12
1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA dan UMUM Pasal 1 Nama Dalam Anggaran Rumah Tangga ini nama Perkumpulan adalah IA SMA NEGERI LIMA BANDUNG untuk selanjutnya disebut IA LIMA. Pasal 2 Umum Anggaran Rumah Tangga IA LIMA ini merupakan penjabaran dan penjelasan atas hal-hal yang telah dan belum diatur dalam Anggaran Dasar IA LIMA tersebut BAB II KEANGGOTAAN Pasal 3 Kewajiban & Hak Anggota Anggota dimaksud terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa Kewajiban : 1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IA LIMA 2. Mematuhi dan mentaati segala ketentuan yang diatur di dalam Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan- Keputusan dan Peraturan-Peraturan yang dibuat IA LIMA 3. Berperan aktif dalam usaha-usaha dan kegiatan mencapai tujuan IA LIMA 4. Menjalin hubungan baik dan kekeluargaan dengan sesama Anggota IA LIMA 5. Dalam hal pada suatu kegiatan anggota tidak mendapat tugas tertentu, untuk berpartisipasi aktif maupun tidak aktif dengan memantau jalannya kegiatan, serta memberikan masukan untuk suksesnya kegiatan 6. Masing masing anggota memberikan kontribusi tenaga / waktu / pikiran ataupun material untuk keberhasilan sesuai dengan kesepakatan/kemampuan masing masing 7. Menerima dan melaksanakan keputusan atas kesalahan dan sanksi berkaitan dengan pelanggaran terhadap AD-ART, Keputusan-Keputusan dan Peraturan-Peraturan yang dibuat IA LIMA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA dan UMUM Pasal 1 …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

NAMA dan UMUM

Pasal 1

Nama

Dalam Anggaran Rumah Tangga ini nama Perkumpulan adalah IA SMA

NEGERI LIMA BANDUNG untuk selanjutnya disebut IA LIMA.

Pasal 2

Umum

Anggaran Rumah Tangga IA LIMA ini merupakan penjabaran dan

penjelasan atas hal-hal yang telah dan belum diatur dalam

Anggaran Dasar IA LIMA tersebut

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 3

Kewajiban & Hak Anggota

Anggota dimaksud terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota Luar

Biasa

Kewajiban :

1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IA LIMA 2. Mematuhi dan mentaati segala ketentuan yang diatur di dalam

Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-

Keputusan dan Peraturan-Peraturan yang dibuat IA LIMA

3. Berperan aktif dalam usaha-usaha dan kegiatan mencapai tujuan IA LIMA

4. Menjalin hubungan baik dan kekeluargaan dengan sesama Anggota IA LIMA

5. Dalam hal pada suatu kegiatan anggota tidak mendapat tugas tertentu, untuk berpartisipasi aktif maupun tidak aktif

dengan memantau jalannya kegiatan, serta memberikan masukan

untuk suksesnya kegiatan

6. Masing masing anggota memberikan kontribusi tenaga / waktu / pikiran ataupun material untuk keberhasilan sesuai dengan

kesepakatan/kemampuan masing masing

7. Menerima dan melaksanakan keputusan atas kesalahan dan sanksi berkaitan dengan pelanggaran terhadap AD-ART,

Keputusan-Keputusan dan Peraturan-Peraturan yang dibuat IA

LIMA

2

Hak :

1. Hak suara dan hak bicara di dalam forum musyawarah IA LIMA 2. Hak menyampaikan saran dan pendapat yang ditujukan kepada

Dewan Pengurus, dalam kaitannya dengan pelaksanaan program

kerja IA LIMA

3. Hak yang berlaku khusus bagi Anggota Biasa untuk memilih dan dipilih atau ditunjuk menjadi Pelaksana Kegiatan, Dewan

Pengurus, Dewan Pengawas, maupun Dewan Pembina

4. Hak mendapat informasi lengkap atas kegiatan, baik secara lisan ataupun tertulis tentang jalannya kegiatan maupun

berjalannya IA LIMA

5. Hak pembelaan diri, berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukannya terhadap peraturan-peraturan IA LIMA

Pasal 4

Anggota Kehormatan

1. Anggota kehormatan terdiri dari:

a. Tokoh diluar anggota yang dinilai layak untuk menjadi

anggota kehormatan IA LIMA

b. Tokoh dari anggota yang mempunyai kontribusi dan

partisipasi tinggi dan sudah tidak menjabat di

kepengurusan atau jabatan lainnya di IA LIMA

c. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 dan Ketua Komite Sekolah

karena jabatannya menjadi Anggota Kehormatan

2. Pengangkatan Anggota Kehormatan diusulkan dan ditetapkan

melalui Rapat Pleno IA LIMA

3. Kewajiban sebagai Anggota Kehormatan:

a. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik IA LIMA b. Mematuhi dan mentaati segala ketentuan yang diatur di

dalam AD, ART, Keputusan-Keputusan dan Peraturan-

Peraturan IA LIMA

c. Memberikan kontribusi positif bagi kelangsungan dan kemajuan IA LIMA

4. Hak sebagai Anggota Kehormatan:

a. Hak menyampaikan saran dan pendapat yang ditujukan kepada Dewan Pengawas untuk kelangsungan dan kemajuan IA LIMA

b. Memiliki hak sebagai Peninjau dan memiliki Hak Bicara di dalam forum musyawarah anggota tetapi tidak memiliki hak

Suara untuk memilih dan dipilih, kecuali bagi Anggota

Kehormatan berasal dari anggota IA LIMA berlaku Hak yang

sama dengan Anggota Biasa

Pasal 5

Berakhirnya Keanggotaan

1. Meninggal dunia atau menderita penyakit kejiwaan yang berkepanjangan

2. Mengundurkan diri atas permohonan sendiri dan dalam keadaan sadar tanpa tekanan

3. Melakukan hal atau tindakan yang bertentangan dengan nilai luhur kemanusiaan dan kemasyarakatan secara universal dan

umum

3

4. Melanggar atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan-

peraturan lainnya yang ditetapkan IA LIMA

5. Terlibat perkara pidana dan telah mempunyai ketetapan pengadilan yang syah atau melakukan hal lainnya secara

langsung maupun tidak langsung, baik moril maupun materil

yang merugikan IA LIMA

BAB III

KEPENGURUSAN

Pasal 6

Nama Kepengurusan

Kepengurusan terdiri dari unsur unsur:

1. Dewan Pengurus 2. Dewan Pengawas 3. Dewan Pembina

Kepengurusan IA LIMA dikelola oleh Dewan Pengurus bersama

Dewan Pengawas yang Ketuanya dipilih dan ditetapkan dalam

suatu Musyawarah Besar Anggota, Dewan Pengawas dan Dewan

Pengurus bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar Anggota

Dalam Kepengurusan tidak diperbolehkan untuk rangkap Jabatan

baik Jajaran Dewan maupun Ketua Bidang dan jajarannya

Pasal 7

Kekosongan Kepengurusan

1. Kekosongan pimpinan pada Kepengurusan dapat terjadi karena berhalangan tetap, yaitu meninggal dunia atau mengundurkan

diri atau diberhentikan

2. Apabila terjadi kekosongan jabatan Ketua Dewan Pengawas, dapat dilakukan dengan menunjuk salah satu anggota Dewan

Pengawas yang dinilai mampu untuk menduduki jabatan Ketua

Dewan Pengawas, ditetapkan di dalam forum rapat pleno

3. Apabila terjadi kekosongan jabatan Ketua Umum Dewan Pengurus, dapat dilakukan dengan menunjuk salah seorang anggota Wakil

Ketua Dewan Pengurus dan seterusnya bilamana kekosongan lebih

dari satu sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) yang bertugas

sampai dengan diadakannya Musyawarah Besar Anggota untuk

memilih dan menetapkan Ketua Umum yang definitif

4. Apabila terjadi kekosongan jabatan Ketua Dewan Pembina, dapat dilakukan dengan menunjuk salah satu anggota Dewan Pembina

yang dinilai mampu untuk menduduki jabatan Ketua Dewan

Pembina, ditetapkan di dalam forum rapat pleno.

4

BAB IV

DEWAN PENGURUS

Pasal 8

Masa Bakti dan Susunan

1. Masa bakti Dewan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun sejak tanggal berdasarkan ketetapan Musyawarah Besar Anggota

2. Dewan Pengurus IA LIMA dipimpin oleh Ketua Umum bersama Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II

3. Susunan Dewan Pengurus IA LIMA terdiri dari: a. Ketua Umum, Wakil Ketua I, dan Wakil Ketua II. Ketiganya

selanjutnya dapat disebut Ketua

b. Sekertaris Umum, Wakil Sekertaris I, dan Wakil Sekertaris II. Ketiganya selanjutnya dapat disebut Sekretaris

c. Bendahara Umum, Wakil Bendahara I, dan Wakil Bendahara II. Ketiganya selanjutnya dapat disebut Bendahara

d. Bidang-bidang atau Seksi-seksi dengan susunan sesuai keperluan Dewan Pengurus

Pasal 9

Ketua Umum dan Wakil

1. Ketua Dewan Pengurus disebut Ketua Umum dipilih melalui Musyawarah Besar Anggota

2. Ketua Umum terpilih paling lambat 15 (lima belas) hari memilih dan menunjuk Wakil dan jajaran Dewan Pengurus

lainnya

3. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi Ketua Umum dan Wakil adalah

a. Anggota biasa dan aktif dalam kegiatan perkumpulan b. Dinilai mampu untuk memimpin dan bekerjasama c. Mempunyai waktu yang cukup untuk menjalankan tugas dan

fungsi sebagai Ketua

d. Mempunyai reputasi baik e. Mendapat atau mempunyai dukungan

Pasal 10

Tugas dan wewenang Dewan Pengurus

1. Sebagai Perkumpulan yang independen, non pemerintah, kekeluargaan, sosial dan nirlaba maka dalam pelaksanaan tata

kelola keorganisasian antara Ketua Umum, Wakil Ketua I dan

II dan Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris Umum I dan II

bersifat kolektif dan saling mengisi dalam menjaga roda

organisasi tetap berjalan----------------------------------

2. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Dewan Pengurus bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar Anggota----------

3. Menetapkan kebijakan sebagai pelaksanaan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,Peraturan-peraturan, Keputusan

atau Ketetapan Musyawarah Besar Anggota dan Rapat-rapat

Pleno

5

4. Melakukan hubungan konsultasi dan koordinasi rutin dan aktif dengan Dewan Pengawas

5. Melakukan hubungan dan konsultasi dengan Dewan Pembina secara berkala

6. Membentuk bidang-bidang dan menunjuk Ketua Bidang, Tim/Kelompok Kerja dan atau alat kelengkapan lainnya yang

dianggap perlu

7. Menyusun dan menetapkan Tata Kerja Dewan Pengurus secara umum

8. Menyusun Program Umum dan Program Kerja Tahunan 9. Mewujudkan forum komunikasi dan silaturahmi anggota secara

berkala

10. Melaksanakan tugas secara aktif dan kreatif guna tercapainya tujuan perkumpulan

11. Dengan koordinasi bersama Dewan Pengawas dapat memberikan sangsi kepada anggota atas tindakan pelanggaran terhadap

AD/ART dan ketentuan-ketentuan lainnya

12. Membuat laporan tahunan tentang pelaksanaan program yang telah dilakukan, disampaikan kepada Dewan Pengawas

13. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, yang disampaikan kepada forum Musyawarah Besar Anggota pada saat

periode kepengurusan berakhir

14. Menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan rapat-rapat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga

BAB V

DEWAN PENGAWAS

Pasal 11

Masa Bakti dan Susunan

1. Masa bakti Dewan Pengawas adalah 3 (tiga) tahun sejak

tanggal berdasarkan ketetapan Musyawarah Besar Anggota

2. Ketua Dewan Pengawas dipilih melalui Musyawarah Besar

Anggota

3. Ketua Dewan Pengawas terpilih paling lambat 7 (tujuh) hari

memilih dan menunjuk satu orang sebagai Sekertaris Dewan

Pengawas dan Anggota Dewan Pengawas minimal 1 (satu) orang

dengan jumlah ganjil dan maksimal 5 (lima) orang

4. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas, yang

disampaikan kepada forum Musyawarah Besar Anggota pada saat

periode kepengurusan berakhir

Pasal 12

Tugas dan Wewenang

1. Dewan Pengawas bertugas mengawasi kinerja Dewan Pengurus

dan berhak meminta penjelasan dari Dewan Pengurus mengenai

berbagai hal khusus maupun umum secara keorganisasian

2. Membina, memberikan arah kebijakan, masukan dan

pertimbangan yang diperlukan guna keberhasilan pencapaian

tujuan Perkumpulan

6

3. Dewan Pengawas dapat mengeluarkan Resolusi dan Memorandum

yang dapat diakses oleh Anggota secara luas, dalam

menjalankan tugasnya mengawasi kinerja Dewan Pengurus

4. Suara Dewan Pengawas adalah suara kolektif dan bukan suara

individu. Namun demikian, dalam tugas pengawasannya,

seorang Dewan Pengawas berhak bertindak sebagai individu

ketika memeriksa pembukuan, tindakan, dan keputusan atau

lainnya pada Dewan Pengurus dan harus segera melaporkan

tindakannya dalam Rapat Dewan Pengawas

5. Bilamana ditemukan hal hal yang menyimpang atau tidak patut

dilakukan secara aturan umum dan universal atau pelanggaran

AD-ART dan peraturan peraturan lain yang berlaku di dalam

IA LIMA maka Dewan Pengawas berhak menegur Dewan Pengurus

atau jajarannya bila diperlukan, bila teguran belum

ditanggapi maka dilakukan secara tertulis melalui

Memorandum Pertama, bila tidak ditanggapi dalam waktu 7

(tujuh) hari, maka Dewan Pengawas dapat mengirimkan

Memorandum Kedua

6. Bilamana untuk Memorandum Kedua dalam 7 (tujuh) hari masih

belum ditanggapi, Dewan Pengawas dapat memanggil Rapat Umum

Luar Biasa Anggota untuk penyelesaian sesuai peraturan

peraturan yang berlaku dan sesuai dengan AD/ART IA LIMA

7. Dewan Pengawas berhak mengadakan Musyawarah Besar Luar

Biasa Anggota bila hal yang terdapat pada Bab III Pasal 6

ayat 6 ART ini, belum mendapatkan jalan keluar atau solusi

8. Dewan Pengawas dapat meminta dalam Musyawarah Besar Luar

Biasa Anggota untuk menon-aktifkan atau memberhentikan

Dewan Pengurus atau jajarannya yang dianggap melanggar

ketentuan AD/ART serta peraturan peraturan lainnya di IA

LIMA atau peraturan dan norma yang berlaku secara umum

dalam masyarakat dan Negara. Manakala terjadi kekosongan

Kepengurusan maka berlaku Bab II Pasal 8 ayat 1,2 dan 3

pada Anggaran Rumah Tangga ini

9. Membuat laporan pertanggung jawaban Dewan Pengawas dan

disampaikan ke forum Musyawarah Besar Anggota pada akhir

periode kepengurusan

BAB V

DEWAN PEMBINA

Pasal 13

Masa Bakti dan Susunan

1. Masa bakti Dewan Pembina adalah 3 (tiga) tahun sejak

tanggal berdasarkan ketetapan Musyawarah Besar Anggota

2. Ketua Dewan Pembina ditunjuk dan disepakati oleh Rapat

Pleno Dewan Pengurus yang diadakan khusus untuk itu

3. Anggota Dewan Pembina dipilih dan ditetapkan oleh Rapat

Pleno Dewan Pengurus yang khusus diadakan untuk itu,

minimal 2 (dua) orang atau lebih tetapi tidak lebih dari 7

(tujuh) orang jumlah seluruh Dewan Pembina

4. Jajaran Dewan Pembina terdiri dari para Anggota IA LIMA

7

Pasal 14

Tugas dan Wewenang

1. Ketua Dewan Pembina bertindak atas nama Dewan Pembina

2. Dewan Pembina berkewajiban mengayomi Perkumpulan sesuai

dengan Visi dan Misi yang ditetapkan dalam Musyawarah Besar

Anggota

3. Melakukan pembinaan pada perkumpulan agar Program dan

kegiatan Perkumpulan sesuai dengan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga dan peraturan peraturan lainnya yang

berlaku

4. Memberikan arahan agar perkumpulan mempunyai wawasan

kedepan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di masa yang

akan datang

5. Berkordinasi dan konsultasi dengan Dewan Pengurus dalam

menjalankan roda organisasi perkumpulan

BAB VI

KEDUDUKAN

Pasal 15

Kedudukan Perkumpulan

1. IA LIMA adalah Lembaga – Perkumpulan - Organisasi Tingkat

Provinsi yang sejalan dan harmonis dengan unsur unsur

lainnya pada tingkatan tersebut, sehingga tidak menjadi

terpisah atau bersifat eksklusif 2. IA LIMA adalah perkumpulan yang mewadahi seluruh alumni SMA

Negeri 5 Bandung dan dalam melaksanakan program kegiatannya

didukung oleh organ-organ yang bersifat internal atau

merupakan bagian perkumpulan, berupa: komunitas atau

himpunan alumni Angkatan dan komunitas atau perkumpulan

lain yang diinisiasi oleh Alumni SMA Negeri 5 Bandung

BAB VII

HUBUNGAN KERJA SAMA

Pasal 16

Bentuk dan Sifat Hubungan

1. Hubungan IA LIMA baik secara internal dengan organ lainnya

(yang dijelaskan pada pasal 15 ayat 2) maupun secara

eksternal dengan Pemerintah, Lembaga Swasta ataupun

organisasi, komunitas, perkumpulan, ataupun lainnya,

bersifat koordinatif, fungsional, dan komplementer atau

saling melengkapi dan mendukung

2. Hubungan kerja sama ini dapat dilakukan sepanjang tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga IA LIMA dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

3. Hubungan kerja sama eksternal dengan para pihak Pemerintah,

Lembaga, BUMN maupun Swasta dan lainnya dapat dilakukan

8

oleh IA LIMA dalam usaha optimalisasi pelaksanaan program

kegiatan perkumpulan, dengan membuat kesepakatan-

kesepakatan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman

(Memorandum of Understanding), Surat Perjanjian atau Surat

Kesepakatan Bersama yang ditanda tangan oleh kedua belah

pihak

BAB VIII

MUSYAWARAH BESAR ANGGOTA DAN MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA

dan RAPAT-RAPAT

Pasal 17

Musyawarah Besar Angota

Musyawarah Anggota pada tingkat IA LIMA dinamakan Musyawarah

Besar Anggota mengingat Musyawarah Besar Anggota adalah

sebagai pemegang kekuasaan dan pengambil keputusan tertinggi

di dalam perkumpulan

1. Musyawarah Besar Anggota diselenggarakan oleh Dewan Pengurus dengan membentuk Steering Commitee (SC) dan Organizing

Commitee (OC) dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus

2. Untuk susunan SC dan OC diperkenankan diambil dari unsur kepengurusan selama memenuhi persyaratan melalui Rapat Pleno

Dewan Pengurus

3. Musyawarah Besar Anggota dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun

4. Peserta Musyawarah Besar Anggota terdiri dari: a. Dewan Pengawas IA LIMA b. Dewan Pembina IA LIMA c. Dewan Pengurus IA LIMA d. Perwakilan masing-masing himpunan Alumni Angkatan SMA

Negeri 5 Bandung

e. Perwakilan dari Perkumpulan dan Komunitas yang diinisiasi oleh Alumni SMA Negeri 5 Bandung

f. Anggota Kehormatan, status sebagai peninjau g. Anggota atau pihak luar dari IA LIMA yang punya kompetensi

sesuai keperluan Musyawarah sebagai Nara Sumber

5. Peserta dan undangan yang dapat mengikuti Musyawarah Besar Anggota IA LIMA diatur dan ditentukan oleh Organizing

Commitee (OC)

6. Setiap peserta Musyawarah Besar Anggota memiliki hak bicara dan menyampaikan pendapat

7. Setiap peserta Musyawarah Besar Anggota, dari Anggota Biasa memiliki hak memilih dan dipilih

8. Nara Sumber yang kompeten bisa diundang dalam Musyawarah

Besar Anggota dan bisa dari unsur Anggota Biasa, Anggota

Luar Biasa, Anggota Kehormatan atau unsur luar yang relevan

9

Pasal 18

Wewenang Musyawarah Besar

1. Membahas, menyusun dan menetapkan Tata Tertib Musyawarah Besar Anggota

2. Memilih dan menetapkan para pimpinan Musyawarah Besar Anggota beserta kelengkapannya, yang selanjutnya bertugas

untuk memimpin sidang Musyawarah Besar Anggota

3. Membahas dan menetapkan bilamana ada perubahan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga atau peraturan

peraturan lainnya

4. Menilai, mengesahkan atau menolak laporan pertanggung jawaban Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas

5. Menyatakan Kepengurusan IA LIMA demisioner 6. Menetapkan kebijaksanaan dan keputusan yang dianggap penting

bagi IA LIMA

7. Melakukan Pemilihan Ketua Dewan Pengurus dan Ketua Dewan Pengawas

8. Pimpinan Musyawarah Besar Anggota melantik Ketua Dewan Pengurus dan Ketua Dewan Pengawas hasil pemilihan

Pasal 19

Quorum

1. Musyawarah Besar Anggota dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah peserta yang telah

mendaftarkan diri untuk mengikuti Musyawarah Besar Anggota

2. Apabila yang hadir tidak mencapai 50%+1 dari jumlah peserta yang telah mendaftar, maka pimpinan musyawarah dapat menunda

selambat-lambatnya selama 15 menit

3. Dalam hal penundaan pertama belum mencapai kehadiran 50%+1 dari jumlah peserta yang telah mendaftar, maka untuk kedua

kalinya pimpinan musyawarah dapat menunda kembali selambat-

lambatnya selama 20 menit

4. Dalam hal penundaan kedua belum juga mencapai 50%+1 dari jumlah peserta yang telah mendaftar, maka pimpinan sidang

berdasarkan pertimbangan waktu dan pentingnya Musyawarah

Besar Anggota ini, dapat menyatakan sidang adalah sah

Pasal 20

KEPUTUSAN

1. Keputusan Musyawarah Besar Anggota ditetapkan atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat

2. Dalam hal mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan dapat dilakukan melalui pemungutan suara, dan keputusan adalah sah

berdasarkan suara terbanyak

Pasal 21

Musyawarah Besar Anggota Luar Biasa

1. Musyawarah Besar Anggota Luar Biasa diselenggarakan sebelum periode/masa bakti tiga tahun berakhir, berdasarkan usulan

10

baik dari Dewan Pengurus dengan rekomendasi Dewan Pengawas

maupun dari sejumlah anggota IA LIMA

2. Dalam hal usulan dari Dewan Pengurus, sebelumnya dibahas terlebih dahulu di tingkat Rapat Pleno Dewan Pengurus yang

diadakan khusus untuk itu

3. Dalam hal usulan dari anggota IA LIMA, dilakukan melalui surat permohonan tertulis dan sekurang-kurangnya diusulkan

dan ditandatangani oleh 100 (seratus) orang Anggota Biasa

(bukan unsur kepengurusan

4. Musyawarah Besar Anggota Luar Biasa diselenggarakan Dewan Pengurus dengan membentuk Steering Commitee (SC) dan

Organizing Commitee (OC) dengan Surat Keputusan Dewan

Pengurus

5. Apabila Dewan Pengurus tidak dapat melaksanakannya, maka Musyawarah Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan oleh Dewan

Pengawas dengan cara yang sama

4. Ketentuan dan Tata tertib Musyawarah Anggota Luar Biasa ditetapkan sebagaimana ketentuan dan tata tertib yang

dilaksanakan pada Musyawarah Besar Anggota

Pasal 22

Rapat Pleno

1. Rapat Pleno, diselenggarakan oleh Dewan Pengurus, dihadiri oleh peserta rapat yang terdiri dari unsur:

a. Dewan Pengawas : Ketua dan anggota b. Dewan Pengurus lengkap : Ketua, Sekretaris, Bendahara,

para Ketua Bidang

c. Rapat Pleno dapat diperluas untuk menghadirkan Dewan Pembina, perwakilan organ internal (yang dijelaskan pada

pasal 15 ayat 2) dan Anggota Kehormatan sebagai peserta,

atau pihak luar dengan kompetensi yang sesuai sebagai

peninjau atau nara sumber dengan pertimbangan sangat

pentingnya materi rapat yang akan dibahas

2. Rapat Pleno dilakukan membahas: a. Membahas kebijaksanaan Umum dan keputusan-keputusan

lainnya, hasil Musyawarah Besar Anggota untuk ditindak

lanjuti

b. Menyusun Program Umum Dewan Pengurus c. Evaluasi dan laporan tahunan pelaksanaan program Pengurus d. Membahas hal yang berkaitan kekosongan posisi Ketua Dewan

Pengawas dan Ketua Dewan Pengurus dikarenakan berhalangan

tetap (meninggal dunia, mengundurkan diri atau

diberhentikan)

e. Membahas rencana perubahan AD-ART yang selanjutnya akan di bahas dan diputuskan dalam Musyawarah Besar Anggota

f. Membahas berbagai persoalan yang tidak dapat diselesaikan dan diputuskan pada forum rapat Dewan Pengurus

g. Membahas hal yang berkaitan dengan permohonan untuk diselenggarakannya Musyawarah Besar Anggota Luar Biasa

h. Membentuk Panitia Penyelenggara Musyawarah Besar Anggota

11

i. Membahas hal-hal lain yang dianggap penting untuk diputuskan di dalam Rapat Pleno

3. Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun

Pasal 23

Rapat Harian

1. Rapat Harian adalah forum rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Pengurus sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk pelaksanaan

program kegiatan

2. Rapat harian lebih bersifat teknis, dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun

BAB IX

KEUANGAN

Pasal 24

Pengelolaan

Tata pengelolaan keuangan diatur dan ditetapkan oleh Dewan

Pengurus IA LIMA dengan berpedoman pada tata kelola keuangan

secara umum dan akuntabel berdasarkan tahun Kalender

Pasal 25

Pemeriksaan Keuangan

1. Dewan Pengawas dapat membentuk sebuah tim khusus yang

terdiri dari Anggota Dewan Pengawas dan/atau tim pemeriksa

(auditor) eksternal yang independen secara profesional

untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan

pembukuan sesuai tahun Kalender, yang diselenggarakan oleh

Dewan Pengurus---

2. Pemeriksaan atau tinjauan laporan keuangan tahunan

dilakukan minimal satu tahun sekali

Pasal 26

Tata Kelola Keuangan

1. Kebijakan penggunaan keuangan Perkumpulan ditetapkan oleh

Dewan Pengurus atas persetujuan Dewan Pengawas sesuai

dengan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Tahunan

2. Pengeluaran rutin untuk tujuan operasional sehari-hari

dilaksanakan oleh Dewan Pengurus, tetapi pengeluaran untuk

investasi dan pengeluaran lain di luar Rencana Anggaran

Belanja Tahunan yang telah ditetapkan harus diketahui dan

disetujui oleh Dewan Pengawas

3. Sekali sebulan pada minggu kedua setelah bulan berakhir,

Dewan Pengurus melalui Bendahara Umum menyampaikan laporan

keuangan bulanan tertulis kepada Dewan Pengawas

12

Pasal 27

Kekayaan Perkumpulan

Pencatatan dan Administrasi harta kekayaan Perkumpulan IA LIMA

diselenggarakan oleh Dewan Pengurus dengan baik sesuai dengan

sistem administrasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan

BAB X

PENUTUP

Pasal 28

Keterangan

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini,

akan diatur dalam Peraturan Peraturan Pengurus IA LIMA yang

ditetapkan oleh Dewan Kepengurusan, dengan ketentuan tidak

boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga yang berlaku

2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

penambahan serta rincian yang diperlukan dari Anggaran

Dasar IA LIMA yang telah diakta notariskan

Bandung 2 Maret 2019