22
ANGGOTA KELOMPOK : GIGIH PUDYO ESVAN MAULIDA FARADITA ANDERLA PUSPITASARI NUR QAYYUM FITRIA

ANGGOTA KELOMPOK :

  • Upload
    masao

  • View
    83

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANGGOTA KELOMPOK :. GIGIH PUDYO ESVAN MAULIDA FARADITA ANDERLA PUSPITASARI NUR QAYYUM FITRIA. BIOTEKNOLOGI MODERN. KLONING DOMBA DOLLY. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: ANGGOTA KELOMPOK  :

ANGGOTA KELOMPOK :

GIGIH PUDYO ESVANMAULIDA FARADITA

ANDERLA PUSPITASARI NUR QAYYUM FITRIA

Page 2: ANGGOTA KELOMPOK  :

BIOTEKNOLOGI MODERNKLONING

DOMBA DOLLY

Page 3: ANGGOTA KELOMPOK  :

Teknologi kloning : Suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan

Page 4: ANGGOTA KELOMPOK  :

Kloning berasal dari kata ‘clone’, artinya mencangkok. Teknik ini adalah cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia.

Teknik reproduksi ini terkenal sejak tahun 1996 karena keberhasilan Dr. Ian Welmut, seorang ilmuwan Scotlandia yang sukses melakukan kloning pada domba yang dikenal dengan Dolly

Page 5: ANGGOTA KELOMPOK  :

Dr. Ian Welmut dengan domba Dolly

Page 6: ANGGOTA KELOMPOK  :

LANGKAH KLONING

Page 7: ANGGOTA KELOMPOK  :

1. Pengambilan kelenjar mamae (puting susu) seekor domba disebut sel somatis (sel tubuh)2. Dari domba betina lain diambil sebuah ovum (sel telur) lalu dihilangkan inti selnya.3. Proses fusi (penyatuan) 2 sel dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan ‘terbukanya’ membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu.

4. Diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Hasil fusi sel memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot dan akan mulai melakukan proses pembelahan.

Page 9: ANGGOTA KELOMPOK  :

Langkah terakhir, ‘zigot’ ditanamkan pada rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut hamil. Anak domba yang lahir itulah yang dinamakan Dolly dan memiliki sifat yang sangat sangat mirip dengan domba donor sel puting susu tersebut.

Page 11: ANGGOTA KELOMPOK  :

Jadi, domba hasil kloning adalah domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma

Page 12: ANGGOTA KELOMPOK  :

Induk (kanan) dan anak hasil kloning (kiri)

Page 13: ANGGOTA KELOMPOK  :

BIOTEKNOLOGI konvensional

PEMBUATAN TAPE

Page 14: ANGGOTA KELOMPOK  :

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong. Berbeda dengan makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkakan banyak mikroorganisme. Inokulum tape atau sering disebut ragi tape, telah lama diteliti.

Page 15: ANGGOTA KELOMPOK  :

Tape memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma menyenangkan, bertekstur lunak dan berair. Tape sebagai produk makanan cepat rusak  karena fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi. Namun jika disimpan di tempat yang dingin akan dapat bertahan selama dua minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yang asam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi

Page 16: ANGGOTA KELOMPOK  :

LANGKAH PEMBUATAN

Page 17: ANGGOTA KELOMPOK  :

1. Pilihlah singkong yang baik (1kg), dikupas, dipotong-potong dan dicuci bersih

2. Potongan singkong direbus sampai matang( jangan terlalu lunak) lalu ditiriskan

3. Tunggu singkong sampai dingin4. Sediakan ragi tape(½ sendok teh) lalu ditumbuk

halus dan diayak dengan ayakan/ saringan5. Taburkan ragi yang telah dihaluskan ke singkong

sampai rata6. Bungkus singkong memakai daun pisang7. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang

sudah dibungkus dengan daun pisang 8. Bungkus baskom dengan memakai kain, peram

selama 2-3 hari9. Setelah 3 hari, bukalah bungkusan singkong tersbut

Page 18: ANGGOTA KELOMPOK  :

SAAT DITUTUP

DAUN PISANG

Page 19: ANGGOTA KELOMPOK  :

HASIL SETELAH 3 HARI

Page 20: ANGGOTA KELOMPOK  :

KESIMPULAN

Page 21: ANGGOTA KELOMPOK  :

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional karena masih dengan cara-cara yang terbatas

2 . Pada proses pembuatan tape, ragi memakan glukosa di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, ragi akan merubah glukosa menjadi alkohol

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya

4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomycescereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut

Page 22: ANGGOTA KELOMPOK  :

ANY QUESTION ?