If you can't read please download the document
Upload
lamque
View
401
Download
30
Embed Size (px)
Citation preview
ANGGARAN DASAR
dan
ANGGARAN RUMAH TANGGA
TAHUN 2018
www.ppinkai.org
INSTITUT KARATE-DO INDONESIA
I N K A I
i Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
DAFTAR ISI
ANGGARAN DASAR INKAI ....................................................................................................... 1
BAB I NAMA, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN ........................................................... 1
BAB II ASAS, DASAR, DAN SUMPAH KARATE ........................................................ 1
BAB III LAMBANG, BENDERA, DAN MARS INKAI .................................................. 2
BAB IV TUJUAN DAN USAHA ........................................................................................ 2
BAB V KEANGGOTAAN, ORGANISASI, PENGURUS, DAN AFFILIASI ................. 2
BAB VI HAK, KEWAJIBAN, DAN PERTANGGUNG JAWABAN PENGURUS ........ 4
BAB VII DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT .......................................... 4
BAB VIII DEWAN GURU DAN GURU MADYA ............................................................. 5
BAB IX MAJELIS SABUK HITAM ................................................................................. 5
BAB X BADAN VERIFIKASI KEUANGAN .................................................................. 6
BAB XI LEMBAGA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT ....................................... 6
BAB XII WEWENANG MKB ............................................................................................ 7
BAB XIII TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK SERTA GELAR DAN
KEHORMATAN .................................................................................................. 7
BAB XIV SUMBER KEUANGAN ...................................................................................... 7
BAB XV ANGGARAN RUMAH TANGGA ....................................................................... 8
BAB XVI PEMBUBARAN PERGURUAN ........................................................................ 8
BAB XVII PENGESAHAAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA ....................................................................... 8
BAB XVIII PENUTUP ............................................................................................................. 8
ANGGARAN RUMAH TANGGA INKAI ................................................................................... 10
BAB I LAMBANG, WARNA, BENTUK, DAN UKURAN .......................................... 10
BAB II BENDERA ........................................................................................................... 10
BAB III KEANGGOTAAN ................................................................................................ 11
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA ............................................................... 11
BAB V GUGURNYA KEANGGOTAAN ........................................................................ 12
BAB VI ORGANISASI ...................................................................................................... 12
BAB VII PENGURUS ......................................................................................................... 13
BAB VIII MUSYAWARAH DAN RAPAT ......................................................................... 14
BAB IX DEWAN GURU ................................................................................................... 16
BAB X MAJELIS SABUK HITAM ................................................................................. 17
BAB XI PENGESAHAN ORGANISASI ........................................................................... 17
BAB XII PEMILIHAN DAN PENGUKUHAN PENGURUS ............................................. 17
BAB XIII LATIHAN-LATIHAN, PENGUASAAN DAN UJIAN
KENAIKAN TINGKAT ....................................................................................... 18
BAB XIV KEUANGAN ........................................................................................................ 20
BAB XV TAMBAHAN ........................................................................................................ 21
BAB XVI PENUTUP ............................................................................................................. 21
LAMBANG INKAI ...................................................................................................................... 23
MARS INKAI ............................................................................................................................... 24
1 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
ANGGARAN DASAR INKAI
Mukadimah
Dengan senantiasa memohon rahmat, berkat dan limpahan kasih sayang serta bimbingan
dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka turut serta menyukseskan
program pemerintah untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang
berkepribadian luhur, berbudi pekerti dan jujur, memiliki daya juang yang tinggi dan
menjunjung tinggi nilai-nilai etika, serta kedewasaan mental melalui pendidikan Karate-
Do, maka dengan ini disusunlah Anggaran Dasar Perguruan Institut Karate-Do Indonesia
sebagai berikut:
BAB I
NAMA, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Perguruan ini bernama Institut Karate-Do Indonesia yang disingkat dan disebut INKAI.
Pasal 2
Pengurus Pusat INKAI berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia.
Pasal 3
INKAI didirikan pada tanggal 15 April 1971 di Jakarta untuk waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
BAB II
ASAS, DASAR DAN SUMPAH KARATE
Pasal 4
INKAI berasaskan Pancasila dan Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
Pasal 5
Sumpah Karate Perguruan INKAI:
1. Sanggup memelihara kepribadian.
2. Sanggup patuh pada kejujuran.
3. Sanggup mempertinggi prestasi.
4. Sanggup menjaga sopan santun.
5. Sanggup menguasai diri.
2 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB III
LAMBANG, BENDERA DAN MARS INKAI
Pasal 6
Lambang INKAI berbentuk sebuah lingkaran yang didalamnya terdapat bulatan bumi
yang diikat oleh sabuk hitam karate. Warna dasar kuning, sabuk berwarna hitam,
lingkaran bagian atas sabuk berwarna merah dan bagian bawah sabuk berwarna putih.
Pengertian mengenai bentuk, warna dan ukuran gambar lambang INKAI diuraikan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 7
INKAI bertujuan turut serta membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui
Pendidikan Karate-Do yang tersirat dalam sumpah karate.
Pasal 8
Untuk mencapai tujuan di atas, diadakan usaha sebagai berikut :
a. Ke dalam
1) Mengembangkan Karate-Do secara ilmiah, melalui lembaga pendidikan formal
dan informal.
2) Membina dan mendidik semua anggota INKAI sesuai dengan prinsip Karate-Do
dan sumpah karate.
3) Mengusahakan sarana dan prasarana untuk menunjang tujuan tersebut.
b. Ke luar
1) Memupuk semangat persatuan dan kesatuan serta mengadakan kerjasama
dengan seluruh organisasi beladiri lain yang ada di Indonesia.
2) Mengadakan hubungan, kerjasama dengan badan-badan pemerintah, swasta,
lembaga pendidikan formal dan informal, Perguruan/ aliran karate dan pihak
lain yang dianggap perlu serta berkaitan dengan Karate-Do.
3) Materi disesuaikan dengan tingkatan pendidikan formal dan informal di atas.
BAB V
KEANGGOTAAN, ORGANISASI, PENGURUS DAN AFILIASI
Pasal 9
Anggota INKAI terdiri dari:
a. Anggota Reguler.
b. Anggota Affiliasi.
c. Anggota Kehormatan.
Hak dan kewajibannya diatur dalam ART.
3 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Pasal 10
Organisasi terdiri dari:
a. Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.
b. Di tingkat Pusat: Pengurus Pusat, Dewan Guru danAfiliasi Pusat.
c. Di tingkat Provinsi: Pengurus Provinsi, Affiliasi Provinsi, Majelis Sabuk Hitam
Provinsi .
d. Di tingkat Kabupaten/Kota : Pengurus Kabupaten/Kota.
e. Di tingkat ranting : Pengurus Ranting.
Pasal 11
Pengurus terdiri dari:
a. Pengurus Pusat.
b. Pengurus Provinsi dan Affiliasi Pusat.
c. Pengurus Kabupaten/Kota dan Affiliasi Provinsi.
d. Pengurus Ranting.
Pasal 12
Pengurus Pusat dan Pengurus Provinsi berwenang untuk mendirikan Affiliasi.
Pasal 13
1. Anggota Reguler: Keanggotaannya yang bersifat umum dan terikat oleh aturan
aturan organisasi INKAI.
2. Anggota Afiliasi INKAI: adalah organisasi / Institusi yang berbadan hukum yang
Keanggotaannya bersifat khusus dengan kekhususannya:
a. Secara teknis karate tunduk kepada teknik karate INKAI.
b. Yang dimaksud dengan Khusus adalah anggota TNI, POLRI, BUMN,BUMD,
ASN.
c. Organisasi diatur secara otonom oleh organisasi afiliasi bersangkutan.
d. Afiliasi tidak punya hak suara dan bicara.
e. Prosedur ujian dan kegiatan harus mengikuti tata cara perijinan Pengurus Pusat
atau Pengurus Provinsi.
f. Anggota Afiliasi boleh migrasi menjadi anggota Cabang/Provinsi/Pengurus
Pusat.
3. Anggota Kehormatan : adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan organisasi
maupun teknik Karate.
4 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB VI
HAK, KEWAJIBAN DAN PERTANGGUNG-JAWABAN PENGURUS
Pasal 14
Hak Pengurus:
Mengelola organisasi INKAI pada tingkat Pusat/Provinsi/Kota atau Kabupaten.
Kewajiban Pengurus:
a. Melaksanakan AD & ART serta keputusan MKB.
b. Memimpin dan menentukan kebijakan organisasi.
c. Melakukan hubungan dengan pemerintah, organisasi-organisasi lain untuk hal-hal
yang berkaitan dengan Karate-Do.
d. Khusus untuk hubungan dengan organisasi luar negeri hanya dapat dilakukan oleh
Pengurus Pusat.
e. Pengurus Pusat mengukuhkan Pengurus Provinsi dan Affiliasi Pusat.
f. Pengurus Provinsi mengukuhkan Pengurus Kabupaten/Kota dan Affiliasi Provinsi.
g. Pengurus Kabupaten/Kota mengukuhkan Pengurus Ranting.
Pasal 15
Pertanggung-jawaban Pengurus:
a. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Musyawarah Keluarga Besar (MKB)
INKAI secara keuangan dan organisasi
b. Khusus untuk pertanggungjawaban keuangan harus berlandaskan laporan Akuntan
Publik.
c. Pengurus Provinsi bertanggung jawab kepada Musprov dan melaporkan kepada
Pengurus Pusat.
d. Pengurus Kabupaten/ Kota bertanggung jawab kepada Muskab/ kota dan
melaporkan kepada Pengurus Provinsi.
e. Pengurus Ranting bertanggung jawab kepada Rapat Anggota dan melaporkannya
kepada Pengurus Kabupaten/Kota.
f. Pengurus Affiliasi Pusat bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
g. Pengurus Affiliasi Provinsi bertanggung jawab kepada Pengurus Provinsi.
BAB VII
DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT
Pasal 16
a. Dewan Pembina Pusat dan Dewan Penasehat Pusat dipilh oleh Pengurus Pusat.
b. Dewan Pembina Provinsi dan Dewan Penasehat Provinsi dipilih oleh Pengurus
Provinsi.
c. Dewan Pembina merupakan badan yang memberikan pengayoman, pengarahan dan
pertimbangan kepada Pengurus Pusat dan Dewan Guru.
d. Dewan Penasehat merupakan badan yang memberikan nasehat dan saran kepada
Pengurus Provinsi/ Kabupaten/Kota/ Affiliasi.
5 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
e. Dewan Pembina hanya dapat dibentuk di tingkat pusat dan Provinsi sedangkan
Dewan Penasehat dapat dibentuk disetiap tingkat kepengurusan.
f. Anggota Dewan Pembina dipilih atas kesediaan pejabat Pemerintah dan pejabat lain
yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan organisasi.
g. Dewan Penasehat dapat dipilih atas kesediaan sesepuh, mantan Pengurus,
Penyandang Sabuk Hitam Senior di Provinsi/ Kabupaten/Kota/ Affiliasi.
BAB VIII
DEWAN GURU DAN GURU MADYA
Pasal 17
a. Dewan Guru adalah badan yang bertanggung jawab atas standar mutu karate INKAI
yang tidak lebih rendah dari standar dan mutu karate Internasional.
b. Menjaga nilai-nilai karate-do, melalui filosofi Nijukun dan Sumpah Karate.
c. Intensitas keberadaan terhadap tugas Dewan Guru, dapat dipertanggungjawabkan.
d. Keanggotaan dan Pengurus Dewan Guru diumumkan dalam rapat pleno MKB
setelah ditetapkan dalam rapat Dewan Guru dan Rapat MSH dalam MKB.
e. Persyaratan sebagai anggota Dewan Guru ditentukan dalam Anggaran Rumah
Tangga INKAI.
f. Dewan Guru berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia.
g. Jumlah Dewan Guru sedikitnya 11 orang dan sebanyak banyaknya 15 orang.
h. Dewan Guru minimal DAN 6 INKAI dan berusia minimal 51tahun.
Pasal 18
a. Guru Madya adalah Majelis Sabuk Hitam (MSH) yang menyandang minimal
DAN 5 INKAI.
b. Menguasai teknik karate yang dinilai oleh Dewan Guru dan berkontribusi dalam
kemajuan organisasi INKAI.
c. Guru Madya diusulkan oleh pengprov dipilih dan ditetapkan oleh Dewan Guru
dalam MKB.
d. Usia minimal 46 tahun.
e. Masa bakti Guru Madya sesuai dengan masa bakti Pengurus Pusat Inkai.
f. Dewan Guru dan Guru Madya legalitasnya dibuktikan melalui Surat Keputusan
Pengurus Pusat INKAI.
BAB IX
MAJELIS SABUK HITAM
Pasal 19
a. Anggota Majelis Sabuk Hitam (MSH) adalah semua anggota penyandang tingkatan
DAN.
b. Pada INKAI tingkat Provinsi dan Affiliasi pusat dibentuk MSH.
c. Di Kabupaten/ Kota dan Affiliasi Provinsi dapat dibentuk koordinator MSH.
6 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
d. Ketua MSH Provinsi dipilih dalam rapat MSH dan disahkan oleh forum
musyawarah Provinsi yang bersangkutan dan hasilnya dilaporkan ke Pengurus
Provinsi dan Pengurus Pusat serta ditetapkan oleh surat Keputusan Dewan Guru.
e. Pemilihan ketua MSH ditentukan oleh seluruh jumlah MSH.
f. MSH hanya bisa dibentuk ditingkat Provinsi/ Affiliasi PP INKAI.
BAB X
BADAN VERIFIKASI KEUANGAN
Pasal 20
a. Badan Verifikasi Keuangan adalah badan yang bertugas mengawasi aset organisasi
Pengurus Pusat.
b. Badan Verifikasi Keuangan yang disingkat BVK dipilih dan ditetapkan oleh Ketua
Umum.
c. BVK memberikan laporan tertulis secara periodik kepada Ketua Umum INKAI.
BAB XI
LEMBAGA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 21
Lembaga Musyawarah terdiri dari :
a. Di tingkat Pusat adalah Musyawarah Keluarga Besar yang disingkat MKB.
b. Di tingkat Provinsi adalah Musyawarah Provinsi yang disingkat Musprov.
c. Di tingkat Kabupaten/Kota adalah Musyawarah Kabupaten/Kota yang disingkat
Muskab/Kota.
d. Di tingkat Ranting adalah Rapat Anggota Ranting.
Pasal 22
Rapat-rapat dalam INKAI terdiri dari :
a. Rapat Kerja, disingkat Raker.
b. Rapat Pengurus.
c. Rapat Dewan Guru.
d. Rapat Majelis Sabuk Hitam.
e. Rapat Badan Verifikasi Keuangan.
f. Rapat Luar Biasa.
g. Rapat Koordinasi.
7 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB XII
WEWENANG MKB
Pasal 23
MKB merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi yang mempunyai wewenang:
a. Menetapkan AD dan ART, termasuk perubahan - perubahan dan
penyempurnaannya.
b. Memilih dan menetapkan Ketua Umum.
c. Menetapkan garis besar program kerja Pengurus Pusat.
d. Mengusulkan dan menetapkan calon anggota Dewan Guru dan calon Guru Madya.
e. Mengadakan penilaian atas laporan pertanggung-jawaban Pengurus Pusat serta
menerima penjelasan Dewan Guru.
f. Mendengar pembelaan diri anggota yang diberhentikan baik dengan hormat
maupuntidak dengan hormat serta memutuskan kelangsungan status keanggotaan.
g. Apabila keputusan MKB belum final maka dapat dilaksanakan Rapat Luar
Biasa/RapatKoordinasi dengan melibatkan para ketua Pengurus Provinsi dan ketua
MSH.
BAB XIII
TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK SERTA GELAR DAN-KEHORMATAN
Pasal 24
a. Kemampuan penguasaan teknik dan pengetahuan karate ditentukan dengan
Tingkatan KYU/ Tingkatan DAN.
b. Penyebutan tingkatan DAN (dalam angka) pada kegiatan resmi diikuti dengan kata
INKAI sehingga menjadi satu rangkaian yaitu DAN ... INKAI.
c. Pemberian Gelar DAN-Kehormatan hanya untuk tingkat DAN. Ditetapkan oleh
Dewan Guru, disahkan oleh Pengurus Pusat serta dilantik oleh Dewan Guru.
BAB XIV
SUMBER KEUANGAN
Pasal 25
a. Uang Pendaftaran.
b. Uang Iuran Bulanan.
c. Uang Ujian.
d. Sumber keuangan lainnya yang sah secara hukum.
8 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB XV
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 26
Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga serta peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan
oleh Pengurus Pusat, yang isinya tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XVI
PEMBUBARAN PERGURUAN
Pasal 27
Perguruan dapat dibubarkan oleh MKB yang khusus diadakan untuk maksud itu.
Keputusan sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga perempat peserta dan disetujui
oleh dua pertiga dari seluruh peserta MKB yang mempunyai hak suara.
BAB XVII
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 28
Anggaran Dasar ini disahkan oleh MKB tanggal 8 Desember 2018 di Jakarta.
XVIII
PENUTUP
Pasal 29
Anggaran Dasar ini untuk pertama kalinya disusun oleh Dewan Pengurus Pusat INKAI
dan disahkan oleh Yayasan INKAI di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1973.
Kemudian diperbaiki oleh Dewan guru INKAI setelah memperhatikan usul dan saran
Panitia Ad Hoc yang khusus dibentuk oleh MKB INKAI tahun 1983.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 13 April 1993 di
Manado.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 9 Desember 1997 di
Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 4 November 2001 di
palembang, Sumatera Selatan.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB pada tanggal 27 Februari 2006 di Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 1 Maret 2010 di
Surabaya Jawa Timur.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 19 Mei 2014 di
Surabaya Jawa Timur.
9 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan tanggal 17 s/d 18 November 2014 di Rakernas dan
MKB Luar Biasa di Cibubur, Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI tanggal pada tanggal 8 Desember
2018 di Jakarta.
MUSYAWARAH KELUARGA BESAR INSTITUT KARATE-DO INDONESIA TAHUN 2018
PIMPINAN SIDANG
Drs. Irwan Arief, SH Drs. Maryoto Subekti, M.FOR Ulul Azmi, SH, MH Ketua Sekretaris Anggota
10 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
ANGGARAN RUMAH TANGGA INKAI
BAB I
LAMBANG, WARNA, BENTUK DAN UKURAN
Pasal 1
a. Lambang INKAI berupa bulatan bumi berwarna merah-putih diikat sabuk hitam
didalam sebuah lingkaran dengan warna dasar kuning, melambangkan anggota
INKAI yang bersatu padu dalam satu ikatan kekeluargaan berdasarkan Karate-Do.
Puncak bulatan bumi menyentuh di satu titik pada puncak lingkaran kuning.
b. Warna
Merah : Melambangkan keberanian.
Putih : Melambangkan kesucian.
Hitam : Melambangkan keteguhan tekad dan percaya diri.
Kuning : Melambangkan keanggunan kepribadan.
c. Bentuk dan Ukuran
Garis tengah lingkaran dengan garis tengah bumi adalah lima banding empat,
sedangkan luas warna merah dan putih pada bulatan bumi dibuat seimbang, sehingga
ujung sabuk hitam menyentuh tepi lingkaran.
BAB II
BENDERA
Pasal 2
a. Bentuk dan ukuran
Bentuk Bendera INKAI adalah empat persegi panjang dengan ukuran dasar panjang
120 cm dan lebar 90 cm.
b. Warna Dasar.
Warna dasar bendera adalah putih.
c. Letak dan Ukuran Lambang.
Letak lambang ditengah-tengah bendera dengan ukuran dasar garis tengah 60 cm.
d. Cara Penulisan dan Tata Letak.
Penulisan INSTITUT KARATE-DO INDONESIA dengan warna hitam dan huruf
besar, diatas lambang INKAI.
11 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
e. Penulisan INKAI dengan warna hitam dan huruf besar, di bawah lambang INKAI.
Penulisan nama Provinsi, Kabupaten/Kota, atau Ranting dengan warna hitam dan
huruf besar, sesudah tulisan INKAI.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 3
a. Anggota reguler, adalah warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai anggota di
ranting.
b. Anggota Afiliasi INKAI: adalah organisasi / Institusi yang berbadan hukum yang
Keanggotaannya bersifat khusus dengan kekhususannya:
1) Secara teknis karate tunduk kepada teknik karate INKAI.
2) Yang dimaksud dengan Khusus adalah anggota TNI, POLRI, BUMN, BUMD,
ASN.
3) Organisasi diatur secara otonom oleh organisasi afiliasi bersangkutan.
4) Afiliasi tidak punya hak suara dan bicara.
5) Prosedur ujian dan kegiatan harus mengikuti tata cara perijinan Pengurus Pusat
atau Pengurus Provinsi.
6) Anggota Afiliasi boleh migrasi menjadi anggota Cabang/Provinsi/Pengurus
Pusat.
c. Anggota Kehormatan adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan organisasi
maupun teknik Karate.
d. Kartu Anggota dibuat dan ditanda-tangani oleh:
1) Pengurus Kabupaten/Kota untuk sabuk putih s/d biru.
2) Pengurus Provinsi untuk sabuk coklat.
3) Pengurus Pusat dan Dewan Guru untuk sabuk hitam.
e. Anggota Kehormatan diberikan kepada tokoh yang berjasa dalam pengembangan
organisasi maupun teknik karate.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 4
a. Anggota berhak mengenakan baju karate berwarna putih (karate-gi) dengan lambang
INKAI di dada kiri, lambang FORKI didada kanan dan sabuk karate sesuai dengan
tingkatannya sesuai dengan ketentuan AD dan ART.
b. Anggota Kehormatan dapat dipilih, menjadi anggota Pengurus (kecuali WNA).
c. Anggota wajib menaati AD dan ART serta peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh
pengurus.
d. Anggota wajib mengikuti latihan karate, turut serta dalam kegiatan-kegiatan INKAI.
e. Anggota Affiliasi dapat melaksanakan latihan karate dan ujian karate sesuai dengan
jadwal yang diatur tersendiri setelah mendapat ijin pengurus INKAI yang berwenang.
f. Anggota wajib menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan INKAI.
12 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
g. Anggota INKAI wajib mengucapkan, menghayati dan mengamalkan sumpah karate
serta menaati Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
BAB V
GUGURNYA KEANGGOTAAN
Pasal 5
Keanggotaan akan gugur karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dari keanggotaan yang dinyatakan secara tertulis/lisan kepada
pengurus INKAI yang bersangkutan, dan diberitahukan secara berjenjang serta ke
perguruan lain.
c. Diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat oleh Pengurus Provinsi bagi
anggota yang menyandang KYU, karena melanggar undang-undang Negara, AD &
ART serta sumpah karate.
d. Khusus bagi sabuk hitam diberhentikan oleh Pengurus Pusat atas rekomendasi dari
Dewan Guru.
e. Pindahnya anggota INKAI ke Perguruan Karate lain.
Pasal 6
a. Anggota yang berhenti atau diberhentikan maka kedudukan atau jabatan apapun baik
di perguruan maupun di badan-badan lain yang terkait otomatis gugur, ijazah dan
sertifikatnya dicabut.
b. Bagi anggota (sabuk hitam) diberhentikan baik terhormat maupun tidak dengan
hormat bisa melakukan pembelaan diri dalam MKB.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 7
Organisasi pada dasarnya mengacu kepada pembagian wilayah administrasi pemerintah
negara Republik Indonesia, yaitu:
a. Di tingkat Pusat meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia.
b. Di tingkat Provinsi meliputi wilayah Provinsi.
c. Di tingkat Kabupaten/Kota meliputi wilayah kabupaten/Kota.
d. Di tingkat Ranting meliputi wilayah sesuai dengan kondisi setempat dengan minimal
20 orang.
Pasal 8
Organisasi INKAI disamping berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, juga
terdapat Affiliasi:
a. Segala sesuatu yang menyangkut Affiliasi dari tingkat Provinsi sampai Pusat diatur
oleh Pengurus Pusat.
13 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
b. Permintaan untuk menjadi Affiliasi Provinsi diajukan kepada Pengurus Provinsi
dengan tembusan kepada Pengurus Pusat dan Kabupaten/Kota setempat.
c. Status Affiliasi adalah hanya berAffiliasi teknik kepada INKAI. dengan ketentuan :
1) Pengprov. berkewajiban menyeleksi dari atlet-atlet yang ada di daerahnya, dari
masing-masing pusat latihan, termasuk atlet affiliasi sebelum mengikuti
pertandingan di tingkat pusat.
2) Affiliasi Pusat dapat mengadakan ujian kenaikan tingkat KYU tersendiri sesuai
dengan karakteristik anggota Affiliasi, contoh TNI/ POLRI.
3) Ujian kenaikan tingkat DAN diatur dalam ketentuan tersendiri.
4) Pengurus Affiliasi dapat melakukan koordinasi dengan Pengurus Cabang dan
Provinsi dalam melakukan kegiatan.
5) Pengprov berkewajiban mengikut sertakan Affiliasi dalam semua kegiatan
Pengprov baik teknis maupun non teknis. Dimana biayanya sesuai dengan
ketentuan kegiatan itu.
BAB VII
PENGURUS
Pasal 9
a. Syarat-syarat menjadi pengurus:
1) Warga Negara Indonesia.
2) Ketaatan pada Sumpah Karate.
3) Disiplin dan moral yang baik.
4) Kemampuan berorganisasi.
5) Dedikasi dan loyalitas pada organisasi.
b. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, seorang sekretaris, seorang
bendahara dan dua orang atau lebih anggota, yang membidangi antara lain :
organisasi, pendidikan dan pelatihan, pertandingan, ujian, perlengkapan, keuangan
dan lain-lain sesuai kebutuhan.
c. Masa bhakti Pengurus Pusat dan Provinsi 4 (empat) tahun, Kabupaten / Kota adalah
3 (tiga) tahun, serta Ranting adalah 2 (dua) tahun.
d. Istilah yang digunakan Pengurus Pusat adalah Ketua Umum, Ketua Harian atau Wakil
Ketua, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Ketua-Ketua Bidang. (disesuaikan
dengan kebutuhan).
e. Istilah yang digunakan Pengurus Provinsi/Kabupaten/Kota adalah Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-ketua Bidang (disesuaikan dengan
kebutuhan).
f. Istilah yang digunakan Pengurus Ranting adalah Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara dan Ketua-Ketua Seksi.
14 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Pasal 10
a. Pengurus memimpin dan mengkordinasikan segala kegiatan organisasi sesuai lingkup
wewenangnya.
b. Dalam keadaan khusus, Pengurus Pusat dapat membentuk Pengurus Provinsi
sementara, Pengurus Provinsi dapat membentuk Pengurus Kabupaten/ Kota
sementara.
c. Pengurus Pusat dapat menyempurnakan kepengurusan Provinsi atas permintaan
sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah Kabupaten/Kota di willayahnya.
d. Pengurus Provinsi dapat menyempurnakan kepengurusan Kabupaten/Kota atas
permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah ranting di wilayahnya.
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 11
a. Musyawarah Keluarga Besar diselanggarakan 4 (empat) tahun sekali dan dipimpin
oleh Ketua yang dipilih dari oleh para peserta yang mempunyai hak suara. Dalam
melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang Wakil
Ketua dan seorang Sekretaris.
b. Musyawarah Keluarga Besar Luar Biasa dapat sewaktu-waktu diselanggarakan.
c. Musyawarah Keluarga Besar hanya dapat berlangsung dan dianggap sah apabila
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang mempunyai hak suara.
d. Apabila karena sesuatu hal tidak mencapai setengah jumlah peserta, keputusan
tentang MKB dimusyawarahkan oleh peserta yang hadir dengan memperhatikan
sungguh-sungguh petunjuk Dewan Pembina.
e. Pada Musyawarah Keluarga Besar yang mempunyai hak suara adalah peserta dari
utusan Pengurus Provinsi.
Pasal 12
Peserta Musyawarah Keluarga Besar terdiri dari:
a. Pengurus Provinsi, Affiliasi Pusat, masing-masing 2 (dua) orang, terdiri dari unsur
Pengurus dan MSH.
b. Pengurus Pusat.
c. Dewan Pembina Pusat.
d. Dewan Guru.
Pasal 13
a. Musyawarah Provinsi, diadakan 4 (empat) tahun sekali dan dihadiri unsur-unsur:
1) Pengurus Provinsi
2) Dewan Pembina Provinsi
3) Dewan Penasehat Provinsi
4) Majelis Sabuk Hitam
5) Affiliasi Provinsi
15 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
6) Pengurus Kabupaten/Kota dan Affiliasi dalam wilayah yang bersangkutan, masing
masing 2 (dua) orang, terdiri dari unsur Pengurus dan unsur MSH.
b. Musyawarah Kabupaten/Kota diadakan 3 (tiga) tahun sekali, dihadiri unsur-unsur:
1) Pengurus Ranting dan Affiliasi, masing-masing 2 (dua) orang, terdiri dari unsur
Pengurus dan unsur MSH.
2) Pengurus Kabupaten/Kota
3) Dewan Pembina
4) Dewan Penasehat
c. Rapat Anggota Ranting, diadakan 2 (dua) tahun sekali dan dihadiri oleh Pembina,
Pengurus dan Anggota Ranting yang bersangkutan.
Pasal 14
a. Rapat kerja diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam masa kepengurusan untuk
mengadakan evaluasi pelaksanaan program serta penyusunan program kerja
berikutnya.
b. Rapat Kerja terdiri dari :
1) Rapat Kerja Nasional, dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi, Dewan
Guru dan Affiliasi Pusat.
2) Rapat Kerja Provinsi, dihadiri oleh Pengurus Provinsi, Ketua MSH Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Affiliasi Provinsi.
3) Rapat Kerja Kabupaten/Kota, dihadiri oleh Pengurus Kabupaten/Kota, Ranting
yang bersangkutan.
4) Rapat Anggota Ranting, dihadiri oleh Pengurus Ranting dan anggota.
5) Rapat Kerja Affiliasi Pusat/ Provinsi sama dengan dengan rapat kerja Provinsi
atau Kabupaten/Kota dengan penyesuaian yang diperlukan.
Pasal 15
a. Rapat Pleno terdiri dari :
1) Rapat Pleno Pusat
2) Rapat Pleno Provinsi
3) Rapat Pleno Kabupaten/Kota
4) Rapat Pleno Ranting
5) Rapat Pleno Affiliasi.
b. Rapat Pleno Pusat diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali yang dihadiri
oleh unsur-unsur:
1) Pengurus Pusat
2) Dewan Guru
c. Rapat Pleno Pusat berwenang untuk mengordinasikan kebijakan atau kegiatan yang
akan dilaksanakan Pengurus Pusat dan Dewan Guru.
d. Rapat Pengurus dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dianggap perlu, dalam
keadaan biasa dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali sebulan.
16 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
e. Rapat Pleno Provinsi/Kabupaten/Kota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
setahun yang dihadiri oleh unsur:
1) Pengurus Provinsi/Kabupaten/Kota dan Affiliasi Provinsi
2) Ketua Majelis Sabuk Hitam Provinsi
Pasal 16
a. Rapat dianggap sah, jika dihadiri lebih dari setengah jumlah peserta yang berhak
hadir.
b. Keputusan rapat dianggap sah, setelah ditanda tangani oleh pimpinan rapat.
Pasal 17
a. Rapat Dewan Guru dihadiri oleh anggota Dewan Guru dan diadakan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
b. Rapat Dewan Guru dapat diadakan sewaktu-waktu atas undangan Ketua Dewan Guru
atau apabila lebih dari setengah jumlah anggota Dewan Guru yang menghendakinya.
c. Keputusan Rapat Dewan Guru sah setelah ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris.
Pasal 18
Tata Tertib musyawarah dari rapat dibuat oleh Pengurus dan disetujui oleh peserta.
BAB IX
DEWAN GURU
Pasal 19
a. Syarat-syarat menjadi Dewan Guru:
1) Warga Negara Indonesia.
2) Taat dan Tunduk pada Sumpah Karate.
3) Berdisiplin, bermoral baik dan memiliki sifat mengayomi.
4) Memiliki Kompetensi karate-do yang tinggi (Karateka INKAI minimal DAN 6).
5) Umur minimal 51 tahun.
6) Memiliki Dedikasi dan loyalitas pada organisasi INKAI.
7) Memiliki pemahaman teknik, aplikasi dan filosofi serta sejarah karate.
8) Telah terhitung 21 tahun sejak memegang DAN 1 INKAI.
9) Memiliki karakter karateka sejati (integritas, tangguh, dan rendah hati).
10) Menjadi teladan bagi seluruh karateka INKAI.
b. Dewan Guru minimal berjumlah 11 orang maksimal 15 orang, terdiri dari Ketua,
Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota.
c. Dewan Guru menetapkan persyaratan pelatih, penguji, wasit, dan juri.
d. Dewan Guru menyusun dan menetapkan standarisasi mutu pembinaan, baik atlet
maupun wasit dan juri.
17 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB X
MAJELIS SABUK HITAM
Pasal 20
Majelis Sabuk Hitam bertanggung jawab mengenai mutu tekhnik karate. Dalam
mengemban tanggung jawab tersebut, Majelis Sabuk Hitam menerima pedoman dari
Dewan Guru INKAI dan dalam pelaksanaannya melakukan koordinasi dengan Pengurus
Provinsi/Kabupaten/Kota/ Affiliasi.
Pasal 21
Majelis Sabuk Hitam sekurang-kurangnya 1(satu) bulan sekali melaksanakan latihan
bersama.
BAB XI
PENGESAHAN ORGANISASI
Pasal 22
a. Pengesahan organisasi INKAI tingkat Provinsi, disahkan oleh Pengurus Pusat atas
pengajuan tertulus dr pengurus Provinsi.
b. Pengesahan organisasi INKAI tingkat kabupaten/kota, disahkan oleh Pengurus
Provinsi atas pengajuan tertulus dr pengurus kabupaten/kota.
c. Pengesahan organisasi INKAI tingkat Ranting, disahkan oleh kabupaten/kota atas
pengajuan tertulis dr pengurus Ranting
d. Pengesahan badan organisasi Pusat/Affiliasi Pusat/Affiliasi Provinsi, dapat dilakukan
oleh Pengurus Pusat dengan Surat Keputusan yang khusus dibuat untuk maksud itu,
atas pengajuan dari Affiliasi yang bersangkutan.
BAB XII
PEMILIHAN DAN PENGUKUHAN PENGURUS
Pasal 23
a. Pemilihan dan pembentukan Pengurus Ranting, Kabupaten/Kota dan Provinsi
dilakukan secara berjenjang sebagai berikut :
1) Pengurus Ranting dipilih oleh Rapat Anggota Ranting dan dikukuhkan oleh
Pengurus Kabupaten/Kota.
2) Pengurus Kabupaten/Kota dipilih oleh Muskab/kot yang bersangkutan dan
dikukuhkan oleh Pengurus Provinsi.
3) Pengurus Provinsi dipilih oleh Musprov yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh
Pengurus Pusat.
4) Pengurus Affiliasi ditunjuk oleh instansi yang bersangkutan dan dikukuhkan oleh
Pengurus Pusat/Provinsi.
18 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Pasal 24
Tata cara pemilihan dan pembentukan Pengurus diatur dan ditetapkan dalam tata tertib
yang disahkan oleh musyawarah yang bersangkutan dan tidak bertentangan dengan AD
dan ART.
Pasal 25
a. Musyawarah untuk pemilihan dan pembentukan Pengurus dinyatakan sah jika dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang mempunyai hak suara.
b. Apabila karena sesuatu hal tidak mencapai setengah dari jumlah peserta yang
mempunyai hak suara, keputusan tentang pelaksanaan, musyawarah dirundingkan
oleh peserta yang hadir.
Pasal 26
Semua keputusan musyawarah tersebut dalam bab ini ditetapkan berdasarkan pada
musyawarah untuk mencapai mufakat. Bilamana melalui musyawarah dengan sungguh-
sungguh telah dilaksanakan tanpa mencapai keputusan, keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak. Tata cara pemungutan suara ditentukan dalam tata tertib musyawarah.
BAB XIII
LATIHAN-LATIHAN, PENGUASAAN DAN UJIAN KENAIKAN TINGKAT
Pasal 27
a. Latihan-latihan di Ranting dipimpin oleh pelatih yang ditunjuk oleh Pengurus
Ranting.
b. Pengurus Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Affiliasi dapat mengadakan dan
menyelenggarakan pusat latihan dan pendidikan.
c. Pelatih-pelatih pada pusat latihan dan pendidikan yang dimaksud pada ayat b diatas
ditunjuk dan ditetapkan oleh Pengurus dengan memperhatikan persyaratan pelatih
yang disusun dan ditetapkan oleh Dewan Guru.
Pasal 28
a. Tingkatan dalam karate adalah KYU dan DAN:
1) KYU 10 s/d KYU 1
2) Tingkatan DAN terdiri dari:
a) DAN Reguler/Prestasi
b) DAN Rekomendasi
c) DAN Kehormatan
b. Tata cara ujian dan persyaratan penguasaan tekhnik dan pengetahuan karate dalam
rangka memperoleh tingkatan KYU dan DAN disusun dan ditetapkan oleh Dewan
Guru.
19 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Pasal 29
a. Ujian Kenaikan ke DAN 4 keatas diselenggarakan oleh Pengurus Pusat.
b. Ujian DAN Nasional dapat pula dilaksanakan dengan mendatangkan penguji dari luar
negeri yang beraffiliasikan pada JKA sebagai pendamping atau supervisor bagi
penguji nasional.
c. Ujian kenaikan sampai dengan DAN 3 diselenggarakan oleh Pengurus Provinsi secara
bersama-sama yang dibagi menjadi 5 zone untuk wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu:
1) Zone I : Pengprov-Pengprov di wilayah Sumatera
2) Zone II : Pengprov-Pengprov di wilayah Kalimantan
3) Zone III : Pengprov-Pengprov di wilayah Jawa
a) Zone III-A : Pengprov Jawa Barat/ Banten
b) Zone III-B : Pengprov Jawa Tengah/ Yogyakarta
c) Zone III-C : Pengprov Jawa Timur/ Madura
d) Zone III Khusus : Pengprov DKI Jaya
4) Zone IV : Pengprov-Pengprov di wilayah Bali, NTB, NTT
5) Zone V : Pengprov-Pengprov di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
d. Ujian kenaikan tingkat sampai dengan tingkat KYU 1 diselenggarakan oleh Pengurus
Provinsi/Kabupaten/Kota.
1) Para penguji memiliki KTA MSH yang masih valid (telah membayar iuran MSH).
2) Para penguji minimal Dan 1 Senior (usia 18 tahun).
3) Para penerima mandat penguji diutamakan MSH yang memiliki sertifikasi Diknas
pelatih dan wasit juri INKAI.
e. Ujian kenaikan tingkat hanya dapat diberikan kepada anggota-anggota yang telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Guru.
f. Untuk pelaksanaan ujian kenaikan tingkat, Pengurus dapat membentuk panitia ujian.
g. Permohonan mandat penguji untuk melaksanakan ujian kenaikan tingkat DAN/
penurunan KYU diajukan secara tertulis kepada Pengurus Pusat:
1) Untuk tingkat Provinsi mengajukan mandat penguji kepada Pengurus Pusat ( ujian
DAN).
2) Untuk tingkat Kabupaten/ Kota mengajukan mandat penguji kepada Pengurus
Provinsi (ujian penurunan KYU).
h. Mandat Penguji untuk ujian DAN ditetapkan oleh Dewan Guru dengan
memperhatikan usul dari Ketua MSH/ Pengurus Provinsi dan Pengurus Affiliasi Pusat
untuk ujian DAN Zone/ DAN Affiliasi Pusat.
i. Laporan hasil ujian kenaikan tingkat disahkan oleh ketua Tim Penguji bersama-sama
dengan pengurus yang bersangkutan dan diajukan kepada Pengurus Pusat dengan
tembusan kepada Dewan Guru untuk memperoleh ijazah.
j. Laporan yang dimaksud dalam butir i beserta dengan persyaratan administrasi,
disampaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan ujian.
k. Ijazah Sabuk Kuning sampai dengan Sabuk Coklat (KYU 1) dikeluarkan oleh
Pengurus Provinsi dan ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Ketua MSH.
20 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 30
a. Dana yang diperoleh atas nama dan fasilitas Pengurus wajib dimanfaatkan hanya
untuk kepentingan organisasi dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan langsung
dengan peningkatan kualitas pendidikan dan latihan Karate-Do.
b. Setiap anggota INKAI tingkat KYU diwajibkan membayar iuran Rp. 5.000,- /
semester.
c. Uang iuran sabuk hitam sebesar Rp. 10.000,- / bulan disetorkan ke Pengurus Pusat.
Uang ujian kenaikan tingkat (KYU) ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan rincian
sebagai berikut :
1) Panitia/Tim Penguji : menyesuaikan
2) Ranting : menyesuaikan
3) Pengurus Kabupaten/Kota : menyesuaikan
4) Pengurus Provinsi : menyesuaikan
5) Pengurus Pusat : Rp.10.000,- kohai/ Ujian
d. Ujian DAN baik tingkat Zone maupun tingkat Nasional dengan prosentase pembagian
uang ujian adalah sebagai berikut :
1) Panitia : 25%
2) Tim Penguji : 20%
3) Pengurus Provinsi : 35%
4) Pengurus Pusat : 10%
5) Dewan Guru : 10%
e. Ujian DAN eksekutif tingkat Nasional diatur tersendiri melalui Surat Edaran yang
dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dengan perihal diketahui oleh Dewan Guru.
f. Khusus keuangan Affiliasi Pusat ditentukan sendiri berdasarkan Surat Keputusan
Pengurus Pusat.
Pasal 31
Penyerahan uang ujian diserahkan melalui panitia ujian dan diserahkan ke rekening
PP INKAI dengan mengirimkan daftar peserta ujian secara akurat melalui Website :
www.ppinkai.org.
Pasal 32
Selain dana yang diperoleh dari uang iuran bulanan dan uang ujian anggota, Pengurus
Pusat, Provinsi, Affiliasi, Cabang dan Ranting bisa mendapatkan bantuan dana dari
sponsor atau pihak ke-3 sesuai kesepakatan yang tidak melanggar hukum yang berlaku.
Pasal 33
PENYELESAIAN KONFLIK
Penyelesaian konflik dan penyelesaian anggota yang melanggar AD/ART INKAI :
1. Setiap konflik yang terjadi pada Provinsi, Cabang, Ranting atau Affiliasi maka
penyelesaiannya dengan :
21 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
a. Apabila terjadi konflik di PP INKAI, akan diselesaikan melalui musyawarah PP
INKAI.
b. Apabila terjadi konflik di pengurus Provinsi akan diselesaikan melalui Musyawarah
Pengurus Provinsi, dan apabila Pengurus Provinsi tidak bisa menyelesaikan akan
dibantu penyelesaiannya oleh PP INKAI dalam hal ini Wakil Ketua Umum II
Bidang Organisasi atau pengurus yang sudah diberi Surat Kuasa penyelesaian.
2. Setiap konflik yang terjadi pada anggota Dewan Guru atau majelis sabuk hitam maka
penyelesaiannya dengan :
a. Apabila terjadi konflik di intern anggota dewan guru, akan diselesaikan melalui
musyawarah intern dewan guru.
b. Apabila terjadi konflik di majelis sabuk hitam ditingkat Provinsi atau tingkat
dibawahnya, akan diselesaikan melalui musyawarah Majelis Sabuk Hitam tingkat
Provinsi, dan apabila Majelis Sabuk Hitam Provinsi tidak bisa menyelesaikan
akan dibantu penyelesaiannya oleh ketua Dewan Guru INKAI atau Dewan Guru
yang diberikan surat kuasa penyelesaian.
3. Setiap anggota INKAI yang melanggar/ membuat kesalahan, maka penyelesaiannya
akan dimusyawarahkan oleh PP INKAI dan Dewan Guru INKAI, yang keputusannya
akan dituangkan dalam surat keputusan pemberhentian dari keanggotaan INKAI
dengan cara Diberhentikan Dengan Hormat atau Diberhentikan Tidak Dengan
Hormat (BTDH).
BAB XV
TAMBAHAN
Pasal 34
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dan
ditetapkan kemudian oleh Pengurus Pusat.
BAB XVI
PENUTUP
Anggaran Rumah Tangga ini untuk pertama kalinya disusun oleh Dewan Pengurus Pusat
INKAI dan disahkan oleh Yayasan INKAI di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1973.
Kemudian diperbaiki oleh Dewan guru INKAI setelah memperhatikan usul dan saran
Panitia Ad Hoc yang khusus dibentuk oleh MKB INKAI tahun 1983.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 13 April 1993 di
Manado.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 9 Desember 1997 di
Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 4 November 2001 di
palembang, Sumatera Selatan.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB pada tanggal 27 Februari 2006 di Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 1 Maret 2010 di
Surabaya Jawa Timur.
22 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan oleh MKB INKAI pada tanggal 19 Mei 2014 di
Surabaya Jawa Timur.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan tanggal 17 s/d 18 November 2014 di Rakernas dan
MKB Luar Biasa di Cibubur, Jakarta.
Selanjutnya diperbaiki dan disahkan tanggal pada tanggal 8 Desember 2018 di Jakarta.
MUSYAWARAH KELUARGA BESAR INSTITUT KARATE-DO INDONESIA TAHUN 2018
PIMPINAN SIDANG
Drs. Irwan Arief, SH Drs. Maryoto Subekti, M.FOR Ulul Azmi, SH, MH Ketua Sekretaris Anggota
23 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
LAMBANG INKAI
24 Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga INKAI
MARS INKAI Ciptaan : Atut Agustinanto & Zulhendar
INSTITUT KARATE-DO INDONESIA, INKAI
DENGANYA SABUKNYA MELINGKARI DUNIA
BERUKIR MERAH PUTIH LAMBANG SIKAP BERANI
NAMUN TATAP HATI BERSIH
MELATIH BELADIRI PARA PUTRA-PUTRI
MEMBENTUK PRIBADI LUHUR DAN JUJUR
MENJAGA SOPAN SANTUN SPORTIVITAS DIJUNJUNG
DI ARENA SIAP TARUNG
BERLATIH TANPA HENTI MERAIH PRESTASI
DENGAN TEKAD SUCI
HARUMKAN NAMA BANGSA DISELURUH NEGERI
PERSEMBAHAN UNTUK IBU PERTIWI
INSTITUT KARATE-DO INDONESIA, INKAI
DENGANYA SABUKNYA MELINGKARI DUNIA
WALAU BADAI MENGHADANG
DENGAN SEMANGAT BUSHIDO
INKAI PASTI TETAP JAYA
INKAI PASTI TETAP JAYA
Sekretariat :Jl. Jenderal Urip Sumoharjo No.17
Telp/Fax. (021) 8196132 Jakarta Timur 13310Website : www.ppinkai.org , E-mail : [email protected]
COVER-COVER03. AD ART INKAI 2018 - DAFTAR ISIAD ART INKAI 2018 OKEbl