat

    untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Fakultas Kesehatan Masyarakat

    Universitas Sumatera Utara dengan responden sebanyak 30 orang mahasiswa diluar

    sampel penelitian, untuk uji validitas dan reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS.

    3.9.1 Uji Validitas

    Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur

    (Ginting, 2007:172). Pengujian validitas dilakukan kepada 30 responden diluar sampel,

    dengan kriteria sebagai berikut:

    1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

    2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

    Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reabilitas diberikan kepada 30

    responden diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-4, dalam

    hal ini N adalah jumlah responden = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5 % maka nilai r

    tabel yang diperoleh = 0,37, tetapi menurut Situmorang,dkk,

    (2008:36) bila harga korelasi positif dan r > = 0.3 maka butir instrument tersebut

    dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    22/27

    Tabel 3.4

    Uji Validitas Pertama:Scale Mean if Item

    Deleted

    ScaleVariance if

    Item

    Deleted

    CorrectedItem-Total

    Correlation

    Cronbach'sAlpha if

    Item

    Deleted

    VAR00001 59.3333 37.333 .580 .863

    VAR00002 59.1333 38.326 .470 .868

    VAR00003 59.1000 36.231 .710 .858

    VAR00004 58.9333 38.616 .379 .872

    VAR00005 59.0333 37.826 .606 .863

    VAR00006 59.1000 41.334 .116 .880

    VAR00007 59.5333 40.533 .157 .881

    VAR00008 59.3667 39.413 .348 .872VAR00009 59.3000 39.114 .454 .868

    VAR00010 59.5333 38.602 .453 .868

    VAR00011 59.2667 37.375 .500 .867

    VAR00012 58.9333 37.030 .619 .862

    VAR00013 59.4333 36.944 .677 .860

    VAR00014 59.3667 38.171 .467 .868

    VAR00015 59.7000 35.941 .633 .860

    VAR00016 59.3000 36.631 .625 .861

    VAR00017 59.1000 35.886 .755 .856

    Hasil pengolahan data pada Tabel 3.4 dapat dilihat VAR0001 sampai dengan

    VAR00017 merupakan pernyataan yang berkaitan dengan variabel penelitian

    yaitu pernyataan 1 sampai dengan pernyataan 17. Pada VAR0006 dan VAR0007

    tidak valid karena corrected item total correlation lebih kecil dari nilai rtabel

    untuk 30 sampel yaitu 0,3, maka VAR0006 dan VAR0007 harus dieliminasi, lalu

    dilakukan pengujian kembali, dapat dilihat pada Tabel 3.4

    Tabel 3.5

    Uji Validitas Kedua:Scale Mean if Item Deleted

    Scale

    Variance if

    Item

    Deleted

    Corrected

    Item-Total

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if

    Item

    Deleted

    VAR00001 52.0333 34.171 .630 .880

    VAR00002 51.8333 35.454 .475 .886

    VAR00003 51.8000 33.338 .729 .875

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    23/27

    VAR00004 51.6333 35.895 .363 .891

    VAR00005 51.7333 34.754 .646 .880

    VAR00008 52.0667 36.616 .337 .891VAR00009 52.0000 36.414 .429 .887

    VAR00010 52.2333 35.771 .451 .887

    VAR00011 51.9667 34.654 .490 .886

    VAR00012 51.6333 34.171 .630 .880

    VAR00013 52.1333 34.464 .634 .880

    VAR00014 52.0667 35.099 .499 .885

    VAR00015 52.4000 33.490 .598 .881

    VAR00016 52.0000 33.448 .679 .877

    VAR00017 51.8000 32.993 .777 .873

    Setelah dilakukan pengujian validitas kembali telihat pada Tabel 3.5, seluruh

    pernyataan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah

    bernilai lebih besar atau sama dengan 0,3.

    3.9.2 Uji Reliabilitas

    Menurut Trihendradi (2011:211), pengujian dilakukan dengan menggunakan

    program SPSS, butiran pertanyaan valid dalam uji validitas ditentukan

    reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: pertanyaan dinyatakan reliablejika

    memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,6

    Tabel 3.6

    Reliability

    Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    .890 15

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    24/27

    Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa Cronbach

    Alpha adalah sebesar 0, 890. Ini berarti 0, 890 > 0,6 sehingga dapat dinyatakan

    bahwa kuesioner tersebut telah realibel dan dapat disebarkan kepada responden

    untuk dapat dijadikan sebagai instrument penelitian ini.

    3.10 Teknik Analisis

    3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

    Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan

    mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan

    gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.

    3.10.2 Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik terdiri dari atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

    multikolinieritas:

    1. Uji Normalitas

    Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

    mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk

    loncenga dan distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri ke kanan. Uji

    normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov.

    Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp Sig (2-

    tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal

    (Situmorang, 2008:55)

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel

    independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    25/27

    ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas

    tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah

    adanya heteroskedastisitas.

    3. Uji Multikolinieritas

    Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

    korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas maka

    dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik

    seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinieritas

    menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan:

    1) Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.

    2) Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.

    3.10.3 Metode Analisis Statistik

    3.10.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

    Metode Analisis Linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan

    variabel bebas dengan variabel terikat, formulasi yang digunakan adalah

    Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e

    Keterangan:

    Y = Loyalitas konsumen terhadap pasta gigi Pepsodent

    a = Konstanta

    b1,b3 = Koefisien regresi

    X1 = Komponen kognitif

    1) X2 = Komponen afektif

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    26/27

    X3 = Kompnen konatif

    e = Standar error

    Alasan digunakan metode analisis regresi linier berganda adalah teknik analisis ini

    dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh variabel bebas

    (loyalitas konsumen) terhadap variabel terikat (komponen kognitif, komponen

    afektif, komponen konatif).

    3.10.3.2 Pengujian Hipotesis

    Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah :

    1. Uji secara serempak/Simultan (Uji - F)

    Uji F dilakukan untuk melihat secara bersam-sama apakah ada pengaruh

    signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) terdapat variabel terikat (Y). Model

    hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah:

    H0 : bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara

    signifikan terdapat variabel bebas.

    Ha : bi 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan

    terhadap variabel terikat.

    Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan ()

    = 5%. Kriteria uji digunakan:

    H0 diterima bila Fhitung < Ftabel dan nilai signifikannya

    Fhitung > tingkat kesalahan ().

    Ha diterima bila Fhitung > Ftabel dan nilai signifikannya

    Fhitung < tingkat kesalahan ().

    2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

  • 5/24/2018 Andres Ppdgs Ortodontik Fkg Usu-tugas Biostatistik

    27/27

    Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif

    dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

    Bentuk pengujiannya yaitu:

    Ho : b1, b2, b3 = 0 (variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap variabel terikat).

    Ha : b1, b2, b3 0 (variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap variabel terikat).

    Pada penelitian ini nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel pada

    tingkat signifikan () = 5%

    Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

    Ho diterima bila Thitung < Ttabel dan nilai signifikan Thitung > tingkat kesalahan

    ().

    Ha diterima bila Thitung > Ttabel dan nilai signifikan Thitung < tingkat kesalahan

    ().

    3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

    Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas

    terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)

    sampai dengan 1 (satu), (0 R2 1). Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan

    tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2

    mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap

    variabel terikat.