Anfisma Mulut

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I DEFINISI MULUT

Gambar 1.1 Tampak Struktur Mulut Manusia

1

Pada manusia mulut adalah bagian dari system pencernaan. Pada mulut terjadi 2 mekanisme pencernaan yaitu mekanisme pencernaan mekanik yang dilakukan oleh gigi dan mekanisme pencernaan kimiawi yang dilakukan oleh kelenjar ludah. Mulut atau rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan mulut merupakan bagian awal dari proses pencernaan makanan pada manusia. Mulut berisi organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) terletak di antara gigi dan biir dan pipi sebagai batas luarnya. Organ mulut utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dank eras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Mekanisme perncernaan mekanik dilakukan oleh gigi dimana makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Dan mekanisme pencernaan kimiawi dilakukan oleh ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Mulut memiliki struktur yang bervariasi terdiri dari gigi, lidah, kelenjar ludah, amandel dan langit langit. Karena struktur yang ada di dalamnya menjadikan mulut berperan dalam proses makan, berbicara dan bernafas.

2

Gambar 1.2 Tampak Strukturr Mulut

3

BAB II ANATOMI FISIOLOGI MULUTMulut terdiri atas beberapa bagian yaitu : Bibir dan pipi, gigi, lidah, amandel, langit langit mulut dan kelenjar ludah. A. BIBIR dan PIPI Bibir dan pipi memiliki fungsi untuk menahan makanan yang ada di dalam mulut selama proses pencernaan 1. BIBIR

Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia. Bibir yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk asupan makanan dan dalam artikulasi suara dan bicara.

Gambar 2.1 Bibir Manusia

4

Pada manusia memiliki dua lembar bibir yang merupakan pelipatan otot yang mengelilingi bagian depan mulut pada manusia, terutama tersusun atas jaringan ikat fibrosa elastic dan otot rangka yang ditutupi dengan epithelium. Bibir dapat bergerak bebas karena adanya otot orbikulari oris. Bibir juga sangat sentitif karena dipenuhi oleh pembuluh darah dan pembuluh limfa serta ujung ujung saraf. Sehingga terkadang bibir bisa berubah warna. Seperti pada saat kita merasa lapar atau kondisi tubuh kita kurang fit, terlihat pada warna bibir yang pucat. Struktur bibir terdiri atas : 1. Permukaan Luar Bibir

Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar keringat, serta kelenjar sebasea. 2. Area Transisional

Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah karena dilewati oleh banyak kapiler yang dapat terlihat. 3. Permukaan dalam Bibir

Permukaan dalam bibir adalah membrane mukosa. Bagian frenulum labia melekatkan membrane mukosa pada gusi di garis tengah.

5

2.

PIPI

Bagian lain yang menyusun mulut adalah pipi. Pipi adalah daerah berdaging pada wajah dibawah mata dan diantara hidung dan telinga kiri atau kanan. Pipi membentuk dinding lateral pada mulut manusia dan menyentuh tulang pipi di bawah mata.

Gambar 2.2 Pipi Manusia

Pipi tersusun atas jaringan yang sama dengan bibir dimana pada bagian luarnya dilapisi dengan epitel squamosa. Epitel seperti ini khas sebagai epitel yang lembab dan apabila rusak akan segera diganti oleh sel yang dibawahnya.

6

B. GIGI Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan pada proses pencernaan. Proses pencernaan pada gigi ini disebut pencernaan mekanik sebab gigi turut ikut melakukan perncernaan makanan dengan menggunakan struktur fisiknya.

Gambar 2.3 Tampak Depan Gigi Manusia

a.

Jenis jenis Gigi Gigi terdiri dari beberapa jenis yaitu : 1. Gigi seri (insisor)

7

Gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar berbentuk pipih dan tajam yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya

Gambar 2.4 Bentuk Gigi Seri

2.

Gigi taring (caninus) Gigi taring adalah gigi yang memilki satu akar dimana ujungnya yang runcing memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya

Gambar 2.5 Bentuk Gigi Taring

8

3.

Gigi geraham depan (permolar) Gigi graham kecil adalah gigi yang punya dua akar yang bentuknya berlekuk-lekuk dan berguna untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya

Gambar 2.6 Bentuk Gigi Permolar

4.

Gigi geraham belakang (molar) Gigi geraham adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda benda lainnya

Gambar 2.7 Bentuk Gigi Molar

9

Pada manusia gigi tumbuh pada usia enam bulan. Gigi permulaan disebut dengan gigi susu (deciduous teeth). Gigi susu berjumlah 20 buah, 10 pada masing masing rahang, terdiri 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 4 gigi geraham. Semua gigi ini tertanam pada gusi. Gigi-gigi ini mulai muncul pada usia 6 sampai 30 bulan.

Gambar 2.8 Struktur Gigi Susu (deciduous teeth)

10

Biasanya pada usia 7 sampai 12 tahun gigi-gigi tersebut tanggal (copot) dan digantikan dengan susunan yang tetap yaitu gigi dewasa disebut dengan gigi sulung (permanent teeth) yang ada dibawah gigi susu. Gigi sulung berjumlah 32. 16 buah pada masing masing rahang, terdiri atas 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 10 gigi geraham. Gigi yang pertama muncul adalah gigi molar pertama pada usia 6-7 tahun. Yang terakhir tumbuh ialah gigi molar ketiga, pada usia 17-25 tahun.

Gambar 2.9 Struktur Gigi Dewasa (Permanent Teeth)

11

Berikut table susunan gigi pada manusia : JUMLAH SUSUNAN GIGI MANUSIA M P C I I C P M 0 2 1 2 2 1 2 0 0 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 0 3 3

INDIVIDU Deciduous teeth Permanent teeth

BAGIAN RAHANG Rahang atas Rahang bawah Rahang atas Rahang bawah

Keterangan table : M Molar, P Permolar, C Caninus, I Insisor

Gambar 2.10 Struktur Gigi b. Struktur Gigi Manusia Gigi terdiri dari beberapa bagian, antara lain sebagai berikut :

12

1.

Mahkota Gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas: Lapisan Email Gigi merupakan lapisan yang paling keras dan berwarna putih serta merupakan lapisan pelindung, yang membantu mencegah lubang pada gigi. Email mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organic. Tulang Gigi atau Dentin Tersusun oleh zat kapur dan fosfor, didalam dentin terdapat saraf dan pembuluh darah. Dentin merupakan zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar) dari gigi dan ruang pulpa. Dentin disekresikan oleh odontoblast pulpa gigi. Pembentukan dentin dikenal sebagai dentinogenesis. Yang menyerap, bahan warna kuning tersusun atas 70% bahan anorganik, 20% bahan organik, dan 10% air. Karena lebih lembut daripada email, dentin membusuk lebih cepat dan menjadi sasaran lubang hebat jika tak dirawat sebagaimana mestinya. Namun tetap berlaku sebagai lapisan protektif dan menyokong mahkota gigi. Dentin mengandung struktur mikroskopis yang disebut pipa dentin yang merupakan kanal berukuran kecil yang menyebar ke luar melalui dentin dari lubang pulpa pada batas semen luar. Kanal-kanal itu memiliki konfigurasi berbeda antara lain dalam jarak diameter antara 0,8 dan 2,2 mikrometer. Panjangnya tergantung radius gigi. 3 konfigurasi dimensional pipa dentin di bawah kontrol genetis dan kemudian ciri khas urutan. Rongga Gigi atau Pulpa Merupakan bagian antara corona dan radiks yang meluas membentuk lubang tempat pembuluh darah dan saraf berada. Leher Gigi atau Kolum Merupakan bagian yang berada di dalam gusi.

13

Akar Gigi atau Radiks Merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. Semen Gigi Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Semen gigi ini terdiri atas: o Lapisan semen Merupakan pelindung akar gigi dalam gusi

o

Gusi atau gingiva Terdiri dari jaringan mucosa yang menutupi tulang rahang yang merupakan tempat tumbuh gigi atau gusi menutup akar gigi. Gingiva sehat umumnya memiliki warna yang disebut "coral pink." Warna lain seperti merah, putih dan biru dapat menandai adanya peradangan (gingivitis) atau kelainan lain. Walaupun menurut text book warna gingiva disebut "coral pink", pigmentasi rasial normal membuat gingiva berwarna lebih gelap. Karena warna gingiva dipengaruhi pigmentasi rasial, kesepahaman dalam warna lebih penting daripada warna yang ada sebetulnya. Gingiva sehat bertekstur padat, tahan terhadap adanya pergerakan. Tekstur ini sering dideskripsikan sama seperti kulit jeruk. Gingiva yang tidak sehat teksturnya membengkak dan seperti busa. Gingiva sehat memiliki permukaan halus dan bergelombang di depan tiap gigi. Gingiva sehat menempati daerah interdental dengan tepat dan pas, berbeda dengan papilla gingiva yang membengkak yang terdapat pada gingivitis, atau embrasure yang kosong pada penyakit periodontal.

14

Gambar 2.11 Tampak Gigi pada bagian rahang atas dan rahang bawah

Gingiva yang sehat melekat erat pada tiap gigi, bentuknya meruncing seperti ujung pisau pada tepi marginal gingiva bebas. Dilain pihak, gusi yang meradang memiliki tepi yang menggembung atau bulat. Gingiva sacara anatomis terbagi atas : 1. Marginal Gingival Marginal gingiva merupakan bagian tepi gingiva yang menyelimuti gigi seperti kerah pada baju. Pada 50% kasus, batas marginal gingiva dengan attached gingiva ditandai dengan adanya cerukan dangkal yang disebut free gingival groove. Marginal gingiva umumnya memiliki lebar 1mm, membentuk dinding

15

jaringan lunak dari sulkus gingiva. Marginal gingiva dapat dipisahkan dengan permukaan gigi dengan menggunakan probe periodontal. 2. Attached Gingival Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva. Jaringan padat ini terikat kuat dengan periosteum tulang alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival junction 3. Interdental Gingival Interdental gingiva mewakili gingival embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat berbentuk piramidal atau berbentuk seperti lembah.

Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.

C. LIDAH Pada rongga mulut manusia selain gigi, terdapat lidah. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap yang

16

merupakan reseptor kimia (kemoreseptor). Sebab lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Namun lidah tidak hanya berfungsi sebagai alat pengecap. Akan tetapi, didalam pencernaan makanan, lidah juga memiliki fungsi seperti berikut ini : 1. 2. 3. Mencampurkan makanan Mendorong makanan dalam proses menelan Membersihkan mulut dari sisa sisa makanan

Lidah membentuk lantai pada rongga mulut. Lidah dilekatkan pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran Iidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung Iidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat. Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap.

17

Gambar 2.13 Struktur Lidah dan Kuncup Pengecap

Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsic.

18

a.

Struktur Lidah 1. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Dimana papilla ini mengandung putting putting pengecap atau tunas pengecap sehingga lidah dapat merasakan makanan seperti asam, manis, pahit dan asin. Pada manusia Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru.

Gambar 2.14 Letak Kuncup Pengecap

a.

Bagian bagian lidah yang dapat mengecap antara lain: Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah. Dimana rasa manis ini ditimbulkan oleh rangsangan zat kimia (gugus OH-) Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah. Dimana rasa asin ini ditimbulkan oleh kation Na +, K+ dan Ca2+.

19

Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah. Dimana rasa pahit ditimbulkan oleh rangsangan alkaloid tumbuhan, seperti kina, kafein, nikotin, dan morfin.

b.

Terdapat Tiga Jenis Papila Yaitu: Papila filiformis (fili=benang) Papilae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding papillae sirkumvalata danfungiforum. Papilla filiformis berbentuk seperti benang halus; Papila Sirkumvalata (sirkum=bulat)

Ada 8 hingga 12 buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah Papila Fungiformis (fungi=jamur)

Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat. c. Cara Kerja Indra Tunas Pengecap (Papila) Lidah Manusia

Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang terlarut dalam

20

ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit. d. Merawat Kesehatan Lidah

Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu karena menimbulkan rasa sakit pada saat kita menggerakkan lidah untu mengunyah dan berbicara. Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin C. Cara merawat kesehatan lidah antara lain : 1. 2. 3. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut. Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

D. Tonsil atau Amandel Tonsil adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring. Terdapat 3 jenis tonsil yang terdapat di rongga mulut: 1. 2. 3. Adenoids Yaitu tonsil yang terletak di belakang hidung Lingual tonsils Yaitu tonsil di belakang lidah Palatine tonsils Yaitu tonsil di tekak yang sedang kita perkatakan

21

Pada lidah terdapat Otot-otot ekstrinsik yang berawal pada tulang dan jaringan di luar lidah serta berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan. Selain itu ada juga Otot-otot intrinsik lidah yang memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain, ini memberikan mobilitas yang besar pada lidah.

Gambar 2.15 Letak Tonsil pada Mulut

E. KELENJAR LUDAH (Kelenjar saliva) Makanan dicerna secara mekanis dengan bantuan gigi namun makanan juga dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ludah. Kelenjar saliva atau kelenjar ludah pada mamalia

22

adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar air ludah juga menyekresi amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa. Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila terjadidehidrasi, panas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit. Sekresi ludah oleh kelenjar ludah dirangsang oleh adanya makanan mulut, melihat, membaui, dan memikirkan makanan. Kelenjar ludah terutama terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98% air dan mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung glikoprotein (musin), ion, dan air.

a. Peran Penting Air Liur : Mempermudah penelanan dan perncernaan makanan. Air ludah dalam bentuk lendir berperan dalam penelanan makanan sedang dalam bentuk air berguna untuk melarutkan zat makanan Melindungi selaput mulut dari panas, dingin dan basa Saliva juga memberikan kelembaban pada bibir dan lidah. Zat buangan seperti asam urat dan urea serta berbagai zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi ke dalam saliva Zat antibakteri dan antibody dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah keruakan gigi

b. Anatomi Kelenjar LudahKelenjar ludah terdiri 3 pasang yaitu : 1. Kelenjar Parotid

Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papilla) yang terletak berhadapa dengan gigi molar kedua pada kedua sisi. Kelenjar parotid dikelilingi oleh

23

ramus mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus Stensen menuju kavum oral untuk membantu mengunyah dan menelan. 2. Kelenjar Submaksilar (submandibular)

Kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua. Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral diproduksi oleh kelenjar ini. Kelenjar submaksilaris mengandung asinus mukosa maupun asinus serosa. Sekresi primer dihasilkan oleh kedua asinus ini yang berupa ptialin dan/atau musin. Sewaktu sekres primer mengalir melalui duktus, terjadi dua proses transpor aktif utama yang memodifikasi komposisi ion saliva, yaitu : 1. Ion ion natrium secara aktif direabsorbsi dari semua duktus salivarius (interkalatus), dan ion-ion natrium disekresi secara aktif sebagai pengganti natrium. Oleh karena itu, konsentrasi natrium dari saliva sangat berkurang, sedangkan konsentrasi ion kalium meningkat. Karena reabsorbsi ion natrium melebihi sekresi ion kalium, menyebabkan konsentrasi ion klorida turun menjadi sangat rendah, menyesuaikan penurunan pada konsentrasi ion natrium. Ion ion bikarbonat disekresi oleh epitel duktus ke dalam lumen duktus. Hal ini sedikitnya sebagian disebabkan oleh pertukaran ion bikarbonat dengan ion klorida.

2.

24

3.

Kelenjar Sublingual

Terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingual kecil menuju ke dasar mulut.

Gambar 2.16 Letak Kelenjar Kelenjar Saliva Namun ada juga kumpulan dari minor monir kelenjar yang disebut Kelenjar Liur Minor dimana Terdapat lebih dari 600 kelenjar liur minor yang terletak di kacum oral di dalam lamina propria mukosa oral. Diameternya 1 2 mm. Kelenjar ini biasanya merupakan sejumlah asinus yang terhubung dalam lobulus kecil. Kelenjar liur minor mungkin mempunyai saluran ekskresi bersama dengan kelenjar minor yang lain, atau mungkin juga mempunyai saluran sendiri. Secara alami, sekresi utamanya adalah mukous (kecuali Kelenjar Von Ebner) dan

25

mempunyai banyak fungsi, seperti membasahi kavum oral dengan saliva. Masalah gigi biasanya berhubungan dengan kelenjar liur minor Berikut table masing masing kelenjar menghasilkan tipe sekresi yang berbeda. Persentase dari total saliva * (1,5 L) 20

Kelenjar Parotis

Tipe sekresi

Sifat sekresi

Serosa Berair Serosa dan Submandibularis Agak kental 70 mukosa Sublingualis Mukosa kental 5 *5% volume saliva total dihasilkan oleh kelenjar kelenjar minor dirongga mulut

c. Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein : Sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu a-amilase), sebuah enzim untuk mencernakan serat. Sekresi mukosa yang mengandung musin, sebuah glikoprotein yang melubrikasi makanan dan memproteksi mukosa oral. Musin jug mengandung IgA, sistem imun yang pertama menghadang bakteri dan virus; lisozim, berfungsi menghacurkan dinding bakteri;laktoferin, mengikat zat besi; dan protein kaya akan prolin, memproteksi gigi. Oleh karena itu pada keadaan defisit saliva (xerostomia) ronga mulut menjadi berulserasi, terinfeksi, dan karies gigi akan meluas.

d. Kendali Saraf pada Sekresi Saliva.Aliran saliva dapat dipicu melalui stimulus psikis (pikiran akan makanan), mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan). Stimulus dibawa melalui serabut aferen dalam saraf cranial V, VII, IX, dan X menuju nuklei salivatori inferiordan superior dalam medulla. Semua kelenjar

26

saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis. Volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis inervasinya (system simpatis atau parasimpatis). Dimana kerja system simpatis dan parasimpatis pada situasi ini yaitu Stimulus parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan sekresi serosa yang banyak sekali dan Stimulus simpatis mengakibatkan vasokontrinksi pembuluh darah dan sekresi mukus yang lebih kental dan lengket. Pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit adalah sebanyak 1ml. Saliva yang disekresi dapat mencapai 1 L sampai 1,5 L dalam 24 jam. Dengan pH sekitar 6 sampai 7. Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan ion bikarbonat, kebalikan dari plasma dimana lebih banyak mengandung ion natrium dan klorida Makanan dalam mulut menyebabkan refleks sekresi saliva, juga rangsangan serat-serat vagus eferen di ujung esofagus yang dekat dengan gaster. Faktor-faktor yang menyebabkan rangsang sekresi saliva adalah: melihat, mencium dan mengkonsumsi makanan yang meningkatkan nafsu makan. Daerah nafsu makan pada otak, terletak di daerah pusat parasimpatis hipotalamus anterior, dan berfungsi sebagai respon terhadap sinyal dari daerah pengecapan dan penciuman dari korteks serebral dan amigdala.

27

BAB III PATOLOGI MULUTSama halnya dengan tubuh lainnya mulut juga dapat mengalami kerusakan atau mengalami gangguan. Berikut beberapa gangguan yang terdapat pada mulut berdasarkan bagian bagian yang terdapat pada mulut.

1. PAROTITISParotitis atau penyakit gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang biasanya menyebar melalui air liur dan dapat menginfeksi banyak bagian tubuh, terutama kelenjar ludah parotis. Kelenjar ini, yang menghasilkan air liur untuk mulut, ditemukan ke arah belakang pipi masing-masing, di daerah antara telinga dan rahang. Dalam kasus gondok, kelenjar ini biasanya membengkak dan menjadi sakit.

Gambar 3.1 Seorang Anak yang Mengalami Parotitis

28

a.

Tanda Dan Gelaja Klinis Gondok Tanda dan Gejala Kasus gondok bisa dimulai dengan demam sampai 103 Fahrenheit (39,4 Celsius), serta sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Ciri terkenal gondok adalah pembengkakan dan rasa sakit di kelenjar parotis, sehingga terlihat seperti anak hamster dengan makanan di pipinya. Kelenjar biasanya menjadi semakin bengkak dan sakit selama periode 1 sampai 3 hari. Rasa sakit makin besar ketika menelan anak, berbicara, mengunyah, atau minuman jus asam (seperti jus jeruk). Kedua kelenjar parotis kiri dan kanan mungkin akan terpengaruh, dengan satu sisi pembengkakan beberapa hari sebelum yang lain, atau hanya satu sisi mungkin membengkak. Dalam kasus yang jarang terjadi, gondok akan menyerang kelompok lain kelenjar ludah bukan parotids. Jika hal ini terjadi, pembengkakan dapat melihat di bawah lidah, di bawah rahang, atau semua jalan sampai ke depan dada. Gondok dapat menyebabkan inflamasi dan pembengkakan otak dan organ tubuh lainnya, meskipun hal ini tidak umum. Ensefalitis (radang otak) dan meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang) keduanya komplikasi langka gondok. Gejala muncul pada minggu pertama setelah kelenjar parotis mulai membengkak dan mungkin mencakup: demam tinggi, leher kaku, sakit kepala, mual dan muntah, mengantuk, kejang, dan tanda-tanda lain dari keterlibatan otak. Gondok pada pria remaja dan dewasa juga dapat mengakibatkan pengembangan orchitis, suatu peradangan testis. Biasanya satu testis menjadi bengkak dan sakit sekitar 7 sampai 10 hari setelah parotids membengkak. Hal ini disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang bisa salah untuk usus buntu jika testis kanan terpengaruh. Setelah 3 sampai 7 hari, nyeri testis dan mereda pembengkakan, biasanya pada waktu yang sama bahwa demam berlalu. Dalam beberapa kasus, kedua testis yang terlibat. Bahkan dengan melibatkan kedua testis, kemandulan hanya merupakan komplikasi yang jarang terjadi orchitis.

29

Selain itu, gondok dapat mempengaruhi pankreas atau, pada wanita, indung telur, menyebabkan rasa sakit dan nyeri di bagian perut. Dalam beberapa kasus, tanda dan gejala sangat ringan bahwa tidak ada satu tersangka infeksi gondok. Dokter percaya bahwa sekitar 1 dari 3 orang mungkin memiliki infeksi gondok tanpa gejala. a. Penularan

Virus gondong menular dan menyebar di sejumlah kecil cairan dari mulut dan hidung seseorang yang terinfeksi. Hal ini dapat ditularkan kepada orang lain melalui bersin, batuk, atau bahkan tertawa. Virus ini juga dapat menyebar ke orang lain melalui kontak langsung, seperti mengambil jaringan atau menggunakan gelas minum yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi. Orang yang memiliki gondok yang paling menular dari 2 hari sebelum gejala mulai 6 hari setelah mereka akhirnya. Virus ini juga dapat menyebar dari orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala. b. Pencegahan

Gondok dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin dapat diberikan sendiri atau sebagai bagian dari campak-gondong-rubela (MMR) imunisasi, yang biasanya diberikan kepada anak-anak pada 12 sampai 15 bulan usia. Dosis kedua MMR biasanya diberikan pada 4 hingga 6 tahun. Seperti halnya dengan semua jadwal imunisasi, ada pengecualian penting dan keadaan khusus Jika mereka belum menerima mereka, siswa yang menghadiri perguruan tinggi dan lembaga-lembaga sekolah pasca-tinggi harus yakin mereka telah menerima dua dosis vaksin MMR.

30

Selama wabah campak, dokter anda dapat merekomendasikan tembakan tambahan vaksin, jika anak Anda adalah 1 sampai 4 tahun. Dokter Anda akan memiliki informasi terkini. c. Inkubasi

Masa inkubasi untuk gondong bisa 12 sampai 25 hari, namun rata-rata adalah 16 sampai 18 hari. Jangka waktu pada anak anak biasanya sembuh dari gondok dalam waktu sekitar 10 sampai 12 hari.Dibutuhkan sekitar 1 minggu untuk pembengkakan menghilang di setiap kelenjar parotis, tetapi kedua kelenjar biasanya tidak membengkak pada waktu yang sama. d. Pengobatan

Jika Anda berpikir bahwa anak Anda telah gondok, hubungi dokter Anda, yang dapat mengkonfirmasikan diagnosis dan bekerja dengan Anda untuk memantau anak Anda dan menonton komplikasi. Dokter juga dapat memberitahu otoritas kesehatan yang melacak program imunisasi anak dan wabah penyakit gondok. Karena gondok disebabkan oleh virus, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Di rumah, memantau dan melacak suhu anak Anda. Anda dapat menggunakan obat non-aspirin demam seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk menurunkan demam. Obat-obatan ini juga akan membantu menghilangkan rasa sakit pada kelenjar parotid bengkak. Kecuali diperintahkan oleh dokter, aspirin tidak boleh digunakan pada anak dengan penyakit virus karena penggunaannya dalam kasus-kasus tersebut telah dikaitkan dengan perkembangan Reye Syndrome, yang dapat menyebabkan kegagalan hati dan kematian.

31

Anda juga dapat menenangkan kelenjar parotid bengkak dengan baik bungkus hangat atau dingin. Sajikan diet, lembut hambar yang tidak memerlukan banyak mengunyah dan mendorong anak Anda untuk minum banyak cairan. Hindari melayani jus buah asam atau asam (seperti jus jeruk, jus jeruk, atau limun) yang membuat parotis sakit parah. Air, minuman ringan tanpa kafein, dan teh lebih baik ditoleransi.

2. CARIES GIGI (GIGI BERLUBANG)Karies adalah nama kolektif untuk kerusakan gigi di enamel (zat di mahkota gigi), sementum (zat di akar gigi), dan dentin (zat di tengah antara mahkota dan akar).Gigi dapat berlubang karena bakteri tertentu yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

Gambar 3.2 Gigi Berlubang Gigi terutama terdiri dari mineral yang secara konstan mengalami proses demineralisasi dan remineralisasi. Demineralisasi terjadi karena pemakaian gigi, terutama karena makan makanan yang mengandung asam. Remineralisasi gigi terjadi dengan bantuan air liur, pasta gigi ber-

32

flouride, dan obat kumur. Ketika pH pada permukaan gigi turun di bawah 5,5 karena asam laktat yang diproduksi bakteri, demineralisasi lebih cepat dari remineralisasi sehingga gigi tekor mineral. Hal ini dapat mengarah ke gigi berlubang. Gigi berlubang harus segera ditangani oleh dokter gigi agar tidak berkembang menjadi parah sehinggaharus dicabut, atau bahkan menyebabkan infeksi berbahaya. Dokter gigi akan membor lubang untuk membersihkan kerusakan dan kemudian menambal gigi dengan implan. Penambalan gigi akan menghilangkan keluhan gigi anda dan mencegah kerusakan gigi yang lebih luas.

3. XEROSTOMIAXerostomia merupakan kelainan akibat kurangnya produksi air ludah (saliva). Pada penderita xerostomia, air ludahnya sangat sedikit sehingga mengakibatkan proses pencernaan didalam mulut terganggu.

4. TONSILLITIS

Gambar 3.3 Peradangan Tonsil pada Manusia

33

Tonsilitis atau kalangan masyarakat awam menyebut dengan istilah penyakit Amandel. Tonsillitis adalah infeksi (radang) tonsil (amandel) yang pada umumnya disebabkan oleh mikro-organisme (bakteri dan virus). Terbanyak dialami oleh anak usia 5-15 tahun. Tonsillitis, berdasarkan waktu berlangsungnya (lamanya) penyakit, terbagi menjadi 2, yakni Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.. Tonsillitis ini disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus atau infeksi virus. Gejala tonsillitis ini berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan. Nyeri sering dirasakan ditelinga karena telingan dan tenggorokan memiliki persyarafan yang sama. Anak anak yang lebih kecil tidak mengeluhkan tenggorokannya nyeri, tetapi mereka tidak mau makan. Gelaja lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah. a. Keluhan yang dapat dialami Penderita Tonsilllitis : o o o o o Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher) Nyeri saat menelan (nelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan. Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga. Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot. Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher. Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung). Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan.

o

o

b.

Pencegahan

34

Tak ada cara khusus untuk mencegah infeksi tonsil (amandel). Secara umum disebutkan bahwa pencegahan ditujukan untuk mencegah tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Namun setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah: o o Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran mikro-organisme yang dapat menimbulkan tonsilitis. Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika.

Gambar 3.13 Tonsilitis

35

5. GLOSITIS

Gambar 3.5 Lidah yang Mengalami Glositis Glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang mengkilat. Kondisi ini biasanya memperlihatkan gejala rasa perih, sakit, terbakar, atau panas pada permukaan lidah. Glossitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan terapi yang diberikan sangat tergantung dari penyebab utamanya

36

Glosstitis biasanya dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi (Fe), vitamin B kompleks, ataupun karena Crohn disease yang ditandai dengan adanya cobble stone.

6. BAU MULUT

Gambar 3.6 Tampak Mulut yang Sehat pada Manusia Bau mulut atau dalam bahasa kedokterannya disebut halitosis adalah masalah yang dialami banyak orang. Penyebabnya bermacam-macam, baik karena mulut atau gigi tidak terawat, luka di rongga mulut, mulut kering, atau penyakit lain. Beberapa bakteri di mulut Anda menghasilkan senyawa gas belerang yang menyebabkan mulut berbau tidak sedap. Bila Anda tidak menyikat gigi secara teratur, bakteri itu menumpuk di potongan-potongan makanan yang tersisa di dalam mulut dan di sela-sela gigi Anda. Mulut yang kering karena berpuasa, pengaruh obat-obatan atau kondisi kesehatan tertentu (misalnya sariawan) juga dapat menyebabkan nafas Anda berbau tidak sedap.

37

Beberapa makanan, seperti bawang putih, jengkol dan petai dapat berkontribusi terhadap bau nafas karena menghasilkan minyak yang dibawa ke paru-paru dan keluar melalui mulut Anda. Merokok dan gigi palsu juga dapat menjadi penyebab bau mulut. a. Bau Mulut juga dapat Disebabkan oleh Beberapa Penyakit seperti: b. Sinusitis (infeksi sinus) Infeksi amandel atau tonsilitis Penyakit paru-paru Penyakit ginjal Penyakit hati Kelainan darah Diabetes Disfungsi kandung empedu Kanker

Pengobatan Bau Mulut

Pengobatan bau mulut sangat tergantung pada penyebabnya. Perawatan gigi dan mulut yang baik secara umum mengurangi risiko bau mulut. Gosoklah gigi secara teratur, minimal 2 menit setiap kalinya, dua kali sehari. Jangan lupa menyikat lidah Anda, karena bakteri senang berkumpul di sana. Anda juga perlu melakukan flossing untuk menghilangkan plak berbahaya dan sisa makanan yang terjebak di antara gigi dan gusi. Sempurnakan sikat gigi Anda dengan obat kumur untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri di mulut.

38

Penderita sinusitis kronis mungkin perlu memakai semprotan hidung (saline nasal spray) untuk mengurangi bau mulut. Dokter juga mungkin memberikan antibiotik bakteri anaerob (seperti metronidazole), untuk mengurangi pertumbuhan berlebih bakteri penghasil belerang

7. GIGI SENSITIVEPada akar gigi terdapat jutaan syaraf yang akan menjadi sangat sensitif ketika gusi rusak. Untuk mencegahnya, hindari pasta gigi dengan pemutih, baking soda dan pencegah plak. Bahan-bahan tersebut bersifat abrasif, dapat menyebabkan gusi mengalami resesi (turun)

Gambar 3.7 Gigi Sensitif

39

8. GIGI TANGGAL

Gambar 3.8 Tampak Gigi yang Tanggal Pada orang dewasa, gigi permanen yang tanggal bisa dipasang kembali jika tidak terlambat membawanya ke dokter gigi. Sementara belum ada dokter, bersihkan gigi dengan air mengalir lalu kembalikan ke posisi semula di dalam rahang. Gigit kain lembut atau kantong teh celup yang telah dibasahi untuk menahannya di posisi tersebut. Jangan memegang akar gigi, pegang saja kepalanya

9. GIGI LONGGARGigi longgar dapat terasa sangat menyakitkan saat mengunyah makanan. Penyebab gigi longgar biasanya adalah penyakit pada gusi (gingivitis, periodontitis), meskipun bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau benturan. Untuk mengatasi gigi longgar, dokter gigi harus menghilangkan penyakit pada gusi dengan pembersihan gigi (scaling) dan pengobatan. Gigi yang sedikit goyang masih dapat diperkuat dengan menambatkan ke gigi di dekatnya. Gigi yang goyang ke segala arah harus dicabut.

10. LANGIT-LANGIT MULUT TERBAKARSensasi terbakar di langit-langit mulut terjadi jika terburu-buru menyantap makanan atau minuman panas. Meski tidak secara langsung mengganggu

40

kesehatan gigi, kondisi ini semakin melunakkan jaringan di langit-langit mulut dan membuatnya rentan terhadap infeksi. Atasi dengan salep corticosteroid, misalnya Kenalog in Orabase

/

Gambar 3.9 Langit Langit Mulut yang Terbakar

11. AVULSI GIGIAvulsi gigi merupakan suatu kondisi dimana gigi terlepas dari soketnya. Untuk menanganinya, dokter gigi perlu melakukan suatu tindakan untuk mengembalikan gigi ke dalam soketnya semula, tindakan ini disebut replantasi gigi. Golden periode untuk melakukan replantasi gigi adalah 2 jam setelah gigi tersebut terlepas. Apabila gigi direplantasi lebih dari 2 jam, kemungkinan gigi akan menjadi non vital sehingga gigi tersebut perlu dilakukan perawatan endodontik setelah difiksasi.

41

Selama gigi terlepas, gigi harus selalu berada dalam keadaan yang lembab. Simpanlah gigi dalam kassa steril yang sudah dibasahi NaOCl fisiologis 0,9%, dalam susu murni, atau dengan menggunakan saliva sendiri. Namun, bukanlah dengan cara direndam. Selama penanganan gigi yang avulsi sebaiknya dihindari memegang bagian akar gigi. Setelah gigi direplantasi, fiksasi gigi tersebut selama 3-8 minggu. Periksa vitalitas gigi secara berkala (tiap satu minggu), apabila gigi menjadi non vital maka harus segera dilakukan perawatan endodontik.

12. EROSI GUSI

Gambar 3.10 Dentin Gusi yang mengalami erosi akan mengekspos akarnya sehingga menjadi sensitif terhadap makanan/minuman panas, dingin dan asam. Erosi gusi bisa disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau karena penyakit gusi.

42

Erosi gusi berlangsung bertahap dalam waktu lama sehingga lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Penderitanya tidak memperhatikan atau menganggap serius sampai menjadi masalah. Bila penyebab erosi adalah terlalu keras menyikat gigi, Anda harus mengganti sikat dengan yang lebih halus dan mengurangi tekanan. Erosi gusi hanya bisa dibetulkan dengan cangkok gusi, sebuah prosedur operasi plastik yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi spesialis.

13. LIDAH TERBAKARLidah terbakar adalah sebuah senasi terbakar pada seluruh sudut lidah . pada situasi ini terdapat dua istilah medis yaitu Glossodynia dan Glossopyrosis. Pada umumnya tidak terdapat tanda tanda yang bisa dilihat. Jka rasa juga terbakar pada bibir, dagu dalam, langit - langit mulut, gusi dan lain lain. Maka itu dikenal dengan nama syndrome mulut terbakar. Pada beberapa kasus, indra pengecap pasien kemungkinan bisa hilang sementara.

Gambar 3.11 Lidah Terbakar

43

Lidah terbakar disebabkan oleh permasalahan syaraf syaraf lidah atau terjadi penurunan jumlah darah dalam lidah . untungnya, kebanyak pasien yang mengalami lidah terbakar tidak mengalami perubahan apapun dalam citarasa. Sama seperti pada langit-langit, pemicunya adalah terburu-buru menyantap makanan atau minuman panas. Larutkan 1 sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat, gunakan untuk berkumur. Larutan garam akan mencegah infeksi pada jaringan di lidah, dengan menetralisir kondisi keasaman akibat radang. a. Tanda Pada Lidah Yang Menandakan Gangguan Oragan Tubuh

Gangguan yang terjadi pada alat alat dalam tubuh dapat juga dilihat tanda tandanya pada lidah. Seperti berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. Jika lidah berwarna kuning ini menandakan ada gangguan pada organ hati. Gangguan pada jantung menyebabkan lidah berwarna biru. Kelainan yang terjadi dipinggir pinggir, kiri, kanan dan ujung lidah, menandakan ada gangguan pada organ paru. Bila dibagian kiri, kanan pangkal (belakang) lidah ada kelainan, merupakan suatu tanda ada gangguan pada ginjal Kelainan yang terjadi pada pinggir lidah tetapi letaknya diantara ujung dan pangkal lidah, jika ditepi kanan pertanda ada gangguan pada hati sedangkan dipinggir kiri menunjukkan ada gangguan pada organ limfa.

44

14. SAKIT RAHANG

Gambar 3.12 Rahang Manusia

Umumnya disebabkan oleh gangguan pada sendi temporomandibular (TMD), yang menghubungkan rahang atas dengan rahang bawah. Gejalanya adalah rasa nyeri mulai dari depan telinga hingga ke rahang dan gigi. Ini dipicu oleh gerakan rahang yang saling menggertakkan gigi tanpa disadari saat tidur. Untuk mengatasinya, gunakan bantal yang nyaman untuk tidur

15. SARIAWANPemicunya sangat beragam, antara lain demam dan makanan yang terlalu pedas. Untuk mengatasinya, oleskan larutan borax glycerine (gom) yang dijual bebas dengan harga murah meriah di hampir semua apotek. Alternatifnya, oleskan minyak sayur dengan cotton bud sebanyak 3-4 kali/hari.

45

Gambar 3.13 Bibir yang mengalami sariawan

a.

Pengobatan Sariawan

Sirih mengandung tanin yang bisa menciutkan selaput lendir di rongga mulut yang luka dan berkhasiat antiradang,sehingga bisa digunakan untuk mengobati sariawan.Mengunyah daun sirih atau berkumur dengan air sirih akan memperbanyak keluarnya air liur dan mencegah terinfeksi oleh jamur yang menjadi salah satu penyebab sariawan.

46

16. GIGI RETAK ATAU PATAH

Gambar 3.14 Gigi yang Patah

Perubahan temperatur yang ekstrem dan mendadak bisa menyebabkan gigi rapuh, bahkan retak atau patah. Misalnya menyantap es krim yang diikuti dengan kopi panas. Bisa dicegah dengan menghindari makanan atau minuman yang terlalu panas maupun terlalu dingin, tetapi hanya bisa diatasi dengan penambalan oleh dokter gigi. Jika tidak ditambal, retakan atau patahan itu akan menjadi rawan infeksi.

47

17. INFEKSI KANAL AKAR GIGIKanal akar gigi yang terinfeksi bisa sangat menyakitkan dengan rasa nyeri yang menyebar ke daerah lain di wajah dan tengkorak. Tubuh mempertahankan diri dari infeksi sehingga menyebabkan peradangan. Kadang-kadang terjadi abses (nanah) dalam akar gigi yang dapat menetap di dalam tulang rahang pasien selama bertahun-tahun dan terus-menerus menyebarkan bakteri ke dalam aliran darah penderitanya. Infeksi kanal akar gigi dapat membuat gigi mati sehingga harus dicabut. Mempertahankan gigi mati bukanlah pilihan. Penggunakan herbal, vitamin, atau bahkan resep antibiotik biasanya tidak memecahkan masalah bila tanpa diikuti ekstraksi dan pembersihan kanal akar gigi dan jaringan sekitarnya.

48

BAB IV KESEHATAN MULUTKebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah jendela menuju hidup sehat karena lebih dari 90% materi yang masuk tubuh Anda melalui mulut Anda. Berikut 5 langkah yang dapat memastikan kebersihan gigi dan mulut Anda: 1. Menyikat gigi

Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tempatkan sikat pada sudut 45 terhadap gusi. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus enamel gigi.

49

2.

Berkumur dengan antiseptik

Anda dapat menyempurnakan sikat gigi dengan berkumur menggunakan larutan antiseptik untuk membunuh bakteri penyebab plak di tempat-tempat yang tidak terjangkau gigi. 3. Membersihkan sela gigi

Anda juga perlu memastikan kebersihkan sela-sela antar gigi dengan pembersihan interdental. Tergantung pada ukuran ruang antar gigi, perawatan berikut dapat dilakukan: 1. Benang gigi (floss). Benang gigi adalah cara terbaik untuk membersihkan ruang antar gigi. Benang gigi berlapis lilin (wax floss) adalah alat yang nyaman karena meluncur lebih baik dan kurang berjumbai. Ambillah seutas benang gigi (sekitar 40 cm), tahan erat di antara jari-jari kedua tangan dan bersihkan ruang antar gigi dengan gerakan atas dan ke bawah. Penggunaan benang gigi mungkin membutuhkan beberapa kali latihan. Tusuk gigi. Tusuk gigi yang baik terbuat dari kayu dan memiliki bentuk runcing yang cocok di ruang antara gigi. Letakkan tusuk gigi sebisa mungkin tegak lurus gigi di sela antar gigi di mana terdapat kotoran terselip. Buang kotoran dengan tusuk gigi. Sikat antar gigi. Sikat antar gigi adalah sikat berkepala lebih kecil yang ideal untuk ruang antar gigi yang besar dan sela-sela antara gigi dan kawat gigi yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Penggunaan sikat antar gigi tidak menggantikan kebutuhan menyikat gigi Anda, tetapi sebagai tambahan rutinitas kebersihan gigi Anda.

2.

3.

4.

Mengunyah permen karet.

Penggunakan permen karet bebas gula dapat bermanfaat untuk kesehatan gigi Anda. Mengunyah permen karet dapat membersihkan gigi karena biasanya permen tersebut mengandung pemanis xylitolyang bermanfaat menghambat perkembangan bakteri streptococcus sehingga mengurangi gigi berlubang dan

50

plak. Selain itu, kegiatan mengunyah juga merangsang produksi air liur yang merupakan perlindungan alami terhadap kerusakan gigi. 5. Menyikat lidah

Membersihkan lidah dengan sikat atau penggaruk lidah menghilangkan penumpukan bakteri, sisa-sisa makanan, jamur, dan sel-sel mati dari permukaan lidah. Bakteri dan jamur yang tumbuh di lidah berhubungan dengan masalah mulut yang umum terjadi. Selain itu, bakteri pembusuk menghasilkan senyawa belerang di bagian belakang lidah yang menyebabkan bau mulut.

51

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, 2002, Fisiologi Kedokteran. Terjemahan. EGC Suharno, dkk. 2002. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Pusat Penerbitam UT Syaifuddin, 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Penerbit Widya Medikas Fuller, H. J. Ilmu Pengetahuan Populer. Jilid 6. Grolier Internasional, Inc

52